Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang tipe-tipe ekosistem dan komponen yang membentuknya. Terdapat tiga tipe ekosistem yaitu ekosistem air, ekosistem darat, dan ekosistem buatan. Setiap ekosistem terdiri atas komponen biotik seperti tumbuhan dan hewan, serta komponen abiotik seperti suhu, air, dan cahaya matahari. Komponen-komponen tersebut berinteraksi secara dinamis melalui rantai makanan
Hutan mangrove adalah hutan yang tumbuh di pantai, biasanya terdapat di teluk dan muara sungai dengan ciri:
1. Tidak terpengaruh iklim
2. Dipengaruhi pasang surut
3. Tergenang air laut
4. Tanah rendah pantai
5. Tidak mempunyai struktur tajuk
Hutan mangrove adalah hutan yang tumbuh di pantai, biasanya terdapat di teluk dan muara sungai dengan ciri:
1. Tidak terpengaruh iklim
2. Dipengaruhi pasang surut
3. Tergenang air laut
4. Tanah rendah pantai
5. Tidak mempunyai struktur tajuk
Adaptasi Perubahan Iklim di Kawasan Pesisir dan NDCCIFOR-ICRAF
Presented by Dra. Sri Tantri Arundhati, M.Sc, Direktur Adaptasi Perubahan Iklim, KLHK at Webinar - Coastal Zone Rehabilitation for Low Carbon Development on 31 March 2022.
PPT PENCEMARAN LINGKUNGAN ( Yani Sutriyani ) Zayyin Nihayah
ini adalah ppt yang menjelaskan tentang materi pencemaran lingkungan yang dilengkapi dengan media pembelajaran yang dapat mendukung para siswa agar lebih mudah memahami materi.... semalat mempelajari...
Adaptasi Perubahan Iklim di Kawasan Pesisir dan NDCCIFOR-ICRAF
Presented by Dra. Sri Tantri Arundhati, M.Sc, Direktur Adaptasi Perubahan Iklim, KLHK at Webinar - Coastal Zone Rehabilitation for Low Carbon Development on 31 March 2022.
PPT PENCEMARAN LINGKUNGAN ( Yani Sutriyani ) Zayyin Nihayah
ini adalah ppt yang menjelaskan tentang materi pencemaran lingkungan yang dilengkapi dengan media pembelajaran yang dapat mendukung para siswa agar lebih mudah memahami materi.... semalat mempelajari...
Kesesuaian Rumput Raja (Panicum maximum Jacq.) dan Alang-Alang (Imperata cyli...Yos F. da-Lopes
Informasi tentang perilaku serangga pada tananam inang alternatif penting dalam strategi manajemen resistensi serangga. Untuk itu, penelitian di rumah kaca dan laboratorium dilakukan untuk mengetahui preferensi oviposisi O. furnacalis pada rumput raja, alang-alang, dan jagung serta pertumbuhan dan perkembangannya pada rumput raja sebagai inang alternatif yang disukai untuk oviposisi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa umumnya jagung paling disukai oleh O. furnacalis untuk oviposisi dibandingkan pada tanaman inang alternatifnya dengan urutan: jagung > rumput raja > alang-alang. Ketika tidak ada tanaman jagung (21 HST), rumput raja (21 HST) maupun alang-alang (21 HST) memberikan respon positif terhadap oviposisi: rumput raja (proporsi = 0,731; OPI = 46,17) > alang-alang (proprosi = 0,60; OPI = 19,94). Ketika ada tanaman jagung (21 HST), rumput raja (21 HST) dan alang-alang (21 HST) memberikan respon negatif terhadap oviposisi dibandingkan dengan jagung namun respon ini relatif terhadap umur tanaman. Pada umur 35 HST, rumput raja memberikan respon positif bagi O. furnacalis untuk oviposisi (proporsi = 0,692; OPI = 37,57) dibandingkan pada jagung (proporsi = 0,301; OPI = -38,780) dan alang-alang (proporsi = 0.174; OPI = -65,183). Hasil ini mengindikasikan bahwa pada kondisi tertentu tanaman inang alternatif tersebut dapat dimanfaatkan oleh O. furnacalis untuk bertahan hidup. Rumput raja mampu mendukung pertumbuhan dan perkembangan larva O. furnacalis hingga dewasa. Meskipun ada penghambatan berat larva (± 19%) dan penurunan berat pupa (± 29%) dibandingkan dengan pada jagung, keberhasilan hidup larva pada rumput raja relatif sama dengan pada jagung dan pakan buatan yaitu di atas 80%. Stadium larva (7-14 hari) dan stadium pupa (5-7 hari) O. furnacalis yang makan pada batang rumput raja relatif sama dengan yang makan pada batang jagung dan pakan buatan. Hasil ini menunjukkan bahwa terdapat sinkronisasi antara kemunculan dewasa pada rumput raja dan kemunculan dewasa pada jagung sehingga kemungkinan perkawinan antara dewasa dari tanaman jagung dan rumput raja dapat terjadi. Seks ratio dewasa yang terbentuk memberikan perbandingan yang relatif normal antara jantan dan betina (1:1 pada jagung dan pakan buatan; mendekati 1:2 pada rumput raja). Hasil penelitian ini dapat menjadi data awal untuk penelitian selanjutnya tentang potensi rumput raja sebagai refugia bagi O. furnacalis dalam strategi manajemen resistensi.
