SlideShare a Scribd company logo
1 of 59
STRATEGI PENINGKATAN KESEJAHTERAAN
SOSIAL SEBAGAI UPAYA MENDUKUNG
PENINGKATAN INDEKS PEMBANGUNAN
MANUSIA (IPM)
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS JEMBER
2019
Profile
Name : Irma Prasetyowati, S.KM., M.Kes
Department : Epidemiology , Biostatistic and
Population
Faculty of Public Health, Universitas
Jember
: Dean Faculty of Public Health
Universitas Jember
Address : Jl. Kalimantan 37 Jember Indonesia
Email: dekan.fkm@unej.ac.id
irma_prasetyowati.fkm@unej.ac.id
Tujuan Materi
• IPM
• Dimensi Pengukuran IPM
• Kesejahteraan Sosial
• Strategi Percepatan Peningkatan IPM Bidang
Kesehatan
• Strategi Percepatan Peningkatan IPM Bidang
Pendidikan
• Strategi Percepatan Peningkatan Bidang Ekonomi
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM)
• Adalah nilai capaian pembangunan manusia
berbasis sejumlah komponen dasar kualitas
hidup.
• Ukuran komponen kualitas hidup dibangun
melalui pendekatan tiga dimensi dasar, yaitu:
1. Umur panjang dan sehat
2. Pengetahuan
3. Standar hidup layak
INDEKS PEMBANGUNAN
MANUSIA (IPM) 2018
No.32/04/Th. XXII, 15 April 2019
Metode Penghitungan
IPM
Dimensi Umur Panjang dan Hidup Sehat
Umur Harapan Hidup saat
Lahir
(UHH)
Dimensi Pengetahuan
 Harapan Lama Sekolah
(HLS)
 Rata-Rata Lama
Sekolah (RLS 25 th +)
Dimensi Standar Hidup Layak
Pengeluaran per Kapita per tahun
yang disesuaikan
(96 KomoditasPPP)
Agregasi Indeks
Rata-Rata Ukur/Geometrik
7
DIMENSI PENGUKURAN IPM
DIMENSI INDIKATOR INDEKS DIMENSI
Umur panjang dan
sehat
• Angka harapan hidup
pada saat lahir
Indeks Harapan
Hidup
Pengetahuan • Angka Melek Huruf
(AMH)
• Rata-Rata Lama
sekolah (RLS)
Indeks
Pendidikan
Standar hidup layak Pengeluaran perkapita
Rill yang disesuaikan (PPP
rupiah)
Indeks Daya Beli
Apa Manfaat
IPM ?
UKURA
N
KEBERHASILA
N
IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan
dalam upaya membangun kualitas hidup manusia
(masyarakat/penduduk)
DANAALOKASI
UMUM
IPM juga digunakan sebagai salah satu alokator dalam
penentuan Dana Alokasi Umum (DAU)
TARGE
T
PEMBANGUNA
N
IPM merupakan salah satu indikator target pembangunan
pemerintah dalam pembahasan asumsi makro di DPR-RI
DANA INSENTIF
DAERAH
Komponen IPM (HLS, RLS, dan Pengeluaran) merupakan
indikator yang digunakan dalam penghitungan Dana Insentif
Daerah (DID)
9
Bagaimana Memaknai
IPM?
• IPM merupakan indikator jangka panjang sehingga perlu
kehati-hatian dalam memaknainya.
• KEMAJUAN pembangunan manusia dapat dilihat dari:
KECEPATAN IPM
Kecepatan IPM menggambarkan upaya yang dilakukan
untuk meningkatkan pembangunan manusia dalam suatu
periode
STATUS IPM
Status IPM menggambarkan level pencapaian pembangunan manusia dalam
suatu periode:
→ Rendah : IPM < 60
10
→ Sangat tinggi
→ Tinggi
→ Sedang
: IPM ≥ 80
: 70 ≤ IPM < 80
: 60 ≤ IPM < 70
IPM Indonesia Berstatus
“TINGGI”
66,53 67,09 67,70 68,31 68,90 69,55 70,18 70,81
71,39
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
Tren IPM Indonesia, 2010-2018
IPM
Indonesia
2018
Umur Harapan Hidup
saat Lahir:
71,20 tahun
Rata-rata Lama Sekolah:
8,17 tahun
Harapan Lama Sekolah:
12,91 tahun
Pengeluaran per Kapita per
tahun yang disesuaikan:
Rp11 059 000
 Pada tahun 2018, capaian pembangunan manusia yang diukur
dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebesar 71,39
 Pembangunan manusia Indonesia pada tahun 2018 berstatus
TINGGI
11
68,90
68,31
67,70
67,09
66,53
69,55
70,18
70,81
71,39
Tren Pertumbuhan IPM 2010-
2018
0,87%
0,91%
0,82%
0,91%
0,93%
0,90%
Pada tahun 2018, IPM Indonesia tumbuh 0,82 persen. Pertumbuhan tahun ini lebih
rendah dibanding tahun 2017.
Selama 2010-2018, IPM Indonesia mencatat pertumbuhanrata-rata
per tahun sebesar 0,88 persen.
0,90%
0,84%
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
12
Tren Komponen
IPM
Umur Harapan Hidup saat Lahir/UHH(Tahun)
69,81
70,01 70,20
70,40 70,59 70,78 70,90 71,06 71,20
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
11,29 11,44 11,68 12,10 12,39 12,55 12,72 12,85 12,91
7,46 7,52 7,59 7,61 7,73 7,84 7,95 8,10 8,17
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
9 437 9 647 9 815 9 858 9 903 10150 10420 10664
11059
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
Meningkatnya IPM disebabkan oleh peningkatan pada semua komponen pembentuk indeks.
Kecepatan persentase pengeluaran per kapita tercatat palingmenonjol.
 Harapan Lama Sekolah/HLS (Tahun)
Tahun 2018 tumbuh 0,47 persen
 Rata-Rata Lama Sekolah/RLS (Tahun)
Tahun 2018 tumbuh 0,86 persen
HLS RLS
Tahun 2018 tumbuh 0,19persen
Pengeluaran Per Kapita/tahun
Disesuaikan (Ribu Rupiah)
Tahun 2018 tumbuh 3,70 persen
37
DKI Jakarta
DI Yogyakarta
Kalimantan Timur
KepulauanRiau
Bali
Riau
SulawesiUtara
Banten
SumateraBarat
Jawa Barat
Aceh
SumateraUtara
JawaTengah
SulawesiSelatan
Jawa Timur
Kep. BangkaBelitung
Jambi
Bengkulu
SulawesiTenggara
Kalimantan Utara
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
SumateraSelatan
Lampung
SulawesiTengah
Maluku
MalukuUtara
Gorontalo
Nusa TenggaraBarat
Kalimantan Barat
SulawesiBarat
Nusa TenggaraTimur
PapuaBarat
Papua
STATUS
PEMBANGUNAN
MANUSIADI
PROVINSI
Tahun 2018
►Papua naik statusnya
menjadi “sedang”
►IPM tertinggi tercatat di
Provinsi DKI Jakarta
80,47
14
79,53
75,83
74,84
74,77
72,44
72,20
71,95
71,73
71,30
71,19
71,18
71,12
70,90
70,77
70,67
70,65
70,64
70,61
70,56
70,42
70,17
69,39
69,02
68,88
68,87
67,76
67,71
67,30
66,98
65,10
64,39
63,74
60,06
Kecepatan IPM 2017-
2018
Pertumbuhan IPM Tertinggi
2017-2018
Papua
60,06 (IPM)
“Sedang” (Status)
1,64% (Pertumbuhan)
Sulawesi Barat
65,10
“Sedang”
1,24%
Papua Barat
63,74
“Sedang”
1,19%
Pertumbuhan IPM Terendah
2017-2018
Bali
74,77(IPM)
“Tinggi” (Status)
