SlideShare a Scribd company logo
Sejarah Indonesia
untuk SMA
Kelas XII
Mata Pelajaran Wajib
Bab II
Sistem dan Struktur Politik–Ekonomi Indonesia
pada Awal Kemerdekaan
hingga Masa Demokrasi Liberal
A. Perkembangan Politik pada
Masa Awal Kemerdekaan
hingga Masa Demokrasi Liberal
B. Perkembangan Ekonomi
Indonesia pada Masa Awal
Kemerdekaan hingga Masa
Demokrasi Liberal
1. Sistem Pemerintahan
2. Sistem Kepartaian
3. Pemilihan Umum
1. Masa Awal Kemerdekaan
2. Masa Demokrasi Liberal
1. Sistem Pemerintahan
Masa awal kemerdekaan
• Perubahan dari sistem
presidensial ke sistem
parlementer.
• Perubahan fungsi KNIP
dari pembantu presiden
menjadi majelis legislatif.
• Pemindahan ibu kota
dari Jakarta ke
Yogyakarta.
Masa Demokrasi Liberal
• Kabinet Natsir
• Kabinet Sukiman
• Kabinet Wilopo
• Kabinet Ali I
• Kabinet Burhanuddin
Harahap
• Kabinet Ali II
• Kabinet Djuanda
Kabinet Natsir
(6 September 1950–21 Maret 1951)
Dilantik pada
6 September
1950.
Natsir menginginkan kabinet yang
dipimpinnya bersifat nasionalis
dengan koalisi dari berbagai partai,
namun gagal karena terjadi
perebutan kursi antara PNI dan
Masyumi di dalam kabinet.
Pada 22 Januari 1951 PNI
mengeluarkan mosi tuntutan agar
pemerintah mencabut Peraturan
Pemerintah Nomor 39 Tahun 1950
tentang pemilihan anggota lembaga
perwakilan daerah dan
menggantinya dengan undang-
undang baru yang lebih demokratis.
Kabinet Natsir
berakhir pada
21 Maret 1951.
Disebabkan
oleh
Kabinet Sukiman
(26 April 1951–23 Februari 1952)
1. Menteri Dalam Negeri
Mr. Iskaq menginstruksikan
untuk menonaktifkan DPRD
dan mengangkat orang-
orang PNI menjadi Gubernur
Jawa Barat dan Sulawesi.
2. Menteri Kehakiman
M. Yamin membebaskan
950 tahanan SOB tanpa
persetujuan perdana
menteri dan anggota kabinet
lainnya.
Pada masa
pemerintahan
Kabinet Sukiman
terjadi pertikaian
politik antara pejabat
kabinet dan
parlemen .
Kabinet Sukiman
berakhir karena peristiwa
penandatanganan
perjanjian Mutual
Security Act (MSA).
Antara lain
Kabinet Wilopo
(30 Maret 1952–2 Juni 1953)
Tugas pokok Kabinet Wilopo adalah menjalankan persiapan pemilihan
umum untuk memilih anggota parlemen dan Konstituante.
Akan tetapi, tugas tersebut tidak dapat terlaksana.
Mengapa demikian?
Dalam menjalankan pemerintahannya,
Kabinet Wilopo menghadapi berbagai
permasalahan antara lain krisis ekonomi,
gerakan separatisme, dan
peristiwa 17 Oktober 1952.
2 Juni 1953
Kabinet Wilopo
mengembalikan
mandatnya kepada
Presiden Soekarno.
Sidik Kertapati yang menjabat
sebagai ketua Sarekat Tani
Indonesia mengirim mosi tidak
percaya kepada parlemen akibat
peristiwa Tanjung Morawa.
Disebabkan oleh
Kabinet Ali Sastroamidjojo I
(30 Juli 1953–24 Juli 1955)
Menyelenggarakan
Konferensi Asia
Afrika (KAA).
Membentuk panitia
pemilihan umum.
Membatalkan hasil
Konferensi Meja
Bundar berkaitan
utang Indonesia
terhadap Belanda.
Prestasi
Pemberontakan
oleh DII/TII di Jawa
Barat.
Pemberontakan
Daud Beureueh di
Aceh.
Pemberontakan
Kahar Muzakkar
di Sulawesi Selatan.
Permasalahan
Kabinet Ali I jatuh
karena masalah
pergantian pimpinan
TNI AD yang dikenal
sebagai peristiwa
27 Juni 1955.
Kabinet Burhanuddin Harahap
(12 Agustus 1955–3 Maret 1956)
Terselenggaranya pemilu
pertama di Indonesia
pada 1955.
1. 29 September 1955
untuk memilih
anggota DPR.
2. 15 Desember 1955
untuk memilih
anggota
Konstituante.
Apakah prestasi penting
yang diukir
oleh Kabinet
Burhanuddin Harahap?
Keberhasilan pemilu
1955 menandai
berakhirnya tugas
kabinet ini. Pada
3 Maret 1956 Kabinet
Burhanuddin Harahap
mengembalikan
mandatnya kepada
Presiden Soekarno.
Kabinet Ali Sastroamidjojo II
(20 Maret 1956–14 Maret 1957)
Program kerja
Kabinet
Ali
Sastroamidjojo II
Melaksanakan
pembatalan
hasil KMB
Mengembalikan
Irian Barat ke
pangkuan
Indonesia Melaksanakan
hasil keputusan
Konferensi Asia
Afrika
Muncul gerakan
separatis di
berbagai daerah
Ikatan Pembela
Kemerdekaan
Indonesia (IPKI)
dan Masyumi
menarik para
menterinya dari
kabinet.
Pada 14 Maret
1957 Kabinet Ali II
menyerahkan
mandat kepada
Presiden Soekarno
Bagaimana akhir Kabinet Ali II?
Kabinet Djuanda/Karya
(9 April 1957–5 Juli 1959)
Lima program
Pancakarya
Kabinet
Djuanda
Membentuk
Dewan Nasional
Normalisasi situasi
Republik Indonesia
Melanjutkan
pembatalan KMB
Memperjuangkan
pengembalian Irian
Barat
Mempercepat
proses
pembangunan
Salah satu prestasi Kabinet Djuanda adalah
menentukan garis kontinental batas wilayah laut Indonesia
melalui Deklarasi Djuanda.
2. Sistem Kepartaian
Awal Kemerdekaan
Membentuk PNI.
Presiden Soekarno berusaha menetapkan
PNI sebagai partai negara (staatpartij).
Membatalkan rencana penetapan PNI
sebagai partai negara
pada 31 Agustus 1945.
Wakil Presiden Moh. Hatta mengeluarkan
maklumat tentang pembentukan partai
politik pada 3 November 1945.
Demokrasi Liberal
Menerapkan sistem multipartai.
Partai politik saling bersaing,
saling mencari kesalahan,
dan saling menjatuhkan.
Partai-partai politik yang tidak memegang
jabatan dalam kabinet menjatuhkan partai
politik yang sedang memerintah.
Menyebabkan sering terjadi pergantian
kabinet.
3. Pemilihan Umum
Pada 31 Mei 1954 pemerintah membentuk
Panitia Pemilihan Indonesia (PPI) yang diketuai
