Dokumen tersebut membahas tentang implementasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan peran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di Indonesia. JKN bertujuan memberikan akses layanan kesehatan yang terjangkau bagi seluruh masyarakat Indonesia dengan target cakupan universal pada tahun 2019. BPJS Kesehatan bertanggung jawab mengelola program JKN secara berkelanjutan.
3. ”1 JANUARI 2014, PT ASKES (PERSERO) MENJADI BPJS KESEHATAN”
UU SJSN dan UU BPJS
4. • Badan Hukum Persero
• Koordinasi dibawah Kementerian BUMN
• Hanya untuk Jaminan Kesehatan PNS, Pensiunan
PNS,Purnawirawan TNI/POLRI , Perintis Kemerdekaan
dan Veteran, Pejabat Negara, DPR RI
• Badan Hukum Publik
• Koordinasi langsung dibawah Presiden
• Mengelola Jaminan Kesehatan untuk seluruh masyarakat Indonesia
1 Januari 2014
31 Desember 2013
BPJS Kesehatan
5. Jaminan Sosial
Pelaksanaan Amanah UUD 45
Kewajiban Negara
Hak Warganegara
• Menyiapkan konsep/model sistem
• Mempersiapkan perangkat pelaksanaan operasional : Kebijakan
sistem, prosedur dan bentuk organisasi
• Monitoring dan evaluasi
• Menjamin keberlangsungan sistem
• Memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan proteksi
• Memanfaatkan proteksi yang disediakan sesuai kebutuhan
• Mematuhi segala ketentuan
Pasal 34 ayat 2
Pasal 28 H ayat 3
Komitmen Internasional
• Politik Bebas Aktif : Mewujudkan perdamaian dunia
6. • Jaminan Kesehatan
• Jaminan Hari Tua
• Jaminan Kecelakaan Kerja
• Jaminan Pensiun
• Jaminan Kematian
• Kemanusiaan,
• Manfaat,
• Keadilan Sosial
• Gotong royong
• Nirlaba
• Keterbukaan
• Kehati- hatian
• Akuntabilitas
• Portabilitas
• Kepesertaan Wajib
• Dana Amanat
• Hasil pengelolaan dana
digunakan pengembangan
program dan sebesar-
besarnya untuk
kepentingan peserta
3 95
SJSN
Sistem Jaminan Sosial Nasional
Azas Program Prinsip Pengelolaan
7. KEPESERTAAN
UU NO. 24 TAHUN 2011
Pasal 14
Wajib bagi seluruh Penduduk Indonesia
Dan
Orang Asing yang bekerja paling singkat 6
bulan di Indonesia
8. www.bpjs-kesehatan.go.id
Pentahapan Kepesertaan
PerPres no 111/2013 Psl 6
• PBI (Jamkesmas)
• TNI/POLRI dan
Purnawirawan
• PNS & Pensiunan
• Eks JPK JAMSOSTEK
• BU Pemerintah &
Swasta*
• Masyarakat Umum*
1Januari
2014 2015 2016
• BU Pemerintah
• BU Swasta
Besar, Menengah, Kecil
• Usaha Mikro
* Voluntary
2019 Semua masyarakat wajib menjadi peserta
1Januari 1Januari
1Januari
Setiap orang bukan pekerja wajib mendaftarkan dirinya dan
anggota keluarganya dengan membayar iuran.
*Perpres no 111/2013 Pasal 11 ayat 3
9. Jaminan Kesehatan Nasional
Menuju Indonesia yang lebih sehat
JKN
Amanah
UU No
40/2004
• Wajib bagi seluruh penduduk tmsk orang
asing*
• Berbentuk Asuransi Kesehatan Sosial
• Didesain untuk memenuhi kebutuhan
medik masyarakat (Community rate)
• Fokus pada Pelayanan Kesehatan
Perorangan
• Target: Cakupan Semesta 2019
*Tinggal > 6 bulan
Dikelola oleh BPJS Kesehatan
• Badan Hukum Publik (Dibentuk UU no 24/2011)
• Pengalaman 49 Tahun (Eks PT. Askes)
• Mengelola dengan sistem Pelayanan Terstruktur dan Menyeluruh (Managed Care)
• Wajib menjaga sustainibilitas program
10. BPJS Kesehatan
ProviderPeserta Pelayanan Kesehatan sesuai kebutuhan
medik dan standar berlaku
Ketentuan
Perundangan
Skema Pelaksanaan
Polis JKN
Supervisi oleh KPK, BPK, KAP, DJSN
Regulasi dan Ketentuan dari Pemerintah
13. PESERTA BPJS
KESEHATAN
NON PBIPBI
PEKERJA PENERIMA UPAH PEKERJA BUKAN
PENERIMA UPAH
BUKAN PEKERJA
PEGAWAI
PEMERINTAH
PEGAWAI
NON
PEMERINTAH
INDIVIDU
APBN
1.PNS PUSAT
2.PNS DAERAH
3.PNS
DIPERBANTUKAN
4.TNI
5.POLRI
6.PJBT NEGARA
7.PEGAWAI
PEMERINTAH NON
PNS
1. PEG. BUMN
2. PEG. BUMD
3. PEG. SWASTA
JAMKESMAS
(EXISTING)
1. PENGACARA
2. AKUNTAN
3. ARSITEK
4. DOKTER,
5. KONSULTAN
6. NOTARIS
7. PENILAI,
8. AKTUARIS
9. PEMAIN MUSIK, PEMBAWA
ACARA
APBD
PJKMU
/JAMKESDA
PENERIMA
PENSIUN
VETERAN,
PK
1.VET TUVET
2.VET NTUVET
3.PERINTIS
KEMERDEKA
AN
1. INVESTOR
2. PEMBERI
KERJA
3. PENERIMA
PENSIUN
1.PP PNS
2.PP TNI
3.PP POLRI
4.PP PEJABAT
NEGARA
*Perpres 12/2013 pasal 1 angka 16
14. Besaran Iuran
PBI
Dibayar Pemerintah :
19,225/pmpm
Non PBI
PPU (Pekerja
Penerima Upah)
APBN/ APBD
3% Pemerintah
2% Pekerja
Swasta
4% Pemberi
Kerja
0,5% Pekerja
PBPU & BP
Kelas I : 59.500
pmpm
Kelas II : 42.500
pmpm
Kelas III: 25.500
pmpm
1 Jan 2014 s/d
30 Jun 2015
4% Pemberi
Kerja
1% Pekerja
1 Juli 2015 dst
* Besaran Iuran sesuai Perpres No.111 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan
15. 3%
Besar Iuran PNS, TNI, POLRI,
5%Dari Penghasilan Tetap*/Bulan
Pemerintah 2%+
Langsung untuk 5Orang
keluarga
inti
• Suami
• Istri
• 3 Anak (Maks 21 tahun dan belum
menikah ,bila masih kuliah maks 25 tahun
dengan surat keterangan kuliah)
(
Besar
Iuran
Dipotong langsung dari
penghasilan peserta
16. 0,5 %Dipotong langsung dari
Gaji pokok dan tunjangan tetap
Maksimal 5 jiwa keluarga inti
+
1%per-orang
Tambahan potongan dari
Penghasilan Tetap
IURAN Badan Usaha Swasta total
4,5 % ( Lajang atau berkeluarga)
• Anak ke 4 dan seterusnya
• Orang tua kandung
(Ayah dan/atau Ibu)
• Mertua
Keluarga tambahan lainnya seperti keponakan, kerabat lain,
asisten rumah tangga dan lainnya → Daftar mandiri
* Persyaratan: Daftar gaji , dokumen kependudukan (E-KTP, KK atau minimal NIK, Pasfoto 3x4 1
buah/orang, Daftar isian yang sudah di isi)
17. IURAN BADAN USAHA SWASTA
• Batas atas : 2 x PTKP ( Penghasilan Tidak Kena Pajak )
• Batas bawah : UMK ( Upah Minimum Kabupaten / Kota )
• 1 x PTKP dari Kantor pajak adl kawin anak 1 : Rp.2.362.500
• UMK s/d 1,5 PTKP ( Rp.3.543.750 ) hak kelas II
• 1,5 PTKP ( Rp.3.543.750 s/d 2 kali PTKP ( Rp.4.725.000,- )
hak kelas I
• Penghasilan misal 10 juta maka dasar penghitungan iuran
adalah batas atas dua kali PTKP ( Rp.4.725.000,- )
• Penghasilan misal Rp.3.000.000,- maka tidak boleh diUMK
kan meskipun hak kelasnya sama dgn UMK yaitu kelas II
( 4.5 % dari Rp.3.000.000,- ) tersebut.
18. X Jenderal Polisi Jenderal Laksamana Marsekal
X Komisaris Jenderal Polisi Letnan Jenderal Laksamana Madya Marsekal Madya
e Pembina Utama Inspektur Jenderal Polisi Mayor Jenderal Laksamana Muda Marsekal Muda
d Pembina Utama Madya Brigadir Jenderal Polisi Brigadir Jenderal Laksamana Pertama Marsekal Pertama
c Pembina Utama Muda Komisaris Besar Polisi Kolonel Kolonel Kolonel
b Pembina Tkt I Ajun Komisaris Besar Polisi Letnan Kolonel Letnan Kolonel Letnan Kolonel
a Pembina Komisaris Polisi Mayor Mayor Mayor
d Penata Tingkat I
c Penata Ajun Komisaris Polisi Kapten Kapten Kapten
b Penata Muda Tingkat I Inspektur Polisi satu Letnan Satu Letnan Satu Letnan Satu
a Penata Muda Inspektur Polisi Dua Letnan Dua Letnan Dua Letnan Dua
IV
III
Perwira Tinggi
Perwira Menengah
Perwira Pertama
Gol Ruang PNS Polri TNI AD TNI AL TNI AU
Penyetaraan Golongan & Hak Kelas Perawatan I
• Peserta Pekerja Penerima Upah Swasta : 1,5 PTKP s/d 2 kali Penghasilan
Tidak Kena Pajak (PTKP) yaitu antara Rp.3.543.750 s/d Rp.4.725.000 )
• Peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dan Peserta Bukan Pekerja
(BP) dengan membayar premi Rp. 59.500,-
19. f X Ajun Inspektur Polisi Satu Pembantu Letnan Satu Pembantu Letnan Satu Pembantu Letnan Satu
e X Ajun Inspektur Polisi Dua Pembantu Letnan Dua Pembantu Letnan Dua Pembantu Letnan Dua
d Pengatur Tkt I Brigadir Polisi Kepala Sersan Mayor Sersan Mayor Sersan Mayor
c Pengatur Brigadir Polisi Sersan Kepala Sersan Kepala Sersan Kepala
b Pengatur Muda Tkt I Brigadir Polisi Satu Sersan Satu Sersan Satu Sersan Satu
a Pengatur Muda Brigadir Polisi Dua Sersan Dua Sersan Dua Sersan Dua
f X Ajun Brigadir Polisi Kopral Kepala Kopral Kepala Kopral Kepala
e X Ajun Brigadir Polisi Satu Kopral Satu Kopral Satu Kopral Satu
d Juru Tkt I Ajun Brigadir Polisi Dua Kopral Dua Kopral Dua Kopral Dua
c Juru Bhayangkara Kepala Prajurit Kepala Kelasi Kepala Prajurit Kepala
b Juru Muda Tkt I Bhayangkara Satu Prajurit Satu Kelasi Satu Prajurit Satu
a Juru Muda Bhayangkara Dua Prajurit Dua Kelasi Dua Prajurit Dua
I Tamtama Kepala
Tamtama
II
TNI AD TNI AL TNI AU
Bintara
Gol Ruang PNS Polri
Penyetaraan Golongan & Hak Kelas Perawatan II
• Peserta Pekerja Penerima Upah Swasta : UMK s/d 1,5 kali Penghasilan
Tidak Kena Pajak (PTKP) Rp.3.543.750,-
• Peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dan Peserta Bukan Pekerja
(BP) dengan membayar premi Rp. 42.500,-
20. Hak Kelas Perawatan III
1.PBI Jaminan Kesehatan
• Fakir Miskin
• Masyarakat tidak mampu
2. Peserta Pekerja Bukan Penerima Upah
(PBPU) dan Peserta Bukan Pekerja (BP)
dengan membayar premi Rp. 25.500,-
Bila rawat inap boleh naik kelas atas permintaan sendiri.
