SlideShare a Scribd company logo
TIPE-TIPE
EKOSISTEM
DAN
KERAWANANNYA
ILMU LINGKUNGAN
PRODI MPLK-2020
Yos F. da Lopez
PENGERTIAN EKOSISTEM
Ekosistem adalah:
Suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh
hubungan timbal balik tak terpisahkan
antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Suatu tatanan kesatuan secara utuh dan
menyeluruh antara segenap unsur lingkungan
hidup yang saling memengaruhi.
PENGERTIAN EKOSISTEM
Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap
unit biosistem yang melibatkan interaksi timbal balik
antara organisme dan lingkungan fisik sehingga aliran energi
menuju kepada suatu struktur biotik tertentu dan terjadi
suatu siklus materi antara organisme dan anorganisme.
• Matahari sebagai sumber dari semua energi yang ada.
Dalam ekosistem, organisme dalam komunitas berkembang
bersama-sama dengan lingkungan fisik sebagai suatu sistem.
• Organisme akan beradaptasi dengan lingkungan fisik, sebaliknya organisme
juga memengaruhi lingkungan fisik untuk keperluan hidup.
HUKUM TOLERANSI
• Panda dapat hidup di ekosistem dengan kondisi apapun
asalkan dalam ekosistem tersebut terdapat bambu sebagai
sumber makanannya.
Misalnya: Panda memiliki toleransi yang luas terhadap suhu,
namun memiliki toleransi yang sempit terhadap makanannya,
yaitu bambu. Dengan Demikian:
Kehadiran, kelimpahan, dan penyebaran suatu spesies dalam ekosistem ditentukan oleh
tingkat ketersediaan sumber daya serta kondisi faktor kimiawi dan fisis yang harus
berada dalam kisaran yang dapat ditoleransi oleh spesies tersebut, inilah yang disebut
dengan “Hukum Toleransi”
Berbeda dengan makhluk hidup yang lain, manusia dapat memperlebar
kisaran toleransinya karena kemampuannya untuk berpikir,
mengembangkan teknologi dan memanipulasi alam.
EKOSISTEM MENURUT PARA
AHLI BIOLOGI
Ekosistem yaitu suatu unit ekologi (An Ecological Unit) yang didalam
sistemnya terdapat sebuah struktur-struktur & fungsinya masing-
masing, dan dapat mempengaruhi suatu timbal balik diantaranya.
A.G. Tansley
(1935)
Ekosistem merupakan suatu unit fungsional dasar dalam ekologi, yang
di dalamnya terdapat sebuah organisme (hewan, tumbuhan &
manusia) & lingkungannya (lingkungan biotik & abiotik) dimana antara
keduanya saling memengaruhi satu sama lain.
Odum
(1993)
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk karena adanya
hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Soemarwoto
(1983)
Ekosistem yaitu suatu tatanan hidup yang menjadi satu yang utuh
dengan menyeluruh antara semua unsur lingkungan hidup dan saling
mempengaruhi.
UU Lingkungan
Hidup (1997)
EKOSISTEM DIPELAJARI MELALUI
FUNGSINYA
• Volume dan tingkat aliran berbagai elemen,
seperti karbon, nitrogen, phospor, dan
sebagainya dalam ekosistem;
• Besarnya dan tingkat aliran energi melalui
ekosistem;
• Proses-proses perubahan lingkungan abiotik
oleh pengaruh organisme;
• Proses yang terjadi karena lingkungan abiotik
mempengaruhi lingkungan biotik;
• Peristiwa yang mengatur tingkat populasi.
Yang
dimaksud
dengan fungsi
ekosistem
adalah:
EKOSISTEM DIPELAJARI MELALUI
STRUKTURNYA
• Jenis, jumlah dan distribusi
tanaman dan hewan.
• Jenis, banyaknya dan distribusi
komponen abiotik, seperti
oksigen (O2), karbondioksida
(CO2), air (H2O), panas, nitrat,
sinar matahari dan lainnya.
Yang dimaksud
sebagai struktur
ekosistem
adalah:
KOMPONEN
PEMBENTUK EKOSISTEM
 Komponen-komponen pembentuk ekosistem adalah: Komponen
Biotik dan Komponen Abiotik
 Komponen tersebut berada pada suatu tempat dan berinteraksi
membentuk suatu kesatuan ekosistem yang teratur.
Misalnya, pada suatu ekosistem akuarium.
Ekosistem ini terdiri dari:
• Ikan sebagai komponen heterotrof
• Tumbuhan air sebagai komponen autotrof
• Plankton yang terapung di air sebagai komponen pengurai
• Air, pasir, batu, mineral dan oksigen yang terlarut dalam air
sebagai komponen abiotik
Ekosistem
aquarium
A. KOMPONEN ABIOTIK
Adalah komponen fisik dan kimia yang merupakan
medium atau substrat tempat berlangsungnya
kehidupan, atau lingkungan tempat hidup.
Sebagian besar bervariasi dalam ruang dan
waktunya.
Dapat berupa bahan organik, senyawa anorganik,
dan faktor-faktor yang memengaruhi distribusi
organisme, yaitu: suhu, air, garam, cahaya
matahari, tanah dan batu, klim.
Komponen Abiotik atau komponen tak hidup
PENGARUH SUHU-AIR-
GARAM
SUHU
Mempengaruhi proses biologi organisme. Mamalia dan
unggas membutuhkan energi untuk meregulasi temperatur
dalam tubuhnya.
AIR
Ketersediaan air memengaruhi distribusi organisme.
Organisme di gurun beradaptasi terhadap ketersediaan air
di gurun.
GARAM
Konsentrasi garam memengaruhi kesetimbangan air dalam
organisme melalui osmosis. Beberapa organisme teresterial
beradaptasi dengan lingkungan dengan kandungan garam
tinggi.
CAHAYA MATAHARI - TANAH &
BATU - IKLIM
Cahaya
matahari
• Intensitas dan kualitas cahaya memengaruhi proses fotosintesis.
• Air dapat menyerap cahaya sehingga pada lingkungan air,
fotosintesis terjadi di sekitar permukaan yang terjangkau cahaya
matahari.
• Di gurun, intensitas cahaya yang besar membuat peningkatan
suhu sehingga hewan dan tumbuhan tertekan.
Tanah &
batu
Beberapa karakteristik tanah yang meliputi struktur fisik, pH, dan
komposisi mineral membatasi penyebaran organisme berdasarkan
pada kandungan sumber makanannya di tanah.
Iklim Iklim adalah kondisi cuaca dalam jangka waktu lama dalam suatu
area. Iklim makro meliputi iklim global, regional dan lokal. Iklim mikro
meliputi iklim dalam suatu daerah yang dihuni komunitas tertentu.
B. Komponen Biotik
 Komponen biotik adalah suatu komponen yang menyusun suatu
ekosistem berupa makhluk hidup ( organisme)
Berdasarkan peran dan fungsinya, makhluk
hidup dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
Heterotrof atau konsumen
Pengurai atau decomposer.
HETEROTROF ATAU KONS
UMEN
Komponen heterotrof terdiri dari organisme yang
memanfaatkan bahan-bahan organik yang disediakan
oleh organisme lain sebagai makanannya
Komponen heterotrof disebut juga
konsumen makro (fagotrof) karena
makanan yang dimakan berukuran
lebih kecil.
Yang tergolong heterotrof
adalah manusia, hewan, jamur,
dan mikroba.
PENGURAI ATAU
DEKOMPOSER
• Organisme pengurai menyerap sebagian hasil
penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan
yang sederhana yang dapat digunakan kembali oleh
produsen.
• Yang tergolong pengurai adalah bakteri dan jamur.
• Ada pula pengurai yang disebut detritivor, yaitu
hewan pengurai yang memakan sisa-sisa bahan
organik, contohnya adalah kutu kayu.
Pengurai disebut
juga konsumen
makro (sapotrof)
karena makanan
yang dimakan
berukuran lebih
besar.
Pengurai atau dekomposer adalah organisme yang menguraikan
bahan organik yang berasal dari organisme mati.
