SlideShare a Scribd company logo
REFERAT & CASE REPORT
REHABILITASI MEDIS PADA
MALUNION FRAKTUR CONDYLUS
LATERAL HUMERI DEXTRA
Oleh:
Kharima Sari Delia (J510155086)
Muhammad Azwar (J510155087)
Nurlaely Ameliasari (J510155051)
Pembimbing:
dr. Siswarni Sp. KFR
TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI
Os Humerus
tulang terpanjang dan terbesar dari ekstremitas superior.
Tiga ujung proximal humerus memiliki bentuk kepala
bulat (caput humeri) yang bersendi dengan kavitas
glenoidalis dari scapula untuk membentuk articulatio
gleno-humeri.
ANATOMI
MUSCULUS FLEKSOR
1. Musculus Biceps
Brachialis
2. Musculus Brachialis
3. Musculus Brachioradialis
ANATOMI
MUSCULUS EKSTENSOR
1. Musculus Triceps
brachialis
2. Musculus
Anconeus
ANATOMI
MUSCULUS PRONATOR DAN SUPINATOR
1. Musculus
Pronator Teres
2. Musculus Pronator
quadratus
ANATOMI
SISTEM SARAF
1. Nervus Musculocutaneus (C5-C6)
2. Nervus Radialis
3. Nervus Ulnaris
4. Nervus Medianus (C6-Th1)
ANATOMI
SISTEM VASKULARISASI
1. Arteri Brachialis
2. Vena Cephalica
3. Vena Basilica
4. Vena Mediana cubiti
ANATOMI
ARTICULATIO ELBOW
1. Artikulasio Humeroradialis
2. Artikulasio Humeroulnaris
3. Radioulnaris
Fase Inflamasi
berlangsung 1 – 2 minggu
Peningkatan vaskularisasi di sekitar lokasi fraktur  terjadinya
hematom fraktur, diinvasi sel radang, termasuk osteoklas, 
membersihkan jaringan nektrotik, mempersiapkan dasar untuk fase
reparatif
Tahap Penyembuhan
Fraktur
Fase reparatif
 berlangsung beberapa bulan, ditandai diferensiasi sel
mesenkim pluripoten.
Awalnya terbentuk kalus lunak, tersusun oleh jaringan
fibrokartilago dengan sejumlah kecil tulang. Osteoblas
mengubah menjadi kalus keras (woven bone)
Tahap Penyembuhan
Fraktur
Fase remodeling
 berlangsung berbulan-bulan sampai bertahun-tahun
osteoblas dan osteoklas  mengakibatkan penggantian
anyaman tulang imatur yang tidak terorganisasi dengan tulang
lameral matur yang terorganisasi  menambah stabilitas pada
tempat fraktur.
Tahap Penyembuhan
Fraktur
Fraktur Os Humerus
Karakteristik umum
Fraktur  terputusnya
kontinuitas jaringan
tulang atau tulang rawan
yang umumnya
disebabkan oleh
rudapaksa (Dorland,
1996).
Condylus lateral  origin
muskulus ekstensor
serta komplek ligamen
kolateral lateral.
Mekanisme cedera yang
paling sering  saat siku
melakukan varus force
(Tamai et al, 2002)
Berdasar lokasi anatomis dari garis frakturnya, fraktur humerus distal
dibagi menjadi dua bagian besar yaitu, fraktur intraartikular dan fraktur
ekstrartikular.
Fraktur intraartikular Fraktur ekstraartikular
Satu kolum Dua kolum Ekstrakapsular Intrakapsular
Condylus
medialis
Intercondylaris T Supracondylaris Transcondylaris
Condylus
lateralis
Intercondylaris Y Epicondylus
medialis dan
lateralis
Diagnosis
Anamnesis  riwayat
trauma(Waters & Donald,
2012)
Anamnesis akan sulit dicari
pada kasus anak sehingga
memerlukan keterangan
orangtua atau pengasuh
(Flynn & Sam, 2011).
Pemeriksaan Fisik
• Siku bengkak.
• Jarang deformitas dibandingkan fraktur
suprakondilar atau dislokasi siku
• Nyeri tekan dan kemerahan pada siku
lateral
• krepitasi saat pemeriksaan range of
motion (ROM)
• (Waters & Donald, 2012)
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan
radiografi
meliputi
humerus distal
anteroposterior
(AP)
lateral
dan obliq
internal (Flynn
& Sam, 2011).
Penatalaksanaan
Non operatif
• Pada fraktur condylus lateral tanpa
dislokasi atau kurang dari 2 mm.
• imobilisasi  long-arm splint atau
gips dengan siku fleksi. Pemberian
gips harus diperhatikan, apabila
terlalu berat atau pendek pada lengan
atas cenderung bergeser ke bawah 
meningkatkan risiko pergeseran.
• (Flynn & Sam, 2011)
Tindakan Operatif
Fraktur yang mengalami
pergeseran lebih dari 2 mm
ada bukti jelasradiologi
dilakukan open reduction and
internal fixation , diikuti dengan
imobilisasi selama 6 minggu
(Erol et al, 2004).
Rehabilitasi Medik
✘Tujuan rehabilitasi medis membantu penyandang
disabilitas mencapai kemandirian optimal secara fisik,
mental, sosial, vocasional, dan ekonomi sesuai dengan
kemampuannya.
✘Fungsi rehabilitasi adalah pencegahan,
penyembuhan, pemulihan dan pemeliharaan.
Tujuan Penanganan dan Rehabilitasi Post Fraktur
Condylus Lateral Humerus
Kisaran Gerak
✘Mengembalikan, mempertahankan kisaran gerak
siku, melindungi sudut angkat siku yang normal, dan
mengembalikan kisaran gerak penuh sendi bahu.
Kekuatan Otot
✘Memperbaiki kekuatan otot ekstensor siku, fleksor
siku,dan otot sekunder.
Sasaran Fungsional
✘Mengembalikan aktivitas yang diperlukan untuk fleksi
atau ekstensi dan supinasi atau pronasi seperti makan,
higiene, pribadi, berpakaian dan merias diri.
(Hoisington & Mark dalam Hoppenfeld, 2000).
Hari cedera sampai satu minggu
Penanggung Beban (Weight Bearing)
✘Ekstremitas yang sakit tidak diperbolehkan
menanggung beban
Kisaran Gerak (ROM)
✘gerak aktif jari jari dan artikulasio
metakarpophalangeal.
Kekuatan Otot
✘Latihan fleksi dan ekstensi jari-jari, serta
latihan adduksi dan abduksi untuk penguatan
intrinsik perlu dilakukan.
Aktivitas Fungsional
✘Pasien diinstrkusikan menggunakan ekstremitas
yang sehat untuk semua fungsi kehidupan sehari-
hari. Pasien manula dianjurkan menggunakan
hemiwalker atau tongkat quad dan bukan walker
reguler karena pasien tidak dapat menyangga
walker menggunakan dua tangan.
Gaya Berjalan
✘Tidak melakukan ayunan lengan pada
ekstremitas yang diimobilisasi dan biasanya sangat
nyeri.
Dua minggu
Weight Bearing
✘Ekstremitas yang sakit tidak
diperbolehkan menanggun beban.
Kisaran Gerak
✘Lanjutkan kisaran gerak aktif pada jari
jari. Lanjutkan latihan pendulum pada
bahu untuk mencegah kapsulitis
adhesiva. Rotasi interna dan eksterna
pada bahu harus dihindari karena
mmberikan tekanan pada tempat fraktur.
Kekuatan Otot
✘Pasien dapat meremas spons, bola,
atau tanah liat untuk memperkuat jari-jari.
Aktivitas Fungsional
✘Lanjutkan aktivitas satu tangan,
menggunakan ekstremitas yang sehat
untuk semua perawatan diri.
Gaya Berjalan
✘Ayunan lengan masih terbatas
Empat sampai Enam minggu
Weight Bearing
✘Ekstremitas yang sakit tidak diperbolehkan
menanggun beban.
Kisaran Gerak
✘Lanjutkan kisaran gerak jari-jari dan latihan
pendulum pada bahu.
Kekuatan Otot
✘Lanjutkan penguatan genggaman dan latihan
isometrik otot-otot lengan bawah.
Aktivitas Fungsional
✘Ekstremitas yang sehat masih 
digunakan sebagai ekstremitas dominan
untuk perawatan diri dan higiene
personal. Jika dilakukan fiksasi interna
rigid, pasien dapt menggunakan
ekstremitas yang sakit untuk makan dan
aktivitas ringan serupa.
Delapan sampai duabelas
minggu
Weight Bearing
✘Ekstremitas yang sakit dapat digunakan
untuk menyangga. Setelah 3 bulan,
penanggungan beban penuh harus sudah
memungkinkan jika sudah terdapat
penyambungan secara radiografis.
Kisaran Gerak
✘Jika fraktur menyatu  latihan kisaran
gerak pasif dikombinasikan dengan
program aktif. kisaran gerak bahu harus
dilanjutkan.
Kekuatan Otot
✘Latihan tahanan perlahan dapat dimulai dengan
fleksi/ekstensi siku. Beban (dimulai dengan 1 sampai
2 pon ditingkatkan bertahap) diangkat melawan
gravitasi  memperbaiki kisaran gerak siku dan
bahu pada semua bidang.
Aktivitas Fungsional
✘Ekstremitas yang sakit tidak boleh digunakan untuk
semua aktivitas fungsional termasuk higiene pribadi.
STATUS PASIEN
✘Identitas Pasien
✘Nama : An. S
✘Umur : 2 tahun
✘Jenis Kelamin : Perempuan
✘Alamat : Sukowiyono, Ngawi
✘Agama : Islam
✘Suku : Jawa
✘No. RM : 29xxxx
✘Tgl Masuk : Selasa, 20
September 2016
✘Tgl Periksa : Kamis, 22
September 2016
Keluhan Utama :
✘Bengkak pada siku kanan
Riwayat Penyakit
Sekarang
Pasien rujukan dari RS Ngawi,
dengan keluhan bengkak pada siku
kanan. Keluhan dirasakan sejak dua
bulan yang lalu saat pasien terjatuh
dari meja saat sedang bermain.
Posisi jatuh tidak diketahui karena
pasien bermain dengan sendiri dan
tidak ada yang mengetahui kejadian
tersebut. Setelah jatuh pasien
sadar, menangis, dan kesakitan,
mual (-), muntah (-) pusing (-).
Keluarga membawa pasien ke
rumah sakit  didapatkan patah
pada siku  dipasang gips.
Keluarga kemudian membawa
pasien ke sangkal putung sebanyak
4 kali dalam 1 bulan, namun tidak
ada perubahan, dan siku semakin
bengkak dan nyeri. Kemudian
keluarga membawa pasien kembali
ke rumah sakit dan didapatkan
tulang tidak menyatu sempurna
sehingga dirujuk ke RSOS.
Riwayat Penyakit Dahulu
✘Riwayat trauma : disangkal
✘Riwayat kelainan tulang bawaan: disangkal
✘Riwayat jantung : disangkal
✘Riwayat alergi : disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga
✘Keluhan serupa : disangkal
✘Riwayat hipertensi : disangkal
