Dokumen tersebut membahas tentang tiga teknologi pengolahan pakan untuk ternak ruminansia yaitu:
1. Pengolahan jerami padi menjadi tape jerami melalui fermentasi dengan ragi tempe untuk meningkatkan kandungan gizi dan palatabilitasnya
2. Pengolahan silase dari batang jagung untuk meningkatkan ketersediaan pakan hijauan sepanjang tahun
3. Pengolahan pakan suplemen berupa "permen sapi" yang dif
Dokumen ini memberikan informasi tentang pembuatan silase, yaitu proses fermentasi anaerobik hijauan ternak seperti jerami jagung dan rumput menjadi pakan yang awet disimpan. Silase dibuat dengan mencacah atau menghaluskan hijauan, mencampurkannya dengan bahan tambahan seperti dedak, kemudian memasukkannya ke dalam wadah kedap udara untuk difermentasikan selama 3 minggu sebelum disimpan dan diberikan kepada
Bab 8. Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibiNana Citra
Dokumen tersebut membahas tentang morfologi, anatomi, karakteristik, klasifikasi, contoh spesies, siklus hidup, habitat, dan peranan amfibia. Secara khusus, dibahas tentang ciri-ciri tiga ordo amfibia yaitu Anura (katak), Caudata (salamander), dan Gymnophiona (caecilian) beserta contoh spesiesnya. Juga dibahas tentang peranan amfibia dalam rantai makanan dan sebagai sumber protein bagi
Dokumen tersebut membahas tentang tata laksana pastura, meliputi metode kultivasi total, parsial, dan nol untuk mengendalikan vegetasi serta tahapan pembangunan pastura mulai dari pemilihan lokasi, pengolahan tanah, penanaman, hingga pemeliharaan untuk menjaga produktivitasnya.
[Ringkasan]
Buku teks ini membahas lima kegiatan pembelajaran tentang reproduksi hewan, yaitu organ reproduksi, siklus reproduksi, hormon reproduksi, penampungan semen, dan penanganan semen. Tujuannya agar siswa dapat menjelaskan dan memahami proses reproduksi hewan serta dapat melakukan penampungan dan penanganan semen hewan. Materi ini mencakup anatomi, fisiologi, dan tata cara reproduksi beberapa jenis hewan seperti sapi, ayam,
Dokumen tersebut membahas tentang tiga teknologi pengolahan pakan untuk ternak ruminansia yaitu:
1. Pengolahan jerami padi menjadi tape jerami melalui fermentasi dengan ragi tempe untuk meningkatkan kandungan gizi dan palatabilitasnya
2. Pengolahan silase dari batang jagung untuk meningkatkan ketersediaan pakan hijauan sepanjang tahun
3. Pengolahan pakan suplemen berupa "permen sapi" yang dif
Dokumen ini memberikan informasi tentang pembuatan silase, yaitu proses fermentasi anaerobik hijauan ternak seperti jerami jagung dan rumput menjadi pakan yang awet disimpan. Silase dibuat dengan mencacah atau menghaluskan hijauan, mencampurkannya dengan bahan tambahan seperti dedak, kemudian memasukkannya ke dalam wadah kedap udara untuk difermentasikan selama 3 minggu sebelum disimpan dan diberikan kepada
Bab 8. Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibiNana Citra
Dokumen tersebut membahas tentang morfologi, anatomi, karakteristik, klasifikasi, contoh spesies, siklus hidup, habitat, dan peranan amfibia. Secara khusus, dibahas tentang ciri-ciri tiga ordo amfibia yaitu Anura (katak), Caudata (salamander), dan Gymnophiona (caecilian) beserta contoh spesiesnya. Juga dibahas tentang peranan amfibia dalam rantai makanan dan sebagai sumber protein bagi
Dokumen tersebut membahas tentang tata laksana pastura, meliputi metode kultivasi total, parsial, dan nol untuk mengendalikan vegetasi serta tahapan pembangunan pastura mulai dari pemilihan lokasi, pengolahan tanah, penanaman, hingga pemeliharaan untuk menjaga produktivitasnya.
[Ringkasan]
Buku teks ini membahas lima kegiatan pembelajaran tentang reproduksi hewan, yaitu organ reproduksi, siklus reproduksi, hormon reproduksi, penampungan semen, dan penanganan semen. Tujuannya agar siswa dapat menjelaskan dan memahami proses reproduksi hewan serta dapat melakukan penampungan dan penanganan semen hewan. Materi ini mencakup anatomi, fisiologi, dan tata cara reproduksi beberapa jenis hewan seperti sapi, ayam,
Laporan praktikum ini membahas tentang penentuan kadar air benih dengan metode dasar menggunakan oven. Metode ini dijelaskan secara detail mulai dari persiapan alat dan bahan, prosedur pengujian, hingga perhitungan rumus untuk menentukan kadar air benih. Hasil pengujian kadar air beberapa komoditas benih juga diuraikan beserta pembahasannya.
Daun memiliki berbagai struktur dan fungsi. Struktur anatomi daun meliputi epidermis, mesofil, sistem pembuluh, dan jaringan penyokong. Fungsi utama daun adalah fotosintesis, pertukaran gas, dan penyimpanan makanan. Struktur daun bervariasi antara tumbuhan untuk beradaptasi dengan lingkungan.
Dokumen tersebut membahas tentang proses segmentasi pada zigot, mulai dari pengertian segmentasi, ciri-cirinya, bidang segmentasi, sifat-sifatnya, macam-macam segmentasi, dan pola-pola segmentasi. Proses segmentasi merupakan pembelahan zigot berulang-ulang menjadi sel-sel kecil yang disebut blastomere hingga terbentuk blastula.
Dokumen tersebut membahas tentang ekologi hewan dan lingkungan hidupnya, termasuk konsep habitat, rantai makanan, dan peran organisme dalam ekosistem seperti produsen, konsumen, dan dekomposer.
Dokumen tersebut membahas tentang biomassa kelapa sawit yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak, terutama limbah-limbah seperti pelepah, bungkil, dan lumpur sawit. Dokumen juga menjelaskan manfaat integrasi tanaman kelapa sawit dengan ternak sapi dalam suatu sistem agroforestri (SISKA), seperti meningkatkan produktivitas lahan, pemanfaatan limbah, dan peningkatan pendapatan petani. Metode pengolahan limbah saw
Dokumen tersebut membahas tentang taksonomi dan domestikasi ternak ayam. Terdapat penjelasan mengenai klasifikasi taksonomi ayam, istilah-istilah yang terkait ayam seperti bangsa, kelas, varietas, dan strain. Juga dijelaskan mengenai teori terbentuknya bangsa-bangsa ayam modern dan pembagian kelas bangsa ayam. Di akhir dokumen membahas sejarah perunggasan di Indonesia dan klasifikasi ayam di Indonesia.
1. Dokumen tersebut membahas tentang morfologi katak dan kodok berdasarkan hasil pengamatan. 2. Terdapat perbedaan ciri antara katak dan kodok, seperti bentuk tubuh, kulit, dan struktur anggota gerak. 3. Katak memiliki kulit lunak dan basah serta memiliki selaput renang pada kaki belakang, sedangkan kodok memiliki kulit kasar dan kering tanpa selaput renang.
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...Maedy Ripani
Berikut adalah ringkasan dari dokumen praktikum morfologi tumbuhan tentang tata letak daun, rumus daun, dan diagram daun:
Praktikum ini menjelaskan berbagai tata letak daun pada batang tumbuhan, menentukan rumus daun, dan menggambar diagram daun. Rumus daun yang diamati meliputi 2/5 pada kembang sepatu dan bayam, serta 3/8 pada pepaya.
Praktikum analisis vegetasi dilakukan untuk mempelajari struktur dan komposisi vegetasi di halaman belakang jurusan Biologi IAIN Raden Intan Lampung. Metode yang digunakan adalah metode kuadrat dengan membuat plot berukuran 10x10 m, 4x4 m, dan 1x1 m. Ditemukan tujuh jenis tumbuhan yang dominan yaitu akasia, senggani, rumput benggala, alang-alang, patikan kebo, dan rumput malela. Kerap
Analisis proksimat merupakan metode kimia untuk mengidentifikasi kandungan zat makanan dalam suatu bahan pakan/pangan dengan menentukan fraksi seperti air, abu, protein kasar, lemak kasar, dan serat kasar. Metode ini digunakan untuk mengevaluasi kualitas bahan pakan dan membuat rumusan ransum. Prosedur sampling dan penyiapan sampel harus
Laporan ini menjelaskan tahapan mitosis dan meiosis pada tumbuhan melalui observasi di bawah mikroskop. Terdapat penjelasan tentang tujuan, dasar teori mitosis dan meiosis, alat dan bahan yang digunakan, cara kerja praktikum, hasil pengamatan, diskusi, pembahasan, dan kesimpulan.
Udang memiliki berbagai organ indera termasuk chemoreseptor yang berfungsi untuk mendeteksi makanan. Chemoreseptor utama udang terdapat pada antenula dan memiliki rambut-rambut halus yang peka terhadap zat kimia dalam lingkungan. Chemoreseptor memungkinkan udang menemukan sumber makanan dengan sensitivitas tinggi meskipun dari jarak jauh.
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan seranggaGoogle
Praktikum ini menganalisis keanekaragaman serangga di lingkungan Kampus IAIN Raden Intan Lampung menggunakan beberapa metode penangkapan. Didapatkan beberapa jenis serangga termasuk lalat, kumbang, rayap, kupu-kupu, semut, belalang, dan laba-laba dengan jumlah keseluruhan 56 ekor. Kesimpulannya, penangkapan menggunakan jaring ayun memberikan hasil tertinggi dibandingkan metode lain
Dokumen tersebut membahas tentang taksonomi tumbuhan dan tata nama tumbuhan. Ia menjelaskan bahwa taksonomi tumbuhan adalah pengenalan, pemberian nama, dan klasifikasi tumbuhan. Carolus Linnaeus memperkenalkan sistem tata nama binomial yang terdiri dari nama genus dan spesies dalam bahasa Latin. Dokumen ini juga menjelaskan aturan-aturan penulisan nama ilmiah tumbuhan sesuai dengan Kode Internasional Tata Nama Tumbuhan
Ppt evolusi Domestikasi,Modifikasi Dan Variasi Serta Ketergantungan Makhluk ...Eka Prasetyajati
Dokumen tersebut membahas tentang domestikasi, modifikasi, dan variasi serta ketergantungan makhluk hidup terhadap lingkungannya. Dijelaskan bahwa domestikasi adalah usaha mengubah tanaman dan hewan liar menjadi berguna bagi manusia. Modifikasi adalah perubahan fenotip tanpa perubahan genotip, sedangkan variasi disebabkan perbedaan genotip. Makhluk hidup saling ketergantungan dalam komunitas dan bersaing unt
Laporan praktikum ini membahas tentang penentuan kadar air benih dengan metode dasar menggunakan oven. Metode ini dijelaskan secara detail mulai dari persiapan alat dan bahan, prosedur pengujian, hingga perhitungan rumus untuk menentukan kadar air benih. Hasil pengujian kadar air beberapa komoditas benih juga diuraikan beserta pembahasannya.
Daun memiliki berbagai struktur dan fungsi. Struktur anatomi daun meliputi epidermis, mesofil, sistem pembuluh, dan jaringan penyokong. Fungsi utama daun adalah fotosintesis, pertukaran gas, dan penyimpanan makanan. Struktur daun bervariasi antara tumbuhan untuk beradaptasi dengan lingkungan.
Dokumen tersebut membahas tentang proses segmentasi pada zigot, mulai dari pengertian segmentasi, ciri-cirinya, bidang segmentasi, sifat-sifatnya, macam-macam segmentasi, dan pola-pola segmentasi. Proses segmentasi merupakan pembelahan zigot berulang-ulang menjadi sel-sel kecil yang disebut blastomere hingga terbentuk blastula.
Dokumen tersebut membahas tentang ekologi hewan dan lingkungan hidupnya, termasuk konsep habitat, rantai makanan, dan peran organisme dalam ekosistem seperti produsen, konsumen, dan dekomposer.
Dokumen tersebut membahas tentang biomassa kelapa sawit yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak, terutama limbah-limbah seperti pelepah, bungkil, dan lumpur sawit. Dokumen juga menjelaskan manfaat integrasi tanaman kelapa sawit dengan ternak sapi dalam suatu sistem agroforestri (SISKA), seperti meningkatkan produktivitas lahan, pemanfaatan limbah, dan peningkatan pendapatan petani. Metode pengolahan limbah saw
Dokumen tersebut membahas tentang taksonomi dan domestikasi ternak ayam. Terdapat penjelasan mengenai klasifikasi taksonomi ayam, istilah-istilah yang terkait ayam seperti bangsa, kelas, varietas, dan strain. Juga dijelaskan mengenai teori terbentuknya bangsa-bangsa ayam modern dan pembagian kelas bangsa ayam. Di akhir dokumen membahas sejarah perunggasan di Indonesia dan klasifikasi ayam di Indonesia.
1. Dokumen tersebut membahas tentang morfologi katak dan kodok berdasarkan hasil pengamatan. 2. Terdapat perbedaan ciri antara katak dan kodok, seperti bentuk tubuh, kulit, dan struktur anggota gerak. 3. Katak memiliki kulit lunak dan basah serta memiliki selaput renang pada kaki belakang, sedangkan kodok memiliki kulit kasar dan kering tanpa selaput renang.
