SlideShare a Scribd company logo
1
Dermatoterapi
topikal
Tjut Nurul Alam Jacoeb
Departemen
Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin,
FKUI/RSCM
2
Pendahuluan
Dermatoterapi topikal
 Setelah mendiagnosis dengan tepat
 Keberhasilan pengobatan tergantung:
 Umur
 Pemilihan agen yang tepat
 Lokasi tubuh yang terkena, luas
 Stadium penyakit, jenis lesi
 Konsentrasi bahan aktif dalam vehikulum
 Metode aplikasi
 Penentuan lama pemakaian obat (maks efektivitas
dan min efek samping)
3
Faktor efikasi terapeutik
terapi topikal kulit
 Potensi bahan aktif
 Daya obat berpenetrasi pada kulit
Tujuan
Mencapai homeostasis
Menghilangkan gejala
4
Penetrasi obat topikal di kulit
melalui:
Stratum korneum
⇓
Epidermis
⇓
papila dermis
⇓
aliran darah
5
Nasib obat pada kulit
Proses penyerapan obat
Lag phase: di atas kulit, di darah (-)
Rising: di str.korneum ke kapiler dermis darah (+)
Falling: obat habis di str. korneum berkurang
Proses eksfoliasi, terhapus, dan tercuci
→ konsentrasi obat kurang
6
Faktor yang berperan
penyerapan obat
 Stratum korneum (sawar kulit untuk obat)
 Oklusi
 Frekuensi aplikasi
 Kuantitas obat yang diaplikasi
 Faktor lain
7
Stratum Korneum penyerapan obat
Ketebalan kulit dan lokasi
anatomi
 mukosa
 skrotum
 kelopak mata
 muka
 dada dan punggung
 lengan atas
 tungkai bawah
punggung tangan dan
kaki
 telapak tangan dan kaki
 Kuku
Masih tergantung
kesehatan kulit
8
Oklusi
10-100 X lebih baik penyerapan
obat
Penutup kedap udara, salep berminyak
 Meningkatkan penetrasi.
hidrasi/ temperatur↑,
 dipercikan air 5’ sebelum aplikasi obat
mencegah terhapusnya obat (gesekan,
usapan, pencucian)
 Mempercepat efek samping, infeksi,
folikulitis, miliaria
9
Frekuensi aplikasi penyerapan obat
 Kebanyakan obat kortikosteroid topikal
cukup diaplikasi satu kali sehari.
 Beberapa emolien, krim protektif
penyerapannya meningkat bila
pemakaiannya berulang (bukan karena
lama kontaknya).
10
Kuantitas aplikasi penyerapan obat
 Jumlah pemakaian harus cukup,
pemakaian berlebihan tidak berguna.
 Jumlah yang dipakai sesuai dengan luas
permukaan kulit terkena (setiap 3% luas
permukaan kulit membutuhkan 1 gram
krim/salep)
11
Faktor lain penyerapan
obat
Peningkatan penyerapan
menggosokan /memijat
folikel rambut
mengecilkan ukuran partikel obat,
memperbaiki sifat kelarutan obat memperbaiki
penetrasi obat, konsentrasi tepat, viskositas
Menghalangi serap
Kulit kering (lansia)
12
Cairan
AIR Minyak
13
Semi solid
KRIM
GEL
Pasta
KRIM
PASTA
SALEP
14
SOLID
Kristal
BEDAK
15
Terapi topikal kulit
 Vehikulum
 Bahan aktif
 Agen tambahan (emulgator, pengawet,
antioksidan, chelating agent)
16
Vehikulum
 Preparat pembawa zat aktif kontak ke kulit.
 Kegunaan vehikulum non spesifik:
mendinginkan, melindungi, emolien, oklusif
dan astringen
 Vehikulum optimal bila stabil (kimia, fisik) dan
tidak menonaktifkan obat.
 Nonalergik, noniritan, dapat diterima secara
kosmetik dan mudah dipakai.
17
Bedak
Salep, minyak
Air
pasta Gel, bedak kocok
Krim W/O Krim O/W
Pasta
pendingin
losio
Vehikulum
18
Solid
Bedak fungsi
Menyerap kelembaban kulit, mendinginkan,
mengurangi gesekan (daerah intertriginosa, dan
kaki)
 Zinkoksida (antiseptik, proteksi)
 Talkum (magnesium silikat) lubrikasi dan
mengeringkan.
 Kalamin mengandung
 ZnO 98% dan Fe2O3 1% (merah jambu)
 Sebagai astringen untuk mengurangi gatal.
19
 Daya lekat pada kulit
kurang
 Stearat dipergunakan
untuk meningkatkan
daya lekat.
20
Solid
Bedak (Kekurangan)
Terisap hidung
oleh pemakai
Aplikasi di lesi basah Iritasi
•mengeras
•krusta
•granuloma
21
Semi solid
 Mudah menyebar
 Proteksi, hidrasi, dan
lubrikasi.
 Diklasifikasi menjadi:
 Lengket: salep
 dasar hidrokarbon (lemak
mineral/ murni)
 dasar kemampuan serap
 Encer: Krim
 emulsi air dalam minyak
 emulsi minyak dalam air
dasar larut air.
22
Semi solid
Salep-dasar hidrokarbon
Emolien
 Menahan penguapan air
dari kulit
 Vaselin album, petrolatum
kuning (menodai pakaian)
 Lengket.
 Penetrasi baik: dermatosis
tebal, skuama, ulkus bersih
 Berfungsi proteksi dipakai
pada ruam popok,
inkontinensia, sariawan,
dan sisi kolostomi.
23
Semi solid
Salep-dasar hidrokarbon
 Kontraindikasi:
Radang akut/ eksudatif
Daerah berambut
Daerah lipatan
tidak menyerap air sehingga
tidak dapat dipakai untuk obat larut air
24
Semi solid
Salap -dasar serap/hidrofilik
 Dipakai untuk obat larut air bahan emulsi.
 Misal: lanolin dan turunannya,
 Berfungsi: lubrikasi, emolien, proteksi
 Bersifat: lengket namun mudah dibersihkan
misalnya lanolin anhidros dan petrolatum
hidrofilik.
25
Semi solid
Krim-emulsi air dalam minyak
 Air < 25% diberikan pengawet
 Terdiri dari ≥ 1 cairan tak larut yang
terdispersi pada cairan lainnya, harus
dikocok terlebih dahulu kalau tidak akan
terpisah.
 Membutuhkan emulgator
26
Semi solid
Krim-emulsi air dalam minyak
 Kurang lengket,
emolien, penetrasi tak
sebaik salep, menyebar
dengan mudah,
protektif, penguapan air
lambat dan
mendinginkan.
27
Semi solid
Krim-emulsi minyak dalam air
 Mengandung air >31% - 80%, diberikan
pengawet
 Humektan: gliserin, propilen glikol, polietilen
glikol untuk mencegah kekeringan.
 Banyak dipilih: tidak lengket, mudah dicuci,
mudah menyebar, tidak mengotori baju.
 Setelah aplikasi fase air akan menguap
meninggalkan sejumlah kecil lapisan air-
minyak yang mendeposit obat jenuh.
28
Semi solid
Gel- dasar sediaan larut air
 Cair atau semisolid.
 Gel (substansi selulosa dan turunannya)
 Bening, mudah dipakai, dan dibersihkan,
dapat dipakai pada kulit berambut.
 Sifatnya kurang menutup, alkohol atau
propilen mudah kering dan menimbulkan
rasa tersengat.
29
Semi solid
Pasta
 Campuran bedak (sampai 50%) dengan
salep dasar hidrokarbon atau emulsi air
dalam minyak
 Bedak : zinkoksida, kaolin, kalsium
karbonat dan talkum.
30
Semi solid
Pasta
 Fungsi:
 membatasi obat
melebar/ proteksi,
mengeringkan
 barier impermiabel,
proteksi, atau tabir
surya.
 kurang lengket, kurang
menutup, lebih kering
(dibandingkan salep.)
31
Liquid/cairan
Solusio, suspensi (losio) emulsi
 Solusio
 Disolusi dua atau lebih substansi menjadi larutan
homogen yang bening.
 Tinktura: Solusio hidroalkohol 50%
 Suspensi (losio) emulsi
 Vehikulum: air, hidroalkohol, atau nonakua
(misalnya: alkohol, minyak, propilenglikol) contoh:
sol Burowi.
32
Liquid/cairan
Solusio
 Kompres terbuka:
membersihkan,
melunakan,
mengeringkan,
antiseptik, epitelisasi,
mendinginkan.
 Kompres tertutup:
vasodilatasi
33
Liquid/cairan
Solusio
 Fungsi: mandi, rendam, kompres
 Kompres: terbuka dan tertutup
 Contoh:
A. salisil 1‰: astringen, antiseptik lemah
PK 1/5000,1/10000: astringen, antiseptik
Rivanol 1‰: astringen, antiseptik, deodoran
AgNO3 0.25 -0.5%: astringen, antiseptik kuat
Heksaklorofen: antiseptik
34
Liquid/cairan
Suspensi (losio)
 Dua fase berlainan, tak terlarut yang
terdispersi dalam liquid
 Pengocokan sebelum pakai.
 Losio kalamin, losio steroid, emolien
urea dan asam laktat.
 Aplikasi pada kulit → dingin karena
adanya penguapan komponen air.
 Mudah dioleskan, sampai homogen
35
Liquid/cairan
Suspensi (losio)-bedak kocok
1. Losio mengandung bedak untuk memperluas
daerah evaporasi.
2. Efektif untuk mengeringkan kulit yang basah.
3. Mengandung zink oksida, talkum, kalamin,
gliserol, alkohol, dan air, stabilator.
4. Membentuk endapan, harus dikocok
sebelum pakai.
5. air menguap-komponen bedak bergumpal
bersifat abrasif, hilangkan partikel sebelum
pemakaian.
36
Topikal aerosol
 Solusio, suspensi, emulsi,
bedak, dan foam.
 Dalam propelan (campuran
hidrokarbon nonpolar).
 Mendeposit obat dalam
bentuk lapisan tipis, tidak
iritasi untuk kulit abrasi
/eksema, rasa nyeri.
37
Foam
 Dalam bentuk emulsi dan foaming agent
(surfaktan),
 Sistem solven (misalnya : air, ethanol),
dan propelan.
 Foam yang mengandung alkohol
meninggalkan sedikit residu.
38
Stabilator
 Pengawet, Paraben efektif untuk menghambat
pertumbuhan jamur, kapang, dan ragi tetapi kurang aktif
untuk bakteri. Stabilator lain : fenol halogenasi, asam
benzoat, formaldehid, sodium benzoat dan timerosal.
 Antioksidans dipakai untuk melindungi vehikulum dari
oksidasi, misalnya butil hidroksianisol, asam askorbat,
sulfit, sulfur mengandung asam amino yang dipakai oleh
vehikulum dasar larut air.
 Chelating agent dipakai EDTA dan asam sitrat bersama
dengan antioksidan membentuk kompleks dengan logam
berat.
39
Bahan aktif
 Asam salsilat
 Sulfur
 Ter
 Asam borat
 Kortikosteroid
 Antibiotik
 antijamur
40
Asam salsilat
(AS)
Khasiat
Kompres: AS1‰
Keratoplasti: AS 2%
Keratolitik: AS 3-20%
Destruktif: AS 30-60%
Memperbaiki penetrasi obat:AS3-5%
Sinergik dengan sulfur, tidak aktif bila
bercampur dengan zinkoksida
41
Sulfur
 Khasiat:
antisebore, antiakne, antiskabies, antibakteri
(+)Gram, antijamur
 Bentuk yang sering: sulfur presipitatum
 Konsentrasi: 4-20%
42
Ter
 Merupakan hasil destilasi kering dari:
Batubara: likuor karbonis detergen/LKD
Kayu:oleum kadini, oleum rusi
Fosil: iktiol
 LKD 3-10%:antiproliferasi
 Efeksamping: iritasi, folikulitis, akne ter,
fototoksik, karsinogenik
43
Kortikosteroid-topikal
Khasiat: paliatif dan supresif untuk
 Antiinflamasi, antialergi, antipruritus,
antimitotik, vasokonstriksi
Penggolongan:
1. Lemah: antiinflamasi, antimitotik (-)
2. Sedang: antiinflamasi, antimitotik sedang
3. Kuat: antiinflamasi, antimitotik kuat
4. Sangat kuat: antiinflamasi, antimitotik sangat
kuat
44
Kortikosteroid
topikal
Indikasi:
Topikal: dermatitis, psoriasis ringan
Intralesi: keloid, parut hipertrofik, alopesia
areata, aknekistik, prurigo
Kontraindikasi: infeksi, ulkus
 Lama pakai:
lemah: 4-6 minggu, kuat 2 minggu
45
Kortikosteroid
topikal
Efek samping:
 Pemakaian potensi kuat, lama, oklusi
 Berupa:
hipo/atrofi kulit, strie, telangiektasia, purpura,
derm akneiformis,
hipertrikosis,hipopigmentasi, derm perioral,
absorb-si perkutan : supresi kelj adrenal
46
Antibiotik
 Indikasi: infeksi bakteri
 Prinsip:
Efektif sesuai dengan kuman penyebab
Tidak dipakai sebagai obat sistemik
Tidak menimbulkan sensitisasi
Murah, mudah
47
Antibiotik
 Basitrasin: (+)(-) Gram
 Mupirosin: (+)(-) Gram
 Na Fusidat: terutama stafilokokus
 Polimiksin: (-) Gram, kecuali proteus,
serratia
 Neomisin: (+)(-) Gram, dapat sensitisasi
48
Antijamur
Contoh:
Nistatin: kandida
Siklopiroksolamin: dermatofita, M furfur,
kandida
Haloprogin: dermatofita, M furfur, kandida
Tolnaftat: dermatofita
Deriavat imidazol: dermatofita, M furfur,
kandida
49
Toksisitas
 Tergantung obat, vehikulum, oklusi, lokasi,
frekuensi, durasi, jenis kelainan kulit, kondisi
renal, hepar
 Anak kecil mempunyai ratio obat dipermukaan
kulit lebih besar dibandingkan dewasa.
50
Toksisitas- Efek lokal
 Iritasi, alergik, atrofik, komedogenik,
teleangiektasis, pruritus, stinging, dan
nyeri.
 proses pengeringan kulit, atau merusak
lapisan kulit epidermis.
51
Toksisitas- Efek sistemik
 Penyerapan perkutan (SSP, shok anafilaktik
renal, kardiak,teratogen, dan karsinogen).
 Non imunologik dapat terjadi pada keracunan
peptisida.

More Related Content

What's hot

Otitis eksterna
Otitis eksternaOtitis eksterna
Otitis eksterna
Semiani Satsuki
 
Pneumothorax powerpoint
Pneumothorax powerpointPneumothorax powerpoint
Pneumothorax powerpoint
Dwika Marbun
 
Nyeri pinggang bawah
Nyeri pinggang bawahNyeri pinggang bawah
Nyeri pinggang bawah
regiregene
 
P 3b kolesistitis
P 3b kolesistitisP 3b kolesistitis
P 3b kolesistitis
fikri asyura
 
CBD Epistaksis Posterior
CBD Epistaksis PosteriorCBD Epistaksis Posterior
CBD Epistaksis Posterior
CoassTHT
 
Check list pemeriksaan neurologi 1
Check list pemeriksaan neurologi 1Check list pemeriksaan neurologi 1
Check list pemeriksaan neurologi 1
cokordawahyu
 
Osteomyelitis Case Report Session
Osteomyelitis Case Report SessionOsteomyelitis Case Report Session
Osteomyelitis Case Report Session
Devyashini Prabhakaran
 
Ulkus diabetikum
Ulkus diabetikumUlkus diabetikum
Ulkus diabetikum
Army Of God
 
Peritonitis generalisata
Peritonitis generalisataPeritonitis generalisata
Peritonitis generalisata
Abdul Mughni Rozy
 
vaginal discharge (syndrome management)
vaginal discharge (syndrome management)vaginal discharge (syndrome management)
vaginal discharge (syndrome management)
ery putra
 
Fibro adenoma mamae (fam)
Fibro adenoma mamae (fam)Fibro adenoma mamae (fam)
Fibro adenoma mamae (fam)
fikri asyura
 
Peradangan telinga tengah
Peradangan telinga tengahPeradangan telinga tengah
Peradangan telinga tengahYohanita Tengku
 
Appendicitis)
Appendicitis)Appendicitis)
Appendicitis)
fikri asyura
 
Demam tifoid anak
Demam tifoid anakDemam tifoid anak
Demam tifoid anak
Fadel Muhammad Garishah
 
Diare akut
Diare akutDiare akut
Diare akut
Budi Iswan
 
Simpo pkb kegawatan pada diare dengan dehidrasi berat
Simpo pkb kegawatan pada diare dengan dehidrasi beratSimpo pkb kegawatan pada diare dengan dehidrasi berat
Simpo pkb kegawatan pada diare dengan dehidrasi berat
Argo Dio
 
Angina pectoris stabil
Angina pectoris stabilAngina pectoris stabil
Angina pectoris stabil
fikri asyura
 
Handout morfologi dan terminologi penyakit kulit(1)
Handout morfologi dan terminologi penyakit kulit(1)Handout morfologi dan terminologi penyakit kulit(1)
Handout morfologi dan terminologi penyakit kulit(1)Iva Maria
 

What's hot (20)

Otitis eksterna
Otitis eksternaOtitis eksterna
Otitis eksterna
 
Pneumothorax powerpoint
Pneumothorax powerpointPneumothorax powerpoint
Pneumothorax powerpoint
 
Nyeri pinggang bawah
Nyeri pinggang bawahNyeri pinggang bawah
Nyeri pinggang bawah
 
Pengantar ilmu anatomi
Pengantar ilmu anatomiPengantar ilmu anatomi
Pengantar ilmu anatomi
 
P 3b kolesistitis
P 3b kolesistitisP 3b kolesistitis
P 3b kolesistitis
 
CBD Epistaksis Posterior
CBD Epistaksis PosteriorCBD Epistaksis Posterior
CBD Epistaksis Posterior
 
Check list pemeriksaan neurologi 1
Check list pemeriksaan neurologi 1Check list pemeriksaan neurologi 1
Check list pemeriksaan neurologi 1
 
Osteomyelitis Case Report Session
Osteomyelitis Case Report SessionOsteomyelitis Case Report Session
Osteomyelitis Case Report Session
 
Ulkus diabetikum
Ulkus diabetikumUlkus diabetikum
Ulkus diabetikum
 
Peritonitis generalisata
Peritonitis generalisataPeritonitis generalisata
Peritonitis generalisata
 
vaginal discharge (syndrome management)
vaginal discharge (syndrome management)vaginal discharge (syndrome management)
vaginal discharge (syndrome management)
 
Fibro adenoma mamae (fam)
Fibro adenoma mamae (fam)Fibro adenoma mamae (fam)
Fibro adenoma mamae (fam)
 
Peradangan telinga tengah
Peradangan telinga tengahPeradangan telinga tengah
Peradangan telinga tengah
 
Appendicitis)
Appendicitis)Appendicitis)
Appendicitis)
 
Demam tifoid anak
Demam tifoid anakDemam tifoid anak
Demam tifoid anak
 
Diare akut
Diare akutDiare akut
Diare akut
 
Simpo pkb kegawatan pada diare dengan dehidrasi berat
Simpo pkb kegawatan pada diare dengan dehidrasi beratSimpo pkb kegawatan pada diare dengan dehidrasi berat
Simpo pkb kegawatan pada diare dengan dehidrasi berat
 
Angina pectoris stabil
Angina pectoris stabilAngina pectoris stabil
Angina pectoris stabil
 
Handout morfologi dan terminologi penyakit kulit(1)
Handout morfologi dan terminologi penyakit kulit(1)Handout morfologi dan terminologi penyakit kulit(1)
Handout morfologi dan terminologi penyakit kulit(1)
 
Pneumothoraks
PneumothoraksPneumothoraks
Pneumothoraks
 

Similar to dermatoterapi-10-10-06print.pdf

Makalah pemberian obat pada kulit
Makalah pemberian obat pada kulitMakalah pemberian obat pada kulit
Makalah pemberian obat pada kulit
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah pemberian obat pada kulit
Makalah pemberian obat pada kulitMakalah pemberian obat pada kulit
Makalah pemberian obat pada kulit
Septian Muna Barakati
 
SESI-13 LOTION.pptx
SESI-13 LOTION.pptxSESI-13 LOTION.pptx
SESI-13 LOTION.pptx
diah72
 
Pengetahuan Dasar Kosmetika
Pengetahuan Dasar KosmetikaPengetahuan Dasar Kosmetika
Pengetahuan Dasar Kosmetika
Fikri Nisa
 
KOSMETIKA PPT.pdf
KOSMETIKA PPT.pdfKOSMETIKA PPT.pdf
KOSMETIKA PPT.pdf
IdjaMarasabessy
 
70106276 eye-shadow
70106276 eye-shadow70106276 eye-shadow
70106276 eye-shadow
SisKa L. Putri
 
Kuliah Dermatofarmakologi PPT.pptx
Kuliah Dermatofarmakologi PPT.pptxKuliah Dermatofarmakologi PPT.pptx
Kuliah Dermatofarmakologi PPT.pptx
drMelvianaLubisUMSU
 
Dermatoterapi.pptx
Dermatoterapi.pptxDermatoterapi.pptx
Dermatoterapi.pptx
raajih ismail
 
Kel 7 kelas m preparat untuk make up
Kel 7 kelas m preparat untuk make upKel 7 kelas m preparat untuk make up
Kel 7 kelas m preparat untuk make up
danyindriawaty
 
Kel 12 kelas m preparat untuk cukur
Kel 12 kelas m preparat untuk cukur Kel 12 kelas m preparat untuk cukur
Kel 12 kelas m preparat untuk cukur
danyindriawaty
 
Tugas formulasi obat klp 6
Tugas formulasi obat klp 6Tugas formulasi obat klp 6
Tugas formulasi obat klp 6
Rahmi Suci
 
Kuliah fts csp salep2013
Kuliah fts csp salep2013Kuliah fts csp salep2013
Kuliah fts csp salep2013
Aiiu Nda Chupter II
 
Kul1. basis salep
Kul1. basis salepKul1. basis salep
Kul1. basis salep
Robby Candra Purnama
 
Tips Memilih Skincare Demi Kebutuhan Kulit.pptx
Tips Memilih Skincare Demi  Kebutuhan Kulit.pptxTips Memilih Skincare Demi  Kebutuhan Kulit.pptx
Tips Memilih Skincare Demi Kebutuhan Kulit.pptx
IrmaDamayanti47
 
Al-fath pemberian obat topikal.pptx
Al-fath pemberian obat topikal.pptxAl-fath pemberian obat topikal.pptx
Al-fath pemberian obat topikal.pptx
DarmapoeteraMaulana
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
wisanggeni19
 
Inkompatibilitas salep
Inkompatibilitas salepInkompatibilitas salep
Inkompatibilitas salep
pujihartati5
 
Kosmetika teknologi
Kosmetika teknologiKosmetika teknologi
Kosmetika teknologi
sitimardiyantisaid
 

Similar to dermatoterapi-10-10-06print.pdf (20)

Makalah pemberian obat pada kulit
Makalah pemberian obat pada kulitMakalah pemberian obat pada kulit
Makalah pemberian obat pada kulit
 
Makalah pemberian obat pada kulit
Makalah pemberian obat pada kulitMakalah pemberian obat pada kulit
Makalah pemberian obat pada kulit
 
SESI-13 LOTION.pptx
SESI-13 LOTION.pptxSESI-13 LOTION.pptx
SESI-13 LOTION.pptx
 
Dermato terapi
Dermato terapiDermato terapi
Dermato terapi
 
Pengetahuan Dasar Kosmetika
Pengetahuan Dasar KosmetikaPengetahuan Dasar Kosmetika
Pengetahuan Dasar Kosmetika
 
KOSMETIKA PPT.pdf
KOSMETIKA PPT.pdfKOSMETIKA PPT.pdf
KOSMETIKA PPT.pdf
 
70106276 eye-shadow
70106276 eye-shadow70106276 eye-shadow
70106276 eye-shadow
 
Kuliah Dermatofarmakologi PPT.pptx
Kuliah Dermatofarmakologi PPT.pptxKuliah Dermatofarmakologi PPT.pptx
Kuliah Dermatofarmakologi PPT.pptx
 
Dermatoterapi fix
Dermatoterapi fixDermatoterapi fix
Dermatoterapi fix
 
Dermatoterapi.pptx
Dermatoterapi.pptxDermatoterapi.pptx
Dermatoterapi.pptx
 
Kel 7 kelas m preparat untuk make up
Kel 7 kelas m preparat untuk make upKel 7 kelas m preparat untuk make up
Kel 7 kelas m preparat untuk make up
 
Kel 12 kelas m preparat untuk cukur
Kel 12 kelas m preparat untuk cukur Kel 12 kelas m preparat untuk cukur
Kel 12 kelas m preparat untuk cukur
 
Tugas formulasi obat klp 6
Tugas formulasi obat klp 6Tugas formulasi obat klp 6
Tugas formulasi obat klp 6
 
Kuliah fts csp salep2013
Kuliah fts csp salep2013Kuliah fts csp salep2013
Kuliah fts csp salep2013
 
Kul1. basis salep
Kul1. basis salepKul1. basis salep
Kul1. basis salep
 
Tips Memilih Skincare Demi Kebutuhan Kulit.pptx
Tips Memilih Skincare Demi  Kebutuhan Kulit.pptxTips Memilih Skincare Demi  Kebutuhan Kulit.pptx
Tips Memilih Skincare Demi Kebutuhan Kulit.pptx
 
Al-fath pemberian obat topikal.pptx
Al-fath pemberian obat topikal.pptxAl-fath pemberian obat topikal.pptx
Al-fath pemberian obat topikal.pptx
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
Inkompatibilitas salep
Inkompatibilitas salepInkompatibilitas salep
Inkompatibilitas salep
 
Kosmetika teknologi
Kosmetika teknologiKosmetika teknologi
Kosmetika teknologi
 

More from EghaSatriwi

HERNIA ppt new slide terupdate sekarangg
HERNIA ppt new slide terupdate sekaranggHERNIA ppt new slide terupdate sekarangg
HERNIA ppt new slide terupdate sekarangg
EghaSatriwi
 
dr.-Hadi-Sudrajad-PRESENTASI-PIK-TB-SOLO-2018.ppt
dr.-Hadi-Sudrajad-PRESENTASI-PIK-TB-SOLO-2018.pptdr.-Hadi-Sudrajad-PRESENTASI-PIK-TB-SOLO-2018.ppt
dr.-Hadi-Sudrajad-PRESENTASI-PIK-TB-SOLO-2018.ppt
EghaSatriwi
 
Reaksi hipersensitivitas ppt update terkini
Reaksi hipersensitivitas ppt update terkiniReaksi hipersensitivitas ppt update terkini
Reaksi hipersensitivitas ppt update terkini
EghaSatriwi
 
Angina pectoris-2013.ppt
Angina pectoris-2013.pptAngina pectoris-2013.ppt
Angina pectoris-2013.ppt
EghaSatriwi
 
PENYULUHAN TBC 4 JUNI 2016.ppt
PENYULUHAN TBC 4 JUNI 2016.pptPENYULUHAN TBC 4 JUNI 2016.ppt
PENYULUHAN TBC 4 JUNI 2016.ppt
EghaSatriwi
 
dokumen.tips_gagal-ginjal-ppt-dikompresi.pdf
dokumen.tips_gagal-ginjal-ppt-dikompresi.pdfdokumen.tips_gagal-ginjal-ppt-dikompresi.pdf
dokumen.tips_gagal-ginjal-ppt-dikompresi.pdf
EghaSatriwi
 

More from EghaSatriwi (6)

HERNIA ppt new slide terupdate sekarangg
HERNIA ppt new slide terupdate sekaranggHERNIA ppt new slide terupdate sekarangg
HERNIA ppt new slide terupdate sekarangg
 
dr.-Hadi-Sudrajad-PRESENTASI-PIK-TB-SOLO-2018.ppt
dr.-Hadi-Sudrajad-PRESENTASI-PIK-TB-SOLO-2018.pptdr.-Hadi-Sudrajad-PRESENTASI-PIK-TB-SOLO-2018.ppt
dr.-Hadi-Sudrajad-PRESENTASI-PIK-TB-SOLO-2018.ppt
 
Reaksi hipersensitivitas ppt update terkini
Reaksi hipersensitivitas ppt update terkiniReaksi hipersensitivitas ppt update terkini
Reaksi hipersensitivitas ppt update terkini
 
Angina pectoris-2013.ppt
Angina pectoris-2013.pptAngina pectoris-2013.ppt
Angina pectoris-2013.ppt
 
PENYULUHAN TBC 4 JUNI 2016.ppt
PENYULUHAN TBC 4 JUNI 2016.pptPENYULUHAN TBC 4 JUNI 2016.ppt
PENYULUHAN TBC 4 JUNI 2016.ppt
 
dokumen.tips_gagal-ginjal-ppt-dikompresi.pdf
dokumen.tips_gagal-ginjal-ppt-dikompresi.pdfdokumen.tips_gagal-ginjal-ppt-dikompresi.pdf
dokumen.tips_gagal-ginjal-ppt-dikompresi.pdf
 

Recently uploaded

Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Kanaidi ken
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)
juliafnita47
 
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
Kanaidi ken
 
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
StevanusOkiRudySusan
 
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdfDemonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
d2spdpnd9185
 
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan i...
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan   i...Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan   i...
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan i...
PutraDwitara
 
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputihlaporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
SDNBotoputih
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdfLAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
RosidaAini3
 
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024 Kabupaten Temanggung .pdf
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024  Kabupaten Temanggung .pdfKalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024  Kabupaten Temanggung .pdf
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024 Kabupaten Temanggung .pdf
SDNBotoputih
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
SABDA
 
Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045
Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045
Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045
RizkiArdhan
 
425764250-Koleksi-Soalan-Sains-Tingkatan-1-KSSM.docx
425764250-Koleksi-Soalan-Sains-Tingkatan-1-KSSM.docx425764250-Koleksi-Soalan-Sains-Tingkatan-1-KSSM.docx
425764250-Koleksi-Soalan-Sains-Tingkatan-1-KSSM.docx
MuhamadsyakirbinIsma
 
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMPPerencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
TriSutrisno48
 
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfJURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
HERIHERI52
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
Kanaidi ken
 
power point struktur data tree atau pohon
power point struktur data tree atau pohonpower point struktur data tree atau pohon
power point struktur data tree atau pohon
NoegPutra1
 
Panduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdf
Panduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdfPanduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdf
Panduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdf
NurHasyim22
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 

Recently uploaded (20)

Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)
 
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
 
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
 
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdfDemonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
 
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan i...
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan   i...Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan   i...
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan i...
 
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputihlaporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
 
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdfLAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
 
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024 Kabupaten Temanggung .pdf
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024  Kabupaten Temanggung .pdfKalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024  Kabupaten Temanggung .pdf
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024 Kabupaten Temanggung .pdf
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
 
Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045
Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045
Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045
 
425764250-Koleksi-Soalan-Sains-Tingkatan-1-KSSM.docx
425764250-Koleksi-Soalan-Sains-Tingkatan-1-KSSM.docx425764250-Koleksi-Soalan-Sains-Tingkatan-1-KSSM.docx
425764250-Koleksi-Soalan-Sains-Tingkatan-1-KSSM.docx
 
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMPPerencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
 
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfJURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
 
power point struktur data tree atau pohon
power point struktur data tree atau pohonpower point struktur data tree atau pohon
power point struktur data tree atau pohon
 
Panduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdf
Panduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdfPanduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdf
Panduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdf
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 

dermatoterapi-10-10-06print.pdf

  • 1. 1 Dermatoterapi topikal Tjut Nurul Alam Jacoeb Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin, FKUI/RSCM
  • 2. 2 Pendahuluan Dermatoterapi topikal  Setelah mendiagnosis dengan tepat  Keberhasilan pengobatan tergantung:  Umur  Pemilihan agen yang tepat  Lokasi tubuh yang terkena, luas  Stadium penyakit, jenis lesi  Konsentrasi bahan aktif dalam vehikulum  Metode aplikasi  Penentuan lama pemakaian obat (maks efektivitas dan min efek samping)
  • 3. 3 Faktor efikasi terapeutik terapi topikal kulit  Potensi bahan aktif  Daya obat berpenetrasi pada kulit Tujuan Mencapai homeostasis Menghilangkan gejala
  • 4. 4 Penetrasi obat topikal di kulit melalui: Stratum korneum ⇓ Epidermis ⇓ papila dermis ⇓ aliran darah
  • 5. 5 Nasib obat pada kulit Proses penyerapan obat Lag phase: di atas kulit, di darah (-) Rising: di str.korneum ke kapiler dermis darah (+) Falling: obat habis di str. korneum berkurang Proses eksfoliasi, terhapus, dan tercuci → konsentrasi obat kurang
  • 6. 6 Faktor yang berperan penyerapan obat  Stratum korneum (sawar kulit untuk obat)  Oklusi  Frekuensi aplikasi  Kuantitas obat yang diaplikasi  Faktor lain
  • 7. 7 Stratum Korneum penyerapan obat Ketebalan kulit dan lokasi anatomi  mukosa  skrotum  kelopak mata  muka  dada dan punggung  lengan atas  tungkai bawah punggung tangan dan kaki  telapak tangan dan kaki  Kuku Masih tergantung kesehatan kulit
  • 8. 8 Oklusi 10-100 X lebih baik penyerapan obat Penutup kedap udara, salep berminyak  Meningkatkan penetrasi. hidrasi/ temperatur↑,  dipercikan air 5’ sebelum aplikasi obat mencegah terhapusnya obat (gesekan, usapan, pencucian)  Mempercepat efek samping, infeksi, folikulitis, miliaria
  • 9. 9 Frekuensi aplikasi penyerapan obat  Kebanyakan obat kortikosteroid topikal cukup diaplikasi satu kali sehari.  Beberapa emolien, krim protektif penyerapannya meningkat bila pemakaiannya berulang (bukan karena lama kontaknya).
  • 10. 10 Kuantitas aplikasi penyerapan obat  Jumlah pemakaian harus cukup, pemakaian berlebihan tidak berguna.  Jumlah yang dipakai sesuai dengan luas permukaan kulit terkena (setiap 3% luas permukaan kulit membutuhkan 1 gram krim/salep)
  • 11. 11 Faktor lain penyerapan obat Peningkatan penyerapan menggosokan /memijat folikel rambut mengecilkan ukuran partikel obat, memperbaiki sifat kelarutan obat memperbaiki penetrasi obat, konsentrasi tepat, viskositas Menghalangi serap Kulit kering (lansia)
  • 15. 15 Terapi topikal kulit  Vehikulum  Bahan aktif  Agen tambahan (emulgator, pengawet, antioksidan, chelating agent)
  • 16. 16 Vehikulum  Preparat pembawa zat aktif kontak ke kulit.  Kegunaan vehikulum non spesifik: mendinginkan, melindungi, emolien, oklusif dan astringen  Vehikulum optimal bila stabil (kimia, fisik) dan tidak menonaktifkan obat.  Nonalergik, noniritan, dapat diterima secara kosmetik dan mudah dipakai.
  • 17. 17 Bedak Salep, minyak Air pasta Gel, bedak kocok Krim W/O Krim O/W Pasta pendingin losio Vehikulum
  • 18. 18 Solid Bedak fungsi Menyerap kelembaban kulit, mendinginkan, mengurangi gesekan (daerah intertriginosa, dan kaki)  Zinkoksida (antiseptik, proteksi)  Talkum (magnesium silikat) lubrikasi dan mengeringkan.  Kalamin mengandung  ZnO 98% dan Fe2O3 1% (merah jambu)  Sebagai astringen untuk mengurangi gatal.
  • 19. 19  Daya lekat pada kulit kurang  Stearat dipergunakan untuk meningkatkan daya lekat.
  • 20. 20 Solid Bedak (Kekurangan) Terisap hidung oleh pemakai Aplikasi di lesi basah Iritasi •mengeras •krusta •granuloma
  • 21. 21 Semi solid  Mudah menyebar  Proteksi, hidrasi, dan lubrikasi.  Diklasifikasi menjadi:  Lengket: salep  dasar hidrokarbon (lemak mineral/ murni)  dasar kemampuan serap  Encer: Krim  emulsi air dalam minyak  emulsi minyak dalam air dasar larut air.
  • 22. 22 Semi solid Salep-dasar hidrokarbon Emolien  Menahan penguapan air dari kulit  Vaselin album, petrolatum kuning (menodai pakaian)  Lengket.  Penetrasi baik: dermatosis tebal, skuama, ulkus bersih  Berfungsi proteksi dipakai pada ruam popok, inkontinensia, sariawan, dan sisi kolostomi.
  • 23. 23 Semi solid Salep-dasar hidrokarbon  Kontraindikasi: Radang akut/ eksudatif Daerah berambut Daerah lipatan tidak menyerap air sehingga tidak dapat dipakai untuk obat larut air
  • 24. 24 Semi solid Salap -dasar serap/hidrofilik  Dipakai untuk obat larut air bahan emulsi.  Misal: lanolin dan turunannya,  Berfungsi: lubrikasi, emolien, proteksi  Bersifat: lengket namun mudah dibersihkan misalnya lanolin anhidros dan petrolatum hidrofilik.
  • 25. 25 Semi solid Krim-emulsi air dalam minyak  Air < 25% diberikan pengawet  Terdiri dari ≥ 1 cairan tak larut yang terdispersi pada cairan lainnya, harus dikocok terlebih dahulu kalau tidak akan terpisah.  Membutuhkan emulgator
  • 26. 26 Semi solid Krim-emulsi air dalam minyak  Kurang lengket, emolien, penetrasi tak sebaik salep, menyebar dengan mudah, protektif, penguapan air lambat dan mendinginkan.
  • 27. 27 Semi solid Krim-emulsi minyak dalam air  Mengandung air >31% - 80%, diberikan pengawet  Humektan: gliserin, propilen glikol, polietilen glikol untuk mencegah kekeringan.  Banyak dipilih: tidak lengket, mudah dicuci, mudah menyebar, tidak mengotori baju.  Setelah aplikasi fase air akan menguap meninggalkan sejumlah kecil lapisan air- minyak yang mendeposit obat jenuh.
  • 28. 28 Semi solid Gel- dasar sediaan larut air  Cair atau semisolid.  Gel (substansi selulosa dan turunannya)  Bening, mudah dipakai, dan dibersihkan, dapat dipakai pada kulit berambut.  Sifatnya kurang menutup, alkohol atau propilen mudah kering dan menimbulkan rasa tersengat.
  • 29. 29 Semi solid Pasta  Campuran bedak (sampai 50%) dengan salep dasar hidrokarbon atau emulsi air dalam minyak  Bedak : zinkoksida, kaolin, kalsium karbonat dan talkum.
  • 30. 30 Semi solid Pasta  Fungsi:  membatasi obat melebar/ proteksi, mengeringkan  barier impermiabel, proteksi, atau tabir surya.  kurang lengket, kurang menutup, lebih kering (dibandingkan salep.)
  • 31. 31 Liquid/cairan Solusio, suspensi (losio) emulsi  Solusio  Disolusi dua atau lebih substansi menjadi larutan homogen yang bening.  Tinktura: Solusio hidroalkohol 50%  Suspensi (losio) emulsi  Vehikulum: air, hidroalkohol, atau nonakua (misalnya: alkohol, minyak, propilenglikol) contoh: sol Burowi.
  • 32. 32 Liquid/cairan Solusio  Kompres terbuka: membersihkan, melunakan, mengeringkan, antiseptik, epitelisasi, mendinginkan.  Kompres tertutup: vasodilatasi
  • 33. 33 Liquid/cairan Solusio  Fungsi: mandi, rendam, kompres  Kompres: terbuka dan tertutup  Contoh: A. salisil 1‰: astringen, antiseptik lemah PK 1/5000,1/10000: astringen, antiseptik Rivanol 1‰: astringen, antiseptik, deodoran AgNO3 0.25 -0.5%: astringen, antiseptik kuat Heksaklorofen: antiseptik
  • 34. 34 Liquid/cairan Suspensi (losio)  Dua fase berlainan, tak terlarut yang terdispersi dalam liquid  Pengocokan sebelum pakai.  Losio kalamin, losio steroid, emolien urea dan asam laktat.  Aplikasi pada kulit → dingin karena adanya penguapan komponen air.  Mudah dioleskan, sampai homogen
  • 35. 35 Liquid/cairan Suspensi (losio)-bedak kocok 1. Losio mengandung bedak untuk memperluas daerah evaporasi. 2. Efektif untuk mengeringkan kulit yang basah. 3. Mengandung zink oksida, talkum, kalamin, gliserol, alkohol, dan air, stabilator. 4. Membentuk endapan, harus dikocok sebelum pakai. 5. air menguap-komponen bedak bergumpal bersifat abrasif, hilangkan partikel sebelum pemakaian.
  • 36. 36 Topikal aerosol  Solusio, suspensi, emulsi, bedak, dan foam.  Dalam propelan (campuran hidrokarbon nonpolar).  Mendeposit obat dalam bentuk lapisan tipis, tidak iritasi untuk kulit abrasi /eksema, rasa nyeri.
  • 37. 37 Foam  Dalam bentuk emulsi dan foaming agent (surfaktan),  Sistem solven (misalnya : air, ethanol), dan propelan.  Foam yang mengandung alkohol meninggalkan sedikit residu.
  • 38. 38 Stabilator  Pengawet, Paraben efektif untuk menghambat pertumbuhan jamur, kapang, dan ragi tetapi kurang aktif untuk bakteri. Stabilator lain : fenol halogenasi, asam benzoat, formaldehid, sodium benzoat dan timerosal.  Antioksidans dipakai untuk melindungi vehikulum dari oksidasi, misalnya butil hidroksianisol, asam askorbat, sulfit, sulfur mengandung asam amino yang dipakai oleh vehikulum dasar larut air.  Chelating agent dipakai EDTA dan asam sitrat bersama dengan antioksidan membentuk kompleks dengan logam berat.
  • 39. 39 Bahan aktif  Asam salsilat  Sulfur  Ter  Asam borat  Kortikosteroid  Antibiotik  antijamur
  • 40. 40 Asam salsilat (AS) Khasiat Kompres: AS1‰ Keratoplasti: AS 2% Keratolitik: AS 3-20% Destruktif: AS 30-60% Memperbaiki penetrasi obat:AS3-5% Sinergik dengan sulfur, tidak aktif bila bercampur dengan zinkoksida
  • 41. 41 Sulfur  Khasiat: antisebore, antiakne, antiskabies, antibakteri (+)Gram, antijamur  Bentuk yang sering: sulfur presipitatum  Konsentrasi: 4-20%
  • 42. 42 Ter  Merupakan hasil destilasi kering dari: Batubara: likuor karbonis detergen/LKD Kayu:oleum kadini, oleum rusi Fosil: iktiol  LKD 3-10%:antiproliferasi  Efeksamping: iritasi, folikulitis, akne ter, fototoksik, karsinogenik
  • 43. 43 Kortikosteroid-topikal Khasiat: paliatif dan supresif untuk  Antiinflamasi, antialergi, antipruritus, antimitotik, vasokonstriksi Penggolongan: 1. Lemah: antiinflamasi, antimitotik (-) 2. Sedang: antiinflamasi, antimitotik sedang 3. Kuat: antiinflamasi, antimitotik kuat 4. Sangat kuat: antiinflamasi, antimitotik sangat kuat
  • 44. 44 Kortikosteroid topikal Indikasi: Topikal: dermatitis, psoriasis ringan Intralesi: keloid, parut hipertrofik, alopesia areata, aknekistik, prurigo Kontraindikasi: infeksi, ulkus  Lama pakai: lemah: 4-6 minggu, kuat 2 minggu
  • 45. 45 Kortikosteroid topikal Efek samping:  Pemakaian potensi kuat, lama, oklusi  Berupa: hipo/atrofi kulit, strie, telangiektasia, purpura, derm akneiformis, hipertrikosis,hipopigmentasi, derm perioral, absorb-si perkutan : supresi kelj adrenal
  • 46. 46 Antibiotik  Indikasi: infeksi bakteri  Prinsip: Efektif sesuai dengan kuman penyebab Tidak dipakai sebagai obat sistemik Tidak menimbulkan sensitisasi Murah, mudah
  • 47. 47 Antibiotik  Basitrasin: (+)(-) Gram  Mupirosin: (+)(-) Gram  Na Fusidat: terutama stafilokokus  Polimiksin: (-) Gram, kecuali proteus, serratia  Neomisin: (+)(-) Gram, dapat sensitisasi
  • 48. 48 Antijamur Contoh: Nistatin: kandida Siklopiroksolamin: dermatofita, M furfur, kandida Haloprogin: dermatofita, M furfur, kandida Tolnaftat: dermatofita Deriavat imidazol: dermatofita, M furfur, kandida
  • 49. 49 Toksisitas  Tergantung obat, vehikulum, oklusi, lokasi, frekuensi, durasi, jenis kelainan kulit, kondisi renal, hepar  Anak kecil mempunyai ratio obat dipermukaan kulit lebih besar dibandingkan dewasa.
  • 50. 50 Toksisitas- Efek lokal  Iritasi, alergik, atrofik, komedogenik, teleangiektasis, pruritus, stinging, dan nyeri.  proses pengeringan kulit, atau merusak lapisan kulit epidermis.
  • 51. 51 Toksisitas- Efek sistemik  Penyerapan perkutan (SSP, shok anafilaktik renal, kardiak,teratogen, dan karsinogen).  Non imunologik dapat terjadi pada keracunan peptisida.