Bronkiektasis adalah dilatasi permanen abnormal cabang-cabang bronkus besar. Penyebabnya antara lain kelainan bawaan, infeksi, dan faktor mekanis. Gejalanya berupa batuk kronis, hemoptisis, dan jari tabuh. Diagnosanya didukung dengan pemeriksaan sputum, darah, urine, dan bronkografi. Pengobatannya meliputi antimikroba, drainase postural, bronkodilator, serta intervensi bedah pada kasus berat.
2. Pengertian Bronkiektasis
• Bronkiektasis adalah dilatasi permanen
abnormal dari salah satu atau lebih cabang-
cabang bronkus yang besar ( Barbara E, 1998)
Bronkiektasis-Kelompok I 2
3. Klasifikasi Bronkiektasis
Berdasarkan bronkografi dan
patologi bronkiektasis
1. Bronkiektasis silindris
2. Bronkiektasis fusiform atau varikosa
3. Bronkiektasis kistik atau sakular
Bronkiektasis-Kelompok I 3
4. Etiologi Bronkiektasis
1. Kelainan heriditer atau kelainan kongenital
2. Infeksi dan Faktor mekanis yang
mempermudah timbulnya infeksi
3. Sering penderita mempunyai riwayat
pneumonia sebagai komplikasi campak, batuk
rejan, atau penyakit menular lainnya semasa
kanak-kanak.
(Soeparman & Sarwono W, 1998)
Bronkiektasis-Kelompok I 4
6. Manifestasi Klinis
1. Batuk kronik
2. Hemoptisis
3. Jari tabuh Bronkiektasis merupakan
penyakit yang sering dijumpai
pada usia muda, 69 % penderita
berumur kurang dari 20 tahun.
Gejala dimulai sejak masa
kanak-kanak, 60 % dari
penderita gejalanya timbul sejak
umur kurang dari 10 tahun.
Bronkiektasis-Kelompok I 6
7. Pemeriksaan Penunjang dan
Diagnostik
a. Pemeriksaan sputum
b. Pemeriksaan darah tepi.
c. Pemeriksaan urine
d. Pemeriksaan EKG
e. Spirometri
f. Foto dada PA dan Lateral
g. Pemeriksaan bronkografi
(Marylin E doengoes, 2000)
Bronkiektasis-Kelompok I 7
9. Tujuan pengobatan adalah memperbaiki drainase sekret dan
mengobati infeksi.
Objektif dari pengobatan adalah untuk mencegah dan
mengontrol infeksi serta untuk meningkatkan drainase bronchial
untuk membersihkan bagian paru yang sakit atau paru-paru dari
sekresi yang berlebihan
Bronkiektasis-Kelompok I 9
10. Penatalaksanaan Bronkiektasis
• Infeksi dikendalikan dengan terapi antimikroba
didasarkan pada hasil pemeriksaan sensitivitas
pada organisme yang di kultur dari sputum.
• Drainase postural dari tuba bronchial mendasari
semua rencana pengobatan karena drainase area
bronkiektaksis oleh pengaruh gravitasi
mengurangi jumlah sekresi dan tingkat infeksi.
• Bronkodilator dapat diberikan pada individu yang
juga mengalami penyakit obstruksi jalan nafas.
Bronkiektasis-Kelompok I 10
11. • Untuk meningkatkan pengeluaran sputum,
kandungan air dari sputum ditingkatkan
dengan tindakan aerosolized nebulizier dan
dengan meningkatkan masukan cairan peroral.
Bronkiektasis-Kelompok I 11
12. • Intervensi bedah, meski tidak sering dilakukan,
mungkin diperlukan bagi pasien yang secara
kontinu mengeluarkan sputum dalam jumlah
yang sangat besar dan mengalami penyakit
pneumonia dan hemoptisis berulang
meskipun kepatuhan pasien terhadap regimen
pengobatan.
Bronkiektasis-Kelompok I 12