Peserta Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan tidak diperkenankan
memilih kelas yang lebih tinggi dari haknya (Permenkes 71/2013 psl
21)
22. Bayi baru
lahir
Otomatis
dijamin
Anak ke-1
sd ke-3
dari PPU
Tidak
Otomatis
Dijamin*
Berlaku pasal
10 PerBPJS No
4
Anak ke-4
dst dari PPU
Anak dari
PBPU
Anak dari
Peserta Bukan
Pekerja
Dikecualikan
dari pasal 10
PerBPJS No 4
Anak dari PBI
APBN dan PBI
APBD dengan
manfaat kelas 3
Anak dari PMKS
dengan manfaat
kelas 3
Anak PBPU/BP
dengan
rekomendasi
Dinsos dan
manfaat kelas 3
Penjaminan Bayi Baru Lahir Anak ke-4 dst
PMK 28/2014 dan PerBPJS No 4 2014
22
23. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Hari kalenderPasien mulai
mendaftar dan
membayar iuran
Kartu mulai
berlaku
Pasien
pulang
Pasien mulai
dirawat
→ Waktu pengurusan 3x24 jam hari kerja
→ Kartu mulai berlaku (aktif) hari ke-8
→ Pengurusan lebih dari 3x24 jam hari kerja dinyatakan sebagai pasien umum
Tidak dapat dijamin
Masa Berlaku Kartu Tambahan
24. 24
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Hari kalenderPasien mulai
mendaftar dan
membayar iuran
Kartu mulai
berlaku
Pasien
pulang
Pasien mulai
dirawat
→ Waktu pengurusan 3x24 jam hari kerja
→ Kartu mulai berlaku (aktif) hari ke-8
→ Pengurusan kurang dari atau sama dengan 3x24 jam
→ Pembayaran untuk 1 (satu) episode penuh dan tidak proporsional
Dijamin
Masa Berlaku Kartu Tambahan
25. – Memperoleh manfaat dan informasi tentang hak dan
kewajiban serta prosedur pelayanan kesehatan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku
– Mendapatkan pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan
yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan
– Menyampaikan keluhan/pengaduan, kritik dan saran secara
lisan atau tertulis ke Kantor BPJS Kesehatan →
• Hotline nasional 500400 (24jam)
• Website → @www.bpjs-kesehatan.go.id
• Unit pengaduan & penanganan keluhan di kantor cabang setempat
• Petugas BPJS Kesehatan di BPJS Center RS
• Hotline lokal DIY (08156579780)
Hak Peserta
26. – Mendaftarkan diri beserta anggota keluarga inti (S/I/A)
– Memiliki E-KTP, KK atau minimal NIK
– Melaporkan perubahan data peserta, baik karena
pernikahan, perceraian, kematian, kelahiran, pindah alamat
atau pindah fasilitas kesehatan tingkat I dan melaporkan jika
sudah tidak berhak;
– Menjaga Kartu Peserta agar tidak rusak, hilang atau
dimanfaatkan oleh orang yang tidak berhak.
– Mentaati semua ketentuan dan tata cara pelayanan
kesehatan
Kewajiban Peserta
27. Identitas Peserta
Kartu BPJS Standar
• Dicetak untuk S/I/3 A
• Dicetak untuk anggota keluarga
tambahan yang diikutsertakan
Kartu E-id
• Dapat dicetak pada kertas HVS
biasa dengan tinta hitam
• Hanya dapat dicetak bila peserta
sudah terdaftar
• Masa berlaku hingga terbitnya
kartu tetap
• Ketika digunakan peserta tetap
wajib menunjukkan identitas lain
seperti KTP atau KK atau identitas
resmi lainnya
28. • Pembayaran iuran PPU dan PBPU paling lambat tgl 10 setiap bulannya
• Bagaimana kalau peserta terlambat/ berhenti mengiur : Pasal 17
Denda bagi keterlambatan mengiur , kena denda dua % dari iuran
• Penghentian manfaat pelayanan kesehatan , bila :
- PPU : 3 bulan menunggak iuran
- PBPU ( Mandiri ) : 6 bulan menunggak iuran
- Dapat diaktifkan lagi bila seluruh tunggakan dan iuran dibayar
Keterlambatan Mengiur
Perpres no 111/2013
• Kepesertaan JKN BPJS Kesehatan melekat seumur hidup, hanya bisa ganti
status. Tunggakan iuran dan denda terakumulasi krn tidak ada
penghapusan.
• Korban PHK dgn Putusan pengadilan Hubungan Industrial , iurannya
ditanggung negara selama 6 bulan. Setelah 6 bulan belum bekerja dan
dinilai tidak mampu maka lapor ke Dinas Sosial , apakah dapat
dimasukkan PBI ( Penerima Bantuan Iuran )
29. a. Perizinan terkait usaha
b. Izin yang diperlukan dalam mengikuti tender proyek;
c. Izin memperkerjakan tenaga kerja asing;
d. Izin perusahaan penyedia jasa pekerja/buruh; atau
e. Izin Mendirikan Bangunan (IMB).
Sanksi Administratif
Peraturan Pemerintah No 86/2013
a. Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
b. Surat Izin Mengemudi (SIM)
c. Sertifikat tanah
d. Paspor
e. Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK).
1
2
Badan Usaha
Perorangan
30. Sanksi Untuk Pemberi Kerja
Peraturan Pemerintah No 86/2013
Pemberi kerja
tidak
mendaftarkan
pekerja atau
memberikan data
tidak sesuai
Surat
Peringatan I
Surat Peringatan II
Pemberlakuan
denda (0,1% dari
iuran
Sanksi
Administratif
10 hr
30 hr
31. Sanksi Orang Umum
Peraturan Pemerintah No 86/2013
Orang selain
pemberi kerja, PBI
dan pekerja yang
memberikan data
tidak sesuai
Surat
Peringatan I
Surat
Peringatan II
Sanksi
Administratif
10 hr
Orang selain
pemberi kerja, PBI
dan pekerja yang
tidak
mendaftarkan
dirinya dan
keluarganya
Sanksi
Administratif
37. Mempertahankan
Kesehatan
Manfaat JKN
Promotif Preventif Kuratif Rehabilitatif
Mencegah
Penyakit
Memulihkan
Fungsi
Mengembalikan
Kesehatan
Olahraga Sehat
• Immunisasi
• KB
• Skrining
Kesehatan
• Deteksi Dini
• Prolanis
❶
❷
❸
• RJTP
• RITP
• RJTL
• RITL
• Katastrofik
• Intensif Care
• Rehab Medik
Perlindungan
24/7Bantuan Alkes
KIE Langsung
Promkes Keliling
38. Type Faskes Pemilik Jumlah
Dokter Gigi Swasta 887
Dokter Umum BUMN 1
PemKab 1
Swasta 3.787
Klinik Pratama BUMN 41
PemKab 15
PemProv 1
POLRI 570
Swasta 1.982
TNI AD 521
TNI AL 131
TNI AU 101
Puskesmas PemKab 8.631
PemProv 4
Puskesmas + TT PemKab 1.143
RS Kelas D Pratama PemKab 2
Swasta 3
TNI AD 2
TNI AU 1
17.824Grand Total
Jumlah FKTP Nasional
Capaian DIY Per 14 November 2014
40. Askes
Penambahan Manfaat Pel. Dasar
• Puskesmas
• Dokter Praktik Perorangan
• Dokter Gigi Praktik Perorangan
• Klinik Umum
BPJS Kesehatan
• Puskesmas
• Dokter Praktik Perorangan
• Dokter Gigi Praktik Perorangan
• Klinik Pratama
• Faskes TNI Polri
• Daerah perbatasan→ Peserta
hanya boleh terdaftar pada
faskes sesuai wilayah domisili
• Tidak ada manfaat skrining
kesehatan
• Tidak ada manfaat ambulan
rujukan
• Tidak ada standar pelayanan
• Daerah perbatasan→ Peserta
boleh terdaftar pada faskes
diluar wilayah
domisili/terdekat
• Ada manfaat skrining
kesehatan
• Manfaat ambulan rujukan
• Ada standar pelayanan
• Manfaat skaling (1x setahun)
• Manfaat IVA
• Melahirkan tidak ada batasan
Penguatan fungsi Gatekeeper
41. Ruang Lingkup Pel. Primer
Pelayanan Puskesmas, DPP, Klinik Pratama
Pelayanan kesehatan non-spesialistik yang mencakup:
* Pembiayaan diluar kapitasi
1. Administrasi pelayanan
2. Pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasi medis
3. Pelayanan Promotif dan Preventif: Penyuluhan kesehatan perorangan, KB (IUD,
Suntik, Komplikasi), Skrining Kesehatan*, Prolanis untuk penderita DM* dan
Hipertensi, Immunisasi dasar
4. Tindakan medis non spesialistik, baik operatif maupun non operatif
5. Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai
6. Transfusi darah sesuai dengan kebutuhan medis*
7. Pemeriksaan penunjang diagnostik laboratorium tingkat pratama
8. Rawat inap tingkat pertama sesuai dengan indikasi*
9. Pelayanan ambulan rujukan*
10.Pelayanan persalinan normal termasuk ANC (min 4x) dan PNC ( mak 2x)*
11.Pelayanan obat rujuk balik*
12.Pelayanan KB MOP /Vasektomi*
43. Program Rujuk Balik
1. Diabetes Mellitus
2. Hipertensi
3. Jantung
4. Asthma
5. PPOK ( Paru Kronik)
6. Epilepsi
7. Schizoprenia
8. Stroke Non Haemmoragik ( non perdarahan )
9. Systemic Lupus Erythematosus (SLE)
SE Menkes HK/MENKES/31/I/2014
*Kondisi
Stabil
Sesuai rekomendasi dr. Spesialis (DPJP)
Setiap 3 bulan kontrol ke RS
Meningkatkan efektifitas pelayanan kesehatan bagi peserta penderita penyakit kronis
→ Kemudahan kontinuitas pelayanan obat, keterlibatan dokter pelayanan primer
Manfaat
44. Manfaat Pel. Primer
Pelayanan Gigi
Pelayanan kesehatan non- spesialistik gigi yang mencakup:
1. Administrasi pelayanan, meliputi biaya administrasi pendaftaran Peserta
untuk berobat, penyediaan dan pemberian surat rujukan ke Faskes tingkat
lanjutan untuk penyakit yang tidak dapat ditangani di Faskes tingkat
pertama
2. Pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasi medis
3. Premedikasi
4. Kegawatdaruratan oro-dental