Bertambahanya jumlah penduduk tanpa kesadaran pengelolaan limbah yang baik, membuat volume limbah semakin menumpuk sehingga berdampak buruk bagi lingkungan hidup manusia. Salah satu solusi mengatasi persoalan tersebut ialah dengan pengelolaan limbah, salah satu diantaranya adalah mengubah beberapa jenis limbah menjadi pupuk organik, Pengunaan pupuk organic merupakan salah satu cara untuk mengembalikan kesuburan tanah dan hasil tanaman akan lebih sehat dikonsumsi karena berasal dari bahan-bahan alami. Pupuk organik dapat berupa padat dan cairan yang digunakan dengan takaran yang berbeda-beda tergantung jenis komoditasnya.
Manajemen Panen dan Pasca Panen Tanaman Kakao Di Pusat Pembelajaran Kakao (Cl...Yos F. da-Lopes
Mutu produk olahan kakao selain ditentukan oleh proses produksi dari bahan jadi tersebut, juga ditentukan oleh proses panen dan penanganan pasca panen. Pentingnya peran panen dan penanganan pasca panen dalam menjaga kesehatan tanaman serta menjamin muta produk biji kakao,
Teknik Seleksi Benih dan Bibit Cengkeh (Syzygium aromaticum L) di Kebun Benih...Yos F. da-Lopes
Salah teknik budidaya untuk menghasilkan tanaman cengkehyang berproduksi tinggi baik kuantitas maupun kualitasadalah melalui seleksi benih dan seleksi bibit yang baik dan benar. Hal ini dikarenakan benih cengkeh merupakan benih rekalsitran, yaitu benih yang cepat rusak apabila diturunkan kadar airnya, dan tidak tahan disimpan pada suhu dan kelembaban rendah, karena itu, benih perlu perlakuan khusus untuk keberhasilan dalam penyediaan bibit yang bermutu untuk ditanam atau dibudidayakan. Seleksi benih yang baik belum menjamin bahwa semua bibit dihasilkan dari benih itu akan baik pula. Dengan demikian, seleksi bibit juga harus dilakukan sebelum ditanam.Untuk dapat melakukan seleksi benih dan seleksi bibit dengan baik dan benar perlu pengetahuan, pengalaman, dan ketrampilan yang memadai.
Manajemen Pemeliharaan Tanaman Kakao Melalui Pemangkasan Pemupukan Panen Seri...Yos F. da-Lopes
Tanaman Kakao (Theobroma cacao L) Merupakan salah satu komoditas perkebunan yang memiliki peranan penting dalam meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani di Indonesia khususnya yang sampai saat ini komoditas kakao tersebut masih memiliki prospek yang cukup baik di pasar Internasional.
DISTRIBUSI KELOMPOK TELUR PENGGEREK JAGUNG ASIA Ostrinia furnacalis (LEPIDOPT...Yos F. da-Lopes
Penggerek Jagung Asia, Ostrinia furnacalis Guenée (Asian Corn Borer, ACB), dikenal sebagai hama penting tanaman jagung baik pada fase vegetatif maupun fase generatif. Pada fase generatif, keputusan pengelolaan jagung didasarkan kepadatan massa telur serangga hama ini. Dengan demikian, studi penyebaran massa telur ACB dilakukan pada tanaman jagung di Kebun Pendidikan, Penelitian, dan Pengembangan Pertanian (KP4) Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, 10 Desember sampai 18 Desember 2011. Penyampelan dilakukan terhadap jumlah massa telur pada setiap tanaman sampel. Pola sebaran dianalisis menggunakan rasio varians terhadap mean, indeks Morisita, dan parameter binomial negatif (k). Sebaran mengelompok terutama ditemukan pada kebun, termasuk sebaran vertikal dan sebaran horizontal. Selama periode penyampelan, derajat pengelompokkan cenderung menurun (nilai-k meningkat, Indeks Morisita menurun) dan ada kemungkinan bergerak menuju acak sesuai kondisi lingkungan. Tidak ada perbedaan kepadatan populasi pada bagian pinggir dan bagian tengah kebun tetapi derajat pengelompokkan yang lebih tinggi ditemukan pada bagian pinggir kebun (k = 7,54; IM = 1,14) daripada bagian tengah kebun (k = 4.77; IM = 1,21). Informasi tentang penyebaran massa telur ACB ini dapat digunakan untuk menjelaskan biologi dan ekologi serangga tersebut dan pengembangan strategi manajemen hama yang efektif.
Kerusakan lingkungan hidup bila terus berlangsung, pada suatu ketika akan menimbulkan malapetaka besar bagi kehidupan manusia. Berbagai organisasi lingkungan hidup baik yang berskala internasional, nasional, dan daerah, tidak henti-hentinya menyuarakan penyelamatan lingkungan hidup untuk keselamatan manusia di masa kini maupun di masa akan datang. Di samping organisasi lingkungan hidup, pemerintah di masing-masing negara pun telah banyak melakukan berbagai usaha untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup, termasuk diantaranya Indonesia.
Pencemaran atau polusi adalah Segala perubahan yang tidak dikehendakipada sifat - sifat udara, air, tanah,atau makanan yang dapatmempengaruhi keselamatan makhlukhidup. Zat pencemar disebut Polutan.
Parameter pencemaran dan perubahan lingkungan akibat pencemaranYos F. da-Lopes
Beberapa parameter yang digunakan untuk mengidentifikasi terjadinya pencemaran lingkungan, serta mengetahui tingkat pencemaran itu. Contoh parameter-parameter yang digunakan sebagai indikator pencemaran lingkungan adalah Parameter Kimia, Parameter Biokimia, Parameter Fisik, Parameter Biologi.
Konsep bioindikator dan contoh bioindokator (ppt)Yos F. da-Lopes
Bioindikator berasal dari dua kata yaitu bio dan indicator:
Bio artinya mahluk hidup seperti hewan, tumbuhan dan mikroba. Indicator artinya variable yang dapat digunakan untuk mengevaluasi keadaan atau status dan memungkinkan dilakukannya pengukuran terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu. Jadi bioindikator adalah komponen biotik (mahluk hidup) yang dijadikan sebagai indikator. Bioindikator juga merupakan indikator biotis yang dapat menunjukkan waktu dan lokasi, kondisi alam (bencana alam), serta perubahan kualitas lingkungan yang telah terjadi karena aktifitas manusia.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
2. PENGERTIAN EKOSISTEM
Ekosistem adalah:
Suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh
hubungan timbal balik tak terpisahkan
antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Suatu tatanan kesatuan secara utuh dan
menyeluruh antara segenap unsur lingkungan
hidup yang saling memengaruhi.
3. PENGERTIAN EKOSISTEM
Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap
unit biosistem yang melibatkan interaksi timbal balik
antara organisme dan lingkungan fisik sehingga aliran energi
menuju kepada suatu struktur biotik tertentu dan terjadi
suatu siklus materi antara organisme dan anorganisme.
• Matahari sebagai sumber dari semua energi yang ada.
Dalam ekosistem, organisme dalam komunitas berkembang
bersama-sama dengan lingkungan fisik sebagai suatu sistem.
• Organisme akan beradaptasi dengan lingkungan fisik, sebaliknya organisme
juga memengaruhi lingkungan fisik untuk keperluan hidup.
4. HUKUM TOLERANSI
• Panda dapat hidup di ekosistem dengan kondisi apapun
asalkan dalam ekosistem tersebut terdapat bambu sebagai
sumber makanannya.
Misalnya: Panda memiliki toleransi yang luas terhadap suhu,
namun memiliki toleransi yang sempit terhadap makanannya,
yaitu bambu. Dengan Demikian:
Kehadiran, kelimpahan, dan penyebaran suatu spesies dalam ekosistem ditentukan oleh
tingkat ketersediaan sumber daya serta kondisi faktor kimiawi dan fisis yang harus
berada dalam kisaran yang dapat ditoleransi oleh spesies tersebut, inilah yang disebut
dengan “Hukum Toleransi”
Berbeda dengan makhluk hidup yang lain, manusia dapat memperlebar
kisaran toleransinya karena kemampuannya untuk berpikir,
mengembangkan teknologi dan memanipulasi alam.
5. EKOSISTEM MENURUT PARA
AHLI BIOLOGI
Ekosistem yaitu suatu unit ekologi (An Ecological Unit) yang didalam
sistemnya terdapat sebuah struktur-struktur & fungsinya masing-
masing, dan dapat mempengaruhi suatu timbal balik diantaranya.
A.G. Tansley
(1935)
Ekosistem merupakan suatu unit fungsional dasar dalam ekologi, yang
di dalamnya terdapat sebuah organisme (hewan, tumbuhan &
manusia) & lingkungannya (lingkungan biotik & abiotik) dimana antara
keduanya saling memengaruhi satu sama lain.
Odum
(1993)
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk karena adanya
hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Soemarwoto
(1983)
Ekosistem yaitu suatu tatanan hidup yang menjadi satu yang utuh
dengan menyeluruh antara semua unsur lingkungan hidup dan saling
mempengaruhi.
UU Lingkungan
Hidup (1997)
6. EKOSISTEM DIPELAJARI MELALUI
FUNGSINYA
• Volume dan tingkat aliran berbagai elemen,
seperti karbon, nitrogen, phospor, dan
sebagainya dalam ekosistem;
• Besarnya dan tingkat aliran energi melalui
ekosistem;
• Proses-proses perubahan lingkungan abiotik
oleh pengaruh organisme;
• Proses yang terjadi karena lingkungan abiotik
mempengaruhi lingkungan biotik;
• Peristiwa yang mengatur tingkat populasi.
Yang
dimaksud
dengan fungsi
ekosistem
adalah:
7. EKOSISTEM DIPELAJARI MELALUI
STRUKTURNYA
• Jenis, jumlah dan distribusi
tanaman dan hewan.
• Jenis, banyaknya dan distribusi
komponen abiotik, seperti
oksigen (O2), karbondioksida
(CO2), air (H2O), panas, nitrat,
sinar matahari dan lainnya.
Yang dimaksud
sebagai struktur
ekosistem
adalah:
8. KOMPONEN
PEMBENTUK EKOSISTEM
Komponen-komponen pembentuk ekosistem adalah: Komponen
Biotik dan Komponen Abiotik
Komponen tersebut berada pada suatu tempat dan berinteraksi
membentuk suatu kesatuan ekosistem yang teratur.
Misalnya, pada suatu ekosistem akuarium.
Ekosistem ini terdiri dari:
• Ikan sebagai komponen heterotrof
• Tumbuhan air sebagai komponen autotrof
• Plankton yang terapung di air sebagai komponen pengurai
• Air, pasir, batu, mineral dan oksigen yang terlarut dalam air
sebagai komponen abiotik
Ekosistem
aquarium
9. A. KOMPONEN ABIOTIK
Adalah komponen fisik dan kimia yang merupakan
medium atau substrat tempat berlangsungnya
kehidupan, atau lingkungan tempat hidup.
Sebagian besar bervariasi dalam ruang dan
waktunya.
Dapat berupa bahan organik, senyawa anorganik,
dan faktor-faktor yang memengaruhi distribusi
organisme, yaitu: suhu, air, garam, cahaya
matahari, tanah dan batu, klim.
Komponen Abiotik atau komponen tak hidup
10. PENGARUH SUHU-AIR-
GARAM
SUHU
Mempengaruhi proses biologi organisme. Mamalia dan
unggas membutuhkan energi untuk meregulasi temperatur
dalam tubuhnya.
AIR
Ketersediaan air memengaruhi distribusi organisme.
Organisme di gurun beradaptasi terhadap ketersediaan air
di gurun.
GARAM
Konsentrasi garam memengaruhi kesetimbangan air dalam
organisme melalui osmosis. Beberapa organisme teresterial
beradaptasi dengan lingkungan dengan kandungan garam
tinggi.
11. CAHAYA MATAHARI - TANAH &
BATU - IKLIM
Cahaya
matahari
• Intensitas dan kualitas cahaya memengaruhi proses fotosintesis.
• Air dapat menyerap cahaya sehingga pada lingkungan air,
fotosintesis terjadi di sekitar permukaan yang terjangkau cahaya
matahari.
• Di gurun, intensitas cahaya yang besar membuat peningkatan
suhu sehingga hewan dan tumbuhan tertekan.
Tanah &
batu
Beberapa karakteristik tanah yang meliputi struktur fisik, pH, dan
komposisi mineral membatasi penyebaran organisme berdasarkan
pada kandungan sumber makanannya di tanah.
Iklim Iklim adalah kondisi cuaca dalam jangka waktu lama dalam suatu
area. Iklim makro meliputi iklim global, regional dan lokal. Iklim mikro
meliputi iklim dalam suatu daerah yang dihuni komunitas tertentu.
