SlideShare a Scribd company logo
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Agama Islam merupakan agama yang bersifat universal yang diturunkan oleh Allah
SWT kepada seluruh umat manusia dalam rangka untuk mensejahterakan, memberikan
kedamaian, menciptakan suasana sejuk dan harmonis bukan hanya diantara sesama umat
manusia tetapi juga bagi seluruh makhluk Allah yang hidup di muka bumi ini.
 Firman Allah SWT dalam Al-Qur‟an:
“Dan kami tidak akan mengutus kamu wahai Muhammad kecuali untuk menjadi Rahmat
bagi sekalian alam”.
Implementasi dari kehadiran Agama Islam sebagai Rahmat bagi sekalian alam ditunjukkan
dengan ajaran-ajaran agama Islam baik yang bersumber dari Al-Qur‟an maupun dari AlHadits Rasulullah SAW yang mengajarkan tentang kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat
secara seimbang.
 Firman Allah SWT dalam Al-Qur‟an:
“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu kebahagiaan akhirat
dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari kenikmatan duniawi. Dan berbuat
baiklah kepada orang lain sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, karena
sesungguhnya

Allah

tidak

menyukai

orang-orang

yang

berbuat

kerusakan”

(QS.Al-Qashash:77)
Senada dengan firman Allah SWT tersebut, adalah Hadits yang disampaikan oleh
Rasulullah SAW, Artinya : “Bekerjalah untuk kepentingan duniamu seolah-olah kamu
hidup selama-lamanya. Dan bekerjalah untuk akhiratmu seolah-olah kamu mati esok
pagi”.

1
Sudah menjadi kewajiban bagi manusia sebagai mahluk yang memiliki banyak kebutuhan
dan kepentingan dalam kehidupannya untuk bekerja guna memenuhi segala kebutuhannya
tersebut. Seorang muslim harus menyeimbangkan antara kepentingan dunia dan akhirat.
Tidak hanya berorientasi pada kepentingan akhirat saja, seorang muslim juga harus
memikirkan kepentingan duniawi. Untuk menyeimbangkan kehidupan dunia dan akhirat
tersebut, maka wajib bagi seorang muslim untuk bekerja. Bekerja adalah kodrat hidup, baik
kehidupan spiritual, intelektual, fisik biologis, maupun kehidupan individual dan sosial
dalam berbagai bidang. Karena itu, agar manusia benar-benar “hidup” dalam kehidupan ini ia
memerlukan ruh (spirit). Untuk ini, Al-qur‟an diturunkan sebagai “ruhan min amrina”, yakni
spirit hidup ciptaan Allah, sekaligus sebagai “nur” (cahaya) yang tak kunjung padam, agar
kehidupan manusia tidak tersesat. Dalam Al-qur‟an dan Al-hadits banyak ditemukan literatur
yang memerintahkan seorang muslim untuk bekerja dalam memenuhi dan melengkapi
kebutuhan dunianya.
B. Rumusan Masalah
a) Apasaja hal-hal yang melatarbelakangi Etos Kerja dalam Perspektif Islam ?
b) Apa yang dimaksud dengan Etos Kerja dalam Perspektif Islam ?
c) Apa perbedaan Etos Kerja dengan Etos Kerja Islam ?
d) Apa saja ayat Al-Qur‟an yang membahas tentang etos kerja ?

C. Tujuan
a) Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ulumul Qur‟an
b) Menambah wawasan keilmuan dan pengetahuan mahasiswa tentang “Etos Kerja
dalam Perspektif Islam”
c) Memahami segala hal yang berhubungan dengan “Etos Kerja dalam Perpektif Islam”
d) Memahami ayat-ayat Al-Qur‟an yang membahas tentang Etos Kerja dan kaitannya
dengan kehidupan di dunia maupun di akhirat
e) Memahami perbedaan Etos Kerja dan Etos Kerja Islam

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Etos Kerja
Etos kerja menurut Mochtar Buchori (dalam asifudin, 2004) dapat diartikan sebagai
sifat dan pandangan terhadap kerja, kebiasaan kerja, ciri-ciri atau sifat-sifat mengenai
cara kerja yang dimiliki seseorang, suatu kelompok manusia atau kelompok bangsa.
Etos kerja terdiri dari dua kata yaitu etos dan kerja. Kata etos berasal dari bahasa
Yunani “Ethos” yang berarti sikap, kepribadian, karakter, watak, keyakinan atas
sesuatu. Sedangkan kata kerja, berarti usaha untuk melalukan sesuatu dengan
perencanaan dan tanggung jawab.
Etos Kerja adalah nilai yang melandasi norma-norma tentang kerja. Etos berarti
watak dasar suatu masyarakat, sedangkan perwujudan luarnya adalah struktur dan
norma sosial. Dalam masyarakat yang memiliki penghargaan tinggi terhadap kerja,
orang yang menganggur biasanya mempunyai status sosial rendah atau dianggap
rendah. Dalam masyarakat seperti ini, semangat dan produktivitas kerja warga
masyarakat biasanya tinggi, misalnya yang tampak pada masyarakat Jepang.

B. Pengertian Etos kerja dalam Perspektif Islam
Etos kerja dalam Islam dapat didefinisikan sebagai cara pandang yang diyakini
seorang muslim bahwa bekerja tidak hanya memuliakan diri, tetapi juga sebagai
suatu manifestasi dari amal sholeh dan mempunyai nilai ibadah yang luhur.
Etos kerja dalam Islam merupakan totalitas kepribadian diri serta cara
mengekspresikan, memandang, meyakini,dan memberikan sesuatu yang bermakna,
yang mendorong dirinya untuk bertindak dan meraih amal yang optimal (high
performance).
Dari pengertian-pengertian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa, Etos kerja dalam
perspektif Islam didefinisikan sebagai sikap kepribadian yang melahirkan keyakinan yang
sangat mendalam bahwa bekerja itu bukan saja untuk memuliakan dirinya, menampakkan
kemanusiaanya, melainkan juga sebagai suatu manifestasi dari amal soleh. Sehingga bekerja

3
yang didasarkan pada prinsip-prinsip iman bukan saja menunjukkan fitrah seorang muslim,
melainkan sekaligus meninggikan martabat dirinya sebagai hamba Allah yang didera
kerinduan untuk menjadikan dirinya sebagai sosok yang dapat dipercaya, menampilkan
dirinya sebagai manusia yang amanah, menunjukkan sikap pengabdian.
 Firman Allah SWT dalam Al-Qur‟an:
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembahKu” (QS. Adz-Dzaariyat:56)
Seorang muslim yang memiliki etos kerja adalah mereka yang selalu obsesif atau
ingin berbuat sesuatu yang penuh manfaat yang merupakan bagian amanah dari Allah. Dan
cara pandang untuk melaksanakan sesuatu harus didasarkan kepada tiga dimensi kesadaran,
yaitu Dimensi ma‟rifat (aku tahu), Dimensi hakikat (aku berharap), dan Dimensi syariat (aku
berbuat).
1. Dimensi ma‟rifat (aku tahu) :
-

Tahu siapa aku, apa kekuatan dan kelemahanku,

-

Tahu apa pekerjaanku,

-

Tahu siapa pesaingku dan kawanku,

-

Tahu produk yang akan dihasilkan,

-

Tahu apa bidang usahaku dan tujuanku,

-

Tahu siapa relasiku,

-

Tahu pesan-pesan yang akan kusampaikan.

2. Dimensi hakikat (aku berharap):
Sikap diri untuk menetapkan sebuah tujuan kemana arah tindakan dilangkahkan. Setiap
pribadi muslim meyakini bahwa niat atau dorongan untuk menetapkan cita-cita
merupakan ciri bahwa dirinya hidup.
3. Dimensi syariat (aku berbuat) :
Pengetahuan tentang peran dan potensi diri, tujuan serta harapan-harapan hendaklah
mempunyai arti kecuali bila dipraktikan dalam bentuk tindakan nyata yang telah diyakini
kebenarannya.

