SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
TUGAS BAHASA INDONESIA 
UNSUR INTRINSIK & EKSTRINSIK 
CERPEN 
DISUSUN OLEH : 
Khairunnisa Fajriyanti 
XI MIA C
Mawar Biru Untuk Novia 
Oleh : Ahmadun Y Herfanda
Udara seperti membeku di Adelweis Room, sebuah kamar rawat 
inap, di RS Fatmawati, Jakarta Selatan. Dan, di tempat tidur yang 
serba putih, Novia terbaring beku dalam waktu yang juga membeku. 
Ia tidak berani menghitung lagi berapa kali jarum jam di ruangan itu 
melewati angka dua belas, makin mendekati ajal yang bakal 
menjemputnya. 
Dokter telah memprediksi usianya tinggal sekitar sebulan karena 
leukimia yang akut, dan satu-satunya yang ia tunggu dari kekasihnya 
adalah sekuntum mawar biru. Ya, mawar biru. Bukan mawar merah 
atau putih. Dan, hanya sekuntum, bukan seikat atau sekeranjang. 
Tapi, adakah mawar berwarna biru? Sang kekasih, Norhuda, 
sebenarnya tidak yakin. Yang pernah ia lihat adalah mawar merah, 
putih, atau kuning. Ketiganya tumbuh dan berbunga lebat di halaman 
rumahnya. Tapi, mawar biru? Ia tidak yakin. Bunga berwarna biru 
yang pernah ia lihat hanya anggrek bulan dan anyelir. Itupun bukan 
persis biru, tapi keunguan. 
“Apa kau yakin ada mawar berwarna biru, Sayang?” 
“Aku yakin. Aku pernah melihatnya.” 
“Bukan dalam mimpi?” 
“Bukan. Di sebuah taman. Tapi, aku lupa taman itu. Rasa-rasanya di
Norhuda terdiam. Dari bola matanya terpancar keraguan, 
dan itu ditangkap oleh Novia. 
“Carilah, Sayang. Jangan ragu-ragu. Hanya itu yang aku pinta 
darimu, sebagai permintaan terakhirku. Carilah dengan rasa 
cinta.” Novia berusaha meyakinkan. 
Maka, dengan rasa cinta, berangkatlah Norhuda mencari 
sekuntum mawar biru permintaan kekasihnya itu. Ia langsung 
menuju taman-taman kota Jakarta, dan menyelusuri seluruh 
sudutnya. Tidak menemukannya di sana, ia pun menyelusuri 
semua taman milik para penjual tanaman hias dan toko bunga. 
Bahkan ia juga keluar masuk kampung dan kompleks 
perumahan serta real estate , memeriksa tiap halaman rumah 
dan taman-taman di sana. Berhari-hari ia bertanya-tanya ke 
sana kemari, mencari mawar berwarna biru. 
“Bunga mawar berwarna biru adanya di mana ya? Aku sedang 
membutuhkannya!” tanyanya pada seorang mahasiswa IPB, kawan 
kenalnya. 
“Ah, ada-ada saja kamu. Biar kamu cari sampai ke ujung dunia pun 
enggak bakal ada.”
“Tapi, Novia pernah melihatnya.” 
“Bunga kertas kali!” 
“Jangan bercanda! Ini serius. Usia dia tinggal dua minggu lagi. Hanya 
sekuntum mawar biru yang dia minta dariku untuk dibawa mati.” 
“Kalau memang tidak ada harus bilang bagaimana?” 
Norhuda lemas mendengar jawaban itu. Ia sadar, siapa pun tidak 
akan dapat menemukan sesuatu yang tidak pernah ada, kecuali jika 
Tuhan tiba-tiba menciptakannya. Tapi bagaimana ia harus meyakinkan 
Novia bahwa mawar itu memang tidak ada, selain dalam mimpi. Jangan-jangan 
ia memang melihatnya hanya dalam mimpi? 
* * * 
Norhuda duduk tercenung di bangku taman, di salah satu sudut 
Taman Monas. Ia menyapukan lagi pandangannya ke seluruh sudut 
taman itu – pekerjaan yang sudah dia ulang-ulang sampai bosan. Ia 
masih berharap dapat menemukan mawar biru di sana, atau sebuah 
keajaiban yang bisa memunculkan sekuntum mawar biru di tengah 
hamparan rumput taman itu. “Bukankah Tuhan memiliki kekuatan kun 
fayakun ? Kalau Tuhan berkata ‘jadi!’ maka ‘jadilah’. Ya, kenapa aku 
tidak berdoa, memohon padaNya saja?” pikirnya.
“Ya Allah, dengan kekuatan kun fa yakun- Mu , mekarkanlah 
sekuntum mawar biru di depanku saat ini juga,” teriak Norhuda 
tiba-tiba, sambil berdiri, menadahkan tangan dan mendongak ke 
langit. 
Tak lama kemudian ada seorang lelaki tua jembel, dengan 
kaus robek-robek dan celana lusuh, mendekatinya dan duduk di 
sebelahnya. Bau bacin langsung menusuk hidung Norhuda dan 
membuatnya mau muntah. Gembel ini pasti tak pernah mandi, 
pikirnya. Norhuda mengangkat pantatnya, bermaksud segera 
pindah ke bangku lain. Tapi, orang tua itu tiba-tiba bersuara 
parau: 
“Maaf, Nak. Bolehkah saya minta tolong?” 
“Minta tolong apa, Pak?” 
“Rumah Bapak di seberang sana . Bapak tidak berani 
menyeberang sendiri. Takut tersesat. Ugh ugh ugh.” 
Orang tua, yang ternyata tuna netra, itu batuk-batuk dan 
meludah sembarangan. Norhuda makin jijik saja.
“Kota ini betul-betul seperti hutan, menyesatkan. 
Banyak binatang buasnya. Harimau, buaya, badak, ular 
berbisa, tikus busuk, kadal, bunglon, kecoa, semua ada 
di sini. Kau harus hati-hati, Nak, agar tidak jadi korban 
mereka.” 
“Bapak mau pulang sekarang?” 
“Ya ya, Nak. Diantar sampai rumah ya?” 
Norhuda pusing juga. Mencari bunga mawar biru 
belum ketemu, tiba-tiba kini ada orang tua jembel minta 
diantar pulang. Sampai rumahnya pula. Dan selama itu 
ia harus menahan muntah karena bau bacin lelaki tua 
itu. Meski hatinya agak berat, Norhuda terpaksa 
menuntun lelaki tuna netra itu. Ia harus sering-sering 
menahan nafas untuk menolak bau bacin tubuh lelaki 
tua itu.
“Bapak tinggal di kampung apa?” 
“Di kampung seberang.” 
“Aduh…. Bapak tadi naik apa ke sini?” 
“Kereta api listrik. Tadi Bapak naik dari Bogor , mau pulang, 
tapi kebablasan sampai sini. Jadi, tolong diantar ya, Nak. Bapak 
takut kebablasan lagi.” 
Norhuda terpaksa mengantar orang tua tuna netra itu, 
dengan naik KRL dari stasiun Gambir. Begitu naik ke dalam 
gerbong, lelaki gembel itu langsung mempraktikkan profesinya, 
mengemis, dan Norhuda dipaksa menuntunnya dari 
penumpang ke penumpang. Maka, jadilah dia pengemis 
bersama tuna netra itu, dengan menahan rasa malu dan cemas 
kalau-kalau kepergok kawannya 
“Maaf ya, Nak. Bapak hanya bisa meminta-minta seperti ini 
