SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
Download to read offline
Peranan sektor pariwisata nasional semakin penting sejalan dengan
perkembangan dan kontribusi yang diberikan sektor pariwisata
melalui penerimaan devisa, pendapatan daerah, pengembangan
wilayah, maupun dalam penyerapan investasi dan tenaga kerja serta
pengembangan usaha yang tersebar di berbagai pelosok wilayah di
Indonesia.
DAMPAKPARIWISATATERHADAP
PEREKONOMIANINDONESIA
2
Menurut Buku Saku Kementerian
Pariwisata (2016), kontribusi sektor
pariwisata terhadap Produk Domestik
Bruto (PDB) nasional pada tahun 2014
telah mencapai 9 % atau sebesar Rp
946,09 triliun. Sementara devisa dari
sektor pariwisata pada tahun 2014 telah
mencapai Rp 120 triliun dan kontribusi
terhadap kesempatan kerja sebesar 11
juta orang (Anggraini, 2017).
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
3
Melalui mekanisme tarikan dan dorongan
terhadap sektor ekonomi lain yang terkait
dengan sektor pariwisata, seperti hotel dan
restoran, angkutan, industri kerajinan dan lain-
lain. Melalui multiplier effect-nya, pariwisata
dapat dan mampu mempercepat pertumbuhan
ekonomi dan penciptaan lapangan kerja. Itulah
mengapa, percepatan pertumbuhan ekonomi
dan penciptaan lapangan kerja yang lebih luas
dapat dilakukan dengan mempromosikan
pengembangan pariwisata.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
4
Akselerasi pertumbuhan pariwisata menjadi salah
satu strategi dari akselerasi pertumbuhan ekonomi
nasional. Pemerintah membuat rencana program
pembangunan pariwisata yang dilakukan dengan
berbagai strategi seperti pengembangan pasar
wisatawan, pengembangan citra pariwisata,
pengembangan kemitraan pemasaran pariwisata, dan
pengembangan promosi pariwisata. Semua strategi
tersebut dilakukan agar sasaran pertumbuhan
pariwisata tercapai. Sasaran pembangunan
pariwisata adalah meningkatnya usaha lokal dalam
bisnis pariwisata dan semakin banyaknya jumlah
tenaga kerja lokal yang tersertifikasi.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
5
Salah satu isu strategis pembangunan
pariwisata adalah bagaimana
meningkatkan kontribusi pariwisata dalam
peningkatan kesejahteraan masyarakat,
khususnya masyarakat di daerah tujuan
wisata. Secara umum, makin besar
kontribusi sektor pariwisata terhadap “kue”
perekonomian suatu wilayah, makin besar
pula kontribusi sektor pariwisata dalam
meningkatkan kesejahteraan masyarakat
di wilayah tersebut.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
6
Kontribusi sektor pariwisata dalam
perekonomian dapat diidentifikasi
melalui aktivitas wisatawan.
Wisatawan yang datang menghabiskan
sejumlah besar uang mulai dari
pengeluaran transportasi hingga untuk
membeli produk/jasa di daerah tujuan
wisata, seperti akomodasi, makanan
dan minuman, cenderamata, kegiatan
rekreasi dan sebagainya.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
7
Hal ini menghasilkan efek langsung pada bisnis
dan ekonomi yang dapat diukur dari pendapatan
upah tenaga kerja sektor pariwisata dan pajak
yang dibayar oleh perusahaan pariwisata ke
negara. Pada waktu bersamaan, bisnis
pariwisata harus membeli barang dan jasa dari
sektor lainnya yang diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan wisatawan. Pengeluaran bisnis
pariwisata itu merupakan efek tidak langsung
pariwisata melalui pembelian input dari sektor
lain yang kemudian berdampak juga pada
penciptaan lapangan pekerjaan dan upah.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
8
Lebih lanjut, meningkatnya permintaan
pada produk dan jasa pariwisata (akibat
meningkatnya wisatawan yang datang)
menarik investor untuk menanam modal
di sektor pariwisata seperti investasi
pembangunan hotel/penginapan, restoran,
pembelian peralatan dan lain sebagainya.
Investasi tersebut akan berpengaruh juga
pada sektor lainya seperti sektor
bangunan, listrik dan lain sebagainya.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
9
Dari sisi pemerintah, berbagai kegiatan
pemerintah dalam sektor pariwisata juga
dapat memberikan kontribusi sektor
pariwisata pada perekonomian. Kegiatan
promosi yang dilakukan pemerintah pusat
dan daerah, serta kegiatan investasi
pemerintah yang mendukung sektor
pariwisata dapat dimasukkan dalam faktor
yang mampu mendorong penciptaan nilai
barang dan jasa di sektor pariwisata.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
10
Aktivitas lintas sektor dan lintas pelaku
ekonomi yang menghasilkan dampak
langsung dan tidak langsung, pada tahap
selanjutnya akan menyebabkan tingkat
pendapatan rumah tangga di seluruh
perekonomian akan meningkat sebagai akibat
dari meningkatnya lapangan pekerjaan.
Sebagian dari peningkatan pendapatan rumah
tangga ini akan meningkatkan kembali
permintaan barang dan jasa pada sektor
pariwisata dan sektor-sektor lainnya (efek
induksi).
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
11
Untuk mengukur kontribusi sektor pariwisata ada
beberapa indikator kunci yang perlu dilihat, pertama
adalah kunjungan wisatawan baik wisatawan domestik
maupun wisatawan mancanegara. Kedua adalah
pengeluaran wisatawan yang berkunjung berdasar jenis
pengeluarannya. Khusus untuk pengeluaran wisatawan
mancanegara, pengeluaran transportasi yang berasal dari
luar negeri tidak dapat dimasukkan dalam penghitungan
dampak, karena nilai ekonominya tidak masuk dalam
perekonomian domestik. Komponen berikutnya yang
menjadi indikator kunci pariwisata adalah investasi
sektor swasta dan investasi pemerintah, serta
pengeluaran pemerintah dalam bidang pariwisata seperti
promosi pariwisata dan pengembangan pariwisata.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
12
Berdasarkan data dari World Tourism Organization,
disebutkan bahwa jumlah penerimaan pariwisata dari
wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia
adalah sebesar US$ 12,5 miliar. Penerimaan
pariwisata dari wisman (disebut juga sebagai
penerimaan pariwisata dari internasional) merupakan
pengeluaran wisatawan mancanegara yang masuk
dalam perekonomian domestik, termasuk pembayaran
kepada maskapai nasional untuk transportasi
internasional. Sementara itu, untuk pengeluaran
wisatawan asal Indonesia yang berwisata ke luar
negeri dan dibelanjakan di luar negeri tidak dicatat
sebagai penerimaan pariwisata Indonesia.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
13
Perbandingan penerimaan pariwisata dari
wisman di Indonesia dengan pengeluaran
wisatawan asal Indonesia di luar negeri
menunjukkan bahwa sejak tahun 2011
pengeluaran wisatawan asal indonesia di
luar negeri lebih rendah dibanding
pengeluaran wisatawan mancanegara di
Indonesia.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
14
Sementara itu, berdasarkan data dari BPS tahun 2015
terkait dengan pengeluaran wisatawan domestik
menurut jenis produk, diketahui bahwa total
pengeluaran wisatawan domestik (disebut sebagai
wisatawan nusantara (wisnus)) adalah 224,69 triliun
rupiah. Dengan proporsi terbesar pada angkutan
domestik (37%), kemudian restoran dan sejenisnya
(22%), produk industri non makanan (15%), dan
hotel/akomodasi (10%). Pengeluaran ini akan
memberikan dampak yang berbeda-beda terhadap
perekonomian karena memiliki keterkaitan ke belakang
dan ke depan dengan sektor lain yang berbeda-beda.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
15
World travel and tourism council dengan menggunakan
metodologi 2008 TSA:RMF (Tourism Satellite Account:
Recommended Methodological Framework), melakukan
estimasi dampak pariwisata terhadap perekonomian
indonesia yang menunjukkan bahwa kontribusi
langsung sektor pariwisata terhadap PDB pada tahun
2017 adalah Rp259.583 miliar (1,9% dari PDB). Hal ini
diukur dari kegiatan ekonomi yang dihasilkan oleh
industri pariwisata seperti hotel, agen perjalanan,
maskapai penerbangan dan transportasi penumpang
lainnya, termasuk juga restoran dan hiburan. Kemudian,
kontribusi total pariwisata terhadap PDB (termasuk
dampak yang lebih luas dari investasi, rantai pasokan
dan dampak pendapatan) sebesar 5,8% dari PDB.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
16
Hingga saat ini belum diketahui secara valid dan reliable
berapa besar kontribusi sektor pariwisata dalam
perekonomian. Buku Saku Kementerian Pariwisata tahun
2016 menyatakan bahwa kontribusi sektor pariwisata
terhadap PDB adalah 9%. Sementara BPS dalam kajiannya
menunjukkan bahwa kontribusi pariwisata terhadap PDB
hanya sebesar 4%. Lebih lanjut World travel and tourism
council (WTTC) mengestimasi bahwa kontibusi sektor
pariwisata Indonesia mencapai 5.8% dari PDB. Belakangan
WTTC juga sedang merevisi kontribusi sektor pariwisata
Indoneisa terhadap PDB setalah menerima berbagai
masukan dari stakeholder pariwisata. Adanya perbedaan
hasil tersebut diduga karena perbedaan definisi dan
cakupan sektor pariwisata serta tidak tepilahnya dengan
baik data sektoral dan ketersediaan data terkait pariwisata.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
17
Hasil penelitian yang dilakukan oleh LPEM
FEB UI menunjukkan bahwa sektor pariwisata
secara umum memiliki peran yang penting
dalam perekonomian Indonesia yang
digambarkan oleh efek pengganda (multiplier
effect) di Indonesia. Efek pengganda
menyebabkan seluruh pengeluaran
wisatawan, pengeluaran investasi,
pengeluaran pemerintah memberikan dampak
ekonomi berupa pertambahan output, nilai
tambah, pendapatan, dan penciptaan tenaga
kerja di Indonesia.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
18
Terjadi peningkatan jumlah kunjungan
wisatawan baik itu wisatawan mancanegara,
wisatawan nusantara dan wisatawan
nasional. Pertumbuhan wisatawan
mancanegara sebesar 16,7% dari tahun 2016
ke 2017. Pertumbuhan wisatawan nusantara
sebesar 2,2% dari tahun 2016 ke 2017.
Pertumbuhan wisatawan nasional sebesar
5% dari 2016-2017. Pertumbuhan jumlah
kunjungan ini akan memberikan dampak
pada perekonomian secara luas.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
19
Investasi pada sektor pariwisata
didominasi oleh penanaman modal
asing. Proporsi penanaman modal
asing sebesar 77%. Rata-rata
Pertumbuhan investasi sektor
pariwisata 2015-2017 adalah sebesar
35,5%. Dalam 3 tahun terakhir (2015-
2017), 55% investasi direalisasikan di
Jakarta, Bali, dan Jawa Barat.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
20
Tenaga kerja di sektor pariwisata
sebesar 12,3 juta. Bila dilihat dari
status pekerjaannya berusaha sendiri
(28,5%), kemudian buruh (25,7%), dan
berusaha dibantu buruh tidak tetap
(23,1%), dan pekerja tak dibayar
(17,5%). Distribusi sektor pekerja
bidang pariwisata adalah perdagangan
dan penyediaan makanan, masing
masing 41% dan 46%.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
21
Bila dibandingkan dengan negara-
negara lain dalam satu kawasan,
sektor pariwisata Indonesia masih
relatif tertinggal dari segi dukungan
lingkungan, kebijakan, infrastruktur
dan besaran dampaknya pada
perekonomian.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
22
Sektor Pariwisata memberikan dampak positif pada
aliran devisa masuk. Jasa perjalanan menunjukkan
secara konsisten berkontribusi positif terhadap
neraca jasa dengan nilai yang semakin meningkat.
Pada tahun 2017 tercatat USD4,23 miliar, lebih tinggi
dibandingkan USD3,64 pada tahun 2016. Surplus
dari transaksi jasa terutama pariwisata dan
perjalanan sebesar 0,77% PDB di tahun 2017.
Disamping dampak sektor pariwisata dalam menarik
devisa masuk ke Indonesia, sektor pariwisata juga
berkontribusi pada aliran devisa ke luar. Ada
beberapa hal yang memungkinkan terjadinya aliran
devisa keluar (leakage) dalam pariwisata.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
23
Pertama, wisatawan nasional yaitu
wisatawan Indonesia yang berwisata ke luar
negeri. Kedua, adalah impor barang dan
jasa pariwisata dari luar negeri seperti jasa
angkutan, maskapai asing, jasa manajemen
organisasi perjalanan asing, jasa keuangan,
jasa atraksi/rekreasi yang mendatangkan
artis dari luar negeri termasuk di sini adalah
penggunaan tenaga kerja asing. Ketiga,
transfer profit dari penanaman modal (FDI)
ke perusahaan induknya di luar negeri.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
24
Peranan sektor pariwisata dalam
menciptakan output perekonomian
mencapai 5.57% dan 5,89% pada tahun
2015-2016. Peranan sektor pariwisata
pada PDB Indonesia sebesar 5.47% di
tahun 2015, dan 5.82% di tahun 2016.
Kompensasi tenaga kerja pada tahun
2016 sebesar 5,37%. Penciptaan
lapangan tenaga kerja dari sektor
pariwisata sebesar 4,19% pada tahun
2016.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT

More Related Content

What's hot

Materi perencanaan regional
Materi perencanaan regionalMateri perencanaan regional
Materi perencanaan regionalLocal Government
 
Model Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan
Model Pengembangan Pariwisata BerkelanjutanModel Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan
Model Pengembangan Pariwisata BerkelanjutanTogar Simatupang
 
Transportasi Perjalanan Wisata (Tourism Module)
Transportasi Perjalanan Wisata (Tourism Module)Transportasi Perjalanan Wisata (Tourism Module)
Transportasi Perjalanan Wisata (Tourism Module)risyaop
 
2. Geografi Pariwisata - Pengantar Perkuliahan
2. Geografi Pariwisata - Pengantar Perkuliahan2. Geografi Pariwisata - Pengantar Perkuliahan
2. Geografi Pariwisata - Pengantar PerkuliahanIrwan Haribudiman
 
R2_ANALISIS JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2022.pptx
R2_ANALISIS JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2022.pptxR2_ANALISIS JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2022.pptx
R2_ANALISIS JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2022.pptxssuser379d0c
 
Ppt Bispar SAP 4
Ppt Bispar SAP 4Ppt Bispar SAP 4
Ppt Bispar SAP 4Novi Ariani
 
contoh cara menghitung harga paket wisata
contoh cara menghitung harga paket wisatacontoh cara menghitung harga paket wisata
contoh cara menghitung harga paket wisataNur Agustin Mufarokhah
 
Arah Kebijakan - Kemenparekraf
Arah Kebijakan - KemenparekrafArah Kebijakan - Kemenparekraf
Arah Kebijakan - KemenparekrafECPAT Indonesia
 
Contoh proposal pkm kewirausahaan
Contoh proposal pkm kewirausahaanContoh proposal pkm kewirausahaan
Contoh proposal pkm kewirausahaanZakiyul Mu'min
 
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNANMakalah PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNANMutiara Shifa
 

What's hot (20)

KEPARIWISATAAN
KEPARIWISATAANKEPARIWISATAAN
KEPARIWISATAAN
 
Sistem perencanaan kepariwisataan
Sistem perencanaan kepariwisataanSistem perencanaan kepariwisataan
Sistem perencanaan kepariwisataan
 
Teori teori ekonomi regional
Teori teori ekonomi regionalTeori teori ekonomi regional
Teori teori ekonomi regional
 
Materi perencanaan regional
Materi perencanaan regionalMateri perencanaan regional
Materi perencanaan regional
 
Model Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan
Model Pengembangan Pariwisata BerkelanjutanModel Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan
Model Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan
 
Transportasi Perjalanan Wisata (Tourism Module)
Transportasi Perjalanan Wisata (Tourism Module)Transportasi Perjalanan Wisata (Tourism Module)
Transportasi Perjalanan Wisata (Tourism Module)
 
2. Geografi Pariwisata - Pengantar Perkuliahan
2. Geografi Pariwisata - Pengantar Perkuliahan2. Geografi Pariwisata - Pengantar Perkuliahan
2. Geografi Pariwisata - Pengantar Perkuliahan
 
Pembangunan regional mteri pak iman
Pembangunan regional mteri pak imanPembangunan regional mteri pak iman
Pembangunan regional mteri pak iman
 
R2_ANALISIS JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2022.pptx
R2_ANALISIS JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2022.pptxR2_ANALISIS JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2022.pptx
R2_ANALISIS JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2022.pptx
 
Ppt Bispar SAP 4
Ppt Bispar SAP 4Ppt Bispar SAP 4
Ppt Bispar SAP 4
 
analisis input output
 analisis input output analisis input output
analisis input output
 
Hukum kepariwisataan
Hukum kepariwisataanHukum kepariwisataan
Hukum kepariwisataan
 
contoh cara menghitung harga paket wisata
contoh cara menghitung harga paket wisatacontoh cara menghitung harga paket wisata
contoh cara menghitung harga paket wisata
 
Arah Kebijakan - Kemenparekraf
Arah Kebijakan - KemenparekrafArah Kebijakan - Kemenparekraf
Arah Kebijakan - Kemenparekraf
 
Contoh proposal pkm kewirausahaan
Contoh proposal pkm kewirausahaanContoh proposal pkm kewirausahaan
Contoh proposal pkm kewirausahaan
 
Pengembangan Eko Wisata
Pengembangan Eko WisataPengembangan Eko Wisata
Pengembangan Eko Wisata
 
Pemasaran pariwisata
Pemasaran  pariwisataPemasaran  pariwisata
Pemasaran pariwisata
 
Mengemas dan memasarkan paket wisata budaya
Mengemas dan memasarkan paket wisata budayaMengemas dan memasarkan paket wisata budaya
Mengemas dan memasarkan paket wisata budaya
 
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNANMakalah PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNAN
 
Daya tarik wisata
Daya tarik wisataDaya tarik wisata
Daya tarik wisata
 

Similar to Dampak Pariwisata Terhadap Perekonomian Indonesia

Strategi meminimalkan economic leakages pada sektor pariwisata
Strategi meminimalkan economic leakages pada sektor pariwisataStrategi meminimalkan economic leakages pada sektor pariwisata
Strategi meminimalkan economic leakages pada sektor pariwisataRai Utama I Gusti Bagus
 
Tugas makalah modul pariwisata
Tugas makalah modul pariwisataTugas makalah modul pariwisata
Tugas makalah modul pariwisataMDSmerry
 
Strategi pembangunan pariwisata 2017 kemenpar ay
Strategi pembangunan pariwisata 2017 kemenpar ayStrategi pembangunan pariwisata 2017 kemenpar ay
Strategi pembangunan pariwisata 2017 kemenpar ayTri Damayantho
 
Peningkatan Pariwisata, Kemajuan Bagi Ekonomi Indonesia | Artikel Opini Intel...
Peningkatan Pariwisata, Kemajuan Bagi Ekonomi Indonesia | Artikel Opini Intel...Peningkatan Pariwisata, Kemajuan Bagi Ekonomi Indonesia | Artikel Opini Intel...
Peningkatan Pariwisata, Kemajuan Bagi Ekonomi Indonesia | Artikel Opini Intel...Universitas Islam Indonesia
 
Industri pelancongan boleh meningkatkan ekonomi negara brunei darussalam
Industri pelancongan boleh meningkatkan ekonomi negara brunei darussalamIndustri pelancongan boleh meningkatkan ekonomi negara brunei darussalam
Industri pelancongan boleh meningkatkan ekonomi negara brunei darussalamNur As-Syifa
 
Rumusan pelancongan
Rumusan pelanconganRumusan pelancongan
Rumusan pelanconganilma_ismail
 
Tourismpreneurship in indonesia in pandemic era final (1)
Tourismpreneurship in   indonesia in pandemic  era final (1)Tourismpreneurship in   indonesia in pandemic  era final (1)
Tourismpreneurship in indonesia in pandemic era final (1)SudaryantoYanto2
 
3.3. Menganalisis Dampak Industri Pariwisata
3.3. Menganalisis Dampak Industri Pariwisata3.3. Menganalisis Dampak Industri Pariwisata
3.3. Menganalisis Dampak Industri PariwisataSigitHaryadi3
 
Artikel Kualitas Pelayanan - Kelompok 4 S1 Pariwisata Reguler A 2022.pdf
Artikel Kualitas Pelayanan - Kelompok 4 S1 Pariwisata Reguler A 2022.pdfArtikel Kualitas Pelayanan - Kelompok 4 S1 Pariwisata Reguler A 2022.pdf
Artikel Kualitas Pelayanan - Kelompok 4 S1 Pariwisata Reguler A 2022.pdfInasMuhammad4
 
Peringatan World Tourism Day 2019
Peringatan World Tourism Day 2019Peringatan World Tourism Day 2019
Peringatan World Tourism Day 2019Dadang Solihin
 
Rancang bangun tatanan normal baru sektor pariwisata dalam perspektif kebijak...
Rancang bangun tatanan normal baru sektor pariwisata dalam perspektif kebijak...Rancang bangun tatanan normal baru sektor pariwisata dalam perspektif kebijak...
Rancang bangun tatanan normal baru sektor pariwisata dalam perspektif kebijak...Dian Herdiana
 
POTENSI PENGEMBANGAN WISATA DI KOTA MATARAM BERDASARKAN PERSEPSI DAN PREFEREN...
POTENSI PENGEMBANGAN WISATA DI KOTA MATARAM BERDASARKAN PERSEPSI DAN PREFEREN...POTENSI PENGEMBANGAN WISATA DI KOTA MATARAM BERDASARKAN PERSEPSI DAN PREFEREN...
POTENSI PENGEMBANGAN WISATA DI KOTA MATARAM BERDASARKAN PERSEPSI DAN PREFEREN...Lalu Permadi
 
TERPERCAYA!!!, WA +62 812 9559 3776,Paket Jalan-Jalan Ke Bandung Untuk Sekola...
TERPERCAYA!!!, WA +62 812 9559 3776,Paket Jalan-Jalan Ke Bandung Untuk Sekola...TERPERCAYA!!!, WA +62 812 9559 3776,Paket Jalan-Jalan Ke Bandung Untuk Sekola...
TERPERCAYA!!!, WA +62 812 9559 3776,Paket Jalan-Jalan Ke Bandung Untuk Sekola...PaketJalanJalanKeBandungUntuk2Orang
 
Laporan akhir MetodologiPenelitian Pengembangan Pariwisata Berbasis Ekonomi K...
Laporan akhir MetodologiPenelitian Pengembangan Pariwisata Berbasis Ekonomi K...Laporan akhir MetodologiPenelitian Pengembangan Pariwisata Berbasis Ekonomi K...
Laporan akhir MetodologiPenelitian Pengembangan Pariwisata Berbasis Ekonomi K...guztymawan
 
Willy tandikara dan_robert_mz_lawang_insani_vol_5_no_2_desember_2018-c4ac0-21...
Willy tandikara dan_robert_mz_lawang_insani_vol_5_no_2_desember_2018-c4ac0-21...Willy tandikara dan_robert_mz_lawang_insani_vol_5_no_2_desember_2018-c4ac0-21...
Willy tandikara dan_robert_mz_lawang_insani_vol_5_no_2_desember_2018-c4ac0-21...STISIPWIDURI
 
Laporan kegiatan_sosialisasi_pariwisata_dan_mice
 Laporan kegiatan_sosialisasi_pariwisata_dan_mice Laporan kegiatan_sosialisasi_pariwisata_dan_mice
Laporan kegiatan_sosialisasi_pariwisata_dan_miceNitaMewaKameliaSiman
 

Similar to Dampak Pariwisata Terhadap Perekonomian Indonesia (20)

Strategi meminimalkan economic leakages pada sektor pariwisata
Strategi meminimalkan economic leakages pada sektor pariwisataStrategi meminimalkan economic leakages pada sektor pariwisata
Strategi meminimalkan economic leakages pada sektor pariwisata
 
Tugas makalah modul pariwisata
Tugas makalah modul pariwisataTugas makalah modul pariwisata
Tugas makalah modul pariwisata
 
Strategi pembangunan pariwisata 2017 kemenpar ay
Strategi pembangunan pariwisata 2017 kemenpar ayStrategi pembangunan pariwisata 2017 kemenpar ay
Strategi pembangunan pariwisata 2017 kemenpar ay
 
Peningkatan Pariwisata, Kemajuan Bagi Ekonomi Indonesia | Artikel Opini Intel...
Peningkatan Pariwisata, Kemajuan Bagi Ekonomi Indonesia | Artikel Opini Intel...Peningkatan Pariwisata, Kemajuan Bagi Ekonomi Indonesia | Artikel Opini Intel...
Peningkatan Pariwisata, Kemajuan Bagi Ekonomi Indonesia | Artikel Opini Intel...
 
Industri pelancongan boleh meningkatkan ekonomi negara brunei darussalam
Industri pelancongan boleh meningkatkan ekonomi negara brunei darussalamIndustri pelancongan boleh meningkatkan ekonomi negara brunei darussalam
Industri pelancongan boleh meningkatkan ekonomi negara brunei darussalam
 
Rumusan pelancongan
Rumusan pelanconganRumusan pelancongan
Rumusan pelancongan
 
Tourismpreneurship in indonesia in pandemic era final (1)
Tourismpreneurship in   indonesia in pandemic  era final (1)Tourismpreneurship in   indonesia in pandemic  era final (1)
Tourismpreneurship in indonesia in pandemic era final (1)
 
BAB I ega.docx
BAB I ega.docxBAB I ega.docx
BAB I ega.docx
 
3.3. Menganalisis Dampak Industri Pariwisata
3.3. Menganalisis Dampak Industri Pariwisata3.3. Menganalisis Dampak Industri Pariwisata
3.3. Menganalisis Dampak Industri Pariwisata
 
Artikel Kualitas Pelayanan - Kelompok 4 S1 Pariwisata Reguler A 2022.pdf
Artikel Kualitas Pelayanan - Kelompok 4 S1 Pariwisata Reguler A 2022.pdfArtikel Kualitas Pelayanan - Kelompok 4 S1 Pariwisata Reguler A 2022.pdf
Artikel Kualitas Pelayanan - Kelompok 4 S1 Pariwisata Reguler A 2022.pdf
 
Peringatan World Tourism Day 2019
Peringatan World Tourism Day 2019Peringatan World Tourism Day 2019
Peringatan World Tourism Day 2019
 
ppt guna.pptx
ppt guna.pptxppt guna.pptx
ppt guna.pptx
 
Rancang bangun tatanan normal baru sektor pariwisata dalam perspektif kebijak...
Rancang bangun tatanan normal baru sektor pariwisata dalam perspektif kebijak...Rancang bangun tatanan normal baru sektor pariwisata dalam perspektif kebijak...
Rancang bangun tatanan normal baru sektor pariwisata dalam perspektif kebijak...
 
Lakip kemenpar 2015
Lakip kemenpar 2015Lakip kemenpar 2015
Lakip kemenpar 2015
 
POTENSI PENGEMBANGAN WISATA DI KOTA MATARAM BERDASARKAN PERSEPSI DAN PREFEREN...
POTENSI PENGEMBANGAN WISATA DI KOTA MATARAM BERDASARKAN PERSEPSI DAN PREFEREN...POTENSI PENGEMBANGAN WISATA DI KOTA MATARAM BERDASARKAN PERSEPSI DAN PREFEREN...
POTENSI PENGEMBANGAN WISATA DI KOTA MATARAM BERDASARKAN PERSEPSI DAN PREFEREN...
 
TERPERCAYA!!!, WA +62 812 9559 3776,Paket Jalan-Jalan Ke Bandung Untuk Sekola...
TERPERCAYA!!!, WA +62 812 9559 3776,Paket Jalan-Jalan Ke Bandung Untuk Sekola...TERPERCAYA!!!, WA +62 812 9559 3776,Paket Jalan-Jalan Ke Bandung Untuk Sekola...
TERPERCAYA!!!, WA +62 812 9559 3776,Paket Jalan-Jalan Ke Bandung Untuk Sekola...
 
Laporan akhir MetodologiPenelitian Pengembangan Pariwisata Berbasis Ekonomi K...
Laporan akhir MetodologiPenelitian Pengembangan Pariwisata Berbasis Ekonomi K...Laporan akhir MetodologiPenelitian Pengembangan Pariwisata Berbasis Ekonomi K...
Laporan akhir MetodologiPenelitian Pengembangan Pariwisata Berbasis Ekonomi K...
 
Willy tandikara dan_robert_mz_lawang_insani_vol_5_no_2_desember_2018-c4ac0-21...
Willy tandikara dan_robert_mz_lawang_insani_vol_5_no_2_desember_2018-c4ac0-21...Willy tandikara dan_robert_mz_lawang_insani_vol_5_no_2_desember_2018-c4ac0-21...
Willy tandikara dan_robert_mz_lawang_insani_vol_5_no_2_desember_2018-c4ac0-21...
 
Laporan kegiatan_sosialisasi_pariwisata_dan_mice
 Laporan kegiatan_sosialisasi_pariwisata_dan_mice Laporan kegiatan_sosialisasi_pariwisata_dan_mice
Laporan kegiatan_sosialisasi_pariwisata_dan_mice
 
Menginklusifkan pariwisata sumut
Menginklusifkan pariwisata sumutMenginklusifkan pariwisata sumut
Menginklusifkan pariwisata sumut
 

More from Lestari Moerdijat

Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi Covid-19
Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi Covid-19Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi Covid-19
Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi Covid-19Lestari Moerdijat
 
Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi COVID-19
Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi COVID-19Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi COVID-19
Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi COVID-19Lestari Moerdijat
 
Jenis Masker dan Keberadaannya
Jenis Masker dan KeberadaannyaJenis Masker dan Keberadaannya
Jenis Masker dan KeberadaannyaLestari Moerdijat
 
3 Langkah Penting Hadapi COVID-19
3 Langkah Penting Hadapi COVID-193 Langkah Penting Hadapi COVID-19
3 Langkah Penting Hadapi COVID-19Lestari Moerdijat
 
Perbedaan Gejala Corona Dengan Pilek dan Flu
Perbedaan Gejala Corona Dengan Pilek dan FluPerbedaan Gejala Corona Dengan Pilek dan Flu
Perbedaan Gejala Corona Dengan Pilek dan FluLestari Moerdijat
 
Isolasi Diri Hadapi COVID-19
Isolasi Diri Hadapi COVID-19Isolasi Diri Hadapi COVID-19
Isolasi Diri Hadapi COVID-19Lestari Moerdijat
 
Metode Bekerja dari Rumah oleh Lestari Moerdijat
Metode Bekerja dari Rumah oleh Lestari MoerdijatMetode Bekerja dari Rumah oleh Lestari Moerdijat
Metode Bekerja dari Rumah oleh Lestari MoerdijatLestari Moerdijat
 
Memahami Wabah, Epidemi, dan Pandemi
Memahami Wabah, Epidemi, dan PandemiMemahami Wabah, Epidemi, dan Pandemi
Memahami Wabah, Epidemi, dan PandemiLestari Moerdijat
 
Epidemiologi Pernikahan Dini
Epidemiologi Pernikahan DiniEpidemiologi Pernikahan Dini
Epidemiologi Pernikahan DiniLestari Moerdijat
 
Omnibus Law dari Perspektif Anggota Badan Legislatif DPR
Omnibus Law dari Perspektif Anggota Badan Legislatif DPROmnibus Law dari Perspektif Anggota Badan Legislatif DPR
Omnibus Law dari Perspektif Anggota Badan Legislatif DPRLestari Moerdijat
 
Pencegahan Bunuh Diri di Indonesia
Pencegahan Bunuh Diri di IndonesiaPencegahan Bunuh Diri di Indonesia
Pencegahan Bunuh Diri di IndonesiaLestari Moerdijat
 
Di mana perempuan muda (di) Indonesia?
Di mana perempuan muda (di) Indonesia?Di mana perempuan muda (di) Indonesia?
Di mana perempuan muda (di) Indonesia?Lestari Moerdijat
 
Catatan Kecil Penanganan Deradikalisasi
Catatan Kecil Penanganan DeradikalisasiCatatan Kecil Penanganan Deradikalisasi
Catatan Kecil Penanganan DeradikalisasiLestari Moerdijat
 
Regulasi tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus
Regulasi tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi KhususRegulasi tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus
Regulasi tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi KhususLestari Moerdijat
 
Kondisi Sosial Ekonomi per Februari 2020
Kondisi Sosial Ekonomi per Februari 2020 Kondisi Sosial Ekonomi per Februari 2020
Kondisi Sosial Ekonomi per Februari 2020 Lestari Moerdijat
 

More from Lestari Moerdijat (20)

Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi Covid-19
Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi Covid-19Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi Covid-19
Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi Covid-19
 
Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi COVID-19
Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi COVID-19Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi COVID-19
Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi COVID-19
 
Jenis Masker dan Keberadaannya
Jenis Masker dan KeberadaannyaJenis Masker dan Keberadaannya
Jenis Masker dan Keberadaannya
 
Anti Panik Hadapi COVID-19
Anti Panik Hadapi COVID-19Anti Panik Hadapi COVID-19
Anti Panik Hadapi COVID-19
 
3 Langkah Penting Hadapi COVID-19
3 Langkah Penting Hadapi COVID-193 Langkah Penting Hadapi COVID-19
3 Langkah Penting Hadapi COVID-19
 
Perbedaan Gejala Corona Dengan Pilek dan Flu
Perbedaan Gejala Corona Dengan Pilek dan FluPerbedaan Gejala Corona Dengan Pilek dan Flu
Perbedaan Gejala Corona Dengan Pilek dan Flu
 
Isolasi Diri Hadapi COVID-19
Isolasi Diri Hadapi COVID-19Isolasi Diri Hadapi COVID-19
Isolasi Diri Hadapi COVID-19
 
Jarak Sosial dan Karantina
Jarak Sosial dan KarantinaJarak Sosial dan Karantina
Jarak Sosial dan Karantina
 
Jamu, Sabun dan Covid 19
Jamu, Sabun dan Covid 19 Jamu, Sabun dan Covid 19
Jamu, Sabun dan Covid 19
 
Metode Bekerja dari Rumah oleh Lestari Moerdijat
Metode Bekerja dari Rumah oleh Lestari MoerdijatMetode Bekerja dari Rumah oleh Lestari Moerdijat
Metode Bekerja dari Rumah oleh Lestari Moerdijat
 
Memahami Wabah, Epidemi, dan Pandemi
Memahami Wabah, Epidemi, dan PandemiMemahami Wabah, Epidemi, dan Pandemi
Memahami Wabah, Epidemi, dan Pandemi
 
Epidemiologi Pernikahan Dini
Epidemiologi Pernikahan DiniEpidemiologi Pernikahan Dini
Epidemiologi Pernikahan Dini
 
Omnibus Law dari Perspektif Anggota Badan Legislatif DPR
Omnibus Law dari Perspektif Anggota Badan Legislatif DPROmnibus Law dari Perspektif Anggota Badan Legislatif DPR
Omnibus Law dari Perspektif Anggota Badan Legislatif DPR
 
Pencegahan Bunuh Diri di Indonesia
Pencegahan Bunuh Diri di IndonesiaPencegahan Bunuh Diri di Indonesia
Pencegahan Bunuh Diri di Indonesia
 
Di mana perempuan muda (di) Indonesia?
Di mana perempuan muda (di) Indonesia?Di mana perempuan muda (di) Indonesia?
Di mana perempuan muda (di) Indonesia?
 
Menopause dan Mitos
Menopause dan MitosMenopause dan Mitos
Menopause dan Mitos
 
Catatan Kecil Penanganan Deradikalisasi
Catatan Kecil Penanganan DeradikalisasiCatatan Kecil Penanganan Deradikalisasi
Catatan Kecil Penanganan Deradikalisasi
 
Regulasi tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus
Regulasi tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi KhususRegulasi tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus
Regulasi tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus
 
Pengelolaan Sampah
Pengelolaan Sampah Pengelolaan Sampah
Pengelolaan Sampah
 
Kondisi Sosial Ekonomi per Februari 2020
Kondisi Sosial Ekonomi per Februari 2020 Kondisi Sosial Ekonomi per Februari 2020
Kondisi Sosial Ekonomi per Februari 2020
 

Recently uploaded

KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxMOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxHakamNiazi
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxFrida Adnantara
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptSalsabillaPutriAyu
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxMunawwarahDjalil
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppttami83
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganlangkahgontay88
 
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptxDasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptxadel876203
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaarmanamo012
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaWahyuKamilatulFauzia
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISHakamNiazi
 
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptxmatematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptxArvaAthallahSusanto
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 

Recently uploaded (20)

KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxMOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
 
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptxDasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptxmatematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 

Dampak Pariwisata Terhadap Perekonomian Indonesia

  • 1. Peranan sektor pariwisata nasional semakin penting sejalan dengan perkembangan dan kontribusi yang diberikan sektor pariwisata melalui penerimaan devisa, pendapatan daerah, pengembangan wilayah, maupun dalam penyerapan investasi dan tenaga kerja serta pengembangan usaha yang tersebar di berbagai pelosok wilayah di Indonesia. DAMPAKPARIWISATATERHADAP PEREKONOMIANINDONESIA
  • 2. 2 Menurut Buku Saku Kementerian Pariwisata (2016), kontribusi sektor pariwisata terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional pada tahun 2014 telah mencapai 9 % atau sebesar Rp 946,09 triliun. Sementara devisa dari sektor pariwisata pada tahun 2014 telah mencapai Rp 120 triliun dan kontribusi terhadap kesempatan kerja sebesar 11 juta orang (Anggraini, 2017). Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 3. 3 Melalui mekanisme tarikan dan dorongan terhadap sektor ekonomi lain yang terkait dengan sektor pariwisata, seperti hotel dan restoran, angkutan, industri kerajinan dan lain- lain. Melalui multiplier effect-nya, pariwisata dapat dan mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja. Itulah mengapa, percepatan pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja yang lebih luas dapat dilakukan dengan mempromosikan pengembangan pariwisata. Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 4. 4 Akselerasi pertumbuhan pariwisata menjadi salah satu strategi dari akselerasi pertumbuhan ekonomi nasional. Pemerintah membuat rencana program pembangunan pariwisata yang dilakukan dengan berbagai strategi seperti pengembangan pasar wisatawan, pengembangan citra pariwisata, pengembangan kemitraan pemasaran pariwisata, dan pengembangan promosi pariwisata. Semua strategi tersebut dilakukan agar sasaran pertumbuhan pariwisata tercapai. Sasaran pembangunan pariwisata adalah meningkatnya usaha lokal dalam bisnis pariwisata dan semakin banyaknya jumlah tenaga kerja lokal yang tersertifikasi. Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 5. 5 Salah satu isu strategis pembangunan pariwisata adalah bagaimana meningkatkan kontribusi pariwisata dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya masyarakat di daerah tujuan wisata. Secara umum, makin besar kontribusi sektor pariwisata terhadap “kue” perekonomian suatu wilayah, makin besar pula kontribusi sektor pariwisata dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut. Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 6. 6 Kontribusi sektor pariwisata dalam perekonomian dapat diidentifikasi melalui aktivitas wisatawan. Wisatawan yang datang menghabiskan sejumlah besar uang mulai dari pengeluaran transportasi hingga untuk membeli produk/jasa di daerah tujuan wisata, seperti akomodasi, makanan dan minuman, cenderamata, kegiatan rekreasi dan sebagainya. Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 7. 7 Hal ini menghasilkan efek langsung pada bisnis dan ekonomi yang dapat diukur dari pendapatan upah tenaga kerja sektor pariwisata dan pajak yang dibayar oleh perusahaan pariwisata ke negara. Pada waktu bersamaan, bisnis pariwisata harus membeli barang dan jasa dari sektor lainnya yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan wisatawan. Pengeluaran bisnis pariwisata itu merupakan efek tidak langsung pariwisata melalui pembelian input dari sektor lain yang kemudian berdampak juga pada penciptaan lapangan pekerjaan dan upah. Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 8. 8 Lebih lanjut, meningkatnya permintaan pada produk dan jasa pariwisata (akibat meningkatnya wisatawan yang datang) menarik investor untuk menanam modal di sektor pariwisata seperti investasi pembangunan hotel/penginapan, restoran, pembelian peralatan dan lain sebagainya. Investasi tersebut akan berpengaruh juga pada sektor lainya seperti sektor bangunan, listrik dan lain sebagainya. Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 9. 9 Dari sisi pemerintah, berbagai kegiatan pemerintah dalam sektor pariwisata juga dapat memberikan kontribusi sektor pariwisata pada perekonomian. Kegiatan promosi yang dilakukan pemerintah pusat dan daerah, serta kegiatan investasi pemerintah yang mendukung sektor pariwisata dapat dimasukkan dalam faktor yang mampu mendorong penciptaan nilai barang dan jasa di sektor pariwisata. Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 10. 10 Aktivitas lintas sektor dan lintas pelaku ekonomi yang menghasilkan dampak langsung dan tidak langsung, pada tahap selanjutnya akan menyebabkan tingkat pendapatan rumah tangga di seluruh perekonomian akan meningkat sebagai akibat dari meningkatnya lapangan pekerjaan. Sebagian dari peningkatan pendapatan rumah tangga ini akan meningkatkan kembali permintaan barang dan jasa pada sektor pariwisata dan sektor-sektor lainnya (efek induksi). Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 11. 11 Untuk mengukur kontribusi sektor pariwisata ada beberapa indikator kunci yang perlu dilihat, pertama adalah kunjungan wisatawan baik wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara. Kedua adalah pengeluaran wisatawan yang berkunjung berdasar jenis pengeluarannya. Khusus untuk pengeluaran wisatawan mancanegara, pengeluaran transportasi yang berasal dari luar negeri tidak dapat dimasukkan dalam penghitungan dampak, karena nilai ekonominya tidak masuk dalam perekonomian domestik. Komponen berikutnya yang menjadi indikator kunci pariwisata adalah investasi sektor swasta dan investasi pemerintah, serta pengeluaran pemerintah dalam bidang pariwisata seperti promosi pariwisata dan pengembangan pariwisata. Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 12. 12 Berdasarkan data dari World Tourism Organization, disebutkan bahwa jumlah penerimaan pariwisata dari wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia adalah sebesar US$ 12,5 miliar. Penerimaan pariwisata dari wisman (disebut juga sebagai penerimaan pariwisata dari internasional) merupakan pengeluaran wisatawan mancanegara yang masuk dalam perekonomian domestik, termasuk pembayaran kepada maskapai nasional untuk transportasi internasional. Sementara itu, untuk pengeluaran wisatawan asal Indonesia yang berwisata ke luar negeri dan dibelanjakan di luar negeri tidak dicatat sebagai penerimaan pariwisata Indonesia. Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 13. 13 Perbandingan penerimaan pariwisata dari wisman di Indonesia dengan pengeluaran wisatawan asal Indonesia di luar negeri menunjukkan bahwa sejak tahun 2011 pengeluaran wisatawan asal indonesia di luar negeri lebih rendah dibanding pengeluaran wisatawan mancanegara di Indonesia. Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 14. 14 Sementara itu, berdasarkan data dari BPS tahun 2015 terkait dengan pengeluaran wisatawan domestik menurut jenis produk, diketahui bahwa total pengeluaran wisatawan domestik (disebut sebagai wisatawan nusantara (wisnus)) adalah 224,69 triliun rupiah. Dengan proporsi terbesar pada angkutan domestik (37%), kemudian restoran dan sejenisnya (22%), produk industri non makanan (15%), dan hotel/akomodasi (10%). Pengeluaran ini akan memberikan dampak yang berbeda-beda terhadap perekonomian karena memiliki keterkaitan ke belakang dan ke depan dengan sektor lain yang berbeda-beda. Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 15. 15 World travel and tourism council dengan menggunakan metodologi 2008 TSA:RMF (Tourism Satellite Account: Recommended Methodological Framework), melakukan estimasi dampak pariwisata terhadap perekonomian indonesia yang menunjukkan bahwa kontribusi langsung sektor pariwisata terhadap PDB pada tahun 2017 adalah Rp259.583 miliar (1,9% dari PDB). Hal ini diukur dari kegiatan ekonomi yang dihasilkan oleh industri pariwisata seperti hotel, agen perjalanan, maskapai penerbangan dan transportasi penumpang lainnya, termasuk juga restoran dan hiburan. Kemudian, kontribusi total pariwisata terhadap PDB (termasuk dampak yang lebih luas dari investasi, rantai pasokan dan dampak pendapatan) sebesar 5,8% dari PDB. Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 16. 16 Hingga saat ini belum diketahui secara valid dan reliable berapa besar kontribusi sektor pariwisata dalam perekonomian. Buku Saku Kementerian Pariwisata tahun 2016 menyatakan bahwa kontribusi sektor pariwisata terhadap PDB adalah 9%. Sementara BPS dalam kajiannya menunjukkan bahwa kontribusi pariwisata terhadap PDB hanya sebesar 4%. Lebih lanjut World travel and tourism council (WTTC) mengestimasi bahwa kontibusi sektor pariwisata Indonesia mencapai 5.8% dari PDB. Belakangan WTTC juga sedang merevisi kontribusi sektor pariwisata Indoneisa terhadap PDB setalah menerima berbagai masukan dari stakeholder pariwisata. Adanya perbedaan hasil tersebut diduga karena perbedaan definisi dan cakupan sektor pariwisata serta tidak tepilahnya dengan baik data sektoral dan ketersediaan data terkait pariwisata. Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 17. 17 Hasil penelitian yang dilakukan oleh LPEM FEB UI menunjukkan bahwa sektor pariwisata secara umum memiliki peran yang penting dalam perekonomian Indonesia yang digambarkan oleh efek pengganda (multiplier effect) di Indonesia. Efek pengganda menyebabkan seluruh pengeluaran wisatawan, pengeluaran investasi, pengeluaran pemerintah memberikan dampak ekonomi berupa pertambahan output, nilai tambah, pendapatan, dan penciptaan tenaga kerja di Indonesia. Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 18. 18 Terjadi peningkatan jumlah kunjungan wisatawan baik itu wisatawan mancanegara, wisatawan nusantara dan wisatawan nasional. Pertumbuhan wisatawan mancanegara sebesar 16,7% dari tahun 2016 ke 2017. Pertumbuhan wisatawan nusantara sebesar 2,2% dari tahun 2016 ke 2017. Pertumbuhan wisatawan nasional sebesar 5% dari 2016-2017. Pertumbuhan jumlah kunjungan ini akan memberikan dampak pada perekonomian secara luas. Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 19. 19 Investasi pada sektor pariwisata didominasi oleh penanaman modal asing. Proporsi penanaman modal asing sebesar 77%. Rata-rata Pertumbuhan investasi sektor pariwisata 2015-2017 adalah sebesar 35,5%. Dalam 3 tahun terakhir (2015- 2017), 55% investasi direalisasikan di Jakarta, Bali, dan Jawa Barat. Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 20. 20 Tenaga kerja di sektor pariwisata sebesar 12,3 juta. Bila dilihat dari status pekerjaannya berusaha sendiri (28,5%), kemudian buruh (25,7%), dan berusaha dibantu buruh tidak tetap (23,1%), dan pekerja tak dibayar (17,5%). Distribusi sektor pekerja bidang pariwisata adalah perdagangan dan penyediaan makanan, masing masing 41% dan 46%. Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 21. 21 Bila dibandingkan dengan negara- negara lain dalam satu kawasan, sektor pariwisata Indonesia masih relatif tertinggal dari segi dukungan lingkungan, kebijakan, infrastruktur dan besaran dampaknya pada perekonomian. Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 22. 22 Sektor Pariwisata memberikan dampak positif pada aliran devisa masuk. Jasa perjalanan menunjukkan secara konsisten berkontribusi positif terhadap neraca jasa dengan nilai yang semakin meningkat. Pada tahun 2017 tercatat USD4,23 miliar, lebih tinggi dibandingkan USD3,64 pada tahun 2016. Surplus dari transaksi jasa terutama pariwisata dan perjalanan sebesar 0,77% PDB di tahun 2017. Disamping dampak sektor pariwisata dalam menarik devisa masuk ke Indonesia, sektor pariwisata juga berkontribusi pada aliran devisa ke luar. Ada beberapa hal yang memungkinkan terjadinya aliran devisa keluar (leakage) dalam pariwisata. Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 23. 23 Pertama, wisatawan nasional yaitu wisatawan Indonesia yang berwisata ke luar negeri. Kedua, adalah impor barang dan jasa pariwisata dari luar negeri seperti jasa angkutan, maskapai asing, jasa manajemen organisasi perjalanan asing, jasa keuangan, jasa atraksi/rekreasi yang mendatangkan artis dari luar negeri termasuk di sini adalah penggunaan tenaga kerja asing. Ketiga, transfer profit dari penanaman modal (FDI) ke perusahaan induknya di luar negeri. Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 24. 24 Peranan sektor pariwisata dalam menciptakan output perekonomian mencapai 5.57% dan 5,89% pada tahun 2015-2016. Peranan sektor pariwisata pada PDB Indonesia sebesar 5.47% di tahun 2015, dan 5.82% di tahun 2016. Kompensasi tenaga kerja pada tahun 2016 sebesar 5,37%. Penciptaan lapangan tenaga kerja dari sektor pariwisata sebesar 4,19% pada tahun 2016. Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT