Pasien perempuan berusia 52 tahun dirujuk ke rumah sakit dengan keluhan bibir mencong ke kanan dan mata kiri tidak bisa tertutup rapat. Pemeriksaan menemukan gangguan pada saraf wajah (Nervus Facialis) sebelah kiri. Diagnosisnya adalah parese nervus facialis tipe perifer sehingga didiagnosis menderita Bell's palsy. Pengobatan yang diberikan antara lain prednison dan antivirus.
Webinar PDPI 11 June - Dr Amira - COPD Management in COVID-19-era.pdfMbakRocker
Dokumen tersebut membahas tentang diagnosis dan rehabilitasi penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). PPOK merupakan penyakit paru kronik yang disebabkan oleh paparan berbahaya dan memiliki gejala seperti sesak napas dan batuk kronik. Diagnosis didasarkan pada hasil spirometri dan tingkat keparahan ditentukan berdasarkan gejala dan risiko eksaserbasi. Pengobatan meliputi obat bronkodilator, kortikosteroid inhal
PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI Suharti Wairagya
Pada dokumen tersebut membahas tentang penatalaksanaan terkini penyakit kulit dalam praktek sehari-hari. Dokumen ini memberikan ringkasan singkat tentang berbagai topik infeksi kulit seperti varicella, herpes zoster, herpes simpleks, impetigo, erisipelas, selulitis, kusta dan reaksi kustanya, serta kandidiasis dan dermatofilosis.
Cairan intravena terdiri dari cairan kristaloid dan koloid yang digunakan untuk resusitasi akut dan terapi rumatan. Cairan kristaloid meliputi cairan hipotonik, isotonik, dan hipertonik yang berbeda dalam distribusi dan penggunaannya, sementara cairan koloid seperti albumin dan HES berperan sebagai ekspander volume. Prinsip terapi cairan meliputi penggantian kehilangan harian dan abnormal untuk memelihara hidrasi dan elektrolit tub
Dokumen tersebut membahas berbagai kondisi radiologi seperti efusi pleura, pneumotoraks, edema paru, tumor mediastinum, karsinoma paru, TB paru dengan HIV, sinusitis, dan atelektasis. Diberikan gambaran radiologi dan ciri-ciri utama dari masing-masing kondisi.
Pasien perempuan berusia 52 tahun dirujuk ke rumah sakit dengan keluhan bibir mencong ke kanan dan mata kiri tidak bisa tertutup rapat. Pemeriksaan menemukan gangguan pada saraf wajah (Nervus Facialis) sebelah kiri. Diagnosisnya adalah parese nervus facialis tipe perifer sehingga didiagnosis menderita Bell's palsy. Pengobatan yang diberikan antara lain prednison dan antivirus.
Webinar PDPI 11 June - Dr Amira - COPD Management in COVID-19-era.pdfMbakRocker
Dokumen tersebut membahas tentang diagnosis dan rehabilitasi penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). PPOK merupakan penyakit paru kronik yang disebabkan oleh paparan berbahaya dan memiliki gejala seperti sesak napas dan batuk kronik. Diagnosis didasarkan pada hasil spirometri dan tingkat keparahan ditentukan berdasarkan gejala dan risiko eksaserbasi. Pengobatan meliputi obat bronkodilator, kortikosteroid inhal
PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI Suharti Wairagya
Pada dokumen tersebut membahas tentang penatalaksanaan terkini penyakit kulit dalam praktek sehari-hari. Dokumen ini memberikan ringkasan singkat tentang berbagai topik infeksi kulit seperti varicella, herpes zoster, herpes simpleks, impetigo, erisipelas, selulitis, kusta dan reaksi kustanya, serta kandidiasis dan dermatofilosis.
Cairan intravena terdiri dari cairan kristaloid dan koloid yang digunakan untuk resusitasi akut dan terapi rumatan. Cairan kristaloid meliputi cairan hipotonik, isotonik, dan hipertonik yang berbeda dalam distribusi dan penggunaannya, sementara cairan koloid seperti albumin dan HES berperan sebagai ekspander volume. Prinsip terapi cairan meliputi penggantian kehilangan harian dan abnormal untuk memelihara hidrasi dan elektrolit tub
Dokumen tersebut membahas berbagai kondisi radiologi seperti efusi pleura, pneumotoraks, edema paru, tumor mediastinum, karsinoma paru, TB paru dengan HIV, sinusitis, dan atelektasis. Diberikan gambaran radiologi dan ciri-ciri utama dari masing-masing kondisi.
Dokumen tersebut membahas lokasi dan pola gangguan pergerakan yang disebabkan oleh berbagai jenis lesi sistem saraf pusat dan perifer. Lesi pada Upper Motor Neurone, Lower Motor Neurone, Neuromuscular Junction, otot, basal ganglia dan cerebellum dapat menyebabkan kelemahan, gangguan pergerakan, dan gangguan sensasi dengan karakteristik yang berbeda untuk setiap lokasi lesi. Dokumen ini berguna untuk mendiagnosis lokasi le
Ringkasan dokumen kasus medis pasien laki-laki berusia 53 tahun dengan keluhan utama nyeri dan bengkak pada pergelangan kaki. Pemeriksaan fisik menunjukkan tanda inflamasi pada pergelangan kaki sebelah kanan. Hasil laboratorium menunjukkan kadar asam urat tinggi. Diagnosis klinis gouty arthritis ditegakkan. Penatalaksanaan meliputi istirahat, infus, analgesik, dan penurun kadar asam urat.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai situs web untuk mendapatkan bantuan tugas sekolah, serta laporan kasus medis mengenai pasien radikulopati lumbal.
Buku ini memberikan update terbaru tentang definisi, epidemiologi, patofisiologi, gejala, dan penatalaksanaan sepsis. Sepsis didefinisikan sebagai respons sistemik radang terhadap infeksi yang dapat menyebabkan disfungsi organ. Buku ini menjelaskan berbagai tingkatan keparahan sepsis mulai dari SIRS, sepsis, sepsis berat, hingga syok septik beserta kriterianya. Penatalaksanaan sepsis meliputi antibiotik, drainase, dukungan organ, dan terapi sp
Dokumen tersebut membahas tentang fluida tubuh, termasuk fungsi, distribusi, perpindahan, gangguan keseimbangan, dan penilaian kebutuhan cairan. Dibahas pula berbagai jenis cairan infus, mekanisme, dan klasifikasi berdasarkan tonisitasnya."
Laporan kasus ini membahas diagnosa morbili pada pasien perempuan berusia 4 tahun dengan gejala demam berkelanjutan, ruam di seluruh tubuh, dan komplikasi bronkopneumonia bilateral. Pemeriksaan fisik menunjukkan tanda infeksi dan ruam makulopapular, sedangkan pemeriksaan penunjang menunjukkan leukositosis dan hasil röntgen thoraks menunjukkan bronkopneumonia bilateral. Diagnosis kerja adalah morbili dengan komplikasi bronk
Tonsilitis kronik merupakan peradangan kronik pada tonsil yang biasanya disebabkan oleh infeksi berulang atau subklinis. Bakteri penyebab antara lain Streptokokus dan Staphylokokus. Faktor risiko meliputi higiene mulut buruk, rokok, dan alergi.
Laporan Kasus Tinea (Pityriasis) versicolorazmiarraga
Berikut adalah ringkasan dokumen laporan kasus Tinea (Pityriasis) versicolor dalam 3 kalimat:
Kasus seorang pria berusia 18 tahun dengan keluhan bercak kulit di dada yang muncul sejak 2 bulan lalu. Pemeriksaan menunjukkan skuama hipopigmentasi dan hiperpigmentasi di dada. Diagnosis yang didiagnosis adalah Tinea (Pityriasis) versicolor berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemerik
Ringkasan singkat dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut memberikan cara cepat menghitung tetesan infus dengan menggunakan rumus dan contoh soal
2. Ada dua jenis infus yang dijelaskan, yaitu untuk dewasa dan anak
3. Untuk dewasa menggunakan infus macro drip dengan faktor tetes berbeda antara merek Otsuka dan Terumo, sedangkan untuk anak menggunakan micro drip dengan faktor tetes
Dokumen tersebut membahas tentang kasus pasien laki-laki berumur 57 tahun dengan keluhan sesak napas yang didiagnosis menderita PPOK eksaserbasi akut berdasarkan pemeriksaan fisik dan laboratorium. Pasien dirawat inap dan mendapat penatalaksanaan obat-obatan serta pemantauan perkembangan kondisinya.
