SlideShare a Scribd company logo
ILMU NUTRISI TERNAK
MKK123203
Dr. Ramaiyulis, S.Pt, MP
NIDN 0014067208
HP/WA 085263053550
PROGRAM STUDI BUDI DAYA TERNAK
POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PAYAKUMBUH
SISTEM PENCERNAAN MAKANAN
TERNAK RUMINANSIA
Pencernaan
Makanan/ ransum :
Mengandung nutrisi/ zat makanan dalam struktur kompleks :
1. Karbohidrat
2. Protein
3. Lemak
4. Mineral
5. Vitamin
6. Air
Dicerna dalam saluran cerna
Tujuan pencernaan : memecah struktur kompleks menjadi struktur sederhana
Agar bisa diserap
1. Karbohidrat  glukosa  diserap
2. Protein  asam amino  diserap
3. Lemak  asam lemak + gliserol  diserap
4. Mineral  unsur mineral  diserap
5. Vitamin  vitamin bebas  diserap
6. Air  air bebas  diserap
Nutrisi Bentuk kompleks Bentuk sederhana/ bisa
diserap
Karbohidrat
Pati/ amilum
GlukosaGula/ sukrosa
Serat/ Selulosa
Protein Polipeptida
Asam amino
Lemak Trigliserida Asam lemak + Gliserol
Vitamin Vitamin larut dalam lemak Vitamin bebas
Mineral Mineral kompleks Unsur mineral
Air Air Air
SALURAN PENCERNAAN RUMINANSIA
Saluran cerna terdiri atas :
1. Mulut
2. Esofagus
3. Lambung
4. Usus halus
5. Usus besar
6. Anus
Lambung dan Usus Ruminansia
Mulut
Rahang kiri Rahang kanan
Rahang Atas M3 P3 I0 I0 P3 M3
Rahang Bawah M3 P3 I4 I4 P3 M3
Susunan Gigi Ruminansia
Sebelah kanan Sebelah kiri
Molar bergerigi
untuk memecah
selulosa
Premolar Gigi seri
• Saliva
Terdapat 8 kelenjar saliva pada ruminansia yang menghasilkan
saliva dalam jumlah banyak 5-14 liter/hari pada domba, 180
liter/ hari pada sapi
Saliva mengandung air 70%, isotonik kuat HCO3 dan HPO4
yang berfungsi sebagai buffer dalam menjaga pH cairan rumen
tetap netral (pH 8,2-8,4. Saliva mengandung mucus sebagai
pelicin yang membantu dalam proses pengunyahan dan
penelanan. Saliva mengandung amonia untuk suplai nitrogen
bagi mikroba
Saliva diproduksi ketika ruminan mengunyah makanan baik
ketika makan maupun ketika ruminasi. Semakin kasar Tekstur
fisik dan semakin rendah kandungan air pakan menyebabkan
semakin tinggi produksi saliva. Produksi saliva ketika makan
ransum konsentrat hanya 0,68 g/ g pakan, jauh lebih rendah jika
ternak makan ransum hijauan kering (hay) yaitu 3,63 g/ g pakan.
LAMBUNG RUMINANSIA
Rumen Retikulum Omasum Abomasum
Kondisi Rumen :
• BK isi rumen 10-15%
• Temperatur 39-40 0C
• pH 6,7-7,0
• BJ = 1,022 – 1,055
• Gas = CO2, CH4 (metan)
• Mikroba = bakteri,
protozoa, jamur
• Anaerob
Rumen
• Ruangan paling besar dalam lambung
100-150 liter
• terbagi atas kantong-kantong (sac)
• terletak pada rongga perut sebelah
kiri
• Terbagi atas :
 zona gas : CO2, CH4
 zona apung = ingesta (makanan
baru)
 zona cairan = cairan dan metabolit
yang terlarut bersama mikroba
 zona endapan = ingesta yang tida
tercerna dan benda-benda asing
• Tempat mencampur makanan dengan
mikroba rumen
• Tempat absorbsi VFA dan NH3
Retikulum
• Retikulum dengan rumen menjadi
satu kesatuan = retikulo-rumen
• Retikulum memompa bolus
makanan kembali ke mulut untuk
ruminasi
• Retikulum menangkap benda asing
yang masuk (besi, batu, plastik dll)
• Tempat absorpsi VFA, NH3
Omasum
• Bentuk elips
• terletak sebelah kanan retikulum
• Permukaan berbentuk lembaran-lembaran buku (perut
buku/ perut kitab)
• Fungsi :
- memfilter makanan yang halus setelah ruminasi
masuk ke omasun
- absorbsi air sehingga kondisi makanan disini
berubah dari cair menjadi padat
• Pada anak sapi terdapat saluran langsung dari esofagus
ke omasum agar air susu bisa langsung ke omasum
sehingga terlepas dari fermentasi mikroba rumen
Abomasum
• Letak : dasar perut kanan bawah
• Bentuk : memanjang
• Bagian dalam : terdapat kelenjar yang
menghasilkan getah lambung
• Getah lambung : mukus, HCl, enzim renin,
pepsinogen
• Tempat awal terjadi pencernaan Enzimatis
Mikroba Rumen
Jenis mikroba rumen :
1. Mikro fauna = protozoa
2. Mikrob flora = bakteri, jamur
Populasi protozoa = 104 – 105 sel/ ml
Populasi Bakteri = 1010 – 1011 sel/ml
Populasi jamur = 104 sel/ ml
Fungsi mikroba =
1. Membantu proses pencernaan (penc. Fermentatif)
2. Biomassa mikroba terikut bersama partikel makanan
ke usus akan tercerna dan terserap sebagai sumber
protein bagi ruminansia (protein mikroba)
Pencernaan fermentatif di rumen
Keuntungan :
1. Rumen dapat menampung banyak pakan
2. Mikroba menghasilkan enzim selulase sehingga dapat
mencerna serat kasar (selulosa) menjadi VFA (vollatile
fatty acids= asetat, propionat, butirat)
3. Dapat menggunakan NPN sebagai sumber protein
4. Dapat mensintesis vitamin
Kerugiannya :
1. Banyak energi terbuang sebagai gas metan
2. Protein nilai hayati tinggi terdegradasi menjadi
amonia
Usus halus
Usus halus terbagi atas :
• Duodenum: merupakan sambungan dari abomasum tempat
sekresi enzim tripsin dan pepsin dan terjadinya pencernaan
protein secara enzimatis dan penyerapan dalam bentuk asam
amino.
• Jejenum: bagian tengah dari usus halus
• Illeum: sambungan dari jejenum dan berbatas ke usus besar
• Kedalam usus halus masuk 3 sekresi :
- Cairan duodenum : cairan buffer untuk menetralisir asam
lambung
- Cairan empedu : untuk mengemulsi lemak
- Cairan pankreas : mengandung enzim lipase
Usus Besar Usus besar terdiri dari :
• Sekum: Sekum berupa kantong
buntu yang berfungsi untuk
pencernaan fermentatif oleh
