Dokumen tersebut membahas tentang diabetes melitus dan komplikasinya seperti hipoglikemia dan ketoasidosis diabetik. Memberikan penjelasan mengenai patofisiologi, gejala, diagnosis, dan penatalaksanaan keperawatan pada kondisi tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien diabetes melitus. Ringkasannya adalah: (1) diabetes melitus adalah gangguan metabolisme yang ditandai dengan ketidakmampuan tubuh untuk menggunakan glukosa sebagai sumber energi, (2) asuhan keperawatan meliputi penilaian gejala klinis, diagnosa, dan intervensi untuk menjaga keseimbangan cairan, nutrisi, dan mencegah komplikasi, (3) tuju
1. GNA adalah reaksi imunologi yang menyerang glomerulus ginjal dan sering ditemukan pada anak usia 3-7 tahun yang didahului infeksi.
2. Gejalanya berupa protein dan darah dalam urin, bengkak, demam, dan gangguan fungsi ginjal.
3. Pengobatan berfokus pada menjaga keseimbangan cairan, elektrolit, dan mencegah infeksi.
Dokumen tersebut membahas definisi, sejarah, prevalensi, anatomi, dan pengelolaan diabetes melitus. Diabetes melitus adalah kondisi akibat defisiensi insulin yang dapat menyebabkan hiperglikemi dan komplikasi mikro dan makrovaskuler. Penyakit ini dikenal sejak 2000 tahun lalu dan pengetahuan tentang diabetes sangat berkembang sejak ditemukannya insulin pada tahun 1921. Prevalensi diabetes di Indonesia antara 1,5-2,3% pada
Dokumen tersebut membahas tentang diabetes melitus dan komplikasinya seperti hipoglikemia dan ketoasidosis diabetik. Memberikan penjelasan mengenai patofisiologi, gejala, diagnosis, dan penatalaksanaan keperawatan pada kondisi tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien diabetes melitus. Ringkasannya adalah: (1) diabetes melitus adalah gangguan metabolisme yang ditandai dengan ketidakmampuan tubuh untuk menggunakan glukosa sebagai sumber energi, (2) asuhan keperawatan meliputi penilaian gejala klinis, diagnosa, dan intervensi untuk menjaga keseimbangan cairan, nutrisi, dan mencegah komplikasi, (3) tuju
1. GNA adalah reaksi imunologi yang menyerang glomerulus ginjal dan sering ditemukan pada anak usia 3-7 tahun yang didahului infeksi.
2. Gejalanya berupa protein dan darah dalam urin, bengkak, demam, dan gangguan fungsi ginjal.
3. Pengobatan berfokus pada menjaga keseimbangan cairan, elektrolit, dan mencegah infeksi.
Dokumen tersebut membahas definisi, sejarah, prevalensi, anatomi, dan pengelolaan diabetes melitus. Diabetes melitus adalah kondisi akibat defisiensi insulin yang dapat menyebabkan hiperglikemi dan komplikasi mikro dan makrovaskuler. Penyakit ini dikenal sejak 2000 tahun lalu dan pengetahuan tentang diabetes sangat berkembang sejak ditemukannya insulin pada tahun 1921. Prevalensi diabetes di Indonesia antara 1,5-2,3% pada
Dokumen ini membahas tentang penyakit diabetes meliputi definisi, jenis, gejala, faktor risiko, komplikasi, pengobatan, dan tips penanganannya. Diabetes disebabkan oleh kekurangan produksi insulin oleh pankreas yang menyebabkan kadar glukosa darah meningkat. Ada dua jenis diabetes, yaitu tipe 1 yang bergantung pada insulin dan tipe 2 yang tidak bergantung pada insulin. Gejala diabetes antara lain sering buang air kecil, dahaga, dan pen
Dokumen tersebut membahas tentang metabolisme karbohidrat dan pengaturan kadar gula darah, termasuk peran hati, protein transporter glukosa, dan pengaturan kadar gula darah pada kondisi normal maupun penyakit seperti diabetes melitus.