0,63%(Pertumbuhan)
Kepulauan Riau
74,84
“Tinggi”
0,52%
DKI Jakarta
80,47
“SangatTinggi”
0,51%
15
Perubahan Status Pembangunan Manusia 2017-
2018
Provinsi yang Mengalami Perubahan Status Pembangunan
Manusia:
JAMB
I
BENGKUL
U
KALTEN
G
BABE
L
40
2017: Status RENDAH
2018: Status
SEDANG
2017: Status
SEDANG
2018: Status TINGGI
IPM 2017:69,99
IPM 2018:70,65
2017:69,99
2018:70,67
2017:69,79
2018:70,42
2017:69,95
2018:70,64
PAPU
A
KALSE
L
2017:69,65
2018:70,17
KALTAR
A
2017:69,84
2018:70,56
SULTR
A
2017:69,86
2018:70,61
2017:59,09
2018:60,06
Status Pembangunan Manusia di Provinsi, 2018
DKI Jakarta:
80,47
Papua:
60,06
Sangat Tinggi (IPM ≥
80)
1
PROV
2017:1
DKI
Jakarta
21 PROV
2017:14
Tinggi (70 ≤ IPM < 80)
Aceh, Sumut, Sumbar, Riau, Jambi, Bengkulu, Kep. Babel,
Kep. Riau, Jabar, Jateng, DI Yogyakarta, Jatim, Banten, Bali,
Kalteng, Kalsel, Kaltim, Kaltara, Sulut, Sulsel, Sultra
Sedang (60 ≤ IPM < 70)
12 PROV
2017:18
Sumsel, Lampung, NTB, NTT, Kalbar, Sulteng,
Gorontalo, Sulbar, Maluku, Malut, Pabar, Papua
Rendah (IPM < 60)
-
PROV
2017:1
17
Status Pembangunan Manusia di Kabupaten/Kota, 2018
Kota Yogyakarta:
86,11
Kab. Nduga:
29,42
5,1% Kab/Kota
29
2017:23
Kab/
Kota
Sangat Tinggi (IPM ≥
80)
163
2017:160
Kab/
Kota
Tinggi (70 ≤ IPM < 80)
31,7% Kab/Kota
57,6 % Kab/Kota
296
2017: 299
Kab/
Kota
Sedang (60 ≤ IPM < 70)
5,6% Kab/Kota
26
2017:32
Kab/
Kota
18
Rendah (IPM < 60)
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN
2009 TENTANG KESEJAHTERAAN SOSIAL
• Kesejahteraan Sosial adalah kondisi
terpenuhinya kebutuhan material, spiritual,
dan sosial warga negara agar dapat hidup
layak dan mampu mengembangkan diri,
sehingga dapat melaksanakan fungsi
sosialnya.
Kesejahteraan Sosial
• Kesejahteraan sosial adalah suatu institusi
atau bidang kegiatan yang melibatkan aktivitas
terorganisir yang diselenggarakan baik oleh
lembaga-lembaga pemerintah maupun swasta
yang bertujuan untuk mencegah, mengatasi
atau memberikan kontribusi terhadap
pemecahan masalah sosial dan peningkatan
kualitas hidup individu, kelompok dan
masyarakat.
Strategi Percepatan Peningkatan
IPM Bidang Kesehatan
Strategi Percepatan Bidang Kesehatan
1. Kesehatan Masyarakat
2. Pengendalian Penyakit
3. Akses dan Mutu Fasilitas
Pelayanan Kesehatan
4. akses, kemandirian, dan
mutu sediaan farmasi dan
alat kesehatan
5. Jumlah, Jenis, Kualitas dan
Pemerataan Tenaga
Kesehatan
6. sinergitas antar
Kementerian/Lembaga
7. daya guna kemitraan dalam dan luar
negeri
8. integrasi perencanaan, bimbingan
teknis dan pemantauan-evaluasi
9. efektivitas penelitian dan
pengembangan kesehatan
10. tata kelola kepemerintahan yang
baik dan bersih
11. kompetensi dan kinerja aparatur
Kementerian Kesehatan
12. sistem informasi kesehatan integrasi
1. Meningkatnya Kesehatan
Masyarakat
a. Meningkatnya persentase persalinan di
fasilitas kesehatan sebesar 85%.
b. Menurunnya persentase ibu hamil kurang
energi kronik sebesar 18,2%.
c. Meningkatnya persentase kabupaten dan
kota yang memiliki kebijakan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS) sebesar 80%.
2. Meningkatnya Pengendalian
Penyakit
a. Persentase kab/kota yang memenuhi kualitas
kesehatan lingkungan sebesar 40%.
b. Penurunan kasus Penyakit yang Dapat Dicegah
Dengan Imunisasi (PD3I) tertentu sebesar 40%.
c. Kab/Kota yang mampu melaksanakan
kesiapsiagaan dalam penanggulangan
kedaruratan kesehatan masyarakat yang
berpotensi wabah sebesar 100%.
d. Menurunnya prevalensi merokok pada pada usia
≤ 18 tahun sebesar 5,4%.
3. Meningkatnya Akses dan Mutu
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
a. Jumlah kecamatan yang memiliki minimal 1
Puskesmas yang terakreditasi sebanyak
5.600.
b. Jumlah kab/kota yang memiliki minimal 1
RSUD yang terakreditasi sebanyak 481
kab/kota.
4. Meningkatnya akses, kemandirian, dan
mutu sediaan farmasi dan alat kesehatan
a. Persentase ketersediaan obat dan vaksin di
Puskesmas sebesar 90%.
b. Jumlah bahan baku obat, obat tradisional
serta alat kesehatan yang diproduksi di dalam
negeri sebanyak 35 jenis.
c. Persentase produk alat kesehatan dan PKRT
diperedaran yang memenuhi syarat sebesar
83%.
5. Meningkatnya Jumlah, Jenis, Kualitas
dan Pemerataan Tenaga Kesehatan
a. Jumlah Puskesmas yang minimal memiliki 5
jenis tenaga kesehatan sebanyak 5.600
Puskesmas.
b. Persentase RS kab/kota kelas C yang memiliki
4 dokter spesialis dasar dan 3 dokter spesialis
penunjang sebesar 60%.
c. Jumlah SDM Kesehatan yang ditingkatkan
kompetensinya sebanyak 56,910 orang.
6. Meningkatnya sinergitas antar
Kementerian/Lembaga
a. Meningkatnya jumlah kementerian lain yang
mendukung pembangunan kesehatan.
b. Meningkatnya persentase kab/kota yang
mendapat predikat baik dalam pelaksanaan
SPM sebesar 80%.
7. Meningkatnya daya guna kemitraan
dalam dan luar negeri
a. Jumlah dunia usaha yang memanfaatkan CSR
untuk program kesehatan sebesar 20%.
b. Jumlah organisasi kemasyarakatan yang
memanfaatkan sumber dayanya untuk
mendukung kesehatan sebanyak 15.
c. Jumlah kesepakatan kerja sama luar negeri di
bidang kesehatan yang diimplementasikan
sebanyak 40.
8. Meningkatnya integrasi perencanaan,
bimbingan teknis dan pemantauan-evaluasi
a. Jumlah provinsi yang memiliki rencana lima
tahundan anggaran kesehatan terintegrasi
dari berbagai sumber sebanyak 34 provinsi.
b. Jumlah rekomendasi monitoring evaluasi
terpadu sebanyak 100 rekomendasi.
9. Meningkatnya efektivitas penelitian
dan pengembangan kesehatan
a. Jumlah hasil penelitian yang didaftarkan HKI
sebanyak 35 buah.
b. Jumlah rekomendasi kebijakan berbasis
penelitian dan pengembangan kesehatan yang
diadvokasikan ke pengelola program kesehatan
dan atau pemangku kepentingan sebanyak 120
rekomendasi.
c. Jumlah laporan Riset Kesehatan Nasional
(Riskesnas) bidang kesehatan dan gizi
masyarakat sebanyak 5 laporan.
10. Meningkatnya tata kelola
kepemerintahan yang baik dan bersih
• Persentase satuan kerja yang dilakukan audit
memiliki temuan kerugian negara ≤1% sebesar
100%.
11. Meningkatnya kompetensi dan kinerja
aparatur Kementerian Kesehatan
a. Meningkatnya persentase pejabat struktural
di lingkungan Kementerian Kesehatan yang
kompetensinya sesuai persyaratan jabatan
sebesar 90%.
b. Meningkatnya persentase pegawai
Kementerian Kesehatan dengan nilai kinerja
minimal baik sebesar 94%.
12. Meningkatkan sistem informasi
kesehatan integrasi
a. Meningkatnya persentase Kab/Kota yang
melaporkan data kesehatan prioritas secara
lengkap dan tepat waktu sebesar 80%.
b. Persentase tersedianya jaringan komunikasi
data yang diperuntukkan untuk akses
pelayanan e-health sebesar 50%.
Strategi Percepatan Peningkatan IPM
Bidang Pendidikan
1. Pendidikan dasar dan PADU
2. Program Pendidikan Menengah
3. Program Pendidikan Luar Sekolah
Strategi Percepatan Peningkatan IPM
Bidang Pendidikan
Pendidikan dasar dan PADU
1. Pemerataan dan perluasan akses
2. Peningkatan mutu, relevansi dan daya saing
3. Penguatan tatakelola akuntabilitas dan
pencitraan publik
1. Pemerataan dan perluasan akses
• Pengadaan sarana dan prasarana pendidikan
• Pemerataan kuantitas dan kualitas tenaga
pendidik
• Pengadaan perpustakaan sekolah
• Reahabilitasi ruang kelas
• Bantuan Operasional Sekolah
• Penyelenggaraan kelas layanan khusus
pendidikan dasar
2. Peningkatan mutu, relevansi dan
daya saing
• Pengembangan model pendidikan PADU
• Peningkatan kapasitas institusi dan SDM pendidikan
PADU
• Pengembangan tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan PADU
• Pengembangan kurikulum, metode pembelajaran, dan
sistem penilaian pendidikan dasar
• Pengembangan profesi pendidikan dasar
• Perbaiakan sarana dan bahan ajar pendidikan dasar
3. Penguatan tatakelola akuntabilitas
dan pencitraan publik
• Sosialisasi pendidikan PADU
• Pengembangan kapasitas dewan pendidikan
dan komite sekolah
• Pengembangan EMIS (Education Management
Information System)
Program Pendidikan Menengah
1. Pemerataan dan perluasan akses
2. Peningkatan mutu, relevansi dan daya saing
3. Penguatan tatakelola akuntabilitas dan
pencitraan publik
1. Pemerataan dan perluasan akses
• Pengadaan sarana dan prasarana pendidikan
• Pemerataan kuantitas dan kualitas tenaga
pendidik
• Peningkatan kuantitas peserta didik pada
sekolah kejuruan
• Rehabilitasi ruang kelas
• Bantaun Operasioanl Sekolah
2. Peningkatan mutu, relevansi dan
daya saing
• Pengembangan kurikulum
• Pengembangan mutu buku pendidikan
• Pendidikan kecakapan hidup
• Pembinaan dan fasilitasi anak berprestasi
• Perbaikan fasilitas KBM
• Penataan keahlian bidang SMK
• Pengembangan mutu dan keunggulan
• Pengembangan pemanfatan ICT
3. Penguatan tatakelola akuntabilitas
dan pencitraan publik
• Pengembangan apasitas dewan pendidikan
dan komite sekolah
• Pengembangan EMIS
Program Pendidikan Luar Sekolah
1. Pemerataan dan perluasan akses
2. Peningkatan mutu, relevansi dan daya saing
3. Penguatan tatakelola akuntabilitas dan
pencitraan publik
1. Pemerataan dan perluasan akses
• Peningkatan sosialisasi dan promosi
• Pengembangan pendidikan kesetaraan
• Pengembangan keaksaraan fungsional
• Penyediaan sarana dan prasarana pendidikan
• Bantuan biaya operasional
• Pengembangan budaya baca.
2. Peningkatan mutu, relevansi dan
daya saing
• Pengembangan kurikulum
• Pengembangan pendidikan luar sekolah
• Penyediaan materi pendidikan
• Pengembangan sertifikasi
• Pengembangan model unggulan
3. Penguatan tatakelola akuntabilitas
dan pencitraan publik
• Peningkatan partisipasi masyarakat
• Penataan pengembangan sistem informasi
manajemen
Strategi Percepatan Peningkatan IPM
Bidang Ekonomi
Strategi Percepatan Peningkatan IPM
Bidang Ekonomi
1. Pengembangan ekonomi kreatif.
2. Meningkatkan akses golongan masyarakat
bawah dalam kegiatan ekonomi masyarakat
produktif.
3. Peningkatan anggaran kemitraan (CSR) dari
dunia usaha.
4. Membangun Lembaga kredit mikro untuk
masyarakat miskin
5. pemberdayaan masyarakat miskin dengan cara
tribina, yaitu: bina manusia, bina lingkungan,
dan bina usaha
5. Menciptakan paket-paket usaha pedesaan menuju
kemandirian pedesaan, kelestarian lingkungan, ekowisata
pedesaan. Misalnya: paket usaha kompos organik, paket
pertanian organik, paket energi pedesaan, dan lain-
lainnya.
6. Menggalakkan usaha-usaha informil berbasis bahan bekas
dan “used material” lainnya, misal: bisnis kertas bekas,
plastik bekas, barang rongsokan. Sekaligus dalam rangka
reduce, reuse, recycle, dan zero waste.
7. Pendampingan dan pembinaan beberapa usaha mikro
masyarakat sebagai percontohan di tiap Kabupaten/Kota
dengan membangun kompetisi yang sehat.
8. Gerakan Masyarakat Hidup Sederhana,
9. Persentase (%) pagu indikatif APBD harus
lebih fokus kepada program-program
akselerasi peningkatan daya beli masyarakat.
10.Menekan laju pertumbuhan penduduk baik
alami maupun migrasi.
sinkronisasi
• Optimalisasi Program yang telah ada di masing
masing OPD
• Sinergi dan sharing data dalam monitoring
dan evaluasi
• Desa sebagai unit pemerintahan masyarakat
terkecil --> Dana Desa --> pendampingan dan
optimalisasi baik di bidang pendidikan,
kesehatan dan ekonomi
• Assesment
• Policy Development
• Assurance
Kesimpulan
Strategi
Program
Indikator
IPM
Monev dan Riset
Operasional
• Menjadi Manusia yang Berakhlak (karakter
positif), Berilmu dan Bermanfaat di dukung
Kemampuan Komunikasi dan Tehnologi
• TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to STRATEGI_PERCEPATAN_PENINGKATAN_IPM(FKM_UNEJ).pptx

