2. Anggota Kelompok :
Komang Agus Rama Wijaya (08)
Ni Kadek Lidya Yurisvia Arianto (11)
Desak Geda Ega Agustina (16)
Ni Wayan Shanti Savitri (17)
Ni Putu Sarah Someya (19)
Ni Kadek Yuyun Diantari (30)
5. Pengertian
Demam berdarah atau demam
dengue (disingkat DBD) adalah
infeksi yang disebabkan oleh virus
dengue. Nyamuk atau beberapa
jenis nyamuk menularkan virus
dengue.
6. Penyebab Penularan
Demam dengue
disebabkan oleh virus
dengue. Dalam sistem
ilmiah yang
menamakan dan
mengklasifikasikan
virus, virus dengue
tersebut merupakan
bagian dari famili
Flaviviridae dan genus
Flavivirus
Dengue virus ditularkan
sebagian besar oleh nyamuk
Aedes, khususnya tipe nyamuk
Aedes aegypti. Nyamuk ini
biasanya hidup di antara garis
lintang 35° Utara dan 35°
Selatan, di bawah ketinggian
1000 m. Nyamuk-nyamuk
tersebut lebih sering menggigit
pada siang hari Satu gigitan
dapat menginfeksi manusia.
7. Ciri –Ciri Nyamuk Aedes
Aegypti
Nyamuk Aedes Aegypti bertubuh
belang hitam putih
Nyamuk Betina yang menghisap
darah
Menghisap darah setiap 2-3 hari
sekali, biasanya pada pagi hari dan
sore hari
8. Mekanisme
Apabila nyamuk menggigit orang, air liur nyamuk tersebut
masuk ke kulit orang tersebut. Jika nyamuk tersebut
mengandung dengue, virus terbawa dalam air liurnya.
Sehingga apabila nyamuk tersebut menggigit orang,
virusnya masuk ke dalam kulit orang tersebut bersama air
liur nyamuk. Virus tersebut tertanam dan memasuki sel
darah putih orang tersebut. (Sel darah putihnya
seharusnya membantu pertahanan tubuh dengan
memerangi ancaman, seperti infeksi.) Ketika sel darah
putih tersebut bergerak-gerak di dalam tubuh, virus
memproduksi kembali (atau memperbanyak diri). Sel
darah putih bereaksi dengan cara memperbanyak protein
pengisyarat (apa yang disebut dengan sitokin), seperti
faktor-faktor interleukin, interferon dan tumor nekrosis.
Protein ini menyebabkan demam, gejala yang menyerupai
flu, dan rasa nyeri yang luar biasa yang terjadi bersama
dengue.
9. Klasifikasi Penyakit DBD
Pada 2009, World Health Organization (WHO)
mengklasifikasikan, atau membagi, demam dengue ke
dalam dua jenis: tanpa komplikasi dan parah. Sebelum
ini, pada 1997, WHO telah membagi penyakit tersebut
ke dalam demam yang tidak terdiferensiasi (tidak dapat
digolongkan), demam dengue, dan demam berdarah.
Sistem lama WHO
Pada Tingkat I, pasien menderita demam. Dia mudah
melebam atau memiliki hasil tes tourniquet yang positif.
Pada Tingkat II, pasien mengeluarkan darah melalui kulit
dan bagian lain tubuhnya.
Pada Tingkat III, pasien menunjukkan tanda-tanda renjatan
sirkulasi.
Pada Tingkat IV, pasien mengalami renjatan yang sangat
parah sehingga tekanan darah dan detak jantungnya tidak
dapat dirasakan. Tingkat III dan IV disebut "sindrom renjatan
dengue."
10. Pencegahan
Advokasi, menggerakkan
masyarakat, dan legislasi(undang-
undang)
Semua bagian masyarakat harus
bekerja bersama
Melakukan 3M
Keputusan harus dibuat berdasarkan
pada bukti. Ini akan membantu
memastikan bahwa intervensi
(tindakan yang dilakukan untuk
mengatasi dengue) berguna.
Wilayah di mana dengue menjadi
masalah harus diberi bantuan,.
11. Penanganan Demam Berdarah
Sampai sekarangbelum terdapat obat anti viral spesifik
terhadap dengue.Hanyagejalanya saja yangdapat
ditangani secara simptomatis-menunjang, yaitu pada
dengue klasik istrahat ditempat tidur dan pemberian
zat anti demam. Sebaiknya diberikan parasetamol yang
berdaya anti demam dan anti nyeri.
12. Kesimpulan
Serangan penyakit DBD
bisa muncul kapan saja
sepanjang tahun dan bisa
menyerang siapa saja
mulai dari anak-anak
hingga lanjut usia, orang
yang tinggal di
perumahan mewah sampai
yang gelandangan bisa
kena penyakit demam
berdarah.
Masyarakat hendaknya
melaksanakan 3M plus
18. Ciri Ciri Penyakit DB nyeri perut akut atau turunnya trombosit di bawah 100.000/mm3,
maka dasar penanganan terdiri atas pergantian cairan pembuluh darah
dengan infus intravena larutan garam.
Kerusakan dinding kapiler menimbulkan peningkatan
permeabilitasnya sehingga menyebabkan kebocoran plasma dari
pembuluh darah yang dapat berakibat dehidrasi dan timbulnya dengue
terparah. Untuk penanganan serius ini dan menghindarkan akibat
fatal, penderita perlu segera dibawa kerumah sakit.
Dengan terapi penunjang yang baik insidensi kematian akibat infeksi
DBD terbatas sampai 1-3%, tetapi bila diabaikan dapat meningkat
sampai 50%.
19. gastrointestinal
Gastrointestinal adalah merupakan suatu saluran
pencernaan yang panjangnya sekitar 9 meter mulai
dari mulut sampai anus, meliputi oropharing,
esophagus, stomach(lambung), usus halus dan usus
besar