SlideShare a Scribd company logo
1 of 31
Pengarusutamaan
Pembangunan Berkelanjutan
  dalam RPJP dan RPJM
          Direktur Lingkungan Hidup
         Kementerian PPN/Bappenas




Disampaikan dalam Rapat Koordinasi KLHS Tahun 2012
         Putri Duyung Cottage , 10 Juli 2012
Kerangka Paparan
I.     Pendahuluan
II.    Pengarusutamaan Pembangunan
       Berkelanjutan dalam Perencanaan
       Pembangunan Nasional
III.   Langkah-langkah Menuju
       Pembangunan Berkelanjutan
IV.    Implementasi KLHS dalam
       Perencanaan Pembangunan
       Nasional
I. Pendahuluan
Istilah Pembangunan

Berbagai istilah Pembangunan

   Pembangunan Berkelanjutan

   Pembangunan Berwawasan
    Lingkungan

   Pembangunan Hijau

   Pembangunan Rendah Karbon
PRINSIP UTAMA
   Daya dukung dan Daya Tampung
   Keberlanjutan Sosial, Ekonomi dan
    Lingkungan
   Keadilan antar generasi (intergenerational
    equity)
   Keadilan dalam satu generasi
    (intragenerational equity)
   Prinsip pencegahan dini (precautionary
    principle)
   Perlindungan keanekaragaman hayati
    (conservation of biological diversity)
   Internalisasi biaya lingkungan dan
    mekanisme insentif (internalisation of
Tiga Pilar Pembangunan
• Ekonomi
  economically
  viable
• Sosial
  socially
  acceptable
• Lingkungan
  environmentally
  sustainable

 + Tata Kelola
II. Pengarusutamaan
    Pembangunan Berkelanjutan
    dalam Perencanaan
    Pembangunan Nasional
VISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG
2005-2025
 TERWUJUDNYA INDONESIA YANG SEJAHTERA, DEMOKRATIS
                 DAN BERKEADILAN
8 Misi Pembangunan:
1.     Mewujudkan masyarakat berakhlak
       mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan beradab berdasarkan
       falsafah Pancasila
2.     Mewujudkan bangsa yang berdaya-saing
3.     Mewujudkan masyarakat demokratis berlandaskan hukum
4.     Mewujudkan Indonesia aman, damai, dan bersatu
5.     Mewujudkan pemerataan pembangunan dan berkeadilan
6.     Mewujudkan Indonesia asri dan lestari
7.     Mewujudkan Indonesia menjadi negara kepulauan yang
       mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional
8.      Mewujudkan Indonesia berperan penting dalam pergaulan dunia
        internasional
       KEBERLANJUTAN MERUPAKAN JALAN KEHIDUPAN BANGSA
     INDONESIA DAN SECARA EKSPLISIT DINYATAKAN SEBAGAI VISI
                                BANGSA                                 8
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH
                             (RPJMN) 2010-2014
                                          RPJMN 2010-2014
                    2010         2011          RKP 2012             RKP 2013      Proyeksi 2014

Pertumbuhan Ekonomi 6,1%         6,4 %          6,5%-6,9%          sekitar 7%      7,0%-7,7%
Pengangguran         7,1%         7,0 %        6,4%-6,6%            5,8%-6,1%      5%-6%
Kemiskinan          13,3%        12,5%         10,5%-11.5%         9,5%-10,5%      8%-10%




   RKP 2010            RKP 2011              RKP 2012             RKP 2013           RKP 2014

Pemulihan           Percepatan            Percepatan dan        Memperkuat        Untuk ditentukan
Ekonomi dan         Pertumbuhan           perluasan             Perekonomian      selanjutnya
Mempertahankan      Ekonomi yang          pertumbuhan           Domestik bagi
Kesejahteraan       merata didukung       ekonomi guna          peningkatan dan
Rakyat              oleh Pemerintahan     meningkatkan          perluasan
                    yang kuat dan         kesejahteraan         kesejahteraan
                    sinergi antara        rakyat secara         rakyat
                    pembangunan           inklusif dan merata
                    Pusat dan Daerah
Perspektif Pembangunan Berkelanjutan
 dalam RPJMN 2010-2014
            • Pengintegrasian isu pembangunan berkelanjutan ke dalam perencanaan
              dan pelaksanaan pembangunan dalam semua sektor dan daerah
            • Perbaikan Kualitas Lingkungan dengan target indikator peningkatan
              kualitas lingkungan dalam 5 tahun ke depan
Sasaran     • Mengembangkan, menyepakati dan menggunakan Indeks Kualitas
              Lingkungan sebagai salah satu instrumen mengukur keberhasilan
              pembangunan


            • Merupakan upaya terintegrasi antara sektor dan daerah
            • Tidak mengindikasikan tambahan anggaran, merupakan kegiatan yang
              terintegrasi/terarusutamakan dalam perencanaan
            • Mempertimbangkan aspek lingkungan (daya dukung) dan aspek sosial
Kriteria    • Diprioritaskan untuk kegiatan strategis dan yang utamanya memberikan
              dampak pada lingkungan



            • Program dan Kegiatan yang mendukung upaya kelestarian lingkungan
              baik air, udara maupun lahan.
Indikator
Prioritas Nasional RPJMN 2010-2014


                                 Prioritas Nasional
    Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola
1                                         9    Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana
2   Pendidikan
                                          10   Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, &
3   Kesehatan                                  Pasca-konflik
4   Penanggulangan Kemiskinan             11   Kebudayaan, Kreativitas dan Inovasi
                                               Teknologi
5   Ketahanan Pangan
                                          12   Bidang Politik, Hukum dan Keamanan
6   Infrastruktur
    Iklim Investasi dan Iklim Usaha
                                          13   Bidang Perekonomian
7
                                          14   Bidang Kesejahteraan Rakyat
8   Energi




                    • Pro-growth
Strategi            • Pro-job
                    • Pro-poor                Kebijakan pembangunan yang berkelanjutan
4 Jalur             • Pro-environment         melalui internalisasi dan integrasi 3 +1
                                              (kelembagaan) pilar utama pembangunan dan
                                              perbaikan daya dukung untuk mendukung
                                              pencapaian pertumbuhan
                                              ekonomi, peningkatan kesempatan kerja dan
                                              pengurangan kemiskinan
Sasaran Pembangunan Berkelanjutan
    RKP 2013
   Meningkatnya pelaksanaan prinsip pembangunan
    berkelanjutan dalam perencanaan dan pelaksanaan
    pembangunan

   Terpadunya pelaksanaan program-program pembangunan
    yang mengarah kepada perwujudan pembangunan
    berkelanjutan, yaitu: MDGs, Ekonomi Hijau, serta
    penerapan KLHS dalam perencanaan pembangunan

   Ditetapkannya satu alat untuk mengukur pencapaian
    pembangunan berkelanjutan

   Terwujudnya peningkatan kapasitas kelembagaan dan
    aparat pemerintah di Indonesia untuk penerapan
    Pembanguan Berkelanjutan
Komposisi Anggaran APBN




   Perbandingan antara seluruh belanja negara dalam APBN dengan belanja bidang
    Lingkungan Hidup (APBN dalam triliun rupiah)  perlunya internalisasi
    (pengarusutamaan) pertimbangan lingkungan dalam anggaran sektor terkait
Pengembangan Instrumen
Menuju Pembangunan Berkelanjutan

   Valuasi (nilai) lingkungan dan sumber daya alam dan
    mengintegrasikannya ke dalam perencanaan
   KLHS (kajian lingkungan hidup strategis), analisa
    dampak lingkungan dari suatu kebijakan, rencana dan
    program untuk penguatan perencanaan
    pembangunan
   Pengembangan Indikator Pembangunan yang
    memasukkan kondisi sumber daya alam dan
    lingkungan hidup (PDB Hijau, Genuine
    Savings, Indikator Kualitas Lingkungan Hidup dan
    Indikator lain)
   Pengembangan insentif dan disinsentif
    (pricing, pajak, payment for environmental
    services dsb) bagi daerah, swasta dan masyarakat
    agar pertimbangan lingkungan hidup terinternalisasi
    dalam perilaku perusahaan, pemda dan masyarakat
Indikator Pembangunan tahun 2009
      PROVINSI          PDRB TOTAL             PDRB/CAPITA                HDI Rangking
                         (Miliar RP.)            (Juta RP.)        HDI                            EQI
              (1)             (2)                    (3)           (5)        (6)                 (7)
   N.A.D                              70 758       16.22      71.31           17                 72.47
   Sumatera Utara                    236 354       17.84      73.80            8                 62.48
   Sumatera Barat                     76 295       15.80      73.44            9                 87.04
   Riau                              319 511       60.21      75.60            3
   Kep.Riau                           63 893       42.17      74.54            6         51.65
   Jambi                              42 816       15.11      72.45           13                 75.04
   Sumatera Selatan                  136 558       18.91      72.61           10                 69.30
   Bangka Belitung                    22 614       19.87      72.55           11                 52.15
   Bengkulu                           15 533        9.32      72.55           12                 79.58
   Lampung                            88 322       11.79      70.93           21                 73.64
   DKI Jakarta                       757 023       82.08      77.36            1                 41.73
   Jawa Barat                        652 029       15.71      71.64           15                 49.69
   Banten                            133 029       13.60      70.06           23                 50.86
   Jawa Tengah                       392 984       11.96      72.10           14                 55.40
   D.I. Yogyakarta                    41 427       11.83      75.23            4                 53.52
   Jawa Timur                        684 231       18.35      71.06           18                 59.01
   Kalimantan Barat                   53 866       12.47      68.79           28                 71.92
   Kalimantan Tengah                  36 224       17.37      74.36            7                 45.70
   Kalimantan Selatan                 51 177       14.64      69.30           26                 48.25
   Kalimantan Timur                  281 414       88.92      75.11            5                 68.63
   Sulawesi Utara                     32 050       14.38      75.68            2
   Gorontalo                           7 083        7.20      69.79           24         88.21
   Sulawesi Tengah                    32 057       12.93      70.70           22                 68.51
   Sulawesi Selatan                   99 905       12.63      70.94           20
   Sulawesi Barat                      8 672        8.28      69.18           27         67.62
   Sulawesi Tenggara                  25 656       12.11      69.52           25                 60.53
   Bali                               57 579       16.22      71.52           16                 85.50
   N.T.B                              41 786        9.42      64.66           32                 73.69
   N.T.T                              24 139        5.23      66.60           31                 66.61
   Maluku                              7 069        5.28      70.96           19
   Maluku Utara                        4 688        4.81      68.63           29         78.80
   Papua                              66 652       31.78      64.53           33
   Papua Barat                        14 548       19.56      68.58           30         75.30
INDONESIA                          5 613 442       24.26          71.76        -                 59.79
Indikator PDB dan PDB Hijau
                         6000



                         5000



                         4000
triliun rupiah




                         3000



                         2000



                         1000



                             0
                                  2000     2001     2002     2003     2004     2005     2006     2007     2008
                 PDB              1389.8   1684.3   1821.8   2013.6   2295.8   2774.3   3339.2   3950.9   4951.4
                 PDB HIJAU        1163     1429.7   1561.6   1733.9   1951.8   2322.1   2810.2   3333.6   4140.5
                 Genuine Saving   261.6    333.8    266.2    276.4     317     416.8    555.4     646     909.3

Sumber: BPS dan Pengolahan Bappenas
III. Langkah-langkah
     Mewujudkan
     Pembangunan
     Berkelanjutan
Pilar Lingkungan Hidup (1)
   Penurunan emisi gas rumah kaca (RAN GRK)
    sebesar 26 persen – upaya sendiri dan 41 persen
    dengan dukungan kerjasama internasional.

   Pelaksanaan RAN GRK:
     Pembangunan pilar lingkungan dengan indikator
      terukur dan valuasi yang tepat  kesempatan
      memberikan “return” atau imbalan yang tepat atas
      jasa lingkungan  penyediaan jasa lingkungan
      dalam jumlah dan kualitas yang memadai.
       Mempermudah internalisasi pertimbangan
       lingkungan ke dalam pilar ekonomi untuk
       membentuk apa yang disebut dengan ekonomi
       hijau (green economy).
                                                         18
Pilar Lingkungan ..... (2)
 RAN GRK dituangkan dalam Peraturan Presiden (Prepres) No. 61
  Tahun 2011
 Berisi tentang:
     Alokasi target penurunan emisi 5 (lima) sektor utama yaitu:
     kehutanan dan lahan gambut; pertanian; energi dan transportasi;
     industri dan pengelolaan limbah;
     Identifikasi program pembangunan untuk melaksanakan dan
     memfasilitasi pelaksanaan penurunan emisi GRK.
     Untuk mempermudah pelaksanaan oleh K/L dan para pihak
 Pelaksanaan di tingkat daerah  Rencana Aksi Daerah penurunan
  emisi Gas Rumah Kaca (RAD GRK)
   Saat ini sedang dilakukan bimbingan dan pendampingan untuk
     penyusunan RAD GRK) untuk 33 provinsi.

     Cerminan penerapan strategi pro-environment untuk
           pengembangan konsep pembangunan
      berkelanjutan, khususnya pilar lingkungan hidup.
                                                                   19
Pilar Sosial (1)
   Capaian: Indonesia telah cukup sukses dalam pencapaian
    indikator Tujuan Pembangunan Millenium (Millennium
    Development Goals/MDGs).

