SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
Daur Biogeokimia
Daur Biogeokimia
Rangkaian perubahan bentuk unsur-unsur
kimia yang melibatkan komponen-komponen
biotik dan abiotik dari ekosistem
1. Proses biologis dan geologis mengubah
unsur-unsur kimia dari bentuk organik
dan anorganik
2. Kecepatan dekomposisi bahan organik
menentukan kecepatan pendauran unsur
3. Pendauran unsur sangat dikendalikan
oleh tanaman
Daur Unsur Kimia dalam Ekosistem
Siklus air
– Daur air, bukan daur Biogeokimia, karena perubahan
yang terjadi adalah perubahan fisis.
Copyright © 2002 Pearson Education, Inc., publishing as Benjamin Cummings
SIKLUS HIDROLOGI
6
Proses :
1. Penguapan (evaporasi) air laut & air
permukaan ke atm ;
2. Tumbuhan juga menguapkan air (transpirasi)
3. Hasil penguapan menjadi awan jenuh / awan
penyebab hujan
4. Terjadi hujan (presipitasi)
5. Sebagian kecil air hujan diuapkan kembali
7
6. Air hujan yg sampai permukaan tanah
sebagian akan meresap ke dlm tanah
(infiltrasi).
7. Sebagian lagi mengisi cekungan, kubangan
(deficiensi) & sisanya lagi mengalir di
permukaan tanah (overland flow)
8. Proses infiltrasi akan menjadikan air mengalir
di bawah permukaan tanah (interflow)
9. Sebagian air infiltrasi akan tetap tinggal di
dalam tanah (moisture content) bila terdapat
banyak hutan
10. Sisanya lagi akan mengalir secara vertikal
akibat gravitasi (perkolasi) & masuk jauh ke
dlm tanah.
11. Pergerakan air tanah yg lambat sekali ke
tempat yg lebih rendah, sehingga bila
terdapat patahan bumi akan keluar sebagai
mata air, bila bertemu palung sungai akan
mengalir bersama surface run off. & Kembali
ke proses 1.
Jejaring Makanan
Terkait dengan
Daur Biogeokimia
Akibat:
1) Kandungan CO2 di
atmosfer meningkat,
panas matahari yang
terjebak di atmosfer
meningkat.
2) Suhu meningkat.
Perubahan pada Daur Karbon: Efek Rumah Kaca
(Peningkatan kandungan CO2 atmosfer dan suhu)
Sebab:
1) Pembakaran bahan bakar
fosil
2) Penebangan hutan
Siklus N
Fungsi Nitrogen (N):
1. Merangsang pertumbuhan tanaman secara keseluruhan.
2. Merupakan bagian dari sel ( organ ) tanaman itu sendiri.
3. Berfungsi untuk sintesa asam amino dan protein dalam
tanaman.
4. Merangsang pertumbuhan vegetatif ( warna hijau )
seperti daun.
Kekurangan unsur N gejalanya :
pertumbuhan lambat/kerdil, daun hijau kekuningan,
daun sempit, pendek dan tegak, daun-daun tua cepat
menguning dan mati.
–Nitrogen memasuki ekosistem melalui 2 jalur
alami.
• Melalui hujan dan debu nitrogen.
• Melalui fiksasi nitrogen, yang dilakukan oleh
mikroba prokariotik dengan kemampuan
mengubah N2 menjadi senyawa yang dapat
digunakan untuk mensintesis senyawa organik
bernitrogen seperti asam amino.
Daur Nitrogen
– Industri pupuk nitrogen kimiawi menyumbang pada
daur nitrogen di alam.
– Hasil dari fiksasi nitrogen adalah amonia, yang di
dalam tanah akan berubah menjadi amonium setelah
mengalami penambahan ion H + (amonifikasi), yang
dapat digunakan oleh tanaman.
• Beberapa bakteri aerob dapat mengoksidasi