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...Maedy Ripani
Berikut adalah ringkasan dari dokumen praktikum morfologi tumbuhan tentang tata letak daun, rumus daun, dan diagram daun:
Praktikum ini menjelaskan berbagai tata letak daun pada batang tumbuhan, menentukan rumus daun, dan menggambar diagram daun. Rumus daun yang diamati meliputi 2/5 pada kembang sepatu dan bayam, serta 3/8 pada pepaya.
Praktikum analisis vegetasi dilakukan untuk mempelajari struktur dan komposisi vegetasi di halaman belakang jurusan Biologi IAIN Raden Intan Lampung. Metode yang digunakan adalah metode kuadrat dengan membuat plot berukuran 10x10 m, 4x4 m, dan 1x1 m. Ditemukan tujuh jenis tumbuhan yang dominan yaitu akasia, senggani, rumput benggala, alang-alang, patikan kebo, dan rumput malela. Kerap
Analisis proksimat merupakan metode kimia untuk mengidentifikasi kandungan zat makanan dalam suatu bahan pakan/pangan dengan menentukan fraksi seperti air, abu, protein kasar, lemak kasar, dan serat kasar. Metode ini digunakan untuk mengevaluasi kualitas bahan pakan dan membuat rumusan ransum. Prosedur sampling dan penyiapan sampel harus
Laporan ini menjelaskan tahapan mitosis dan meiosis pada tumbuhan melalui observasi di bawah mikroskop. Terdapat penjelasan tentang tujuan, dasar teori mitosis dan meiosis, alat dan bahan yang digunakan, cara kerja praktikum, hasil pengamatan, diskusi, pembahasan, dan kesimpulan.
Udang memiliki berbagai organ indera termasuk chemoreseptor yang berfungsi untuk mendeteksi makanan. Chemoreseptor utama udang terdapat pada antenula dan memiliki rambut-rambut halus yang peka terhadap zat kimia dalam lingkungan. Chemoreseptor memungkinkan udang menemukan sumber makanan dengan sensitivitas tinggi meskipun dari jarak jauh.
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan seranggaGoogle
Praktikum ini menganalisis keanekaragaman serangga di lingkungan Kampus IAIN Raden Intan Lampung menggunakan beberapa metode penangkapan. Didapatkan beberapa jenis serangga termasuk lalat, kumbang, rayap, kupu-kupu, semut, belalang, dan laba-laba dengan jumlah keseluruhan 56 ekor. Kesimpulannya, penangkapan menggunakan jaring ayun memberikan hasil tertinggi dibandingkan metode lain
Dokumen tersebut membahas tentang taksonomi tumbuhan dan tata nama tumbuhan. Ia menjelaskan bahwa taksonomi tumbuhan adalah pengenalan, pemberian nama, dan klasifikasi tumbuhan. Carolus Linnaeus memperkenalkan sistem tata nama binomial yang terdiri dari nama genus dan spesies dalam bahasa Latin. Dokumen ini juga menjelaskan aturan-aturan penulisan nama ilmiah tumbuhan sesuai dengan Kode Internasional Tata Nama Tumbuhan
Ppt evolusi Domestikasi,Modifikasi Dan Variasi Serta Ketergantungan Makhluk ...Eka Prasetyajati
Dokumen tersebut membahas tentang domestikasi, modifikasi, dan variasi serta ketergantungan makhluk hidup terhadap lingkungannya. Dijelaskan bahwa domestikasi adalah usaha mengubah tanaman dan hewan liar menjadi berguna bagi manusia. Modifikasi adalah perubahan fenotip tanpa perubahan genotip, sedangkan variasi disebabkan perbedaan genotip. Makhluk hidup saling ketergantungan dalam komunitas dan bersaing unt
Faktor-faktor evolusi meliputi mutasi, rekombinasi, seleksi alam, genetik drift, dan adaptasi. Mutasi dan rekombinasi menghasilkan variasi genetik, sementara seleksi alam dan genetik drift memengaruhi frekuensi gen dalam suatu populasi. Proses ini secara berkelanjutan menghasilkan perubahan evolusioner pada organisme.
Dokumen tersebut membahas tentang domestikasi dan introduksi spesies baru untuk budidaya perairan dengan tujuan meningkatkan keragaman dan produksi, serta jenis-jenis sumber daya air yang dapat dimanfaatkan untuk budidaya perairan seperti sungai, danau, waduk, situ, mata air, air sumur dan laut.
Dokumen tersebut membahas tentang bioteknologi dan aplikasinya dalam bidang pertanian. Bioteknologi dibagi menjadi 6 era berdasarkan perkembangannya dan mencakup bidang pertanian seperti bioteknologi tanaman, pupuk hayati, dan biotransformasi. Aplikasi bioteknologi dalam pertanian meliputi pengendalian penyakit, kultur jaringan, dan identifikasi serta deteksi menggunakan teknik molekuler.
Keanekaragaman hayati Indonesia sangat tinggi dan meliputi berbagai jenis tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme. Dokumen ini menjelaskan definisi dan tingkatan keanekaragaman hayati serta manfaat, potensi, dan permasalahannya di Indonesia. Ancaman terhadap keanekaragaman hayati antara lain kehilangan habitat, polusi, perubahan iklim, dan bencana alam.
Dokumen ini membahas tentang introduksi dan evaluasi jenis tanaman pakan. Ada dua pendekatan untuk memperbaiki padang rumput, yaitu meningkatkan manajemen dan nilai gizi jenis tanaman lokal, atau mengintroduksi jenis baru. Jenis yang diintroduksi harus produktif, tahan terhadap lingkungan, mampu tumbuh bersama jenis lain, dan mudah diperbanyak. Evaluasi dilakukan untuk menilai sifat pertumbuhan dan agron
Teks tersebut membahas berbagai metode pemuliaan tanaman menyerbuk sendiri. Metode-metode tersebut meliputi introduksi, seleksi massa atau seleksi galur murni, pemuliaan hibridisasi dengan metode pedigri atau bulk, serta pembentukan varietas galur ganda dan campuran. Tujuan utama pemuliaan tanaman menyerbuk sendiri adalah menghasilkan tanaman yang unggul, homosigot, dan seragam.
Bab II menjelaskan sejarah dan asal usul babi. Babi diyakini merupakan hewan yang lebih dulu dijinakkan dibanding kucing atau anjing berdasarkan penemuan lukisan dan ukiran berusia lebih dari 25.000 tahun. Babi mulai didomestikasi di Cina sekitar 7.000 tahun lalu. Bab ini juga menjelaskan beberapa jenis babi terkenal seperti Large White dan Landrace beserta ciri khasnya.
1. Organisasi kehidupan meliputi individu, populasi, komunitas, ekosistem, dan habitat. Bioma dan biosfer juga dibahas, di mana bioma adalah kumpulan flora dan fauna sedangkan biosfer adalah seluruh ekosistem di permukaan bumi.
2. Dibahas pula rantai makanan dan jaring-jaring makanan yang menunjukkan ketergantungan antara makhluk hidup. Ketidakseimbangan dapat terjadi bila satu unsur punah.
