Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
( RPP )
Sekolah : SMKN 25 JAKARTA
Program/Program Keahlian : Administrasi/ Administrasi Perkantoran
Kelas/Semester : X/1
Mata Pelajaran : Pengantar Administrasi Perkantoran
Materi Pokok : Struktur organisasi Kantor
Alokasi Waktu : 1 x 2JP (2 x 45 menit)
Pertemuan ke : 16
A. KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, teliti, teratur, cermat, tanggung jawab)
dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisi pengetahuan faktual, konseptual,
procedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang
kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan menciptakan dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
2. KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
1.1. Bertambah keimanannya dengan
menyadari hubungan keteraturan dan
kompleksitas alam dan jagat raya terhadap
kebesaran Tuhan yang menciptakannya
1.2. Penerapan penggunaan panca indera
sebagai alat komunikasi secara efektif dan
efisien berdasarkan nilai agama yang dianut
1.3. Meyakini bahwa bekerja adalah salah
satu bentuk pengamalan perintah Tuhan yang
harus dilakukan secara sungguh-sungguh
2.1 Memiliki motivasi internal dan
menunjukkan rasa ingin tahu dalam
pembelajaran menyiapkan, menggunakan
otomatisasi perkantoran
2.2. Menunjukan perilaku ilmiah (jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli, santun,
ramah lingkungan, gotong royong) dalam
melakukan pembelajaran sebagai bahan dari
sikap ilmiah
2.3. Menghargai kerja individu dan
kelompok dalam pembelajaran sehari-hari
sebagi wujud implementasi sikap kerja
3.5. Mengidentifikasi struktur organisasi dan
jabatan di bidang administrasi perkantoran
1.1.1 Mensyukuri kebesaran Tuhan yang
ditunjukan dengan sikap ketelitian dan
kesungguhan dalam belajar
3.5.1 Menjelaskan dan mengidentifikasi
pengertian pekerjan kantor dan fungsi
pekerjaan kantor
3. 4.5. Membuat struktur organisasi kantor 4.5.1. Siswa mampu mengaitkan, memahami,
dan menarik kesimpulan mengenai
pengertian pekerjaan kantor dan fungsi
pekerjaan kantor
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui proses mencari informasi, menanya, dan berdiskusi siswa dapat:
1. Menjelaskan pengertian pekerjaan kantor dan fungsi pekerjaan kantor.
2. Mengidentifikasi pengertian pekerjaan kantor dan fungsi pekerjaan kantor.
Melalui proses mengasosiasi dan mengkomunikasikan siswa dapat:
1. Memahami materi tentang pengertian pekerjaan kantor dan fungsi pekerjaan
kantor serta mengaitkannya dengan pekerjaan perkantoran yang sehari-hari
mereka lihat.
2. Mampu menarik kesimpulan tentang pengertian pekerjaan kantor dan fungsi
pekerjaan kantor.
C. MATERI PEMBELAJARAN
Fakta:
Melihat kegiatan administrasi perkantoran serta pelaku-pelaku administrasi
perkantoran baik secara langsung maupun melalui media elektronik.
Konsep:
A. PENGERTIAN PEKERJAAN KANTOR
Pekerjaan kantor adalah pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan untuk membantu atau
menunjang pelaksanaan pekerjaan utama. Pekerjaan utama dalam sebuah perusahaan
tidak akan bisa terlaksanakan tanpa adanya pekerjaan kantor. Bahkan saat ini
pekerjaan kantor tidak bisa dilepaskan dari pekerjaan utamanya, seperti sudah
menyatu. Begitupun di perusahaan jasa, dalam memberikan pelayanan jasa,
perusahaan jasa juga melaksakan pekerjaan kantor.
Umumnya, pekerjaan kantor disebut juga clerical work (pekerjaan tulis) atau paper
work (pekerjaan kertas). Di Indonesia pekerjaan kantor sering disebut dengan
pekerjaan tata usaha atau admiistrasi. Sehingga apabila kita berbicara tentang tata
usaha dan administrasi, itu berarti di dalamnya terdapat pekerjaan kantor menurut
beberapa ahli.
4. 1. George R. Terry, pekerjaan perkantoran meliputi penyampaina keterangan secara
lisasn dan pembuatan warkat-warkat tertulis dan laporan-laporan sebagai cara
mringkaskan banyak hal dengan cepat, guna menyediakan suatu landasan fakta
bagi tindakan pengawasan pimpinan.
2. William Leffingwell dan Edwin Robinson, pekerjaan kantor berkenaan dengan
warkat-warkat dari bada usaha, pembuatan warkat-warkat, dan pemeliharaannya
untuk digunakan mencari keterangan di kemudian hari.
3. Geoffrey Mills dan Oliver Standingford, menenkankan kepada fungsi kantor yaitu
menyediakan suatu pelayanan mengenai komunikasi dan warkat, antara lain
menerima, mencatat, mengelola, memberikan keerangan dan melindungi harta
kekayaan.
B. Fungsi pekerjaan kantor
Fungsi pekerjaan kantor organisasi, antara lain sebagai berikut :
1. Memberikan pelayanan terhadap pelaksanaan pekerjaan-pekerjaaan operatif untuk
mencapai tujuan organisasi.
2. Menyediakan informasi/keterangan bagi pimpinan organisasi untuk membuat
keputusan.
3. Membantu kelancaran perkembangan organisasi secara keseluruhan.
Prinsip:
Prinsip Administrasi Perkantoran
Prosedur:
SOPAdministrasi Perkantoran
D. METODE PEMBELAJARAN
Diskusi, tanya jawab
E. MEDIA DAN ALAT
1. Media : LCD, Power Point Presentation
2. Alat : Laptop, Kertas, LCD dan Speaker Active, ATK, Whiteboard
F. SUMBER BELAJAR
5. 1. Modul Pengantar Administrasi Perkantoran
2. Buku Administrasi Perkantoran Modern karya The Liang Gie
3. Sumber referensi lainnya yang relevan
G. LANGKAH KEGIATAN/SKENARIO PEMBELAJARAN
Guru menanyakan kembali kepada siswa mengenai materi yang telah
disampaikan di pertemuan sebelumnya.
Selanjutnya, guru menjelaskan materi mengenai pengertian pekerjaan kantor
dan fungsi pekerjaan kantor.
Di tengah penjelasan materi, guru juga memberi kesempatan pada siswa untuk
bertanya mengenai materi yang kurang mereka pahami
Guru juga memberikan kesempatan bagi setiap siswa yang ingin
menyampaikan pendapatnya mengenai materi.
Guru menyimpulkan apa yang sudah dipelajari hari ini
H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 15
Kegiatan Langkah –
langkah Model
Pembelajaran
Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Stimulasi Pemusatan Perhatian :
Mengucapkan Salam
Membaca do’a
Menanyakan kabar dan
mengabsen siswa
20 Menit
Kegiatan Inti Menanya
Guru mengawali kegiatan
mengajar dengan memberikan
pertanyaan tentang materi di
pertemuan sebelumnya.
Eksplorasi
55 Menit
6. Guru bertanya kepada siswa
mengenai
pengetahuan/pemahaman
mereka akan materi yang akan
disampaikan.
Mengamati
Guru menerangkan materi
mengenai pengertian pekerjaan
kantor dan fungsi pekerjaan
kantor.
Menanya
Guru memberi kesempatan
kepada siswa yang ingin
bertanya mengenai materi ang
disampaikan.
Asosiasi
Guru mengaitkan materi
dengan kegiatan – kegiatan
yang ada di lingkungan sekitar.
Menanya
Guru kembali membuka sesi
diskusi dengan meminta
tanggapan dari siswa.
Penutup Guru bersama siswa membuat
kesimpulan tentang prinsip-
prinsip organisasi dan bentuk-
bentuk organisasi.
15
menit
7. I. PENILAIAN
Metode Bentuk Instrumen
Lembar
pengamatan
observasi
Lembar Pengamatan tentang sikap siswa dalam
kegiatan belajar mereka selama di kelas.
Mengetahui,
Jakarta, 19 Agustus 2014
Guru Mata Pelajaran
Helferida Panjaitan, S.Pd
NIP.19671221995122004