5. Pencabutan gigi sulung (topikal, infiltrasi)
6. Pencabutan gigi permanen tanpa penyulit
7. Obat pasca ekstraksi
8. Tumpatan komposit/GIC
9. Skeling 1x/tahun
45. Sebelumnya
Penambahan Manfaat Pel. Lanjutan
• RS Umum
• RS Khusus
Saat ini
• RS Umum
• RS Khusus
• Klinik Utama
• Tidak ada manfaat visum
• Tidak ada manfaat
Pemulasaran jenazah
• Pelayanan alat bantu
kesehatan bersifat klaim
individu
• Tidak ada pelayanan ambulan
rujukan
• Pembayaran faskes berbasis
paket
• Tidak ada Audit Medik
• Manfaat visum untuk kondisi
hidup
• Manfaat Pemulasaran jenasah
• Pelayanan alat bantu
diperoleh difaskes lanjutan
(praktis)
• Pelayanan ambulan rujukan
• Pembayaran faskes sesuai INA
CBG’s
• Ada Audit Medik
• Manfaat Pap Smear
Pelayanan Evidence Based
46. Manfaat Pelayanan Lanjutan
Pelayanan RS, Klinik Utama
Pelayanan kesehatan spesialistik yang mencakup:
1. Administrasi pelayanan
2. Pemeriksaan, pengobatan dan konsultasi spesialistik oleh dokter spesialis
dan subspesialis
3. Tindakan medis spesialistik sesuai dengan indikasi medis
4. Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai
5. Pelayanan alat kesehatan implan
6. Pelayanan penunjang diagnostik lanjutan sesuai dengan indikasi medis
7. Rehabilitasi medis
8. Pelayanan darah
9. Pelayanan kedokteran forensik
10.Pelayanan pemulasaran jenazah
11.Pelayanan ambulan rujukan
12.Pelayanan persalinan dengan penyulit
13.Pelayanan rawat intensif (ICU, HCU)
14.Pelayanan penyakit katastrofik
47. JENIS PENYAKIT MANFAAT
• Penyakit Gagal Ginjal
Pelayanan Akomodasi, Diagnostik,
Laboratorium maupun Tindakan
yang dibutuhkan baik untuk
penanganan penyakit katastrofik
sebagai penyakit utama maupun
kondisi penyulit yang menyertai
• Penyakit Jantung (Tindakan
bedah / non bedah )
• Kanker
• Penyakit Kelainan Darah
(Thalasemia, Hemofilia)
• Penggunaan Alat Kesehatan
Canggih
• MRI
• MS CT
• Radioisotop
• Radioterapi
Penyakit Katastrofik
Penyakit berbiaya mahal
Dapat dirujuk hingga ke Pusat Rujukan Nasional Cth RSJPDHK, RS
Dharmais, RSCM, RS Mata Aini
48. Pasien
Puskesmas/
Dokter/Klinik
RS
Pasien
pulang
Perlu pemeriksaan/
tindakan spesialis
Rujukan
Gawat Darurat
Pelayanan
0bat
Perlu
rawat Inap
RITL
RJTL
Pasien
pulang
ya
tidaktidak
ya
PasienPasien
Rujuk Balik
Bawalah selalu Kartu Peserta dan Rujukan jika
datang dalam kondisi tidak gawat darurat !
*KP: Kartu
Peserta
• Pindah FKTP setelah min 3 bulan terdaftar di FKTP awal
• Rujukan berlaku 1 bulan untuk kondisi yang sama
49. Pelayanan Tingkat I
Puskesmas, dr & drg praktik perorangan,
Klinik pratama, Bidan*
Pelayanan Tingkat II
RS Tipe D, RS Tipe C, B non pendidikan, Klinik Utama
Pelayanan Tingkat III
RS Tipe B pendidikan di Propinsi dan RS Tipe A
Kapitasi + Non Kapitasi
INA CBG’S + Top Up
+ FFS Obat & Alkes
INA CBG’S + Top Up
+ FFS Obat + Alkes
Sistem Rujukan Berjenjang
*Permenkes No 59/2014
50. Permenkes no 71/2013
Pelayanan Kesehatan pada JKN pasal 15
2) Pelayanan kesehatan tingkat kedua hanya dapat diberikan
atas rujukan dari Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama.
3) Pelayanan kesehatan tingkat ketiga hanya dapat diberikan
atas rujukan dari pelayanan kesehatan tingkat kedua atau
tingkat pertama.
4) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat
(3) dikecualikan pada keadaan gawat darurat, bencana,
kekhususan permasalahan kesehatan pasien, pertimbangan
geografis, dan pertimbangan ketersediaan fasilitas.
5) Tata cara rujukan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
51. SISTEM RUJUKAN PELAYANAN KESEHATAN
• Diatur oleh Peraturan Menkes Nomor 01 Tahun 2012
Tentang Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan
• DI DIY dijabarkan dalam peraturan Gubernur DIY Nomor 59
Tahun 2012 Tentang Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan
• Rujukan harus indikasi medis, tidak atas permintaan pasien.
• Konsil Kedokteran Indonesia tahun 2012 ttg Kompetensi
Dokter Indonesia mengatur bhw 155 Diagnosa tidak boleh
dirujuk oleh Faskes Primer ( Puskesmas, Dokter Praktek
Perorangan , Klinik Pratama )
• Tidak dalam rangka membatasi pelayanan tetapi agar
masing2 Fasilitas Kesehatan ( Primer, Sekunder, Tersier)
melayani maksimal.
