Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan strategis kepala bidang keperawatan yang mencakup pengertian rencana strategis, karakteristik perencanaan strategis, manfaat dan proses penyusunan rencana strategi serta tugas dan tanggung jawab kepala bidang keperawatan."
1. TUGAS KELOMPOK 1
MANEJEMEN KEPERAWATAN
Mahasiswa Progsus Tual Program Studi Ilmu Keperawatan :
1. Lumila S Marthina
2. Tenri Sanna
3. Meike Soselisa
4. Surya Tamnge
5. Suharyanti Toatubun
3. ◦ Latar Belakang
Pembangunan khususnya pembangunan kesehatan bertujuan
untuk meningkatkan kesehatan, kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Pembangunan
kesehatan khususnya dibidang pelayanan keperawatan tantangan
dan permasalahannya semakin berat dan kompleks, untuk itu perlu
kesadaran tenaga keperawatan (Perawat dan Bidan) untuk berperan
serta. Perencanaan pelayanan keperawatan merupakan salah satu
pendekatan atau upaya yang sangat penting serta mendasar dalam
memberikan pelayanan keperawatan kepada klien di rumah sakit.
Kepala bidang keperawatan merupakan seorang manager yang
berfikir strategis dibagian unit keperawatan. Tuntutan masyarakat
akan kualitas mutu pelayanan kesehatan yang semakin meningkat
menyebabkan perawat harus berubah secara terkendali yang
didukung dengan adanya rencana strategis. Perubahan pelayanan
keperawatan mempunyai dua pilihan utama, yaitu melakukan
inovasi dan berubah atau akan diubah oleh keadaan dan situasi
(Robbins & Judge, 2017). Perubahan pelayanan keperawatan ini
4. ◦ Rumusan Masalah
Apa itu rencana
strategis?
Bagaimana karakteristik
perencanaan strategis?
Apa manfaat
perencanaan strategis?
Bagaimana proses
penyusunan rencana
strategi?
Apa tugas pokok,
tanggung jawab,
wewenang dan uraian
tugas dari kepala
bidang keperawatan?
Tujuan
Meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan
dengan mengetahui
rencana strategi
Mengetahui karekteristik
perencanaan strategi
Mengetahui manfaat
perencanaan strategi
Mengetahui proses
penyusunan rencana
strategi
Mengetahui dan
memahami tugas pokok
,tanggung jawab,
wewenang dan uraian
dari kepala bidang
5. PENGERTIAN RENCANA STRATEGI
Rencana strategis atau strategia dalam Bahasa Yunani yang
berarti keahlian seorang jenderal. Pada awal mulanya dalam
dunia militer, strategi diartikan sebagai seni dan ilmu
perencanaan perang.
Pengertian strategi dikemukakan oleh :
Alfref Chandler (1962) cit Craig & Grant (1996) : Strategi adalah
penetapan sasaran dan tujuan jangka Panjang sebuah
perusahaan dan arah Tindakan serta alokasi sumber daya yang
diperlukan untuk mencapai tujuan dan sasaran.
Quinn (1980) strategi adalah pola atau rencana yang
mengintegrasikan tujuan, kebijakan dan urutan tindakan ke dalam
suatu keseluruhan yang terpadu.
Glueck (1980) strategi adalah suatu rencana yang menyatu,
menyeluruh dan terpadu yang ditujukan untuk menjamin bahwa
tujuan yang mendasar dari badan usaha itu dapat tercapai.
6. Karakteristik Perencanaan Strategis
a. Memiliki dukungan dari
manajemen puncak (chief
executive officer)
b. Sesuai dengan kebutuhan
organisasi dan mudah
dipahami
c. Melibatkan eksekutif,
manager, supervisior dan
karyawan pada semua
tingkat dari organisasi dan
menerapkan manajemen
partisipatif
d. Mendefinisikan tanggung
jawab dan periode waktu
yang jelas
e. Memberikan pemahaman
dan tujuan Bersama serta
menyeluruh dari organisasi
f. Memiliki kesadaran terhadap
lingkungan di mana
perencanaan strategi situ
berfungsi
g. Memiliki outcomes dan
sumber-sumber daya yang
realistik
h. Mengembangkan dan
menggunakan bukti-bukti
untuk pembuatan
rekomendasi
i. Menetapkan dan menjamin
pertanggujawaban untuk
outcomes
j. Mengarah kepada keputusan-
keputusan pengalokasian
sumber-sumber daya
k. Perencanaan strategi selalu
ditinjau ulang dan
7. Manfaat Perencanaan
Strategis
Perencanaan strategis bermanfaat untuk
menyadarkan terhadap keseluruhan anggota
ataupun stakeholders organisasi mengenai visi,
misi, mandat serta nilai-nilai yang dianut oleh
organisasi.
Perencanaan strategis sangat bermanfaat untuk
memungkinkan konsolidasi organisasi secara
berkala, yang akan membawa pada suasana
meningkatnya partisipasi keseluruhan anggota
dalam proses pangambilan keputusan yang
mendasar, serta menghindarkan terjadinya proses
alienasi bagi elit organisasi terhadap massa
anggotanya.
8. Proses Penyusunan
Rencana Strategis
Proses penyusunan rencana strategis keperawatan
merupakan kegiatan sistematis mulai dari
pengembangan ide-ide menuju pada kinerja
keperawatan sebagai tujuan dan sasaran yang terbaik
melalui kajian dan analisis masalah-masalah utama
dengan mengintegrasikan kekuatan dan kelemahan
yang ada di dalam lingkungan internal serta peluang
dan tantangan yang dihadapi pada lingkungan
eksternal, untuk kemudian merumuskan strategi,
program dan kegiatan yang akan dilaksanakan
selama kurung waktu 3 – 5 tahun ke depan
9. Penyusunan rencana strategis dalam buku Manajemen
Keperawatan (Nursing Management) disederhanakan
secara konseptual dilakukan melalui 4 tahap.
10. Pendekatan strategis
terdiri dari:
Analisis SWOT – untuk mengetahui kekuatan apa yang dimiliki oleh
organisasi dan kesempatan apa yang tersedia. Analisis disertai upaya
memeriksa kelemahan dan ancaman yang sedang dan akan dihadapi
oleh organisasi.
Pernyataan Misi penting sekali untuk kepentingan internal organisasi
dan lebih dari itu untuk kepentingan eksternal.
Analisis stakeholder untuk menentukan lembaga apa dan mana yang
berkepentingan terhadap pencapaian tujuan organisasi.
Tatalaksana pengaturan korporasi. Bagaimana organisasi dikelola
juga harus dapat disusun dan disampaikan kepada stakeholder
sehingga didapat satu bentuk tatakelola yang baik (good governance).
Analisis Portofolio menjadi langkah minimal yang harus dilakukan.
Rumusan demikian menarik perhatian lembaga donor, dan lebih dari itu
juga menarik perhatian para relawan.
11. Dampak Terhadap Penerapan
Manajemen strategis
Jasa yang sifatnya sering intangible dan sulit diukur. Hal ini
biasanya dipersulit lagi oleh banyaknya tujuan yang ingin dicapai
untuk memuaskan sponsor.
Pengaruh klien mungkin rendah. Keberadaaan organisasi
seperti ini di satu wilayah mungkin menjadi monopoli dan
kemampuan bayar pelanggan juga rendah.
Komitmen karyawan yang tinggi mungkin tidak sepenuhnya
dapat digunakan oleh organisasi yang mempekerjakan mereka.
Kontribusi donor mungkin menyusup kepada manajemen
internal perusahaan
Sebagai akibat kendala 1) dan 3), organisasi sering tidak
menerapkan sistem hadiah dan hukuman (Reward and
punishment).
12. Dampaknya Terhadap Penyusunan
Strategis
Konflik tujuan yang merusak perencanaan yang rasional. Hal ini
muncul sebagai akibat dari keinginan menetapkan tujuan yang
multi, sementara antara tujuan yang satu dengan yang lain
terjadi konflik.
Fokus Perencanaan terpadu cenderung bergeser dari hasil ke
sumberdaya. Karena sulit mengukur hasil yang akan diperoleh,
maka perhatian cenderung kepada pengunaan sumberdaya.
Sasaran operasi yang ambigu sebagai akibat munculnya konflik
antara penetapan sasaran dengan suasana politik yang ada.
Profesionalisme menyederhanakan perencanaan yang rinci tapi
membuat rigid. Organisasi sering tidak dapat mengubah
pendekatan yang konvensional sehingga tidak dapat meresponi
kebutuhan masyarakat yang telah berubah.
13. Langkah-langkah Penyusunan
Perencanaan Strategis
1. Memprakarsai dan menyepakati suatu proses perencanaan
strategis.
2. Mengidentifikasi mandat organisasi.
3. Memperjelas misi dan nilai-nilai organisasi.
4. Menilai lingkungan eksternal, peluang dan ancaman.
5. Menilai lingkungan internal, kekuatan dan kelemahan.
6. Mengidentifikasi isu strategis yang dihadapi organisasi.
7. Merumuskan strategi untuk mengelola isu-isu.
8. Menciptakan visi organisasi yang efektif bagi masa depan.
15. 9 Prinsip dlm aliansi
keperawatan
Penuh respek pada komunikasi dan
behavior kolegial
Komunikasi dengan kekayaan kultural
Membudayakan tanggung jawab
Menentukan sejumlah kualifikasi
perawat secara adekuat
Menentukan harapan, dapat
dipercaya, dan kepemimpinan yang
tepat
16. 3 komponen kunci dalam perencanaan
strategik
Visi ( termasuk pengembangannya)
Kebijaksanaan ( jelas dan mengetahui
kebudayaan profesi/bisnis dan bagaimana
menjalakannya serta variabel2 yg
mempengaruhinya)
Kreatif dalam pemecahan masalah
17. 5 Visi dlm keperawatan
Drive growth
Create jobs
Build wealth
Give employees (nurses) new purpose
Revitalize organizations
19. Peta Unit Kompetensi
1. Pengertian Keperawatan
Dlm kerangka kerja ICN, kompetensi unt perawat
generalis dikelompokkan dlm 3 judul utama :
a. Praktik profesional, etis dan legal
b. Pemberian asuhan dan manajemen asuhan
keperawatan
c. Pengembangan profesional
20. 2. Pengelompokan Bidang Keperawatan
Pengelompokan tkt kemampuan dlm menyelesaikan
tugas/pekerjaan berdasarkan tkt kesulitan dan atau
kompleksitas dpt dibagi 3 tingkatan :
1. Level Perawat Vokasi
Pekerjaan rutin membantu prwt generalis,
sesuai dgn cara yg ditentukan
Sifat sederhana & dibawah pengawasan prwt.
generalis
21. Melaksanakan tindakan keperawatan dlm batas2
sesuai pendidikan & kewenangan (badan yg
memberikan lisensi unt praktik )
Mempertanggungjawabkan tindakan2 dan tetap
akontabel kpd prwt. generalis
Perawat vokasi melaksanakan praktik dgn dan
dibawah bimbingan serta supervisi perawat
generalis dan membantu perawat generalis
dalam memberikan asuhan kepetrawatan
22. 2. Level Perawat Generalis
Telah menyelesaikan pendidikan dasar & umum
dlm bidang kep , diberi kewenangan praktik
keperawatan
Disiapkan & diberi kewenangan :
- Berfungsi dlm lingkup praktik kep : promosi kes,
pencegahan penyakit, memberikan askep
- Melakukan penyuluhan : askep
- Berpartisipasi penuh sebagai anggota tim
asuhan kesehatan
- Menyelia & melatih tenaga2 pembantu kep &
kesehatan
- Diharapkan terlibat dlm penelitian
23. 3. Level Perawat Spesialis
Level perawat lanjut baik magister atau doctoral –
expert pd satu bidang keperawatan tertentu
Bekerja disemua tatanan
Melaksanakan asuhan keperawatan mandiri
Sebagai konsultan, peneliti, pendidikan dan
pengelola administrasi pd level tertentu
24. Tangggung Jawab, Wewenang, Uraian
Tugas Kepala Bidang keperawatan
Secara struktural Kepala Bidang Keperawatan
bertanggung jawab kepada Wakil Direktur
Pelayanan Medik dalam :
Pelaksanaan Asuhan Keperawatan
Kualitas Asuhan Keperawatan
Ketersediaan standar asuhan keperawatan
Pengembangan SDM keperawatan
Usulan dan rekomendasi penempatan SDM
keperawatan
Tanggung
Jawab
25. Kepala Bidang Keperawatan dalam melaksanakan
tugasnya mempunyai wewenang :
Memberikan pengarahan dan bimbingan
pelaksanaan asuhan keperawatan
Melakukan supervise dalam rangka menjaga mutu
asuhan keperawatan
Melakukan penilaian kinerja tenaga keperawatan
Mengawasi, mengendalikan dan
mengkoordinasikan pelaksanaan asuhan
keperawatan
Memberikan usulan dan pertimbangan kepada
atasan khususnya yang berkaitan dengan
Wewenang
26. 1. Melaksanakan fungsi perencanaan,
meliputi, :
Menyusun Visi dan Misi keperawatan yang
menunjang Visi dan Misi rumah sakit
Menyusun rencana kebutuhan tenaga
perawat secara keseluruhan baik secara
kuantitas/jumlah dan kualitas/kualifikasi
Menyusun rencana penempatan tenaga
keperawatan sesuai dengan kualifikasi, minat
dan jumlah
Menyusun program pengembangan staf
keperawatan sesuai dengan kebutuhan
pelayanan di rumah sakit
Menyusun rencana program pengendalian
mutu asuhan keperawatan dan berperan
serta dalam perencanaan pelayanan rumah
sakit.
Menyusun rencana
anggaran biaya untuk
kebutuhan
pengembangan staf
perawatan
Menyusun rencana
pengembangan sistem
informasi asuhan
keperawatan
berperan serta dalam
pengembangan
pelayanan rumah sakit
merencanakan rapat
koordinasi dengan
instalasi terkait
Uraian Tugas
27. 2. Melaksanakan fungsi pergerakan dan
pelaksanaan, meliputi
Mensosialisasikan dan menjabarkan visi misi
keperawatan kepada seluruh lapisan perawat
Membuat indikator-indikator dan Standar
Operasional Prosedur yang menunjang
pengendalian mutu pelayanan asuhan
keperawatan di rumah sakit
Membimbing dan mengarahkan kepala seksi,
kepala ruangan dan ketua tim serta perawat
pelaksana dalam pelaksanaan asuhan
keperawatan yang sesuai dengan visi misi
keperawatan
Membimbing dan mengarahkan kepala ruangan
dan ketua tim serta perawat pelaksana dalam
penerapan standar operasional psrosedur
pelaksanaan asuhan keperawatan Melakukan
supervisi secara berkala untuk menjaga mutu
asuhan keperawatan dan menindaklanjuti hasil
dari supervisi tersebut
Menghitung kebutuhan tenaga perawat
dan mengajukan usulan rekrutmen
tenaga perawat sesuai kebutuhan
Berkoordinasi dengan instalasi atau
bidang terkait dalam penempatan tenaga
keperawatan sesuai dengan kebutuhan
dan kualifikasi
Mengatur proses orientasi perawat baru
Berkoordinasi dengan instalasi atau
bidang terkait untuk pengembangan
kemampuan perawat
Berkoordinasi dengan instalasi atau
bidang terkait serta institusi Pendidikan
keperawatan untuk kelancaran proses
bimbingan mahasiswa, khususnya yang
menggunakan rumah sakit sebagai lahan
praktek
Membimbing tenaga keperawatan dalam
hal pendayagunaan dan pemeliharaan
alat
Memberikan usulan kebutuhan fasilitas
penunjang pelayanan asuhan
Uraian Tugas
28. 3. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan
penilaian, meliputi :
Mengawasi, mengendalikan dan menilai penerapan
kebijakan pelayanan asuhan keperawatan
Mengawasi, mengendalikan dan menilai pendayagunaan
tenaga keperawatan secara efektif dan efisien
Melaksanakan penilaian kinerja staf tenaga
keperawatan, berkoordinasi dengan instalasi dan
bidang SDM
Mengawasi, mengendalikan dan menilai mutu pelayanan
asuhan keperawatan
Berperan serta dalam penilaian pelaksanaan program
bimbingan Pendidikan keperawatan
Mengawasi, mengendalikan dan menilai pendayagunaan
peralatan secara efektif dan efisien