   Evaluasi MDG 2011:
     On-track: (i) menanggulangi kemiskinan dan kelaparan; (ii)
      mencapai pendidikan dasar untuk semua; (iii) mendorong
      kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan; (iv)
      menurunkan angka kematian anak; (v) meningkatkan
      kesehatan ibu (kecuali untuk angka kematian ibu per 100
      kelahiran); (vi) memerangi HIV/AIDs, malaria, dan penyakit
      menular lainnya (kecuali mengendalikan penyebaran kasus
      baru HIV/AIDs dan akses terhadap pengobatan HIV/AIDs);
      (vii) memastikan kelestarian lingkungan hidup (kecuali rasio
      luas kawasan 11 tertutup pepohonan, jumlah emisi CO2, dan
      proporsi rumah tangga tanpa akses terhadap air minum layak
      dan sanitasi layak); dan (viii) mengembangkan kemitraan
      global untuk pembangunan.
     Sebagian besar tujuan diharap tercapai pada tahun 2015.      20
Pilar Sosial (2)
   Pembangunan ekonomi yang inklusif:
       Perluasan kesempatan kerja dan penurunan angka
        kemiskinan.
       Wujud: akses yang lebih luas kepada semua kelompok
        masyarakat dalam pelayanan pendidikan, kesehatan, dan
        kesempatan kerja.
       Wujud: program-program pro-rakyat yang bersifat affirmative
        untuk kelompok rakyat miskin  4 (empat) klaster sebagai
        berikut:
        (i) Klaster 1, Program Bantuan dan Jaminan Sosial -
              mengurangi beban masyarakat dan keluarga miskin dalam
              pemenuhan kebutuhan dasar;
        (ii) Klaster 2, Program Pemberdayaan Masyarakat -
              meningkatkan kapasitas, kemandirian, dan keterlibatan
              penduduk miskin dalam pembangunan;
        (iii) Klaster 3, Program Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan
              Menengah,
        (iv) Klaster 4, Program Pro-Rakyat - melengkapi berbagai
              program dan kegiatan tiga klaster – khususnya wilayah     21
Pilar Ekonomi (perluasan)
   Percepatan pembangunan ekonomi yang lebih merata 
    Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan
    Ekonomi Indonesia (MP3EI)

   MP3EI meliputi:
     Pembangunan ekonomi di 6 (enam) koridor ekonomi;
     Peningkatan konektivitas domestik; dan
     Pembangunan SDM, penguasaan ilmu pengetahuan
      dan teknologi, serta kapasitas untuk melakukan
      inovasi.
    Pertumbuhan ekonomi  lebih merata antar daerah
    dan antar lapisan masyarakat  mengurangi
    kesenjangan dan ketidakadilan.

   Upaya menghijauan MP3EI  berdasarkan aturan UU
    Lingkungan Hidup, Penataan Ruang, REDD, RAN-
    RAD GRK
                                                         22
IV. Implementasi Kajian
   Lingkungan Hidup Strategis
   [KLHS] dalam Perencanaan
   Pembangunan
Dasar Hukum
 Undang-undang Pengelolaan dan
  Perlindungan Lingkungan Hidup No.
  32 tahun 2009 pasal 15-18
 Permen Lingkungan Hidup No.
  09/2011 tentang Pedoman Umum
  Kajian Lingkungan Hidup Strategis
 Peraturan Pemerintah (PP) mengenai
  KLHS  sedang dalam penyusunan
Urgensi Kajian Lingkungan Hidup
Strategis [KLHS]

   Sumber masalah degradasi SDA dan LH
    berawal dari proses pengambilan keputusan
     upaya penanggulangan degradasi SDA
    dan LH harus dimulai dari proses
    pengambilan keputusan pembangunan pula.

   Sebagai alat pengikat antar para pelaku
    perencana pembangunan berinteraksi
    secara sinergis
Kriteria Acuan Studi KLHS
KLHS memuat kajian antara lain:
  1.Kapasitas daya dukung dan daya tampung
    lingkungan hidup untuk pembangunan;
  2.Perkiraan mengenai dampak dan risiko
    lingkungan hidup;
  3.Kinerja layanan/jasa ekosistem;
  4.Efisiensi pemanfaatan sumber daya alam;
  5.Tingkat kerentanan dan kapasitas adaptasi
    terhadap perubahan iklim; dan
  6.Tingkat ketahanan dan potensi
    keanekaragaman hayati.

  UU PPLH Pasal 16
KLHS Melahirkan Alternatif KRP dan
Meningkatkan Mutu Perencanaan
KLHS harus mampu mendorong alternatif –alternatif baru
pembangunan melalui:

   ◦ Identifikasi isu-isu utama lingkungan atau pembangunan
     berkelanjutan yang perlu dipertimbangkan dalam KRP
     (Kebijakan, Rencana, Program).

   ◦ Analisis dampak setiap alternatif strategi pembangunan dari
     KRP, khususnya isu-isu yang relevan dan memberikan
     masukan untuk optimalisasi dampak positif dan reduksi
     dampak negatif.

   ◦ Keterlibatan para pemangku kepentingan (stakeholders), baik
     pemerintah maupun non-pemerintah dalam perumusan
     alternatif-alternatif pembangunan.
   ◦ Bukan hanya sekedar dokumen atau pemenuhan prosedur/
     peraturan
Bagaimana mengintegrasikan KLHS/SEA dalam
          pengambilan keputusan?

           Dua pilihan pendekatan integrasi KLHS
            [Verheem, 2007]:

      Proses Menyatu                     Proses Terintegrasi
                                     Perencanaan             KLHS




Ke depan diharapkan implementasi KLHS menyatu dengan proses perencanaan pemba
Empat Langkah KLHS untuk RPJM
[diusulkan sebagai panduan implementasi KLHS terhadap
RPJMN/Renstra]

1. Persiapan KLHS
   Penentuan dan penjelasan elemen perencanaan
   Identifikasi kemungkinan dampak lingkungan dari KRP serta melakukan
    pertemuan dengan pemangku kepentingan
   Penyusunan Kerangka Acuan Kerja KLHS

2. Baseline/Data dasar
   Rona lingkungan hidup awal pembangunan tanpa Rencana/Program (KRP)

3. Analisis
   Penjelasan mengenai dampak jangka pendek dan panjang serta mitigasi
    untuk mengurangi dampak negatif
   Penjelasan mengenai aspek-aspek yang akan dipantau dalam implementasi
    Rencana (indikator lingkungan)

4. Rekomendasi
   Penyusunan dan evaluasi rekomendasi termasuk alternatif
   Laporan KLHS dipublikasikan atau dijadikan bagian yang terintegrasi
    dengan Rencana (KRP)
   Semua pemangku kepentingan mempunyai kemungkinan untuk
    memberikan masukan tambahan
Kendala dan Tantangan Implementasi
KLHS untuk RPJMN
   Otoritas Sektor (Kementerian/Lembaga) terhadap
    Perencanaan di masing-masing sektor
   Proses perencanaan  waktu dan muatan yang
    tersegregasi
   Proses perencanaan yang sudah mapan  tidak
    mudah menambah beban prosedur perencanaan
   Banyak/bervariasinya KRP pembangunan yang harus
    dikaji
   Proses politik dalam perencanaan pembangunan dan
    penganggaran
   Tingginya pertimbangan ekonomi dalam perencanaan
    pembangunan
   Kapasitas SDM dalam mengarusutamakan
    pertimbangan lingkungan hidup dalam perencanaan
Terima Kasih

