2. Ekspor adalah proses transportasi barang
atau komoditas dari suatu negara ke negara
lain. Proses ini seringkali digunakan oleh
perusahaan dengan skala bisnis kecil
sampai menengah sebagai strategi utama
untuk bersaing di tingkat internasional.
Strategi ekspor digunakan karena risiko
lebih rendah, modal lebih kecil dan lebih
mudah bila dibandingkan dengan strategi
lainnya
3. Sudah lebih dari 99% produk di CEPT
Indonesia adalah anggota dari Association
of Southeast Asian Nations (ASEAN) yang
saat ini telah mengembangkan kebijakan
Inclusion List (IL) of ASEAN-6, yang terdiri
dari Negara-negara seperti Brunei
ASEAN Free Trade Area (AFTA) yang
Darussalam, Indonesia, Malaysia, Filipina,
berusaha menurunkan tarif intra-regional di
Singapura antara dan anggotanya Thailand melalui telah Common
menerapkan
tarif Effective 0-5%, Preferential sedangkan Tariff Negara (CEPT) lain Scheme.
seperti
Kamboja, Tarif ini menuntut Laos, Myanmar anggotanya dan menerapkan
Vietnam
masih dalam tahap tarif perkembangan 0-5%.
untuk
menerapkan tarif tersebut.
4. Adalah sebuah konsep ekonomi penjualan produk
antar negara tanpa pajak ekspor-impor atau
hambatan perdagangan lainnya.
Perdagangan bebas dapat juga didefinisikan sebagai
tidak adanya hambatan buatan (hambatan yang
diterapkan pemerintah) dalam perdagangan antar
individual-individual dan perusahaan-perusahaan
yang berada di negara yang berbeda.
5. Untuk menjadi sebuah Perusahaan ekspor harus memenuhi
ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
1. Badan Hukum, dalam bentuk :
CV (Commanditaire Vennotschap)
PT (Perseroan Terbatas)
Koperasi
2. Memiliki NPWP (Nomor PokokWajib Pajak) dan menjadi
PKP (Pengusaha Kena Pajak)
3. Mempunyai izin yang dikeluarkan oleh Pemerintah
seperti:
a) Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dari Dinas
Perdagangan ( NON PRODUSEN )
b) Surat Izin Industri dari Dinas Perindustrian ( PRODUSEN )
c) Nomer Induk Kepabeanan ( NIK )
6. PERSYARATAN PERUSAHAAN
MENJADI EKSPORTIR
ADA 4 PERSYARATAN YANG HARUS DIMILIKI
PERUSAHAAN UNTUK BISA MELAKSANAKAN
KEGIATAN EKSPORT
SARANA DAN PRASARANA TEMPAT
PENGOLAHAN YANG SESUAI KETENTUAN
SUMBER DAYA MANUSIA
TERTIB ADMINISTRASI
KELAYAKAN PRODUK
7. BANGUNAN TEMPAT PENGOLAHAN, PERALATAN
YANG DIGUNAKAN UNTUK KEGIATAN PRODUKSI,
ADA BEBERAPA STANDARISASI ATAS SARANA DAN
PRASARANA YAITU ( SKP DAN HACCP)
GMP (Good Manufacturing Practice) yaitu Cara/teknik
berproduksi yang baik dan benar untuk menghasilkan
produk yang benar memenuhi persyaratan mutu dan
keamanan pangan
PENGERTIAN PENANGANAN DAN PENGOLAHAN
PENANGANAN
Perlakuan terhadap ikan dengan tidak merubah
karakteristik organoleptik, dan tidak merubah
komponen kimiawi akibat perlakuan tersebut.
8. PENGOLAHAN
Perlakuan terhadap ikan sehingga
berubah bentuk baik dari segi fisik
maupun unsur kimiawi didalamnya
dengan penerapan teknologi (suhu,
asam/basa, garam, dll)
Dalam konteks “Processing”
merupakan satu kesatuan yang
tidak dapat dipisahkan.
9. PRINSIP DASAR
Cepat, Cermat, Bersih, Dingin
RUANG LINGKUP
Pra-panen; Panen; Transportasi/Distribusi; UPI;
Distribusi/Pemasaran.
TUJUAN
Mendapatkan produk hasil perikanan yang memenuhi
persyaratan/standar mutu dan jaminan keamanan
pangan.
PHILOSOFI
Hanya dari bahan baku yang bermutu baik, diolah
dengan cara dan dilingkungan yang baik, akan
mendapatkan produk akhir yang baik (standar mutu dan
jaminan keamanan pangan.
10. KEBUTUHAN SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN
BEBERAPA KEAHLIAN :
1. PRODUKSI, MELIPUTI KEMAMPUAN MEMBUAT
PRODUK, MENGAWASI MUTU PRODUK
2. ADMINISTRASI, MELIPUTI KEMAMPUAN
ADMINISTRASI KEUANGAN, AKUNTANSI,
PERSONALIA ( HUKUM ) DAN PERPAJAKAN,
3. MARKETING, MELIPUTI KEMAMPUAN MENJUAL
PRODUK, BERNEGOSIASI DENGAN PEMBELI DAN
PENGURUSAN DOKUMEN EKSPORT
11. ADMINISTRASI DIPERUSAHAAN ADA BEBERAPA
KEGIATAN :
ADMINISTRASI PERKANTORAN, DAN
ADMINISTRASI PRODUKSI
ADMINISTRASI PERKANTORAN , BERUPA
KEGIATAN PENCATATAN TRANSAKSI KEUANGAN,
AKUNTANSI, DAN UMUM PERSONALIA
ADMINISTRASI PRODUKSI BERUPA KEGIATAN
PENCATATAN KEGIATAN PRODUKSI YAITU :
PEMAKAIAN BAHAN BAKU, BAHAN PENOLONG,
TENAGA KERJA, DAN JUMLAH BARANG YANG
DIPRODUKSI
12. IV. KELAYAKAN
PRODUK
SEBERAPA BESAR PRODUK PUNYA POTENSI PASAR
DAN DIMINATI PEMBELI DARI LUAR NEGERI.
PRODUK YANG SELAMA INI PENJUALANNYA BISA
MASUK DI HOTEL HOTEL , TIDAK MENUTUP
KEMUNGKINAN BISA DI TAWARKAN PADA PASAR
LUAR NEGERI
13.
14. MENCARI PEMBELI
(BUYER)
PELAKU EKSPORT BISA MENGGUNAKAN BEBERAPA
CARA UNTUK BISA MENAWARKAN PRODUK
DENGAN MENGGUNAKAN WEBSITE YANG
GRATIS
ALIBABA.COM,
21FOOD.COM,
EBAY .COM
DLL
23. DOKUMEN DIBEDAKAN 2 SUMBER
INTERNAL
PROFORMA INVOICE;
COMMERCIAL INVOICE;
PACKING LIST;
BENEFICIARY CERTIFICATE;
CERTIFICATE OF PRODUCT;
LETTER OF GUARANTEE ;
DRAFT ;
RTE ( RINCIAN TRANSAKSI EKSPORT) (Peraturan
Bank Indonesia (PBI) No. 13/20/PBI/2011)
24. EKSTERNAL :
DINAS PERIKANAN (LPPMHP) : HEALTH
CERTIFICATE
DINAS PERDAGANGAN : SKA (SURAT
KETERANGAN ASAL ATAU COO ( CERTIFICATE
OF ORIGIN)
PERUSAHAAN PELAYARAN : BILL OF LADING;
BEA CUKAI PELABUHAN ( BANDARA ) PEB; NPE
LEMBAGA LAINNYA :
ASURANSI : COVER ASURANSI ( POLIS)
CERTIFICATE OF INSPECTION ( BECJERINDO,
SUCOFINDO )
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32. 1. Eksportir mengirimkan “Shipping Instruction” (SI) kepada
pelayaran [meminta / booking space kapal / container
kosong]. Shipping memberikan “Booking Confirmation”,
berisi konfirmasi ketersediaan container, space kapal yang
sesuai tujuan, dan tempat yang ditunjuk untuk pengambilan
container (depo container).
2. Eksportir menghubungi perusahaan angkutan/ trucking
(menyewa truck).
3. Perusahaan / trucking melakukan pengambilan container
kosong di depo dengan berbekal “Booking Confirmation” dari
eksportir yang dibuat oleh shipping.
4. Container kosong diangkut ke pabrik untuk pemuatan
barang ekspor (stuffing).
33. 5. Selama stuffing, eksportir membuat “Commercial
Invoice”, “Packing list” dan Pemberitahuan Ekspor
Barang (PEB) ke Bea Cukai.
6. Bea cukai memberikan perstujuan ekspor “Nota
Pelayanan Ekspor” (NPE).
7. Berbekal NPE, barang / container diangkut dan masuk
ke pelabuhan.
8. Container naik ke kapal dan berangkat ke pelabuhan
tujuan luar negeri.
9. Setelah kapal berangkat, Shipping menerbitkan “Bill of
Lading” dokumen angkutan/ beaya kapal.
10. Dokumen ekspor yang meliputi a.Commercial Invoice,
b.Packing List, c.B/L dari shipping dikirim oleh
eksportir ke pembeli di luar negeri.
34. METHODE PEMBAYARAN
KEGIATAN EKSPORT
PEMBAYARAN DENGAN T/T ( TELEX TRANSFER) :
DIBAYAR DENGAN UANG MUKA, DAN AKAN
DILUNASI SAAT PENJUALAN MENGIRIMKAN
COPY DOKUMEN ( By EMAIL )
PEMBAYARAN AKAN DILAKUKAN SETELAH
PENJUAL MENGINFORMASIKAN COPY DOKUMEN
(By EMAIL) KE PEMBELI
PEMBAYARAN DENGAN LETTER OF CREDIT (L/C)
36. Penjelasan: :
(1). Buyer berinsitif untuk memesan barang/jasa
(2). Seller meminta buyer untuk membuka sebuah L/C, dengan
memberitahukan “Term and Condition” yang bisa diterima serta nama
advising bank yang ditunjuk.
(3). Buyer meminta bank dimana rekeningnya berada (Issuing Bank)
untuk membuka sebuah L/C dengan memberitahukan “Term and
Condition” yang bisa diterima serta nama advising bank yang ditunjuk
oleh seller.
(4). Issuing Bank membuka sebuah L/C dan mengirimkannya kepada
Advising Bank. (Sekaligus mengirimkan copy-nya kepada buyer, buyer
mengirimkan copy tersebut kepada pihak seller sebagai konfirmasi
bahwa L/C telah dibuka). Jika issuing Bank tidak mempunyai
hubungan correspondent dengan Advising Bank, maka buyer akan
mencari Bank Correspondent sebagai perantara.
(5). Advising Bank menyampaikan L/C tersebut kepada beneficiary
(seller).
37. (6). Setelah barang/jasa yang dipesan siap untuk dikirimkan,
beneficiary (seller) menyiapkan dokumen yang dipersyaratkan di
dalam L/C (dokumen export). Jika dokumen telah siap, maka
beneficiary akan menyerahkan dokumen tersebut kepada Advising
Bank.
(7). Advising Bank akan mempelajari isi dokumen, jika telah
memenuhi syarat (sesuai dengan kondisi L/C) maka dokumen akan
dikirimkan kepada Issuing Bank untuk meminta pembayaran, jika
tidak maka dokumen akan ditolak dan dikembalikan kepada
beneficiary serta memberitahukan penyimpangan yang telah terjadi.
(8). Begitu dokumen diterima, Issuing Bank akan memeriksa
kelengkapan dan kesesuaian dokumen yang diterima dengan term
and condition di dalam L/C, Jika tidak sesuai maka pembayaran akan
ditolak. Jika sesuai maka Issuing Bank akan membayar pihak
beneficiary (seller) melalui Advising Bank, serta mengirimkan
dokumen tersebut ke pihak buyer. Dengan dokumen asli yang
diterima dari issuing bank, pihak buyer akan mengambil barang/jasa
di custom, tanpa dokumen asli tersebut, pihak buyer tidak akan bisa
mengambil barang/jasa tersebut.
38. LAIN-2 TENTANG EKSPORT
BEBERAPA NEGARA MEMBERLAKUKAN PERATURAN BAHWA
EKSPORTIR HARUS MEMILIKI REGISTRASI ATAS NEGARA
TUJUAN EKSPORT, SEPERTI CHINA, VIETNAM, KOREA DLL
UNTUK MASUK PASAR AMERIKA SERIKAT (USA) HARUS
MEMILIKI REGISTER FDA ( Food and Drug Administration )
UNTUK MASUK PASAR AMERIKA AKAN DILAKUKAN CEK
ATAS PRODUK SAMPAI 3 KALI ( SAMPAI DAPAT GREEN
TICKET)
UMUMNYA TRANSAKSI ESKPORT DENGAN L/C BISA
DILAKUKAN NEGOSIASI ATAS DOKUMEN SETELAH 3 KALI
MELAKSANAKAN KEGIATAN EKSPORT, SEBELUMNYA BANK
AKAN MELAKSANAKAN PEMBAYARAN DENGAN DI
COLLECT ( KIRIM DOKUMEN SAMPAI BUYER
MELAKSANAKAN PEMBAYARAN).
PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ( PPN) ATAS PENJUALAN
PRODUK PERIKANAN BAIK DIJUAL EKSPORT MAUPUN
LOKAL ADALAH 0%