Visi dan misi bangben
Visi dan misi bangbenVisi dan misi bangben
Visi dan misi bangbenDaffa Aslam
 
Bappenas_Penyelenggaraan KKS.pptx
Bappenas_Penyelenggaraan KKS.pptxBappenas_Penyelenggaraan KKS.pptx
Bappenas_Penyelenggaraan KKS.pptxErnaYanti21
 
Kebijakan P2PTM dengan Pendekatan Kampus Sehat.pptx
Kebijakan P2PTM dengan Pendekatan Kampus Sehat.pptxKebijakan P2PTM dengan Pendekatan Kampus Sehat.pptx
Kebijakan P2PTM dengan Pendekatan Kampus Sehat.pptxDian Kurnia Rabbani
 
Hasil Pemantauan Status Gizi Menurut Kabupaten provinsi Sulawesi Barat Tahun ...
Hasil Pemantauan Status Gizi Menurut Kabupaten provinsi Sulawesi Barat Tahun ...Hasil Pemantauan Status Gizi Menurut Kabupaten provinsi Sulawesi Barat Tahun ...
Hasil Pemantauan Status Gizi Menurut Kabupaten provinsi Sulawesi Barat Tahun ...Muh Saleh
 
KAK-Program-Kesga-2018 promkes ku.pdf
KAK-Program-Kesga-2018 promkes ku.pdfKAK-Program-Kesga-2018 promkes ku.pdf
KAK-Program-Kesga-2018 promkes ku.pdfwadi29
 
KEBIJAKAN PIS-PK JATIM DianIslami.pptx
KEBIJAKAN PIS-PK JATIM DianIslami.pptxKEBIJAKAN PIS-PK JATIM DianIslami.pptx
KEBIJAKAN PIS-PK JATIM DianIslami.pptxRHarumingPutri
 
Manajemen kesehatan
Manajemen kesehatanManajemen kesehatan
Manajemen kesehatanZakiah dr
 
Template PPTx Untirta.pptx
Template PPTx Untirta.pptxTemplate PPTx Untirta.pptx
Template PPTx Untirta.pptxCerebroCortex1
 
Andrew hidayat 4914-id-kinerja-petugas-penyuluh-kesehatan-masyarakat-dalam...
 Andrew hidayat   4914-id-kinerja-petugas-penyuluh-kesehatan-masyarakat-dalam... Andrew hidayat   4914-id-kinerja-petugas-penyuluh-kesehatan-masyarakat-dalam...
Andrew hidayat 4914-id-kinerja-petugas-penyuluh-kesehatan-masyarakat-dalam...Andrew Hidayat
 
Paparan menteri ppn musrenbang prov aceh
Paparan menteri ppn musrenbang prov acehPaparan menteri ppn musrenbang prov aceh
Paparan menteri ppn musrenbang prov acehDadang Solihin
 
Kebijakan perencanaan pembangunan kesehatan (rpjmn 2015-2019)
Kebijakan perencanaan pembangunan kesehatan (rpjmn 2015-2019)Kebijakan perencanaan pembangunan kesehatan (rpjmn 2015-2019)
Kebijakan perencanaan pembangunan kesehatan (rpjmn 2015-2019)Muh Saleh
 
PIS - PK untuk kadinkes
PIS - PK untuk kadinkesPIS - PK untuk kadinkes
PIS - PK untuk kadinkesErwinsyah Blue
 
Presentasi bu menkes
Presentasi bu menkesPresentasi bu menkes
Presentasi bu menkesputri irawan
 
Germas Sumut-Bappenas.pdf
Germas Sumut-Bappenas.pdfGermas Sumut-Bappenas.pdf
Germas Sumut-Bappenas.pdfmangarahon
 
Transformasi Sistem Kesehatan Indonesia V36.pdf
Transformasi Sistem Kesehatan Indonesia V36.pdfTransformasi Sistem Kesehatan Indonesia V36.pdf
Transformasi Sistem Kesehatan Indonesia V36.pdfMuh Saleh
 
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2020-2024
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2020-2024Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2020-2024
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2020-2024Muh Saleh
 
Poster stunting bpp
Poster stunting bppPoster stunting bpp
Poster stunting bppAnas Kusut
 

Similar to STRATEGI_PERCEPATAN_PENINGKATAN_IPM(FKM_UNEJ).pptx (20)

PIS-PK
PIS-PKPIS-PK
PIS-PK
 
Visi dan misi bangben
Visi dan misi bangbenVisi dan misi bangben
Visi dan misi bangben
 
Bappenas_Penyelenggaraan KKS.pptx
Bappenas_Penyelenggaraan KKS.pptxBappenas_Penyelenggaraan KKS.pptx
Bappenas_Penyelenggaraan KKS.pptx
 
Kebijakan P2PTM dengan Pendekatan Kampus Sehat.pptx
Kebijakan P2PTM dengan Pendekatan Kampus Sehat.pptxKebijakan P2PTM dengan Pendekatan Kampus Sehat.pptx
Kebijakan P2PTM dengan Pendekatan Kampus Sehat.pptx
 
PERTEMUAN I.pptx
PERTEMUAN I.pptxPERTEMUAN I.pptx
PERTEMUAN I.pptx
 
Hasil Pemantauan Status Gizi Menurut Kabupaten provinsi Sulawesi Barat Tahun ...
Hasil Pemantauan Status Gizi Menurut Kabupaten provinsi Sulawesi Barat Tahun ...Hasil Pemantauan Status Gizi Menurut Kabupaten provinsi Sulawesi Barat Tahun ...
Hasil Pemantauan Status Gizi Menurut Kabupaten provinsi Sulawesi Barat Tahun ...
 
KAK-Program-Kesga-2018 promkes ku.pdf
KAK-Program-Kesga-2018 promkes ku.pdfKAK-Program-Kesga-2018 promkes ku.pdf
KAK-Program-Kesga-2018 promkes ku.pdf
 
KEBIJAKAN PIS-PK JATIM DianIslami.pptx
KEBIJAKAN PIS-PK JATIM DianIslami.pptxKEBIJAKAN PIS-PK JATIM DianIslami.pptx
KEBIJAKAN PIS-PK JATIM DianIslami.pptx
 
Manajemen kesehatan
Manajemen kesehatanManajemen kesehatan
Manajemen kesehatan
 
Template PPTx Untirta.pptx
Template PPTx Untirta.pptxTemplate PPTx Untirta.pptx
Template PPTx Untirta.pptx
 
Andrew hidayat 4914-id-kinerja-petugas-penyuluh-kesehatan-masyarakat-dalam...
 Andrew hidayat   4914-id-kinerja-petugas-penyuluh-kesehatan-masyarakat-dalam... Andrew hidayat   4914-id-kinerja-petugas-penyuluh-kesehatan-masyarakat-dalam...
Andrew hidayat 4914-id-kinerja-petugas-penyuluh-kesehatan-masyarakat-dalam...
 
Paparan menteri ppn musrenbang prov aceh
Paparan menteri ppn musrenbang prov acehPaparan menteri ppn musrenbang prov aceh
Paparan menteri ppn musrenbang prov aceh
 
081222 Penghitungan IPM (3).pptx
081222 Penghitungan IPM (3).pptx081222 Penghitungan IPM (3).pptx
081222 Penghitungan IPM (3).pptx
 
Kebijakan perencanaan pembangunan kesehatan (rpjmn 2015-2019)
Kebijakan perencanaan pembangunan kesehatan (rpjmn 2015-2019)Kebijakan perencanaan pembangunan kesehatan (rpjmn 2015-2019)
Kebijakan perencanaan pembangunan kesehatan (rpjmn 2015-2019)
 
PIS - PK untuk kadinkes
PIS - PK untuk kadinkesPIS - PK untuk kadinkes
PIS - PK untuk kadinkes
 
Presentasi bu menkes
Presentasi bu menkesPresentasi bu menkes
Presentasi bu menkes
 
Germas Sumut-Bappenas.pdf
Germas Sumut-Bappenas.pdfGermas Sumut-Bappenas.pdf
Germas Sumut-Bappenas.pdf
 
Transformasi Sistem Kesehatan Indonesia V36.pdf
Transformasi Sistem Kesehatan Indonesia V36.pdfTransformasi Sistem Kesehatan Indonesia V36.pdf
Transformasi Sistem Kesehatan Indonesia V36.pdf
 
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2020-2024
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2020-2024Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2020-2024
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2020-2024
 
Poster stunting bpp
Poster stunting bppPoster stunting bpp
Poster stunting bpp
 

Recently uploaded

AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 

STRATEGI_PERCEPATAN_PENINGKATAN_IPM(FKM_UNEJ).pptx

  • 1. STRATEGI PENINGKATAN KESEJAHTERAAN SOSIAL SEBAGAI UPAYA MENDUKUNG PENINGKATAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS JEMBER 2019
  • 2. Profile Name : Irma Prasetyowati, S.KM., M.Kes Department : Epidemiology , Biostatistic and Population Faculty of Public Health, Universitas Jember : Dean Faculty of Public Health Universitas Jember Address : Jl. Kalimantan 37 Jember Indonesia Email: dekan.fkm@unej.ac.id irma_prasetyowati.fkm@unej.ac.id
  • 3. Tujuan Materi • IPM • Dimensi Pengukuran IPM • Kesejahteraan Sosial • Strategi Percepatan Peningkatan IPM Bidang Kesehatan • Strategi Percepatan Peningkatan IPM Bidang Pendidikan • Strategi Percepatan Peningkatan Bidang Ekonomi
  • 4. INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) • Adalah nilai capaian pembangunan manusia berbasis sejumlah komponen dasar kualitas hidup. • Ukuran komponen kualitas hidup dibangun melalui pendekatan tiga dimensi dasar, yaitu: 1. Umur panjang dan sehat 2. Pengetahuan 3. Standar hidup layak
  • 5.
  • 6. INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) 2018 No.32/04/Th. XXII, 15 April 2019
  • 7. Metode Penghitungan IPM Dimensi Umur Panjang dan Hidup Sehat Umur Harapan Hidup saat Lahir (UHH) Dimensi Pengetahuan  Harapan Lama Sekolah (HLS)  Rata-Rata Lama Sekolah (RLS 25 th +) Dimensi Standar Hidup Layak Pengeluaran per Kapita per tahun yang disesuaikan (96 KomoditasPPP) Agregasi Indeks Rata-Rata Ukur/Geometrik 7
  • 8. DIMENSI PENGUKURAN IPM DIMENSI INDIKATOR INDEKS DIMENSI Umur panjang dan sehat • Angka harapan hidup pada saat lahir Indeks Harapan Hidup Pengetahuan • Angka Melek Huruf (AMH) • Rata-Rata Lama sekolah (RLS) Indeks Pendidikan Standar hidup layak Pengeluaran perkapita Rill yang disesuaikan (PPP rupiah) Indeks Daya Beli
  • 9. Apa Manfaat IPM ? UKURA N KEBERHASILA N IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk) DANAALOKASI UMUM IPM juga digunakan sebagai salah satu alokator dalam penentuan Dana Alokasi Umum (DAU) TARGE T PEMBANGUNA N IPM merupakan salah satu indikator target pembangunan pemerintah dalam pembahasan asumsi makro di DPR-RI DANA INSENTIF DAERAH Komponen IPM (HLS, RLS, dan Pengeluaran) merupakan indikator yang digunakan dalam penghitungan Dana Insentif Daerah (DID) 9
  • 10. Bagaimana Memaknai IPM? • IPM merupakan indikator jangka panjang sehingga perlu kehati-hatian dalam memaknainya. • KEMAJUAN pembangunan manusia dapat dilihat dari: KECEPATAN IPM Kecepatan IPM menggambarkan upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pembangunan manusia dalam suatu periode STATUS IPM Status IPM menggambarkan level pencapaian pembangunan manusia dalam suatu periode: → Rendah : IPM < 60 10 → Sangat tinggi → Tinggi → Sedang : IPM ≥ 80 : 70 ≤ IPM < 80 : 60 ≤ IPM < 70
  • 11. IPM Indonesia Berstatus “TINGGI” 66,53 67,09 67,70 68,31 68,90 69,55 70,18 70,81 71,39 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 Tren IPM Indonesia, 2010-2018 IPM Indonesia 2018 Umur Harapan Hidup saat Lahir: 71,20 tahun Rata-rata Lama Sekolah: 8,17 tahun Harapan Lama Sekolah: 12,91 tahun Pengeluaran per Kapita per tahun yang disesuaikan: Rp11 059 000  Pada tahun 2018, capaian pembangunan manusia yang diukur dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebesar 71,39  Pembangunan manusia Indonesia pada tahun 2018 berstatus TINGGI 11
  • 12. 68,90 68,31 67,70 67,09 66,53 69,55 70,18 70,81 71,39 Tren Pertumbuhan IPM 2010- 2018 0,87% 0,91% 0,82% 0,91% 0,93% 0,90% Pada tahun 2018, IPM Indonesia tumbuh 0,82 persen. Pertumbuhan tahun ini lebih rendah dibanding tahun 2017. Selama 2010-2018, IPM Indonesia mencatat pertumbuhanrata-rata per tahun sebesar 0,88 persen. 0,90% 0,84% 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 12
  • 13. Tren Komponen IPM Umur Harapan Hidup saat Lahir/UHH(Tahun) 69,81 70,01 70,20 70,40 70,59 70,78 70,90 71,06 71,20 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 11,29 11,44 11,68 12,10 12,39 12,55 12,72 12,85 12,91 7,46 7,52 7,59 7,61 7,73 7,84 7,95 8,10 8,17 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 9 437 9 647 9 815 9 858 9 903 10150 10420 10664 11059 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 Meningkatnya IPM disebabkan oleh peningkatan pada semua komponen pembentuk indeks. Kecepatan persentase pengeluaran per kapita tercatat palingmenonjol.  Harapan Lama Sekolah/HLS (Tahun) Tahun 2018 tumbuh 0,47 persen  Rata-Rata Lama Sekolah/RLS (Tahun) Tahun 2018 tumbuh 0,86 persen HLS RLS Tahun 2018 tumbuh 0,19persen Pengeluaran Per Kapita/tahun Disesuaikan (Ribu Rupiah) Tahun 2018 tumbuh 3,70 persen 37
  • 14. DKI Jakarta DI Yogyakarta Kalimantan Timur KepulauanRiau Bali Riau SulawesiUtara Banten SumateraBarat Jawa Barat Aceh SumateraUtara JawaTengah SulawesiSelatan Jawa Timur Kep. BangkaBelitung Jambi Bengkulu SulawesiTenggara Kalimantan Utara Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan SumateraSelatan Lampung SulawesiTengah Maluku MalukuUtara Gorontalo Nusa TenggaraBarat Kalimantan Barat SulawesiBarat Nusa TenggaraTimur PapuaBarat Papua STATUS PEMBANGUNAN MANUSIADI PROVINSI Tahun 2018 ►Papua naik statusnya menjadi “sedang” ►IPM tertinggi tercatat di Provinsi DKI Jakarta 80,47 14 79,53 75,83 74,84 74,77 72,44 72,20 71,95 71,73 71,30 71,19 71,18 71,12 70,90 70,77 70,67 70,65 70,64 70,61 70,56 70,42 70,17 69,39 69,02 68,88 68,87 67,76 67,71 67,30 66,98 65,10 64,39 63,74 60,06
  • 15. Kecepatan IPM 2017- 2018 Pertumbuhan IPM Tertinggi 2017-2018 Papua 60,06 (IPM) “Sedang” (Status) 1,64% (Pertumbuhan) Sulawesi Barat 65,10 “Sedang” 1,24% Papua Barat 63,74 “Sedang” 1,19% Pertumbuhan IPM Terendah 2017-2018 Bali 74,77(IPM) “Tinggi” (Status) 0,63%(Pertumbuhan) Kepulauan Riau 74,84 “Tinggi” 0,52% DKI Jakarta 80,47 “SangatTinggi” 0,51% 15
  • 16. Perubahan Status Pembangunan Manusia 2017- 2018 Provinsi yang Mengalami Perubahan Status Pembangunan Manusia: JAMB I BENGKUL U KALTEN G BABE L 40 2017: Status RENDAH 2018: Status SEDANG 2017: Status SEDANG 2018: Status TINGGI IPM 2017:69,99 IPM 2018:70,65 2017:69,99 2018:70,67 2017:69,79 2018:70,42 2017:69,95 2018:70,64 PAPU A KALSE L 2017:69,65 2018:70,17 KALTAR A 2017:69,84 2018:70,56 SULTR A 2017:69,86 2018:70,61 2017:59,09 2018:60,06
  • 17. Status Pembangunan Manusia di Provinsi, 2018 DKI Jakarta: 80,47 Papua: 60,06 Sangat Tinggi (IPM ≥ 80) 1 PROV 2017:1 DKI Jakarta 21 PROV 2017:14 Tinggi (70 ≤ IPM < 80) Aceh, Sumut, Sumbar, Riau, Jambi, Bengkulu, Kep. Babel, Kep. Riau, Jabar, Jateng, DI Yogyakarta, Jatim, Banten, Bali, Kalteng, Kalsel, Kaltim, Kaltara, Sulut, Sulsel, Sultra Sedang (60 ≤ IPM < 70) 12 PROV 2017:18 Sumsel, Lampung, NTB, NTT, Kalbar, Sulteng, Gorontalo, Sulbar, Maluku, Malut, Pabar, Papua Rendah (IPM < 60) - PROV 2017:1 17
  • 18. Status Pembangunan Manusia di Kabupaten/Kota, 2018 Kota Yogyakarta: 86,11 Kab. Nduga: 29,42 5,1% Kab/Kota 29 2017:23 Kab/ Kota Sangat Tinggi (IPM ≥ 80) 163 2017:160 Kab/ Kota Tinggi (70 ≤ IPM < 80) 31,7% Kab/Kota 57,6 % Kab/Kota 296 2017: 299 Kab/ Kota Sedang (60 ≤ IPM < 70) 5,6% Kab/Kota 26 2017:32 Kab/ Kota 18 Rendah (IPM < 60)
  • 19. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG KESEJAHTERAAN SOSIAL • Kesejahteraan Sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya.
  • 20. Kesejahteraan Sosial • Kesejahteraan sosial adalah suatu institusi atau bidang kegiatan yang melibatkan aktivitas terorganisir yang diselenggarakan baik oleh lembaga-lembaga pemerintah maupun swasta yang bertujuan untuk mencegah, mengatasi atau memberikan kontribusi terhadap pemecahan masalah sosial dan peningkatan kualitas hidup individu, kelompok dan masyarakat.
  • 21.
  • 23. Strategi Percepatan Bidang Kesehatan 1. Kesehatan Masyarakat 2. Pengendalian Penyakit 3. Akses dan Mutu Fasilitas Pelayanan Kesehatan 4. akses, kemandirian, dan mutu sediaan farmasi dan alat kesehatan 5. Jumlah, Jenis, Kualitas dan Pemerataan Tenaga Kesehatan
  • 24. 6. sinergitas antar Kementerian/Lembaga 7. daya guna kemitraan dalam dan luar negeri 8. integrasi perencanaan, bimbingan teknis dan pemantauan-evaluasi 9. efektivitas penelitian dan pengembangan kesehatan 10. tata kelola kepemerintahan yang baik dan bersih 11. kompetensi dan kinerja aparatur Kementerian Kesehatan 12. sistem informasi kesehatan integrasi
  • 25. 1. Meningkatnya Kesehatan Masyarakat a. Meningkatnya persentase persalinan di fasilitas kesehatan sebesar 85%. b. Menurunnya persentase ibu hamil kurang energi kronik sebesar 18,2%. c. Meningkatnya persentase kabupaten dan kota yang memiliki kebijakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebesar 80%.
  • 26. 2. Meningkatnya Pengendalian Penyakit a. Persentase kab/kota yang memenuhi kualitas kesehatan lingkungan sebesar 40%. b. Penurunan kasus Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) tertentu sebesar 40%. c. Kab/Kota yang mampu melaksanakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah sebesar 100%. d. Menurunnya prevalensi merokok pada pada usia ≤ 18 tahun sebesar 5,4%.
  • 27. 3. Meningkatnya Akses dan Mutu Fasilitas Pelayanan Kesehatan a. Jumlah kecamatan yang memiliki minimal 1 Puskesmas yang terakreditasi sebanyak 5.600. b. Jumlah kab/kota yang memiliki minimal 1 RSUD yang terakreditasi sebanyak 481 kab/kota.
  • 28. 4. Meningkatnya akses, kemandirian, dan mutu sediaan farmasi dan alat kesehatan a. Persentase ketersediaan obat dan vaksin di Puskesmas sebesar 90%. b. Jumlah bahan baku obat, obat tradisional serta alat kesehatan yang diproduksi di dalam negeri sebanyak 35 jenis. c. Persentase produk alat kesehatan dan PKRT diperedaran yang memenuhi syarat sebesar 83%.
  • 29. 5. Meningkatnya Jumlah, Jenis, Kualitas dan Pemerataan Tenaga Kesehatan a. Jumlah Puskesmas yang minimal memiliki 5 jenis tenaga kesehatan sebanyak 5.600 Puskesmas. b. Persentase RS kab/kota kelas C yang memiliki 4 dokter spesialis dasar dan 3 dokter spesialis penunjang sebesar 60%. c. Jumlah SDM Kesehatan yang ditingkatkan kompetensinya sebanyak 56,910 orang.
  • 30. 6. Meningkatnya sinergitas antar Kementerian/Lembaga a. Meningkatnya jumlah kementerian lain yang mendukung pembangunan kesehatan. b. Meningkatnya persentase kab/kota yang mendapat predikat baik dalam pelaksanaan SPM sebesar 80%.
  • 31. 7. Meningkatnya daya guna kemitraan dalam dan luar negeri a. Jumlah dunia usaha yang memanfaatkan CSR untuk program kesehatan sebesar 20%. b. Jumlah organisasi kemasyarakatan yang memanfaatkan sumber dayanya untuk mendukung kesehatan sebanyak 15. c. Jumlah kesepakatan kerja sama luar negeri di bidang kesehatan yang diimplementasikan sebanyak 40.
  • 32. 8. Meningkatnya integrasi perencanaan, bimbingan teknis dan pemantauan-evaluasi a. Jumlah provinsi yang memiliki rencana lima tahundan anggaran kesehatan terintegrasi dari berbagai sumber sebanyak 34 provinsi. b. Jumlah rekomendasi monitoring evaluasi terpadu sebanyak 100 rekomendasi.
  • 33. 9. Meningkatnya efektivitas penelitian dan pengembangan kesehatan a. Jumlah hasil penelitian yang didaftarkan HKI sebanyak 35 buah. b. Jumlah rekomendasi kebijakan berbasis penelitian dan pengembangan kesehatan yang diadvokasikan ke pengelola program kesehatan dan atau pemangku kepentingan sebanyak 120 rekomendasi. c. Jumlah laporan Riset Kesehatan Nasional (Riskesnas) bidang kesehatan dan gizi masyarakat sebanyak 5 laporan.
  • 34. 10. Meningkatnya tata kelola kepemerintahan yang baik dan bersih • Persentase satuan kerja yang dilakukan audit memiliki temuan kerugian negara ≤1% sebesar 100%.
  • 35. 11. Meningkatnya kompetensi dan kinerja aparatur Kementerian Kesehatan a. Meningkatnya persentase pejabat struktural di lingkungan Kementerian Kesehatan yang kompetensinya sesuai persyaratan jabatan sebesar 90%. b. Meningkatnya persentase pegawai Kementerian Kesehatan dengan nilai kinerja minimal baik sebesar 94%.
  • 36. 12. Meningkatkan sistem informasi kesehatan integrasi a. Meningkatnya persentase Kab/Kota yang melaporkan data kesehatan prioritas secara lengkap dan tepat waktu sebesar 80%. b. Persentase tersedianya jaringan komunikasi data yang diperuntukkan untuk akses pelayanan e-health sebesar 50%.
  • 37. Strategi Percepatan Peningkatan IPM Bidang Pendidikan
  • 38. 1. Pendidikan dasar dan PADU 2. Program Pendidikan Menengah 3. Program Pendidikan Luar Sekolah Strategi Percepatan Peningkatan IPM Bidang Pendidikan
  • 39. Pendidikan dasar dan PADU 1. Pemerataan dan perluasan akses 2. Peningkatan mutu, relevansi dan daya saing 3. Penguatan tatakelola akuntabilitas dan pencitraan publik
  • 40. 1. Pemerataan dan perluasan akses • Pengadaan sarana dan prasarana pendidikan • Pemerataan kuantitas dan kualitas tenaga pendidik • Pengadaan perpustakaan sekolah • Reahabilitasi ruang kelas • Bantuan Operasional Sekolah • Penyelenggaraan kelas layanan khusus pendidikan dasar
  • 41. 2. Peningkatan mutu, relevansi dan daya saing • Pengembangan model pendidikan PADU • Peningkatan kapasitas institusi dan SDM pendidikan PADU • Pengembangan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan PADU • Pengembangan kurikulum, metode pembelajaran, dan sistem penilaian pendidikan dasar • Pengembangan profesi pendidikan dasar • Perbaiakan sarana dan bahan ajar pendidikan dasar
  • 42. 3. Penguatan tatakelola akuntabilitas dan pencitraan publik • Sosialisasi pendidikan PADU • Pengembangan kapasitas dewan pendidikan dan komite sekolah • Pengembangan EMIS (Education Management Information System)
  • 43. Program Pendidikan Menengah 1. Pemerataan dan perluasan akses 2. Peningkatan mutu, relevansi dan daya saing 3. Penguatan tatakelola akuntabilitas dan pencitraan publik
  • 44. 1. Pemerataan dan perluasan akses • Pengadaan sarana dan prasarana pendidikan • Pemerataan kuantitas dan kualitas tenaga pendidik • Peningkatan kuantitas peserta didik pada sekolah kejuruan • Rehabilitasi ruang kelas • Bantaun Operasioanl Sekolah
  • 45. 2. Peningkatan mutu, relevansi dan daya saing • Pengembangan kurikulum • Pengembangan mutu buku pendidikan • Pendidikan kecakapan hidup • Pembinaan dan fasilitasi anak berprestasi • Perbaikan fasilitas KBM • Penataan keahlian bidang SMK • Pengembangan mutu dan keunggulan • Pengembangan pemanfatan ICT
  • 46. 3. Penguatan tatakelola akuntabilitas dan pencitraan publik • Pengembangan apasitas dewan pendidikan dan komite sekolah • Pengembangan EMIS
  • 47. Program Pendidikan Luar Sekolah 1. Pemerataan dan perluasan akses 2. Peningkatan mutu, relevansi dan daya saing 3. Penguatan tatakelola akuntabilitas dan pencitraan publik
  • 48. 1. Pemerataan dan perluasan akses • Peningkatan sosialisasi dan promosi • Pengembangan pendidikan kesetaraan • Pengembangan keaksaraan fungsional • Penyediaan sarana dan prasarana pendidikan • Bantuan biaya operasional • Pengembangan budaya baca.
  • 49. 2. Peningkatan mutu, relevansi dan daya saing • Pengembangan kurikulum • Pengembangan pendidikan luar sekolah • Penyediaan materi pendidikan • Pengembangan sertifikasi • Pengembangan model unggulan
  • 50. 3. Penguatan tatakelola akuntabilitas dan pencitraan publik • Peningkatan partisipasi masyarakat • Penataan pengembangan sistem informasi manajemen
  • 51. Strategi Percepatan Peningkatan IPM Bidang Ekonomi
  • 52. Strategi Percepatan Peningkatan IPM Bidang Ekonomi 1. Pengembangan ekonomi kreatif. 2. Meningkatkan akses golongan masyarakat bawah dalam kegiatan ekonomi masyarakat produktif. 3. Peningkatan anggaran kemitraan (CSR) dari dunia usaha. 4. Membangun Lembaga kredit mikro untuk masyarakat miskin 5. pemberdayaan masyarakat miskin dengan cara tribina, yaitu: bina manusia, bina lingkungan, dan bina usaha
  • 53. 5. Menciptakan paket-paket usaha pedesaan menuju kemandirian pedesaan, kelestarian lingkungan, ekowisata pedesaan. Misalnya: paket usaha kompos organik, paket pertanian organik, paket energi pedesaan, dan lain- lainnya. 6. Menggalakkan usaha-usaha informil berbasis bahan bekas dan “used material” lainnya, misal: bisnis kertas bekas, plastik bekas, barang rongsokan. Sekaligus dalam rangka reduce, reuse, recycle, dan zero waste. 7. Pendampingan dan pembinaan beberapa usaha mikro masyarakat sebagai percontohan di tiap Kabupaten/Kota dengan membangun kompetisi yang sehat.
  • 54. 8. Gerakan Masyarakat Hidup Sederhana, 9. Persentase (%) pagu indikatif APBD harus lebih fokus kepada program-program akselerasi peningkatan daya beli masyarakat. 10.Menekan laju pertumbuhan penduduk baik alami maupun migrasi.
  • 55. sinkronisasi • Optimalisasi Program yang telah ada di masing masing OPD • Sinergi dan sharing data dalam monitoring dan evaluasi • Desa sebagai unit pemerintahan masyarakat terkecil --> Dana Desa --> pendampingan dan optimalisasi baik di bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi
  • 56. • Assesment • Policy Development • Assurance
  • 58. • Menjadi Manusia yang Berakhlak (karakter positif), Berilmu dan Bermanfaat di dukung Kemampuan Komunikasi dan Tehnologi