✘Riwayat DM : disangkal
Riwayat Psikososial
✘Dukungan keluarga : baik
✘Situasi lingkungan : baik
✘Riwayat psikiatri : tidak ada
gangguan mental
PEMERIKSAAN FISIK
✘STATUS GENERALISKU: tampak
cukup, compos
mentis, gizi
cukup
Nadi : 110 kali/
mnt,isi cukup,
irama teratur,
simetris
Respirasi: 24
kali/ mnt, irama
teratur
Suhu: 36,6°C
peraksiler
Kulit
✘Warna sawo matang, pucat (-), ikterik (-), petechie
(-), venectasi (-), spider naevi (-), striae (-),
hiperpigmentasi (-), hipopigmentasi (-)
Kepala
✘Bentuk kepala mesochepal, kedudukan kepala
simetris, luka (-), rambut hitam terdapat uban
berwarna putih, tidak mudah rontok, tidak mudah
dicabut, atrofi otot (-)
Mata
✘Conjungtiva palpebra pucat (-/-), sklera ikterik (-/-),
perdarahan palpebra (-/-), pupil isokor dengan
diameter (3mm/3mm), reflek cahaya (+/+), edema
palpebra (-/-).
Telinga
✘Sekret (-), darah (-), nyeri tekan mastoideus (-).
Hidung
✘Nafas cuping hidung (-), sekret (-), epistaksis (-),
fungsi pembau baik, foetor ex nasal (-).
Mulut
✘Sianosis (-), gusi berdarah (-), kering (-), pucat (-
), lidah kotor (-), papil lidah atrofi (-), stomatitis (-),
luka pada sudut bibir (-), foetor ex ore (-), gigi
caries (+), karang gigi (+).
Leher
✘JVP tidak meningkat , trachea ditengah, simetris,
pembesaran tiroid (-), pembesaran limfonodi
cervical (-).
✗Limfonodi
✘Kelenjar limfe retroaurikuler, submandibuler,
servikalis, supraklavikularis, aksilaris dan
inguinalis tidak membesar.
✗Thorax
✘Bentuk simetris, retraksi intercostal (-), spider
nevi (-), pernafasan toracoabdominal, sela iga
melebar (-), muskulus pektoralis atrofi (-),
pembesaran KGB axilla (-/-).
✗Jantung
✘Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
✘Palpasi : ictus cordis tidak kuat angkat
✘Perkusi : batas jantung kesan tidak melebar
✘Auskultasi : Bunyi jantung I-II murni, intensitas
normal, reguler, bising (-), gallop (-)
Pulmo
✗Inspeksi : pengembangan dada kanan=kiri
✗Palpasi : fremitus raba kanan=kiri
✗Perkusi : sonor/sonor
✗Auskultasi : SDV(+/+), Suara tambahan (-/-)
Punggung : kifosis (-), lordosis (-), skoliosis(-), nyeri
ketok kostovertebra (-)
Abdomen
✘Inspeksi : dinding perut sejajar dinding dada
✘Auskultasi : bising usus (+) normal
✘Perkusi : timpani, pekak alih (-). Liver span : 6
cm
✘Palpasi : supel, nyeri tekan (-). Hepar dan lien
tidak membesar.
Genitourinaria : ulkus (-), sekret (-), tanda-
tanda radang (-).
Status lokalis Regio Brachii-cubiti dextra :
Look : terpasang posterior long arm splint dextra
✘edem (SDE)
✘deformitas (SDE)
✘hematoma (SDE)
Feel : Nyeri tekan (-), nyeri gerak (-), krepitasi (SDE)
Movement : ROM tidak bisa dievaluasi
Ekstremitas
Extremitas superior Extremitas inferior
Dextra Sinistra Dextra Sinistra
Edema SDE - - -
Sianosis - - - -
Pucat - - - -
Akral dingin - - - -
Pitting edema SDE - - -
Ekskoriasi SDE - - -
Hematoma SDE - - -
Range of Motion (ROM)
Superior (Right Handed)
ROM
Dextra (aktif) Sinistra (aktif)
Shoulder Flexi SDE Full (0-1800)
Extensi SDE Full (0-450)
Adduksi
Abduksi
SDE
SDE
Full (0-450)
Full (0-1700)
External rotasi SDE Full (0-450)
Internal rotasi SDE Full (0-550)
Elbow Flexi SDE Full (0-1500)
Extensi SDE Full (0-100)
Pronasi SDE Full (0-7000)
Supinasi SDE Full (0-800)
Wrist Flexi SDE Full (0-800)
Extensi SDE Full (0-700)
Ulnar deviasi SDE Full (0-300)
Radius deviasi SDE Full (0-200)
Finger Metacarpophalangeal I flexi SDE Full (0-900)
Metacarpophalangeal II, III, IV flexi SDE Full (0-900)
Intercarpophalangeal I flexi SDE Full (0-900)
Intercarpophalangeal II, III, IV flexi SDE Full (0-900)
Inferior
ROM
Dextra (aktif) Sinistra (aktif)
HIP Flexi Full (0-1200)
Full (0-300)
Full (0-1200)
Full (0-1200)
Full (0-1300)
Full (0-100)
Full (0-1200)
Extensi Full (0-300)
Abduksi Full (0-1200)
Adduksi Full (0-1200)
Knee Flexi Full (0-1300)
Extensi Full (0-100)
Ankle Plantarflexi Full (0-450) Full (0-450)
Dorsoflexi Full (0-200) Full (0-200)
Manual Muscle Testing (MMT)
Ekstremitas Superior Dextra Sinistra
Shoulder Flexor M.deltoideus antor SDE 5
M.biceps brachii SDE 5
Extensor M.deltoideus antor SDE 5
M.teres major SDE 5
Abduktor M.deltoideus SDE 5
M.biceps brachii SDE 5
Adduktor M.latissimus dorsi SDE 5
M.pectoralis major SDE 5
Rotasi internal M.latissimus dorsi SDE 5
M.pectoralis major SDE 5
Rotasi eksternal M.teres major SDE 5
M.pronator teres SDE 5
Elbow Flexor M.biceps brachii SDE 5
M.brachialis SDE 5
Extensor M.triceps brachii SDE 5
Supinator M.supinator SDE 5
Pronator M.pronator teres SDE 5
Wrist Flexor M.flexor carpi radialis SDE 5
Extensor M.extensor digitorum SDE 5
Abduktor M.extensor carpi radialis SDE 5
Adduktor M.extensor carpi ulnaris SDE 5
Finger Flexor M.flexor digitorum SDE 5
Extensor M.extensor digitorum SDE 5
Extremitas Inferior Dextra Sinistra
Hip Flexor M.psoas major 5 5
Extensor M.gluteus maximus 5 5
Abduktor M.gluteus medius 5 5
Adduktor M.adductor longus 5 5
Knee Flexor Hamstring muscles 5 5
Extensor M.quadriceps
femoris
5 5
Ankle Flexor M.tibialis 5 5
Extensor M.soleus 5 5
STATUS PSIKIATRI
✘Emosi : stabil
✘Afeksi : dalam batas normal
✘Proses berfikir : koheren
✘Kecerdasan : dalam batas normal
STATUS NEUROLOGIS
✘Kesadaran: GCS E4V5M6
✘Fungsi luhur : dalam batas normal
✘Fungsi vegetatif : dalam batas normal
✘Fungsi sensorik :
•Kekuatan
✘Tonus
✘Reflek fisiologis
✘Reflek patologis
N N
N N
SDE 5
5 5
SDE N
N N
SDE N
N N
- -
- -
Pemeriksaan Laboratorium
Darah Rutin 11-07-16 Rujukan Satuan
Hb 12,3 11.5-14.5 g/dl
Hct 38 37-45 %
Eritrosit 4,6 4 – 5.4 106/ul
Leukosit 12.1 4-10 10³/ul
AT 452 200-400 10³/ul
GD A
GDS 98 <120 mg/dl
PT 14.2 10-14 detik
HbSAg - - -
APTT 36.1 16-36 U/l
Pemeriksaan Radiografi
ASSESSMENT
• Post rekonstruksi malunion closed fraktur condylus
lateral humerus dextra
IMPAIRMENT, DISABILITY DAN HANDICAP
• Impairment : Post rekonstruksi malunion closed
fraktur condylus lateral humerus dekstra
• Disabilitas : penurunan fungsi angota gerak atas
kanan
• Handicap : keterbatasan dalam aktivitas sehari-hari
DAFTAR MASALAH
• Post rekonstruksi malunion
closed fraktur condylus lateral
humerus dekstra
Problem
Medis
• Nyeri anggota gerak atas
sebelah kanan, masih
membengkak.
Adanya penurunan melakukan
ADL
Problem
Rehabilitasi
Medik
• Mengembalikan dan
mempertahankan
kisaran gerak siku
• mengembalikan
kisaran gerak penuh
sendi bahu
• Memperbaiki kekuatan
otot
• Mengembalikan
aktivitas yang
memerlukan
fleksi/ekstensi dan
supinasi/pronasi.
GOAL
PENATALAKSANAAN
Terapi Medikamentosa
✘IVFD RL 20 tpm
✘Inj cefazoline 300 mg/8 jam I.V
✘Inj metamizole na 3 x 1/3 ampul I.V
✘Obat oral: Cefadroxil syrup 2x1/2 cth,
Paracetamol syr 3x1, Calcidine syrup
1x1/2
Terapi Rehabilitasi Medik
:
Fisioterapi
•Latihan active ROM jari-jari
Orthesa/Prothesa : -
Okupasi terapi :
• Latihan ADL
Sosiomedik: -
Psikologi: -
PROGNOSIS
✘Ad vitam : quo ad bonam
✘Ad sanam : quo ad bonam
✘Ad fungsionam : quo ad bonam
KESIMPULAN
•Fraktur condylus lateral  salah satu jenis fraktur pada humerus distal
•Diagnosis ditentukan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
radiologi.
• Pemeriksaan radiologi  menentukan derajat dan terapi yang akan diberikan
• Penatalaksanaan  non operatif dan operatif
• Penatalaksanaan rehabilitasi medis bertujuan  mengembalikan kisaran gerak,
kekuatan otot, dan aktivitas fungsional
Apley, A. G., Solomon L. 1995.Ortopedi dan Fraktur Sistem Apley ed
7. Widya Medika hal 294-296
Beaty, James H., James R. K., 2012. Rockwood and Wilkins’
Fractures in Children. Philadelphia: Lippincott Williams and Wilkins
Erol, Bülent, Murat Bezer, Gökhan Er, Mustafa Karahan, Osman
Güven. 2004. The Management Of Elbow Fractures In Children.
Marmara Medical Journal;17(2);93-98
Flynn, J. M. & Sam W. W.. 2011. Operative Techniques in Pediatric
Orthopaedics. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins
Hoisington, S. A. & Mark A. T. dalam Stanley Hoppenfeld &
Vasantha L. M. 2000. Treatment and Rehabilitation of Fractures.
USA: Lippincot Williams & Wilkins
Lieberman, J. R. & Gary E. F. 2005. Bone Regeneration and
Repair: Biology and Clinical Applications New Jersey: Humana
Press
Rasjad, C. et al. 2010. Buku Ajar Ilmu Bedah ed 3. Jakarta: EGC
Tamai, Junichi, Julia L., Sameer N., Theodore G., John M. F. 2002.
Pediatric Elbow Fractures: Pearls and Pitfalls. Univ of Pennsyl Ort
Journ; 15: 43-51
Tortora, G. J. & Derrickson B. 2009. Principles of Anatomy and
Physiology 12th edition. New Jersey: Wiley and Son
Waters, P. M., Donald S. B., 2012. Pediatric Hand and Upper Limb
Surgery: A Practical Guide. USA: Lippincott Williams and Wilkins