3
Dokumen tersebut merangkum sejarah perkembangan ilmu genetika dan pemuliaan ternak, mulai dari awal peternakan beberapa ribu tahun SM hingga pengembangan rekayasa genetika pada tahun 1981. Dokumen tersebut juga membahas peran ilmu genetika dalam bidang veteriner seperti peningkatan produksi ternak, biofarmasi, dan konservasi sumber daya genetik hewan langka.
Materi ini menjelaskan terkait pengertian domestikasi, proses dan sejarah terjadinya domestikasi, serta ternak apa saja yang mengalami proses domestikasi. Materi ini disampaikan di Program Studi Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Tulang Bawang Lampung.
Buku ini membahas tentang kehidupan sosial dan organisasi yang kompleks dari semut, termasuk sistem kasta, komunikasi kimiawi, dan spesies berbagai jenis semut. Buku ini juga menjelaskan tentang simbiosis antara semut dengan hewan dan tumbuhan lain, serta taktik perang dan pertahanan yang dimiliki semut."
Dokumen tersebut membahas tentang ilmu ternak potong dan kerja kelinci pedaging. Secara singkat, dibahas tentang asal usul kelinci dari zaman kuno hingga penyebarannya ke seluruh dunia, bangsa-bangsa kelinci pedaging seperti Flemish Giant dan New Zealand White, serta perkembangan peternakan kelinci pedaging di Indonesia.
1. Sungai Amazon adalah sungai terpanjang kedua di dunia dan memiliki aliran air terbesar. Amazon juga memiliki sistem perairan terluas dan mengalirkan sekitar lima persen air tawar ke samudra.
2. Hutan Amazon merupakan hutan tropis terluas di dunia dan berperan sebagai paru-paru bumi karena menghasilkan 30% oksigen di bumi. Amazon juga merupakan rumah bagi banyak spesies hewan dan tumbuhan langka.
HARGA JASA PEMBASMI TIKUS DI GARUT | HP 0819-0622-2221| GARDA PEST BANDUNGGarda Agata Nusantara
GARDA PEST BANDUNG | HP 0819-0622-2221 | JASA PEMBASMI TIKUS GARUT
FAKTA MENARIK TIKUS
Dapatkan info menarik terkait Tikus dan kunjungi webiste website kami di https://gardapest.co.id atau hubungi 0819-0622-2221untuk konsultasi, gratis!
Garda Pest Melayani juga : Jasa Pembasmi Tikus, Jasa Fogging Nyamuk, Jasa Pembasmi Kutu Kasur, Jasa Pembasmi Kutu Kucing, Jasa Pembasmi Ular, Jasa Pembasmi Cicak, dan Pengendalian Hama Lainnya.
Jasa Pembasmi Tikus Garut, Jasa Pembasmi Tikus di Garut, Jasa Pembasmi Tikus di Garut, Pembasmi Tikus Garut, Jasa Pembasmi Tikus, jasa Pembasmi Tikus Garut, pest control Garut, garda pest control, semprot Tikus Garut, jasa semprot Tikus Garut, Harga Jasa Pembasmi Tikus Garut.
#Gardapest #gardapestGarut #pestcontrol #pestcontrolGarut #foggingTikus #pembasmiTikusGarut
HARGA JASA PEMBASMI TIKUS DI GARUT | HP 0819-0622-2221| GARDA PEST TASIKGardaPestControl1
GARDA PEST TASIK | HP 0819-0622-2221 | JASA PEMBASMI TIKUS GARUT
FAKTA MENARIK TIKUS
Dapatkan info menarik terkait Tikus dan kunjungi webiste website kami di https://gardapest.co.id atau hubungi 0819-0622-2221 untuk konsultasi, gratis!
Garda Pest Melayani juga : Jasa Pembasmi Tikus, Jasa Fogging Nyamuk, Jasa Pembasmi Kutu Kasur, Jasa Pembasmi Kutu Kucing, Jasa Pembasmi Ular, Jasa Pembasmi Cicak, dan Pengendalian Hama Lainnya.
Jasa Pembasmi Tikus Garut, Jasa Pembasmi Tikus di Garut, Jasa Pembasmi Tikus di Garut, Pembasmi Tikus Garut, Jasa Pembasmi Tikus, jasa Pembasmi Tikus Garut, pest control Garut, garda pest control, semprot Tikus Garut, jasa semprot Tikus Garut, Harga Jasa Pembasmi Tikus Garut.
#Gardapest #gardapestGarut #pestcontrol #pestcontrolGarut #foggingTikus #pembasmiTikusGarut
HARGA JASA PEMBASMI TIKUS DI GARUT | HP 0819-0622-2221| GARDA PEST BEKASIGardaPestControlBeka
GARDA PEST BEKASI | HP 0819-0622-2221 | JASA PEMBASMI TIKUS GARUT
FAKTA MENARIK TIKUS
Dapatkan info menarik terkait Tikus dan kunjungi webiste website kami di https://gardapest.co.id atau hubungi 0819-0622-2221 untuk konsultasi, gratis!
Garda Pest Melayani juga : Jasa Pembasmi Tikus, Jasa Fogging Nyamuk, Jasa Pembasmi Kutu Kasur, Jasa Pembasmi Kutu Kucing, Jasa Pembasmi Ular, Jasa Pembasmi Cicak, dan Pengendalian Hama Lainnya.
Jasa Pembasmi Tikus Garut, Jasa Pembasmi Tikus di Garut, Jasa Pembasmi Tikus di Garut, Pembasmi Tikus Garut, Jasa Pembasmi Tikus, jasa Pembasmi Tikus Garut, pest control Garut, garda pest control, semprot Tikus Garut, jasa semprot Tikus Garut, Harga Jasa Pembasmi Tikus Garut.
#Gardapest #gardapestGarut #pestcontrol #pestcontrolGarut #foggingTikus #pembasmiTikusGarut
1. Terdapat 3 jenis sistem perakaran pada tumbuhan, yaitu sistem perakaran tunggang, serabut, dan adventif.
2. Sistem perakaran tunggang dimiliki tumbuhan dikotil dan terdiri dari akar utama besar dengan beberapa cabang.
3. Sistem perakaran serabut ditemukan pada tumbuhan monokotil dan terdiri dari sejumlah akar kecil berukuran sama.
4. Sistem perakaran adventif bukan berasal dari ak
Keanekaragaman hayati tingkat gen, jenis, dan ekosistemAulliya silfiana
Dokumen tersebut membahas tentang keanekaragaman hayati pada tingkat gen, jenis, dan ekosistem di Indonesia. Terdapat variasi gen pada tanaman dan hewan khas daerah tertentu, serta perbedaan spesies pada tumbuhan dan hewan antar pulau. Ekosistem di Indonesia juga beragam mulai dari hutan hujan tropis, hutan bakau, hingga ekosistem peralihan yang kaya akan flora dan fauna khas.
This document discusses the importance of livestock in supporting human life and development. It notes that livestock provide essential sources of food, materials, labor, and economic benefits. They supply nutrients like high-quality protein and vitamins that are difficult for humans to obtain from plant sources alone. Livestock also contribute to industry through byproducts used in items like soap, tires, and medicines. Developing countries rely more on plants for food while developed nations consume more meat and dairy from livestock.
embriologi alat kelamin deferensiasi sexDirga Januar
Embriologi alat kelamin melibatkan proses deferensiasi seks dari stadium indiferen awal menjadi jenis kelamin yang ditentukan. Faktor-faktor seperti kromosom, hormon, dan zat penghambat Muller mempengaruhi perkembangan gonad menjadi ovarium atau testis, serta saluran kelamin betina atau jantan.
Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan ilmu kedokteran hewan dan peternakan, mulai dari peradaban kuno Mesir dan Yunani hingga abad ke-18 di Inggris dengan kontribusi Robert Bakewell dalam pemuliaan ternak. Metode seleksi dan pencatatan yang ketat telah mendorong peningkatan produksi ternak secara pesat hingga saat ini.
Sistem pembuluh darah dan limfatik terdiri atas jaringan dan organ yang mengalirkan darah dan cairan limfe di seluruh tubuh. Pembuluh darah terdiri atas arteri, vena, dan kapiler yang mengalirkan darah, sementara sistem limfatik terdiri atas organ limfatik, pembuluh limfa, dan lymphonodus. Kedua sistem berperan penting dalam sirkulasi cairan di seluruh tubuh.
Dokumen tersebut membahas tentang anatomi yang merupakan ilmu urai yang mempelajari bentuk dan susunan dalam tubuh, termasuk istilah-istilah Latin dan sifat-sifat yang digunakan dalam anatomi, serta penggunaan anatomi dalam radiologi untuk diagnosis dan penelitian menggunakan sinar X.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1Arumdwikinasih
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang mengakomodasi dari semua perbedaan murid, terbuka untuk semua dan memberikan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap individu.kelas 1 ........
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
1. DOMESTIKASI TERNAK (DAN TANAMAN) MELETAKKAN DASAR
PERADABAN MANUSIA.
TANPA ADANYA SISTEM PERTANIAN/PETERNAKAN YG. PRODUKTIF
KIRANYA TDK. MUNGKIN TERJADI PERKEMBANGAN SOSIAL DAN
ILMU PENGETAHUAN (PERADAPAN) SEPERTI SEKARANG INI.
MANUSIA PURBA YG. HIDUP DI JAMAN BATU TUA ( Old Stone Age) :
- HUNTING AND GATHERING
- SOLITER DLM. KELOMPOK KECIL (NUCLEUS FAMILY),
BELUM MEMBENTUK MASYARAKAT.
- HUKUM RIMBA (THE SURVIVAL OF THE FITTEST = SIAPA
YG KUATDIALAH PEMENANG)
- KARNIVOR DAN PREDATOR /PEMANGSA
KELEBIHAN MANUSIA ADALAH MAKHLUK YG. PALING
SEMPURNA MEMPUNYAI “AKAL PIKIRAN” YG. KADARNYA
LEBIH BANYAK.
2. DOMESTIKASI ADALAH PROSES PERUBAHAN DARI
HEWAN LIAR MENJADI HEWAN PELIHARAAN.
HEWAN MENGALAMI DOMESTIKASI YG. HIDUPNYA
DIKUASAI SEPENUHNYA OLEH MANUSIA, DAN
MEMBAWA MANFAAT EKONOMIS BAGI MANUSIA,
BIASANYA RELATIF STABIL DAN SANGAT SULIT
BERUBAH MENJADI LIAR KEMBALI (TERNAK , HEWAN
KESAYANGAN)
HEWAN YG. TERDOMESTIKASI DAPAT MENJADI LIAR
KEMBALI YG. BIASA DISEBUT FERAL ( SIRKUS)
ISTILAH DOMESTIKASI SERINGKALI DIKACAUKAN
DENGAN “PENJINAKAN” (TAME) HEWAN
TERSEBUT MASIH MENYIMPAN SIFAT-SIFAT LIARNYA.
3. ADALAH TERMASUK :
- MENGUASAI HIDUPNYA
- MENYEDIAKAN KEBUTUHAN PAKANNYA
- MENGATUR PENGEMBANG-BIAKANNYA
(REPRODUKSINYA)
KAPAN PASTINYA PROSES DOMESTIKASI
TERJADI SANGAT SULIT DITETAPKAN.
5. ADANYA PERUBAHAN-PERUBAHAN ANATOMIK DAN
TINGKAH LAKU HEWAN, NAMUN TIDAK PADA
KEADAAN FAALINYA.
MISALNYA, ANTARA HEWAN LIAR DAN YANG
SUDAH TERDOMESTIKASI BISA BERBEDA DALAM
PANJANG KAKINYA, PANJANG BADANNYA, BENTUK
KEPALANYA, PANJANG EKORNYA DSB
FUNGSI (FAAL) ORGAN TUBUHNYA (PERNAFASAN,
PENCERNAAN, PEREDARAN DARAHNYA, DSB.)
MASIH TETAP.
6.
7. HEWAN PIARA TERTUA YANG DEKAT DENGAN
MANUSIA, CARNIVORA TERTUA YANG ADA
DIMUKA BUMI
ANJING SUDAH BERPERAN DAN BERSAHABAT
DENGAN MANUSIA SEJAK 3.400 TAHUN SM.
DISIMPULKAN BAHWA DOMESTIKASI ANJING
TERJADI DULUNYA KARENA ANJING LIAR YG.
DATANG MENDEKATI MANUSIA.
NENEK TERTUA ANJING : HEWAN KECIL,
BERTUBUH PANJANG, BERKAKI PENDEK,
MEMPUNYAI 5 JARI PADA KAKI DEPAN DAN
BELAKANG, BEREKOR PANJANG DISBT
CYNODICTIS
8. Regnum :Animalia
Filum :Chordata
Subfilum :Vertebrata
Kelas :Mammalia
Ordo :Canidae
Genus :Canis
Spesies :Canis lupus
Subspesies :Canis lupus familiaris
Linnaeus, 1758
9.
10. 1. CANIS FAMILIARIS PUTIATINI:
DINGO
- DINGO TERMASUK ANJING YANG
TERDAPAT DI BENUA AUSTRALIA
- MUDAH DIJINAKKAN & DIJADIKAN ANJING
PEMBURU
- KEMAMPUAN MENGGONGONG HANYA
DIDAPATI PADA DINGO YANG SUDAH JINAK
DAN HIDUP BERSAMA DENGAN ANJING-
ANJING PIARA.
- TINGKAH LAKU DINGO MASIH DIANTARA
SRIGALA DAN ANJING.