12. B. Komponen Biotik
Komponen biotik adalah suatu komponen yang menyusun suatu
ekosistem berupa makhluk hidup ( organisme)
Berdasarkan peran dan fungsinya, makhluk
hidup dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
Heterotrof atau konsumen
Pengurai atau decomposer.
13. HETEROTROF ATAU KONS
UMEN
Komponen heterotrof terdiri dari organisme yang
memanfaatkan bahan-bahan organik yang disediakan
oleh organisme lain sebagai makanannya
Komponen heterotrof disebut juga
konsumen makro (fagotrof) karena
makanan yang dimakan berukuran
lebih kecil.
Yang tergolong heterotrof
adalah manusia, hewan, jamur,
dan mikroba.
14. PENGURAI ATAU
DEKOMPOSER
• Organisme pengurai menyerap sebagian hasil
penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan
yang sederhana yang dapat digunakan kembali oleh
produsen.
• Yang tergolong pengurai adalah bakteri dan jamur.
• Ada pula pengurai yang disebut detritivor, yaitu
hewan pengurai yang memakan sisa-sisa bahan
organik, contohnya adalah kutu kayu.
Pengurai disebut
juga konsumen
makro (sapotrof)
karena makanan
yang dimakan
berukuran lebih
besar.
Pengurai atau dekomposer adalah organisme yang menguraikan
bahan organik yang berasal dari organisme mati.
15. TIPE DEKOMPOSISI
1. Aerobik
• Oksigen adalah penerima elektron
(oksidan)
2. Anaerobik
• Oksigen tidak terlibat, bahan organik
sebagai penerima elektron (oksidan)
3. Fermentasi
• Anaerobik namun bahan organik
yang teroksidasi juga sebagai
penerima elektron.
16. KETERGANTUNGAN PADA
EKOSISTEM
Ketergantungan pada
ekosistem dapat terjadi:
Ketergantungan antar komponen
biotik dapat terjadi melalui Rantai
Makanan dan Jaring-Jaring Makanan
Ketergantungan antara komponen biotik
dan abiotik dapat terjadi melalui siklus
materi, seperti: siklus karbon, siklus air,
siklus nitrogen, dan siklus sulfur
Antara komponen biotik
Antara komponen biotik
dan abiotik.
17. RANTAI MAKANAN
• Karena organisme pertama yang mampu menghasilkan zat
makanan adalah tumbuhan maka tingkat trofi pertama selalu
diduduki tumbuhan hijau sebagai produsen.
• Tingkat selanjutnya adalah tingkat trofi kedua, terdiri atas hewan
pemakan tumbuhan yang biasa disebut konsumen primer.
• Hewan pemakan konsumen primer merupakan tingkat trofi
ketiga, terdiri atas hewan-hewan karnivora.
Tiap tingkat dari rantai makanan
disebut tingkat trofi atau taraf trofi.
Yaitu perpindahan materi dan energi melalui proses makan dan
dimakan dengan urutan tertentu.
Setiap pertukaran energi dari satu tingkat trofi ke tingkat trofi lainnya, sebagian
energi akan hilang.
19. JARING-JARING
MAKANAN
Yaitu rantai-rantai makanan yang saling berhubungan satu sama lain sedemikian
rupa sehingga membentuk seperi jaring-jaring.
Jaring-jaring makanan terjadi karena setiap jenis makhluk hidup tidak hanya
memakan satu jenis makhluk hidup tetapi juga memakan makhluk hidup lainnya.
20. SIKLUS KARBON
• Siklus karbon adalah
siklus biogeokimia di
mana karbon
dipertukarkan antara
biosfer, geosfer, hidrosfer,
dan atmosfer Bumi (objek
astronomis lainnya bisa
jadi memiliki siklus karbon
yang hampir sama
meskipun hingga kini
belum diketahui).
21. SIKLUS AIR
Siklus air atau siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari
atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi
dan transpirasi.
22. SIKLUS NITROGEN
• Siklus nitrogen adalah
suatu proses konversi
senyawa yang
mengandung unsur
nitrogen menjadi
berbagai macam bentuk
kimiawi yang lain.
• Transformasi ini dapat
terjadi secara biologis
maupun non-biologis.
• Beberapa proses
penting pada siklus
nitrogen, antara lain
fiksasi nitrogen,
mineralisasi, nitrifikasi,
denitrifikasi.
23. SIKLUS SULF
UR
• Daur belerang atau daur
sulfur adalah salah satu
bentuk daur biogeokimia.
