Pemeliharaan al-Qur'an dilakukan dengan tiga cara, yaitu menghapal, menulis, dan merekam. Pada masa Nabi, penghapal dan penulis al-Qur'an ditunjuk langsung. Pada masa Abu Bakar, al-Qur'an dikumpulkan menjadi satu mushaf. Pada masa Usman, mushaf induk dibuat untuk menyatukan perbedaan qiraat. Pelestarian al-Qur'an kemudian dilanjutkan dengan rekaman
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, penulisan, dan penyempurnaan penulisan Al-Qur'an sejak masa Nabi Muhammad sampai masa sesudah Khulafaur Rasyidin. Al-Qur'an merupakan wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi untuk pedoman umat manusia. Proses penulisan dan penyempurnaannya melibatkan banyak sahabat Nabi dan khalifah-khalifah sesudahnya untuk melestarikan Al-Qur'
Sejarah Penulisan dan Pembukuan al-Quran zaman Tabi'inNoor Aziah Mamat
Dokumen tersebut memberikan ringkasan sejarah pengumpulan dan pembukuan Al-Quran pada zaman Tabi'in hingga kini. Ia menjelaskan bahwa pada zaman Tabi'in, Al-Quran mulai dikumpulkan dan disepakati tujuh versi bacaannya. Pada abad ke-20, hanya tiga versi yang banyak diedarkan, yakni Nafi', Abu 'Amr, dan 'Asim, dengan versi 'Asim menjadi pilihan utama hingga sa
Kodifikasi Al-Qur'an dimulai sejak zaman Nabi Muhammad dengan sahabat ditugaskan menulis dan menghafal ayat-ayat. Pada masa Abu Bakar, Zaid bin Sabit mengumpulkan ayat-ayat yang tersebar menjadi satu mushaf. Perselisihan bacaan timbul pada masa Usman, lalu dia membentuk panitia untuk menyalin mushaf standar agar bacaan seragam.
Pemeliharaan al-Qur'an dilakukan dengan tiga cara, yaitu menghapal, menulis, dan merekam. Pada masa Nabi, penghapal dan penulis al-Qur'an ditunjuk langsung. Pada masa Abu Bakar, al-Qur'an dikumpulkan menjadi satu mushaf. Pada masa Usman, mushaf induk dibuat untuk menyatukan perbedaan qiraat. Pelestarian al-Qur'an kemudian dilanjutkan dengan rekaman
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, penulisan, dan penyempurnaan penulisan Al-Qur'an sejak masa Nabi Muhammad sampai masa sesudah Khulafaur Rasyidin. Al-Qur'an merupakan wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi untuk pedoman umat manusia. Proses penulisan dan penyempurnaannya melibatkan banyak sahabat Nabi dan khalifah-khalifah sesudahnya untuk melestarikan Al-Qur'
Sejarah Penulisan dan Pembukuan al-Quran zaman Tabi'inNoor Aziah Mamat
Dokumen tersebut memberikan ringkasan sejarah pengumpulan dan pembukuan Al-Quran pada zaman Tabi'in hingga kini. Ia menjelaskan bahwa pada zaman Tabi'in, Al-Quran mulai dikumpulkan dan disepakati tujuh versi bacaannya. Pada abad ke-20, hanya tiga versi yang banyak diedarkan, yakni Nafi', Abu 'Amr, dan 'Asim, dengan versi 'Asim menjadi pilihan utama hingga sa
Kodifikasi Al-Qur'an dimulai sejak zaman Nabi Muhammad dengan sahabat ditugaskan menulis dan menghafal ayat-ayat. Pada masa Abu Bakar, Zaid bin Sabit mengumpulkan ayat-ayat yang tersebar menjadi satu mushaf. Perselisihan bacaan timbul pada masa Usman, lalu dia membentuk panitia untuk menyalin mushaf standar agar bacaan seragam.
Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan Al-Qur'an, mulai dari pengertian Al-Qur'an sebagai wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad, struktur Al-Qur'an yang terdiri dari 114 surah dan 6236 ayat, serta sejarah turunnya Al-Qur'an secara bertahap selama 22 tahun.
Makalah ini membahas sejarah kodifikasi Al-Quran mulai dari zaman Nabi Muhammad SAW hingga Khalifah Usman bin Affan. Pada zaman Nabi, Al-Quran ditulis dan dihafal oleh para sahabat. Di bawah Abu Bakar, Zaid bin Tsabit mengumpulkan naskah Al-Quran. Di bawah Umar, Al-Quran disebarkan ke wilayah baru. Di bawah Usman, Al-Quran disatukan dan disalin untuk mencegah perbedaan
Pada zaman awal, Al-Quran ditulis dan dihafal oleh para sahabat. Pada zaman Abu Bakar, Al-Quran dikumpulkan dalam satu mashaf setelah penghafal meninggal dunia. Pada zaman Uthman, naskhah Al-Quran disalin untuk menghapuskan perbezaan bacaan.
Dokumen tersebut membahas tentang ilmu-ilmu Alquran yang mencakup bidang-bidang seperti tafsir, penurunan wahyu, pengumpulan, penulisan, pembagian surah dan ayat, serta teknik-teknik bahasa Alquran. Dibahas pula proses penurunan wahyu, pengumpulan Alquran di bawah kepemimpinan Abu Bakar dan Utsman, serta pembagian Alquran menjadi surah-surah Makki dan Madani
Dokumen tersebut membahas mengenai pengertian dan bidang studi Ulum al-Quran, yang meliputi pembelajaran tentang sejarah penurunan, kompilasi, bacaan, dan aspek-aspek lain yang berkaitan dengan al-Quran. Ia juga menjelaskan perkembangan Ulum al-Quran sejak zaman Nabi Muhammad SAW hingga abad-abad berikutnya.
Sejarah Penulisan dan Pembukuan al-Quran zaman SahabatNoor Aziah Mamat
Dokumen ini membahas sejarah pengumpulan Al-Quran sejak zaman Rasulullah SAW hingga zaman Saidina Uthman. Ia menjelaskan bagaimana Saidina Abu Bakar menugaskan Zaid bin Tsabit untuk mengumpulkan Al-Quran berdasarkan hafalan sahabat. Setelah itu, Saidina Uthman membuat salinan mashaf yang disimpan Hafsah dan mengirimkannya ke pusat-pusat Islam untuk mencegah perselisihan bacaan. Sem
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengumpulan Al-Qur'an pada masa Khulafaur Rasyidin, khususnya pada masa Abu Bakar dan Utsman. 2. Pada masa Abu Bakar, Al-Qur'an diumpulkan oleh Zaid bin Sabit atas perintah Abu Bakar untuk mencegah hilangnya ayat-ayat akibat gugurnya banyak hafal Al-Qur'an. 3. Pada masa Utsman, Al-Qur'an disatukan d
Al-Quran merupakan wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad melalui malaikat Jibril dalam bahasa Arab. Ia terdiri dari 114 surah, 30 juzuk, dan 6236 ayat yang diturunkan secara beransur-ansur. Sejarah pemeliharaan Al-Quran dimulai dari zaman Rasulullah SAW dan khulafaurrasyidin di mana para sahabat menghafal dan menulis ayat-ayat Al-Quran. Kemudian di bawah pemerintahan U
1. Dokumen membahas tentang penurunan Al-Quran, baik secara sekaligus maupun berangsur-angsur.
2. Terdapat berbagai pendapat ulama mengenai ayat pertama dan terakhir yang diturunkan serta waktu penurunan Al-Quran secara keseluruhan.
3. Mengetahui sebab-sebab nuzul membantu memahami hikmah hukum-hukum Al-Quran.
Dokumen ini membahas definisi Al-Quran secara etimologi dan istilah, sejarah turunnya Al-Quran secara bertahap, hikmah turunnya secara berangsur-angsur, pengumpulan dan penulisan Al-Quran pada masa Nabi Muhammad SAW, Khulafaur Rasyidin, dan setelahnya.
Ayat Muhkam dan Mutasyabih dalam Al-Quran membahagi ayat-ayat menjadi dua kategori, yaitu ayat yang maknanya jelas dan ayat yang maknanya samar. Ayat Muhkam merupakan inti Al-Quran sedangkan ayat Mutasyabih hanya diketahui maknanya oleh Allah."
1. Al-Qur'an diturunkan secara bertahap selama 22 tahun 2 bulan 22 hari sejak malam 17 Ramadhan tahun 41 Hingga 9 Dzulhijjah tahun 63 H. Proses penurunannya melalui Jibril kepada Nabi Muhammad SAW.
2. Al-Qur'an dipertahankan di masa Nabi SAW melalui penghapalan dan penulisan. Nabi memimpin penghapalan umat dan menugaskan penulis untuk mendokumentasikan ayat
Dokumen tersebut membahas tentang tafsir Al-Quran dan tokoh-tokoh tafsir yang terkenal. Ia menjelaskan bahwa tafsir berarti menjelaskan makna Al-Quran, termasuk arti harfiah dan arti tersembunyi (ta'wil). Kemudian disebutkan beberapa ayat Al-Quran dan hadis Nabi yang terkait dengan ilmu tafsir. Selanjutnya disebutkan tokoh-tokoh salaf yang terkenal dalam bidang tafsir seperti I
Turunnya Al-Quran dilakukan secara bertahap selama 23 tahun untuk menguatkan Rasulullah, menjawab tantangan lawan, dan mempermudah pemahaman umat. Hikmah lainnya adalah penetapan hukum sesuai peristiwa. Contohnya adalah larangan minuman keras yang dilakukan secara bertahap.
Al-Quran merupakan sumber utama tamadun Islam. Ia terdiri dari 114 surah yang turun secara berperingkat selama 23 tahun kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril. Al-Quran memiliki berbagai keistimewaan seperti terpelihara hingga kini dan sesuai untuk semua masa.
Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan Al-Qur'an, mulai dari pengertian Al-Qur'an sebagai wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad, struktur Al-Qur'an yang terdiri dari 114 surah dan 6236 ayat, serta sejarah turunnya Al-Qur'an secara bertahap selama 22 tahun.
Makalah ini membahas sejarah kodifikasi Al-Quran mulai dari zaman Nabi Muhammad SAW hingga Khalifah Usman bin Affan. Pada zaman Nabi, Al-Quran ditulis dan dihafal oleh para sahabat. Di bawah Abu Bakar, Zaid bin Tsabit mengumpulkan naskah Al-Quran. Di bawah Umar, Al-Quran disebarkan ke wilayah baru. Di bawah Usman, Al-Quran disatukan dan disalin untuk mencegah perbedaan
Pada zaman awal, Al-Quran ditulis dan dihafal oleh para sahabat. Pada zaman Abu Bakar, Al-Quran dikumpulkan dalam satu mashaf setelah penghafal meninggal dunia. Pada zaman Uthman, naskhah Al-Quran disalin untuk menghapuskan perbezaan bacaan.
Dokumen tersebut membahas tentang ilmu-ilmu Alquran yang mencakup bidang-bidang seperti tafsir, penurunan wahyu, pengumpulan, penulisan, pembagian surah dan ayat, serta teknik-teknik bahasa Alquran. Dibahas pula proses penurunan wahyu, pengumpulan Alquran di bawah kepemimpinan Abu Bakar dan Utsman, serta pembagian Alquran menjadi surah-surah Makki dan Madani
Dokumen tersebut membahas mengenai pengertian dan bidang studi Ulum al-Quran, yang meliputi pembelajaran tentang sejarah penurunan, kompilasi, bacaan, dan aspek-aspek lain yang berkaitan dengan al-Quran. Ia juga menjelaskan perkembangan Ulum al-Quran sejak zaman Nabi Muhammad SAW hingga abad-abad berikutnya.
Sejarah Penulisan dan Pembukuan al-Quran zaman SahabatNoor Aziah Mamat
Dokumen ini membahas sejarah pengumpulan Al-Quran sejak zaman Rasulullah SAW hingga zaman Saidina Uthman. Ia menjelaskan bagaimana Saidina Abu Bakar menugaskan Zaid bin Tsabit untuk mengumpulkan Al-Quran berdasarkan hafalan sahabat. Setelah itu, Saidina Uthman membuat salinan mashaf yang disimpan Hafsah dan mengirimkannya ke pusat-pusat Islam untuk mencegah perselisihan bacaan. Sem
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengumpulan Al-Qur'an pada masa Khulafaur Rasyidin, khususnya pada masa Abu Bakar dan Utsman. 2. Pada masa Abu Bakar, Al-Qur'an diumpulkan oleh Zaid bin Sabit atas perintah Abu Bakar untuk mencegah hilangnya ayat-ayat akibat gugurnya banyak hafal Al-Qur'an. 3. Pada masa Utsman, Al-Qur'an disatukan d
Al-Quran merupakan wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad melalui malaikat Jibril dalam bahasa Arab. Ia terdiri dari 114 surah, 30 juzuk, dan 6236 ayat yang diturunkan secara beransur-ansur. Sejarah pemeliharaan Al-Quran dimulai dari zaman Rasulullah SAW dan khulafaurrasyidin di mana para sahabat menghafal dan menulis ayat-ayat Al-Quran. Kemudian di bawah pemerintahan U
1. Dokumen membahas tentang penurunan Al-Quran, baik secara sekaligus maupun berangsur-angsur.
2. Terdapat berbagai pendapat ulama mengenai ayat pertama dan terakhir yang diturunkan serta waktu penurunan Al-Quran secara keseluruhan.
3. Mengetahui sebab-sebab nuzul membantu memahami hikmah hukum-hukum Al-Quran.
Dokumen ini membahas definisi Al-Quran secara etimologi dan istilah, sejarah turunnya Al-Quran secara bertahap, hikmah turunnya secara berangsur-angsur, pengumpulan dan penulisan Al-Quran pada masa Nabi Muhammad SAW, Khulafaur Rasyidin, dan setelahnya.
Ayat Muhkam dan Mutasyabih dalam Al-Quran membahagi ayat-ayat menjadi dua kategori, yaitu ayat yang maknanya jelas dan ayat yang maknanya samar. Ayat Muhkam merupakan inti Al-Quran sedangkan ayat Mutasyabih hanya diketahui maknanya oleh Allah."
1. Al-Qur'an diturunkan secara bertahap selama 22 tahun 2 bulan 22 hari sejak malam 17 Ramadhan tahun 41 Hingga 9 Dzulhijjah tahun 63 H. Proses penurunannya melalui Jibril kepada Nabi Muhammad SAW.
2. Al-Qur'an dipertahankan di masa Nabi SAW melalui penghapalan dan penulisan. Nabi memimpin penghapalan umat dan menugaskan penulis untuk mendokumentasikan ayat
Dokumen tersebut membahas tentang tafsir Al-Quran dan tokoh-tokoh tafsir yang terkenal. Ia menjelaskan bahwa tafsir berarti menjelaskan makna Al-Quran, termasuk arti harfiah dan arti tersembunyi (ta'wil). Kemudian disebutkan beberapa ayat Al-Quran dan hadis Nabi yang terkait dengan ilmu tafsir. Selanjutnya disebutkan tokoh-tokoh salaf yang terkenal dalam bidang tafsir seperti I
Turunnya Al-Quran dilakukan secara bertahap selama 23 tahun untuk menguatkan Rasulullah, menjawab tantangan lawan, dan mempermudah pemahaman umat. Hikmah lainnya adalah penetapan hukum sesuai peristiwa. Contohnya adalah larangan minuman keras yang dilakukan secara bertahap.
Al-Quran merupakan sumber utama tamadun Islam. Ia terdiri dari 114 surah yang turun secara berperingkat selama 23 tahun kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril. Al-Quran memiliki berbagai keistimewaan seperti terpelihara hingga kini dan sesuai untuk semua masa.
Proses penurunan dan pemeliharaan Al-Quran dibahas dalam makalah ini, mulai dari pengertian Nuzulul Quran, sejarah turunnya Al-Quran secara bertahap kepada Nabi Muhammad, dan upaya pemeliharaan Al-Quran pada masa Nabi beserta khulafaur rasyidin dan generasi berikutnya hingga dicetak pada abad ke-16.
1. Dokumen ini membahas tentang wahyu dan penurunan Al-Quran, termasuk definisi wahyu, cara penurunan wahyu kepada para nabi, tokoh-tokoh penulis wahyu, dan proses pengumpulan dan pembukuan Al-Quran.
2. Al-Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW baik secara langsung maupun melalui perantaraan malaikat Jibril, dan kemudian dikumpulkan menjadi satu mushaf di bawah pimpin
Al-Quran Al-Karim memperkenalkan dirinya dengan berbagai ciri dan sifat. Salah satu di antaranya adalah bahwa ia merupakan kitab yang keotentikannya dijamin oleh Allah, dan ia adalah kitab yang selalu dipelihara.
1) Dokumen tersebut membahas tentang pengertian Al-Quran, sejarah penurunan dan pengumpulan Al-Quran, serta beberapa karakteristik utama Al-Quran seperti bahwa Al-Quran diturunkan bukan untuk menyusahkan manusia.
1) Dokumen tersebut membahas tentang proses pengumpulan Al-Qur'an pada masa Nabi Muhammad, Abu Bakar, dan Utsman. 2) Pada masa Nabi, Al-Qur'an dikumpulkan secara lisan dan tertulis. 3) Pada masa Abu Bakar, banyak hafidz gugur dalam perang sehingga dilakukan pengumpulan Al-Qur'an secara resmi.
Dokumen tersebut membahas tentang pengenalan Al-Quran pada pendidikan sekolah rendah, termasuk resam Uthmani, jenis-jenis bacaan Al-Quran, dan adab berinteraksi dengan Al-Quran. Dokumen ini menjelaskan sejarah pengumpulan dan penulisan Al-Quran sejak zaman Nabi Muhammad hingga zaman Khalifah Utsman, serta kelebihan menggunakan resam Utsmani.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
3. Kelompok 5
Anggota Kelompok :
1. Ainun Farichah (03)
2. Azmil Mufidah (08)
3. Diana Nova P. (09)
4. Fahira Nadiva (13)
5. Firdaus Ahmad (14)
6. M. Fajrul Falah (23)
5. Cara Al-Quran Diturunkan Kepada
Nabi SAW
Hati
Jibril memasukkan ke dalam hati Baginda dalam keadaan Baginda tidak melihat apa-apa,
hanya Baginda berasa bahawa wahyu itu berada dalam hatinya.
Pengucapan
Malaikat memperlihatkan dirinya sebagai seorang lelaki dengan mengucapkan ayat kepada
Baginda sehingga Baginda benar-benar dapat menghafaz ayat yang diturunkan itu.
Bunyi
Wahyu datang kepadanya berserta bunyi loceng. Ini adalah cara yang paling berat dihadapi
oleh Baginda sehingga keadaan baginda sangat panas walaupun ketika itu cuaca sangat
sejuk.
Datangnya Jibril
Jibril memperlihatkan dirinya yang sebenar sepertimana yang dialami oleh Baginda sewaktu
turunnya ayat surah al-Muzammil.
7. Sejarah Pengumpulan Dan
Pembukuan Al-Quran
Setiap ayat yang dibawa oleh Jibril dihafaz oleh
Nabi SAW kemudian baru dibacakan kepada sahabat.
Nabi saw menghafaznya betul-betul bimbang jika
tertinggal perkataan tertentu atau huruf tertentu.
Baginda mengulangi bacaan ketika Qiamullail (bangun
malam) dan solat. Setiap tahun sekali Nabi SAW
ditasmi (mendengar dan membetulkan) bacaannya
oleh Jibril (Angel Gabriel) dalam bulan Ramadan
secara bertadarus. Listen more ...
8. Penulis Wahyu
Pada masa sama, Nabi SAW melantik beberapa
sahabat sebagai penulis wahyu. Mereka menulisnya
sebagai salah satu teori pembelajaran berkesan setiap kali
wahyu turun sebagai tambahan dalam hafalan supaya tidak
hilang begitu saja. Di antara penulis itu ialah empat
Khulafa’ Ar-Rasyidin, Muawiyah bin Abu Sufian, Khalid bin
al-Walid, Ubai bin Kaab dan Zaid bin Thabit. Penulisan pada
waktu itu hanya dibuat diatas kulit kayu, batuan, kulit
haiwan dan kain-kain sahaja berikutan kertas belum
diketemukan. Pada masa itu iaitu sewaktu Rasulullah SAW
masih hidup, ayat al-Quran tidak dihimpunkan dalam satu
mashaf (teks lengkap yang berbuku).
9. Faktor-faktor Al-Quran tidak dihimpunkan
dalam satu mushaf pada masa Rosulullah
1. Tidak ada faktor yang membolehkan untuk dikumpul satu
mashaf daripada kemudahan penulisan, sedangkan
sewaktu itu ada ramai huffaz (penghafal Al-Quran) dan
qurra’ (pembaca Al-Quran).
2. Ada di antara ayat yang diturunkan itu nasikh dan
mansukh (hukum atau ayat yang bertukar disebabkan
perkara tertentu).
3. Ayat al-Quran tidak diturunkan sekali gus, tetapi
beransur-ansur.
4. Setiap ayat yang turun adalah atas satu-satu faktor,
sebab dan peristiwa.
10. Zaman Khalifah
Pada zaman Saidina Abu Bakar menjadi khalifah ramai huffaz mati dalam
peperangan Yamamah iaitu hampir 70 orang. Lalu Saidina Umar mencadangkan kepada
Saidina Abu Bakar supaya dihimpunkan helaian ayat-ayat Al-Quran yang ditulis
berasingan sebelumnya kerana bimbang akan kehilangannya dengan sebab kematian
huffaz dan qurra’. Pada mulanya beliau ragu-ragu kerana Nabi SAW tidak pernah
melakukannya dan takut seandainya berlaku perubahan ayat atau pertukaran ayat al-
Quran. Selepas dibincang dengan teliti, atas alasan maslahah dan menyedari bahawa ia
adalah satu wasilah yang paling agung untuk memudahkan menghafaznya serta
mengelakkan daripada hilang dan luput, maka Saidina Abu Bakar bersetuju untuk
dikumpulkan ayat al-Quran itu. Maka dipanggil beberapa huffaz dan penulis wahyu
zaman Nabi saw yang masih hidup antaranya Zaid bin Thabit bagi meneruskan usaha
penulisan al-Quran. Al-Quran kemudian ditulis oleh Zaid hasil pengumpulan daripada
lembaran yang ada dan akhirnya diikat kemas, tersusun turutan ayatnya sebagaimana
yang ditetapkan oleh Rasulallah SAW.
12. Lanjutan...
Mashaf ini diserahkan kemudiannya kepada Saidina Abu Bakar. Selepas
kewafatannya, diserahkan pula kepada Saidina Umar al-Khattab. Selepas beliau wafat,
mashaf itu dipindahkan ke rumah Hafsah, isteri Rasulullah SAW yang juga anak Saidina
Umar sehingga ke saat pengumpulan dan penyusunan Al-Quran pada zaman Khalifah
Uthman. Apabila berlaku pertentangan dari sudut bacaan ayat Al-Quran (disebabkan
kemunculan ilmu Qiraat yang telah diizinkan Nabi Muhammad sebelumnya), ia akhirnya
memaksa kepada tindakan Khalifah Uthman untuk membukukan Al-Quran. Maka
dibentuk satu jawatankuasa penyelaras dalam usaha membukukannya. Listen more ...
14. Lanjutan ...
Mashaf Uthmani yang asli yang dipegang oleh Khalifah Uthman sendiri
serta 2 buah kitab yang disalin darinya sebenarnya ditulis dan disalin mengikut
ejaan dan sebutan Arab Quraisy yang tepat mengikut bacaan Nabi Muhammad
selaku seorang yang berbangsa Arab Quraisy. Ini dapat dibuktikan dengan
penulisan dan pembarisan ayat-ayat Al-Quran mashaf Uthmani itu sendiri yang
diriwayatkan oleh Hafs bin Sulaiman ibn Mughairah Al-Asadi Al-Kufi menurut
bacaan Asim bin Abi Najud Al-Kufi At-Taabie daripada Abi AbdilRahman
Abdillah bin Habibi Sulami daripada Uthman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Zaid
bin Sabith dan Ubai bin Kaab dan akhirnya daripada Muhammad bin Abdullah
(Nabi SAW). Listen more ...