Bab 14 membahas peran organisasi, sistem, dan kerja sama dalam peningkatan mutu perawatan primer. Organisasi perawatan primer telah berevolusi menjadi grup medis multispesialisasi yang mampu menyediakan berbagai layanan. Peningkatan mutu memerlukan fokus organisasi, kepemimpinan, dan integrasi antardepartemen. Kerja sama peningkatan mutu seperti DIAMOND dapat mendorong perbaikan hasil perawatan untuk kondisi seperti dep
Chapter 2 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health careNasiatul Salim
1. Bab ini membahas faktor-faktor yang mendukung atau menghambat implementasi CQI dalam perawatan kesehatan, termasuk contoh penggunaan checklist operasi untuk meningkatkan keselamatan, dan berbagai tantangan dalam menerapkan CQI seperti biaya, kinerja, dan bukti perubahan.
Chapter 8 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health careNasiatul Salim
Bab ini memperkenalkan pendekatan pemasaran sosial yang dapat digunakan bersama teknik tradisional untuk menerapkan dan memastikan penerimaan CQI secara luas. Pemasaran sosial adalah metodologi perubahan perilaku yang meminjam teori pemasaran komersial untuk mempengaruhi perilaku masyarakat. Beberapa persamaan antara CQI dan pemasaran sosial membuat pemasaran sosial dapat diterapkan pada upaya mengurangi kes
Tiga faktor kesuksesan utama untuk jaminan kualitas dalam organisasi perawatan kesehatan adalah: (1) kepemimpinan klinis yang efektif, (2) kerja tim profesional kesehatan, dan (3) orientasi pada hasil perawatan. Faktor lainnya termasuk fokus pada pasien, otonomi klinis, dan pendekatan proses terpadu.
Dokumen tersebut membahas tentang standar dan prosedur operasional standar (SOP) dalam pelayanan kesehatan. Secara garis besar, dokumen menjelaskan pentingnya pengembangan standar dan SOP untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan berdasarkan proses dan hasil yang diinginkan. Dokumen juga menjelaskan komponen-komponen penting dalam penyusunan standar dan SOP seperti struktur, proses, dan hasil yang diharapkan
Chapter 2 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health careNasiatul Salim
1. Bab ini membahas faktor-faktor yang mendukung atau menghambat implementasi CQI dalam perawatan kesehatan, termasuk contoh penggunaan checklist operasi untuk meningkatkan keselamatan, dan berbagai tantangan dalam menerapkan CQI seperti biaya, kinerja, dan bukti perubahan.
Chapter 8 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health careNasiatul Salim
Bab ini memperkenalkan pendekatan pemasaran sosial yang dapat digunakan bersama teknik tradisional untuk menerapkan dan memastikan penerimaan CQI secara luas. Pemasaran sosial adalah metodologi perubahan perilaku yang meminjam teori pemasaran komersial untuk mempengaruhi perilaku masyarakat. Beberapa persamaan antara CQI dan pemasaran sosial membuat pemasaran sosial dapat diterapkan pada upaya mengurangi kes
Tiga faktor kesuksesan utama untuk jaminan kualitas dalam organisasi perawatan kesehatan adalah: (1) kepemimpinan klinis yang efektif, (2) kerja tim profesional kesehatan, dan (3) orientasi pada hasil perawatan. Faktor lainnya termasuk fokus pada pasien, otonomi klinis, dan pendekatan proses terpadu.
Dokumen tersebut membahas tentang standar dan prosedur operasional standar (SOP) dalam pelayanan kesehatan. Secara garis besar, dokumen menjelaskan pentingnya pengembangan standar dan SOP untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan berdasarkan proses dan hasil yang diinginkan. Dokumen juga menjelaskan komponen-komponen penting dalam penyusunan standar dan SOP seperti struktur, proses, dan hasil yang diharapkan
Chapter 14 Buku The Health care Quality BookNasiatul Salim
Dokumen tersebut membahas tentang infrastruktur organisasi untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan melalui komitmen manajemen, pembentukan dewan kualitas, alokasi sumber daya, dan evaluasi berkelanjutan. Beberapa poin penting adalah perlunya komitmen kuat manajemen, pembentukan unit kualitas pelayanan kesehatan, pengukuran kinerja berdasarkan indikator, dan peningkatan yang berkelanjutan melalui pemantau
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas penjaminan mutu dalam pelayanan kesehatan yang meliputi pendekatan, langkah, dan aspek penilaian mutu pelayanan kesehatan.
2) Terdapat tiga pendekatan utama penilaian mutu yaitu struktur, proses, dan hasil (outcome).
3) Siklus penjaminan mutu meliputi perencanaan, pengukuran, identifikasi masalah, dan peningkatan mutu secara ber
Komite Keperawatan berperan penting dalam menjamin mutu pelayanan keperawatan dengan menetapkan standar, melakukan audit, dan menyelesaikan masalah etika. Komite ini membantu manajemen rumah sakit dalam mengawasi kualitas layanan dan meningkatkan kompetensi perawat.
Dokumen tersebut membahas tentang program menjaga mutu pelayanan kesehatan dan kebidanan. Ada dua bentuk program menjaga mutu pelayanan kesehatan berdasarkan pelaksanaannya, yaitu internal di dalam instansi pelayanan dan eksternal di luar instansi. Program menjaga mutu juga dibedakan berdasarkan waktunya, yaitu prospektif sebelum pelayanan, konkuren bersamaan dengan pelayanan, dan retrospektif setelah pelayanan. Program menjaga
Modul ini membahas tentang manajemen finansial khususnya penganggaran di rumah sakit. Materi yang dibahas meliputi pengertian anggaran dan fungsinya sebagai alat manajemen, tujuan manajemen finansial, langkah-langkah pembuatan anggaran, dan jenis anggaran seperti anggaran operasional dan anggaran proyek.
Dokumen tersebut membahas tentang implementasi keperawatan yang meliputi pengertian, tujuan, tahapan, proses, prinsip, metode, pedoman, kategori, dokumentasi, dan contoh format dokumentasi implementasi keperawatan.