mikroba dalam yang hidup dalam
sekum yaitu jenis bakteri.
• Kolon: Kolon berupa saluran usus
besar yang panjang tempat
penyerapan terutama air. Pada
kambing dan domba terjadi
penyerapan air di kolong yang
menyebabkan kotoran menjadi
kering dan bulat hasil perasan dari
dinding kolon.
• Rektum: merupakan tempat
penampungan
Organ pembantu pencernaan
• Kelenjar ludah
• Gigi
• Lidah
• Hati
• Kandung empedu
• Pankreas
Empedu
Fungsi Empedu :
• Membantu pencernaan dan penyerapan
lemak
• Berperan dalam pembuangan limbah tertentu
dari tubuh, terutama hemoglobin yang berasal
dari penghancuran sel darah merah dan
kelebihan kolesterol.
Hati
Fungsi hati :
• Memproduksi cairan empedu
• Memetabolisme protein, lemak dan
karbohidrat
• Penyimpanan mineral dan vitamin larut
lemak.
• Pusat detoksifikasi zat yang beracun di dalam
tubuh.
Pankreas
Terdapat pada lengkungan duodenum
Fungsi pankreas :
• Menghasilkan enzim pencernaan :
- Protease : pencerna protein
- Amilase, sukrase, maltase = pencerna karbohidrat
- Lipase = pencerna lemak
- Nuklease = pencerna asam nukleat (protein mikroba)
• Menghasilkan hormon insulin dan glukogen (kelenjar
endokrim) dan melepaskan ke dalam darah untuk
metabolisme karbohidrat.
Organ Nama Enzim Fungsi enzim
LAMBUNG
HCl (as. Klorida) Membunuh mikroba, mengkoagulasi protein
Pepsin Mengubah protein menjadi peptida
Renin (pedet) Mengubah kasein susu menjadi peptida
Lipase Mengubah lemak menjadi trigliserida
USUS
HALUS
Peptidase Mengubah peptida  asam amino
Maltase Mengubah pati  glukosa
Sukrase Mengubah sukrosa (gula)  glukosa
Lipase Mengubah lemak  as. Lemak + gliserol
PANKREAS
Tripsin Mengubah protein  peptida
Lipase Mengubah lemak  as. Lemak + gliserol
Amilase Mengubah pati  glukosa
• Ruminasi = Memamah biak
• Regurgitasi: yaitu bolus makanan yang berada didalam
lambung dikeluarkan/ dimuntahkan kembali ke mulut.
• Remastikasi: yaitu pengunyahan kembali bolus makanan
agar lebih halus, untuk memudahkan penetrasi enzim
mikroba rumen dalam fermentasi rumen.
• Resalivasi: mencampur bolus makanan dengan saliva.
Pengunyahan memberikan ransangan kepada kelenjar
saliva untuk mensekresikan saliva.
• Reswalowing: setelah selesai dikunyah, bolus makanan
ditelan kembali ke dalam lambung.
RUMINASI = Memamah biak
Rumen
Terjadi proses fermentasi
oleh mikroba rumen
terutama selulosa dan
protein.
Makanan
masuk ke
lambung
Retikulum
Makanan dibentuk menjadi
gumpalan-gumpalan kasar
disebut bolus
Bolus dari
retikulum
dikeluarkan
kembali ke
mulut
Omasum
Terjadi penyerapan air dan
zat makanan
Abomasum
Terjadi sekresi asam
lambung (HCl) dan enzim
proteinase sehingga
makanan berbentuk bubur
(Kim)
Kim menuju
usus halus
Usus Halus
Makanan/ ransum :
Hijauan (rumput, jerami,
silase)
Konsentrat (dedak,
bungkil, jagung, sagu dll)
Mulut
Lambung
Usus halus
Usus besar
Anus
Feses
Sisa pencernaan
Pencernaan mekanik untuk
memperhalus partikel makanan agar
bisa kontak dengan enzim pencernaan
Pencernaan fermentatif oleh mikroba
rumen
Rumput  Selulosa  VFA  diserap
Konsentrat  pati  VFA  diserap
Protein  amonia (NH3)  difiksasi
mikroba
 diresikel
Protein by pass  masuk UH
Pencernaan Enzimatis oleh enzim
pencernaan.
Protein  asam amino  diserap
Pencernaan fermentatif oleh mikroba
di sekum dan penyerapan air
• Eruktasi
Eruktasi merupakan pengeluaran gas fermentasi dari rumen
melalui mulut. Gas fermentasi terdiri dari sebagian besar CO2
65%, metan (CH4) 27%, N2 7%, O2 0,6%, H2 0,2% dan H2S 0,01%.
Gangguan eruktasi akan menyebabkan ternak menjadi kembung
(bloat) yang sering terjadi ketika ternak mendapat rumput muda
dan basah.
isme Protein dalam rumen
Protein Kasar
NPN ProteinAmonia (NH3)
Peptida
Asam Amino
Protein Mikroba
RUDP
(bypass Protein)
hidrolysis
Syntesis
protein
mikroba
Protein untuk ruminant
Polisakarida
Glukosa
Piruvat Oksalo asetat
Suksinat
Propionat
Laktat
Akrilil CoA
Asetil CoA
Asetat
Butirat
CO2
CH4
H2
4H
8H
Metabolisme Karbohidrat
Format
Kecernaan
Zat makanan tercerna = Jumlah yang dimakan – jumlah keluar di feses
Kecernaan =
Jumlah yang dimakan – jumlah keluar di feses
Jumlah yang dimakan
X 100%
Faktor penghambat kecernaan :
1. Kandungan lignin dan silika
yaitu senyawa yang berikatan dengan selulosa yang sulit diputus oleh enzim
selulase mikroba sehingga selulosa tidak dapat tercerna.
misalnya pada jerami padi tinggi lignin dan silika sehingga kecernaannya rendah
(hanya 40%).
 meningkatkannya dengan amoniasi, fermentasi.
2. Kualitas makanan
Makanan berkualitas rendah sulit dicerna (struktur kasar, keras)
Konsentrat lebih mudah dicerna dibanding hijauan
Kecernaan pada ruminan dapat ditentukan dengan 3 cara :
• In vivo = langsung pada ternak  selisih jumlah konsumsi dengan feses
• In vitro = menggunakan rumen tiruan  bisa mengukur kecernaan rumen
• In sacco = menggunakan kantong yang dimasukan ke rumen dilobangi (fistula)
Evaluasi
• Apa keistimewaan pencernaan ternak ruminansia
dibanding herbivora lainnya ?
• Kanapa sapi bisa hidup tumbuh dan berkembang
dengan baik dengan makanan berkualitas rendah
?
• Kenapa ruminan tidak ekonomis bila diberi
ransum seperti makana ayam ?
• Bagaimana ruminan mencerna rumput dalam
jumlah besar ?
• Kenapa terjadi kembung pada ruminan ?
• Kenapa sapi dikatakan memamah biak ?
• Apa yang terdapat didalam feses ?

More Related Content

What's hot

Metabolisme protein (5)
Metabolisme protein (5)Metabolisme protein (5)
Metabolisme protein (5)
adeputra93
 
Teknologi pengolahan pakan sapi
Teknologi pengolahan pakan sapiTeknologi pengolahan pakan sapi
Teknologi pengolahan pakan sapi
Ramaiyulis Ramai
 
Teknologi Pengolahan Hijauan Pakan.ppt
Teknologi Pengolahan Hijauan Pakan.pptTeknologi Pengolahan Hijauan Pakan.ppt
Teknologi Pengolahan Hijauan Pakan.ppt
MiraPuspitayani
 
Absorpsi Karbohidrat
Absorpsi KarbohidratAbsorpsi Karbohidrat
Absorpsi Karbohidrat
Ernalia Rosita
 
Analisis proksimat Bahan Pakan
Analisis proksimat Bahan PakanAnalisis proksimat Bahan Pakan
Analisis proksimat Bahan Pakan
Yusuf Ahmad
 
Sistem pencernaan & absorpsi
Sistem pencernaan & absorpsiSistem pencernaan & absorpsi
Sistem pencernaan & absorpsiRegina Oktaviana
 
Bakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilik
Bakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilikBakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilik
Bakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilik
Agnescia Sera
 
Gizi dewasa
Gizi dewasaGizi dewasa
Analisis proksimat
Analisis proksimatAnalisis proksimat
Analisis proksimatoriza13
 
27705 sni 3141.1-2011-susu-segar-bag.1-sapi
27705 sni 3141.1-2011-susu-segar-bag.1-sapi27705 sni 3141.1-2011-susu-segar-bag.1-sapi
27705 sni 3141.1-2011-susu-segar-bag.1-sapi
kutarni
 
Ppt protein
Ppt proteinPpt protein
Ppt protein
mataram indonesia
 
Analisis bahan pakan van soest
Analisis bahan pakan van soestAnalisis bahan pakan van soest
Analisis bahan pakan van soest
Yusuf Ahmad
 
Biokimia nutrisi pendahuuan
Biokimia nutrisi   pendahuuanBiokimia nutrisi   pendahuuan
Biokimia nutrisi pendahuuan
Scott Cracer
 
PENYUSUNAN RANSUM DENGAN METODE PEARSON SQUARE.pptx
PENYUSUNAN RANSUM DENGAN METODE PEARSON SQUARE.pptxPENYUSUNAN RANSUM DENGAN METODE PEARSON SQUARE.pptx
PENYUSUNAN RANSUM DENGAN METODE PEARSON SQUARE.pptx
DEDI KUSMANA
 
Inseminasi Buatan
Inseminasi BuatanInseminasi Buatan
Inseminasi Buatan
Rizza Muh
 
Sistem Pencernaan Hewan
Sistem Pencernaan HewanSistem Pencernaan Hewan
Sistem Pencernaan HewanAdy Erfy D'Nc
 
Kumpulan pertanyaan dan jawaban biokimia
Kumpulan pertanyaan dan jawaban biokimiaKumpulan pertanyaan dan jawaban biokimia
Kumpulan pertanyaan dan jawaban biokimia
arifah fadlilah
 
Protein biokimia
Protein biokimiaProtein biokimia
Protein biokimiaaryopuv
 

What's hot (20)

Metabolisme protein (5)
Metabolisme protein (5)Metabolisme protein (5)
Metabolisme protein (5)
 
Teknologi pengolahan pakan sapi
Teknologi pengolahan pakan sapiTeknologi pengolahan pakan sapi
Teknologi pengolahan pakan sapi
 
Teknologi Pengolahan Hijauan Pakan.ppt
Teknologi Pengolahan Hijauan Pakan.pptTeknologi Pengolahan Hijauan Pakan.ppt
Teknologi Pengolahan Hijauan Pakan.ppt
 
Absorpsi Karbohidrat
Absorpsi KarbohidratAbsorpsi Karbohidrat
Absorpsi Karbohidrat
 
Analisis proksimat Bahan Pakan
Analisis proksimat Bahan PakanAnalisis proksimat Bahan Pakan
Analisis proksimat Bahan Pakan
 
Sistem pencernaan & absorpsi
Sistem pencernaan & absorpsiSistem pencernaan & absorpsi
Sistem pencernaan & absorpsi
 
Bakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilik
Bakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilikBakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilik
Bakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilik
 
Gizi dewasa
Gizi dewasaGizi dewasa
Gizi dewasa
 
sistem pencernaan ppt
sistem pencernaan pptsistem pencernaan ppt
sistem pencernaan ppt
 
Analisis proksimat
Analisis proksimatAnalisis proksimat
Analisis proksimat
 
27705 sni 3141.1-2011-susu-segar-bag.1-sapi
27705 sni 3141.1-2011-susu-segar-bag.1-sapi27705 sni 3141.1-2011-susu-segar-bag.1-sapi
27705 sni 3141.1-2011-susu-segar-bag.1-sapi
 
Kacang kacangan
Kacang kacanganKacang kacangan
Kacang kacangan
 
Ppt protein
Ppt proteinPpt protein
Ppt protein
 
Analisis bahan pakan van soest
Analisis bahan pakan van soestAnalisis bahan pakan van soest
Analisis bahan pakan van soest
 
Biokimia nutrisi pendahuuan
Biokimia nutrisi   pendahuuanBiokimia nutrisi   pendahuuan
Biokimia nutrisi pendahuuan
 
