SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
Jambu Untuk Anakku 
Riuhnya bunyi dedaunan di sebabkan angin pagi yang gelisah. Kicauan burung hutan memecah 
kesunyian. Sang mentari memercik sinarnya pada wajah-wajah yang saling bercermin pada bola mata 
masing-masing. Terlihat dua orang ayah dan anak sedang bertatapan. “Tidak nak, Abah sangat mengerti, 
Abah juga minta maaf karena sudah banyak menyusahkanmu.” Panang Aman mengusap bahu 
Ramadhan. “Tidak Bah, memang sudah kewajiban seorang anak untuk merawat dan menjaga orangtua 
yang telah membesarkan dengan segenap jiwa dan raga.” Ucap lirih Ramadhan dengan nada rendah. 
Terlihat penyesalan yang mendalam pada dirinnya. 
Lima puluh tahun yang lalu di sebuah desa tampak rumah berukuran kecil dan sangat 
sederhana. Dinding-dinding rumahnya hanyalah terbuat dari anyaman bambu atau sering disebut 
palupuh dalam Bahasa Banjar. Sedang atapnya terbuat dari daun rumbia yang sudah tersusun rapi. 
Rumah sederhana itu dihuni oleh sepasang suami istri. Panang Aman dan Acil Siti mereka sering disebut. 
Dalam Bahasa Indonesia, Panang adalah paman dan Acil adalah bibi. Sudah hampir sepuluh tahun 
Panang Aman dan Acil Siti masih belum dikaruniai anak. Hari-hari mereka terasa hampa tanpa kehadiran 
seorang anak. Akan tetapi mereka selalu ikhlas diiringi dengan berusaha dan berdoa kepada Allah SWT. 
Panang Aman adalah seorang petani yang sangat rajin. Hasil taninya baik sayur maupun buah 
akan dijual di pasar dan sebagian lagi untuk keperluan di rumah. Dan istrinya Acil Siti selalu menemani 
suaminya di sawah sembari mencari daun-daun pisang yang juga akan dibawa ke pasar untuk dijual. 
Walau hasil yang didapat tidak seberapa. Namun, itu sudah cukup untuk memenuhi keperluan mereka 
berdua. 
Selepas Isya. Terhampar gelap yang panjang. Suara aliran sungai menjadi musik yang mengiringi 
bambu dengan julangan tinggi, saling bergesekan dengan suara daun-daunnya seolah berbisik-bisik. 
Rembulan dengan manja didampingi seekor bintang mengintip pembicaraan dari sebuah rumah 
sederhana yang tak jauh dari sungai. Terlihat Acil Siti menutup jendela karena angin yang dingin masuk 
tanpa permisi. “Ka, pian kada dulakkah, kita ini beduaan aja di rumah. Padahal sudah sapuluh tahun kita 
menikah.” Ucap acil siti sambil mengikat daun-daun menjadi beberapa bagian yang akan dijual besok 
pagi. “Ya, handak kaya apa pang ding, amun Allah balum membari. Kita harus sabar. Ujar Bidan 
kandungan pian kada bemasalah, mungkin Allah belum mempercayai kita untuk segera baisi anak. Kita 
juga jangan berhenti memohon kepada Allah agar kita dikaruniai anak suatu saat nanti.” Jawab Panang 
Aman dengan bijaksana sembari mengangkat kopiah di kepalanya untuk menggaruk kepalanya yang 
gatal. “Inggih, Aamiin.” Acil siti menghitung daun-daun yang sudah diikatnya. “Ya sudah, ayo kita tidur. 
Besok kita pagi-pagi sudah harus pergi ke pasar.” Panang menuju kasur dengan meletakkan kopiahnya di 
sisi kasur. Sementara Acil Siti masih sibuk membereskan daun-daunnya. Tak ada hari terlewatkan tanpa 
rangkaian doa-doa dari sepasang suami istri yang selalu sabar dan tawakkal.
Panang Aman dan Acil Siti tak pernah bosan untuk berdoa. Beberapa bulan kemudian, rahmat 
pun datang menghampiri mereka. Doa-doa mereka dijawab oleh Tuhan. Doa-doa yang tak pernah putus 
setiap hari bahkan detik itu. Mungkin saja Tuhan sudah bosan mendengar doa-doa mereka. 
Sembilan bulan Acil Siti mengandung. Pada bulan Ramadhan ia melahirkan anak laki-laki. Ketika 
tangisan bayi terdengar, alangkah senang hati Panang karena doanya selama ini telah dijawab oleh Allah 
SWT. Namun wajahnya berubah sedih seketika, ketika bidan beranak mengatakan bahwa Acil Siti sudah 
meninggal beberapa menit yang lalu ketika melahirkan bayinya. Kematian Acil Siti kemungkinan 
disebabkan oleh kehamilan di usia tua. Panang Aman sangat sedih dengan kejadian itu. Walau dia 
sedang berbahagia mendapat seorang putera. Namun kehilangan seorang istri yang sudah 
mempertaruhkan hidupnya juga membuat hatinya hancur. Panang Aman sadar semua kejadian yang 
menimpanya adalah memang sudah suratan takdir. Ia yakin ini sudah keputusan dari yang Maha Kuasa. 
Di mana akan ada hikmah dibalik semua ini. Ia mencoba untuk tidak begitu larut dalam kesedihan 
karena ia masih mempunyai anak yang harus dijaga. 
Ramadhan adalah nama yang diberikan oleh Panang Aman untuk anak semata wayangnya. Di 
mana maksud dari kata Ramadhan adalah bulan kelahiran Ramadhan yaitu pada bulan suci Ramadhan. 
Hari demi hari dilalui Panang dengan penuh kesabaran. Merawat seorang bayi bukanlah perkara 
gampang terutama bagi seorang laki-laki. Ia merawat Ramadhan dengan penuh kasih sayang, hingga 
seekor nyamuk pun tidak ia biarkan mendekati tubuh Ramadhan. 
Ramadhan tumbuh dengan sehat dan pintar. Diusianya yang lima tahun ia sudah pandai 
membaca Al Qur’an karena Panang selalu mengajarinya setiap malam dengan hanya menggunakan 
penerangan lampu minyak. Panang Aman selalu menuruti apa yang diminta oleh Ramadhan. Sehingga, 
Ramadhan jarang menanyakan tentang ibunya. Ia juga selalu membawa Ramadhan kemanapun ia pergi. 
Panang selalu mengajak Ramadhan memancing, ke sawah dan ke pasar. Ia juga sering mengajak 
Ramadhan bermain. Panang Aman bisa menjelma menjadi sosok ibu dan juga teman. 
Ramadhan kecil sudah tumbuh dewasa. Ia selalu menolong Bapaknya di sawah dengan sedikit 
belajar cara bertani dan menjual hasil taninya ke pasar. Dan akhirnya ia menjadi anak yang mandiri. 