4
 Kerja Keras Sebuah Tuntunan
Untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat secara seimbang.
Agama islam mengajarkan agar umatnya melakukan kerja keras, baik dalam bentuk
ibadah maupun dalam bentuk amal shaleh. Kerja keras atau dalam kata lain disebut
dengan etos kerja adalah merupakan prasyarat mutlak untuk dapat mencapai kebahagiaan
hidup di dunia dan di akhirat, sebab dengan etos kerja yang tinggi akan melahirkan
produktifitas yang tinggi pula. Oleh karena itulah maka agama Islam memberikan
perhatian yang sangat besar terhadap kerja keras dan etos kerja sebab hanya dengan
itulah maka kebahagiaan di dunia dan di akhirat dapat diraih sekaligus.
Atas dasar-dasar hal tersebut diatas, dapat ditarik benang merah bahwa
sesungguhnya antara penghayatan agama yang diwujudkan dalam bentuk iman yang
sempurna, mempunyai hubungan timbal balik dengan etos kerja seseorang. Seseorang
yang memiliki iman yang sempurna dapat dipastikan bahwa yang bersangkutan memiliki
etos kerja yang tinggi, yang pada akhirnya meningkatkan produktifitas yang tinggi, baik
dalam pekerjaan maupun dalam pelayanannya sesuai dengan bidang tugasnya masingmasing. Hubungan timbal balik tersebut dapat dilihat dari tiga teori sebagai berikut :
1) Kedalaman penghayatan agama mendorong tumbuh suburnya etos kerja sehingga
kehidupan perekonomian ummat berkembang maju, sebab agama Islam mengajarkan
menolong yang lemah dengan cara membayar zakat, infak, shodaqah (ZIS). Zis hanya
dapat dibayarkan oleh yang memiliki kecukupan harta. Kecukupan harta hanya
diperoleh orang memiliki etos kerja yang tinggi dan mau bekerja keras.
2) Kehidupan ekonomi yang berkembang maju akan menimbulkan hasrat untuk
mendalami ajaran agamanya, sebab dengan ekonomi yang lebih maju memberikan
kesempatan yang lebih lapang, seperti menunaikan ibadah haji.
 Etos kerja dan Dinamika Kehidupan
Ajaran agama Islam memiliki seperangkat nilai yang berkaitan dengan bekerja keras,
antara lain adalah :

5
1) Bekerja keras adalah merupakan kewajiban yang harus ditunaikan oleh setiap orang
yang mengaku dirinya beriman kepada Allah SWT, hal ini dibuktikan dengan
banyaknya perintah Allah dalam Al-qur‟an yang menyuruh untuk bekerja, seperti
artinya bekerjalah sampai-sampai Allah memerintahkan : Apabila kamu telah selesai
melaksanakan ibadah sholat maka bertebaranlah kamu dimuka bumi dan carilah
karunia dari Allah SWT.
2) Salah satu prasyarat untuk terhindarnya umat manusia dari kerugian yang sangat
besar adalah dengan bekerja yaitu melakukan pekerjaan-pekerjaan yang baik. Yang
dalam bahasa Al-qur‟an disebut dengan Amilusshalihat.
3) Nabi muhammad SAW memerintahkan dalam salah satu haditsnya, agar hari ini umat
Islam

menanam buah-buahan dan atau tumbuh-tumbuhan yang bermanfaat bagi

manusia, sekalipun dia tahu bahwa besok itu kiamat akan datang.
4) Bekerja secara produktif adalah merupakan ciri dan karakteristik seorang muslim
yang terbaik sesuai dengan implementasi hadits Nabi, tangan diatas (yang memberi)
lebih baik daripada tangan yang dibawah (yang menerima). Oleh karena itulah pada
hadits lain, Nabi bersabda : “Andainya seseorang mencari kayu bakar dan
dipikulkan diatas punggungnya, hal itu jauh lebih baik daripada ia meminta-minta
pada seseorang yang kadang-kadang diberi dan kadang-kadang ditolak”.
5) Bekerja disamakan dengan Jihad Fi Sabilillah. Hal ini sesuai dengan hadits Nabi :
Kalau ia bekerja hendak menghidupkan anak-anaknya yang masih kecil, ia adalah
jihad fi sabililla. Kalau ia bekerja untuk membela kedua orang tuanya yang sudah
lanjut usia, iapun disebut jihad fi sabilillah. Kalau ia bekerja untuk kepentingan
dirinya sendiri agar tidak meminta-minta, ia adalah jihad fi sabilillah.
Atas dasar hal-hal tersebut diatas maka dapat disimpulkan bahwa sesungguhnya, bahwa
nilai-nilai religius/islami memberikan dorongan yang sangat besar terhadap umatnya baik
sebagai pegawai negeri sipil, wiraswasta, petani dan masyarakat pada umumnya untuk
menciptakan

produktifitas

kerja

sesuai

dengan

bidangnya

masing-masing.

Dengan demikian maka seseorang yang memiliki kehidupan beragama yang baik, iman
yang kuat dan islam yang kaffah, maka yang bersangkutan dapat dipastikan memiliki etos
kerja dan produktifitas yang tinggi.

6
Filsuf perancis, Rene Descartes (1596-1650) terkenal karena ucapannya jepense
donc je suis (cogito ergo sum: bahasa latin) yang artinya „aku berfikir, maka aku ada‟. Ini
karena menurutnya berfikir adalah bentuk wujud manusia sesungguhnya. Pandangan ini
tidak salah, tetapi kurang mencukupi. Eksistensi manusia tidak semata ditentukan oleh
kegiatan berfikirnya, tetapi juga oleh perbuatannya. Dalam teologi Al-qur‟an, ungkapan
yang seharusnya ialah „aku berbuat, maka aku ada‟. Demikian itu karena dalam
pandangan Al-qur‟an, kerja atau amal adalah bentuk keberadaan manusia yang
sesungguhnya. Manusia ada karena kerja (amal), dan kerja itulah yang membuat
eksistensi kemanusiaan. Pandangan ini ditegaskan dalam (QS. Al Najm, 53:36-42).
Dalam pandangan Al-qur‟an, harga manusia sangat ditentukan oleh apa yang
dimilikinya, dan itu tidak lain adalah amal perbuatan atau kerjanya. Dengan amal atau
kerja baiknya itu manusia tidak hanya menemukan jati dirinya, tetapi akan meraih harkat
tertingginya sebagai manusia yaitu “Bertemu dengan Allah dengan penuh ridho-Nya”.
Katakanlah: “Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang
diwahyukan kepadaku: “Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang
esa”. Barang siapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya maka hendaklah ia
mengerjakan amal yang shaleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun
Dalam beribadat kepada Tuhannya”. (QS.Al-Kahfi, 18:110).
Syirik dalam kontek ini bukan dalam maknanya sebagai melakukan kultus atau
pemujaan terhadap selain Allah, seperti arca dsb, tetapi mengalihkan tujuan melakukan
pekerjaan atau amal kepada selain Allah. Maka hendaklah manusia tidak memandang
sepele apapun bentuk kerja yang ia lakukan. Manusia harus memberi makna pada
pekerjaannya itu sedemikian rupa sehingga menjadi bagian tak terpisahkan dalam makna
hidupnya yang menyeluruh dan total, yaitu sebagai pengabdian (taqarrub, pendekatan
diri) kepada Allah SWT.
Kerja akan membentuk pribadi manusia. Karenanya, manusia harus memandang
kerja itu adalah „untuk dirinya sendiri‟ dan „bukan untuk orang lain‟, Dalam makna
eksistensialnya. Kerja itu akan mengokohkan nilai instrinsik dirinya dan kerja yang

7
demikian itu haruslah diorientasikan kepada Allah. Tuhan semesta alam, dalam arti untuk
meraih ridha-Nya.
 Firman Allah SWT dalam Al-Qur‟an:
“Barangsiapa yang mengerjakan amal yang shaleh maka (pahalanya) untuk dirinya
sendiri dan barang siapa yang berbuat jahat maka (dosanya) atas dirinya sendiri; dan
sekali-kali tidaklah Tuhanmu menganiaya hamba-hamba(Nya)”.
(QS. Fushshilat, 41:46)
 Firman Allah SWT dalam Al-Qur‟an:
“Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri, dan jika
kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri,…” (QS. Al Israa, 17:7)
 Firman Allah SWT dalam Al-Qur‟an:
“… Barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur
untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya
Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji” (QS. Luqman, 31:12)
C. Perbedaan etos kerja dengan etos kerja islami
-

Etos kerja berupa semangat dan sikap kerja yang total

-

Etos kerja islami merupakan semangat dan sikap kerja dan total dan dilandasi dengan
niatan lillahita‟ala sehingga pekerjaannya tersebut selain mendatangkan materi juga
menjadi amal.

 Firman Allah SWT dalam Al-Qur‟an:
“ Maka apabila kamu telah selesai dari ( sesuatu urusan), kerjakanlah dengan
sungguh-sungguh (urusan) yang lain ” (QS.94:7)
 Firman Allah SWT dalam Al-Qur‟an:
“ Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu dimuka bumi dan carilah
karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung ”
(QS.62:10)
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Etos kerja merupakan dasar dari sebuah kesuksesan seseorang dan suatu bangsa,
baik itu kesuksesan di dunia maupun kesuksesan di akhirat. Oleh karena itu, marilah kita
semua tanamkan etos kerja yang islami didalam diri kita masing-masing. Lakukan
pekerjaan dengan sungguh-sungguh, total dan maksimal nikmati setiap aktifitas yang
anda lakukan dan yang paling penting niati semua itu karena Allah SWT.
 Muslim yang berprofesi sebagai pejabat tak akan korupsi karena dia niati untuk
beribadah bukan karena harta.
 Polisi akan mengayomi masyarakatnya dengan sungguh-sungguh, karena dia
meyakini apa yang dilakukannya itu akan dibalas dengan kebaikan oleh Allah.
 Pedagang akan jujur karena dia yakin dengan begitu keuntungannya akan berlipat
dan rezekinya halal.
 Pelajar akan bersungguh-sungguh dalam menimba ilmu, karena dia yakin bahwa
niat baik yang dia tanamkan akan membawanya kepada derajat yang lebih tinggi.

B. Saran
Dalam penyusunan makalah ini, masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan
dan jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis sangat mengharapkan partisipasi dosen
pembimbing, serta rekan-rekan mahasiswa berupa saran dan kritik yang bersifat
membangun demi penyempurnaan makalah ini.

9
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1990, Al-Qur’an dan Terjemahan, Depag RI
Anonim, 1997, Konsep dan etika kerja dalam Islam, Almadani.
Anonim, 1990, Mengangkat Kualitas Hidup Umat, Jakarta : Dirjen BIMAS Islam.
KH. Toto Tasmara, Membudayakan Etos Kerja, Jakarta : Gema Insani.
Iqbal, Sheikh Mohd, Misi Islam.Jakarta, Penerbit Gunung Jati, 1982.
Madjid, Nurcholis, Islam: Doktrin dan Peradaban.Jakarta, YayasanWakaf Paramadina,
1999

10

More Related Content

What's hot

Akhlakul Karimah
Akhlakul KarimahAkhlakul Karimah
Akhlakul Karimah
Ishmatun Naila
 
MAKALAH KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN ISLAM.docx
MAKALAH KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN ISLAM.docxMAKALAH KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN ISLAM.docx
MAKALAH KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN ISLAM.docx
MhdTaajuddin
 
Akhlak Dalam Islam
Akhlak Dalam IslamAkhlak Dalam Islam
Akhlak Dalam Islam
Ilham Maulidi Hasan
 
Fiqih ibadah kelompok 6 materi 8
Fiqih ibadah kelompok 6 materi 8Fiqih ibadah kelompok 6 materi 8
Fiqih ibadah kelompok 6 materi 8
NavenAbsurd
 
Pancasila Menjadi Sistem Etika
Pancasila Menjadi Sistem EtikaPancasila Menjadi Sistem Etika
Pancasila Menjadi Sistem Etika
Atik Inayatul Jannah
 
Ruang lingkup studi islam
Ruang lingkup studi islamRuang lingkup studi islam
Ruang lingkup studi islam
AlfinfatihaRahmah
 
Materi Al Qur'an
Materi Al Qur'anMateri Al Qur'an
Materi Al Qur'an
ayudya fitri
 
Aswaja an-nahdliyah
Aswaja an-nahdliyahAswaja an-nahdliyah
Aswaja an-nahdliyahAhmad Rouf
 
Gender dalam perspektif islam
Gender dalam perspektif islamGender dalam perspektif islam
Gender dalam perspektif islam
umi wandansari
 
Sejarah Tradisi Islam Nusantara (Ppt materi-kelas-9)
Sejarah Tradisi Islam Nusantara (Ppt materi-kelas-9)Sejarah Tradisi Islam Nusantara (Ppt materi-kelas-9)
Sejarah Tradisi Islam Nusantara (Ppt materi-kelas-9)
sifatulfalah3120
 
Ibadah makalah
Ibadah makalahIbadah makalah
Ibadah makalah
MeyLiontin
 
Power point kd 3.6 jujur
Power point kd 3.6 jujurPower point kd 3.6 jujur
Power point kd 3.6 jujur
lilifatri
 
Persentasi i ihsan
Persentasi i ihsanPersentasi i ihsan
Persentasi i ihsan
AMAR MAHARDIKA
 
Syariat ppt
Syariat pptSyariat ppt
Syariat ppt
Nur Hasanah
 
Thaharah
ThaharahThaharah
Thaharah
Abdul Rochman
 
Power point Iman kepada Allah
Power point Iman kepada AllahPower point Iman kepada Allah
Power point Iman kepada Allah
rahmah eL
 

What's hot (20)

Akhlakul Karimah
Akhlakul KarimahAkhlakul Karimah
Akhlakul Karimah
 
MAKALAH KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN ISLAM.docx
MAKALAH KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN ISLAM.docxMAKALAH KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN ISLAM.docx
MAKALAH KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN ISLAM.docx
 
Akhlak Dalam Islam
Akhlak Dalam IslamAkhlak Dalam Islam
Akhlak Dalam Islam
 
Fiqih ibadah kelompok 6 materi 8
Fiqih ibadah kelompok 6 materi 8Fiqih ibadah kelompok 6 materi 8
Fiqih ibadah kelompok 6 materi 8
 
Adab menuntut ilmu
Adab menuntut ilmuAdab menuntut ilmu
Adab menuntut ilmu
 
Mawaris
MawarisMawaris
Mawaris
 
Pancasila Menjadi Sistem Etika
Pancasila Menjadi Sistem EtikaPancasila Menjadi Sistem Etika
Pancasila Menjadi Sistem Etika
 
Ruang lingkup studi islam
Ruang lingkup studi islamRuang lingkup studi islam
Ruang lingkup studi islam
 
Materi Al Qur'an
Materi Al Qur'anMateri Al Qur'an
Materi Al Qur'an
 
Ppt thaharah
Ppt thaharahPpt thaharah
Ppt thaharah
 
Manajemen dalam Dakwah
Manajemen dalam DakwahManajemen dalam Dakwah
Manajemen dalam Dakwah
 