PT. Askes (Persero)
58. Jumlah FKTL
Capaian DIY sd 1 Januari 2015
No Jenis Faskes RS Kelas
A
RS Kelas
B
RS Kelas
C
RS Kelas
D
Total
1 Kab Bantul 2 2 7 11
2 Kab Gunungkidul 1 2 3
3 Kab Kulonprogo 1 3 4
4 Kab Sleman 2 1 1 18 22
5 Kota Yogyakarta 5 6 4 15
TOTAL 2 9 10 33 57
Dari 74 RS : 57 RS sdh Kerjasama, 8 mengajukan dan 9 belum mengajukan
59. RS Mitra BPJS
No Nama Fasilitas
Kesehatan
Alamat Telepon Kelas RS Kepemilikan
1 RSUD KOTA YOGYAKARTA Jl. Wirosaban No. 1
Yogyakarta
0274-371195 B PEMERINTAH
2 RS TK.III 04.06.03 dr.Soetarto
(DKT)
Jl. Juwadi No.19
Kotabaru Yogyakarta
0274-566596 D TNI
3 RS ISLAM HIDAYATULLAH Jl. Veteran No. 184
Yogyakarta
0274-389194 D SWASTA
4 RS BETHESDA Jl. Jenderal Sudirman
No.70 Yogyakarta
0274-586688 B SWASTA
5 RS PKU MUHAMMADIYAH YK Jl. KH. Ahmad Dahlan
Yogyakarta
0274-512653 B SWASTA
6 RS PANTI RAPIH Jl. Cik Di Tiro No. 30
Yogyakarta
0274-563333 B SWASTA
7 RS Bethesda Yk
Lempuyangwangi
Jl. Hayam Wuruk 6 0274-588002 D SWASTA
8 RS Happy Land Jl. Ipda Tut Harsono
No. 53, Timoho,
Yogyakarta
0274-550061 D SWASTA
9 RS Ludira Husada Tama Jl. Wiratama 4 0274-620333 D SWASTA
Kota Yogyakarta
60. RS Mitra BPJS
Kota Yogyakarta
No
Nama Fasilitas
Kesehatan
Alamat Telepon Kelas RS Kepemilikan
10 RS MATA DR. YAP
Jl. Teuku Cik Ditiro No. 5
Yogyakarta
0274-562054 B KHUSUS
11 RSKB Soedirman
Jl. Sidobali UH III/ 402 Muja
muju Yk
0274-589090 C KHUSUS
12 RSK Anak 45 Jl. Patang puluhan 45 0274-376962 D KHUSUS
13
RSKIA PKU Muhammadiyah
Kotagede
Jl. Kemasan 43 0274-371201 C KHUSUS
14 RSKIA Permata Bunda Jl. Ngeksi Gondo No.56 0274-376092 C KHUSUS
15
Balai Paru Yk ( BP4 )/RSK
Paru Respira
Jl. DI Pandjaitan No. 49
Yogyakarta
0274-3768941 C KHUSUS
61. RS Mitra BPJS
Kab. Sleman
No
Nama Fasilitas
Kesehatan
Alamat Telepon
Kelas
RS
Kepemilikan
1 RSUP DR. SARDJITO Jl. Kesehatan No. 1 Sekip Yogyakarta 0274-587333 A PEMERINTAH
2 RSUD SLEMAN Jl. Bhayangkara No.48 Sleman 0274-868437 B PEMERINTAH
3 RSUD PRAMBANAN
Jl. Prambanan-Piyungan KM.7
Delegan Sleman
0274-4398570 D PEMERINTAH
4 RS BHAYANGKARA Jl. Solo KM 14 Kalasan Sleman 0274-498278 D POLRI
5 RS PANTI NUGROHO Jl.Kaliurang, Pakem, Sleman 0274-897231 D SWASTA
6 RS PANTI RINI Jl. Solo KM 13,2 Kalasan Sleman 0274-496022 D SWASTA
7
RS ISLAM YOGYAKARTA
PDHI
Jl. Solo KM.12,5 Kalasan Sleman 0274-498000 D SWASTA
8 RS CONDONG CATUR
Jl. Manggis No.6 Gempol Condong
Catur Sleman
0274-887494 D SWASTA
62. RS Mitra BPJS
Kab. Sleman
N
o
Nama Fasilitas
Kesehatan
Alamat Telepon
Kelas
RS
Kepemilika
n
9 RS Puri Husada JL. PALAGAN TENTARA PELAJAR NO 67
KM 11 REJODANI NGAGLIK
0274-
867270
D SWASTA
10 RS Queen Latifa JL RING ROAD BARAT MLANGI
NOGOTIRTO GAMPING
0274-
626309
D SWASTA
11 RS Mitra Paramedika Jl. Raya Ngempalk, Kemasan,
Ngemplak Sleman
0274-
4461098
D SWASTA
12 RS At Turots Al Islamy Klaci I Margoluwih Seyegan Sleman 0274-
6496677
D SWASTA
13 RS Gramedika 10 Jl. Kaliurang Km. 12,5 - Jalan Raya Besi
Jangkang, Ngaglik, Sleman
0274-
7475402
D SWASTA
14 RS Dharma Jl. Jogja - Wonosari KM.8,5 Gandu
Berbah Sleman
0274-
4353501
D SWASTA
15 RSU Panti Baktiningsih Klepu, Sendangmulyo, Minggir,
Sleman
0274-
6497209
D SWASTA
16 RS JIWA GRHASIA DIY Jl.Kaliurang kM. 17 Yogyakarta 0274-
895142
A KHUSUS
17 RSIA Sakina Idaman Jl. Nyi Condrolukito No.60
Blunyahgede Sleman
0274-
582039
C KHUSUS
18 Klinik Hemodialisis
Golden PMI
Ringroad Barat No.3 Kaliabu
Banyuraden Gamping Sleman
0274-
6499650
D KLINIK UTAMA
19 PKU Muh Gamping C Swasta
20 RSA Akademik B Pemerintah
63. RS Mitra BPJS
Kab. Bantul
No
Nama Fasilitas
Kesehatan
Alamat Telepon
Kelas
RS
Kepemilikan
1
RSUD PANEMBAHAN SENOPATI
BANTUL
Jl.Wahidin Sudiro Husodo Bantul 0274-367386 B PEMERINTAH
2 RSPAU dr. Suhardi Hardjolukito Jl. Raya Janti Blok O Yogyakarta 0274-444702 B TNI
3
RS PKU MUHAMMADIYAH
BANTUL
Jl. Jenderal Sudirman No.124
Bantul
0274-367437 C SWASTA
4 RS Nur Hidayah Jl. Imogiri Timur KM.11 Bantul
0274-
7472941
D SWASTA
5 RS Patmasuri Krapyak Yogyakarta 0274-372021 D SWASTA
6 RS Rachma Husada Jl. Parangtritis KM.17 Bantul
0274-
6460091
D SWASTA
7 RSU Rajawali Citra Bantul
JL.PLERET KM 2,5
BANJARDADAP POTORONO
BANGUNTAPAN BANTUL
