3. Pendahuluan
Vektor
adalah arthropoda yang dapat memindahkan atau
menularkan suatu agen infeksius dari sumber infeksi kepada
hospes yang rentan (susceptible host)
Yang termasuk vektor penting di Indonesia adalah nyamuk,
lalat, pinjal dan tungau
Vektor terdiri atas:
- Vektor Biologis
- Vektor Mekanik
4. Penyebaran Vektor Biologis
Disebut juga penyebaran aktif
Dimana didalam tubuh vektor, agen penyakit
akan memperbanyak diri atau berkembang
dan menjadi infektif.
Agen hidup dan berkembang biak di dalam
tubuh vektor
Dan jika vektor tersebut menggigit manusia,
maka agen masuk ke dalam tubuh manusia
sehingga timbul penyakit.
Contoh: nyamuk dan tungau
5. Penyebaran Vektor Mekanik
Disebut juga Penyebaran Pasif,
vektor, hanya melekat pada bagian-bagian
luar tubuh vektor dan dipindahkan dari
satu tempat ke tempat lain.
Agen penyakit tidak masuk ke dalam
tubuh
Pindahnya bibit penyakit yang dibawa
vektor ke bahan-bahan yang digunakan
manusia, umumnya makanan
Contoh: lalat dan kecoa menularkan disentri
6. Nyamuk
Nyamuk berkembang biak di air yang tidak mengalir, namun jenis air
bervariasi bergantung pada spesies nyamuk:
Spesies Tempat berkembang biak
Anopheles sp. Tiga kawasan:
* Gunung & kaki gunung: genangan air di kebun, sungai
(An. balabacensis, An. maculatus)
* Pedalaman: sawah, rawa (An. aconitus, A. barbirostris)
* Pantai: genangan berair payau, muara sungai, pantai
berhutan bakau (A. sundaicus, An. subpictus)
Aedes aegypti
Ae. albopictus
Genangan air bersih dalam wadah yang tidak kontak
dengan tanah: lubang pada batu, daun yang cekung,
tonggak bambu; ataupun wadah buatan manusia: kolam,
pot, bak mandi, kaleng
Culex sp. Genangan air kotor: selokan
Mansonia sp. Genangan air dengan tanaman air
7. Nyamuk dapat menularkan berbagai agen penyakit:
virus, protozoa, cacing
Spesies nyamuk Penyakit Agen (patogen)
Anopheles sp. Malaria Protozoa:
Plasmodium sp.
Culex sp. Filariasis Nematoda (cacing):
- Wuchereria
bancrofti
- Brugia timori
- Brugia malayi
Culex
quinquefasciatus
Japanese Enchephalitis Arbovirus (Virus JE)
Aedes aegypti Yellow fever Arbovirus
Dengue Haemorrhagic
Fever
Arbovirus (Virus
Dengue)
8. DEMAM DENGUE
DEFINISI :
Suatu penyakit yang disebabkan oleh virus
Dengue yang masuk dalam tubuh kita
melalui gigitan nyamuk Aides Aegypti
dengan 2 manifestasi :
• Demam Dengue atau DF
• Demam Berdarah atau DHF
9. FAKTOR / PREDISPOSISI:
Kebiasaan menampung air untuk keperluan
sehari-hari
Sanitasi lingkungan yang kurang baik
Antar rumah jaraknya berdekatan yang
memungkinkan penularan karena jarak
terbang A aegypti 40-100 meter
Penyedian air bersih yang langka
10. Demam Dengue
Penyakit ini terjadi terutama :
Pada anak remaja
Orang dewasa dengan tanda tanda klinis
Demam tinggi
Hasil pemeriksaan laboratorium ditemukan
penurunan trombosit yang ringan dan bintik2
Serta perdarahan yang ringan Peteckia
spontan
11. Demam Berdarah
Penyakit terutama pada anak anak dan
pada orang dewasa dengan gejala atau tanda
klinis demam tinggi 2-5 hari kemudian turun
secara dratis dengan keadaan umum
memburuk yang biasanya pada hari ke 5
dengan penurunan jumlah trombosit yang
signifikan dengan perdarahan diberbagai
tempat
12. Demam Berdarah kriteria
Demam yang berlangsung beberapa hari yang kemudian turun
dratis pada hari ke 5
Kurve Demam menyerupai pelana kuda
Nyeri Terutama di otot dan persendian
Pembesaran hati tanpa kuning
Pemeriksaan lab yang mendukung
Bintik-bintik perdarahan
Manifesatasi perdarahan diberbagai tempat
Shock ( Dengue Shock Sindroma )
14. Derajat Demam Berdarah
Grade 1 :
Demam dengan perdarahan ringan uji tournique +
Grade 2 :
Perdarahan + di tempat lain Hidung, telinga dll
Grade 3 :
Tanda tanda shock
Grade 4 :
Dengue Shock Sydrome dimana tensi dan nadi yang tak
terukur
15. KOMPLIKASI
Dengue Shock Sindroma
Terjadi 3 sampai 7 hari setelah demam menyerang
Dimana kondisi suhu tubuh penderita turun, keadaan ini bukan
pertanda penderita sembuh
Melainkan justru merupakan gejala penderita jatuh ke dalam kondisi
syok yang di kenal dengan istilah DSS.
Penderita dalam fase ini jika tidak tertolong akan meninggal dalam
waktu 12 sampai 24 jam setelah serangan.
Gejala yang muncul pada fase DSS ini berupa :
denyut nadi melemah tapi frekuensi cepat
kulit semakin dingin, lembab karena sebelumnya keringat banyak
keluar
oleh karena cairan semakin banyak keluar muncul sianosis ( warna
kulit kebiruan ) di sekitar mulut akibat suplai oksigen rendah
tekanan darah yang menurun drastis serta rasa gelisah.
16. Penyakit Yang Mirip Demam
Berdarah
1. Chikungunya = flu tulang
Gejala sangat mirip DB. Gejala KLMNO sama
persis malahan sifat nyerinya lebih berat.
Untungnya penyakit ini tidak pernah
mengakibatkan kematian.
Bagaimana cara membedakan? Periksa
laboratorium pada hari ke-4,5,6. Pada
chikungunya tidak ada peningkatan
kekentalan darah & tidak ada penurunan
trombosit.
17. Penyakit Yang Mirip Demam
Berdarah
2. Infeksi saluran nafas (batuk, pilek, flu)
Pada infeksi ini ada batuk, bersin, pilek, ingus, mungkin
ada dahak.
Disini tidak ada peningkatan kekentalan darah &
penurunan trombosit
3. Demam tyfus
Disebabkan oleh kuman tyfus (salmonela). Demam akan
melewati 7 hari
4. Morbili (campak, gabag)
Dimulai dengan demam, batuk, pilek, mata merah &
pada hari keempat muncul ruam kemerahan dari leher,
muka, terus turun ke badan, lalu tangan dan kaki
18. Pencegahan
Memutuskan rantai penularan
penyakit melalui nyamuk: dilakukan
pengobatan penderita dan pengendalian vektor
(nyamuk)
Upaya pengendalian vektor (nyamuk): dibutuhkan
pengetahuan mengenai tahap-tahap perkembangan
(stadium) kehidupan nyamuk, tempat
berkembangbiak, kebiasaan, jarak terbang, dan
perilaku nyamuk lainnya
19. PENCEGAHAN
Non INSEKTISIDA :
Menguras bak mandi minimal 1 minggu
Menutup penampungan air
Membersihkan halaman rumah terhadap genangan
air
Bila + demam berdarah sebaiknya di pisahkan
dengan penderita lain atau di pakai selambu
21. Tata Cara Pengendalian Vektor
di tempat kerja:
A. Pengendalian Fisika:
1. Konstruksi bangunan yg tidak memungkinkan
masuk dan berkembangbiaknya vektor penyakit ke
dalam ruang kerja dengan memasang alat yg dapat
mencegah masuknya serangga.
2. Menjaga kebersihan lingkungan, sehingga tidak
terjadi penumpukkan sampah dan sisa makanan
3. Mengatur peralatan dan arsip secara teratur
4. Meniadakan tempat perindukan serangga
22. Tata Cara Pengendalian Vektor
di tempat kerja:
B. Pengendalian Dengan Bahan Kimia:
- Pestisida: penyemprotan dan pengasapan
- Obat anti-nyamuk : semprot, bakar, listrik dan oles
- Abate : ditaburkan pada tempat penampungan air
bersih
C. Penggunaan Kelambu untuk karyawan dengan shift jaga
pada ruangan istirahat