1. Model pembelajaran yang dijelaskan adalah model inkuiri, discovery learning, project based learning, dan problem based learning.
2. Kegiatan pembelajaran meliputi mengamati, menanya, mengumpulkan data, mengasosiasi, dan mengomunikasikan.
3. Tujuan dari model-model pembelajaran tersebut adalah membantu peserta didik belajar secara mandiri dengan menemukan sendiri pengetahuan melalui proses berpikir kritis dan pemecahan masalah.
Mengenal framework UbD - Understanding by DesignUwes Chaeruman
UbD adalah salah satu framework yang dapat dijadikan acuan dalam merancang pembelajaran yang efekti dan bermakna. UbD memiliki tiga tahap backwrad: 1) desired result; 2 evidence; dan 3) learning experience.
Belajar merupakan proses mereaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar adalah proses yang dirancang dan diarahkan untuk mencapai tujuan dengan berbuat melalui berbagai pengalaman. Hal ini sesuai dengan teori belajar konstruktivisme kognitif yang di kemukakan oleh Jean Piaget (Trianto, 2014:72), ‘bahwa anak membangun skemata-skemata dari pengalaman sendiri dengan lingkungannya’. Merujuk Piaget, anak adalah pembelajar yang pada dirinya sudah memiliki motivasi untuk mengetahui dan akan memahami sendiri konsekuensi dari tindakan-tindakannya. Pandangan-pandangan Jean Piaget percaya bahwa belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif peserta didik. Peserta didik diberi kesempatan untuk melakukan eksperimen dengan objek fisik, yang ditunjang oleh interaksi dengan teman sebaya dan dibantu oleh pertanyaan tilikan dari guru. Guru hendaknya banyak memberikan rangsangan kepada siswa agar mau berinteraksi dengan lingkungan secara aktif, mencari dan menemukan berbagai hal dari lingkungan. Sedangkan Menurut M. Sobry Sutikno (2009:5) “Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan yang baru sebagai hasil pengalamannya”. Selaras dengan pendapat di atas Oemar Hamalik (2011:27) mengemukakan bahwa “Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman (Learning is defined as the modification or strengthening of behavior through experiencing)”.
Dari beberapa definisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh dari lingkunannya dalam bentuk perubahan tingkah laku. belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan kelakuan. Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 20 dinyatakan bahwa Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Menurut Gagne, Briggs, dan vager (M. Sobry Sutikno, 2014:11) mengemukakan bahwa ‘pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa’. Pembelajaran mengandung arti setiap kegiatan yang dirancang untuk membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan dan nilai yang baru. Proses pembelajaran pada awalnya meminta guru untuk mengetahui kemampuan dasar yang dimiliki oleh siswa meliputi kemampuan dasarnya, motivasinya, latar belakang akademisnya, latar belakang ekonominya, dan lain sebagainya.kesiapan guru untuk mengenal karakteristik siswa dalam pembelajaran merupakan modal utama penyampaian bahan belajar dan menjadi indikator suksesnya pelaksanaan pembelajaran
Mengenal framework UbD - Understanding by DesignUwes Chaeruman
UbD adalah salah satu framework yang dapat dijadikan acuan dalam merancang pembelajaran yang efekti dan bermakna. UbD memiliki tiga tahap backwrad: 1) desired result; 2 evidence; dan 3) learning experience.
Belajar merupakan proses mereaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar adalah proses yang dirancang dan diarahkan untuk mencapai tujuan dengan berbuat melalui berbagai pengalaman. Hal ini sesuai dengan teori belajar konstruktivisme kognitif yang di kemukakan oleh Jean Piaget (Trianto, 2014:72), ‘bahwa anak membangun skemata-skemata dari pengalaman sendiri dengan lingkungannya’. Merujuk Piaget, anak adalah pembelajar yang pada dirinya sudah memiliki motivasi untuk mengetahui dan akan memahami sendiri konsekuensi dari tindakan-tindakannya. Pandangan-pandangan Jean Piaget percaya bahwa belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif peserta didik. Peserta didik diberi kesempatan untuk melakukan eksperimen dengan objek fisik, yang ditunjang oleh interaksi dengan teman sebaya dan dibantu oleh pertanyaan tilikan dari guru. Guru hendaknya banyak memberikan rangsangan kepada siswa agar mau berinteraksi dengan lingkungan secara aktif, mencari dan menemukan berbagai hal dari lingkungan. Sedangkan Menurut M. Sobry Sutikno (2009:5) “Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan yang baru sebagai hasil pengalamannya”. Selaras dengan pendapat di atas Oemar Hamalik (2011:27) mengemukakan bahwa “Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman (Learning is defined as the modification or strengthening of behavior through experiencing)”.
Dari beberapa definisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh dari lingkunannya dalam bentuk perubahan tingkah laku. belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan kelakuan. Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 20 dinyatakan bahwa Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Menurut Gagne, Briggs, dan vager (M. Sobry Sutikno, 2014:11) mengemukakan bahwa ‘pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa’. Pembelajaran mengandung arti setiap kegiatan yang dirancang untuk membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan dan nilai yang baru. Proses pembelajaran pada awalnya meminta guru untuk mengetahui kemampuan dasar yang dimiliki oleh siswa meliputi kemampuan dasarnya, motivasinya, latar belakang akademisnya, latar belakang ekonominya, dan lain sebagainya.kesiapan guru untuk mengenal karakteristik siswa dalam pembelajaran merupakan modal utama penyampaian bahan belajar dan menjadi indikator suksesnya pelaksanaan pembelajaran
Pembelajaran saintifik merupakan pembelajaran yang mengadopsi langkah-langkah saintis dalam membangun pengetahuan melalui metode ilmiah. Model pembelajaran yang diperlukan adalah yang memungkinkan terbudayakannya kecakapan berpikir sains, terkembangkannya “sense of inquiry” dan kemampuan berpikir kreatif siswa (Alfred De Vito, 1989)
Kepada tuan tuan orang tua siswa dimana saja beradaSuaidin -Dompu
Jika kita telaah lebih jauh menerapkan kurikulum 2013 dengan baik di sekolah ,maka sesungguhnya secara konsep dan tujuan pendidikan sudah jelas mengarah kepada terciptanya peserta didik yang berkarakter, yang beriman, berakhlak mulia, berilmu, kreatif dan seterusnya. Artinya undang-undang sudah melegalisasi dan mengamanahkan pendidikan karakter.
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
Contoh sintak model pembelajaran dan aktivitas pembelajaran
1. Contoh Sintak Model Pembelajaran dan Aktivitas Pembelajaran (5M)
1.
Model Inkuiri
Sintaks
Inkuri
Menyajikan
fenomena
Melakukan
observasi
Mengamati
Guru menyajikan
fenomena melalui
peta/gambar garis
Wallace dan
Weber yang
berisi tentang
keanekaragaman
hayati Indonesia
(melanjutkan
kegiatan pada
bagian
pendahuluan).
Peserta didik
ditugaskan
mempelajari
hutan hujan
tropis, pesisir
dan laut
Indonesia
melalui
pengamatan
terhadap
film/gambar
dan atau buku
bacaan (guru
telah
menyiapkan
sumber-sumber
belajar
tersebut).
Peserta didik
ditugaskan
membaca
persebaran
keanekaragama
n hayati
Indonesia dari
berbagai
sumber
informasi (telah
ditugaskan
untuk membaca
dan membawa
Langkah/Kegiatan Pembelajaran
Menanya
Mengumpulkan Mengasosiasi
data/informasi
Mengomunikasikan
2. Sintaks
Inkuri
Mengamati
Langkah/Kegiatan Pembelajaran
Menanya
Mengumpulkan Mengasosiasi
data/informasi
bacaan dari
rumah).
Merumuska
n masalah
Peserta
didik
dimotivasi
untuk
merumuska
n masalah:
Bagaiman
a hasil
identifikas
i tentang
wilayah
penyebara
n
keanekara
gaman
hayati di
Indonesia
berdasark
an garis
Walllace
dan garis
Weber?
Bagaiman
a hasil
identifikas
i tentang
flora dan
fauna
pada
setiap
wilayah
penyebara
n di
Indonesia
?
Bagaiman
a
penyebara
n flora
dan fauna
di
Indonesia
?
Bagaiman
Mengomunikasikan
4. Sintaks
Inkuri
Mengumpul
kan data
Mengamati
Langkah/Kegiatan Pembelajaran
Menanya
Mengumpulkan Mengasosiasi
data/informasi
Peserta didik
diminta
mengumpulka
n data hasil
observasi
melalui
pengamatan
film/gambar
hutan hujan
tropis
Indonesia,
pesisir dan
laut Indonesia
untuk
mengenal
megabiodiver
sitas
Indonesia.
Peserta didik
ditugaskan
untuk
mendiskusika
n hubungan
antara garis
Wallace dan
Weber dengan
keanekaragam
an hayati
Indonesia.
Peserta didik
berdiskusi
untuk
mengaitkan
garis Wallace
dan Weber,
posisi
geografis
Indonesia di
garis
katulistiwa
dengan
megabiodiver
sitas dan
masalah lain
yang telah
dirumuskan
dan yang telah
Mengomunikasikan
5. Sintaks
Inkuri
Menganalisi
s data
Mengamati
Langkah/Kegiatan Pembelajaran
Menanya
Mengumpulkan Mengasosiasi
data/informasi
dijawab
peserta didik
pada bagian
hipotesis.
Peserta didik
berdiskusi
tentang
hubungan
kemelimpaha
n
keanekaraama
n hayati
Indonesia
untuk
menumbuhka
n rasa bangga
kepada tanah
air dan syukur
terhadap
Tuhan Yang
Maha Esa dan
rasa kagum
terhadap
keteraturan
dan
kompleksitas
ciptaan Tuhan
tentang
keanekaragam
an hayati,
ekosistem,
dan
lingkungan
hidup.
Peserta
didik
menganalisi
s hubungan
antara garis
Wallace
dan Weber
dengan
keanekarag
aman hayati
Indonesia
Peseta didik
Mengomunikasikan
7. Sintaks
Inkuri
Mengamati
Langkah/Kegiatan Pembelajaran
Menanya
Mengumpulkan Mengasosiasi
data/informasi
Mengomunikasikan
an secara lisan
tentang:
Hasil
identifikasi
tentang
wilayah
penyebaran
keanekaraga
man hayati di
Indonesia
berdasarkan
garis
Walllace dan
garis Weber.
Hasil
identifikasi
tentang flora
dan fauna
pada setiap
wilayah
penyebaran di
Indonesia.
Penyebaran
flora dan
fauna di
Indonesia.
Keunikan
hutan hujan
tropis.
Keunikan
pesisir dan
laut
Indonesia.
Data
keanekaraga
man hayati
di daerah
garis
Wallace dan
Weber,
daerah hutan
tropis,
daerah
pesisir dan
laut
Indonesia.
8. 2. Model Discovery Learning
Langkah/Kegiatan Pembelajaran
Sintak
Discovery
Learning
Stimulation
(Pemberian
Stimulus)
Problem
Satatement
(Identifikasi
Masalah)
Data
Callecting
(Mengumpulkan Data)
Data
Processing
(Mengolah
Data)
Verification
(Menguji
Hasil)
Generalization
(Menyimpulka
n)
Mengamati
Menanya
Mengumpulkan
data/informasi
Mengasosiasi
Mengomunikasikan
mendiskusikan dampak
dari kecerobohan dalam
melakukan
pengukuran,misalnya
tidak tepat dan tidak
teliti pada saat
melakukan pengamatan.
Kelompok mendikusikan
rumusan masalah, tujuan
dan langkah kerja yang
dilakukan
Mendiskusikan
cara mengukur
yang tepat dan
teliti
Mencoba
menggunakan
alat ukur
Praktik,penguk
uran massa
jenis batu
kerikil
Mengolah
data,
membuat
grafik, dan
persamaan
regresi,
mengitung
kesalahan
pengukuran
Menyusun
kesimpulan
percobaan
Membuat
laporan tertulis
9. 3.
Model Project Based Learning (PjBL)
Sintaks
Project Based
learning
Essential
question
Designing
Project Plan
Creating
Schedule
Monitor the
progress
Assess the
outcome
Langkah/Kegiatan Pembelajaran
Mengamati
Menanya
Mengumpulkan Mengasosiasi
data/informasi
Mengamati Mengidentif
fenomena
ikasi
sosial yang masalah
terjadi di
untuk
masyarakat memperoleh
masalah
yang pokok
sebagai
landasan
untuk
melakukan
penelitian
sosial dan
kemudian
dikembangk
an menjadi
rumusan
masalah
Menyusun
rancangan
penilitian sosial.
Menyusun
intrumen
penelitian
Membuat jadwal
penelitian
(rencana,
pelaksanaan, dan
pelaporan)
Pengumpulan
data penelitian
Guru memonitor
aktivitas peserta
didik selama
proses penelitian
Analisis data
penelitian
Guru
melakukan
evaluasi
tentang apa
yang telah
dilakukan
oleh peserta
didik
Mengomunikasikan
10. Sintaks
Project Based
learning
Evaluate the
experiment
Mengamati
Langkah/Kegiatan Pembelajaran
Menanya
Mengumpulkan Mengasosiasi
data/informasi
Membuat
kesimpulan
dan laporan
hasil
penelitian
tentang
fenomena
sosial
Mengomunikasikan
Mempresent
asikan hasil
penelitian
tentang
fenomena
sosial
Melakukan
refleksi
bersama
guru dg
peserta didik
11. 4. Model Problem Based Learning (PBL)
Sintaks
Problem based
learning
Mengorientasi
peserta didik
pada masalah
Mengorganisas
ikan kegiatan
pembelajaran
Mengamati
Melihat
video atau
gambar atau
berita
beberapa
contoh
keadaan
yang
menggamba
rkan
kelangkaan
mengamati
tentang
perilaku
pelaku
ekonomi
dalam
menerapkan
prinsip
ekonomi
Langkah/Kegiatan Pembelajaran
Menanya
Mengumpulkan Mengasosiasi
data/informasi
Mencari
informasi tentang
kondisi ekonomi
secara umum
berkenaan
dengan
kelangkaan
Mencari
informasi
mengenai
keadaan yang
menggambarkan
keadaan dengan
beberapa pilihan
mencari literatur
tentang masalah
pokok ekonomi
(apa, bagaimana,
dan untuk siapa)
mencari
informasi
mengenai sistem
ekonomi yang
ada
Diskusi
kelompok
mengenai
kondisi
ekonomi
saat
tersebut
yang
berkaitan
dengan
kelangkaan
Diskusi
kelas
tentang
suatu
konsep
kelangkaan
Diskusi
kelas
mengenai
Mengomunikasikan
Mempresentasi
kan/menyampai
kan hasil
analisis
terhadap
tayangan video
atau gambar
atau berita
beberapa
contoh keadaan
yang
menggambarka
n kelangkaan
mengamati
tentang perilaku
pelaku ekonomi
dalam
menerapkan
prinsip
ekonomi
12. Sintaks
Problem based
learning
MembimbingP
enyelidikan
Mandiri
Mengembangk
an dan
Menyajikan
Mengamati
Langkah/Kegiatan Pembelajaran
Menanya
Mengumpulkan Mengasosiasi
data/informasi
opportunity
cost
Diskusi
Kelas
mengenai
skala
prioritas
dan
pengelolaa
n keuangan
Diskusi
tentang
masalah
pokok
ekonomi
dan
penerapan
sistem
ekonomi
dalam
memecahk
an masalah
ekonomi
Menafsirkan
konsep
kelangkaan,
biaya peluang
dan alternatif
pilihan yang
diambil
berdasarkan
skala prioritas
mengkaji
masalah pokok
ekonomi (apa,
bagaimana, dan
untuk siapa)
menyelesaikan
masalah ekonomi
dengan
menerapkan
sistem ekonomi
yang sesuai
Mengomunikasikan
13. Sintaks
Problem based
learning
Karya
Analisis dan
Evaluasi
Mengamati
Langkah/Kegiatan Pembelajaran
Menanya
Mengumpulkan Mengasosiasi
data/informasi
menganalisis
hubungan
antara konsep
kelangkaan,
biaya peluang,
skala
prioritas, dan
berpikir
rasional
dalam
mengelola
keuangan
serta
memecahkan
masalah
pokok
ekonomi
dengan sistem
ekonomi
tertentu
Menyimpulka
n konsep
kelangkaan,
biaya peluang,
skala prioritas
dan berpikir
rasional
dalam
mengelola
keuangan
serta
pemecahan
masalah
pokok
ekonomi
dengan
menggunakan
sistem
ekonomi
tertentu dalam
bentuk media
(lisan dan
tulisan)
membuat
hubungan
Mengomunikasikan