Aswaja an-nahdliyah
Aswaja an-nahdliyahAswaja an-nahdliyah
Aswaja an-nahdliyah
 
Gender dalam perspektif islam
Gender dalam perspektif islamGender dalam perspektif islam
Gender dalam perspektif islam
 
Sejarah Tradisi Islam Nusantara (Ppt materi-kelas-9)
Sejarah Tradisi Islam Nusantara (Ppt materi-kelas-9)Sejarah Tradisi Islam Nusantara (Ppt materi-kelas-9)
Sejarah Tradisi Islam Nusantara (Ppt materi-kelas-9)
 
Ibadah makalah
Ibadah makalahIbadah makalah
Ibadah makalah
 
Power point kd 3.6 jujur
Power point kd 3.6 jujurPower point kd 3.6 jujur
Power point kd 3.6 jujur
 
Persentasi i ihsan
Persentasi i ihsanPersentasi i ihsan
Persentasi i ihsan
 
Syariat ppt
Syariat pptSyariat ppt
Syariat ppt
 
Thaharah
ThaharahThaharah
Thaharah
 
Power point Iman kepada Allah
Power point Iman kepada AllahPower point Iman kepada Allah
Power point Iman kepada Allah
 

Viewers also liked

MAKALAH ETOS KERJA
MAKALAH ETOS KERJAMAKALAH ETOS KERJA
MAKALAH ETOS KERJAn_muniira
 
Ayat-Ayat Al-Qur’an tentang Etos Kerja
Ayat-Ayat Al-Qur’an tentang Etos KerjaAyat-Ayat Al-Qur’an tentang Etos Kerja
Ayat-Ayat Al-Qur’an tentang Etos Kerja
Najib Faiq
 
Kajian Al-Qur'an tentang Etos Kerja
Kajian Al-Qur'an tentang Etos KerjaKajian Al-Qur'an tentang Etos Kerja
Kajian Al-Qur'an tentang Etos Kerja
wildanzaid
 
Dalil Al -Quran dan Hadist Tentang Etos Kerja
Dalil Al -Quran dan Hadist Tentang Etos KerjaDalil Al -Quran dan Hadist Tentang Etos Kerja
Dalil Al -Quran dan Hadist Tentang Etos Kerja
Resma Puspitasari
 
Ayat ayat tentang etos kerja
Ayat ayat tentang etos kerjaAyat ayat tentang etos kerja
Ayat ayat tentang etos kerjaDestina Destina
 
Makalah hadis tentang etos kerja
Makalah hadis tentang etos kerjaMakalah hadis tentang etos kerja
Makalah hadis tentang etos kerja
Muhammad Idris
 
Etos Kerja dalam Islam
Etos Kerja dalam IslamEtos Kerja dalam Islam
Etos Kerja dalam Islam
21 Memento
 
Etos Kerja dalam Perspektif Islam
Etos Kerja dalam Perspektif IslamEtos Kerja dalam Perspektif Islam
Etos Kerja dalam Perspektif Islam
Anita Fitriyani
 
Pembukaan ceramah
Pembukaan ceramahPembukaan ceramah
Pembukaan ceramah
Adhe Rizky
 
Contoh Penilaian Kinerja
Contoh Penilaian KinerjaContoh Penilaian Kinerja
Contoh Penilaian Kinerja
Siti Mugi Rahayu
 
Rpp konstrksi bangunan
Rpp konstrksi bangunanRpp konstrksi bangunan
Rpp konstrksi bangunan
nadhilaame
 
Menghindari perilaku tindak kekerasan
Menghindari perilaku tindak kekerasanMenghindari perilaku tindak kekerasan
Menghindari perilaku tindak kekerasan
Fitria Norkomaria
 
Wakaf Serta Dalilnya dalam Al-Qur'an dan Al-Hadits
Wakaf Serta Dalilnya dalam Al-Qur'an dan Al-HaditsWakaf Serta Dalilnya dalam Al-Qur'an dan Al-Hadits
Wakaf Serta Dalilnya dalam Al-Qur'an dan Al-Hadits
Moh Hari Rusli
 
Makalah penilaian kinerja
Makalah penilaian kinerjaMakalah penilaian kinerja
Makalah penilaian kinerjaChimenk Cayyoo
 
Rpp gambar teknik kelas x semester 1 kd 3.1 dan 4.1
Rpp gambar teknik kelas x semester 1 kd 3.1 dan 4.1Rpp gambar teknik kelas x semester 1 kd 3.1 dan 4.1
Rpp gambar teknik kelas x semester 1 kd 3.1 dan 4.1riyanto riyanto
 
Bab 11 Perilaku Terpuji (Kerja Keras, Tekun, Ulet dan Teliti)
Bab 11  Perilaku Terpuji (Kerja Keras, Tekun, Ulet dan Teliti)Bab 11  Perilaku Terpuji (Kerja Keras, Tekun, Ulet dan Teliti)
Bab 11 Perilaku Terpuji (Kerja Keras, Tekun, Ulet dan Teliti)
Kementerian Agama Kota Pontianak Kalbar / SMPN 3 Kota Pontianak Kalbar
 
RPP Gambar Konstruksi Bangunan SMK Kelas XI
RPP Gambar Konstruksi Bangunan SMK Kelas XI RPP Gambar Konstruksi Bangunan SMK Kelas XI
RPP Gambar Konstruksi Bangunan SMK Kelas XI
Diva Pendidikan
 
Belapur Incremental housing - A case study
Belapur Incremental housing - A case studyBelapur Incremental housing - A case study
Belapur Incremental housing - A case study
Rithika Ravishankar
 

Viewers also liked (20)

MAKALAH ETOS KERJA
MAKALAH ETOS KERJAMAKALAH ETOS KERJA
MAKALAH ETOS KERJA
 
Ayat-Ayat Al-Qur’an tentang Etos Kerja
Ayat-Ayat Al-Qur’an tentang Etos KerjaAyat-Ayat Al-Qur’an tentang Etos Kerja
Ayat-Ayat Al-Qur’an tentang Etos Kerja
 
Kajian Al-Qur'an tentang Etos Kerja
Kajian Al-Qur'an tentang Etos KerjaKajian Al-Qur'an tentang Etos Kerja
Kajian Al-Qur'an tentang Etos Kerja
 
Dalil Al -Quran dan Hadist Tentang Etos Kerja
Dalil Al -Quran dan Hadist Tentang Etos KerjaDalil Al -Quran dan Hadist Tentang Etos Kerja
Dalil Al -Quran dan Hadist Tentang Etos Kerja
 
Ayat ayat tentang etos kerja
Ayat ayat tentang etos kerjaAyat ayat tentang etos kerja
Ayat ayat tentang etos kerja
 
Makalah hadis tentang etos kerja
Makalah hadis tentang etos kerjaMakalah hadis tentang etos kerja
Makalah hadis tentang etos kerja
 
Etos Kerja dalam Islam
Etos Kerja dalam IslamEtos Kerja dalam Islam
Etos Kerja dalam Islam
 
Etos Kerja dalam Perspektif Islam
Etos Kerja dalam Perspektif IslamEtos Kerja dalam Perspektif Islam
Etos Kerja dalam Perspektif Islam
 
Makalah etos kerja
Makalah etos kerjaMakalah etos kerja
Makalah etos kerja
 
Pembukaan ceramah
Pembukaan ceramahPembukaan ceramah
Pembukaan ceramah
 
Contoh Penilaian Kinerja
Contoh Penilaian KinerjaContoh Penilaian Kinerja
Contoh Penilaian Kinerja
 
Rpp konstrksi bangunan
Rpp konstrksi bangunanRpp konstrksi bangunan
Rpp konstrksi bangunan
 
Rpp Autocad Teknik Gambar Bangunan
Rpp Autocad Teknik Gambar BangunanRpp Autocad Teknik Gambar Bangunan
Rpp Autocad Teknik Gambar Bangunan
 
Menghindari perilaku tindak kekerasan
Menghindari perilaku tindak kekerasanMenghindari perilaku tindak kekerasan
Menghindari perilaku tindak kekerasan
 
Wakaf Serta Dalilnya dalam Al-Qur'an dan Al-Hadits
Wakaf Serta Dalilnya dalam Al-Qur'an dan Al-HaditsWakaf Serta Dalilnya dalam Al-Qur'an dan Al-Hadits
Wakaf Serta Dalilnya dalam Al-Qur'an dan Al-Hadits
 
Makalah penilaian kinerja
Makalah penilaian kinerjaMakalah penilaian kinerja
Makalah penilaian kinerja
 
Rpp gambar teknik kelas x semester 1 kd 3.1 dan 4.1
Rpp gambar teknik kelas x semester 1 kd 3.1 dan 4.1Rpp gambar teknik kelas x semester 1 kd 3.1 dan 4.1
Rpp gambar teknik kelas x semester 1 kd 3.1 dan 4.1
 
Bab 11 Perilaku Terpuji (Kerja Keras, Tekun, Ulet dan Teliti)
Bab 11  Perilaku Terpuji (Kerja Keras, Tekun, Ulet dan Teliti)Bab 11  Perilaku Terpuji (Kerja Keras, Tekun, Ulet dan Teliti)
Bab 11 Perilaku Terpuji (Kerja Keras, Tekun, Ulet dan Teliti)
 
RPP Gambar Konstruksi Bangunan SMK Kelas XI
RPP Gambar Konstruksi Bangunan SMK Kelas XI RPP Gambar Konstruksi Bangunan SMK Kelas XI
RPP Gambar Konstruksi Bangunan SMK Kelas XI
 
Belapur Incremental housing - A case study
Belapur Incremental housing - A case studyBelapur Incremental housing - A case study
Belapur Incremental housing - A case study
 

Similar to Makalah Etos Kerja dalam Perspektif Al-Qur'an

Makalah etos kerja
Makalah etos kerjaMakalah etos kerja
Makalah etos kerja
Warnet Raha
 
Makalah etos kerja
Makalah etos kerjaMakalah etos kerja
Makalah etos kerja
Warnet Raha
 
Makalah tugas tik
Makalah tugas tikMakalah tugas tik
Makalah tugas tik
ainundalilah30
 
Makalah tugas tik
Makalah tugas tikMakalah tugas tik
Makalah tugas tik
ainundalilah30
 
Modul 3 pai xii paskar
Modul 3 pai xii paskarModul 3 pai xii paskar
Modul 3 pai xii paskar
Wahyu Mulyana
 
Menurunkan Konsep Tazkiyatun Nafs
Menurunkan Konsep Tazkiyatun NafsMenurunkan Konsep Tazkiyatun Nafs
Menurunkan Konsep Tazkiyatun Nafs
AKADEMI GURU AL FATIH
 
Uas muhen
Uas muhenUas muhen
Uas muhen
FikriAhmad19
 
Modul 3 pai xii lb
Modul 3 pai xii lbModul 3 pai xii lb
Modul 3 pai xii lb
Wahyu Mulyana
 
Matan keyakinan dan cita hidup muhammadiyah
Matan keyakinan dan cita hidup muhammadiyahMatan keyakinan dan cita hidup muhammadiyah
Matan keyakinan dan cita hidup muhammadiyahachel
 
Makalah fiqih kelompok 6 materi 8
Makalah fiqih kelompok 6 materi 8Makalah fiqih kelompok 6 materi 8
Makalah fiqih kelompok 6 materi 8
NavenAbsurd
 
Tafsirtarbawisuratadzariat56 150120052911-conversion-gate02
Tafsirtarbawisuratadzariat56 150120052911-conversion-gate02Tafsirtarbawisuratadzariat56 150120052911-conversion-gate02
Tafsirtarbawisuratadzariat56 150120052911-conversion-gate02
ryanz ozuro
 
TAFSIR TARBAWI SURAT AL-DZARIAT 56 By AGUS MUKHANDAR
TAFSIR TARBAWI SURAT AL-DZARIAT 56 By AGUS MUKHANDARTAFSIR TARBAWI SURAT AL-DZARIAT 56 By AGUS MUKHANDAR
TAFSIR TARBAWI SURAT AL-DZARIAT 56 By AGUS MUKHANDAR
Agus Mukhandar
 
Makalah Al-Qur'an II
Makalah Al-Qur'an IIMakalah Al-Qur'an II
Makalah Al-Qur'an II
Nur Rohmah
 
Makalah Strategi Dakwah Di Zaman Modern UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.docx
Makalah Strategi Dakwah Di Zaman Modern UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.docxMakalah Strategi Dakwah Di Zaman Modern UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.docx
Makalah Strategi Dakwah Di Zaman Modern UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.docx
Zukét Printing
 

Similar to Makalah Etos Kerja dalam Perspektif Al-Qur'an (20)

Makalah etos kerja
Makalah etos kerjaMakalah etos kerja
Makalah etos kerja
 
Makalah etos kerja
Makalah etos kerjaMakalah etos kerja
Makalah etos kerja
 
Makalah etos kerja
Makalah etos kerjaMakalah etos kerja
Makalah etos kerja
 
Makalah etos kerja
Makalah etos kerjaMakalah etos kerja
Makalah etos kerja
 
Makalah etos kerja
Makalah etos kerjaMakalah etos kerja
Makalah etos kerja
 
Makalah tugas tik
Makalah tugas tikMakalah tugas tik
Makalah tugas tik
 
Makalah tugas tik
Makalah tugas tikMakalah tugas tik
Makalah tugas tik
 
Modul 3 pai xii paskar
Modul 3 pai xii paskarModul 3 pai xii paskar
Modul 3 pai xii paskar
 
Menurunkan Konsep Tazkiyatun Nafs
Menurunkan Konsep Tazkiyatun NafsMenurunkan Konsep Tazkiyatun Nafs
Menurunkan Konsep Tazkiyatun Nafs
 
Uas muhen
Uas muhenUas muhen
Uas muhen
 
Modul 3 pai xii lb
Modul 3 pai xii lbModul 3 pai xii lb
Modul 3 pai xii lb
 
Matan keyakinan dan cita hidup muhammadiyah
Matan keyakinan dan cita hidup muhammadiyahMatan keyakinan dan cita hidup muhammadiyah
Matan keyakinan dan cita hidup muhammadiyah
 
Makalah fiqih kelompok 6 materi 8
Makalah fiqih kelompok 6 materi 8Makalah fiqih kelompok 6 materi 8
Makalah fiqih kelompok 6 materi 8
 
Tafsirtarbawisuratadzariat56 150120052911-conversion-gate02
Tafsirtarbawisuratadzariat56 150120052911-conversion-gate02Tafsirtarbawisuratadzariat56 150120052911-conversion-gate02
Tafsirtarbawisuratadzariat56 150120052911-conversion-gate02
 
TAFSIR TARBAWI SURAT AL-DZARIAT 56 By AGUS MUKHANDAR
TAFSIR TARBAWI SURAT AL-DZARIAT 56 By AGUS MUKHANDARTAFSIR TARBAWI SURAT AL-DZARIAT 56 By AGUS MUKHANDAR
TAFSIR TARBAWI SURAT AL-DZARIAT 56 By AGUS MUKHANDAR
 
Makalah Al-Qur'an II
Makalah Al-Qur'an IIMakalah Al-Qur'an II
Makalah Al-Qur'an II
 