Karena Ramadhan sudah dewasa dan sudah mandiri. Maka, Panang Aman menikahkannya dengan 
seorang gadis yang tak jauh dari rumahnya. 
Ramadhan sudah berkeluarga. Ia dan istrinya tinggal satu rumah dengan bapaknya. Dan tidak 
berapa lama kemudian Ramadhan dikaruniai seorang anak laki-laki yang sangat dikasihinya. Usia Panang 
bertambah tua. Wajahnya sudah banyak berkerut, matanya tak lagi cerah, tatapan matanya sayu, 
tangannya yang tak lagi kuat dan tubuhnya yang tak lagi kekar seperti dulu. Panang hanya bisa berbaring 
penuh kepasrahan tanpa daya. Ia hanya bisa memandang cucunya yang sudah berusia 10 tahun. Tanpa 
bisa mengajaknya bermain-main seperti dulu ia dengan Ramadhan anaknya. Mainan apapun yang 
Ramadhan kecil minta buatkan selalu ia kabulkan dengan tangannya yang terampil dan kuat. Ia pun 
teringat raut wajah cerah Ramadhan kecil yang sedang memamerkan mainannya kepada teman-temannya. 
Lamunan masa lalu pun mengahantarkannya pada sebuah mimpi yang memutar memori
lama. Di usia Panang yang sudah tua renta dengan terpaksa Ramadhan dan istrinya harus merawat dan 
menuruti semua kehendak bapaknya. 
Panang Aman sudah tidak bisa melakukan apa-apa lagi. Ia juga sedikit cerewet dan sering 
membuat kesal. Lama-kelamaan Ramadhan merasa lelah dengan keadaan bapaknya. Sehingga ada niat 
buruk yang akan dilakukanya pada bapaknya. Apakah Ramadhan sudah lupa atas semua kasih sayang 
dan jerih payah bapaknya selama ini, hingga ia bisa hidup berkecukupan seperti ini. Apakah ia sudah 
lupa segalanya. Apakah ia tak ingin membalas semua jasa bapaknya dengan merawat bapaknya dengan 
ikhlas di masa tua bapaknya yang sudah tak berdaya. 
Suatu hari munculah pikiran jahat Ramadhan untuk membuang bapaknya ke hutan. Entah 
kenapa pikiran itu ada di dalam benaknya. Iblis apakah yang telah menghasutnya. Hatinya begitu kerdil 
untuk menerima keadaan bapaknya. Tapi setidaknya Ramadhan masih mempunyai sekerikil hati hingga 
dia tidak membunuh bapaknya secara langsung. Namun, tetap saja membuangnya ke hutan berarti 
sudah tidak mengharapkan kehadirannya lagi. Bukankah itu sama saja membunuh bapaknya dari hati 
dan pikirannya. Membuangnya ke hutan juga bisa membunuh secara fisik dengan perlahan bahkan 
cepat. Sudah pasti di hutan banyak binatang buas yang siap memangsa bapaknya. Sungguh Ramadhan 
sangat keterlaluan dan sampai hati berniat seperti itu. 
Saat pagi yang masih berselubung kabut. Terasa hawa dingin merasuk kulit. Ramadhan 
menggendong bapaknya memasuki hutan. Bapaknya tampak kedinginan karena tidak menggunakan 
pakaian tebal. Di tengah perjalanan “Nak, kenapa ikam menggendong abah? handak dibawa ke mana 
Abah?” Tanya Panang Aman dengan cemas. “Ah, Abah neh! Sudah, bediam aja jangan banyak takun.” 
Hardik Ramadhan dengan marah. 
Semak demi semak ia celahi. Hutan belantara telah ia masuki. Tanpa disadari kaki Panang Aman 
terkena tumbuh-tumbuhan yang melukai. Tampak ia menahan perih. Sakit. Panang Aman mulai 
menyadari bahwa ia akan dibuang ke hutan oleh anaknya sendiri. “Nak, mau kamu bawa kemana abah 
nak, Jangan kamu buang abah nak. Maafkan abah yang sudah menyusahkan ikam juga istri ikam selama 
ini.” Panang Aman memohon kepada Ramadhan dengan berderai air mata. Ramadhan terus berjalan. Ia 
tak sedikitpun menggubris kata-kata bapaknya. Dan sama sekali tidak tersentuh oleh tangisan bapaknya. 
Sesekali Ramadhan membenarkan posisi gendongan bapaknya. Saat itu juga bapaknya 
berpegangan dengan erat. Tiba-tiba … Prak … Ramadhan hampir tergelincir karena terinjak jambu biji 
yang lumayan besar. Warnanya sangat hijau, ranum namun ada sedikit bekas gigitan kelelawar. 
Sedangkan di sekitar itu tidak ada pohon jambu. Mungkin jambu tersebut dijatuhkan oleh kelelawar. 
Entahlah. Ramadhan berhenti dan menurunkan bapaknya. Ia sandarkan bapaknya pada sebuah pohon 
besar. “Kenapa berhenti Nak?” Ramadhan tidak menjawab. Ia memungut jambu itu lalu 
membersihkannya dengan tangan. “Bapak tahu, pasti kamu ingin membawa jambu itu pulang kan? 
Untuk anakmu Ali. Karena ia sangat suka jambu Karantukal (jambu biji)” ucap Panang Aman dengan 
sedikit tersenyum. Ramadhan tersentak. “Abah dulu juga begitu denganmu nak. Jika Abah mau mencari 
kayu bakar di hutan, kamu selalu minta carikan jambu karantukal hutan yang besar. Dan Abah selalu
berusaha membawakannya untukmu. Saat Abah bulik ikam sudah mehadang di muhara lawang 
menunggu si jambu karantukal kesukaan ikam. Dan pasti anakmu juga akan seriang itu ketika kau pulang 
nanti.” Papar Panang Aman sembari menyeka air mata. Ramadhan terkulai lesu ketika mendengar 
ucapan bapaknya. Ia teringat akan kasih sayang bapaknya ketika ia masih kecil. “Abah…” Ucap lirih 
Ramadhan dengan wajah penuh penyesalan. “Nak, teruskan perjalannmu. Abah ikhlas jika kau benar 
ingin membuang abah. Abah sadar sekarang sudah tidak bisa melakukan apa-apa lagi. Mungkin sebentar 
lagi Abah juga akan mati.” Panang mengangkat tangannya yang gemetar menunjukkan bahwa ia siap 
untuk dibawa ke manapun. Sedangkan Ramadhan menatap wajah bapaknya yang penuh pasrah. Ia 
mendekati bapaknya. “Tidak Abah, kita akan pulang. Sekarang aku sadar betapa abah sudah sangat 
menyayangi dan mengasihiku saat aku kecil hingga dewasa. Ulun anak yang durhaka Bah, ulun sudah 
berniat untuk membuang pian. Ampuni ulun Bah, ampuni dosa-dosa ulun Abah…” Ramadhan menangis 
sejadi-jadinya. Ia sangat menyesal. 
Cerpen Karangan: Siti Mahillah