• Pengertian dan definisi lain
dari daur belerang/sulfur yaitu
perubahan sulfur dari
hidrogen sulfida menjadi
sulfur dioksida lalu menjadi
sulfat dan kembali menjadi
hidrogen sulfida lagi.
• Sulfur di alam ditemukan
dalam berbagai bentuk.
• Dalam tanah sulfur ditemukan dalam bentuk mineral, di udara dalam bentuk gas sulfur dioksida
dan di dalam tubuh organisme sebagai penyusun protein.
24. TIPE-TIPE EKOSISTEM
• Ekositem Air
• Ekosisten Darat (terestrial )
• Ekosistem Buatan
Secara umum ada tiga
tipe ekosistem, yaitu
25. EKOSISTEM AIR
• Plankton, nekton, neuston, bentos, dan perifiton
Ekosistem air atau perairan merupakan ekosistem yang
komponen abiotiknya sebagai besar terdiri atas air, dan
komponen biotiknya terdiri atas:
• Ekosistem air tawar, ekosistem air laut, ekosistem estuary, ekosistem
pantai, ekosistem sungai, ekosistem terumbu karang, ekosistem laut
dalam, dan ekosistem lamun
Contohnya:
26. KOMPONEN BIOTIK
EKOSISTEM AIR
PLANKTON
• Yaitu fitoplankton
dan zooplankton,
organisme ini
dapat bergerak
dan berpindah
tempat secara
pasif karena
pengaruh arus air,
seperti ganggung
uniseluler dan
protozoa.
NEKTON
• Yaitu organisme
yang bergerak
aktif seperti katak
dan ikan
NEUSTON
• Yaitu organisme
yang mengapung
di permukaan air,
seperti eceng
gondok, serangga
air, ganggang dan
teratai
BENTOS
• Yaitu organisme
yang berada di
dasar perairan,
seperti cacing,
udang, ganggang
dan kepiting, dan
lain-lain.
PERIFITON
• Yaitu organisme
yang melekat
pada organisme
lain seperti siput
dan ganggang)
28. EKOSISTEN DARAT
(TERESTRIAL)
Contohnya: hutan hujan tropis, sabana,
padang rumput, gurun, hutan gugur, taiga,
tundra, dan karst (batu gamping atau gua).
Penentuan zona dalam ekosistem terestrial
ditentukan oleh temperatur dan curah hujan.
Ekosistem terestrial dapat dikontrol oleh
iklim dan gangguan.
Iklim sangat penting untuk menentukan
mengapa suatu ekosistem terestrial berada
pada suatu tempat tertentu.
Pola ekosistem dapat berubah akibat
gangguan seperti petir, kebakaran, atau
aktivitas manusia.
29. EKOSISTEM BUATAN
Ekosistem buatan adalah ekosistem yang diciptakan manusia untuk
memenuhi kebutuhannya.
Ekosistem buatan mendapatkan subsidi energi dari luar, tanaman atau
hewan peliharaan didominasi pengaruh manusia, dan memiliki
keanekaragaman rendah.
Contoh ekosistem buatan adalah bendungan, hutan tanaman produksi
seperti jati dan pinus, agroekosistem berupa sawah tadah hujan &
sawah irigasi dan perkebunan sawit, ekosistem pemukiman seperti kota
dan desa, ekosistem ruang angkasa.
Ekosistem kota memiliki metabolisme tinggi sehingga butuh energi yang
banyak. Kebutuhan materi juga tinggi dan tergantung dari luar, serta
memiliki pengeluaran yang eksesif seperti polusi dan panas.
Ekosistem ruang angkasa bukan merupakan suatu sistem tertutup yang
dapat memenuhi sendiri kebutuhannya tanpa tergantung input dari luar.
Semua ekosistem dan kehidupan selalu bergantung pada bumi.
Bendungan
Sawah irigasi
Perkebunan sawit
30. EKOSISTEM AIR TAWAR
Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain:
Variasi suhu tidak menyolok, penetrasi
cahaya kurang, dan terpengaruh
oleh iklim dan cuaca.
• Macam tumbuhan yang terbanyak adalah
jenis ganggang, sedangkan lainnya tumbuhan biji.
• Hampir semua filum hewan terdapat dalam air tawar.
• Organisme yang hidup di air tawar pada umumnya
telah beradaptasi.
31. EKOSISTEM AIR LAUT
Habitat laut (oseanik) ditandai
oleh salinitas (kadar garam) yang tinggi
dengan ion CI- mencapai 55% terutama di
daerah laut tropik, karena suhunya tinggi dan
penguapan besar.
• Di daerah tropik, suhu laut sekitar 25 °C.
