6. Sepeninggal Rasulullah SAW, istrinya `Aisyah menyimpan beberapa naskah catatan (manuskrip) Alquran,
dan pada masa pemerintahan Abu Bakar r.a,, terjadilah Jam'ul Quran yaitu pengumpulan naskah-naskah
atau manuskrip Al-Quran yang susunan surah-surahnya menurut riwayat masih berdasarkan pada
turunnya wahyu (hasbi tartibin nuzul).
Sebab-sebab yang melatarbelakangi pengumpulan naskah-naskah Alquran adalah banyak penghapal Al-
Qur’an yang gugur di medan perang Yamamah, sehingga Umar bin Khattab mengusulkan kepada Abu Bakar
agar dilakukan pengumpulan naskah menjadi sebuah mushaf, dan memanggil zaid bin Tsabit untuk
meminta mengkondifikasi Al-Quran.
Dalam menjalankan tugasnya Zaid lebih selektif dan hati-hati. Artinya tidak semua setoran dari para
sahabat diterima begitu saja dengan tangan terbuka, melainkan harus disertai sumber tertulis dan saksi
(setidaknya dua saksi).
Tugas penulisan al-Qur’an dilaksanakan oleh Zaid dalam kurun waktu satu tahun sejak selesai perang
Yamamah sampai sebelum Abu Bakar wafat. Lembaran-lembaran ini disimpan oleh Abu Bakar sampai wafat
dan kemudian disimpan Umar bin Khattab, hingga kemudian disimpan oleh Hafshah binti Umar.
ABU BKR ASHSHIDIQ
8. Tidak ada perkembangan yang signifikan terkait dengan
kodifikasi Alquran yang dilakukan oleh khalifah kedua ini, selain
melanjutkan apa yang telah dicapai oleh khalifah pertama yaitu
mengemban misi untuk menyebarkan Islam dan
mensosialisasikan sumber utama ajarannya yaitu Al-quran pada
wilayah-wilayah daulah islamiyah baru, yang berhasil dikuasai
dengan mengirim para sahabat yang kredibilitas serta kapasitas
ke-Alquranan-nya bisa dipertanggung jawabkan. Diantaranya
adalah Muadz bin Jabal, ‘Ubadah bin Shamith, dan Abu Darda'.