untuk menyambung hidup. Tapi, Bapak rasa ini lebih baik dari 
pada jadi maling atau koruptor. Dulu Bapak pernah jadi tukang 
pijat. Tapi sekarang tidak laku lagi, karena sudah terlalu tua,” 
kilah lelaki gembel itu. 
***
*** 
Turun dari KRL di Stasiun Lenteng Agung, hari sudah 
sore. Lelaki tua itu mengajak Norhuda menyeberang ke arah 
timur, kemudian mengajak menyusuri sebuah gang. Tiap 
ditanya rumahnya di sebelah mana, di gang apa, RT berapa 
dan RW berapa, lelaki tua itu selalu menunjuk ke timur, 
hingga keduanya sampai di tepi Kali Ciliwung. Pada saat 
itulah, tanpa sengaja, Norhuda melihat segerumbul tanaman 
dengan bunga-bunga berwarna biru tumbuh di pinggir 
sebuah hamparan rerumputan. 
“Sebentar, Pak, saya membutuhkan bunga itu.” 
Norhuda bergegas ke tanaman bunga itu, dan betul, 
bunga mawar biru, yang tumbuh liar di tepi hamparan 
rerumputan di pinggir jalan setapak yang menyusuri lereng 
Kali Ciliwung. Dia langsung berjongkok dan dengan penuh 
suka cita memetik beberapa kuntum, serta mencium-ciumnya 
dengan penuh gairah. Harum bunga itu begitu 
menyengat, seperti bau parfum yang mahal. Saat itulah, 
tiba-tiba terdengar suara parau lelaki tua yang tadi 
bersamanya dari arah belakangnya: 
“Nak, ini uangmu. Saya taruh di sini ya. Saya pamit dulu.”
Norhuda langsung berpaling ke arah suara itu. Tapi tak ada 
siapa-siapa, kecuali sebuah kantong kain lusuh teronggok persis 
di belakangnya. Dengan matanya, Norhuda mencari-cari lelaki 
tua itu di tiap sudut jalan dan tepi kali, tapi tidak menemukannya. 
Aneh, lelaki itu raib begitu saja, pikirnya. 
Norhuda merasa sedikit takut. Pikirannya menebak-nebak 
siapa lelaki gembel yang membawanya ke tempat itu dan raib 
begitu saja. Malaikatkah dia? Jin? Atau Nabi Hidir? Ia pernah 
mendengar kisah tentang Nabi Hidir yang konon hidup di 
sepanjang sungai dan suka menyamar menjadi lelaki gembel. 
Norhuda merinding memikirkannya. 
*** 
Setelah mawar biru ada di tangannya, satu-satunya yang 
terpikir oleh Norhuda adalah segera membawanya kepada 
kekasihnya, Novia, yang sedang sekarat di RS Fatmawati. Ia 
sangaja memilih taksi untuk meluncur cepat ke sana . 
Di Adelweis Room, Novia sudah koma. Tangannya diinfus 
darah merah, hidungnya ditutup masker oksigen. Matanya 
terpejam dengan rona wajah pucat pasi. Ayah dan ibu sang gadis 
duduk di dekatnya dengan wajah cemas.
Dengan perasaan cemas pula Norhuda mendekati Novia 
dan berbisik di telinganya, “Novia, kau dengar aku. Aku sudah 
menemukan mawar biru yang kau tunggu. Ini aku bawakan 
untukmu.” 
Tiba-tiba gadis itu membuka matanya, dan pelan-pelan 
tangannya bergerak, membuka masker oksigen dari hidungnya. 
“Mana bunga itu, Sayang,” katanya lirih. 
“Ini.” 
Dengan tangan kanannya Novia meraih bunga itu, lalu 
menempelkan ke hidungnya dan menyedot harumnya dengan 
penuh gairah. Pelan-pelan rona wajahnya menjadi segar. 
“Bunga ini akan menyembuhkanku. Ini bunga yang kulihat 
dalam mimpi. Ini pasti bunga dari surga. Syukurlah, kau dapat 
menemukannya. Aku akan memakannya.” 
Novia benar-benar memakan bunga itu, helai demi helai 
kelopaknya. Sesaat kemudian, dengan bibir menyunggingkan 
senyum, pelan-pelan ia memejamkan matanya. Ia tertidur 
dengan mendekap sekuntum mawar biru yang tersisa.
UNSUR INTRINSIK CERPEN 
TEMA 
Keiinginan seorang wanita yang 
menderita leukimia untuk 
mendapatkan mawar biru.
UNSUR INTRINSIK CERPEN 
TOKOH 
• Novia 
• Norhuda 
• Lelaki Tua Gembel 
• Mahasiswa
UNSUR INTRINSIK CERPEN 
WATAK 
Novia : Lembut, Optimis 
Norhuda : Peduli, bertanggung jawab, 
kurang sopan, pantang 
menyerah. 
Lelaki Tua : Sopan, baik, bijaksana. 
Mahasiswa :Pesimis, keras kepala.
UNSUR INTRINSIK CERPEN 
LATAR 
Tempat : 
Adelweis Room (kamar rawat inap 
RS Fatmawati) 
Taman MONAS 
KRL Stasiun Lenteng Agung 
Tepi kali Ciliwung
UNSUR INTRINSIK CERPEN 
LATAR 
Waktu : 
Sore hari di Stasiun Lenteng Agung 
Dua minggu setelah permintaan 
Novia pada Norhuda
UNSUR INTRINSIK CERPEN 
LATAR 
Suasana: 
Mengharukan (Norhuda yang 
berjuang untuk mencari apa yang 
menjadi permintaan terakhir 
kekasihnya) 
Menyedihkan (Novia yang berjuang 
bertahan hidup dari penyakitnya) 
Misterius (Lelaki tua gembel datang 
dan pergi dengan tiba-tiba)
UNSUR INTRINSIK CERPEN 
ALUR 
Maju (perjalanan Norhuda mencarikan 
Novia sekuntum mawar biru)
UNSUR INTRINSIK CERPEN 
SUDUT PANDANG 
Orang ketiga serba tahu.
UNSUR INTRINSIK CERPEN 
AMANAT 
Jangan menyerah untuk melakukan 
sesuatu meskipun kemungkinan 
untuk berhasil sangat kecil.
UNSUR EKSTRINSIK CERPEN 
• Nilai Moral 
Perbuatan baik akan dibalas oleh 
kebaikan, seperti perbuatan Norhuda 
yang mengantar si Lelaki Tua tunanetra 
untuk pulang ke rumahnya, dan dibalas 
dengan diberi petunjuk untuk 
menemukan bunga mawar biru yang 
sudah lama ia cari.
UNSUR EKSTRINSIK CERPEN 
• Nilai Keagamaan 
Seperti yang dikutip pada monolog berikut: 
“Bukankah Tuhan memiliki kekuatan 
kun fayakun ? Kalau Tuhan berkata ‘jadi!’ 
maka ‘jadilah’. Ya, kenapa aku tidak 
berdoa, memohon padaNya saja?” 
pikirnya. 
“Ya Allah, dengan kekuatan kun fa 
yakun- Mu , mekarkanlah sekuntum mawar 
biru di depanku saat ini juga,” teriak 
Norhuda tiba-tiba, sambil berdiri, 
menadahkan tangan dan mendongak ke
UNSUR EKSTRINSIK CERPEN 
• Nilai Sosial 
Perjuangan Norhuda yang berusaha 
memenuhi keinginan kekasihnya yang 
di ambang maut, meskipun tahu 
permintaan tersebut agak mustahil 
dikabulkan.
UNSUR EKSTRINSIK CERPEN 
• Nilai Budaya 
Saling tolong menolong antara 
Norhuda dengan si Lelaki Tua biarpun 
Norhuda agak berat hati dengan 
penampilan lelaki yang gembel dan 
lusuh itu.

