Daun memiliki berbagai struktur dan fungsi. Struktur anatomi daun meliputi epidermis, mesofil, sistem pembuluh, dan jaringan penyokong. Fungsi utama daun adalah fotosintesis, pertukaran gas, dan penyimpanan makanan. Struktur daun bervariasi antara tumbuhan untuk beradaptasi dengan lingkungan.
Reptil adalah sebuah kelompok hewan vertebrata yang berdarah dingin dan memiliki sisik yang menutupi tubuhnya. Reptilia adalah tetrapoda dan menelurkan telur yang embrionya diselubungi oleh membran amniotik
Daun majemuk adalah daun yang terbagi atas dua sampai banyak anak daun, misalnya daun turi, asam, kacang, kelapa, dan palem.
Macam – Macam Daun Majemuk :
1. Majemuk menyirip (pinnatus)
2. Daun Majemuk Menjari (Palmatus atau Digitatus)
3. Daun Majemuk Bangun Kaki (pedatus)
4. Daun Majemuk Campuran (Digitato pinnatus)
Reptil adalah sebuah kelompok hewan vertebrata yang berdarah dingin dan memiliki sisik yang menutupi tubuhnya. Reptilia adalah tetrapoda dan menelurkan telur yang embrionya diselubungi oleh membran amniotik
Daun majemuk adalah daun yang terbagi atas dua sampai banyak anak daun, misalnya daun turi, asam, kacang, kelapa, dan palem.
Macam – Macam Daun Majemuk :
1. Majemuk menyirip (pinnatus)
2. Daun Majemuk Menjari (Palmatus atau Digitatus)
3. Daun Majemuk Bangun Kaki (pedatus)
4. Daun Majemuk Campuran (Digitato pinnatus)
jaringan tumbuhan, floem, xylem, jaringan parenkim, jaringan epidermis, jaringan penyokong, jaringan pengangkut, jaringan perindem, fungsi jaringan tumbuhan, jaringan gabus, organ tumbuhan, fungsi akar, sistem perakaran, struktur akar, epidermis, endodermis, struktur batang, fungsi daun, anatomi daun, bunga, pengelompokkan bunga, sifat totipotensi, buah, kultur jaringan,
bab 3 Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan serta Pemanfaatannya dalam TeknologiNia Pratiwi
struktur dan fungsi jaringan tumbuhan serta pemanfaatannya dalam teknologi, pembelajaran kelas 8 semester 1 kurikulum 2013 .
Banyak struktur tumbuhan yang dijadikan inspirasi dalam membangun gedung-gedung terkenal di dunia, salah
satunya seperti pada gambar di bawah.
Gambar gedung Teater Esplanade yang ada di Singapura sungguh unik. Bangunan seperti bentuk durian dirancang untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam ruangan, agar cahaya tersebut yang masuk tetap terkontrol, sehingga menjaga kondisi perabotan yang ada di dalam gedung.
tumbuhan ini membahas struktur akar, batang, dan daun,
2. Berdasarkan struktur dan fungsinya, daun
dibedakan mejadi :
Helai Daun
Hipsofil
Untuk fotosintesis dan
biasanya berbentuk pipih
mendatar sehingga mudah
memperoleh sinar matahari
dan gas CO2
Berupa berbagai jenis brakte
yang mengiringi bunga dan
berfungsi sebagai pelindung
Katafil
Kotiledon
Sebagai pelindung atau
tempat menyimpan
cadangan makanan
Merupakan daun pertama
pada tumbuhan
www.themegallery.com
5. Epidermis
Epidermis pada daun
bervariasi dalam hal jumlah
lapisan, struktur, susunan
stomata, bentuk trikoma dan
kehadiran sel-sel yang
terspesialisasi.
Fungsi : proteksi & pertukaran
gas
• tersusun sangat
rapat, dan dilapisi oleh
kutikula
•Stomata
• epidermis pada daun
terdapat 2 jenis yaitu
epidermis atas dan
epidermis bawah
6. Epidermis atas
Epidermis atas : permukaan/sisi
adaksial.
Umumnya satu lapisan sel,
kloroplas sedikit atau tidak ada sama
sekali..
Sel terlihat transparan sehingga
memungkinkan cahaya matahari
menembus lapisan sel tersebut.
Terdapat kutikula : mengurangi
penguapan air yang terlalu berlebihan.
7. Epidermis bawah
Epidermis bawah :
permukaan/sisi abaksial.
Terdapat stomata.
Sel penutup mengandung
kloroplas, berfungsi untuk mengatur
membuka dan menutupnya stomata :
mengendalikan pertukaran gas
8. Tipe daun berdasarkan letak stomata
AMFISTOMATIK
stomata terdapat pada epidermis
atas dan bawah
HIPOSTOMATIK
stomata hanya terdapat pada
epidermis bawah
EPISTOMATIK
stomata hanya terdapat pada
epidermis atas
9. Mesofil
jaringan parenkimatis yang terdapat di antara
epidermis.
berdiferensiasi membentuk jaringan fotosintetik
yang mengandung klorofil
Pada beberapa tumbuhan, termasuk Zea
mays, jaringan mesofil tersusun atas sel-sel yang
seragam dan tidak terdiferensiasi menjadi palisade
dan spons :daun unifacial
10. Parenkim Palisade
Sel memanjang berbentuk batang, tersusun dalam barisan, tegak
lurus permukaan daun.
Terdiri dari satu atau beberapa lapis sel yang
mengandung kloroplas.
Terspesialisasi untuk meningkatkan efisiensi fotosintesis.
Terdapat tepat di bawah epidermis, umumnya pada sisi adaksial:
daun dorsiventral/bifacial.
Pada tumbuhan xerofit (hidup pada kondisi kering), palisade terdapat
pada kedua sisi /permukaan daun :daun isolateral/ isobilateral.
Bentuk dan susunan sel pada palisade memungkinkan kloroplas
terlokalisasi pada posisi yang paling strategis untuk menyerap cahaya
matahari secara maksimum.
11. Parenkim Spons
Bentuk tidak teratur bercabang-cabang dgn
banyak ruang antar sel .
• lokasi : di bawah palisade
• fungsi utama :penyimpanan gula dan
asam amino yang disintesis di lapisan
palisade.
• Membantu proses pertukaran gas pada
siang hari .
sel-sel bunga karang mengeluarkan O2 dan
uap air ke lingkungan dan mengambil CO2
dari lingkungan.
Parenkim Spons
13. Perubahan Struktur Daun Xeromorf
Tumbuhan Xerofit – hidup pada kondisi lingkungan kering.
Ukuran daun kecil, ukuran sel kecil, dinding sel lebih tebal,
jaringan pembuluh rapat.
stomata terlindung di bagian yang lebih dalam dari
epidermis.
jaringan palisade umumnya lebih dari satu lapisan sel,
Pada permukaan daun terdapat kutikula dan trikoma.
Pada tumbuhan sukulen, terdapat banyak sel parenkim
yang berfungsi untuk menyimpan air.
Pada beberapa xerofit dan halofit jaringan penyimpan air
berkembang baik pada daun.
sel penyimpan air berdinding tipis.
15. Irisan melintang daun Atriplex portulacoides, menunjukkan trikoma garam
bergelembung, epidermis berdinding tebal, dan penataan isobilateral jaringan mesofil.
16. Perubahan Struktur pada Tumbuhan Hidrofit
Tumbuhan Hidrofit – tumbuhan yang hidup di air
Jaringan penyokong dan pelindung tereduksi, jaringan pembuluh berkurang
(terutama xilem), terbentuk ruang udara yang cukup besar aerenkim
Epidermis tidak berfungsi perlindungan, tetapi untuk pengambilan nutrisi
dari dalam air dan untuk pertukaran gas
Pada banyak tumbuhan air, epidermis berklorofil
Kutikula dan dinding selnya sangat tipis
Pada daun tumbuhan air yang terapung, stomata terdapat pada permukaan
atas, daun yang tenggelam biasanya tidak mempunyai stomata.
pada tumbuhan air tenggelam mempunyai sekelompok sel yang disebut
hidropotes yang berfungsi untuk memudahkan pengangkutan air dan garam
keluar dan kedalam tumbuhan.
17.
18. Tipe daun berdasarkan struktur anatomi
Dorsiventral/
bifasial
Daun yang memiliki parenkim palisade
hanya di salah satu sisi daun (sisi
adaksial atau abaksial)
Isolateral /
isobilateral
Daun yang memiliki parenkim palisade
pada kedua sisi daun (sisi adaksial dan
abaksial)
Unifasial
jaringan mesofil tersusun atas sel-sel
yang
seragam
dan
tidak
terdiferensiasi menjadi palisade dan
spons
19. Struktur Tangkai Daun
epidermis tangkai daun seperti pada batang.
sel parenkim tangkai daunn sepeti korteks, yaitu berisi sedikit
kloroplas.
jaringan penyokong berupa kolenkim dan sklerenkim.
berkas pengankutnya kolateral, bikolateral, atau konsentris.
susunan jaringan pembuluh pada tangkai daun berbeda pada setiap
tumbuhan.
pada beberapa tumbuhan leguminosae tangkai daun mempunyai
pembengkakan yang disebut pulvinus yang berisi sejumlah parenkim
dengan permukaan yang biasanya berkerut.
22. Jaringan pembuluh
bersama dengan jaringan
nonpembuluh
disekilingnya disebut
susunan atau vena.
tulang daun tulang daun
pada daun disebut
pertulangan
Pada Angiospermae
terdapat 4 tipe
pertulangan daun, yaitu
1. sejajar
2. menjari
3. menyirip
4. melengkung
Pada Coniferales dan
Equiasteum mempunyai
tulang daun tunggal, pada
Pteridophyta tingkat tinggi
dan sebagian Angiospermae
mepunyai sejumlah tulang
daun.
pertulangan menyirip:
urat daun berbeda
ukuran tergantung
tingkat percabangan
23. pada tumbuhan dikotil
Menyirip (reticulate)
Menjari (palmatus)
Umumnya
pada tumbuhan monokotil
Sejajar
Melengkung
Pada Zantedeschia, sejajar pada
jarak tertentu lalu menyebar
Tetapi
pertulangan sejajar juga
ditemukan pada dikotil tertentu
misalnya Plantago, Geropogon,
dan Trapogon.
pertulangan menyirip juga
ditemukan pada monokotil
tertentu yaitu, genus
Orchideceae, seperti Smilax dan
Arum.
25. Tulang daun penghubung jaringan pembuluh pada daun
dengan batang, penyokong struktur daun
Pada Euphorbia, banyak
ditemukan ujung buntu
dalam areola tunggal.
Pada Quercus callipinus tidak
terdapat ujung buntu.
26. Tidak terdapat ujung buntu.
areola
Ujung daun buntu
Euphorbia mili yang memperlihatkan areola
dengan banyak sekali ujung tulang daun buntu
27. • Sususanan jaringan pembuluh pada
ibu tangkai daun mirip dengan tangkai
daun.
• Tulang daun berukuran besar dan
medium berisi pembuluh.
• Pada tulang daun terkecil, sel
parenkim kontak dengan unsur
pembuluh dan unsur trakea
membentuk sel transfer.
• Sel transfer khusus itu membentuk
tonjolan dinding yang memperbesar
permukaan sel dalam.
Irisan melintang tulang daun Sherardia arvensis
28. Berkas Pengangkut
Tulang daun yang lebih kecil biasanya dikelilingi
oleh sel parenkim
berkas pengangkut.
Pada Dikotil
•
•
•
•
•
sel berkas pengangkut memanjang pada arah sejajar
terhadap tulang daun. Pada Atriplex halimus, sel lebih
kurang berbentuk kubus.
Epidermis berdinding tipis
mungkin memiliki banyak kloroplas, sedikit atau tidak
mengandung kloroplas sama sekali.
Seringkali terdapat kristal
Pada kebanyakan daun dikotil, parenkim berkas
pengangkut memperluas ke epidermis pada satu /
kedua sisi daun
Perluasan berkas pengangkut
29. Epidermis
Hipodermis
parenkim
Seludang berkas
Berkas pengangkut
Irisan melintang daun Atriplex halimus, epidermis berdinding tipis, hipodermis
selpis, tidak berisi kloroplas, sebagai penyimpan air, seringkali berisi kristal
drussen,kolenkim memanjang, berkas pengangkut terbuka pada sisi abaksial.
30. Pada Monokotil
•
•
•
•
•
Khusus Gramineae dibedakan
menjadi 2 tipe yaitu yang
mempunyai satu atau dua lapisan.
Lapisan berkas pengangkut di bagian
luar terdiri atas sel parenkim dengan
dinding tipis.
Sel selubung mengandung tepung
selubung tepung
Sel selubung bagian dalam
selubung mestom, selnya lebih kecil
dengan dinding tebal dan berisi
lamela yang mengandung gabus
Selubung mestom analog dengan
endodermis
Penampang melintang Desmostachya
bipinnata dengan berkas pengangkut
mempunyai 2 lapisan : lapisan luar parenkim
dan lapisan dalam skelerenkim
31.
32. Tipe Kranz dari Anatomi Daun
Pada daun tumbuhan tertentu, lapisan sel
mesofil berorientasi menjari mengelilingi
berkas pengangkut disebut kranz.
Tipe anatomi daunnya disebut tipe kranz.
Pada tumbuhan C4 penamaan tipe kranz anatomi daun
mencakup mesofil dan seludang berkas.
Tumbuhan
C4
meliputi
Aizoaceae, Amaranthaceae, Compositae, Chenopodiaceae
, Cyperaceae, Euphorbiaceae,Gramineae, Nygtaginaceae,
Portulacaceae, dan Zygopphyllaceae
Hidup di daerah beriklim hangat
33. • kloroplas dari berkas pengangkut pada tumbuhan C4
menimbung tepung dan mungkin berbeda dalam ultrastruktur
kloroplas mesofil.
• Pada Tebu, Kloroplas pada berkas pengangkut tidak
mempunyai grana. Pada tumbuhan C4 grana tampak jelas pada
semua kloroplas.
34.
35. Jaringan Penyokong Daun
• Jaringan epidermis memiliki struktur yang padat dan berkutikula
• Dinding selnya sering kali tebal atau banyak mengandung silika
berfungsi sebagai penyokong lamina.
• Pada beberapa tumbuhan terdapat jaringan sklerenkim/ kolenkim
pada tulang daun.
• Pada tumbuhan monokotil, di sekitar tulang daun atau jaringan
mesofil ditemukan banyak serabut
• pada beberapa tumbuhan dikotil ditemukan pula adanya sel batu
(sklereid) di sekitar mesofil.
37. HISTOLOGI DAUN GYMNOSPERMAE
Daun berwarna hijau dan
xeromor.
Terdapat jaringan transfusi.
Jaringan transfusi
Mengelilingi berkas pengangkut.
Tersusun atas :
Trakeida
Parenkim
Sel albumin
Jumlah dan susunan beragam,
tergantung genus.
Saluran resin
Jaringan pembuluh
Jaringn transfusi
TIPE DAUN GYMNOSPERMAE
Cycas
Conifer
38. HISTOLOGI DAUN GYMNOSPERMAE
Seperti kulit dan keras.
Sel epidermisnya berdinding
tebal.
Kutikula tebal.
Stomata tersembunyi (terdapat
pada permukaan abaksial daun)
Mesofil terdiri atas parenkim
palisade dan parenkim spons.
Hipodermis selapis (uniseriate)
atau dua lapis (biserate)
Protoxylem diiringi parenkim pada
sisi abaksial (bawah) dan
metakxylem pada sisi adaksial
(atas)
Xilem sekunder berkembang di
dekat floem dari kambium yg
terletak di antara dua tipe
jaringan pembuluh.
Tulang daun dikelilingi endodermis
Dibawah floem terdapat satu
lapisan sel parenkim transfusi.
TIPE DAUN GYMNOSPERMAE
Cycas
39. HISTOLOGI DAUN GYMNOSPERMAE
Pada pinus dan cedrus.
Sel berdinding tebal, ditutupi
kutikula
Stomata terdapat di semua sisi
daun
Hipodermis terdiri atas sel
parenkim berlignin
Mesofil berasal dari sel parenkim
dan berisi kloroplas, terdapat
saluran resin
Berkas pengangkut berdekatan
Protoxilem terdapat pada sisi
adaksial, metaxilem pada sisi
abaksial dekat dengan floem
Berkas pengangkut dikelilingi
trakeida, sel parenkim.
TIPE DAUN GYMNOSPERMAE
Conifer
40. HISTOLOGI DAUN GYMNOSPERMAE
Trakeida berukuran panjang
dekat berkas pengangkut
Trakeida yang jauh dg berkas
pengangkut berbentuk seperti
parenkim.
Berkas pengangkut bersama
jaringan transfusi dikelilingi
endodermis yang tidak punya pita
kaspari
Dinding antiklin berisi senyawa
penutup tanpa
gabus,mengandung banyak
lignin.
Pada dinding radial dan
tangensial terdapat noktah
halaman.
Sitoplasma berisi RE halus,
gelembung,kloroplas, dan badan
lemak
TIPE DAUN GYMNOSPERMAE
Conifer
41. RKEMBANGAN HELAI DAUN
Tahap-tahap perkembangan daun
INISIASI
DIFERENSIASI
AWAL
PERKEMBANGAN
AKSIS DAUN
ASAL USUL HELAI
DAUN
HISTOGENESIS
JARINGAN HELAI
DAUN
42. INISIASI
Diawali pembelahan periklin dalam
kelompok kecil sel sisi pucuk.