• Perbedaan suhu bagian atas dan bawah tinggi,
sehingga terdapat batas antara lapisan air yang
panas di bagian atas dengan air yang dingin di
bagian bawah yang disebut daerah termoklin.
32. EKOSISTEM ESTUARI
Estuari (muara) merupakan tempat bersatunya sungai dengan laut.
• Estuari sering dipagari oleh lempengan lumpur intertidal yang luas atau rawa garam.
• Ekosistem estuari memiliki produktivitas yang tinggi dan kaya akan nutrisi.
• Komunitas tumbuhan yang hidup di estuari antara lain rumput rawa
garam, ganggang, dan fitoplankton.
• Komunitas hewannya antara lain berbagai cacing, kerang, kepiting, dan ikan.
33. EKOSISTEM PANTAI
Dinamakan demikian karena yang paling banyak
tumbuh di gundukan pasir adalah tumbuhan Ipomoea
pes caprae yang tahan terhadap hempasan gelombang
dan angin.
• Tumbuhan yang hidup di ekosistem ini menjalar dan berdaun tebal.
Ipomoea pes caprae
34. EKOSISTEM SUNGAI
Sungai adalah suatu badan air yang
mengalir ke satu arah.
• Air sungai dingin dan jernih serta mengandung
sedikit sedimen dan makanan.
• Aliran air dan gelombang secara konstan
memberikan oksigen pada air.
• Suhu air bervariasi sesuai dengan ketinggian
dan garis lintang.
• Ekosistem sungai dihuni oleh hewan seperti
ikan kucing, gurame, kura-kura, ular, buaya,
dan lumba-lumba.
35. EKOSISTEM TERUMBU
KARANG
Ekosistem ini terdiri dari coral yang berada dekat pantai.
• Efisiensi ekosistem ini sangat tinggi.
• Hewan-hewan yang hidup di karang memakan organisme mikroskopis dan sisa organik
lain.
• Berbagai invertebrata, mikro organisme, dan ikan, hidup di antara karang dan ganggang.
• Herbivora seperti siput, landak laut, ikan, menjadi mangsa bagi gurita, bintang laut, dan
ikan karnivora.
• Kehadiran terumbu karang di dekat pantai membuat pantai memiliki pasir putih.
36. EKOSISTEM LAUT DALAM
Kedalamannya lebih dari 6.000 m.
Biasanya terdapat lele laut dan ikan laut
yang dapat mengeluarkan cahaya.
Sebagai produsen terdapat bakteri yang
bersimbiosis dengan karang tertentu.
37. EKOSISTEM LAMUN
Lamun atau seagrass adalah satu-satunya kelompok
tumbuh-tumbuhan berbunga yang hidup di
lingkungan laut.
• Tumbuh-tumbuhan ini hidup di habitat perairan pantai yang
dangkal.
• Seperti halnya rumput di darat, lamun mempunyai tunas berdaun
yang tegak dan tangkai-tangkai yang merayap yang efektif untuk
berbiak.
• Berbeda dengan tumbuh-tumbuhan laut lainnya (alga dan rumput
laut), lamun berbunga, berbuah dan menghasilkan biji.
• Lamun juga mempunyai akar dan sistem internal untuk
mengangkut gas dan zat-zat hara.
• Sebagai sumber daya hayati, lamun banyak dimanfaatkan untuk
berbagai keperluan.
38. HUTAN HUJAN TROPIS
Hutan hujan tropis terdapat di daerah tropik dan
subtropik, dengan ciri-cirinya adalah:
Curah hujan 200-225 cm per tahun.
Spesies pepohonan relatif banyak, jenisnya berbeda antara
satu dengan yang lainnya tergantung letak geografisnya.
Tinggi pohon utama antara 20-40 m, cabang-cabang pohon
tinggi dan berdaun lebat hingga membentuk tudung (kanopi).
Terjadi perubahan iklim mikro, yaitu iklim yang langsung
terdapat di sekitar organisme.
Daerah tudung cukup mendapat sinar matahari, variasi suhu
dan kelembapan tinggi, suhu sepanjang hari sekitar 25 °C.
Sering terdapat tumbuhan khas, yaitu liana (rotan)
dan anggrek sebagai epifit.
Hewannya antara lain, kera, burung, badak, babi
hutan, harimau, dan burung hantu.
39. SABANA
Sabana dari daerah tropik terdapat di wilayah dengan curah hujan
40 – 60 inci per tahun, tetapi temperatur dan kelembaban masih
tergantung musim.
• Sabana yang terluas di dunia terdapat di Afrika; namun di Australia juga terdapat
sabana yang luas.
• Hewan yang hidup di sabana antara lain serangga dan mamalia seperti zebra, singa,
dan hyena.