amonium menjadi nitrat, melalui proses yang
disebut nitrifikasi.
• Nitrat juga dapat digunakan oleh tanaman.
• Beberapa bakteri dapat menggunakan oksigen dari
nitrat dan melepaskan N2 ke udara (denitrifikasi).
–Organisme membutuhkan fosfor untuk banyak
hal.
–Daur fosfor lebih sederhana daripada daur-
daur lainnya karena daur fosfor tidak
melibatkan atmosfer.
• Fosfor hanya ada dalam bentuk fosfat, yang diserap
tanaman dan digunakan untuk sintesis senyawa
organik.
–Humus dan partikel tanah mengikat fosfat, hal
ini menyebabkan daur fosfat bersifat lokal.
Daur Fosfor
Fungsi Phospat (P):
1. Berfungsi untuk pengangkutan energi hasil metabolisme
dalam tanaman
2. Merangsang pembungaan dan pembuahan.
3. Merangsang pertumbuhan akar.
4. Merangsang pembentukan biji.
5. Merangsang pembelahan sel tanaman dan memperbesar
jaringan sel.
Tanaman yang kekurangan unsur P gejalanya :
Pembentukan buah/dan biji berkurang, kerdil, daun
berwarna keunguan atau kemerahan ( kurang sehat )
+
Daur Fosfor
• Sumber utama
– batuan
– Bahan organik
tanah
– tanaman
– PO4
- dalam tanah
• Input: pelapukan
batuan
• Output: fiksasi mineral,
pelindian
Daur N dan P
•Titik perhatian:
– ketersediaan sebagai faktor
pembatas
– dekomposisi membatasi
ketersediaan
Proses berjangka panjang
Proses berjangka pendek
1
2
Siklus C
Siklus C dan O2
Fungsi Belerang (Sulfur = S)
• Berperan dalam pembentukan bintil-bintil akar
• Merupakan unsur yang penting dalam beberapa jenis
protein dalam bentuk cystein, methionin serta
thiamine
• Membantu pertumbuhan anakan produktif
• Merupakan bagian penting pada tanaman-tanaman
penghasil minyak, sayuran seperti cabai, kubis dan
lain-lain
• Membantu pembentukan butir hijau daun
Siklus Karbon dan Oksigen
Di atmosfer terdapat kandungan CO2 sebanyak 0.03%. Sumber-
sumber CO2 di udara berasal dari respirasi manusia dan hewan,
erupsi vulkanik, pembakaran batubara, dan asap pabrik
Karbon dioksida di udara dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk
berfotosintesis dan menghasilkan oksigen yang nantinya akan
digunakan oleh manusia dan hewan untuk berespirasi
Hewan dan tumbuhan yang mati, dalam waktu yang lama akan
membentuk batubara di dalam tanah. Batubara akan dimanfaatkan
lagi sebagai bahan bakar yang juga menambah kadar C02 di udara.
Di ekosistem air, pertukaran C02 dengan atmosfer berjalan secara
tidak langsung. Karbon dioksida berikatan dengan air membentuk
asam karbonat yang akan terurai menjadi ion bikarbonat.
Bikarbonat adalah sumber karbon bagi alga yang memproduksi
makanan untuk diri mereka sendiri dan organisme heterotrof lain.
Sebaliknya, saat organisme air berespirasi, CO2 yang mereka
keluarkan menjadi bikarbonat. Jumlah bikarbonat dalam air adalah
seimbang dengan jumlah C02 di air.
Siklus S
KESEIMBANGAN EKOSISTEM
• Siklus Biogeokimia melalui jaring-jaring dan rantai makanan
secara alamiah memelihara keseimbangan ekosistem, sehingga
ekosistem berada dalam keadaan Steady State.
• Steady state terjamin karena seimbangnya siklus sintesis dan
dekomposisi. Sedangkan dua siklus itu adalah fungsi komponen
biotik ekosistem dengan nilai ekologis masing-masing. Oleh
karena itu Biodiversitas ekosistem menjamin stabilitas ekosistem.
• Ekosistem yang stabil terimplikasikan pada keberadaan struktur
komunitasnya. Ekosistem yang stabil mempunyai Daya lenting
yang tinggi.
• Mekanisme hemeostatik mengantarkan komunitas berkembang
dari dynamic steady state (ekosistem dalam fase suksesi) ke
dynamic equilibrium state (ekosistem klimaks).
PERUBAHAN EKOSISTEM
• Ekosistem yang berada dalam keadaan dynamic equilibrium state kedap
terhadap tekanan perubahan lingkungan, akan tetapi bila tekanan
perubahan lingkungan melebihi daya lentingnya maka gejala deteriorisasi
lingkungan tidak dapat terelakkan.
• Perubahan ekosistem menyerahkan perubahan struktur dan fungsi
ekosistem. Secara biologis perubahan ekosistem dapat dimonitor melalui :
Analisis struktur ekosistemnya
Analisis fungsi ekosistemnya
PRINSIP EKOLOGI PERUBAHAN EKOSISTEM
• Penambahan komponen baru baik komponen biotik maupun komponen abiotik ke
dalam ekosistem dapat menimbulkan perubahan ekosistem.
• Pembuangan limbah industri, pembuangan limbah domestik, pembuangan pasca
panen, penyebaran pestisida ke lingkungan, erosi, eliminasi gas-gas beracun dan uap
kimia dari buangan pabrik merupakan bentuk penambahan komponen baru ke
lingkungan.
• Daya lenting lingkungan dapat mendaur ulang komponen-komponen itu, tetapi bila
masuknya komponen baru itu melebihi batas, kehadiran komponen baru itu akan
mendatangkan bencana lingkungan (Environmental Hazzard)
• Perubahan ekosistem menyangkut perubahan struktur dan fungsinya. Perubahan
struktur dan fungsi ekosistem adalah konsekuensi dari adanya interaksi dua prinsip
ekologi, yaitu prinsip toleransi dan prinsip kompetisi.
• Prinsip toleransi berkaitan dengan faktor pembatas (limiting factors), yaitu faktor-faktor
yang walaupun keberadaannya dalam lingkungan tetapi sangat diperlukan oleh
organisme.
DAMPAK BIOGEOFISIK PEMBANGUNAN
Aktivitas Manusia Limbah & Residu
Daya Dukung Kehidupan
Beban risiko lingkungan biologik dan geofisik yang di timbulkan
oleh aktivitas manusia
• Jika sebagai akibat pencemaran limbah oksigen pada suatu lingkungan
perairan berkurang maka spesies-spesies yang toleran terhadap kondisi itu
akan menurun populasinya, sebaliknya spesies-spesies yang mempunyai
toleransi terhadap kondisi itu akan meningkat populasinya.
• Atas dasar interaksi dua prinsip ekologi itu (prinsip toleransi dan kompetisi)
itu perubahan kondisi lingkungan dapat dimonitor melalui analisis struktur
komunitas ekosistemnya atau dengan mengenai indikator biologisnya.
• Dampak Biogeofisik pembangunanAktivitas ManusiaLimbah & ResiduDaya
Dukung Kehidupan
• beban risiko lingkungan biologik dan geofisik yang di timbulkan oleh
aktivitas manusia
DAMPAK BIOGEOFISIK
• Pembangunan Aktivitas Manusia Limbah &
Residu Daya Dukung Kehidupan
• Beban risiko lingkungan biologik dan geofisik
yang di timbulkan oleh aktivitas manusia

More Related Content

What's hot

soal PAS kls 9.docx
soal PAS kls 9.docxsoal PAS kls 9.docx
soal PAS kls 9.docxYusrianto6
 
KLASİK SOSYOLOGLAR PERSPEKTİFİNDEN KURUMSAL SOSYOLOJİ
KLASİK SOSYOLOGLAR PERSPEKTİFİNDEN KURUMSAL SOSYOLOJİKLASİK SOSYOLOGLAR PERSPEKTİFİNDEN KURUMSAL SOSYOLOJİ
KLASİK SOSYOLOGLAR PERSPEKTİFİNDEN KURUMSAL SOSYOLOJİCOSKUN CAN AKTAN
 
Sistem pencernaan manusia
Sistem pencernaan manusiaSistem pencernaan manusia
Sistem pencernaan manusiaFirdika Arini
 
Ppt sistem ekskresi hewan
Ppt sistem ekskresi hewanPpt sistem ekskresi hewan
Ppt sistem ekskresi hewanVinaRuliyanti
 
Mekanisme kerja jantung
Mekanisme kerja jantung Mekanisme kerja jantung
Mekanisme kerja jantung Hafidh Bagus
 
Family Moraceae - Botani Tumbuhan Tinggi
Family Moraceae - Botani Tumbuhan TinggiFamily Moraceae - Botani Tumbuhan Tinggi
Family Moraceae - Botani Tumbuhan TinggiMichu OH
 
Respirasi manusia
Respirasi manusiaRespirasi manusia
Respirasi manusiaAlya Fauzia
 
Ciri ciri manusia modern dan gejalanya
Ciri ciri manusia modern dan gejalanya Ciri ciri manusia modern dan gejalanya
Ciri ciri manusia modern dan gejalanya Fadia Rizqi
 
Sistem ekskresi paru paru
Sistem ekskresi paru paru Sistem ekskresi paru paru
Sistem ekskresi paru paru ayu larissa
 
Jaringan kolenkim
Jaringan kolenkimJaringan kolenkim
Jaringan kolenkimYopy Sari
 
Ppt respirasi tumbuhan
Ppt respirasi tumbuhanPpt respirasi tumbuhan
Ppt respirasi tumbuhanmarwahmoniCha
 

What's hot (20)

ASAL USUL KEHIDUPAN (BIOLOGI SMA)
ASAL USUL KEHIDUPAN (BIOLOGI SMA)ASAL USUL KEHIDUPAN (BIOLOGI SMA)
ASAL USUL KEHIDUPAN (BIOLOGI SMA)
 
soal PAS kls 9.docx
soal PAS kls 9.docxsoal PAS kls 9.docx
soal PAS kls 9.docx
 
Fisiologi sistem-ekskresi
Fisiologi sistem-ekskresiFisiologi sistem-ekskresi
Fisiologi sistem-ekskresi
 
KLASİK SOSYOLOGLAR PERSPEKTİFİNDEN KURUMSAL SOSYOLOJİ
KLASİK SOSYOLOGLAR PERSPEKTİFİNDEN KURUMSAL SOSYOLOJİKLASİK SOSYOLOGLAR PERSPEKTİFİNDEN KURUMSAL SOSYOLOJİ
KLASİK SOSYOLOGLAR PERSPEKTİFİNDEN KURUMSAL SOSYOLOJİ
 
Sistem gerak
Sistem gerakSistem gerak
Sistem gerak
 
Biogeokimia
BiogeokimiaBiogeokimia
Biogeokimia
 
Sistem pencernaan manusia
Sistem pencernaan manusiaSistem pencernaan manusia
Sistem pencernaan manusia
 
Ppt sistem ekskresi hewan
Ppt sistem ekskresi hewanPpt sistem ekskresi hewan
Ppt sistem ekskresi hewan
 
Mekanisme kerja jantung
Mekanisme kerja jantung Mekanisme kerja jantung
Mekanisme kerja jantung
 
Sistem homeostatis hewan dan tumbuhan
Sistem homeostatis hewan dan tumbuhanSistem homeostatis hewan dan tumbuhan
Sistem homeostatis hewan dan tumbuhan
 
Sistem Rangka
Sistem RangkaSistem Rangka
Sistem Rangka
 
Family Moraceae - Botani Tumbuhan Tinggi
Family Moraceae - Botani Tumbuhan TinggiFamily Moraceae - Botani Tumbuhan Tinggi
Family Moraceae - Botani Tumbuhan Tinggi
 
Respirasi manusia
Respirasi manusiaRespirasi manusia
Respirasi manusia
 
Ciri ciri manusia modern dan gejalanya
Ciri ciri manusia modern dan gejalanya Ciri ciri manusia modern dan gejalanya
Ciri ciri manusia modern dan gejalanya
 
Sistem ekskresi paru paru
Sistem ekskresi paru paru Sistem ekskresi paru paru
Sistem ekskresi paru paru
 
Struktur nukleus AKPER PEMKAB MUNA
Struktur nukleus AKPER PEMKAB MUNA Struktur nukleus AKPER PEMKAB MUNA
Struktur nukleus AKPER PEMKAB MUNA
 
Jaringan kolenkim
Jaringan kolenkimJaringan kolenkim
Jaringan kolenkim
 
Evolusi
EvolusiEvolusi
Evolusi
 
Ppt respirasi tumbuhan
Ppt respirasi tumbuhanPpt respirasi tumbuhan
Ppt respirasi tumbuhan
 
Interaksi antara tumbuhan
Interaksi antara tumbuhanInteraksi antara tumbuhan
Interaksi antara tumbuhan
 

Similar to DAUR-BIOGEOKIMIA daur nitrogen, daur air , oksigen dll

Biogeokimia dan pencemaran
Biogeokimia dan pencemaranBiogeokimia dan pencemaran
Biogeokimia dan pencemaranANN Novianti
 
Daur biogeokimia
Daur biogeokimiaDaur biogeokimia
Daur biogeokimiahaznah07
 
Daur biogeokimia
Daur biogeokimiaDaur biogeokimia
Daur biogeokimiaaprillia20
 
Makalah ipa tentang siklus biogeokimia
Makalah ipa tentang siklus biogeokimiaMakalah ipa tentang siklus biogeokimia
Makalah ipa tentang siklus biogeokimiaharmaen
 
Daur biogeokimia daur carbon
Daur biogeokimia daur carbonDaur biogeokimia daur carbon
Daur biogeokimia daur carbonLukman Nur Candra
 
Keseimbangan lingkungan kel. 5
Keseimbangan lingkungan kel. 5   Keseimbangan lingkungan kel. 5
Keseimbangan lingkungan kel. 5 Sebagai Pelajar
 
Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4
Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4
Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4Ariefman Fajar
 
Siklus biogeokimia
Siklus biogeokimiaSiklus biogeokimia
Siklus biogeokimiaFahmi Hamid
 
Pencemaran lingkungan sebagai gangguan daur biogeokimia
Pencemaran lingkungan sebagai gangguan daur biogeokimiaPencemaran lingkungan sebagai gangguan daur biogeokimia
Pencemaran lingkungan sebagai gangguan daur biogeokimiaSandi Ibrahim
 
Tipe tipe ekosistem dan kerawanannya
Tipe tipe ekosistem dan kerawanannyaTipe tipe ekosistem dan kerawanannya
Tipe tipe ekosistem dan kerawanannyaYos F. da-Lopes
 
Power point biogeokimia
Power point biogeokimiaPower point biogeokimia
Power point biogeokimiaBayu Setiarbi
 

Similar to DAUR-BIOGEOKIMIA daur nitrogen, daur air , oksigen dll (20)

2.ppt
2.ppt2.ppt
2.ppt
 
2
22
2
 
ppt kimia
ppt kimiappt kimia
ppt kimia
 
Ekologi mklh biogeokim
Ekologi mklh biogeokimEkologi mklh biogeokim
Ekologi mklh biogeokim
 
Biogeokimia dan pencemaran
Biogeokimia dan pencemaranBiogeokimia dan pencemaran
Biogeokimia dan pencemaran
 
Daur biogeokimia
Daur biogeokimiaDaur biogeokimia
Daur biogeokimia
 
Daur biogeokimia
Daur biogeokimiaDaur biogeokimia
Daur biogeokimia
 
Makalah ipa tentang siklus biogeokimia
Makalah ipa tentang siklus biogeokimiaMakalah ipa tentang siklus biogeokimia
Makalah ipa tentang siklus biogeokimia
 
Daur biogeokimia daur carbon
Daur biogeokimia daur carbonDaur biogeokimia daur carbon
Daur biogeokimia daur carbon
 
04 ekologi 4
04 ekologi 404 ekologi 4
04 ekologi 4
 
Take home mma
Take home mmaTake home mma
Take home mma
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Fix!!♥♥♥ edit
Fix!!♥♥♥ editFix!!♥♥♥ edit
Fix!!♥♥♥ edit
 
Keseimbangan lingkungan kel. 5
Keseimbangan lingkungan kel. 5   Keseimbangan lingkungan kel. 5
Keseimbangan lingkungan kel. 5
 
Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4
Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4
Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4
 
Siklus biogeokimia
Siklus biogeokimiaSiklus biogeokimia
Siklus biogeokimia
 
Pencemaran lingkungan sebagai gangguan daur biogeokimia
Pencemaran lingkungan sebagai gangguan daur biogeokimiaPencemaran lingkungan sebagai gangguan daur biogeokimia
Pencemaran lingkungan sebagai gangguan daur biogeokimia
 
Tipe tipe ekosistem dan kerawanannya
Tipe tipe ekosistem dan kerawanannyaTipe tipe ekosistem dan kerawanannya
Tipe tipe ekosistem dan kerawanannya
 
Power point biogeokimia
Power point biogeokimiaPower point biogeokimia
Power point biogeokimia
 
1. dasar dasar pengomposan
1. dasar dasar pengomposan1. dasar dasar pengomposan
1. dasar dasar pengomposan
 

Recently uploaded

Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfTeukuEriSyahputra
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxMateriSMPTDarulFalah
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxTekiMulyani
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriFarhanPerdanaRamaden1
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASNursKitchen
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxrani414352
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxJawahirIhsan
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIPPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIHepySari1
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...luqmanhakimkhairudin
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatanSuzanDwiPutra
 
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEANIPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEANGilangNandiaputri1
 
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptMateri Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptParulianGultom2
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptxErikaPutriJayantini
 
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanPembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanNesha Mutiara
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfsubki124
 

Recently uploaded (20)

Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIPPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
 
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEANIPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
 
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptMateri Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanPembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 

DAUR-BIOGEOKIMIA daur nitrogen, daur air , oksigen dll

  • 2. Daur Biogeokimia Rangkaian perubahan bentuk unsur-unsur kimia yang melibatkan komponen-komponen biotik dan abiotik dari ekosistem
  • 3. 1. Proses biologis dan geologis mengubah unsur-unsur kimia dari bentuk organik dan anorganik 2. Kecepatan dekomposisi bahan organik menentukan kecepatan pendauran unsur 3. Pendauran unsur sangat dikendalikan oleh tanaman Daur Unsur Kimia dalam Ekosistem
  • 5. – Daur air, bukan daur Biogeokimia, karena perubahan yang terjadi adalah perubahan fisis. Copyright © 2002 Pearson Education, Inc., publishing as Benjamin Cummings
  • 6. SIKLUS HIDROLOGI 6 Proses : 1. Penguapan (evaporasi) air laut & air permukaan ke atm ; 2. Tumbuhan juga menguapkan air (transpirasi) 3. Hasil penguapan menjadi awan jenuh / awan penyebab hujan 4. Terjadi hujan (presipitasi) 5. Sebagian kecil air hujan diuapkan kembali
  • 7. 7 6. Air hujan yg sampai permukaan tanah sebagian akan meresap ke dlm tanah (infiltrasi). 7. Sebagian lagi mengisi cekungan, kubangan (deficiensi) & sisanya lagi mengalir di permukaan tanah (overland flow) 8. Proses infiltrasi akan menjadikan air mengalir di bawah permukaan tanah (interflow) 9. Sebagian air infiltrasi akan tetap tinggal di dalam tanah (moisture content) bila terdapat banyak hutan
  • 8. 10. Sisanya lagi akan mengalir secara vertikal akibat gravitasi (perkolasi) & masuk jauh ke dlm tanah. 11. Pergerakan air tanah yg lambat sekali ke tempat yg lebih rendah, sehingga bila terdapat patahan bumi akan keluar sebagai mata air, bila bertemu palung sungai akan mengalir bersama surface run off. & Kembali ke proses 1.
  • 10. Akibat: 1) Kandungan CO2 di atmosfer meningkat, panas matahari yang terjebak di atmosfer meningkat. 2) Suhu meningkat. Perubahan pada Daur Karbon: Efek Rumah Kaca (Peningkatan kandungan CO2 atmosfer dan suhu) Sebab: 1) Pembakaran bahan bakar fosil 2) Penebangan hutan
  • 12. Fungsi Nitrogen (N): 1. Merangsang pertumbuhan tanaman secara keseluruhan. 2. Merupakan bagian dari sel ( organ ) tanaman itu sendiri. 3. Berfungsi untuk sintesa asam amino dan protein dalam tanaman. 4. Merangsang pertumbuhan vegetatif ( warna hijau ) seperti daun. Kekurangan unsur N gejalanya : pertumbuhan lambat/kerdil, daun hijau kekuningan, daun sempit, pendek dan tegak, daun-daun tua cepat menguning dan mati.
  • 13. –Nitrogen memasuki ekosistem melalui 2 jalur alami. • Melalui hujan dan debu nitrogen. • Melalui fiksasi nitrogen, yang dilakukan oleh mikroba prokariotik dengan kemampuan mengubah N2 menjadi senyawa yang dapat digunakan untuk mensintesis senyawa organik bernitrogen seperti asam amino. Daur Nitrogen
  • 14. – Industri pupuk nitrogen kimiawi menyumbang pada daur nitrogen di alam. – Hasil dari fiksasi nitrogen adalah amonia, yang di dalam tanah akan berubah menjadi amonium setelah mengalami penambahan ion H + (amonifikasi), yang dapat digunakan oleh tanaman. • Beberapa bakteri aerob dapat mengoksidasi amonium menjadi nitrat, melalui proses yang disebut nitrifikasi. • Nitrat juga dapat digunakan oleh tanaman. • Beberapa bakteri dapat menggunakan oksigen dari nitrat dan melepaskan N2 ke udara (denitrifikasi).
  • 15. –Organisme membutuhkan fosfor untuk banyak hal. –Daur fosfor lebih sederhana daripada daur- daur lainnya karena daur fosfor tidak melibatkan atmosfer. • Fosfor hanya ada dalam bentuk fosfat, yang diserap tanaman dan digunakan untuk sintesis senyawa organik. –Humus dan partikel tanah mengikat fosfat, hal ini menyebabkan daur fosfat bersifat lokal. Daur Fosfor
  • 16. Fungsi Phospat (P): 1. Berfungsi untuk pengangkutan energi hasil metabolisme dalam tanaman 2. Merangsang pembungaan dan pembuahan. 3. Merangsang pertumbuhan akar. 4. Merangsang pembentukan biji. 5. Merangsang pembelahan sel tanaman dan memperbesar jaringan sel. Tanaman yang kekurangan unsur P gejalanya : Pembentukan buah/dan biji berkurang, kerdil, daun berwarna keunguan atau kemerahan ( kurang sehat )
  • 17. + Daur Fosfor • Sumber utama – batuan – Bahan organik tanah – tanaman – PO4 - dalam tanah • Input: pelapukan batuan • Output: fiksasi mineral, pelindian
  • 18. Daur N dan P •Titik perhatian: – ketersediaan sebagai faktor pembatas – dekomposisi membatasi ketersediaan Proses berjangka panjang Proses berjangka pendek 1 2
  • 21. Fungsi Belerang (Sulfur = S) • Berperan dalam pembentukan bintil-bintil akar • Merupakan unsur yang penting dalam beberapa jenis protein dalam bentuk cystein, methionin serta thiamine • Membantu pertumbuhan anakan produktif • Merupakan bagian penting pada tanaman-tanaman penghasil minyak, sayuran seperti cabai, kubis dan lain-lain • Membantu pembentukan butir hijau daun
  • 22. Siklus Karbon dan Oksigen Di atmosfer terdapat kandungan CO2 sebanyak 0.03%. Sumber- sumber CO2 di udara berasal dari respirasi manusia dan hewan, erupsi vulkanik, pembakaran batubara, dan asap pabrik Karbon dioksida di udara dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk berfotosintesis dan menghasilkan oksigen yang nantinya akan digunakan oleh manusia dan hewan untuk berespirasi Hewan dan tumbuhan yang mati, dalam waktu yang lama akan membentuk batubara di dalam tanah. Batubara akan dimanfaatkan lagi sebagai bahan bakar yang juga menambah kadar C02 di udara. Di ekosistem air, pertukaran C02 dengan atmosfer berjalan secara tidak langsung. Karbon dioksida berikatan dengan air membentuk asam karbonat yang akan terurai menjadi ion bikarbonat. Bikarbonat adalah sumber karbon bagi alga yang memproduksi makanan untuk diri mereka sendiri dan organisme heterotrof lain. Sebaliknya, saat organisme air berespirasi, CO2 yang mereka keluarkan menjadi bikarbonat. Jumlah bikarbonat dalam air adalah seimbang dengan jumlah C02 di air.
  • 24. KESEIMBANGAN EKOSISTEM • Siklus Biogeokimia melalui jaring-jaring dan rantai makanan secara alamiah memelihara keseimbangan ekosistem, sehingga ekosistem berada dalam keadaan Steady State. • Steady state terjamin karena seimbangnya siklus sintesis dan dekomposisi. Sedangkan dua siklus itu adalah fungsi komponen biotik ekosistem dengan nilai ekologis masing-masing. Oleh karena itu Biodiversitas ekosistem menjamin stabilitas ekosistem. • Ekosistem yang stabil terimplikasikan pada keberadaan struktur komunitasnya. Ekosistem yang stabil mempunyai Daya lenting yang tinggi. • Mekanisme hemeostatik mengantarkan komunitas berkembang dari dynamic steady state (ekosistem dalam fase suksesi) ke dynamic equilibrium state (ekosistem klimaks).
  • 25. PERUBAHAN EKOSISTEM • Ekosistem yang berada dalam keadaan dynamic equilibrium state kedap terhadap tekanan perubahan lingkungan, akan tetapi bila tekanan perubahan lingkungan melebihi daya lentingnya maka gejala deteriorisasi lingkungan tidak dapat terelakkan. • Perubahan ekosistem menyerahkan perubahan struktur dan fungsi ekosistem. Secara biologis perubahan ekosistem dapat dimonitor melalui : Analisis struktur ekosistemnya Analisis fungsi ekosistemnya
  • 26. PRINSIP EKOLOGI PERUBAHAN EKOSISTEM • Penambahan komponen baru baik komponen biotik maupun komponen abiotik ke dalam ekosistem dapat menimbulkan perubahan ekosistem. • Pembuangan limbah industri, pembuangan limbah domestik, pembuangan pasca panen, penyebaran pestisida ke lingkungan, erosi, eliminasi gas-gas beracun dan uap kimia dari buangan pabrik merupakan bentuk penambahan komponen baru ke lingkungan. • Daya lenting lingkungan dapat mendaur ulang komponen-komponen itu, tetapi bila masuknya komponen baru itu melebihi batas, kehadiran komponen baru itu akan mendatangkan bencana lingkungan (Environmental Hazzard) • Perubahan ekosistem menyangkut perubahan struktur dan fungsinya. Perubahan struktur dan fungsi ekosistem adalah konsekuensi dari adanya interaksi dua prinsip ekologi, yaitu prinsip toleransi dan prinsip kompetisi. • Prinsip toleransi berkaitan dengan faktor pembatas (limiting factors), yaitu faktor-faktor yang walaupun keberadaannya dalam lingkungan tetapi sangat diperlukan oleh organisme.
  • 27. DAMPAK BIOGEOFISIK PEMBANGUNAN Aktivitas Manusia Limbah & Residu Daya Dukung Kehidupan Beban risiko lingkungan biologik dan geofisik yang di timbulkan oleh aktivitas manusia
  • 28. • Jika sebagai akibat pencemaran limbah oksigen pada suatu lingkungan perairan berkurang maka spesies-spesies yang toleran terhadap kondisi itu akan menurun populasinya, sebaliknya spesies-spesies yang mempunyai toleransi terhadap kondisi itu akan meningkat populasinya. • Atas dasar interaksi dua prinsip ekologi itu (prinsip toleransi dan kompetisi) itu perubahan kondisi lingkungan dapat dimonitor melalui analisis struktur komunitas ekosistemnya atau dengan mengenai indikator biologisnya. • Dampak Biogeofisik pembangunanAktivitas ManusiaLimbah & ResiduDaya Dukung Kehidupan • beban risiko lingkungan biologik dan geofisik yang di timbulkan oleh aktivitas manusia
  • 29. DAMPAK BIOGEOFISIK • Pembangunan Aktivitas Manusia Limbah & Residu Daya Dukung Kehidupan • Beban risiko lingkungan biologik dan geofisik yang di timbulkan oleh aktivitas manusia