PENYUSUNAN RANSUM DENGAN METODE PEARSON SQUARE.pptx
PENYUSUNAN RANSUM DENGAN METODE PEARSON SQUARE.pptxPENYUSUNAN RANSUM DENGAN METODE PEARSON SQUARE.pptx
PENYUSUNAN RANSUM DENGAN METODE PEARSON SQUARE.pptx
 
Inseminasi Buatan
Inseminasi BuatanInseminasi Buatan
Inseminasi Buatan
 
Sistem Pencernaan Hewan
Sistem Pencernaan HewanSistem Pencernaan Hewan
Sistem Pencernaan Hewan
 
Kumpulan pertanyaan dan jawaban biokimia
Kumpulan pertanyaan dan jawaban biokimiaKumpulan pertanyaan dan jawaban biokimia
Kumpulan pertanyaan dan jawaban biokimia
 
Protein biokimia
Protein biokimiaProtein biokimia
Protein biokimia
 

Similar to Sistem pencernaan ruminansia

Cow Appreciation Day Minitheme by Slidesgo.pptx
Cow Appreciation Day Minitheme by Slidesgo.pptxCow Appreciation Day Minitheme by Slidesgo.pptx
Cow Appreciation Day Minitheme by Slidesgo.pptx
iyel syahputra Ginting
 
SISTEM PENCERNAAN (IME_SmankerXI ipa)
SISTEM PENCERNAAN (IME_SmankerXI ipa)SISTEM PENCERNAAN (IME_SmankerXI ipa)
SISTEM PENCERNAAN (IME_SmankerXI ipa)Melati Medinah
 
Sistempencernaanhaiwan ruminandanrodensia
Sistempencernaanhaiwan ruminandanrodensiaSistempencernaanhaiwan ruminandanrodensia
Sistempencernaanhaiwan ruminandanrodensia
Sham Malek
 
Sist pencernaan pada manusia
Sist pencernaan pada manusiaSist pencernaan pada manusia
Sist pencernaan pada manusiaW Budi Roestanto
 
SISTEM PENCERNAAN MANUSIA DAN RUMINANSIA
SISTEM PENCERNAAN MANUSIA DAN RUMINANSIASISTEM PENCERNAAN MANUSIA DAN RUMINANSIA
SISTEM PENCERNAAN MANUSIA DAN RUMINANSIA
Siti Farida
 
buku SISTEM PENCERNAAAN-NURHASANAH
buku SISTEM PENCERNAAAN-NURHASANAHbuku SISTEM PENCERNAAAN-NURHASANAH
buku SISTEM PENCERNAAAN-NURHASANAH
Edo Gmh
 
Anatomi Fisiologi Saluran Cerna
Anatomi Fisiologi Saluran CernaAnatomi Fisiologi Saluran Cerna
Anatomi Fisiologi Saluran Cerna
Fithri Kurniati
 
Digestive system.pptx
Digestive system.pptxDigestive system.pptx
Digestive system.pptx
EvaYustini2
 
Ilmu gizi ternak unggas
Ilmu gizi ternak unggasIlmu gizi ternak unggas
Ilmu gizi ternak unggas
udayana
 
Ilmu Gizi Dasar.pptx
Ilmu Gizi Dasar.pptxIlmu Gizi Dasar.pptx
Ilmu Gizi Dasar.pptx
MesriKartika
 
Makalah kebutuhan nutrisi
Makalah kebutuhan nutrisiMakalah kebutuhan nutrisi
Makalah kebutuhan nutrisi
Septian Muna Barakati
 
S.pencernaan
S.pencernaanS.pencernaan
S.pencernaanDio Altha
 
Sistem Pencernaan
Sistem PencernaanSistem Pencernaan
Sistem Pencernaan
Alvira Noer Effendi
 
Copy of s.pencernaan
Copy of s.pencernaanCopy of s.pencernaan
Copy of s.pencernaanDio Altha
 
Sistem pencernaan pada manusia
Sistem pencernaan pada manusiaSistem pencernaan pada manusia
Sistem pencernaan pada manusia
Yunie yuniar
 
11995340 (1).ppt
11995340 (1).ppt11995340 (1).ppt
11995340 (1).ppt
SafnitaYuniAmbarita1
 
IPA kelas 8 semester 1 bab 5
IPA kelas 8 semester 1 bab 5IPA kelas 8 semester 1 bab 5
IPA kelas 8 semester 1 bab 5
Kayla Maritza
 

Similar to Sistem pencernaan ruminansia (20)

Cow Appreciation Day Minitheme by Slidesgo.pptx
Cow Appreciation Day Minitheme by Slidesgo.pptxCow Appreciation Day Minitheme by Slidesgo.pptx
Cow Appreciation Day Minitheme by Slidesgo.pptx
 
SISTEM PENCERNAAN (IME_SmankerXI ipa)
SISTEM PENCERNAAN (IME_SmankerXI ipa)SISTEM PENCERNAAN (IME_SmankerXI ipa)
SISTEM PENCERNAAN (IME_SmankerXI ipa)
 
Sistempencernaanhaiwan ruminandanrodensia
Sistempencernaanhaiwan ruminandanrodensiaSistempencernaanhaiwan ruminandanrodensia
Sistempencernaanhaiwan ruminandanrodensia
 
Sist pencernaan pada manusia
Sist pencernaan pada manusiaSist pencernaan pada manusia
Sist pencernaan pada manusia
 
SISTEM PENCERNAAN MANUSIA DAN RUMINANSIA
SISTEM PENCERNAAN MANUSIA DAN RUMINANSIASISTEM PENCERNAAN MANUSIA DAN RUMINANSIA
SISTEM PENCERNAAN MANUSIA DAN RUMINANSIA
 
Sistem pencernaan
Sistem pencernaanSistem pencernaan
Sistem pencernaan
 
buku SISTEM PENCERNAAAN-NURHASANAH
buku SISTEM PENCERNAAAN-NURHASANAHbuku SISTEM PENCERNAAAN-NURHASANAH
buku SISTEM PENCERNAAAN-NURHASANAH
 
Anatomi Fisiologi Saluran Cerna
Anatomi Fisiologi Saluran CernaAnatomi Fisiologi Saluran Cerna
Anatomi Fisiologi Saluran Cerna
 
Digestive system.pptx
Digestive system.pptxDigestive system.pptx
Digestive system.pptx
 
Ilmu gizi ternak unggas
Ilmu gizi ternak unggasIlmu gizi ternak unggas
Ilmu gizi ternak unggas
 
