Dokumen tersebut membahas tentang arti kebijaksanaan. Kebijaksanaan adalah penilaian terhadap pemikiran, ucapan, dan perbuatan seseorang berdasarkan etika dan hati dengan tidak memaksakan kehendak. Orang bijaksana mampu menyelesaikan masalah dengan baik dengan mempertimbangkan solusi yang menguntungkan dan kerugian minimal. Kebijaksanaan tidak hanya didapat dari pengetahuan dan pengalaman, tetapi juga
Makalah hubungan filsafat dengan ilmu fitri diana astuti
Bijaksana
1. Bijaksana adalah sebuah penilaian terhadap suatu pemikiran, ucapan dan perbuatan seseorang yang
didasarkan pada ruang lingkup sekitarnya dengan tidak memaksakan kehendak pada apa dan
siapapun berdasarkan etika dan hati.
Bijaksana merupakan suatu teknik, cara, metode yang sudah matang melalui proses pemikiran
dan pemahaman hati tentang sesuatu terwujud dengan sarana yang tepat.
Seseorang yang bijaksana itu menyuarakan kebenaran dengan cara yang bijak
(mempertimbangkan etika, dampak kedepannya juga mempertimbangkan ke efektifan dan efisien
dari suatu tindakan).
Bijakasana berarti dapat menyelesaikan suatu masalah dengan baik dengan solusi yang
menguntungkan dan dengan mendapat kerugian yang sekecil mungkin.
“Orang bijaksana belum tentu benar, tetapi orang benar pasti bijaksana.”
Secara teori para filsuf sebenarnya bisa disebut sebagai manusia bijaksana, sebab perkataan
filsafat itu sebenarnya diserap dari bahasa Yunani “Philosophia” = philo (menyenangi) sophia
(kebijaksanaan). Menghafalkan maupun membaca kata-kata bijak saja kita tidak akan bisa dinilai
sebagai orang bijaksana. Jadi dalam arti kata lain untuk menjadi orang filsuf ; Anda bisa
mempelajarinya, tetapi tidak otomatis menjadi seorang bijak ! Konon untuk bisa menjadi manusia
bijak, selain harus memiliki pengetahuan juga pengalaman hidup, tetapi apakah dengan demikian
anda akan menilai bahwa ayahanda dan ibunda anda sendiri termasuk manusia yang bijak ? kenapa
? Karena mereka telah berjasa sekali dalam memberikan kasih sayang, membesarkan maupun
mendidik kita, hal ini terpancarkan dimana mereka lebih mementingkan kehidupan anak-anaknya
daripada dirinya sendiri. Jadi sebenarnya untuk bisa dinilai sebagai seorang bijak bukanlah
pengetahuan ataupun pengalaman yang penting, tetapi bersedia untuk lebih mementingkan
kepentingan orang lain daripada dirinya sendiri.