More Related Content

What's hot

Hikayat Cabe Rawit
Hikayat Cabe RawitHikayat Cabe Rawit
Hikayat Cabe RawitSatria
 
Jarak sebab_ambigu_-lidia-pratama-febrian
 Jarak sebab_ambigu_-lidia-pratama-febrian Jarak sebab_ambigu_-lidia-pratama-febrian
Jarak sebab_ambigu_-lidia-pratama-febrianZulfadliMSc
 
Legenda aceh kisah tujuh bersaudara yang berbakti
Legenda aceh   kisah tujuh bersaudara yang berbaktiLegenda aceh   kisah tujuh bersaudara yang berbakti
Legenda aceh kisah tujuh bersaudara yang berbaktiChia Ie
 
Semut dan belalang
Semut dan belalangSemut dan belalang
Semut dan belalangDayat Caem
 
Impian Keabadian (Cerpen karya Satrio Arismunandar)
Impian Keabadian (Cerpen karya Satrio Arismunandar)Impian Keabadian (Cerpen karya Satrio Arismunandar)
Impian Keabadian (Cerpen karya Satrio Arismunandar)Satrio Arismunandar
 
Ebook learning for life (Cerita inspiratif pembangun motivasi hidup)
Ebook learning for life (Cerita inspiratif pembangun motivasi hidup)Ebook learning for life (Cerita inspiratif pembangun motivasi hidup)
Ebook learning for life (Cerita inspiratif pembangun motivasi hidup)Izhan Nassuha
 
Resensi laskar pelangi
Resensi laskar pelangiResensi laskar pelangi
Resensi laskar pelangiRohman Efendi
 