Jumlah lapisan dan posisi pada pucuk
sel yang membelah beragam pada
tumbuhan yang berbeda.
Pada rumput-rumputan inisiasi
dimulai dengan pembelahan periklin
sel lapisan permukaan pucuk (lapisan
luar tunika) dan lapisan di bawahnya.
Primordia daun berasal dari lapisan
paling luar pucuk batang.
43. INISIASI
Pada Gymnospermae inisiasi beragam.
Taxodium disticum, inisiasi primordia
daun berasal dari pembelahan periklin
lapisan sel di bawah lapisan permukaan
pucuk.
Coniferales dan Zamia pembelahan
periklin pada lapisan permukaan pucuk.
Paling sering inisiasi dari primordia
dimulai pd lapisan sel dibawah lapisan
permukaan.
Lapisan sel tunika dan sel tetangganya
dari korpus ikut dalam inisiasi
primordium yang berbeda
Pada monokotil misal Tulipa dan
tumbuhan dikotil yang sudah
diteliti, Pembelahan periklin
pertama tidak terjadi pada sel
lapisan permukaan, namun terletak
satu atau dua lapis dibawahnya.
Lapisan permukaan diperluas dg
pembelahan antiklin beberapa kali.
44. INISIASI
Pada Gymnospermae inisiasi beragam.
Taxodium disticum, inisiasi primordia
daun berasal dari pembelahan periklin
lapisan sel di bawah lapisan permukaan
pucuk.
Coniferales dan Zamia pembelahan
periklin pada lapisan permukaan pucuk.
Paling sering inisiasi dari primordia
dimulai pd lapisan sel dibawah lapisan
permukaan.
Lapisan sel tunika dan sel tetangganya
dari korpus ikut dalam inisiasi
primordium yang berbeda
Pada monokotil misal Tulipa dan
tumbuhan dikotil yang sudah
diteliti, Pembelahan periklin
pertama tidak terjadi pada sel
lapisan permukaan, namun terletak
satu atau dua lapis dibawahnya.
Lapisan permukaan diperluas dg
pembelahan antiklin beberapa kali.
45. DIFERENSIASI
AWAL
Primordium daun menonjol
dari pucuk batang sebagai
penyokong yg mempunyai
bentuk papila kecil atau
tonjolan.
Penyokong
daun
terdiri
lapisan
protoderm
dan
untaian
prokambium, tumbuh secara
akropetal dan tidak jauh
dari kambium batang.
46. PERKEMBANGAN
AKSIS DAUN
Pada dikotil dan gymnospermae, perkembangan aksis
daun mendahului helai daun.
Primordia bentuk seperti kerucut runcing dengan sisi
adaksial pipih rata.Ujung kerucut berfungsi sebagai
meristem apikal.
Pada Spermathophyta, sel pada ujung daun
menunjukkan tanda histologi dari pemasakan yang
relatif lebih cepat.
Pada daun paku pertumbuhan apikal berlangsung
dalam periode panjang, bersama dengan pertumbuhan
interkalar dalam arah akropetal.
47. ASAL USUL
HELAI DAUN
• Selama pemanjangan awal dan penebalan aksis daun
muda, sel bagian tepi adaksial terus membelah .
• Pada daun majemuk menjari dan menyirip, helai
daun lateral berkembang dari meristem pinggiran
adaksial dan aksis daun muda sebagai dua deretan
papila.
• Pada tumbuhan lain perkembangan helai daun ada
yang terjadi secara akropetal ataupun basipetal.
48. HISTOGENESIS
JARINGAN HELAI
DAUN
• Pertumbuhan daun dikendalikan oleh faktor
genetic, tetapi juga di dipengaruhi oleh faktor luar
dan dalam. Faktor luar yang berpengaruh antara lain
pasokan air, nutrisi, panjang hari, dan intensitas
cahaya.
• Pada helai daun, sel meristem berlapis sehingga
relatif lebih mudah untuk melacak asal usul
epidermis, jaringan palisade dan spons, serta berkas
pengangkut.
49. Pengguguran Daun
Pada musim tertentu ada daun yang
menggugurkan daunnya. Peristiwa ini
disebut absisi. Fenomena ini terjadi
pada pangkal daun, tepatnya pada
daerah sempit yang disebut daerah
pengguguran (abscission zone ).
Pengguguran daun terjadi pada tahap
histology sebagai berikut :
pecahnya sel empulur
pembelahan sel dalam korteks
diferensiasi dan pembelahan sel dan
pemecahan sel pembuluh dan kortek