Ilmu Gizi Dasar.pptx
Ilmu Gizi Dasar.pptxIlmu Gizi Dasar.pptx
Ilmu Gizi Dasar.pptx
 
Makalah kebutuhan nutrisi
Makalah kebutuhan nutrisiMakalah kebutuhan nutrisi
Makalah kebutuhan nutrisi
 
S.pencernaan
S.pencernaanS.pencernaan
S.pencernaan
 
kel 4 sman12 mdn
kel 4 sman12 mdnkel 4 sman12 mdn
kel 4 sman12 mdn
 
Sistem Pencernaan
Sistem PencernaanSistem Pencernaan
Sistem Pencernaan
 
Gastrointestinal
GastrointestinalGastrointestinal
Gastrointestinal
 
Copy of s.pencernaan
Copy of s.pencernaanCopy of s.pencernaan
Copy of s.pencernaan
 
Sistem pencernaan pada manusia
Sistem pencernaan pada manusiaSistem pencernaan pada manusia
Sistem pencernaan pada manusia
 
11995340 (1).ppt
11995340 (1).ppt11995340 (1).ppt
11995340 (1).ppt
 
IPA kelas 8 semester 1 bab 5
IPA kelas 8 semester 1 bab 5IPA kelas 8 semester 1 bab 5
IPA kelas 8 semester 1 bab 5
 

More from Ramaiyulis Ramai

K_INT_MIKROBA RUMEN.pptx
K_INT_MIKROBA RUMEN.pptxK_INT_MIKROBA RUMEN.pptx
K_INT_MIKROBA RUMEN.pptx
Ramaiyulis Ramai
 
materi_penggemukan_sapi[1].pptx
materi_penggemukan_sapi[1].pptxmateri_penggemukan_sapi[1].pptx
materi_penggemukan_sapi[1].pptx
Ramaiyulis Ramai
 
Teknik menaksir sapi.pptx
Teknik menaksir sapi.pptxTeknik menaksir sapi.pptx
Teknik menaksir sapi.pptx
Ramaiyulis Ramai
 
Domestikasi Ternak.pptx
Domestikasi Ternak.pptxDomestikasi Ternak.pptx
Domestikasi Ternak.pptx
Ramaiyulis Ramai
 
Ekstrak daun cabai rawit sebagai pemacu petumbuhan bulu pada hewan uji kelinci
Ekstrak daun cabai rawit sebagai pemacu petumbuhan bulu pada hewan uji kelinciEkstrak daun cabai rawit sebagai pemacu petumbuhan bulu pada hewan uji kelinci
Ekstrak daun cabai rawit sebagai pemacu petumbuhan bulu pada hewan uji kelinci
Ramaiyulis Ramai
 
PEMANFAATAN PAKAN ANTI OBESITAS MENGANDUNG EKSTRAK BIJI MAHONI UNTUK MENINGKA...
PEMANFAATAN PAKAN ANTI OBESITAS MENGANDUNG EKSTRAK BIJI MAHONI UNTUK MENINGKA...PEMANFAATAN PAKAN ANTI OBESITAS MENGANDUNG EKSTRAK BIJI MAHONI UNTUK MENINGKA...
PEMANFAATAN PAKAN ANTI OBESITAS MENGANDUNG EKSTRAK BIJI MAHONI UNTUK MENINGKA...
Ramaiyulis Ramai
 
PEMANFAATAN TEPUNG DAUN JARAK (Jatropa curcas lin) SEBAGAI ANTICACING Ascarid...
PEMANFAATAN TEPUNG DAUN JARAK (Jatropa curcas lin) SEBAGAI ANTICACING Ascarid...PEMANFAATAN TEPUNG DAUN JARAK (Jatropa curcas lin) SEBAGAI ANTICACING Ascarid...
PEMANFAATAN TEPUNG DAUN JARAK (Jatropa curcas lin) SEBAGAI ANTICACING Ascarid...
Ramaiyulis Ramai
 
PENGGUNAAN SALEP DAUN MIANA (Coleus scutellarioides [L] Benth) UNTUK PENGOBA...
PENGGUNAAN SALEP DAUN MIANA (Coleus scutellarioides [L] Benth)  UNTUK PENGOBA...PENGGUNAAN SALEP DAUN MIANA (Coleus scutellarioides [L] Benth)  UNTUK PENGOBA...
PENGGUNAAN SALEP DAUN MIANA (Coleus scutellarioides [L] Benth) UNTUK PENGOBA...
Ramaiyulis Ramai
 
PENGGUNAAN SERBUK KOPI ROBUSTA (Coffea canephora) TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA I...
PENGGUNAAN SERBUK KOPI ROBUSTA (Coffea canephora) TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA I...PENGGUNAAN SERBUK KOPI ROBUSTA (Coffea canephora) TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA I...
PENGGUNAAN SERBUK KOPI ROBUSTA (Coffea canephora) TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA I...
Ramaiyulis Ramai
 
GAMBARAN PENYEMBUHAN LUKA SAYAT PADA KULIT MENCIT MENGGUNAKAN SEDIAAN TOPIKAL...
GAMBARAN PENYEMBUHAN LUKA SAYAT PADA KULIT MENCIT MENGGUNAKAN SEDIAAN TOPIKAL...GAMBARAN PENYEMBUHAN LUKA SAYAT PADA KULIT MENCIT MENGGUNAKAN SEDIAAN TOPIKAL...
GAMBARAN PENYEMBUHAN LUKA SAYAT PADA KULIT MENCIT MENGGUNAKAN SEDIAAN TOPIKAL...
Ramaiyulis Ramai
 
JUMLAH LEUKOSIT DAN PRODUKTIVITAS BROILER DENGAN PEMEBERIAN JAMU KOMBINASI KE...
JUMLAH LEUKOSIT DAN PRODUKTIVITAS BROILER DENGAN PEMEBERIAN JAMU KOMBINASI KE...JUMLAH LEUKOSIT DAN PRODUKTIVITAS BROILER DENGAN PEMEBERIAN JAMU KOMBINASI KE...
JUMLAH LEUKOSIT DAN PRODUKTIVITAS BROILER DENGAN PEMEBERIAN JAMU KOMBINASI KE...
Ramaiyulis Ramai
 
Teknologi pengolahan pupuk organik sesuai standar mutu Permentan 70/2011
Teknologi pengolahan pupuk organik sesuai standar mutu Permentan 70/2011Teknologi pengolahan pupuk organik sesuai standar mutu Permentan 70/2011
Teknologi pengolahan pupuk organik sesuai standar mutu Permentan 70/2011
Ramaiyulis Ramai
 
Teknologi Pengolahan Limbah Peternakan menjadi Biogas
Teknologi Pengolahan Limbah Peternakan menjadi BiogasTeknologi Pengolahan Limbah Peternakan menjadi Biogas
Teknologi Pengolahan Limbah Peternakan menjadi Biogas
Ramaiyulis Ramai
 

More from Ramaiyulis Ramai (13)

K_INT_MIKROBA RUMEN.pptx
K_INT_MIKROBA RUMEN.pptxK_INT_MIKROBA RUMEN.pptx
K_INT_MIKROBA RUMEN.pptx
 
materi_penggemukan_sapi[1].pptx
materi_penggemukan_sapi[1].pptxmateri_penggemukan_sapi[1].pptx
materi_penggemukan_sapi[1].pptx
 
Teknik menaksir sapi.pptx
Teknik menaksir sapi.pptxTeknik menaksir sapi.pptx
Teknik menaksir sapi.pptx
 
Domestikasi Ternak.pptx
Domestikasi Ternak.pptxDomestikasi Ternak.pptx
Domestikasi Ternak.pptx
 
Ekstrak daun cabai rawit sebagai pemacu petumbuhan bulu pada hewan uji kelinci
Ekstrak daun cabai rawit sebagai pemacu petumbuhan bulu pada hewan uji kelinciEkstrak daun cabai rawit sebagai pemacu petumbuhan bulu pada hewan uji kelinci
Ekstrak daun cabai rawit sebagai pemacu petumbuhan bulu pada hewan uji kelinci
 
PEMANFAATAN PAKAN ANTI OBESITAS MENGANDUNG EKSTRAK BIJI MAHONI UNTUK MENINGKA...
PEMANFAATAN PAKAN ANTI OBESITAS MENGANDUNG EKSTRAK BIJI MAHONI UNTUK MENINGKA...PEMANFAATAN PAKAN ANTI OBESITAS MENGANDUNG EKSTRAK BIJI MAHONI UNTUK MENINGKA...
PEMANFAATAN PAKAN ANTI OBESITAS MENGANDUNG EKSTRAK BIJI MAHONI UNTUK MENINGKA...
 
PEMANFAATAN TEPUNG DAUN JARAK (Jatropa curcas lin) SEBAGAI ANTICACING Ascarid...
PEMANFAATAN TEPUNG DAUN JARAK (Jatropa curcas lin) SEBAGAI ANTICACING Ascarid...PEMANFAATAN TEPUNG DAUN JARAK (Jatropa curcas lin) SEBAGAI ANTICACING Ascarid...
PEMANFAATAN TEPUNG DAUN JARAK (Jatropa curcas lin) SEBAGAI ANTICACING Ascarid...
 
PENGGUNAAN SALEP DAUN MIANA (Coleus scutellarioides [L] Benth) UNTUK PENGOBA...
PENGGUNAAN SALEP DAUN MIANA (Coleus scutellarioides [L] Benth)  UNTUK PENGOBA...PENGGUNAAN SALEP DAUN MIANA (Coleus scutellarioides [L] Benth)  UNTUK PENGOBA...
PENGGUNAAN SALEP DAUN MIANA (Coleus scutellarioides [L] Benth) UNTUK PENGOBA...
 
PENGGUNAAN SERBUK KOPI ROBUSTA (Coffea canephora) TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA I...
PENGGUNAAN SERBUK KOPI ROBUSTA (Coffea canephora) TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA I...PENGGUNAAN SERBUK KOPI ROBUSTA (Coffea canephora) TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA I...
PENGGUNAAN SERBUK KOPI ROBUSTA (Coffea canephora) TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA I...
 
GAMBARAN PENYEMBUHAN LUKA SAYAT PADA KULIT MENCIT MENGGUNAKAN SEDIAAN TOPIKAL...
GAMBARAN PENYEMBUHAN LUKA SAYAT PADA KULIT MENCIT MENGGUNAKAN SEDIAAN TOPIKAL...GAMBARAN PENYEMBUHAN LUKA SAYAT PADA KULIT MENCIT MENGGUNAKAN SEDIAAN TOPIKAL...
GAMBARAN PENYEMBUHAN LUKA SAYAT PADA KULIT MENCIT MENGGUNAKAN SEDIAAN TOPIKAL...
 
JUMLAH LEUKOSIT DAN PRODUKTIVITAS BROILER DENGAN PEMEBERIAN JAMU KOMBINASI KE...
JUMLAH LEUKOSIT DAN PRODUKTIVITAS BROILER DENGAN PEMEBERIAN JAMU KOMBINASI KE...JUMLAH LEUKOSIT DAN PRODUKTIVITAS BROILER DENGAN PEMEBERIAN JAMU KOMBINASI KE...
JUMLAH LEUKOSIT DAN PRODUKTIVITAS BROILER DENGAN PEMEBERIAN JAMU KOMBINASI KE...
 
Teknologi pengolahan pupuk organik sesuai standar mutu Permentan 70/2011
Teknologi pengolahan pupuk organik sesuai standar mutu Permentan 70/2011Teknologi pengolahan pupuk organik sesuai standar mutu Permentan 70/2011
Teknologi pengolahan pupuk organik sesuai standar mutu Permentan 70/2011
 
Teknologi Pengolahan Limbah Peternakan menjadi Biogas
Teknologi Pengolahan Limbah Peternakan menjadi BiogasTeknologi Pengolahan Limbah Peternakan menjadi Biogas
Teknologi Pengolahan Limbah Peternakan menjadi Biogas
 

Recently uploaded

SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
athayaahzamaulana1
 
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
ProfesorCilikGhadi
 
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
nadyahermawan
 
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
ArumNovita
 
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptxPPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
emiliawati098
 
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptxMI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
almiraulimaz2521988
 
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptxMATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
emiliawati098
 
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
LEESOKLENGMoe
 

Recently uploaded (8)

SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
 
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
 
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
 
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
 
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptxPPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
 
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptxMI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
 
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptxMATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
 