Soal uh 3 kela s7 akselerasi 2014
Soal uh 3 kela s7 akselerasi 2014Soal uh 3 kela s7 akselerasi 2014
Soal uh 3 kela s7 akselerasi 2014Fajar Cahyono
 

What's hot (20)

Simpulan bahasa (3)
Simpulan bahasa (3)Simpulan bahasa (3)
Simpulan bahasa (3)
 
Simpulan bahasa
Simpulan bahasaSimpulan bahasa
Simpulan bahasa
 
Simpulan bahasa
Simpulan bahasaSimpulan bahasa
Simpulan bahasa
 
Cerita rakyat
Cerita rakyatCerita rakyat
Cerita rakyat
 
Timun emas
Timun emasTimun emas
Timun emas
 
Prosa Moden Terminal3
Prosa Moden Terminal3Prosa Moden Terminal3
Prosa Moden Terminal3
 
Cerpen
CerpenCerpen
Cerpen
 
Hikayat Cabe Rawit
Hikayat Cabe RawitHikayat Cabe Rawit
Hikayat Cabe Rawit
 
Jarak sebab_ambigu_-lidia-pratama-febrian
 Jarak sebab_ambigu_-lidia-pratama-febrian Jarak sebab_ambigu_-lidia-pratama-febrian
Jarak sebab_ambigu_-lidia-pratama-febrian
 
Cerpen
CerpenCerpen
Cerpen
 
Cerpen Ibu dan ceper
Cerpen Ibu dan ceperCerpen Ibu dan ceper
Cerpen Ibu dan ceper
 
Legenda aceh kisah tujuh bersaudara yang berbakti
Legenda aceh   kisah tujuh bersaudara yang berbaktiLegenda aceh   kisah tujuh bersaudara yang berbakti
Legenda aceh kisah tujuh bersaudara yang berbakti
 
Semut dan belalang
Semut dan belalangSemut dan belalang
Semut dan belalang
 
Impian Keabadian (Cerpen karya Satrio Arismunandar)
Impian Keabadian (Cerpen karya Satrio Arismunandar)Impian Keabadian (Cerpen karya Satrio Arismunandar)
Impian Keabadian (Cerpen karya Satrio Arismunandar)
 
Ebook learning for life (Cerita inspiratif pembangun motivasi hidup)
Ebook learning for life (Cerita inspiratif pembangun motivasi hidup)Ebook learning for life (Cerita inspiratif pembangun motivasi hidup)
Ebook learning for life (Cerita inspiratif pembangun motivasi hidup)
 
Resensi laskar pelangi
Resensi laskar pelangiResensi laskar pelangi
Resensi laskar pelangi
 
Pd p bm kata sendi tahun 6
Pd p bm kata sendi tahun 6Pd p bm kata sendi tahun 6
Pd p bm kata sendi tahun 6
 
Bahan bm th 4
Bahan bm th 4Bahan bm th 4
Bahan bm th 4
 
Laskar pelangi
Laskar pelangiLaskar pelangi
Laskar pelangi
 
Soal uh 3 kela s7 akselerasi 2014
Soal uh 3 kela s7 akselerasi 2014Soal uh 3 kela s7 akselerasi 2014
Soal uh 3 kela s7 akselerasi 2014
 

Viewers also liked

Représentations de l’altérité et iconographie des populations amérindiennes a...
Représentations de l’altérité et iconographie des populations amérindiennes a...Représentations de l’altérité et iconographie des populations amérindiennes a...
Représentations de l’altérité et iconographie des populations amérindiennes a...Santesih
 
平成24年12月期決算説明資料
平成24年12月期決算説明資料平成24年12月期決算説明資料
平成24年12月期決算説明資料nexon-ir
 
L'énergie 2 gema alcahud 6a
L'énergie 2 gema alcahud 6aL'énergie 2 gema alcahud 6a
L'énergie 2 gema alcahud 6ajlealleon
 
Experiencia usuario a nivel de back end - Por Pablo Liz para Social Mixers Ab...
Experiencia usuario a nivel de back end - Por Pablo Liz para Social Mixers Ab...Experiencia usuario a nivel de back end - Por Pablo Liz para Social Mixers Ab...
Experiencia usuario a nivel de back end - Por Pablo Liz para Social Mixers Ab...socialmixersrd
 
Los lugares
Los lugaresLos lugares
Los lugaresLaura_FP
 
Présentation de l’identité visuelle dakcom
Présentation de l’identité visuelle dakcomPrésentation de l’identité visuelle dakcom
Présentation de l’identité visuelle dakcomAhmed-Djibril Coly
 
Durf te leren Studiecentrum Bedrijf en Overheid 6 oktober 2011
Durf te leren Studiecentrum Bedrijf en Overheid 6 oktober 2011Durf te leren Studiecentrum Bedrijf en Overheid 6 oktober 2011
Durf te leren Studiecentrum Bedrijf en Overheid 6 oktober 2011Justine van den Berg
 
Diapotélévision3d
Diapotélévision3dDiapotélévision3d
Diapotélévision3dCROMIERGOUIN
 
Cryptographic authentication
Cryptographic authenticationCryptographic authentication
Cryptographic authenticationnirmal08
 
Nascio who areyoue-authbrief122104
Nascio who areyoue-authbrief122104Nascio who areyoue-authbrief122104
Nascio who areyoue-authbrief122104Hai Nguyen
 
Une planète près de chez nous
Une planète près de chez nousUne planète près de chez nous
Une planète près de chez nousPrésident Ge
 
Schéma territ innovation
Schéma territ innovationSchéma territ innovation
Schéma territ innovationjulienbardoux
 
5:30 y pa' la cola (AN Radio): Al servicio del proyecto y personalismo del Pr...
5:30 y pa' la cola (AN Radio): Al servicio del proyecto y personalismo del Pr...5:30 y pa' la cola (AN Radio): Al servicio del proyecto y personalismo del Pr...
5:30 y pa' la cola (AN Radio): Al servicio del proyecto y personalismo del Pr...Monitoreo Ciudadano (@yomonitoreo)
 
Un tribut adus albastrului
Un tribut adus albastruluiUn tribut adus albastrului
Un tribut adus albastruluiAnddij Saved
 
2xmoinscher
2xmoinscher2xmoinscher
2xmoinschercardona
 

Viewers also liked (20)

Karya tulids
Karya tulidsKarya tulids
Karya tulids
 
Représentations de l’altérité et iconographie des populations amérindiennes a...
Représentations de l’altérité et iconographie des populations amérindiennes a...Représentations de l’altérité et iconographie des populations amérindiennes a...
Représentations de l’altérité et iconographie des populations amérindiennes a...
 
Divided cities
Divided citiesDivided cities
Divided cities
 
平成24年12月期決算説明資料
平成24年12月期決算説明資料平成24年12月期決算説明資料
平成24年12月期決算説明資料
 
L'énergie 2 gema alcahud 6a
L'énergie 2 gema alcahud 6aL'énergie 2 gema alcahud 6a
L'énergie 2 gema alcahud 6a
 
Experiencia usuario a nivel de back end - Por Pablo Liz para Social Mixers Ab...
Experiencia usuario a nivel de back end - Por Pablo Liz para Social Mixers Ab...Experiencia usuario a nivel de back end - Por Pablo Liz para Social Mixers Ab...
Experiencia usuario a nivel de back end - Por Pablo Liz para Social Mixers Ab...
 
Los lugares
Los lugaresLos lugares
Los lugares
 
Présentation de l’identité visuelle dakcom
Présentation de l’identité visuelle dakcomPrésentation de l’identité visuelle dakcom
Présentation de l’identité visuelle dakcom
 
Durf te leren Studiecentrum Bedrijf en Overheid 6 oktober 2011
Durf te leren Studiecentrum Bedrijf en Overheid 6 oktober 2011Durf te leren Studiecentrum Bedrijf en Overheid 6 oktober 2011
Durf te leren Studiecentrum Bedrijf en Overheid 6 oktober 2011
 
V E N G L A I 10.10. 2010
V E N G L A I 10.10. 2010V E N G L A I 10.10. 2010
V E N G L A I 10.10. 2010
 
Diapotélévision3d
Diapotélévision3dDiapotélévision3d
Diapotélévision3d
 
Cryptographic authentication
Cryptographic authenticationCryptographic authentication
Cryptographic authentication
 
ISS SA Protección de la Información e Identidad
ISS SA Protección de la Información e IdentidadISS SA Protección de la Información e Identidad
ISS SA Protección de la Información e Identidad
 
Nascio who areyoue-authbrief122104
Nascio who areyoue-authbrief122104Nascio who areyoue-authbrief122104
Nascio who areyoue-authbrief122104
 
Une planète près de chez nous
Une planète près de chez nousUne planète près de chez nous
Une planète près de chez nous
 
Schéma territ innovation
Schéma territ innovationSchéma territ innovation
Schéma territ innovation
 
5:30 y pa' la cola (AN Radio): Al servicio del proyecto y personalismo del Pr...
5:30 y pa' la cola (AN Radio): Al servicio del proyecto y personalismo del Pr...5:30 y pa' la cola (AN Radio): Al servicio del proyecto y personalismo del Pr...
5:30 y pa' la cola (AN Radio): Al servicio del proyecto y personalismo del Pr...
 
Un tribut adus albastrului
Un tribut adus albastruluiUn tribut adus albastrului
Un tribut adus albastrului
 
Eve
EveEve
Eve
 
2xmoinscher
2xmoinscher2xmoinscher
2xmoinscher
 

Similar to Cerpen

Similar to Cerpen (18)

AZAB DAN SENGSARA -- MERARI SIREGAR
AZAB DAN SENGSARA -- MERARI SIREGARAZAB DAN SENGSARA -- MERARI SIREGAR
AZAB DAN SENGSARA -- MERARI SIREGAR
 
Seorang ibu menunggu (an. ismanto)
Seorang ibu menunggu (an. ismanto)Seorang ibu menunggu (an. ismanto)
Seorang ibu menunggu (an. ismanto)
 
Cerpen Kehidupan.pdf
Cerpen Kehidupan.pdfCerpen Kehidupan.pdf
Cerpen Kehidupan.pdf
 
Paman Don.docx
Paman Don.docxPaman Don.docx
Paman Don.docx
 
BULAN JADI SAKSI.pdf
BULAN JADI SAKSI.pdfBULAN JADI SAKSI.pdf
BULAN JADI SAKSI.pdf
 
Penyumpit dan keong mas
Penyumpit dan keong masPenyumpit dan keong mas
Penyumpit dan keong mas
 
Dongeng Nusantara Malin Kundang.docx
Dongeng Nusantara Malin Kundang.docxDongeng Nusantara Malin Kundang.docx
Dongeng Nusantara Malin Kundang.docx
 
Legenda ikan patin
Legenda ikan patinLegenda ikan patin
Legenda ikan patin
 
Tiga episod bangkai (zelfeni wimra)
Tiga episod bangkai (zelfeni wimra)Tiga episod bangkai (zelfeni wimra)
Tiga episod bangkai (zelfeni wimra)
 
Tika hujan turun
Tika hujan turunTika hujan turun
Tika hujan turun
 
Kemelut hati
Kemelut hatiKemelut hati
Kemelut hati
 
Tersayat cinta
Tersayat cintaTersayat cinta
Tersayat cinta
 
Banyuwangi jenggirat tangi
Banyuwangi jenggirat tangiBanyuwangi jenggirat tangi
Banyuwangi jenggirat tangi
 
Kutunggu dirimu dipintu surga
Kutunggu dirimu dipintu surgaKutunggu dirimu dipintu surga
Kutunggu dirimu dipintu surga
 
Krakteristik balai pustaka
Krakteristik balai pustakaKrakteristik balai pustaka
Krakteristik balai pustaka
 
Laila dan majnun
Laila dan majnunLaila dan majnun
Laila dan majnun
 
SITI NURBAYA -- MARAH RUSLI
SITI NURBAYA -- MARAH RUSLISITI NURBAYA -- MARAH RUSLI
SITI NURBAYA -- MARAH RUSLI
 
Siti nurbaya marah rusli
Siti nurbaya   marah rusliSiti nurbaya   marah rusli
Siti nurbaya marah rusli
 

Recently uploaded

PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxJawahirIhsan
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfsubki124
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxdedyfirgiawan
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMPNiPutuDewikAgustina
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriFarhanPerdanaRamaden1
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerakputus34
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxFitriaSarmida1
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945nrein671
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfTeukuEriSyahputra
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxrani414352
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxJajang Sulaeman
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARElviraDemona
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxMaskuratulMunawaroh
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxTekiMulyani
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024DessyArliani
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 

