SlideShare a Scribd company logo
DEMOKRASI LIBERAL
 Demokrasi Liberal adalah kondisi politik
yang melindungi secara konstitusional hak-
hak individu dari kekuasaan pemerintah.
 Ciri demokrasi liberal :
1. Presiden dan wapres tidak dapat
diganggu gugat
2. Presiden berhak membubarkan DPR
3. Menteri bertanggung jawab terhadap
kebijakan
4. Perdana Mentri diangkat oleh Presiden
KABINET NATSIR
(6 September 1950 – 21 Maret 1951)
Dipimpin Oleh : Muhammad Natsir
Program :
 1. Menggiatkan usaha keamanan dan
ketentraman.
 2. Mencapai konsolidasi dan
menyempurnakan susunan pemerintahan.
 3. Menyempurnakan organisasi
Angkatan Perang.
 4. Mengembangkan dan memperkuat
ekonomi rakyat.
 5. Memperjuangkan penyelesaian
masalah Irian Barat.
KABINET SUKIMAN
(27 April 1951 – 3 April 1952)
Dipimpin Oleh: Sukiman Wiryosanjoyo
Program :
 Menjamin keamanan dan ketentraman
 Mengusahakan kemakmuran rakyat
dan memperbaharui hukum agraria
agar sesuai dengan kepentingan
petani.
 Mempercepat persiapan pemilihan
umum.
 Menjalankan politik luar negeri secara
bebas aktif serta memasukkan Irian
Barat ke dalam wilayah RI secepatnya.
KABINET WILOPO
(3 April 1952 – 3 Juni 1953)
Dipimpin Oleh : Mr. Wilopo
Program :
 Program dalam negeri :
Menyelenggarakan pemilihan umum
(konstituante, DPR, dan DPRD),
meningkatkan kemakmuran rakyat,
meningkatkan pendidikan rakyat, dan
pemulihan keamanan.
 Program luar negeri : Penyelesaian
masalah hubungan Indonesia-Belanda,
Pengembalian Irian Barat ke pangkuan
Indonesia, serta menjalankan politik luar
negeri yang bebas-aktif.
KABINET ALI SASTROAMIJOYO I
(31 Juli 1953 – 12 Agustus 1955)
 Kabinet ini merupakan koalisi antara
PNI dan NU.
 Dipimpin Oleh : Mr. Ali Sastroamijoyo
 Program :
 Meningkatkan keamanan dan
kemakmuran serta segera
menyelenggarakan Pemilu.
 Pembebasan Irian Barat secepatnya.
 Pelaksanaan politik bebas-aktif dan
peninjauan kembali persetujuan KMB.
 Penyelesaian Pertikaian politik
KABINET BURHANUDDIN HARAHAP
(12 Agustus 1955 – 3 Maret 1956)
Dipimpin Oleh : Burhanuddin Harahap
Program :
 Mengembalikan kewibawaan
pemerintah, yaitu mengembalikan
kepercayaan Angkatan Darat dan
masyarakat kepada pemerintah.
 Melaksanakan pemilihan umum menurut
rencana yang sudah ditetapkan dan
mempercepat terbentuknya parlemen
baru
 Masalah desentralisasi, inflasi,
pemberantasan korupsi
 Perjuangan pengembalian Irian Barat
 Politik Kerjasama Asia-Afrika berdasarkan
politik luar negeri bebas aktif.
KABINET ALI SASTROAMIJOYO II
(20 Maret 1956 – 4 Maret 1957)
Dipimpin Oleh : Ali Sastroamijoyo
Program :
 Perjuangan pengembalian Irian Barat
 Pembentukan daerah-daerah
otonomi dan mempercepat
terbentuknya anggota-anggota
DPRD.
 Mengusahakan perbaikan nasib kaum
buruh dan pegawai.
 Menyehatkan perimbangan
keuangan negara.
 Mewujudkan perubahan ekonomi
kolonial menjadi ekonomi nasional
berdasarkan kepentingan rakyat.
KABINET DJUANDA
( 9 April 1957- 5 Juli 1959)
Dipimpin Oleh : Ir. Juanda
Program :
 Programnya disebut Panca
Karya sehingga sering juga disebut
sebagai Kabinet Karya,
programnya yaitu :
 Membentuk Dewan Nasional
 Normalisasi keadaan Republik
Indonesia
 Melancarkan pelaksanaan
Pembatalan KMB
 Perjuangan pengembalian Irian
Jaya
 Mempergiat/mempercepat proses
Pembangunan
 Meskipun Indonesia telah merdeka
tetapi Kondisi Ekonomi Indonesia masih
sangat buruk. Upaya untuk mengubah
stuktur ekonomi kolonial ke ekonomi
nasional berjalan tersendat-sendat.
Faktor yang menyebabkan keadaan ekonomi
tersendat
 Setelah pengakuan kedaulatan dari Belanda
pada tanggal 27 Desember 1949, Indonesia
menanggung beban ekonomi dan keuangan
yang ditetapkan KMB sebesar 1,5 Triliun rupiah
dan utang dalam negeri sejumlah 2,8 Triliun rupiah.
 Defisit yang harus ditanggung oleh Pemerintah
pada waktu itu sebesar 5,1 Miliar.
 Indonesia hanya mengandalkan satu jenis ekspor
terutama hasil bumi yaitu pertanian dan
perkebunan sehingga apabila permintaan ekspor
dari sektor itu berkurang akan memukul
perekonomian Indonesia.
 Politik keuangan Pemerintah Indonesia tidak di
buat di Indonesia melainkan dirancang oleh
Belanda.
 Pemerintah Belanda tidak mewarisi nilai-nilai
yang cukup untuk mengubah sistem ekonomi
kolonial menjadi sistem ekonomi nasional.
 Belum memiliki pengalaman untuk menata
ekonomi secara baik, belum memiliki tenaga ahli
dan dana yang diperlukan secara memadai.
 Situasi keamanan dalam negeri yang tidak
menguntungkan berhubung banyaknya
pemberontakan dan gerakan sparatisisme di
berbagai daerah di wilayah Indonesia.
 Kehidupan ekonomi Indonesia hingga
tahun 1959 belum berhasil dengan baik
dan tantangan yang menghadangnya
cukup berat. Upaya pemerintah untuk
memperbaiki kondisi ekonomi adalah
sebagai berikut.
Gunting Syafruddin
 Pemotongan nilai uang (sanering). Caranya
memotong semua uang yang bernilai Rp. 2,50
ke atas hingga nilainya tinggal setengahnya.
 Kebijakan ini dilakukan oleh Menteri Keuangan
Syafruddin Prawiranegara pada masa
pemerintahan RIS. Tindakan ini dilakukan pada
tanggal 20 Maret 1950 berdasarkan SK Menteri
Nomor 1 PU tanggal 19 Maret 1950
 Tujuannya untuk menanggulangi defisit
anggaran sebesar Rp. 5,1 Miliar.
 Dampaknya rakyat kecil tidak dirugikan karena
yang memiliki uang Rp. 2,50 ke atas hanya
orang-orang kelas menengah dan kelas atas.
Dengan kebijakan ini dapat mengurangi jumlah
uang yang beredar dan pemerintah mendapat
kepercayaan dari pemerintah Belanda dengan
mendapat pinjaman sebesar Rp. 200 juta.
Sistem Ekonomi Gerakan Benteng
Programnya :
 Menumbuhkan kelas pengusaha
dikalangan bangsa Indonesia.
 Para pengusaha Indonesia yang bermodal
lemah perlu diberi kesempatan untuk
berpartisipasi dalam pembangunan
ekonomi nasional.
Nasionalisasi De Javasche Bank
Tujuannya adalah untuk menaikkan pendapatan
dan menurunkan biaya ekspor, serta melakukan
penghematan secara drastis.
 Perubahan mengenai nasionalisasi De Javasche
Bank menjadi Bank Indonesia sebagai bank sentral
dan bank sirkulasi diumumkan pada tanggal 15
Desember 1951 berdasarkan Undang-undang No.
24 tahun 1951.
Sistem Ekonomi Ali-Baba
Tujuan dari program ini adalah :
 Untuk memajukan pengusaha pribumi.
 Agar para pengusaha pribumi Bekerjasama memajukan
ekonomi nasional.
 Pertumbuhan dan perkembangan pengusaha swasta
nasional pribumi dalam rangka merombak ekonomi kolonial
menjadi ekonomi nasional.
 Memajukan ekonomi Indonesia perlu adanya kerjasama
antara pengusaha pribumi dan non pribumi.
Persaingan Finansial Ekonomi (Finek)
Misi ini dipimpin oleh Anak Agung Gede Agung. Pada
tanggal 7 Januari 1956 dicapai kesepakatan
rencana persetujuan Finek, yang berisi :
 Persetujuan Finek hasil KMB dibubarkan.
 Hubungan Finek Indonesia-Belanda didasarkan
atas hubungan bilateral.
 Hubungan Finek didasarkan pada Undang-
undang Nasional, tidak boleh diikat oleh perjanjian
lain antara kedua belah pihak.
Rencana Pembangunan Lima Tahun (RPLT)
pada masa kabinet Ali Sastroamijoyo II, pemerintahan
membentuk Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
yang disebut Biro Perancang Negara.
Tugas biro ini merancang pembangunan jangka
panjang. Ir. Juanda diangkat sebagai menteri perancang
nasional.
Biro ini berhasil menyusun Rencana Pembangunan Lima
Tahun (RPLT) yang rencananya akan dilaksanakan antara
tahun 1956-1961 dan disetujui DPR pada tanggal 11
November 1958. Tahun 1957 sasaran dan prioritas RPLT
diubah melalui Musyawarah Nasional Pembangunan
(Munap). Pembiayaan RPLT diperkirakan 12,5 miliar rupiah.
Musyawarah Nasional Pembangunan (Munap)
Tujuan diadakan Munap adalah untuk mengubah
rencana pembangunan agar dapat dihasilkan
rencana pembangunan yang menyeluruh untuk jangka
panjang.
 pembangunan tersebut tidak dapat dilaksanakan
dengan baik karena :
 Adanya kesulitan dalam menentukan skala prioritas.
 Terjadi ketegangan politik yang tak dapat diredakan.
 Timbul pemberontakan separatisme seperti
PRRI/Permesta.
Pelaksanaan demokrasi terpimpin dimulai dengan
berlakunya Dekrit Presiden 5 Juli 1959.
 Latar Belakang dikeluarkan dekrit Presiden :
 Undang-undang Dasar yang menjadi pelaksanaan
pemerintahan negara belum berhasil dibuat sedangkan
Undang-undang Dasar Sementara (UUDS 1950) dengan
sistem pemerintahan demokrasi liberal dianggap tidak sesuai
dengan kondisi kehidupan masyarakat Indonesia.
 Kegagalan konstituante dalam menetapkan undang-
undang dasar sehingga membawa Indonesia ke jurang
kehancuran sebab Indonesia tidak mempunyai pijakan
hukum yang mantap.
 Situasi politik yang kacau dan semakin buruk.
Isi Dekrit Presiden adalah sebagai berikut.
 Pembubaran konstituante
 Tidak berlakunya UUDS 1950 dan berlakunya kembali UUD
1945.
 Pembentukan MPRS dan DPAS
Dampak positif
 Menyelamatkan negara dari perpecahan dan krisis politik
berkepanjangan.
 Memberikan pedoman yang jelas, yaitu UUD 1945 bagi
kelangsungan negara.
Dampak negatif
 UUD 1945 tidak dilaksanakan secara murni dan konsekuen
dan pelaksanaannya hanya menjadi slogan-slogan kosong
belaka.
PELAKSANAANnya……
 Demokrasi Terpimpin berlaku di Indonesia antara tahun 1959-1966,
yaitu dari dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959 hingga
Jatuhnya kekuasaan Sukarno.
 Disebut Demokrasi terpimpin karena demokrasi di Indonesia saat itu
mengandalkan pada kepemimpinan Presiden Sukarno.
 Tugas Demokrasi terpimpin :
Demokrasi Terpimpin harus mengembalikan keadaan politik negara
yang tidak setabil sebagai warisan masa Demokrasi
Parlementer/Liberal menjadi lebih mantap/stabil.
 Dampaknya: Penataan kehidupan politik menyimpang dari tujuan
awal, yaitu demokratisasi (menciptakan stabilitas politik yang
demokratis) menjadi sentralisasi (pemusatan kekuasaan di tangan
presiden).
Penyimpangan-penyimpangan pelaksanaan Demokrasi
terpimpin dari UUD 1945 adalah sebagai berikut.
 Kedudukan Presiden
 Pembentukan MPRS
 Pembubaran DPR dan Pembentukan DPR-GR
 Pembentukan Dewan Pertimbangan Agung Sementara
 Pembentukan Front Nasional
 Pembentukan Kabinet Kerja
 Keterlibatan PKI dalam Ajaran Nasakom
 Adanya ajaran RESOPIM
 Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
 Penataan Kehidupan Partai Politik
 Arah Politik Luar Negeri
Besarnya kekuasaan Presiden dalam Pelaksanaan
demokrasi terpimpin tampak dengan:
 Pengangkatan Ketua MPRS dirangkap oleh Wakil Perdana Menteri
III serta pengagkatan wakil ketua MPRS yang dipilih dan dipimpin
oleh partai-partai besar serta wakil ABRI yang masing-masing
berkedudukan sebagai menteri yang tidak memimpin departemen.
 Pidato presiden yang berjudul ”Penemuan Kembali Revolusi Kita”
pada tanggal 17 Agustus 1959 yang dikenal dengan Manifesto
Politik Republik Indonesia (Manipol) ditetapkan sebagai GBHN atas
usul DPA yang bersidang tanggal 23-25 September 1959.
 Inti Manipol adalah USDEK (Undang-undang Dasar 1945, Sosialisme
Indonesia, Demokrasi Terpimpin, Ekonomi Terpimpin, dan
Kepribadian Indonesia). Sehingga lebih dikenal denganMANIPOL
USDEK.
 Pengangkatan Ir. Soekarno sebagai Pemimpin Besar Revolusi yang
berarti sebagai presiden seumur hidup.
SISTEM EKONOMI DEMOKRASI TERPIMPIN
Pembentukan Badan Perancang Pembangunan Nasional
Tugas Bappenas :
 Menyusun rencana jangka panjang dan rencana tahunan, baik
nasional maupun daerah.
 Mengawasi dan menilai pelaksanaan pembangunan.
 Menyiapkan serta menilai hasil kerja mandataris untuk MPRS.
Penurunan Nilai Uang (Devaluasi)
Tujuan :
 Guna membendung inflasi yang tetap tinggi
 Untuk mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat
 Meningkatkan nilai rupiah sehingga rakyat kecil tidak dirugikan.
Kenaikan laju inflasi
Latar Belakang :
 Penghasilan negara berupa devisa dan penghasilan lainnya
mengalami kemerosotan.
 Nilai mata uang rupiah mengalami kemerosotan.
 Anggaran belanja mengalami defisit yang semakin besar.
 Pinjaman luar negeri tidak mampu mengatasi masalah yang ada.
Deklarasi Ekonomi (Dekon)
Tujuan Dekon adalah untuk menciptakan ekonomi yang bersifat
nasional, demokratis, dan bebas dari sisa-sisa imperialisme untuk
mencapai tahap ekonomi sosialis Indonesia dengan cara terpimpin.
Meningkatkan Perdagangan dan Perkreditan Luar Negeri
 Pemerintah membangkitkan ekonomi agraris atau pertanian, Hasil
pertanian tersebut diekspor untuk memperoleh devisa yang
selanjutnya digunakan untuk mengimpor berbagai bahan baku/
barang konsumsi yang belum dihasilkan di Indonesia.
- Nizar Dwi
- Lanang W
- Rifki Dwi
- Sofyan A
- Untung Seno A
- Irfan
- Aditya D
- Luhur D

More Related Content

What's hot

Tugas PKI Madiun
Tugas PKI MadiunTugas PKI Madiun
Tugas PKI Madiun
Syamsul Najib Khoirullah
 
Demokrasi Liberal
Demokrasi LiberalDemokrasi Liberal
Demokrasi Liberal
Isaka Yoga
 
Pemberontakan DI / TII
Pemberontakan DI / TIIPemberontakan DI / TII
Pemberontakan DI / TII
Firman Darmawan
 
Sistem dan Struktur Politik dan Ekonomi Masa Demokrasi Parlementer
Sistem dan Struktur Politik dan Ekonomi Masa Demokrasi ParlementerSistem dan Struktur Politik dan Ekonomi Masa Demokrasi Parlementer
Sistem dan Struktur Politik dan Ekonomi Masa Demokrasi Parlementer
Nesha Mutiara
 
Orde baru (Politik,ekonomi, dan keamanan)
Orde baru (Politik,ekonomi, dan keamanan)Orde baru (Politik,ekonomi, dan keamanan)
Orde baru (Politik,ekonomi, dan keamanan)Satya Hs
 
Sistem dan struktur politik ekonomi indonesia masa reformasi
Sistem dan struktur politik ekonomi indonesia masa reformasiSistem dan struktur politik ekonomi indonesia masa reformasi
Sistem dan struktur politik ekonomi indonesia masa reformasi
evarahma70
 
Materi Sejarah Kelas XII - Disintegrasi Bangsa
Materi Sejarah Kelas XII - Disintegrasi BangsaMateri Sejarah Kelas XII - Disintegrasi Bangsa
Materi Sejarah Kelas XII - Disintegrasi Bangsa
Amira A
 
Pan-Islamisme
Pan-IslamismePan-Islamisme
Pan-Islamisme
puspita andrianita
 
PKN Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia
PKN Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa IndonesiaPKN Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia
PKN Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia
BellaNindaThania
 
PPT SEJARAH REFORMASI
PPT SEJARAH REFORMASIPPT SEJARAH REFORMASI
PPT SEJARAH REFORMASI
Aldya Rachma
 
Ppt ekonomi masa demokrasi terpimpin
Ppt ekonomi masa demokrasi terpimpinPpt ekonomi masa demokrasi terpimpin
Ppt ekonomi masa demokrasi terpimpin
University Of Tarbiyah
 
Masa Pemerintahan SBY jilid 1 dan 2
Masa Pemerintahan SBY jilid 1 dan 2Masa Pemerintahan SBY jilid 1 dan 2
Masa Pemerintahan SBY jilid 1 dan 2
Pratiwi Nur Sa'adah
 
Pemberontakan PKI Madiun 1948
Pemberontakan PKI Madiun 1948Pemberontakan PKI Madiun 1948
Pemberontakan PKI Madiun 1948
Afan lathofy
 
Demokrasi terpimpin 1959-1966
Demokrasi terpimpin 1959-1966Demokrasi terpimpin 1959-1966
Demokrasi terpimpin 1959-1966
Nugraha Wirawan
 
demokrasi parlementer
demokrasi parlementerdemokrasi parlementer
demokrasi parlementer
Nonik Setyanik
 
PPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA VI
PPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA VIPPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA VI
PPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA VIDewi_Sejarah
 
Kehidupan Sosial dan Ekonomi Masa Demokrasi Liberal
Kehidupan Sosial  dan Ekonomi  Masa Demokrasi Liberal Kehidupan Sosial  dan Ekonomi  Masa Demokrasi Liberal
Kehidupan Sosial dan Ekonomi Masa Demokrasi Liberal
annisa berliana
 
Politik apartheid
Politik apartheidPolitik apartheid
Politik apartheid
didid
 
Perkembangan sosial pada masa demokrasi liberal
Perkembangan sosial pada masa demokrasi liberalPerkembangan sosial pada masa demokrasi liberal
Perkembangan sosial pada masa demokrasi liberal
Mey Sari
 
MASA PEMERINTAHAN SBY
MASA PEMERINTAHAN SBY MASA PEMERINTAHAN SBY
MASA PEMERINTAHAN SBY sknramadhaniah
 

What's hot (20)

Tugas PKI Madiun
Tugas PKI MadiunTugas PKI Madiun
Tugas PKI Madiun
 
Demokrasi Liberal
Demokrasi LiberalDemokrasi Liberal
Demokrasi Liberal
 
Pemberontakan DI / TII
Pemberontakan DI / TIIPemberontakan DI / TII
Pemberontakan DI / TII
 
Sistem dan Struktur Politik dan Ekonomi Masa Demokrasi Parlementer
Sistem dan Struktur Politik dan Ekonomi Masa Demokrasi ParlementerSistem dan Struktur Politik dan Ekonomi Masa Demokrasi Parlementer
Sistem dan Struktur Politik dan Ekonomi Masa Demokrasi Parlementer
 
Orde baru (Politik,ekonomi, dan keamanan)
Orde baru (Politik,ekonomi, dan keamanan)Orde baru (Politik,ekonomi, dan keamanan)
Orde baru (Politik,ekonomi, dan keamanan)
 
Sistem dan struktur politik ekonomi indonesia masa reformasi
Sistem dan struktur politik ekonomi indonesia masa reformasiSistem dan struktur politik ekonomi indonesia masa reformasi
Sistem dan struktur politik ekonomi indonesia masa reformasi
 
Materi Sejarah Kelas XII - Disintegrasi Bangsa
Materi Sejarah Kelas XII - Disintegrasi BangsaMateri Sejarah Kelas XII - Disintegrasi Bangsa
Materi Sejarah Kelas XII - Disintegrasi Bangsa
 
Pan-Islamisme
Pan-IslamismePan-Islamisme
Pan-Islamisme
 
PKN Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia
PKN Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa IndonesiaPKN Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia
PKN Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia
 
PPT SEJARAH REFORMASI
PPT SEJARAH REFORMASIPPT SEJARAH REFORMASI
PPT SEJARAH REFORMASI
 
Ppt ekonomi masa demokrasi terpimpin
Ppt ekonomi masa demokrasi terpimpinPpt ekonomi masa demokrasi terpimpin
Ppt ekonomi masa demokrasi terpimpin
 
Masa Pemerintahan SBY jilid 1 dan 2
Masa Pemerintahan SBY jilid 1 dan 2Masa Pemerintahan SBY jilid 1 dan 2
Masa Pemerintahan SBY jilid 1 dan 2
 
Pemberontakan PKI Madiun 1948
Pemberontakan PKI Madiun 1948Pemberontakan PKI Madiun 1948
Pemberontakan PKI Madiun 1948
 
Demokrasi terpimpin 1959-1966
Demokrasi terpimpin 1959-1966Demokrasi terpimpin 1959-1966
Demokrasi terpimpin 1959-1966
 
demokrasi parlementer
demokrasi parlementerdemokrasi parlementer
demokrasi parlementer
 
PPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA VI
PPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA VIPPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA VI
PPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA VI
 
Kehidupan Sosial dan Ekonomi Masa Demokrasi Liberal
Kehidupan Sosial  dan Ekonomi  Masa Demokrasi Liberal Kehidupan Sosial  dan Ekonomi  Masa Demokrasi Liberal
Kehidupan Sosial dan Ekonomi Masa Demokrasi Liberal
 
Politik apartheid
Politik apartheidPolitik apartheid
Politik apartheid
 
Perkembangan sosial pada masa demokrasi liberal
Perkembangan sosial pada masa demokrasi liberalPerkembangan sosial pada masa demokrasi liberal
Perkembangan sosial pada masa demokrasi liberal
 
MASA PEMERINTAHAN SBY
MASA PEMERINTAHAN SBY MASA PEMERINTAHAN SBY
MASA PEMERINTAHAN SBY
 

Similar to Demokrasi liberal dan terpimpin

Materi Sejarah XII_demokrasi liberal.ppt
Materi Sejarah XII_demokrasi liberal.pptMateri Sejarah XII_demokrasi liberal.ppt
Materi Sejarah XII_demokrasi liberal.ppt
ahmad yusuf
 
Materi Sejarah XII_demokrasi liberal.ppt
Materi Sejarah XII_demokrasi liberal.pptMateri Sejarah XII_demokrasi liberal.ppt
Materi Sejarah XII_demokrasi liberal.ppt
MAKANJENGSEPUH
 
Demokrasi_Liberal__Pptx.pptx
Demokrasi_Liberal__Pptx.pptxDemokrasi_Liberal__Pptx.pptx
Demokrasi_Liberal__Pptx.pptx
hiburankepo
 
Tugas perekonomian indonesia sejarah ekonomi
Tugas perekonomian indonesia sejarah ekonomiTugas perekonomian indonesia sejarah ekonomi
Tugas perekonomian indonesia sejarah ekonomi
MuhamadFajar IndraJaya
 
perekonomian indonesia sejarah ekonomi
perekonomian indonesia sejarah ekonomiperekonomian indonesia sejarah ekonomi
perekonomian indonesia sejarah ekonomi
Suhanda Handa
 
Bab 5 a sni 6
Bab 5 a sni 6Bab 5 a sni 6
Bab 5 a sni 6
Putra Sanubari
 
Ekonomi indonesia pada masa demokrasi terpimpin
Ekonomi indonesia pada masa demokrasi terpimpinEkonomi indonesia pada masa demokrasi terpimpin
Ekonomi indonesia pada masa demokrasi terpimpinGino Yunanda
 
MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA
MATERI PEREKONOMIAN INDONESIAMATERI PEREKONOMIAN INDONESIA
MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA
Wiandita Handayani
 
demokrasi_terpimpin_sejarah_XII.pptx
demokrasi_terpimpin_sejarah_XII.pptxdemokrasi_terpimpin_sejarah_XII.pptx
demokrasi_terpimpin_sejarah_XII.pptx
Stepa4
 
Demokrasi Liberal di Indonesia
Demokrasi Liberal di IndonesiaDemokrasi Liberal di Indonesia
Demokrasi Liberal di Indonesia
Sekolah Swasta di Jakarta
 
perekonomian indonesia sebelum orde baru
perekonomian indonesia sebelum orde baruperekonomian indonesia sebelum orde baru
perekonomian indonesia sebelum orde baru
Andri Irawan
 
Sejarah fix
Sejarah fixSejarah fix
Sejarah fix
YASIR ABDUL YASIR
 
Perekonomian Indonesia Setelah Pengakuan Kedaulatan
Perekonomian Indonesia Setelah Pengakuan KedaulatanPerekonomian Indonesia Setelah Pengakuan Kedaulatan
Perekonomian Indonesia Setelah Pengakuan Kedaulatan
Indri Lestari
 
HISTORY DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
HISTORY DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxHISTORY DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
HISTORY DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
DerenJovankenHalim
 
Presentasi kelompok 4 sejarah indonesia_20231030_160153_0000.pptx
Presentasi kelompok 4 sejarah indonesia_20231030_160153_0000.pptxPresentasi kelompok 4 sejarah indonesia_20231030_160153_0000.pptx
Presentasi kelompok 4 sejarah indonesia_20231030_160153_0000.pptx
meyhulu
 
demokrasi_terpimpin_sejarah_XII.pptx
demokrasi_terpimpin_sejarah_XII.pptxdemokrasi_terpimpin_sejarah_XII.pptx
demokrasi_terpimpin_sejarah_XII.pptx
FemiNofita
 
Demokrasi Terpimpin Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas 9
Demokrasi Terpimpin Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas 9Demokrasi Terpimpin Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas 9
Demokrasi Terpimpin Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas 9
wxiilland
 
Bab 5 b sni 6
Bab 5 b sni 6Bab 5 b sni 6
Bab 5 b sni 6
Putra Sanubari
 
Powerpoint Pembelajaran Demokrasi Liberal.pptx
Powerpoint Pembelajaran Demokrasi Liberal.pptxPowerpoint Pembelajaran Demokrasi Liberal.pptx
Powerpoint Pembelajaran Demokrasi Liberal.pptx
NandaBas
 

Similar to Demokrasi liberal dan terpimpin (20)

Materi Sejarah XII_demokrasi liberal.ppt
Materi Sejarah XII_demokrasi liberal.pptMateri Sejarah XII_demokrasi liberal.ppt
Materi Sejarah XII_demokrasi liberal.ppt
 
Materi Sejarah XII_demokrasi liberal.ppt
Materi Sejarah XII_demokrasi liberal.pptMateri Sejarah XII_demokrasi liberal.ppt
Materi Sejarah XII_demokrasi liberal.ppt
 
Demokrasi_Liberal__Pptx.pptx
Demokrasi_Liberal__Pptx.pptxDemokrasi_Liberal__Pptx.pptx
Demokrasi_Liberal__Pptx.pptx
 
Tugas perekonomian indonesia sejarah ekonomi
Tugas perekonomian indonesia sejarah ekonomiTugas perekonomian indonesia sejarah ekonomi
Tugas perekonomian indonesia sejarah ekonomi
 
perekonomian indonesia sejarah ekonomi
perekonomian indonesia sejarah ekonomiperekonomian indonesia sejarah ekonomi
perekonomian indonesia sejarah ekonomi
 
Bab 5 a sni 6
Bab 5 a sni 6Bab 5 a sni 6
Bab 5 a sni 6
 
Ekonomi indonesia pada masa demokrasi terpimpin
Ekonomi indonesia pada masa demokrasi terpimpinEkonomi indonesia pada masa demokrasi terpimpin
Ekonomi indonesia pada masa demokrasi terpimpin
 
MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA
MATERI PEREKONOMIAN INDONESIAMATERI PEREKONOMIAN INDONESIA
MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA
 
demokrasi_terpimpin_sejarah_XII.pptx
demokrasi_terpimpin_sejarah_XII.pptxdemokrasi_terpimpin_sejarah_XII.pptx
demokrasi_terpimpin_sejarah_XII.pptx
 
Demokrasi Liberal di Indonesia
Demokrasi Liberal di IndonesiaDemokrasi Liberal di Indonesia
Demokrasi Liberal di Indonesia
 
perekonomian indonesia sebelum orde baru
perekonomian indonesia sebelum orde baruperekonomian indonesia sebelum orde baru
perekonomian indonesia sebelum orde baru
 
Sejarah fix
Sejarah fixSejarah fix
Sejarah fix
 
Perekonomian Indonesia Setelah Pengakuan Kedaulatan
Perekonomian Indonesia Setelah Pengakuan KedaulatanPerekonomian Indonesia Setelah Pengakuan Kedaulatan
Perekonomian Indonesia Setelah Pengakuan Kedaulatan
 
HISTORY DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
HISTORY DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxHISTORY DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
HISTORY DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
Sistem Demokrasi Parlementer
Sistem Demokrasi ParlementerSistem Demokrasi Parlementer
Sistem Demokrasi Parlementer
 
Presentasi kelompok 4 sejarah indonesia_20231030_160153_0000.pptx
Presentasi kelompok 4 sejarah indonesia_20231030_160153_0000.pptxPresentasi kelompok 4 sejarah indonesia_20231030_160153_0000.pptx
Presentasi kelompok 4 sejarah indonesia_20231030_160153_0000.pptx
 
demokrasi_terpimpin_sejarah_XII.pptx
demokrasi_terpimpin_sejarah_XII.pptxdemokrasi_terpimpin_sejarah_XII.pptx
demokrasi_terpimpin_sejarah_XII.pptx
 
Demokrasi Terpimpin Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas 9
Demokrasi Terpimpin Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas 9Demokrasi Terpimpin Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas 9
Demokrasi Terpimpin Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas 9
 
Bab 5 b sni 6
Bab 5 b sni 6Bab 5 b sni 6
Bab 5 b sni 6
 
Powerpoint Pembelajaran Demokrasi Liberal.pptx
Powerpoint Pembelajaran Demokrasi Liberal.pptxPowerpoint Pembelajaran Demokrasi Liberal.pptx
Powerpoint Pembelajaran Demokrasi Liberal.pptx
 

More from SMA Al Muslim

Quiz wilayah negara, warga negara, dan pertahanan negara
Quiz wilayah negara, warga negara, dan pertahanan negaraQuiz wilayah negara, warga negara, dan pertahanan negara
Quiz wilayah negara, warga negara, dan pertahanan negara
SMA Al Muslim
 
Quiz sejarah sebagai ilmu
Quiz sejarah sebagai ilmuQuiz sejarah sebagai ilmu
Quiz sejarah sebagai ilmu
SMA Al Muslim
 
Hand Out (Revolusi - Revolusi Besar di Dunia)
Hand Out (Revolusi - Revolusi Besar di Dunia)Hand Out (Revolusi - Revolusi Besar di Dunia)
Hand Out (Revolusi - Revolusi Besar di Dunia)
SMA Al Muslim
 
UH 1 konsep berfikir dalam ilmu sejarah
UH 1 konsep berfikir dalam ilmu sejarahUH 1 konsep berfikir dalam ilmu sejarah
UH 1 konsep berfikir dalam ilmu sejarah
SMA Al Muslim
 
Revolusi industri
Revolusi industriRevolusi industri
Revolusi industri
SMA Al Muslim
 
Menelusuri peradaban awal di kepulauan indonesia
Menelusuri peradaban awal di kepulauan indonesiaMenelusuri peradaban awal di kepulauan indonesia
Menelusuri peradaban awal di kepulauan indonesia
SMA Al Muslim
 
Quiz kedaulatan NKRI
Quiz kedaulatan NKRIQuiz kedaulatan NKRI
Quiz kedaulatan NKRI
SMA Al Muslim
 
Perkembangan Mutakhir Dunia
Perkembangan Mutakhir DuniaPerkembangan Mutakhir Dunia
Perkembangan Mutakhir Dunia
SMA Al Muslim
 
Konsep berfikir dalam ilmu sejarah
Konsep berfikir dalam ilmu sejarahKonsep berfikir dalam ilmu sejarah
Konsep berfikir dalam ilmu sejarah
SMA Al Muslim
 
Quiz perkembangan hindu buddha
Quiz perkembangan hindu buddhaQuiz perkembangan hindu buddha
Quiz perkembangan hindu buddha
SMA Al Muslim
 
Quiz perkembangan hindu buddha (10 soal)
Quiz perkembangan hindu buddha (10 soal)Quiz perkembangan hindu buddha (10 soal)
Quiz perkembangan hindu buddha (10 soal)
SMA Al Muslim
 
Quiz pergerakan nasional
Quiz pergerakan nasionalQuiz pergerakan nasional
Quiz pergerakan nasional
SMA Al Muslim
 
Peta konsep 1
Peta konsep 1Peta konsep 1
Peta konsep 1
SMA Al Muslim
 
Materi dan-kd-sejarah-peminatan-dan-lintas-minat
Materi dan-kd-sejarah-peminatan-dan-lintas-minatMateri dan-kd-sejarah-peminatan-dan-lintas-minat
Materi dan-kd-sejarah-peminatan-dan-lintas-minat
SMA Al Muslim
 

More from SMA Al Muslim (14)

Quiz wilayah negara, warga negara, dan pertahanan negara
Quiz wilayah negara, warga negara, dan pertahanan negaraQuiz wilayah negara, warga negara, dan pertahanan negara
Quiz wilayah negara, warga negara, dan pertahanan negara
 
Quiz sejarah sebagai ilmu
Quiz sejarah sebagai ilmuQuiz sejarah sebagai ilmu
Quiz sejarah sebagai ilmu
 
Hand Out (Revolusi - Revolusi Besar di Dunia)
Hand Out (Revolusi - Revolusi Besar di Dunia)Hand Out (Revolusi - Revolusi Besar di Dunia)
Hand Out (Revolusi - Revolusi Besar di Dunia)
 
UH 1 konsep berfikir dalam ilmu sejarah
UH 1 konsep berfikir dalam ilmu sejarahUH 1 konsep berfikir dalam ilmu sejarah
UH 1 konsep berfikir dalam ilmu sejarah
 
Revolusi industri
Revolusi industriRevolusi industri
Revolusi industri
 
Menelusuri peradaban awal di kepulauan indonesia
Menelusuri peradaban awal di kepulauan indonesiaMenelusuri peradaban awal di kepulauan indonesia
Menelusuri peradaban awal di kepulauan indonesia
 
Quiz kedaulatan NKRI
Quiz kedaulatan NKRIQuiz kedaulatan NKRI
Quiz kedaulatan NKRI
 
Perkembangan Mutakhir Dunia
Perkembangan Mutakhir DuniaPerkembangan Mutakhir Dunia
Perkembangan Mutakhir Dunia
 
Konsep berfikir dalam ilmu sejarah
Konsep berfikir dalam ilmu sejarahKonsep berfikir dalam ilmu sejarah
Konsep berfikir dalam ilmu sejarah
 
Quiz perkembangan hindu buddha
Quiz perkembangan hindu buddhaQuiz perkembangan hindu buddha
Quiz perkembangan hindu buddha
 
Quiz perkembangan hindu buddha (10 soal)
Quiz perkembangan hindu buddha (10 soal)Quiz perkembangan hindu buddha (10 soal)
Quiz perkembangan hindu buddha (10 soal)
 
Quiz pergerakan nasional
Quiz pergerakan nasionalQuiz pergerakan nasional
Quiz pergerakan nasional
 
Peta konsep 1
Peta konsep 1Peta konsep 1
Peta konsep 1
 
Materi dan-kd-sejarah-peminatan-dan-lintas-minat
Materi dan-kd-sejarah-peminatan-dan-lintas-minatMateri dan-kd-sejarah-peminatan-dan-lintas-minat
Materi dan-kd-sejarah-peminatan-dan-lintas-minat
 

Recently uploaded

GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
fildiausmayusuf1
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Sosdiklihparmassdm
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptxPOWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
cikgumeran1
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
ahyani72
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
AsyeraPerangin1
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
NirmalaJane
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
esmaducoklat
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
maulatamah
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
MildayantiMildayanti
 

Recently uploaded (20)

GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptxPOWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
 

Demokrasi liberal dan terpimpin

  • 2.  Demokrasi Liberal adalah kondisi politik yang melindungi secara konstitusional hak- hak individu dari kekuasaan pemerintah.  Ciri demokrasi liberal : 1. Presiden dan wapres tidak dapat diganggu gugat 2. Presiden berhak membubarkan DPR 3. Menteri bertanggung jawab terhadap kebijakan 4. Perdana Mentri diangkat oleh Presiden
  • 3.
  • 4. KABINET NATSIR (6 September 1950 – 21 Maret 1951) Dipimpin Oleh : Muhammad Natsir Program :  1. Menggiatkan usaha keamanan dan ketentraman.  2. Mencapai konsolidasi dan menyempurnakan susunan pemerintahan.  3. Menyempurnakan organisasi Angkatan Perang.  4. Mengembangkan dan memperkuat ekonomi rakyat.  5. Memperjuangkan penyelesaian masalah Irian Barat.
  • 5. KABINET SUKIMAN (27 April 1951 – 3 April 1952) Dipimpin Oleh: Sukiman Wiryosanjoyo Program :  Menjamin keamanan dan ketentraman  Mengusahakan kemakmuran rakyat dan memperbaharui hukum agraria agar sesuai dengan kepentingan petani.  Mempercepat persiapan pemilihan umum.  Menjalankan politik luar negeri secara bebas aktif serta memasukkan Irian Barat ke dalam wilayah RI secepatnya.
  • 6. KABINET WILOPO (3 April 1952 – 3 Juni 1953) Dipimpin Oleh : Mr. Wilopo Program :  Program dalam negeri : Menyelenggarakan pemilihan umum (konstituante, DPR, dan DPRD), meningkatkan kemakmuran rakyat, meningkatkan pendidikan rakyat, dan pemulihan keamanan.  Program luar negeri : Penyelesaian masalah hubungan Indonesia-Belanda, Pengembalian Irian Barat ke pangkuan Indonesia, serta menjalankan politik luar negeri yang bebas-aktif.
  • 7. KABINET ALI SASTROAMIJOYO I (31 Juli 1953 – 12 Agustus 1955)  Kabinet ini merupakan koalisi antara PNI dan NU.  Dipimpin Oleh : Mr. Ali Sastroamijoyo  Program :  Meningkatkan keamanan dan kemakmuran serta segera menyelenggarakan Pemilu.  Pembebasan Irian Barat secepatnya.  Pelaksanaan politik bebas-aktif dan peninjauan kembali persetujuan KMB.  Penyelesaian Pertikaian politik
  • 8. KABINET BURHANUDDIN HARAHAP (12 Agustus 1955 – 3 Maret 1956) Dipimpin Oleh : Burhanuddin Harahap Program :  Mengembalikan kewibawaan pemerintah, yaitu mengembalikan kepercayaan Angkatan Darat dan masyarakat kepada pemerintah.  Melaksanakan pemilihan umum menurut rencana yang sudah ditetapkan dan mempercepat terbentuknya parlemen baru  Masalah desentralisasi, inflasi, pemberantasan korupsi  Perjuangan pengembalian Irian Barat  Politik Kerjasama Asia-Afrika berdasarkan politik luar negeri bebas aktif.
  • 9. KABINET ALI SASTROAMIJOYO II (20 Maret 1956 – 4 Maret 1957) Dipimpin Oleh : Ali Sastroamijoyo Program :  Perjuangan pengembalian Irian Barat  Pembentukan daerah-daerah otonomi dan mempercepat terbentuknya anggota-anggota DPRD.  Mengusahakan perbaikan nasib kaum buruh dan pegawai.  Menyehatkan perimbangan keuangan negara.  Mewujudkan perubahan ekonomi kolonial menjadi ekonomi nasional berdasarkan kepentingan rakyat.
  • 10. KABINET DJUANDA ( 9 April 1957- 5 Juli 1959) Dipimpin Oleh : Ir. Juanda Program :  Programnya disebut Panca Karya sehingga sering juga disebut sebagai Kabinet Karya, programnya yaitu :  Membentuk Dewan Nasional  Normalisasi keadaan Republik Indonesia  Melancarkan pelaksanaan Pembatalan KMB  Perjuangan pengembalian Irian Jaya  Mempergiat/mempercepat proses Pembangunan
  • 11.  Meskipun Indonesia telah merdeka tetapi Kondisi Ekonomi Indonesia masih sangat buruk. Upaya untuk mengubah stuktur ekonomi kolonial ke ekonomi nasional berjalan tersendat-sendat.
  • 12. Faktor yang menyebabkan keadaan ekonomi tersendat  Setelah pengakuan kedaulatan dari Belanda pada tanggal 27 Desember 1949, Indonesia menanggung beban ekonomi dan keuangan yang ditetapkan KMB sebesar 1,5 Triliun rupiah dan utang dalam negeri sejumlah 2,8 Triliun rupiah.  Defisit yang harus ditanggung oleh Pemerintah pada waktu itu sebesar 5,1 Miliar.  Indonesia hanya mengandalkan satu jenis ekspor terutama hasil bumi yaitu pertanian dan perkebunan sehingga apabila permintaan ekspor dari sektor itu berkurang akan memukul perekonomian Indonesia.
  • 13.  Politik keuangan Pemerintah Indonesia tidak di buat di Indonesia melainkan dirancang oleh Belanda.  Pemerintah Belanda tidak mewarisi nilai-nilai yang cukup untuk mengubah sistem ekonomi kolonial menjadi sistem ekonomi nasional.  Belum memiliki pengalaman untuk menata ekonomi secara baik, belum memiliki tenaga ahli dan dana yang diperlukan secara memadai.  Situasi keamanan dalam negeri yang tidak menguntungkan berhubung banyaknya pemberontakan dan gerakan sparatisisme di berbagai daerah di wilayah Indonesia.
  • 14.  Kehidupan ekonomi Indonesia hingga tahun 1959 belum berhasil dengan baik dan tantangan yang menghadangnya cukup berat. Upaya pemerintah untuk memperbaiki kondisi ekonomi adalah sebagai berikut.
  • 15. Gunting Syafruddin  Pemotongan nilai uang (sanering). Caranya memotong semua uang yang bernilai Rp. 2,50 ke atas hingga nilainya tinggal setengahnya.  Kebijakan ini dilakukan oleh Menteri Keuangan Syafruddin Prawiranegara pada masa pemerintahan RIS. Tindakan ini dilakukan pada tanggal 20 Maret 1950 berdasarkan SK Menteri Nomor 1 PU tanggal 19 Maret 1950  Tujuannya untuk menanggulangi defisit anggaran sebesar Rp. 5,1 Miliar.  Dampaknya rakyat kecil tidak dirugikan karena yang memiliki uang Rp. 2,50 ke atas hanya orang-orang kelas menengah dan kelas atas. Dengan kebijakan ini dapat mengurangi jumlah uang yang beredar dan pemerintah mendapat kepercayaan dari pemerintah Belanda dengan mendapat pinjaman sebesar Rp. 200 juta.
  • 16. Sistem Ekonomi Gerakan Benteng Programnya :  Menumbuhkan kelas pengusaha dikalangan bangsa Indonesia.  Para pengusaha Indonesia yang bermodal lemah perlu diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi nasional.
  • 17. Nasionalisasi De Javasche Bank Tujuannya adalah untuk menaikkan pendapatan dan menurunkan biaya ekspor, serta melakukan penghematan secara drastis.  Perubahan mengenai nasionalisasi De Javasche Bank menjadi Bank Indonesia sebagai bank sentral dan bank sirkulasi diumumkan pada tanggal 15 Desember 1951 berdasarkan Undang-undang No. 24 tahun 1951.
  • 18. Sistem Ekonomi Ali-Baba Tujuan dari program ini adalah :  Untuk memajukan pengusaha pribumi.  Agar para pengusaha pribumi Bekerjasama memajukan ekonomi nasional.  Pertumbuhan dan perkembangan pengusaha swasta nasional pribumi dalam rangka merombak ekonomi kolonial menjadi ekonomi nasional.  Memajukan ekonomi Indonesia perlu adanya kerjasama antara pengusaha pribumi dan non pribumi.
  • 19. Persaingan Finansial Ekonomi (Finek) Misi ini dipimpin oleh Anak Agung Gede Agung. Pada tanggal 7 Januari 1956 dicapai kesepakatan rencana persetujuan Finek, yang berisi :  Persetujuan Finek hasil KMB dibubarkan.  Hubungan Finek Indonesia-Belanda didasarkan atas hubungan bilateral.  Hubungan Finek didasarkan pada Undang- undang Nasional, tidak boleh diikat oleh perjanjian lain antara kedua belah pihak.
  • 20. Rencana Pembangunan Lima Tahun (RPLT) pada masa kabinet Ali Sastroamijoyo II, pemerintahan membentuk Badan Perencanaan Pembangunan Nasional yang disebut Biro Perancang Negara. Tugas biro ini merancang pembangunan jangka panjang. Ir. Juanda diangkat sebagai menteri perancang nasional. Biro ini berhasil menyusun Rencana Pembangunan Lima Tahun (RPLT) yang rencananya akan dilaksanakan antara tahun 1956-1961 dan disetujui DPR pada tanggal 11 November 1958. Tahun 1957 sasaran dan prioritas RPLT diubah melalui Musyawarah Nasional Pembangunan (Munap). Pembiayaan RPLT diperkirakan 12,5 miliar rupiah.
  • 21. Musyawarah Nasional Pembangunan (Munap) Tujuan diadakan Munap adalah untuk mengubah rencana pembangunan agar dapat dihasilkan rencana pembangunan yang menyeluruh untuk jangka panjang.  pembangunan tersebut tidak dapat dilaksanakan dengan baik karena :  Adanya kesulitan dalam menentukan skala prioritas.  Terjadi ketegangan politik yang tak dapat diredakan.  Timbul pemberontakan separatisme seperti PRRI/Permesta.
  • 22.
  • 23. Pelaksanaan demokrasi terpimpin dimulai dengan berlakunya Dekrit Presiden 5 Juli 1959.  Latar Belakang dikeluarkan dekrit Presiden :  Undang-undang Dasar yang menjadi pelaksanaan pemerintahan negara belum berhasil dibuat sedangkan Undang-undang Dasar Sementara (UUDS 1950) dengan sistem pemerintahan demokrasi liberal dianggap tidak sesuai dengan kondisi kehidupan masyarakat Indonesia.  Kegagalan konstituante dalam menetapkan undang- undang dasar sehingga membawa Indonesia ke jurang kehancuran sebab Indonesia tidak mempunyai pijakan hukum yang mantap.  Situasi politik yang kacau dan semakin buruk.
  • 24. Isi Dekrit Presiden adalah sebagai berikut.  Pembubaran konstituante  Tidak berlakunya UUDS 1950 dan berlakunya kembali UUD 1945.  Pembentukan MPRS dan DPAS Dampak positif  Menyelamatkan negara dari perpecahan dan krisis politik berkepanjangan.  Memberikan pedoman yang jelas, yaitu UUD 1945 bagi kelangsungan negara. Dampak negatif  UUD 1945 tidak dilaksanakan secara murni dan konsekuen dan pelaksanaannya hanya menjadi slogan-slogan kosong belaka.
  • 25. PELAKSANAANnya……  Demokrasi Terpimpin berlaku di Indonesia antara tahun 1959-1966, yaitu dari dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959 hingga Jatuhnya kekuasaan Sukarno.  Disebut Demokrasi terpimpin karena demokrasi di Indonesia saat itu mengandalkan pada kepemimpinan Presiden Sukarno.  Tugas Demokrasi terpimpin : Demokrasi Terpimpin harus mengembalikan keadaan politik negara yang tidak setabil sebagai warisan masa Demokrasi Parlementer/Liberal menjadi lebih mantap/stabil.  Dampaknya: Penataan kehidupan politik menyimpang dari tujuan awal, yaitu demokratisasi (menciptakan stabilitas politik yang demokratis) menjadi sentralisasi (pemusatan kekuasaan di tangan presiden).
  • 26. Penyimpangan-penyimpangan pelaksanaan Demokrasi terpimpin dari UUD 1945 adalah sebagai berikut.  Kedudukan Presiden  Pembentukan MPRS  Pembubaran DPR dan Pembentukan DPR-GR  Pembentukan Dewan Pertimbangan Agung Sementara  Pembentukan Front Nasional  Pembentukan Kabinet Kerja  Keterlibatan PKI dalam Ajaran Nasakom  Adanya ajaran RESOPIM  Angkatan Bersenjata Republik Indonesia  Penataan Kehidupan Partai Politik  Arah Politik Luar Negeri
  • 27. Besarnya kekuasaan Presiden dalam Pelaksanaan demokrasi terpimpin tampak dengan:  Pengangkatan Ketua MPRS dirangkap oleh Wakil Perdana Menteri III serta pengagkatan wakil ketua MPRS yang dipilih dan dipimpin oleh partai-partai besar serta wakil ABRI yang masing-masing berkedudukan sebagai menteri yang tidak memimpin departemen.  Pidato presiden yang berjudul ”Penemuan Kembali Revolusi Kita” pada tanggal 17 Agustus 1959 yang dikenal dengan Manifesto Politik Republik Indonesia (Manipol) ditetapkan sebagai GBHN atas usul DPA yang bersidang tanggal 23-25 September 1959.  Inti Manipol adalah USDEK (Undang-undang Dasar 1945, Sosialisme Indonesia, Demokrasi Terpimpin, Ekonomi Terpimpin, dan Kepribadian Indonesia). Sehingga lebih dikenal denganMANIPOL USDEK.  Pengangkatan Ir. Soekarno sebagai Pemimpin Besar Revolusi yang berarti sebagai presiden seumur hidup.
  • 28. SISTEM EKONOMI DEMOKRASI TERPIMPIN Pembentukan Badan Perancang Pembangunan Nasional Tugas Bappenas :  Menyusun rencana jangka panjang dan rencana tahunan, baik nasional maupun daerah.  Mengawasi dan menilai pelaksanaan pembangunan.  Menyiapkan serta menilai hasil kerja mandataris untuk MPRS. Penurunan Nilai Uang (Devaluasi) Tujuan :  Guna membendung inflasi yang tetap tinggi  Untuk mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat  Meningkatkan nilai rupiah sehingga rakyat kecil tidak dirugikan.
  • 29. Kenaikan laju inflasi Latar Belakang :  Penghasilan negara berupa devisa dan penghasilan lainnya mengalami kemerosotan.  Nilai mata uang rupiah mengalami kemerosotan.  Anggaran belanja mengalami defisit yang semakin besar.  Pinjaman luar negeri tidak mampu mengatasi masalah yang ada. Deklarasi Ekonomi (Dekon) Tujuan Dekon adalah untuk menciptakan ekonomi yang bersifat nasional, demokratis, dan bebas dari sisa-sisa imperialisme untuk mencapai tahap ekonomi sosialis Indonesia dengan cara terpimpin. Meningkatkan Perdagangan dan Perkreditan Luar Negeri  Pemerintah membangkitkan ekonomi agraris atau pertanian, Hasil pertanian tersebut diekspor untuk memperoleh devisa yang selanjutnya digunakan untuk mengimpor berbagai bahan baku/ barang konsumsi yang belum dihasilkan di Indonesia.
  • 30. - Nizar Dwi - Lanang W - Rifki Dwi - Sofyan A - Untung Seno A - Irfan - Aditya D - Luhur D