More Related Content

What's hot

Karya ilmiah pergaulan bebas di kalangan remaja
Karya ilmiah pergaulan bebas di kalangan remajaKarya ilmiah pergaulan bebas di kalangan remaja
Karya ilmiah pergaulan bebas di kalangan remajaOperator Warnet Vast Raha
 
Cerpen Tentang Sebuah Perbedaan
Cerpen Tentang Sebuah PerbedaanCerpen Tentang Sebuah Perbedaan
Cerpen Tentang Sebuah PerbedaanIrfan Rosyidin
 
Naskah Sidang BPUPKI Lengkap
Naskah Sidang BPUPKI LengkapNaskah Sidang BPUPKI Lengkap
Naskah Sidang BPUPKI LengkapFahmi Rifaldi
 
dongeng cerita bahasa inggris Narrative text Cinderella
dongeng cerita bahasa inggris Narrative text Cinderella dongeng cerita bahasa inggris Narrative text Cinderella
dongeng cerita bahasa inggris Narrative text Cinderella Agoeng R Aiueo
 
CERITA PENDEK PENGALAMAN PRIBADI BAHASA INDONESIA
CERITA PENDEK PENGALAMAN PRIBADI BAHASA INDONESIACERITA PENDEK PENGALAMAN PRIBADI BAHASA INDONESIA
CERITA PENDEK PENGALAMAN PRIBADI BAHASA INDONESIAYohanesHendyW
 
Kebijakan Pemerintahan Gusdur
Kebijakan Pemerintahan GusdurKebijakan Pemerintahan Gusdur
Kebijakan Pemerintahan GusdurMuhamad Yogi
 
Biodata para wali songo singkat dan lengkap
Biodata para wali songo singkat dan lengkapBiodata para wali songo singkat dan lengkap
Biodata para wali songo singkat dan lengkapAry Fatmawan
 
Takabur (teks drama agama islam)
Takabur (teks drama agama islam)Takabur (teks drama agama islam)
Takabur (teks drama agama islam)Azizahluthfi
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitianEndah Aibara
 
Makalah masuknya budaya india ke indonesia
Makalah masuknya budaya india ke indonesiaMakalah masuknya budaya india ke indonesia
Makalah masuknya budaya india ke indonesiaSeptian Muna Barakati
 
Tugas sosiologi (kenakalan remaja) untuk mata pelajaran Sosiologi SMA
Tugas sosiologi (kenakalan remaja) untuk mata pelajaran Sosiologi SMATugas sosiologi (kenakalan remaja) untuk mata pelajaran Sosiologi SMA
Tugas sosiologi (kenakalan remaja) untuk mata pelajaran Sosiologi SMAAgnes Yodo
 
Proposal Makanan Tradisional Berbahan Dasar Nabati
Proposal Makanan Tradisional Berbahan Dasar Nabati Proposal Makanan Tradisional Berbahan Dasar Nabati
Proposal Makanan Tradisional Berbahan Dasar Nabati NaufalNasrullah3
 
Cerita rakyat bahasa jawa, Keong Mas, Jaka Tarub, Rawa Pening
Cerita rakyat bahasa jawa, Keong Mas, Jaka Tarub, Rawa PeningCerita rakyat bahasa jawa, Keong Mas, Jaka Tarub, Rawa Pening
Cerita rakyat bahasa jawa, Keong Mas, Jaka Tarub, Rawa PeningAgoeng R Aiueo
 
CERPEN SUDUT PANDANG KETIGA "JIKA KAU SAHABAT"
CERPEN SUDUT PANDANG KETIGA "JIKA KAU SAHABAT"CERPEN SUDUT PANDANG KETIGA "JIKA KAU SAHABAT"
CERPEN SUDUT PANDANG KETIGA "JIKA KAU SAHABAT"Nur Widdya Kurniati
 
Naskah drama 5 orang tema persahabatan
Naskah drama 5 orang tema persahabatanNaskah drama 5 orang tema persahabatan
Naskah drama 5 orang tema persahabatanWarnet Raha
 

What's hot (20)

Karya ilmiah pergaulan bebas di kalangan remaja
Karya ilmiah pergaulan bebas di kalangan remajaKarya ilmiah pergaulan bebas di kalangan remaja
Karya ilmiah pergaulan bebas di kalangan remaja
 
Cerpen Tentang Sebuah Perbedaan
Cerpen Tentang Sebuah PerbedaanCerpen Tentang Sebuah Perbedaan
Cerpen Tentang Sebuah Perbedaan
 
Naskah Sidang BPUPKI Lengkap
Naskah Sidang BPUPKI LengkapNaskah Sidang BPUPKI Lengkap
Naskah Sidang BPUPKI Lengkap
 
Mangle 2469
Mangle 2469Mangle 2469
Mangle 2469
 
dongeng cerita bahasa inggris Narrative text Cinderella
dongeng cerita bahasa inggris Narrative text Cinderella dongeng cerita bahasa inggris Narrative text Cinderella
dongeng cerita bahasa inggris Narrative text Cinderella
 
Naskah drama munafik
Naskah drama munafikNaskah drama munafik
Naskah drama munafik
 
CERITA PENDEK PENGALAMAN PRIBADI BAHASA INDONESIA
CERITA PENDEK PENGALAMAN PRIBADI BAHASA INDONESIACERITA PENDEK PENGALAMAN PRIBADI BAHASA INDONESIA
CERITA PENDEK PENGALAMAN PRIBADI BAHASA INDONESIA
 
20 Resensi Novel
20 Resensi Novel20 Resensi Novel
20 Resensi Novel
 
Kebijakan Pemerintahan Gusdur
Kebijakan Pemerintahan GusdurKebijakan Pemerintahan Gusdur
Kebijakan Pemerintahan Gusdur
 
Biodata para wali songo singkat dan lengkap
Biodata para wali songo singkat dan lengkapBiodata para wali songo singkat dan lengkap
Biodata para wali songo singkat dan lengkap
 
Takabur (teks drama agama islam)
Takabur (teks drama agama islam)Takabur (teks drama agama islam)
Takabur (teks drama agama islam)
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitian
 
Makalah masuknya budaya india ke indonesia
Makalah masuknya budaya india ke indonesiaMakalah masuknya budaya india ke indonesia
Makalah masuknya budaya india ke indonesia
 
Cerpen karya keke
Cerpen  karya keke Cerpen  karya keke
Cerpen karya keke
 
Tugas sosiologi (kenakalan remaja) untuk mata pelajaran Sosiologi SMA
Tugas sosiologi (kenakalan remaja) untuk mata pelajaran Sosiologi SMATugas sosiologi (kenakalan remaja) untuk mata pelajaran Sosiologi SMA
Tugas sosiologi (kenakalan remaja) untuk mata pelajaran Sosiologi SMA
 
Proposal Makanan Tradisional Berbahan Dasar Nabati
Proposal Makanan Tradisional Berbahan Dasar Nabati Proposal Makanan Tradisional Berbahan Dasar Nabati
Proposal Makanan Tradisional Berbahan Dasar Nabati
 
Cerita rakyat bahasa jawa, Keong Mas, Jaka Tarub, Rawa Pening
Cerita rakyat bahasa jawa, Keong Mas, Jaka Tarub, Rawa PeningCerita rakyat bahasa jawa, Keong Mas, Jaka Tarub, Rawa Pening
Cerita rakyat bahasa jawa, Keong Mas, Jaka Tarub, Rawa Pening
 
CERPEN SUDUT PANDANG KETIGA "JIKA KAU SAHABAT"
CERPEN SUDUT PANDANG KETIGA "JIKA KAU SAHABAT"CERPEN SUDUT PANDANG KETIGA "JIKA KAU SAHABAT"
CERPEN SUDUT PANDANG KETIGA "JIKA KAU SAHABAT"
 
Proposal penelitian tanaman tomat
Proposal penelitian tanaman tomatProposal penelitian tanaman tomat
Proposal penelitian tanaman tomat
 
Naskah drama 5 orang tema persahabatan
Naskah drama 5 orang tema persahabatanNaskah drama 5 orang tema persahabatan
Naskah drama 5 orang tema persahabatan
 

Viewers also liked

Analisis Unsur Intrinsik dan ekstrinsik cerpen beserta contoh
Analisis Unsur Intrinsik dan ekstrinsik cerpen beserta contohAnalisis Unsur Intrinsik dan ekstrinsik cerpen beserta contoh
Analisis Unsur Intrinsik dan ekstrinsik cerpen beserta contohArini Yuliani
 
cerpen si alhamdulillah
cerpen si alhamdulillahcerpen si alhamdulillah
cerpen si alhamdulillahAminun Asykur
 
Unsur intrinsik cerpen
Unsur  intrinsik cerpenUnsur  intrinsik cerpen
Unsur intrinsik cerpenDelina Rahayu
 
Unsur intrinsik cerpen
Unsur intrinsik cerpenUnsur intrinsik cerpen
Unsur intrinsik cerpenMarina Dhewiy
 
Cerpen Robohnya Surau Kami, strukturnya, majas dan kata-kata sulit
Cerpen Robohnya Surau Kami, strukturnya, majas dan kata-kata sulitCerpen Robohnya Surau Kami, strukturnya, majas dan kata-kata sulit
Cerpen Robohnya Surau Kami, strukturnya, majas dan kata-kata sulitdaniasasqia
 
4 cerpen dan resensi
4 cerpen dan resensi4 cerpen dan resensi
4 cerpen dan resensibuwarnisutopo
 
Unsur ekstrinsik dan intrinsik sastra(Kelas X) ppt
 Unsur ekstrinsik dan intrinsik sastra(Kelas X) ppt Unsur ekstrinsik dan intrinsik sastra(Kelas X) ppt
Unsur ekstrinsik dan intrinsik sastra(Kelas X) pptendrazaoldyeck
 
Motif Tokoh Dalam Cerita Rakyat Madura "Ke'lesap"
Motif Tokoh Dalam Cerita Rakyat Madura "Ke'lesap"Motif Tokoh Dalam Cerita Rakyat Madura "Ke'lesap"
Motif Tokoh Dalam Cerita Rakyat Madura "Ke'lesap"Oki Feri Juniawan
 
Resensi Novel Hafalan Shalat Delisa By Widya Nugraha
Resensi Novel Hafalan Shalat Delisa By Widya NugrahaResensi Novel Hafalan Shalat Delisa By Widya Nugraha
Resensi Novel Hafalan Shalat Delisa By Widya NugrahaSabrianah Badaruddin
 
Unsur unsur intrinsik bahasa indonesia 1
Unsur unsur intrinsik bahasa indonesia 1Unsur unsur intrinsik bahasa indonesia 1
Unsur unsur intrinsik bahasa indonesia 1Zafira Tyas
 
Modul Matematika SMP KK E
Modul Matematika SMP KK EModul Matematika SMP KK E
Modul Matematika SMP KK EEdris Zahroini
 
Analisis strukutural cerpen cermin, api, cermin, sunyi karya trianito triwik...
Analisis strukutural cerpen cermin, api, cermin, sunyi  karya trianito triwik...Analisis strukutural cerpen cermin, api, cermin, sunyi  karya trianito triwik...
Analisis strukutural cerpen cermin, api, cermin, sunyi karya trianito triwik...Nofianita Wahyuni
 
Tugas bahasa indonesia hikayat patani (kelompok 6)
Tugas bahasa indonesia   hikayat patani (kelompok 6)Tugas bahasa indonesia   hikayat patani (kelompok 6)
Tugas bahasa indonesia hikayat patani (kelompok 6)Asni Askariawati
 
Sungai - SERSAN KASIM
Sungai - SERSAN KASIMSungai - SERSAN KASIM
Sungai - SERSAN KASIMDelia Rizky
 
Struktur dan analisis Cerpen B.Ind Sulaiman Pergi ke Tanjung Cina - SMA 1 Sem...
Struktur dan analisis Cerpen B.Ind Sulaiman Pergi ke Tanjung Cina - SMA 1 Sem...Struktur dan analisis Cerpen B.Ind Sulaiman Pergi ke Tanjung Cina - SMA 1 Sem...
Struktur dan analisis Cerpen B.Ind Sulaiman Pergi ke Tanjung Cina - SMA 1 Sem...CHRISTOPHER WIDYANTA
 
Matematika XI IPA Semester Genap 2012
Matematika XI IPA Semester Genap 2012Matematika XI IPA Semester Genap 2012
Matematika XI IPA Semester Genap 2012Alfi Uswatul Husna
 

Viewers also liked (20)

Analisis Unsur Intrinsik dan ekstrinsik cerpen beserta contoh
Analisis Unsur Intrinsik dan ekstrinsik cerpen beserta contohAnalisis Unsur Intrinsik dan ekstrinsik cerpen beserta contoh
Analisis Unsur Intrinsik dan ekstrinsik cerpen beserta contoh
 
cerpen si alhamdulillah
cerpen si alhamdulillahcerpen si alhamdulillah
cerpen si alhamdulillah
 
Unsur intrinsik cerpen
Unsur  intrinsik cerpenUnsur  intrinsik cerpen
Unsur intrinsik cerpen
 
Unsur intrinsik cerpen
Unsur intrinsik cerpenUnsur intrinsik cerpen
Unsur intrinsik cerpen
 
Cerpen Robohnya Surau Kami, strukturnya, majas dan kata-kata sulit
Cerpen Robohnya Surau Kami, strukturnya, majas dan kata-kata sulitCerpen Robohnya Surau Kami, strukturnya, majas dan kata-kata sulit
Cerpen Robohnya Surau Kami, strukturnya, majas dan kata-kata sulit
 
Kelompok 7
Kelompok 7Kelompok 7
Kelompok 7
 
4 cerpen dan resensi
4 cerpen dan resensi4 cerpen dan resensi
4 cerpen dan resensi
 
Unsur ekstrinsik dan intrinsik sastra(Kelas X) ppt
 Unsur ekstrinsik dan intrinsik sastra(Kelas X) ppt Unsur ekstrinsik dan intrinsik sastra(Kelas X) ppt
Unsur ekstrinsik dan intrinsik sastra(Kelas X) ppt
 
Ppt opi
Ppt opiPpt opi
Ppt opi
 
Bahasa indonesia
Bahasa indonesiaBahasa indonesia
Bahasa indonesia
 
Unsur intrinsik
Unsur intrinsikUnsur intrinsik
Unsur intrinsik
 
Motif Tokoh Dalam Cerita Rakyat Madura "Ke'lesap"
Motif Tokoh Dalam Cerita Rakyat Madura "Ke'lesap"Motif Tokoh Dalam Cerita Rakyat Madura "Ke'lesap"
Motif Tokoh Dalam Cerita Rakyat Madura "Ke'lesap"
 
Resensi Novel Hafalan Shalat Delisa By Widya Nugraha
Resensi Novel Hafalan Shalat Delisa By Widya NugrahaResensi Novel Hafalan Shalat Delisa By Widya Nugraha
Resensi Novel Hafalan Shalat Delisa By Widya Nugraha
 
Unsur unsur intrinsik bahasa indonesia 1
Unsur unsur intrinsik bahasa indonesia 1Unsur unsur intrinsik bahasa indonesia 1
Unsur unsur intrinsik bahasa indonesia 1
 
Modul Matematika SMP KK E
Modul Matematika SMP KK EModul Matematika SMP KK E
Modul Matematika SMP KK E
 
Analisis strukutural cerpen cermin, api, cermin, sunyi karya trianito triwik...
Analisis strukutural cerpen cermin, api, cermin, sunyi  karya trianito triwik...Analisis strukutural cerpen cermin, api, cermin, sunyi  karya trianito triwik...
Analisis strukutural cerpen cermin, api, cermin, sunyi karya trianito triwik...
 
Tugas bahasa indonesia hikayat patani (kelompok 6)
Tugas bahasa indonesia   hikayat patani (kelompok 6)Tugas bahasa indonesia   hikayat patani (kelompok 6)
Tugas bahasa indonesia hikayat patani (kelompok 6)
 
Sungai - SERSAN KASIM
Sungai - SERSAN KASIMSungai - SERSAN KASIM
Sungai - SERSAN KASIM
 
Struktur dan analisis Cerpen B.Ind Sulaiman Pergi ke Tanjung Cina - SMA 1 Sem...
Struktur dan analisis Cerpen B.Ind Sulaiman Pergi ke Tanjung Cina - SMA 1 Sem...Struktur dan analisis Cerpen B.Ind Sulaiman Pergi ke Tanjung Cina - SMA 1 Sem...
Struktur dan analisis Cerpen B.Ind Sulaiman Pergi ke Tanjung Cina - SMA 1 Sem...
 
