SlideShare a Scribd company logo
OBAT TRADISIONAL
LINDA INDRIANI
A 183 020
CPOTB
Peraturan BPOM
Nomor Hk.03.1.23.06.11.5629 tahun 2011
CPOTB
Ketentuan
Umum
Personalia
Bangunan,
Fasilitas,
Peralatan
Sanitasi &
Higiene
Dokumentasi
Produksi
Pengawasan
mutu
Pembuatan
dan analisis
berdasarkan
kontrak
Cara
penyimpanan
dan
pengiriman
OT
Penanganan
keluhan
Inspeksi diri
Prinsip
Industri obat tradisional harus membuat obat tradisonal
sedemikian rupa agar sesuai dengan tujuan penggunaannya,
memenuhi persyaratan yang tercantum dalam dokumen izin
edar (registrasi) dan tidak menimbulkan resiko yang
membahayakan penggunanya karena tidak aman, mutu
rendah atau tidak efektif.
CPOTB
BAB 1
KETENTUAN UMUM
Unsur Dasar
Manajemen Mutu
01 Mencakup semua hal baik secara tersendiri atupun secara
kolektif, yg mempengaruhi mutu dari obat tradisional yg
dihasilkan.
PEMASTIAN MUTU
02 Bagian dari CPOTB yang berhubungan dengan pengambilan
sampel/spesifikasi dan pengujian, serta dengan organisasi dan
dokumentasi , prosedur pelulusan yg memastikan bahwa mutu
produk sesuai dengan yg dipersyaratkan.
PENGAWASAN MUTU
03 Tujuan untuk membuktikan konsistensi proses, kesesuaian dan
spesifikasi bahan awal, bahan pengemas dan produk jadi.
PENGKAJIAN MUTU PRODUK
04 Merupakan proses sistematis untuk melakukan penilaian,
pengendalian dan pengkajian risiko terhadap mutu suau produk.
MANAJEMEN RESIKO MUTU
BAB II
PERSONALIA
Prinsip
Sumber daya manusia sangat penting dalam pembentukan dan penerapan sistem pemastian
mutu yang memuaskan dan pembuatan obat tradisional yang benar.
Seluruh personil hendaklah memahami prinsip CPOTB dan memperoleh pelatihan
awal dan berkesinambungan, termasuk instruksi mengenai higiene yang berkaitan
dengan pekerjaannya.
apoteker
Kepala bag.
produksi
Kepala bag.
Pengawasan
mutu
Kepala bag.
Pemastian
mutu
BAB III
BANGUNAN, FASILITAS DAN PERALATAN
Prinsip
Bangunan, fasilitas dan peralatan untuk pembuatan obat tradisional hendaklah memiliki
desain, kontruksi dan letak yang memadai/serta disesuaikan kondisinya dan dirawat dengan
baik untuk memudahkan pelaksanaan operasi yang benar.
Bangunan dan Fasilitas
mencakup:
1. Area penimbangan
2. Area produksi
3. Area penyimpanan
4. Area pengawasan mutu
5. Area sarana pendukung
Peralatan :
Peralatan untuk pembuatan OT harus
memiliki desain dan kontruksi yang tepat,
ukuran yang memadai serta ditempatkan dan
dikualifikasi dengan tepat, agar mutu obat
tradisional terjamin sesuai desain dari bets ke
bets dan untuk memudahkan pembersihan
dan perawatan.
AREA PENIMBANGAN : Penimbangan bahan awal dan produk ruahan di lakukan di ruangan terpisah
AREA PRODUKSI : Tata letak ruang produksi dirancang untuk memungkinkan kegiatan produksi
dilakukan di area yang saling berhubungan berdasarkan urutan tahap produksi.