- DI DUGA ANJING TENGGER SEKARANG
MERUPAKAN KETURUNAN DINGO JUGA.
11. 2. CANIS FAMILIARIS MATRIS OPTIMAE :
ANJING GEMBALA
YANG PALING MENDEKATI SRIGALA DAN
DINGO.
ABAD KE 17 JENIS ANJING INI DIGUNAKAN
SEBAGAI ANJING GEMBALA DOMBA DALAM
KAWANAN YANG BESAR.
ANJING BOUVIER BIASANYA DIKHUSUSKAN
UNTUK PENGGEMBALA SAPI.
JENIS-JENIS ANJING GEMBALA INI DAPAT
JUGA DILATIH UNTUK ANJING POLISI YANG
PINTAR.
12. 3. CANIS FAILIARIS INOSTRANZEWI : ANJING KUTUB DAN
DOG HOUND
- KE DALAM KELOMPOK INI JUGA DIMASUKKAN DOG HOUND
YANG BERTUBUH BESAR DAN TEGAP DAN BERBULU PENDEK.
BANGSA-BANGSA TIMUR TENGAH, YUNANI DAN ROMAWI
DIKENAL SEBAGAI BANGSA YANG SUDAH MEMPERGUNAKAN
SIFAT DOG HOUND YANG GALAK SEBAGAI ANJING UNTUK
BERKELAHI DALAM PERANG
4. CANIS FAMILIARIS PALUSTRIS : ANJING KEES DAN
TERRIER
- UMUMNYA LEBIH KECIL DARI YANG SUDAH DIBICARAKAN
SBELUMNYA, BERTUBUH LEBIH PENDEK, BERBENTUK HAMPIR
SEGI EMPAT DAN MONCONGNYA JUGA AGAK PENDEK
- DIPERGUNAKAN SEBAGAI ANJING PENJAGA RUMAH DAN
PENJAGA RUSA-RUSA KUTUB
13. 5. CANIS FAMILIARIS INTERMEDIUS : ANJING
PEMBURU
- JENIS ANJING INI MEMANG AGAK GALAK SEKALI
DAN DALAM SEJARAH PERNAH DIKENAL SEBAGAI
ANJING PEMBURU MANUSIA PADA JAMAN
PEMBERONTAKAN DI JAMAIKA.
- ANJING SPANIEL YANG DULU BERASAL DARI
SPANYOL SEBAGAI ANJING PEMBURU YANG AGAK
KECIL, BERAMBUT PANJANG, TELINGA PIPIH DAN
PANJANG.
- ANJING POEDEL JUGA TERGOLONG ANJING
PEMBURU YANG HEWAN AIR, TETAPI KARENA
KECERDASANNYA JENIS INI SEKARANG
BERKEMBANG MENJADI ANJING RUMAH SEBAGAI
“TOYS DOG”.
- POEDEL TERMASUK JENIS ANJING YANG SANGAT
TUA DI DUNIA.
14. 6. ANJING ANGIN
- SEPERTI KUDA ARAB YANG RAMPING YANG BERASAL
DARI GURUN PASIR YANG TANDUS DAN PANAS
- ANJING ANGIN ITALIA YANG KECIL SUDAH BERABAD-
ABAD DIGEMARI ORANG-ORANG KAYA KALANGAN JET
SET.
- ANJING YANG BAGUS DAN BERBULU PANJANG INI DULU
DIGUNAKAN UNTUK BERBURU SECARA BERPASANGAN
JANTAN DAN BETINA
7. . ANJING PARIA
- CONTOH YANG PALING DEKAT ADALAH ANJING
“GLADAG” ATAU ANJING “KAMPUNG”
- ANJING INI SEDANG BESARNYA, RAMBUTNAY LURUS
PENDEK, WARNA BULUNYA KEKUNING-KUNIGAN ATAU
PIRANG DAN BENTUKNYA BERADA DI ANTARA BENTUK
DINGO, ANJING KUTUB DAN ANJING GEMBALA.
15. 8. ANJING AMERIKA SELATAN
- BENTUK ANJING-ANJING YANG SEKARANG
BANYAK DIPELIHARA OLEH ORANG INDIAN
AMERIKA TAMPAK BAHWA ANJING-ANJING
TERSEBUT TIDAK MEMPEROLEH PERAWATAN
YANG BAIK MESKIPUN SERING MASIH
DIGUNAKAN DALAM PERBURUAN.
ANJING-ANJING INI BERBENTUK SEPERTI
ANJING PARIA YANG SEDANG BESARNYA DAN
UMUMNYA KURUS KARENA HANYA HIDUP
DARI SAMPAH-SAMPAH.
16.
17. SEPERTI JUGA ANJING KUCING
TERMASUK GOLONGAN
CARNIVORE, HEWAN PEMAKAN DAGING.
PERBEDAAN POKOK DENGAN ANJING
ADALAH PADA WAKTU BERJALAN KUKU
KUCING AKAN TERTARIK KE DALAM DAN
TIDAK BERNAH MENYENTUH TANAH,
SEDANGKAN ANJING TIDAK DAPAT
MENARIK KEDALAM KUKUNYA SEWAKTU
BERJALAN.
MAKA DARI ITU KUKU KUCING SELALU
TAJAM SEDANGKAN PADA ANJING SETIAP
KALI TUMPUL.
18. JENIS KUCING LIAR ADA 3 GOLONGAN
1. KUCING LIAR EROPA (FELIS SILVESTRIS),
- BERWARNA KEKUNING-KUNINGAN ABU-ABU DENGAN
BERCAK-BERCAK DAN GARIS-GARIS HITAM,
- MASIH BANYAK TERDAPAT DISELURUH EROPA TIMUR
BAHKAN DI PERANCIS DAN JERMAN BARAT HIDUP LIAR
DI HUTAN-HUTAN.
2. KUCING LIAR AFRIKA (KUCING NUBIA = FELIS
OCREATA)
- YANG TERDAPAT DI AFRIKA UTARA, TIMUR TENGAH DAN
EROPA SELATAN.
3. KUCING HUTAN ASIA (FELIS MANUL).
- ANTARA KE 3 GOLONGAN KUCING TERSEBUT TERDAPAT
BANYAK BENTUK-BENTUK PERSILANGAN
- SEBAGIAN AHLI LAIN BERPENDAPAT BAHWA KE 3
GOLONGAN TERSEBUT DULU BERASAL DARI SATU
MACAM KUCING YANG PERNAH HIDUP PADA TAHAPAN
MIOCEEN (19 JUTA TH) DI EROPA.
19. KUCING JINAK YANG SEKARANG INI DIDUGA
KETURUNAN KUCING LIAR AFRIKA SEBAB KUCING
SEKARANG MEMPUNYAI EKOR YANG PANJANG
SEPERTI FELIS OCREATA
IDE NTUK MENJINAKKAN KUCING MEMANG
BERASAL DARI MESIR
KUCING TERMASUK DALAM GOLONGAN YANG
PALING AKHIR MENGALAMI DOMESTIKASI
PENGGOLONGAN KUCING SERING MENJUMPAI
KESULITAN, SCHWANGART PERNAH MEMBAGINYA
KE DALAM KELOMPOK YANG BERBULU PENDEK
DAN PANJANG.