Hadikusumo dan Rustam Sutan Palindih sebagai wakil ketua.
PPI menetapkan pemilu dilaksanakan dalam dua tahap,
yaitu pada 29 September 1955 untuk memilih anggota
parlemen (DPR) dan 15 Desember 1955
untuk memilih anggota Konstituante.
Partai pemenang pemilu 1955 secara
berturut-turut sebagai berikut.
PNI
Nahdatul
Ulama
Masyumi
PKI
4. Kegagalan Konstituante
Pada 10 November 1956
Presiden Soekarno
melantik 514 anggota
Konstituante.
Merumuskan undang-
undang dasar baru.
Konstituante belum
berhasil menetapkan
dasar negara.
 Perdebatan yang
berlarut-larut dalam
Konstituante.
 Adanya perselisihan
antarpartai.
 Munculnya desakan
untuk kembali pada
Undang-Undang
Dasar 1945.
Tugas
Penyebab
1. Masa Awal Kemerdekaan
Masalah
Ekonomi
Terjadi hiperinflasi
Blokade ekonomi
oleh Belanda
Kekosongan kas
negara
Menetapkan tiga mata uang yang
berlaku di Indonesia, mengeluarkan
Oeang Repoeblik Indonesia (ORI),
membentuk Bank Negara Indonesia
(BNI).
Menyelenggarakan Konferensi
Ekonomi, membentuk Planning
Board (Badan Perancang Ekonomi),
melaksanakan Kasimo Plan,
membentuk Persatuan Tenaga
Ekonomi (PTE), melaksanakan
Program Pinjaman Nasional.
Operasi POPDA dan APWI,
diplomasi ke India, membentuk
Banking and Trading Corporation
(BTC), membentuk Indonesia Office
(Indof), membentuk Kementerian
Pertahanan Usaha Luar Negeri
(KPULN).
Solusi
Solusi
Solusi
2. Masa Demokrasi Liberal
Permasalahan
Ekonomi
Jangka pendek:
Pemerintah harus mengurangi
jumlah uang yang beredar dan
mengatasi kenaikan biaya hidup.
Jangka panjang:
Pertambahan penduduk yang
tidak terkendali dan tingkat
kesejahteraan penduduk yang
rendah.
Bagaimana solusi pemerintah terkait
permasalahan ekonomi tersebut?
Solusi Masalah
Ekonomi
Pemikiran
Ekonomi
Nasional
Sistem
Ekonomi
Liberal
Gerakan Benteng
Gunting Syafruddin
Nasionalisasi
Perusahaan Asing
Sistem Ekonomi
Ali Baba
Perundingan
Financial Ekonomi
Biro Perancang
Nasional
Rencana
Pembangunan
Lima Tahun
Mengubah sistem
ekonomi kolonial
menjadi sistem
ekonomi nasional.
Melaksanakan
industrialisasi dengan
peningkatan produksi
dalam negeri,
perbaikan pangan,
sarana dan prasarana,
serta penanaman
modal asing.
Gerakan Benteng
Digagas oleh
Memberikan
bantuan kepada
kalangan
pengusaha pribumi
agar ikut
berpartisipasi
dalam
pembangunan
ekonomi nasional.
 Pemberian
lisensi impor
disalahgunakan.
 Mendaftarkan
perusahaan
milik pengusaha
Tionghoa
dengan
menggunakan
nama
pengusaha
pribumi.
Sumitro Djojohadikusumo
Gunting Syafruddin
Syafruddin Prawiranegara
Kebijakan
memotong nilai
uang (sanering)
yang bernilai
Rp2,5 ke atas
hingga nilai
setengahnya.
Kebijakan ini
bertujuan
menanggulangi
defisit anggaran
negara sebesar
Rp5,1 miliar.
Digagas oleh
Nasionalisasi Perusahaan Asing
Nasionalisasi terjadi sejak tahun 1957. Kebijakan ini
merupakan tindakan pencabutan hak milik Belanda atau asing
yang kemudian diambil alih atau ditetapkan statusnya sebagai
milik pemerintah Republik Indonesia.
Contoh perusahaan
yang dinasionalisasi
Koninklijk Paketvaart
Maatschappij
Koninklijk Indische
Lachvaart Maatschappij
De Javasche Bank
PT Pelni
Garuda Indonesia
Airways
Bank Indonesia
Sistem Ekonomi
Ali Baba
Menciptakan kerja
sama antara
pengusaha
pribumi (Ali)
dengan pengusaha
nonpribumi (Baba)
Iskaq Tjokroadhisoerjo
1. Mewajibkan
perusahaan asing
yang beroperasi di
Indonesia
memberikan
pelatihan kepada
tenaga kerja
Indonesia.
2. Mendirikan
perusahaan negara.
3. Menyediakan kredit
dan lisensi kepada
perusahaan swasta
nasional.
Dilakukan dengan cara:
Perundingan Financial Ekonomi
(Finek)
7 Januari 1956
Kabinet Burhanuddin
Harahap mengirim
delegasi ke Belanda
dengan misi
merundingkan masalah
financial dan ekonomi.
Isi rancangan Finek:
1. pembatalan persetujuan Finek
hasil KMB;
2. hubungan Finek Indonesia–
Belanda didasarkan atas
hubungan bilateral; serta
3. hubungan Finek didasarkan
atas undang-undang
nasional.
Isi Finek ditolak oleh
pemerintah Belanda sehingga
pemerintah Indonesia secara
sepihak membubarkan Uni
Indonesia–Belanda pada
13 Februari 1956.
Biro Perancang Nasional
Dibentuk pada
masa
pemerintahan
Kabinet Ali
Sastroamidjojo II.
Bertugas merancang
pembangunan jangka
pendek.
Diketuai oleh
Djuanda
Kartawidjaja.
Mengalami
kegagalan karena
masa kinerja
kabinet yang
singkat dan terjadi
ketidakstabilan
politik.
Rencana Pembangunan Lima Tahun
(RPLT)
Kebijakan yang dikeluarkan Biro
Perancang Negara.
Pembiayaan RPLT diperkirakan
mencapai Rp12,5 miliar.
RPLT disetujui DPR pada
11 November 1958.
Deklarasi Djuanda
Deklarasi Djuanda merupakan suatu usaha bangsa Indonesia untuk
memperjuangkan batas wilayah laut sehingga wilayah Indonesia menjadi suatu
kesatuan utuh dlihat dari berbagai aspek politik, sosial, budaya, dan pertahanan
keamanan. Dalam Deklarasi Djuanda disebutkan batas teritorial Indonesia yang
sebelumnya 3 mil diperlebar menjadi 12 mil diukur dari garis yang
menghubungkan titik terluar pulau-pulau Indonesia pada saat air laut surut.
Batas wilayah Indonesia sebelum Deklarasi
Djuanda
Batas wilayah Indonesia setelah Deklarasi
Djuanda
”Hanya anak bangsa sendirilah yang dapat
diandalkan untuk membangun Indonesia,
tidak mungkin kita mengharapkan dari
bangsa lain.”
(Bacharudin Jusuf Habibie)
Terima Kasih