Akhlak islami
Akhlak islamiAkhlak islami
Akhlak islami
 
Pp agama
Pp agamaPp agama
Pp agama
 
Kepribadian muslim
Kepribadian muslimKepribadian muslim
Kepribadian muslim
 
Makalah Strategi Dakwah Di Zaman Modern UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.docx
Makalah Strategi Dakwah Di Zaman Modern UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.docxMakalah Strategi Dakwah Di Zaman Modern UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.docx
Makalah Strategi Dakwah Di Zaman Modern UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.docx
 

More from Ressy Octaviani

Karya tulis ilmiah dahlan iskan
Karya tulis ilmiah dahlan iskanKarya tulis ilmiah dahlan iskan
Karya tulis ilmiah dahlan iskanRessy Octaviani
 
Makalah penelitian Pustaka (POTRET HUBUNGAN ETNIS DAN AGAMA DI JAKARTA)
Makalah penelitian Pustaka (POTRET HUBUNGAN ETNIS DAN AGAMA DI JAKARTA)Makalah penelitian Pustaka (POTRET HUBUNGAN ETNIS DAN AGAMA DI JAKARTA)
Makalah penelitian Pustaka (POTRET HUBUNGAN ETNIS DAN AGAMA DI JAKARTA)Ressy Octaviani
 
Makalah Hasil Penelitian Desa Cigombong
Makalah Hasil Penelitian Desa CigombongMakalah Hasil Penelitian Desa Cigombong
Makalah Hasil Penelitian Desa CigombongRessy Octaviani
 
PENELITIAN PUSTAKA ( Dinamika Masyarakat )
PENELITIAN PUSTAKA ( Dinamika Masyarakat )PENELITIAN PUSTAKA ( Dinamika Masyarakat )
PENELITIAN PUSTAKA ( Dinamika Masyarakat )Ressy Octaviani
 
BAHAN KIMIA RUMAH TANGGA
BAHAN KIMIA RUMAH TANGGABAHAN KIMIA RUMAH TANGGA
BAHAN KIMIA RUMAH TANGGARessy Octaviani
 
Kerusakan Lingkungan Hidup (LONGSOR)
Kerusakan Lingkungan Hidup (LONGSOR)Kerusakan Lingkungan Hidup (LONGSOR)
Kerusakan Lingkungan Hidup (LONGSOR)Ressy Octaviani
 
IPTEK (Sumur resapan, Kompos cair, dan Recycle sampah kertas)
IPTEK (Sumur resapan, Kompos cair, dan Recycle sampah kertas)IPTEK (Sumur resapan, Kompos cair, dan Recycle sampah kertas)
IPTEK (Sumur resapan, Kompos cair, dan Recycle sampah kertas)Ressy Octaviani
 
Ppt geografi desa cigombong
Ppt geografi desa cigombongPpt geografi desa cigombong
Ppt geografi desa cigombongRessy Octaviani
 

More from Ressy Octaviani (9)

Karya tulis ilmiah dahlan iskan
Karya tulis ilmiah dahlan iskanKarya tulis ilmiah dahlan iskan
Karya tulis ilmiah dahlan iskan
 
Naskah teater
Naskah teaterNaskah teater
Naskah teater
 
Makalah penelitian Pustaka (POTRET HUBUNGAN ETNIS DAN AGAMA DI JAKARTA)
Makalah penelitian Pustaka (POTRET HUBUNGAN ETNIS DAN AGAMA DI JAKARTA)Makalah penelitian Pustaka (POTRET HUBUNGAN ETNIS DAN AGAMA DI JAKARTA)
Makalah penelitian Pustaka (POTRET HUBUNGAN ETNIS DAN AGAMA DI JAKARTA)
 
Makalah Hasil Penelitian Desa Cigombong
Makalah Hasil Penelitian Desa CigombongMakalah Hasil Penelitian Desa Cigombong
Makalah Hasil Penelitian Desa Cigombong
 
PENELITIAN PUSTAKA ( Dinamika Masyarakat )
PENELITIAN PUSTAKA ( Dinamika Masyarakat )PENELITIAN PUSTAKA ( Dinamika Masyarakat )
PENELITIAN PUSTAKA ( Dinamika Masyarakat )
 
BAHAN KIMIA RUMAH TANGGA
BAHAN KIMIA RUMAH TANGGABAHAN KIMIA RUMAH TANGGA
BAHAN KIMIA RUMAH TANGGA
 
Kerusakan Lingkungan Hidup (LONGSOR)
Kerusakan Lingkungan Hidup (LONGSOR)Kerusakan Lingkungan Hidup (LONGSOR)
Kerusakan Lingkungan Hidup (LONGSOR)
 
IPTEK (Sumur resapan, Kompos cair, dan Recycle sampah kertas)
IPTEK (Sumur resapan, Kompos cair, dan Recycle sampah kertas)IPTEK (Sumur resapan, Kompos cair, dan Recycle sampah kertas)
IPTEK (Sumur resapan, Kompos cair, dan Recycle sampah kertas)
 
Ppt geografi desa cigombong
Ppt geografi desa cigombongPpt geografi desa cigombong
Ppt geografi desa cigombong
 

Makalah Etos Kerja dalam Perspektif Al-Qur'an

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Agama Islam merupakan agama yang bersifat universal yang diturunkan oleh Allah SWT kepada seluruh umat manusia dalam rangka untuk mensejahterakan, memberikan kedamaian, menciptakan suasana sejuk dan harmonis bukan hanya diantara sesama umat manusia tetapi juga bagi seluruh makhluk Allah yang hidup di muka bumi ini.  Firman Allah SWT dalam Al-Qur‟an: “Dan kami tidak akan mengutus kamu wahai Muhammad kecuali untuk menjadi Rahmat bagi sekalian alam”. Implementasi dari kehadiran Agama Islam sebagai Rahmat bagi sekalian alam ditunjukkan dengan ajaran-ajaran agama Islam baik yang bersumber dari Al-Qur‟an maupun dari AlHadits Rasulullah SAW yang mengajarkan tentang kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat secara seimbang.  Firman Allah SWT dalam Al-Qur‟an: “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu kebahagiaan akhirat dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari kenikmatan duniawi. Dan berbuat baiklah kepada orang lain sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan” (QS.Al-Qashash:77) Senada dengan firman Allah SWT tersebut, adalah Hadits yang disampaikan oleh Rasulullah SAW, Artinya : “Bekerjalah untuk kepentingan duniamu seolah-olah kamu hidup selama-lamanya. Dan bekerjalah untuk akhiratmu seolah-olah kamu mati esok pagi”. 1
  • 2. Sudah menjadi kewajiban bagi manusia sebagai mahluk yang memiliki banyak kebutuhan dan kepentingan dalam kehidupannya untuk bekerja guna memenuhi segala kebutuhannya tersebut. Seorang muslim harus menyeimbangkan antara kepentingan dunia dan akhirat. Tidak hanya berorientasi pada kepentingan akhirat saja, seorang muslim juga harus memikirkan kepentingan duniawi. Untuk menyeimbangkan kehidupan dunia dan akhirat tersebut, maka wajib bagi seorang muslim untuk bekerja. Bekerja adalah kodrat hidup, baik kehidupan spiritual, intelektual, fisik biologis, maupun kehidupan individual dan sosial dalam berbagai bidang. Karena itu, agar manusia benar-benar “hidup” dalam kehidupan ini ia memerlukan ruh (spirit). Untuk ini, Al-qur‟an diturunkan sebagai “ruhan min amrina”, yakni spirit hidup ciptaan Allah, sekaligus sebagai “nur” (cahaya) yang tak kunjung padam, agar kehidupan manusia tidak tersesat. Dalam Al-qur‟an dan Al-hadits banyak ditemukan literatur yang memerintahkan seorang muslim untuk bekerja dalam memenuhi dan melengkapi kebutuhan dunianya. B. Rumusan Masalah a) Apasaja hal-hal yang melatarbelakangi Etos Kerja dalam Perspektif Islam ? b) Apa yang dimaksud dengan Etos Kerja dalam Perspektif Islam ? c) Apa perbedaan Etos Kerja dengan Etos Kerja Islam ? d) Apa saja ayat Al-Qur‟an yang membahas tentang etos kerja ? C. Tujuan a) Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ulumul Qur‟an b) Menambah wawasan keilmuan dan pengetahuan mahasiswa tentang “Etos Kerja dalam Perspektif Islam” c) Memahami segala hal yang berhubungan dengan “Etos Kerja dalam Perpektif Islam” d) Memahami ayat-ayat Al-Qur‟an yang membahas tentang Etos Kerja dan kaitannya dengan kehidupan di dunia maupun di akhirat e) Memahami perbedaan Etos Kerja dan Etos Kerja Islam 2
  • 3. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Etos Kerja Etos kerja menurut Mochtar Buchori (dalam asifudin, 2004) dapat diartikan sebagai sifat dan pandangan terhadap kerja, kebiasaan kerja, ciri-ciri atau sifat-sifat mengenai cara kerja yang dimiliki seseorang, suatu kelompok manusia atau kelompok bangsa. Etos kerja terdiri dari dua kata yaitu etos dan kerja. Kata etos berasal dari bahasa Yunani “Ethos” yang berarti sikap, kepribadian, karakter, watak, keyakinan atas sesuatu. Sedangkan kata kerja, berarti usaha untuk melalukan sesuatu dengan perencanaan dan tanggung jawab. Etos Kerja adalah nilai yang melandasi norma-norma tentang kerja. Etos berarti watak dasar suatu masyarakat, sedangkan perwujudan luarnya adalah struktur dan norma sosial. Dalam masyarakat yang memiliki penghargaan tinggi terhadap kerja, orang yang menganggur biasanya mempunyai status sosial rendah atau dianggap rendah. Dalam masyarakat seperti ini, semangat dan produktivitas kerja warga masyarakat biasanya tinggi, misalnya yang tampak pada masyarakat Jepang. B. Pengertian Etos kerja dalam Perspektif Islam Etos kerja dalam Islam dapat didefinisikan sebagai cara pandang yang diyakini seorang muslim bahwa bekerja tidak hanya memuliakan diri, tetapi juga sebagai suatu manifestasi dari amal sholeh dan mempunyai nilai ibadah yang luhur. Etos kerja dalam Islam merupakan totalitas kepribadian diri serta cara mengekspresikan, memandang, meyakini,dan memberikan sesuatu yang bermakna, yang mendorong dirinya untuk bertindak dan meraih amal yang optimal (high performance). Dari pengertian-pengertian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa, Etos kerja dalam perspektif Islam didefinisikan sebagai sikap kepribadian yang melahirkan keyakinan yang sangat mendalam bahwa bekerja itu bukan saja untuk memuliakan dirinya, menampakkan kemanusiaanya, melainkan juga sebagai suatu manifestasi dari amal soleh. Sehingga bekerja 3
  • 4. yang didasarkan pada prinsip-prinsip iman bukan saja menunjukkan fitrah seorang muslim, melainkan sekaligus meninggikan martabat dirinya sebagai hamba Allah yang didera kerinduan untuk menjadikan dirinya sebagai sosok yang dapat dipercaya, menampilkan dirinya sebagai manusia yang amanah, menunjukkan sikap pengabdian.  Firman Allah SWT dalam Al-Qur‟an: “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembahKu” (QS. Adz-Dzaariyat:56) Seorang muslim yang memiliki etos kerja adalah mereka yang selalu obsesif atau ingin berbuat sesuatu yang penuh manfaat yang merupakan bagian amanah dari Allah. Dan cara pandang untuk melaksanakan sesuatu harus didasarkan kepada tiga dimensi kesadaran, yaitu Dimensi ma‟rifat (aku tahu), Dimensi hakikat (aku berharap), dan Dimensi syariat (aku berbuat). 1. Dimensi ma‟rifat (aku tahu) : - Tahu siapa aku, apa kekuatan dan kelemahanku, - Tahu apa pekerjaanku, - Tahu siapa pesaingku dan kawanku, - Tahu produk yang akan dihasilkan, - Tahu apa bidang usahaku dan tujuanku, - Tahu siapa relasiku, - Tahu pesan-pesan yang akan kusampaikan. 2. Dimensi hakikat (aku berharap): Sikap diri untuk menetapkan sebuah tujuan kemana arah tindakan dilangkahkan. Setiap pribadi muslim meyakini bahwa niat atau dorongan untuk menetapkan cita-cita merupakan ciri bahwa dirinya hidup. 3. Dimensi syariat (aku berbuat) : Pengetahuan tentang peran dan potensi diri, tujuan serta harapan-harapan hendaklah mempunyai arti kecuali bila dipraktikan dalam bentuk tindakan nyata yang telah diyakini kebenarannya. 4
  • 5.  Kerja Keras Sebuah Tuntunan Untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat secara seimbang. Agama islam mengajarkan agar umatnya melakukan kerja keras, baik dalam bentuk ibadah maupun dalam bentuk amal shaleh. Kerja keras atau dalam kata lain disebut dengan etos kerja adalah merupakan prasyarat mutlak untuk dapat mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat, sebab dengan etos kerja yang tinggi akan melahirkan produktifitas yang tinggi pula. Oleh karena itulah maka agama Islam memberikan perhatian yang sangat besar terhadap kerja keras dan etos kerja sebab hanya dengan itulah maka kebahagiaan di dunia dan di akhirat dapat diraih sekaligus. Atas dasar-dasar hal tersebut diatas, dapat ditarik benang merah bahwa sesungguhnya antara penghayatan agama yang diwujudkan dalam bentuk iman yang sempurna, mempunyai hubungan timbal balik dengan etos kerja seseorang. Seseorang yang memiliki iman yang sempurna dapat dipastikan bahwa yang bersangkutan memiliki etos kerja yang tinggi, yang pada akhirnya meningkatkan produktifitas yang tinggi, baik dalam pekerjaan maupun dalam pelayanannya sesuai dengan bidang tugasnya masingmasing. Hubungan timbal balik tersebut dapat dilihat dari tiga teori sebagai berikut : 1) Kedalaman penghayatan agama mendorong tumbuh suburnya etos kerja sehingga kehidupan perekonomian ummat berkembang maju, sebab agama Islam mengajarkan menolong yang lemah dengan cara membayar zakat, infak, shodaqah (ZIS). Zis hanya dapat dibayarkan oleh yang memiliki kecukupan harta. Kecukupan harta hanya diperoleh orang memiliki etos kerja yang tinggi dan mau bekerja keras. 2) Kehidupan ekonomi yang berkembang maju akan menimbulkan hasrat untuk mendalami ajaran agamanya, sebab dengan ekonomi yang lebih maju memberikan kesempatan yang lebih lapang, seperti menunaikan ibadah haji.  Etos kerja dan Dinamika Kehidupan Ajaran agama Islam memiliki seperangkat nilai yang berkaitan dengan bekerja keras, antara lain adalah : 5
  • 6. 1) Bekerja keras adalah merupakan kewajiban yang harus ditunaikan oleh setiap orang yang mengaku dirinya beriman kepada Allah SWT, hal ini dibuktikan dengan banyaknya perintah Allah dalam Al-qur‟an yang menyuruh untuk bekerja, seperti artinya bekerjalah sampai-sampai Allah memerintahkan : Apabila kamu telah selesai melaksanakan ibadah sholat maka bertebaranlah kamu dimuka bumi dan carilah karunia dari Allah SWT. 2) Salah satu prasyarat untuk terhindarnya umat manusia dari kerugian yang sangat besar adalah dengan bekerja yaitu melakukan pekerjaan-pekerjaan yang baik. Yang dalam bahasa Al-qur‟an disebut dengan Amilusshalihat. 3) Nabi muhammad SAW memerintahkan dalam salah satu haditsnya, agar hari ini umat Islam menanam buah-buahan dan atau tumbuh-tumbuhan yang bermanfaat bagi manusia, sekalipun dia tahu bahwa besok itu kiamat akan datang. 4) Bekerja secara produktif adalah merupakan ciri dan karakteristik seorang muslim yang terbaik sesuai dengan implementasi hadits Nabi, tangan diatas (yang memberi) lebih baik daripada tangan yang dibawah (yang menerima). Oleh karena itulah pada hadits lain, Nabi bersabda : “Andainya seseorang mencari kayu bakar dan dipikulkan diatas punggungnya, hal itu jauh lebih baik daripada ia meminta-minta pada seseorang yang kadang-kadang diberi dan kadang-kadang ditolak”. 5) Bekerja disamakan dengan Jihad Fi Sabilillah. Hal ini sesuai dengan hadits Nabi : Kalau ia bekerja hendak menghidupkan anak-anaknya yang masih kecil, ia adalah jihad fi sabililla. Kalau ia bekerja untuk membela kedua orang tuanya yang sudah lanjut usia, iapun disebut jihad fi sabilillah. Kalau ia bekerja untuk kepentingan dirinya sendiri agar tidak meminta-minta, ia adalah jihad fi sabilillah. Atas dasar hal-hal tersebut diatas maka dapat disimpulkan bahwa sesungguhnya, bahwa nilai-nilai religius/islami memberikan dorongan yang sangat besar terhadap umatnya baik sebagai pegawai negeri sipil, wiraswasta, petani dan masyarakat pada umumnya untuk menciptakan produktifitas kerja sesuai dengan bidangnya masing-masing. Dengan demikian maka seseorang yang memiliki kehidupan beragama yang baik, iman yang kuat dan islam yang kaffah, maka yang bersangkutan dapat dipastikan memiliki etos kerja dan produktifitas yang tinggi. 6
  • 7. Filsuf perancis, Rene Descartes (1596-1650) terkenal karena ucapannya jepense donc je suis (cogito ergo sum: bahasa latin) yang artinya „aku berfikir, maka aku ada‟. Ini karena menurutnya berfikir adalah bentuk wujud manusia sesungguhnya. Pandangan ini tidak salah, tetapi kurang mencukupi. Eksistensi manusia tidak semata ditentukan oleh kegiatan berfikirnya, tetapi juga oleh perbuatannya. Dalam teologi Al-qur‟an, ungkapan yang seharusnya ialah „aku berbuat, maka aku ada‟. Demikian itu karena dalam pandangan Al-qur‟an, kerja atau amal adalah bentuk keberadaan manusia yang sesungguhnya. Manusia ada karena kerja (amal), dan kerja itulah yang membuat eksistensi kemanusiaan. Pandangan ini ditegaskan dalam (QS. Al Najm, 53:36-42). Dalam pandangan Al-qur‟an, harga manusia sangat ditentukan oleh apa yang dimilikinya, dan itu tidak lain adalah amal perbuatan atau kerjanya. Dengan amal atau kerja baiknya itu manusia tidak hanya menemukan jati dirinya, tetapi akan meraih harkat tertingginya sebagai manusia yaitu “Bertemu dengan Allah dengan penuh ridho-Nya”. Katakanlah: “Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: “Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang esa”. Barang siapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang shaleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun Dalam beribadat kepada Tuhannya”. (QS.Al-Kahfi, 18:110). Syirik dalam kontek ini bukan dalam maknanya sebagai melakukan kultus atau pemujaan terhadap selain Allah, seperti arca dsb, tetapi mengalihkan tujuan melakukan pekerjaan atau amal kepada selain Allah. Maka hendaklah manusia tidak memandang sepele apapun bentuk kerja yang ia lakukan. Manusia harus memberi makna pada pekerjaannya itu sedemikian rupa sehingga menjadi bagian tak terpisahkan dalam makna hidupnya yang menyeluruh dan total, yaitu sebagai pengabdian (taqarrub, pendekatan diri) kepada Allah SWT. Kerja akan membentuk pribadi manusia. Karenanya, manusia harus memandang kerja itu adalah „untuk dirinya sendiri‟ dan „bukan untuk orang lain‟, Dalam makna eksistensialnya. Kerja itu akan mengokohkan nilai instrinsik dirinya dan kerja yang 7
  • 8. demikian itu haruslah diorientasikan kepada Allah. Tuhan semesta alam, dalam arti untuk meraih ridha-Nya.  Firman Allah SWT dalam Al-Qur‟an: “Barangsiapa yang mengerjakan amal yang shaleh maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri dan barang siapa yang berbuat jahat maka (dosanya) atas dirinya sendiri; dan sekali-kali tidaklah Tuhanmu menganiaya hamba-hamba(Nya)”. (QS. Fushshilat, 41:46)  Firman Allah SWT dalam Al-Qur‟an: “Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri, dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri,…” (QS. Al Israa, 17:7)  Firman Allah SWT dalam Al-Qur‟an: “… Barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji” (QS. Luqman, 31:12) C. Perbedaan etos kerja dengan etos kerja islami - Etos kerja berupa semangat dan sikap kerja yang total - Etos kerja islami merupakan semangat dan sikap kerja dan total dan dilandasi dengan niatan lillahita‟ala sehingga pekerjaannya tersebut selain mendatangkan materi juga menjadi amal.  Firman Allah SWT dalam Al-Qur‟an: “ Maka apabila kamu telah selesai dari ( sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain ” (QS.94:7)  Firman Allah SWT dalam Al-Qur‟an: “ Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu dimuka bumi dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung ” (QS.62:10) 8
  • 9. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Etos kerja merupakan dasar dari sebuah kesuksesan seseorang dan suatu bangsa, baik itu kesuksesan di dunia maupun kesuksesan di akhirat. Oleh karena itu, marilah kita semua tanamkan etos kerja yang islami didalam diri kita masing-masing. Lakukan pekerjaan dengan sungguh-sungguh, total dan maksimal nikmati setiap aktifitas yang anda lakukan dan yang paling penting niati semua itu karena Allah SWT.  Muslim yang berprofesi sebagai pejabat tak akan korupsi karena dia niati untuk beribadah bukan karena harta.  Polisi akan mengayomi masyarakatnya dengan sungguh-sungguh, karena dia meyakini apa yang dilakukannya itu akan dibalas dengan kebaikan oleh Allah.  Pedagang akan jujur karena dia yakin dengan begitu keuntungannya akan berlipat dan rezekinya halal.  Pelajar akan bersungguh-sungguh dalam menimba ilmu, karena dia yakin bahwa niat baik yang dia tanamkan akan membawanya kepada derajat yang lebih tinggi. B. Saran Dalam penyusunan makalah ini, masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis sangat mengharapkan partisipasi dosen pembimbing, serta rekan-rekan mahasiswa berupa saran dan kritik yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini. 9
  • 10. DAFTAR PUSTAKA Anonim, 1990, Al-Qur’an dan Terjemahan, Depag RI Anonim, 1997, Konsep dan etika kerja dalam Islam, Almadani. Anonim, 1990, Mengangkat Kualitas Hidup Umat, Jakarta : Dirjen BIMAS Islam. KH. Toto Tasmara, Membudayakan Etos Kerja, Jakarta : Gema Insani. Iqbal, Sheikh Mohd, Misi Islam.Jakarta, Penerbit Gunung Jati, 1982. Madjid, Nurcholis, Islam: Doktrin dan Peradaban.Jakarta, YayasanWakaf Paramadina, 1999 10