TIPE DEKOMPOSISI
1. Aerobik
• Oksigen adalah penerima elektron
(oksidan)
2. Anaerobik
• Oksigen tidak terlibat, bahan organik
sebagai penerima elektron (oksidan)
3. Fermentasi
• Anaerobik namun bahan organik
yang teroksidasi juga sebagai
penerima elektron.
KETERGANTUNGAN PADA
EKOSISTEM
Ketergantungan pada
ekosistem dapat terjadi:
Ketergantungan antar komponen
biotik dapat terjadi melalui Rantai
Makanan dan Jaring-Jaring Makanan
Ketergantungan antara komponen biotik
dan abiotik dapat terjadi melalui siklus
materi, seperti: siklus karbon, siklus air,
siklus nitrogen, dan siklus sulfur
Antara komponen biotik
Antara komponen biotik
dan abiotik.
RANTAI MAKANAN
• Karena organisme pertama yang mampu menghasilkan zat
makanan adalah tumbuhan maka tingkat trofi pertama selalu
diduduki tumbuhan hijau sebagai produsen.
• Tingkat selanjutnya adalah tingkat trofi kedua, terdiri atas hewan
pemakan tumbuhan yang biasa disebut konsumen primer.
• Hewan pemakan konsumen primer merupakan tingkat trofi
ketiga, terdiri atas hewan-hewan karnivora.
Tiap tingkat dari rantai makanan
disebut tingkat trofi atau taraf trofi.
Yaitu perpindahan materi dan energi melalui proses makan dan
dimakan dengan urutan tertentu.
Setiap pertukaran energi dari satu tingkat trofi ke tingkat trofi lainnya, sebagian
energi akan hilang.
CONTOH RANTAI MAKANAN
Perpindahan materi dan energi melalui proses makan
dan dimakan dengan urutan tertentu
JARING-JARING
MAKANAN
Yaitu rantai-rantai makanan yang saling berhubungan satu sama lain sedemikian
rupa sehingga membentuk seperi jaring-jaring.
Jaring-jaring makanan terjadi karena setiap jenis makhluk hidup tidak hanya
memakan satu jenis makhluk hidup tetapi juga memakan makhluk hidup lainnya.
SIKLUS KARBON
• Siklus karbon adalah
siklus biogeokimia di
mana karbon
dipertukarkan antara
biosfer, geosfer, hidrosfer,
dan atmosfer Bumi (objek
astronomis lainnya bisa
jadi memiliki siklus karbon
yang hampir sama
meskipun hingga kini
belum diketahui).
SIKLUS AIR
Siklus air atau siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari
atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi
dan transpirasi.
SIKLUS NITROGEN
• Siklus nitrogen adalah
suatu proses konversi
senyawa yang
mengandung unsur
nitrogen menjadi
berbagai macam bentuk
kimiawi yang lain.
• Transformasi ini dapat
terjadi secara biologis
maupun non-biologis.
• Beberapa proses
penting pada siklus
nitrogen, antara lain
fiksasi nitrogen,
mineralisasi, nitrifikasi,
denitrifikasi.
SIKLUS SULF
UR
• Daur belerang atau daur
sulfur adalah salah satu
bentuk daur biogeokimia.
• Pengertian dan definisi lain
dari daur belerang/sulfur yaitu
perubahan sulfur dari
hidrogen sulfida menjadi
sulfur dioksida lalu menjadi
sulfat dan kembali menjadi
hidrogen sulfida lagi.
• Sulfur di alam ditemukan
dalam berbagai bentuk.
• Dalam tanah sulfur ditemukan dalam bentuk mineral, di udara dalam bentuk gas sulfur dioksida
dan di dalam tubuh organisme sebagai penyusun protein.
TIPE-TIPE EKOSISTEM
• Ekositem Air
• Ekosisten Darat (terestrial )
• Ekosistem Buatan
Secara umum ada tiga
tipe ekosistem, yaitu
EKOSISTEM AIR
• Plankton, nekton, neuston, bentos, dan perifiton
Ekosistem air atau perairan merupakan ekosistem yang
komponen abiotiknya sebagai besar terdiri atas air, dan
komponen biotiknya terdiri atas:
• Ekosistem air tawar, ekosistem air laut, ekosistem estuary, ekosistem
pantai, ekosistem sungai, ekosistem terumbu karang, ekosistem laut
dalam, dan ekosistem lamun
Contohnya:
KOMPONEN BIOTIK
EKOSISTEM AIR
PLANKTON
• Yaitu fitoplankton
dan zooplankton,
organisme ini
dapat bergerak
dan berpindah
tempat secara
pasif karena
pengaruh arus air,
seperti ganggung
uniseluler dan
protozoa.
NEKTON
• Yaitu organisme
yang bergerak
aktif seperti katak
dan ikan
NEUSTON
• Yaitu organisme
yang mengapung
di permukaan air,
seperti eceng
gondok, serangga
air, ganggang dan
teratai
BENTOS
• Yaitu organisme
yang berada di
dasar perairan,
seperti cacing,
udang, ganggang
dan kepiting, dan
lain-lain.
PERIFITON
• Yaitu organisme
yang melekat
pada organisme
lain seperti siput
dan ganggang)
PLANKTON
NEUSTON
EKOSISTEN DARAT
(TERESTRIAL)
 Contohnya: hutan hujan tropis, sabana,
padang rumput, gurun, hutan gugur, taiga,
tundra, dan karst (batu gamping atau gua).
 Penentuan zona dalam ekosistem terestrial
ditentukan oleh temperatur dan curah hujan.
 Ekosistem terestrial dapat dikontrol oleh
iklim dan gangguan.
 Iklim sangat penting untuk menentukan
mengapa suatu ekosistem terestrial berada
pada suatu tempat tertentu.
 Pola ekosistem dapat berubah akibat
gangguan seperti petir, kebakaran, atau
aktivitas manusia.
EKOSISTEM BUATAN
 Ekosistem buatan adalah ekosistem yang diciptakan manusia untuk
memenuhi kebutuhannya.
 Ekosistem buatan mendapatkan subsidi energi dari luar, tanaman atau
hewan peliharaan didominasi pengaruh manusia, dan memiliki
keanekaragaman rendah.
 Contoh ekosistem buatan adalah bendungan, hutan tanaman produksi
seperti jati dan pinus, agroekosistem berupa sawah tadah hujan &
sawah irigasi dan perkebunan sawit, ekosistem pemukiman seperti kota
dan desa, ekosistem ruang angkasa.
 Ekosistem kota memiliki metabolisme tinggi sehingga butuh energi yang
banyak. Kebutuhan materi juga tinggi dan tergantung dari luar, serta
memiliki pengeluaran yang eksesif seperti polusi dan panas.
 Ekosistem ruang angkasa bukan merupakan suatu sistem tertutup yang
dapat memenuhi sendiri kebutuhannya tanpa tergantung input dari luar.
Semua ekosistem dan kehidupan selalu bergantung pada bumi.
Bendungan
Sawah irigasi
Perkebunan sawit
EKOSISTEM AIR TAWAR
Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain:
Variasi suhu tidak menyolok, penetrasi
cahaya kurang, dan terpengaruh
oleh iklim dan cuaca.
• Macam tumbuhan yang terbanyak adalah
jenis ganggang, sedangkan lainnya tumbuhan biji.
• Hampir semua filum hewan terdapat dalam air tawar.
• Organisme yang hidup di air tawar pada umumnya
telah beradaptasi.
EKOSISTEM AIR LAUT
Habitat laut (oseanik) ditandai
oleh salinitas (kadar garam) yang tinggi
dengan ion CI- mencapai 55% terutama di
daerah laut tropik, karena suhunya tinggi dan
penguapan besar.
• Di daerah tropik, suhu laut sekitar 25 °C.
• Perbedaan suhu bagian atas dan bawah tinggi,
sehingga terdapat batas antara lapisan air yang
panas di bagian atas dengan air yang dingin di
bagian bawah yang disebut daerah termoklin.
EKOSISTEM ESTUARI
Estuari (muara) merupakan tempat bersatunya sungai dengan laut.
• Estuari sering dipagari oleh lempengan lumpur intertidal yang luas atau rawa garam.
• Ekosistem estuari memiliki produktivitas yang tinggi dan kaya akan nutrisi.
• Komunitas tumbuhan yang hidup di estuari antara lain rumput rawa
