ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KARIR PADA PT UNILEVER INDONESIA TbkDindaAA1
Assalamualaikum Wr. Wb
PPT ini diupload guna memenuhi tugas mata kuliah MANEJEMEN SDM LANJUT yang diampu oleh Bapak Bayu Mitra Adhyatma Kusuma, S.AP, M.AP, M.Pol.Sc
tentang Mini Riset dengan judul "Analisis Sistem Perencanaan dan Pengembangan Karir pada PT Unilever Indonesia"
Anggota kelompok :
1) 19102040073_Deby Ayu Nur Melita S
2) 19102040056_Riya Apriyana Putri
3) 19102040048_Rima Wiji Asmara
4) 19102040043_Dinda Aminatus Sholikhah
5) 19102040078_Shoffatul Jannah NA
6) 19102040105_Muhammad Wahyu Nur Lathif
7) 19102040054_Mohamad Ulum Daerobi
Semoga bermanfaat
Terimakasih
Wassalamualaikum Wr. Wb
Paradigma Pengembangan Sumber Daya Manusia (Paradigms of HRD)ombaga sakerebau
Merupakan materi presentasi yang menjelaskan mengenai Paradigma yang terdapat pada HRD yakni performance dan learning beserta asumsi-asumsi dalam paradigma tersebut. Hal tersebut memberikan pemahaman terhadap fungsi HRD dalam pengembangan SDM.
ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KARIR PADA PT UNILEVER INDONESIA TbkDindaAA1
Assalamualaikum Wr. Wb
PPT ini diupload guna memenuhi tugas mata kuliah MANEJEMEN SDM LANJUT yang diampu oleh Bapak Bayu Mitra Adhyatma Kusuma, S.AP, M.AP, M.Pol.Sc
tentang Mini Riset dengan judul "Analisis Sistem Perencanaan dan Pengembangan Karir pada PT Unilever Indonesia"
Anggota kelompok :
1) 19102040073_Deby Ayu Nur Melita S
2) 19102040056_Riya Apriyana Putri
3) 19102040048_Rima Wiji Asmara
4) 19102040043_Dinda Aminatus Sholikhah
5) 19102040078_Shoffatul Jannah NA
6) 19102040105_Muhammad Wahyu Nur Lathif
7) 19102040054_Mohamad Ulum Daerobi
Semoga bermanfaat
Terimakasih
Wassalamualaikum Wr. Wb
Paradigma Pengembangan Sumber Daya Manusia (Paradigms of HRD)ombaga sakerebau
Merupakan materi presentasi yang menjelaskan mengenai Paradigma yang terdapat pada HRD yakni performance dan learning beserta asumsi-asumsi dalam paradigma tersebut. Hal tersebut memberikan pemahaman terhadap fungsi HRD dalam pengembangan SDM.
Training motivasi saja saat ini tidak cukup, karyawan anda memerlukan training motivasi perencanaan keuangan "Karyawan Produktif itu Cerdas Finansial" bersama Andreas Hartono, CHt, CI, CFP
Karyawan produktif itu cerdas finansial. Mengapa sekarang para karyawan tidak hanya cukup kompeten saja tetapi juga harus cerdas finansial ?
Sejak tahun 2010 saya mulai memberikan training motivasi plus perencanaan keuangan yang hingga kini telah mencapai ratusan kelas dengan ribuan alumni peserta training. Dari setiap kelas yang saya ajarkan ternyata saya mendapatkan data yang relatif sama di hampir setiap kelasnya yaitu ada sekitar 80% karyawan yang bermasalah dengan kondisi keuangannya. Bermasalah di sini bisa dalam 3 perspektif yaitu bermasalah dengan jumlah tabungan yang dimiliki, bermasalah dengan kebiasaan menabung dan atau bermasalah dengan jumlah utang yang dimiliki.
Berbagai macam alasan diungkapkan sebagai penyebab permasalahan keuangan ini yang kalau disederhanakan dapat dibagi menjadi 2 yaitu aspek internal karyawan dan aspek eksternal karyawan.
Dari aspek internal karyawan ada 2 hal yang sangat dominan berkontribusi yaitu faktor mentalitas keuangan yang keliru dan faktor kurangnya pengetahuan dalam hal mengelola serta merencanakan keuangan yang benar.
Dari aspek eksternal karyawan ada 2 hal yang sangat dominan berkontribusi yaitu faktor inflasi dan kemudahan untuk berutang.
Itulah dua aspek internal dan eksternal yang tidak bisa kita hindari tetapi perlu kita sikapi tanpa perlu mencari siapa yang salah. Masih ada harapan meskipun secara data statistik mengatakan bahwa 80% karyawan bermasalah dengan keuangan, ternyata di sisi lain ada kabar baik dimana ada 20% karyawan yang baik kondisi keuangannya. Mereka yang 20% ini juga menerima gaji yang sama dengan teman-temannya yang lain tetapi ternyata mereka menjadi lebih baik karena mereka lebih cerdas finansial dengan memiliki mentalitas keuangan yang sehat dan mereka juga mempunyai pengetahuan yang cukup untuk mengelola keuangannya dan memiliki ketrampilan yang memadai untuk merencanakan keuangan mereka di masa mendatang.
Yuk bekali karyawan anda supaya semakin produktif dengan memberikan mereka training motivasi plus perencanaan keuangan “Karyawan Produktif itu Cerdas Finansial”
Salam Cerdas Finansial,
Andreas Hartono, CHt, CI, CFP
Mindset & Financial Motivator
Phone : 021.4060.9000 atau 0811.128.338
Website : www.andreashartono.com atau www.mengelolakeuangan.com
this ppt talking about the definition of carier.
Tujuan utama dalam pengembangan karir adalah untuk meningkatkan kinerja karyawan agar lebih efektif dan efisien dan memberikan hasil yang memuaskan dalam mencapai tujuan yang diharapkan organisasi. Beberapa tujuan pengembangan karir lainnya menurut Mangkunegara (2017, hlm. 77) di antaranya adalah sebagai berikut.
Membantu dalam pencapaian tujuan individu dan perusahaan. Pengembangan karir ini sendiri dapat membantu karyawan dan organisasi yang ada di perusahaan dalam mencapai tujuan.
Menunjukkan hubungan kesejahteraan pegawai. Perusahaan membantu karyawan dalam merencanakan karir salah satunya dengan menciptakan suasana dan hubungan kesejahteraan antar karyawan agar menimbulkan karyawan dengan loyalitas yang tinggi untuk perusahaan.
Membantu pegawai menyadari kemampuan potensi mereka. Dalam pengembangan karir seorang karyawan dapat membantu menyadarkan akan kemampuan untuk menduduki suatu jabatan tertentu dalam perusahaan sesuai dengan potensi dan keahlian yang dimiliki setiap individu.
Memperkuat hubungan antar pegawai dan perusahaan. Pengembangan karir juga dapat menciptakan relasi dan memperkuat hubungan antar pegawai dan perusahaan.
Membuktikan tanggung jawab sosial. Pengembangan karir dapat juga menciptakan suasana kerja yang positif dalam berkompetisi dan pegawai menjadi lebih sejahtera.
Membantu memperkuat pelaksanaan program-program perusahaan. Pengembangan karir juga dapat menjadikan perusahaan melaksanakan program-program yang ada di dalamnya dengan tujuan untuk mencapai suatu target perusahaan.
Mengurangi turnover dan biaya kepegawaian. Program pengembangan karir juga dapat menjadikan turnover rendah dan biaya kepegawaian menjadi lebih efektif.
Menggiatkan suatu pemikiran jarak waktu yang panjang. Pengembangan karir sendiri ini memerlukan waktu yang cukup panjang karena penempatan suatu jabatan profesi dan manajerial didalam perusahaan memerlukan persyaratan dan kualifikasi sesuai dengan kemampuan dan persyaratan.
Sementara itu, menurut Sutrisno (2019, hlm. 166) pengembangan karir bertujuan untuk:
Memberikan kepastian arah karir karyawan dalam kiprahnya di lingkup organisasi;
Meningkatkan daya tarik organisasi atau institusi bagi para pegawai yang berkualitas;
Memudahkan manajemen dalam menyelenggarakan program-program pengembangan sumber daya manusia, khususnya dalam rangka mengambil keputusan di bidang karir serta perencanaan sumber daya manusia organisasi atau perusahaan yang selaras dengan rencana pengembangan organisasi;
Memudahkan administrasi kepegawaian, khususnya dalam melakukan administrasi pergerakan karyawan dalam hal karir promosi, rotasi ataupun demosi jabatan.
pio atau lebih dikenal dengan psikologi industri dan organisasi merupkan salah satu cabang psikologi di indonesia. pio banyak mempelajari tentang hubungan psikologi seseorang terhadap lingkungan kerja industri maupun organisasi.
power point tentang staffing dan segala hal yang berhubungan dengan itu. dibuat oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta prodi gizi s1 semester satu 2015 guna memenuhi tugas mata kuliah manajemen.
Behavioral Research In Accounting Volume 19 (2007), pp. 71–89
Empowerment, Motivation, and Performance: Examining the Impact of Feedback and Incentives on Nonmanagement Employees
Apa itu SP2DK Pajak?
SP2DK adalah singkatan dari Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pajak (KPP) kepada Wajib Pajak (WP). SP2DK juga sering disebut sebagai surat cinta pajak.
Apa yang harus dilakukan jika mendapatkan SP2DK?
Biasanya, setelah mengirimkan SPT PPh Badan, DJP akan mengirimkan SP2DK. Namun, jangan khawatir, dalam webinar ini, enforce A akan membahasnya. Kami akan memberikan tips tentang bagaimana cara menanggapi SP2DK dengan tepat agar kewajiban pajak dapat diselesaikan dengan baik dan perusahaan tetap efisien dalam biaya pajak. Kami juga akan memberikan tips tentang bagaimana mencegah diterbitkannya SP2DK.
Daftar isi enforce A webinar:
https://enforcea.com/
Dapat SP2DK,Harus Apa? enforce A
Apa Itu SP2DK? How It Works?
How to Response SP2DK?
SP2DK Risk Management & Planning
SP2DK? Surat Cinta DJP? Apa itu SP2DK?
How It Works?
Garis Waktu Kewajiban Pajak
Indikator Risiko Ketidakpatuhan Wajib Pajak
SP2DK adalah bagian dari kegiatan Pengawasan Kepatuhan Pajak
Penelitian Kepatuhan Formal
Penelitian Kepatuhan Material
Jenis Penelitian Kepatuhan Material
Penelitian Komprehensif WP Strategis
Data dan/atau Keterangan dalam Penelitian Kepatuhan Material
Simpulan Hasil Penelitian Kepatuhan Material Umum di KPP
Pelaksanaan SP2DK
Penelitian atas Penjelasan Wajib Pajak
Penerbitan dan Penyampaian SP2DK
Kunjungan Dalam Rangka SP2DK
Pembahasan dan Penyelesaian SP2DK
How DJP Get Data?
Peta Kepatuhan dan Daftar Sasaran Prioritas Penggalian Potensi (DSP3)
Sumber Data SP2DK Ekualisasi
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Penghasilan PPh Badan vs DPP PPN
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Gaji , Bonus dll vs PPh Pasal 21
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Jasa, Sewa & Bunga vs PPh Pasal 23/2 & 4 Ayat (2)/15
Sumber Data SP2DK Mirroring
Sumber Data SP2DK Benchmark
Laporan Hasil P2DK (LHP2DK)
Simpulan dan Rekomendasi Tindak Lanjut LHP2DK
Tindak lanjut SP2DK
Kaidah utama SP2DK
How to Response SP2DK?
Bagaimana Menyusun Tanggapan SP2DK yang Baik
SP2DK Risk Management & Planning
Bagaimana menghindari adanya SP2DK?
Kaidah Manajemen Perpajakan yang Baik
Tax Risk Management enforce A APPTIMA
Tax Efficiency : How to Achieve It?
Tax Diagnostic enforce A Discon 20 % Free 1 month retainer advisory (worth IDR 15 million)
Corporate Tax Obligations Review (Tax Diagnostic) 2023 enforce A
Last but Important…
Bertanya atau konsultasi Tax Help via chat consulting Apps enforce A
Materi ini telah dibahas di channel youtube EnforceA Konsultan Pajak https://youtu.be/pbV7Y8y2wFE?si=SBEiNYL24pMPccLe
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Msdm pt.unilever
1. Budaya organisasi tenaga kerja
Unilever
Analisa Budaya Organisasi tenaga kerja dari unilever Co.Ltd dan PT
Unilever Indonesia.
-Memiliki hirarkhi organisasi yang jelas dan tanggungjawab masing-masing tugas
dipegang oleh tenaga ahli dan pakar diberbagai daerah karena area geografik.
-Para manajer bekerja dengan tekun, budaya memperbaiki diri untuk
meningkatkan kompetensi menjadikan budaya organisasi unilever menjadi kuat.
2. • Budaya menciptakan produk yang bermutu/berkualitas adalah
hal yang utama agar suatu organisasi dapat bersaing dan
unggul dalam persaingan global, Total Quality Control (TQC)
merupakan suatu pendekatan baru bagaimana menghadapi
masalah kualitas, bagaimana mengendalikan kualitas dan
bagaimana memperbaiki kualitas secara terus-menerus.
3. Upaya adaptasi dari PT Unilever Indonesia dengan
menggunakan pendekatan manajemen Budaya Organisasi.
• mengembangkan karyawan tidak cukup dengan mengasah intelektualitas dan
keahlian, melainkan juga mendekati secara emosional dengan menyentuh hati
mereka. Kami menginginkan tim yang beranggotakan orang-orang penuh energi
yang berjuang untuk melampaui target bisnis dan melakukannya semata-mata
karena mereka mau sambil sekaligus menikmati proses dalam mencapainya.
4. Integritas Pekerja Wanita
• Proporsi perempuan dalam posisi manajemen meningkat dari
39% pada 2011 menjadi 41% pada 2012. Setelah peningkatan
pesat dalam satu dekade, pencapaian peningkatan kemajuan
lebih dari 1% menunjukkan kemajuan – tetapi kami
menyadari bahwa perjalanan masih panjang. Kami memiliki
tiga Non-Executive Director perempuan dalam jajaran direksi
kami (25%) dan mengajukan permohonan untuk menunjuk
dua orang perempuan lagi pada 2013. Pada 2012 kami
menunjuk perempuan kedua menjadi Unilever Leadership
Executive.
5. • Dengan keragaman dalam organisasi kami, bukan saja dari
segi jender, melainkan juga aspek lain seperti suku, latar
belakang sosioekonomi, pendidikan, usia, agama dan jabatan
sewaktu bergabung. Kami sadar akan perlunya keragaman
pikiran dan hati yang mandiri dan berbakat untuk membuka
potensi peluang bisnis.
6. Global Mindset ( A. B. Susanto )
Mindset global boleh diartikan bagaimana kita yang dalam
kehidupan sehari-hari menerapkan kriteria-kriteria kinerja
personal maupun bisnis berdasarkan asumsi yang terkait dengan
konteks, budaya atau negara kita, kemudian dituntut
”membumikan” kriteria-kriteria itu secara tepat terhadap latar
belakang budaya dan negara yang berbeda.
Pada saat sebuah perusahaan bersaing di pasar global, perusahaan
tersebut membutuhkan peminpin dan karyawan yang mampu
memahami dan mengakomodasi berbagai karakteristik pasar
global yang beragam. Membangun dan memiliki mindset
global menjadi persyaratan bagi perusahaan yang bersaing pada
tingkat global agar tetap tumbuh dan bersaing di pasar global.
7. • Menurut Rhimesmith, ada enam area yang harus menjadi perhatian
manajerial dalam usaha membangun mindset global. Perusahaan harus
mempunyai kemampuan untuk membaca peluang pasar
global, memiliki informasi berskala global, dan mampu menjadi
ancaman bagi pesaing. Perusahaan juga harus mampu memanfaatkan
sumberdaya dari seluruh dunia dalam setiap situasi yang kompetitif.
Perusahaan yang ingin melakukan ekspansi global harus menciptakan
situasi lingkungan internal yang mendukung
terbentuknya mindset global ini. Untuk menciptakan situasi ini ada
beberapa tantangan yang dihadapi oleh perusahaan.
8. Kepemimpinan dan Mindset Global
Dalam sebuah perusahaan global, pemimpin perusahaan perlu memiliki
kepedulian dan pemahaman tentang persamaan dan perbedaan masing-
masing wilayah atau negara dalam hal politik, ekonomi, hukum,
peradaban dan budaya. Ini karena pemimpin global harus bekerja di
berbagai wilayah dan negara, serta berhadapan dengan kondisi ekonomi,
politik, dan sosial yang beragam. Pemimpin perusahaan global bukan
hanya harus tanggap terhadap fenomena-fenomena yang bersifat global
di seluruh dunia, tetapi juga harus tanggap terhadap kebutuhan, keinginan
dan permintaan pasar lokal. Menurut Dekker, Jansen, dan Vinkenburg
terdapat empat persayaratan yang harus dimiliki oleh pemimpin global.
9. Strategi & Pengembangan SDM Unilever
Kegiatan manajemen sumber daya manusia berkisar pada
pengadaan, penggunaan dan pemeliharaan sumber daya manusia.
Agar ketiga pokok kegiatan tersebut berjalan lancar perlu disiapkan
sistem yang handal. Tahap pengadaan mencakup perencanaan
SDM, rekrutmen, seleksi dan orientasi. Salah satu kekuatan
Unilever ada pada kualitas sumber daya manusia. . Pandangan
Unilever terhadap karyawan terwujud dalam visinya yaitu :
‘mengembangkan Sumber Daya Manusia untuk pertumbuhan’.
Agar perusahaan dapat terus tumbuh, karyawanpun perlu terus
dibina dan dikembangkan secara berkesinambungan.
10. Pelatihan karyawan PT Unilever
• Salah satu kekuatan Unilever ada pada kualitas sumber
daya manusia. Unilever secara rutin merekrut lulusan
baru dari universitas terkemuka. Setelah itu diberikan
pelatihan sistem produksi, pemasaran dan keuangan
selama tiga bulan. Mereka tidak langsung kerja tetapi
ditraining terlebih dahulu di berbagai bidang seperti
manufaktur, pemasaran, penelitian dan pengembangan.
11. Pelatihan karyawan PT Unilever
• Pelatihan tenaga kerja yang dilakukan Unilever tidak hanya
mengenai intelektualitas dan keahlian, tetapi juga tetap
memperhatikan emosionalitas dalam bekerja.
12. Pelatihan tenaga kerja PT Unilever
• Bagi para manajer muda :
– mencapai tujuan perusahaan
– meningkatkan kinerja
– mendorong mereka dari “zona kemapanan”
13. Pelatihan tenaga kerja PT Unilever
• Bagi para manajer senior :
– Mengenali diri sendiri
– Motivasi
– Kepribadian
– Minat kerja
– cara belajar dan pembinaan yang sesuai untuk mereka
14. Bagaimana Tantangan pekerja lokal ketika bekerja di Unilever?
• Setiap tahunnya Unilever mengadakan Management Trainee (MT)
yang dikhususkan untuk SDM baru Unilever
• Sistematika MT
1. Program 3 tahun (6 bulan di luar negeri)
2. Job Rotation
• Tujuan MT
1. Meningkatkan kualitas SDM baru
2. Mengembangkan kemampuan SDM baru
15. • Planning karir di Unilever tidak eksak, jadi ada karir long term,
medium dan short term. Rencana Suksesi pun sudah disiapkan oleh
Unilever, jadi “siapa menggantikan siapa” itu sudah direncanakan.
• Strategi Unilever masuk kedalam strategic staffing policies academy
karena memeuhi kriteria sebagai berikut
1. Human Resources strategy : Pengembangan SDM
2. Entry : Karir awal yang ketat
3. Development : Job leader, extensive training
4. Exit : Low turn over, retirement
• Kebijakan academy ini mensyaratkan sumber tenaga kerja lebih
banyak direkrut/diambil dari dalam perusahaan dibanding dari
external perusahaan
16. • Menurut Enny Sampurno (HR Director PT Unilever Indonesia
Tbk) 95% Pemimpin Unilever berasal dari pengembangan
internal yang dilakukan Unilever Indonesia, bahkan Enny
menjamin level tiga (senior manajer/GM) angkanya mencapai
97 persen, hanya dua atau tiga yang bukan dari MT, dan board
of directors di perusahaannya 90 persen berasal dari MT.
• (Sumber : swa.co.id - strategi bisnis wawancara dengan Enny Suparmo HR Direktur PT Unilever
Indonesia tbk.)
17. Kompensasi
• Membayar gaji berdasarkan Negara asal yang sama seperti
rekan-rekan domestik mereka dan memungkinkan konsistensi
di seluruh dunia. Umumnya mereka diperlakukan dengan cara
yang sama.
• Pemberian rumah serta fasilitas yang ada untuk para manajer
berdasarkan perbedaan harga makanan, transportasi, hiburan,
pakaian, layanan pribadi, dan biaya pengobatan akan
disesuaikan.
18. Kompensasi
• Memberikan fasilitas dinas juga merupakan simbol dari tingkat
hierarki perusahaan dan digunakan untuk mengkompensasi kaum
eksekutif. Seperti :
– Mobil dengan sopir
– Rancangan rencana pensiun
– Pembayaran pensiun
– Asuransi jiwa
– Asuransi kesehatan
– Rumah atau apartemen perusahaan
– Perjalanan liburan untuk seminar
– Dst.