More Related Content

What's hot

Status Dermatologikus
Status DermatologikusStatus Dermatologikus
Status Dermatologikus
peternugraha
 
Hirschsprung Disease.pptx
Hirschsprung Disease.pptxHirschsprung Disease.pptx
Hirschsprung Disease.pptx
Anestesi21FKUB
 
Modul Kesadaran Menurun
Modul Kesadaran Menurun Modul Kesadaran Menurun
Modul Kesadaran Menurun
Aulia Amani
 
Orkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
Orkitis (Orchitis) - Presentasi KasusOrkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
Orkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
Aris Rahmanda
 
Cairan Kristaloid dan Koloid
Cairan Kristaloid dan KoloidCairan Kristaloid dan Koloid
Cairan Kristaloid dan Koloid
Fais PPT
 
Balans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolitBalans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolit
Azis Aimaduddin
 
Check list pemeriksaan neurologi 1
Check list pemeriksaan neurologi 1Check list pemeriksaan neurologi 1
Check list pemeriksaan neurologi 1cokordawahyu
 
GCS Tingkat Kesadaran
GCS Tingkat KesadaranGCS Tingkat Kesadaran
GCS Tingkat Kesadaran
Andry Sartika, S.Kep.,Ners.,M.Kep
 
Parese nervus fasialis
Parese nervus fasialisParese nervus fasialis
Parese nervus fasialis
fikri asyura
 
Cedera kepala
Cedera kepalaCedera kepala
Cedera kepala
yus rendra
 
Algoritma Takikardi ACLS
Algoritma Takikardi ACLSAlgoritma Takikardi ACLS
Algoritma Takikardi ACLS
Tabita P S, M.D
 