Cerpen

  • 1. Jambu Untuk Anakku Riuhnya bunyi dedaunan di sebabkan angin pagi yang gelisah. Kicauan burung hutan memecah kesunyian. Sang mentari memercik sinarnya pada wajah-wajah yang saling bercermin pada bola mata masing-masing. Terlihat dua orang ayah dan anak sedang bertatapan. “Tidak nak, Abah sangat mengerti, Abah juga minta maaf karena sudah banyak menyusahkanmu.” Panang Aman mengusap bahu Ramadhan. “Tidak Bah, memang sudah kewajiban seorang anak untuk merawat dan menjaga orangtua yang telah membesarkan dengan segenap jiwa dan raga.” Ucap lirih Ramadhan dengan nada rendah. Terlihat penyesalan yang mendalam pada dirinnya. Lima puluh tahun yang lalu di sebuah desa tampak rumah berukuran kecil dan sangat sederhana. Dinding-dinding rumahnya hanyalah terbuat dari anyaman bambu atau sering disebut palupuh dalam Bahasa Banjar. Sedang atapnya terbuat dari daun rumbia yang sudah tersusun rapi. Rumah sederhana itu dihuni oleh sepasang suami istri. Panang Aman dan Acil Siti mereka sering disebut. Dalam Bahasa Indonesia, Panang adalah paman dan Acil adalah bibi. Sudah hampir sepuluh tahun Panang Aman dan Acil Siti masih belum dikaruniai anak. Hari-hari mereka terasa hampa tanpa kehadiran seorang anak. Akan tetapi mereka selalu ikhlas diiringi dengan berusaha dan berdoa kepada Allah SWT. Panang Aman adalah seorang petani yang sangat rajin. Hasil taninya baik sayur maupun buah akan dijual di pasar dan sebagian lagi untuk keperluan di rumah. Dan istrinya Acil Siti selalu menemani suaminya di sawah sembari mencari daun-daun pisang yang juga akan dibawa ke pasar untuk dijual. Walau hasil yang didapat tidak seberapa. Namun, itu sudah cukup untuk memenuhi keperluan mereka berdua. Selepas Isya. Terhampar gelap yang panjang. Suara aliran sungai menjadi musik yang mengiringi bambu dengan julangan tinggi, saling bergesekan dengan suara daun-daunnya seolah berbisik-bisik. Rembulan dengan manja didampingi seekor bintang mengintip pembicaraan dari sebuah rumah sederhana yang tak jauh dari sungai. Terlihat Acil Siti menutup jendela karena angin yang dingin masuk tanpa permisi. “Ka, pian kada dulakkah, kita ini beduaan aja di rumah. Padahal sudah sapuluh tahun kita menikah.” Ucap acil siti sambil mengikat daun-daun menjadi beberapa bagian yang akan dijual besok pagi. “Ya, handak kaya apa pang ding, amun Allah balum membari. Kita harus sabar. Ujar Bidan kandungan pian kada bemasalah, mungkin Allah belum mempercayai kita untuk segera baisi anak. Kita juga jangan berhenti memohon kepada Allah agar kita dikaruniai anak suatu saat nanti.” Jawab Panang Aman dengan bijaksana sembari mengangkat kopiah di kepalanya untuk menggaruk kepalanya yang gatal. “Inggih, Aamiin.” Acil siti menghitung daun-daun yang sudah diikatnya. “Ya sudah, ayo kita tidur. Besok kita pagi-pagi sudah harus pergi ke pasar.” Panang menuju kasur dengan meletakkan kopiahnya di sisi kasur. Sementara Acil Siti masih sibuk membereskan daun-daunnya. Tak ada hari terlewatkan tanpa rangkaian doa-doa dari sepasang suami istri yang selalu sabar dan tawakkal.
  • 2. Panang Aman dan Acil Siti tak pernah bosan untuk berdoa. Beberapa bulan kemudian, rahmat pun datang menghampiri mereka. Doa-doa mereka dijawab oleh Tuhan. Doa-doa yang tak pernah putus setiap hari bahkan detik itu. Mungkin saja Tuhan sudah bosan mendengar doa-doa mereka. Sembilan bulan Acil Siti mengandung. Pada bulan Ramadhan ia melahirkan anak laki-laki. Ketika tangisan bayi terdengar, alangkah senang hati Panang karena doanya selama ini telah dijawab oleh Allah SWT. Namun wajahnya berubah sedih seketika, ketika bidan beranak mengatakan bahwa Acil Siti sudah meninggal beberapa menit yang lalu ketika melahirkan bayinya. Kematian Acil Siti kemungkinan disebabkan oleh kehamilan di usia tua. Panang Aman sangat sedih dengan kejadian itu. Walau dia sedang berbahagia mendapat seorang putera. Namun kehilangan seorang istri yang sudah mempertaruhkan hidupnya juga membuat hatinya hancur. Panang Aman sadar semua kejadian yang menimpanya adalah memang sudah suratan takdir. Ia yakin ini sudah keputusan dari yang Maha Kuasa. Di mana akan ada hikmah dibalik semua ini. Ia mencoba untuk tidak begitu larut dalam kesedihan karena ia masih mempunyai anak yang harus dijaga. Ramadhan adalah nama yang diberikan oleh Panang Aman untuk anak semata wayangnya. Di mana maksud dari kata Ramadhan adalah bulan kelahiran Ramadhan yaitu pada bulan suci Ramadhan. Hari demi hari dilalui Panang dengan penuh kesabaran. Merawat seorang bayi bukanlah perkara gampang terutama bagi seorang laki-laki. Ia merawat Ramadhan dengan penuh kasih sayang, hingga seekor nyamuk pun tidak ia biarkan mendekati tubuh Ramadhan. Ramadhan tumbuh dengan sehat dan pintar. Diusianya yang lima tahun ia sudah pandai membaca Al Qur’an karena Panang selalu mengajarinya setiap malam dengan hanya menggunakan penerangan lampu minyak. Panang Aman selalu menuruti apa yang diminta oleh Ramadhan. Sehingga, Ramadhan jarang menanyakan tentang ibunya. Ia juga selalu membawa Ramadhan kemanapun ia pergi. Panang selalu mengajak Ramadhan memancing, ke sawah dan ke pasar. Ia juga sering mengajak Ramadhan bermain. Panang Aman bisa menjelma menjadi sosok ibu dan juga teman. Ramadhan kecil sudah tumbuh dewasa. Ia selalu menolong Bapaknya di sawah dengan sedikit belajar cara bertani dan menjual hasil taninya ke pasar. Dan akhirnya ia menjadi anak