40. PADANG RUMPUT
Padang rumput terdapat di daerah yang terbentang dari
daerah tropik ke subtropik, dengan ciri-cirinya adalah:
• Curah hujan kurang lebih 25-30 cm per tahun, hujan turun tidak teratur, porositas (peresapan
air) tinggi, dan drainase (aliran air) cepat.
• Tumbuhan yang ada terdiri atas tumbuhan terna (herbs) dan rumput yang keduanya tergantung
pada kelembapan.
• Hewannya antara lain: bison, zebra, singa, anjing liar, serigala, gajah, jerapah,
kangguru, serangga, tikus dan ular.
41. GURUN
Gurun terdapat di daerah tropik yang berbatasan dengan padang rumput. Ciri-ciri
ekosistem gurun adalah:
• Gersang dan curah hujan rendah (25 cm/tahun).
• Perbedaan suhu antara siang dan malam sangat besar.
• Tumbuhan semusim yang terdapat di gurun berukuran kecil. Selain itu, di gurun dijumpai pula
tumbuhan menahun berdaun seperti duri contohnya kaktus, atau tak berdaun dan
memiliki akar panjang serta mempunyai jaringan untuk menyimpan air.
• Hewan yang hidup di gurun antara lain rodentia, semut, ular, kadal, katak, kalajengking, dan beberapa
hewan nokturnal lain.
42. HUTAN GUGUR
Hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedang yang
memiliki empat musim, ciri-cirinya adalah:
• Curah hujan merata sepanjang tahun.
• Jenis pohon sedikit (10 s/d 20) dan tidak terlalu rapat.
• Hewan yang terdapat di hutam gugur antara lain rusa, beruang,
rubah, bajing, burung pelatuk, dan rakun (sebangsa luak).
43. TAIGA
Taiga terdapat di belahan bumi sebelah utara dan di pegunungan
daerah tropik, ciri-cirinya adalah:
• Suhu di musim dingin rendah.
• Merupakan hutan yang tersusun atas satu spesies seperti konifer, pinus, dan sejenisnya.
• Semak dan tumbuhan basah sedikit sekali
• Hewannya antara lain moose, beruang hitam, ajag, dan burung-burung yang bermigrasi
ke selatan pada musim gugur.
44. TUNDRA
Tundra terdapat di belahan bumi sebelah utara di dalam
lingkaran kutub utara dan terdapat di puncak-puncak gunung tinggi.
• Pertumbuhan tanaman di daerah ini hanya 60 hari.
• Contoh tumbuhan yang dominan adalah sphagnum, liken, tumbuhan biji semusim,
tumbuhan perdu, dan rumput alang-alang.
• Pada umumnya, tumbuhannya mampu beradaptasi dengan keadaan yang dingin.
45. KARST (BATU GAMPING /
GUA)
Karst berawal dari nama kawasan batu
gamping di wilayah Yugoslavia.
Kawasan karst di Indonesia rata-rata
mempunyai ciri-ciri yang hampir sama yaitu:
Tanahnya kurang subur untuk pertanian,
sensitif terhadap erosi, mudah longsor,
bersifat rentan dengan pori-pori aerasi yang
rendah, gaya permeabilitas yang lamban dan
didominasi oleh pori-pori mikro.
Ekosistem karst mengalami keunikan
tersendiri, dengan keragaman aspek biotis
yang tidak dijumpai di ekosistem lain.
46. KERAWANAN EKOSISTEM
Kemunduran (degradasi) ekosistem adalah menurunnya
fungsi ekosistem yang disebabkan oleh kerawanan.
Degradasi ini dapat dilihat dari menurunnya kualitas
dan kuantitas fungsi ekosistem.
Kerawanan yang menimbulkan degradasi fungsi
ekosistem dapat disebabkan oleh dua macam hal
yaitu Peristiwa Alami dan karena Kegiatan Manusia.
47. DEGRADASI EKOSISTEM OLEH
PERISTIWA ALAMI
• Kebakaran
• Pemangsaan
• Badai topan
• Letusan gunung berapi
• Banjir
• Kekeringan
• Wabah penyakit tanaman
• Longsor dan pergeseran.
Penyebab alami ini dapat dibedakan
menjadi:
48. DEGRADASI EKOSISTEM OLEH KEGIATAN
MANUSIA
• Kehutanan
• Pertanian
• Perumputan
• Pertambangan
• Pengembangan sumber daya air
• Konstruksi jalan raya, dan
• Urbanisasi
Bentuk aktivitas manusia yang menyebabkan
degradasi adalah aktifitas dalam bidang: