1. Cerita Anak Nusantara : Legenda Si Penyumpit
Syahdan hiduplah seorang pemuda di Pulau Bangka pada masa lampau. Ia hidup seorang diri
di gubugnya. Kedua orangtuanya telah meninggal dunia. Tidak ada yang mengetahui pula
siapa namanya yang sesungguhnya. Orang-orang hanya memanggilnya Si Penyumpit.
Meski miskin kehidupannya, Si Penyumpit sangat jarang bersedih atau meratapi kemalangan
hidupnya. Sebaliknya, Si Penyumpit malah senantiasa terlihat gembira. Selain itu, Si
Penyumpit juga dikenal baik hati dan ringan tangan dalam membantu siapa pun juga yang
membutuhkan pertolongannya.
Si Penyumpit tinggal di sebuah desa yang dipimpin oleh Pak Raje. Pak Raje dikenal tidak
baik kelakukannya. Ia kejam, sewenang-wenang, dan kerap memanfaatkan orang lain demi
keuntungan pribadinya. Kerap kali ia meminta orang-orang untuk membantu pekerjaan di
sawahnya yang sangat luas. Mereka tidak diberinya upah walau sedikit. Orang-orang pun
akhirnya tidak lagi bersedia membantu Pak Raje. Pak Raje benar- benar kebingungan untuk
mengerjakan sawahnya sendiri. Terlebih-lebih amat luas sawah yang ia miliki. Begitu luas
sawahnya hingga untuk sekadar memanen tanaman padinya yang telah masak pun ia telah
sangat kerepotan. Akibat keterlambatannya memanen tanaman padinya yang telah masak,
beberapa ekor babi hutan merusak tanaman padinya. Dengan rakus, babi-babi hutan itu
memakan batang dan tanaman padinya. Tak terkirakan marahnya Pak Raje mendapati
kenyataan itu. Ia merasa harus segera memanen tanaman padinya dengan memanfaatkan
tenaga orang lain jika tidak ingin babi-babi hutan itu memakan semua tanaman padinya.
Tetapi, siapa yang akan dimintainya tolong jika hampir semua warga desa tidak lagi mau
membantunya?
Pak Raje mencari cara. Ketika terlintas sosok Si Penyumpit di benaknya, Pak Raje pun
menemukan cara. Ia mendatangi Si Penyumpit. Katanya, "Penyumpit, almarhum ayahmu
pernah meminjam uang kepadaku. Belum sempat utang itu dibayarnya, namun ayahmu telah
meninggal dunia. Sebagai ahli warisnya, engkau tentu harus membayar utang ayahmu itu."
Si Penyumpit benar-benar terkejut mendengar ucapan Pak Raje. Seingatnya ia tidak pernah
mendapat pesan atau cerita dari ayahnya perihal utang ayahnya kepada Pak Raje. Namun,
jika memang benar ayahnya berutang, ia bersedia membayarnya. "Lantas, dengan apa saya
2. harus membayar, Pak Raje? Bukankah Pak Raje mengetahui jika saya tidak mempunyai harta
yang bisa saya gunakan untuk membayar utang ayah saya itu?"
Pak Raje tersenyum. "Engkau tidak harus membayar utang ayahmu itu dengan harta atau
uang. Cukup dengan tenagamu. Engkau hanya tinggal menunggu tanaman padiku di sawah,
maka hutang ayahmu aku anggap lunas. Bagaimana? Engkau bersedia?"
Si Penyumpit tentu saja menyatakan kesediaannya. Baginya, ia berkewajiban untuk
membayar utang ayahnya. Dengan senang hati ia melaksanakan perintah Pak Raje, meski
sesungguhnya, ayah Si Penyumpit tidak pernah berhutang pada Pak Raje!
Tanpa menunggu waktu lagi, Si Penyumpit lantas bergegas menuju sawah Pak Raje.
Sesampainya cli sawah, Si Penyumpit lalu membakar kemenyan untuk memohon restu para
Dewa. Tidak lupa ia memohon kepada Dewa Mantemaui agar babi-babinya tidak
dilepaskannya ke sawah milik Pak Raje dan berbuat kerusakan di sana.
Selama tujuh hari tujuh malam Si Penyumpit berada di sawah itu. Jika pagi hingga sore hari
ia bekerja di sawah itu dan jika malam ia menjaga sawah itu dari serangan hewan, terutama
babi-babi hutan. Kadang ia ingin beristirahat di antara waktu-waktu itu, namun jika
diingatnya utang almarhum ayahnya pada Pak Raje, segera dikesampingkan keinginan
beristirahatnya itu.
Pada suatu malam beberapa ekor babi hutan memasuki sawah Pak Raje. Dengan tombaknya,
Si Penyumpit segera bergerak untuk menghalau babi-babi hutan itu. Si Penyumpit
melontarkan tombaknya dan sempat mengenai salah satu babi hutan. Babi-babi hutan itu pun
berlarian menjauhi sawah Pak Raje.
Si Penyumpit berusaha mencari tahu kemana babi-babi hutan itu melarikan diri. Melalui
ceceran darah babi hutan yang berhasil ditombaknya, Si Penyumpit terus mengikuti pelarian
babi- babi hutan perusak tanaman padi di sawah Pak Raje. Sampailah ia di hutan. Terperanjat
Si Penyumpit setelah mengetahui dirinya berada di perkampungan babi hutan di hutan itu.
Seekor babi hutan besar mendadak menghadangnya dan puluhan babi hutan lainnya
mengepung Si Penyumpit. Sepertinya mereka tidak berniat menyerang Si Penyumpit.
3. Babi hutan besar itu adalah Raja babi hutan. Kepada Si Penyumpit ia menyatakan jika babi
hutan yang ditombak Si Penyumpit adalah putrinya. "Karena engkau telah menombak
putriku, maka hendaklah engkau menyembuhkan Iukanya," kata Raja babi hutan.
Si Penyumpit meneliti seekor babi hutan betina yang terluka kakinya akibat lontaran
tombaknya. Dibersihkannya darah yang mengucur di kaki babi hutan betina itu dan kemudian
diobatinya dengan ramuan berbagai daun. Luka itu lantas dibebatnya. Katanya, "Besok pagi
ia akan dapat kembali berjalan. Tiga atau empat hari lagi lukanya akan mengering dan ia akan
kembali sembuh seperti sedia kala."
Raja babi hutan menyatakan terima kasihnya. Ia memberikan kemenyan kepada Si
Penyumpit. Katanya, "Bakarlah kemenyan itu dahulu agar engkau selamat dalam
perjalananmu. Sebagai ucapan terima kasihku, kuberikan kepadamu empat bungkusan.
Ketahuilah, masing-masing bungkusan itu berisi kunyit, buah nyatuh2, daun simpur, dan
buah jengkol. Pesanku, sekali-kali jangan engkau buka empat bungkusan itu hingga engkau
tiba kembali di rumahmu. Ingatlah baik-baik pesanku ini:'
Si Penyumpit segera pulang setelah membakar kemenyan. Pesan Raja babi hutan diingatnya
baik-baik. Empat bungkusan itu tidak dibukanya dan baru dibukanya setibanya ia di
gubugnya. Terperanjatlah Si Penyumpit ketika mendapati isi masing-masing bungkusan
pemberian Raja babi hutan itu. Isinya bukan kunyit, buah nyatuh, daun simpur, dan buah
jengkol, melainkan emas, permata, intan dan berlian!
4. Si Penyumpit menjadi kaya raya karena banyaknya barang-barang berharga yang dimilikinya.
Dibayarnya utang ayahnya kepada Pak Raje, meski sesungguhnya utang itu hanya tipu daya
Pak Raje untuk mendapatkan tenaga Si Penyumpit secara percuma.
Pak Raje sangat keheranan mendapati Si Penyumpit berubah menjadi kaya raya dalam waktu
sekejap. "Penyumpit, dari mana semua harta kekayaanrnu itu berasal?"
