1. E. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
N
o
1.
Hari/Tgl.
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Penurunan volume cairan tubuh
berhubungan dengan intake
yang kurang dan output yang
berlebihan ditandai dengan :
Data subyektif:
Ibu klien mengatakan
anaknya BAB encer sebanyak
4 kali.
Ibu klien mengatakan
anaknya muntah sebanyak2
kali.
Data Obyektif:
Mata cekung.
Keadaan umum lemah.
Gelisah.
Turgor kulit jelek.
Tanda-tanda vital :
S = 36,2 OC.
N = 123 kali/menit.
R = 30 kali/menit.
Terpasang infus KA – EN
3B.
RENCANA KEPERAWATAN
TUJUAN
Tupan :
Setelah diberi asuhan
keperawatan selama
± 3 hari, penurunan
volume cairan tubuh
teratasi.
Tupen :
Setelah diberi asuhan
keperawatan selama
± 1 hari, volume
cairan tubuh normal
dengan kriteria:
BAB normal.
Keadaan umum
baik.
Turgor kulit
baik.
Tidak muntah
Tidak terjadi
dehidrasi
INTERVENSI
1.
Observasi
frekuensi BAB dan
muntah.
2.
3.
Obserfasi
tanda-tanda vital
(denyut nadi,suhu).
Berikan HE
ibu klien untuk tetap
memberikan ASI sesuai
kebutuhan klien.
4.
Pertahankan
pemberian cairan
parenteral.
RASIONALISASI
1.
Mengobservasi
frekuensi BAB dan muntah
merupakan indikator untuk
mengetahui kekurangan
cairan.
2.
Takkardia,
demam sebagai respon
terhadap aspek kehilangan
cairan.
3.
Asi yang
diberikan dapat mengganti
cairan tubuh yang hilang.
4.
Sebagai
prosedur pengobatan serta
berfungsi untuk mengganti
cairan yang hilang.
2. N
o
2.
Hari/Tgl.
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
RENCANA KEPERAWATAN
TUJUAN
INTERVENSI
Ganguan pola eliminasi BAB
Tupan :
1.
Observasi frekuensi
berhubungan dengan infeksi
Setelah diberi asuhan
dan karakteristiki
atau gangguan pada usus yang
keperawatan selama
defekasi
ditandai dengan :
± 3 hari, ganguan pola
Data subyektif :
eliminasi BAB kembali
2.
Tingkatkan tirah
Ibu klien mengatakan
normal.
baring
anaknya BAB encer sebanyak
4 kali.
Tupen :
3.
Hindari pemberian
Setelah diberi asuhan
Ibu klien mengatakan
susu yang mempunyai
keperawatan selama
anaknya muntah sebanyak2
kadar laktogen tinggi.
kali.
± 1 hari, pola eliminasi
4.
Berikan HE pada
Data obyektif :
BAB kembali normal
keluarga akan
Keadaan umum lemah.
dengan kriteria :
kebersihan diri dan
Gelisah.
Penurunan
makanan
frekuensi defekasi.
Perut kembung.
5.
kolaborasi
Konsistensi
Peristaltic usus meningkat
pemberian anti diare
lunak
dan antibiotic
Perut normal
Peristaltic
kembali normal
1.
2.
3.
4.
5.
RASIONALISASI
membentu
membedakan berat
penyakit klien sehingga
mempermudah intervensi
selanjutnya.
Istirahat menurunkan
mobilitas usus
laktogen yang banyak
dapat meningkatkan
frekuensi BAB.
kebersihan diri dan
makanan menghindari
kontaminasi
kuman/bakteri yang
menyebabkan diare
anti diare menurunkan
frekuensi defekasi dan
antibiotic mengobati
infeksi
3. 4.