Ketoasidosis diabetikum adalah kondisi medis darurat yang disebabkan oleh penurunan kadar insulin yang menyebabkan peningkatan keton dan asamosis metabolik. Pasien mengalami gejala dehidrasi, hiperventilasi, nyeri perut, dan penurunan kesadaran. Diagnosis didukung dengan peningkatan glukosa darah, ketonuria, dan gas darah asam. Pengobatan meliputi resusitasi cairan dan pemberian insulin.
Diabetes Melitus Tipe 1 adalah kondisi di mana pankreas tidak mampu memproduksi insulin sehingga menyebabkan kadar gula darah meningkat. Penderita harus mengonsumsi insulin seumur hidup untuk mengontrol kadar glukosa darah dan mencegah komplikasi serius seperti gagal ginjal, kebutaan, atau stroke. Diagnosa didasarkan pada tes darah dan gejala seperti haus berlebihan, nafsu makan tinggi tetapi berat badan turun.
Dokumen tersebut membahas tentang diabetes melitus, termasuk definisi, patofisiologi, klasifikasi, diagnosa, manajemen terapi, dan anjuran gizi dan latihan jasmani untuk penyandang diabetes.
1. Dokumen tersebut membahas tentang komplikasi akut diabetes meliputi ketoasidosis diabetik, hiperglikemia hiperosmolar non ketotik, dan hipoglikemia.
2. Definisi, epidemiologi, faktor pemicunya, patofisiologi, gejala klinis, diagnosis, dan penatalaksanaan dari ketiga komplikasi tersebut dijelaskan secara rinci.
3. Edukasi pasien dalam pencegahan komplikasi akut diabetes sangat penting untuk mengurangi angka
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien diabetes melitus tipe 1. Terdapat penjelasan mengenai penyebab, gejala, diagnosis, dan penatalaksanaan diabetes melitus tipe 1 yang meliputi insulin, diet, olahraga, pemantauan, serta pendidikan.
Dokumen tersebut membahas tentang diabetes mellitus, termasuk definisi, jenis, faktor risiko, gejala klinis, patofisiologi, diagnosa, komplikasi, pencegahan, diet, dan pola hidup sehat bagi penderita diabetes.
Dokumen tersebut membahas tentang diabetes mellitus, termasuk definisi, gejala, komplikasi, klasifikasi, kriteria diagnosis, dan penatalaksanaannya. Diabetes merupakan penyakit metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia akibat gangguan sekresi atau kerja insulin yang dapat menyebabkan berbagai komplikasi jika tidak ditangani."
Diabetes Melitus - Presentasi untuk Para KARYAWAN PERKANTORAN di JAKARTA, IND...Mangatas Manalu-Tiga
Diabetes merupakan ancaman serius bagi penduduk kota besar. Penyakit ini disebabkan oleh kegagalan produksi atau respons insulin sehingga menyebabkan kadar glukosa darah yang tinggi. Gejalanya antara lain sering buang air kecil, haus yang berlebihan, dan kesemutan pada ujung jari. Komplikasinya dapat berupa gangguan organ seperti mata, ginjal, saraf, dan jantung. Penanganannya meliputi modifikasi gaya hidup
Pemeriksaan Asam urat kolesterol dan gula darahZakiah dr
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang interpretasi hasil pemeriksaan laboratorium kolesterol, gula darah, dan asam urat.
2. Termasuk penjelasan tentang diabetes melitus, kolesterol, dan asam urat beserta gejala, penyebab, dan pencegahannya.
3. Diberikan rekomendasi gaya hidup sehat untuk mencegah dan mengendalikan ketiga kondisi tersebut.
Dokumen tersebut membahas kasus pasien dengan diabetes melitus tipe 2 dan komplikasi kaki diabetes. Pasien mengalami luka ulkus di kaki kiri yang meluas disertai infeksi. Berdasarkan pemeriksaan dan pemeriksaan penunjang, didiagnosis dengan diabetes melitus tipe 2, gangren kaki kiri, dan komplikasi lainnya seperti nefropati dan hipertensi. Penatalaksanaan dilakukan dengan rawat inap, pengobatan
Diabetes mellitus menyebabkan gangguan metabolisme yang berakibat kekurangan volume cairan pada pasien. Hal ini ditandai dengan peningkatan eliminasi urine, penurunan berat badan, dan kulit kering. Untuk mengatasinya, perawat memberikan cairan oral atau infus, memantau tanda vital dan eliminasi, serta meningkatkan hidrasi dan nutrisi pasien.