yang mandiri. Karena Ramadhan sudah dewasa dan sudah mandiri. Maka, Panang Aman menikahkannya dengan seorang gadis yang tak jauh dari rumahnya. Ramadhan sudah berkeluarga. Ia dan istrinya tinggal satu rumah dengan bapaknya. Dan tidak berapa lama kemudian Ramadhan dikaruniai seorang anak laki-laki yang sangat dikasihinya. Usia Panang bertambah tua. Wajahnya sudah banyak berkerut, matanya tak lagi cerah, tatapan matanya sayu, tangannya yang tak lagi kuat dan tubuhnya yang tak lagi kekar seperti dulu. Panang hanya bisa berbaring penuh kepasrahan tanpa daya. Ia hanya bisa memandang cucunya yang sudah berusia 10 tahun. Tanpa bisa mengajaknya bermain-main seperti dulu ia dengan Ramadhan anaknya. Mainan apapun yang Ramadhan kecil minta buatkan selalu ia kabulkan dengan tangannya yang terampil dan kuat. Ia pun teringat raut wajah cerah Ramadhan kecil yang sedang memamerkan mainannya kepada teman-temannya. Lamunan masa lalu pun mengahantarkannya pada sebuah mimpi yang memutar memori
  • 3. lama. Di usia Panang yang sudah tua renta dengan terpaksa Ramadhan dan istrinya harus merawat dan menuruti semua kehendak bapaknya. Panang Aman sudah tidak bisa melakukan apa-apa lagi. Ia juga sedikit cerewet dan sering membuat kesal. Lama-kelamaan Ramadhan merasa lelah dengan keadaan bapaknya. Sehingga ada niat buruk yang akan dilakukanya pada bapaknya. Apakah Ramadhan sudah lupa atas semua kasih sayang dan jerih payah bapaknya selama ini, hingga ia bisa hidup berkecukupan seperti ini. Apakah ia sudah lupa segalanya. Apakah ia tak ingin membalas semua jasa bapaknya dengan merawat bapaknya dengan ikhlas di masa tua bapaknya yang sudah tak berdaya. Suatu hari munculah pikiran jahat Ramadhan untuk membuang bapaknya ke hutan. Entah kenapa pikiran itu ada di dalam benaknya. Iblis apakah yang telah menghasutnya. Hatinya begitu kerdil untuk menerima keadaan bapaknya. Tapi setidaknya Ramadhan masih mempunyai sekerikil hati hingga dia tidak membunuh bapaknya secara langsung. Namun, tetap saja membuangnya ke hutan berarti sudah tidak mengharapkan kehadirannya lagi. Bukankah itu sama saja membunuh bapaknya dari hati dan pikirannya. Membuangnya ke hutan juga bisa membunuh secara fisik dengan perlahan bahkan cepat. Sudah pasti di hutan banyak binatang buas yang siap memangsa bapaknya. Sungguh Ramadhan sangat keterlaluan dan sampai hati berniat seperti itu. Saat pagi yang masih berselubung kabut. Terasa hawa dingin merasuk kulit. Ramadhan menggendong bapaknya memasuki hutan. Bapaknya tampak kedinginan karena tidak menggunakan pakaian tebal. Di tengah perjalanan “Nak, kenapa ikam menggendong abah? handak dibawa ke mana Abah?” Tanya Panang Aman dengan cemas. “Ah, Abah neh! Sudah, bediam aja jangan banyak takun.” Hardik Ramadhan dengan marah. Semak demi semak ia celahi. Hutan belantara telah ia masuki. Tanpa disadari kaki Panang Aman terkena tumbuh-tumbuhan yang melukai. Tampak ia menahan perih. Sakit. Panang Aman mulai menyadari bahwa ia akan dibuang ke hutan oleh anaknya sendiri. “Nak, mau kamu bawa kemana abah nak, Jangan kamu buang abah nak. Maafkan abah yang sudah menyusahkan ikam juga istri ikam selama ini.” Panang Aman memohon kepada Ramadhan dengan berderai air mata. Ramadhan terus berjalan. Ia tak sedikitpun menggubris kata-kata bapaknya. Dan sama sekali tidak tersentuh oleh tangisan bapaknya. Sesekali Ramadhan membenarkan posisi gendongan bapaknya. Saat itu juga bapaknya berpegangan dengan erat. Tiba-tiba … Prak … Ramadhan hampir tergelincir karena terinjak jambu biji yang lumayan besar. Warnanya sangat hijau, ranum namun ada sedikit bekas gigitan kelelawar. Sedangkan di sekitar itu tidak ada pohon jambu. Mungkin jambu tersebut dijatuhkan oleh kelelawar. Entahlah. Ramadhan berhenti dan menurunkan bapaknya. Ia sandarkan bapaknya pada sebuah pohon besar. “Kenapa berhenti Nak?” Ramadhan tidak menjawab. Ia memungut jambu itu lalu membersihkannya dengan tangan. “Bapak tahu, pasti kamu ingin membawa jambu itu pulang kan? Untuk anakmu Ali. Karena ia sangat suka jambu Karantukal (jambu biji)” ucap Panang Aman dengan sedikit tersenyum. Ramadhan tersentak. “Abah dulu juga begitu denganmu nak. Jika Abah mau mencari kayu bakar di hutan, kamu selalu minta carikan jambu karantukal hutan yang besar. Dan Abah selalu
  • 4. berusaha membawakannya untukmu. Saat Abah bulik ikam sudah mehadang di muhara lawang menunggu si jambu karantukal kesukaan ikam. Dan pasti anakmu juga akan seriang itu ketika kau pulang nanti.” Papar Panang Aman sembari menyeka air mata. Ramadhan terkulai lesu ketika mendengar ucapan bapaknya. Ia teringat akan kasih sayang bapaknya ketika ia masih kecil. “Abah…” Ucap lirih Ramadhan dengan wajah penuh penyesalan. “Nak, teruskan perjalannmu. Abah ikhlas jika kau benar ingin membuang abah. Abah sadar sekarang sudah tidak bisa melakukan apa-apa lagi. Mungkin sebentar lagi Abah juga akan mati.” Panang mengangkat tangannya yang gemetar menunjukkan bahwa ia siap untuk dibawa ke manapun. Sedangkan Ramadhan menatap wajah bapaknya yang penuh pasrah. Ia mendekati bapaknya. “Tidak Abah, kita akan pulang. Sekarang aku sadar betapa abah sudah sangat menyayangi dan mengasihiku saat aku kecil hingga dewasa. Ulun anak yang durhaka Bah, ulun sudah berniat untuk membuang pian. Ampuni ulun Bah, ampuni dosa-dosa ulun Abah…” Ramadhan menangis sejadi-jadinya. Ia sangat menyesal. Cerpen Karangan: Siti Mahillah