SlideShare a Scribd company logo
BAB                     IV




Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas x
                             1
HUBUNGAN                   DASAR          NEGARA
                 DENGAN                 UUD             REPUBLIK
                 INDONESIA TAHUN 1945




Standar Kompetensi:

Menampilkan perilaku positif terhadap Pancasila sebagai Dasar
Negara dan UUD Republik Indonesia Tahun 1945

Kompetensi Dasar dan Indikator


     Kompetensi Dasar                                 Indikator
4.1 Mendeskripsikan hubungan
                                    4.1.1   Mendeskripsikan pengertian
Dasar   Negara   dengan   UUD
                                            Pancasila sebagai Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945
                                            Republik Indonesia

                                    4.1.2   Mendeskripsikan pengertian UUD
                                            1945 sebagai konstitusi Negara
                                            Republik Indonesia

                                    4.1.3   Menguraikan sila-sila Pancasila
                                            sebagai dasar NKRI

                                    4.1.4   Menguraikan isi, sifat, tujuan, dan
                                            fungsi UUD 1945 sebagai dasar
                                            Negara Republik Indonesia




Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas x
                                2
4.2 Menganalisis substansi UUD
                                     1.2.1   Menjelaskan isi pembukaan UUD
1945 Negara Republik Indonesia
                                             1945.

                                     1.2.2   Meguraikan Batang Tubuh UUD
                                             1945.

                                     1.2.3   Menganalisis    penjelasan   UUD
                                             1945.
4.3 Menganalisis     pembukaan       4.3.1   Mendeskripsikan pokok pikiran
    UUD 1945 sebagai pokok-                  yang terdapat dalam pembukaan
    pokok kaidah negara yang                 UUD 1945
    fundamental
                                     4.3.2   Menguraikan makna tiap alinea
                                             yang terdapat dalam pembukaan
                                             UUD 1945

                                     4.3.3   Menganalisis kedudukan
                                             pembukaan UUD 1945

                                     4.3.4   Menganalisis pembukaan UUD
                                             1945 sebagai pokok-pokok kaidah
                                             negara yang fundamental
4.4 Menunjukkan sikap positif
                                     4.4.1   Menjelaskan periodesasi konstitusi
terhadap UUD 1945
                                             yang pernah berlaku Indonesia

                                     4.4.2   Menjelaskan latar belakang
                                             perubahan UUD 1945

                                     4.4.3   Menguraikan tahapan perubahan


Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas x
                                 3
UUD 1945

                                 4.4.4   Menunjukkan sikap positif
                                         terhadap UUD 1945



                       PETA KONSEP




Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas x
                             4
Pengantar

    Coba kalian perhatikan sebuah bangunan. Bangunan setinggi
apapun pasti memiliki dasar. Di mana dasar tersebut menjadi landasan
tempat berdirinya bangunan tersebut. Apabila bangunan tersebut tidak
sesuai dengan dasarnya, maka bangunan itupun tidak akan dapat
berdiri dengan baik, atau bahkan tidak dapat dibangun. Begitupula
halnya dengan dasar Negara. Dasar Negara menjadi pedoman dan
dasar berdirinya suatu Negara. Dasar Negara tersebut dijadikan acuan
dari pelaksanaan sistem pemerintahan dalam suatu Negara.

    Selain itu juga konstitusi menjadi pelaksana dari dasar Negara
tersebut. Di mana konstitusi itu menjadi cerminan dari pada dasar
Negara yang bersangkutan. Bahwa konstitusi tidak boleh bertentangan
dengan dasar suatu Negara. Konstitusi dan dasar Negara haruslah
sejalan dalam pelaksanaan maupun teorinya.




Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas x
                                 5
A.   Pengertian Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia

             Setiap negara memiliki dasar yang dijadikan acuan atau
       pedoman hidup dari bangsanya dalam menjalani kehidupan
       berbangsa dan bernegara.

       1.   Pengertian dasar negara

                Dasar negara merupakan asas atau landasan pokok yang
            dijadikan tata nilai dasar untuk mengatur penyelenggaraan
            pemerintahan sebuah negara. Selain itu, dasar negara adalah
            landasan fundamental, pedoman, arahan, dan petunjuk yang
            mengatur bagaimana suatu negara akan didirikan dan
            dijalankan, serta dijaga kelangsungannya. Dasar Negara juga
            merupakan suatu norma dasar bagi sebuah negara, bahkan
            dasar negara sering kali menjadi norma dasar tertinggi dalam
            negara. Artinya, segala peraturan perundangan yang
            diberlakukan harus sesuai dan tidak bertentangan dengan
            nilai-nilai dalam dasar negara.




       2.   Pengertian Pancasila sebagai Dasar Negara Republik
            Indonesia



Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas x
                                      6
Pancasila sebagai dasar negara berarti bahwa nilai-nilai
           Pancasila menjadi pedoman normatif bagi penyelenggara
           bernegara. “Pancasila sebagai dasar negara mengandung
           makna bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila
           menjadi     dasar     atau     pedomann     bagi     penyelenggara
           bernegara” (Winarno, 2011: 13).
Sumber: id.wikipedia
                                   Gambar 1.1
                               Pancasila dasar NKRI

                                             Dasar     Negara       Republik
                                        Indonesia      adalah       Pancasila.
                                        “Pancasila sebagai dasar Negara RI
                                        berarti Pancasila itu dijadikan dasar
                                        dalam   mengatur      penyelenggaraan
           pemerintahan Negara” (H. Subandi Al Marsudi, 2001: 7),
           Pancasila merupakan nilai-nilai luhur yang digali dari
           kepribadian bangsa Indonesia sendiri, sehingga Pancasila
           sangat cocok bagi bangsa Indonesia.




Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas x
                                         7
B.   Pengertian UUD 1945 sebagai Konstitusi Negara Indonesia

       Ada berbagai pengertian konstitusi, diantaranya pengertian
       konstitusi tersebut, yaitu;

       1.   Pengertian konstitusi menurut bahasa

            Konstitusi memiliki berbagai sebutan dari segi bahasa,
            antara lain;

            a.   Konstitusi berasal dari bahasa Perancis, yaitu constituer
                 yang berarti membentuk (Winarno, 2011: 67).

            b.   Dalam bahasa inggris, yaitu Constitution memiliki
                 makna yang lebih luas, yaitu kseluruhan dari aturan-
                 aturan baik yang tertulis maupun tidak tertulis yang
                 mengatur secara mengikat cara-cara bagaimana suatu
                 pemerintahan diselenggarakan dalam suatu masyarakat
                 (H. Dahlan Thaib, 1999: 6).

            c.   Dalam     bahasa    Latin,   kata   konstitusi   merupakan
                 gabungan dari dua kata, yaitu cume dan statuere. Cume
                 adalah sebuah preposisi yang berarti “bersama dengan...”,
                 sedangkan statuere berasal dari kata sta yang membentuk
                 kata kerja pokok, stare berarti berdiri. Atas dasar itu, kata
                 statuere mempunyai arti “membuat sesuatu agar berdiri
                 atau mendirikan /menetapkan” (H. Dahlan Thaib, 1999:
                 7).

Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas x
                                        8
2.   Pengertian konstitusi menurut para ahli

          Para ahli memiliki berbagai definisi mengenai konstitusi.
          Diantara para ahli tersebut, yaitu;

          a.   L.J. Van Apeldoorn, membedakan secara jelas diantara
               konstitusi dengan UUD. UUD adalah bagian tertulis dari
               suatu konstitusi, sedangkan konstitusi memuat baik
               peraturan tertulis maupun yang tidak tertulis.

          b.   E.C.S. Wade, dalam bukunya Constitutional Law E.C.S
               Wade menyatakan bahwa Undang-undang Dasar adalah
               naskah yang memaparkan rangka dan tugas-tugas pokok
               dari badan-badan pemerintahan suatu negara dan
               menentukan pokok-pokoknya cara kerja badan-badan
               tersebut.

          c.   Hermann Heller

               Herman Heller (Winarno, 2011: 67-68), membagi
               pengertian konstitusi menjadi tiga yaitu:

               1)   Die    Politische   verfassung   als   gesellschaftlich
                    wirklichkeit.   Konstitusi   adalah    mencerminkan
                    kehidupan politik di dalam massyarakat sebagai suatu
                    kenyataan. Jadi mengandung pengertian politis dan
                    sosiologis.




Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas x
                                        9
2)   Die   Verselbstandigte     rechtserfassung.       Konstitusi
                    merupakan suatu kesatuan kaidah yang hidup dalam
                    masyarakat. Jadi mengandung pengertian yuridis.

               3)   Die gesherein verfassung. Konstitusi yang ditulis
                    dalam suatu naskah sebagai undang-undang yang
                    tertinggi yang berlaku dalam suatu negara.

          d.   K.C. Wheare mengartikan konstitusi sebagai keseluruhan
               system     ketatanegaraan      dari   suatu       negara   berupa
               kumpulan       peraturan-peraturan        yang       membentuk,
               mengatur atau memerintah dalam pemerintahan suatu
               Negara (Winarno, 2011: 68).

          e.   Sri Soemantri dalam disertasinya mengartikan konstitusi
               sama dengan Undang-Undang Dasar. Penyamaan arti dari
               keduanya ini sesuai dengan praktek ketatanegaraan di
               sebagian     besar    negara-negara       dunia     termasuk   di
               Indonesia.

     3.   Konstitusi dalam arti materiil dan formil

          Selain menurut para ahli, konstitusi juga dapat diartikan
          secara materiil (luas) dan formal (sempit), yaitu;

          a.   Konstitusi    dalam     arti   materiil     (luas)    merupakan
               keseluruhan dari ketentuan-ketentuan yang mengatur
               tentang ketatanegaraan suatu negara, baik tertulis maupun




Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas x
                                       10
tidak tertulis, baik yang berupa hukum dasar maupun
               yang bukan hukum dasar.

          b.   Konstitusi dalam arti formil (sempit) biasanya disebut
               dengan Undang-Undang Dasar, yaitu suatu dokumen
               tertulis mengenai peraturan-peraturan dasar suatu negara.
               Contohnya, UUD 1945.

     4.   Konstitusi menurut Undang-Undang Dasar RI 1945
                Dalam teks Undang-Undang Dasar 1945, tidak ada
                disebut-sebut    istilah   konstitusi.   Namun,    dapat
                disimpulkan berdasarkan penjelasan Undang-Undang
                Dasar, khususnya pada Penjelasan Bagian Umum angka
                I tentang “Undang-Undang Dasar sebagian dari hukum
                dasar” alinea I dan alinea II sebagai berikut:

                Dalam penjelasan UUD 1945 dikatakan: “Undang-
                Undang suatu Negara ialah hanya sebagian dari hukum
                dasar Negara itu. Undang-Undang Dasar suatu negara
                ialah hukum dasar yang tertulis, sedang di samping
                Undang-Undang Dasar tersebut berlaku juga hukum
                dasar yang tidak tertulis, yaitu aturan-aturan dasar yang
                timbul dan terpelihara dalam praktik penyelenggara
                Negara, meskipun tidak tertulis”. Hukum dasar tidak
                tertulis disebut Konvensi (Winarno, 2011: 67).


     5.   Pengertian UUD 1945

                Undang-Undang Dasar 1945 adalah hukum dasar yang
          tertulis, yang mempunyai arti bahwa UUD 1945 mengikat
          pemerintah, setiap lembaga negara, lembaga masyarakat,


Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas x
                                    11
dan seluruh warga Negara Indonesia di manapun mereka
        berada dan setiap pendudukan yang berdomisili di wilayah
        Negara Republik Indonesia. Sebagai hukum, UUD 1945
        berisi norma, aturan, dan ketentuan yang dilaksanakan dan
        ditaati.

               Sementara itu, “ Moh. Kusnardi (Syahrial Syarbaini,
        2009: 98), maksud dari UUD 1945 adalah keseluruhan
        naskah yang terdiri atas: (I) Pembukaan yang terdiri dari atas
        4 alinea, (II) Batang Tubuh UUD 1945 yang berisi pasal 1
        sampai dengan 37 yang terdiri atas 16 Bab, 4 pasal Aturan
        Peralihan dan 2 ayat Aturan Tambahan, serta (III) Penjelasan
        UUD 1945 yang terbagi dalam Penjelasan Umum dan
        Penjelasan Pasal demi Pasal. Keseluruhan bagian-bagian
        tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh dan tidak dapat
        dipisahkan satu sama lain.

             Tap. MPR No. III/MPR/2000 tentang Sumber Hukum
        dan Peraturan Perundang-undangan menjelaskan bahwa
        pengertian UUD 1945 adalah hukum dasar tertulis Negara
        Republik Indonesia, memuat dasar dan garis besar hukum
        dalam penyelenggaraan Negara”.

             Undang-undang dasar secara teoritis harus memenuhi
        dua syarat, yaitu mengenai bentuk dan mengenai isinya.
        Bentuknya sebagai naskah tertulis dan merupakan undang-
        undang tertinggi yang berlaku di suatu negara. Sementara




Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas x
                                 12
isinya merupakan peraturan yang bersifat fundamental,
        berisi hal-hal pokok saja atau bersifat dasar.

         Dari berbagai pengertian konstitusi             di   atas dapat
     disimpulkan, bahwa konstitusi merupakan serangkaian hukum
     dasar, baik tertulis ataupun yang tidak tertulis. Di mana hukum
     dasar tersebut digunakan dalam ketatanegaraan suatu negara.




Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas x
                                  13
C.   Sila-sila Pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia



             Sebagai dasar negara, Pancasila merupakan kesatuan nilai
       yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Nilai-nilai tersebut
       tidak dapat pula ditukarbalikkan letak dan susunannya.
             Pancasila merupakan kesatuan nilai yang tidak dapat
       dipisahkan satu sama lain. Nilai-nilai tersebut tidak dapat pula
       ditukar balikkan letak dan susunannya. Untuk lebih memahami
       nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila Pancasila, akan
       kita uraikan sebagai berikut.

       1.   Ke Tuhanan Yang Maha Esa

                    Pada dasarnya sila Ke Tuhanan Yang Maha Esa
            memuat pengakuan secara eksplisit akan adanya Tuhan Yang
            Maha Esa. Tuhan yang menciptakan alam semesta beserta
            isinya. Tuhan yang tidak dapat disamakan dengan apapun,
            Dia Esa. Sifat-Nya sempurna, dan perbuatan-Nya tidak dapat
            disamai oleh apapun atau siapapun. Keyakinan bangsa
            Indonesia akan Tuhan Yang Maha Esa ini bukan merupakan
            suatu    kepercayaan   yang    tidak   dapat    dibuktikan
            kebenarannya melalui akal pikiran, tetapi mampu diuji
            melalui kaidah-kaidah logika. Berdasarkan keyakinan
            bangsa terhadap Tuhan Yang Maha Esa tersebut, maka
            Negara memberikan jaminan kepada bangsa Indonesia untuk


Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas x
                                   14
menjalankan      keyakinannya    dan     beribadat    sesuai
          keyakinannya itu.

              Dalam Negara Indonesia, tidak boleh atau tidak
          diperbolehkan adanya pertentangan dengan hal Ke Tuhanan
          Yang Maha Esa, baik sikap dan perbuatan atau bahkan anti
          terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Dengan kata lain, di Negara
          Indonesia    tidak   diperbolehkan   adanya   paham    yang
          meniadakan adanya Tuhan Yang Maha Esa, seperti Atheisme
          (paham yang tidak mengakui adanya Tuhan). karena paham
          tersebut bertentangan dengan keyakinan bangsa Indonesia
          yang mengakui adanya Tuhan Yang Maha Esa.

                Sebagai sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa
                menjadi sumber pokok nilai-nilai kehidupan bangsa
                Indonesia, menjiwai dan mencari serta membimbing
                perwujudan kemanusiaan yang adil dan beradab,
                penggalang persatuan Indonesia yang telah
                membentuk Negara kesatuan Indonesia yang telah
                berdaulat penuh, yang bersifat kerakyatan dan
                dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam
                permusyawaratan/ perwakilan guna mewujudkan
                keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia.

                Hakikat pengertian di atas sesuai dengan;

                a)   Pembukaan UUD 1945 yang berbunyi, ” Atas
                     berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa…”,

                b)   Pasal 29 UUD 1945 (Syahrial Syarbaini, 2009:
                     39).


     2.   Kemanusiaan yang adil dan beradab



Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas x
                                   15
Kemanusiaan berasal dari kata manusia, yaitu
        makhluk yang berbudaya dengan memiliki potensi pikir,
        rasa, karsa, dan cipta. Karena potensi yang dimilikinya
        itulah, manusia menjadi tinggi martabatnya. Dengan budi
        nuraninya, manusia memiliki nilai-nilai dan norma-norma
        untuk hidupnya. “kemanusiaan terutama berarti hakikat dan
        sifat-sifat khas manusia sesuai dengan martabatnya. Adil
        berarti wajar, yaitu sepadan dan sesuai dengan hak dan
        kewajiban seseorang” (Syahrial Syarbaini, 2009: 39).
        Sedangkan beradab, asal katanya adab, sinonim dengan
        sopan, berbudi luhur, dan susila. Berarti beradab memiliki
        makna berkesopanan, berbudi luhur, dan bersusila.

              Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab
              mengandung arti kesadaran sikap dan perilaku yang
              sesuai dengan nilai-nilai moral dalam hidup bersama
              atas dasar tuntutan hati nurani dengan memperlakukan
              sesuatu hal sebagaimana mestinya. Manusia perlu
              diperlakukan sesuai dengan harkat dan martabatnya
              sebagai makhluk Tuhan yang sama derajatnya dan
              sama hak dan kewajiban asasinya. Berdasarkan ini,
              secara mutlak ada pengakuan terhadap hak asasinya
              manusia (Winarno, 2011: 6).


            Setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama
        terhadap undang-undang negara, memiliki kewajiban dan
        hak yang sama terhadap undang-undang tersebut. Negara
        menjamin dan melindungi hak dan kebebasannya.




Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas x
                               16
3.   Persatuan Indonesia

             Persatuan berasal dari kata satu, artinya utuh, tidak
          terpecah-pecah. Persatuan berarti bersatunya bermacam-
          macam corak yang beraneka ragam menjadi satu kesatuan.
          Dalam sila ini, persatuan mengandung arti sebagai bersatunya
          ideologi, politik, social budaya, ekonomi, dan kemanan
          masyarakat Indonesia. Persatuan tersebut didorong untuk
          mencapai    kehidupan     kebangsaan   yang   dicita-citakan
          bersama.

               Nilai persatuan Indonesia mengandung makna usaha
               kearah bersatu dalam kebulatan rakyat untuk membina
               rasa nasionalisme dalam rangka kesatuan republic
               Indonesia. Persatuan Indonesia sekaligus mengakui dan
               menghargai sepenuhnya terhadap keanekaragaman yang
               dimiliki bangsa Indonesia. Adanya perbedaan bukan
               sebagai sebab perselisihan, tetapi justruu dapat
               menciptakan kebersamaan. Kesadaran ini tercipta
               dengan baik bila sesanti “Bhineka Tunggal Ika”
               sungguh-sungguh dihayati (Winarno, 2011: 6).



                 Persatuan Indonesia ini dijiwai oleh Ketuhanan Yang
          Maha Esa dan kemanusiaan yang adil dan beradab, yang
          merupakan      paham      kebangsaan   Indonesia.    Paham
          kebangsaan Indonesia sangat luas, yang berarti juga
          menghargai bangsa lain.




Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas x
                                    17
4.   Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
          permusyawaratan/perwakilan

              Kerakyatan berasal dari kata rakyat, yang berarti
          sekelompok manusia yang berdiam diri pada suatu wilayah
          negara tertentu. Dalam sila ini secara tersirat Indonesia
          menganut demokrasi, baik demokrasi langsung ataupun
          tidak langsung.

              Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
          dalam permusyawaratan/ perwakilan mengandung arti
          bahwa kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat. “Hikmat
          berarti penggunaan pikiran atau rasio yang sehat dengan
          selalu mempertimbangkan persatuan dan kesatuan bangsa,
          kepentingan rakyat dan dilaksanakan dengan sadar , jujur,
          dan bertanggung jawab serta didorong dengan I’tikad baik
          sesuai dengan hati nurani” (Syahrial Syarbaini, 2009: 41).
          Sementara permusyawaratan merupakan tata cara khas
          bangsa Indonesia untuk memutuskan suatu perkara sesuai
          dengan kehendak rakyat, sehinnga mencapai mufakat atau
          kesepakatan. “Perwakilan berarti suatu sistem dalam arti tata
          cara mengusahakan turut sertanya rakyat mengambil bagian
          dalam kehidupan bernegara melalui lembaga perwakilan”
          (Syahrial Syarbaini, 2009: 41).



     5.   Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia



Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas x
                                  18
Keadilan sosial berarti keadilan yang berlaku terhadap
        masyarakat dalam segala bidang kehidupan materiil maupun
        spiritual. Seluruh warga negara Indonesia yang berada di
        dalam negeri maupun di luar negeri mendapat perlakuan
        yang sama dan memiliki hak dan kewajiban yang sama.
        Sesuai dengan UUD 1945, keadilan sosial itu mencakup
        pengertian adil dan makmur. “Nilai keadilan sosial bagi
        seluruh rakyat Indonesia mengandung makna sebagai dasar
        sekaligus tujuan yaitu tercapainya masyarakat Indonesia
        yang adil dan makmur secara lahiriah maupun batiniah”
        (Winarno, 2011: 6).




Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas x
                               19
D.   Isi, sifat, dan tujuan serta fungsi UUD 1945 sebagai konstitusi
       Negara Indonesia
                 Konstitusi merupakan tonggak atau awal terbentuknya
       suatu Negara. Konstitusi menjadi dasar                  utama bagi
       penyelenggaraan        bernegara.   “Prof.   Hamid     S. Attamimi
       mengatakan (Winarno, 2011: 69), bahwa konstitusi atau
       Undang-Undang Dasar merupakan pemberi pegangan dan
       pemberi batas, sekaligus merupakan petunjuk bagaimana suatu
       negara harus dijalankan”. Konstitusi umumnya berisi tentang
       pembagian kekuasaan negara, hubungan antar lembaga, dan
       hubungan warga negara dengan negaranya. Aturan-aturan itu
       masih bersifat umum dan secara garis besar.

       1.   Isi UUD 1945
                   “A.A.H. Struycken (H. Dahlan Thaib, 1999: 72),
            berpendapat      bahwa    Undang-Undang         Dasar   sebagai
            konstitusi tertulis merupakan sebuah dokumen formal yang
            berisi:

            a.    Hasil perjuangan politik bangsa di waktu yang lampau.

            b.    Tingkat-tingkat tertinggi perkembangan ketatanegaraan
                  bangsa.

            c.    Pandangan tokoh-tokoh bangsa yang hendak diwujudkan
                  baik untuk waktu sekarang maupun masa yang akan
                  datang.

Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas x
                                      20
d.   Suatu keinginan, dengan mana perkembangan kehidupan
             ketatanegaraan bangsa hendak dipimpin”.
              Dari isi konstitusi tersebut, kita dapat melihat bahwa
        Undang-Undang Dasar 1945 juga merupakan hasil dari
        perjuangan para pahlawan atau pendahulu kita di masa
        lampau. Di mana mereka berjuang dalam berbagai cara
        untuk memperoleh kemerdekaan. Undang-Undang Dasar
        1945 juga merupakan hukum tertinggi di Negara Indonesia
        yang berisi harapan yang ingin diwujudkan oleh para tokoh-
        tokoh sebagai penyusun Undang-Undang Dasar 1945.
        Keinginan atau cita-cita itupun dapat kita lihat pada
        Pembukaan UUD 1945 alinea keempat.
              Sementara itu “Menurut Mirriam Budiardjo (Winarno,
        2011: 69), konstitusi atau undang-undang dasar memuat
        ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

        a.   Organisasi Negara, misalnya pembagian kekuasaan
             antara badan eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Dalam
             Negara federal, yaitu masalah pembagian kekuasaan
             antara pemerintah federal dengan pemerintah Negara
             bagian, prosedur penyelesaian masalah pelanggaran
             yuridiksi lembaga Negara.

        b.   Hak-hak asasi manusia

        c.   Prosedur mengubah undang-undang dasar




Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas x
                                 21
d.   Adakalanya memuat larangan untuk mengubah sifat-sifat
             tertentu dari undang-undang dasar. Hal ini menghindari
             terulangnya hal-hal yang telah diatasi dan tidak
             dikehendaki lagi. Misalnya, UUD Jerman melarang untuk
             mengubah     sifat   federalisme    sebab,    bila   menjadi
             unitarisme    dikhawatirkan        dapat     mengembalikan
             munculnya seorang Hitler.
              Jika kita mencermati pasal demi pasal UUD 1945, maka
        kita akan menemukan beberapa hal yang menjadi isi
        daripada UUD 1945 Republik Indonesia sebagai hokum
        dasar. Adapun hal-hal yang diatur dalam Undang-Undang
        Dasar 1945 antara lain:

        a.   Hal-hal yang sifatnya umum, misalnya tentang kekuasaan
             dalam Negara dan identitas-identitas Negara.

        b.   Hal-hal yang menyangkut lembaga-lembaga Negara,
             hubungan antar lembaga Negara, fungsi, tugas, hak, dan
             kewenangannya.

        c.   Hal yang menyangkut hubungan antara Negara dengan
             warga Negara, yaitu hak dan kewajiban Negara terhadap
             warga negaranya, termasuk juga hak asasi manusia.

        d.   Konsepsi atau cita Negara dalam berbagai bidang,
             misalnya bidang pendidikan, kesejahteraan, ekonomi,
             social, dan pertahanan.

        e.   Hal mengenai perubahan undang-undang dasar.


Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas x
                                   22
f.   Ketentuan-ketentuan peralihan atau ketentuan transisi.




Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas x
                                  23
2.   Sifat dan tujuan UUD 1945

              Konstitusi memiliki beberapa sifat, “ menurut Kusnardi
          (Syahrial Syarbaini, 2009: 100-101), dalam teori konstitusi
          (UUD) dikenal sifat dari UUD yaitu luwes (flexible) atau
          kaku (rigid), tertulis dan tidak tertulis. Untuk menentukan
          apakah sifat UUD itu luwes atau kaku dipakai ukuran
          sebagai berikut”:

                                          a.   Cara mengubah konstitusi
                              Sumber: wardi.web.id
                                                   Gambar 1.2

                                    Sidang istemewa perubahan UUD 1945


                  Setiap konstitusi tertulis (UUD) mencantumkan
             pasal tentang perubahannya. Hal ini disebabkan karena
             UUD harus dirancang untuk waktu yang lama, tentu pada
             suatu   saat     akan tertinggal        dengan perkembangan
             masyarakat, sehingga konstitusi itu perlu diadakan
             perubahan. Oleh sebab itu, ada dua cara mengubah UUD.
             Pertama, UUD diubah dengan cara prosedur yang biasa,
             sebagaimana mengubah dan membuat undang-undang
             biasa. Dalam hal ini Undang-Undang memiliki sifat
             luwes (flexible), seperti konstitusi Inggris. Kedua,
             perubahan UUD yang memerlukan prosedur istimewa,
             maka sifat UUD itu adalah rigid (kaku), seperti di
             Amerika Serikat.Pada dasarnya UUD 1945 menganut

Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas x
                                     24
sifat yang rigid sebagaimana dinyatakan pada pasal 37.
             Namun pada masa orde baru telah menjadi sakral dengan
             memberi ruang yang sangat sulit untuk diubah dengan
             mengeluarkan ketetapan MPR tentang referendum.

        b.   Hukum dasa tertulis dan tidak tertulis

                 Suatu konstitusi dikatakan tertulis apabila ia tertulis
             dalam suatu naskah atau beberapa naskah, sedangkan
             suatu konstitusi disebut tidak tertulis, karena ketentuan-
             ketentuan yang mengatur suatu pemeritahan tidak tertulis
             dalam suatu naskah tertentu.

                   Pada hakikatnya dapat disimpulkan bahwa sifat
                   Undang-Undang Dasar 1945 adalah sebagai
                   berikut:

                   1)   Rumusan UUD 1945 jelas karena tertulis,
                        merupakan hukum positif yang mengikat
                        pemerintah sebagai penyelenggara dan setiap
                        warga Negara.

                   2)   UUD 1945 bersifat singkat dan supel, memuat
                        aturan-aturan pokok yang setiap saat dapat
                        dikembangkan sesuai dengan perkembangan
                        zaman.

                   3)   UUD 1945 merupakan tertib hukum positif
                        yang tertinggi dengan fungsinya sebagai alat
                        kontrol norma-norma hukum positif yng lebih
                        rendah dalam tata urutan perundang-undangan
                        yang berlaku (Syahrial Syarbaini, 2009: 102).




Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas x
                                   25
Konstitusi dapat dikatakan fleksibel apabila dapat
           mengikuti perkembangan zaman. Disebut rigid apabila
           tidak dapat mengikuti perkembangan zaman adalah
           konstitusi yang hanya memuat aturan-aturan pokok saja
           sedangkan peraturan yag penting dapat diserahkan pada
           undang-undang biasa.

                 Secara garis besar konstitusi dibagi menjadi 2
                 yaitu, konstitusi tertulis dan tidak tertulis.
                 Konstitusi disebut tertulis bila konstitusi itu tertulis
                 dalam suatu naskah yang disebut pula konstitusi
                 bernaskah. Contoh; AS. Ketentuan-ketentuan
                 konstitusionalnya terdapat dalam;

                    Naskah dalam UUD

                    Sejumlah Undang-undang

                    Sejumlah keputusan Mahkamah Agung
                 Konstitusi tidak tertulis maksudnya adalah
                 konstitusi tidak tertulis dalam suatu naskah.
                 Konstitusi itu biasanya banyak mendapat pengaruh
                 kebiasaan atau adat dan konvensi ( Endang
                 Sudardja, 1982: 29).

            Seperti yang telah dijelaskan di atas, konstitusi
        memiliki dua sifat, yaitu fleksibel dan rigid. Berdasarkan
        sifat tersebut, maka dapat kita bandingkan dengan UUD
        1945 sebagai konstitusi Negara Indonesia, apakah UUD
        1945 memiliki kedua sifat tersebut?. Dari sifat fleksibel,
        UUD 1945 memiliki sifat fleksibel sebagai konstitusi sebuah
        Negara, hal tersebut dapat kita lihat dengan beberapa kalinya
        UUD 1945 mengalami perubahan atau amandemen.


Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas x
                                 26
Amandemen dilakukan agar UUD 1945 dapat mengikuti
        perkembangan zaman dan memenuhi keinginan masyarakat.
        Sehingga UUD 1945 tidak kaku dan beku, isinya sudah tidak
        dapat digunakan lagi dalam kehidupan masyarakat.

              Konstitusi di suatu Negara memiliki sifat membatasi
        kekuasaan pemerintah, sehingga tidak terjadi kesewenang-
        wenangan pemerintah dengan kekuasaan yang dimilikinya.
        “ICCE UIN (Winarno, 2011: 70), Sejalan dengan sifat
        konstitusi yang membatasi kekuasaan pemerintahan, maka
        konstitusi secara ringkas memiliki 3 tujuan, yaitu:

        a.   Memberi pembatasan sekaligus pengawasan terhadap
             kekuasaan politik

        b.   Melepaskan kontrol kekuasaan dari penguasa itu sendiri

        c.   Memberi batasan-batasan ketetapan bagi para penguasa
             dalam menjalankan kekuasaannya.

              “ Koerniatmanto Soetoprawiro (H. Dahlan Thaib, 1999:
        26), Pada prinsipnya tujuan konstitusi adalah untuk
        membatasi kesewenangan tindakan pemerintah, untuk
        menjamin hak-hak yang diperintah, dan merumuskan
        pelaksanaan kekuasaan yang berdaulat. Oleh karena itu,
        setiap konstitusi senantiasa mempunyai dua tujuan:

        a.   Untuk    memberikan       pembatasan   dan   pengawasan
             terhadap kekuasaan politik,



Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas x
                                  27
b.   Untuk membebaskan kekuasaan dari kontrol mutlak para
               penguasa, serta menetapkan bagi para penguasa tersebut
               batas-batas kekuasaan bersama”.



     3.   Fungsi UUD 1945

                Sebelum mengetahui fungsi dari UUD 1945 terlebih
          dahulu kita harus memberikan penilaian konstitusi secara
          teoritis. Menurut Karl Loewenstein (H. Dahlan Thaib, 1999:
          41-42), ada tiga jenis penilaian terhadap konstitusi, yaitu
          sebagai berikut:

          a.   Nilai Normatif

               Suatu konstitusi yang telah resmi diterima oleh suatu
               bangsa dan bagi mereka konstitusi tersebut bukan hanya
               berlaku dalam arti hukum, akan tetapi juga merupakan
               suatu kenyataan yang hidup dalam arti sepenuhnya
               diperlukan dan efektif. Dengan kata lain konstitusi itu
               dilaksanakan secara murni dan konsekuen.

          b.   Nilai Nominal

               Konstitusi yang mempunyai nilai nominal berarti secara
               hukum konstitusi itu berlaku, tetapi kenyataannya kurang
               sempurna. Sebab pasal-pasal tertentu dari konstitusi
               tersebut dalam kenyataannya tidak berlaku.

          c.   Nilai Semantik

Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas x
                                   28
Suatu   konstitusi   mempunyai    nilai   semantik,   jika
          konstitusi tersebut secara hukum tetap berlaku, namun
          dalam kenyataannya adalah sekedar untuk memberikan
          bentuk dari tempat yang telah ada dan dipergunakan
          untuk melaksanakan kekuasaan politik. Jadi, konstitusi
          tersebut hanyalah sekedar suatu istilah belaka, sedangkan
          dalam pelaksanaannya hanyalah dimaksudkan untuk
          kepentingan pihak penguasa.

            Berdasarkan atas penilaian konstitusi (UUD) tersebut,
        maka kita dapat menemukan seperti apa fungsi UUD 1945
        yang sesuai dengan ketentuan yang terdapat dalam naskah
        UUD tersebut. Dalam UUD 1945, telah dinyatakan dalam
        penjelasannya bahwa undang-undang dasar juga mempunyai
        fungsi sebagai alat kontrol, alat pengecek apakah norma
        hukum yang lebih rendah yang berlaku itu sesuai dengan
        ketentuan undang-undang dasar. Dalam kedudukan yang
        demikian, UUD 1945 dalam rangka tata urutan atau
        tingkatan norma hukum yang berlaku menempati kedudukan
        yang tertinggi. Dalam hubungan ini, UUD 1945 juga
        memiliki fungsi sebagai alat kontrol apakah norma hukum
        yang berlaku yang berada di bawahnya telah sesuai atau
        tidak dengan ketentuan Undang-Undang Dasar 1945.

          “Undang-Undang Dasar menempati kedudukan yang
        tinggi dan memiliki fungsi sebagai alat pengontrol bagi
        norma hukum yang kedudukannya lebih rendah” (H.



Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas x
                               29
Subandi Al Marsudi, 2001: 31). Sebagai hukum dasar
        negara, tentunya UUD 1945 memiliki fungsi-fungsi dalam
        pelaksanaannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
        dan bernegara. “Menurut Jimly Assiddiqie (Winarno, 2011:
        70), konstitusi negara memiliki fungsi-fungsi sebagai
        berikut:

        a.   Fungsi penentu atau pembatas kekuasaan negara

        b.   Fungsi pengatur hubungan kekuasaan antarorgan negara

        c.   Fungsi pengatur hubungan kekuasaan antarorgan negara
             dengan warga negara.

        d.   Fungsi    pemberi   atau    sumber   legitimasi    terhadap
             kekuasaan negara ataupun kegiatan penyelenggaraan
             kekuasaan negara.

        e.   Fungsi penyalur atau pengalih kewenangan dari sumber
             kekuasaan yang asli (dalam demokrasi adalah rakyat)
             kepada organ negara.

        f.   Fungsi simbolik yaitu sebagai sarana pemersatu (symbol
             unity),   sebagai   rujukan   identitas   dan     keagungan
             kebangsaan (identity of nation) serta sebagai center of
             ceremony.

        g.   Fungsi sebagai sarana pengendalian masyarakat (social
             control), baik dalam arti sempit yaitu bidang politik dan
             dalam arti luas mencakup bidang social ekonomi.


Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas x
                                    30
h.   Fungsi sebagai sarana perekayasaan dan pembaruan
             masyarakat (social engineering atau social reform).




Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas x
                                  31
Rangkuman

     A.   Pengertian Pancasila sebagai Dasar Negara Republik
          Indonesia

          1.   Pengertian Dasar Negara

               Dasar negara merupakan asas atau landasan pokok yang
               dijadikan      tata      nilai        dasar    untuk    mengatur
               penyelenggaraan pemerintahan sebuah negara

          2.   Pengertian Pancasila sebagai Dasar Negara Republik
               Indonesia

               Pancasila sebagai dasar negara berarti bahwa nilai-nilai
               Pancasila menjadi pedoman normatif bagi penyelenggara
               bernegara. Pancasila sebagai dasar negara mengandung
               makna    bahwa        nilai-nilai      yang    terkandung   dalam
               Pancasila      menjadi        dasar     atau    pedomann     bagi
               penyelenggara bernegara.

     B.   Pengertian UUD 1945 sebagai konstitusi Negara Republik
          Indonesia

          1.   Pengertian Konstitusi menurut bahasa

               Konstitusi memiliki berbagai sebutan dari segi bahasa,
               antara lain;




Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas x
                                        32
a.   Konstitusi berasal dari bahasa Perancis, yaitu
                  constituer yang berarti membentuk.

             b.   Dalam bahasa inggris, yaitu Constitution memiliki
                  makna yang lebih luas, yaitu keseluruhan dari aturan-
                  aturan baik yang tertulis maupun tidak tertulis yang
                  mengatur secara mengikat cara-cara bagaimana suatu
                  pemerintahan     diselenggarakan     dalam     suatu
                  masyarakat.

             c.   Dalam bahasa Latin, kata konstitusi merupakan
                  gabungan dari dua kata, yaitu cume dan statuere.
                  Cume adalah sebuah preposisi yang berarti “bersama
                  dengan...”, sedangkan statuere berasal dari kata sta
                  yang membentuk kata kerja pokok, stare berarti
                  berdiri. Atas dasar itu, kata statuere mempunyai arti
                  membuat sesuatu agar berdiri atau mendirikan
                  /menetapkan.

        2.   Pengertian konstitusi menurut para ahli

             Para ahli memiliki berbagai definisi mengenai konstitusi.
             Diantara para ahli tersebut, yaitu;

             a.     L.J. Van Apeldoorn, membedakan secara jelas
                  diantara konstitusi dengan UUD. UUD adalah bagian
                  tertulis dari suatu konstitusi, sedangkan konstitusi
                  memuat baik peraturan tertulis maupun yang tidak
                  tertulis.


Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas x
                                   33
b.   E.C.S. Wade, dalam bukunya Constitutional Law
                  E.C.S Wade menyatakan bahwa Undang-undang
                  Dasar adalah naskah yang memaparkan rangka dan
                  tugas-tugas pokok dari badan-badan pemerintahan
                  suatu Negara dan menentukan pokok-pokoknya cara
                  kerja badan-badan tersebut.

             c.   Hermann Heller

                  Herman      Heller,    membagi      pengertian     konstitusi
                  menjadi tiga yaitu:

                  1)   Die Politische verfassung als gesellschaftlich
                       wirklichkeit.

                  2)   Die Verselbstandigte rechtserfassung.

                  3)   Die gesherein verfassung.

             d.   K.C.     Wheare       mengartikan     konstitusi     sebagai
                  keseluruhan sistem ketatanegaraan dari suatu Negara
                  berupa       kumpulan       peraturan-peraturan        yang
                  membentuk,       mengatur    atau     memerintah      dalam
                  pemerintahan suatu Negara.

             e.   Sri Soemantri mengartikan konstitusi sama dengan
                  Undang-Undang Dasar.

        3.   Konstitusi dalam arti materiil dan formil




Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas x
                                        34
Selain menurut para ahli, konstitusi juga dapat diartikan
             secara materiil (luas) dan formal (sempit), yaitu;

             a.   Pengertian     konstitusi     secara   materiil    (luas)
                  merupakan keseluruhan dari ketentuan-ketentuan
                  dasar atau hukum dasar. Konstitusi ada juga dalam
                  bentuk tertulis dan tidak tertulis.

             b.   Konstitusi secara formal (sempit) biasanya disebut
                  Undang-Undang Dasar.

        4.   Konstitusi menurut Undang-Undang Dasar RI 1945

             Dalam penjelasan UUD 1945 dikatakan: Undang-Undang
             suatu Negara ialah hanya sebagian dari hukum dasar
             Negara itu. Undang-Undang Dasar suatu Negara ialah
             hukum dasar yang tertulis, sedang di samping Undang-
             Undang Dasar tersebut berlaku juga hukum dasar yang
             tidak tertulis, yaitu aturan-aturan dasar yang timbul dan
             terpelihara     dalam    praktik    penyelenggara      Negara,
             meskipun tidak tertulis.

        5.   Pengertian UUD 1945

             Undang-Undang Dasar 1945 adalah hukum dasar yang
             tertulis, yang mempunyai arti bahwa UUD 1945
             mengikat pemerintah, setiap lembaga Negara, lembaga
             masyarakat, dan seluruh warga Negara Indonesia di




Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas x
                                     35
manapun mereka berada dan setiap pendudukan yang
               berdomisili di wilayah Negara Republik Indonesia.

     C.   Sila-sila Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia

          1.   KeTuhanan Yang Maha Esa

               Bahwa bangsa Indonesia mengakui adanya Tuhan Yang
               Maha Esa yang menciptakan alam semesta beserta isinya.
               Hal   tersebut   berarti   tidak   diperbolehkan   adanya
               perbuatan yang bertentangan dengan keyakinan bangsa
               tersebut ada di wilayah Indonesia.

          2.   Kemanusiaan yang adil dan beradab

               Manusia Indonesia diharapkan bersikap dan berperilaku
               sesuai dengan kodratnya yaitu, berkesopanan, berbudi
               luhur, dan bersusila. Secara tersirat, bangsa Indonesia
               mengakui adanya hak asasi manusia.




          3.   Persatuan Indonesia

               Persatuan merupakan menyatunya segala sesuatu yang
               beraneka ragam atau berbeda-beda. Seperti bangsa
               Indonesia yang terdiri dari berbagai macam perbedaan,
               kemudian menjadi satu menjadi bangsa Indonesia yang
               mempunyai cita-cita dan keinginan yang sama.


Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas x
                                     36
4.   Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
               dalam permusyawaratan/ perwakilan

               Kedaulatan tertinggi ada di tangan rakyat, di mana
               dilaksanakan oleh pemimipin yang hikmat, memiliki
               pribadi yang jujur, menggunakan pikiran dan hati
               nuraninya, serta bertanggung jawab atas kepentingan
               rakyat. Kedaulatan tersebut diwakili melalui lembaga-
               lembaga untuk menyampaikan aspirasi masyarakat.

          5.   Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

               Keadilan terhadap seluruh rakyat, tanpa membeda-
               bedakan rakyat yang satu dengan yang lainnya.

     D.   Isi, sifat, dan tujuan serta fungsi UUD 1945 sebagai
          konstitusi Negara Republik Indonesia

          1.   Isi UUD 1945

                     Adapun hal-hal yang diatur dalam Undang-Undang
               Dasar 1945 antara lain:

               a.   Hal-hal yang sifatnya umum, misalnya tentang
                    kekuasaan dalam Negara dan identitas-identitas
                    Negara.

               b.   Hal-hal yang menyangkut lembaga-lembaga negara,
                    hubungan antar lembaga negara, fungsi, tugas, hak,
                    dan kewenangannya.



Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas x
                                    37
c.   Hal yang menyangkut hubungan antara negara dengan
                  warga negara

             d.   Konsepsi atau cita negara dalam berbagai bidang

             e.   Hal mengenai perubahan undang-undang dasar.

             f.   Ketentuan-ketentuan peralihan atau ketentuan transisi.

        2.   Sifat dan tujuan UUD 1945

             Sifat Undang-Undang Dasar 1945 adalah sebagai berikut:

             a.   Rumusan UUD 1945 jelas karena tertulis

             b.   UUD 1945 bersifat singkat dan supel

             c.   UUD 1945 merupakan tertib hukum positif yang
                  tertinggi dengan fungsinya sebagai alat kontrol
                  norma-norma hukum       positif   yang   lebih rendah
                  dalam tata urutan perundang-undangan yang berlaku.

        3.   Fungsi UUD 1945

             Adapun fungsi UUD 1945 sebagai konstitusi Negara
             Indonesia, yaitu sebagai alat kontrol terhadap Undang-
             Undang atau peraturan-peraturan yang ada di bawahnya.




Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas x
                                    38
Tugas Kelompok




Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas x
                            39
1.   Buatlah kelompok, terdiri dari tiga atau empat orang siswa.

  2.   Lakukanlah     penelitian   sederhana   di   lingkungan   tempat
       tinggalmu mengenai:

       a.   Bagaimana pelaksanaan Pancasila sebagai dasar negara
            Republik Indonesia dan pelaksanaan UUD 1945 sebagai
            konstitusi negara Republik Indonesia?

       b.   Bagaimana hubungan keduanya terkait dengan hasil
            penelitian kalian. Apakah pelaksanaannya dalam kehidupan
            masyarakat telah sesuai dengan konsepnya?.

  3.   Lakukan presentasi hasil penelitian kelompokmu di depan
       kelas.

  4.   Kumpulkan tugas tersebut dalam bentuk laporan.




                              Glossarium

      Atheisme: Paham yang tidak mengakui adanya Tuhan

      Eksekutif:

      Federalisme:

      Flexible:

      Legislatif:

      Rigid:

Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas x
                                    40
   Unitarisme:

     Yudikatif:




Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas x
                            41
Latihan Uji Kompetensi



  A.   Pilihlah jawaban yang paling tepat di bawah ini!

       1.   Pancasila              merupakan         c.   Inggris
            sebuah         dasar      negara.
                                                     d.   Latin
            Negara yang menjadikan
            Pancasila       menjadi    dasar         e.   Yunani
            negaranya, adalah….
                                                3.   Ahli     yang    membedakan
            a.   Amerika Serikat                     konstitusi dengan Undang-
                                                     undang Dasar, adalah….
            b.   Inggris
                                                     a.   Sri Soemantri
            c.   Indonesia
                                                     b.   Hermann Heller
            d.   Perancis
                                                     c.   L. J. Van Aveldoorn
            e.   Rusia
                                                     d.   E. C. S. Wade
       2.   Konstitusi memiliki arti
            “membentuk”.               Arti          e.   K. C. Wheare
            konstitusi              tersebut
                                                4.   Satu-satunya negara yang
            merupakan        makna      dari
                                                     menggunakan          konstitusi
            konstitusi dalam bahasa….
                                                     tidak tertulis adalah….
            a.   Belanda
                                                     a.   Indonesia
            b.   Perancis
                                                     b.   Rusia


Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas x
                                         42
c.   Amerika Serikat                    d.   Kebiasaan

          d.   Inggris                            e.   Aturan dasar

          e.   Perancis                      7.   Dua syarat secara teoritis
                                                  yang harus dipenuhi oleh
     5.   Konstitusi      adalah   Undang-
                                                  Undang-Undang         Dasar,
          Undang Dasar. Penyataan ini
                                                  yaitu….
          merupakan konstitusi dalam
          arti….                                  a.   Penerapan dan isinya

          a.   Formiil                            b.   Bentuk dan isinya

          b.   Materiil                           c.   Isi dan pembentukan

          c.   Tertulis                           d.   Isi dan pelaksanan

          d.   Tidak tertulis                     e.   Tertulis dan lengkap
                                                       isinya
          e.   Menurut UUD 1945
                                             8.   Suatu paham yang tidak
     6.   Aturan dasar yang timbul
                                                  mengakui adanya Tuhan
          dan       terpelihara    dalam
                                                  Yang          Maha        Esa,
          praktek         penyelenggaraan
                                                  disebut….
          negara, namun tidak tertulis
          disebut….                               a.   Monotheisme

          a.   Undang-Undang                      b.   Atheisme
               Dasar
                                                  c.   Dinamisme
          b.   Konvensi
                                                  d.   Komunisme
          c.   Hukum adat

Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas x
                                     43
e.   Liberalisme

     9.    Berdasarkan         sila    pertama,11. Apabila dilihat pada
           Negara     Indonesia       menjamin Pancasila sila keempat,
           kebebasan       beragama        setiap         Indonesia          menganut

           warga      negaranya.      Hal     ini         sistem….

           tercantum dalam UUD 1945….
                                                          a.   Parlementer

           a.   Pasal 28
                                                          b.   Demokrasi

           b.   Pasal 29
                                                          c.   Federal

           c.   Pasal 30
                                                          d.   Liberal

           d.   Pasal 27
                                                          e.   Kerajaan

           e.   Pasal 19
                                                    12.   Menurut                 A.A.H.

     10.   Sila    dalam       Pancasila                  Struycken           Undang-

           yang              menyatakan                   Undang Dasar sebagai

           pengakuan terhadap hak                         konstitusi berisi hal-hal

           asasi manusia, yaitu….                         di bawah ini, kecuali….

           a.   Sila pertama                              a.   Perjuangan         politik
                                                               bangsa      pada    masa
           b.   Sila kedua
                                                               lampau

           c.   Sila ketiga
                                                          b.   Tingkat-tingkat

           d.   Sila keempat                                   tertinggi
                                                               perkembangan
           e.   Sila kelima
                                                               ketatanegaraan bangsa


Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas x
                                        44
c.   Pandangan tokoh-tokoh               14.   Konstitusi berlaku secara
                bangsa yang hendak                        hukum, namun berlakunya
                diwujudkan baik untuk                     itu tidak sempurna, karena
                waktu            sekarang                 ada      pasal-pasal       dalam
                maupun       masa     yang                kenyataannya                tidak
                akan datang.                              dilaksanakan.           Penyataan
                                                          tersebut          menyiratkan
           d.   Suatu    keinginan,     kemana
                                                          konstitusi yang memiliki
                perkembangan         kehidupan
                                                          nilai….
                ketatanegaraan            bangsa
                hendak dipimpin                           a.   Normative

           e.   Harapan      yang     ingin               b.   Semantik
                diwujudkan           dalam
                                                          c.   Nominal
                waktu tertentu
                                                          d.   Abstrak
     13.   Konstitusi       dapat    mengikuti
           perkembangan          zaman,       ini         e.   Konkrit
           merupakan         sifat    Undang-
                                                    15.   Undang-Undang            Dasar
           Undang Dasar yang disebut….
                                                          memiliki       fungsi     yang
           a.   Rigid                                     utama, yaitu…

           b.   Simple                                    a.   Alat pengukur sosial

           c.   Tidak tertulis                            b.   Alat kontrol sosial

           d.   Fleksibel                                 c.   Alat perubahan sosial

           e.   Kaku                                      d.   Pengatur masyarakat



Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas x
                                        45
e.   Alat pengontrol norma di
             bawahnya




Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas x
                                46
B.   Isilah titik-titik di bawah ini dengan tepat!

     1.    Dasar negara merupakan …. suatu negara.

     2.    Konstitusi sering disama artikan dengan Undang-Undang
           Dasar. Sementara konstitusi merupakan….

     3.    Menurut Sri Soemantri, konstitusi adalah….

     4.    Negara Indonesia tidak memperbolehkan adanya perbuatan
           atau paham Atheisme di wilayah Indonesia. Hal ini
           merupakan aplikasi dari Pancasila, sila….

     5.    Dalam sila keempat, menyatakan bahwa kedaulatan tertinggi
           ada di tangan rakyat. Tetapi kedaulatan tersebut diwakilkan
           kepada pada lembaga….

     6.    Undang-Undang Dasar dikatakan tidak tertulis, apabila….

     7.    Undang-Undang Dasar tidak dapat diubah, hal tersebut
           merupakan sifat dari UUD, yaitu….

     8.    Pada dasarnya konstitusi (Undang-Undang Dasar) memiliki
           dua tujuan utama, yaitu….

     9.    Konstitusi telah resmi diterima oleh masyarakat dan
           dilaksanakan. Penyataan tersebut memberikan makna bahwa
           konstitusi memiliki nilai….

     10.   Fungsi utama Undang-Undang Dasar 1945 adalah…..
C.   Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar dan lengkap!

     1.   Jelaskan   pengertian   Pancasila   sebagai   dasar   Negara
          Republik Indonesia!

     2.   Uraikan pengertian UUD 1945 menurut Tap. MPR No.
          III/MPR/2000!

     3.   Jelaskan sila kedua Pancasila!

     4.   Jelaskan sifat yang dimiliki UUD 1945!
Daftar Pustaka

Azhari. 1985. Pancasila dan UUD 1945. Jakarta: Ghalia Indonesia

Hazairin. 1983. Demokrasi Pancasila. Jakarta: Bina Aksara

Minollah dan Chrisdianto Eko Purnomo. 2006. Hukum Tata Negara
    Indonesia. Mataram: Mataram University Press

Subandi Al Marsudi, H.2001. Pancasila dan UUD 1945 dalam
    Paradigma Reformasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Sudardja, Endang. 1982. UUD 1945 dalam hubungannya dengan
    PMP.Jakarta: Ghalia Indonesia

Syarbaini, Syahrial. 2009. Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi.
    Bogor: Ghalia Indonesia

Soeprapto, Maria Farida Indrati.1998.Ilmu Perundang-undangan
    (dasar-dasar dan pembentukannya).Yogyakarta: Kanisius

Thaib, Dahlan, dkk. 1999. Teori Hukum dan Konstitusi. Jakarta: Raja
    Grafindo Persada

Widjaja, H. A. W.. 2004. Penerapan nilai-nilai Pancasila dan HAM di
    Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta

Winarno. 2011. Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan.
    Jakarta: Bumi Aksara

Sumber Internet:

http://pelajaran-jitu.Blogspot.com

http//.id.wikipedia.org

http://wardi.web.id
LAMPIRAN



LAMPIRAN 1


PEDOMAN PENSKORAN BERDASARKAN BENTUK

SOAL
Bentuk    Jumlah    Skor   Bobot   Hasil Akhir
Soal      soal      Maks
Pilihan   15        15     10           Skor yang diperoleh x 100
Ganda                                     Skor maksimal




Bentu No soal       Skor Bobot     Hasil akhir
k soal              maks
Isian 10            10   20
singk
at                                 x bobot



Bentu     No soal   Skor   Bobot   Hasil Akhir
k Soal              Maks

Uraian    1         1      10
          2         1      10
                                   x bobot
          3         3      10
          4         1      10
LAMPIRAN 2


INSTRUMEN PENILAIAN TUGAS

Nama Siswa           :

No. Urut             :

Kelas/ Semester      :
N Item pernyataan                                           Hasil
                                                            Ya    Tidak
o
1. Format tugas menggunakan jenis tulisan times new roman
2. Menggunakan font 12
3. Menggunakan ukuran kertas A4
4. Menggunakan 1,5 spasi
5. Bahasa sesuai dengan EYD.
6. Isi sesuai dengan tema
7. Isi laporan lengkap
8. Referensi laporan menggunakan buku yang relevan
9. Angket wawancara dicantumkan
1    Ketepatan waktu dalam mengumpulkan tugas
0.



     Skor yang dicapai
     Skor maksimal                                          10

 Penskoran:

     Nilai = X 100
LAMPIRAN 3


INSTRUMEN PENILAIAN PERFORMANCE

Nama Siswa            :

No. Urut              :

Kelas/ Semester       :
No. Item Pernyataan                         Hasil
                                            Ya    Tidak
1.     Pembagian tugas jelas
2.     Tanggung jawab
3.     Kelengkapan anggota dalam diskusi
4.     Memberikan kontribusi
5.     Menggunakan media yang efektif
6.     Memberikan argumentasi yang logis
7.     Argumen tepat sesuai dengan materi
8.     Tanggap jelas dalam memberi respon
9.     Respon baik
10.    Menguasai landasan penelitian
11.    Menguasai hasil laporan
12.    Bahasa komunikatif dan sopan



Skor yang dicapai
Skor maksimum                               12

      Nilai = X 100
Biografi Penulis

Basariah, lahir di Wanasaba, Lombok Timur pada 10 oktober 1991.
Menyelesaikan pendidikan di SDN 02 Wanasaba, SMPN 03
Wanasaba, SMAN 01 Aikmel, Lombok Timur. Dan sekarang masih
menempuh kuliah S1 semester V di Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mataram.

More Related Content

What's hot

Pancasila dalam konteks ketatanegaraan i (6)
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan i (6)Pancasila dalam konteks ketatanegaraan i (6)
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan i (6)
sunnysidemochi
 
Hubungan pancasila-uud-45
Hubungan pancasila-uud-45Hubungan pancasila-uud-45
Hubungan pancasila-uud-45Rini Dwi
 
Pkn hubungan konstitusi dan dasar negara
Pkn hubungan konstitusi dan dasar negaraPkn hubungan konstitusi dan dasar negara
Pkn hubungan konstitusi dan dasar negara
oniharnanyo
 
Ppt pancasila dlm konteks ketatanegaraan
Ppt pancasila dlm konteks ketatanegaraanPpt pancasila dlm konteks ketatanegaraan
Ppt pancasila dlm konteks ketatanegaraan
rizka_pratiwi
 
IMPLEMENTASI PANCASILA, UUD NRI TH 1945, DAN SISTEM KETATANEGARAAN (PERMASALA...
IMPLEMENTASI PANCASILA, UUD NRI TH 1945, DAN SISTEM KETATANEGARAAN(PERMASALA...IMPLEMENTASI PANCASILA, UUD NRI TH 1945, DAN SISTEM KETATANEGARAAN(PERMASALA...
IMPLEMENTASI PANCASILA, UUD NRI TH 1945, DAN SISTEM KETATANEGARAAN (PERMASALA...
Yani Antariksa
 
pembukaan UUD 1945
pembukaan UUD 1945pembukaan UUD 1945
pembukaan UUD 1945
apotek agam farma
 
Hubungan pancasila-uud-45
Hubungan pancasila-uud-45Hubungan pancasila-uud-45
Hubungan pancasila-uud-45Ainul Fikri
 
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraan ri BY ARIFAH NURUL FADLILAH
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraan ri BY ARIFAH NURUL FADLILAHPancasila sebagai konteks ketatanegaraan ri BY ARIFAH NURUL FADLILAH
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraan ri BY ARIFAH NURUL FADLILAH
arifah fadlilah
 
SEJARAH KETATANEGARAAN INDONESIA
SEJARAH KETATANEGARAAN INDONESIASEJARAH KETATANEGARAAN INDONESIA
SEJARAH KETATANEGARAAN INDONESIABayu Rizky Aditya
 
Hubungan Pancasila dengan UUD 1945
Hubungan Pancasila dengan UUD 1945Hubungan Pancasila dengan UUD 1945
Hubungan Pancasila dengan UUD 1945
Rizka A. Hutami
 
Presentasi uud 1945
Presentasi uud 1945Presentasi uud 1945
Presentasi uud 1945
Rijalul Islamuddin
 
Dasar negara dan konstitusi
Dasar negara dan konstitusiDasar negara dan konstitusi
Dasar negara dan konstitusiarsetyambar
 
Hubungan Konstitusi dengan Dasar Negara di Indonesia
Hubungan Konstitusi dengan Dasar Negara di IndonesiaHubungan Konstitusi dengan Dasar Negara di Indonesia
Hubungan Konstitusi dengan Dasar Negara di Indonesia
Frestiany Regina Putri
 
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan
Pancasila dalam konteks ketatanegaraanPancasila dalam konteks ketatanegaraan
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan
Sindy Septiawan
 
Rangkuman materi UTS PKN Semester Gasal
Rangkuman materi UTS PKN Semester GasalRangkuman materi UTS PKN Semester Gasal
Rangkuman materi UTS PKN Semester Gasal
Galang Eko Prasetyo
 
Htn2012 sejarah ketatanegaraan
Htn2012 sejarah ketatanegaraanHtn2012 sejarah ketatanegaraan
Htn2012 sejarah ketatanegaraanNuelnuel11
 
Hubungan dasar negara dengan konstitusi p kn
Hubungan dasar negara dengan konstitusi   p knHubungan dasar negara dengan konstitusi   p kn
Hubungan dasar negara dengan konstitusi p kn
vyahadi
 
perdebatan hukum tata negara pasca amandemen konstitusi
perdebatan hukum tata negara pasca amandemen konstitusiperdebatan hukum tata negara pasca amandemen konstitusi
perdebatan hukum tata negara pasca amandemen konstitusi
pendidikan pancasila dan kewarganegaraan
 
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan Indonesia
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan IndonesiaPancasila dalam konteks ketatanegaraan Indonesia
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan Indonesia
rezekysholikhah
 
PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA
PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIAPANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA
PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA
Muhamad Yogi
 

What's hot (20)

Pancasila dalam konteks ketatanegaraan i (6)
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan i (6)Pancasila dalam konteks ketatanegaraan i (6)
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan i (6)
 
Hubungan pancasila-uud-45
Hubungan pancasila-uud-45Hubungan pancasila-uud-45
Hubungan pancasila-uud-45
 
Pkn hubungan konstitusi dan dasar negara
Pkn hubungan konstitusi dan dasar negaraPkn hubungan konstitusi dan dasar negara
Pkn hubungan konstitusi dan dasar negara
 
Ppt pancasila dlm konteks ketatanegaraan
Ppt pancasila dlm konteks ketatanegaraanPpt pancasila dlm konteks ketatanegaraan
Ppt pancasila dlm konteks ketatanegaraan
 
IMPLEMENTASI PANCASILA, UUD NRI TH 1945, DAN SISTEM KETATANEGARAAN (PERMASALA...
IMPLEMENTASI PANCASILA, UUD NRI TH 1945, DAN SISTEM KETATANEGARAAN(PERMASALA...IMPLEMENTASI PANCASILA, UUD NRI TH 1945, DAN SISTEM KETATANEGARAAN(PERMASALA...
IMPLEMENTASI PANCASILA, UUD NRI TH 1945, DAN SISTEM KETATANEGARAAN (PERMASALA...
 
pembukaan UUD 1945
pembukaan UUD 1945pembukaan UUD 1945
pembukaan UUD 1945
 
Hubungan pancasila-uud-45
Hubungan pancasila-uud-45Hubungan pancasila-uud-45
Hubungan pancasila-uud-45
 
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraan ri BY ARIFAH NURUL FADLILAH
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraan ri BY ARIFAH NURUL FADLILAHPancasila sebagai konteks ketatanegaraan ri BY ARIFAH NURUL FADLILAH
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraan ri BY ARIFAH NURUL FADLILAH
 
SEJARAH KETATANEGARAAN INDONESIA
SEJARAH KETATANEGARAAN INDONESIASEJARAH KETATANEGARAAN INDONESIA
SEJARAH KETATANEGARAAN INDONESIA
 
Hubungan Pancasila dengan UUD 1945
Hubungan Pancasila dengan UUD 1945Hubungan Pancasila dengan UUD 1945
Hubungan Pancasila dengan UUD 1945
 
Presentasi uud 1945
Presentasi uud 1945Presentasi uud 1945
Presentasi uud 1945
 
Dasar negara dan konstitusi
Dasar negara dan konstitusiDasar negara dan konstitusi
Dasar negara dan konstitusi
 
Hubungan Konstitusi dengan Dasar Negara di Indonesia
Hubungan Konstitusi dengan Dasar Negara di IndonesiaHubungan Konstitusi dengan Dasar Negara di Indonesia
Hubungan Konstitusi dengan Dasar Negara di Indonesia
 
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan
Pancasila dalam konteks ketatanegaraanPancasila dalam konteks ketatanegaraan
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan
 
Rangkuman materi UTS PKN Semester Gasal
Rangkuman materi UTS PKN Semester GasalRangkuman materi UTS PKN Semester Gasal
Rangkuman materi UTS PKN Semester Gasal
 
Htn2012 sejarah ketatanegaraan
Htn2012 sejarah ketatanegaraanHtn2012 sejarah ketatanegaraan
Htn2012 sejarah ketatanegaraan
 
Hubungan dasar negara dengan konstitusi p kn
Hubungan dasar negara dengan konstitusi   p knHubungan dasar negara dengan konstitusi   p kn
Hubungan dasar negara dengan konstitusi p kn
 
perdebatan hukum tata negara pasca amandemen konstitusi
perdebatan hukum tata negara pasca amandemen konstitusiperdebatan hukum tata negara pasca amandemen konstitusi
perdebatan hukum tata negara pasca amandemen konstitusi
 
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan Indonesia
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan IndonesiaPancasila dalam konteks ketatanegaraan Indonesia
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan Indonesia
 
PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA
PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIAPANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA
PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA
 

Viewers also liked

Soal mid pkn kelas x
Soal mid pkn kelas xSoal mid pkn kelas x
Soal mid pkn kelas x
apotek agam farma
 
Buku Pegangan Guru Matematika SMA/SMK Kelas 10 Kurikulum-2013 Edisi Revisi-2014
Buku Pegangan Guru Matematika SMA/SMK Kelas 10 Kurikulum-2013 Edisi Revisi-2014Buku Pegangan Guru Matematika SMA/SMK Kelas 10 Kurikulum-2013 Edisi Revisi-2014
Buku Pegangan Guru Matematika SMA/SMK Kelas 10 Kurikulum-2013 Edisi Revisi-2014
IWAN SUKMA NURICHT
 
55724153 materi-pkn-kelas-x-semester-2
55724153 materi-pkn-kelas-x-semester-255724153 materi-pkn-kelas-x-semester-2
55724153 materi-pkn-kelas-x-semester-2
apotek agam farma
 
Makalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusi
Makalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusiMakalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusi
Makalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusiOperator Warnet Vast Raha
 
Rpp pkn smk kelas x sem 2
Rpp pkn smk kelas  x sem 2Rpp pkn smk kelas  x sem 2
Rpp pkn smk kelas x sem 2
Galang Eko Prasetyo
 
Rpp bab 7 ppkn sma kelas x kurnas
Rpp bab 7 ppkn sma kelas x kurnasRpp bab 7 ppkn sma kelas x kurnas
Rpp bab 7 ppkn sma kelas x kurnas
eli priyatna laidan
 
PKn Kelas X
PKn Kelas XPKn Kelas X
PKn Kelas X
Muhamad Yogi
 
Rangkuman PKN kelas X BAB 4
Rangkuman PKN kelas X BAB 4Rangkuman PKN kelas X BAB 4
Rangkuman PKN kelas X BAB 4
Tiara Azarine
 
Soal bentuk pg bs dan menjodohkan
Soal bentuk pg bs dan menjodohkanSoal bentuk pg bs dan menjodohkan
Soal bentuk pg bs dan menjodohkan
Aprian Hidayat
 
Rangkuman PKN kelas X BAB 5
Rangkuman PKN kelas X BAB 5Rangkuman PKN kelas X BAB 5
Rangkuman PKN kelas X BAB 5
Tiara Azarine
 
Ancaman terhadap negara dalam membangun integritas nasional dalam bingkai bhi...
Ancaman terhadap negara dalam membangun integritas nasional dalam bingkai bhi...Ancaman terhadap negara dalam membangun integritas nasional dalam bingkai bhi...
Ancaman terhadap negara dalam membangun integritas nasional dalam bingkai bhi...
Umar Mukhtar
 
Buku Guru pkn kelas xi semester 1 ms11
Buku Guru pkn kelas xi semester 1 ms11Buku Guru pkn kelas xi semester 1 ms11
Buku Guru pkn kelas xi semester 1 ms11
Mohamat Sukardi
 
Buku Pegangan Guru PPKN SMA/SMK kelas 10 kurikulum 2013 edisi revisi 2014
Buku Pegangan Guru PPKN SMA/SMK kelas 10 kurikulum 2013 edisi revisi 2014Buku Pegangan Guru PPKN SMA/SMK kelas 10 kurikulum 2013 edisi revisi 2014
Buku Pegangan Guru PPKN SMA/SMK kelas 10 kurikulum 2013 edisi revisi 2014
IWAN SUKMA NURICHT
 

Viewers also liked (14)

Soal mid pkn kelas x
Soal mid pkn kelas xSoal mid pkn kelas x
Soal mid pkn kelas x
 
Buku Pegangan Guru Matematika SMA/SMK Kelas 10 Kurikulum-2013 Edisi Revisi-2014
Buku Pegangan Guru Matematika SMA/SMK Kelas 10 Kurikulum-2013 Edisi Revisi-2014Buku Pegangan Guru Matematika SMA/SMK Kelas 10 Kurikulum-2013 Edisi Revisi-2014
Buku Pegangan Guru Matematika SMA/SMK Kelas 10 Kurikulum-2013 Edisi Revisi-2014
 
55724153 materi-pkn-kelas-x-semester-2
55724153 materi-pkn-kelas-x-semester-255724153 materi-pkn-kelas-x-semester-2
55724153 materi-pkn-kelas-x-semester-2
 
Makalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusi
Makalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusiMakalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusi
Makalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusi
 
Rpp pkn smk kelas x sem 2
Rpp pkn smk kelas  x sem 2Rpp pkn smk kelas  x sem 2
Rpp pkn smk kelas x sem 2
 
Rpp bab 7 ppkn sma kelas x kurnas
Rpp bab 7 ppkn sma kelas x kurnasRpp bab 7 ppkn sma kelas x kurnas
Rpp bab 7 ppkn sma kelas x kurnas
 
Buku guru pkn sma x
Buku guru pkn sma xBuku guru pkn sma x
Buku guru pkn sma x
 
PKn Kelas X
PKn Kelas XPKn Kelas X
PKn Kelas X
 
Rangkuman PKN kelas X BAB 4
Rangkuman PKN kelas X BAB 4Rangkuman PKN kelas X BAB 4
Rangkuman PKN kelas X BAB 4
 
Soal bentuk pg bs dan menjodohkan
Soal bentuk pg bs dan menjodohkanSoal bentuk pg bs dan menjodohkan
Soal bentuk pg bs dan menjodohkan
 
Rangkuman PKN kelas X BAB 5
Rangkuman PKN kelas X BAB 5Rangkuman PKN kelas X BAB 5
Rangkuman PKN kelas X BAB 5
 
Ancaman terhadap negara dalam membangun integritas nasional dalam bingkai bhi...
Ancaman terhadap negara dalam membangun integritas nasional dalam bingkai bhi...Ancaman terhadap negara dalam membangun integritas nasional dalam bingkai bhi...
Ancaman terhadap negara dalam membangun integritas nasional dalam bingkai bhi...
 
Buku Guru pkn kelas xi semester 1 ms11
Buku Guru pkn kelas xi semester 1 ms11Buku Guru pkn kelas xi semester 1 ms11
Buku Guru pkn kelas xi semester 1 ms11
 
Buku Pegangan Guru PPKN SMA/SMK kelas 10 kurikulum 2013 edisi revisi 2014
Buku Pegangan Guru PPKN SMA/SMK kelas 10 kurikulum 2013 edisi revisi 2014Buku Pegangan Guru PPKN SMA/SMK kelas 10 kurikulum 2013 edisi revisi 2014
Buku Pegangan Guru PPKN SMA/SMK kelas 10 kurikulum 2013 edisi revisi 2014
 

Similar to buku ajar kelas X semester 2

Pendidikan pancasila(mayan UGM)
Pendidikan pancasila(mayan UGM)Pendidikan pancasila(mayan UGM)
Pendidikan pancasila(mayan UGM)
MAYAN SATRIA WICAKSANA
 
PEMBUKAAN UUD 1945.pptx
PEMBUKAAN UUD 1945.pptxPEMBUKAAN UUD 1945.pptx
PEMBUKAAN UUD 1945.pptx
MohammadIzul
 
Bab ii kedudukan dan fungsi uud nkri 1945 dalam sistem hukum nasional
Bab ii kedudukan dan fungsi uud nkri 1945 dalam sistem hukum nasionalBab ii kedudukan dan fungsi uud nkri 1945 dalam sistem hukum nasional
Bab ii kedudukan dan fungsi uud nkri 1945 dalam sistem hukum nasional
TutikDaryatni
 
Pancasila dan UUD 1945
Pancasila dan UUD 1945Pancasila dan UUD 1945
Pancasila dan UUD 1945
Ratri nia
 
Hubungan pancasila dengan pembukaan uud 1945
Hubungan pancasila dengan pembukaan uud 1945Hubungan pancasila dengan pembukaan uud 1945
Hubungan pancasila dengan pembukaan uud 1945
Operator Warnet Vast Raha
 
Hubungan pancasila dengan pembukaan uud 1945
Hubungan pancasila dengan pembukaan uud 1945Hubungan pancasila dengan pembukaan uud 1945
Hubungan pancasila dengan pembukaan uud 1945
Operator Warnet Vast Raha
 
Hubungan pancasila dengan pembukaan uud 1945
Hubungan pancasila dengan pembukaan uud 1945Hubungan pancasila dengan pembukaan uud 1945
Hubungan pancasila dengan pembukaan uud 1945
Operator Warnet Vast Raha
 
Hubungan pancasila dengan pembukaan uud 1945
Hubungan pancasila dengan pembukaan uud 1945Hubungan pancasila dengan pembukaan uud 1945
Hubungan pancasila dengan pembukaan uud 1945
Operator Warnet Vast Raha
 
Presentation pkn
Presentation pknPresentation pkn
Presentation pkn
MiftahAchyar
 
Hand out siswa
Hand out siswaHand out siswa
Hand out siswa
rhyeablogku
 
PPKn kelas 8 BAB II.pptx
PPKn kelas 8 BAB II.pptxPPKn kelas 8 BAB II.pptx
PPKn kelas 8 BAB II.pptx
anugrah55
 
(Handout) pancasila sebagai dasar negara
(Handout) pancasila sebagai dasar negara(Handout) pancasila sebagai dasar negara
(Handout) pancasila sebagai dasar negara
Dea_tita
 
Hubungan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945
Hubungan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945Hubungan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945
Hubungan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945
pjj_kemenkes
 
Pancasila sebagai paradigma pengembangan hukum
Pancasila sebagai paradigma pengembangan hukumPancasila sebagai paradigma pengembangan hukum
Pancasila sebagai paradigma pengembangan hukumdisgad
 
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasilaJelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Susanti Susanti
 
MakalahPKN isi pembukaan uud.docx
MakalahPKN isi pembukaan uud.docxMakalahPKN isi pembukaan uud.docx
MakalahPKN isi pembukaan uud.docx
Ippang4
 
81-CLAUDIA TRIANANDA-1910311055-KELAS B(Hubungan Pancasila, UUD 1945, Proklam...
81-CLAUDIA TRIANANDA-1910311055-KELAS B(Hubungan Pancasila, UUD 1945, Proklam...81-CLAUDIA TRIANANDA-1910311055-KELAS B(Hubungan Pancasila, UUD 1945, Proklam...
81-CLAUDIA TRIANANDA-1910311055-KELAS B(Hubungan Pancasila, UUD 1945, Proklam...
CellauClau
 
PPT KEBANGSAAN (RIZKI).pptx
PPT KEBANGSAAN (RIZKI).pptxPPT KEBANGSAAN (RIZKI).pptx
PPT KEBANGSAAN (RIZKI).pptx
RaniaAlfiSyahrin
 

Similar to buku ajar kelas X semester 2 (20)

Pendidikan pancasila(mayan UGM)
Pendidikan pancasila(mayan UGM)Pendidikan pancasila(mayan UGM)
Pendidikan pancasila(mayan UGM)
 
PEMBUKAAN UUD 1945.pptx
PEMBUKAAN UUD 1945.pptxPEMBUKAAN UUD 1945.pptx
PEMBUKAAN UUD 1945.pptx
 
Bab ii kedudukan dan fungsi uud nkri 1945 dalam sistem hukum nasional
Bab ii kedudukan dan fungsi uud nkri 1945 dalam sistem hukum nasionalBab ii kedudukan dan fungsi uud nkri 1945 dalam sistem hukum nasional
Bab ii kedudukan dan fungsi uud nkri 1945 dalam sistem hukum nasional
 
Pancasila dan UUD 1945
Pancasila dan UUD 1945Pancasila dan UUD 1945
Pancasila dan UUD 1945
 
Hubungan pancasila dengan pembukaan uud 1945
Hubungan pancasila dengan pembukaan uud 1945Hubungan pancasila dengan pembukaan uud 1945
Hubungan pancasila dengan pembukaan uud 1945
 
Hubungan pancasila dengan pembukaan uud 1945
Hubungan pancasila dengan pembukaan uud 1945Hubungan pancasila dengan pembukaan uud 1945
Hubungan pancasila dengan pembukaan uud 1945
 
Hubungan pancasila dengan pembukaan uud 1945
Hubungan pancasila dengan pembukaan uud 1945Hubungan pancasila dengan pembukaan uud 1945
Hubungan pancasila dengan pembukaan uud 1945
 
Hubungan pancasila dengan pembukaan uud 1945
Hubungan pancasila dengan pembukaan uud 1945Hubungan pancasila dengan pembukaan uud 1945
Hubungan pancasila dengan pembukaan uud 1945
 
Hubungan pancasila dengan pembukaan uud 1945
Hubungan pancasila dengan pembukaan uud 1945Hubungan pancasila dengan pembukaan uud 1945
Hubungan pancasila dengan pembukaan uud 1945
 
Presentation pkn
Presentation pknPresentation pkn
Presentation pkn
 
Hand out siswa
Hand out siswaHand out siswa
Hand out siswa
 
PPKn kelas 8 BAB II.pptx
PPKn kelas 8 BAB II.pptxPPKn kelas 8 BAB II.pptx
PPKn kelas 8 BAB II.pptx
 
(Handout) pancasila sebagai dasar negara
(Handout) pancasila sebagai dasar negara(Handout) pancasila sebagai dasar negara
(Handout) pancasila sebagai dasar negara
 
Hubungan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945
Hubungan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945Hubungan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945
Hubungan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945
 
Pancasila sebagai paradigma pengembangan hukum
Pancasila sebagai paradigma pengembangan hukumPancasila sebagai paradigma pengembangan hukum
Pancasila sebagai paradigma pengembangan hukum
 
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasilaJelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
 
MakalahPKN isi pembukaan uud.docx
MakalahPKN isi pembukaan uud.docxMakalahPKN isi pembukaan uud.docx
MakalahPKN isi pembukaan uud.docx
 
81-CLAUDIA TRIANANDA-1910311055-KELAS B(Hubungan Pancasila, UUD 1945, Proklam...
81-CLAUDIA TRIANANDA-1910311055-KELAS B(Hubungan Pancasila, UUD 1945, Proklam...81-CLAUDIA TRIANANDA-1910311055-KELAS B(Hubungan Pancasila, UUD 1945, Proklam...
81-CLAUDIA TRIANANDA-1910311055-KELAS B(Hubungan Pancasila, UUD 1945, Proklam...
 
PPT KEBANGSAAN (RIZKI).pptx
PPT KEBANGSAAN (RIZKI).pptxPPT KEBANGSAAN (RIZKI).pptx
PPT KEBANGSAAN (RIZKI).pptx
 
Modul 1 kb 3
Modul 1 kb 3Modul 1 kb 3
Modul 1 kb 3
 

buku ajar kelas X semester 2

  • 1. BAB IV Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas x 1
  • 2. HUBUNGAN DASAR NEGARA DENGAN UUD REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 Standar Kompetensi: Menampilkan perilaku positif terhadap Pancasila sebagai Dasar Negara dan UUD Republik Indonesia Tahun 1945 Kompetensi Dasar dan Indikator Kompetensi Dasar Indikator 4.1 Mendeskripsikan hubungan 4.1.1 Mendeskripsikan pengertian Dasar Negara dengan UUD Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Republik Indonesia 4.1.2 Mendeskripsikan pengertian UUD 1945 sebagai konstitusi Negara Republik Indonesia 4.1.3 Menguraikan sila-sila Pancasila sebagai dasar NKRI 4.1.4 Menguraikan isi, sifat, tujuan, dan fungsi UUD 1945 sebagai dasar Negara Republik Indonesia Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas x 2
  • 3. 4.2 Menganalisis substansi UUD 1.2.1 Menjelaskan isi pembukaan UUD 1945 Negara Republik Indonesia 1945. 1.2.2 Meguraikan Batang Tubuh UUD 1945. 1.2.3 Menganalisis penjelasan UUD 1945. 4.3 Menganalisis pembukaan 4.3.1 Mendeskripsikan pokok pikiran UUD 1945 sebagai pokok- yang terdapat dalam pembukaan pokok kaidah negara yang UUD 1945 fundamental 4.3.2 Menguraikan makna tiap alinea yang terdapat dalam pembukaan UUD 1945 4.3.3 Menganalisis kedudukan pembukaan UUD 1945 4.3.4 Menganalisis pembukaan UUD 1945 sebagai pokok-pokok kaidah negara yang fundamental 4.4 Menunjukkan sikap positif 4.4.1 Menjelaskan periodesasi konstitusi terhadap UUD 1945 yang pernah berlaku Indonesia 4.4.2 Menjelaskan latar belakang perubahan UUD 1945 4.4.3 Menguraikan tahapan perubahan Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas x 3
  • 4. UUD 1945 4.4.4 Menunjukkan sikap positif terhadap UUD 1945 PETA KONSEP Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas x 4
  • 5. Pengantar Coba kalian perhatikan sebuah bangunan. Bangunan setinggi apapun pasti memiliki dasar. Di mana dasar tersebut menjadi landasan tempat berdirinya bangunan tersebut. Apabila bangunan tersebut tidak sesuai dengan dasarnya, maka bangunan itupun tidak akan dapat berdiri dengan baik, atau bahkan tidak dapat dibangun. Begitupula halnya dengan dasar Negara. Dasar Negara menjadi pedoman dan dasar berdirinya suatu Negara. Dasar Negara tersebut dijadikan acuan dari pelaksanaan sistem pemerintahan dalam suatu Negara. Selain itu juga konstitusi menjadi pelaksana dari dasar Negara tersebut. Di mana konstitusi itu menjadi cerminan dari pada dasar Negara yang bersangkutan. Bahwa konstitusi tidak boleh bertentangan dengan dasar suatu Negara. Konstitusi dan dasar Negara haruslah sejalan dalam pelaksanaan maupun teorinya. Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas x 5
  • 6. A. Pengertian Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia Setiap negara memiliki dasar yang dijadikan acuan atau pedoman hidup dari bangsanya dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara. 1. Pengertian dasar negara Dasar negara merupakan asas atau landasan pokok yang dijadikan tata nilai dasar untuk mengatur penyelenggaraan pemerintahan sebuah negara. Selain itu, dasar negara adalah landasan fundamental, pedoman, arahan, dan petunjuk yang mengatur bagaimana suatu negara akan didirikan dan dijalankan, serta dijaga kelangsungannya. Dasar Negara juga merupakan suatu norma dasar bagi sebuah negara, bahkan dasar negara sering kali menjadi norma dasar tertinggi dalam negara. Artinya, segala peraturan perundangan yang diberlakukan harus sesuai dan tidak bertentangan dengan nilai-nilai dalam dasar negara. 2. Pengertian Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas x 6
  • 7. Pancasila sebagai dasar negara berarti bahwa nilai-nilai Pancasila menjadi pedoman normatif bagi penyelenggara bernegara. “Pancasila sebagai dasar negara mengandung makna bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila menjadi dasar atau pedomann bagi penyelenggara bernegara” (Winarno, 2011: 13). Sumber: id.wikipedia Gambar 1.1 Pancasila dasar NKRI Dasar Negara Republik Indonesia adalah Pancasila. “Pancasila sebagai dasar Negara RI berarti Pancasila itu dijadikan dasar dalam mengatur penyelenggaraan pemerintahan Negara” (H. Subandi Al Marsudi, 2001: 7), Pancasila merupakan nilai-nilai luhur yang digali dari kepribadian bangsa Indonesia sendiri, sehingga Pancasila sangat cocok bagi bangsa Indonesia. Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas x 7
  • 8. B. Pengertian UUD 1945 sebagai Konstitusi Negara Indonesia Ada berbagai pengertian konstitusi, diantaranya pengertian konstitusi tersebut, yaitu; 1. Pengertian konstitusi menurut bahasa Konstitusi memiliki berbagai sebutan dari segi bahasa, antara lain; a. Konstitusi berasal dari bahasa Perancis, yaitu constituer yang berarti membentuk (Winarno, 2011: 67). b. Dalam bahasa inggris, yaitu Constitution memiliki makna yang lebih luas, yaitu kseluruhan dari aturan- aturan baik yang tertulis maupun tidak tertulis yang mengatur secara mengikat cara-cara bagaimana suatu pemerintahan diselenggarakan dalam suatu masyarakat (H. Dahlan Thaib, 1999: 6). c. Dalam bahasa Latin, kata konstitusi merupakan gabungan dari dua kata, yaitu cume dan statuere. Cume adalah sebuah preposisi yang berarti “bersama dengan...”, sedangkan statuere berasal dari kata sta yang membentuk kata kerja pokok, stare berarti berdiri. Atas dasar itu, kata statuere mempunyai arti “membuat sesuatu agar berdiri atau mendirikan /menetapkan” (H. Dahlan Thaib, 1999: 7). Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas x 8
  • 9. 2. Pengertian konstitusi menurut para ahli Para ahli memiliki berbagai definisi mengenai konstitusi. Diantara para ahli tersebut, yaitu; a. L.J. Van Apeldoorn, membedakan secara jelas diantara konstitusi dengan UUD. UUD adalah bagian tertulis dari suatu konstitusi, sedangkan konstitusi memuat baik peraturan tertulis maupun yang tidak tertulis. b. E.C.S. Wade, dalam bukunya Constitutional Law E.C.S Wade menyatakan bahwa Undang-undang Dasar adalah naskah yang memaparkan rangka dan tugas-tugas pokok dari badan-badan pemerintahan suatu negara dan menentukan pokok-pokoknya cara kerja badan-badan tersebut. c. Hermann Heller Herman Heller (Winarno, 2011: 67-68), membagi pengertian konstitusi menjadi tiga yaitu: 1) Die Politische verfassung als gesellschaftlich wirklichkeit. Konstitusi adalah mencerminkan kehidupan politik di dalam massyarakat sebagai suatu kenyataan. Jadi mengandung pengertian politis dan sosiologis. Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas x 9
  • 10. 2) Die Verselbstandigte rechtserfassung. Konstitusi merupakan suatu kesatuan kaidah yang hidup dalam masyarakat. Jadi mengandung pengertian yuridis. 3) Die gesherein verfassung. Konstitusi yang ditulis dalam suatu naskah sebagai undang-undang yang tertinggi yang berlaku dalam suatu negara. d. K.C. Wheare mengartikan konstitusi sebagai keseluruhan system ketatanegaraan dari suatu negara berupa kumpulan peraturan-peraturan yang membentuk, mengatur atau memerintah dalam pemerintahan suatu Negara (Winarno, 2011: 68). e. Sri Soemantri dalam disertasinya mengartikan konstitusi sama dengan Undang-Undang Dasar. Penyamaan arti dari keduanya ini sesuai dengan praktek ketatanegaraan di sebagian besar negara-negara dunia termasuk di Indonesia. 3. Konstitusi dalam arti materiil dan formil Selain menurut para ahli, konstitusi juga dapat diartikan secara materiil (luas) dan formal (sempit), yaitu; a. Konstitusi dalam arti materiil (luas) merupakan keseluruhan dari ketentuan-ketentuan yang mengatur tentang ketatanegaraan suatu negara, baik tertulis maupun Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas x 10
  • 11. tidak tertulis, baik yang berupa hukum dasar maupun yang bukan hukum dasar. b. Konstitusi dalam arti formil (sempit) biasanya disebut dengan Undang-Undang Dasar, yaitu suatu dokumen tertulis mengenai peraturan-peraturan dasar suatu negara. Contohnya, UUD 1945. 4. Konstitusi menurut Undang-Undang Dasar RI 1945 Dalam teks Undang-Undang Dasar 1945, tidak ada disebut-sebut istilah konstitusi. Namun, dapat disimpulkan berdasarkan penjelasan Undang-Undang Dasar, khususnya pada Penjelasan Bagian Umum angka I tentang “Undang-Undang Dasar sebagian dari hukum dasar” alinea I dan alinea II sebagai berikut: Dalam penjelasan UUD 1945 dikatakan: “Undang- Undang suatu Negara ialah hanya sebagian dari hukum dasar Negara itu. Undang-Undang Dasar suatu negara ialah hukum dasar yang tertulis, sedang di samping Undang-Undang Dasar tersebut berlaku juga hukum dasar yang tidak tertulis, yaitu aturan-aturan dasar yang timbul dan terpelihara dalam praktik penyelenggara Negara, meskipun tidak tertulis”. Hukum dasar tidak tertulis disebut Konvensi (Winarno, 2011: 67). 5. Pengertian UUD 1945 Undang-Undang Dasar 1945 adalah hukum dasar yang tertulis, yang mempunyai arti bahwa UUD 1945 mengikat pemerintah, setiap lembaga negara, lembaga masyarakat, Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas x 11
  • 12. dan seluruh warga Negara Indonesia di manapun mereka berada dan setiap pendudukan yang berdomisili di wilayah Negara Republik Indonesia. Sebagai hukum, UUD 1945 berisi norma, aturan, dan ketentuan yang dilaksanakan dan ditaati. Sementara itu, “ Moh. Kusnardi (Syahrial Syarbaini, 2009: 98), maksud dari UUD 1945 adalah keseluruhan naskah yang terdiri atas: (I) Pembukaan yang terdiri dari atas 4 alinea, (II) Batang Tubuh UUD 1945 yang berisi pasal 1 sampai dengan 37 yang terdiri atas 16 Bab, 4 pasal Aturan Peralihan dan 2 ayat Aturan Tambahan, serta (III) Penjelasan UUD 1945 yang terbagi dalam Penjelasan Umum dan Penjelasan Pasal demi Pasal. Keseluruhan bagian-bagian tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Tap. MPR No. III/MPR/2000 tentang Sumber Hukum dan Peraturan Perundang-undangan menjelaskan bahwa pengertian UUD 1945 adalah hukum dasar tertulis Negara Republik Indonesia, memuat dasar dan garis besar hukum dalam penyelenggaraan Negara”. Undang-undang dasar secara teoritis harus memenuhi dua syarat, yaitu mengenai bentuk dan mengenai isinya. Bentuknya sebagai naskah tertulis dan merupakan undang- undang tertinggi yang berlaku di suatu negara. Sementara Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas x 12
  • 13. isinya merupakan peraturan yang bersifat fundamental, berisi hal-hal pokok saja atau bersifat dasar. Dari berbagai pengertian konstitusi di atas dapat disimpulkan, bahwa konstitusi merupakan serangkaian hukum dasar, baik tertulis ataupun yang tidak tertulis. Di mana hukum dasar tersebut digunakan dalam ketatanegaraan suatu negara. Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas x 13
  • 14. C. Sila-sila Pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia Sebagai dasar negara, Pancasila merupakan kesatuan nilai yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Nilai-nilai tersebut tidak dapat pula ditukarbalikkan letak dan susunannya. Pancasila merupakan kesatuan nilai yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Nilai-nilai tersebut tidak dapat pula ditukar balikkan letak dan susunannya. Untuk lebih memahami nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila Pancasila, akan kita uraikan sebagai berikut. 1. Ke Tuhanan Yang Maha Esa Pada dasarnya sila Ke Tuhanan Yang Maha Esa memuat pengakuan secara eksplisit akan adanya Tuhan Yang Maha Esa. Tuhan yang menciptakan alam semesta beserta isinya. Tuhan yang tidak dapat disamakan dengan apapun, Dia Esa. Sifat-Nya sempurna, dan perbuatan-Nya tidak dapat disamai oleh apapun atau siapapun. Keyakinan bangsa Indonesia akan Tuhan Yang Maha Esa ini bukan merupakan suatu kepercayaan yang tidak dapat dibuktikan kebenarannya melalui akal pikiran, tetapi mampu diuji melalui kaidah-kaidah logika. Berdasarkan keyakinan bangsa terhadap Tuhan Yang Maha Esa tersebut, maka Negara memberikan jaminan kepada bangsa Indonesia untuk Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas x 14
  • 15. menjalankan keyakinannya dan beribadat sesuai keyakinannya itu. Dalam Negara Indonesia, tidak boleh atau tidak diperbolehkan adanya pertentangan dengan hal Ke Tuhanan Yang Maha Esa, baik sikap dan perbuatan atau bahkan anti terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Dengan kata lain, di Negara Indonesia tidak diperbolehkan adanya paham yang meniadakan adanya Tuhan Yang Maha Esa, seperti Atheisme (paham yang tidak mengakui adanya Tuhan). karena paham tersebut bertentangan dengan keyakinan bangsa Indonesia yang mengakui adanya Tuhan Yang Maha Esa. Sebagai sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa menjadi sumber pokok nilai-nilai kehidupan bangsa Indonesia, menjiwai dan mencari serta membimbing perwujudan kemanusiaan yang adil dan beradab, penggalang persatuan Indonesia yang telah membentuk Negara kesatuan Indonesia yang telah berdaulat penuh, yang bersifat kerakyatan dan dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan guna mewujudkan keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia. Hakikat pengertian di atas sesuai dengan; a) Pembukaan UUD 1945 yang berbunyi, ” Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa…”, b) Pasal 29 UUD 1945 (Syahrial Syarbaini, 2009: 39). 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas x 15
  • 16. Kemanusiaan berasal dari kata manusia, yaitu makhluk yang berbudaya dengan memiliki potensi pikir, rasa, karsa, dan cipta. Karena potensi yang dimilikinya itulah, manusia menjadi tinggi martabatnya. Dengan budi nuraninya, manusia memiliki nilai-nilai dan norma-norma untuk hidupnya. “kemanusiaan terutama berarti hakikat dan sifat-sifat khas manusia sesuai dengan martabatnya. Adil berarti wajar, yaitu sepadan dan sesuai dengan hak dan kewajiban seseorang” (Syahrial Syarbaini, 2009: 39). Sedangkan beradab, asal katanya adab, sinonim dengan sopan, berbudi luhur, dan susila. Berarti beradab memiliki makna berkesopanan, berbudi luhur, dan bersusila. Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab mengandung arti kesadaran sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai moral dalam hidup bersama atas dasar tuntutan hati nurani dengan memperlakukan sesuatu hal sebagaimana mestinya. Manusia perlu diperlakukan sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan yang sama derajatnya dan sama hak dan kewajiban asasinya. Berdasarkan ini, secara mutlak ada pengakuan terhadap hak asasinya manusia (Winarno, 2011: 6). Setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama terhadap undang-undang negara, memiliki kewajiban dan hak yang sama terhadap undang-undang tersebut. Negara menjamin dan melindungi hak dan kebebasannya. Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas x 16
  • 17. 3. Persatuan Indonesia Persatuan berasal dari kata satu, artinya utuh, tidak terpecah-pecah. Persatuan berarti bersatunya bermacam- macam corak yang beraneka ragam menjadi satu kesatuan. Dalam sila ini, persatuan mengandung arti sebagai bersatunya ideologi, politik, social budaya, ekonomi, dan kemanan masyarakat Indonesia. Persatuan tersebut didorong untuk mencapai kehidupan kebangsaan yang dicita-citakan bersama. Nilai persatuan Indonesia mengandung makna usaha kearah bersatu dalam kebulatan rakyat untuk membina rasa nasionalisme dalam rangka kesatuan republic Indonesia. Persatuan Indonesia sekaligus mengakui dan menghargai sepenuhnya terhadap keanekaragaman yang dimiliki bangsa Indonesia. Adanya perbedaan bukan sebagai sebab perselisihan, tetapi justruu dapat menciptakan kebersamaan. Kesadaran ini tercipta dengan baik bila sesanti “Bhineka Tunggal Ika” sungguh-sungguh dihayati (Winarno, 2011: 6). Persatuan Indonesia ini dijiwai oleh Ketuhanan Yang Maha Esa dan kemanusiaan yang adil dan beradab, yang merupakan paham kebangsaan Indonesia. Paham kebangsaan Indonesia sangat luas, yang berarti juga menghargai bangsa lain. Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas x 17
  • 18. 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan Kerakyatan berasal dari kata rakyat, yang berarti sekelompok manusia yang berdiam diri pada suatu wilayah negara tertentu. Dalam sila ini secara tersirat Indonesia menganut demokrasi, baik demokrasi langsung ataupun tidak langsung. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan mengandung arti bahwa kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat. “Hikmat berarti penggunaan pikiran atau rasio yang sehat dengan selalu mempertimbangkan persatuan dan kesatuan bangsa, kepentingan rakyat dan dilaksanakan dengan sadar , jujur, dan bertanggung jawab serta didorong dengan I’tikad baik sesuai dengan hati nurani” (Syahrial Syarbaini, 2009: 41). Sementara permusyawaratan merupakan tata cara khas bangsa Indonesia untuk memutuskan suatu perkara sesuai dengan kehendak rakyat, sehinnga mencapai mufakat atau kesepakatan. “Perwakilan berarti suatu sistem dalam arti tata cara mengusahakan turut sertanya rakyat mengambil bagian dalam kehidupan bernegara melalui lembaga perwakilan” (Syahrial Syarbaini, 2009: 41). 5. Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas x 18
  • 19. Keadilan sosial berarti keadilan yang berlaku terhadap masyarakat dalam segala bidang kehidupan materiil maupun spiritual. Seluruh warga negara Indonesia yang berada di dalam negeri maupun di luar negeri mendapat perlakuan yang sama dan memiliki hak dan kewajiban yang sama. Sesuai dengan UUD 1945, keadilan sosial itu mencakup pengertian adil dan makmur. “Nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia mengandung makna sebagai dasar sekaligus tujuan yaitu tercapainya masyarakat Indonesia yang adil dan makmur secara lahiriah maupun batiniah” (Winarno, 2011: 6). Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas x 19
  • 20. D. Isi, sifat, dan tujuan serta fungsi UUD 1945 sebagai konstitusi Negara Indonesia Konstitusi merupakan tonggak atau awal terbentuknya suatu Negara. Konstitusi menjadi dasar utama bagi penyelenggaraan bernegara. “Prof. Hamid S. Attamimi mengatakan (Winarno, 2011: 69), bahwa konstitusi atau Undang-Undang Dasar merupakan pemberi pegangan dan pemberi batas, sekaligus merupakan petunjuk bagaimana suatu negara harus dijalankan”. Konstitusi umumnya berisi tentang pembagian kekuasaan negara, hubungan antar lembaga, dan hubungan warga negara dengan negaranya. Aturan-aturan itu masih bersifat umum dan secara garis besar. 1. Isi UUD 1945 “A.A.H. Struycken (H. Dahlan Thaib, 1999: 72), berpendapat bahwa Undang-Undang Dasar sebagai konstitusi tertulis merupakan sebuah dokumen formal yang berisi: a. Hasil perjuangan politik bangsa di waktu yang lampau. b. Tingkat-tingkat tertinggi perkembangan ketatanegaraan bangsa. c. Pandangan tokoh-tokoh bangsa yang hendak diwujudkan baik untuk waktu sekarang maupun masa yang akan datang. Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas x 20
  • 21. d. Suatu keinginan, dengan mana perkembangan kehidupan ketatanegaraan bangsa hendak dipimpin”. Dari isi konstitusi tersebut, kita dapat melihat bahwa Undang-Undang Dasar 1945 juga merupakan hasil dari perjuangan para pahlawan atau pendahulu kita di masa lampau. Di mana mereka berjuang dalam berbagai cara untuk memperoleh kemerdekaan. Undang-Undang Dasar 1945 juga merupakan hukum tertinggi di Negara Indonesia yang berisi harapan yang ingin diwujudkan oleh para tokoh- tokoh sebagai penyusun Undang-Undang Dasar 1945. Keinginan atau cita-cita itupun dapat kita lihat pada Pembukaan UUD 1945 alinea keempat. Sementara itu “Menurut Mirriam Budiardjo (Winarno, 2011: 69), konstitusi atau undang-undang dasar memuat ketentuan-ketentuan sebagai berikut: a. Organisasi Negara, misalnya pembagian kekuasaan antara badan eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Dalam Negara federal, yaitu masalah pembagian kekuasaan antara pemerintah federal dengan pemerintah Negara bagian, prosedur penyelesaian masalah pelanggaran yuridiksi lembaga Negara. b. Hak-hak asasi manusia c. Prosedur mengubah undang-undang dasar Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas x 21
  • 22. d. Adakalanya memuat larangan untuk mengubah sifat-sifat tertentu dari undang-undang dasar. Hal ini menghindari terulangnya hal-hal yang telah diatasi dan tidak dikehendaki lagi. Misalnya, UUD Jerman melarang untuk mengubah sifat federalisme sebab, bila menjadi unitarisme dikhawatirkan dapat mengembalikan munculnya seorang Hitler. Jika kita mencermati pasal demi pasal UUD 1945, maka kita akan menemukan beberapa hal yang menjadi isi daripada UUD 1945 Republik Indonesia sebagai hokum dasar. Adapun hal-hal yang diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945 antara lain: a. Hal-hal yang sifatnya umum, misalnya tentang kekuasaan dalam Negara dan identitas-identitas Negara. b. Hal-hal yang menyangkut lembaga-lembaga Negara, hubungan antar lembaga Negara, fungsi, tugas, hak, dan kewenangannya. c. Hal yang menyangkut hubungan antara Negara dengan warga Negara, yaitu hak dan kewajiban Negara terhadap warga negaranya, termasuk juga hak asasi manusia. d. Konsepsi atau cita Negara dalam berbagai bidang, misalnya bidang pendidikan, kesejahteraan, ekonomi, social, dan pertahanan. e. Hal mengenai perubahan undang-undang dasar. Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas x 22
  • 23. f. Ketentuan-ketentuan peralihan atau ketentuan transisi. Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas x 23
  • 24. 2. Sifat dan tujuan UUD 1945 Konstitusi memiliki beberapa sifat, “ menurut Kusnardi (Syahrial Syarbaini, 2009: 100-101), dalam teori konstitusi (UUD) dikenal sifat dari UUD yaitu luwes (flexible) atau kaku (rigid), tertulis dan tidak tertulis. Untuk menentukan apakah sifat UUD itu luwes atau kaku dipakai ukuran sebagai berikut”: a. Cara mengubah konstitusi Sumber: wardi.web.id Gambar 1.2 Sidang istemewa perubahan UUD 1945 Setiap konstitusi tertulis (UUD) mencantumkan pasal tentang perubahannya. Hal ini disebabkan karena UUD harus dirancang untuk waktu yang lama, tentu pada suatu saat akan tertinggal dengan perkembangan masyarakat, sehingga konstitusi itu perlu diadakan perubahan. Oleh sebab itu, ada dua cara mengubah UUD. Pertama, UUD diubah dengan cara prosedur yang biasa, sebagaimana mengubah dan membuat undang-undang biasa. Dalam hal ini Undang-Undang memiliki sifat luwes (flexible), seperti konstitusi Inggris. Kedua, perubahan UUD yang memerlukan prosedur istimewa, maka sifat UUD itu adalah rigid (kaku), seperti di Amerika Serikat.Pada dasarnya UUD 1945 menganut Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas x 24
  • 25. sifat yang rigid sebagaimana dinyatakan pada pasal 37. Namun pada masa orde baru telah menjadi sakral dengan memberi ruang yang sangat sulit untuk diubah dengan mengeluarkan ketetapan MPR tentang referendum. b. Hukum dasa tertulis dan tidak tertulis Suatu konstitusi dikatakan tertulis apabila ia tertulis dalam suatu naskah atau beberapa naskah, sedangkan suatu konstitusi disebut tidak tertulis, karena ketentuan- ketentuan yang mengatur suatu pemeritahan tidak tertulis dalam suatu naskah tertentu. Pada hakikatnya dapat disimpulkan bahwa sifat Undang-Undang Dasar 1945 adalah sebagai berikut: 1) Rumusan UUD 1945 jelas karena tertulis, merupakan hukum positif yang mengikat pemerintah sebagai penyelenggara dan setiap warga Negara. 2) UUD 1945 bersifat singkat dan supel, memuat aturan-aturan pokok yang setiap saat dapat dikembangkan sesuai dengan perkembangan zaman. 3) UUD 1945 merupakan tertib hukum positif yang tertinggi dengan fungsinya sebagai alat kontrol norma-norma hukum positif yng lebih rendah dalam tata urutan perundang-undangan yang berlaku (Syahrial Syarbaini, 2009: 102). Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas x 25
  • 26. Konstitusi dapat dikatakan fleksibel apabila dapat mengikuti perkembangan zaman. Disebut rigid apabila tidak dapat mengikuti perkembangan zaman adalah konstitusi yang hanya memuat aturan-aturan pokok saja sedangkan peraturan yag penting dapat diserahkan pada undang-undang biasa. Secara garis besar konstitusi dibagi menjadi 2 yaitu, konstitusi tertulis dan tidak tertulis. Konstitusi disebut tertulis bila konstitusi itu tertulis dalam suatu naskah yang disebut pula konstitusi bernaskah. Contoh; AS. Ketentuan-ketentuan konstitusionalnya terdapat dalam;  Naskah dalam UUD  Sejumlah Undang-undang  Sejumlah keputusan Mahkamah Agung Konstitusi tidak tertulis maksudnya adalah konstitusi tidak tertulis dalam suatu naskah. Konstitusi itu biasanya banyak mendapat pengaruh kebiasaan atau adat dan konvensi ( Endang Sudardja, 1982: 29). Seperti yang telah dijelaskan di atas, konstitusi memiliki dua sifat, yaitu fleksibel dan rigid. Berdasarkan sifat tersebut, maka dapat kita bandingkan dengan UUD 1945 sebagai konstitusi Negara Indonesia, apakah UUD 1945 memiliki kedua sifat tersebut?. Dari sifat fleksibel, UUD 1945 memiliki sifat fleksibel sebagai konstitusi sebuah Negara, hal tersebut dapat kita lihat dengan beberapa kalinya UUD 1945 mengalami perubahan atau amandemen. Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas x 26
  • 27. Amandemen dilakukan agar UUD 1945 dapat mengikuti perkembangan zaman dan memenuhi keinginan masyarakat. Sehingga UUD 1945 tidak kaku dan beku, isinya sudah tidak dapat digunakan lagi dalam kehidupan masyarakat. Konstitusi di suatu Negara memiliki sifat membatasi kekuasaan pemerintah, sehingga tidak terjadi kesewenang- wenangan pemerintah dengan kekuasaan yang dimilikinya. “ICCE UIN (Winarno, 2011: 70), Sejalan dengan sifat konstitusi yang membatasi kekuasaan pemerintahan, maka konstitusi secara ringkas memiliki 3 tujuan, yaitu: a. Memberi pembatasan sekaligus pengawasan terhadap kekuasaan politik b. Melepaskan kontrol kekuasaan dari penguasa itu sendiri c. Memberi batasan-batasan ketetapan bagi para penguasa dalam menjalankan kekuasaannya. “ Koerniatmanto Soetoprawiro (H. Dahlan Thaib, 1999: 26), Pada prinsipnya tujuan konstitusi adalah untuk membatasi kesewenangan tindakan pemerintah, untuk menjamin hak-hak yang diperintah, dan merumuskan pelaksanaan kekuasaan yang berdaulat. Oleh karena itu, setiap konstitusi senantiasa mempunyai dua tujuan: a. Untuk memberikan pembatasan dan pengawasan terhadap kekuasaan politik, Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas x 27
  • 28. b. Untuk membebaskan kekuasaan dari kontrol mutlak para penguasa, serta menetapkan bagi para penguasa tersebut batas-batas kekuasaan bersama”. 3. Fungsi UUD 1945 Sebelum mengetahui fungsi dari UUD 1945 terlebih dahulu kita harus memberikan penilaian konstitusi secara teoritis. Menurut Karl Loewenstein (H. Dahlan Thaib, 1999: 41-42), ada tiga jenis penilaian terhadap konstitusi, yaitu sebagai berikut: a. Nilai Normatif Suatu konstitusi yang telah resmi diterima oleh suatu bangsa dan bagi mereka konstitusi tersebut bukan hanya berlaku dalam arti hukum, akan tetapi juga merupakan suatu kenyataan yang hidup dalam arti sepenuhnya diperlukan dan efektif. Dengan kata lain konstitusi itu dilaksanakan secara murni dan konsekuen. b. Nilai Nominal Konstitusi yang mempunyai nilai nominal berarti secara hukum konstitusi itu berlaku, tetapi kenyataannya kurang sempurna. Sebab pasal-pasal tertentu dari konstitusi tersebut dalam kenyataannya tidak berlaku. c. Nilai Semantik Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas x 28
  • 29. Suatu konstitusi mempunyai nilai semantik, jika konstitusi tersebut secara hukum tetap berlaku, namun dalam kenyataannya adalah sekedar untuk memberikan bentuk dari tempat yang telah ada dan dipergunakan untuk melaksanakan kekuasaan politik. Jadi, konstitusi tersebut hanyalah sekedar suatu istilah belaka, sedangkan dalam pelaksanaannya hanyalah dimaksudkan untuk kepentingan pihak penguasa. Berdasarkan atas penilaian konstitusi (UUD) tersebut, maka kita dapat menemukan seperti apa fungsi UUD 1945 yang sesuai dengan ketentuan yang terdapat dalam naskah UUD tersebut. Dalam UUD 1945, telah dinyatakan dalam penjelasannya bahwa undang-undang dasar juga mempunyai fungsi sebagai alat kontrol, alat pengecek apakah norma hukum yang lebih rendah yang berlaku itu sesuai dengan ketentuan undang-undang dasar. Dalam kedudukan yang demikian, UUD 1945 dalam rangka tata urutan atau tingkatan norma hukum yang berlaku menempati kedudukan yang tertinggi. Dalam hubungan ini, UUD 1945 juga memiliki fungsi sebagai alat kontrol apakah norma hukum yang berlaku yang berada di bawahnya telah sesuai atau tidak dengan ketentuan Undang-Undang Dasar 1945. “Undang-Undang Dasar menempati kedudukan yang tinggi dan memiliki fungsi sebagai alat pengontrol bagi norma hukum yang kedudukannya lebih rendah” (H. Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas x 29
  • 30. Subandi Al Marsudi, 2001: 31). Sebagai hukum dasar negara, tentunya UUD 1945 memiliki fungsi-fungsi dalam pelaksanaannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. “Menurut Jimly Assiddiqie (Winarno, 2011: 70), konstitusi negara memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut: a. Fungsi penentu atau pembatas kekuasaan negara b. Fungsi pengatur hubungan kekuasaan antarorgan negara c. Fungsi pengatur hubungan kekuasaan antarorgan negara dengan warga negara. d. Fungsi pemberi atau sumber legitimasi terhadap kekuasaan negara ataupun kegiatan penyelenggaraan kekuasaan negara. e. Fungsi penyalur atau pengalih kewenangan dari sumber kekuasaan yang asli (dalam demokrasi adalah rakyat) kepada organ negara. f. Fungsi simbolik yaitu sebagai sarana pemersatu (symbol unity), sebagai rujukan identitas dan keagungan kebangsaan (identity of nation) serta sebagai center of ceremony. g. Fungsi sebagai sarana pengendalian masyarakat (social control), baik dalam arti sempit yaitu bidang politik dan dalam arti luas mencakup bidang social ekonomi. Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas x 30
  • 31. h. Fungsi sebagai sarana perekayasaan dan pembaruan masyarakat (social engineering atau social reform). Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas x 31
  • 32. Rangkuman A. Pengertian Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia 1. Pengertian Dasar Negara Dasar negara merupakan asas atau landasan pokok yang dijadikan tata nilai dasar untuk mengatur penyelenggaraan pemerintahan sebuah negara 2. Pengertian Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia Pancasila sebagai dasar negara berarti bahwa nilai-nilai Pancasila menjadi pedoman normatif bagi penyelenggara bernegara. Pancasila sebagai dasar negara mengandung makna bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila menjadi dasar atau pedomann bagi penyelenggara bernegara. B. Pengertian UUD 1945 sebagai konstitusi Negara Republik Indonesia 1. Pengertian Konstitusi menurut bahasa Konstitusi memiliki berbagai sebutan dari segi bahasa, antara lain; Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas x 32
  • 33. a. Konstitusi berasal dari bahasa Perancis, yaitu constituer yang berarti membentuk. b. Dalam bahasa inggris, yaitu Constitution memiliki makna yang lebih luas, yaitu keseluruhan dari aturan- aturan baik yang tertulis maupun tidak tertulis yang mengatur secara mengikat cara-cara bagaimana suatu pemerintahan diselenggarakan dalam suatu masyarakat. c. Dalam bahasa Latin, kata konstitusi merupakan gabungan dari dua kata, yaitu cume dan statuere. Cume adalah sebuah preposisi yang berarti “bersama dengan...”, sedangkan statuere berasal dari kata sta yang membentuk kata kerja pokok, stare berarti berdiri. Atas dasar itu, kata statuere mempunyai arti membuat sesuatu agar berdiri atau mendirikan /menetapkan. 2. Pengertian konstitusi menurut para ahli Para ahli memiliki berbagai definisi mengenai konstitusi. Diantara para ahli tersebut, yaitu; a. L.J. Van Apeldoorn, membedakan secara jelas diantara konstitusi dengan UUD. UUD adalah bagian tertulis dari suatu konstitusi, sedangkan konstitusi memuat baik peraturan tertulis maupun yang tidak tertulis. Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas x 33
  • 34. b. E.C.S. Wade, dalam bukunya Constitutional Law E.C.S Wade menyatakan bahwa Undang-undang Dasar adalah naskah yang memaparkan rangka dan tugas-tugas pokok dari badan-badan pemerintahan suatu Negara dan menentukan pokok-pokoknya cara kerja badan-badan tersebut. c. Hermann Heller Herman Heller, membagi pengertian konstitusi menjadi tiga yaitu: 1) Die Politische verfassung als gesellschaftlich wirklichkeit. 2) Die Verselbstandigte rechtserfassung. 3) Die gesherein verfassung. d. K.C. Wheare mengartikan konstitusi sebagai keseluruhan sistem ketatanegaraan dari suatu Negara berupa kumpulan peraturan-peraturan yang membentuk, mengatur atau memerintah dalam pemerintahan suatu Negara. e. Sri Soemantri mengartikan konstitusi sama dengan Undang-Undang Dasar. 3. Konstitusi dalam arti materiil dan formil Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas x 34
  • 35. Selain menurut para ahli, konstitusi juga dapat diartikan secara materiil (luas) dan formal (sempit), yaitu; a. Pengertian konstitusi secara materiil (luas) merupakan keseluruhan dari ketentuan-ketentuan dasar atau hukum dasar. Konstitusi ada juga dalam bentuk tertulis dan tidak tertulis. b. Konstitusi secara formal (sempit) biasanya disebut Undang-Undang Dasar. 4. Konstitusi menurut Undang-Undang Dasar RI 1945 Dalam penjelasan UUD 1945 dikatakan: Undang-Undang suatu Negara ialah hanya sebagian dari hukum dasar Negara itu. Undang-Undang Dasar suatu Negara ialah hukum dasar yang tertulis, sedang di samping Undang- Undang Dasar tersebut berlaku juga hukum dasar yang tidak tertulis, yaitu aturan-aturan dasar yang timbul dan terpelihara dalam praktik penyelenggara Negara, meskipun tidak tertulis. 5. Pengertian UUD 1945 Undang-Undang Dasar 1945 adalah hukum dasar yang tertulis, yang mempunyai arti bahwa UUD 1945 mengikat pemerintah, setiap lembaga Negara, lembaga masyarakat, dan seluruh warga Negara Indonesia di Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas x 35
  • 36. manapun mereka berada dan setiap pendudukan yang berdomisili di wilayah Negara Republik Indonesia. C. Sila-sila Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia 1. KeTuhanan Yang Maha Esa Bahwa bangsa Indonesia mengakui adanya Tuhan Yang Maha Esa yang menciptakan alam semesta beserta isinya. Hal tersebut berarti tidak diperbolehkan adanya perbuatan yang bertentangan dengan keyakinan bangsa tersebut ada di wilayah Indonesia. 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab Manusia Indonesia diharapkan bersikap dan berperilaku sesuai dengan kodratnya yaitu, berkesopanan, berbudi luhur, dan bersusila. Secara tersirat, bangsa Indonesia mengakui adanya hak asasi manusia. 3. Persatuan Indonesia Persatuan merupakan menyatunya segala sesuatu yang beraneka ragam atau berbeda-beda. Seperti bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai macam perbedaan, kemudian menjadi satu menjadi bangsa Indonesia yang mempunyai cita-cita dan keinginan yang sama. Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas x 36
  • 37. 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan Kedaulatan tertinggi ada di tangan rakyat, di mana dilaksanakan oleh pemimipin yang hikmat, memiliki pribadi yang jujur, menggunakan pikiran dan hati nuraninya, serta bertanggung jawab atas kepentingan rakyat. Kedaulatan tersebut diwakili melalui lembaga- lembaga untuk menyampaikan aspirasi masyarakat. 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia Keadilan terhadap seluruh rakyat, tanpa membeda- bedakan rakyat yang satu dengan yang lainnya. D. Isi, sifat, dan tujuan serta fungsi UUD 1945 sebagai konstitusi Negara Republik Indonesia 1. Isi UUD 1945 Adapun hal-hal yang diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945 antara lain: a. Hal-hal yang sifatnya umum, misalnya tentang kekuasaan dalam Negara dan identitas-identitas Negara. b. Hal-hal yang menyangkut lembaga-lembaga negara, hubungan antar lembaga negara, fungsi, tugas, hak, dan kewenangannya. Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas x 37
  • 38. c. Hal yang menyangkut hubungan antara negara dengan warga negara d. Konsepsi atau cita negara dalam berbagai bidang e. Hal mengenai perubahan undang-undang dasar. f. Ketentuan-ketentuan peralihan atau ketentuan transisi. 2. Sifat dan tujuan UUD 1945 Sifat Undang-Undang Dasar 1945 adalah sebagai berikut: a. Rumusan UUD 1945 jelas karena tertulis b. UUD 1945 bersifat singkat dan supel c. UUD 1945 merupakan tertib hukum positif yang tertinggi dengan fungsinya sebagai alat kontrol norma-norma hukum positif yang lebih rendah dalam tata urutan perundang-undangan yang berlaku. 3. Fungsi UUD 1945 Adapun fungsi UUD 1945 sebagai konstitusi Negara Indonesia, yaitu sebagai alat kontrol terhadap Undang- Undang atau peraturan-peraturan yang ada di bawahnya. Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas x 38
  • 39. Tugas Kelompok Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas x 39
  • 40. 1. Buatlah kelompok, terdiri dari tiga atau empat orang siswa. 2. Lakukanlah penelitian sederhana di lingkungan tempat tinggalmu mengenai: a. Bagaimana pelaksanaan Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia dan pelaksanaan UUD 1945 sebagai konstitusi negara Republik Indonesia? b. Bagaimana hubungan keduanya terkait dengan hasil penelitian kalian. Apakah pelaksanaannya dalam kehidupan masyarakat telah sesuai dengan konsepnya?. 3. Lakukan presentasi hasil penelitian kelompokmu di depan kelas. 4. Kumpulkan tugas tersebut dalam bentuk laporan. Glossarium  Atheisme: Paham yang tidak mengakui adanya Tuhan  Eksekutif:  Federalisme:  Flexible:  Legislatif:  Rigid: Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas x 40
  • 41. Unitarisme:  Yudikatif: Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas x 41
  • 42. Latihan Uji Kompetensi A. Pilihlah jawaban yang paling tepat di bawah ini! 1. Pancasila merupakan c. Inggris sebuah dasar negara. d. Latin Negara yang menjadikan Pancasila menjadi dasar e. Yunani negaranya, adalah…. 3. Ahli yang membedakan a. Amerika Serikat konstitusi dengan Undang- undang Dasar, adalah…. b. Inggris a. Sri Soemantri c. Indonesia b. Hermann Heller d. Perancis c. L. J. Van Aveldoorn e. Rusia d. E. C. S. Wade 2. Konstitusi memiliki arti “membentuk”. Arti e. K. C. Wheare konstitusi tersebut 4. Satu-satunya negara yang merupakan makna dari menggunakan konstitusi konstitusi dalam bahasa…. tidak tertulis adalah…. a. Belanda a. Indonesia b. Perancis b. Rusia Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas x 42
  • 43. c. Amerika Serikat d. Kebiasaan d. Inggris e. Aturan dasar e. Perancis 7. Dua syarat secara teoritis yang harus dipenuhi oleh 5. Konstitusi adalah Undang- Undang-Undang Dasar, Undang Dasar. Penyataan ini yaitu…. merupakan konstitusi dalam arti…. a. Penerapan dan isinya a. Formiil b. Bentuk dan isinya b. Materiil c. Isi dan pembentukan c. Tertulis d. Isi dan pelaksanan d. Tidak tertulis e. Tertulis dan lengkap isinya e. Menurut UUD 1945 8. Suatu paham yang tidak 6. Aturan dasar yang timbul mengakui adanya Tuhan dan terpelihara dalam Yang Maha Esa, praktek penyelenggaraan disebut…. negara, namun tidak tertulis disebut…. a. Monotheisme a. Undang-Undang b. Atheisme Dasar c. Dinamisme b. Konvensi d. Komunisme c. Hukum adat Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas x 43
  • 44. e. Liberalisme 9. Berdasarkan sila pertama,11. Apabila dilihat pada Negara Indonesia menjamin Pancasila sila keempat, kebebasan beragama setiap Indonesia menganut warga negaranya. Hal ini sistem…. tercantum dalam UUD 1945…. a. Parlementer a. Pasal 28 b. Demokrasi b. Pasal 29 c. Federal c. Pasal 30 d. Liberal d. Pasal 27 e. Kerajaan e. Pasal 19 12. Menurut A.A.H. 10. Sila dalam Pancasila Struycken Undang- yang menyatakan Undang Dasar sebagai pengakuan terhadap hak konstitusi berisi hal-hal asasi manusia, yaitu…. di bawah ini, kecuali…. a. Sila pertama a. Perjuangan politik bangsa pada masa b. Sila kedua lampau c. Sila ketiga b. Tingkat-tingkat d. Sila keempat tertinggi perkembangan e. Sila kelima ketatanegaraan bangsa Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas x 44
  • 45. c. Pandangan tokoh-tokoh 14. Konstitusi berlaku secara bangsa yang hendak hukum, namun berlakunya diwujudkan baik untuk itu tidak sempurna, karena waktu sekarang ada pasal-pasal dalam maupun masa yang kenyataannya tidak akan datang. dilaksanakan. Penyataan tersebut menyiratkan d. Suatu keinginan, kemana konstitusi yang memiliki perkembangan kehidupan nilai…. ketatanegaraan bangsa hendak dipimpin a. Normative e. Harapan yang ingin b. Semantik diwujudkan dalam c. Nominal waktu tertentu d. Abstrak 13. Konstitusi dapat mengikuti perkembangan zaman, ini e. Konkrit merupakan sifat Undang- 15. Undang-Undang Dasar Undang Dasar yang disebut…. memiliki fungsi yang a. Rigid utama, yaitu… b. Simple a. Alat pengukur sosial c. Tidak tertulis b. Alat kontrol sosial d. Fleksibel c. Alat perubahan sosial e. Kaku d. Pengatur masyarakat Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas x 45
  • 46. e. Alat pengontrol norma di bawahnya Buku Ajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas x 46
  • 47.
  • 48. B. Isilah titik-titik di bawah ini dengan tepat! 1. Dasar negara merupakan …. suatu negara. 2. Konstitusi sering disama artikan dengan Undang-Undang Dasar. Sementara konstitusi merupakan…. 3. Menurut Sri Soemantri, konstitusi adalah…. 4. Negara Indonesia tidak memperbolehkan adanya perbuatan atau paham Atheisme di wilayah Indonesia. Hal ini merupakan aplikasi dari Pancasila, sila…. 5. Dalam sila keempat, menyatakan bahwa kedaulatan tertinggi ada di tangan rakyat. Tetapi kedaulatan tersebut diwakilkan kepada pada lembaga…. 6. Undang-Undang Dasar dikatakan tidak tertulis, apabila…. 7. Undang-Undang Dasar tidak dapat diubah, hal tersebut merupakan sifat dari UUD, yaitu…. 8. Pada dasarnya konstitusi (Undang-Undang Dasar) memiliki dua tujuan utama, yaitu…. 9. Konstitusi telah resmi diterima oleh masyarakat dan dilaksanakan. Penyataan tersebut memberikan makna bahwa konstitusi memiliki nilai…. 10. Fungsi utama Undang-Undang Dasar 1945 adalah…..
  • 49.
  • 50. C. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar dan lengkap! 1. Jelaskan pengertian Pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia! 2. Uraikan pengertian UUD 1945 menurut Tap. MPR No. III/MPR/2000! 3. Jelaskan sila kedua Pancasila! 4. Jelaskan sifat yang dimiliki UUD 1945!
  • 51. Daftar Pustaka Azhari. 1985. Pancasila dan UUD 1945. Jakarta: Ghalia Indonesia Hazairin. 1983. Demokrasi Pancasila. Jakarta: Bina Aksara Minollah dan Chrisdianto Eko Purnomo. 2006. Hukum Tata Negara Indonesia. Mataram: Mataram University Press Subandi Al Marsudi, H.2001. Pancasila dan UUD 1945 dalam Paradigma Reformasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada Sudardja, Endang. 1982. UUD 1945 dalam hubungannya dengan PMP.Jakarta: Ghalia Indonesia Syarbaini, Syahrial. 2009. Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi. Bogor: Ghalia Indonesia Soeprapto, Maria Farida Indrati.1998.Ilmu Perundang-undangan (dasar-dasar dan pembentukannya).Yogyakarta: Kanisius Thaib, Dahlan, dkk. 1999. Teori Hukum dan Konstitusi. Jakarta: Raja Grafindo Persada Widjaja, H. A. W.. 2004. Penerapan nilai-nilai Pancasila dan HAM di Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta Winarno. 2011. Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Bumi Aksara Sumber Internet: http://pelajaran-jitu.Blogspot.com http//.id.wikipedia.org http://wardi.web.id
  • 52.
  • 53. LAMPIRAN LAMPIRAN 1 PEDOMAN PENSKORAN BERDASARKAN BENTUK SOAL Bentuk Jumlah Skor Bobot Hasil Akhir Soal soal Maks Pilihan 15 15 10 Skor yang diperoleh x 100 Ganda Skor maksimal Bentu No soal Skor Bobot Hasil akhir k soal maks Isian 10 10 20 singk at x bobot Bentu No soal Skor Bobot Hasil Akhir k Soal Maks Uraian 1 1 10 2 1 10 x bobot 3 3 10 4 1 10
  • 54. LAMPIRAN 2 INSTRUMEN PENILAIAN TUGAS Nama Siswa : No. Urut : Kelas/ Semester : N Item pernyataan Hasil Ya Tidak o 1. Format tugas menggunakan jenis tulisan times new roman 2. Menggunakan font 12 3. Menggunakan ukuran kertas A4 4. Menggunakan 1,5 spasi 5. Bahasa sesuai dengan EYD. 6. Isi sesuai dengan tema 7. Isi laporan lengkap 8. Referensi laporan menggunakan buku yang relevan 9. Angket wawancara dicantumkan 1 Ketepatan waktu dalam mengumpulkan tugas 0. Skor yang dicapai Skor maksimal 10 Penskoran: Nilai = X 100
  • 55. LAMPIRAN 3 INSTRUMEN PENILAIAN PERFORMANCE Nama Siswa : No. Urut : Kelas/ Semester : No. Item Pernyataan Hasil Ya Tidak 1. Pembagian tugas jelas 2. Tanggung jawab 3. Kelengkapan anggota dalam diskusi 4. Memberikan kontribusi 5. Menggunakan media yang efektif 6. Memberikan argumentasi yang logis 7. Argumen tepat sesuai dengan materi 8. Tanggap jelas dalam memberi respon 9. Respon baik 10. Menguasai landasan penelitian 11. Menguasai hasil laporan 12. Bahasa komunikatif dan sopan Skor yang dicapai Skor maksimum 12 Nilai = X 100
  • 56. Biografi Penulis Basariah, lahir di Wanasaba, Lombok Timur pada 10 oktober 1991. Menyelesaikan pendidikan di SDN 02 Wanasaba, SMPN 03 Wanasaba, SMAN 01 Aikmel, Lombok Timur. Dan sekarang masih menempuh kuliah S1 semester V di Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mataram.