Vulnus degloving
Vulnus  deglovingVulnus  degloving
Vulnus degloving
Azis Aimaduddin
 
KPSP & DDST
KPSP & DDST KPSP & DDST
KPSP & DDST
Amalia Senja
 
Cairan infuse
Cairan infuseCairan infuse
Cairan infuse
Teguh Irawan
 
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitisKolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitisyudhasetya01
 
FAST (Focused Assessment Sonography for Trauma)
FAST (Focused Assessment Sonography for Trauma)FAST (Focused Assessment Sonography for Trauma)
FAST (Focused Assessment Sonography for Trauma)
Seascape Surveys
 

What's hot (20)

Status Dermatologikus
Status DermatologikusStatus Dermatologikus
Status Dermatologikus
 
Fraktur
FrakturFraktur
Fraktur
 
Hirschsprung Disease.pptx
Hirschsprung Disease.pptxHirschsprung Disease.pptx
Hirschsprung Disease.pptx
 
Trauma maksilofasial
Trauma maksilofasialTrauma maksilofasial
Trauma maksilofasial
 
PPT Cerebral palsy
PPT Cerebral palsy PPT Cerebral palsy
PPT Cerebral palsy
 
Keseimbangan cairan & elektrolit
Keseimbangan cairan & elektrolitKeseimbangan cairan & elektrolit
Keseimbangan cairan & elektrolit
 
Modul Kesadaran Menurun
Modul Kesadaran Menurun Modul Kesadaran Menurun
Modul Kesadaran Menurun
 
Orkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
Orkitis (Orchitis) - Presentasi KasusOrkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
Orkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
 
Cairan Kristaloid dan Koloid
Cairan Kristaloid dan KoloidCairan Kristaloid dan Koloid
Cairan Kristaloid dan Koloid
 
Balans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolitBalans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolit
 
Check list pemeriksaan neurologi 1
Check list pemeriksaan neurologi 1Check list pemeriksaan neurologi 1
Check list pemeriksaan neurologi 1
 
GCS Tingkat Kesadaran
GCS Tingkat KesadaranGCS Tingkat Kesadaran
GCS Tingkat Kesadaran
 
Parese nervus fasialis
Parese nervus fasialisParese nervus fasialis
Parese nervus fasialis
 
Cedera kepala
Cedera kepalaCedera kepala
Cedera kepala
 
Algoritma Takikardi ACLS
Algoritma Takikardi ACLSAlgoritma Takikardi ACLS
Algoritma Takikardi ACLS
 
Vulnus degloving
Vulnus  deglovingVulnus  degloving
Vulnus degloving
 
KPSP & DDST
KPSP & DDST KPSP & DDST
KPSP & DDST
 
Cairan infuse
Cairan infuseCairan infuse
Cairan infuse
 
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitisKolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
 
FAST (Focused Assessment Sonography for Trauma)
FAST (Focused Assessment Sonography for Trauma)FAST (Focused Assessment Sonography for Trauma)
FAST (Focused Assessment Sonography for Trauma)
 

Similar to Case report Rehabilitasi Medis pada Malunion fraktur condylus lateralis

52183717 fraktur-servikal (1)
52183717 fraktur-servikal (1)52183717 fraktur-servikal (1)
52183717 fraktur-servikal (1)Ayhu Shartiekha
 
bvkjvkjbjvhjvhvkjjkbjkbkbkbnklnklnknknklnmkn
bvkjvkjbjvhjvhvkjjkbjkbkbkbnklnklnknknklnmknbvkjvkjbjvhjvhvkjjkbjkbkbkbnklnklnknknklnmkn
bvkjvkjbjvhjvhvkjjkbjkbkbkbnklnklnknknklnmkn
CyntiaAndrina1
 
Appendiktomy
AppendiktomyAppendiktomy
Appendiktomymamasaugi
 
Skoliosis
Skoliosis Skoliosis
Skoliosis
Noveldy Pitna
 
LBP penyuluhan.pptx
LBP penyuluhan.pptxLBP penyuluhan.pptx
LBP penyuluhan.pptx
Reza Hambali
 
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN FRAKTUR CRURIS
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN FRAKTUR CRURIS ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN FRAKTUR CRURIS
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN FRAKTUR CRURIS
ssuserf778e8
 
Referat_radiologi_dislokasi_bahu.pptx
Referat_radiologi_dislokasi_bahu.pptxReferat_radiologi_dislokasi_bahu.pptx
Referat_radiologi_dislokasi_bahu.pptx
DediKurniawan173037
 
Low back pain
Low back pain Low back pain
Low back pain
cili htbrt
 
PPT-UEU-Radiografi-dan-Laboratorium-Fisioterapi-Pertemuan-14.pptx
PPT-UEU-Radiografi-dan-Laboratorium-Fisioterapi-Pertemuan-14.pptxPPT-UEU-Radiografi-dan-Laboratorium-Fisioterapi-Pertemuan-14.pptx
PPT-UEU-Radiografi-dan-Laboratorium-Fisioterapi-Pertemuan-14.pptx
cobadulu007123
 
ASKEP Osteoporosis_2.pdf
ASKEP Osteoporosis_2.pdfASKEP Osteoporosis_2.pdf
ASKEP Osteoporosis_2.pdf
MuhamadRazan
 
Askep askep fr.cervical
Askep askep fr.cervicalAskep askep fr.cervical
Askep askep fr.cervical
seti adi
 
7. stretching exercise 2 (ext. inferior)
7. stretching exercise 2 (ext. inferior)7. stretching exercise 2 (ext. inferior)
7. stretching exercise 2 (ext. inferior)Yulvi Hasrianti
 
Kebutuhan mekanika tubuh dan ambulasi
Kebutuhan mekanika tubuh dan ambulasiKebutuhan mekanika tubuh dan ambulasi
Kebutuhan mekanika tubuh dan ambulasi
Operator Warnet Vast Raha
 
Pengkajian Sistem Muskuloskeletal
Pengkajian Sistem MuskuloskeletalPengkajian Sistem Muskuloskeletal
Pengkajian Sistem Muskuloskeletal
Fransiska Oktafiani
 
PPT_SKOLIOSIS_FIX.pptx
PPT_SKOLIOSIS_FIX.pptxPPT_SKOLIOSIS_FIX.pptx
PPT_SKOLIOSIS_FIX.pptx
Sehan9
 
asuhan keperawatan pada pasien GOUT
asuhan keperawatan pada pasien GOUTasuhan keperawatan pada pasien GOUT
asuhan keperawatan pada pasien GOUTefridorkerinci
 
kebutuhan aktivi tas
kebutuhan aktivi taskebutuhan aktivi tas
kebutuhan aktivi tas
dhita kris
 
Mengatur posisi
Mengatur posisiMengatur posisi
Mengatur posisiharuna_06
 

Similar to Case report Rehabilitasi Medis pada Malunion fraktur condylus lateralis (20)

52183717 fraktur-servikal (1)
52183717 fraktur-servikal (1)52183717 fraktur-servikal (1)
52183717 fraktur-servikal (1)
 
bvkjvkjbjvhjvhvkjjkbjkbkbkbnklnklnknknklnmkn
bvkjvkjbjvhjvhvkjjkbjkbkbkbnklnklnknknklnmknbvkjvkjbjvhjvhvkjjkbjkbkbkbnklnklnknknklnmkn
bvkjvkjbjvhjvhvkjjkbjkbkbkbnklnklnknknklnmkn
 
Appendiktomy
AppendiktomyAppendiktomy
Appendiktomy
 
Skoliosis
Skoliosis Skoliosis
Skoliosis
 
Presentation THR
Presentation THRPresentation THR
Presentation THR
 
LBP penyuluhan.pptx
LBP penyuluhan.pptxLBP penyuluhan.pptx
LBP penyuluhan.pptx
 
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN FRAKTUR CRURIS
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN FRAKTUR CRURIS ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN FRAKTUR CRURIS
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN FRAKTUR CRURIS
 
Referat_radiologi_dislokasi_bahu.pptx
Referat_radiologi_dislokasi_bahu.pptxReferat_radiologi_dislokasi_bahu.pptx
Referat_radiologi_dislokasi_bahu.pptx
 
Low back pain
Low back pain Low back pain
Low back pain
 
PPT-UEU-Radiografi-dan-Laboratorium-Fisioterapi-Pertemuan-14.pptx
PPT-UEU-Radiografi-dan-Laboratorium-Fisioterapi-Pertemuan-14.pptxPPT-UEU-Radiografi-dan-Laboratorium-Fisioterapi-Pertemuan-14.pptx
PPT-UEU-Radiografi-dan-Laboratorium-Fisioterapi-Pertemuan-14.pptx
 
1
11
1
 
ASKEP Osteoporosis_2.pdf
ASKEP Osteoporosis_2.pdfASKEP Osteoporosis_2.pdf
ASKEP Osteoporosis_2.pdf
 
Askep askep fr.cervical
Askep askep fr.cervicalAskep askep fr.cervical
Askep askep fr.cervical
 
7. stretching exercise 2 (ext. inferior)
7. stretching exercise 2 (ext. inferior)7. stretching exercise 2 (ext. inferior)
7. stretching exercise 2 (ext. inferior)
 
Kebutuhan mekanika tubuh dan ambulasi
Kebutuhan mekanika tubuh dan ambulasiKebutuhan mekanika tubuh dan ambulasi
Kebutuhan mekanika tubuh dan ambulasi
 
Pengkajian Sistem Muskuloskeletal
Pengkajian Sistem MuskuloskeletalPengkajian Sistem Muskuloskeletal
Pengkajian Sistem Muskuloskeletal
 
PPT_SKOLIOSIS_FIX.pptx
PPT_SKOLIOSIS_FIX.pptxPPT_SKOLIOSIS_FIX.pptx
PPT_SKOLIOSIS_FIX.pptx
 
asuhan keperawatan pada pasien GOUT
asuhan keperawatan pada pasien GOUTasuhan keperawatan pada pasien GOUT
asuhan keperawatan pada pasien GOUT
 
kebutuhan aktivi tas
kebutuhan aktivi taskebutuhan aktivi tas
kebutuhan aktivi tas
 
Mengatur posisi
Mengatur posisiMengatur posisi
Mengatur posisi
 

More from Kharima SD

HUBUNGAN OBESITAS DENGAN MIGRAIN DI POLIKLINIK SARAF RSUD DR MOEWARDI SURAKARTA
HUBUNGAN OBESITAS DENGAN MIGRAIN DI POLIKLINIK SARAF RSUD DR MOEWARDI SURAKARTAHUBUNGAN OBESITAS DENGAN MIGRAIN DI POLIKLINIK SARAF RSUD DR MOEWARDI SURAKARTA
HUBUNGAN OBESITAS DENGAN MIGRAIN DI POLIKLINIK SARAF RSUD DR MOEWARDI SURAKARTA
Kharima SD
 
LAPORAN KASUS INTRAHEPATIC CHOLESTATIS OF PREGNANCY
LAPORAN KASUS INTRAHEPATIC CHOLESTATIS OF PREGNANCYLAPORAN KASUS INTRAHEPATIC CHOLESTATIS OF PREGNANCY
LAPORAN KASUS INTRAHEPATIC CHOLESTATIS OF PREGNANCY
Kharima SD
 
Referat Mata Kabur
Referat Mata KaburReferat Mata Kabur
Referat Mata Kabur
Kharima SD
 
CASE REPORT TUBERKULOSIS PARU
CASE REPORT TUBERKULOSIS PARUCASE REPORT TUBERKULOSIS PARU
CASE REPORT TUBERKULOSIS PARU
Kharima SD
 
Treating Asthma in Pregnancy
Treating Asthma in Pregnancy Treating Asthma in Pregnancy
Treating Asthma in Pregnancy
Kharima SD
 
Refrat THT EPISTAKSIS
Refrat THT EPISTAKSISRefrat THT EPISTAKSIS
Refrat THT EPISTAKSIS
Kharima SD
 
Laporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPHLaporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPH
Kharima SD
 
Refrat Idiopathic Purpura Trombocytopenic
Refrat Idiopathic Purpura TrombocytopenicRefrat Idiopathic Purpura Trombocytopenic
Refrat Idiopathic Purpura Trombocytopenic
Kharima SD
 
Referat Ruptur Ginjal
Referat Ruptur GinjalReferat Ruptur Ginjal
Referat Ruptur Ginjal
Kharima SD
 
Laporan kasus kolitis
Laporan kasus kolitisLaporan kasus kolitis
Laporan kasus kolitis
Kharima SD
 
Tahapan pemberian makanan pendamping asi
Tahapan pemberian makanan pendamping asiTahapan pemberian makanan pendamping asi
Tahapan pemberian makanan pendamping asi
Kharima SD
 
Case Report ITP
Case Report ITPCase Report ITP
Case Report ITP
Kharima SD
 
Journal reading Neonatal Hypoglicemia
Journal reading Neonatal HypoglicemiaJournal reading Neonatal Hypoglicemia
Journal reading Neonatal Hypoglicemia
Kharima SD
 
Case Report Meningitis
Case Report MeningitisCase Report Meningitis
Case Report Meningitis
Kharima SD
 
Case Report BPPV
Case Report BPPVCase Report BPPV
Case Report BPPV
Kharima SD
 
Journal Reading, Winter season, frequent hand washing, and irritant patch tes...
Journal Reading, Winter season, frequent hand washing, and irritant patch tes...Journal Reading, Winter season, frequent hand washing, and irritant patch tes...
Journal Reading, Winter season, frequent hand washing, and irritant patch tes...
Kharima SD
 
Referat Dispepsia
Referat DispepsiaReferat Dispepsia
Referat Dispepsia
Kharima SD
 
Case Report Pansitopenia susp Multiple Myeloma
Case Report Pansitopenia susp Multiple MyelomaCase Report Pansitopenia susp Multiple Myeloma
Case Report Pansitopenia susp Multiple Myeloma
Kharima SD
 

More from Kharima SD (18)

HUBUNGAN OBESITAS DENGAN MIGRAIN DI POLIKLINIK SARAF RSUD DR MOEWARDI SURAKARTA
HUBUNGAN OBESITAS DENGAN MIGRAIN DI POLIKLINIK SARAF RSUD DR MOEWARDI SURAKARTAHUBUNGAN OBESITAS DENGAN MIGRAIN DI POLIKLINIK SARAF RSUD DR MOEWARDI SURAKARTA
HUBUNGAN OBESITAS DENGAN MIGRAIN DI POLIKLINIK SARAF RSUD DR MOEWARDI SURAKARTA
 
LAPORAN KASUS INTRAHEPATIC CHOLESTATIS OF PREGNANCY
LAPORAN KASUS INTRAHEPATIC CHOLESTATIS OF PREGNANCYLAPORAN KASUS INTRAHEPATIC CHOLESTATIS OF PREGNANCY
LAPORAN KASUS INTRAHEPATIC CHOLESTATIS OF PREGNANCY
 
Referat Mata Kabur
Referat Mata KaburReferat Mata Kabur
Referat Mata Kabur
 
CASE REPORT TUBERKULOSIS PARU
CASE REPORT TUBERKULOSIS PARUCASE REPORT TUBERKULOSIS PARU
CASE REPORT TUBERKULOSIS PARU
 
Treating Asthma in Pregnancy
Treating Asthma in Pregnancy Treating Asthma in Pregnancy
Treating Asthma in Pregnancy
 
Refrat THT EPISTAKSIS
Refrat THT EPISTAKSISRefrat THT EPISTAKSIS
Refrat THT EPISTAKSIS
 
Laporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPHLaporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPH
 
Refrat Idiopathic Purpura Trombocytopenic
Refrat Idiopathic Purpura TrombocytopenicRefrat Idiopathic Purpura Trombocytopenic
Refrat Idiopathic Purpura Trombocytopenic
 
Referat Ruptur Ginjal
Referat Ruptur GinjalReferat Ruptur Ginjal
Referat Ruptur Ginjal
 
Laporan kasus kolitis
Laporan kasus kolitisLaporan kasus kolitis
Laporan kasus kolitis
 
Tahapan pemberian makanan pendamping asi
Tahapan pemberian makanan pendamping asiTahapan pemberian makanan pendamping asi
Tahapan pemberian makanan pendamping asi
 
Case Report ITP
Case Report ITPCase Report ITP
Case Report ITP
 
Journal reading Neonatal Hypoglicemia
Journal reading Neonatal HypoglicemiaJournal reading Neonatal Hypoglicemia
Journal reading Neonatal Hypoglicemia
 
Case Report Meningitis
Case Report MeningitisCase Report Meningitis
Case Report Meningitis
 
Case Report BPPV
Case Report BPPVCase Report BPPV
Case Report BPPV
 
Journal Reading, Winter season, frequent hand washing, and irritant patch tes...
Journal Reading, Winter season, frequent hand washing, and irritant patch tes...Journal Reading, Winter season, frequent hand washing, and irritant patch tes...
Journal Reading, Winter season, frequent hand washing, and irritant patch tes...
 
Referat Dispepsia
Referat DispepsiaReferat Dispepsia
Referat Dispepsia
 
Case Report Pansitopenia susp Multiple Myeloma
Case Report Pansitopenia susp Multiple MyelomaCase Report Pansitopenia susp Multiple Myeloma
Case Report Pansitopenia susp Multiple Myeloma
 

Recently uploaded

Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
fitrianakartikasari5
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
celli4
 
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan txPRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
rrherningputriganisw
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
HanifaYR
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
meta emilia surya dharma
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
helixyap92
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
iskandar186656
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
lansiapola
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
hannanbmq1
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
pinkhocun
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
jualobat34
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
LyanNurse1
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
YernimaDaeli1
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
jualobat34
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
ssuser9f2868
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
rifdahatikah1
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
nadyahermawan
 

Recently uploaded (20)

Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
 
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan txPRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
 

Case report Rehabilitasi Medis pada Malunion fraktur condylus lateralis

  • 1. REFERAT & CASE REPORT REHABILITASI MEDIS PADA MALUNION FRAKTUR CONDYLUS LATERAL HUMERI DEXTRA Oleh: Kharima Sari Delia (J510155086) Muhammad Azwar (J510155087) Nurlaely Ameliasari (J510155051) Pembimbing: dr. Siswarni Sp. KFR
  • 3. ANATOMI Os Humerus tulang terpanjang dan terbesar dari ekstremitas superior. Tiga ujung proximal humerus memiliki bentuk kepala bulat (caput humeri) yang bersendi dengan kavitas glenoidalis dari scapula untuk membentuk articulatio gleno-humeri.
  • 4. ANATOMI MUSCULUS FLEKSOR 1. Musculus Biceps Brachialis 2. Musculus Brachialis 3. Musculus Brachioradialis
  • 5. ANATOMI MUSCULUS EKSTENSOR 1. Musculus Triceps brachialis 2. Musculus Anconeus
  • 6. ANATOMI MUSCULUS PRONATOR DAN SUPINATOR 1. Musculus Pronator Teres 2. Musculus Pronator quadratus
  • 7. ANATOMI SISTEM SARAF 1. Nervus Musculocutaneus (C5-C6) 2. Nervus Radialis 3. Nervus Ulnaris 4. Nervus Medianus (C6-Th1)
  • 8. ANATOMI SISTEM VASKULARISASI 1. Arteri Brachialis 2. Vena Cephalica 3. Vena Basilica 4. Vena Mediana cubiti
  • 9. ANATOMI ARTICULATIO ELBOW 1. Artikulasio Humeroradialis 2. Artikulasio Humeroulnaris 3. Radioulnaris
  • 10. Fase Inflamasi berlangsung 1 – 2 minggu Peningkatan vaskularisasi di sekitar lokasi fraktur  terjadinya hematom fraktur, diinvasi sel radang, termasuk osteoklas,  membersihkan jaringan nektrotik, mempersiapkan dasar untuk fase reparatif Tahap Penyembuhan Fraktur
  • 11. Fase reparatif  berlangsung beberapa bulan, ditandai diferensiasi sel mesenkim pluripoten. Awalnya terbentuk kalus lunak, tersusun oleh jaringan fibrokartilago dengan sejumlah kecil tulang. Osteoblas mengubah menjadi kalus keras (woven bone) Tahap Penyembuhan Fraktur
  • 12. Fase remodeling  berlangsung berbulan-bulan sampai bertahun-tahun osteoblas dan osteoklas  mengakibatkan penggantian anyaman tulang imatur yang tidak terorganisasi dengan tulang lameral matur yang terorganisasi  menambah stabilitas pada tempat fraktur. Tahap Penyembuhan Fraktur
  • 13. Fraktur Os Humerus Karakteristik umum Fraktur  terputusnya kontinuitas jaringan tulang atau tulang rawan yang umumnya disebabkan oleh rudapaksa (Dorland, 1996). Condylus lateral  origin muskulus ekstensor serta komplek ligamen kolateral lateral. Mekanisme cedera yang paling sering  saat siku melakukan varus force (Tamai et al, 2002)
  • 14. Berdasar lokasi anatomis dari garis frakturnya, fraktur humerus distal dibagi menjadi dua bagian besar yaitu, fraktur intraartikular dan fraktur ekstrartikular. Fraktur intraartikular Fraktur ekstraartikular Satu kolum Dua kolum Ekstrakapsular Intrakapsular Condylus medialis Intercondylaris T Supracondylaris Transcondylaris Condylus lateralis Intercondylaris Y Epicondylus medialis dan lateralis
  • 15. Diagnosis Anamnesis  riwayat trauma(Waters & Donald, 2012) Anamnesis akan sulit dicari pada kasus anak sehingga memerlukan keterangan orangtua atau pengasuh (Flynn & Sam, 2011).
  • 16. Pemeriksaan Fisik • Siku bengkak. • Jarang deformitas dibandingkan fraktur suprakondilar atau dislokasi siku • Nyeri tekan dan kemerahan pada siku lateral • krepitasi saat pemeriksaan range of motion (ROM) • (Waters & Donald, 2012)
  • 18. Penatalaksanaan Non operatif • Pada fraktur condylus lateral tanpa dislokasi atau kurang dari 2 mm. • imobilisasi  long-arm splint atau gips dengan siku fleksi. Pemberian gips harus diperhatikan, apabila terlalu berat atau pendek pada lengan atas cenderung bergeser ke bawah  meningkatkan risiko pergeseran. • (Flynn & Sam, 2011)
  • 19. Tindakan Operatif Fraktur yang mengalami pergeseran lebih dari 2 mm ada bukti jelasradiologi dilakukan open reduction and internal fixation , diikuti dengan imobilisasi selama 6 minggu (Erol et al, 2004).
  • 20. Rehabilitasi Medik ✘Tujuan rehabilitasi medis membantu penyandang disabilitas mencapai kemandirian optimal secara fisik, mental, sosial, vocasional, dan ekonomi sesuai dengan kemampuannya. ✘Fungsi rehabilitasi adalah pencegahan, penyembuhan, pemulihan dan pemeliharaan.
  • 21. Tujuan Penanganan dan Rehabilitasi Post Fraktur Condylus Lateral Humerus Kisaran Gerak ✘Mengembalikan, mempertahankan kisaran gerak siku, melindungi sudut angkat siku yang normal, dan mengembalikan kisaran gerak penuh sendi bahu. Kekuatan Otot ✘Memperbaiki kekuatan otot ekstensor siku, fleksor siku,dan otot sekunder. Sasaran Fungsional ✘Mengembalikan aktivitas yang diperlukan untuk fleksi atau ekstensi dan supinasi atau pronasi seperti makan, higiene, pribadi, berpakaian dan merias diri. (Hoisington & Mark dalam Hoppenfeld, 2000).
  • 22. Hari cedera sampai satu minggu Penanggung Beban (Weight Bearing) ✘Ekstremitas yang sakit tidak diperbolehkan menanggung beban Kisaran Gerak (ROM) ✘gerak aktif jari jari dan artikulasio metakarpophalangeal. Kekuatan Otot ✘Latihan fleksi dan ekstensi jari-jari, serta latihan adduksi dan abduksi untuk penguatan intrinsik perlu dilakukan.
  • 23. Aktivitas Fungsional ✘Pasien diinstrkusikan menggunakan ekstremitas yang sehat untuk semua fungsi kehidupan sehari- hari. Pasien manula dianjurkan menggunakan hemiwalker atau tongkat quad dan bukan walker reguler karena pasien tidak dapat menyangga walker menggunakan dua tangan. Gaya Berjalan ✘Tidak melakukan ayunan lengan pada ekstremitas yang diimobilisasi dan biasanya sangat nyeri.
  • 24. Dua minggu Weight Bearing ✘Ekstremitas yang sakit tidak diperbolehkan menanggun beban. Kisaran Gerak ✘Lanjutkan kisaran gerak aktif pada jari jari. Lanjutkan latihan pendulum pada bahu untuk mencegah kapsulitis adhesiva. Rotasi interna dan eksterna pada bahu harus dihindari karena mmberikan tekanan pada tempat fraktur.
  • 25. Kekuatan Otot ✘Pasien dapat meremas spons, bola, atau tanah liat untuk memperkuat jari-jari. Aktivitas Fungsional ✘Lanjutkan aktivitas satu tangan, menggunakan ekstremitas yang sehat untuk semua perawatan diri. Gaya Berjalan ✘Ayunan lengan masih terbatas
  • 26. Empat sampai Enam minggu Weight Bearing ✘Ekstremitas yang sakit tidak diperbolehkan menanggun beban. Kisaran Gerak ✘Lanjutkan kisaran gerak jari-jari dan latihan pendulum pada bahu. Kekuatan Otot ✘Lanjutkan penguatan genggaman dan latihan isometrik otot-otot lengan bawah.
  • 27. Aktivitas Fungsional ✘Ekstremitas yang sehat masih  digunakan sebagai ekstremitas dominan untuk perawatan diri dan higiene personal. Jika dilakukan fiksasi interna rigid, pasien dapt menggunakan ekstremitas yang sakit untuk makan dan aktivitas ringan serupa.
  • 28. Delapan sampai duabelas minggu Weight Bearing ✘Ekstremitas yang sakit dapat digunakan untuk menyangga. Setelah 3 bulan, penanggungan beban penuh harus sudah memungkinkan jika sudah terdapat penyambungan secara radiografis. Kisaran Gerak ✘Jika fraktur menyatu  latihan kisaran gerak pasif dikombinasikan dengan program aktif. kisaran gerak bahu harus dilanjutkan.
  • 29. Kekuatan Otot ✘Latihan tahanan perlahan dapat dimulai dengan fleksi/ekstensi siku. Beban (dimulai dengan 1 sampai 2 pon ditingkatkan bertahap) diangkat melawan gravitasi  memperbaiki kisaran gerak siku dan bahu pada semua bidang. Aktivitas Fungsional ✘Ekstremitas yang sakit tidak boleh digunakan untuk semua aktivitas fungsional termasuk higiene pribadi.
  • 30. STATUS PASIEN ✘Identitas Pasien ✘Nama : An. S ✘Umur : 2 tahun ✘Jenis Kelamin : Perempuan ✘Alamat : Sukowiyono, Ngawi ✘Agama : Islam ✘Suku : Jawa ✘No. RM : 29xxxx ✘Tgl Masuk : Selasa, 20 September 2016 ✘Tgl Periksa : Kamis, 22 September 2016
  • 31. Keluhan Utama : ✘Bengkak pada siku kanan
  • 32. Riwayat Penyakit Sekarang Pasien rujukan dari RS Ngawi, dengan keluhan bengkak pada siku kanan. Keluhan dirasakan sejak dua bulan yang lalu saat pasien terjatuh dari meja saat sedang bermain. Posisi jatuh tidak diketahui karena pasien bermain dengan sendiri dan tidak ada yang mengetahui kejadian tersebut. Setelah jatuh pasien sadar, menangis, dan kesakitan, mual (-), muntah (-) pusing (-). Keluarga membawa pasien ke rumah sakit  didapatkan patah pada siku  dipasang gips. Keluarga kemudian membawa pasien ke sangkal putung sebanyak 4 kali dalam 1 bulan, namun tidak ada perubahan, dan siku semakin bengkak dan nyeri. Kemudian keluarga membawa pasien kembali ke rumah sakit dan didapatkan tulang tidak menyatu sempurna sehingga dirujuk ke RSOS.
  • 33. Riwayat Penyakit Dahulu ✘Riwayat trauma : disangkal ✘Riwayat kelainan tulang bawaan: disangkal ✘Riwayat jantung : disangkal ✘Riwayat alergi : disangkal
  • 34. Riwayat Penyakit Keluarga ✘Keluhan serupa : disangkal ✘Riwayat hipertensi : disangkal ✘Riwayat DM : disangkal Riwayat Psikososial ✘Dukungan keluarga : baik ✘Situasi lingkungan : baik ✘Riwayat psikiatri : tidak ada gangguan mental
  • 35. PEMERIKSAAN FISIK ✘STATUS GENERALISKU: tampak cukup, compos mentis, gizi cukup Nadi : 110 kali/ mnt,isi cukup, irama teratur, simetris Respirasi: 24 kali/ mnt, irama teratur Suhu: 36,6°C peraksiler
  • 36. Kulit ✘Warna sawo matang, pucat (-), ikterik (-), petechie (-), venectasi (-), spider naevi (-), striae (-), hiperpigmentasi (-), hipopigmentasi (-) Kepala ✘Bentuk kepala mesochepal, kedudukan kepala simetris, luka (-), rambut hitam terdapat uban berwarna putih, tidak mudah rontok, tidak mudah dicabut, atrofi otot (-) Mata ✘Conjungtiva palpebra pucat (-/-), sklera ikterik (-/-), perdarahan palpebra (-/-), pupil isokor dengan diameter (3mm/3mm), reflek cahaya (+/+), edema palpebra (-/-).
  • 37. Telinga ✘Sekret (-), darah (-), nyeri tekan mastoideus (-). Hidung ✘Nafas cuping hidung (-), sekret (-), epistaksis (-), fungsi pembau baik, foetor ex nasal (-). Mulut ✘Sianosis (-), gusi berdarah (-), kering (-), pucat (- ), lidah kotor (-), papil lidah atrofi (-), stomatitis (-), luka pada sudut bibir (-), foetor ex ore (-), gigi caries (+), karang gigi (+). Leher ✘JVP tidak meningkat , trachea ditengah, simetris, pembesaran tiroid (-), pembesaran limfonodi cervical (-).
  • 38. ✗Limfonodi ✘Kelenjar limfe retroaurikuler, submandibuler, servikalis, supraklavikularis, aksilaris dan inguinalis tidak membesar. ✗Thorax ✘Bentuk simetris, retraksi intercostal (-), spider nevi (-), pernafasan toracoabdominal, sela iga melebar (-), muskulus pektoralis atrofi (-), pembesaran KGB axilla (-/-). ✗Jantung ✘Inspeksi : ictus cordis tidak tampak ✘Palpasi : ictus cordis tidak kuat angkat ✘Perkusi : batas jantung kesan tidak melebar ✘Auskultasi : Bunyi jantung I-II murni, intensitas normal, reguler, bising (-), gallop (-)
  • 39. Pulmo ✗Inspeksi : pengembangan dada kanan=kiri ✗Palpasi : fremitus raba kanan=kiri ✗Perkusi : sonor/sonor ✗Auskultasi : SDV(+/+), Suara tambahan (-/-) Punggung : kifosis (-), lordosis (-), skoliosis(-), nyeri ketok kostovertebra (-) Abdomen ✘Inspeksi : dinding perut sejajar dinding dada ✘Auskultasi : bising usus (+) normal ✘Perkusi : timpani, pekak alih (-). Liver span : 6 cm ✘Palpasi : supel, nyeri tekan (-). Hepar dan lien tidak membesar. Genitourinaria : ulkus (-), sekret (-), tanda- tanda radang (-).
  • 40. Status lokalis Regio Brachii-cubiti dextra : Look : terpasang posterior long arm splint dextra ✘edem (SDE) ✘deformitas (SDE) ✘hematoma (SDE) Feel : Nyeri tekan (-), nyeri gerak (-), krepitasi (SDE) Movement : ROM tidak bisa dievaluasi
  • 41. Ekstremitas Extremitas superior Extremitas inferior Dextra Sinistra Dextra Sinistra Edema SDE - - - Sianosis - - - - Pucat - - - - Akral dingin - - - - Pitting edema SDE - - - Ekskoriasi SDE - - - Hematoma SDE - - -
  • 42. Range of Motion (ROM) Superior (Right Handed) ROM Dextra (aktif) Sinistra (aktif) Shoulder Flexi SDE Full (0-1800) Extensi SDE Full (0-450) Adduksi Abduksi SDE SDE Full (0-450) Full (0-1700) External rotasi SDE Full (0-450) Internal rotasi SDE Full (0-550) Elbow Flexi SDE Full (0-1500) Extensi SDE Full (0-100) Pronasi SDE Full (0-7000) Supinasi SDE Full (0-800) Wrist Flexi SDE Full (0-800) Extensi SDE Full (0-700) Ulnar deviasi SDE Full (0-300) Radius deviasi SDE Full (0-200) Finger Metacarpophalangeal I flexi SDE Full (0-900) Metacarpophalangeal II, III, IV flexi SDE Full (0-900) Intercarpophalangeal I flexi SDE Full (0-900) Intercarpophalangeal II, III, IV flexi SDE Full (0-900)
  • 43. Inferior ROM Dextra (aktif) Sinistra (aktif) HIP Flexi Full (0-1200) Full (0-300) Full (0-1200) Full (0-1200) Full (0-1300) Full (0-100) Full (0-1200) Extensi Full (0-300) Abduksi Full (0-1200) Adduksi Full (0-1200) Knee Flexi Full (0-1300) Extensi Full (0-100) Ankle Plantarflexi Full (0-450) Full (0-450) Dorsoflexi Full (0-200) Full (0-200)
  • 44. Manual Muscle Testing (MMT) Ekstremitas Superior Dextra Sinistra Shoulder Flexor M.deltoideus antor SDE 5 M.biceps brachii SDE 5 Extensor M.deltoideus antor SDE 5 M.teres major SDE 5 Abduktor M.deltoideus SDE 5 M.biceps brachii SDE 5 Adduktor M.latissimus dorsi SDE 5 M.pectoralis major SDE 5 Rotasi internal M.latissimus dorsi SDE 5 M.pectoralis major SDE 5 Rotasi eksternal M.teres major SDE 5 M.pronator teres SDE 5
  • 45. Elbow Flexor M.biceps brachii SDE 5 M.brachialis SDE 5 Extensor M.triceps brachii SDE 5 Supinator M.supinator SDE 5 Pronator M.pronator teres SDE 5 Wrist Flexor M.flexor carpi radialis SDE 5 Extensor M.extensor digitorum SDE 5 Abduktor M.extensor carpi radialis SDE 5 Adduktor M.extensor carpi ulnaris SDE 5 Finger Flexor M.flexor digitorum SDE 5 Extensor M.extensor digitorum SDE 5
  • 46. Extremitas Inferior Dextra Sinistra Hip Flexor M.psoas major 5 5 Extensor M.gluteus maximus 5 5 Abduktor M.gluteus medius 5 5 Adduktor M.adductor longus 5 5 Knee Flexor Hamstring muscles 5 5 Extensor M.quadriceps femoris 5 5 Ankle Flexor M.tibialis 5 5 Extensor M.soleus 5 5
  • 47. STATUS PSIKIATRI ✘Emosi : stabil ✘Afeksi : dalam batas normal ✘Proses berfikir : koheren ✘Kecerdasan : dalam batas normal STATUS NEUROLOGIS ✘Kesadaran: GCS E4V5M6 ✘Fungsi luhur : dalam batas normal ✘Fungsi vegetatif : dalam batas normal
  • 48. ✘Fungsi sensorik : •Kekuatan ✘Tonus ✘Reflek fisiologis ✘Reflek patologis N N N N SDE 5 5 5 SDE N N N SDE N N N - - - -
  • 49. Pemeriksaan Laboratorium Darah Rutin 11-07-16 Rujukan Satuan Hb 12,3 11.5-14.5 g/dl Hct 38 37-45 % Eritrosit 4,6 4 – 5.4 106/ul Leukosit 12.1 4-10 10³/ul AT 452 200-400 10³/ul GD A GDS 98 <120 mg/dl PT 14.2 10-14 detik HbSAg - - - APTT 36.1 16-36 U/l
  • 51.
  • 52.
  • 53. ASSESSMENT • Post rekonstruksi malunion closed fraktur condylus lateral humerus dextra IMPAIRMENT, DISABILITY DAN HANDICAP • Impairment : Post rekonstruksi malunion closed fraktur condylus lateral humerus dekstra • Disabilitas : penurunan fungsi angota gerak atas kanan • Handicap : keterbatasan dalam aktivitas sehari-hari
  • 54. DAFTAR MASALAH • Post rekonstruksi malunion closed fraktur condylus lateral humerus dekstra Problem Medis • Nyeri anggota gerak atas sebelah kanan, masih membengkak. Adanya penurunan melakukan ADL Problem Rehabilitasi Medik
  • 55. • Mengembalikan dan mempertahankan kisaran gerak siku • mengembalikan kisaran gerak penuh sendi bahu • Memperbaiki kekuatan otot • Mengembalikan aktivitas yang memerlukan fleksi/ekstensi dan supinasi/pronasi. GOAL
  • 56. PENATALAKSANAAN Terapi Medikamentosa ✘IVFD RL 20 tpm ✘Inj cefazoline 300 mg/8 jam I.V ✘Inj metamizole na 3 x 1/3 ampul I.V ✘Obat oral: Cefadroxil syrup 2x1/2 cth, Paracetamol syr 3x1, Calcidine syrup 1x1/2
  • 57. Terapi Rehabilitasi Medik : Fisioterapi •Latihan active ROM jari-jari Orthesa/Prothesa : - Okupasi terapi : • Latihan ADL Sosiomedik: - Psikologi: -
  • 58. PROGNOSIS ✘Ad vitam : quo ad bonam ✘Ad sanam : quo ad bonam ✘Ad fungsionam : quo ad bonam
  • 59. KESIMPULAN •Fraktur condylus lateral  salah satu jenis fraktur pada humerus distal •Diagnosis ditentukan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan radiologi. • Pemeriksaan radiologi  menentukan derajat dan terapi yang akan diberikan • Penatalaksanaan  non operatif dan operatif • Penatalaksanaan rehabilitasi medis bertujuan  mengembalikan kisaran gerak, kekuatan otot, dan aktivitas fungsional
  • 60. Apley, A. G., Solomon L. 1995.Ortopedi dan Fraktur Sistem Apley ed 7. Widya Medika hal 294-296 Beaty, James H., James R. K., 2012. Rockwood and Wilkins’ Fractures in Children. Philadelphia: Lippincott Williams and Wilkins Erol, Bülent, Murat Bezer, Gökhan Er, Mustafa Karahan, Osman Güven. 2004. The Management Of Elbow Fractures In Children. Marmara Medical Journal;17(2);93-98 Flynn, J. M. & Sam W. W.. 2011. Operative Techniques in Pediatric Orthopaedics. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins
  • 61. Hoisington, S. A. & Mark A. T. dalam Stanley Hoppenfeld & Vasantha L. M. 2000. Treatment and Rehabilitation of Fractures. USA: Lippincot Williams & Wilkins Lieberman, J. R. & Gary E. F. 2005. Bone Regeneration and Repair: Biology and Clinical Applications New Jersey: Humana Press Rasjad, C. et al. 2010. Buku Ajar Ilmu Bedah ed 3. Jakarta: EGC
  • 62. Tamai, Junichi, Julia L., Sameer N., Theodore G., John M. F. 2002. Pediatric Elbow Fractures: Pearls and Pitfalls. Univ of Pennsyl Ort Journ; 15: 43-51 Tortora, G. J. & Derrickson B. 2009. Principles of Anatomy and Physiology 12th edition. New Jersey: Wiley and Son Waters, P. M., Donald S. B., 2012. Pediatric Hand and Upper Limb Surgery: A Practical Guide. USA: Lippincott Williams and Wilkins