SlideShare a Scribd company logo
(Cara Pembuatan Obat yang Baik)
Obat digunakan untuk menyelamatkan jiwa,
atau memulihkan atau memelihara
kesehatan
Menjamin bahwa konsumen menerima obat yang
bermutu tinggi.
Mengapa ?
INDUSTRI FARMASI
Obat
Efficacy, Safety, and Quality
CPOB
Tujuan ?
 Menjamin obat dibuat dan dikendalikan
secara konsisten
 Memenuhi persyaratan yang
ditetapkan
 Sesuai dengan tujuan penggunaannya
 Persyaratan izin edar
 Spesifikasi produk
 Pengendalian menyeluruh
 Tidak hanya sekedar lulus dari serangkaian pengujian,
tetapi mutu harus dibangun kedalam produk
 Mutu obat tergantung pada :
 Bahan awal
 Proses pembuatan
 Pengawasan mutu
 Bangunan
 Personalia
 Peralatan
yang terlibat dalam proses produksi
 Kondisi dikendalikan dan dipantau secara cermat
Prinsip Umum CPOB
Kualitas dibangun kedalam
produk
 Pengawasan dalam pembuatan
obat
 Kualitas tidak tergantung pada
pengujian yang dilakukan
Prinsip Umum CPOB
1. Manajemen mutu
2. Personalia
3. Bangunan & fasilitas
4. Peralatan
5. Sanitasi & higiene
6. Produksi
7. Pengawasan mutu
8. Inspeksi diri dan audit mutu
9. Penanganan keluhan terhadap produk, penarikan kembali
produk & produk kembalian
10. Dokumentasi
11. Pembuatan & analisis berdasarkan kontrak
12. Kualifikasi & validasi
Elemen CPOB
MANAJEMEN
MUTU
(Quality Management)
Apa sih QUALITY itu ??
Customer – based.
 “Quality is fitness for use”
J.M Juran.
 “Total Quality is performance leadership in meeting customer requirements by doing the
right things the first time”
Westinghouse
 “Quality is meeting customer expectation. The quality improvement process is a set of
principles, policies, support structures, and practices designed to continually improve the
efficiency and effectiveness of our way life”
AT&T
Manufacturing – based
 “Quality (means) conformance to requirements”
Philip B. Crosby
 “Quality is the degree to which a specific product conforms to a design or specification”
Harold L. Gilmore
Product – based
 “Defference in quality amount to defferences in the quantity of some desired ingredient or
attribute”
Lawerence Abbott
 “Quality refers to the amount of the unpriced attribute contained in each unit of the priced
attribute”
Keith B. Leffler
Industri farmasi harus membuat
obat sedemikian rupa agar :
 Sesuai dengan tujuan penggunaan
 Memenuhi persyaratan yang tercantum
dalam dokumen registrasi
 Tidak menimbulkan resiko yang
membahayakan penggunaannya karena
tidak aman, mutu rendah atau tidak efektif.
Tanggung Jawab Industri Farmasi
Lanjutan Tanggung Jawab Industri Farmasi …….
suatu “kebijakan mutu”,
memerlukan partisipasi dan
komitmen dari semua jajaran
disemua departemen didalam
perusahaan, para pemasok dan
para distributor,
Quality management CPOB :
Menjamin bahwa produk dibuat & dikendalikan secara konsisten
Mengurangi resiko yang tidak dapat dideteksi pada pengujian
akhir, yaitu : cross contamination & mix-up
Pemastian mutu (QA), CPOB & Pengawasan mutu (QC)
aspek manajemen mutu saling terkait
Lanjutan Manajemen Mutu .…………………...
QUALITY RELATIONSHIP
Quality Management – defines overall policy.
Quality Assurance – organization of systematic actions
to ensure policy is achieved.
G M P – part of QA.
Deals with risks, builds quality
into product.
Quality Control – part of GMP,
focusing on testing to ensure the quality
meets standard.
QUALITY ASSURANCE QUALITY CONTROL
 Quality Compliance
 QA Document system
 Documentation
Management
 QA Release
 QA Inspection
 QA Services
 QA / QC Information
System (IS) support
 PHYSICAL-CHEMICAL
ANALYSIS
 ANALYTICAL
DEVELOPMENT
 FINISHED GOODS
ANALYSIS
 MICROBIOLOGICAL
ANALYSIS
 QC STABILITY /
SUPPORT
QA
Totalitas semua pengaturan yang dibuat dengan tujuan untuk
memastikan bahwa obat dihasilkan dengan mutu yang sesuai
dengan tujuan penggunaannya.
Bagian dari QA
Memastikan bahwa obat dibuat dan dikendalikan secara
konsisten
untuk mencapai standar mutu yang sesuai dengan tujuan
penggunaan dan persyaratan izin edar dan spesifikasi produk
CPOB
Dilakukan secara berkala
Membuktikan konsistensi proses
Kesesuaian dari spesifikasi bahan awal, bahan
kemas & produk jadi
Melihat tren data & mengindentifikasi perbaikan
Didokumentasi
Pengkajian Mutu Produk
Mencakup, kajian terhadap :
- bahan awal & bahan kemas
- IPC
- bets yang OOS
- penyimpangan yang signifikan
- semua perubahan
- hasil data stabilitas & segala tren yang tidak direncakanan
- kelayakan tindakan perbaikan
- product complaint; product recall; returns product.
Pengkajian Mutu Produk
PERSONALIA
(Personnel)
SDM penting dalam pembentukan & penerapan sistem
pemastian mutu yang memuaskan dan pembuatan
obat yang benar.
Jumlah karyawan memadai
Struktur Organisasi
Kualifikasi & tanggung jawab yang jelas
Pelatihan berdampak pada mutu produk
Penilaian
Pencatatan
PERSONALIA ………………….
Jumlah karyawan yang cukup disemua tingkat
Memperoleh pelatihan awal & berkesinambungan, termasuk
instruksi mengenai higiene
Pengetahuan, keterampilan & kemampuan sesuai tugasnya
Kesehatan mental & fisik yang baik, mampu melaksanakan
tugasnya
Struktur organisasi, kualifikasi dan tanggung jawab yang
jelas
Pada dasarnya prod. Manager dan QA/QC Manager harus
orang yang berbeda serta independen.
PERSONALIA ………………….
Pelatihan sesuai tugas yang diberikan, pelatihan
berkesinambungan dan efektifitas penerapan dinilai secara
berkala.
Pelatihan diberikan bagi personel yang berada pada:
Area produksi
Gudang penyimpanan atau Lab.
Personel yang kegiatannya berpengaruh pada mutu produk
Area dimana pencemaran merupakan faktor resiko, misal pada
daerah aseptis.
Program pelatihan yang disetujui kepala bagian masing2
Catatan pelatihan didokumentasikan dan disimpan
Pelatihan diberikan oleh orang yang terkualifikasi
PERSONALIA ………………….
BANGUNAN & FASILITAS
(Premises)
Desain
Konstruksi
letak
Memadai untuk memudahkan melaksanakan :
Operasional
Pembersihan
Pemeliharaan
Memperkecil resiko terjadinya mix-up, cross contamination &
kesalahan lain. Serta dampak lain yang dapat menurunkan
mutu obat.
Bangunan & Fasilitas …………….
Lokasi
bebas dari pencemaran lingkungan disekelilingnya
Konstruksi bangunan
memenuhi syarat
(terlindung dari pengaruh cuaca, banjir, rodents & insects)
prosedur rodent & pest control
Pemeliharaan
disinfeksi sesuai prosedur
(catatan pembersihan & disinfeksi disimpan)
Bangunan & Fasilitas …………….
Pengendalian
Udara : Suhu & kelembaban
Permukaan langit-langit, dinding
lantai & sarana lain
Cahaya  intensitas tertentu dampak thdp produk
Pemasangan lampu
Tenaga listrik
Alat-alat
Personel (SDM)
Penataan ruang
Luas ruangan
Peralatan
Alur proses produksi
Pipa-pipa saluran
Penerangan
Permukaan langit-langit, dinding, lantai dan sarana lain
Ventilasi pengendali udara (prefilter; medium filter; Hepa filter)
Mencegah contamination & cross contmination
Bangunan & Fasilitas …………….
Area Penimbangan
Area Produksi
Antibiotik (beta-laktam & non beta-laktam)
Hormon seks
Produk sitotoksik bangunan terpisah
Produk ttt dgn b. aktif berpotensi tinggi
Produk biologi
Produk non-obat
Area Penyimpanan
Kapasitas memadai
Didesain menjamin kondisi penyimpanan
Area sampling kondisi terkendali
B. aktif ttt (radioaktif, narkotik, dll)
Status karantina tempat terpisah
Bahan label
Bangunan & Fasilitas …………….
Area Pengawasan Mutu
Lab. QC terpisah dari area produksi
Desain sesuai kegiatan
Ruangan terpisah untuk instrumen
Desain Lab memperhatikan : - bahan bangunan
- ventilasi
- AHU
Sarana Pendukung
R. istirahat & kantin terpisah dari area produksi & Lab.
Sarana untuk mengganti pakaian kerja
Toilet
Sarana pemeliharaan hewan diisolasi & pengendali udara
terpisah
Bangunan & Fasilitas …………….
PERALATAN
(Equipment)
Desain & konstruksi tepat
Ditempatkan & dikualifikasi dgn tepat
Ukuran memadai
Peralatan
Sebelum digunakan dikualifikasi (KI/IQ; KO/OQ; KK/PQ)
Bag. peralatan yang bersentuhan dengan bahan awal,
produk antara dan produk jadi tidak boleh bereaksi,
mengadisi / mengabsorbsi
Mudah dibersihkan
Dikalibrasi
Rancang Bangun & Kontruksi
Jarak antar peralatan
Penandaan & pemberian nomor tiap peralatan utama
(kecuali digunakan untuk satu jenis produk)
PROTAP
Sistem penunjang (boiler, steam, dll) validasi
memastikan sistem tsb berfungsi sesuai dgn tujuan
Instalasi & Lokasi
Dirawat menurut jadwal yang tepat  berfungsi dengan baik
& mencegah terjadinya pencemaran
prosedur perawatan
catatan pemeliharaan
catatan pemakaian alat
Perawatan
SANITASI & HIGIENE
(Sanitation & Hygiene)
Manusia
Bahan awal
Mesin & peralatan
Bangunan
Lingkungan
Sumber pencemaran
MANUSIA
Seleksi pada waktu penerimaan
Dilatih kebiasaan / sikap hygiene
Dibuat protap bekerja
Pelatihan protap
Pakaian pelindung sesuai peruntukannya
Sanitasi & Higiene …………………..
Bahan Awal
Tetapkan spesifikasi
Vendor audit
Protap penanganan bahan awal
Pelaksanaan konsisten & ketat
Mesin & Peralatan
Bagian yang kontak dengan produk dibuat dari bahan khusus
Kualifikasi sebelum digunakan
Dibuatkan protap operasional & sanitasi
Prosedur sanitasi validasi & evaluasi sec. berkala
Catatan pembersihan, sanitasi disimpan
Sanitasi & Higiene ……….…………..
Bangunan
Desain & konstruksi memudahkan sanitasi
Fasilitas sanitasi yang cukup
Prosedur pembersihan & sanitasi konsisten & ketat
Rodentisida, insektisida, bahan sanitasi sesuai
Lingkungan
Sistem pengendalian udara / HVAC
Sistem pengolahan air
Sanitasi & Higiene…………………..
PRODUKSI
(Production)
 Seluruh kegiatan dalam pembuatan obat, mulai dari
penerimaan bahan, dilanjutkan dengan pengolahan,
pengemasan dan pengemasan ulang, penandaan dan
penandaan ulang sampai menghasilkan produk jadi
PRODUKSI
Bahan awal
Semua bahan, baik yang berkhasiat maupun tidak berkhasiat,
yang berubah maupun tidak berubah, yang digunakan dalam
pengolahan obat walaupun tidak semua bahan tersebut masih
terdapat didalam produk ruahan.
Produk antara
Tiap bahan atau campuran bahan yang masih memerlukan
satu atau lebih tahap pengolahan lanjutan untuk menjadi
produk ruahan.
Produk ruahan
Bahan yang telah selesai diolah & tinggal memerlukan
kegiatan pengemasan untuk menjadi obat jadi.
Produk jadi
Produk (obat) yang telah melalui seluruh tahap proses
pembuatan
Produksi ………….…………………..
 Pemasok yang terkualifikasi
 Pengecekan visual
 Memenuhi spek. & diberi label yang jelas
 Pengiriman >1 bets, dianggap sebagai bets yang terpisah
 Wadah sampel diberi label
 Pengambilan sampel & pengujian
 Label status bahan berbeda dengan yang digunakan oleh pemasok
 dilakukan pengecekan secara berkala terhadap persediaan
 Disimpan sesuai kondisi penyimpanan
 Catatan persedian bahan disimpan
 Penyerahan bahan awal dilakukan oleh pihak yang berwenang
 Alat timbang diverifikasi tiap hari
 Bahan awal yang direject diberi label & ditempatkan terpisah
Bahan Awal
 Validasi ulang terhadap :
 segala perubahan yang berarti dalam proses, peralatan atau
bahan, untuk menjamin produk yang dihasilkan memenuhi
persyaratan mutu
 proses & prosedur produksi secara rutin, untuk memastikan
bahwa proses & prosedur mampu memberikan hasil yang
diinginkan
Validasi Proses
 Cross contamination
Pencemaran dari suatu bahan dasar, produk antara atau produk jadi
dengan produk atau bahan dasar lain selama produksi.
(WHO)
 Pencegahan Cross contamination :
 Produksi diruang terpisah
 Memperkecil resiko pencemaran yang disebabkan sirkulasi
udara
 Prosedur validasi pembersihan yang memadai
 Prosedur untuk personel
 Pengujian residu & label status kebersihan pada peralatan
 Tersedia penghisap udara & ruang penyangga udara
 Tindakan pencegahan & efektifitas diperiksa secara berkala
Pencegahan Pencemaran Silang
 Tujuan
memastikan bahwa tiap bets/lot produk antara, produk ruahan atau
produk jadi dapat diidentifikasi
 Pada tahap pengolahan & pengemasan saling berkaitan
 Menjamin bahwa no. bets/lot yang sama tidak digunakan
berulang
 Alokasi no. bets/lot dicatat dalam buku log.
Sistem Penomoran Bets/Lot
 Bahan pengemas primer & sekunder
 Pemasok yang terkualifikasi
 Pengecekan secara visual
 Memenuhi spek. & diberi label yang jelas
 Disimpan dengan kondisi keamanan yang memadai
 Bahan pengemas yang tidak berlaku lagi dimusnakan
 Satu jenis bahan pengemas yang diletakan ditempat
kodifikasi pada saat yang sama
Bahan Pengemas
 Pengawasan selama proses (IPC)
 Karantina & penyerahan produk jadi
 Penyimpanan bahan awal, bahan pengemas, produk antara,
produk ruahan & produk jadi
 Pengangkutan & pengiriman
PRODUKSI
PENGAWASAN MUTU
(Quality Control)
Bagian dari CPOB, yang berhubungan dgn :
Pengambilan sampel, spesifikasi dan pengujian
Dokumentasi dan prosedur pelulusan suatu produk maupun
bahan baku
Fungsi QC independen dari bagian lain
Tidak terbatas pada kegiatan lab.
Terlibat dalam semua keputusan terkait mutu produk
Terkualifikasi & berpengalaman
QUALITY CONTROL
Bangunan & fasilitas
Personel
Peralatan
 Sesuai untuk jenis tugas & skala keg. Pembuatan obat
 Hewan yang digunakan untuk pengujian karantina
 Pereaksi & media pembenihan
 Spesifikasi & prosedur pengujian
 Baku pembanding
 Catatan analisis
GOOD QUALITY CONTROL LABORATORY
PRACTICES
Spesifikasi
 Tiap spek. disetujui & disimpan oleh QC,
 Kecuali untuk produk jadi disetujui oleh QA
 Revisi berkala dari tiap spesifikasi
Pengawasan Bahan Awal, Produk Antara,
Produk Ruahan & Produk Jadi
Sampling, spesifikasi, testing
Dokumentasi terkait catatan bets disimpan s/d 1 tahun setelah
expired date bets tsb
Prosedur release meyakinkan bahwa test yang relevan telah dilakukan
Bahan awal
Bahan kemas
Kegiatan pengambilan sampel
Persyaratan pengujian
Pengendalian lingkungan
IPC
Pengujian ulang bahan yang diluluskan
Pengolahan ulang
Studi stabilitas
QC CONCERNED
INSPEKSI DIRI &
AUDIT MUTU
(Self Inspection & Quality Audits)
Definisi
 Inspeksi Diri
Audit yang dilakukan oleh orang dalam organisasi sendiri untuk
memastikan pemenuhan terhadap CPOB & peraturan pemerintah.
 Audit Mutu
suatu inspeksi & penilaian independen terhadap seluruh atau
sebagian dari sistem mutu dengan tujuan tertentu untuk
meningkatkan sistem mutu tersebut.
Inspeksi Diri & Audit Mutu
Tujuan
Mengevaluasi aspek produksi & pengawasan mutu industri
farmasi sesuai ketentuan CPOB
Mendeteksi kelemahan CPOB
Menetapkan tindakan perbaikan
Aspek inspeksi Diri
Daftar periksa inspeksi diri standar persyaratan minimal
sesuai ketentuan CPOB
Inspeksi Diri & Audit Mutu
PENANGANAN KELUHAN
TERHADAP PRODUK, PENARIKAN
KEMBALI PRODUK DAN PRODUK
KEMBALIAN
(PRODUCT COMPLAINT. PRODUCT RECALL &
RETURNED PRODUCTS)
Penanganan keluhan terhadap produk , penarikan kembali
produk dan produk kembalian………………………………………..
Penarikan kembali produk
Suatu proses penarikan kembali dari satu atau beberapa bets atau
seluruh bets produk tertentu dari peredaran
Alasan : - cacat kualitas
- ESO
Produk Kembalian
obat jadi yang telah beredar, dikembalikan karena :
- kerusakan
- kadaluarsa
- alasan lain (ex. mutu, jumlah, keamanan obat, dll).
Penanganan keluhan terhadap produk , penarikan kembali
produk dan produk kembalian………………………………………..
Keluhan
Protap penanganan keluhan
Tindak lanjut tindakan perbaikan
penarikan kembali produk
tindakan lain yang tepat
Penanganan keluhan, laporan, hasil evaluasi catat & laporkan
kaji sec. berkala
Laporan & keluhan, disebabkan :
Kerusakan fisik, kimiawi / biologis dari produk atau kemasan
mutu
Reaksi yang merugikan
Efek terapetik produk, ex. produk tidak berkhasiat
Penanganan keluhan terhadap produk , penarikan kembali
produk dan produk kembalian………………………………………..
Penarikan kembali produk
Prosedur penarikan kembali evaluasi sec. berkala
Keputusan penarikan kembali
Diprakarsai pabrik farmasi (QA/QC) atau BPOM
Akibat penundaan & penghentian pembuatan produk
Catatan & laporan penarikan kembali produk dokumentasi
Produk yang ditarik diidentifikasi & ditempatkan terpisah
Tindakan pengamanan pendahuluan
Penanganan keluhan terhadap produk , penarikan kembali
produk dan produk kembalian………………………………………..
Produk kembalian
Prosedur penanganan produk kembalian evaluasi
- produk kembalian memenuhi spek
- produk dapat di reproses
- produk tidak memenuhi spek & reproses
Mencakup :
- identifikasi,
- penyimpanan
- penyelidikan
- Evaluasi
- Pengujian tambahan
Prosedur pemusnahan bahan atau produk yang ditolak
Dokumentasi - Penanganan produk kembalian & tindak lanjut
- Berita acara pemusnahan
DOKUMENTASI
(Documentation)
Dokumentasi
Seluruh prosedur, instruksi & catatan tertulis yang
berkaitan dengan pembuatan obat
Bagian dari sistem manajemen & dokumentasi yang baik
merupakan bagian yang esensial dari QA
Dokumentasi yang jelas adalah fundamental untuk
memastikan bahwa tiap personil menerima uraian tugas
yang relevan secara jelas & rinci sehingga memperkecil
resiko terjadi salah tafsir & kekeliruan yang timbul karena
hanya mengandalkan komunikasi lisan
Nine Characteristic of a Quality GMP Record
Permanent
Legible
Accurate
Prompt
Clear
Consistent
Complete
Direct
Truthful
Dokumentasi .……………………………………
Dokumentasi .……………………………………
Spesifikasi
Persyaratan produk atau bahan yang digunakan
Spesifikasi bahan awal
Spesifikasi bahan pengemas
Spesifikasi produk antara & produk ruahan
Spesifikasi produk jadi
Dokumen Produksi
Seluruh bahan awal & bahan kemas yang digunakan
Operasi pengolahan & pengemasan
Dokumen produksi induk formula produksi (bentuk & kekuatan)
tidak tgt uk. bets
Prosedur produksi induk : - prosedur pengolahan induk
- prosedur pengemasan induk
validasi
Tgt uk. bets
Dokumentasi .……………………………………
Dokumen produksi
 Catatan produksi bets : - catatan pengolahan bets
- catatan pengemasan bets
reproduksi dari prosedur pengolahan/pengemasan induk
Prosedur & Catatan
 Penerimaan
 Pengambilan sampel
 Pengujian
 Lain-lain (prosedur pelulusan & penolakan, catatan distribusi tiap
bets, prosedur pengoperasian peralatan, buku log)
PEMBUATAN & ANALISIS
BERDASARKAN KONTRAK
(Contract Manufacture & Analysis)
Pembuatan & analisis bdsrkan kontrak …….
Dibuat secara benar, disetujui & dikendalikan
Kontrak tertulis antara pemberi kontrak-penerima kontrak
tanggung jawab & kewajiban masing2 pihak
Prosedur pelulusan tiap bets jelas ~ kepala bagian QA
Tanggung jawab industri farmasi terhadap OPO, dalam hal :
- pemberian izin edar
- pembuatan obat
KUALIFIKASI &
VALIDASI
(Qualification & Validation)
Kualifikasi & validasi …………………………..
Validasi Tindakan pembuktian dengan cara yang sesuai bahwa
tiap bahan, proses, prosedur, kegiatan, sistem,
perlengkapan atau mekanisme yang digunakan dalam
produksi & pengawasan akan senantiasa mencapai
hasil yang diinginkan secara konsisten
(Asean Guideline)
Perubahan signifikan yang mempengaruhi mutu produk
(fasilitas, peralatan, proses)
validasi
Peran Validasi dalam CPOB
Validasi adalah bagian penting dalam implementasi CPOB
Validasi memberikan bukti bahwa suatu proses telah dilakukan
dengan baik & terkendali
Apabila tidak dilakukan dengan benar dapat beresiko terhadap
fasilitas produksi & produk yang diedarkan
Kualifikasi & validasi …………………………..
Kualifikasi & validasi …………………………..
Validasi
Prospektif
Konkuren
Retrospektif
Kualifikasi & validasi …………………………..
Validasi prospektif
Validasi proses dilakukan sebelum produk dipasarkan
3 bets berurutan memenuhi parameter yang disetujui
Validasi konkuren
Produksi rutin dapat dimulai tanpa menyelesaikan program
validasi
Dijustifikasi, didokumentasi & disetujui oleh kepala bag. QA
Validasi retrospektif
Hanya dapat dilakukan untuk proses yang sudah mapan
Tidak berlaku bila terjadi perubahan
- formula produk
- prosedur pembuatan atau peralatan
Bets yang dipilih mewakili semua bets yang dibuat
10-30 bets berurutan konsistensi proses
Kualifikasi & validasi …………………………..
Perencanaan Validasi
 Seluruh kegiatan validasi
 Didokumentasikan dalam RIV (Rencana Induk Validasi)
 RIV dok. singkat, tepat & jelas
Dokumentasi
- Protokol validasi
- Laporan & perubahan rencana dari protokol validasi maupun
protokol kualifikasi
- Persetujuan tertulis untuk melaksanakan tahap kualif. & validasi
selanjutnya
Kualifikasi & validasi …………………………..
Kualifikasi
Kualifikasi Desain (KD)
Unsur pertama dalam validasi
Desain sesuai CPOB & didokumentasi
Kualifikasi Instalasi (KI)
Fasilitas, sistem dan peralatan baru/modifikasi
Mencakup, tidak terbatas pada :
- instalasi & instrumen sesuai spek. dan desain
- verifikasi bahan kontruksi
- persyaratan kalibrasi
- pengumpulan & penyusunan dokumen pengoperasian &
perawatan peralatan
Kualifikasi & validasi …………………………..
Kualifikasi
Kualifikasi Operasional (KO)
Setelah KI dilaksanakan, dikaji & disetujui
Mencakup :
- kalibrasi
- prosedur pengoperasian & pembersihan
- pelatihan operator & perawatan preventif
Persetujuan tertulis
Kualifikasi Kinerja (KK)
Setelah KI & KO dilaksanakan, dikaji & disetujui
Mencakup, tidak terbatas pada :
- pengujian menggunakan bahan baku, bahan pengganti yang
memenuhi spek.
- uji, satu atau beberapa kondisi yang mencakup batas operasional
atas & bawah
Kualifikasi & validasi …………………………..
Kualifikasi fasilitas, peralatan & sistem terpasang yang telah
operasional
- Kalibrasi;
- prosedur pengoperasian;
- pembersihan; dokumentasi
- perawatan preventif;
- serta prosedur & catatan pelatihan operator
Kualifikasi & validasi …………………………..
Validasi proses
Validasi prospektif
Validasi konkuren
Validasi retrospektif
Fasilitas, sistem & peralatan terkualifikasi
evaluasi sec. berkala verifikasi (dapat bekerja dengan baik)
Metode analisis tervalidasi
Personel mendapat pelatihan yang sesuai
Kualifikasi & validasi …………………………..
Validasi pembersihan
Efektifitas prosedur pembersihan
Metode analisis tervalidasi peka mendeteksi residu
Dilakukan untuk alat yang bersentuhan langsung maupun tidak
langsung dgn produk
Dilakukan 3 kali berurutan memenuhi syarat tervalidasi
Pengendalian perubahan
Prosedur tertulis bila terjadi perubahan
Semua usul perubahan yang mempengaruhi mutu produk
diajukan, didokumentasi & disetujui
Kualifikasi & validasi …………………………..
Validasi Ulang
Fasilitas, sistem, peralatan, proses (proses pembersihan)
evaluasi konfirmasi validasi masih absah
Validasi metode analisis
Mengetahui bahwa metode analisis sesuai tujuan penggunaan
Validasi metode analisis, dilakukan pada 4 jenis :
 Uji identifikasi
 Uji kuantitatif kandungan impuritas
 Uji batas impuritas
 Uji kuantitatif zat aktif dalam sampel bahan atau obat atau
komponen tertentu dalam obat
Kualifikasi & validasi …………………………..
Validasi metode analisis
Karakteristik validasi :
 Akurasi
 Presisi
 Repeatability
 Intermediate precision
 Spesifisitas
 Batas deteksi
 Batas kuantitasi
 Linearitas
 rentang
Validasi ulang, diperlukan pada kondisi :
 Perubahan sintesis bahan aktif
 Perubahan komposisi produk jadi
 Perubahan metode anaiisis
cpob (1).ppt

More Related Content

What's hot

Pembahasan UKAI Farmasi Industri Berdasarkan Aspek CPOB
Pembahasan UKAI Farmasi Industri Berdasarkan Aspek CPOBPembahasan UKAI Farmasi Industri Berdasarkan Aspek CPOB
Pembahasan UKAI Farmasi Industri Berdasarkan Aspek CPOB
Nesha Mutiara
 
(Teknologi farmasi ) penanganan keluhan terhadap produk dan penarikan kemba...
(Teknologi farmasi ) penanganan keluhan  terhadap produk  dan penarikan kemba...(Teknologi farmasi ) penanganan keluhan  terhadap produk  dan penarikan kemba...
(Teknologi farmasi ) penanganan keluhan terhadap produk dan penarikan kemba...
Genny R Weya
 
Spesialite dan Terminologi Kesehatan
Spesialite dan Terminologi KesehatanSpesialite dan Terminologi Kesehatan
Spesialite dan Terminologi Kesehatan
Abulkhair Abdullah
 
Pengelolaan limbah industri farmasi
Pengelolaan limbah industri farmasiPengelolaan limbah industri farmasi
Pengelolaan limbah industri farmasihusnul khotimah
 
Evaluasi sediaan steril
Evaluasi sediaan sterilEvaluasi sediaan steril
Evaluasi sediaan steril
ArwinAr
 
Pengenalan resep
Pengenalan resepPengenalan resep
Pengenalan resep
Tazkiyatan Isria
 
Cpotb
CpotbCpotb
Evaluasi Penggunaan Obat
Evaluasi Penggunaan ObatEvaluasi Penggunaan Obat
Evaluasi Penggunaan Obat
saninuraeni
 
Sediaan obat Kapsul
Sediaan obat KapsulSediaan obat Kapsul
Sediaan obat Kapsul
Sapan Nada
 
Ppt CPOB Bangunan dan Fasilitas
Ppt CPOB Bangunan dan FasilitasPpt CPOB Bangunan dan Fasilitas
Ppt CPOB Bangunan dan Fasilitas
Herlinasari Herlinasari
 
Bab iii laporan granul paracetamol
Bab iii  laporan granul paracetamolBab iii  laporan granul paracetamol
Bab iii laporan granul paracetamolYudia Susilowati
 
Perhitungan dosis
Perhitungan dosisPerhitungan dosis
Perhitungan dosis
panal1
 
Cpob presentase
Cpob presentaseCpob presentase
Cpob presentase
Yulisa Andari
 
Stabilitas obat 2020
Stabilitas obat 2020Stabilitas obat 2020
Stabilitas obat 2020
RestuHendriSulistyaw
 
Bioavailabilitas dan Bioekivalensi
Bioavailabilitas dan BioekivalensiBioavailabilitas dan Bioekivalensi
Bioavailabilitas dan Bioekivalensi
Surya Amal
 
Ppt antibiotik
Ppt antibiotikPpt antibiotik
Ppt antibiotik
rula25
 
Apa itu cpkb
Apa itu cpkbApa itu cpkb
Evaluasi Granul
Evaluasi GranulEvaluasi Granul
Evaluasi Granul
Indra Gunawan
 

What's hot (20)

Pembahasan UKAI Farmasi Industri Berdasarkan Aspek CPOB
Pembahasan UKAI Farmasi Industri Berdasarkan Aspek CPOBPembahasan UKAI Farmasi Industri Berdasarkan Aspek CPOB
Pembahasan UKAI Farmasi Industri Berdasarkan Aspek CPOB
 
(Teknologi farmasi ) penanganan keluhan terhadap produk dan penarikan kemba...
(Teknologi farmasi ) penanganan keluhan  terhadap produk  dan penarikan kemba...(Teknologi farmasi ) penanganan keluhan  terhadap produk  dan penarikan kemba...
(Teknologi farmasi ) penanganan keluhan terhadap produk dan penarikan kemba...
 
Spesialite dan Terminologi Kesehatan
Spesialite dan Terminologi KesehatanSpesialite dan Terminologi Kesehatan
Spesialite dan Terminologi Kesehatan
 
Pengelolaan limbah industri farmasi
Pengelolaan limbah industri farmasiPengelolaan limbah industri farmasi
Pengelolaan limbah industri farmasi
 
Evaluasi sediaan steril
Evaluasi sediaan sterilEvaluasi sediaan steril
Evaluasi sediaan steril
 
Pengenalan resep
Pengenalan resepPengenalan resep
Pengenalan resep
 
Cpotb
CpotbCpotb
Cpotb
 
SATUAN DALAM FARMASI
SATUAN DALAM FARMASISATUAN DALAM FARMASI
SATUAN DALAM FARMASI
 
Evaluasi Penggunaan Obat
Evaluasi Penggunaan ObatEvaluasi Penggunaan Obat
Evaluasi Penggunaan Obat
 
Sediaan obat Kapsul
Sediaan obat KapsulSediaan obat Kapsul
Sediaan obat Kapsul
 
Ppt CPOB Bangunan dan Fasilitas
Ppt CPOB Bangunan dan FasilitasPpt CPOB Bangunan dan Fasilitas
Ppt CPOB Bangunan dan Fasilitas
 
Bab iii laporan granul paracetamol
Bab iii  laporan granul paracetamolBab iii  laporan granul paracetamol
Bab iii laporan granul paracetamol
 
Perhitungan dosis
Perhitungan dosisPerhitungan dosis
Perhitungan dosis
 
Cpob presentase
Cpob presentaseCpob presentase
Cpob presentase
 
Stabilitas obat 2020
Stabilitas obat 2020Stabilitas obat 2020
Stabilitas obat 2020
 
Bioavailabilitas dan Bioekivalensi
Bioavailabilitas dan BioekivalensiBioavailabilitas dan Bioekivalensi
Bioavailabilitas dan Bioekivalensi
 
Ppt antibiotik
Ppt antibiotikPpt antibiotik
Ppt antibiotik
 
GRANULASI BASAH
GRANULASI BASAHGRANULASI BASAH
GRANULASI BASAH
 
Apa itu cpkb
Apa itu cpkbApa itu cpkb
Apa itu cpkb
 
Evaluasi Granul
Evaluasi GranulEvaluasi Granul
Evaluasi Granul
 

Similar to cpob (1).ppt

481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
nadyahermawan
 
Good manufacturing practises CPOB dasar.pptx
Good manufacturing practises CPOB dasar.pptxGood manufacturing practises CPOB dasar.pptx
Good manufacturing practises CPOB dasar.pptx
SesiliaRachel1
 
9. C P K B Harmonisasi ASEAN (wecompress.com).pptx
9. C P K B  Harmonisasi ASEAN (wecompress.com).pptx9. C P K B  Harmonisasi ASEAN (wecompress.com).pptx
9. C P K B Harmonisasi ASEAN (wecompress.com).pptx
sitiquraniati1
 
TUGAS OT PPT.pptx
TUGAS OT PPT.pptxTUGAS OT PPT.pptx
TUGAS OT PPT.pptx
LindaIndriani6
 
CPOB 1_Ppt.pptx
CPOB 1_Ppt.pptxCPOB 1_Ppt.pptx
CPOB 1_Ppt.pptx
ApotekerAFIF
 
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologiDesain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
nadyahermawan
 
CPKB.pptx
CPKB.pptxCPKB.pptx
CPKB.pptx
GirlyRisma1306
 
Cppb
CppbCppb
MATERI PERTEMUAN 14 OBAT TRADISIONAL.pdf
MATERI PERTEMUAN 14 OBAT TRADISIONAL.pdfMATERI PERTEMUAN 14 OBAT TRADISIONAL.pdf
MATERI PERTEMUAN 14 OBAT TRADISIONAL.pdf
robygultom
 
Pemahaman Good Manufacturing Process
Pemahaman Good Manufacturing ProcessPemahaman Good Manufacturing Process
Pemahaman Good Manufacturing Process
Ali Fuad R
 
Bab 1 Sistem Mutu CPOB .pdf
Bab 1 Sistem Mutu CPOB .pdfBab 1 Sistem Mutu CPOB .pdf
Bab 1 Sistem Mutu CPOB .pdf
Sinta Lestari
 
Raw material validation
Raw material validationRaw material validation
Raw material validation
Indana Mufidah
 
cara produksi Tablet meloxicam dan evaluasi
cara produksi Tablet meloxicam dan evaluasicara produksi Tablet meloxicam dan evaluasi
cara produksi Tablet meloxicam dan evaluasi
hanifael
 
2. CPOB.pptx
2. CPOB.pptx2. CPOB.pptx
2. CPOB.pptx
DiahPermatasari22
 
Teori dasar pengendalian kualitas
Teori dasar    pengendalian kualitasTeori dasar    pengendalian kualitas
Teori dasar pengendalian kualitas
dodi mulya
 
13. pengendalian mutu produk agroindustri
13. pengendalian mutu produk agroindustri13. pengendalian mutu produk agroindustri
13. pengendalian mutu produk agroindustriUniversity of Brawijaya
 
Bab 2 Personalia CPOB di Industri Farmasi .pdf
Bab 2 Personalia CPOB di Industri Farmasi .pdfBab 2 Personalia CPOB di Industri Farmasi .pdf
Bab 2 Personalia CPOB di Industri Farmasi .pdf
Sinta Lestari
 
CPKB petunjuk dalam Industri Kosmetik
CPKB petunjuk dalam Industri Kosmetik CPKB petunjuk dalam Industri Kosmetik
CPKB petunjuk dalam Industri Kosmetik
apoteker Muhammad erwin yamashita ,SSi
 
Pengawasan mutu pada industri farmasi.pptx
Pengawasan mutu pada industri farmasi.pptxPengawasan mutu pada industri farmasi.pptx
Pengawasan mutu pada industri farmasi.pptx
belatikodr4t
 
HACCP,ISO.pdf
HACCP,ISO.pdfHACCP,ISO.pdf
HACCP,ISO.pdf
IkaWahyuni43
 

Similar to cpob (1).ppt (20)

481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
 
Good manufacturing practises CPOB dasar.pptx
Good manufacturing practises CPOB dasar.pptxGood manufacturing practises CPOB dasar.pptx
Good manufacturing practises CPOB dasar.pptx
 
9. C P K B Harmonisasi ASEAN (wecompress.com).pptx
9. C P K B  Harmonisasi ASEAN (wecompress.com).pptx9. C P K B  Harmonisasi ASEAN (wecompress.com).pptx
9. C P K B Harmonisasi ASEAN (wecompress.com).pptx
 
TUGAS OT PPT.pptx
TUGAS OT PPT.pptxTUGAS OT PPT.pptx
TUGAS OT PPT.pptx
 
CPOB 1_Ppt.pptx
CPOB 1_Ppt.pptxCPOB 1_Ppt.pptx
CPOB 1_Ppt.pptx
 
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologiDesain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
 
CPKB.pptx
CPKB.pptxCPKB.pptx
CPKB.pptx
 
Cppb
CppbCppb
Cppb
 
MATERI PERTEMUAN 14 OBAT TRADISIONAL.pdf
MATERI PERTEMUAN 14 OBAT TRADISIONAL.pdfMATERI PERTEMUAN 14 OBAT TRADISIONAL.pdf
MATERI PERTEMUAN 14 OBAT TRADISIONAL.pdf
 
Pemahaman Good Manufacturing Process
Pemahaman Good Manufacturing ProcessPemahaman Good Manufacturing Process
Pemahaman Good Manufacturing Process
 
Bab 1 Sistem Mutu CPOB .pdf
Bab 1 Sistem Mutu CPOB .pdfBab 1 Sistem Mutu CPOB .pdf
Bab 1 Sistem Mutu CPOB .pdf
 
Raw material validation
Raw material validationRaw material validation
Raw material validation
 
cara produksi Tablet meloxicam dan evaluasi
cara produksi Tablet meloxicam dan evaluasicara produksi Tablet meloxicam dan evaluasi
cara produksi Tablet meloxicam dan evaluasi
 
2. CPOB.pptx
2. CPOB.pptx2. CPOB.pptx
2. CPOB.pptx
 
Teori dasar pengendalian kualitas
Teori dasar    pengendalian kualitasTeori dasar    pengendalian kualitas
Teori dasar pengendalian kualitas
 
13. pengendalian mutu produk agroindustri
13. pengendalian mutu produk agroindustri13. pengendalian mutu produk agroindustri
13. pengendalian mutu produk agroindustri
 
Bab 2 Personalia CPOB di Industri Farmasi .pdf
Bab 2 Personalia CPOB di Industri Farmasi .pdfBab 2 Personalia CPOB di Industri Farmasi .pdf
Bab 2 Personalia CPOB di Industri Farmasi .pdf
 
CPKB petunjuk dalam Industri Kosmetik
CPKB petunjuk dalam Industri Kosmetik CPKB petunjuk dalam Industri Kosmetik
CPKB petunjuk dalam Industri Kosmetik
 
Pengawasan mutu pada industri farmasi.pptx
Pengawasan mutu pada industri farmasi.pptxPengawasan mutu pada industri farmasi.pptx
Pengawasan mutu pada industri farmasi.pptx
 
HACCP,ISO.pdf
HACCP,ISO.pdfHACCP,ISO.pdf
HACCP,ISO.pdf
 

Recently uploaded

graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
RheginaSalsabila
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
hadijaul
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
ortopedifk
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
MuhammadAuliaKurniaw1
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
adwinhadipurnadi
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
adhiwargamandiriseja
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
fritshenukh
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DamianLoveChannel
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
adevindhamebrina
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
arikiskandar
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
ratnawulokt
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
sulastri822782
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
andiulfahmagefirahra1
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
SyailaNandaSofiaWell
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
nurulkarunia4
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
Datalablokakalianda
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
LisnaKhairaniNasutio
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
syam586213
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
FiikFiik
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 

Recently uploaded (20)

graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 

cpob (1).ppt

  • 1. (Cara Pembuatan Obat yang Baik)
  • 2. Obat digunakan untuk menyelamatkan jiwa, atau memulihkan atau memelihara kesehatan Menjamin bahwa konsumen menerima obat yang bermutu tinggi. Mengapa ?
  • 4. Tujuan ?  Menjamin obat dibuat dan dikendalikan secara konsisten  Memenuhi persyaratan yang ditetapkan  Sesuai dengan tujuan penggunaannya  Persyaratan izin edar  Spesifikasi produk
  • 5.  Pengendalian menyeluruh  Tidak hanya sekedar lulus dari serangkaian pengujian, tetapi mutu harus dibangun kedalam produk  Mutu obat tergantung pada :  Bahan awal  Proses pembuatan  Pengawasan mutu  Bangunan  Personalia  Peralatan yang terlibat dalam proses produksi  Kondisi dikendalikan dan dipantau secara cermat Prinsip Umum CPOB
  • 6. Kualitas dibangun kedalam produk  Pengawasan dalam pembuatan obat  Kualitas tidak tergantung pada pengujian yang dilakukan Prinsip Umum CPOB
  • 7. 1. Manajemen mutu 2. Personalia 3. Bangunan & fasilitas 4. Peralatan 5. Sanitasi & higiene 6. Produksi 7. Pengawasan mutu 8. Inspeksi diri dan audit mutu 9. Penanganan keluhan terhadap produk, penarikan kembali produk & produk kembalian 10. Dokumentasi 11. Pembuatan & analisis berdasarkan kontrak 12. Kualifikasi & validasi Elemen CPOB
  • 10. Customer – based.  “Quality is fitness for use” J.M Juran.  “Total Quality is performance leadership in meeting customer requirements by doing the right things the first time” Westinghouse  “Quality is meeting customer expectation. The quality improvement process is a set of principles, policies, support structures, and practices designed to continually improve the efficiency and effectiveness of our way life” AT&T Manufacturing – based  “Quality (means) conformance to requirements” Philip B. Crosby  “Quality is the degree to which a specific product conforms to a design or specification” Harold L. Gilmore Product – based  “Defference in quality amount to defferences in the quantity of some desired ingredient or attribute” Lawerence Abbott  “Quality refers to the amount of the unpriced attribute contained in each unit of the priced attribute” Keith B. Leffler
  • 11. Industri farmasi harus membuat obat sedemikian rupa agar :  Sesuai dengan tujuan penggunaan  Memenuhi persyaratan yang tercantum dalam dokumen registrasi  Tidak menimbulkan resiko yang membahayakan penggunaannya karena tidak aman, mutu rendah atau tidak efektif. Tanggung Jawab Industri Farmasi
  • 12. Lanjutan Tanggung Jawab Industri Farmasi ……. suatu “kebijakan mutu”, memerlukan partisipasi dan komitmen dari semua jajaran disemua departemen didalam perusahaan, para pemasok dan para distributor,
  • 13. Quality management CPOB : Menjamin bahwa produk dibuat & dikendalikan secara konsisten Mengurangi resiko yang tidak dapat dideteksi pada pengujian akhir, yaitu : cross contamination & mix-up Pemastian mutu (QA), CPOB & Pengawasan mutu (QC) aspek manajemen mutu saling terkait Lanjutan Manajemen Mutu .…………………...
  • 14. QUALITY RELATIONSHIP Quality Management – defines overall policy. Quality Assurance – organization of systematic actions to ensure policy is achieved. G M P – part of QA. Deals with risks, builds quality into product. Quality Control – part of GMP, focusing on testing to ensure the quality meets standard.
  • 15. QUALITY ASSURANCE QUALITY CONTROL  Quality Compliance  QA Document system  Documentation Management  QA Release  QA Inspection  QA Services  QA / QC Information System (IS) support  PHYSICAL-CHEMICAL ANALYSIS  ANALYTICAL DEVELOPMENT  FINISHED GOODS ANALYSIS  MICROBIOLOGICAL ANALYSIS  QC STABILITY / SUPPORT
  • 16. QA Totalitas semua pengaturan yang dibuat dengan tujuan untuk memastikan bahwa obat dihasilkan dengan mutu yang sesuai dengan tujuan penggunaannya. Bagian dari QA Memastikan bahwa obat dibuat dan dikendalikan secara konsisten untuk mencapai standar mutu yang sesuai dengan tujuan penggunaan dan persyaratan izin edar dan spesifikasi produk CPOB
  • 17. Dilakukan secara berkala Membuktikan konsistensi proses Kesesuaian dari spesifikasi bahan awal, bahan kemas & produk jadi Melihat tren data & mengindentifikasi perbaikan Didokumentasi Pengkajian Mutu Produk
  • 18. Mencakup, kajian terhadap : - bahan awal & bahan kemas - IPC - bets yang OOS - penyimpangan yang signifikan - semua perubahan - hasil data stabilitas & segala tren yang tidak direncakanan - kelayakan tindakan perbaikan - product complaint; product recall; returns product. Pengkajian Mutu Produk
  • 20. SDM penting dalam pembentukan & penerapan sistem pemastian mutu yang memuaskan dan pembuatan obat yang benar. Jumlah karyawan memadai Struktur Organisasi Kualifikasi & tanggung jawab yang jelas Pelatihan berdampak pada mutu produk Penilaian Pencatatan PERSONALIA ………………….
  • 21. Jumlah karyawan yang cukup disemua tingkat Memperoleh pelatihan awal & berkesinambungan, termasuk instruksi mengenai higiene Pengetahuan, keterampilan & kemampuan sesuai tugasnya Kesehatan mental & fisik yang baik, mampu melaksanakan tugasnya Struktur organisasi, kualifikasi dan tanggung jawab yang jelas Pada dasarnya prod. Manager dan QA/QC Manager harus orang yang berbeda serta independen. PERSONALIA ………………….
  • 22. Pelatihan sesuai tugas yang diberikan, pelatihan berkesinambungan dan efektifitas penerapan dinilai secara berkala. Pelatihan diberikan bagi personel yang berada pada: Area produksi Gudang penyimpanan atau Lab. Personel yang kegiatannya berpengaruh pada mutu produk Area dimana pencemaran merupakan faktor resiko, misal pada daerah aseptis. Program pelatihan yang disetujui kepala bagian masing2 Catatan pelatihan didokumentasikan dan disimpan Pelatihan diberikan oleh orang yang terkualifikasi PERSONALIA ………………….
  • 24. Desain Konstruksi letak Memadai untuk memudahkan melaksanakan : Operasional Pembersihan Pemeliharaan Memperkecil resiko terjadinya mix-up, cross contamination & kesalahan lain. Serta dampak lain yang dapat menurunkan mutu obat. Bangunan & Fasilitas …………….
  • 25. Lokasi bebas dari pencemaran lingkungan disekelilingnya Konstruksi bangunan memenuhi syarat (terlindung dari pengaruh cuaca, banjir, rodents & insects) prosedur rodent & pest control Pemeliharaan disinfeksi sesuai prosedur (catatan pembersihan & disinfeksi disimpan) Bangunan & Fasilitas …………….
  • 26. Pengendalian Udara : Suhu & kelembaban Permukaan langit-langit, dinding lantai & sarana lain Cahaya  intensitas tertentu dampak thdp produk Pemasangan lampu Tenaga listrik Alat-alat Personel (SDM) Penataan ruang Luas ruangan Peralatan Alur proses produksi Pipa-pipa saluran Penerangan Permukaan langit-langit, dinding, lantai dan sarana lain Ventilasi pengendali udara (prefilter; medium filter; Hepa filter) Mencegah contamination & cross contmination Bangunan & Fasilitas …………….
  • 27. Area Penimbangan Area Produksi Antibiotik (beta-laktam & non beta-laktam) Hormon seks Produk sitotoksik bangunan terpisah Produk ttt dgn b. aktif berpotensi tinggi Produk biologi Produk non-obat Area Penyimpanan Kapasitas memadai Didesain menjamin kondisi penyimpanan Area sampling kondisi terkendali B. aktif ttt (radioaktif, narkotik, dll) Status karantina tempat terpisah Bahan label Bangunan & Fasilitas …………….
  • 28. Area Pengawasan Mutu Lab. QC terpisah dari area produksi Desain sesuai kegiatan Ruangan terpisah untuk instrumen Desain Lab memperhatikan : - bahan bangunan - ventilasi - AHU Sarana Pendukung R. istirahat & kantin terpisah dari area produksi & Lab. Sarana untuk mengganti pakaian kerja Toilet Sarana pemeliharaan hewan diisolasi & pengendali udara terpisah Bangunan & Fasilitas …………….
  • 30. Desain & konstruksi tepat Ditempatkan & dikualifikasi dgn tepat Ukuran memadai Peralatan
  • 31. Sebelum digunakan dikualifikasi (KI/IQ; KO/OQ; KK/PQ) Bag. peralatan yang bersentuhan dengan bahan awal, produk antara dan produk jadi tidak boleh bereaksi, mengadisi / mengabsorbsi Mudah dibersihkan Dikalibrasi Rancang Bangun & Kontruksi
  • 32. Jarak antar peralatan Penandaan & pemberian nomor tiap peralatan utama (kecuali digunakan untuk satu jenis produk) PROTAP Sistem penunjang (boiler, steam, dll) validasi memastikan sistem tsb berfungsi sesuai dgn tujuan Instalasi & Lokasi
  • 33. Dirawat menurut jadwal yang tepat  berfungsi dengan baik & mencegah terjadinya pencemaran prosedur perawatan catatan pemeliharaan catatan pemakaian alat Perawatan
  • 35. Manusia Bahan awal Mesin & peralatan Bangunan Lingkungan Sumber pencemaran MANUSIA Seleksi pada waktu penerimaan Dilatih kebiasaan / sikap hygiene Dibuat protap bekerja Pelatihan protap Pakaian pelindung sesuai peruntukannya Sanitasi & Higiene …………………..
  • 36. Bahan Awal Tetapkan spesifikasi Vendor audit Protap penanganan bahan awal Pelaksanaan konsisten & ketat Mesin & Peralatan Bagian yang kontak dengan produk dibuat dari bahan khusus Kualifikasi sebelum digunakan Dibuatkan protap operasional & sanitasi Prosedur sanitasi validasi & evaluasi sec. berkala Catatan pembersihan, sanitasi disimpan Sanitasi & Higiene ……….…………..
  • 37. Bangunan Desain & konstruksi memudahkan sanitasi Fasilitas sanitasi yang cukup Prosedur pembersihan & sanitasi konsisten & ketat Rodentisida, insektisida, bahan sanitasi sesuai Lingkungan Sistem pengendalian udara / HVAC Sistem pengolahan air Sanitasi & Higiene…………………..
  • 39.  Seluruh kegiatan dalam pembuatan obat, mulai dari penerimaan bahan, dilanjutkan dengan pengolahan, pengemasan dan pengemasan ulang, penandaan dan penandaan ulang sampai menghasilkan produk jadi PRODUKSI
  • 40. Bahan awal Semua bahan, baik yang berkhasiat maupun tidak berkhasiat, yang berubah maupun tidak berubah, yang digunakan dalam pengolahan obat walaupun tidak semua bahan tersebut masih terdapat didalam produk ruahan. Produk antara Tiap bahan atau campuran bahan yang masih memerlukan satu atau lebih tahap pengolahan lanjutan untuk menjadi produk ruahan. Produk ruahan Bahan yang telah selesai diolah & tinggal memerlukan kegiatan pengemasan untuk menjadi obat jadi. Produk jadi Produk (obat) yang telah melalui seluruh tahap proses pembuatan Produksi ………….…………………..
  • 41.  Pemasok yang terkualifikasi  Pengecekan visual  Memenuhi spek. & diberi label yang jelas  Pengiriman >1 bets, dianggap sebagai bets yang terpisah  Wadah sampel diberi label  Pengambilan sampel & pengujian  Label status bahan berbeda dengan yang digunakan oleh pemasok  dilakukan pengecekan secara berkala terhadap persediaan  Disimpan sesuai kondisi penyimpanan  Catatan persedian bahan disimpan  Penyerahan bahan awal dilakukan oleh pihak yang berwenang  Alat timbang diverifikasi tiap hari  Bahan awal yang direject diberi label & ditempatkan terpisah Bahan Awal
  • 42.  Validasi ulang terhadap :  segala perubahan yang berarti dalam proses, peralatan atau bahan, untuk menjamin produk yang dihasilkan memenuhi persyaratan mutu  proses & prosedur produksi secara rutin, untuk memastikan bahwa proses & prosedur mampu memberikan hasil yang diinginkan Validasi Proses
  • 43.  Cross contamination Pencemaran dari suatu bahan dasar, produk antara atau produk jadi dengan produk atau bahan dasar lain selama produksi. (WHO)  Pencegahan Cross contamination :  Produksi diruang terpisah  Memperkecil resiko pencemaran yang disebabkan sirkulasi udara  Prosedur validasi pembersihan yang memadai  Prosedur untuk personel  Pengujian residu & label status kebersihan pada peralatan  Tersedia penghisap udara & ruang penyangga udara  Tindakan pencegahan & efektifitas diperiksa secara berkala Pencegahan Pencemaran Silang
  • 44.  Tujuan memastikan bahwa tiap bets/lot produk antara, produk ruahan atau produk jadi dapat diidentifikasi  Pada tahap pengolahan & pengemasan saling berkaitan  Menjamin bahwa no. bets/lot yang sama tidak digunakan berulang  Alokasi no. bets/lot dicatat dalam buku log. Sistem Penomoran Bets/Lot
  • 45.  Bahan pengemas primer & sekunder  Pemasok yang terkualifikasi  Pengecekan secara visual  Memenuhi spek. & diberi label yang jelas  Disimpan dengan kondisi keamanan yang memadai  Bahan pengemas yang tidak berlaku lagi dimusnakan  Satu jenis bahan pengemas yang diletakan ditempat kodifikasi pada saat yang sama Bahan Pengemas
  • 46.  Pengawasan selama proses (IPC)  Karantina & penyerahan produk jadi  Penyimpanan bahan awal, bahan pengemas, produk antara, produk ruahan & produk jadi  Pengangkutan & pengiriman PRODUKSI
  • 48. Bagian dari CPOB, yang berhubungan dgn : Pengambilan sampel, spesifikasi dan pengujian Dokumentasi dan prosedur pelulusan suatu produk maupun bahan baku Fungsi QC independen dari bagian lain Tidak terbatas pada kegiatan lab. Terlibat dalam semua keputusan terkait mutu produk Terkualifikasi & berpengalaman QUALITY CONTROL
  • 49. Bangunan & fasilitas Personel Peralatan  Sesuai untuk jenis tugas & skala keg. Pembuatan obat  Hewan yang digunakan untuk pengujian karantina  Pereaksi & media pembenihan  Spesifikasi & prosedur pengujian  Baku pembanding  Catatan analisis GOOD QUALITY CONTROL LABORATORY PRACTICES
  • 50. Spesifikasi  Tiap spek. disetujui & disimpan oleh QC,  Kecuali untuk produk jadi disetujui oleh QA  Revisi berkala dari tiap spesifikasi Pengawasan Bahan Awal, Produk Antara, Produk Ruahan & Produk Jadi
  • 51. Sampling, spesifikasi, testing Dokumentasi terkait catatan bets disimpan s/d 1 tahun setelah expired date bets tsb Prosedur release meyakinkan bahwa test yang relevan telah dilakukan Bahan awal Bahan kemas Kegiatan pengambilan sampel Persyaratan pengujian Pengendalian lingkungan IPC Pengujian ulang bahan yang diluluskan Pengolahan ulang Studi stabilitas QC CONCERNED
  • 52. INSPEKSI DIRI & AUDIT MUTU (Self Inspection & Quality Audits)
  • 53. Definisi  Inspeksi Diri Audit yang dilakukan oleh orang dalam organisasi sendiri untuk memastikan pemenuhan terhadap CPOB & peraturan pemerintah.  Audit Mutu suatu inspeksi & penilaian independen terhadap seluruh atau sebagian dari sistem mutu dengan tujuan tertentu untuk meningkatkan sistem mutu tersebut. Inspeksi Diri & Audit Mutu
  • 54. Tujuan Mengevaluasi aspek produksi & pengawasan mutu industri farmasi sesuai ketentuan CPOB Mendeteksi kelemahan CPOB Menetapkan tindakan perbaikan Aspek inspeksi Diri Daftar periksa inspeksi diri standar persyaratan minimal sesuai ketentuan CPOB Inspeksi Diri & Audit Mutu
  • 55. PENANGANAN KELUHAN TERHADAP PRODUK, PENARIKAN KEMBALI PRODUK DAN PRODUK KEMBALIAN (PRODUCT COMPLAINT. PRODUCT RECALL & RETURNED PRODUCTS)
  • 56. Penanganan keluhan terhadap produk , penarikan kembali produk dan produk kembalian……………………………………….. Penarikan kembali produk Suatu proses penarikan kembali dari satu atau beberapa bets atau seluruh bets produk tertentu dari peredaran Alasan : - cacat kualitas - ESO Produk Kembalian obat jadi yang telah beredar, dikembalikan karena : - kerusakan - kadaluarsa - alasan lain (ex. mutu, jumlah, keamanan obat, dll).
  • 57. Penanganan keluhan terhadap produk , penarikan kembali produk dan produk kembalian……………………………………….. Keluhan Protap penanganan keluhan Tindak lanjut tindakan perbaikan penarikan kembali produk tindakan lain yang tepat Penanganan keluhan, laporan, hasil evaluasi catat & laporkan kaji sec. berkala Laporan & keluhan, disebabkan : Kerusakan fisik, kimiawi / biologis dari produk atau kemasan mutu Reaksi yang merugikan Efek terapetik produk, ex. produk tidak berkhasiat
  • 58. Penanganan keluhan terhadap produk , penarikan kembali produk dan produk kembalian……………………………………….. Penarikan kembali produk Prosedur penarikan kembali evaluasi sec. berkala Keputusan penarikan kembali Diprakarsai pabrik farmasi (QA/QC) atau BPOM Akibat penundaan & penghentian pembuatan produk Catatan & laporan penarikan kembali produk dokumentasi Produk yang ditarik diidentifikasi & ditempatkan terpisah Tindakan pengamanan pendahuluan
  • 59. Penanganan keluhan terhadap produk , penarikan kembali produk dan produk kembalian……………………………………….. Produk kembalian Prosedur penanganan produk kembalian evaluasi - produk kembalian memenuhi spek - produk dapat di reproses - produk tidak memenuhi spek & reproses Mencakup : - identifikasi, - penyimpanan - penyelidikan - Evaluasi - Pengujian tambahan Prosedur pemusnahan bahan atau produk yang ditolak Dokumentasi - Penanganan produk kembalian & tindak lanjut - Berita acara pemusnahan
  • 61. Dokumentasi Seluruh prosedur, instruksi & catatan tertulis yang berkaitan dengan pembuatan obat Bagian dari sistem manajemen & dokumentasi yang baik merupakan bagian yang esensial dari QA Dokumentasi yang jelas adalah fundamental untuk memastikan bahwa tiap personil menerima uraian tugas yang relevan secara jelas & rinci sehingga memperkecil resiko terjadi salah tafsir & kekeliruan yang timbul karena hanya mengandalkan komunikasi lisan
  • 62. Nine Characteristic of a Quality GMP Record Permanent Legible Accurate Prompt Clear Consistent Complete Direct Truthful Dokumentasi .……………………………………
  • 63. Dokumentasi .…………………………………… Spesifikasi Persyaratan produk atau bahan yang digunakan Spesifikasi bahan awal Spesifikasi bahan pengemas Spesifikasi produk antara & produk ruahan Spesifikasi produk jadi Dokumen Produksi Seluruh bahan awal & bahan kemas yang digunakan Operasi pengolahan & pengemasan Dokumen produksi induk formula produksi (bentuk & kekuatan) tidak tgt uk. bets Prosedur produksi induk : - prosedur pengolahan induk - prosedur pengemasan induk validasi Tgt uk. bets
  • 64. Dokumentasi .…………………………………… Dokumen produksi  Catatan produksi bets : - catatan pengolahan bets - catatan pengemasan bets reproduksi dari prosedur pengolahan/pengemasan induk Prosedur & Catatan  Penerimaan  Pengambilan sampel  Pengujian  Lain-lain (prosedur pelulusan & penolakan, catatan distribusi tiap bets, prosedur pengoperasian peralatan, buku log)
  • 65. PEMBUATAN & ANALISIS BERDASARKAN KONTRAK (Contract Manufacture & Analysis)
  • 66. Pembuatan & analisis bdsrkan kontrak ……. Dibuat secara benar, disetujui & dikendalikan Kontrak tertulis antara pemberi kontrak-penerima kontrak tanggung jawab & kewajiban masing2 pihak Prosedur pelulusan tiap bets jelas ~ kepala bagian QA Tanggung jawab industri farmasi terhadap OPO, dalam hal : - pemberian izin edar - pembuatan obat
  • 68. Kualifikasi & validasi ………………………….. Validasi Tindakan pembuktian dengan cara yang sesuai bahwa tiap bahan, proses, prosedur, kegiatan, sistem, perlengkapan atau mekanisme yang digunakan dalam produksi & pengawasan akan senantiasa mencapai hasil yang diinginkan secara konsisten (Asean Guideline) Perubahan signifikan yang mempengaruhi mutu produk (fasilitas, peralatan, proses) validasi
  • 69. Peran Validasi dalam CPOB Validasi adalah bagian penting dalam implementasi CPOB Validasi memberikan bukti bahwa suatu proses telah dilakukan dengan baik & terkendali Apabila tidak dilakukan dengan benar dapat beresiko terhadap fasilitas produksi & produk yang diedarkan Kualifikasi & validasi …………………………..
  • 70. Kualifikasi & validasi ………………………….. Validasi Prospektif Konkuren Retrospektif
  • 71. Kualifikasi & validasi ………………………….. Validasi prospektif Validasi proses dilakukan sebelum produk dipasarkan 3 bets berurutan memenuhi parameter yang disetujui Validasi konkuren Produksi rutin dapat dimulai tanpa menyelesaikan program validasi Dijustifikasi, didokumentasi & disetujui oleh kepala bag. QA Validasi retrospektif Hanya dapat dilakukan untuk proses yang sudah mapan Tidak berlaku bila terjadi perubahan - formula produk - prosedur pembuatan atau peralatan Bets yang dipilih mewakili semua bets yang dibuat 10-30 bets berurutan konsistensi proses
  • 72. Kualifikasi & validasi ………………………….. Perencanaan Validasi  Seluruh kegiatan validasi  Didokumentasikan dalam RIV (Rencana Induk Validasi)  RIV dok. singkat, tepat & jelas Dokumentasi - Protokol validasi - Laporan & perubahan rencana dari protokol validasi maupun protokol kualifikasi - Persetujuan tertulis untuk melaksanakan tahap kualif. & validasi selanjutnya
  • 73. Kualifikasi & validasi ………………………….. Kualifikasi Kualifikasi Desain (KD) Unsur pertama dalam validasi Desain sesuai CPOB & didokumentasi Kualifikasi Instalasi (KI) Fasilitas, sistem dan peralatan baru/modifikasi Mencakup, tidak terbatas pada : - instalasi & instrumen sesuai spek. dan desain - verifikasi bahan kontruksi - persyaratan kalibrasi - pengumpulan & penyusunan dokumen pengoperasian & perawatan peralatan
  • 74. Kualifikasi & validasi ………………………….. Kualifikasi Kualifikasi Operasional (KO) Setelah KI dilaksanakan, dikaji & disetujui Mencakup : - kalibrasi - prosedur pengoperasian & pembersihan - pelatihan operator & perawatan preventif Persetujuan tertulis Kualifikasi Kinerja (KK) Setelah KI & KO dilaksanakan, dikaji & disetujui Mencakup, tidak terbatas pada : - pengujian menggunakan bahan baku, bahan pengganti yang memenuhi spek. - uji, satu atau beberapa kondisi yang mencakup batas operasional atas & bawah
  • 75. Kualifikasi & validasi ………………………….. Kualifikasi fasilitas, peralatan & sistem terpasang yang telah operasional - Kalibrasi; - prosedur pengoperasian; - pembersihan; dokumentasi - perawatan preventif; - serta prosedur & catatan pelatihan operator
  • 76. Kualifikasi & validasi ………………………….. Validasi proses Validasi prospektif Validasi konkuren Validasi retrospektif Fasilitas, sistem & peralatan terkualifikasi evaluasi sec. berkala verifikasi (dapat bekerja dengan baik) Metode analisis tervalidasi Personel mendapat pelatihan yang sesuai
  • 77. Kualifikasi & validasi ………………………….. Validasi pembersihan Efektifitas prosedur pembersihan Metode analisis tervalidasi peka mendeteksi residu Dilakukan untuk alat yang bersentuhan langsung maupun tidak langsung dgn produk Dilakukan 3 kali berurutan memenuhi syarat tervalidasi Pengendalian perubahan Prosedur tertulis bila terjadi perubahan Semua usul perubahan yang mempengaruhi mutu produk diajukan, didokumentasi & disetujui
  • 78. Kualifikasi & validasi ………………………….. Validasi Ulang Fasilitas, sistem, peralatan, proses (proses pembersihan) evaluasi konfirmasi validasi masih absah Validasi metode analisis Mengetahui bahwa metode analisis sesuai tujuan penggunaan Validasi metode analisis, dilakukan pada 4 jenis :  Uji identifikasi  Uji kuantitatif kandungan impuritas  Uji batas impuritas  Uji kuantitatif zat aktif dalam sampel bahan atau obat atau komponen tertentu dalam obat
  • 79. Kualifikasi & validasi ………………………….. Validasi metode analisis Karakteristik validasi :  Akurasi  Presisi  Repeatability  Intermediate precision  Spesifisitas  Batas deteksi  Batas kuantitasi  Linearitas  rentang Validasi ulang, diperlukan pada kondisi :  Perubahan sintesis bahan aktif  Perubahan komposisi produk jadi  Perubahan metode anaiisis