Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang keperluan khas kanak-kanak khususnya autisme. Ia menjelaskan definisi autisme, masalah utama seperti komunikasi, interaksi sosial, dan tingkah laku yang berulang, serta pakar-pakar dan pendekatan yang terlibat dalam menangani kanak-kanak autisme.
ADHD adalah gangguan perhatian yang umum terjadi pada anak-anak. Gejalanya meliputi kurang fokus, hiperaktif, dan impulsif. Kajian menunjukkan 4.3% anak Malaysia usia 5-15 tahun mengalaminya, lebih sering pada laki-laki. Tidak ditemukan penyebab tunggal namun faktor genetik dan ketidakseimbangan kimia otak mungkin berperan. Rawatannya meliputi obat, terapi perilaku,
Dokumen tersebut membahas mengenai definisi, sejarah, dan ciri-ciri pendidikan khusus di Malaysia. Secara ringkas, pendidikan khusus di Malaysia dirintis pada 1920-an dan berfokus pada kanak-kanak buta, pekak, dan bermasalah pembelajaran. Akta Pendidikan 1996 memperuntukkan pendidikan khusus bagi kanak-kanak berkeperluan khusus hingga usia 19 tahun dengan kurikulum dan tempoh sekolah yang sesuai. Mur
Dokumen tersebut membahas mengenai kanak-kanak berkebutuhan khas khususnya yang mengalami Down Syndrome. Ia menjelaskan latar belakang responden kajian, ciri-ciri Down Syndrome, tantangan pembelajaran dan komunikasi yang dihadapi, serta usaha yang dilakukan lembaga untuk membantu perkembangan anak-anak tersebut.
Kanak-kanak berkeperluan khas mempunyai pelbagai masalah seperti terencat akal, kecacatan fizikal, masalah pendengaran, penglihatan, pembelajaran, tingkah laku, pertuturan, autistik, lewat perkembangan, hiperaktif dan masalah emosi. Guru perlu menguruskan bilik darjah dengan baik untuk memenuhi keperluan murid-murid ini.
Dokumen tersebut membahas tentang kanak-kanak pelbagai kecacatan yang mempunyai lebih dari satu jenis ketidakupayaan seperti kecacatan mental disertai masalah penglihatan. Dokumen tersebut juga menjelaskan ciri-ciri, jenis kecacatan, masalah pendidikan, dan strategi untuk memastikan kemajuan murid kanak-kanak pelbagai kecacatan.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang keperluan khas kanak-kanak khususnya autisme. Ia menjelaskan definisi autisme, masalah utama seperti komunikasi, interaksi sosial, dan tingkah laku yang berulang, serta pakar-pakar dan pendekatan yang terlibat dalam menangani kanak-kanak autisme.
ADHD adalah gangguan perhatian yang umum terjadi pada anak-anak. Gejalanya meliputi kurang fokus, hiperaktif, dan impulsif. Kajian menunjukkan 4.3% anak Malaysia usia 5-15 tahun mengalaminya, lebih sering pada laki-laki. Tidak ditemukan penyebab tunggal namun faktor genetik dan ketidakseimbangan kimia otak mungkin berperan. Rawatannya meliputi obat, terapi perilaku,
Dokumen tersebut membahas mengenai definisi, sejarah, dan ciri-ciri pendidikan khusus di Malaysia. Secara ringkas, pendidikan khusus di Malaysia dirintis pada 1920-an dan berfokus pada kanak-kanak buta, pekak, dan bermasalah pembelajaran. Akta Pendidikan 1996 memperuntukkan pendidikan khusus bagi kanak-kanak berkeperluan khusus hingga usia 19 tahun dengan kurikulum dan tempoh sekolah yang sesuai. Mur
Dokumen tersebut membahas mengenai kanak-kanak berkebutuhan khas khususnya yang mengalami Down Syndrome. Ia menjelaskan latar belakang responden kajian, ciri-ciri Down Syndrome, tantangan pembelajaran dan komunikasi yang dihadapi, serta usaha yang dilakukan lembaga untuk membantu perkembangan anak-anak tersebut.
Kanak-kanak berkeperluan khas mempunyai pelbagai masalah seperti terencat akal, kecacatan fizikal, masalah pendengaran, penglihatan, pembelajaran, tingkah laku, pertuturan, autistik, lewat perkembangan, hiperaktif dan masalah emosi. Guru perlu menguruskan bilik darjah dengan baik untuk memenuhi keperluan murid-murid ini.
Dokumen tersebut membahas tentang kanak-kanak pelbagai kecacatan yang mempunyai lebih dari satu jenis ketidakupayaan seperti kecacatan mental disertai masalah penglihatan. Dokumen tersebut juga menjelaskan ciri-ciri, jenis kecacatan, masalah pendidikan, dan strategi untuk memastikan kemajuan murid kanak-kanak pelbagai kecacatan.
Pendidikan khas memberi peluang sama kepada pelajar berkeperluan khas untuk membangun potensi maksimum melalui kurikulum dan kaedah pengajaran yang diubahsuai mengikut keperluan individu. Program pendidikan inklusif dan pemulihan memberi fokus kepada integrasi dan pembetulan kelemahan untuk meningkatkan pencapaian pelajar.
Makalah Psikologi Pendidikan ABK Kesulitan BelajarFian DeBoris
Makalah ini membahas tentang anak berkebutuhan khusus khususnya yang mengalami kesulitan belajar. Pembahasan meliputi definisi kesulitan belajar, faktor-faktor penyebabnya, karakteristik anak tersebut, sebab-sebabnya, identifikasi, serta dampak yang ditimbulkan. Tujuan makalah ini adalah untuk memahami berbagai aspek terkait kesulitan belajar pada anak.
Dokumen tersebut memberikan definisi mengenai anak berkebutuhan khusus (ABK) yang mencakup anak dengan gangguan fisik, mental, emosional, atau sensorik yang membutuhkan perlakuan pendidikan khusus. ABK dijelaskan secara luas dan meliputi anak dengan gangguan sementara maupun permanen, seperti tunanetra, tunarungu, tunagrahita, autisme, dan lainnya. Berbagai istilah terkait ABK juga dijelask
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)Ali Murfi
Anak berkebutuhan khusus (ABK) adalah anak yang membutuhkan pendidikan yang disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhannya. Terdapat berbagai jenis kelainan pada ABK, seperti kelainan fisik, mental, emosi, dan sosial. Faktor penyebabnya dapat berasal dari dalam diri anak maupun lingkungan sekitarnya.
1. Disleksia adalah gangguan pembelajaran yang menyebabkan kesulitan dalam membaca, menulis, dan mengeja walaupun kecerdasan normal.
2. Diperkirakan sekitar 5-17% populasi mengalami disleksia yang disebabkan cacat neurologis.
3. Kanak-kanak disleksia memerlukan bimbingan pendidikan khusus untuk meningkatkan kemahiran bahasa dan membaca.
Masalah kecacatan fizikal - EDUP3043 Pengurusan Bilik Darjah dan tingkahlaku PBDFaFai S.
Dokumen tersebut membincangkan beberapa jenis masalah kecacatan fizikal seperti otot, tulang belakang dan kecacatan mental termasuk punca, ciri-ciri dan kaedah pengurusan untuk murid-murid yang mengalaminya. Jenis kecacatan yang dibincangkan termasuk otot, serebral palsi, distrofi otot, sawan, spina bifida dan terencat akal.
Dokumen tersebut membahas jenis-jenis anak berkebutuhan khusus (ABK) yang meliputi kelainan mental (mental tinggi, mental rendah, berkesulitan belajar), fisik (tunadaksa, tunanetra, tunarungu, tunawicara, tunaganda), dan emosi (gangguan perilaku, gangguan konsentrasi, anak hiperaktif).
Dokumen tersebut membahas tentang masalah pembelajaran khususnya disleksia. Ia menjelaskan gejala, penyebab, dampak, dan cara mendeteksi disleksia pada anak-anak. Dokumen ini juga memberikan saranan kepada guru, orang tua, dan lembaga sekolah dalam membantu siswa disleksia.
Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang memiliki perbedaan dengan anak-anak secara umum atau rata-rata anak seusianya.
Jenis-jenis anak berkebutuhan khusus:
1. Tunarungu: Adalah istilah umum yang digunakan untuk menyebut kondisi seseorang yang mengalami gangguan dalam indra pendengaran.
2. Tunanetra: Merupakan sebutan untuk individu yang mengalami gangguan pada indra penglihatan.
3. Tunadaksa: Merupakan sebutan halus bagi orang-orang yang memiliki kelainan fisik, khususnya anggota badan.
4. Tunagrahita: Merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut anak atau orang yang memiliki kemampuan intelektual di bawah rata-rata atau bisa juga disebut dengan retaldasi mental.
5. Tunalaras: Merupakan sebutan untuk individu yang mengalami hambatan dalam mengendalikan emosi dan kontrol sosial.
6. Autis: Autisme adalah suatu kondisi mengenai seseorang yang didapatkannya sejak lahir atau masa balita, yang membuat dirinya tidak dapat berhubungan sosial atau komunikasi secara normal.
7. Down Syndrome: Merupakan salah satu bagian tunagrahita. Down syndrome adalah kelainan kromosom,yakni terbentuknya kromosom 21.
8. Kemunduran (Retardasi) Mental: Merupakan keadaan ketika inteligensia individu mengalami kemunduran atau tidak dapat berkembang dengan baik.
Metode pembelajaran terhadap anak berkebutuhan khusus:
1. Aktivitas barat untuk anak berkebutuhan khusus
2. Bekali anak dengan keterampilan dan teknologi informasi
3. Prinsip-prinsip umum dalam pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus
Prinsip motivasi
Prinsip latar/konteks
Prinsip keterarahan
Prinsip hubungan sosial
Prinsip belajar sambil bekerja
Prinsip individualisasi
Prinsip menemukan
Strategi pembelajaran anak berkebutuhan khusus di mis mon malemTjoetnyak Izzatie
1. Dokumen tersebut membahas tentang strategi pembelajaran bagi anak berkebutuhan khusus, termasuk definisi, klasifikasi, dan contohnya seperti tunagrahita, tunalaras, tunarungu dan tunawicara.
anak berkelainan mental emosional dan anak berkelainan akademikEkta Lifiana
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi anak berkebutuhan khusus yang meliputi:
1. Klasifikasi anak tunagrahita, tunalaras, autis, berbakat, dan berkesulitan belajar.
2. Penjelasan mengenai ciri-ciri dan gejala setiap klasifikasi.
3. Berbagai pandangan yang digunakan dalam mengklasifikasi masing-masing kategori seperti pandangan medis, pendidikan, sosiologis dan lainnya.
Dokumen tersebut membincangkan disleksia, gangguan pembelajaran yang menyebabkan kesukaran dalam membaca dan menulis. Ia menjelaskan ciri-ciri utama disleksia seperti lambat membaca, tulisan tangan yang buruk, dan keliru huruf. Dokumen ini juga menyentuh punca disleksia seperti faktor keturunan dan biologi serta rawatan untuk kanak-kanak yang menghidap disleksia.
Dokumen ini memberikan informasi mengenai seorang remaja bernama Muhammad Amirul bin Mohd Halil yang berusia 14 tahun dan menderita autisme. Ia menjelaskan gejala dan cabaran yang dihadapi akibat penyakit autisme, termasuk kesulitan dalam berinteraksi sosial dan mengontrol emosi. Dokumen ini juga menyoroti upaya orang tua untuk merawat dan mendukung anak mereka yang berkebutuhan khusus.
Pendidikan khas memberi peluang sama kepada pelajar berkeperluan khas untuk membangun potensi maksimum melalui kurikulum dan kaedah pengajaran yang diubahsuai mengikut keperluan individu. Program pendidikan inklusif dan pemulihan memberi fokus kepada integrasi dan pembetulan kelemahan untuk meningkatkan pencapaian pelajar.
Makalah Psikologi Pendidikan ABK Kesulitan BelajarFian DeBoris
Makalah ini membahas tentang anak berkebutuhan khusus khususnya yang mengalami kesulitan belajar. Pembahasan meliputi definisi kesulitan belajar, faktor-faktor penyebabnya, karakteristik anak tersebut, sebab-sebabnya, identifikasi, serta dampak yang ditimbulkan. Tujuan makalah ini adalah untuk memahami berbagai aspek terkait kesulitan belajar pada anak.
Dokumen tersebut memberikan definisi mengenai anak berkebutuhan khusus (ABK) yang mencakup anak dengan gangguan fisik, mental, emosional, atau sensorik yang membutuhkan perlakuan pendidikan khusus. ABK dijelaskan secara luas dan meliputi anak dengan gangguan sementara maupun permanen, seperti tunanetra, tunarungu, tunagrahita, autisme, dan lainnya. Berbagai istilah terkait ABK juga dijelask
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)Ali Murfi
Anak berkebutuhan khusus (ABK) adalah anak yang membutuhkan pendidikan yang disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhannya. Terdapat berbagai jenis kelainan pada ABK, seperti kelainan fisik, mental, emosi, dan sosial. Faktor penyebabnya dapat berasal dari dalam diri anak maupun lingkungan sekitarnya.
1. Disleksia adalah gangguan pembelajaran yang menyebabkan kesulitan dalam membaca, menulis, dan mengeja walaupun kecerdasan normal.
2. Diperkirakan sekitar 5-17% populasi mengalami disleksia yang disebabkan cacat neurologis.
3. Kanak-kanak disleksia memerlukan bimbingan pendidikan khusus untuk meningkatkan kemahiran bahasa dan membaca.
Masalah kecacatan fizikal - EDUP3043 Pengurusan Bilik Darjah dan tingkahlaku PBDFaFai S.
Dokumen tersebut membincangkan beberapa jenis masalah kecacatan fizikal seperti otot, tulang belakang dan kecacatan mental termasuk punca, ciri-ciri dan kaedah pengurusan untuk murid-murid yang mengalaminya. Jenis kecacatan yang dibincangkan termasuk otot, serebral palsi, distrofi otot, sawan, spina bifida dan terencat akal.
Dokumen tersebut membahas jenis-jenis anak berkebutuhan khusus (ABK) yang meliputi kelainan mental (mental tinggi, mental rendah, berkesulitan belajar), fisik (tunadaksa, tunanetra, tunarungu, tunawicara, tunaganda), dan emosi (gangguan perilaku, gangguan konsentrasi, anak hiperaktif).
Dokumen tersebut membahas tentang masalah pembelajaran khususnya disleksia. Ia menjelaskan gejala, penyebab, dampak, dan cara mendeteksi disleksia pada anak-anak. Dokumen ini juga memberikan saranan kepada guru, orang tua, dan lembaga sekolah dalam membantu siswa disleksia.
Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang memiliki perbedaan dengan anak-anak secara umum atau rata-rata anak seusianya.
Jenis-jenis anak berkebutuhan khusus:
1. Tunarungu: Adalah istilah umum yang digunakan untuk menyebut kondisi seseorang yang mengalami gangguan dalam indra pendengaran.
2. Tunanetra: Merupakan sebutan untuk individu yang mengalami gangguan pada indra penglihatan.
3. Tunadaksa: Merupakan sebutan halus bagi orang-orang yang memiliki kelainan fisik, khususnya anggota badan.
4. Tunagrahita: Merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut anak atau orang yang memiliki kemampuan intelektual di bawah rata-rata atau bisa juga disebut dengan retaldasi mental.
5. Tunalaras: Merupakan sebutan untuk individu yang mengalami hambatan dalam mengendalikan emosi dan kontrol sosial.
6. Autis: Autisme adalah suatu kondisi mengenai seseorang yang didapatkannya sejak lahir atau masa balita, yang membuat dirinya tidak dapat berhubungan sosial atau komunikasi secara normal.
7. Down Syndrome: Merupakan salah satu bagian tunagrahita. Down syndrome adalah kelainan kromosom,yakni terbentuknya kromosom 21.
8. Kemunduran (Retardasi) Mental: Merupakan keadaan ketika inteligensia individu mengalami kemunduran atau tidak dapat berkembang dengan baik.
Metode pembelajaran terhadap anak berkebutuhan khusus:
1. Aktivitas barat untuk anak berkebutuhan khusus
2. Bekali anak dengan keterampilan dan teknologi informasi
3. Prinsip-prinsip umum dalam pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus
Prinsip motivasi
Prinsip latar/konteks
Prinsip keterarahan
Prinsip hubungan sosial
Prinsip belajar sambil bekerja
Prinsip individualisasi
Prinsip menemukan
Strategi pembelajaran anak berkebutuhan khusus di mis mon malemTjoetnyak Izzatie
1. Dokumen tersebut membahas tentang strategi pembelajaran bagi anak berkebutuhan khusus, termasuk definisi, klasifikasi, dan contohnya seperti tunagrahita, tunalaras, tunarungu dan tunawicara.
anak berkelainan mental emosional dan anak berkelainan akademikEkta Lifiana
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi anak berkebutuhan khusus yang meliputi:
1. Klasifikasi anak tunagrahita, tunalaras, autis, berbakat, dan berkesulitan belajar.
2. Penjelasan mengenai ciri-ciri dan gejala setiap klasifikasi.
3. Berbagai pandangan yang digunakan dalam mengklasifikasi masing-masing kategori seperti pandangan medis, pendidikan, sosiologis dan lainnya.
Dokumen tersebut membincangkan disleksia, gangguan pembelajaran yang menyebabkan kesukaran dalam membaca dan menulis. Ia menjelaskan ciri-ciri utama disleksia seperti lambat membaca, tulisan tangan yang buruk, dan keliru huruf. Dokumen ini juga menyentuh punca disleksia seperti faktor keturunan dan biologi serta rawatan untuk kanak-kanak yang menghidap disleksia.
Dokumen ini memberikan informasi mengenai seorang remaja bernama Muhammad Amirul bin Mohd Halil yang berusia 14 tahun dan menderita autisme. Ia menjelaskan gejala dan cabaran yang dihadapi akibat penyakit autisme, termasuk kesulitan dalam berinteraksi sosial dan mengontrol emosi. Dokumen ini juga menyoroti upaya orang tua untuk merawat dan mendukung anak mereka yang berkebutuhan khusus.
Dokumen ini membahas tentang pengantar pendidikan khusus di Malaysia, termasuk definisi, falsafah, visi, dan misi pendidikan khusus. Tujuannya adalah untuk memberikan pemahaman dasar tentang pendidikan khusus dan kebutuhan anak-anak berkebutuhan khusus."
PPT PSIKOLOGI PENDIDIKAN KELOMPOK 6.pptxloloxmanahati
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengertian anak berkebutuhan khusus dan kategori kekhususan belajar yang dapat dialami anak, seperti tunanetra, tunarungu, tunagrahita, autisme, dan lainnya.
2. Juga dibahas strategi pembelajaran yang sesuai bagi setiap kategori kekhususan untuk memfasilitasi proses belajar anak berkebutuhan khusus.
3. Terakhir membahas tentang pengert
Tiga kalimat:
Dokumen tersebut membahas tentang ketidaksetaraan peluang pendidikan di Malaysia antara daerah pedesaan dan perkotaan, status sosioekonomi yang berbeda, dan siswa berkebutuhan khusus. Dokumen tersebut juga menjelaskan upaya pemerintah untuk menutup jurang pendidikan melalui kebijakan dan tujuan untuk memberikan akses, keadilan, dan kualitas pendidikan yang sama bagi semua siswa.
mengenal ragam anak berkebutuhan khusus.pptxDevyHestiwana1
Dokumen tersebut membahas mengenai berbagai jenis anak berkebutuhan khusus, meliputi tuna daksa (fisik), tuna rungu (pendengaran), tuna netra (penglihatan), tuna wicara, tuna laras (emosi dan sosial), tuna grahita (intelektual), kesulitan belajar, dan anak dengan gangguan motorik atau lebih dari satu jenis gangguan. Dokumen tersebut juga menjelaskan karakteristik,
autis merupakan salah satu anak berkebutuhan khusus. anak autis mengalami gangguan perkembangan saraf yang kompleks dan ditandai dengan kesulitan dalam interaksi sosial, komunikasi, dan perilaku terbatas, berulang-ulang dan karakter stereotip.
Dokumen tersebut membahas tentang Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) yang didefinisikan sebagai anak dengan perkembangan yang abnormal dibandingkan dengan anak seusianya akibat keterbatasan fisik, mental, sosial, atau emosional. ABK dapat dikelompokkan berdasarkan gangguan pada aspek fisik, kognitif, bahasa, pendengaran, penglihatan, atau sosial emosi. Mereka membutuhkan metode, materi
Dokumen tersebut membahas mengenai kanak-kanak berkeperluan khas khususnya yang mengalami kesulitan pendengaran dan penglihatan. Disebutkan punca, ciri-ciri, dan penanganan masalah tersebut pada kanak-kanak. Masalah pendengaran dan penglihatan pada anak dapat disebabkan faktor genetik, infeksi, atau kecelakaan.
Tiga jenis anak berkebutuhan khusus yang paling banyak mendapat perhatian guru adalah tunagrahita (gangguan intelektual), tunalaras (gangguan emosi dan perilaku), dan tunarungu (gangguan pendengaran). Dokumen ini juga menjelaskan karakteristik dan identifikasi dari berbagai jenis anak berkebutuhan khusus lainnya seperti tunanetra, tunadaksa, tunaganda, kesulitan belajar, dan anak berbakat
Gangguan belajar adalah kesulitan dalam memperoleh, menyimpan, atau menggunakan informasi akademik yang disebabkan oleh masalah kognitif seperti perhatian, ingatan, atau pemikiran. Terdapat tiga jenis gangguan belajar utama yaitu gangguan membaca, menulis, dan matematika. Diagnosa dan pengobatan yang efektif meliputi evaluasi psikologis, pendidikan khusus, dan terapi.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis kebutuhan khusus pada anak, seperti tunanetra, tunarungu, tunadaksa, berbakat, tunagrahita, lambat belajar, kesulitan belajar, tunalaras, dan autisme. Disebutkan pula karakteristik dan ciri-ciri dari masing-masing jenis kebutuhan khusus tersebut.
Gangguan perkembangan pada anak dapat berdampak pada perkembangan mental, motorik, sensorik, dan kemampuan fungsionalnya. Data yang dikumpulkan untuk mengetahui gangguan tersebut dapat berasal dari anak, orang terdekat anak, atau orang lain yang mengenal anak. Anak berkebutuhan khusus membutuhkan layanan pendidikan khusus untuk mengoptimalkan potensinya.
Dokumen tersebut membahas perbedaan individu dalam belajar, termasuk siswa berisiko, siswa berkebutuhan khusus, dan pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan keberagaman peserta didik. Siswa berisiko adalah siswa yang berpotensi mengalami kegagalan belajar, sedangkan siswa berkebutuhan khusus meliputi tunanetra, tunarungu, tunagrahita, dan lainnya. Pendekatan pembelajaran harus melibatkan berbag
1. MENGENALI PENDIDIKAN KHAS DAN KEISTIMEWAANNYA Dr. Mohd Hanafi bin Mohd Yasin UNIVERSITI KEBANGSAAN MALAYSIA
2.
3.
4.
5. Falsafah Pendidikan Kebangsaan Pendidikan di Malaysia adalah suatu usaha berterusan ke arah memperkembangkan lagi potensi individu secara menyeluruh dan bersepadu untuk mewujudkan insan yang seimbang dan harmoni dari segi intelek, rohani, emosi dan jasmani berdasarkan kepercayaan dan kepatuhan kepada Tuhan .
29. Pendidikan Khas Pendidikan Khas di Malaysia adalah satu usaha yang berterusan untuk melahirkan insan yang berkemahiran, berhaluan, berupaya, beriman, berdikari,
30.
31. Visi Pendidikan Khas Menyediakan perkhidmatan yang berkualiti kepada murid-murid berkeperluan khas ke arah kecemerlangan hidup sejajar dengan hasrat Falsafah Pendidikan Kebangsaan.
37. Sindrom Down Autisme Keupayaan Mental Rendah Disleksia Palsi Seleberal Pintar Cerdas Berbakat Hiperaktif Masalah Emosi/ Tingkah Laku Kerencatan Akal Kerencatan Anggota Masalah Komunikasi Tumpuan Perhatian SIngkat ADD/ADHD Hipoaktif CIRI-CIRI Ciri-ciri murid Bermasalah Pembelajaran
50. Kesuburan kelahiran Vacuum/ forsep Premature/ tidak cukup bulan Lemas/ kurang oksigen Tumpah darah/ kurang darah Pembedahan yang sukar Kelewatan kelahiran (OD) 1.SEMASA KELAHIRAN