More Related Content

Similar to Pembangunan Berkelanjutan dalam RPJP dan RPJM

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN BIDANG KETAHANAN PANGAN
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN BIDANG KETAHANAN PANGANKEBIJAKAN PEMBANGUNAN BIDANG KETAHANAN PANGAN
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN BIDANG KETAHANAN PANGANfrenkytanzil5
 
Rapat Kerja Gubernur, Bupati, dan Walikota Se-Kalimantan Timur
Rapat Kerja Gubernur, Bupati, dan Walikota Se-Kalimantan TimurRapat Kerja Gubernur, Bupati, dan Walikota Se-Kalimantan Timur
Rapat Kerja Gubernur, Bupati, dan Walikota Se-Kalimantan TimurKamen Ride
 
Arah Kebijakan Nasional Penanggulangan Kemiskinan
Arah Kebijakan Nasional Penanggulangan KemiskinanArah Kebijakan Nasional Penanggulangan Kemiskinan
Arah Kebijakan Nasional Penanggulangan KemiskinanOswar Mungkasa
 
FGD KAJIAN STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH DPRD.pptx
FGD KAJIAN STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH DPRD.pptxFGD KAJIAN STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH DPRD.pptx
FGD KAJIAN STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH DPRD.pptxssuser8905b3
 
Paparan Kepala Bappeda Propinsi Sumatera Barat pada Musrenbang Kota Solok 2014
Paparan Kepala Bappeda Propinsi Sumatera Barat pada Musrenbang Kota Solok  2014Paparan Kepala Bappeda Propinsi Sumatera Barat pada Musrenbang Kota Solok  2014
Paparan Kepala Bappeda Propinsi Sumatera Barat pada Musrenbang Kota Solok 2014Anton Setiadi
 
4.-Bappenas-_-Range-Final-KNAM-23.34_220329_Paparan-Kunci-MPPN-Musrenbang-Pro...
4.-Bappenas-_-Range-Final-KNAM-23.34_220329_Paparan-Kunci-MPPN-Musrenbang-Pro...4.-Bappenas-_-Range-Final-KNAM-23.34_220329_Paparan-Kunci-MPPN-Musrenbang-Pro...
4.-Bappenas-_-Range-Final-KNAM-23.34_220329_Paparan-Kunci-MPPN-Musrenbang-Pro...MuhammadAkielElhanie
 
20220113_Paparan - Kebijakan IKLH dalam Indikator Pembangunan Lingkungan Daer...
20220113_Paparan - Kebijakan IKLH dalam Indikator Pembangunan Lingkungan Daer...20220113_Paparan - Kebijakan IKLH dalam Indikator Pembangunan Lingkungan Daer...
20220113_Paparan - Kebijakan IKLH dalam Indikator Pembangunan Lingkungan Daer...ssuser19fa931
 
Paparan Pembukaan Forum PD F1.pdf
Paparan Pembukaan Forum PD F1.pdfPaparan Pembukaan Forum PD F1.pdf
Paparan Pembukaan Forum PD F1.pdfHendarko Ari
 
Share Knowledge Fia UB 2023.pdf
Share Knowledge Fia UB 2023.pdfShare Knowledge Fia UB 2023.pdf
Share Knowledge Fia UB 2023.pdfAnggoroRespati2
 
Paparan menteri ppn musrenbang prov aceh
Paparan menteri ppn musrenbang prov acehPaparan menteri ppn musrenbang prov aceh
Paparan menteri ppn musrenbang prov acehDadang Solihin
 
Laporan h asil evaluasi rpjmd sbd
Laporan h asil evaluasi rpjmd sbdLaporan h asil evaluasi rpjmd sbd
Laporan h asil evaluasi rpjmd sbdYudhistira Yewangoe
 
Manajemen mutu reformasi birokrasi
Manajemen mutu reformasi birokrasiManajemen mutu reformasi birokrasi
Manajemen mutu reformasi birokrasiFatihElluqmani
 
Rapat Dinas (Ka Bapelitbangda) Senin 9 Januari 2023.pptx
Rapat Dinas (Ka Bapelitbangda) Senin 9 Januari 2023.pptxRapat Dinas (Ka Bapelitbangda) Senin 9 Januari 2023.pptx
Rapat Dinas (Ka Bapelitbangda) Senin 9 Januari 2023.pptxResaSamaptaAhmad
 
HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI GORONTALO
HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI GORONTALOHASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI GORONTALO
HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI GORONTALOEKPD
 
Draft Bahan Paparan Rektor UGK ttg Ranwal RKPD GKidul 2024.pdf
Draft Bahan Paparan Rektor UGK ttg Ranwal RKPD GKidul 2024.pdfDraft Bahan Paparan Rektor UGK ttg Ranwal RKPD GKidul 2024.pdf
Draft Bahan Paparan Rektor UGK ttg Ranwal RKPD GKidul 2024.pdfProdiAPUGK
 
Potensi dan Kriteria Usulan Program dan Kegiatan melalui CSR
Potensi dan Kriteria Usulan Program dan Kegiatan melalui CSRPotensi dan Kriteria Usulan Program dan Kegiatan melalui CSR
Potensi dan Kriteria Usulan Program dan Kegiatan melalui CSRinfosanitasi
 
Arah Kebijakan Provinsi Jawa Tengah dalam Penanggulangan Kemiskinan.pptx
Arah Kebijakan Provinsi Jawa Tengah dalam Penanggulangan Kemiskinan.pptxArah Kebijakan Provinsi Jawa Tengah dalam Penanggulangan Kemiskinan.pptx
Arah Kebijakan Provinsi Jawa Tengah dalam Penanggulangan Kemiskinan.pptxKantorPunya
 
Paparan Sekda - KP RPD 2024-2026.pdf
Paparan Sekda - KP RPD 2024-2026.pdfPaparan Sekda - KP RPD 2024-2026.pdf
Paparan Sekda - KP RPD 2024-2026.pdfsyaruddin1
 
presentasi FKP RKPD 2024-Kepala Bappeda.pdf
presentasi FKP RKPD 2024-Kepala Bappeda.pdfpresentasi FKP RKPD 2024-Kepala Bappeda.pdf
presentasi FKP RKPD 2024-Kepala Bappeda.pdfssuserc48fc3
 
Pengarusutamaan dan Perluasan Pelaksanaan STBM dalam Upaya Pencapaian MDGs 7c
Pengarusutamaan dan Perluasan Pelaksanaan STBM dalam Upaya Pencapaian MDGs 7cPengarusutamaan dan Perluasan Pelaksanaan STBM dalam Upaya Pencapaian MDGs 7c
Pengarusutamaan dan Perluasan Pelaksanaan STBM dalam Upaya Pencapaian MDGs 7cOswar Mungkasa
 

Similar to Pembangunan Berkelanjutan dalam RPJP dan RPJM (20)

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN BIDANG KETAHANAN PANGAN
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN BIDANG KETAHANAN PANGANKEBIJAKAN PEMBANGUNAN BIDANG KETAHANAN PANGAN
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN BIDANG KETAHANAN PANGAN
 
Rapat Kerja Gubernur, Bupati, dan Walikota Se-Kalimantan Timur
Rapat Kerja Gubernur, Bupati, dan Walikota Se-Kalimantan TimurRapat Kerja Gubernur, Bupati, dan Walikota Se-Kalimantan Timur
Rapat Kerja Gubernur, Bupati, dan Walikota Se-Kalimantan Timur
 
Arah Kebijakan Nasional Penanggulangan Kemiskinan
Arah Kebijakan Nasional Penanggulangan KemiskinanArah Kebijakan Nasional Penanggulangan Kemiskinan
Arah Kebijakan Nasional Penanggulangan Kemiskinan
 
FGD KAJIAN STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH DPRD.pptx
FGD KAJIAN STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH DPRD.pptxFGD KAJIAN STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH DPRD.pptx
FGD KAJIAN STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH DPRD.pptx
 
Paparan Kepala Bappeda Propinsi Sumatera Barat pada Musrenbang Kota Solok 2014
Paparan Kepala Bappeda Propinsi Sumatera Barat pada Musrenbang Kota Solok  2014Paparan Kepala Bappeda Propinsi Sumatera Barat pada Musrenbang Kota Solok  2014
Paparan Kepala Bappeda Propinsi Sumatera Barat pada Musrenbang Kota Solok 2014
 
4.-Bappenas-_-Range-Final-KNAM-23.34_220329_Paparan-Kunci-MPPN-Musrenbang-Pro...
4.-Bappenas-_-Range-Final-KNAM-23.34_220329_Paparan-Kunci-MPPN-Musrenbang-Pro...4.-Bappenas-_-Range-Final-KNAM-23.34_220329_Paparan-Kunci-MPPN-Musrenbang-Pro...
4.-Bappenas-_-Range-Final-KNAM-23.34_220329_Paparan-Kunci-MPPN-Musrenbang-Pro...
 
20220113_Paparan - Kebijakan IKLH dalam Indikator Pembangunan Lingkungan Daer...
20220113_Paparan - Kebijakan IKLH dalam Indikator Pembangunan Lingkungan Daer...20220113_Paparan - Kebijakan IKLH dalam Indikator Pembangunan Lingkungan Daer...
20220113_Paparan - Kebijakan IKLH dalam Indikator Pembangunan Lingkungan Daer...
 
Paparan Pembukaan Forum PD F1.pdf
Paparan Pembukaan Forum PD F1.pdfPaparan Pembukaan Forum PD F1.pdf
Paparan Pembukaan Forum PD F1.pdf
 
Share Knowledge Fia UB 2023.pdf
Share Knowledge Fia UB 2023.pdfShare Knowledge Fia UB 2023.pdf
Share Knowledge Fia UB 2023.pdf
 
Paparan menteri ppn musrenbang prov aceh
Paparan menteri ppn musrenbang prov acehPaparan menteri ppn musrenbang prov aceh
Paparan menteri ppn musrenbang prov aceh
 
Laporan h asil evaluasi rpjmd sbd
Laporan h asil evaluasi rpjmd sbdLaporan h asil evaluasi rpjmd sbd
Laporan h asil evaluasi rpjmd sbd
 
Manajemen mutu reformasi birokrasi
Manajemen mutu reformasi birokrasiManajemen mutu reformasi birokrasi
Manajemen mutu reformasi birokrasi
 
Rapat Dinas (Ka Bapelitbangda) Senin 9 Januari 2023.pptx
Rapat Dinas (Ka Bapelitbangda) Senin 9 Januari 2023.pptxRapat Dinas (Ka Bapelitbangda) Senin 9 Januari 2023.pptx
Rapat Dinas (Ka Bapelitbangda) Senin 9 Januari 2023.pptx
 
HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI GORONTALO
HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI GORONTALOHASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI GORONTALO
HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI GORONTALO
 
Draft Bahan Paparan Rektor UGK ttg Ranwal RKPD GKidul 2024.pdf
Draft Bahan Paparan Rektor UGK ttg Ranwal RKPD GKidul 2024.pdfDraft Bahan Paparan Rektor UGK ttg Ranwal RKPD GKidul 2024.pdf
Draft Bahan Paparan Rektor UGK ttg Ranwal RKPD GKidul 2024.pdf
 
Potensi dan Kriteria Usulan Program dan Kegiatan melalui CSR
Potensi dan Kriteria Usulan Program dan Kegiatan melalui CSRPotensi dan Kriteria Usulan Program dan Kegiatan melalui CSR
Potensi dan Kriteria Usulan Program dan Kegiatan melalui CSR
 
Arah Kebijakan Provinsi Jawa Tengah dalam Penanggulangan Kemiskinan.pptx
Arah Kebijakan Provinsi Jawa Tengah dalam Penanggulangan Kemiskinan.pptxArah Kebijakan Provinsi Jawa Tengah dalam Penanggulangan Kemiskinan.pptx
Arah Kebijakan Provinsi Jawa Tengah dalam Penanggulangan Kemiskinan.pptx
 
Paparan Sekda - KP RPD 2024-2026.pdf
Paparan Sekda - KP RPD 2024-2026.pdfPaparan Sekda - KP RPD 2024-2026.pdf
Paparan Sekda - KP RPD 2024-2026.pdf
 
presentasi FKP RKPD 2024-Kepala Bappeda.pdf
presentasi FKP RKPD 2024-Kepala Bappeda.pdfpresentasi FKP RKPD 2024-Kepala Bappeda.pdf
presentasi FKP RKPD 2024-Kepala Bappeda.pdf
 
Pengarusutamaan dan Perluasan Pelaksanaan STBM dalam Upaya Pencapaian MDGs 7c
Pengarusutamaan dan Perluasan Pelaksanaan STBM dalam Upaya Pencapaian MDGs 7cPengarusutamaan dan Perluasan Pelaksanaan STBM dalam Upaya Pencapaian MDGs 7c
Pengarusutamaan dan Perluasan Pelaksanaan STBM dalam Upaya Pencapaian MDGs 7c
 

More from Rio Prastia

Talkshow KLHS paparan Deputi Tata Lingkungan-KLH
Talkshow KLHS paparan Deputi Tata Lingkungan-KLHTalkshow KLHS paparan Deputi Tata Lingkungan-KLH
Talkshow KLHS paparan Deputi Tata Lingkungan-KLHRio Prastia
 
Talkshow KLHS - Materi Dirjen Planologi - Kementerian Kehutanan
Talkshow KLHS - Materi Dirjen Planologi - Kementerian KehutananTalkshow KLHS - Materi Dirjen Planologi - Kementerian Kehutanan
Talkshow KLHS - Materi Dirjen Planologi - Kementerian KehutananRio Prastia
 
Urgensi KLHS-Dr. Sony Keraf
Urgensi KLHS-Dr. Sony KerafUrgensi KLHS-Dr. Sony Keraf
Urgensi KLHS-Dr. Sony KerafRio Prastia
 
Penyelenggaraan klhs rtrw sulut
Penyelenggaraan klhs rtrw sulutPenyelenggaraan klhs rtrw sulut
Penyelenggaraan klhs rtrw sulutRio Prastia
 
Bahan tayang menteri pu rakornas klhs
Bahan tayang menteri pu   rakornas klhsBahan tayang menteri pu   rakornas klhs
Bahan tayang menteri pu rakornas klhsRio Prastia
 
Bahan kemendagri
Bahan kemendagriBahan kemendagri
Bahan kemendagriRio Prastia
 
Sea in europe martin
Sea in europe martinSea in europe martin
Sea in europe martinRio Prastia
 

More from Rio Prastia (7)

Talkshow KLHS paparan Deputi Tata Lingkungan-KLH
Talkshow KLHS paparan Deputi Tata Lingkungan-KLHTalkshow KLHS paparan Deputi Tata Lingkungan-KLH
Talkshow KLHS paparan Deputi Tata Lingkungan-KLH
 
Talkshow KLHS - Materi Dirjen Planologi - Kementerian Kehutanan
Talkshow KLHS - Materi Dirjen Planologi - Kementerian KehutananTalkshow KLHS - Materi Dirjen Planologi - Kementerian Kehutanan
Talkshow KLHS - Materi Dirjen Planologi - Kementerian Kehutanan
 
Urgensi KLHS-Dr. Sony Keraf
Urgensi KLHS-Dr. Sony KerafUrgensi KLHS-Dr. Sony Keraf
Urgensi KLHS-Dr. Sony Keraf
 
Penyelenggaraan klhs rtrw sulut
Penyelenggaraan klhs rtrw sulutPenyelenggaraan klhs rtrw sulut
Penyelenggaraan klhs rtrw sulut
 
Bahan tayang menteri pu rakornas klhs
Bahan tayang menteri pu   rakornas klhsBahan tayang menteri pu   rakornas klhs
Bahan tayang menteri pu rakornas klhs
 
Bahan kemendagri
Bahan kemendagriBahan kemendagri
Bahan kemendagri
 
Sea in europe martin
Sea in europe martinSea in europe martin
Sea in europe martin
 

Pembangunan Berkelanjutan dalam RPJP dan RPJM

  • 1. Pengarusutamaan Pembangunan Berkelanjutan dalam RPJP dan RPJM Direktur Lingkungan Hidup Kementerian PPN/Bappenas Disampaikan dalam Rapat Koordinasi KLHS Tahun 2012 Putri Duyung Cottage , 10 Juli 2012
  • 2. Kerangka Paparan I. Pendahuluan II. Pengarusutamaan Pembangunan Berkelanjutan dalam Perencanaan Pembangunan Nasional III. Langkah-langkah Menuju Pembangunan Berkelanjutan IV. Implementasi KLHS dalam Perencanaan Pembangunan Nasional
  • 4. Istilah Pembangunan Berbagai istilah Pembangunan  Pembangunan Berkelanjutan  Pembangunan Berwawasan Lingkungan  Pembangunan Hijau  Pembangunan Rendah Karbon
  • 5. PRINSIP UTAMA  Daya dukung dan Daya Tampung  Keberlanjutan Sosial, Ekonomi dan Lingkungan  Keadilan antar generasi (intergenerational equity)  Keadilan dalam satu generasi (intragenerational equity)  Prinsip pencegahan dini (precautionary principle)  Perlindungan keanekaragaman hayati (conservation of biological diversity)  Internalisasi biaya lingkungan dan mekanisme insentif (internalisation of
  • 6. Tiga Pilar Pembangunan • Ekonomi economically viable • Sosial socially acceptable • Lingkungan environmentally sustainable + Tata Kelola
  • 7. II. Pengarusutamaan Pembangunan Berkelanjutan dalam Perencanaan Pembangunan Nasional
  • 8. VISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG 2005-2025 TERWUJUDNYA INDONESIA YANG SEJAHTERA, DEMOKRATIS DAN BERKEADILAN 8 Misi Pembangunan: 1. Mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan beradab berdasarkan falsafah Pancasila 2. Mewujudkan bangsa yang berdaya-saing 3. Mewujudkan masyarakat demokratis berlandaskan hukum 4. Mewujudkan Indonesia aman, damai, dan bersatu 5. Mewujudkan pemerataan pembangunan dan berkeadilan 6. Mewujudkan Indonesia asri dan lestari 7. Mewujudkan Indonesia menjadi negara kepulauan yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional 8. Mewujudkan Indonesia berperan penting dalam pergaulan dunia internasional KEBERLANJUTAN MERUPAKAN JALAN KEHIDUPAN BANGSA INDONESIA DAN SECARA EKSPLISIT DINYATAKAN SEBAGAI VISI BANGSA 8
  • 9. RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJMN) 2010-2014 RPJMN 2010-2014 2010 2011 RKP 2012 RKP 2013 Proyeksi 2014 Pertumbuhan Ekonomi 6,1% 6,4 % 6,5%-6,9% sekitar 7% 7,0%-7,7% Pengangguran 7,1% 7,0 % 6,4%-6,6% 5,8%-6,1% 5%-6% Kemiskinan 13,3% 12,5% 10,5%-11.5% 9,5%-10,5% 8%-10% RKP 2010 RKP 2011 RKP 2012 RKP 2013 RKP 2014 Pemulihan Percepatan Percepatan dan Memperkuat Untuk ditentukan Ekonomi dan Pertumbuhan perluasan Perekonomian selanjutnya Mempertahankan Ekonomi yang pertumbuhan Domestik bagi Kesejahteraan merata didukung ekonomi guna peningkatan dan Rakyat oleh Pemerintahan meningkatkan perluasan yang kuat dan kesejahteraan kesejahteraan sinergi antara rakyat secara rakyat pembangunan inklusif dan merata Pusat dan Daerah
  • 10. Perspektif Pembangunan Berkelanjutan dalam RPJMN 2010-2014 • Pengintegrasian isu pembangunan berkelanjutan ke dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan dalam semua sektor dan daerah • Perbaikan Kualitas Lingkungan dengan target indikator peningkatan kualitas lingkungan dalam 5 tahun ke depan Sasaran • Mengembangkan, menyepakati dan menggunakan Indeks Kualitas Lingkungan sebagai salah satu instrumen mengukur keberhasilan pembangunan • Merupakan upaya terintegrasi antara sektor dan daerah • Tidak mengindikasikan tambahan anggaran, merupakan kegiatan yang terintegrasi/terarusutamakan dalam perencanaan • Mempertimbangkan aspek lingkungan (daya dukung) dan aspek sosial Kriteria • Diprioritaskan untuk kegiatan strategis dan yang utamanya memberikan dampak pada lingkungan • Program dan Kegiatan yang mendukung upaya kelestarian lingkungan baik air, udara maupun lahan. Indikator
  • 11. Prioritas Nasional RPJMN 2010-2014 Prioritas Nasional Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola 1 9 Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana 2 Pendidikan 10 Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, & 3 Kesehatan Pasca-konflik 4 Penanggulangan Kemiskinan 11 Kebudayaan, Kreativitas dan Inovasi Teknologi 5 Ketahanan Pangan 12 Bidang Politik, Hukum dan Keamanan 6 Infrastruktur Iklim Investasi dan Iklim Usaha 13 Bidang Perekonomian 7 14 Bidang Kesejahteraan Rakyat 8 Energi • Pro-growth Strategi • Pro-job • Pro-poor Kebijakan pembangunan yang berkelanjutan 4 Jalur • Pro-environment melalui internalisasi dan integrasi 3 +1 (kelembagaan) pilar utama pembangunan dan perbaikan daya dukung untuk mendukung pencapaian pertumbuhan ekonomi, peningkatan kesempatan kerja dan pengurangan kemiskinan
  • 12. Sasaran Pembangunan Berkelanjutan RKP 2013  Meningkatnya pelaksanaan prinsip pembangunan berkelanjutan dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan  Terpadunya pelaksanaan program-program pembangunan yang mengarah kepada perwujudan pembangunan berkelanjutan, yaitu: MDGs, Ekonomi Hijau, serta penerapan KLHS dalam perencanaan pembangunan  Ditetapkannya satu alat untuk mengukur pencapaian pembangunan berkelanjutan  Terwujudnya peningkatan kapasitas kelembagaan dan aparat pemerintah di Indonesia untuk penerapan Pembanguan Berkelanjutan
  • 13. Komposisi Anggaran APBN  Perbandingan antara seluruh belanja negara dalam APBN dengan belanja bidang Lingkungan Hidup (APBN dalam triliun rupiah)  perlunya internalisasi (pengarusutamaan) pertimbangan lingkungan dalam anggaran sektor terkait
  • 14. Pengembangan Instrumen Menuju Pembangunan Berkelanjutan  Valuasi (nilai) lingkungan dan sumber daya alam dan mengintegrasikannya ke dalam perencanaan  KLHS (kajian lingkungan hidup strategis), analisa dampak lingkungan dari suatu kebijakan, rencana dan program untuk penguatan perencanaan pembangunan  Pengembangan Indikator Pembangunan yang memasukkan kondisi sumber daya alam dan lingkungan hidup (PDB Hijau, Genuine Savings, Indikator Kualitas Lingkungan Hidup dan Indikator lain)  Pengembangan insentif dan disinsentif (pricing, pajak, payment for environmental services dsb) bagi daerah, swasta dan masyarakat agar pertimbangan lingkungan hidup terinternalisasi dalam perilaku perusahaan, pemda dan masyarakat
  • 15. Indikator Pembangunan tahun 2009 PROVINSI PDRB TOTAL PDRB/CAPITA HDI Rangking (Miliar RP.) (Juta RP.) HDI EQI (1) (2) (3) (5) (6) (7) N.A.D 70 758 16.22 71.31 17 72.47 Sumatera Utara 236 354 17.84 73.80 8 62.48 Sumatera Barat 76 295 15.80 73.44 9 87.04 Riau 319 511 60.21 75.60 3 Kep.Riau 63 893 42.17 74.54 6 51.65 Jambi 42 816 15.11 72.45 13 75.04 Sumatera Selatan 136 558 18.91 72.61 10 69.30 Bangka Belitung 22 614 19.87 72.55 11 52.15 Bengkulu 15 533 9.32 72.55 12 79.58 Lampung 88 322 11.79 70.93 21 73.64 DKI Jakarta 757 023 82.08 77.36 1 41.73 Jawa Barat 652 029 15.71 71.64 15 49.69 Banten 133 029 13.60 70.06 23 50.86 Jawa Tengah 392 984 11.96 72.10 14 55.40 D.I. Yogyakarta 41 427 11.83 75.23 4 53.52 Jawa Timur 684 231 18.35 71.06 18 59.01 Kalimantan Barat 53 866 12.47 68.79 28 71.92 Kalimantan Tengah 36 224 17.37 74.36 7 45.70 Kalimantan Selatan 51 177 14.64 69.30 26 48.25 Kalimantan Timur 281 414 88.92 75.11 5 68.63 Sulawesi Utara 32 050 14.38 75.68 2 Gorontalo 7 083 7.20 69.79 24 88.21 Sulawesi Tengah 32 057 12.93 70.70 22 68.51 Sulawesi Selatan 99 905 12.63 70.94 20 Sulawesi Barat 8 672 8.28 69.18 27 67.62 Sulawesi Tenggara 25 656 12.11 69.52 25 60.53 Bali 57 579 16.22 71.52 16 85.50 N.T.B 41 786 9.42 64.66 32 73.69 N.T.T 24 139 5.23 66.60 31 66.61 Maluku 7 069 5.28 70.96 19 Maluku Utara 4 688 4.81 68.63 29 78.80 Papua 66 652 31.78 64.53 33 Papua Barat 14 548 19.56 68.58 30 75.30 INDONESIA 5 613 442 24.26 71.76 - 59.79
  • 16. Indikator PDB dan PDB Hijau 6000 5000 4000 triliun rupiah 3000 2000 1000 0 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 PDB 1389.8 1684.3 1821.8 2013.6 2295.8 2774.3 3339.2 3950.9 4951.4 PDB HIJAU 1163 1429.7 1561.6 1733.9 1951.8 2322.1 2810.2 3333.6 4140.5 Genuine Saving 261.6 333.8 266.2 276.4 317 416.8 555.4 646 909.3 Sumber: BPS dan Pengolahan Bappenas
  • 17. III. Langkah-langkah Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan
  • 18. Pilar Lingkungan Hidup (1)  Penurunan emisi gas rumah kaca (RAN GRK) sebesar 26 persen – upaya sendiri dan 41 persen dengan dukungan kerjasama internasional.  Pelaksanaan RAN GRK:  Pembangunan pilar lingkungan dengan indikator terukur dan valuasi yang tepat  kesempatan memberikan “return” atau imbalan yang tepat atas jasa lingkungan  penyediaan jasa lingkungan dalam jumlah dan kualitas yang memadai.  Mempermudah internalisasi pertimbangan lingkungan ke dalam pilar ekonomi untuk membentuk apa yang disebut dengan ekonomi hijau (green economy). 18
  • 19. Pilar Lingkungan ..... (2)  RAN GRK dituangkan dalam Peraturan Presiden (Prepres) No. 61 Tahun 2011  Berisi tentang:  Alokasi target penurunan emisi 5 (lima) sektor utama yaitu: kehutanan dan lahan gambut; pertanian; energi dan transportasi; industri dan pengelolaan limbah;  Identifikasi program pembangunan untuk melaksanakan dan memfasilitasi pelaksanaan penurunan emisi GRK. Untuk mempermudah pelaksanaan oleh K/L dan para pihak  Pelaksanaan di tingkat daerah  Rencana Aksi Daerah penurunan emisi Gas Rumah Kaca (RAD GRK)  Saat ini sedang dilakukan bimbingan dan pendampingan untuk penyusunan RAD GRK) untuk 33 provinsi.  Cerminan penerapan strategi pro-environment untuk pengembangan konsep pembangunan berkelanjutan, khususnya pilar lingkungan hidup. 19
  • 20. Pilar Sosial (1)  Capaian: Indonesia telah cukup sukses dalam pencapaian indikator Tujuan Pembangunan Millenium (Millennium Development Goals/MDGs).  Evaluasi MDG 2011:  On-track: (i) menanggulangi kemiskinan dan kelaparan; (ii) mencapai pendidikan dasar untuk semua; (iii) mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan; (iv) menurunkan angka kematian anak; (v) meningkatkan kesehatan ibu (kecuali untuk angka kematian ibu per 100 kelahiran); (vi) memerangi HIV/AIDs, malaria, dan penyakit menular lainnya (kecuali mengendalikan penyebaran kasus baru HIV/AIDs dan akses terhadap pengobatan HIV/AIDs); (vii) memastikan kelestarian lingkungan hidup (kecuali rasio luas kawasan 11 tertutup pepohonan, jumlah emisi CO2, dan proporsi rumah tangga tanpa akses terhadap air minum layak dan sanitasi layak); dan (viii) mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan.  Sebagian besar tujuan diharap tercapai pada tahun 2015. 20
  • 21. Pilar Sosial (2)  Pembangunan ekonomi yang inklusif:  Perluasan kesempatan kerja dan penurunan angka kemiskinan.  Wujud: akses yang lebih luas kepada semua kelompok masyarakat dalam pelayanan pendidikan, kesehatan, dan kesempatan kerja.  Wujud: program-program pro-rakyat yang bersifat affirmative untuk kelompok rakyat miskin  4 (empat) klaster sebagai berikut: (i) Klaster 1, Program Bantuan dan Jaminan Sosial - mengurangi beban masyarakat dan keluarga miskin dalam pemenuhan kebutuhan dasar; (ii) Klaster 2, Program Pemberdayaan Masyarakat - meningkatkan kapasitas, kemandirian, dan keterlibatan penduduk miskin dalam pembangunan; (iii) Klaster 3, Program Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, (iv) Klaster 4, Program Pro-Rakyat - melengkapi berbagai program dan kegiatan tiga klaster – khususnya wilayah 21
  • 22. Pilar Ekonomi (perluasan)  Percepatan pembangunan ekonomi yang lebih merata  Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI)  MP3EI meliputi:  Pembangunan ekonomi di 6 (enam) koridor ekonomi;  Peningkatan konektivitas domestik; dan  Pembangunan SDM, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kapasitas untuk melakukan inovasi. Pertumbuhan ekonomi  lebih merata antar daerah dan antar lapisan masyarakat  mengurangi kesenjangan dan ketidakadilan.  Upaya menghijauan MP3EI  berdasarkan aturan UU Lingkungan Hidup, Penataan Ruang, REDD, RAN- RAD GRK 22
  • 23. IV. Implementasi Kajian Lingkungan Hidup Strategis [KLHS] dalam Perencanaan Pembangunan
  • 24. Dasar Hukum  Undang-undang Pengelolaan dan Perlindungan Lingkungan Hidup No. 32 tahun 2009 pasal 15-18  Permen Lingkungan Hidup No. 09/2011 tentang Pedoman Umum Kajian Lingkungan Hidup Strategis  Peraturan Pemerintah (PP) mengenai KLHS  sedang dalam penyusunan
  • 25. Urgensi Kajian Lingkungan Hidup Strategis [KLHS]  Sumber masalah degradasi SDA dan LH berawal dari proses pengambilan keputusan  upaya penanggulangan degradasi SDA dan LH harus dimulai dari proses pengambilan keputusan pembangunan pula.  Sebagai alat pengikat antar para pelaku perencana pembangunan berinteraksi secara sinergis
  • 26. Kriteria Acuan Studi KLHS KLHS memuat kajian antara lain: 1.Kapasitas daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup untuk pembangunan; 2.Perkiraan mengenai dampak dan risiko lingkungan hidup; 3.Kinerja layanan/jasa ekosistem; 4.Efisiensi pemanfaatan sumber daya alam; 5.Tingkat kerentanan dan kapasitas adaptasi terhadap perubahan iklim; dan 6.Tingkat ketahanan dan potensi keanekaragaman hayati. UU PPLH Pasal 16
  • 27. KLHS Melahirkan Alternatif KRP dan Meningkatkan Mutu Perencanaan KLHS harus mampu mendorong alternatif –alternatif baru pembangunan melalui: ◦ Identifikasi isu-isu utama lingkungan atau pembangunan berkelanjutan yang perlu dipertimbangkan dalam KRP (Kebijakan, Rencana, Program). ◦ Analisis dampak setiap alternatif strategi pembangunan dari KRP, khususnya isu-isu yang relevan dan memberikan masukan untuk optimalisasi dampak positif dan reduksi dampak negatif. ◦ Keterlibatan para pemangku kepentingan (stakeholders), baik pemerintah maupun non-pemerintah dalam perumusan alternatif-alternatif pembangunan. ◦ Bukan hanya sekedar dokumen atau pemenuhan prosedur/ peraturan
  • 28. Bagaimana mengintegrasikan KLHS/SEA dalam pengambilan keputusan? Dua pilihan pendekatan integrasi KLHS [Verheem, 2007]: Proses Menyatu Proses Terintegrasi Perencanaan KLHS Ke depan diharapkan implementasi KLHS menyatu dengan proses perencanaan pemba
  • 29. Empat Langkah KLHS untuk RPJM [diusulkan sebagai panduan implementasi KLHS terhadap RPJMN/Renstra] 1. Persiapan KLHS  Penentuan dan penjelasan elemen perencanaan  Identifikasi kemungkinan dampak lingkungan dari KRP serta melakukan pertemuan dengan pemangku kepentingan  Penyusunan Kerangka Acuan Kerja KLHS 2. Baseline/Data dasar  Rona lingkungan hidup awal pembangunan tanpa Rencana/Program (KRP) 3. Analisis  Penjelasan mengenai dampak jangka pendek dan panjang serta mitigasi untuk mengurangi dampak negatif  Penjelasan mengenai aspek-aspek yang akan dipantau dalam implementasi Rencana (indikator lingkungan) 4. Rekomendasi  Penyusunan dan evaluasi rekomendasi termasuk alternatif  Laporan KLHS dipublikasikan atau dijadikan bagian yang terintegrasi dengan Rencana (KRP)  Semua pemangku kepentingan mempunyai kemungkinan untuk memberikan masukan tambahan
  • 30. Kendala dan Tantangan Implementasi KLHS untuk RPJMN  Otoritas Sektor (Kementerian/Lembaga) terhadap Perencanaan di masing-masing sektor  Proses perencanaan  waktu dan muatan yang tersegregasi  Proses perencanaan yang sudah mapan  tidak mudah menambah beban prosedur perencanaan  Banyak/bervariasinya KRP pembangunan yang harus dikaji  Proses politik dalam perencanaan pembangunan dan penganggaran  Tingginya pertimbangan ekonomi dalam perencanaan pembangunan  Kapasitas SDM dalam mengarusutamakan pertimbangan lingkungan hidup dalam perencanaan

Editor's Notes

  1. Data dari Dari Roadmap