0274-
7482003
D SWASTA
8 RS Santa Elisabeth
Ganjuran, Sumbermulyo,
Bambanglipuro, Bantul
0274-367502 D SWASTA
9 RS KBIA Permata Husada
Jl. Raya Pleret Kotagede KM.5
Kauman Pleret Bantul
0274-441212 D KHUSUS
10 Klinik HD Nitipuran Nitipuran, Kasihan K Klinik Swasta
11 RSKB Ring road Selatan Ring road Selatan D Swasta
64. RS Mitra BPJS
Kab. Kulon Progo
No
Nama Fasilitas
Kesehatan
Alamat Telepon
Kelas
RS
Kepemilikan
1 RSUD WATES
Jl.Tentara Pelajar KM. 1
No.5 Kulon Progo
0274-773169 B PEMERINTAH
2 RSKB Kharisma Paramedika Jl Khudori no 34, Wates 0274-774633 D
KHUSUS
3
RSKB, BP & RB Rizki Amalia
Medika
JL BROSOT - WATES KM
5 JOGAHAN BUMIREJO
LENDAH KULON PROGO
0274-945422 D KHUSUS
4 RS Rizki Amalia Temon
Jl. Wates Purworejo,
TEMON
D Swasta
65. RS Mitra BPJS
Kab. Gunung Kidul
No
Nama Fasilitas
Kesehatan
Alamat Telepon
Kelas
RS
Kepemilikan
1 RSUD WONOSARI Jl.Taman Bhakti No.6 Wonosari 0274-391007 C PEMERINTAH
2 RS Nur Rohmah
Jl. Wonosari - Yogya, Gading
Gunung Kidul
0274-394574 D SWASTA
3 RS Panti Rahayu Kelor, Karangmojo D SWASTA
66. BPJS KESEHATAN CENTER
Di Setiap RS yang bekerjasama
Ruang lingkup tugas dan wewenang petugas BPJS center
• Memberikan informasi tentang hal-hal yang berkaitan dengan
BPJS Kesehatan (kepesertaan, manfaat, pelayanan, dll)
• Menangani dan menyelesaikan keluhan Peserta BPJS dan
Rumah Sakit sesuai dengan batas kewenangannya.
• Melakukan pelayanan administrasi (pelayanan non medis)
• Melakukan pengendalian biaya pelayanan kesehatan secara
prospektif, konkuren dan retrospektif
• Melakukan koordinasi dengan pihak RS tentang pemberian
pelayanan kesehatan kepada peserta BPJS Kesehatan
70. Alur Pelayanan Protese Gigi
Peserta
datang ke
Faskes/
Dokter Gigi
faskes primer
Sesuai indikasi
medis bila
diperlukan
prothesa gigi
maka drg
meresepkan
prothesa gigi
Legalisasi
resep oleh
BPJS
Kesehatan
Pembuatan
Prothesa
Klaim
Prothesa Gigi
ke BPJS
Kesehatan
71. Jenis Pelayanan Tarif (Rp) Ketentuan
Prothesa Gigi Maksimal Rp
1.000.000,-
1. Diberikan paling cepat 2
tahun sekali atas indikasi
medis untuk gigi yang sama.
2. Full Prothesa gigi maksimal
Rp. 1.000.000,-
3. Masing-masing rahang
maksimal Rp 500.000,-
4. Rincian per rahang adalah :
• 1-8 gigi Rp 250.000,-
• 9-16 gigi Rp 500.000,-
Rincian Biaya Penggantian
1. Kuitansi bermaterai cukup
2. Form Pengajuan Klaim (FPK) → Luaran aplikasi
3. Rekapan pelayanan gigi dilampiri : Resep gigi, Identitas pasien
72. a. pelayanan kesehatan yang dilakukan tanpa melalui prosedur sebagaimana
diatur dalam peraturan yang berlaku;
b. pelayanan kesehatan yang dilakukan di Fasilitas Kesehatan yang tidak
bekerjasama dengan BPJS Kesehatan, kecuali dalam keadaan darurat;
c. pelayanan kesehatan yang telah dijamin oleh program jaminan kecelakaan
kerja terhadap penyakit atau cedera akibat kecelakaan kerja atau
hubungan kerja;
d. Pelayanan Kesehatan yang dijamin oleh program kecelakaan lalu lintas
yang besifat wajib sampai nilai yang ditanggung oleh program jaminan
kecelakaan lalu lintas.
e. pelayanan kesehatan yang dilakukan di luar negeri;
f. pelayanan kesehatan untuk tujuan estetik;
g. pelayanan untuk mengatasi infertilitas;
h. Pelayanan meratakan gigi (ortodonsi);
i. gangguan kesehatan/penyakit akibat ketergantungan obat dan/atau
alkohol;
j. gangguan kesehatan akibat sengaja menyakiti diri sendiri, atau akibat
melakukan hobi yang membahayakan diri sendiri;
www.bpjs-kesehatan.go.id
Kondisi Yang Tidak Dijamin
73. k. pengobatan komplementer, alternatif dan tradisional, termasuk akupuntur,
shin she, chiropractic, yang belum dinyatakan efektif berdasarkan penilaian
teknologi kesehatan (health technology assessment);
l. pengobatan dan tindakan medis yang dikategorikan sebagai percobaan
(eksperimen);
m. alat kontrasepsi, kosmetik, makanan bayi, dan susu;
n. perbekalan kesehatan rumah tangga;
o. pelayanan kesehatan akibat bencana pada masa tanggap darurat,
kejadian luar biasa/wabah;
p. biaya pelayanan kesehatan pada kejadian tak diharapkan yang dapat
dicegah (preventable adverse events); dan
q. biaya pelayanan lainnya yang tidak ada hubungan dengan Manfaat
Jaminan Kesehatan yang diberikan.
www.bpjs-kesehatan.go.id
Kondisi Yang Tidak Dijamin
74. 1. PT Asuransi Sinar Mas
2. PT Asuransi Mitra Maparya
3. PT Asuransi Tugu Mandiri
4. PT Asuransi AXA Mandiri Financial
Service
5. PT Asuransi AXA Financial Indonesia
6. PT Lippo General Insurance
7. PT Inhealth.
8. PT Avrist Assurance
9. PT Arthagraha General Insurance
10.PT Asuransi Astra Buana
11.PT Asuransi Umum Mega
12.PT Asuransi Jiwa Central Asia Raya
13.PT Asuransi Takaful Keluarga
14.PT Asuransi Bina Dana Arta
15.PT Asuransi Jiwasraya
16. PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG
17. PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia
18. PT Tugu Pratama Indonesia
19. PT Asuransi Multi Artha Guna
20. PT Asuransi Central Asia
21. PT AIA Financial
22. PT Asuransi Jiwa Recapital
23. PT Asuransi Allianz Life Indonesia
24. PT Astra Aviva Life
25. PT Bosowa Asuransi
26. PT Asuransi Jiwa Bringin Jiwa Sejahtera
27. PT Equity Life Indonesia
28. PT Great Eastern Life Indonesia
29. PT MNC Life Assurance
30. PT Asuransi Jiwa Adisarana Wanaartha
Kerjasama Pertanggungan
Kerjasama pembiayaan untuk pelayanan rawat jalan, peserta yang naik kelas rawatan,
peserta yang mendapat pelayanan emergensi di non faskes BPJSK
75. www.bpjs-kesehatan.go.id
Ket *) sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku
**) sesuai daftar RS yang ditetapkan oleh BPJS Kesehatan
BPJS
Asuransi Kes.
Tambahan
Faskes BPJS Standar + -
-
Kecuali Gawat Darurat*)
Faskes BPJS Standar + -
-
Kecuali Gawat Darurat*)
Standar + -
Poli Eksekutif - +
-
Kecuali Gawat Darurat*)
Standar + -
+
selisih
+
selisih
+
selisih
+
+
4 RITL
Faskes BPJS
Naik Kelas +
Non Faskes BPJS
Standar**) +
Naik Kelas
2 RITP
Non Faskes BPJS Standar +
3 RJTL
Faskes BPJS
Non Faskes BPJS Standar/Naik Kelas
No
Jenis
Pelayanan
Jenis Faskes Kelas Perawatan
Penanggung Biaya
1 RJTP
Non Faskes BPJS Standar +
Skema Kerjasama Pertanggungan
76. a. Mengikuti sistem rujukan berjenjang
b. Menggunakan kartu BPJS Kesehatan dan Kartu Asuransi
Tambahan
b. Rawat Inap Tingkat Lanjutan
Kelas perawatan di atas hak kelas BPJS Kesehatan.
BPJS Kesehatan menjamin biaya sesuai tarif yang berlaku pada program
JKN, selisihnya menjadi tanggungjawab Asuransi Tambahan sesuai
dengan polis yang diperjanjikan pada Pemegang polis
COB di Faskes BPJSK
Pelayanan yang tidak sesuai dengan ketentuan JKN, tidak dijamin oleh BPJSK,
seluruh biaya menjadi tanggungjawab Penjamin lain
77. a. Pelayanan rawat inap di RS
1) Kelas perawatan sesuai hak kelas BPJS Kesehatan.
2) Kelas perawatan di atas hak kelas BPJS Kesehatan.
Kelas perawatan di bawah hak kelas sebagai peserta BPJS Kesehatan tidak
dapat dijamin BPJS Kesehatan
b. Hanya pada RS tertentu
c. Mengikuti Ketentuan Sistim Rujukan Berjenjang, dimulai dari
FKTP BPJS Kesehatan
d. Biaya pelayanan dibayar terlebih dahulu oleh Asuransi Tambahan atau Peserta
(dan Peserta reimbursement ke Asuransi Tambahan), selanjutnya Asuransi
Tambahan menagihkan ke BPJS Kesehatan
e. Tidak ada klaim perorangan ke BPJS Kesehatan (reimbursement)
BPJS Kesehatan mengganti biaya dengan tarif maksimal sebesar Rumah Sakit tipe C
berdasarkan regionalisasi tarif INA CBG’s tempat fasilitas kesehatan berada.
Untuk Rumah Sakit tipe D dan fasilitas kesehatan belum memiliki SK penetapan kelas
Rumah Sakit oleh Kementerian Kesehatan maka menggunakan tarif Rumah Sakit tipe
D.
COB di Faskes Non BPJSK
by-danie@ptaskes.com, Dept. Administrasi Kepesertaan – Grup Kepesertaan
by-danie@ptaskes.com, Dept. Administrasi Kepesertaan – Grup Kepesertaan
Sesuai dengan rekomendasi Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia dan Komite Formularium Nasional, penyakit sirosis tidak dapat dilakukan rujuk balik ke Faskes Tingkat Pertama karena:
Sirosis hepatis merupakan penyakit yang tidak curable.
Tidak ada obat untuk sirosis hepatis
Setiap gejala yang timbul mengarah kegawatdaruratan (misal: esophageal bleeding) yang harus ditangani di Faskes Rujukan Tingkat Lanjutan
Tindakan-tindakan medik untuk menangani gejala umumnya hanya dapat dilakukan di Faskes Rujukan Tingkat Lanjutan.
by-danie@ptaskes.com, Dept. Administrasi Kepesertaan – Grup Kepesertaan