Ansietas orang tua berhubungan
dengan keadaan penyakit klien,
ditandai dengan:
Data Subyektif :
Tupan :
Setelah diberi asuhan
keperawatan selama
± 3 harikeluarga klien
Ibu klien mengatakan tidak cemas
bahwa
dokter
tidak
menceritakan
penyakit Tupen :
Setelah diberi asuhan
anaknya
keperawatan selama
Ibu klien mengatakan
sangat
cemas
terhadap ± 1 hari, keluarga klien
tidak cemas dengan
keadaan anaknya
Ibu klien berharap kriteria :
Ibu klien tidak
agar anaknya cepat sembuh
bertanya tentang
dan tidak sakit lagi
penyakit anaknya
Data Obyektif :
Ekspresi wajah
Ekspresi wajah ibu
ibu klien tenang.
klien nampak tegang
Ibu
klien
sering
menanyakan
tentang
keadaan anaknya
1.
Observasi faktor
penyebab kecemasan
orang tua klien
2.
Beri kesempatan
orang tua klien untuk
mengungkapkan
perasaannya.
3.
Jelaskan pada
orang tua klien
tentang proses
penyakit anaknya.
1.
Dengan mengetahui
factor penyebab
kecemasan orang tua klien
dapat membantu tindakan
selanjutnya.
2.
Dengan memberi
kesempatan untuk
mengungkapkan
perasaannya dapat
mengurangi beban
sehingga kecemasan
berkurang.
3.
Dengan penjelasan
yang diberikan
diharapkan orang tua
klien dapat mengerti dan
mau bekerja sama dalam
pemberian tindakan.
4. F. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Hari/tangg
al
No.
Dx
I
Jam
Implementasi
10.00 1.
Mengobservasi frekuensi
10.05
BAB
10.15 2.
mengobservasi tandatanda vital
10.30 3.
Ibu klien memberikan ASI
sesuai kebutuhan.
11.00 4.
Mempertahankan infus KA
– EN 3B 20 tetes/menit.
5.
Memberikan obat anti
diare (GE) Amoxycillin.
(kolaborasi dengan dokter).
Paraf
Hari/tanggal
Jam
Evaluasi
13.05 S : - Ibu klien mengatakan klien
masih berak encer 4 kali
bercampur lendir.
- Ibu klien mngatakan klien
tidak muntah
O : - Turgor kulit elastis.
- Lemah.
- Kelembaban mukosa
mulut agak lembab.
- Denyut nadi 120 x /mt
- Suhu 36,2º C.
- Masih terpasang infus KA
EN 3B 20 tts/mt
A : Masalah belum teratasi
5. S :
II
11.50 1.
mengobservasi frekuensi
11.55
dan karakteristiki defekasi
13.15
O :
12.10 2.
Meningkatkan tirah baring
3.
mengindari pemberian
susu yang mempunyai kadar
laktogen tinggi.
menjelaskan pada
keluarga akan kebersihan diri
dan makanan
memberikan obat anti
diare anti diare amoxycillin
mengkaji factor penyebab
kecemasan orang tua klien
dengan hasil orang tua klien
tidak mengetahui akitat yang
timbul bila klien BAB terus .
memberikan kesempatan
untuk mengungkapkan semua
keluhan orang tua klien.
menjelaskan kepada orang
tua klien tentang proses
penyakit.
12.15
12.20 4.
5.
III
12.25 1.
12.30
12.30
2.
3.
A :
P :
- Ibu klien mengatakan
klien masih berak encer 4
kali bercampur lendir
- karakteristik defekasi
encer bercampuir lendir.
- peristaltic usus meningkat
- perut kembung
Masalah belum teratasi
- Intervensi 1,2,4, dan 5
dilanjutkan
13.30 S : - Orang tua klien mengatakan
tidak cemas lagi dengan
keadaan anaknya, karena
sudah mengerti dengan
proses penyakitnya.
- Orang
tua
klien
mengatakan
mudahmudahan anaknya cepat
sembuh.
O : - orang tua klien nampak
tenang.
A: Masalah teratasi.
P : Intervensi dipertahankan