Peranan sektor pariwisata nasional semakin penting sejalan dengan perkembangan dan kontribusi yang diberikan sektor pariwisata melalui penerimaan devisa, pendapatan daerah, pengembangan wilayah, maupun dalam penyerapan investasi dan tenaga kerja serta pengembangan usaha yang tersebar di berbagai pelosok wilayah di Indonesia.
1. Peranan sektor pariwisata nasional semakin penting sejalan dengan
perkembangan dan kontribusi yang diberikan sektor pariwisata
melalui penerimaan devisa, pendapatan daerah, pengembangan
wilayah, maupun dalam penyerapan investasi dan tenaga kerja serta
pengembangan usaha yang tersebar di berbagai pelosok wilayah di
Indonesia.
DAMPAKPARIWISATATERHADAP
PEREKONOMIANINDONESIA
2. 2
Menurut Buku Saku Kementerian
Pariwisata (2016), kontribusi sektor
pariwisata terhadap Produk Domestik
Bruto (PDB) nasional pada tahun 2014
telah mencapai 9 % atau sebesar Rp
946,09 triliun. Sementara devisa dari
sektor pariwisata pada tahun 2014 telah
mencapai Rp 120 triliun dan kontribusi
terhadap kesempatan kerja sebesar 11
juta orang (Anggraini, 2017).
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
3. 3
Melalui mekanisme tarikan dan dorongan
terhadap sektor ekonomi lain yang terkait
dengan sektor pariwisata, seperti hotel dan
restoran, angkutan, industri kerajinan dan lain-
lain. Melalui multiplier effect-nya, pariwisata
dapat dan mampu mempercepat pertumbuhan
ekonomi dan penciptaan lapangan kerja. Itulah
mengapa, percepatan pertumbuhan ekonomi
dan penciptaan lapangan kerja yang lebih luas
dapat dilakukan dengan mempromosikan
pengembangan pariwisata.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
4. 4
Akselerasi pertumbuhan pariwisata menjadi salah
satu strategi dari akselerasi pertumbuhan ekonomi
nasional. Pemerintah membuat rencana program
pembangunan pariwisata yang dilakukan dengan
berbagai strategi seperti pengembangan pasar
wisatawan, pengembangan citra pariwisata,
pengembangan kemitraan pemasaran pariwisata, dan
pengembangan promosi pariwisata. Semua strategi
tersebut dilakukan agar sasaran pertumbuhan
pariwisata tercapai. Sasaran pembangunan
pariwisata adalah meningkatnya usaha lokal dalam
bisnis pariwisata dan semakin banyaknya jumlah
tenaga kerja lokal yang tersertifikasi.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
5. 5
Salah satu isu strategis pembangunan
pariwisata adalah bagaimana
meningkatkan kontribusi pariwisata dalam
peningkatan kesejahteraan masyarakat,
khususnya masyarakat di daerah tujuan
wisata. Secara umum, makin besar
kontribusi sektor pariwisata terhadap “kue”
perekonomian suatu wilayah, makin besar
pula kontribusi sektor pariwisata dalam
meningkatkan kesejahteraan masyarakat
di wilayah tersebut.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
6. 6
Kontribusi sektor pariwisata dalam
perekonomian dapat diidentifikasi
melalui aktivitas wisatawan.
Wisatawan yang datang menghabiskan
sejumlah besar uang mulai dari
pengeluaran transportasi hingga untuk
membeli produk/jasa di daerah tujuan
wisata, seperti akomodasi, makanan
dan minuman, cenderamata, kegiatan
rekreasi dan sebagainya.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
7. 7
Hal ini menghasilkan efek langsung pada bisnis
dan ekonomi yang dapat diukur dari pendapatan
upah tenaga kerja sektor pariwisata dan pajak
yang dibayar oleh perusahaan pariwisata ke
negara. Pada waktu bersamaan, bisnis
pariwisata harus membeli barang dan jasa dari
sektor lainnya yang diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan wisatawan. Pengeluaran bisnis
pariwisata itu merupakan efek tidak langsung
pariwisata melalui pembelian input dari sektor
lain yang kemudian berdampak juga pada
penciptaan lapangan pekerjaan dan upah.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
8. 8
Lebih lanjut, meningkatnya permintaan
pada produk dan jasa pariwisata (akibat
meningkatnya wisatawan yang datang)
menarik investor untuk menanam modal
di sektor pariwisata seperti investasi
pembangunan hotel/penginapan, restoran,
pembelian peralatan dan lain sebagainya.
Investasi tersebut akan berpengaruh juga
pada sektor lainya seperti sektor
bangunan, listrik dan lain sebagainya.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
9. 9
Dari sisi pemerintah, berbagai kegiatan
pemerintah dalam sektor pariwisata juga
dapat memberikan kontribusi sektor
pariwisata pada perekonomian. Kegiatan
promosi yang dilakukan pemerintah pusat
dan daerah, serta kegiatan investasi
pemerintah yang mendukung sektor
pariwisata dapat dimasukkan dalam faktor
yang mampu mendorong penciptaan nilai
barang dan jasa di sektor pariwisata.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
10. 10
Aktivitas lintas sektor dan lintas pelaku
ekonomi yang menghasilkan dampak
langsung dan tidak langsung, pada tahap
selanjutnya akan menyebabkan tingkat
pendapatan rumah tangga di seluruh
perekonomian akan meningkat sebagai akibat
dari meningkatnya lapangan pekerjaan.
Sebagian dari peningkatan pendapatan rumah
tangga ini akan meningkatkan kembali
permintaan barang dan jasa pada sektor
pariwisata dan sektor-sektor lainnya (efek
induksi).
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
11. 11
Untuk mengukur kontribusi sektor pariwisata ada
beberapa indikator kunci yang perlu dilihat, pertama
adalah kunjungan wisatawan baik wisatawan domestik
maupun wisatawan mancanegara. Kedua adalah
pengeluaran wisatawan yang berkunjung berdasar jenis
pengeluarannya. Khusus untuk pengeluaran wisatawan
mancanegara, pengeluaran transportasi yang berasal dari
luar negeri tidak dapat dimasukkan dalam penghitungan
dampak, karena nilai ekonominya tidak masuk dalam
perekonomian domestik. Komponen berikutnya yang
menjadi indikator kunci pariwisata adalah investasi
sektor swasta dan investasi pemerintah, serta
pengeluaran pemerintah dalam bidang pariwisata seperti
promosi pariwisata dan pengembangan pariwisata.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
12. 12
Berdasarkan data dari World Tourism Organization,
disebutkan bahwa jumlah penerimaan pariwisata dari
wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia
adalah sebesar US$ 12,5 miliar. Penerimaan
pariwisata dari wisman (disebut juga sebagai
penerimaan pariwisata dari internasional) merupakan
pengeluaran wisatawan mancanegara yang masuk
dalam perekonomian domestik, termasuk pembayaran
kepada maskapai nasional untuk transportasi
internasional. Sementara itu, untuk pengeluaran
wisatawan asal Indonesia yang berwisata ke luar
negeri dan dibelanjakan di luar negeri tidak dicatat
sebagai penerimaan pariwisata Indonesia.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
13. 13
Perbandingan penerimaan pariwisata dari
wisman di Indonesia dengan pengeluaran
wisatawan asal Indonesia di luar negeri
menunjukkan bahwa sejak tahun 2011
pengeluaran wisatawan asal indonesia di
luar negeri lebih rendah dibanding
pengeluaran wisatawan mancanegara di
Indonesia.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
14. 14
Sementara itu, berdasarkan data dari BPS tahun 2015
terkait dengan pengeluaran wisatawan domestik
menurut jenis produk, diketahui bahwa total
pengeluaran wisatawan domestik (disebut sebagai
wisatawan nusantara (wisnus)) adalah 224,69 triliun
rupiah. Dengan proporsi terbesar pada angkutan
domestik (37%), kemudian restoran dan sejenisnya
(22%), produk industri non makanan (15%), dan
hotel/akomodasi (10%). Pengeluaran ini akan
memberikan dampak yang berbeda-beda terhadap
perekonomian karena memiliki keterkaitan ke belakang
dan ke depan dengan sektor lain yang berbeda-beda.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
15. 15
World travel and tourism council dengan menggunakan
metodologi 2008 TSA:RMF (Tourism Satellite Account:
Recommended Methodological Framework), melakukan
estimasi dampak pariwisata terhadap perekonomian
indonesia yang menunjukkan bahwa kontribusi
langsung sektor pariwisata terhadap PDB pada tahun
2017 adalah Rp259.583 miliar (1,9% dari PDB). Hal ini
diukur dari kegiatan ekonomi yang dihasilkan oleh
industri pariwisata seperti hotel, agen perjalanan,
maskapai penerbangan dan transportasi penumpang
lainnya, termasuk juga restoran dan hiburan. Kemudian,
kontribusi total pariwisata terhadap PDB (termasuk
dampak yang lebih luas dari investasi, rantai pasokan
dan dampak pendapatan) sebesar 5,8% dari PDB.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
16. 16
Hingga saat ini belum diketahui secara valid dan reliable
berapa besar kontribusi sektor pariwisata dalam
perekonomian. Buku Saku Kementerian Pariwisata tahun
2016 menyatakan bahwa kontribusi sektor pariwisata
terhadap PDB adalah 9%. Sementara BPS dalam kajiannya
menunjukkan bahwa kontribusi pariwisata terhadap PDB
hanya sebesar 4%. Lebih lanjut World travel and tourism
council (WTTC) mengestimasi bahwa kontibusi sektor
pariwisata Indonesia mencapai 5.8% dari PDB. Belakangan
WTTC juga sedang merevisi kontribusi sektor pariwisata
Indoneisa terhadap PDB setalah menerima berbagai
masukan dari stakeholder pariwisata. Adanya perbedaan
hasil tersebut diduga karena perbedaan definisi dan
cakupan sektor pariwisata serta tidak tepilahnya dengan
baik data sektoral dan ketersediaan data terkait pariwisata.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
17. 17
Hasil penelitian yang dilakukan oleh LPEM
FEB UI menunjukkan bahwa sektor pariwisata
secara umum memiliki peran yang penting
dalam perekonomian Indonesia yang
digambarkan oleh efek pengganda (multiplier
effect) di Indonesia. Efek pengganda
menyebabkan seluruh pengeluaran
wisatawan, pengeluaran investasi,
pengeluaran pemerintah memberikan dampak
ekonomi berupa pertambahan output, nilai
tambah, pendapatan, dan penciptaan tenaga
kerja di Indonesia.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
18. 18
Terjadi peningkatan jumlah kunjungan
wisatawan baik itu wisatawan mancanegara,
wisatawan nusantara dan wisatawan
nasional. Pertumbuhan wisatawan
mancanegara sebesar 16,7% dari tahun 2016
ke 2017. Pertumbuhan wisatawan nusantara
sebesar 2,2% dari tahun 2016 ke 2017.
Pertumbuhan wisatawan nasional sebesar
5% dari 2016-2017. Pertumbuhan jumlah
kunjungan ini akan memberikan dampak
pada perekonomian secara luas.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
19. 19
Investasi pada sektor pariwisata
didominasi oleh penanaman modal
asing. Proporsi penanaman modal
asing sebesar 77%. Rata-rata
Pertumbuhan investasi sektor
pariwisata 2015-2017 adalah sebesar
35,5%. Dalam 3 tahun terakhir (2015-
2017), 55% investasi direalisasikan di
Jakarta, Bali, dan Jawa Barat.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
20. 20
Tenaga kerja di sektor pariwisata
sebesar 12,3 juta. Bila dilihat dari
status pekerjaannya berusaha sendiri
(28,5%), kemudian buruh (25,7%), dan
berusaha dibantu buruh tidak tetap
(23,1%), dan pekerja tak dibayar
(17,5%). Distribusi sektor pekerja
bidang pariwisata adalah perdagangan
dan penyediaan makanan, masing
masing 41% dan 46%.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
21. 21
Bila dibandingkan dengan negara-
negara lain dalam satu kawasan,
sektor pariwisata Indonesia masih
relatif tertinggal dari segi dukungan
lingkungan, kebijakan, infrastruktur
dan besaran dampaknya pada
perekonomian.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
22. 22
Sektor Pariwisata memberikan dampak positif pada
aliran devisa masuk. Jasa perjalanan menunjukkan
secara konsisten berkontribusi positif terhadap
neraca jasa dengan nilai yang semakin meningkat.
Pada tahun 2017 tercatat USD4,23 miliar, lebih tinggi
dibandingkan USD3,64 pada tahun 2016. Surplus
dari transaksi jasa terutama pariwisata dan
perjalanan sebesar 0,77% PDB di tahun 2017.
Disamping dampak sektor pariwisata dalam menarik
devisa masuk ke Indonesia, sektor pariwisata juga
berkontribusi pada aliran devisa ke luar. Ada
beberapa hal yang memungkinkan terjadinya aliran
devisa keluar (leakage) dalam pariwisata.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
23. 23
Pertama, wisatawan nasional yaitu
wisatawan Indonesia yang berwisata ke luar
negeri. Kedua, adalah impor barang dan
jasa pariwisata dari luar negeri seperti jasa
angkutan, maskapai asing, jasa manajemen
organisasi perjalanan asing, jasa keuangan,
jasa atraksi/rekreasi yang mendatangkan
artis dari luar negeri termasuk di sini adalah
penggunaan tenaga kerja asing. Ketiga,
transfer profit dari penanaman modal (FDI)
ke perusahaan induknya di luar negeri.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
24. 24
Peranan sektor pariwisata dalam
menciptakan output perekonomian
mencapai 5.57% dan 5,89% pada tahun
2015-2016. Peranan sektor pariwisata
pada PDB Indonesia sebesar 5.47% di
tahun 2015, dan 5.82% di tahun 2016.
Kompensasi tenaga kerja pada tahun
2016 sebesar 5,37%. Penciptaan
lapangan tenaga kerja dari sektor
pariwisata sebesar 4,19% pada tahun
2016.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT