1. "Community As Partner"
Dosen Pengampu:
Ns Bayu Dwisetyo S. Kep M. Kep
Oleh Kelompok 3:
Musnabil buhang (2001020)
Punisarah Apriliya (2001026)
Julia damanik (2001044)
Riska (2001053)
2. Teori komunitas sebagai mitra (community as partner ) adalah teori praktis
yang diturunkan dari model teori konseptual sistem (Conceptual teori Sistem
Model), yang dikembangkan dan dipublikasikan oleh Bety Neuman pada tahun
1970. Model sistem ini merefleksikan sifat klien sebagai sistem terbuka.
Keahlian Neuman dalam bidang kesehatan jiwa, mendasari konsep utama yang
membentuk model ini, adalah strressor, mekanisme pertahanan, dan
homeostatis sebagai sebuah sistem yang dinamis. Rekasi dari sistem
mengakibatkan suatu kondisi seimbang/equlibrium(sakit). Numan juga
menggunakan konsep tiga tingkatan pencegahan sebagai pendekatan dalam
intervensi keperawatan.
A. Definisi Community As Partner
3. B. Konsep Community As Partner
Konsep utama teori Community as partner adalah roda pengkajian komunitas dan proses keperawatan. Dua bagian utama
dari konsep roda pengkaian komunitas meliputi inti komunitas Core terdiri dari demografi, statistik penting, sejarah,
etnis/budaya, dan persepsi terhadap kesehatan 8 subsistem terdiri dari :
1) Lingkungan fisik,
2) pendidikan,
3) ekonomi,
4) keamanan dan transportasi.
5) politik dan pemerintah,
6) pelayanan kesehatan dan sosial,
7) komunikasi,
8) Rekreasi.
Konsep Community as partner diperkenalkan Anderson dan McFarlane yang merupakan pengembangan dari model
Neuman yang menggunakan pendekatan totalitas manusia untuk menggambarkan status kesehatan klien. Komunitas
sebagai klien/partner berarti bahwa kelompok masyarakat tersebut turut berperan serta secara aktif dalam meningkatkan
kesehatan, mencegah dan mengatasi masalah kesehatannya.
4. Core dan sub sistem dikelilingi oleh garis pertahanan sebagai
sistem respon yang ditampilkan oleh komunitas sebagai reaksi
terhadap stressor yang masuk. Lingkaran utuh sebagai garis
pertahanan normal adalah level kesehatan yang ditampilkan
komunitas.Lingkaran putus-putus adalah garis pertahanan
fleksibel yang mengelilingi komunitas sebagai“a buffer
zone”yang menggambarkan suatu level kesehatan yang dimanis
sebagai hasil dari respons sementara terhadap stressor Status
ketidakseimbangan dikenal sebagai derajat reaksi Intervensi
keperawatan.
5. Model konseptual adalah sintesis seperangkat konsep dan pernyataan
yang mengintegrasikan konsep-konsep tersebut menjadi suatu
kesatuan. Model keperawatan dapat didefinisikan sebagai kerangka
pikir, sebagai satu cara melihat keperawatan, atau satu gambaran
tentang lingkup keperawatan
• pengkajian komunitas
• analisa dan diagnosa
• 3.perencanaan
• implementasi komunitas yang terdiri dari tiga tingkatan
pencegahan; primer, sekunder, dan tersier
6. Inti Komunitas core mengidentifikasi
1) sejarah terjadinya atau perkembangan komunitas yang berkontribusi pada terjadinya isu dan
kecenderungan masalah kesehatan komunitas
2) demografi meliputi karakteristik komunitas usia, jenis kelamin, agama, status perkawinan, latar
belakang pendidikaan dan pekerjaan 3) statistik penting angka kelahiran, angka kesakitan, angka
kematian, dll
4) etnis dan budaya komunitas ( suku atau ras, adat atau kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan, bahasa
yang digunakan). Metode pengkajian yang efektif dan efisien digunakan untuk mengkaji data inti
komunitas meliputi: wawancara kepada informan kunci, angket dan data sekunder melalui profil
kesehatan.
1.lingkungan fisik
2. Pendidikan mengakaji fasilitas pendidikan yang di gunakan masyarakan
3.ekonomi mengakaji karakteristik finansial
4.kemanan dan tranportasi
5.politik dan pemerintahan
C. Aplication Community As Partner
7. Komunikasi mengidentifikasi berbagai cara komunitas
untuk melakukan komunikasi, terdiri dari jenis (formal
atau informal), bentuk (rapat, menggunakan sistem
informasi dan teknologi, frekuensi, mingguan atau
bulanan). Lingkup dan cara sirkulasi rekreasi
mengidentifikasi jenis, lokasi, pengguna, dan biaya
pengguna. Metode pengkajian komunikasi efektif
menggunakan wawancara dan rekreasi efektif
menggunakan metode winshield survey.
8. Model komunitas sebagai mitra (community as partner) dikembangkan
berdasarkan model Neuman dengan pendekatan totalitas manusia untuk
menggambarkan masalah kesehatan yang ada. Model ini sekaligus
menekankan bahwa primary health care (PHC) sebagai filosofi yang mendasari
komunitas untuk turut aktif meningkatkan kesehatan, mencegah dan mengatasi
masalah melalui upaya pemberdayaan komunitas dan kemitraan. Ada tiga
pendekatan utama primary health care (PHC) yaitu memberikan:
1.pelayanan kesehatan dasar dengan teknologi tepat guna
2.menjalin kerja sama lintas sektoral.
3.meningkatkan peran serta masyarakat.
D. Pendekatan Paradigma KeperawatanCommunity As Partner
9. E. Asuhan Keperawatan Community As Partner Pengkajian
A. Pengkajian komunitas adalah untuk mengidentifikasi faktor (positif
dan negatif) yang berhubungan dengan kesehatan dalam rangka
membangun strategi yang dikaji meliputi demografi, riwayat, nilai
keyakinan dan riwayat kesehatan individu yang dipengaruhi oleh
subsystem komunitas yang terdiri dari lingkungan fisik, pendidikan,
keamanan dan transportasi, politik dan pemerintahan, pelayanan
kesehatan dan sosial, komunikasi, ekonomi dan rekreasi. Aspek-aspek
tersebut dikaji melalui pengamatan langsung, data statistik, angket dan
wawancara.
10. a)Data inti
- Riwayat atau sejarah perkembangan komunitas
-Data demografi
-Vital statistic
-Nilai dan kepercayaan
b) subsystem
- Lingkungan fisik
-pelayanan kesehatan dan social
-Ekonomi
-Keamanan dan transportasi
-politik dan pemerintahan
-komunikasi
-pendidikan
-rekreasi
11. Bagan 1.2 Framework Asuhan Keperawatan Komunitas pada Kelompok Lansia
Pengkajian
Inti Komunitas :
- Karakteristik demografi
(karakteristik umur, jenis kelamin,
distribusi ras dan etnik pada suatu
wilayah)
- Pengalaman Individu (perilaku
yang berhubungan dengan masa
lalu)
- Faktor personal (bio,psiko,
sos,spiritual)
- Sejarah (proses pembentukan
wilayah setempat)
- Nilai dan keyakinan setiap warga
(nilai, keyakinan dan keagamaan
dilakukan melalui kontak personal
dan observasi)
8 Sub sistem :
- Subsistem Lingkungan Fisik
- Sub sistem ekonomi
- Sub sistem pelayanan kesehatan
dan sosial
- Sub sistem keamanan dan
transportasi
- Sub sistem Komunikasi
- Sub sistem Pendidikan
- Sub sistem Rekreasi
- Sub sistem Politik dan
pemerintahan (kebijakan mengenai
program gizi buruk dari tingkat
nasional hingga tingkat wilayah,
review pelaksanaan program
penanganan dan pencegahan gizi
buruk di wilayah)
Analisa Data
- Keluarga
- Kelompok
- Masyarakat
Penyusunan
Diagnosis
keperawatan
- Keluarga
- Kelompok
- Masyarakat
Komitmen
- Keluarga
- Kelompok
- Masyarakat
untuk menyusun
rencana
tindakan
Intervensi keperawatan
Intervensi Primer :
- Pendidikan kesehatan mengenai gizi
sehat dan seimbang anak balita
- Kampanye gizi sehat anak balita
- Kampanye pembuatan MPAsi
rumahan
- Lomba penyusunan dan pembuatan
menu makanan sehat dan bergizi
- Program pemanfaatan lahan
pekarangan rumah
- Pelatihan kader
Intervensi Sekunder :
- Pemantauan status gizi balita
- Skrinning balita dengan masalah gizi
buruk
- Rujuk balita dengan masalah gizi
buruk ke Yankes
- Askep balita dengan gizi buruk
- Konseling dan direct care keluarga
balita gizi buruk
- Pembentukan peer group keluarga
balita dengan gizi buruk
Intervensi Tersier :
- Direct care balita dengan gizi buruk
- Pembinaan keluarga yang mempunyai
balita dengan gizi buruk
- Pembentukan pokjakes wilayah
- Menjalin kerjasama lintas program
dan lintas sektor
- Revitalisasi posyandu
Evaluasi Keperawatan
Keluarga dan kelompok masyarakat
dengan balita gizi buruk :
- Peningkatan pengetahuan
keluarga yang mempunyai balita
dengan gizi buruk
- Peningkatan pemahaman
keluarga dengan balita gizi buruk
mengenai pentingnya gizi yang
baik untuk balita
- Peningkatan perilaku keluarga
dan masyarakat dengan masalah
balita gizi buruk untuk
menyediakan dan memilih
makanan yang bergizi baik untuk
balita
- Peningkatan keterampilan
keluarga untuk merawat balita
dengan gizi buruk
- Peningkatan status gizi balita
yang menderita gizi buruk
- Terbentuknya pokjakes di
wilayah kerja
- Terlatihanya kader posyandu
- Peningkatan peran dan fungsi
posyandu
- Adanya kerjasama antar lintas
program dan sektor untuk
menangani masalah balita dengan
gizi buruk di masyarakat
12. c.Diagnosa keperawatan
Data-data yang dihasilkan dari pengkajian kemudian dianalisa seberapa besar stressor yang
mengancam masyarakat dan seberapa berat reaksi yang timbul dalam masyarakat tersebut.
Kemudian dijadikan dasar dalam pembuatan diagnose atau masalah keperawatan. Diagnosa
keperawatan terdiri dari masalah kesehatan, karakteristik populasi dan lingkungan yang dapat
bersif ataktual, ancaman dan potensial. Selanjutnya dirumuskan dalam tiga komponen yaitu
problem, etiologi, sign symtom.
d.Perencanaan/Intervensi
Perencanaan merupakan tindakan pencegahan primer, sekunder, tersier yang cocok dengan
kondisi klien (keluarga, masyarakat) yang sesuai dengan diagnosa yang telah ditetapkan.
Proses didalam tahap perencanaan ini meliputi penyusunan, pengurutan masalah berdasarkan
diagnosa komunitas sesuai dengan prioritas (penapisan masalah), penetapan tujuan dan
sasaran, menetapkan strategi intervensi dan rencana evaluasi.
13. e.Pelaksanaan/Implementasi.
Pelaksanaan kegiatan komunitas berfokus pada tiga tingkat pencegahan (Anderson dan
Mcfarlene, 1985), yaitu:
Pencegahan primer,pencegahan sekunder dan pencegahan tersier
f. Evaluasi.
Evaluasi perbandingan antara status kesehatan klien dengan hasil yang diharapkan. Evaluasi
terdiri dari tiga yaitu evaluasi struktur, evaluasi proses dan evaluasi hasil. Tugas dari evaluator
adalah melakukan evaluasi, menginterpretasi data sesuai dengan kriteria evaluasi, menggunakan
penemuan dari evaluasi untuk membuat keputusan dalam memberikan asuhan keperawatan.
-evaluasi struktur
-evaluasi proses
-evaluasi hasil