Matematika XI IPA Semester Genap 2012
Matematika XI IPA Semester Genap 2012Matematika XI IPA Semester Genap 2012
Matematika XI IPA Semester Genap 2012
 

Similar to Cerpen Mawar Biru untuk Novia beserta unsur intrinsiknya

Antologi Cerpen [ISI]
Antologi Cerpen [ISI]Antologi Cerpen [ISI]
Antologi Cerpen [ISI]Satria
 
Sebotol Hujan untuk Sapardi - Joko Pinurbo
Sebotol Hujan untuk Sapardi - Joko PinurboSebotol Hujan untuk Sapardi - Joko Pinurbo
Sebotol Hujan untuk Sapardi - Joko PinurboFelix Dass
 
Analisis stilistika pada cerpen penglihatan karya mashdar zainal
Analisis stilistika pada cerpen penglihatan karya mashdar zainalAnalisis stilistika pada cerpen penglihatan karya mashdar zainal
Analisis stilistika pada cerpen penglihatan karya mashdar zainalHatijah Khadijah
 
Sepasang mata untuk perempuan (salman rusydie anwar)
Sepasang mata untuk perempuan (salman rusydie anwar)Sepasang mata untuk perempuan (salman rusydie anwar)
Sepasang mata untuk perempuan (salman rusydie anwar)Arvinoor Siregar SH MH
 
Pantai kenangan
Pantai kenanganPantai kenangan
Pantai kenanganbubud75
 

Similar to Cerpen Mawar Biru untuk Novia beserta unsur intrinsiknya (8)

Antologi Cerpen [ISI]
Antologi Cerpen [ISI]Antologi Cerpen [ISI]
Antologi Cerpen [ISI]
 
Keong emas
Keong emasKeong emas
Keong emas
 
Sebotol Hujan untuk Sapardi - Joko Pinurbo
Sebotol Hujan untuk Sapardi - Joko PinurboSebotol Hujan untuk Sapardi - Joko Pinurbo
Sebotol Hujan untuk Sapardi - Joko Pinurbo
 
Cerpen bahasa indonesia
Cerpen bahasa indonesiaCerpen bahasa indonesia
Cerpen bahasa indonesia
 
Analisis stilistika pada cerpen penglihatan karya mashdar zainal
Analisis stilistika pada cerpen penglihatan karya mashdar zainalAnalisis stilistika pada cerpen penglihatan karya mashdar zainal
Analisis stilistika pada cerpen penglihatan karya mashdar zainal
 
Sepasang mata untuk perempuan (salman rusydie anwar)
Sepasang mata untuk perempuan (salman rusydie anwar)Sepasang mata untuk perempuan (salman rusydie anwar)
Sepasang mata untuk perempuan (salman rusydie anwar)
 
Pantai kenangan
Pantai kenanganPantai kenangan
Pantai kenangan
 
Bahasa indonesia
Bahasa indonesiaBahasa indonesia
Bahasa indonesia
 

More from Ningrum Handayani (20)

Sosiologi India
Sosiologi IndiaSosiologi India
Sosiologi India
 
Sejarah organisasi pemuda
Sejarah organisasi pemuda Sejarah organisasi pemuda
Sejarah organisasi pemuda
 
Hiperbola matematika
Hiperbola matematikaHiperbola matematika
Hiperbola matematika
 
Text report editt
Text report edittText report editt
Text report editt
 
Bisa percaya diri
Bisa percaya diriBisa percaya diri
Bisa percaya diri
 
PANTUN pengertian, ciri-ciri dan jenis-jenis Pantun beserta contohnya
PANTUN pengertian, ciri-ciri dan jenis-jenis Pantun beserta contohnyaPANTUN pengertian, ciri-ciri dan jenis-jenis Pantun beserta contohnya
PANTUN pengertian, ciri-ciri dan jenis-jenis Pantun beserta contohnya
 
Budidaya tanaman wortel
Budidaya tanaman wortelBudidaya tanaman wortel
Budidaya tanaman wortel
 
Teropong
TeropongTeropong
Teropong
 
Kerajaan kerajaan di papua
Kerajaan kerajaan di papuaKerajaan kerajaan di papua
Kerajaan kerajaan di papua
 
Jaringan embrional
Jaringan embrionalJaringan embrional
Jaringan embrional
 
Petualangan dan penjelajahan portugis
Petualangan dan penjelajahan portugisPetualangan dan penjelajahan portugis
Petualangan dan penjelajahan portugis
 
Ekonomi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi
Ekonomi pertumbuhan dan pembangunan ekonomiEkonomi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi
Ekonomi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi
 
Bab ekologi
Bab ekologiBab ekologi
Bab ekologi
 
Pembiasan cahaya
Pembiasan cahayaPembiasan cahaya
Pembiasan cahaya
 
Teknik budidaya tanaman tomat
Teknik budidaya tanaman tomatTeknik budidaya tanaman tomat
Teknik budidaya tanaman tomat
 
Optik
OptikOptik
Optik
 
8. animalia nemat anellida
8. animalia nemat anellida8. animalia nemat anellida
8. animalia nemat anellida
 
8. arthropoda
8. arthropoda8. arthropoda
8. arthropoda
 
Animalia porifer,colen, platyhel
Animalia porifer,colen, platyhelAnimalia porifer,colen, platyhel
Animalia porifer,colen, platyhel
 
8. echinodermata
8. echinodermata8. echinodermata
8. echinodermata
 

Recently uploaded

Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 

Recently uploaded (20)

Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 

Cerpen Mawar Biru untuk Novia beserta unsur intrinsiknya

  • 1. TUGAS BAHASA INDONESIA UNSUR INTRINSIK & EKSTRINSIK CERPEN DISUSUN OLEH : Khairunnisa Fajriyanti XI MIA C
  • 2. Mawar Biru Untuk Novia Oleh : Ahmadun Y Herfanda
  • 3. Udara seperti membeku di Adelweis Room, sebuah kamar rawat inap, di RS Fatmawati, Jakarta Selatan. Dan, di tempat tidur yang serba putih, Novia terbaring beku dalam waktu yang juga membeku. Ia tidak berani menghitung lagi berapa kali jarum jam di ruangan itu melewati angka dua belas, makin mendekati ajal yang bakal menjemputnya. Dokter telah memprediksi usianya tinggal sekitar sebulan karena leukimia yang akut, dan satu-satunya yang ia tunggu dari kekasihnya adalah sekuntum mawar biru. Ya, mawar biru. Bukan mawar merah atau putih. Dan, hanya sekuntum, bukan seikat atau sekeranjang. Tapi, adakah mawar berwarna biru? Sang kekasih, Norhuda, sebenarnya tidak yakin. Yang pernah ia lihat adalah mawar merah, putih, atau kuning. Ketiganya tumbuh dan berbunga lebat di halaman rumahnya. Tapi, mawar biru? Ia tidak yakin. Bunga berwarna biru yang pernah ia lihat hanya anggrek bulan dan anyelir. Itupun bukan persis biru, tapi keunguan. “Apa kau yakin ada mawar berwarna biru, Sayang?” “Aku yakin. Aku pernah melihatnya.” “Bukan dalam mimpi?” “Bukan. Di sebuah taman. Tapi, aku lupa taman itu. Rasa-rasanya di
  • 4. Norhuda terdiam. Dari bola matanya terpancar keraguan, dan itu ditangkap oleh Novia. “Carilah, Sayang. Jangan ragu-ragu. Hanya itu yang aku pinta darimu, sebagai permintaan terakhirku. Carilah dengan rasa cinta.” Novia berusaha meyakinkan. Maka, dengan rasa cinta, berangkatlah Norhuda mencari sekuntum mawar biru permintaan kekasihnya itu. Ia langsung menuju taman-taman kota Jakarta, dan menyelusuri seluruh sudutnya. Tidak menemukannya di sana, ia pun menyelusuri semua taman milik para penjual tanaman hias dan toko bunga. Bahkan ia juga keluar masuk kampung dan kompleks perumahan serta real estate , memeriksa tiap halaman rumah dan taman-taman di sana. Berhari-hari ia bertanya-tanya ke sana kemari, mencari mawar berwarna biru. “Bunga mawar berwarna biru adanya di mana ya? Aku sedang membutuhkannya!” tanyanya pada seorang mahasiswa IPB, kawan kenalnya. “Ah, ada-ada saja kamu. Biar kamu cari sampai ke ujung dunia pun enggak bakal ada.”
  • 5. “Tapi, Novia pernah melihatnya.” “Bunga kertas kali!” “Jangan bercanda! Ini serius. Usia dia tinggal dua minggu lagi. Hanya sekuntum mawar biru yang dia minta dariku untuk dibawa mati.” “Kalau memang tidak ada harus bilang bagaimana?” Norhuda lemas mendengar jawaban itu. Ia sadar, siapa pun tidak akan dapat menemukan sesuatu yang tidak pernah ada, kecuali jika Tuhan tiba-tiba menciptakannya. Tapi bagaimana ia harus meyakinkan Novia bahwa mawar itu memang tidak ada, selain dalam mimpi. Jangan-jangan ia memang melihatnya hanya dalam mimpi? * * * Norhuda duduk tercenung di bangku taman, di salah satu sudut Taman Monas. Ia menyapukan lagi pandangannya ke seluruh sudut taman itu – pekerjaan yang sudah dia ulang-ulang sampai bosan. Ia masih berharap dapat menemukan mawar biru di sana, atau sebuah keajaiban yang bisa memunculkan sekuntum mawar biru di tengah hamparan rumput taman itu. “Bukankah Tuhan memiliki kekuatan kun fayakun ? Kalau Tuhan berkata ‘jadi!’ maka ‘jadilah’. Ya, kenapa aku tidak berdoa, memohon padaNya saja?” pikirnya.
  • 6. “Ya Allah, dengan kekuatan kun fa yakun- Mu , mekarkanlah sekuntum mawar biru di depanku saat ini juga,” teriak Norhuda tiba-tiba, sambil berdiri, menadahkan tangan dan mendongak ke langit. Tak lama kemudian ada seorang lelaki tua jembel, dengan kaus robek-robek dan celana lusuh, mendekatinya dan duduk di sebelahnya. Bau bacin langsung menusuk hidung Norhuda dan membuatnya mau muntah. Gembel ini pasti tak pernah mandi, pikirnya. Norhuda mengangkat pantatnya, bermaksud segera pindah ke bangku lain. Tapi, orang tua itu tiba-tiba bersuara parau: “Maaf, Nak. Bolehkah saya minta tolong?” “Minta tolong apa, Pak?” “Rumah Bapak di seberang sana . Bapak tidak berani menyeberang sendiri. Takut tersesat. Ugh ugh ugh.” Orang tua, yang ternyata tuna netra, itu batuk-batuk dan meludah sembarangan. Norhuda makin jijik saja.
  • 7. “Kota ini betul-betul seperti hutan, menyesatkan. Banyak binatang buasnya. Harimau, buaya, badak, ular berbisa, tikus busuk, kadal, bunglon, kecoa, semua ada di sini. Kau harus hati-hati, Nak, agar tidak jadi korban mereka.” “Bapak mau pulang sekarang?” “Ya ya, Nak. Diantar sampai rumah ya?” Norhuda pusing juga. Mencari bunga mawar biru belum ketemu, tiba-tiba kini ada orang tua jembel minta diantar pulang. Sampai rumahnya pula. Dan selama itu ia harus menahan muntah karena bau bacin lelaki tua itu. Meski hatinya agak berat, Norhuda terpaksa menuntun lelaki tuna netra itu. Ia harus sering-sering menahan nafas untuk menolak bau bacin tubuh lelaki tua itu.
  • 8. “Bapak tinggal di kampung apa?” “Di kampung seberang.” “Aduh…. Bapak tadi naik apa ke sini?” “Kereta api listrik. Tadi Bapak naik dari Bogor , mau pulang, tapi kebablasan sampai sini. Jadi, tolong diantar ya, Nak. Bapak takut kebablasan lagi.” Norhuda terpaksa mengantar orang tua tuna netra itu, dengan naik KRL dari stasiun Gambir. Begitu naik ke dalam gerbong, lelaki gembel itu langsung mempraktikkan profesinya, mengemis, dan Norhuda dipaksa menuntunnya dari penumpang ke penumpang. Maka, jadilah dia pengemis bersama tuna netra itu, dengan menahan rasa malu dan cemas kalau-kalau kepergok kawannya “Maaf ya, Nak. Bapak hanya bisa meminta-minta seperti ini untuk menyambung hidup. Tapi, Bapak rasa ini lebih baik dari pada jadi maling atau koruptor. Dulu Bapak pernah jadi tukang pijat. Tapi sekarang tidak laku lagi, karena sudah terlalu tua,” kilah lelaki gembel itu. ***
  • 9. *** Turun dari KRL di Stasiun Lenteng Agung, hari sudah sore. Lelaki tua itu mengajak Norhuda menyeberang ke arah timur, kemudian mengajak menyusuri sebuah gang. Tiap ditanya rumahnya di sebelah mana, di gang apa, RT berapa dan RW berapa, lelaki tua itu selalu menunjuk ke timur, hingga keduanya sampai di tepi Kali Ciliwung. Pada saat itulah, tanpa sengaja, Norhuda melihat segerumbul tanaman dengan bunga-bunga berwarna biru tumbuh di pinggir sebuah hamparan rerumputan. “Sebentar, Pak, saya membutuhkan bunga itu.” Norhuda bergegas ke tanaman bunga itu, dan betul, bunga mawar biru, yang tumbuh liar di tepi hamparan rerumputan di pinggir jalan setapak yang menyusuri lereng Kali Ciliwung. Dia langsung berjongkok dan dengan penuh suka cita memetik beberapa kuntum, serta mencium-ciumnya dengan penuh gairah. Harum bunga itu begitu menyengat, seperti bau parfum yang mahal. Saat itulah, tiba-tiba terdengar suara parau lelaki tua yang tadi bersamanya dari arah belakangnya: “Nak, ini uangmu. Saya taruh di sini ya. Saya pamit dulu.”
  • 10. Norhuda langsung berpaling ke arah suara itu. Tapi tak ada siapa-siapa, kecuali sebuah kantong kain lusuh teronggok persis di belakangnya. Dengan matanya, Norhuda mencari-cari lelaki tua itu di tiap sudut jalan dan tepi kali, tapi tidak menemukannya. Aneh, lelaki itu raib begitu saja, pikirnya. Norhuda merasa sedikit takut. Pikirannya menebak-nebak siapa lelaki gembel yang membawanya ke tempat itu dan raib begitu saja. Malaikatkah dia? Jin? Atau Nabi Hidir? Ia pernah mendengar kisah tentang Nabi Hidir yang konon hidup di sepanjang sungai dan suka menyamar menjadi lelaki gembel. Norhuda merinding memikirkannya. *** Setelah mawar biru ada di tangannya, satu-satunya yang terpikir oleh Norhuda adalah segera membawanya kepada kekasihnya, Novia, yang sedang sekarat di RS Fatmawati. Ia sangaja memilih taksi untuk meluncur cepat ke sana . Di Adelweis Room, Novia sudah koma. Tangannya diinfus darah merah, hidungnya ditutup masker oksigen. Matanya terpejam dengan rona wajah pucat pasi. Ayah dan ibu sang gadis duduk di dekatnya dengan wajah cemas.
  • 11. Dengan perasaan cemas pula Norhuda mendekati Novia dan berbisik di telinganya, “Novia, kau dengar aku. Aku sudah menemukan mawar biru yang kau tunggu. Ini aku bawakan untukmu.” Tiba-tiba gadis itu membuka matanya, dan pelan-pelan tangannya bergerak, membuka masker oksigen dari hidungnya. “Mana bunga itu, Sayang,” katanya lirih. “Ini.” Dengan tangan kanannya Novia meraih bunga itu, lalu menempelkan ke hidungnya dan menyedot harumnya dengan penuh gairah. Pelan-pelan rona wajahnya menjadi segar. “Bunga ini akan menyembuhkanku. Ini bunga yang kulihat dalam mimpi. Ini pasti bunga dari surga. Syukurlah, kau dapat menemukannya. Aku akan memakannya.” Novia benar-benar memakan bunga itu, helai demi helai kelopaknya. Sesaat kemudian, dengan bibir menyunggingkan senyum, pelan-pelan ia memejamkan matanya. Ia tertidur dengan mendekap sekuntum mawar biru yang tersisa.
  • 12. UNSUR INTRINSIK CERPEN TEMA Keiinginan seorang wanita yang menderita leukimia untuk mendapatkan mawar biru.
  • 13. UNSUR INTRINSIK CERPEN TOKOH • Novia • Norhuda • Lelaki Tua Gembel • Mahasiswa
  • 14. UNSUR INTRINSIK CERPEN WATAK Novia : Lembut, Optimis Norhuda : Peduli, bertanggung jawab, kurang sopan, pantang menyerah. Lelaki Tua : Sopan, baik, bijaksana. Mahasiswa :Pesimis, keras kepala.
  • 15. UNSUR INTRINSIK CERPEN LATAR Tempat : Adelweis Room (kamar rawat inap RS Fatmawati) Taman MONAS KRL Stasiun Lenteng Agung Tepi kali Ciliwung
  • 16. UNSUR INTRINSIK CERPEN LATAR Waktu : Sore hari di Stasiun Lenteng Agung Dua minggu setelah permintaan Novia pada Norhuda
  • 17. UNSUR INTRINSIK CERPEN LATAR Suasana: Mengharukan (Norhuda yang berjuang untuk mencari apa yang menjadi permintaan terakhir kekasihnya) Menyedihkan (Novia yang berjuang bertahan hidup dari penyakitnya) Misterius (Lelaki tua gembel datang dan pergi dengan tiba-tiba)
  • 18. UNSUR INTRINSIK CERPEN ALUR Maju (perjalanan Norhuda mencarikan Novia sekuntum mawar biru)
  • 19. UNSUR INTRINSIK CERPEN SUDUT PANDANG Orang ketiga serba tahu.
  • 20. UNSUR INTRINSIK CERPEN AMANAT Jangan menyerah untuk melakukan sesuatu meskipun kemungkinan untuk berhasil sangat kecil.
  • 21. UNSUR EKSTRINSIK CERPEN • Nilai Moral Perbuatan baik akan dibalas oleh kebaikan, seperti perbuatan Norhuda yang mengantar si Lelaki Tua tunanetra untuk pulang ke rumahnya, dan dibalas dengan diberi petunjuk untuk menemukan bunga mawar biru yang sudah lama ia cari.
  • 22. UNSUR EKSTRINSIK CERPEN • Nilai Keagamaan Seperti yang dikutip pada monolog berikut: “Bukankah Tuhan memiliki kekuatan kun fayakun ? Kalau Tuhan berkata ‘jadi!’ maka ‘jadilah’. Ya, kenapa aku tidak berdoa, memohon padaNya saja?” pikirnya. “Ya Allah, dengan kekuatan kun fa yakun- Mu , mekarkanlah sekuntum mawar biru di depanku saat ini juga,” teriak Norhuda tiba-tiba, sambil berdiri, menadahkan tangan dan mendongak ke
  • 23. UNSUR EKSTRINSIK CERPEN • Nilai Sosial Perjuangan Norhuda yang berusaha memenuhi keinginan kekasihnya yang di ambang maut, meskipun tahu permintaan tersebut agak mustahil dikabulkan.
  • 24. UNSUR EKSTRINSIK CERPEN • Nilai Budaya Saling tolong menolong antara Norhuda dengan si Lelaki Tua biarpun Norhuda agak berat hati dengan penampilan lelaki yang gembel dan lusuh itu.