KUCING ANGORA YANG TERKENAL DENGAN BULU
PANJANG YANG INDAH SEJAK ABAD KE 16 BANYAK
DIMASUKKAN KE EROPA DAN ASIA.
20.
21.
22. DOMBA DAN KAMBING TERMASUK GENUS
DARI FAMILIA BOVIDAE YANG SANGAT DEKAT
HUBUNGANNYA, DEMIKIAN DEKAT SEHINGGA
SERING SULIT DIBEDAKAN ANTARA
KEDUANYA
PERBEDAANNYA SANGAT JELAS, DOMBA
TERMASUK GENUS OVIS, SEDANGKAN
KAMBING GENUS CAPRA.
23. DOMBA DIDOMESTIKASIKAN DENGAN
TUJUAN PENGHASIL DAGING DAN BULU
(FINE WOOL) NYA.
KAMBING DENGAN TUJUAN DAGING,
SUSU, BULU KASAR (CASHMERE) NYA,
DAN SEBAGAI HEWAN PENARIK (KECIL).
DOMESTIKASI DOMBA DAN KAMBING
TERJADI PADA + 9.000 TAHUN YANG
LALU.
24. KAMBING DAN DOMBA BERASAL DARI
HEWAN PEGUNUNGAN,
JENIS HEWAN INI YANG LIAR MASIH HIDUP DI
DAERAH YANG BERGUNUNG-GUNUNG.
PERSILANGAN ANTARA KAMBING DAN DOMBA
BELUM PERNAH BERHASIL, KALAU TERJADI
PEMBUAHAN TETAPI FOETUS AKAN MATI
SEBELUM LAHIR
25. DI INDONESIA TIDAK PERNAH DIKENAL
ADANYA KAMBING LIAR. YANG DULU
DISEBUT SEBAGAI “KAMBING UTAN” DI
SUMATRA TERNYATA ADALAH ANTELOPE
(CAPRICORNIS SUMATRAENSIS
KAMBING ETAWA SUDAH BANYAK YANG
DIMASUKKAN KE INDONESIA DAN SDH
BANYAK DIJUMPAI KETURUNANNYA YANG
DISEBUT PERANAKAN ETTAWA (PE) YANG
TIDAK KALAH BAGUSNYA DARI ASLINYA
DI INDONESIA TERDAPAT DOMBA YANG
BEREKOR GEMUK DAN BERSURAI PADA
LEHERNYA, RAMBUT SURAI INI BUKAN
WOOL.
26. Domba ( Ovis) Kambing ( Capra)
Tdk. Memiliki kelenjar bau yg. Terdapat di
ke empat kakinya
Terdapat kelenjar bau di ke empat kakinya
Tdk berbau tajam Berbau kuat (prengus) khususnya pada yg.
jantan
Tdk. berjenggot Berjenggot pada yg. jantan
Terdapat celah bibir atas Tdk. ada celah bibir atas
Tanduknya berputar (seperti sekrup) ke
arah kanan
Perputaran tanduknya ke kiri
Ekornya lurus ke bawah Ekornya mencuat keatas
Jumlah kromosom 2n = 54 Jumlah kromosom 2n = 60
Lebih menyukai rumput (tdk. selektif) Lebih menyukai daun-daunan (selektif)
27. Domba ( Ovis) Kambing ( Capra)
Classis Mammalia Mammalia
Ordo Artiodactyla Artiodactyla
Familia Bovidae Bovidae
Subfamilia Caprinae Caprinae
Genus Ovis Capra
Spesies Ovis aries Capra aegagrus
Subspesies -- Capra aegagrus hircus
28.
29.
30. DALAM RUMPUN HEWAN RUMINANSIA
(PEMAMAH BIAK) YANG ASLI (TRUE
RUMINANT) SEBENARNYA TERDIRI DARI
FAMILIA-FAMILIA :
- CERVIDAE (KIJANG),
- GIRAFFIDAE (JERAPAH), DAN
- BOVIDAE (SAPI, KAMBING, DOMBA, DAN
ANTILOP).
SEMUANYA, PADA HEWAN JANTAN DAN
BETINANYA ASLINYA BERTANDUK DAN
BERKUKU GENAP (ARTIODATYLA).
31. GENUS BOS :
1. GRUP TAURINUS : B. TAURUS & B. INDICUS
2. GRUP BIBOVINUS : B. GAURUS (GAUR), B.
FRONTALIS (GAYAL), DAN B. SONDAICUS
(BANTENG)
3. GRUP BISONTINUS : B.GRUNIENS (YAK), B.
BONASUS (BISON EROPA), DAN B.
BISON (BISON AMERIKA)
4. GRUP BUBALUS : B. CAFFER (KERBAU LIAR
AFRIKA), B.BUALUS (KERBAU TERNAK), B.
MINDORENSIS (KERBAU MINDORA, FILIPINA)
DAN B. DEPRESSIOCORNIS (ANOA, SULAWESI)
32. SAAT INI TERDAPAT DUA TIPE SAPI,
- B.INDICUS, SAPI YANG BERPUNUK BERASAL
DARI DAERAH TROPIK, DAN
- B. TAURUS, SAPI YANG TIDAK BERPUNUK
BERASAL DARI DAERAH NON TROPIK
(TEMPERATE ZONE).
DOMESTIKASI SAPI AWALNYA KARENA
MANUSIA MEMERLUKAN BANTUAN TENAGA
UNTUK MENGGARAP TANAH PERTANIAN
SEBAGAI PENARIK BAJAK, KEMUDIAN
BERKEMBANG MENJADI SUMBER DAGING
DAN SUSU.
33. SAPI ZEBU TERGOLONG DALAM BENTUK
SAPI YANG BER “PUNUK” YANG BERASAL
DARI INDIA.
CIRI KHAS SEPERTI MISALNYA BERPUNUK
BESAR (PADA JANTAN), BERGELAMBIR,
DAUN TELINGGA LEBAR, KULIT ELASTIC
DAN BERLIPAT-LIPAT DI BEBERAPA TEMPAT,
TAHAN PANAS, TAHAN CAPLAK.
SIFAT TAHAN PANAS INI DIHASILKAN
KARENA PERMUKAAN KULIT YANG LUAS
DAN MENGANDUNG LEBIH BANYAK
KELENJAR KERINGAT DISBANDING
DENGAN SAPI-SAPI EROPA (15 PER MM2
PADA ZEBU DAN 2 PER MM2 PADA SAPI
EROPA).
34. BANTENG YANG DIJINAKKAN TERDAPAT DALAM
BENTUK SAPI BALI YANG DALAM KEADAAN MURNI
DITERNAKKAN SELAIN DI PULAU BALI
MESKIPUN DSIEBUT SAPI BALI TETAPI MASIH
DIRAGUKAN APAKAH BENAR PROSES PENJINAKAN
BANTENG YANG PERTAMA DULU TERJADI DI PULAU
BALI.
SEJARAH TERJADINYA SAPI-SAPI EROPA DAPAT
DIKEMBALIKAN KE 2 BANGSA, SAPI UTAMA (BOS
PRIMIGENIUS) DAN SAPI YANG BERTANDUK
PENDEK (BOS BRACHYCEROS)
DIANGGAP SEBAGAI KETURUNAN BOS
PRIMIGENIUS ADL SAPI PERAH FRIESIAN
HOLSTEIN, AYRSHIRE, HEREFORD, SHORTHORN.
35.
36. BABI JUGA TERMASUK DALAM SUBORDO
HEWAN BERKUKU GENAP (ARTIODACTYLA).
DALAM GENUS SUS TERMASUK :
1. SUS SCROFA (BABI LIAR EROPA, PUTIH), 2.
SUS VITTATUS, (BABI LIAR DI ASIA TENGGARA).
BABI-BABI MODERN YANG SEKARANG INI (SUS
DOMESTICUS) DIDUGA BERASAL DARI
SEKURANG-KURANGNYA DUA MACAM BABI
LIAR SUS SCROFA DI EROPA, SUS VITTATUS DI
ASIA, DAN KETURUNAN PERSILANGAN ANTAR
KEDUANYA.
37. SUS SCROFA LEBIH BESAR, LEBIH KASAR,
BERBULU LEBIH TEBAL, DAN UMUMNYA
BERWARNA PUTIH, SEDANGKAN S.
VITTATUS.UMUMNYA HITAM.
BABI DITERNAKKAN DENGAN TUJUAN UNTUK
PENGHASIL DAGING, KARENA PERTUMBUHAN DAN
REPRODUKSINYA YANG CEPAT DAN EKONOMIS.
BANYAK SEKALI RAS BABI DI DUNIA INI, MISALNYA
WHITE LANDRACE, YORKSHIRE, DUROC, CHESTER
WHITE, POLAND CHINA, HAMPSHIRE, TAMWORTH,
DSB.
38.
39. Classis : Mammalia
Ordo : Perissodactyla
Familia : Equidae
Genus : Equus
Subgenus : Caballus
Spesies : Equus caballus.
40. JENIS-JENIS KUDA (HIPPOIDEA) TERMASUK
DALAM KELOMPOK HEWAN BERKUKU GANJIL
HORSE DIDUGA BERASAL DARI DARI BAHASA
ANGLO SAXON HORS YANG BERARTI
“KECEPATAN”.
GENUS INI MAMPU BERTAHAN HIDUP SAMPAI
SEKARANG DARI PARA PEMANGSANYA,
ADALAH KARENA KECEPATAN MELARIKAN
DIRINYA.
41. DARI FAMILIA EQUIDAE, TERDAPAT 4
GENUS YANG MASIH ADA SEKARANG INI
ADALAH
- KUDA (EQUUS CABALLUS),
- KELEDAI (EQUUS ASINUS),
- SETENGAH KELEDAI (EQUUS KIANG),
- ZEBRA (EQUUS ZEBRA).
DI ANTARA KUDA, KELEDAI, SETENGAH
KELEDAI, DAN ZEBRA DIMUNGKINKAN
TERJADINYA KAWIN SILANG DAN
MENGHASILKAN HIBRIDANYA NAMUN
UMUMNYA HIBRIDA TERSEBUT STERIL
(TIDAK SUBUR).
42. ANGGOTA GENUS EQUUS UMUMNYA BADANNYA
LEBIH BESAR DAN BERLARI LEBIH CEPAT
DIBANDING DENGAN HEWAN-HEWAN
SERUMPUNNYA SEPERTI TAPIR DAN
RHINOCEROS (BADAK).
DIDUGA TERDAPAT 3 TIPE KUDA LIAR YANG
MENJADI NENEK MOYANG KUDA MODERN
SEKARANG INI YAKNI :
- KUDA STEPPE, YANG MENURUNKAN KUDA
PRZHEVALSKI,
- KUDA PADANG PASIR, YANG MENURUNKAN
KUDA TARPAN (SUDAH PUNAH),
- KUDA HUTAN.
43.
44. DIKENAL 4 SPESIES AYAM LIAR YANG DIDUGA
MENJADI NENEK MOYANG AYAM PELIHARAAN
SEKARANG INI :
1. AYAM HUTAN MERAH (GALLUS GALLUS),
TERSEBAR DARI INDIA BARAT LAUT, CHINA
SELATAN HINGGA KEPULAUAN DI PASIFIK.
2. AYAM HUTAN HIJAU ATAU AYAM HUTAN JAWA
(GALLUS VARIUS), TERDAPAT DI PULAU JAWA
DAN KEPULAUAN INDONESIA BAGIAN TIMUR.
3. AYAM HUTAN ABU-ABU (GALLUS SONNERATI),
TERDAPAT DI INDIA SELATAN,
4. AYAM HUTAN SRI LANGKA (GALLUS
LAFAYETTI), DITEMUKAN HANYA DI SRI
LANGKA.
45. KE EMPAT SPESIES INI SEMUA MENGADAKAN
PERKAWINAN SILANG DENGAN AYAM
PELIHARAAN, NAMUN HANYA G. GALLUS SAJA
YANG MENGHASILKAN KETURUNAN YANG
FERTIL. UNTUK ITU SEBAGIAN PAKAR
MENYATAKAN BAHWA HANYA G. GALLUS LAH
YANG MENJADI NENEK MOYANG AYAM
MODERN SEKARANG INI
SEBAGIAN LAGI MENYATAKAN KE EMPAT
SPESIES TADI SEMUA MEMPUNYAI PERAN
DALAM MENURUNKAN AYAM PELIHARAAN.
46. PERSILANGAN AYAM HUTAN DGN AYAM
PELIHARAAN MASIH TERJADI SAMPAI SAAT INI
MASIH BANYAK ORANG MENGAWINKAN AYAM
KAMPUNG DENGAN AYAM HUTAN UNTUK
MENGHASILKAN AYAM BEKISAR YANG MERDU
SUARANYA, TETAPI BETINANYA (“BEKEKUK”)
STERIL
SEMULA DIKATAKAN AYAM DIDOMETIKASIKAN
UNTUK KEPERLUAN ADUAN ATAU RITUAL
KEAGAMAAN.
SEKARANG INI AYAM SUDAH LEBIH
DIARAHKAN DAN LEBIH MENJURUS PADA
PRODUKSI TELUR, PRODUKSI DAGING, JUGA
UNTUK KEPENTINGAN FANCY (AYAM HIAS,
PEMENUHAN HOBI).