SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Cara Membuat Ragi Tape 
Apa Ragi Tape itu ? 
Ragi tape atau yang sering disebut sebagai “ragi” adalah starter untuk membuat tape 
Ketan atau tape singkong (Syarief, 2011). Dijelaskan lebih lanjut bahwa 
dalam ragi ini terdapat mikroorganisme yang 
Dapat mengubah karbohidrat (pati) menjadi gula sederhana (glukosa) yang 
Selanjutnya diubah lagi menjadi alkohol. 
Beberapa jenis mikroorganisme yang 
Terdapat dalam ragi adalah Chlamydomucor oryzae, Rhizopus oryzae, Mucor sp., Candida 
sp., Saccharomyces cerevicae, Saccharomyces verdomanii, dan lain-lain (Syarief, 2011). Ragi 
tape merupakan populasi campuran mikroba yang terdapat beberapa jenis yaitu genus 
Aspergillus, genus Saccharomises, genus Candida, genus Hansnula, sedang bakterinya adalah 
Acetobacter (Widodo, 2011). Dijelaskan lebih lanjut bahwa Aspergillus dapat menyederhanakan 
amilum, sedangkan Saccharomyces, Candida dan Hansnula dapat menurunkan gula menjadi 
alkohol dan bermacam-macam zat organik lainnya. Acetobacter mengubah alkohol menjadi 
cuka. Secara fisiologis, ragi mempunyai persamaan yaitu menghasilkan fermen atau enzim-enzim 
yang dapat mengubah substrat menjadi bahan lain dengan mendapat keuntungan berupa 
energi. Adapun substrat yang diubah berbeda-beda. 
Apa Jamur Saccharomyces Cerevisiae itu ? 
Ragi tape sebenarnya adalah berupa mikroba Saccharomyces Cerevisiae yang dapat 
mengubah karbohidrat. Sedang jamur yang ada dalam ragi tape adalah jenis Aspergillus. Ragi 
tape merupakan inokulan yang mengandung kapang aminolitik dan khamir yang mampu 
menghidrolisis pati. Kapang tersebut adalah Amilomyces rouxii, sedangkan khamir tersebut 
adalah Saccharomyces. Adapun mikroflora yang berperan pada ragi tape adalah jenis Candida, 
Endomycopsis, Hansnula, Amilomyces rouxii dan Aspergillus Orizae (Widodo, 2011).
Gambar 1. Jamur Ragi Saccharomyces cerevisiae 
Jamur Saccharomyces cerevisiae, atau di Indonesia lebih dikenal dengan nama jamur 
ragi, telah memiliki sejarah yang luar biasa di industri fermentasi. Karena kemampuannya dalam 
menghasilkan alkohol inilah, S. cerevisiae disebut sebagai mikroorganisme aman (Generally 
Regarded as Safe) yang paling komersial saat ini (Aguskrisno, 2011). 
Saccharomyces cerevisiae berfungsi dalam pembuatan roti dan bir, karena 
Saccharomyces bersifat fermentatif (melakukan fermentasi, yaitu memcah glukosa menjadi 
karbon dioksida dan alkohol) kuat. Namun, dengan adanya oksigen, Saccharomyces juga dapat 
melakukan respirasi yaitu mengoksidasi gula menjadi karbon dioksida dan air (Wikipedia, 2012). 
Aguskrisno (2011) menyatakan taksonomi Saccharomyces cerevisiae adalah sebagai 
berikut : 
Domain : Eukaryota 
Kingdom : Fungi 
Subkingdom : Dikarya 
Phylum : Ascomycota 
Subphylum : Saccharomycotina 
Class : Saccharomycetes 
Order : Saccharomycetales 
Family : Saccharomycetaceae 
Genus : Saccharomyces 
Specific descriptor : cerevisiae 
Scientific name : Saccharomyces cerevisiae 
Selain Saccharomyces cerevicae, dalam proses pembuatan tape ini terlibat pula 
mikroorganisme lainnya, yaitu Mucor chlamidosporus dan Endomycopsis fibuligera. 
Kedua mikroorganisme ini turut membantu dalam mengubah pati menjadi gula sederhana 
(glukosa) (Syarief, 2011). 
Apa Manfaat Ragi Tape itu ?
Ragi tape (ragi padat), selain dimanfaatkan untuk fermentasi pembuatan tape terkadang 
juga untuk mengempukkan ikan atau membuat pindang bandeng. Dalam penggunaannya, ragi 
padat harus dihaluskan sebelum ditaburkan dalam bahan lainnya (Rahman dkk, 2011). 
Ragi menghasilkan enzim pitase yang dapat melepaskan ikatan fosfor dalam phitin, 
sehingga dengan ditambahkan ragi tape dalam ransum akan menambah ketersediaan mineral 
(Widodo, 2011). Dijelaskan lebih lanjut bahwa ragi bersifat katabolik atau memecah komponen 
yang kompleks menjadi zat yang lebih sederhana sehingga lebih mudah dicerna oleh ternak. 
Widodo (2011) menyatakan bahwa spesies Aspergillus flavus relatif tidak aktif bila 
dibandingkan dengan jamur selulolitik yang lain, tapi enzim yang dihasilkan oleh Aspergillus 
orizae dan Aspergillus flavus mampu mendegradasi sellulosa dan juga menghidrolisis xylon, 
maka dengan penambahan ragi tape dapat meningkatkan kegiatan pencernaan dalam tubuh 
ternak sehingga pertumbuhan ternak menjadi optimal. 
Ragi biasanya digunakan untuk penambahan protein dalam pakan ternak bersama-sama 
tepung ikan (Widodo, 2011). Dijelaskan lebih lanjut bahwa pada ayam pedaging, bahan pakan 
tepung ikan atau tepung kedelai dapat digantikan dengan ragi dengan nilai nitrogen dalam pakan 
yang sebanding, demikian juga ayam petelur. 
Dalam beberapa hal pertumbuhan ragi dalam bahan pakan menyebabkan perubahan yang 
menguntungkan seperti perbaikan bahan pakan dari sisi mutu, baik dari aspek gizi maupun daya 
cerna serta meningkatkan daya simpannya. Penggunaan ragi adalah sebagai sumber protein dan 
vitamin bagi konsumsi manusia dan ternak (Widodo, 2011). 
Pada dasarnya pembuatan ragi merupakan teknik dalam memperbanyak mikroorgan 
isme yang berperan dalam pembuatan tape. Perbanyakan ini dilakukan 
dalam suatu medium tertentu dan setelah cukup banyak mikroba yang tumbuh, 
pertumbuhannya dihentikan serta dibuat dalam keadaan istirahat, baik dalam bentuk 
sel maupun dalam bentuk sporanya. Penghentian pertumbuhan mikroba tersebut dilakukan 
dengan cara mengeringkan medium tumbuhnya (Rochintaniawati, 2012). 
Bagaimana cara membuat Ragi Tape itu ? 
Bahan (1 resep) : 
Tepung beras 1 kg, lengkuas (laos) 25 gram, bawang putih 2 siung, ubi kayu 1 ons, jeruk nipis 1 
buah, gula pasir 10 gram dan air bersih 1 liter serta ragi pasar 2 butir/kg tepung beras. Dalam 
praktikum menggunakan setengah resep. 
Alat : 
Baskom kecil untuk mencampur bahan, pisau untuk mengiris dan mengupas bahan, 
tampah untuk menjemur ragi tape, plastik transparan sebagai alas tampah, cobek untuk 
menghaluskan bahan. 
Cara membuat : 
1. Menyiapakan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Lengkuas, bawang putih, jeruk nipis dan ubi kayu dikupas dan dihilangkan bagian-bagian 
yang tidak berguna. 
3. Bahan-bahan tersebut dihaluskan dengan cara digerus dan diparut. 
4. Kemudian dicampur dengan tepung beras. Tambahkan sedikit air hingga menjadi adonan 
yang kental. 
5. Tambahkan ragi pasar 2 butir/kg tepung beras. 
6. Adonan dibiarkan selama 3 hari pada suhu kamar dalam keadaan terbuka (akan ditumbuhi 
ragi dan kapang secara alami).
7. Setelah 3 hari, buang semua kotoran dan peras adonan tersebut agar airnya berkurang. 
8. Bentuk bulatan-bulatan, kemudian jemur sampai kering. 
Berapa lama Ragi Tape bisa disimpan itu ? 
Umur simpan ragi sangat tergantung pada jenis kemasan yang digunakan. Hal ini sesuai 
dengan pendapat Rahman dkk (2011) yang menyatkan bahwa ragi dalam kemasan plastik bisa 
tahan hingga 3 bulan, sedangkan ragi dalam wadah tertutup/kemasan aluminum foil tahan 
hingga 12 bulan. 
Menurut Rahman dkk (2011), ragi padat dalam keadaan normal lebih cepat rusak dan 
akan kehilangan daya peragiannya jika disimpan dalam suhu 2 derajat celcius selama 4 sampai 5 
minggu. Ragi padat harus selalu disimpan ditempat dingin (lemari es). 
Ragi yang sudah rusak tidak layak untuk digunakan dalam pembuatan makanan karena 
sudah tidak dapat berfermentasi lagi. Menurut Anonima (2012) agar kondisinya tetap baik, ragi 
harus disimpan pada suhu 4,50C. Kondisi ragi akan semakin buruk apabila disimpan pada udara 
yang panas karena akan meyerap panas dan kemudian akan beremah. Adanya remah merupakan 
pertanda bahwa dalam diri ragi telah terjadi fermentasi yang dikenal dengan istilah autolysis 
yang disebabkan oleh enzim dari ragi itu sendiri. Pada akhirnya ragi akan berubah wujud
menjadi massa yang sedikit lengket, berbau tidak enak, berwarna gelap dan tidak bermanfaat 
lagi.

More Related Content

What's hot

3 generalisasi, analogi, sebab akibat
3 generalisasi, analogi, sebab akibat3 generalisasi, analogi, sebab akibat
3 generalisasi, analogi, sebab akibatbuwarnisutopo
 
Laporan Biologi Fermentasi
Laporan Biologi Fermentasi Laporan Biologi Fermentasi
Laporan Biologi Fermentasi Hilya Auliya
 
Bagian sel hewan dan fungsinya
Bagian sel hewan dan fungsinyaBagian sel hewan dan fungsinya
Bagian sel hewan dan fungsinyamonumu
 
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentang
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentangLaporan praktikum peristiwa osmosis pada kentang
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentangYasinta Surya
 
Perjuangan tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan keutuhan bangsa
Perjuangan tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan keutuhan bangsaPerjuangan tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan keutuhan bangsa
Perjuangan tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan keutuhan bangsaGungun Misbah Gunawan
 
PRESENTASI Peristiwa pemberontakan republik maluku selatan (rms)
PRESENTASI Peristiwa pemberontakan republik maluku selatan (rms)PRESENTASI Peristiwa pemberontakan republik maluku selatan (rms)
PRESENTASI Peristiwa pemberontakan republik maluku selatan (rms)Dhea Rizky
 
Laporan Praktikum Kimia_Larutan Penyangga
Laporan Praktikum Kimia_Larutan PenyanggaLaporan Praktikum Kimia_Larutan Penyangga
Laporan Praktikum Kimia_Larutan PenyanggaFeren Jr
 
Laporan Praktikum Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau pada Media yang Berbeda
Laporan Praktikum Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau pada Media yang BerbedaLaporan Praktikum Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau pada Media yang Berbeda
Laporan Praktikum Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau pada Media yang BerbedaArvina Frida Karela
 
LATIHAN SOAL MEKANISME TRANSPOR PADA MEMBRAN
LATIHAN SOAL MEKANISME TRANSPOR PADA MEMBRANLATIHAN SOAL MEKANISME TRANSPOR PADA MEMBRAN
LATIHAN SOAL MEKANISME TRANSPOR PADA MEMBRANalmansyahnis .
 
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI (PENGARUH INTENSITAS CAHAYA MATAHARI TERHADAP PERTU...
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI (PENGARUH INTENSITAS CAHAYA MATAHARI TERHADAP PERTU...LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI (PENGARUH INTENSITAS CAHAYA MATAHARI TERHADAP PERTU...
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI (PENGARUH INTENSITAS CAHAYA MATAHARI TERHADAP PERTU...AnnisaNabila16
 
Laporan Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau
Laporan Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang HijauLaporan Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau
Laporan Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijauanurputri
 
Penggalian nilai nilai pancasila di masa kerajaan
Penggalian nilai nilai pancasila di masa kerajaanPenggalian nilai nilai pancasila di masa kerajaan
Penggalian nilai nilai pancasila di masa kerajaanYABES HULU
 
Laporan Praktikum Asam Basa
Laporan Praktikum Asam BasaLaporan Praktikum Asam Basa
Laporan Praktikum Asam Basanurwiji
 
BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL : Pembuatan Yoghurt
BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL : Pembuatan Yoghurt BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL : Pembuatan Yoghurt
BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL : Pembuatan Yoghurt Mitha Ye Es
 
Hereditas pada mansia
Hereditas pada mansiaHereditas pada mansia
Hereditas pada mansiaMey Sari
 
Agresi militer 1 kel.3
Agresi militer 1 kel.3Agresi militer 1 kel.3
Agresi militer 1 kel.3Puput Ym
 

What's hot (20)

3 generalisasi, analogi, sebab akibat
3 generalisasi, analogi, sebab akibat3 generalisasi, analogi, sebab akibat
3 generalisasi, analogi, sebab akibat
 
Laporan Biologi Fermentasi
Laporan Biologi Fermentasi Laporan Biologi Fermentasi
Laporan Biologi Fermentasi
 
Bagian sel hewan dan fungsinya
Bagian sel hewan dan fungsinyaBagian sel hewan dan fungsinya
Bagian sel hewan dan fungsinya
 
Fermentasi anaerob
Fermentasi anaerobFermentasi anaerob
Fermentasi anaerob
 
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentang
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentangLaporan praktikum peristiwa osmosis pada kentang
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentang
 
Perjuangan tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan keutuhan bangsa
Perjuangan tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan keutuhan bangsaPerjuangan tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan keutuhan bangsa
Perjuangan tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan keutuhan bangsa
 
PRESENTASI Peristiwa pemberontakan republik maluku selatan (rms)
PRESENTASI Peristiwa pemberontakan republik maluku selatan (rms)PRESENTASI Peristiwa pemberontakan republik maluku selatan (rms)
PRESENTASI Peristiwa pemberontakan republik maluku selatan (rms)
 
Laporan Praktikum Kimia_Larutan Penyangga
Laporan Praktikum Kimia_Larutan PenyanggaLaporan Praktikum Kimia_Larutan Penyangga
Laporan Praktikum Kimia_Larutan Penyangga
 
Laporan Praktikum Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau pada Media yang Berbeda
Laporan Praktikum Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau pada Media yang BerbedaLaporan Praktikum Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau pada Media yang Berbeda
Laporan Praktikum Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau pada Media yang Berbeda
 
Integrasi nasional ppt
Integrasi nasional pptIntegrasi nasional ppt
Integrasi nasional ppt
 
LATIHAN SOAL MEKANISME TRANSPOR PADA MEMBRAN
LATIHAN SOAL MEKANISME TRANSPOR PADA MEMBRANLATIHAN SOAL MEKANISME TRANSPOR PADA MEMBRAN
LATIHAN SOAL MEKANISME TRANSPOR PADA MEMBRAN
 
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI (PENGARUH INTENSITAS CAHAYA MATAHARI TERHADAP PERTU...
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI (PENGARUH INTENSITAS CAHAYA MATAHARI TERHADAP PERTU...LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI (PENGARUH INTENSITAS CAHAYA MATAHARI TERHADAP PERTU...
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI (PENGARUH INTENSITAS CAHAYA MATAHARI TERHADAP PERTU...
 
Laporan Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau
Laporan Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang HijauLaporan Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau
Laporan Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau
 
Penggalian nilai nilai pancasila di masa kerajaan
Penggalian nilai nilai pancasila di masa kerajaanPenggalian nilai nilai pancasila di masa kerajaan
Penggalian nilai nilai pancasila di masa kerajaan
 
Laporan Praktikum Asam Basa
Laporan Praktikum Asam BasaLaporan Praktikum Asam Basa
Laporan Praktikum Asam Basa
 
Laporan enzim katalase
Laporan enzim katalaseLaporan enzim katalase
Laporan enzim katalase
 
BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL : Pembuatan Yoghurt
BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL : Pembuatan Yoghurt BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL : Pembuatan Yoghurt
BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL : Pembuatan Yoghurt
 
Hereditas pada mansia
Hereditas pada mansiaHereditas pada mansia
Hereditas pada mansia
 
15 contoh rekayasa genetika
15 contoh rekayasa genetika15 contoh rekayasa genetika
15 contoh rekayasa genetika
 
Agresi militer 1 kel.3
Agresi militer 1 kel.3Agresi militer 1 kel.3
Agresi militer 1 kel.3
 

Similar to Cara membuat ragi tape

klpk_4_mikrobiologi_industri-klpk_4_mikrobiologi_industri.docx
klpk_4_mikrobiologi_industri-klpk_4_mikrobiologi_industri.docxklpk_4_mikrobiologi_industri-klpk_4_mikrobiologi_industri.docx
klpk_4_mikrobiologi_industri-klpk_4_mikrobiologi_industri.docxAgathaHaselvin
 
Teknologi Fermentasi padaTempe
Teknologi Fermentasi padaTempeTeknologi Fermentasi padaTempe
Teknologi Fermentasi padaTempeNuruliswati
 
LAPORAN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI.docx
LAPORAN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI.docxLAPORAN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI.docx
LAPORAN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI.docxShafrinaLee
 
Rancangan Percobaan Tape Singkong
Rancangan Percobaan Tape SingkongRancangan Percobaan Tape Singkong
Rancangan Percobaan Tape SingkongIswi Haniffah
 
Tapai dari beras jagung
Tapai dari beras jagungTapai dari beras jagung
Tapai dari beras jagungSilvi Natalia
 
Bioteknologi
Bioteknologi Bioteknologi
Bioteknologi Anisa II
 
bioteknologipembuatantempekel-161125205757.pptx
bioteknologipembuatantempekel-161125205757.pptxbioteknologipembuatantempekel-161125205757.pptx
bioteknologipembuatantempekel-161125205757.pptxwinnygardiani
 
Bioteknologi pembuatan tempe
Bioteknologi pembuatan tempe Bioteknologi pembuatan tempe
Bioteknologi pembuatan tempe Anisa Mu'asomah
 
INTEGRASI ISLAM DALAM KAJIAN MIKROBIOLOGI
INTEGRASI ISLAM DALAM KAJIAN MIKROBIOLOGIINTEGRASI ISLAM DALAM KAJIAN MIKROBIOLOGI
INTEGRASI ISLAM DALAM KAJIAN MIKROBIOLOGIAmalia Aldania
 
Basic theory pkm p fitra humala harahap
Basic theory pkm p fitra humala harahapBasic theory pkm p fitra humala harahap
Basic theory pkm p fitra humala harahapFitra Harahap
 

Similar to Cara membuat ragi tape (20)

PPT TUGAS BIOTEKNOLOGI PEMBUATAN PRODUK TAPE UBI KAYU.pptx
PPT TUGAS BIOTEKNOLOGI PEMBUATAN PRODUK TAPE UBI KAYU.pptxPPT TUGAS BIOTEKNOLOGI PEMBUATAN PRODUK TAPE UBI KAYU.pptx
PPT TUGAS BIOTEKNOLOGI PEMBUATAN PRODUK TAPE UBI KAYU.pptx
 
klpk_4_mikrobiologi_industri-klpk_4_mikrobiologi_industri.docx
klpk_4_mikrobiologi_industri-klpk_4_mikrobiologi_industri.docxklpk_4_mikrobiologi_industri-klpk_4_mikrobiologi_industri.docx
klpk_4_mikrobiologi_industri-klpk_4_mikrobiologi_industri.docx
 
Teknologi Fermentasi padaTempe
Teknologi Fermentasi padaTempeTeknologi Fermentasi padaTempe
Teknologi Fermentasi padaTempe
 
Proposal Derivat
Proposal DerivatProposal Derivat
Proposal Derivat
 
LAPORAN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI.docx
LAPORAN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI.docxLAPORAN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI.docx
LAPORAN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI.docx
 
Rancangan Percobaan Tape Singkong
Rancangan Percobaan Tape SingkongRancangan Percobaan Tape Singkong
Rancangan Percobaan Tape Singkong
 
PPT Interaktif Bakteri
PPT Interaktif BakteriPPT Interaktif Bakteri
PPT Interaktif Bakteri
 
Tapai dari beras jagung
Tapai dari beras jagungTapai dari beras jagung
Tapai dari beras jagung
 
Bioteknologi
Bioteknologi Bioteknologi
Bioteknologi
 
bioteknologipembuatantempekel-161125205757.pptx
bioteknologipembuatantempekel-161125205757.pptxbioteknologipembuatantempekel-161125205757.pptx
bioteknologipembuatantempekel-161125205757.pptx
 
Bioteknologi Dengan Fungi
Bioteknologi Dengan FungiBioteknologi Dengan Fungi
Bioteknologi Dengan Fungi
 
Ppt.pembuatan tempe
Ppt.pembuatan tempePpt.pembuatan tempe
Ppt.pembuatan tempe
 
Produk Bioetanol Ubi Singkong Kelas 5J/Kel 3 .pptx
Produk Bioetanol Ubi Singkong Kelas 5J/Kel 3 .pptxProduk Bioetanol Ubi Singkong Kelas 5J/Kel 3 .pptx
Produk Bioetanol Ubi Singkong Kelas 5J/Kel 3 .pptx
 
Pembuatan Tempe
Pembuatan TempePembuatan Tempe
Pembuatan Tempe
 
Bioteknologi pembuatan tempe
Bioteknologi pembuatan tempe Bioteknologi pembuatan tempe
Bioteknologi pembuatan tempe
 
Farmentasi kimia
Farmentasi   kimiaFarmentasi   kimia
Farmentasi kimia
 
INTEGRASI ISLAM DALAM KAJIAN MIKROBIOLOGI
INTEGRASI ISLAM DALAM KAJIAN MIKROBIOLOGIINTEGRASI ISLAM DALAM KAJIAN MIKROBIOLOGI
INTEGRASI ISLAM DALAM KAJIAN MIKROBIOLOGI
 
Basic theory pkm p fitra humala harahap
Basic theory pkm p fitra humala harahapBasic theory pkm p fitra humala harahap
Basic theory pkm p fitra humala harahap
 
4. sesi pangan
4. sesi pangan4. sesi pangan
4. sesi pangan
 
Dadih [autosaved]
Dadih [autosaved]Dadih [autosaved]
Dadih [autosaved]
 

Cara membuat ragi tape

  • 1. Cara Membuat Ragi Tape Apa Ragi Tape itu ? Ragi tape atau yang sering disebut sebagai “ragi” adalah starter untuk membuat tape Ketan atau tape singkong (Syarief, 2011). Dijelaskan lebih lanjut bahwa dalam ragi ini terdapat mikroorganisme yang Dapat mengubah karbohidrat (pati) menjadi gula sederhana (glukosa) yang Selanjutnya diubah lagi menjadi alkohol. Beberapa jenis mikroorganisme yang Terdapat dalam ragi adalah Chlamydomucor oryzae, Rhizopus oryzae, Mucor sp., Candida sp., Saccharomyces cerevicae, Saccharomyces verdomanii, dan lain-lain (Syarief, 2011). Ragi tape merupakan populasi campuran mikroba yang terdapat beberapa jenis yaitu genus Aspergillus, genus Saccharomises, genus Candida, genus Hansnula, sedang bakterinya adalah Acetobacter (Widodo, 2011). Dijelaskan lebih lanjut bahwa Aspergillus dapat menyederhanakan amilum, sedangkan Saccharomyces, Candida dan Hansnula dapat menurunkan gula menjadi alkohol dan bermacam-macam zat organik lainnya. Acetobacter mengubah alkohol menjadi cuka. Secara fisiologis, ragi mempunyai persamaan yaitu menghasilkan fermen atau enzim-enzim yang dapat mengubah substrat menjadi bahan lain dengan mendapat keuntungan berupa energi. Adapun substrat yang diubah berbeda-beda. Apa Jamur Saccharomyces Cerevisiae itu ? Ragi tape sebenarnya adalah berupa mikroba Saccharomyces Cerevisiae yang dapat mengubah karbohidrat. Sedang jamur yang ada dalam ragi tape adalah jenis Aspergillus. Ragi tape merupakan inokulan yang mengandung kapang aminolitik dan khamir yang mampu menghidrolisis pati. Kapang tersebut adalah Amilomyces rouxii, sedangkan khamir tersebut adalah Saccharomyces. Adapun mikroflora yang berperan pada ragi tape adalah jenis Candida, Endomycopsis, Hansnula, Amilomyces rouxii dan Aspergillus Orizae (Widodo, 2011).
  • 2. Gambar 1. Jamur Ragi Saccharomyces cerevisiae Jamur Saccharomyces cerevisiae, atau di Indonesia lebih dikenal dengan nama jamur ragi, telah memiliki sejarah yang luar biasa di industri fermentasi. Karena kemampuannya dalam menghasilkan alkohol inilah, S. cerevisiae disebut sebagai mikroorganisme aman (Generally Regarded as Safe) yang paling komersial saat ini (Aguskrisno, 2011). Saccharomyces cerevisiae berfungsi dalam pembuatan roti dan bir, karena Saccharomyces bersifat fermentatif (melakukan fermentasi, yaitu memcah glukosa menjadi karbon dioksida dan alkohol) kuat. Namun, dengan adanya oksigen, Saccharomyces juga dapat melakukan respirasi yaitu mengoksidasi gula menjadi karbon dioksida dan air (Wikipedia, 2012). Aguskrisno (2011) menyatakan taksonomi Saccharomyces cerevisiae adalah sebagai berikut : Domain : Eukaryota Kingdom : Fungi Subkingdom : Dikarya Phylum : Ascomycota Subphylum : Saccharomycotina Class : Saccharomycetes Order : Saccharomycetales Family : Saccharomycetaceae Genus : Saccharomyces Specific descriptor : cerevisiae Scientific name : Saccharomyces cerevisiae Selain Saccharomyces cerevicae, dalam proses pembuatan tape ini terlibat pula mikroorganisme lainnya, yaitu Mucor chlamidosporus dan Endomycopsis fibuligera. Kedua mikroorganisme ini turut membantu dalam mengubah pati menjadi gula sederhana (glukosa) (Syarief, 2011). Apa Manfaat Ragi Tape itu ?
  • 3. Ragi tape (ragi padat), selain dimanfaatkan untuk fermentasi pembuatan tape terkadang juga untuk mengempukkan ikan atau membuat pindang bandeng. Dalam penggunaannya, ragi padat harus dihaluskan sebelum ditaburkan dalam bahan lainnya (Rahman dkk, 2011). Ragi menghasilkan enzim pitase yang dapat melepaskan ikatan fosfor dalam phitin, sehingga dengan ditambahkan ragi tape dalam ransum akan menambah ketersediaan mineral (Widodo, 2011). Dijelaskan lebih lanjut bahwa ragi bersifat katabolik atau memecah komponen yang kompleks menjadi zat yang lebih sederhana sehingga lebih mudah dicerna oleh ternak. Widodo (2011) menyatakan bahwa spesies Aspergillus flavus relatif tidak aktif bila dibandingkan dengan jamur selulolitik yang lain, tapi enzim yang dihasilkan oleh Aspergillus orizae dan Aspergillus flavus mampu mendegradasi sellulosa dan juga menghidrolisis xylon, maka dengan penambahan ragi tape dapat meningkatkan kegiatan pencernaan dalam tubuh ternak sehingga pertumbuhan ternak menjadi optimal. Ragi biasanya digunakan untuk penambahan protein dalam pakan ternak bersama-sama tepung ikan (Widodo, 2011). Dijelaskan lebih lanjut bahwa pada ayam pedaging, bahan pakan tepung ikan atau tepung kedelai dapat digantikan dengan ragi dengan nilai nitrogen dalam pakan yang sebanding, demikian juga ayam petelur. Dalam beberapa hal pertumbuhan ragi dalam bahan pakan menyebabkan perubahan yang menguntungkan seperti perbaikan bahan pakan dari sisi mutu, baik dari aspek gizi maupun daya cerna serta meningkatkan daya simpannya. Penggunaan ragi adalah sebagai sumber protein dan vitamin bagi konsumsi manusia dan ternak (Widodo, 2011). Pada dasarnya pembuatan ragi merupakan teknik dalam memperbanyak mikroorgan isme yang berperan dalam pembuatan tape. Perbanyakan ini dilakukan dalam suatu medium tertentu dan setelah cukup banyak mikroba yang tumbuh, pertumbuhannya dihentikan serta dibuat dalam keadaan istirahat, baik dalam bentuk sel maupun dalam bentuk sporanya. Penghentian pertumbuhan mikroba tersebut dilakukan dengan cara mengeringkan medium tumbuhnya (Rochintaniawati, 2012). Bagaimana cara membuat Ragi Tape itu ? Bahan (1 resep) : Tepung beras 1 kg, lengkuas (laos) 25 gram, bawang putih 2 siung, ubi kayu 1 ons, jeruk nipis 1 buah, gula pasir 10 gram dan air bersih 1 liter serta ragi pasar 2 butir/kg tepung beras. Dalam praktikum menggunakan setengah resep. Alat : Baskom kecil untuk mencampur bahan, pisau untuk mengiris dan mengupas bahan, tampah untuk menjemur ragi tape, plastik transparan sebagai alas tampah, cobek untuk menghaluskan bahan. Cara membuat : 1. Menyiapakan alat dan bahan yang akan digunakan.
  • 4. 2. Lengkuas, bawang putih, jeruk nipis dan ubi kayu dikupas dan dihilangkan bagian-bagian yang tidak berguna. 3. Bahan-bahan tersebut dihaluskan dengan cara digerus dan diparut. 4. Kemudian dicampur dengan tepung beras. Tambahkan sedikit air hingga menjadi adonan yang kental. 5. Tambahkan ragi pasar 2 butir/kg tepung beras. 6. Adonan dibiarkan selama 3 hari pada suhu kamar dalam keadaan terbuka (akan ditumbuhi ragi dan kapang secara alami).
  • 5. 7. Setelah 3 hari, buang semua kotoran dan peras adonan tersebut agar airnya berkurang. 8. Bentuk bulatan-bulatan, kemudian jemur sampai kering. Berapa lama Ragi Tape bisa disimpan itu ? Umur simpan ragi sangat tergantung pada jenis kemasan yang digunakan. Hal ini sesuai dengan pendapat Rahman dkk (2011) yang menyatkan bahwa ragi dalam kemasan plastik bisa tahan hingga 3 bulan, sedangkan ragi dalam wadah tertutup/kemasan aluminum foil tahan hingga 12 bulan. Menurut Rahman dkk (2011), ragi padat dalam keadaan normal lebih cepat rusak dan akan kehilangan daya peragiannya jika disimpan dalam suhu 2 derajat celcius selama 4 sampai 5 minggu. Ragi padat harus selalu disimpan ditempat dingin (lemari es). Ragi yang sudah rusak tidak layak untuk digunakan dalam pembuatan makanan karena sudah tidak dapat berfermentasi lagi. Menurut Anonima (2012) agar kondisinya tetap baik, ragi harus disimpan pada suhu 4,50C. Kondisi ragi akan semakin buruk apabila disimpan pada udara yang panas karena akan meyerap panas dan kemudian akan beremah. Adanya remah merupakan pertanda bahwa dalam diri ragi telah terjadi fermentasi yang dikenal dengan istilah autolysis yang disebabkan oleh enzim dari ragi itu sendiri. Pada akhirnya ragi akan berubah wujud
  • 6. menjadi massa yang sedikit lengket, berbau tidak enak, berwarna gelap dan tidak bermanfaat lagi.