Dengan jujur Si Penyumpit menceritakan kejadian yang dialaminya yang membuatnya dapat
menjadi orang yang kaya raya.
Cerita Si Penyumpit menarik minat Pak Raje untuk melakukan hal yang sama seperti yang di
lakukan Si Penyumpit. Semua yang dilakukan Si Penyumpit akhirnya bisa juga
dilakukannya pula. Ia berhasil menombak satu ekor babi hutan, mengikuti hingga akhirnya
tiba diperkampungan babi hutan, bertemu dengan raja babi hutan dan mengobati luka yang
dialami babi hutan karena lontaran tombaknya. Setelah mengobati babi hutan, Pak Raje tidak
segera pulang seperti yang dilakukan oleh Si Penyumpit, melainkan tertidur. Terperanjatlah
Pak Raje ketika bangun. Puluhan babi hutan menyerangnya dengan ganas hingga dia terluka
parah karenanya. Beruntung ia bisa pulang meski harus merangkak akibat luka parah yang
dideritanya.
Pak Raje mengutus anaknya untuk meminta tolong pada Si Penyumpit untuk mengobati
dirinya.
Si Penyumpit sangat kasihan melihat kondisi luka yang dialami Pak Raje. Ia berniat
menolong, meski tidak mengetahui obat untuk menyembuhkan luka parah yang dialami Pak
Raje. Si Penyumpit lantas berdoa dan memohon agar Dewa Mantemau berkenan memberikan
cara baginya untuk menyembuhkan.
Melalui bisikan gaib yang didengarnya, Si Penyumpit akhirnya mengetahui cara
menyembuhkan luka parah yang dialami Pak Raje. Ia mengambil tujuh helai daun tertentu,
membakar kemenyan, dan membaca mantra di depan Pak Raje yang tengah terbaring. Asap
kemenyan mengepul melingkupi tubuh Pak Raje. Keajaiban pun terjadi. Setelah asap
kemenyan itu menghilang, tubuh Pak Raje kembali sembuh, semua luka-luka di tubuhnya
menghilang.
5. Pak Raje pun sadar atas semua kesalahan dan perilakunya yang buruk selama itu. Ia
bertaubat. Ia meminta maaf kepada Si Penyumpit dan juga orang-orang yang pernah
diperdayanya. Pak Raje berubah menjadi orang yang baik dan ia menjalankan tugasnya
selaku kepala desa dengan baik. Si Penyumpit dan segenap warga desa merasa gembira dan
berbahagia mengetahui perubahan yang baik pada diri kepala desa mereka. Kehidupan warga
desa pun berangsur-angsur membaik dipimpin Pak Raje yang telah insyaf itu.
Pak Raje sangat berterima kasih kepada Si Penyumpit atas pertolongannya. Katanya, "Jika
engkau mau, engkau akan kunikahkan dengan putri bungsuku."
Si Penyumpit bersedia menikah dengan putri bungsu Pak Raje. Pesta pernikahan mereka
berlangsung semarak, dihadiri segenap warga dengan suka cita. Si Penyumpit pun hidup
berbahagia bersama istrinya. Pak Raje juga menyerahkan jabatannya selaku kepala desa
kepada Si Penyumpit. Desa itu bertambah maju dan warganya kian sejahtera setelah Si
Penyumpit menjadi kepala desa.
Pesan moral dari cerita anak nusantara kisah si penyumpit adalah kebaikan dan kebenaran
akan mengalahkan keburukan dan kejahatan. Orang yang baik akan menuai kebaikannya dl
kemudian hari dan orang yang jahat pun akan menuai kejahatannya di kemudian hari.
6. Cerita Rakyat Indonesia Dongeng Keong Mas dari Jawa
Timur
Pada zaman dahulu kala. Hiduplah seorang Raja yang bernama Kertamarta. Ia memimpin
sebuah kerajaan yang sangat indah dan megah, kerajaan tersebut adalah kerajaan Daha. Raja
Kertamarta mempunyai dua orang Putri yang cantik, Dewi Galuh dan Candra Kirana.
Kehidupan mereka sangat bahagia dan berkecukupan.
cerita rakyat indonesia keong mas
Pada suatu hari, datanglah seorang Pangeran tampan dari kerajaan Kahuripan. Pangeran
tersebut bernama Raden Inu Kertapati. Kedatangan Pangeran ke kerajaan Daha adalah untuk
melamar salah satu Putri Raja, yaitu Candra Kirana. Kedatangan dan maksud Pangeran
sangat di sambut baik oleh Raja Kertamarta. Putri Candra Kirana pun menerima lamaran
Pangeran Raden Inu Kertapati.
Karena pertunangan itu lah membuat Dewi Galuh merasa sangat iri. Ia menaruh hati pada
Raden Inu Kertapati dan merasa dirinyalah yang lebih cocok menjadi tunangannya. Dari
perasaan irilah kemudian berkembang menjadi perasaan benci. Dewi Galuh mulai
merencanakan untuk menyingkirkan Candra Kirana dari kerajaan.
Suatu hari, secara diam-diam Putri Dewi Galuh pergi menemui sorang penyihir jahat. Ia
meminta bantuan kepada Penyihir untuk menyihir Candra Kiran menjadi sesuatu yang
7. menjijikan dan Pangeran Raden Inu menjauhinya. Ia pun berharap menjadi pengganti Candra
Kirana sebagai tunangannya.
Penyihir pun menyetujui permintaan Dewi Galuh. Namun, Penyihir tidak dapat masuk istana
karena akan menimbulkan sebuah kecurigaan. Akhirnya, Dewi Galu mempunyai siasat untuk
memfitnah Candra Kirana, sehingga ia di usir dari kerajaan. Candra Kirana meninggalkan
kerajaan dengan perasaan sedih. Di tengah perjalanan ia bertemu dengan penyihir jahat dan
menyihir Candra Kirana menjadi Keong Mas. Setelah berhasil menyihir Candra Kirana,
penyihir langsug membuangnya ke sungai.
‘’ Kutukanmu akan hilang, jika kamu dapat bertemu dengan tunanganmu Pangeran Raden
Inu.’’ Ujar Penyihir.
Suatu hari, seorang Nenek sedang mencari ikan dengan menggunakan jala. Akhirnya, Keong
Mas ikut tersangkut oleh jala tersebut. Melihat betapa indahnya Keong Mas yang ia dapatkan.
Si Nenek langsung membawanya pulang dan di simpannya Keong Mas di tempayan. Nenek
tersebut memelihara Keong Mas dengan baik dan memberikan makan, agar tidak mati.
Keesokan harinya, sang Nenek kembali ke sungai untuk mencari Ikan. Namun, tidak satu pun
yang ia dapatkan. Karena sudah terlalu lama tapi tidak mendaptkan hasil. Ia pun segera
memutuskan untuk pulang kerumah.
Ketika Nenek sampai di rumah. Ia sangat terkejut. Ia melihat makanan yang sangat enak
sudah tersedi di atas mejanya. Ia merasa sangat heran dan bertanya-tanya siapa yang sudah
membuatkan makanan ini.
Setiap hari kejadian serupa terus terjadi. Karena merasa penasaran. Sang Nenek memutuskan
untuk pura-pura pergi ke laut. Sebenarnya ia ingin tahun dan mengintip siapa yang sudah
membuatkan makanan setiap hari.
Sang nenek sangat terkejut. Melihat Keong Mas yang ia simpan di tempayan berubah
menjadi seorang gadis yang cantik jelita. Gadis cantik tersebut langsung meniapkan makanan
di atas meja. Karena rasa penasarannya, Sang Nenek langsung menghampiri Gadis cantik
tersebut
“ Siapa kamu Putri yang cantik? Dan dari manakah asalmu?”. Tanya sang Nenek
8. Keong Mas yang berubah menjadi wujud aslinya yaitu Candra Kirana. Sangat terkejut
melihat kedatangan Sang Nenek yang tiba-tiba. Akhirnya, Candra Kirana menjelaskan siapa
ia sebenarnya. Dan menceritakan kenapa ia berubah menjadi Keong Mas. Setelah
menjelaskan kepada Sang Nenek, Candra Kirana pun kembali berubah wujud menjadi Keong
Mas.
keong emas penjelmaan candra kirana tertangkap jala nenek nelayan
Sementara, Pangeran Raden In uterus mencari Putri Candra Kirana yang mendadak hilang
entah kemana. Namun, kabar dari Candra Kirana pun tidak dapat ia dapatkan. Pangeran
Raden Inu kertapati sangat yakin bahwaCandra Kirana masih hidup. karena kenyakinan itu
membuat Raden Inu tidak berhenti mencari. Ia pun berjanji, tidak akan kembali ke kerajaan
sebelum menemukan tunangannya Candra Kirana.
Akhirnya, Penyihir jahat mengetahui bahwa Pangeran Raden sedang mencari Candra Kirana.
Ia mencari cara agar Pangeran tidak dapat menemukan Candra Kirana. Ia pun menyamar
menjadi seekor Burung Gagak.
Di tengah perjalanan, Raden Inu di kejutkan oleh Burug Gagak yang dapat bicara. Burung
Gagak tersebut mengetahui tujuannya. Pangeran yang merasa senang dan menganggap
9. Burung tersbut tahu dimana keberadaan candra Kirana. Ia pun mengiikuti petunjuk yang di
berikan Burung Gagak. Padahal petunjuk jalan tersebut salah.
Pangeran Raden, mulai kebingungan dengan petunjuk yang di berikan Burung Gagak. Di
tengah perjalanan, ia bertemu dengan seorang Kakek tua yang sedang kelaparan. Ia segera
memberikan makanan. Ternyata, Kakek tersebut adalah seorang Kakek yang sakti dan
menolong Raden Inu dari Burung Gagak. Kakek memukul Burung Gagak dengan tongkatnya
dan tiba-tiba burung Gagak berubah menjadi asap.
Legenda Keong Mas - Cerita Keong Mas - Dongeng Keong Mas
Kakek tersebut memberikan petunjuk jalan. Pangeran Raden Inu Kertapati segeran menuju
Desa Dadapan. Berhari-hari, ia menempuh perjalanan. Namun, di tengah perjalanan bekalnya
telah habis. Ia merasa sangat kehausan . ia pun melihat sebuah Rumah dan segera menuju ke
rumah tersebut. Ia berniat untuk meminta segelas air. Namun, bukannya hanya air yang ia
dapatkan. Tetapi candra Kira yang ia cari. Ia melihat tunangannya dari jendela sedang
memasak.
Akhirnya, Pangeran Raden dapat menemukan Candra Kirana. Ia merasa sangat senang.
Begitu pula dengan Candra Kirana yang berhasil menghilangkan kutukannya, apabila
bertemu dengan tunangannya. Candra Kirana menjadi gadis cantik jelita.
10. Raden Inu Kertapti segera membawa Candra Kirana ke kerajaan Daha. Ia pun mengajak
Nenek yang sudah menolongnya. Candra Kirana pun menjelaskan perbuatan Dewi Galu
selama ini kepada Baginda Raja. Akhirnya, kejahatan Dewi Galu terbongkar.
Dewi Galuh mendapat hukuman atas perbuatannya itu. Namun, karena maerasa takut akan
hukuman. ia melarikan diri ke hutan. Sementara Baginda minta maaf kepada Candra.
Akhirnya, Pangeran Raden Inu dan Candra Kirana memutuskan untuk menikah. Mereka
hidup behagia.
Pesan moral dari Cerita Rakyat Indonesia Keong Mas - Dongeng Keong Mas adalah sebaik-
baiknya kamu menutupi kejahatan, suatu saat akan terbongkar juga. Selalu berbuat baik dan
jauhkan diri dari iri dengki maka kamu akan selamat dalam menjalani kehidupan.