garam, ganggang, dan fitoplankton.
• Komunitas hewannya antara lain berbagai cacing, kerang, kepiting, dan ikan.
EKOSISTEM PANTAI
Dinamakan demikian karena yang paling banyak
tumbuh di gundukan pasir adalah tumbuhan Ipomoea
pes caprae yang tahan terhadap hempasan gelombang
dan angin.
• Tumbuhan yang hidup di ekosistem ini menjalar dan berdaun tebal.
Ipomoea pes caprae
EKOSISTEM SUNGAI
Sungai adalah suatu badan air yang
mengalir ke satu arah.
• Air sungai dingin dan jernih serta mengandung
sedikit sedimen dan makanan.
• Aliran air dan gelombang secara konstan
memberikan oksigen pada air.
• Suhu air bervariasi sesuai dengan ketinggian
dan garis lintang.
• Ekosistem sungai dihuni oleh hewan seperti
ikan kucing, gurame, kura-kura, ular, buaya,
dan lumba-lumba.
EKOSISTEM TERUMBU
KARANG
Ekosistem ini terdiri dari coral yang berada dekat pantai.
• Efisiensi ekosistem ini sangat tinggi.
• Hewan-hewan yang hidup di karang memakan organisme mikroskopis dan sisa organik
lain.
• Berbagai invertebrata, mikro organisme, dan ikan, hidup di antara karang dan ganggang.
• Herbivora seperti siput, landak laut, ikan, menjadi mangsa bagi gurita, bintang laut, dan
ikan karnivora.
• Kehadiran terumbu karang di dekat pantai membuat pantai memiliki pasir putih.
EKOSISTEM LAUT DALAM
Kedalamannya lebih dari 6.000 m.
Biasanya terdapat lele laut dan ikan laut
yang dapat mengeluarkan cahaya.
Sebagai produsen terdapat bakteri yang
bersimbiosis dengan karang tertentu.
EKOSISTEM LAMUN
Lamun atau seagrass adalah satu-satunya kelompok
tumbuh-tumbuhan berbunga yang hidup di
lingkungan laut.
• Tumbuh-tumbuhan ini hidup di habitat perairan pantai yang
dangkal.
• Seperti halnya rumput di darat, lamun mempunyai tunas berdaun
yang tegak dan tangkai-tangkai yang merayap yang efektif untuk
berbiak.
• Berbeda dengan tumbuh-tumbuhan laut lainnya (alga dan rumput
laut), lamun berbunga, berbuah dan menghasilkan biji.
• Lamun juga mempunyai akar dan sistem internal untuk
mengangkut gas dan zat-zat hara.
• Sebagai sumber daya hayati, lamun banyak dimanfaatkan untuk
berbagai keperluan.
HUTAN HUJAN TROPIS
 Hutan hujan tropis terdapat di daerah tropik dan
subtropik, dengan ciri-cirinya adalah:
 Curah hujan 200-225 cm per tahun.
 Spesies pepohonan relatif banyak, jenisnya berbeda antara
satu dengan yang lainnya tergantung letak geografisnya.
 Tinggi pohon utama antara 20-40 m, cabang-cabang pohon
tinggi dan berdaun lebat hingga membentuk tudung (kanopi).
 Terjadi perubahan iklim mikro, yaitu iklim yang langsung
terdapat di sekitar organisme.
 Daerah tudung cukup mendapat sinar matahari, variasi suhu
dan kelembapan tinggi, suhu sepanjang hari sekitar 25 °C.
 Sering terdapat tumbuhan khas, yaitu liana (rotan)
dan anggrek sebagai epifit.
 Hewannya antara lain, kera, burung, badak, babi
hutan, harimau, dan burung hantu.
SABANA
Sabana dari daerah tropik terdapat di wilayah dengan curah hujan
40 – 60 inci per tahun, tetapi temperatur dan kelembaban masih
tergantung musim.
• Sabana yang terluas di dunia terdapat di Afrika; namun di Australia juga terdapat
sabana yang luas.
• Hewan yang hidup di sabana antara lain serangga dan mamalia seperti zebra, singa,
dan hyena.
PADANG RUMPUT
Padang rumput terdapat di daerah yang terbentang dari
daerah tropik ke subtropik, dengan ciri-cirinya adalah:
• Curah hujan kurang lebih 25-30 cm per tahun, hujan turun tidak teratur, porositas (peresapan
air) tinggi, dan drainase (aliran air) cepat.
• Tumbuhan yang ada terdiri atas tumbuhan terna (herbs) dan rumput yang keduanya tergantung
pada kelembapan.
• Hewannya antara lain: bison, zebra, singa, anjing liar, serigala, gajah, jerapah,
kangguru, serangga, tikus dan ular.
GURUN
Gurun terdapat di daerah tropik yang berbatasan dengan padang rumput. Ciri-ciri
ekosistem gurun adalah:
• Gersang dan curah hujan rendah (25 cm/tahun).
• Perbedaan suhu antara siang dan malam sangat besar.
• Tumbuhan semusim yang terdapat di gurun berukuran kecil. Selain itu, di gurun dijumpai pula
tumbuhan menahun berdaun seperti duri contohnya kaktus, atau tak berdaun dan
memiliki akar panjang serta mempunyai jaringan untuk menyimpan air.
• Hewan yang hidup di gurun antara lain rodentia, semut, ular, kadal, katak, kalajengking, dan beberapa
hewan nokturnal lain.
HUTAN GUGUR
Hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedang yang
memiliki empat musim, ciri-cirinya adalah:
• Curah hujan merata sepanjang tahun.
• Jenis pohon sedikit (10 s/d 20) dan tidak terlalu rapat.
• Hewan yang terdapat di hutam gugur antara lain rusa, beruang,
rubah, bajing, burung pelatuk, dan rakun (sebangsa luak).
TAIGA
Taiga terdapat di belahan bumi sebelah utara dan di pegunungan
daerah tropik, ciri-cirinya adalah:
• Suhu di musim dingin rendah.
• Merupakan hutan yang tersusun atas satu spesies seperti konifer, pinus, dan sejenisnya.
• Semak dan tumbuhan basah sedikit sekali
• Hewannya antara lain moose, beruang hitam, ajag, dan burung-burung yang bermigrasi
ke selatan pada musim gugur.
TUNDRA
Tundra terdapat di belahan bumi sebelah utara di dalam
lingkaran kutub utara dan terdapat di puncak-puncak gunung tinggi.
• Pertumbuhan tanaman di daerah ini hanya 60 hari.
• Contoh tumbuhan yang dominan adalah sphagnum, liken, tumbuhan biji semusim,
tumbuhan perdu, dan rumput alang-alang.
• Pada umumnya, tumbuhannya mampu beradaptasi dengan keadaan yang dingin.
KARST (BATU GAMPING /
GUA)
 Karst berawal dari nama kawasan batu
gamping di wilayah Yugoslavia.
 Kawasan karst di Indonesia rata-rata
mempunyai ciri-ciri yang hampir sama yaitu:
 Tanahnya kurang subur untuk pertanian,
sensitif terhadap erosi, mudah longsor,
bersifat rentan dengan pori-pori aerasi yang
rendah, gaya permeabilitas yang lamban dan
didominasi oleh pori-pori mikro.
 Ekosistem karst mengalami keunikan
tersendiri, dengan keragaman aspek biotis
yang tidak dijumpai di ekosistem lain.
KERAWANAN EKOSISTEM
Kemunduran (degradasi) ekosistem adalah menurunnya
fungsi ekosistem yang disebabkan oleh kerawanan.
Degradasi ini dapat dilihat dari menurunnya kualitas
dan kuantitas fungsi ekosistem.
Kerawanan yang menimbulkan degradasi fungsi
ekosistem dapat disebabkan oleh dua macam hal
yaitu Peristiwa Alami dan karena Kegiatan Manusia.
DEGRADASI EKOSISTEM OLEH
PERISTIWA ALAMI
• Kebakaran
• Pemangsaan
• Badai topan
• Letusan gunung berapi
• Banjir
• Kekeringan
• Wabah penyakit tanaman
• Longsor dan pergeseran.
Penyebab alami ini dapat dibedakan
menjadi:
DEGRADASI EKOSISTEM OLEH KEGIATAN
MANUSIA
• Kehutanan
• Pertanian
• Perumputan
• Pertambangan
• Pengembangan sumber daya air
• Konstruksi jalan raya, dan
• Urbanisasi
Bentuk aktivitas manusia yang menyebabkan
degradasi adalah aktifitas dalam bidang:
TERIMA
KASIH
Yos F. da Lopes