Komplikasi diabetes meliputi komplikasi akut seperti ketoasidosis diabetikum dan hiperosmolar hiperglikemik non-ketotik serta komplikasi kronis seperti retinopati, nefropati, penyakit jantung koroner, penyakit arteri perifer, dan neuropati diabetik yang disebabkan oleh kerusakan pembuluh darah akibat hiperglikemia berkepanjangan.
Dokumen ini membahas tentang penyakit diabetes meliputi definisi, jenis, gejala, faktor risiko, komplikasi, pengobatan, dan tips penanganannya. Diabetes disebabkan oleh kekurangan produksi insulin oleh pankreas yang menyebabkan kadar glukosa darah meningkat. Ada dua jenis diabetes, yaitu tipe 1 yang bergantung pada insulin dan tipe 2 yang tidak bergantung pada insulin. Gejala diabetes antara lain sering buang air kecil, dahaga, dan pen
Dokumen tersebut membahas tentang metabolisme karbohidrat dan pengaturan kadar gula darah, termasuk peran hati, protein transporter glukosa, dan pengaturan kadar gula darah pada kondisi normal maupun penyakit seperti diabetes melitus.
Ketoasidosis diabetikum adalah kondisi medis darurat yang disebabkan oleh penurunan kadar insulin yang menyebabkan peningkatan keton dan asamosis metabolik. Pasien mengalami gejala dehidrasi, hiperventilasi, nyeri perut, dan penurunan kesadaran. Diagnosis didukung dengan peningkatan glukosa darah, ketonuria, dan gas darah asam. Pengobatan meliputi resusitasi cairan dan pemberian insulin.
Diabetes Melitus Tipe 1 adalah kondisi di mana pankreas tidak mampu memproduksi insulin sehingga menyebabkan kadar gula darah meningkat. Penderita harus mengonsumsi insulin seumur hidup untuk mengontrol kadar glukosa darah dan mencegah komplikasi serius seperti gagal ginjal, kebutaan, atau stroke. Diagnosa didasarkan pada tes darah dan gejala seperti haus berlebihan, nafsu makan tinggi tetapi berat badan turun.
Dokumen tersebut membahas tentang diabetes melitus, termasuk definisi, patofisiologi, klasifikasi, diagnosa, manajemen terapi, dan anjuran gizi dan latihan jasmani untuk penyandang diabetes.
1. Dokumen tersebut membahas tentang komplikasi akut diabetes meliputi ketoasidosis diabetik, hiperglikemia hiperosmolar non ketotik, dan hipoglikemia.
2. Definisi, epidemiologi, faktor pemicunya, patofisiologi, gejala klinis, diagnosis, dan penatalaksanaan dari ketiga komplikasi tersebut dijelaskan secara rinci.
3. Edukasi pasien dalam pencegahan komplikasi akut diabetes sangat penting untuk mengurangi angka
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien diabetes melitus tipe 1. Terdapat penjelasan mengenai penyebab, gejala, diagnosis, dan penatalaksanaan diabetes melitus tipe 1 yang meliputi insulin, diet, olahraga, pemantauan, serta pendidikan.
Dokumen tersebut membahas tentang diabetes mellitus, termasuk definisi, jenis, faktor risiko, gejala klinis, patofisiologi, diagnosa, komplikasi, pencegahan, diet, dan pola hidup sehat bagi penderita diabetes.
Dokumen tersebut membahas tentang diabetes mellitus, termasuk definisi, gejala, komplikasi, klasifikasi, kriteria diagnosis, dan penatalaksanaannya. Diabetes merupakan penyakit metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia akibat gangguan sekresi atau kerja insulin yang dapat menyebabkan berbagai komplikasi jika tidak ditangani."