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
 

Sistem pencernaan ruminansia

  • 1. ILMU NUTRISI TERNAK MKK123203 Dr. Ramaiyulis, S.Pt, MP NIDN 0014067208 HP/WA 085263053550 PROGRAM STUDI BUDI DAYA TERNAK POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PAYAKUMBUH SISTEM PENCERNAAN MAKANAN TERNAK RUMINANSIA
  • 2. Pencernaan Makanan/ ransum : Mengandung nutrisi/ zat makanan dalam struktur kompleks : 1. Karbohidrat 2. Protein 3. Lemak 4. Mineral 5. Vitamin 6. Air Dicerna dalam saluran cerna Tujuan pencernaan : memecah struktur kompleks menjadi struktur sederhana Agar bisa diserap 1. Karbohidrat  glukosa  diserap 2. Protein  asam amino  diserap 3. Lemak  asam lemak + gliserol  diserap 4. Mineral  unsur mineral  diserap 5. Vitamin  vitamin bebas  diserap 6. Air  air bebas  diserap
  • 3. Nutrisi Bentuk kompleks Bentuk sederhana/ bisa diserap Karbohidrat Pati/ amilum GlukosaGula/ sukrosa Serat/ Selulosa Protein Polipeptida Asam amino Lemak Trigliserida Asam lemak + Gliserol Vitamin Vitamin larut dalam lemak Vitamin bebas Mineral Mineral kompleks Unsur mineral Air Air Air
  • 4. SALURAN PENCERNAAN RUMINANSIA Saluran cerna terdiri atas : 1. Mulut 2. Esofagus 3. Lambung 4. Usus halus 5. Usus besar 6. Anus
  • 5. Lambung dan Usus Ruminansia
  • 6. Mulut Rahang kiri Rahang kanan Rahang Atas M3 P3 I0 I0 P3 M3 Rahang Bawah M3 P3 I4 I4 P3 M3 Susunan Gigi Ruminansia Sebelah kanan Sebelah kiri Molar bergerigi untuk memecah selulosa Premolar Gigi seri
  • 7. • Saliva Terdapat 8 kelenjar saliva pada ruminansia yang menghasilkan saliva dalam jumlah banyak 5-14 liter/hari pada domba, 180 liter/ hari pada sapi Saliva mengandung air 70%, isotonik kuat HCO3 dan HPO4 yang berfungsi sebagai buffer dalam menjaga pH cairan rumen tetap netral (pH 8,2-8,4. Saliva mengandung mucus sebagai pelicin yang membantu dalam proses pengunyahan dan penelanan. Saliva mengandung amonia untuk suplai nitrogen bagi mikroba Saliva diproduksi ketika ruminan mengunyah makanan baik ketika makan maupun ketika ruminasi. Semakin kasar Tekstur fisik dan semakin rendah kandungan air pakan menyebabkan semakin tinggi produksi saliva. Produksi saliva ketika makan ransum konsentrat hanya 0,68 g/ g pakan, jauh lebih rendah jika ternak makan ransum hijauan kering (hay) yaitu 3,63 g/ g pakan.
  • 8. LAMBUNG RUMINANSIA Rumen Retikulum Omasum Abomasum Kondisi Rumen : • BK isi rumen 10-15% • Temperatur 39-40 0C • pH 6,7-7,0 • BJ = 1,022 – 1,055 • Gas = CO2, CH4 (metan) • Mikroba = bakteri, protozoa, jamur • Anaerob
  • 9. Rumen • Ruangan paling besar dalam lambung 100-150 liter • terbagi atas kantong-kantong (sac) • terletak pada rongga perut sebelah kiri • Terbagi atas :  zona gas : CO2, CH4  zona apung = ingesta (makanan baru)  zona cairan = cairan dan metabolit yang terlarut bersama mikroba  zona endapan = ingesta yang tida tercerna dan benda-benda asing • Tempat mencampur makanan dengan mikroba rumen • Tempat absorbsi VFA dan NH3
  • 10. Retikulum • Retikulum dengan rumen menjadi satu kesatuan = retikulo-rumen • Retikulum memompa bolus makanan kembali ke mulut untuk ruminasi • Retikulum menangkap benda asing yang masuk (besi, batu, plastik dll) • Tempat absorpsi VFA, NH3
  • 11. Omasum • Bentuk elips • terletak sebelah kanan retikulum • Permukaan berbentuk lembaran-lembaran buku (perut buku/ perut kitab) • Fungsi : - memfilter makanan yang halus setelah ruminasi masuk ke omasun - absorbsi air sehingga kondisi makanan disini berubah dari cair menjadi padat • Pada anak sapi terdapat saluran langsung dari esofagus ke omasum agar air susu bisa langsung ke omasum sehingga terlepas dari fermentasi mikroba rumen
  • 12. Abomasum • Letak : dasar perut kanan bawah • Bentuk : memanjang • Bagian dalam : terdapat kelenjar yang menghasilkan getah lambung • Getah lambung : mukus, HCl, enzim renin, pepsinogen • Tempat awal terjadi pencernaan Enzimatis
  • 13. Mikroba Rumen Jenis mikroba rumen : 1. Mikro fauna = protozoa 2. Mikrob flora = bakteri, jamur Populasi protozoa = 104 – 105 sel/ ml Populasi Bakteri = 1010 – 1011 sel/ml Populasi jamur = 104 sel/ ml Fungsi mikroba = 1. Membantu proses pencernaan (penc. Fermentatif) 2. Biomassa mikroba terikut bersama partikel makanan ke usus akan tercerna dan terserap sebagai sumber protein bagi ruminansia (protein mikroba)
  • 14. Pencernaan fermentatif di rumen Keuntungan : 1. Rumen dapat menampung banyak pakan 2. Mikroba menghasilkan enzim selulase sehingga dapat mencerna serat kasar (selulosa) menjadi VFA (vollatile fatty acids= asetat, propionat, butirat) 3. Dapat menggunakan NPN sebagai sumber protein 4. Dapat mensintesis vitamin Kerugiannya : 1. Banyak energi terbuang sebagai gas metan 2. Protein nilai hayati tinggi terdegradasi menjadi amonia
  • 15. Usus halus Usus halus terbagi atas : • Duodenum: merupakan sambungan dari abomasum tempat sekresi enzim tripsin dan pepsin dan terjadinya pencernaan protein secara enzimatis dan penyerapan dalam bentuk asam amino. • Jejenum: bagian tengah dari usus halus • Illeum: sambungan dari jejenum dan berbatas ke usus besar • Kedalam usus halus masuk 3 sekresi : - Cairan duodenum : cairan buffer untuk menetralisir asam lambung - Cairan empedu : untuk mengemulsi lemak - Cairan pankreas : mengandung enzim lipase
  • 16. Usus Besar Usus besar terdiri dari : • Sekum: Sekum berupa kantong buntu yang berfungsi untuk pencernaan fermentatif oleh mikroba dalam yang hidup dalam sekum yaitu jenis bakteri. • Kolon: Kolon berupa saluran usus besar yang panjang tempat penyerapan terutama air. Pada kambing dan domba terjadi penyerapan air di kolong yang menyebabkan kotoran menjadi kering dan bulat hasil perasan dari dinding kolon. • Rektum: merupakan tempat penampungan
  • 17. Organ pembantu pencernaan • Kelenjar ludah • Gigi • Lidah • Hati • Kandung empedu • Pankreas
  • 18. Empedu Fungsi Empedu : • Membantu pencernaan dan penyerapan lemak • Berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama hemoglobin yang berasal dari penghancuran sel darah merah dan kelebihan kolesterol.
  • 19. Hati Fungsi hati : • Memproduksi cairan empedu • Memetabolisme protein, lemak dan karbohidrat • Penyimpanan mineral dan vitamin larut lemak. • Pusat detoksifikasi zat yang beracun di dalam tubuh.
  • 20. Pankreas Terdapat pada lengkungan duodenum Fungsi pankreas : • Menghasilkan enzim pencernaan : - Protease : pencerna protein - Amilase, sukrase, maltase = pencerna karbohidrat - Lipase = pencerna lemak - Nuklease = pencerna asam nukleat (protein mikroba) • Menghasilkan hormon insulin dan glukogen (kelenjar endokrim) dan melepaskan ke dalam darah untuk metabolisme karbohidrat.
  • 21. Organ Nama Enzim Fungsi enzim LAMBUNG HCl (as. Klorida) Membunuh mikroba, mengkoagulasi protein Pepsin Mengubah protein menjadi peptida Renin (pedet) Mengubah kasein susu menjadi peptida Lipase Mengubah lemak menjadi trigliserida USUS HALUS Peptidase Mengubah peptida  asam amino Maltase Mengubah pati  glukosa Sukrase Mengubah sukrosa (gula)  glukosa Lipase Mengubah lemak  as. Lemak + gliserol PANKREAS Tripsin Mengubah protein  peptida Lipase Mengubah lemak  as. Lemak + gliserol Amilase Mengubah pati  glukosa
  • 22. • Ruminasi = Memamah biak • Regurgitasi: yaitu bolus makanan yang berada didalam lambung dikeluarkan/ dimuntahkan kembali ke mulut. • Remastikasi: yaitu pengunyahan kembali bolus makanan agar lebih halus, untuk memudahkan penetrasi enzim mikroba rumen dalam fermentasi rumen. • Resalivasi: mencampur bolus makanan dengan saliva. Pengunyahan memberikan ransangan kepada kelenjar saliva untuk mensekresikan saliva. • Reswalowing: setelah selesai dikunyah, bolus makanan ditelan kembali ke dalam lambung.
  • 24. Rumen Terjadi proses fermentasi oleh mikroba rumen terutama selulosa dan protein. Makanan masuk ke lambung Retikulum Makanan dibentuk menjadi gumpalan-gumpalan kasar disebut bolus Bolus dari retikulum dikeluarkan kembali ke mulut Omasum Terjadi penyerapan air dan zat makanan Abomasum Terjadi sekresi asam lambung (HCl) dan enzim proteinase sehingga makanan berbentuk bubur (Kim) Kim menuju usus halus Usus Halus
  • 25. Makanan/ ransum : Hijauan (rumput, jerami, silase) Konsentrat (dedak, bungkil, jagung, sagu dll) Mulut Lambung Usus halus Usus besar Anus Feses Sisa pencernaan Pencernaan mekanik untuk memperhalus partikel makanan agar bisa kontak dengan enzim pencernaan Pencernaan fermentatif oleh mikroba rumen Rumput  Selulosa  VFA  diserap Konsentrat  pati  VFA  diserap Protein  amonia (NH3)  difiksasi mikroba  diresikel Protein by pass  masuk UH Pencernaan Enzimatis oleh enzim pencernaan. Protein  asam amino  diserap Pencernaan fermentatif oleh mikroba di sekum dan penyerapan air
  • 26. • Eruktasi Eruktasi merupakan pengeluaran gas fermentasi dari rumen melalui mulut. Gas fermentasi terdiri dari sebagian besar CO2 65%, metan (CH4) 27%, N2 7%, O2 0,6%, H2 0,2% dan H2S 0,01%. Gangguan eruktasi akan menyebabkan ternak menjadi kembung (bloat) yang sering terjadi ketika ternak mendapat rumput muda dan basah.
  • 27. isme Protein dalam rumen Protein Kasar NPN ProteinAmonia (NH3) Peptida Asam Amino Protein Mikroba RUDP (bypass Protein) hidrolysis Syntesis protein mikroba Protein untuk ruminant
  • 28. Polisakarida Glukosa Piruvat Oksalo asetat Suksinat Propionat Laktat Akrilil CoA Asetil CoA Asetat Butirat CO2 CH4 H2 4H 8H Metabolisme Karbohidrat Format
  • 29. Kecernaan Zat makanan tercerna = Jumlah yang dimakan – jumlah keluar di feses Kecernaan = Jumlah yang dimakan – jumlah keluar di feses Jumlah yang dimakan X 100% Faktor penghambat kecernaan : 1. Kandungan lignin dan silika yaitu senyawa yang berikatan dengan selulosa yang sulit diputus oleh enzim selulase mikroba sehingga selulosa tidak dapat tercerna. misalnya pada jerami padi tinggi lignin dan silika sehingga kecernaannya rendah (hanya 40%).  meningkatkannya dengan amoniasi, fermentasi. 2. Kualitas makanan Makanan berkualitas rendah sulit dicerna (struktur kasar, keras) Konsentrat lebih mudah dicerna dibanding hijauan Kecernaan pada ruminan dapat ditentukan dengan 3 cara : • In vivo = langsung pada ternak  selisih jumlah konsumsi dengan feses • In vitro = menggunakan rumen tiruan  bisa mengukur kecernaan rumen • In sacco = menggunakan kantong yang dimasukan ke rumen dilobangi (fistula)
  • 30. Evaluasi • Apa keistimewaan pencernaan ternak ruminansia dibanding herbivora lainnya ? • Kanapa sapi bisa hidup tumbuh dan berkembang dengan baik dengan makanan berkualitas rendah ? • Kenapa ruminan tidak ekonomis bila diberi ransum seperti makana ayam ? • Bagaimana ruminan mencerna rumput dalam jumlah besar ? • Kenapa terjadi kembung pada ruminan ? • Kenapa sapi dikatakan memamah biak ? • Apa yang terdapat didalam feses ?