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang pptSyscha Lumempouw
Dokumen tersebut berisi laporan kasus tentang pasien laki-laki berusia 1 tahun yang mengalami diare akut disertai dehidrasi ringan. Pasien mengalami buang air besar lebih dari 5 kali sehari selama 2 hari dengan isi ampas dan berwarna kuning. Setelah pemeriksaan fisik dan diagnostik, pasien didiagnosis mengalami diare akut dan dehidrasi ringan serta mendapatkan penatalaksanaan berupa rehidrasi oral dan pengaw
Kasus ini mendiagnosis pasien dengan sindrom nefrotik berdasarkan gejala proteinuria masif, hipoalbuminemia, dan edema. Diagnosis bandingnya adalah glomerulonefritis akut pasca streptokokus karena hasil pemeriksaan anti streptolisin reaktif. Penatalaksanaannya meliputi rawat inap, diet protein rendah, obat prednison dan transfusi albumin.
Dokumen tersebut membahas lokasi dan pola gangguan pergerakan yang disebabkan oleh berbagai jenis lesi sistem saraf pusat dan perifer. Lesi pada Upper Motor Neurone, Lower Motor Neurone, Neuromuscular Junction, otot, basal ganglia dan cerebellum dapat menyebabkan kelemahan, gangguan pergerakan, dan gangguan sensasi dengan karakteristik yang berbeda untuk setiap lokasi lesi. Dokumen ini berguna untuk mendiagnosis lokasi le
Ringkasan dokumen kasus medis pasien laki-laki berusia 53 tahun dengan keluhan utama nyeri dan bengkak pada pergelangan kaki. Pemeriksaan fisik menunjukkan tanda inflamasi pada pergelangan kaki sebelah kanan. Hasil laboratorium menunjukkan kadar asam urat tinggi. Diagnosis klinis gouty arthritis ditegakkan. Penatalaksanaan meliputi istirahat, infus, analgesik, dan penurun kadar asam urat.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai situs web untuk mendapatkan bantuan tugas sekolah, serta laporan kasus medis mengenai pasien radikulopati lumbal.
Buku ini memberikan update terbaru tentang definisi, epidemiologi, patofisiologi, gejala, dan penatalaksanaan sepsis. Sepsis didefinisikan sebagai respons sistemik radang terhadap infeksi yang dapat menyebabkan disfungsi organ. Buku ini menjelaskan berbagai tingkatan keparahan sepsis mulai dari SIRS, sepsis, sepsis berat, hingga syok septik beserta kriterianya. Penatalaksanaan sepsis meliputi antibiotik, drainase, dukungan organ, dan terapi sp
Dokumen tersebut membahas tentang fluida tubuh, termasuk fungsi, distribusi, perpindahan, gangguan keseimbangan, dan penilaian kebutuhan cairan. Dibahas pula berbagai jenis cairan infus, mekanisme, dan klasifikasi berdasarkan tonisitasnya."
Laporan kasus ini membahas diagnosa morbili pada pasien perempuan berusia 4 tahun dengan gejala demam berkelanjutan, ruam di seluruh tubuh, dan komplikasi bronkopneumonia bilateral. Pemeriksaan fisik menunjukkan tanda infeksi dan ruam makulopapular, sedangkan pemeriksaan penunjang menunjukkan leukositosis dan hasil röntgen thoraks menunjukkan bronkopneumonia bilateral. Diagnosis kerja adalah morbili dengan komplikasi bronk
Tonsilitis kronik merupakan peradangan kronik pada tonsil yang biasanya disebabkan oleh infeksi berulang atau subklinis. Bakteri penyebab antara lain Streptokokus dan Staphylokokus. Faktor risiko meliputi higiene mulut buruk, rokok, dan alergi.
Laporan Kasus Tinea (Pityriasis) versicolorazmiarraga
Berikut adalah ringkasan dokumen laporan kasus Tinea (Pityriasis) versicolor dalam 3 kalimat:
Kasus seorang pria berusia 18 tahun dengan keluhan bercak kulit di dada yang muncul sejak 2 bulan lalu. Pemeriksaan menunjukkan skuama hipopigmentasi dan hiperpigmentasi di dada. Diagnosis yang didiagnosis adalah Tinea (Pityriasis) versicolor berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemerik
Ringkasan singkat dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut memberikan cara cepat menghitung tetesan infus dengan menggunakan rumus dan contoh soal
2. Ada dua jenis infus yang dijelaskan, yaitu untuk dewasa dan anak
3. Untuk dewasa menggunakan infus macro drip dengan faktor tetes berbeda antara merek Otsuka dan Terumo, sedangkan untuk anak menggunakan micro drip dengan faktor tetes
Dokumen tersebut membahas tentang kasus pasien laki-laki berumur 57 tahun dengan keluhan sesak napas yang didiagnosis menderita PPOK eksaserbasi akut berdasarkan pemeriksaan fisik dan laboratorium. Pasien dirawat inap dan mendapat penatalaksanaan obat-obatan serta pemantauan perkembangan kondisinya.
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang pptSyscha Lumempouw
Dokumen tersebut berisi laporan kasus tentang pasien laki-laki berusia 1 tahun yang mengalami diare akut disertai dehidrasi ringan. Pasien mengalami buang air besar lebih dari 5 kali sehari selama 2 hari dengan isi ampas dan berwarna kuning. Setelah pemeriksaan fisik dan diagnostik, pasien didiagnosis mengalami diare akut dan dehidrasi ringan serta mendapatkan penatalaksanaan berupa rehidrasi oral dan pengaw
Kasus ini mendiagnosis pasien dengan sindrom nefrotik berdasarkan gejala proteinuria masif, hipoalbuminemia, dan edema. Diagnosis bandingnya adalah glomerulonefritis akut pasca streptokokus karena hasil pemeriksaan anti streptolisin reaktif. Penatalaksanaannya meliputi rawat inap, diet protein rendah, obat prednison dan transfusi albumin.
Laporan kasus ini membahas tentang seorang pasien perempuan berusia 1 tahun 1 bulan dengan keluhan utama batuk yang dirasakan selama 4 minggu. Berdasarkan pemeriksaan fisik, laboratorium, dan diagnosa dokter, pasien didiagnosis mengalami batuk kronik akibat iritasi dan kemungkinan alergi atau tuberkulosis, serta tonsilofaringitis akut. Pasien menerima perawatan selama 5 hari dan kondisinya membaik.
Laporan kasus ini membahas tentang kasus gastroenteritis akut dengan dehidrasi ringan pada anak laki-laki berusia 1 tahun. Berdasarkan riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik, didiagnosis menderita gastroenteritis akut disebabkan infeksi bakteri dengan gejala diare dan dehidrasi ringan. Pasien ditatalaksana dengan rehidrasi oral dan parenteral serta antibiotik dan antidiare. Kondisi pasien mengalami perbaikan setelah beberapa h
Sindrom nefrotik merupakan suatu penyakit glomerular yang ditandai dengan edema, proteinuria masif >3,5 gram/hari, hipoalbunemia <3,5 gram/hari, hiperkolesterolemia
Dokumen tersebut berisi identitas dan riwayat kesehatan pasien bernama An CPA berusia 3 tahun 7 bulan. Terdapat informasi mengenai keluarga, riwayat kehamilan, perkembangan, imunisasi, dan hasil pemeriksaan fisik serta laboratorium. Didiagnosis dengan bronkopneumonia dan anemia.
Pasien bayi laki-laki berusia 9 bulan datang dengan keluhan diare akut yang disertai demam dan muntah. Diagnosis pasien adalah diare akut berdasarkan riwayat BAB lebih dari 3 kali sehari dengan konsistensi cair selama kurang dari 14 hari.
Dokumen ini berisi laporan kasus seorang anak laki-laki berumur 20 bulan yang mengalami kejang demam kompleks. Anak tersebut sebelumnya mengalami demam selama 2 hari disertai batuk dan pilek, kemudian mengalami kejang selama kurang dari 15 menit sebelum dirujuk ke rumah sakit. Berdasarkan pemeriksaan fisik dan laboratorium, didiagnosis menderita kejang demam dan ISPA dengan gizi yang baik.
Pasien perempuan berusia 2 tahun 7 bulan datang dengan keluhan nyeri perut dan kembung selama 3 hari disertai demam dan BAB hijau selama 1 hari. Pemeriksaan fisik menunjukkan abdomen cembung dan nyeri, serta stridor paru. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan anemia dan elektrolit rendah. Diagnosis banding ileus akibat intususepsi atau volvulus.
Laporan kasus diare pada bayi laki-laki berusia 1 tahun 2 bulan yang dirawat selama 5 hari di RS Palang Biru Gombong karena keluhan BAB cair >10x sehari disertai muntah dan demam. Berdasarkan pemeriksaan didapatkan gejala dehidrasi ringan hingga sedang beserta infeksi tifoid. Pasien diberi terapi infus cairan dan antibiotik serta pulih selama perawatan inap.
GEA RINGAN SEDANG
Gastroenteritis akut dehidrasi ringan sedang
Mulai dari anamnesis pemeriksaan fisik pemeriksaan penunjang diagnosis banding hingga penegakan diagnosis serta tatalaksana yang tepat.
Terdapat skenario kasus dari pasien langsung yang di temui di Rumah sakit.
Laporan kasus ini membahas tentang pasien wanita berusia 69 tahun dengan diagnosis Mielodisplasia Sindrom dan Hidrosefalus yang dirawat karena demam dan batuk. Pemeriksaan menunjukkan anemia berat, infeksi urinare, dan infeksi darah oleh Escherichia coli. Pasien juga mengalami malnutrisi dan risiko tinggi terjadinya decubitus.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxEmohAsJohn
PENGKAJIAN MUSKULOSKELETAL
Gangguan neurologi sangat beragam bentuknya, banyak dari pasien yang menderita gangguan memori dan tidak mampu menjalani aktivitas sehari-hari secara normal. Penyakit-penyakit neurologi kebanyakan memiliki efek melemahkan kehidupan pasien, sehingga memberikan pengobatan neurologis sangat penting bagi kehidupan pasien.
2. Identitas Pasien
Nama penderita : an. Rafasha
Jenis kelamin : laki-laki
Umur : 6 Tahun 1 Bulan
Tanggal dirawat : 16 Juni 2017
Tanggal diperiksa : 16 Juni 2017
Ayah : Nama : Tn. Firmansyah
Umur : 27 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pegawai swasta
Alamat : Jl. Kopo gg. Sukarma, BabakanAsih
Ibu : Nama : Ny. Yuli
Umur : 22 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Jl. Kopo gg. Sukarma, BabakanAsih
3. Anamnesis
Heteroanamnesis oleh Ibu kandung pasien pada tanggal 16 Juni 2017
Keluhan Utama : Diare
Riwayat perjalanan penyakit :
Pasien datang dengan keluhan diare sejak 1 hari sebelum masuk
rumah sakit. Diare sebanyak 7 kali perhari dengan konsistensi cair,
sedikit berampas, berwarna kuning. Terdapat banyak lendir, tetapi
tidak terdapat darah. Keluhan disertai demam sejak 1 hari yang lalu
jam 11.00 dengan suhu berkisar 38,6°C, terjadi terus-menerus
sepanjang hari, tanpa disertai mengigil dan berkeringat. Pasien
merasakan nyeri perut diseluruh bagian perut. Pasien sulit makan dan
minum sejak 1 hari yang lalu. Tidak terdapat mual maupun muntah.
Tidak ada keluhan BAK.
4. Pasien juga mengeluh sering haus dan mau
minum terus.
R.P.O : amoxicilin, paracetamol, dan kaolin
pectin, tetapi tidak mengalami perbaikan.
R.P.D : belum pernah sakit seperti ini.
5. Riwayat kehamilan dan persalinan :
Anak ke 1 dari 1 anak.
Lahir hidup : 1 Lahir mati : -
Abortus : -
Lahir aterm, lahir spontan langsung menangis,
ditolong oleh bidan.
Berat badan lahir : 2.900 gram
Panjang badan lahir : 49 cm
8. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum
• Kesadaran penderita : compos mentis
• Keadaan sakit : sedang,
• Posisi : tidak ada letak paksa
Tanda vital
• Nadi: 112x / menit , kualitas : regular, ekual, isi cukup
• Respirasi: 28x / menit , tipe : abdominothorakal
• Suhu: 39,3 °C
Pengukuran
• Umur : 6 tahun 9 bulan
• Berat Badan : 15 kg
• Tinggi Badan : 105 cm
• Status gizi : Baik
9. • Kulit: tidak sianosis, tidak pucat, tidak
ada rash, turgor kembali agak lambat
• Kepala :
– Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera
tidak ikterik, mata cekung
– Hidung: tidak ada PCH, tidak ada sekret
hidung
– Telinga: tidak ada sekret
– Mulut : bibir kering, tidak ada coated
tongue
• Leher : KGB tidak membesar, trakea letak
central, retraksi suprasternal (-)
10. • Thorax
– Dinding thorax / paru
– Inspeksi: simetris kiri = kanan, retraksi
intercostal (-)
– Palpasi : pergerakan simetris kanan = kiri
– Perkusi : sonor
– Auskultasi : VBS kiri = kanan, Ronki -/-,
Wheezing -/-
• Jantung
– Inspeksi: iktus kordis tidak terlihat
– Palpasi : iktus kordis teraba di ICS IV linea
midclavicularis kiri
– Auskultasi : bunyi jantung murni, reguler, tidak
ada murmur
11. • Abdomen
• Inspeksi : cembung
• Auskultasi : bising usus (+) meningkat
• Perkusi : hipertimpani
• Palpasi : soepel, hepar tidak membesar, lien
tidak membesar.
• Genital : tidak ada kelainan
• Anus dan rectum : tidak ada kelainan
• Anggota gerak/ekstremitas: akral hangat, CRT <2
detik, sianosis (-)
14. RESUME
Anak laki-laki berusia 6 tahun 1 bulan dengan berat badan 15 kg,
panjang badan 72 cm, status gizi baik, datang dengan keluhan diare
sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit, sebanyak 7 kali perhari
dengan konsistensi cair, sedikit berampas, berwarna kuning. Terdapat
banyak lendir, tetapi tidak terdapat darah. Keluhan disertai demam
sejak 1 hari yang lalu dengan suhu berkisar 38,6°C, terjadi terus-
menerus sepanjang hari, tanpa disertai mengigil dan berkeringat.
Pasien merasakan nyeri perut diseluruh bagian perut. sering haus dan
mau minum terus. Nafsu makan menurun.
R.P.O : amoxicilin, paracetamol, dan kaolin pectin, tetapi tidak
mengalami perbaikan.
.
R.P.D : belum pernah sakit seperti ini.
15. Kasadaaran : compos mestis
Kesan sakit : sedang
Tanda vital :
Nadi: 112x / menit , kualitas : regular, ekual, isi cukup
Respirasi: 28x / menit , tipe : abdominothorakal
Suhu: 39,3 °C
Status gizi : baik
Kulit : Turgor kembali agak lambat
Kepala : Mata : tampak sedikit cekung
Mulut : bibir kering
Abdomen : Auskultasi : bising usus (+) meningkat
Perkusi : Hipertimpani
16. DIAGNOSIS
Diagnosis Banding :
• Gastroenteritis Akut ec bakteri
• Gastroenteritis Akut ec Protozoa
Diagnosis Tambahan : Dehidrasi sedang
Diagnosis Kerja : Gastroenteritis Akut ec
bakteri dengan dehidrasi sedang
17. Rencana A Rencana B Rencana C
ANAMNESIS
Frekuensi
Muntah
Haus
BAK
< 4x/hari
Tidak ada/sedikit
Tidak ada
Normal
> 4x/hari
Kadang-kadang
Haus
Sedikit, pekat
> 10x/hari
Sering sekali
Sangat haus
Tidak kencing selama 6 jam
INSPEKSI
Keadaan umum
Air mata
Mata
Mulut dan lidah
Nafas
Baik
Ada
Normal
Basah
Normal
Jelek, mengantuk, gelisah
Tidak ada
Cekung
Kering
Lebih cepat
Tidak sadar atau gelisah
Tidak ada
Sangat cekung dan kering
Sangat kering
Sangat cepat dan dalam
PALPASI KULIT Turgor
Nadi
Ubun-ubun
Cepat kembali
Normal
Normal
Kembali pelan
Normal/cepat
Cekung
Sangat pelan
Sangat cepat , lemah dan
tidak teraba
Sangat cekung
Berat badan Kehilangan <2,5% Kehilangan 2,5-10% Kehilangan > 10%
kesimpulan Tanpa dehidrasi 2 tanda/lebih
Dehidrasi ringan –sedang
2 tanda /lebih
Dehidrasi berat
18. Non Medikamentosa:
- Observasi TTV (input output) dan elektrolit
- O2 2L/menit PRN
- Berikan oralit dengan dosis 73ml/kgBB dalam 3 jam pertama.
- Observasi anak 3 jam berikutnya
- Jika anak muntah, tunggu selama 10 menit; lalu beri larutan
oralit lebih lambat (misalnya 1 sendok setiap 2 – 3 menit)
- Anjurkan anak untuk makan sedikit-sedikit tetapi sering
Medikamentosa :
- Zinc pro drop 20 mg/ hari selama 14 hari
- Narfoz 1mg IV, PRN
- Paracetamol syr 10 mg/kg BB/ kali, PRN
- Probiotik ½ sachet 2x/hari
- Kalfoxime 3x125mg IV
19. PENCEGAHAN
- Umum :
Sanitasi dan higienisitas makanan, air bersih, lingkungan
Memakai air minum yang bersih dan dimasak hingga mendidih
Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan dan setelah BAB
Membuat jamban atau septic tank jauh dari sumber air minum
PROGNOSIS
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
Ouo ad sanationam : dubia ad bonam
20. DEFINISI
Buang air besar >3 kali/hari disertai perubahan
konsistensi tinja menjadi cair dengan/tanpa lendir dan
darah pada bayi/anak yang berlangsung kurang dari 14
hari.
EPIDEMIOLOGI DAN INSIDENSI
Diare merupakan salah satu penyebab kematian dan
kesakitan tertinggi pada anak, terutama yang berusia di
bawah 5 tahun, dengan insidensi 1 dari 9 anak menderita
diare dan menjadikannya penyebab kedua kematian anak
di seluruh dunia.
21. ETIOLOGI
Diare akut
bakteri,virus, dan parasit
Yang terpenting adalah cara menghindari dehidrasi akibat kehilangan cairan pada
diare.
Diare kronis
• Diare akibat infeksi : Giardia
• Diare nonspesifik : meminum terlalu banyak jus atau minuman manis
berkarbohidrat
• Celiac disease (gluten intolerance)
• Inflammatory bowel disease (ulcerative colitis and Crohn disease)
• Lactose intolerance
• Irritable bowel syndrome
• Diare setelah penggunaan antibiotik (antibiotic associated colitis)
• Alergi makanan
22. KLASIFIKASI
• Berdasarkan lama waktunya:
– Diare akut : diare yang terjadi mendadak pada bayi dan anak yang sebelumnya sehat.
– Diare kronik : diare yang berlanjut lebih dari 14 hari dengan kehilangan berat badan selama
masa diare tersebut.
Diare kronik dibagi menjadi : diare persisten, diare protacted, diare intraktabel,
prolonged diare, diare kronik non spesifik.
• Berdasarkan mekanisme patofisiologik
-Diare sekretori
-Diare osmotik
• Berdasarkan tingkat dehidrasi :
-A : tanpa dehidrasi
-B : dehidrasi ringan-sedang
-C : dehidrasi berat
27. PENATALAKSANAAN
5 pilar diare:
• Rehidrasi dengan menggunakan oralit
• Zinc diberikan selama 10 hari berturut-turut
• Dukungan nutrisi
• Antibiotik sesuai indikasi
• Edukasi kepada orang tua
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35. PENCEGAHAN
• Menjaga higiene makanan
• Memperbaiki cara penyapihan makanan
• Menggunakan air bersih yang cukup banyak
• Menjaga higienisitas dan sanitasi diri dan
lingkungan
• Mencuci tangan dengan sabun sebelum
makan
• Menggunakan jamban keluarga