Diabetes Melitus - Presentasi untuk Para KARYAWAN PERKANTORAN di JAKARTA, IND...Mangatas Manalu-Tiga
Diabetes merupakan ancaman serius bagi penduduk kota besar. Penyakit ini disebabkan oleh kegagalan produksi atau respons insulin sehingga menyebabkan kadar glukosa darah yang tinggi. Gejalanya antara lain sering buang air kecil, haus yang berlebihan, dan kesemutan pada ujung jari. Komplikasinya dapat berupa gangguan organ seperti mata, ginjal, saraf, dan jantung. Penanganannya meliputi modifikasi gaya hidup
Pemeriksaan Asam urat kolesterol dan gula darahZakiah dr
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang interpretasi hasil pemeriksaan laboratorium kolesterol, gula darah, dan asam urat.
2. Termasuk penjelasan tentang diabetes melitus, kolesterol, dan asam urat beserta gejala, penyebab, dan pencegahannya.
3. Diberikan rekomendasi gaya hidup sehat untuk mencegah dan mengendalikan ketiga kondisi tersebut.
Dokumen tersebut membahas kasus pasien dengan diabetes melitus tipe 2 dan komplikasi kaki diabetes. Pasien mengalami luka ulkus di kaki kiri yang meluas disertai infeksi. Berdasarkan pemeriksaan dan pemeriksaan penunjang, didiagnosis dengan diabetes melitus tipe 2, gangren kaki kiri, dan komplikasi lainnya seperti nefropati dan hipertensi. Penatalaksanaan dilakukan dengan rawat inap, pengobatan
Diabetes mellitus menyebabkan gangguan metabolisme yang berakibat kekurangan volume cairan pada pasien. Hal ini ditandai dengan peningkatan eliminasi urine, penurunan berat badan, dan kulit kering. Untuk mengatasinya, perawat memberikan cairan oral atau infus, memantau tanda vital dan eliminasi, serta meningkatkan hidrasi dan nutrisi pasien.
Komplikasi diabetes meliputi komplikasi akut seperti ketoasidosis diabetikum dan hiperosmolar hiperglikemik non-ketotik serta komplikasi kronis seperti retinopati, nefropati, penyakit jantung koroner, penyakit arteri perifer, dan neuropati diabetik yang disebabkan oleh kerusakan pembuluh darah akibat hiperglikemia berkepanjangan.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang hiperglikemia atau kadar gula darah yang tinggi, termasuk pengertian, etiologi, manifestasi klinis, diagnosa, dan penatalaksanaannya. Hiperglikemia dapat terjadi akibat ketidakcukupan produksi atau respon insulin tubuh terhadap glukosa.
Diabetes mellitus adalah gangguan metabolisme karbohidrat yang ditandai dengan hiperglikemia. Terdapat dua jenis utama diabetes yaitu tipe I yang disebabkan kekurangan produksi insulin dan tipe II yang disebabkan resistensi terhadap insulin. Komplikasi diabetes meliputi komplikasi akut seperti ketoasidosis dan hipoglikemia serta komplikasi kronis seperti neuropati, nefropati, dan atherosklerosis.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas proposal kegiatan promosi kesehatan diabetes melitus di kelurahan Penataban kecamatan Giri kabupaten Banyuwangi yang mencakup latar belakang, definisi, penyebab, gejala, pemeriksaan diagnostik, dan penatalaksanaan diabetes melitus.
Teks tersebut membahas tentang kasus seorang wanita berusia 63 tahun yang datang ke IGD dengan keluhan penurunan kesadaran dan riwayat diabetes melitus. Teks tersebut juga menjelaskan tentang penatalaksanaan pasien diabetes melitus meliputi edukasi, terapi nutrisi, latihan fisik, dan terapi farmakologis."
1. Sistem endokrin memungkinkan bagian tubuh yang jauh untuk berkomunikasi melalui hormon.
2. Terdapat beberapa kelenjar endokrin seperti hipofisis, tiroid, dan pankreas yang memproduksi hormon.
3. Hormon berfungsi untuk reproduksi, pertumbuhan, homeostatis dan pengaturan energi.
1) Bantu pasien untuk mendapatkan cairan oral sesuai kebutuhan
2) Bantu pasien untuk mendapatkan posisi yang nyaman
3) Pantau tanda-tanda vital setiap 4 jam
4) Lapor ke perawat jika ada perubahan kondisi pasien
5) Catat masukan dan keluaran cairan pasien
6) Bantu pasien untuk beraktivitas sesuai kondisi
Dependent:
1) Berikan infus cairan sesuai kebutuhan pasien
2) Pantau
Dokumen tersebut membahas tentang diabetes melitus, termasuk definisi, insidensi, klasifikasi, etiologi, gejala, diagnosis, faktor risiko, komplikasi, dan penatalaksanaannya. Diabetes melitus adalah gangguan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemia dan dapat menyebabkan komplikasi kronis. Terdapat dua tipe utama yaitu tipe 1 yang disebabkan kerusakan ototokrin pankreas dan tipe 2 yang lebih kompleks melibat
1. Diabetes mellitus adalah suatu sindroma kelainan metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia akibat defek sekresi insulin, defek kerja insulin, atau kombinasi keduanya.
2. Penyakit ini telah dikenal sejak zaman kuno dan berbagai penemuan penting telah dilakukan untuk memahami penyakit ini, termasuk ekstraksi insulin pertama kali dari pankreas anjing pada tahun 1921.
3. Diagnosa diabetes mellitus ditegakkan berdasarkan gej
1. Laporan pendahuluan ini membahas definisi, etiologi, patofisiologi, gejala klinik, dan diagnosis keperawatan diabetes melitus.
2. Diabetes melitus adalah kondisi hiperglikemia kronis yang disebabkan gangguan hormonal insulin dan dapat menyebabkan berbagai komplikasi.
3. Terdapat dua jenis utama diabetes yaitu tipe 1 yang disebabkan kekurangan produksi insulin dan tipe 2 yang disebabkan resistensi terhadap insulin.
Dokumen tersebut membahas tentang diabetes mellitus dan fungsi tiroid. Secara ringkas, dibahas tentang:
1. Pemeriksaan laboratorium untuk diagnosis dan pemantauan diabetes meliputi kadar gula darah dan HbA1c
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil pemeriksaan laboratorium
3. Komplikasi diabetes meliputi komplikasi mikrovaskular dan makrovaskular"
SISTEM PENAGGULANGAN GAWAT DARURAT TERPADU.pptxmateri-x2
Sistem Penaggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) memberikan pelayanan darurat secara terintegrasi mulai dari tingkat pra-RS, di RS, dan antar RS. SPGDT berlaku untuk kondisi normal maupun bencana besar. Indonesia rentan bencana alam seperti gempa bumi dan gunung meletus karena berada di cincin api Pasifik. Keberhasilan penanganan korban tergantung kecepatan penemuan, respon, kualitas perawatan, dan pemanggilan b
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai rute pemberian obat secara parenteral, yaitu secara intramuskuler (IM), subkutan (SC), intrakutan (IC), dan intravena (IV). Setiap rute memiliki karakteristik dan tujuan tersendiri, seperti absorpsi obat, jumlah obat, dan hindari kerusakan jaringan.
1. Dokumen tersebut membahas tentang tanggung jawab perawat dalam memberikan terapi obat kepada pasien dengan benar, meliputi identitas pasien, jenis obat, dosis, waktu pemberian, rute pemberian, dokumentasi, dan informasi yang diberikan kepada pasien.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis cedera sistem otot rangka seperti fraktur, dislokasi, strain, dan sprain beserta penyebabnya. Dokumen tersebut juga menjelaskan gejala, jenis patah tulang, prinsip pembidaian, dan tujuan pembalutan untuk mencegah pergerakan bagian tubuh yang tercedera.
Sistem endokrin membantu tubuh dalam pengaturan homeostasis metabolisme melalui produksi dan sekresi hormon. Hormon-hormon ini berkomunikasi melalui sirkulasi darah atau secara lokal untuk mengontrol fungsi organ dan jaringan. Kelenjar-kelenjar endokrin utama meliputi kelenjar pituitari, tiroid, paratiroid, dan adrenal yang bekerja sama untuk mengontrol berbagai proses fisiologis seperti pertumbuhan, perkembangan, metabolisme
Indera penciuman menggunakan reseptor di rongga hidung untuk mendeteksi molekul bau. Rongga hidung berisi rambut-rambut halus dan jaringan syaraf penciuman untuk menangkap partikel bau dan mengidentifikasi aroma lingkungan. Kemampuan membau bergantung pada bentuk hidung, variasi fisiologis, spesies, dan konsentrasi zat berbau.
1. Dokumen menjelaskan cara pengangkatan dan pemindahan korban darurat secara aman dan simulasi penggunaan peralatan evakuasi. 2. Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam pengangkatan dan pemindahan adalah kemampuan petugas, kondisi korban, dan peralatan yang digunakan. 3. Prosedur pengangkatan dan pemindahan harus dilakukan dengan hati-hati untuk mencegah cedera bagi petugas maupun korban
Dokumen tersebut membahas anatomi dan fisiologi telinga dan keseimbangan. Secara ringkas:
1. Telinga terdiri atas telinga luar, tengah, dan dalam. Telinga dalam berperan dalam pendengaran dan keseimbangan.
2. Bunyi ditangkap dan ditransmisikan melalui telinga luar, tengah, dan dalam hingga otak melalui saraf auditorius.
3. Telinga dalam mengandung organ pendengaran (koklea) dan keseimb
Dokumen tersebut membahas anatomi dan fisiologi telinga dan keseimbangan. Secara ringkas:
1. Telinga terdiri atas telinga luar, tengah, dan dalam. Telinga dalam berperan dalam pendengaran dan keseimbangan.
2. Bunyi ditangkap dan ditransmisikan melalui telinga luar, tengah, hingga dalam. Di telinga dalam, bunyi dirasakan oleh organ Corti.
3. Telinga dalam juga berperan dalam kese
Kulit terdiri atas 3 lapisan utama yaitu epidermis, dermis, dan subkutis. Epidermis terdiri dari lapisan stratum korneum hingga stratum basale yang memproduksi keratin untuk melindungi tubuh. Dermis berisi jaringan ikat, otot, dan pembuluh darah yang mendukung fungsi sensorik dan termoregulasi kulit. Subkutis berisi jaringan lemak yang berfungsi sebagai isolator panas.
2. ANATOMI DAN FISIOLOGI
DM merupakan suatu penyakit kronis yang
kompleks yang melibatkan :
– Kelainan metabolisme karbohidrat dan lemak
– Berkembangnya komplikasi
makrovaskuler, mikrovaskuler dan neurologis
Orang dengan metabolisme yang normal
mampu mempertahankan kadar glukosa
darah : 70-110 mg/dl
3. Hormonal gula darah
Hormon yang menurunkan glukosa darah :
Insulin
Hormon yang meningkatkan kadar gula
darah :
– Glukagon
– Growth hormon
– Epineprin
– Glukokortikoid
4. Pankreas terletak retroperitoneal di
belakang lambung.
Jaringan endokrin (pulau Langerhans)
dibedakan dalam :
– Sel Alfa (α) menghasilkan glukagon
– Sel Beta (β) menghasilkan insulin
– Sel delta (δ) menghasilkan polipeptida
pankreas
Insulin dan glukagon mempunyai
pengaruh penting dalam mengatur
kadar gula darah
7. Toleransi Glukosa
Puasa 1 jam 2 jam
0-30 tahun 110 185 165
30-40 tahun 112 191 175
40-50 tahun 114 197 185
50-60 tahun 116 203 195
60-70 tahun 118 209 205
70-80 tahun 120 215 215
8. DEFINISI DM
Suatu golongan gangguan dimana
metabolik secara genetik dan klinik
yang dimanifestasikan oleh kehilangan
toleransi karbohidrat.
9. Klasifikasi DM
Tipe I : IDDM (Juvenile Onset)
Biasanya pada usia muda
Tipe II : NIDDM ( Maturity Onset)
Biasanya pada usia tua
10. Perbedaan IDDM & NIDDM
IDDM NIDDM
Onset Sering <40 thn Sering >40 th
Insulin Defisit Absolut Defisit Relatif
Ketoasidosis Cenderung terjadi Resisten
Komplikasi Pembuluh darah Pembuluh
kecil pada mata & darah besar &
ginjal saraf
Pengobatan Insulin, Diet, Lat. Diet & Latihan
11. Gejala DM
Poliuri : tdk ada reabsorbsi karena osmotik
glukosa urine meningkat
Polidipsi : dehidrasi (stimulasi rasa haus
shg klien akan minum terus-menerus)
Poliphagi : adanya penghancuran jaringan
(kehilangan kalori shg selera makan
meningkat)
BB menurun
12. Perilaku yang dianjurkan u/
pasien DM
Diet : hindari
obesitas, hiperlipoproteinemia
Latihan
Kontrol glukosa rutin & hipertensi
Hindari merokok
13. Pola diet pasien DM
Diet pada pasien DM sesuai dengan 3
J, yaitu:
J1 : JUMLAH kalori harus sesuai &
dihabiskan
J2 : JADWAL makan harus teratur sesuai
yang telah ditentukan
J3 : JENIS makanan harus diperhatikan
14. Tujuan diet
Memperbaiki kesehatan umum pasien
Mengarahkan BB Ideal
Menghasilkan pertumbuhan normal bagi
anak
Mempertahankan glukosa darah tetap
normal
15. Rumus Diet
RBW = B B x 100%
TB-100
Normal RBW : 90-110%
Kurus : <90 %
Gemuk : >110 %
Obesitas : 120-130%
16. Menentukan diet Normal
Normal : BB X 30 kal /hari
Kurus : BB X 40-60 kal/hari
Gemuk : BB X 20 kal/hari
Obesitas : BB X 10-15 kal/hari
17. Program latihan DM
Jenis : Aerobik mulai dari yg ringan
Tahapan :
5-10 mnt : pemanasan, peregangan kaki
20-30 mnt : lat. Aerobik
15-20 mnt lat. ringan & peregangan u/
pendinginan
Frekuensi lat: 3-5 kali/minggu
18. 4 Sifat Insulin
Cara kerja insulin
Bersifat hipoglikemik
Dpt dikelompokkan sbb :
Short Acting : reguler Semilente crystalin
Intemediet : Globin Zinc Lente
Long Acting : Protamine Zinc Ultralente
Kekuatan : yang paling sering digunakan
100 u/ml
19. Jenis :
– Sifat antigenesitas insulin bersifat
menurunkan aktivitas reseptor insulin
– Sediaan insulin berasal dari pankreas babi
& sapi: u/ menurunkan kejadian
pembentukan antibodi terhadap insulin
Kemurnian :
semua insulin standart mengandung < 50
ppm (berlabel Purified part Permilion); <10
ppm (berlabel high purified); ED (diberikan
u/ memperkecil Ab pembentukan insulin)
20. Patofisiologi
Sel beta pankreas rusak
Defisiensi insulin
Kekacauan metabolisme KH,prot,lemak
Hiperglikemia
Osmotik diuresis : bisa terjadi dehidrasi
21. Peningkatan katabolisme lemak dan
protein: penurunan BB
Katabolisme lemak : meningkatkan keton
body shg merubah pH disebut
KETOASIDOSIS
Selama ketoasidosis potasium mengalami
penurunan : tanda peningkatan aceton
24. Perubahan pada pasien DM
NEFROPATI :
perubahan mikrovaskuler (perub. pd
struktur dan fungsi ginjal)
4 jenis lesi yg dpt ditimbulkan ;
– Pyelonefritis
– Lesi glomerular
– Arterosklerosis
– Arteriol afferen & eferen
26. NEUROPATI
– DM Dpt mempengaruhi saraf
perifer, SSO, Med.Spinalis, SSP, tergantun
g neuron yg terkena
– Yg plg sering : poli neuropati perifer
simetris (hilangnya sensasi ujung saraf
ekstremitas bawah shg hilang kemamp.