More Related Content

What's hot

Konsep ekologi
Konsep ekologiKonsep ekologi
Konsep ekologi
rachmat mulyana
 
Komponen ekosistem
Komponen ekosistemKomponen ekosistem
Komponen ekosistem
Arinta Pangestu Hasri
 
PPT MANGROVE
PPT MANGROVEPPT MANGROVE
PPT MANGROVEElvionita
 
PerMenLHK 38 Tahun 2019 ttg Kegiatan Wajib AMDAL
PerMenLHK 38 Tahun 2019 ttg Kegiatan Wajib AMDALPerMenLHK 38 Tahun 2019 ttg Kegiatan Wajib AMDAL
PerMenLHK 38 Tahun 2019 ttg Kegiatan Wajib AMDAL
Wahyu Yuns
 
Makalah Mangrove
Makalah MangroveMakalah Mangrove
Makalah MangroveElvionita
 
PENGANTAR PENGETAHUAN LINGKUNGAN
PENGANTAR PENGETAHUAN LINGKUNGANPENGANTAR PENGETAHUAN LINGKUNGAN
PENGANTAR PENGETAHUAN LINGKUNGAN
Mawar 99
 
Konsep dasar ekologi_dan_lingkungan
Konsep dasar ekologi_dan_lingkunganKonsep dasar ekologi_dan_lingkungan
Konsep dasar ekologi_dan_lingkunganAulia Nofrianti
 
DAYA DUKUNG LINGKUNGAN DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN
DAYA DUKUNG LINGKUNGAN DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGANDAYA DUKUNG LINGKUNGAN DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN
DAYA DUKUNG LINGKUNGAN DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN
Wayan Yase
 
Pencemaran lingkungan
Pencemaran lingkunganPencemaran lingkungan
Pencemaran lingkungan
Haryo Dhanardono
 
Siklus Nitrogen
Siklus NitrogenSiklus Nitrogen
Siklus Nitrogen
Yuke Puspita
 
Menghitung Keanekaragan Hayati Menggunakan Rumus -H= jumlah dari (pi log pi)
Menghitung Keanekaragan Hayati Menggunakan Rumus -H= jumlah dari (pi log pi)Menghitung Keanekaragan Hayati Menggunakan Rumus -H= jumlah dari (pi log pi)
Menghitung Keanekaragan Hayati Menggunakan Rumus -H= jumlah dari (pi log pi)
Awe Wardani
 
Adaptasi Perubahan Iklim di Kawasan Pesisir dan NDC
Adaptasi Perubahan Iklim di Kawasan Pesisir dan NDCAdaptasi Perubahan Iklim di Kawasan Pesisir dan NDC
Adaptasi Perubahan Iklim di Kawasan Pesisir dan NDC
CIFOR-ICRAF
 
PPT PENCEMARAN LINGKUNGAN ( Yani Sutriyani )
PPT PENCEMARAN LINGKUNGAN ( Yani Sutriyani ) PPT PENCEMARAN LINGKUNGAN ( Yani Sutriyani )
PPT PENCEMARAN LINGKUNGAN ( Yani Sutriyani )
Zayyin Nihayah
 
baku mutu air dan parameter kualitas air
baku mutu air dan parameter kualitas airbaku mutu air dan parameter kualitas air
baku mutu air dan parameter kualitas air
nurul isnaini
 
Ppt amdal nia
Ppt amdal niaPpt amdal nia
Ppt amdal nia
Nia Sasria
 
LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTANLINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Nikken Istifani
 
PPT bioindikator
PPT bioindikatorPPT bioindikator
PPT bioindikator
Masriahmasriah
 
Terumbu karang
Terumbu karangTerumbu karang
Terumbu karangDeena dep
 

What's hot (20)

Konsep ekologi
Konsep ekologiKonsep ekologi
Konsep ekologi
 
Komponen ekosistem
Komponen ekosistemKomponen ekosistem
Komponen ekosistem
 
PPT MANGROVE
PPT MANGROVEPPT MANGROVE
PPT MANGROVE
 
PerMenLHK 38 Tahun 2019 ttg Kegiatan Wajib AMDAL
PerMenLHK 38 Tahun 2019 ttg Kegiatan Wajib AMDALPerMenLHK 38 Tahun 2019 ttg Kegiatan Wajib AMDAL
PerMenLHK 38 Tahun 2019 ttg Kegiatan Wajib AMDAL
 
Makalah Mangrove
Makalah MangroveMakalah Mangrove
Makalah Mangrove
 
PENGANTAR PENGETAHUAN LINGKUNGAN
PENGANTAR PENGETAHUAN LINGKUNGANPENGANTAR PENGETAHUAN LINGKUNGAN
PENGANTAR PENGETAHUAN LINGKUNGAN
 
Konsep dasar ekologi_dan_lingkungan
Konsep dasar ekologi_dan_lingkunganKonsep dasar ekologi_dan_lingkungan
Konsep dasar ekologi_dan_lingkungan
 
Mangrove power point
Mangrove power pointMangrove power point
Mangrove power point
 
DAYA DUKUNG LINGKUNGAN DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN
DAYA DUKUNG LINGKUNGAN DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGANDAYA DUKUNG LINGKUNGAN DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN
DAYA DUKUNG LINGKUNGAN DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN
 
Pencemaran lingkungan
Pencemaran lingkunganPencemaran lingkungan
Pencemaran lingkungan
 
Siklus Nitrogen
Siklus NitrogenSiklus Nitrogen
Siklus Nitrogen
 
Menghitung Keanekaragan Hayati Menggunakan Rumus -H= jumlah dari (pi log pi)
Menghitung Keanekaragan Hayati Menggunakan Rumus -H= jumlah dari (pi log pi)Menghitung Keanekaragan Hayati Menggunakan Rumus -H= jumlah dari (pi log pi)
Menghitung Keanekaragan Hayati Menggunakan Rumus -H= jumlah dari (pi log pi)
 
Adaptasi Perubahan Iklim di Kawasan Pesisir dan NDC
Adaptasi Perubahan Iklim di Kawasan Pesisir dan NDCAdaptasi Perubahan Iklim di Kawasan Pesisir dan NDC
Adaptasi Perubahan Iklim di Kawasan Pesisir dan NDC
 
PPT PENCEMARAN LINGKUNGAN ( Yani Sutriyani )
PPT PENCEMARAN LINGKUNGAN ( Yani Sutriyani ) PPT PENCEMARAN LINGKUNGAN ( Yani Sutriyani )
PPT PENCEMARAN LINGKUNGAN ( Yani Sutriyani )
 
baku mutu air dan parameter kualitas air
baku mutu air dan parameter kualitas airbaku mutu air dan parameter kualitas air
baku mutu air dan parameter kualitas air
 
Bioremidasi
BioremidasiBioremidasi
Bioremidasi
 
Ppt amdal nia
Ppt amdal niaPpt amdal nia
Ppt amdal nia
 
LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTANLINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
 
PPT bioindikator
PPT bioindikatorPPT bioindikator
PPT bioindikator
 
Terumbu karang
Terumbu karangTerumbu karang
Terumbu karang
 

Similar to Tipe tipe ekosistem dan kerawanannya

Ekosistem
EkosistemEkosistem
Ekosistem
VaUlin Nuha
 
44. bayuda luqman al farisi new
44. bayuda luqman al farisi new44. bayuda luqman al farisi new
44. bayuda luqman al farisi newYudha Al-Farisi
 
MODUL 1 EKOLOGI, EKOSISTEM DAN ALIRAN ENERGI.pptx
MODUL 1 EKOLOGI, EKOSISTEM DAN ALIRAN ENERGI.pptxMODUL 1 EKOLOGI, EKOSISTEM DAN ALIRAN ENERGI.pptx
MODUL 1 EKOLOGI, EKOSISTEM DAN ALIRAN ENERGI.pptx
RinaAnggraeni22
 
Makalah Ekosistem Laut
Makalah Ekosistem LautMakalah Ekosistem Laut
Makalah Ekosistem Laut
Google
 
Mua
MuaMua
EKOSISTEM
EKOSISTEMEKOSISTEM
EKOSISTEM
Alviani Putri
 
Laporan Ekologi Tumbuhan "Ekosistem Darat Perairan dan Buatan"
Laporan Ekologi Tumbuhan "Ekosistem Darat Perairan dan Buatan"Laporan Ekologi Tumbuhan "Ekosistem Darat Perairan dan Buatan"
Laporan Ekologi Tumbuhan "Ekosistem Darat Perairan dan Buatan"
Biology Education
 
1. ekosistem
1. ekosistem1. ekosistem
1. ekosistem
lily nurani
 
Laporan praktikum ekologi hewan UMMY Solok
Laporan praktikum ekologi hewan UMMY SolokLaporan praktikum ekologi hewan UMMY Solok
Laporan praktikum ekologi hewan UMMY Solok
himabioummy
 
Ekosistem kelas1 biologi
Ekosistem kelas1 biologiEkosistem kelas1 biologi
Ekosistem kelas1 biologiRangga Db
 
Ekologi tumbuhan
Ekologi tumbuhanEkologi tumbuhan
Ekologi tumbuhanBerlian Nur
 
Biogeokimia dan pencemaran
Biogeokimia dan pencemaranBiogeokimia dan pencemaran
Biogeokimia dan pencemaran
ANN Novianti
 