More Related Content

What's hot

Induksi Elektromagnetik
Induksi ElektromagnetikInduksi Elektromagnetik
Induksi ElektromagnetikNasika Kaban
 
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK KELAS 12
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK KELAS 12INDUKSI ELEKTROMAGNETIK KELAS 12
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK KELAS 12
Nabila Nursafera
 
Makalah demokrasi terpimpin
Makalah demokrasi terpimpinMakalah demokrasi terpimpin
Makalah demokrasi terpimpin
Warnet Raha
 
Pemberontakan APRA
Pemberontakan APRAPemberontakan APRA
Pemberontakan APRA
Bramantya Krisna
 
MAKALAH DI TII
MAKALAH DI TIIMAKALAH DI TII
MAKALAH DI TII
Muhammad Viddin
 
Kabinet djuanda
Kabinet djuandaKabinet djuanda
Kabinet djuanda
samsul fandi
 
Kronologi Kedatangan Bangsa Eropa Ke Indonesia
Kronologi Kedatangan Bangsa Eropa Ke Indonesia Kronologi Kedatangan Bangsa Eropa Ke Indonesia
Kronologi Kedatangan Bangsa Eropa Ke Indonesia
Sweet Angel Weismann
 
Kabinet Ali Sastroamidjojo II
Kabinet Ali Sastroamidjojo IIKabinet Ali Sastroamidjojo II
Kabinet Ali Sastroamidjojo II
Ghina Salsabila
 
Perlawanan Diponegoro
Perlawanan DiponegoroPerlawanan Diponegoro
Perlawanan Diponegoro
Ester Elisabeth
 
Induksi elektromagnetik
Induksi elektromagnetik Induksi elektromagnetik
Induksi elektromagnetik
MunirahMarzuki
 
strategi pergerakan nasional di indonesia pada masa awal kelompok 5
 strategi pergerakan nasional di indonesia pada masa awal kelompok 5 strategi pergerakan nasional di indonesia pada masa awal kelompok 5
strategi pergerakan nasional di indonesia pada masa awal kelompok 5
Stefanus Raditya
 
Kabinet Djuanda
Kabinet DjuandaKabinet Djuanda
Kabinet Djuanda
hery purwanto
 
Laporan Praktikum Mikrokontroler
Laporan Praktikum MikrokontrolerLaporan Praktikum Mikrokontroler
Laporan Praktikum Mikrokontroler
Muhammad Taufik
 
Ppt gelombang elektromagnetik
Ppt gelombang elektromagnetikPpt gelombang elektromagnetik
Ppt gelombang elektromagnetik
Stikes BTH Tasikmalaya
 
Kabinet Djuanda dan Nasionalisasi De Javasche Bank
Kabinet Djuanda dan Nasionalisasi De Javasche BankKabinet Djuanda dan Nasionalisasi De Javasche Bank
Kabinet Djuanda dan Nasionalisasi De Javasche Bank
setyarinima
 
KABINET DJUANDA ATAU KARYA
KABINET DJUANDA ATAU KARYAKABINET DJUANDA ATAU KARYA
KABINET DJUANDA ATAU KARYA
Alfiyan Mustaqim
 
Kabinet Burhanuddin Harahap
Kabinet Burhanuddin HarahapKabinet Burhanuddin Harahap
Kabinet Burhanuddin Harahap
Sweet Angel Weismann
 
Laporan praktikum sel volta
Laporan praktikum sel voltaLaporan praktikum sel volta
Laporan praktikum sel volta
Nita Mardiana
 

What's hot (20)

Induksi Elektromagnetik
Induksi ElektromagnetikInduksi Elektromagnetik
Induksi Elektromagnetik
 
Ppt halogen
Ppt halogenPpt halogen
Ppt halogen
 
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK KELAS 12
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK KELAS 12INDUKSI ELEKTROMAGNETIK KELAS 12
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK KELAS 12
 
Ggl induksi dan indukstansi
Ggl induksi dan indukstansiGgl induksi dan indukstansi
Ggl induksi dan indukstansi
 
Makalah demokrasi terpimpin
Makalah demokrasi terpimpinMakalah demokrasi terpimpin
Makalah demokrasi terpimpin
 
Pemberontakan APRA
Pemberontakan APRAPemberontakan APRA
Pemberontakan APRA
 
MAKALAH DI TII
MAKALAH DI TIIMAKALAH DI TII
MAKALAH DI TII
 
Kabinet djuanda
Kabinet djuandaKabinet djuanda
Kabinet djuanda
 
Kronologi Kedatangan Bangsa Eropa Ke Indonesia
Kronologi Kedatangan Bangsa Eropa Ke Indonesia Kronologi Kedatangan Bangsa Eropa Ke Indonesia
Kronologi Kedatangan Bangsa Eropa Ke Indonesia
 
Kabinet Ali Sastroamidjojo II
Kabinet Ali Sastroamidjojo IIKabinet Ali Sastroamidjojo II
Kabinet Ali Sastroamidjojo II
 
Perlawanan Diponegoro
Perlawanan DiponegoroPerlawanan Diponegoro
Perlawanan Diponegoro
 
Induksi elektromagnetik
Induksi elektromagnetik Induksi elektromagnetik
Induksi elektromagnetik
 
strategi pergerakan nasional di indonesia pada masa awal kelompok 5
 strategi pergerakan nasional di indonesia pada masa awal kelompok 5 strategi pergerakan nasional di indonesia pada masa awal kelompok 5
strategi pergerakan nasional di indonesia pada masa awal kelompok 5
 
Kabinet Djuanda
Kabinet DjuandaKabinet Djuanda
Kabinet Djuanda
 
Laporan Praktikum Mikrokontroler
Laporan Praktikum MikrokontrolerLaporan Praktikum Mikrokontroler
Laporan Praktikum Mikrokontroler
 
Ppt gelombang elektromagnetik
Ppt gelombang elektromagnetikPpt gelombang elektromagnetik
Ppt gelombang elektromagnetik
 
Kabinet Djuanda dan Nasionalisasi De Javasche Bank
Kabinet Djuanda dan Nasionalisasi De Javasche BankKabinet Djuanda dan Nasionalisasi De Javasche Bank
Kabinet Djuanda dan Nasionalisasi De Javasche Bank
 
KABINET DJUANDA ATAU KARYA
KABINET DJUANDA ATAU KARYAKABINET DJUANDA ATAU KARYA
KABINET DJUANDA ATAU KARYA
 
Kabinet Burhanuddin Harahap
Kabinet Burhanuddin HarahapKabinet Burhanuddin Harahap
Kabinet Burhanuddin Harahap
 
Laporan praktikum sel volta
Laporan praktikum sel voltaLaporan praktikum sel volta
Laporan praktikum sel volta
 

Similar to Powerpoint Pembelajaran Demokrasi Liberal.pptx

Mater ips bab 4 ekpol pasca nkri
Mater ips bab 4 ekpol pasca nkriMater ips bab 4 ekpol pasca nkri
Mater ips bab 4 ekpol pasca nkriYudha Kirito
 
Sejarah indonesia pertemuan 2
Sejarah indonesia pertemuan 2Sejarah indonesia pertemuan 2
Sejarah indonesia pertemuan 2
Mia Amelia
 
Dem liberal min
Dem liberal minDem liberal min
Dem liberal min
indirawatisafitri2
 
Bab 2 INDO.pptx
Bab 2 INDO.pptxBab 2 INDO.pptx
Bab 2 INDO.pptx
Morris332085
 
Kehidupan Politik dan Ekonomi Indonesia.pptx
Kehidupan Politik dan Ekonomi Indonesia.pptxKehidupan Politik dan Ekonomi Indonesia.pptx
Kehidupan Politik dan Ekonomi Indonesia.pptx
Jack132330
 
sejarah wajib - kelompok 4 demokrasi liberal.pdf
sejarah wajib - kelompok 4 demokrasi liberal.pdfsejarah wajib - kelompok 4 demokrasi liberal.pdf
sejarah wajib - kelompok 4 demokrasi liberal.pdf
AkbarGaniey
 
DEMOKRASI LIBERAL KELOMPOK.pptx
DEMOKRASI LIBERAL KELOMPOK.pptxDEMOKRASI LIBERAL KELOMPOK.pptx
DEMOKRASI LIBERAL KELOMPOK.pptx
ShintaPutri46
 
Demokrasi Liberal di Indonesia
Demokrasi Liberal di IndonesiaDemokrasi Liberal di Indonesia
Demokrasi Liberal di Indonesia
Sekolah Swasta di Jakarta
 
Peristiwa Politik-Ekonomi Indonesia Pasca Pengakuan Kedaulatan
Peristiwa Politik-Ekonomi Indonesia Pasca Pengakuan KedaulatanPeristiwa Politik-Ekonomi Indonesia Pasca Pengakuan Kedaulatan
Peristiwa Politik-Ekonomi Indonesia Pasca Pengakuan Kedaulatan
Zahra Rizky Fadilah
 
Bab 3 wajib.pptx
Bab 3 wajib.pptxBab 3 wajib.pptx
Bab 3 wajib.pptx
EndahBaru
 
demokrasi_terpimpin_sejarah_XII.pptx
demokrasi_terpimpin_sejarah_XII.pptxdemokrasi_terpimpin_sejarah_XII.pptx
demokrasi_terpimpin_sejarah_XII.pptx
Stepa4
 
Demokrasi Liberal
Demokrasi LiberalDemokrasi Liberal
Demokrasi Liberal
SMKN 17 Jakarta
 
DEMOKRASI_LIBERAL_SEJARAH_SMA_KELAS_XII.pptx
DEMOKRASI_LIBERAL_SEJARAH_SMA_KELAS_XII.pptxDEMOKRASI_LIBERAL_SEJARAH_SMA_KELAS_XII.pptx
DEMOKRASI_LIBERAL_SEJARAH_SMA_KELAS_XII.pptx
MochamadCiptoSarjono
 
Demokrasi Liberal
Demokrasi LiberalDemokrasi Liberal
Demokrasi Liberal
Isaka Yoga
 
demokrasi_terpimpin_sejarah_XII.pptx
demokrasi_terpimpin_sejarah_XII.pptxdemokrasi_terpimpin_sejarah_XII.pptx
demokrasi_terpimpin_sejarah_XII.pptx
FemiNofita
 
Demokrasi parle-WPS Office.pptx
Demokrasi parle-WPS Office.pptxDemokrasi parle-WPS Office.pptx
Demokrasi parle-WPS Office.pptx
HermanHerman823980
 
Orde lama, orde baru, dan reformasi
Orde lama, orde baru, dan reformasiOrde lama, orde baru, dan reformasi
Orde lama, orde baru, dan reformasi
Nanda Aditasia
 
Politik dan ekonomi indonesia pasca pengakuan kedaulatan
Politik dan ekonomi indonesia pasca pengakuan kedaulatanPolitik dan ekonomi indonesia pasca pengakuan kedaulatan
Politik dan ekonomi indonesia pasca pengakuan kedaulatan
indakristya
 
DEMOKRASI_LIBERAL_SEJARAH_SMA_KELAS_XII.pptx
DEMOKRASI_LIBERAL_SEJARAH_SMA_KELAS_XII.pptxDEMOKRASI_LIBERAL_SEJARAH_SMA_KELAS_XII.pptx
DEMOKRASI_LIBERAL_SEJARAH_SMA_KELAS_XII.pptx
AurelAhmadzinky
 

Similar to Powerpoint Pembelajaran Demokrasi Liberal.pptx (20)

Mater ips bab 4 ekpol pasca nkri
Mater ips bab 4 ekpol pasca nkriMater ips bab 4 ekpol pasca nkri
Mater ips bab 4 ekpol pasca nkri
 
Sejarah indonesia pertemuan 2
Sejarah indonesia pertemuan 2Sejarah indonesia pertemuan 2
Sejarah indonesia pertemuan 2
 
Dem liberal min
Dem liberal minDem liberal min
Dem liberal min
 
Bab 2 INDO.pptx
Bab 2 INDO.pptxBab 2 INDO.pptx
Bab 2 INDO.pptx
 
Kehidupan Politik dan Ekonomi Indonesia.pptx
Kehidupan Politik dan Ekonomi Indonesia.pptxKehidupan Politik dan Ekonomi Indonesia.pptx
Kehidupan Politik dan Ekonomi Indonesia.pptx
 
sejarah wajib - kelompok 4 demokrasi liberal.pdf
sejarah wajib - kelompok 4 demokrasi liberal.pdfsejarah wajib - kelompok 4 demokrasi liberal.pdf
sejarah wajib - kelompok 4 demokrasi liberal.pdf
 
DEMOKRASI LIBERAL KELOMPOK.pptx
DEMOKRASI LIBERAL KELOMPOK.pptxDEMOKRASI LIBERAL KELOMPOK.pptx
DEMOKRASI LIBERAL KELOMPOK.pptx
 
Demokrasi Liberal di Indonesia
Demokrasi Liberal di IndonesiaDemokrasi Liberal di Indonesia
Demokrasi Liberal di Indonesia
 
Peristiwa Politik-Ekonomi Indonesia Pasca Pengakuan Kedaulatan
Peristiwa Politik-Ekonomi Indonesia Pasca Pengakuan KedaulatanPeristiwa Politik-Ekonomi Indonesia Pasca Pengakuan Kedaulatan
Peristiwa Politik-Ekonomi Indonesia Pasca Pengakuan Kedaulatan
 
Bab 3 wajib.pptx
Bab 3 wajib.pptxBab 3 wajib.pptx
Bab 3 wajib.pptx
 
Sistem Demokrasi Parlementer
Sistem Demokrasi ParlementerSistem Demokrasi Parlementer
Sistem Demokrasi Parlementer
 
demokrasi_terpimpin_sejarah_XII.pptx
demokrasi_terpimpin_sejarah_XII.pptxdemokrasi_terpimpin_sejarah_XII.pptx
demokrasi_terpimpin_sejarah_XII.pptx
 
Demokrasi Liberal
Demokrasi LiberalDemokrasi Liberal
Demokrasi Liberal
 
DEMOKRASI_LIBERAL_SEJARAH_SMA_KELAS_XII.pptx
DEMOKRASI_LIBERAL_SEJARAH_SMA_KELAS_XII.pptxDEMOKRASI_LIBERAL_SEJARAH_SMA_KELAS_XII.pptx
DEMOKRASI_LIBERAL_SEJARAH_SMA_KELAS_XII.pptx
 
Demokrasi Liberal
Demokrasi LiberalDemokrasi Liberal
Demokrasi Liberal
 
demokrasi_terpimpin_sejarah_XII.pptx
demokrasi_terpimpin_sejarah_XII.pptxdemokrasi_terpimpin_sejarah_XII.pptx
demokrasi_terpimpin_sejarah_XII.pptx
 
Demokrasi parle-WPS Office.pptx
Demokrasi parle-WPS Office.pptxDemokrasi parle-WPS Office.pptx
Demokrasi parle-WPS Office.pptx
 
Orde lama, orde baru, dan reformasi
Orde lama, orde baru, dan reformasiOrde lama, orde baru, dan reformasi
Orde lama, orde baru, dan reformasi
 
Politik dan ekonomi indonesia pasca pengakuan kedaulatan
Politik dan ekonomi indonesia pasca pengakuan kedaulatanPolitik dan ekonomi indonesia pasca pengakuan kedaulatan
Politik dan ekonomi indonesia pasca pengakuan kedaulatan
 
DEMOKRASI_LIBERAL_SEJARAH_SMA_KELAS_XII.pptx
DEMOKRASI_LIBERAL_SEJARAH_SMA_KELAS_XII.pptxDEMOKRASI_LIBERAL_SEJARAH_SMA_KELAS_XII.pptx
DEMOKRASI_LIBERAL_SEJARAH_SMA_KELAS_XII.pptx
 

Recently uploaded

SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
Kanaidi ken
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
jaya35ml2
 
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptxAKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
adelsimanjuntak
 
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SDKisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
denunugraha
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 

Recently uploaded (20)

SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
 
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptxAKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
 
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SDKisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 

Powerpoint Pembelajaran Demokrasi Liberal.pptx

  • 1. Sejarah Indonesia untuk SMA Kelas XII Mata Pelajaran Wajib
  • 2. Bab II Sistem dan Struktur Politik–Ekonomi Indonesia pada Awal Kemerdekaan hingga Masa Demokrasi Liberal A. Perkembangan Politik pada Masa Awal Kemerdekaan hingga Masa Demokrasi Liberal B. Perkembangan Ekonomi Indonesia pada Masa Awal Kemerdekaan hingga Masa Demokrasi Liberal 1. Sistem Pemerintahan 2. Sistem Kepartaian 3. Pemilihan Umum 1. Masa Awal Kemerdekaan 2. Masa Demokrasi Liberal
  • 3. 1. Sistem Pemerintahan Masa awal kemerdekaan • Perubahan dari sistem presidensial ke sistem parlementer. • Perubahan fungsi KNIP dari pembantu presiden menjadi majelis legislatif. • Pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Yogyakarta. Masa Demokrasi Liberal • Kabinet Natsir • Kabinet Sukiman • Kabinet Wilopo • Kabinet Ali I • Kabinet Burhanuddin Harahap • Kabinet Ali II • Kabinet Djuanda
  • 4. Kabinet Natsir (6 September 1950–21 Maret 1951) Dilantik pada 6 September 1950. Natsir menginginkan kabinet yang dipimpinnya bersifat nasionalis dengan koalisi dari berbagai partai, namun gagal karena terjadi perebutan kursi antara PNI dan Masyumi di dalam kabinet. Pada 22 Januari 1951 PNI mengeluarkan mosi tuntutan agar pemerintah mencabut Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 1950 tentang pemilihan anggota lembaga perwakilan daerah dan menggantinya dengan undang- undang baru yang lebih demokratis. Kabinet Natsir berakhir pada 21 Maret 1951. Disebabkan oleh
  • 5. Kabinet Sukiman (26 April 1951–23 Februari 1952) 1. Menteri Dalam Negeri Mr. Iskaq menginstruksikan untuk menonaktifkan DPRD dan mengangkat orang- orang PNI menjadi Gubernur Jawa Barat dan Sulawesi. 2. Menteri Kehakiman M. Yamin membebaskan 950 tahanan SOB tanpa persetujuan perdana menteri dan anggota kabinet lainnya. Pada masa pemerintahan Kabinet Sukiman terjadi pertikaian politik antara pejabat kabinet dan parlemen . Kabinet Sukiman berakhir karena peristiwa penandatanganan perjanjian Mutual Security Act (MSA). Antara lain
  • 6. Kabinet Wilopo (30 Maret 1952–2 Juni 1953) Tugas pokok Kabinet Wilopo adalah menjalankan persiapan pemilihan umum untuk memilih anggota parlemen dan Konstituante. Akan tetapi, tugas tersebut tidak dapat terlaksana. Mengapa demikian? Dalam menjalankan pemerintahannya, Kabinet Wilopo menghadapi berbagai permasalahan antara lain krisis ekonomi, gerakan separatisme, dan peristiwa 17 Oktober 1952. 2 Juni 1953 Kabinet Wilopo mengembalikan mandatnya kepada Presiden Soekarno. Sidik Kertapati yang menjabat sebagai ketua Sarekat Tani Indonesia mengirim mosi tidak percaya kepada parlemen akibat peristiwa Tanjung Morawa. Disebabkan oleh
  • 7. Kabinet Ali Sastroamidjojo I (30 Juli 1953–24 Juli 1955) Menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika (KAA). Membentuk panitia pemilihan umum. Membatalkan hasil Konferensi Meja Bundar berkaitan utang Indonesia terhadap Belanda. Prestasi Pemberontakan oleh DII/TII di Jawa Barat. Pemberontakan Daud Beureueh di Aceh. Pemberontakan Kahar Muzakkar di Sulawesi Selatan. Permasalahan Kabinet Ali I jatuh karena masalah pergantian pimpinan TNI AD yang dikenal sebagai peristiwa 27 Juni 1955.
  • 8. Kabinet Burhanuddin Harahap (12 Agustus 1955–3 Maret 1956) Terselenggaranya pemilu pertama di Indonesia pada 1955. 1. 29 September 1955 untuk memilih anggota DPR. 2. 15 Desember 1955 untuk memilih anggota Konstituante. Apakah prestasi penting yang diukir oleh Kabinet Burhanuddin Harahap? Keberhasilan pemilu 1955 menandai berakhirnya tugas kabinet ini. Pada 3 Maret 1956 Kabinet Burhanuddin Harahap mengembalikan mandatnya kepada Presiden Soekarno.
  • 9. Kabinet Ali Sastroamidjojo II (20 Maret 1956–14 Maret 1957) Program kerja Kabinet Ali Sastroamidjojo II Melaksanakan pembatalan hasil KMB Mengembalikan Irian Barat ke pangkuan Indonesia Melaksanakan hasil keputusan Konferensi Asia Afrika Muncul gerakan separatis di berbagai daerah Ikatan Pembela Kemerdekaan Indonesia (IPKI) dan Masyumi menarik para menterinya dari kabinet. Pada 14 Maret 1957 Kabinet Ali II menyerahkan mandat kepada Presiden Soekarno Bagaimana akhir Kabinet Ali II?
  • 10. Kabinet Djuanda/Karya (9 April 1957–5 Juli 1959) Lima program Pancakarya Kabinet Djuanda Membentuk Dewan Nasional Normalisasi situasi Republik Indonesia Melanjutkan pembatalan KMB Memperjuangkan pengembalian Irian Barat Mempercepat proses pembangunan Salah satu prestasi Kabinet Djuanda adalah menentukan garis kontinental batas wilayah laut Indonesia melalui Deklarasi Djuanda.
  • 11. 2. Sistem Kepartaian Awal Kemerdekaan Membentuk PNI. Presiden Soekarno berusaha menetapkan PNI sebagai partai negara (staatpartij). Membatalkan rencana penetapan PNI sebagai partai negara pada 31 Agustus 1945. Wakil Presiden Moh. Hatta mengeluarkan maklumat tentang pembentukan partai politik pada 3 November 1945. Demokrasi Liberal Menerapkan sistem multipartai. Partai politik saling bersaing, saling mencari kesalahan, dan saling menjatuhkan. Partai-partai politik yang tidak memegang jabatan dalam kabinet menjatuhkan partai politik yang sedang memerintah. Menyebabkan sering terjadi pergantian kabinet.
  • 12. 3. Pemilihan Umum Pada 31 Mei 1954 pemerintah membentuk Panitia Pemilihan Indonesia (PPI) yang diketuai Hadikusumo dan Rustam Sutan Palindih sebagai wakil ketua. PPI menetapkan pemilu dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu pada 29 September 1955 untuk memilih anggota parlemen (DPR) dan 15 Desember 1955 untuk memilih anggota Konstituante. Partai pemenang pemilu 1955 secara berturut-turut sebagai berikut. PNI Nahdatul Ulama Masyumi PKI
  • 13. 4. Kegagalan Konstituante Pada 10 November 1956 Presiden Soekarno melantik 514 anggota Konstituante. Merumuskan undang- undang dasar baru. Konstituante belum berhasil menetapkan dasar negara.  Perdebatan yang berlarut-larut dalam Konstituante.  Adanya perselisihan antarpartai.  Munculnya desakan untuk kembali pada Undang-Undang Dasar 1945. Tugas Penyebab
  • 14. 1. Masa Awal Kemerdekaan Masalah Ekonomi Terjadi hiperinflasi Blokade ekonomi oleh Belanda Kekosongan kas negara Menetapkan tiga mata uang yang berlaku di Indonesia, mengeluarkan Oeang Repoeblik Indonesia (ORI), membentuk Bank Negara Indonesia (BNI). Menyelenggarakan Konferensi Ekonomi, membentuk Planning Board (Badan Perancang Ekonomi), melaksanakan Kasimo Plan, membentuk Persatuan Tenaga Ekonomi (PTE), melaksanakan Program Pinjaman Nasional. Operasi POPDA dan APWI, diplomasi ke India, membentuk Banking and Trading Corporation (BTC), membentuk Indonesia Office (Indof), membentuk Kementerian Pertahanan Usaha Luar Negeri (KPULN). Solusi Solusi Solusi
  • 15. 2. Masa Demokrasi Liberal Permasalahan Ekonomi Jangka pendek: Pemerintah harus mengurangi jumlah uang yang beredar dan mengatasi kenaikan biaya hidup. Jangka panjang: Pertambahan penduduk yang tidak terkendali dan tingkat kesejahteraan penduduk yang rendah. Bagaimana solusi pemerintah terkait permasalahan ekonomi tersebut?
  • 16. Solusi Masalah Ekonomi Pemikiran Ekonomi Nasional Sistem Ekonomi Liberal Gerakan Benteng Gunting Syafruddin Nasionalisasi Perusahaan Asing Sistem Ekonomi Ali Baba Perundingan Financial Ekonomi Biro Perancang Nasional Rencana Pembangunan Lima Tahun Mengubah sistem ekonomi kolonial menjadi sistem ekonomi nasional. Melaksanakan industrialisasi dengan peningkatan produksi dalam negeri, perbaikan pangan, sarana dan prasarana, serta penanaman modal asing.
  • 17. Gerakan Benteng Digagas oleh Memberikan bantuan kepada kalangan pengusaha pribumi agar ikut berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi nasional.  Pemberian lisensi impor disalahgunakan.  Mendaftarkan perusahaan milik pengusaha Tionghoa dengan menggunakan nama pengusaha pribumi. Sumitro Djojohadikusumo
  • 18. Gunting Syafruddin Syafruddin Prawiranegara Kebijakan memotong nilai uang (sanering) yang bernilai Rp2,5 ke atas hingga nilai setengahnya. Kebijakan ini bertujuan menanggulangi defisit anggaran negara sebesar Rp5,1 miliar. Digagas oleh
  • 19. Nasionalisasi Perusahaan Asing Nasionalisasi terjadi sejak tahun 1957. Kebijakan ini merupakan tindakan pencabutan hak milik Belanda atau asing yang kemudian diambil alih atau ditetapkan statusnya sebagai milik pemerintah Republik Indonesia. Contoh perusahaan yang dinasionalisasi Koninklijk Paketvaart Maatschappij Koninklijk Indische Lachvaart Maatschappij De Javasche Bank PT Pelni Garuda Indonesia Airways Bank Indonesia
  • 20. Sistem Ekonomi Ali Baba Menciptakan kerja sama antara pengusaha pribumi (Ali) dengan pengusaha nonpribumi (Baba) Iskaq Tjokroadhisoerjo 1. Mewajibkan perusahaan asing yang beroperasi di Indonesia memberikan pelatihan kepada tenaga kerja Indonesia. 2. Mendirikan perusahaan negara. 3. Menyediakan kredit dan lisensi kepada perusahaan swasta nasional. Dilakukan dengan cara:
  • 21. Perundingan Financial Ekonomi (Finek) 7 Januari 1956 Kabinet Burhanuddin Harahap mengirim delegasi ke Belanda dengan misi merundingkan masalah financial dan ekonomi. Isi rancangan Finek: 1. pembatalan persetujuan Finek hasil KMB; 2. hubungan Finek Indonesia– Belanda didasarkan atas hubungan bilateral; serta 3. hubungan Finek didasarkan atas undang-undang nasional. Isi Finek ditolak oleh pemerintah Belanda sehingga pemerintah Indonesia secara sepihak membubarkan Uni Indonesia–Belanda pada 13 Februari 1956.
  • 22. Biro Perancang Nasional Dibentuk pada masa pemerintahan Kabinet Ali Sastroamidjojo II. Bertugas merancang pembangunan jangka pendek. Diketuai oleh Djuanda Kartawidjaja. Mengalami kegagalan karena masa kinerja kabinet yang singkat dan terjadi ketidakstabilan politik.
  • 23. Rencana Pembangunan Lima Tahun (RPLT) Kebijakan yang dikeluarkan Biro Perancang Negara. Pembiayaan RPLT diperkirakan mencapai Rp12,5 miliar. RPLT disetujui DPR pada 11 November 1958.
  • 24. Deklarasi Djuanda Deklarasi Djuanda merupakan suatu usaha bangsa Indonesia untuk memperjuangkan batas wilayah laut sehingga wilayah Indonesia menjadi suatu kesatuan utuh dlihat dari berbagai aspek politik, sosial, budaya, dan pertahanan keamanan. Dalam Deklarasi Djuanda disebutkan batas teritorial Indonesia yang sebelumnya 3 mil diperlebar menjadi 12 mil diukur dari garis yang menghubungkan titik terluar pulau-pulau Indonesia pada saat air laut surut. Batas wilayah Indonesia sebelum Deklarasi Djuanda Batas wilayah Indonesia setelah Deklarasi Djuanda
  • 25. ”Hanya anak bangsa sendirilah yang dapat diandalkan untuk membangun Indonesia, tidak mungkin kita mengharapkan dari bangsa lain.” (Bacharudin Jusuf Habibie) Terima Kasih