Motorik / eks.atas juga bisa terkena)
– Dpt menimbulkan rasa nyeri
– Pd SSO : perub motilitas lambung tdk
teraturnya absorbsi
makanan, inkontinensia, impotensi, diare
nocturnal)
27. PERUBAHAN EKSTREMITAS BAWAH
– Adanya anestesia : hilangnya fungsi
sensoris saraf
– Hal tsb menyebabkan terjadinya luka yg
tdk terdeteksi dini shg terjadi infeksi yg
menyebabkan gangren
– Infeksi sering dimulai dari celah kulit yg
mengalami hipertropi, sela-sela kuku yg
menebal
– Shg perlu dilakukan perawatan : tirah
baring, antibiotika, pembersihan &
debridement luka, obs. Tanda perluasan
luka
28. RETINOPATI DIABETIK
– Kebutaan pasien DM : karena perubahan
mikrovaskuler pd retina
– Katarak : hiperglikemia yg berkepanjangan
menyebabkan pembengkakan dan
kerusakan lensa
29. DM NEUROPATI
Otonom Sensorik Motorik
Keringat < hlg sensasi atropi otot
Kulit kering/ luka tak terasa perub.sikap
pecah tbh
infeksi daerah penekanan br
Gangren
30. PENGKAJIAN
Riwayat adanya faktor resiko : rwyt
klg, obesitas, rwyt lhr besar, glukosuria
selama stress
(kehamilan, pembedahan, trauma, infeksi, pe
nyakit)
Kaji manifestasi DM
:Poliuria, Polidipsia, Polifagia, Penurunan BB
Aktivitas/istirahat :
lemah, letih, lesu, kram, gangguan tidur
Sirkulasi : Rwyt HT, Ulcus dgn penyembuhan
yg lama, kulit kering, terasa panas
31. Integritas ego : ansietas/peka rangsang
Eliminasi :
poliuria, nokturia,nyeri, kesulitan
BAK, diare, bising usus lemah/menurun
Makanan/cairan : nafsu makan
menurun, mual/muntah,penurunan
BB, kulit kering & bersisik,, bau
halitosis/manis bau buah
Neurosensori : pusing, kelemahan
otot, parestesia, gangguan penglihatan
Kenyamanan : wajah
menyeringai, palpitasi
32. Pernafasan : merasa kekurang
oksigen, batuk tanpa/dengan
sputum, frekuensi pernafasan
Keamanan : kulit kering, gatal, ulkus
kulit
Seksualitas : vagina cenderung
infeksi, impotensi pd. Laki-laki dan
kesulitan orgasme pd wanita
33. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kurang volume cairan b.d. diare/muntah
2. Perub. Nutrisi < dari keb. Tbh
b.d.penurunan masukan oral/status
hipermetabolik
3. Resiko tinggi thdp infeksi b.d. perub.
Sirkulasi/penurunan fungsi leukosit
4. Kelelahan b.d. penurunan produksi
metabolik/peningkatan kebutuhan energi
34. 5. Resiko hipoglikemia/hiperglikemia b.d.
tidak taat diet
6. Resiko tinggi kerusakan integritas kulit
b.d neuropati
7. Kurang pengetahuan b.d. informasi
tidak adekuat
36. 4. Memberikan perawatan dengan
teratur & menghindari kulit kering
5. Perawatan luka dgn antiseptik
6. Observasi TTV
7. Beri HE tentang penatalaksanaan diet
8. Memberikan informasi ttg proses
penyakit/prognosis perawatan diri dan
kebutuhan pengobatan
9. Mengajarkan klien untuk dapat
mengidentifikasi adanya hipoglikemia