Ekosistem
EkosistemEkosistem
12. ratna endah sugiarti
12. ratna endah sugiarti12. ratna endah sugiarti
12. ratna endah sugiartiRatna_ES
 
sistem ekologi
sistem ekologisistem ekologi
sistem ekologi
FauziahR
 
dela (ekosistem).pptx
dela (ekosistem).pptxdela (ekosistem).pptx
dela (ekosistem).pptx
delanavarin
 
dela (ekosistem).pptx
dela (ekosistem).pptxdela (ekosistem).pptx
dela (ekosistem).pptx
SitiDudung
 

Similar to Tipe tipe ekosistem dan kerawanannya (20)

Ekosistem
EkosistemEkosistem
Ekosistem
 
44. bayuda luqman al farisi new
44. bayuda luqman al farisi new44. bayuda luqman al farisi new
44. bayuda luqman al farisi new
 
remidi ipa
remidi iparemidi ipa
remidi ipa
 
MODUL 1 EKOLOGI, EKOSISTEM DAN ALIRAN ENERGI.pptx
MODUL 1 EKOLOGI, EKOSISTEM DAN ALIRAN ENERGI.pptxMODUL 1 EKOLOGI, EKOSISTEM DAN ALIRAN ENERGI.pptx
MODUL 1 EKOLOGI, EKOSISTEM DAN ALIRAN ENERGI.pptx
 
Makalah Ekosistem Laut
Makalah Ekosistem LautMakalah Ekosistem Laut
Makalah Ekosistem Laut
 
Mua
MuaMua
Mua
 
EKOSISTEM
EKOSISTEMEKOSISTEM
EKOSISTEM
 
Ekosistem 1
Ekosistem 1Ekosistem 1
Ekosistem 1
 
Laporan Ekologi Tumbuhan "Ekosistem Darat Perairan dan Buatan"
Laporan Ekologi Tumbuhan "Ekosistem Darat Perairan dan Buatan"Laporan Ekologi Tumbuhan "Ekosistem Darat Perairan dan Buatan"
Laporan Ekologi Tumbuhan "Ekosistem Darat Perairan dan Buatan"
 
1. ekosistem
1. ekosistem1. ekosistem
1. ekosistem
 
Laporan praktikum ekologi hewan UMMY Solok
Laporan praktikum ekologi hewan UMMY SolokLaporan praktikum ekologi hewan UMMY Solok
Laporan praktikum ekologi hewan UMMY Solok
 
Ekosistem kelas1 biologi
Ekosistem kelas1 biologiEkosistem kelas1 biologi
Ekosistem kelas1 biologi
 
Ekologi tumbuhan
Ekologi tumbuhanEkologi tumbuhan
Ekologi tumbuhan
 
Biogeokimia dan pencemaran
Biogeokimia dan pencemaranBiogeokimia dan pencemaran
Biogeokimia dan pencemaran
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Ekosistem
EkosistemEkosistem
Ekosistem
 
12. ratna endah sugiarti
12. ratna endah sugiarti12. ratna endah sugiarti
12. ratna endah sugiarti
 
sistem ekologi
sistem ekologisistem ekologi
sistem ekologi
 
dela (ekosistem).pptx
dela (ekosistem).pptxdela (ekosistem).pptx
dela (ekosistem).pptx
 
dela (ekosistem).pptx
dela (ekosistem).pptxdela (ekosistem).pptx
dela (ekosistem).pptx
 

More from Yos F. da-Lopes

Kesesuaian Rumput Raja (Panicum maximum Jacq.) dan Alang-Alang (Imperata cyli...
Kesesuaian Rumput Raja (Panicum maximum Jacq.) dan Alang-Alang (Imperata cyli...Kesesuaian Rumput Raja (Panicum maximum Jacq.) dan Alang-Alang (Imperata cyli...
Kesesuaian Rumput Raja (Panicum maximum Jacq.) dan Alang-Alang (Imperata cyli...
Yos F. da-Lopes
 
Manajemen Pembuatan Pupuk Organik Padat
Manajemen Pembuatan Pupuk Organik Padat Manajemen Pembuatan Pupuk Organik Padat
Manajemen Pembuatan Pupuk Organik Padat
Yos F. da-Lopes
 
Manajemen Panen dan Pasca Panen Tanaman Kakao Di Pusat Pembelajaran Kakao (Cl...
Manajemen Panen dan Pasca Panen Tanaman Kakao Di Pusat Pembelajaran Kakao (Cl...Manajemen Panen dan Pasca Panen Tanaman Kakao Di Pusat Pembelajaran Kakao (Cl...
Manajemen Panen dan Pasca Panen Tanaman Kakao Di Pusat Pembelajaran Kakao (Cl...
Yos F. da-Lopes
 
Teknik Seleksi Benih dan Bibit Cengkeh (Syzygium aromaticum L) di Kebun Benih...
Teknik Seleksi Benih dan Bibit Cengkeh (Syzygium aromaticum L) di Kebun Benih...Teknik Seleksi Benih dan Bibit Cengkeh (Syzygium aromaticum L) di Kebun Benih...
Teknik Seleksi Benih dan Bibit Cengkeh (Syzygium aromaticum L) di Kebun Benih...
Yos F. da-Lopes
 
Manajemen Pemeliharaan Tanaman Kakao Melalui Pemangkasan Pemupukan Panen Seri...
Manajemen Pemeliharaan Tanaman Kakao Melalui Pemangkasan Pemupukan Panen Seri...Manajemen Pemeliharaan Tanaman Kakao Melalui Pemangkasan Pemupukan Panen Seri...
Manajemen Pemeliharaan Tanaman Kakao Melalui Pemangkasan Pemupukan Panen Seri...
Yos F. da-Lopes
 
DISTRIBUSI KELOMPOK TELUR PENGGEREK JAGUNG ASIA Ostrinia furnacalis (LEPIDOPT...
DISTRIBUSI KELOMPOK TELUR PENGGEREK JAGUNG ASIA Ostrinia furnacalis (LEPIDOPT...DISTRIBUSI KELOMPOK TELUR PENGGEREK JAGUNG ASIA Ostrinia furnacalis (LEPIDOPT...
DISTRIBUSI KELOMPOK TELUR PENGGEREK JAGUNG ASIA Ostrinia furnacalis (LEPIDOPT...
Yos F. da-Lopes
 
Usaha usaha pelestarian lingkungan hidup
Usaha usaha pelestarian lingkungan hidupUsaha usaha pelestarian lingkungan hidup
Usaha usaha pelestarian lingkungan hidup
Yos F. da-Lopes
 
Pencemaran dan perubahan lingkungan
Pencemaran dan perubahan lingkunganPencemaran dan perubahan lingkungan
Pencemaran dan perubahan lingkungan
Yos F. da-Lopes
 
Parameter pencemaran dan perubahan lingkungan akibat pencemaran
Parameter pencemaran dan perubahan lingkungan akibat pencemaranParameter pencemaran dan perubahan lingkungan akibat pencemaran
Parameter pencemaran dan perubahan lingkungan akibat pencemaran
Yos F. da-Lopes
 
Konsep bioindikator dan contoh bioindokator (ppt)
Konsep bioindikator dan contoh bioindokator (ppt)Konsep bioindikator dan contoh bioindokator (ppt)
Konsep bioindikator dan contoh bioindokator (ppt)
Yos F. da-Lopes
 

More from Yos F. da-Lopes (10)

Kesesuaian Rumput Raja (Panicum maximum Jacq.) dan Alang-Alang (Imperata cyli...
Kesesuaian Rumput Raja (Panicum maximum Jacq.) dan Alang-Alang (Imperata cyli...Kesesuaian Rumput Raja (Panicum maximum Jacq.) dan Alang-Alang (Imperata cyli...
Kesesuaian Rumput Raja (Panicum maximum Jacq.) dan Alang-Alang (Imperata cyli...
 
Manajemen Pembuatan Pupuk Organik Padat
Manajemen Pembuatan Pupuk Organik Padat Manajemen Pembuatan Pupuk Organik Padat
Manajemen Pembuatan Pupuk Organik Padat
 
Manajemen Panen dan Pasca Panen Tanaman Kakao Di Pusat Pembelajaran Kakao (Cl...
Manajemen Panen dan Pasca Panen Tanaman Kakao Di Pusat Pembelajaran Kakao (Cl...Manajemen Panen dan Pasca Panen Tanaman Kakao Di Pusat Pembelajaran Kakao (Cl...
Manajemen Panen dan Pasca Panen Tanaman Kakao Di Pusat Pembelajaran Kakao (Cl...
 
Teknik Seleksi Benih dan Bibit Cengkeh (Syzygium aromaticum L) di Kebun Benih...
Teknik Seleksi Benih dan Bibit Cengkeh (Syzygium aromaticum L) di Kebun Benih...Teknik Seleksi Benih dan Bibit Cengkeh (Syzygium aromaticum L) di Kebun Benih...
Teknik Seleksi Benih dan Bibit Cengkeh (Syzygium aromaticum L) di Kebun Benih...
 
Manajemen Pemeliharaan Tanaman Kakao Melalui Pemangkasan Pemupukan Panen Seri...
Manajemen Pemeliharaan Tanaman Kakao Melalui Pemangkasan Pemupukan Panen Seri...Manajemen Pemeliharaan Tanaman Kakao Melalui Pemangkasan Pemupukan Panen Seri...
Manajemen Pemeliharaan Tanaman Kakao Melalui Pemangkasan Pemupukan Panen Seri...
 
DISTRIBUSI KELOMPOK TELUR PENGGEREK JAGUNG ASIA Ostrinia furnacalis (LEPIDOPT...
DISTRIBUSI KELOMPOK TELUR PENGGEREK JAGUNG ASIA Ostrinia furnacalis (LEPIDOPT...DISTRIBUSI KELOMPOK TELUR PENGGEREK JAGUNG ASIA Ostrinia furnacalis (LEPIDOPT...
DISTRIBUSI KELOMPOK TELUR PENGGEREK JAGUNG ASIA Ostrinia furnacalis (LEPIDOPT...
 
Usaha usaha pelestarian lingkungan hidup
Usaha usaha pelestarian lingkungan hidupUsaha usaha pelestarian lingkungan hidup
Usaha usaha pelestarian lingkungan hidup
 
Pencemaran dan perubahan lingkungan
Pencemaran dan perubahan lingkunganPencemaran dan perubahan lingkungan
Pencemaran dan perubahan lingkungan
 
Parameter pencemaran dan perubahan lingkungan akibat pencemaran
Parameter pencemaran dan perubahan lingkungan akibat pencemaranParameter pencemaran dan perubahan lingkungan akibat pencemaran
Parameter pencemaran dan perubahan lingkungan akibat pencemaran
 
Konsep bioindikator dan contoh bioindokator (ppt)
Konsep bioindikator dan contoh bioindokator (ppt)Konsep bioindikator dan contoh bioindokator (ppt)
Konsep bioindikator dan contoh bioindokator (ppt)
 

Recently uploaded

UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 

Recently uploaded (20)

UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 

Tipe tipe ekosistem dan kerawanannya

  • 2. PENGERTIAN EKOSISTEM Ekosistem adalah: Suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi.
  • 3. PENGERTIAN EKOSISTEM Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unit biosistem yang melibatkan interaksi timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik sehingga aliran energi menuju kepada suatu struktur biotik tertentu dan terjadi suatu siklus materi antara organisme dan anorganisme. • Matahari sebagai sumber dari semua energi yang ada. Dalam ekosistem, organisme dalam komunitas berkembang bersama-sama dengan lingkungan fisik sebagai suatu sistem. • Organisme akan beradaptasi dengan lingkungan fisik, sebaliknya organisme juga memengaruhi lingkungan fisik untuk keperluan hidup.
  • 4. HUKUM TOLERANSI • Panda dapat hidup di ekosistem dengan kondisi apapun asalkan dalam ekosistem tersebut terdapat bambu sebagai sumber makanannya. Misalnya: Panda memiliki toleransi yang luas terhadap suhu, namun memiliki toleransi yang sempit terhadap makanannya, yaitu bambu. Dengan Demikian: Kehadiran, kelimpahan, dan penyebaran suatu spesies dalam ekosistem ditentukan oleh tingkat ketersediaan sumber daya serta kondisi faktor kimiawi dan fisis yang harus berada dalam kisaran yang dapat ditoleransi oleh spesies tersebut, inilah yang disebut dengan “Hukum Toleransi” Berbeda dengan makhluk hidup yang lain, manusia dapat memperlebar kisaran toleransinya karena kemampuannya untuk berpikir, mengembangkan teknologi dan memanipulasi alam.
  • 5. EKOSISTEM MENURUT PARA AHLI BIOLOGI Ekosistem yaitu suatu unit ekologi (An Ecological Unit) yang didalam sistemnya terdapat sebuah struktur-struktur & fungsinya masing- masing, dan dapat mempengaruhi suatu timbal balik diantaranya. A.G. Tansley (1935) Ekosistem merupakan suatu unit fungsional dasar dalam ekologi, yang di dalamnya terdapat sebuah organisme (hewan, tumbuhan & manusia) & lingkungannya (lingkungan biotik & abiotik) dimana antara keduanya saling memengaruhi satu sama lain. Odum (1993) Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk karena adanya hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Soemarwoto (1983) Ekosistem yaitu suatu tatanan hidup yang menjadi satu yang utuh dengan menyeluruh antara semua unsur lingkungan hidup dan saling mempengaruhi. UU Lingkungan Hidup (1997)
  • 6. EKOSISTEM DIPELAJARI MELALUI FUNGSINYA • Volume dan tingkat aliran berbagai elemen, seperti karbon, nitrogen, phospor, dan sebagainya dalam ekosistem; • Besarnya dan tingkat aliran energi melalui ekosistem; • Proses-proses perubahan lingkungan abiotik oleh pengaruh organisme; • Proses yang terjadi karena lingkungan abiotik mempengaruhi lingkungan biotik; • Peristiwa yang mengatur tingkat populasi. Yang dimaksud dengan fungsi ekosistem adalah:
  • 7. EKOSISTEM DIPELAJARI MELALUI STRUKTURNYA • Jenis, jumlah dan distribusi tanaman dan hewan. • Jenis, banyaknya dan distribusi komponen abiotik, seperti oksigen (O2), karbondioksida (CO2), air (H2O), panas, nitrat, sinar matahari dan lainnya. Yang dimaksud sebagai struktur ekosistem adalah:
  • 8. KOMPONEN PEMBENTUK EKOSISTEM  Komponen-komponen pembentuk ekosistem adalah: Komponen Biotik dan Komponen Abiotik  Komponen tersebut berada pada suatu tempat dan berinteraksi membentuk suatu kesatuan ekosistem yang teratur. Misalnya, pada suatu ekosistem akuarium. Ekosistem ini terdiri dari: • Ikan sebagai komponen heterotrof • Tumbuhan air sebagai komponen autotrof • Plankton yang terapung di air sebagai komponen pengurai • Air, pasir, batu, mineral dan oksigen yang terlarut dalam air sebagai komponen abiotik Ekosistem aquarium
  • 9. A. KOMPONEN ABIOTIK Adalah komponen fisik dan kimia yang merupakan medium atau substrat tempat berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan tempat hidup. Sebagian besar bervariasi dalam ruang dan waktunya. Dapat berupa bahan organik, senyawa anorganik, dan faktor-faktor yang memengaruhi distribusi organisme, yaitu: suhu, air, garam, cahaya matahari, tanah dan batu, klim. Komponen Abiotik atau komponen tak hidup
  • 10. PENGARUH SUHU-AIR- GARAM SUHU Mempengaruhi proses biologi organisme. Mamalia dan unggas membutuhkan energi untuk meregulasi temperatur dalam tubuhnya. AIR Ketersediaan air memengaruhi distribusi organisme. Organisme di gurun beradaptasi terhadap ketersediaan air di gurun. GARAM Konsentrasi garam memengaruhi kesetimbangan air dalam organisme melalui osmosis. Beberapa organisme teresterial beradaptasi dengan lingkungan dengan kandungan garam tinggi.
  • 11. CAHAYA MATAHARI - TANAH & BATU - IKLIM Cahaya matahari • Intensitas dan kualitas cahaya memengaruhi proses fotosintesis. • Air dapat menyerap cahaya sehingga pada lingkungan air, fotosintesis terjadi di sekitar permukaan yang terjangkau cahaya matahari. • Di gurun, intensitas cahaya yang besar membuat peningkatan suhu sehingga hewan dan tumbuhan tertekan. Tanah & batu Beberapa karakteristik tanah yang meliputi struktur fisik, pH, dan komposisi mineral membatasi penyebaran organisme berdasarkan pada kandungan sumber makanannya di tanah. Iklim Iklim adalah kondisi cuaca dalam jangka waktu lama dalam suatu area. Iklim makro meliputi iklim global, regional dan lokal. Iklim mikro meliputi iklim dalam suatu daerah yang dihuni komunitas tertentu.
  • 12. B. Komponen Biotik  Komponen biotik adalah suatu komponen yang menyusun suatu ekosistem berupa makhluk hidup ( organisme) Berdasarkan peran dan fungsinya, makhluk hidup dibedakan menjadi dua macam, yaitu: Heterotrof atau konsumen Pengurai atau decomposer.
  • 13. HETEROTROF ATAU KONS UMEN Komponen heterotrof terdiri dari organisme yang memanfaatkan bahan-bahan organik yang disediakan oleh organisme lain sebagai makanannya Komponen heterotrof disebut juga konsumen makro (fagotrof) karena makanan yang dimakan berukuran lebih kecil. Yang tergolong heterotrof adalah manusia, hewan, jamur, dan mikroba.
  • 14. PENGURAI ATAU DEKOMPOSER • Organisme pengurai menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan yang sederhana yang dapat digunakan kembali oleh produsen. • Yang tergolong pengurai adalah bakteri dan jamur. • Ada pula pengurai yang disebut detritivor, yaitu hewan pengurai yang memakan sisa-sisa bahan organik, contohnya adalah kutu kayu. Pengurai disebut juga konsumen makro (sapotrof) karena makanan yang dimakan berukuran lebih besar. Pengurai atau dekomposer adalah organisme yang menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme mati.
  • 15. TIPE DEKOMPOSISI 1. Aerobik • Oksigen adalah penerima elektron (oksidan) 2. Anaerobik • Oksigen tidak terlibat, bahan organik sebagai penerima elektron (oksidan) 3. Fermentasi • Anaerobik namun bahan organik yang teroksidasi juga sebagai penerima elektron.
  • 16. KETERGANTUNGAN PADA EKOSISTEM Ketergantungan pada ekosistem dapat terjadi: Ketergantungan antar komponen biotik dapat terjadi melalui Rantai Makanan dan Jaring-Jaring Makanan Ketergantungan antara komponen biotik dan abiotik dapat terjadi melalui siklus materi, seperti: siklus karbon, siklus air, siklus nitrogen, dan siklus sulfur Antara komponen biotik Antara komponen biotik dan abiotik.
  • 17. RANTAI MAKANAN • Karena organisme pertama yang mampu menghasilkan zat makanan adalah tumbuhan maka tingkat trofi pertama selalu diduduki tumbuhan hijau sebagai produsen. • Tingkat selanjutnya adalah tingkat trofi kedua, terdiri atas hewan pemakan tumbuhan yang biasa disebut konsumen primer. • Hewan pemakan konsumen primer merupakan tingkat trofi ketiga, terdiri atas hewan-hewan karnivora. Tiap tingkat dari rantai makanan disebut tingkat trofi atau taraf trofi. Yaitu perpindahan materi dan energi melalui proses makan dan dimakan dengan urutan tertentu. Setiap pertukaran energi dari satu tingkat trofi ke tingkat trofi lainnya, sebagian energi akan hilang.
  • 18. CONTOH RANTAI MAKANAN Perpindahan materi dan energi melalui proses makan dan dimakan dengan urutan tertentu
  • 19. JARING-JARING MAKANAN Yaitu rantai-rantai makanan yang saling berhubungan satu sama lain sedemikian rupa sehingga membentuk seperi jaring-jaring. Jaring-jaring makanan terjadi karena setiap jenis makhluk hidup tidak hanya memakan satu jenis makhluk hidup tetapi juga memakan makhluk hidup lainnya.
  • 20. SIKLUS KARBON • Siklus karbon adalah siklus biogeokimia di mana karbon dipertukarkan antara biosfer, geosfer, hidrosfer, dan atmosfer Bumi (objek astronomis lainnya bisa jadi memiliki siklus karbon yang hampir sama meskipun hingga kini belum diketahui).
  • 21. SIKLUS AIR Siklus air atau siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi.
  • 22. SIKLUS NITROGEN • Siklus nitrogen adalah suatu proses konversi senyawa yang mengandung unsur nitrogen menjadi berbagai macam bentuk kimiawi yang lain. • Transformasi ini dapat terjadi secara biologis maupun non-biologis. • Beberapa proses penting pada siklus nitrogen, antara lain fiksasi nitrogen, mineralisasi, nitrifikasi, denitrifikasi.
  • 23. SIKLUS SULF UR • Daur belerang atau daur sulfur adalah salah satu bentuk daur biogeokimia. • Pengertian dan definisi lain dari daur belerang/sulfur yaitu perubahan sulfur dari hidrogen sulfida menjadi sulfur dioksida lalu menjadi sulfat dan kembali menjadi hidrogen sulfida lagi. • Sulfur di alam ditemukan dalam berbagai bentuk. • Dalam tanah sulfur ditemukan dalam bentuk mineral, di udara dalam bentuk gas sulfur dioksida dan di dalam tubuh organisme sebagai penyusun protein.
  • 24. TIPE-TIPE EKOSISTEM • Ekositem Air • Ekosisten Darat (terestrial ) • Ekosistem Buatan Secara umum ada tiga tipe ekosistem, yaitu
  • 25. EKOSISTEM AIR • Plankton, nekton, neuston, bentos, dan perifiton Ekosistem air atau perairan merupakan ekosistem yang komponen abiotiknya sebagai besar terdiri atas air, dan komponen biotiknya terdiri atas: • Ekosistem air tawar, ekosistem air laut, ekosistem estuary, ekosistem pantai, ekosistem sungai, ekosistem terumbu karang, ekosistem laut dalam, dan ekosistem lamun Contohnya:
  • 26. KOMPONEN BIOTIK EKOSISTEM AIR PLANKTON • Yaitu fitoplankton dan zooplankton, organisme ini dapat bergerak dan berpindah tempat secara pasif karena pengaruh arus air, seperti ganggung uniseluler dan protozoa. NEKTON • Yaitu organisme yang bergerak aktif seperti katak dan ikan NEUSTON • Yaitu organisme yang mengapung di permukaan air, seperti eceng gondok, serangga air, ganggang dan teratai BENTOS • Yaitu organisme yang berada di dasar perairan, seperti cacing, udang, ganggang dan kepiting, dan lain-lain. PERIFITON • Yaitu organisme yang melekat pada organisme lain seperti siput dan ganggang)
  • 28. EKOSISTEN DARAT (TERESTRIAL)  Contohnya: hutan hujan tropis, sabana, padang rumput, gurun, hutan gugur, taiga, tundra, dan karst (batu gamping atau gua).  Penentuan zona dalam ekosistem terestrial ditentukan oleh temperatur dan curah hujan.  Ekosistem terestrial dapat dikontrol oleh iklim dan gangguan.  Iklim sangat penting untuk menentukan mengapa suatu ekosistem terestrial berada pada suatu tempat tertentu.  Pola ekosistem dapat berubah akibat gangguan seperti petir, kebakaran, atau aktivitas manusia.
  • 29. EKOSISTEM BUATAN  Ekosistem buatan adalah ekosistem yang diciptakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya.  Ekosistem buatan mendapatkan subsidi energi dari luar, tanaman atau hewan peliharaan didominasi pengaruh manusia, dan memiliki keanekaragaman rendah.  Contoh ekosistem buatan adalah bendungan, hutan tanaman produksi seperti jati dan pinus, agroekosistem berupa sawah tadah hujan & sawah irigasi dan perkebunan sawit, ekosistem pemukiman seperti kota dan desa, ekosistem ruang angkasa.  Ekosistem kota memiliki metabolisme tinggi sehingga butuh energi yang banyak. Kebutuhan materi juga tinggi dan tergantung dari luar, serta memiliki pengeluaran yang eksesif seperti polusi dan panas.  Ekosistem ruang angkasa bukan merupakan suatu sistem tertutup yang dapat memenuhi sendiri kebutuhannya tanpa tergantung input dari luar. Semua ekosistem dan kehidupan selalu bergantung pada bumi. Bendungan Sawah irigasi Perkebunan sawit
  • 30. EKOSISTEM AIR TAWAR Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain: Variasi suhu tidak menyolok, penetrasi cahaya kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca. • Macam tumbuhan yang terbanyak adalah jenis ganggang, sedangkan lainnya tumbuhan biji. • Hampir semua filum hewan terdapat dalam air tawar. • Organisme yang hidup di air tawar pada umumnya telah beradaptasi.
  • 31. EKOSISTEM AIR LAUT Habitat laut (oseanik) ditandai oleh salinitas (kadar garam) yang tinggi dengan ion CI- mencapai 55% terutama di daerah laut tropik, karena suhunya tinggi dan penguapan besar. • Di daerah tropik, suhu laut sekitar 25 °C. • Perbedaan suhu bagian atas dan bawah tinggi, sehingga terdapat batas antara lapisan air yang panas di bagian atas dengan air yang dingin di bagian bawah yang disebut daerah termoklin.
  • 32. EKOSISTEM ESTUARI Estuari (muara) merupakan tempat bersatunya sungai dengan laut. • Estuari sering dipagari oleh lempengan lumpur intertidal yang luas atau rawa garam. • Ekosistem estuari memiliki produktivitas yang tinggi dan kaya akan nutrisi. • Komunitas tumbuhan yang hidup di estuari antara lain rumput rawa garam, ganggang, dan fitoplankton. • Komunitas hewannya antara lain berbagai cacing, kerang, kepiting, dan ikan.
  • 33. EKOSISTEM PANTAI Dinamakan demikian karena yang paling banyak tumbuh di gundukan pasir adalah tumbuhan Ipomoea pes caprae yang tahan terhadap hempasan gelombang dan angin. • Tumbuhan yang hidup di ekosistem ini menjalar dan berdaun tebal. Ipomoea pes caprae
  • 34. EKOSISTEM SUNGAI Sungai adalah suatu badan air yang mengalir ke satu arah. • Air sungai dingin dan jernih serta mengandung sedikit sedimen dan makanan. • Aliran air dan gelombang secara konstan memberikan oksigen pada air. • Suhu air bervariasi sesuai dengan ketinggian dan garis lintang. • Ekosistem sungai dihuni oleh hewan seperti ikan kucing, gurame, kura-kura, ular, buaya, dan lumba-lumba.
  • 35. EKOSISTEM TERUMBU KARANG Ekosistem ini terdiri dari coral yang berada dekat pantai. • Efisiensi ekosistem ini sangat tinggi. • Hewan-hewan yang hidup di karang memakan organisme mikroskopis dan sisa organik lain. • Berbagai invertebrata, mikro organisme, dan ikan, hidup di antara karang dan ganggang. • Herbivora seperti siput, landak laut, ikan, menjadi mangsa bagi gurita, bintang laut, dan ikan karnivora. • Kehadiran terumbu karang di dekat pantai membuat pantai memiliki pasir putih.
  • 36. EKOSISTEM LAUT DALAM Kedalamannya lebih dari 6.000 m. Biasanya terdapat lele laut dan ikan laut yang dapat mengeluarkan cahaya. Sebagai produsen terdapat bakteri yang bersimbiosis dengan karang tertentu.
  • 37. EKOSISTEM LAMUN Lamun atau seagrass adalah satu-satunya kelompok tumbuh-tumbuhan berbunga yang hidup di lingkungan laut. • Tumbuh-tumbuhan ini hidup di habitat perairan pantai yang dangkal. • Seperti halnya rumput di darat, lamun mempunyai tunas berdaun yang tegak dan tangkai-tangkai yang merayap yang efektif untuk berbiak. • Berbeda dengan tumbuh-tumbuhan laut lainnya (alga dan rumput laut), lamun berbunga, berbuah dan menghasilkan biji. • Lamun juga mempunyai akar dan sistem internal untuk mengangkut gas dan zat-zat hara. • Sebagai sumber daya hayati, lamun banyak dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.
  • 38. HUTAN HUJAN TROPIS  Hutan hujan tropis terdapat di daerah tropik dan subtropik, dengan ciri-cirinya adalah:  Curah hujan 200-225 cm per tahun.  Spesies pepohonan relatif banyak, jenisnya berbeda antara satu dengan yang lainnya tergantung letak geografisnya.  Tinggi pohon utama antara 20-40 m, cabang-cabang pohon tinggi dan berdaun lebat hingga membentuk tudung (kanopi).  Terjadi perubahan iklim mikro, yaitu iklim yang langsung terdapat di sekitar organisme.  Daerah tudung cukup mendapat sinar matahari, variasi suhu dan kelembapan tinggi, suhu sepanjang hari sekitar 25 °C.  Sering terdapat tumbuhan khas, yaitu liana (rotan) dan anggrek sebagai epifit.  Hewannya antara lain, kera, burung, badak, babi hutan, harimau, dan burung hantu.
  • 39. SABANA Sabana dari daerah tropik terdapat di wilayah dengan curah hujan 40 – 60 inci per tahun, tetapi temperatur dan kelembaban masih tergantung musim. • Sabana yang terluas di dunia terdapat di Afrika; namun di Australia juga terdapat sabana yang luas. • Hewan yang hidup di sabana antara lain serangga dan mamalia seperti zebra, singa, dan hyena.
  • 40. PADANG RUMPUT Padang rumput terdapat di daerah yang terbentang dari daerah tropik ke subtropik, dengan ciri-cirinya adalah: • Curah hujan kurang lebih 25-30 cm per tahun, hujan turun tidak teratur, porositas (peresapan air) tinggi, dan drainase (aliran air) cepat. • Tumbuhan yang ada terdiri atas tumbuhan terna (herbs) dan rumput yang keduanya tergantung pada kelembapan. • Hewannya antara lain: bison, zebra, singa, anjing liar, serigala, gajah, jerapah, kangguru, serangga, tikus dan ular.
  • 41. GURUN Gurun terdapat di daerah tropik yang berbatasan dengan padang rumput. Ciri-ciri ekosistem gurun adalah: • Gersang dan curah hujan rendah (25 cm/tahun). • Perbedaan suhu antara siang dan malam sangat besar. • Tumbuhan semusim yang terdapat di gurun berukuran kecil. Selain itu, di gurun dijumpai pula tumbuhan menahun berdaun seperti duri contohnya kaktus, atau tak berdaun dan memiliki akar panjang serta mempunyai jaringan untuk menyimpan air. • Hewan yang hidup di gurun antara lain rodentia, semut, ular, kadal, katak, kalajengking, dan beberapa hewan nokturnal lain.
  • 42. HUTAN GUGUR Hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedang yang memiliki empat musim, ciri-cirinya adalah: • Curah hujan merata sepanjang tahun. • Jenis pohon sedikit (10 s/d 20) dan tidak terlalu rapat. • Hewan yang terdapat di hutam gugur antara lain rusa, beruang, rubah, bajing, burung pelatuk, dan rakun (sebangsa luak).
  • 43. TAIGA Taiga terdapat di belahan bumi sebelah utara dan di pegunungan daerah tropik, ciri-cirinya adalah: • Suhu di musim dingin rendah. • Merupakan hutan yang tersusun atas satu spesies seperti konifer, pinus, dan sejenisnya. • Semak dan tumbuhan basah sedikit sekali • Hewannya antara lain moose, beruang hitam, ajag, dan burung-burung yang bermigrasi ke selatan pada musim gugur.
  • 44. TUNDRA Tundra terdapat di belahan bumi sebelah utara di dalam lingkaran kutub utara dan terdapat di puncak-puncak gunung tinggi. • Pertumbuhan tanaman di daerah ini hanya 60 hari. • Contoh tumbuhan yang dominan adalah sphagnum, liken, tumbuhan biji semusim, tumbuhan perdu, dan rumput alang-alang. • Pada umumnya, tumbuhannya mampu beradaptasi dengan keadaan yang dingin.
  • 45. KARST (BATU GAMPING / GUA)  Karst berawal dari nama kawasan batu gamping di wilayah Yugoslavia.  Kawasan karst di Indonesia rata-rata mempunyai ciri-ciri yang hampir sama yaitu:  Tanahnya kurang subur untuk pertanian, sensitif terhadap erosi, mudah longsor, bersifat rentan dengan pori-pori aerasi yang rendah, gaya permeabilitas yang lamban dan didominasi oleh pori-pori mikro.  Ekosistem karst mengalami keunikan tersendiri, dengan keragaman aspek biotis yang tidak dijumpai di ekosistem lain.
  • 46. KERAWANAN EKOSISTEM Kemunduran (degradasi) ekosistem adalah menurunnya fungsi ekosistem yang disebabkan oleh kerawanan. Degradasi ini dapat dilihat dari menurunnya kualitas dan kuantitas fungsi ekosistem. Kerawanan yang menimbulkan degradasi fungsi ekosistem dapat disebabkan oleh dua macam hal yaitu Peristiwa Alami dan karena Kegiatan Manusia.
  • 47. DEGRADASI EKOSISTEM OLEH PERISTIWA ALAMI • Kebakaran • Pemangsaan • Badai topan • Letusan gunung berapi • Banjir • Kekeringan • Wabah penyakit tanaman • Longsor dan pergeseran. Penyebab alami ini dapat dibedakan menjadi:
  • 48. DEGRADASI EKOSISTEM OLEH KEGIATAN MANUSIA • Kehutanan • Pertanian • Perumputan • Pertambangan • Pengembangan sumber daya air • Konstruksi jalan raya, dan • Urbanisasi Bentuk aktivitas manusia yang menyebabkan degradasi adalah aktifitas dalam bidang: