1. Contoh Transaksi
Perdagangan Luar Negeri
Khairul anwar
M Arjuna Ahmadi
Noorfi Syahri
Bab 6

2. Mengadakan Hubungan Dengan Pensuplai
Di Luar Negeri
Mencari nama supplier atau eksportir yang kiranya
akan mengekspornya ke suatu negara dapat di
peroleh dari:
1. Buku-buku petunjuk perdagangan (trade directory)
 Kellys Trade directory, British Exporters
Association, japan Trade Guide Books, dll
2. Kantor kedutaan asing di dalam negeri, Trade
consul, trade commissioner
3. Iklan yg di muat di majalah-majalah perdaganagan
Luar Negeri atau Dalam Negeri
4. Kantor perwakilan perusahaan asing
5. Kantor perwakilan kedutaan sendiri di luar negeri
6. Kantor cabang perusahaan niaga swasta di luar
negeri
7. Perantara bank-bank di dalam atau di luar negeri

3. Menghubungi supplier
Melakukan surat menyurat dan
menerima penawaran
Mengurus hal-hal peraturan dalam impor:
1. menempatkan pesanan (order) kepada
supplier
2. Melakukan pembukaan L/C
Dokumen pengapalan (shipping documentss)
terdiri dari:
1. wesel (draft)
2. Faktur perdagangan
3. Keteranagan negara asal
4. weight-note / packing list / measure list
5. Full set clean on board ocean bills of lading

4. Syarat-syarat Pembukaan Letter Of Credit
1. Pembukaan L/C menyetujui membayar setelah
diperlihatkan semua wesel yang di tarik
menurut kredit ini.
2. Membebaskan Bank Negara indonesia dari
segala kerugian, akibat kerusakan pd barang
yang di muat dalam kapal, tidak sesuai, cacad
di dalamnya atau kesalahan-kesalahan pd
dokumen

5. 3. Dokumen-dokumen tersebut atau barang-barang
yg bersangkutan dan tanggungan asuransi yg
dipegang oleh Bank semua kami serahkan sebagai
jaminan tambahan dari wesel wesel yg ditarik
berdasarkan atas perjanjian kredit ini.
apabila terjadi tidak mau membayar wesel-wesel
itu, Bank negara indonesia dengan hak penuh, dgn
tidak memberi tahukan lebih dulu, melakukan
penjualan sendiri atau dgn perantaraan badan
umum barang-barang bersangkutan dgn wesel
tersebut
hasil bersihnya akan di pergunakan untuk
membayar wesel-wesel itu dan/atau hutang-hutang
lainnyaoleh si pembuka kredit.

6. 4. Membayar biaya materai, ongkos kawar dan
komisi-komisi pembukaan dan penegasan jika
ada, di tambah dgn ongkos-ongkos
koresponden kami di luar negeri
5. Pembukaan kredit tunduk pada peraturan yg
tercantum pada “Uniform Costum & Practice
for Commercial Documentary Credits” yg di
sahkan dlm revisi Th.1962 dari Majelis Dagang
Internasional Brochure No.222
6. Pembukaan L/C menyanggupi bunga sebesar
5% di hitung dari muali tanggal penarikan
wesel sampai dengan penarikan dokumen.

8. Transaksi yang menggunakan fasilitas L/C
terdiri atas:
1. L/C biasa, artinya L/C dimana seorang importir bisa la-ngsung
membayar sesuai dengan harga barang melalui bank yang ditunjuk
2. Merchant L/C, artinya L/C dimana seorang importir dapat
memasukkan barang terlebih dahulu dengan melakukan
pembayaran sebagian, sedangkan sisanya dibayar kemudian.
3. Indutrial L/C, artinya impor banang-barang industri atau
barang modal secara cepat dan tidak dipakai untuk barang
konsumsi.
4. Red Clause L/C, artinya L/C yang mencantumkan instruksi
kepada Advising Bank (bank yang ditunjuk) untuk melaksanakan
pembayaran sebagian dari jumlah L/C kepada eksportin sebelum
mengapalkan barang-barang ekspor.
5. Usance L/C, artinya L/C yang pembayarannya baru dilakukan
dengan tenggang waktu tertentu, misalnya 1 bulan dari pengapalan
barang atau 1 bulan setelah penunjukan dokumen.

9. Invoice
• Suatu dokumen penting dalam perdagangan
terdiri dari data-data antra lain berupa jumlah
penarikan wesel, jumlah penutupan asuransi,
dan bahan dalam hal timbul perselisihan antara
supplier dan pembeli, sebagai bukti tertulis dari
adanya suatu transaksi oleh agen maskapai
pelayaran mengenai kebenaran barang-barang
yg di kirim atau menyelesaikan segala macam
bea masuk

10. Hal-hal yang terdapat dalam invoice
1. Nomor dan tanggal dari invoice itu
2. Nomor dan tanggal order dari pembeli
3. Jumlah pengepakan barang
4. Nama pelabuhan muat dan tanggal
keberangkatan kapal
5. Nama kapal dan nama pelabuhan tujuan
6. Nama dan alamat penerima barang
7. Nomor dan tanggal L/C serta nama opening
bank

11. 8. Merek dan nomor pengepakan
9. Uraian barang sesuai L/C, jumlah yang
dikirim, serta harga sesuai dengan kebutuhan
10.Jumlah ongkos angkut, premi asuransi jika ada
11. Perincian berat dan ukuran isi setiap
pengepakan dan total seluruhnya
12. Keterangan lain; no. ijin impor, no. order dll

12. Weight Note
• Mengetahui berat barang serta menentukan
jumlah harganya berdasarkan berat.
• Diperlukan untuk importir mempersiapkan
segala sesuatu untuk menyelenggarakan
penerimaan barang

13. Packing List
• Berisi perincian lengkap dari barang yang
terdapat dalam setiap peti sehingga tidak ada
kekeliruan dalam penyerahan barang.
• Packing List penting bagi barang tidak sejenis;
spare parts, barang kelontong, tekstil dan
barang lain semacam itu.

14. Measurement List
• Berisikan mengenai keterangan volume dari
pengepakan stiap barang, bertujuan untuk
menghitung ongkos angkut atau untuk
keperluan persiapan penerimaan barang.

15. Tagihan atau Perhitungan tambahan
yang lazim pada PLN
1. Kekurangan ongkos angkut yang tersedia dalam
L/C
2. Ongkos lain yang tidak dapat diperhitungkan
dalam harga FOB barang; ongkos kawat, ongkos
pembelian formulir shipping documents beserta
materainya (shipping charges)
3. Perubahan dan tambahan dari barang yang dipesan
yg berakibat kenaikan pada harga barang yang
melebihi jumlah yang tersedia dalam L/C
bersangkutan.