Dislipidemia adalah gangguan metabolisme lemak seperti kolesterol dan trigliserida yang dapat menyebabkan penumpukan lemak di dinding pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan kematian. Untuk mengendalikannya, dianjurkan mengikuti diet seimbang dengan mengurangi asupan lemak hewani dan karbohidrat sederhana serta meningkatkan asupan serat dan ikan, serta rutin berolahraga aerobik.
Sampai saat ini, hipertensi masih merupakan tantangan besar di Indonesia. Betapa tidak, hipertensi merupakan kondisi yang sering ditemukan pada pelayanan kesehatan primer kesehatan. Hal itu merupakan masalah kesehatan dengan prevalensi yang tinggi, yaitu sebesar 25,8%, sesuai dengan data Riskesdas 2013. Di samping itu, pengontrolan hipertensi belum adekuat meskipun obat-obatan yang efektif banyak tersedia.
Definisi Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup istirahat/tenang. Peningkatan tekanan darah yang berlangsung dalam jangka waktu lama (persisten) dapat menimbulkan kerusakan pada ginjal (gagal ginjal), jantung (penyakit jantung koroner) dan otak (menyebabkan stroke) bila tidak dideteksi secara dini dan mendapat pengobatan yang memadai. Banyak pasien hipertensi dengan tekanan darah tidak terkontrol dan jumlahnya terus meningkat. Oleh karena itu, partisipasi semua pihak, baik dokter dari berbagai bidang peminatan hipertensi, pemerintah, swasta maupun masyarakat diperlukan agar hipertensi dapat dikendalikan.
Penyakit tidak menular sekarang menempati posisi lebih tinggi dibandingkan penyakit menular. salah satu faktor penyebabnya adalah pola makan yang salah.
Hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) Tahun 2018Muh Saleh
Disain dan Lokasi
Survei potong lintang menggunakan kerangka sampel Blok
Sensus (BS) Susenas bulan Maret 2018 dari BPSPopulasi adalah rumah tangga mencakup seluruh provinsi dan
kabupaten/kota (34 Provinsi, 416 kabupaten dan 98 kota) di
Indonesia
Sumber : Bahan Paparan Litbangkes Kemenkes RI
Sampai saat ini, hipertensi masih merupakan tantangan besar di Indonesia. Betapa tidak, hipertensi merupakan kondisi yang sering ditemukan pada pelayanan kesehatan primer kesehatan. Hal itu merupakan masalah kesehatan dengan prevalensi yang tinggi, yaitu sebesar 25,8%, sesuai dengan data Riskesdas 2013. Di samping itu, pengontrolan hipertensi belum adekuat meskipun obat-obatan yang efektif banyak tersedia.
Definisi Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup istirahat/tenang. Peningkatan tekanan darah yang berlangsung dalam jangka waktu lama (persisten) dapat menimbulkan kerusakan pada ginjal (gagal ginjal), jantung (penyakit jantung koroner) dan otak (menyebabkan stroke) bila tidak dideteksi secara dini dan mendapat pengobatan yang memadai. Banyak pasien hipertensi dengan tekanan darah tidak terkontrol dan jumlahnya terus meningkat. Oleh karena itu, partisipasi semua pihak, baik dokter dari berbagai bidang peminatan hipertensi, pemerintah, swasta maupun masyarakat diperlukan agar hipertensi dapat dikendalikan.
Penyakit tidak menular sekarang menempati posisi lebih tinggi dibandingkan penyakit menular. salah satu faktor penyebabnya adalah pola makan yang salah.
Hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) Tahun 2018Muh Saleh
Disain dan Lokasi
Survei potong lintang menggunakan kerangka sampel Blok
Sensus (BS) Susenas bulan Maret 2018 dari BPSPopulasi adalah rumah tangga mencakup seluruh provinsi dan
kabupaten/kota (34 Provinsi, 416 kabupaten dan 98 kota) di
Indonesia
Sumber : Bahan Paparan Litbangkes Kemenkes RI
3. Nilai normal
Akurat harus puasa + 8-10 jam
Kolesterol Total : normal : < 200 mg/dL
optimal (lebih bagus) : <150 mg/dl
Trigliserid : normal : < 200 mg/dL
optimal : <150 mg/dl
LDL (kolesterol jahat) : normal : < 150 mg/dL
optimal : < 130 mg/dl
HDL (kolesterol baik) : pria > 40 mg/dL, wanita > 50 mg/dL
4. Hati- hati!!!
Kolesterol total tinggi > 200 (lebih dari
200)
Trigliserid tinggi > 200 (lebih dari 200)
Kolesterol LDL (kolesterol jahat) > 150
(lebih dari 150)
Kolesterol HDL (kolesterol baik) < 40
5. BAHAYA – nya :
• Lemak (kolesterol+trigliserid) menumpuk di dinding
pembuluh darah menyempit dan tersumbat
• Penyempitan dan Penyumbatan pembuluh darah
(Aterosklerosis) kematian jaringan (jantung , otak)
• Di Jantung penyakit jantung koroner
• Di Otak Stroke
• Di Mata Buta Mendadak (Kasus Jarang)
•Dapat berakibat FATAL, bahkan kematian
6.
7.
8.
9.
10. Faktor Risiko Dislipidemia
• Usia (>55thn)
• jenis kelamin (pria > wanita)
• Perilaku merokok
• Aktivitas fisik kurang
• Diabetes (kencing manis)
• Obesitas (kegemukan)
• HIpertensi
• Genetik
• Riwayat keluarga
(keturunan)
• Stress psikologis
• Konsumsi alkohol
• Konsumsi kopi
• Pola makan kaya gula,
lemak dan kalori
13. Diet
KURANGI MAKANAN PRODUK HEWANI
• Otak, jeroan, kuning telur, daging merah yang berlemak
(sapi,kambing,babi), dan lemak hewani
TINGKATKAN KONSUMSI IKAN SEGAR,
SEBAGAI ANTIOKSIDAN
• Anjuran konsumsi ikan 2-3 kali per minggu
KURANGI KONSUMSI KARBOHIDRAT MURNI
• Karbohidrat murni: seperti gula, madu
• Makanan manis seperti kecap, abon, dendeng, coklat
14. Diet ...
TINGKATKAN KONSUMSI SERAT
Sayuran dan buah yang tinggi serat larut air seperti: labu siam,
terong, oyong,lobak, melon, semangka, belimbing dan jambu
Gunakan makanan tinggi serat larut air seperti: agar-agar, rumput
laut, kolang-kaling, cincau
KONSUMSI SUSU KEDELAI
MEMASAK DENGAN SEDIKIT MENGGUNAKAN MINYAK/LEMAK
Menumis, merebus,menanak, membakar dan memepes
15. Diet– Bahan Makanan yang dianjurkan...
1. Nasi dalam jumlah cukup, roti tinggi serat, ubi,
kentang, singkong, sereal.
2. Ikan segar, ayam tanpa kulit, putih telur, tempe,
tahu, kacang2an, susu kedelai, susu
rendah lemak, yoghurt dan keju rendah lemak.
3. Buah dan sayuran segar atau dalam bentuk juice
segar, sebagai sumber serat.
4. Minyak zaitun, Rice brand oil, Canola, minyak biji
bunga matahari, jagung, wijen, kedelai.
16. Diet– Bahan Makanan yang dihindari...
1. Produk makanan /kue berlemak dan minuman jadi,
seperti cake (kue), pie, dodol, cola, sirup, permen,
alkohol. Kurangi gula pasir.
2. Daging domba, kambing, babi berlemak, otak,
jerohan,kuning telur, sosis, whole milk (susu penuh),
susu kental manis, krim, yoghurt dan keju yang
terbuat dari susu penuh, es krim.
3. Sayuran yang dimasak dengan mentega, keju, kelapa,
santan. Buah yang diawet dengan gula seperti buah
kaleng, manisan buah.
4. Mentega, lemak babi, santan, kelapa, mayonaise
17. Latihan Jasmani (Olahraga)
• Penelitian : Latihan jasmani atau olahraga
• Menurunkan trigliserida
• Menurunkan kolesterol total
• Menurunkan kolesterol jahat (LDL)
• Menaikkan kolesterol baik (HDL)
• Menurunkan berat badan
• Olahraga yang dianjurkan
• Jalan, lari atau jogging, bersepeda, berenang, senam
18. Latihan Jasmani (Olahraga)...
Tahap latihan jasmani
1. Pemanasan 5-10 menit
2. Olahraga aerobik (jalan, jogging/lari, bersepeda, berenang,
senam) yaitu 70-85 dari denyut jantung maksimal ( 220 – umur)
selama 20-30 menit
3. Pendinginan perlahan2, selama 5-10 menit
4. Frekuensi latihan : 4-5 kali per minggu
Atau bisa 2-3x/minggu dengan lama tahap
aerobik 45-60 menit