AREA PENYIMPANAN : Area penyimpanan ditata dengan rapih dan bersih untuk mencegah
kontaminasi silang diberi penanda seperti area karantina.
AREA PENGAWASAN MUTU : Laboratorium harus terpisah dari area produksi, area pengujian
mikrobiologi terpsah dari area lain.
AREA SARANA PENDUKUNG : Ruang istirahat, kantin, dan bengkel perbaikan harus terpisah dari area
produksi dan pengawasan mutu
BAB IV
SANITASI DAN HIGIENE
Prinsip
Tingkat sanitasi dan higiene yang tinggi hendaklah diterapkan pada setiap aspek pembuatan
obat radisional..
Ruang lingkup sanitasi dan higiene meliputi:
1. Personil
2. Bangunan, peralatan dan perlengkapan
3. Bahan produksi serta wadahnya
4. Segala sesuatu yang dapat menjadi sumber pencemaran produk
BAB V
DOKUMENTASI
Prinsip
Dokumentasi adalah bagian dari sistem informasi manajemen dan dokumentasi yang baik
merupakan bagian yang essensial dari pemastian mutu.
Dokumen yang diperukan:
1. Spesifikasi
1. Spesifikasi bahan mentah dan bahan awal
2. Spesifikasi produk antara dan produk ruahan
3. Spesifikasi bahan pengemas
4. Spesifikasi produk jadi
5. Dokumen produksi
6. Dokumen produksi induk
7. Prosedur pengolahan induk
8. Prosedur pengemasan induk
9. Catatan pengolahan bets
10.Catatan pengemasan bets
2. Prosedur dan catatan
1. Penerimaan
2. Pengambilan sampel
3. Pengujian
4. Lan-lain
BAB VI
PRODUKSI
Prinsip
Produksi hendaklah dilaksanakan dengan mengikuti prosedur tervalidasi yang telah
ditetapkan dan memenuhi ketentuan CPOTB yan menjamin senantiasa menghasilkan produk
yang memenuhi persyaratan mutu serta memenuhi ketentuan izin pembuatan dan izin edar
(registrasi).
Pencegahan
kontaminasi
silang dan
kontaminasi
mikroba
Sistem
penomeran
bets/lots
Penimbangan
dan
penyerahan
Pengolahan
Bahan dan
Produk
Kering
Bahan & Produk kering :
1. Pencampuran dan Granulasi
2. Pencetakan tablet
3. Penyalutan
4. Pengisian kapusl keras
5. Cairan krim dan salep
Lanjutan
Bahan
pengemas
Kegiatan
pengemasan Pengembalian
Pengawasan
selama proses
Bahan dan
produk yang
ditolak,
dipulihkan dan
dikembalikan
Karantina dan
penyerahan
produk jadi
Catatan
pengendalian
pengiriman
produk
Penyimpanan
bahan awal,
pengemas,
produk antara,
ruahan dan jadi
Pengiriman dan
pengangkutan
BAB VII
PENGAWASAN MUTU
Ruang lingkup pengawasan mutu meliputi :
1. Pengambilan sampel
2. Spesifikasi dan pengujian
3. Organisasi
4. Dokumentasi dan prosedur pelulusan
Prinsip
Bagian yang essensial dari CPOTB untuk memberikan kepastian bahwa produk secara
konsisten mempunyai mutu yang sesuai dengan tujuan pemakaiannya.
Cara berlaboratorium pengawasan mutu yang baik
Dokumentasi
Spesifikasi :
1. Prosedur pengambilan sampel
2. Prosedur dan catatan pengujian
3. Buku catatan laboratorium
4. Laporan analisis
5. Data pemantauan lingkungan
6. Catatan validasi metode analisis
7. Prosedur dan catatan kalibrasi
Pengambilan sampel
1. Metode pengambilan sampel
2. Peralatan yg harus digunakan
3. Jumlah sampel yg harus diambil
4. Instruksi sub divisi yg dibutuhkan
5. Jenis dan kondisi wadah sampel
6. Identifikasi kontainer sampel
7. Tindakan pencegahan khusus
8. Kondisi penyimpanan
9. Petunjuk pembersihan
10.Penyimpanan peralatan
Pengujian
1. Nama bahan , produk dan bentuk sediaan
2. Nomer bets
3. Referensi spesifikasi
4. Hasil uji
5. Tgl pengujian
6. Paraf analisis
7. Paraf verifikator
8. Pernyataan yg jelas tentang
pelulusan/penolakan atau status lain
Program stabilitas
pasca pemasaran
1. Jumlah bets dan ukuran bets yg berbeda
2. Metode uji fisika,kimia dan mikobiologi
3. Kriteria penerimaan
4. Referensi metode pengujian
5. Sistem tutup wadah
BAB VIII
PEMBUATAN DAN ANLISIS BERDASARKAN
KONTRAK
Pembuatan dan analisis berdasarkan kontrak meliputi :
1. Pemberi kontrak
2. Penerima kontrak
3. kontrak
Prinsip
Pembuatan dan analisis berdasarkan kontrak harus dibuat secara benar, disetujui dan
dikendalikan untuk menghindarkan kesalahpahaman yg dapat menyebabkan produk atau
pekerjaan dgn mutu yg tidak memuaskan.
Bab ini meliputi tanggung awab industri obat tradisional terhadap badan POM dalam hal
pemberian izin edar dan pembuatan obat.
BAB IX
CARA PENYIMPANAN DAN PENGIRIMAN OBAT
TRADISIONAL YANG BAIK
Prinsip
Merupakan bagian yang penting dalam kegiatan dan manajemen rantai pemasokan produk
yang terintegrasi.
personalia
Organisasi
dan
manajemen
Manajemen
mutu
Bangunan
dan fasilitas
penyimpanan
dan sistem
pergudangan
Pengiriman Dokumentasi Keluhan
Kegiatan
kontrak
BAB X
PENANGANAN KELUHAN TERHADAP PRODUK,
PENARIKAN KEMBALI PRODUK,DAN PRODUK
KEMBALIAN
Prinsip
Semua keluhan dan informasi lain yg berkaitan dengan kemungkinan terjadi kerusakan obat
hendaklah dikaji dengan teliti sesuai dengan prosedur tertulis
keluhan
• Keluhan mengenai produk dapat disebabkan oleh keluhan mengenai mutu
yg berupa kerusakan fisik,kimia,biologi dari produk/ kemasan.
Penarikan kembali produk
• Penarikan kembali produk diprakarsai oleh :
• IOT atu atas perintah badan POM
• Atas prakarsa sendiri
Produk kembalian
Dokumentasi
BAB XI
INSPEKSI DIRI
Prinsip
Tujuan inspeksi diri adalah untuk mengevaluasi apakah semua aspek produksi dan
pengawasan mutu IOT memenuhi ketentuan CPOTB.
Aspek untuk inspeksi diri:
• Personalia
• Bangunan
• Perawatan bangunan dan peralatan
• Penyimpanan bahan awal, pengemas dan produk jadi
• Peralatan
• Produksi dan pengawasan selama proses
• Pengawasan mutu
• Dokumentis
• Sanitasi dan higiene
• Program validasi dan re-validasi
lanjutan
Tim inspeksi diri
• Terdiri dari 3 anggota yang berpengalaman di bidangnya
Cakupan dan frekuensi inpeksi diri
• Dilakukan per bagian sesuai dengan kebutuhan
Laporan inpseksi diri
Tindak lanjut
Thank you

More Related Content

Similar to TUGAS OT PPT.pptx

cara produksi Tablet meloxicam dan evaluasi
cara produksi Tablet meloxicam dan evaluasicara produksi Tablet meloxicam dan evaluasi
cara produksi Tablet meloxicam dan evaluasi
hanifael
 
Bab 1 Sistem Mutu CPOB .pdf
Bab 1 Sistem Mutu CPOB .pdfBab 1 Sistem Mutu CPOB .pdf
Bab 1 Sistem Mutu CPOB .pdf
Sinta Lestari
 
Cpob 2012
Cpob 2012Cpob 2012
Cpob 2012
husnul khotimah
 
GMP.ppt
GMP.pptGMP.ppt
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologiDesain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
nadyahermawan
 
Cpotb
CpotbCpotb
Pertemuan 1 cpob (tek.solid)
Pertemuan 1 cpob (tek.solid)Pertemuan 1 cpob (tek.solid)
Pertemuan 1 cpob (tek.solid)
AhmadPurnawarmanFais
 
Pedoman CDAKB.pptx
Pedoman CDAKB.pptxPedoman CDAKB.pptx
Pedoman CDAKB.pptx
anitalestari28
 
Pembahasan UKAI Farmasi Industri Berdasarkan Aspek CPOB
Pembahasan UKAI Farmasi Industri Berdasarkan Aspek CPOBPembahasan UKAI Farmasi Industri Berdasarkan Aspek CPOB
Pembahasan UKAI Farmasi Industri Berdasarkan Aspek CPOB
Nesha Mutiara
 
Pesentasi SOP HACCP '15.ppt
Pesentasi SOP HACCP '15.pptPesentasi SOP HACCP '15.ppt
Pesentasi SOP HACCP '15.ppt
suci827264
 
Cppb
CppbCppb
1718 gasal_CPMB.pptx
1718 gasal_CPMB.pptx1718 gasal_CPMB.pptx
1718 gasal_CPMB.pptx
RetnoAdriyani
 
CPOB
CPOBCPOB
PRESENTASI START UP BIDANG KE-FARMASI-AN 2
PRESENTASI START UP BIDANG KE-FARMASI-AN 2PRESENTASI START UP BIDANG KE-FARMASI-AN 2
PRESENTASI START UP BIDANG KE-FARMASI-AN 2
ISD
 
TRAINING CDOB 2020.pptx
TRAINING CDOB 2020.pptxTRAINING CDOB 2020.pptx
TRAINING CDOB 2020.pptx
DeborahHarahap2
 
Standart operating procedures sop warung makan
Standart operating procedures sop warung makanStandart operating procedures sop warung makan
Standart operating procedures sop warung makan
Danang suryo Wardhono
 
SNI 01-6729-2002 : Sistem Pangan Organik
SNI 01-6729-2002 : Sistem Pangan OrganikSNI 01-6729-2002 : Sistem Pangan Organik
SNI 01-6729-2002 : Sistem Pangan Organik
Belajar Bareng Aquaponik
 
2_Sistem_Pengendalian_Mutu_Terpadu_menuju_Kemandirian_UKM_Ir_Kuncoro.pptx
2_Sistem_Pengendalian_Mutu_Terpadu_menuju_Kemandirian_UKM_Ir_Kuncoro.pptx2_Sistem_Pengendalian_Mutu_Terpadu_menuju_Kemandirian_UKM_Ir_Kuncoro.pptx
2_Sistem_Pengendalian_Mutu_Terpadu_menuju_Kemandirian_UKM_Ir_Kuncoro.pptx
PujoyuwonoMartosuyon
 
Apa itu cpkb
Apa itu cpkbApa itu cpkb
CPOB 1_Ppt.pptx
CPOB 1_Ppt.pptxCPOB 1_Ppt.pptx
CPOB 1_Ppt.pptx
ApotekerAFIF
 

Similar to TUGAS OT PPT.pptx (20)

cara produksi Tablet meloxicam dan evaluasi
cara produksi Tablet meloxicam dan evaluasicara produksi Tablet meloxicam dan evaluasi
cara produksi Tablet meloxicam dan evaluasi
 
Bab 1 Sistem Mutu CPOB .pdf
Bab 1 Sistem Mutu CPOB .pdfBab 1 Sistem Mutu CPOB .pdf
Bab 1 Sistem Mutu CPOB .pdf
 
Cpob 2012
Cpob 2012Cpob 2012
Cpob 2012
 
GMP.ppt
GMP.pptGMP.ppt
GMP.ppt
 
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologiDesain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
 
Cpotb
CpotbCpotb
Cpotb
 
Pertemuan 1 cpob (tek.solid)
Pertemuan 1 cpob (tek.solid)Pertemuan 1 cpob (tek.solid)
Pertemuan 1 cpob (tek.solid)
 
Pedoman CDAKB.pptx
Pedoman CDAKB.pptxPedoman CDAKB.pptx
Pedoman CDAKB.pptx
 
Pembahasan UKAI Farmasi Industri Berdasarkan Aspek CPOB
Pembahasan UKAI Farmasi Industri Berdasarkan Aspek CPOBPembahasan UKAI Farmasi Industri Berdasarkan Aspek CPOB
Pembahasan UKAI Farmasi Industri Berdasarkan Aspek CPOB
 
Pesentasi SOP HACCP '15.ppt
Pesentasi SOP HACCP '15.pptPesentasi SOP HACCP '15.ppt
Pesentasi SOP HACCP '15.ppt
 
Cppb
CppbCppb
Cppb
 
1718 gasal_CPMB.pptx
1718 gasal_CPMB.pptx1718 gasal_CPMB.pptx
1718 gasal_CPMB.pptx
 
CPOB
CPOBCPOB
CPOB
 
PRESENTASI START UP BIDANG KE-FARMASI-AN 2
PRESENTASI START UP BIDANG KE-FARMASI-AN 2PRESENTASI START UP BIDANG KE-FARMASI-AN 2
PRESENTASI START UP BIDANG KE-FARMASI-AN 2
 
TRAINING CDOB 2020.pptx
TRAINING CDOB 2020.pptxTRAINING CDOB 2020.pptx
TRAINING CDOB 2020.pptx
 
Standart operating procedures sop warung makan
Standart operating procedures sop warung makanStandart operating procedures sop warung makan
Standart operating procedures sop warung makan
 
SNI 01-6729-2002 : Sistem Pangan Organik
SNI 01-6729-2002 : Sistem Pangan OrganikSNI 01-6729-2002 : Sistem Pangan Organik
SNI 01-6729-2002 : Sistem Pangan Organik
 
2_Sistem_Pengendalian_Mutu_Terpadu_menuju_Kemandirian_UKM_Ir_Kuncoro.pptx
2_Sistem_Pengendalian_Mutu_Terpadu_menuju_Kemandirian_UKM_Ir_Kuncoro.pptx2_Sistem_Pengendalian_Mutu_Terpadu_menuju_Kemandirian_UKM_Ir_Kuncoro.pptx
2_Sistem_Pengendalian_Mutu_Terpadu_menuju_Kemandirian_UKM_Ir_Kuncoro.pptx
 
Apa itu cpkb
Apa itu cpkbApa itu cpkb
Apa itu cpkb
 
CPOB 1_Ppt.pptx
CPOB 1_Ppt.pptxCPOB 1_Ppt.pptx
CPOB 1_Ppt.pptx
 

More from LindaIndriani6

studi kasus alergi kasus kelompok 4.pptx
studi kasus alergi kasus kelompok 4.pptxstudi kasus alergi kasus kelompok 4.pptx
studi kasus alergi kasus kelompok 4.pptx
LindaIndriani6
 
pertemuan 3 non resep dan retail bisnis.pptx
pertemuan 3 non resep dan retail bisnis.pptxpertemuan 3 non resep dan retail bisnis.pptx
pertemuan 3 non resep dan retail bisnis.pptx
LindaIndriani6
 
FARMAKOGNOSI Kel 3 kellas XI Farmasi SMK KESWARI
FARMAKOGNOSI Kel 3 kellas XI Farmasi SMK KESWARIFARMAKOGNOSI Kel 3 kellas XI Farmasi SMK KESWARI
FARMAKOGNOSI Kel 3 kellas XI Farmasi SMK KESWARI
LindaIndriani6
 
TATA CARA PEMBUATAN AMILUM MANIHOT .pptx
TATA CARA PEMBUATAN AMILUM MANIHOT .pptxTATA CARA PEMBUATAN AMILUM MANIHOT .pptx
TATA CARA PEMBUATAN AMILUM MANIHOT .pptx
LindaIndriani6
 
01 - Peran Apoteker dalam Praktek Kefarmasian.pdf
01 - Peran Apoteker dalam Praktek Kefarmasian.pdf01 - Peran Apoteker dalam Praktek Kefarmasian.pdf
01 - Peran Apoteker dalam Praktek Kefarmasian.pdf
LindaIndriani6
 
1.FARMAKOKINETIK KLINIK_pendahuluan.pdf
1.FARMAKOKINETIK KLINIK_pendahuluan.pdf1.FARMAKOKINETIK KLINIK_pendahuluan.pdf
1.FARMAKOKINETIK KLINIK_pendahuluan.pdf
LindaIndriani6
 

More from LindaIndriani6 (6)

studi kasus alergi kasus kelompok 4.pptx
studi kasus alergi kasus kelompok 4.pptxstudi kasus alergi kasus kelompok 4.pptx
studi kasus alergi kasus kelompok 4.pptx
 
pertemuan 3 non resep dan retail bisnis.pptx
pertemuan 3 non resep dan retail bisnis.pptxpertemuan 3 non resep dan retail bisnis.pptx
pertemuan 3 non resep dan retail bisnis.pptx
 
FARMAKOGNOSI Kel 3 kellas XI Farmasi SMK KESWARI
FARMAKOGNOSI Kel 3 kellas XI Farmasi SMK KESWARIFARMAKOGNOSI Kel 3 kellas XI Farmasi SMK KESWARI
FARMAKOGNOSI Kel 3 kellas XI Farmasi SMK KESWARI
 
TATA CARA PEMBUATAN AMILUM MANIHOT .pptx
TATA CARA PEMBUATAN AMILUM MANIHOT .pptxTATA CARA PEMBUATAN AMILUM MANIHOT .pptx
TATA CARA PEMBUATAN AMILUM MANIHOT .pptx
 
01 - Peran Apoteker dalam Praktek Kefarmasian.pdf
01 - Peran Apoteker dalam Praktek Kefarmasian.pdf01 - Peran Apoteker dalam Praktek Kefarmasian.pdf
01 - Peran Apoteker dalam Praktek Kefarmasian.pdf
 
1.FARMAKOKINETIK KLINIK_pendahuluan.pdf
1.FARMAKOKINETIK KLINIK_pendahuluan.pdf1.FARMAKOKINETIK KLINIK_pendahuluan.pdf
1.FARMAKOKINETIK KLINIK_pendahuluan.pdf
 

Recently uploaded

Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
adevindhamebrina
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
ryskilahmudin
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
MuhammadAuliaKurniaw1
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
RheginaSalsabila
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
adwinhadipurnadi
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DamianLoveChannel
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
hadijaul
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
LisnaKhairaniNasutio
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
adhiwargamandiriseja
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
MuhammadAuliaKurniaw1
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
andiulfahmagefirahra1
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
fritshenukh
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
ortopedifk
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
sulastri822782
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
arikiskandar
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
ratnawulokt
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
syam586213
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
SyailaNandaSofiaWell
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
nurulkarunia4
 

Recently uploaded (20)

Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
 

TUGAS OT PPT.pptx

  • 1. OBAT TRADISIONAL LINDA INDRIANI A 183 020 CPOTB Peraturan BPOM Nomor Hk.03.1.23.06.11.5629 tahun 2011
  • 3. Prinsip Industri obat tradisional harus membuat obat tradisonal sedemikian rupa agar sesuai dengan tujuan penggunaannya, memenuhi persyaratan yang tercantum dalam dokumen izin edar (registrasi) dan tidak menimbulkan resiko yang membahayakan penggunanya karena tidak aman, mutu rendah atau tidak efektif. CPOTB BAB 1 KETENTUAN UMUM
  • 4. Unsur Dasar Manajemen Mutu 01 Mencakup semua hal baik secara tersendiri atupun secara kolektif, yg mempengaruhi mutu dari obat tradisional yg dihasilkan. PEMASTIAN MUTU 02 Bagian dari CPOTB yang berhubungan dengan pengambilan sampel/spesifikasi dan pengujian, serta dengan organisasi dan dokumentasi , prosedur pelulusan yg memastikan bahwa mutu produk sesuai dengan yg dipersyaratkan. PENGAWASAN MUTU 03 Tujuan untuk membuktikan konsistensi proses, kesesuaian dan spesifikasi bahan awal, bahan pengemas dan produk jadi. PENGKAJIAN MUTU PRODUK 04 Merupakan proses sistematis untuk melakukan penilaian, pengendalian dan pengkajian risiko terhadap mutu suau produk. MANAJEMEN RESIKO MUTU
  • 5. BAB II PERSONALIA Prinsip Sumber daya manusia sangat penting dalam pembentukan dan penerapan sistem pemastian mutu yang memuaskan dan pembuatan obat tradisional yang benar. Seluruh personil hendaklah memahami prinsip CPOTB dan memperoleh pelatihan awal dan berkesinambungan, termasuk instruksi mengenai higiene yang berkaitan dengan pekerjaannya. apoteker Kepala bag. produksi Kepala bag. Pengawasan mutu Kepala bag. Pemastian mutu
  • 6. BAB III BANGUNAN, FASILITAS DAN PERALATAN Prinsip Bangunan, fasilitas dan peralatan untuk pembuatan obat tradisional hendaklah memiliki desain, kontruksi dan letak yang memadai/serta disesuaikan kondisinya dan dirawat dengan baik untuk memudahkan pelaksanaan operasi yang benar. Bangunan dan Fasilitas mencakup: 1. Area penimbangan 2. Area produksi 3. Area penyimpanan 4. Area pengawasan mutu 5. Area sarana pendukung Peralatan : Peralatan untuk pembuatan OT harus memiliki desain dan kontruksi yang tepat, ukuran yang memadai serta ditempatkan dan dikualifikasi dengan tepat, agar mutu obat tradisional terjamin sesuai desain dari bets ke bets dan untuk memudahkan pembersihan dan perawatan.
  • 7. AREA PENIMBANGAN : Penimbangan bahan awal dan produk ruahan di lakukan di ruangan terpisah AREA PRODUKSI : Tata letak ruang produksi dirancang untuk memungkinkan kegiatan produksi dilakukan di area yang saling berhubungan berdasarkan urutan tahap produksi. AREA PENYIMPANAN : Area penyimpanan ditata dengan rapih dan bersih untuk mencegah kontaminasi silang diberi penanda seperti area karantina. AREA PENGAWASAN MUTU : Laboratorium harus terpisah dari area produksi, area pengujian mikrobiologi terpsah dari area lain. AREA SARANA PENDUKUNG : Ruang istirahat, kantin, dan bengkel perbaikan harus terpisah dari area produksi dan pengawasan mutu
  • 8. BAB IV SANITASI DAN HIGIENE Prinsip Tingkat sanitasi dan higiene yang tinggi hendaklah diterapkan pada setiap aspek pembuatan obat radisional.. Ruang lingkup sanitasi dan higiene meliputi: 1. Personil 2. Bangunan, peralatan dan perlengkapan 3. Bahan produksi serta wadahnya 4. Segala sesuatu yang dapat menjadi sumber pencemaran produk
  • 9. BAB V DOKUMENTASI Prinsip Dokumentasi adalah bagian dari sistem informasi manajemen dan dokumentasi yang baik merupakan bagian yang essensial dari pemastian mutu. Dokumen yang diperukan: 1. Spesifikasi 1. Spesifikasi bahan mentah dan bahan awal 2. Spesifikasi produk antara dan produk ruahan 3. Spesifikasi bahan pengemas 4. Spesifikasi produk jadi 5. Dokumen produksi 6. Dokumen produksi induk 7. Prosedur pengolahan induk 8. Prosedur pengemasan induk 9. Catatan pengolahan bets 10.Catatan pengemasan bets 2. Prosedur dan catatan 1. Penerimaan 2. Pengambilan sampel 3. Pengujian 4. Lan-lain
  • 10. BAB VI PRODUKSI Prinsip Produksi hendaklah dilaksanakan dengan mengikuti prosedur tervalidasi yang telah ditetapkan dan memenuhi ketentuan CPOTB yan menjamin senantiasa menghasilkan produk yang memenuhi persyaratan mutu serta memenuhi ketentuan izin pembuatan dan izin edar (registrasi). Pencegahan kontaminasi silang dan kontaminasi mikroba Sistem penomeran bets/lots Penimbangan dan penyerahan Pengolahan Bahan dan Produk Kering Bahan & Produk kering : 1. Pencampuran dan Granulasi 2. Pencetakan tablet 3. Penyalutan 4. Pengisian kapusl keras 5. Cairan krim dan salep
  • 11. Lanjutan Bahan pengemas Kegiatan pengemasan Pengembalian Pengawasan selama proses Bahan dan produk yang ditolak, dipulihkan dan dikembalikan Karantina dan penyerahan produk jadi Catatan pengendalian pengiriman produk Penyimpanan bahan awal, pengemas, produk antara, ruahan dan jadi Pengiriman dan pengangkutan
  • 12. BAB VII PENGAWASAN MUTU Ruang lingkup pengawasan mutu meliputi : 1. Pengambilan sampel 2. Spesifikasi dan pengujian 3. Organisasi 4. Dokumentasi dan prosedur pelulusan Prinsip Bagian yang essensial dari CPOTB untuk memberikan kepastian bahwa produk secara konsisten mempunyai mutu yang sesuai dengan tujuan pemakaiannya.
  • 13. Cara berlaboratorium pengawasan mutu yang baik Dokumentasi Spesifikasi : 1. Prosedur pengambilan sampel 2. Prosedur dan catatan pengujian 3. Buku catatan laboratorium 4. Laporan analisis 5. Data pemantauan lingkungan 6. Catatan validasi metode analisis 7. Prosedur dan catatan kalibrasi Pengambilan sampel 1. Metode pengambilan sampel 2. Peralatan yg harus digunakan 3. Jumlah sampel yg harus diambil 4. Instruksi sub divisi yg dibutuhkan 5. Jenis dan kondisi wadah sampel 6. Identifikasi kontainer sampel 7. Tindakan pencegahan khusus 8. Kondisi penyimpanan 9. Petunjuk pembersihan 10.Penyimpanan peralatan Pengujian 1. Nama bahan , produk dan bentuk sediaan 2. Nomer bets 3. Referensi spesifikasi 4. Hasil uji 5. Tgl pengujian 6. Paraf analisis 7. Paraf verifikator 8. Pernyataan yg jelas tentang pelulusan/penolakan atau status lain Program stabilitas pasca pemasaran 1. Jumlah bets dan ukuran bets yg berbeda 2. Metode uji fisika,kimia dan mikobiologi 3. Kriteria penerimaan 4. Referensi metode pengujian 5. Sistem tutup wadah
  • 14. BAB VIII PEMBUATAN DAN ANLISIS BERDASARKAN KONTRAK Pembuatan dan analisis berdasarkan kontrak meliputi : 1. Pemberi kontrak 2. Penerima kontrak 3. kontrak Prinsip Pembuatan dan analisis berdasarkan kontrak harus dibuat secara benar, disetujui dan dikendalikan untuk menghindarkan kesalahpahaman yg dapat menyebabkan produk atau pekerjaan dgn mutu yg tidak memuaskan. Bab ini meliputi tanggung awab industri obat tradisional terhadap badan POM dalam hal pemberian izin edar dan pembuatan obat.
  • 15. BAB IX CARA PENYIMPANAN DAN PENGIRIMAN OBAT TRADISIONAL YANG BAIK Prinsip Merupakan bagian yang penting dalam kegiatan dan manajemen rantai pemasokan produk yang terintegrasi. personalia Organisasi dan manajemen Manajemen mutu Bangunan dan fasilitas penyimpanan dan sistem pergudangan Pengiriman Dokumentasi Keluhan Kegiatan kontrak
  • 16. BAB X PENANGANAN KELUHAN TERHADAP PRODUK, PENARIKAN KEMBALI PRODUK,DAN PRODUK KEMBALIAN Prinsip Semua keluhan dan informasi lain yg berkaitan dengan kemungkinan terjadi kerusakan obat hendaklah dikaji dengan teliti sesuai dengan prosedur tertulis keluhan • Keluhan mengenai produk dapat disebabkan oleh keluhan mengenai mutu yg berupa kerusakan fisik,kimia,biologi dari produk/ kemasan. Penarikan kembali produk • Penarikan kembali produk diprakarsai oleh : • IOT atu atas perintah badan POM • Atas prakarsa sendiri Produk kembalian Dokumentasi
  • 17. BAB XI INSPEKSI DIRI Prinsip Tujuan inspeksi diri adalah untuk mengevaluasi apakah semua aspek produksi dan pengawasan mutu IOT memenuhi ketentuan CPOTB. Aspek untuk inspeksi diri: • Personalia • Bangunan • Perawatan bangunan dan peralatan • Penyimpanan bahan awal, pengemas dan produk jadi • Peralatan • Produksi dan pengawasan selama proses • Pengawasan mutu • Dokumentis • Sanitasi dan higiene • Program validasi dan re-validasi
  • 18. lanjutan Tim inspeksi diri • Terdiri dari 3 anggota yang berpengalaman di bidangnya Cakupan dan frekuensi inpeksi diri • Dilakukan per bagian sesuai dengan kebutuhan Laporan inpseksi diri Tindak lanjut