Modul ini membahas cara meningkatkan kinerja bidan, diantaranya dengan menggunakan sistem manajemen mutu terpadu yang mencakup perencanaan, pelaksanaan, pengukuran, dan peninjauan ulang, serta audit kematian maternal perinatal untuk mengidentifikasi masalah dan mencegah kematian ibu dan bayi.
Chapter 5 Buku The Health care Quality BookNasiatul Salim
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas perjalanan pengukuran kualitas pelayanan kesehatan dan beberapa tonggak bersejarah penting dalam pengembangan pengukuran kualitas.
2. Lima kejadian penting dalam perjalanan pengukuran kualitas diidentifikasi, termasuk strategi, konsep pengukuran, pengembangan definisi, pengumpulan data, dan analisis data.
3. Beberapa sumber referensi penting d
Dokumen tersebut membahas cara meningkatkan kinerja bidan melalui penerapan manajemen mutu terpadu dan Audit Kematian Maternal Perinatal (AMP). Manajemen mutu terpadu mencakup struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan sumber daya. AMP digunakan untuk mengidentifikasi masalah kematian ibu dan bayi serta mengambil tindakan perbaikan.
The document discusses the regional health situation in Sri Lanka and outlines several key challenges: strengthening the health system; promoting healthy lifestyles; addressing environmental health issues; preventing and controlling communicable and non-communicable diseases. It notes the increasing burden of non-communicable diseases like diabetes, hypertension, and cardiovascular disease. Statistics on the prevalence of these conditions in Sri Lanka are provided over time, demonstrating the growing epidemic. The roles of risk factors, lifestyle changes, and the health system in addressing this transition are examined.
Online Transnational Interactions About the Syrian Refugee Crisis After Terro...Nadia Naffi, Ph.D.
Through this presentation I share the context of my research project, the theoretical framework I adapt, a glimpse of the key researchers in the fields pertinent to my project, the methodology that I am using and the challenges that I face.
Pleading Healthcare Fraud and Abuse Rule 9b 12 b 6 Merritt Rose 05 13Martin Merritt
This document summarizes the pleading standards for False Claims Act cases regarding healthcare fraud. It notes that from 2009-2012, the Department of Justice recovered over $9.5 billion in healthcare fraud cases. However, very specific pleading standards under Rules 9(b) and 12(b)(6) must be met or the case is subject to dismissal. Plaintiffs must plead facts regarding "who, what, when, where, and how" the fraud occurred to satisfy Rule 9(b)'s heightened pleading standard. They must also show a plausible claim under Rule 12(b)(6) by pleading sufficient factual matter to state a claim for relief.
Veškeré náležitosti k převodu podniku. Co vše je k tomu potřeba a jakými směrnicemi se celý proces řídí.
Další zajímavé články:
http://www.firmin.cz/aktuality
Schweitzer Systemtek India Pvt Ltd is a systems integrator that provides safety, security, and automation systems. It has a turnover of 150 million INR and offices in multiple major Indian cities. It has a large customer base across India and partnerships with major manufacturers. It provides solutions for access control, fire alarms, CCTV, building management, and other systems. Some of its major projects include systems integration for large hospitals, data centers, manufacturing plants, office buildings, and more.
Thoreau would disagree with all 12 images. He believes they represent greed, materialism, and being too absorbed in societal constructs rather than appreciating nature and seeking truth/knowledge. The images show excess spending, disregard for the environment, and loss of focus on self-betterment and community in favor of superficial pursuits like fashion, pleasure, and status symbols. Thoreau would argue that people should live simply, consume only what they need, and find value in nature rather than wealth and other corrupting influences of society.
Chapter 14 Buku The Health care Quality BookNasiatul Salim
Dokumen tersebut membahas tentang infrastruktur organisasi untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan melalui komitmen manajemen, pembentukan dewan kualitas, alokasi sumber daya, dan evaluasi berkelanjutan. Beberapa poin penting adalah perlunya komitmen kuat manajemen, pembentukan unit kualitas pelayanan kesehatan, pengukuran kinerja berdasarkan indikator, dan peningkatan yang berkelanjutan melalui pemantau
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas penjaminan mutu dalam pelayanan kesehatan yang meliputi pendekatan, langkah, dan aspek penilaian mutu pelayanan kesehatan.
2) Terdapat tiga pendekatan utama penilaian mutu yaitu struktur, proses, dan hasil (outcome).
3) Siklus penjaminan mutu meliputi perencanaan, pengukuran, identifikasi masalah, dan peningkatan mutu secara ber
Komite Keperawatan berperan penting dalam menjamin mutu pelayanan keperawatan dengan menetapkan standar, melakukan audit, dan menyelesaikan masalah etika. Komite ini membantu manajemen rumah sakit dalam mengawasi kualitas layanan dan meningkatkan kompetensi perawat.
Dokumen tersebut membahas tentang program menjaga mutu pelayanan kesehatan dan kebidanan. Ada dua bentuk program menjaga mutu pelayanan kesehatan berdasarkan pelaksanaannya, yaitu internal di dalam instansi pelayanan dan eksternal di luar instansi. Program menjaga mutu juga dibedakan berdasarkan waktunya, yaitu prospektif sebelum pelayanan, konkuren bersamaan dengan pelayanan, dan retrospektif setelah pelayanan. Program menjaga
Modul ini membahas tentang manajemen finansial khususnya penganggaran di rumah sakit. Materi yang dibahas meliputi pengertian anggaran dan fungsinya sebagai alat manajemen, tujuan manajemen finansial, langkah-langkah pembuatan anggaran, dan jenis anggaran seperti anggaran operasional dan anggaran proyek.
Dokumen tersebut membahas tentang implementasi keperawatan yang meliputi pengertian, tujuan, tahapan, proses, prinsip, metode, pedoman, kategori, dokumentasi, dan contoh format dokumentasi implementasi keperawatan.
Modul ini membahas cara meningkatkan kinerja bidan, diantaranya dengan menggunakan sistem manajemen mutu terpadu yang mencakup perencanaan, pelaksanaan, pengukuran, dan peninjauan ulang, serta audit kematian maternal perinatal untuk mengidentifikasi masalah dan mencegah kematian ibu dan bayi.
Chapter 5 Buku The Health care Quality BookNasiatul Salim
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas perjalanan pengukuran kualitas pelayanan kesehatan dan beberapa tonggak bersejarah penting dalam pengembangan pengukuran kualitas.
2. Lima kejadian penting dalam perjalanan pengukuran kualitas diidentifikasi, termasuk strategi, konsep pengukuran, pengembangan definisi, pengumpulan data, dan analisis data.
3. Beberapa sumber referensi penting d
Dokumen tersebut membahas cara meningkatkan kinerja bidan melalui penerapan manajemen mutu terpadu dan Audit Kematian Maternal Perinatal (AMP). Manajemen mutu terpadu mencakup struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan sumber daya. AMP digunakan untuk mengidentifikasi masalah kematian ibu dan bayi serta mengambil tindakan perbaikan.
The document discusses the regional health situation in Sri Lanka and outlines several key challenges: strengthening the health system; promoting healthy lifestyles; addressing environmental health issues; preventing and controlling communicable and non-communicable diseases. It notes the increasing burden of non-communicable diseases like diabetes, hypertension, and cardiovascular disease. Statistics on the prevalence of these conditions in Sri Lanka are provided over time, demonstrating the growing epidemic. The roles of risk factors, lifestyle changes, and the health system in addressing this transition are examined.
Online Transnational Interactions About the Syrian Refugee Crisis After Terro...Nadia Naffi, Ph.D.
Through this presentation I share the context of my research project, the theoretical framework I adapt, a glimpse of the key researchers in the fields pertinent to my project, the methodology that I am using and the challenges that I face.
Pleading Healthcare Fraud and Abuse Rule 9b 12 b 6 Merritt Rose 05 13Martin Merritt
This document summarizes the pleading standards for False Claims Act cases regarding healthcare fraud. It notes that from 2009-2012, the Department of Justice recovered over $9.5 billion in healthcare fraud cases. However, very specific pleading standards under Rules 9(b) and 12(b)(6) must be met or the case is subject to dismissal. Plaintiffs must plead facts regarding "who, what, when, where, and how" the fraud occurred to satisfy Rule 9(b)'s heightened pleading standard. They must also show a plausible claim under Rule 12(b)(6) by pleading sufficient factual matter to state a claim for relief.
Veškeré náležitosti k převodu podniku. Co vše je k tomu potřeba a jakými směrnicemi se celý proces řídí.
Další zajímavé články:
http://www.firmin.cz/aktuality
Schweitzer Systemtek India Pvt Ltd is a systems integrator that provides safety, security, and automation systems. It has a turnover of 150 million INR and offices in multiple major Indian cities. It has a large customer base across India and partnerships with major manufacturers. It provides solutions for access control, fire alarms, CCTV, building management, and other systems. Some of its major projects include systems integration for large hospitals, data centers, manufacturing plants, office buildings, and more.
Thoreau would disagree with all 12 images. He believes they represent greed, materialism, and being too absorbed in societal constructs rather than appreciating nature and seeking truth/knowledge. The images show excess spending, disregard for the environment, and loss of focus on self-betterment and community in favor of superficial pursuits like fashion, pleasure, and status symbols. Thoreau would argue that people should live simply, consume only what they need, and find value in nature rather than wealth and other corrupting influences of society.
Este documento presenta información sobre los procedimientos de ejecución de hipotecas, prendas y juicios de cuentas según la legislación venezolana. Explica que la hipoteca es un derecho real de garantía sobre bienes del deudor para asegurar el cumplimiento de una obligación. La prenda confiere al acreedor el derecho a cobrarse con privilegio sobre la cosa obligada. Describe los pasos de los procedimientos de ejecución de hipotecas, prendas y juicios de cuentas de acuerdo con los artí
The document provides an overview of the role and functions of the Alaska National Guard Inspector General. It discusses that the IG works to support the commander and command by conducting inspections to identify issues, providing assistance to soldiers, and investigating violations. When concerns are brought forward, the IG will investigate reprisal or retaliation allegations in a fair and impartial manner. Good leadership and an open command climate are emphasized as important to maintaining morale and effectiveness within the organization.
Chapter 6 dari Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Perfor...Nasiatul Salim
Teks membahas tiga karakteristik kinerja menengah sistem kesehatan yaitu efisiensi, akses, dan mutu. Efisiensi terdiri atas efisiensi teknis dan alokatif yang berkaitan dengan hubungan antara input dan hasil. Akses berkaitan dengan ketersediaan pelayanan secara fisik dan efektif. Mutu meliputi kuantitas perawatan, mutu klinis, dan mutu pelayanan dari sudut pandang pasien. Ketiga karakter
Chapter 5 Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Performance...Nasiatul Salim
Sasaran evaluasi sistem kesehatan meliputi status kesehatan populasi, kepuasan warga terhadap pelayanan kesehatan, dan tingkat perlindungan terhadap risiko finansial akibat penyakit. Tiga sasaran ini dipilih karena relevan secara politik dan filosofis serta dipengaruhi oleh kebijakan kesehatan. Pengukuran ketiga sasaran memerlukan pertimbangan metodologis dan etis.
This short document promotes creating presentations using Haiku Deck, stating that users can make their own Haiku Deck presentation on SlideShare and including a button prompting users to "GET STARTED." It highlights the ability to create Haiku Deck presentations and hosts them on SlideShare.
Walking the tightrope between online and offline life what adolescents learn...Nadia Naffi, Ph.D.
Naffi, N., Davidson, A.-L. (2015). Walking the Tightrope Between Online and Offline Life: What Adolescents Learn about CMC through Interactions in Social Media. In S. Carliner, C. Fulford & N. Ostashewski (Eds.), Proceedings of EdMedia: World Conference on Educational Media and Technology 2015 (pp. 627-632). Association for the Advancement of Computing in Education (AACE).
Graphene Technology is a leading technology company that provides integrated business solutions and security services such as CCTV systems, wireless networks, mobile boosters, video analytics, and biometric attendance systems. It aims to offer customers the best service, support, and competitive pricing on surveillance systems and security cameras. The company utilizes electronic access control solutions to help businesses manage risk and secure physical and intellectual assets.
The story describes an emperor who is choosing his successor by having the young people of the kingdom each plant a seed and return in a year with what has grown. One boy named Ling carefully plants and waters his seed but nothing grows, worrying that he has failed. After a year, all the youth return with their plants for the emperor to inspect, including the empty-handed Ling.
Chapter 8 Buku The Health care Quality BookNasiatul Salim
Dokumen tersebut membahas tentang pembuatan profil dokter sebagai salah satu perangkat untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Profil dokter dapat digunakan untuk mengukur kinerja dokter, membandingkannya dengan standar praktik terbaik, dan memberikan umpan balik untuk meningkatkan kualitas pelayanan. Implementasi profil dokter perlu melibatkan para dokter dan dilakukan secara bertahap serta berkelanjutan
Chapter 16 Buku The Health care Quality BookNasiatul Salim
BAB XVI membahas implementasi peningkatan mutu pelayanan kesehatan dengan mengubah perilaku petugas klinis. Beberapa strategi yang dibahas antara lain menggunakan pemuka opini, perincian akademis, pengingat, audit dan umpan balik, serta teknologi informasi seperti rekam medis elektronik untuk mendorong perubahan perilaku. Penatalaksanaan penyakit kronis dan insentif keuangan juga dibahas sebagai upaya meningkatkan
Chapter 12 Buku The Health care Quality BookNasiatul Salim
1. Teknologi informasi dapat digunakan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dengan mengatasi kompleksitas, tekanan ekonomi, dan peningkatan harapan konsumen. 2. Dokumen ini membahas bagaimana organisasi pelayanan kesehatan dapat memanfaatkan teknologi informasi untuk meningkatkan akses informasi klinis dan manajemen perawatan. 3. Diperlukan kerangka arsitektur teknologi informasi klinis yang menduk
Chapter 17 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health careNasiatul Salim
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Peran perawat dalam peningkatan mutu pelayanan kesehatan telah berkembang sejak masa Florence Nightingale dan terus berkembang melalui berbagai inisiatif dan organisasi.
2. Perawat kini memainkan peran penting dalam tim pelayanan kesehatan dan peningkatan mutu dengan mengumpulkan data, membantu pengembangan protokol, dan memimpin perbaikan di unit mereka.
3. Peran per
Chapter 3 Buku The Health care Quality BookNasiatul Salim
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas berbagai jenis variasi yang terjadi dalam praktik kedokteran dan upaya-upaya untuk mengurangi variasi yang tidak diinginkan.
2. Studi kasus mengenai upaya rumah sakit Grapevine untuk menurunkan morbiditas dan mortalitas pasien serangan jantung dengan membentuk tim cepat tanggap untuk pasien serangan jantung dan melakukan kolaborasi antardepartemen.
3
Chapter 17 Buku The Health care Quality BookNasiatul Salim
Organisasi di Amerika Serikat sedang melakukan perubahan dinamis dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Beberapa organisasi kunci yang terlibat dalam peningkatan mutu antara lain CMS, organisasi profesional, badan sertifikasi, yayasan pendukung, serta organisasi pengembang dan penyokong ukuran mutu. Kecenderungan utama dalam peningkatan mutu meliputi informasi konsumen, pembayaran berdasarkan kinerja, serta
Dokumen tersebut membahas pentingnya penetapan prioritas dalam pelayanan kesehatan karena keterbatasan sumber daya. Hal ini melibatkan berbagai stakeholder untuk menentukan program mana yang lebih penting berdasarkan data epidemiologi, survei, dan masukan masyarakat. Proses penetapan prioritas perlu transparan dan mempertimbangkan berbagai perspektif untuk mendapatkan dukungan seluruh pihak.
Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan teori dan praktik mutu pelayanan kesehatan, mulai dari laporan Institute of Medicine mengenai tingginya kesalahan medis hingga pengembangan model dan pendekatan mutu seperti Total Quality Management dan Donabedian Model. Dokumen ini juga menyinggung berbagai topik penelitian terkait mutu pelayanan kesehatan seperti keselamatan pasien, manajemen obat, dan pemanfaatan data untuk peningkatan mutu.
Makalah Sistem Pengembangan Kinerja Klinik Perawatmeida olivia
A. Latar Belakang
Untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, yang berdasarkan pada profesionalisme, IPTEK, aspek legal dan berlandaskan etika untuk mendukung sitem pelayanan kesehatan secara komprehensif, Departemen Kesehatan Indonesia mengeluarkan kebijakan tentang Sistem Pengembangan Manajemen Kinerja Klinik (SPMKK). Sistem pengembangan manajemen kinerja klinis (SPMKK) adalah suatu Micro system dari macro system organisasi pelayanan kesehatan dan proses manajerial untuk meningkatkan kemampuan klinis perawat dan bidan di rumah sakit dan puskesmas.
Sistem Pengembangan Manajemen Kinerja Klinik (SPMKK) ini telah diperkenalkan di beberapa kabupaten di Indonesia karena telah mendapat dukungan pimpinan institusi maka SPMKK di terapkan. Oleh sebab itu, SPMKK perlu dipertahankan dan di kembangkan ke seluruh unit pelayanan kesehatan terutama dalam bidang keperawatan. Maka dari itu, dalam makalah ini kami akan menjelaskan dan menguraikan tentang kebijakan SPMKK, agar kita dapat menjadi perawat yang profesional.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar jaminan mutu pelayanan kesehatan. Terdapat penjelasan mengenai pengertian mutu, pelayanan kesehatan, pelayanan medik dasar, mutu pelayanan kesehatan, jaminan mutu pelayanan kesehatan, kepuasan pelanggan, standar, protokol/prosedur tetap, daftar tilik, tujuan program jaminan mutu, prinsip-prinsipnya, model dan tahapan jaminan mutu, serta
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan strategis kepala bidang keperawatan yang mencakup pengertian rencana strategis, karakteristik perencanaan strategis, manfaat dan proses penyusunan rencana strategi serta tugas dan tanggung jawab kepala bidang keperawatan."
Similar to Chapter 14 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care (20)
Latar Belakang untuk Kebijakan Kualitas Nasional dalam Sistem KesehatanNasiatul Salim
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas latar belakang kebijakan kualitas sistem kesehatan nasional.
2. Ia menjelaskan konsep dan pendekatan kualitas serta pengaruh internasional dari organisasi seperti Dewan Eropa dan WHO.
3. Kerangka kerja dan prinsip-prinsip untuk strategi kualitas nasional dijelaskan beserta contoh kebijakan dan metode yang telah diterapkan negara angg
Lima kemampuan dasar pelayanan lembaga kesehatan dan kemanusiaanNasiatul Salim
Teks tersebut membahas lima kemampuan dasar yang penting bagi lembaga pelayanan kesehatan dan publik untuk meningkatkan kualitas layanannya di era modern. Kelima kemampuan tersebut adalah mendukung kepemimpinan yang kuat, bekerja secara efektif dalam sistem yang kompleks, mengembangkan peraturan yang seimbang dan proaktif, mengembangkan rancangan kualitas yang strategis, serta menciptakan perubahan sistem yang berkelan
Chapter 9 Buku The Health care Quality BookNasiatul Salim
Teks tersebut membahas mengenai pengukuran dan peningkatan pengalaman perawatan pasien dengan menggunakan survei kepuasan pasien. Survei ini digunakan untuk menilai tingkat pengutamaan pasien, membandingkan kinerja fasilitas kesehatan, dan meningkatkan kualitas pelayanan. Program CAHPS di Amerika Serikat telah mengembangkan survei standar untuk mengukur pengalaman pasien di berbagai tingkatan pelayanan kesehatan.
Chapter 6 Buku The Health care Quality BookNasiatul Salim
Dokumen tersebut membahas berbagai pertimbangan dan sumber-sumber data yang dapat digunakan dalam pengumpulan data untuk keperluan pengukuran mutu, termasuk biaya, waktu, dan akurasi masing-masing sumber data.
Chapter 4 Buku The Health care Quality BookNasiatul Salim
Bab ini membahas landasan dan pemikiran para kontributor utama dalam peningkatan mutu, seperti Shewhart, Deming, Juran, Ohno, Ishikawa, Feigenbaum dan Crosby. Juga dibahas proses dan pendekatan peningkatan mutu meliputi PDCA, model API dan FOCUS PDCA, kriteria Baldrige, ISO 9000, Lean, dan Six Sigma. Diakhiri dengan penjelasan perangkat mutu dasar seperti diagram kontrol dan histogram.
Chapter 2 Buku The Health care Quality BookNasiatul Salim
Ketiga konsep utama yang digunakan untuk mengukur kualitas perawatan kesehatan adalah struktur, proses, dan hasil. Struktur berfokus pada karakteristik penyedia layanan dan fasilitasnya. Proses menilai kejadian selama perawatan. Hasil mengukur pencapaian tujuan perawatan. Semua ukuran ini diperlukan untuk penilaian kualitas yang komprehensif.
Chapter 13 Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Performanc...Nasiatul Salim
Dokumen tersebut memberikan ringkasan dan kesimpulan dari bab-bab sebelumnya tentang cara menjadi pembaharu kesehatan yang efektif. Beberapa poin kuncinya adalah:
1. Sistem kesehatan merupakan entitas sosial ekonomi yang kompleks namun dapat dipengaruhi oleh tindakan rasional.
2. Pembaharu perlu menjelaskan tujuan mereka secara jelas karena tujuan dapat berkonflik.
3. Diagn
Chapter 12 dari Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Perfo...Nasiatul Salim
1. Perilaku individu mempengaruhi kinerja sistem kesehatan dan status kesehatan. Program mengubah perilaku individu dapat meningkatkan kinerja sistem kesehatan.
2. Ada empat kategori perilaku yang dapat diubah: perilaku pencarian perawatan, perilaku profesional kesehatan, perilaku kepatuhan pasien, dan gaya hidup dan perilaku pencegahan.
3. Unsur-unsur pemasaran sosial yang penting untuk mengubah perilaku meliputi produk,
Chapter 11 Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Performanc...Nasiatul Salim
Bab ini membahas regulasi dalam sektor kesehatan. Regulasi digunakan untuk mengatur perilaku individu dan organisasi melalui kekuatan pemerintah. Regulasi diperlukan karena kegagalan pasar dalam sektor kesehatan. Ada berbagai jenis regulasi seperti regulasi input, proses, dan hasil layanan kesehatan. Kesuksesan regulasi bergantung pada desain institusi, dukungan politik, dan kapasitas pemerintah.
Chapter 9 Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Performance...Nasiatul Salim
Bab 9 membahas metode pembayaran kepada provider kesehatan dan dampaknya terhadap perilaku. Ada beberapa metode utama seperti pembayaran atas pelayanan, pungutan per orang, gaji, dan gaji plus bonus, yang masing-masing memiliki dampak berbeda terhadap volume layanan, mutu, dan efisiensi."
Chapter 8 Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Performance...Nasiatul Salim
Pembiayaan merupakan faktor penting dalam sistem kesehatan. Dokumen ini membahas berbagai pertimbangan dalam memilih strategi pembiayaan seperti perkembangan sosioekonomi, kapasitas fiskal, kemudahan pelaksanaan, dan akuntabilitas politik. Metode pembiayaan yang dianalisis meliputi perolehan umum, asuransi sosial, asuransi swasta, pembayaran langsung, dan pembiayaan komunitas. Tidak ada metode tung
Chapter 14 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
1. 1
Bab 14. Peningkatan Mutu dalam Perawatan Primer:
Peran Organisasi, sistem dan Kerja Sama
Hampir semua pengukuran perawatan dilakukan terhadap indikator-indikator
yang terdapat pada perawatan primer, sehingga tatanan itu mendapatkan perhatian
besar secara khusus. Namun, seiring dengan meningkatnya perancangan ulang dan
pengembangan perawatan primer, kondisi dari lingkup perawatan tersebut justru
menurun. Oleh karena itu, ada semacam kebutuhan mendesak untuk melaksanakan
tiga maksud (meningkatkan kesehatan, pengalaman pasien pada perawatan dan
biaya), juga untuk merancang kembali perawatan primer dan menyusun ulang
keseimbangan antara perawatan tersebut dan perawatan yang lebih khusus lainnya
(Berwick dkk, 2008). Perancangan ulang struktur pembayaran penting untuk
dilakukan sebelum atau sebagai bagian dari perancangan kembali perawatan. Bagian
ini dibatasi pada perancangan ulang dan peningkatan mutu perawatan primer,
meskipun hal itu telah menjadi anjuran cepat tujuan-tujuan yang lebih luas dalam
meningkatkan pengalaman dan nilai serta mutu dan kesehatan.
KUNCI-KUNCI INTERNAL PENINGKATAN
Organisasi Perawatan Primer
Organisasi-organisasi yang menyediakan perawatan primer telah berevolusi
dari praktik-praktik dokter ke kelompok kecil dengan spesialisasi tunggal dan
sekarang ke grup medis yang lebih besar lagi, yang kebanyakan telah menjadi
organisasi multispesialisasi yang mampu menyediakan hampir semua macam
perawatan. Sebagian dari evolusi ini telah dipercepat dengan kebutuhan untuk
menciptakan kekuatan negosisasi dengan rencana-rencana perawatan yang telah
dikelola, tetapi dibantu perkembangannya oleh perubahan teknologis dalam obat-
obatan, penekanan biaya, sikap dokter yang berubah mengenai pekerjaannya, dan
harapan tinggi dari konsumen dan pembeli.
2. 2
Salah satu faktor perlunya perancangan ulang perawatan dan peningkatan
mutu (quality improvement/QI) adalah kurangnya integrasi secara historis dalam
sebagian besar kelompok medis ini, bahkan pada grup-grup yang lebih besar dengan
banyak spesialisasi. Organisasi-organisasi yang semakin kompleks juga menuntut
kepemimpinan, sehingga kelompok-kelompok medis memerlukan pengarah medis,
kepala administrasi, komite-komite, dan dewan direktur. Saat bertambah besar,
kelompok-kelompok tersebut juga biasanya menunjuk kepala-kepala medis dan
administratif untuk klinik-klinik tersendiri. Selain itu, dengan meningkatnya tekanan
dari QI dan penghematan biaya, kelompok-kelompok medis merasa penting untuk
mengembangkan integrasi dari berbagai tempat dan departemen dan menciptakan
suatu infrakstruktur yang dapat mengembangkan dan memelihara sistem bersama
untuk mendukung pelayanan yang konsisten dan berstandar. Agar lebih efektif,
infrastruktur ini meliputi pendekatan spesifik terhadap QI juga koordinator dan
pimpinan dokter yang dapat menghubungkan upaya-upaya QI dengan prioritas,
rencana dan sumber daya organisasional. Seluruh tim kepemimpinan dan sering pula
sumber daya organisasional diperlukan untuk membantu perubahan ini.
QI Memerlukan Fokus Organisasional
Maksud dari bentuk-bentuk praktik antara lain mengembangkan,
menerapkan dan memelihara sistem-sistem praktik yang membuat pelayanan
konsisten pada aspek-aspek umum dari berbagai kondisi akut, kronis, dan preventif.
Beberapa contoh dari sistem-sistem tersebut adalah sebagai berikut:
Register untuk pasien dengan kondisi kronis
Identifikasi rutin tentang faktor-faktor risiko pada saat kunjungan kantor
Sistem-sistem tercatat atau elektronik untuk memantau apakah pasien
mengikuti perkembangan layanan-layanan preventif dan apakah tersedia
perawatan intensif bagi kondisi-kondisi kronis
Penempatan perintah atau penyampaian dari layanan-layanan preventif dan
penyaringan
3. 3
Koordinasi peralihan perawatan dalam tatanan yang menyangkut pasien dan
di luar pasien juga di antara layanan perawatan primer dan subspesialisasi
Pengelola pelayanan bagi para pasien yang menderita kondisi kronis stabil
Sistem-sistem praktik ini dan lainnya yang menjamin perawatan yang
komprehensif, berkelanjutan dan terkoordinasi merupakan inti dari perancangan
ulang praktik perawatan primer yang disebut sebagai “rumah-rumah medis”
(Rosenthal, 2008; Rosser dkk, 2010). Saat ini, ada banyak pustaka yang menjadi bukti
kebutuhan akan praktik perubahan QI, namun keperluan tersebut menjadi lebih jelas
dalam studi yang saya dan kolega saya publikasikan pada tahun 2000. Kami
mengidentifikasi dokter-dokter dan koordinator yang paling berwawasan dan
berpengalaman dengan QI dalam wilayah kami di kalangan kelompok medis yang
paling sukses dalam meningkatkan kualitas. Beberapa pelajaran penting yang dapat
diambil salah satunya adalah pentingnya mempertimbangkan banyak faktor saat
mencoba meningkatkan mutu. Pelajaran lainnya dari para ahli praktik ini adalah
perlunya menggunakan banyak strategi daripada melaksanakan strategi tunggal yang
telah menjadi fokus dari berbagai literatur penelitian mengenai QI. Dari 25 strategi
yang teridentifikasi, 10 besar strateginya adalah:
1. Menggunakan sistem-sistem bantuan seperti pengingat, register dan
pembagian tugas
2. Fokus pada perubahan yang membuat pekerjaan dokter menjadi lebih mudah
3. Mengurangi atau menghilangkan halangan
4. Mengukur peningkatan secara periodik
5. Menyediakan informasi dan pelatihan
6. Mengalihkan wewenang kepada para perancana pelaksanaan
7. Menyediakan umpan balik komparatif dari pengukuran-pengukuran yang
relevan
8. Melakukan uji awal melalui pemandu dan perputaran yang cepat
9. Menjalin penerapan pada setiap pengaturan praktik
4. 4
10. Fokus pada perubahan yang membuat sistem menjadi lebih baik bagi para
pasien
Diperlukan Kerumitan dan Kesederhanaan
Selain memahami faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan untuk
meningkatkan mutu dan strategi paling efektif untuk mencapai perubahan, setiap
organisasi juga harus memelihara pendekatan tertentu terhadap QI, yaitu yang
cocok dengan budayanya dan bisa dilakukan oleh pimpinan internal dan agen-agen
perubahannya. Saat QI dimasukkan pertama kalinya ke dalam perawatan kesehatan
pada akhir 1980-an, QI biasa mengambil pendekatan yang menciptakan beberapa
proyek spesifik, dikelola oleh tim khusus QI yang mengaplikasikan proses formal
dengan berbagai tahap terpisah (Berwick, 1989; Laffel dab Blumenthal, 1989).
Langkah-langkah ini dimulai dengan pengumpulan data untuk memahami proses
yang memerlukan peningkatan dan maju melalui pengembangan proses yang benar-
benar baru dan mendetail. Kultur praktik medis, kecenderungan untuk lebih fokus
pada administratif daripada masalah-masalah klinis, apresiasi yang tidak sesuai atas
arti penting dukungan kepemimpinan dan sumber-sumber daya, dan masalah
lainnya juga turut menurunkan minat terhadap model QI pada pertengahan 90-an
(Early dan Godfrey, 1995; Goldberg dkk, 1998; Shorthell dkk, 1995). Pada saat yang
hampir bersamaan, model baru QI dikembangkan.
Pada akhirnya, semakin jelas bahwa QI yang sukses perlu dimasukkan ke
dalam manajemen normal organisasi perawatan primer daripada diselenggarakan
sebagai proyek khusus yang menggunakan tim-tim ad hoc suka rela. Agar dapat
menggunakan informasi secara praktis, akan lebih baik jika ada kerangka konseptual
tentang hal-hal yang diperlukan kelompok klinis atau medis untuk meningkatkan
efektivitas dan efisiensi dari perawatan yang diberikan. Tiga faktor utama yang
menentukan peningkatan:
1. Prioritas tinggi untuk peningkatan oleh pimpinan
5. 5
2. Kemampuan tinggi untuk mengelola proses perubahan
3. Keputusan proses perawatan yang tampak paling efektif bagi peningkatan
yang diinginkan
FASILITATOR EKSTERNAL BAGI PENINGKATAN
Para Pembayar, Pembeli dan Akuntabilitas Publik
NCQA yang baru telah dikembangkan untuk memberikan tekanan pada
rencana-rencana kesehatan untuk mendorong QI dengan meminta inspeksi dan
sertifikasi serta pelaporan publik menyangkut kinerja melalui Health Plan Employer
Data Information. Setelah dampak terbatas yang dimiliki pendekatan ini terhadap
mutu dan biaya menjadi lebih jelas, para pembeli mulai bertindak secara lebih
langsung, melalui desakan oleh perusahaan-perusahaan besar nasional dan berbagai
koalisi bisnis demi mewujudkan peningkatan yang nyata dalam perawatan maupun
biaya. Langkah selanjutnya dalam tekanan-tekanan eksternal untuk peningkatan
adalah pengembangan ukuran kinerja yang lebih difokuskan kepada kelompok-
kelompok medis dan klinis yang menyediakan perawatan daripada kinerja
berkelompok pada tingkat perencanaan kesehatan.
Fasilitator Peningkatan Praktik
Anggaplah beberapa jenis tekanan eksternal membuat praktik-praktik
perawatan primer ingin mengubah diri, maka pertanyaan yang muncul adalah
apakah mereka dapat melakukannya sendiri menggunakan konsep-konsep, teknik
dan perangkat terbaik yang tersedia, atau apakah mereka akan memerlukan
pendampingan dari suatu grup luar atau konsultan. Banyak orang percaya, bahkan
para petinggi perawatan primer, bahwa pendampingan akan dibutuhkan, setidaknya
untuk praktik-praktik kecil yang masih bercirikan perawatan primer di sebagian besar
wilayah Amerika Serikat. Sebagian besar percobaan terkendali acak dari QI telah
6. 6
memanfaatkan fasilitator eksternal untuk membantu praktik-praktik yang
menerapkan tindakan pengobatan untuk diuji (Dietrich dkk., 1992; Dietrich dkk,
1998; Goodwin dkk, 2001; McBride dkk, 2000; Solberg dkk, 2000b; Wei dkk, 2005).
KERJA SAMA PENINGKATAN MUTU
Salah satu alternatif dari fasilitator eksternal yang paling menjanjikan untuk
membantu banyak klinik dan kelompok medis untuk maju adalah melalui partisipasi
dalam peningkatan mutu kolaboratif/kerja sama peningkatan mutu (quality
improvement collaboratives/QIC) lokal, regional, atau nasional. QIC yang paling
dikenal adalah Breakthrough Series oleh IHI (IHI, 2003; Kilo, 1998), yang
menyelenggarakan kerja sama dari 20 hingga 40 organisasi selama 9-12 bulan.
Model ini sangat terkenal, namun menghabiskan banyak biaya dan cenderung
menarik perhatian organisasi-organisasi pelayanan kesehatan besar atau yang
dibayar oleh pemerintah. QIC lain yang telah dikembangkan di antaranya Institute
for Clinical Systems Improvement (ICSI) di Minnesota, dimulai pada tahun 1993.
Evaluasi terhadap program ICSI mengungkapkan bahwa grup-grup medis dan klinis
yang berpartisipasi cenderung berkembang dalam pemahaman dan pekerjaan
mereka melalui empat tahap pada saat mengikuti kerja sama ICSI:
1. Penerapan panduan-panduan tertentu
2. Implementasi kombinasi dari beberapa panduan yang menggunakan sistem
yang mirip atau saling berkaitan dalam kondisi tertentu
3. Pengembangan atau pemodelan ulang dari sistem-sistem umum dan
infrastruktur kelompok untuk peningkatan perawatan
4. Perancangan kembali seluruh pendekatan yang diambil grup untuk
memberikan pelayanan kesehatan, demikian pula kultur kelompok
DIAMOND: CONTOH PENINGKATAN MUTU YANG UTAMA
Tujuan DIAMOND, yang diprakarsai pada 2008 di Minnesota, adalah untuk
memberikan peningkatan besar pada pelayanan dan hasil bagi para pasien dewasa
7. 7
yang menderita depresi di beberapa klinik perawatan primer. Model perawatan ini
memiliki dasar bukti yang kuat dari 35 percobaan terkendali acak, tetapi dijalin
secara khusus untuk menyerupai model yang digunakan dalam salah satu percobaan
tersebut (IMPACT) (Gilbody dkk, 2006; Unutzer dkk, 2002; Williams dkk, 2007).
DIAMOND terdiri atas tujuh komponen:
1. Penggunaan konsisten atas instrumen yang sahih untuk menilai dan
memantau depresi, baik pada awal kontak maupun setelahnya (Kroenke dan
Spitzer, 2002; Lowe dkk, 2004)
2. Pelacakan dan pemantauan lanjut kepada pasien secara sistematis dengan
register
3. Pelayanan berbasis fakta untuk intensifikasi perawatan bagi semua pasien
yang gagal memenuhi perkembangan
4. Rencana pencegahan kambuh bagi semua pasien yang depresinya telah
diredakan
5. Seorang manajer pelayanan dalam praktik yang mendidik, memantau dan
mengoordinasi perawatan dengan kolaborasi bersama dokter perawatan
primer
6. Seorang psikiater yang memberikan supervisi kasus mingguan dan konsultasi
untuk manajer pelayanan dan rekomendasi perawatan kepada petugas klinis
perawatan primer
7. Laporan bulanan mengenai perkembangan pasien
Data yang dikumpulkan dan dianalisis di ICSI berdasarkan laporan dari klinik-
klinik yang bersangkutan memperlihatkan bahwa DIAMOND telah berjalan dengan
efektif. Lebih dari 4.000 pasien dimasukkan ke dalam program, dengan rata-rata reda
selama 6 bulan adalah 45% dari yang turut hingga masa itu (60% dari keseluruhan
pasien). Sebagai perbandingan, percobaan terkendali acak dalam literatur tentang
pengobatan yang serupa telah mencapai 35-40% keredaan dibanding perawatan
biasa yang berkisar 20%. Oleh karena itu, prakarsa ini telah memberikan hasil yang
8. 8
lebih baik dari pada riset-riset yang melibatkan lebih banyak kontrol terhadap
perubahan pelayanan.
Hal-Hal yang Dipelajari dari DIAMOND
Walaupun telah banyak keberhasilan yang dicapai DIAMOND, terdapat
beberapa persoalan yang menyebabkan berkurangnya penggunaan model
perawatan ini. Sebagian dari klinik yang berpartisipasi dalam DIAMOND hanya dapat
memasukkan 10-20% pasien depresi ke dalam program. Ada penyebaran terbatas
untuk model ini kepada kelompok lain dan klinik lain dalam grup medis yang
berpartisipasi. Interaksi secara luas dan kunjungan bersama klinik yang berpartisipasi
menunjukkan bahwa ikatan yang terbatas ini pada dasarnya berkaitan dengan
masalah keuangan. Meskipun ada dukungan dari semua rencana kesehatan di
wilayah tersebut, sejumlah pasien dalam proporsi yang cukup banyak dalam klinik-
klinik yang berpartisipasi tidak memenuhi syarat untuk dicakup dalam perawatan
DIAMOND, karena mereka memiliki Medicare atau Medical Assistance untuk
asuransi layanan berbayar yang tidak turut serta dalam DIAMOND, para pegawai
yang telah berasuransi secara mandiri tidak bersedia untuk dilibatkan, mereka
memiliki produk-produk asuransi kesehatan yang dapat dikurangi, atau mereka
kurang berasuransi secara keseluruhan. Kurangnya ulasan bagi banyak pasien
dipersulit dengan anggapan yang beredar bahwa pencakupan yang ada tidak terlalu
cocok bagi biaya klinik dari pelayanan baru ini.
KESIMPULAN
Contoh DIAMOND menggambarkan banyak poin yang mengemuka lebih dulu
dalam bab ini. Pertama, contoh tersebut menunjukkan arti penting yang absolut dari
penyesuaian pembayaran dengan perawatan yang diinginkan. Kedua, DIAMOND
memperlihatkan nilai bagus yang dimiliki QIC lokal, khususnya yang telah
mengembangkan kredibilitas dan kepercayaan di antara kelompok medis dan para
pembayar. Ketiga, model tersebut mengilustrasikan kepentingan dan keterkaitan
dari kerangka konseptual yang telah dijelaskan sebelumnya: penerapan DIAMOND
9. 9
memberi keuntungan dari pengutamaan yang tinggi untuk peningkatan perawatan
terhadap depresi, dari kelompok-kelompok medis dan klinik yang berkemampuan
tinggi untuk mengelola perubahan, dan dari identifikasi proses perawatan baru yang
terbukti meningkatkan hasil perkembangan pasien.
Bab ini memperlihatkan bahwa QI telah menjadi hal pokok bagi ketahanan
perawatan primer, dan sistem perawatan primer yang berkembang pesat adalah hal
pokok bagi sistem pelayanan medis suatu negara untuk memenuhi tiga tujuan
kesehatan, biaya dan pengalaman. Untuk dapat mempengaruhi perawatan pada
para pasien, seluruh komponen dari sistem perawatan harus berkolaborasi,
melaksanakan perubahan pokok komplementer, dan melakukannya dengan cara
yang dapat dipertahankan bagi para pasien, staf, petugas klinik dan bahkan seluruh
negara.
Sumber : William A.Sollecito dan Julie K.Johson. Chapter 14 Buku Implementing
Continuous Quality Improvement in Health care edisi ke empat (2011).