SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
MAKALAH 
HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN ILMU 
DISUSUN OLEH : 
FITRI DIANA ASTUTI 
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN 
AMANAH MAKASSAR 
2013 
1
KATA PENGANTAR 
Segala Puji dan Syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas berkat 
dan limpahan rahmatnyalah maka saya boleh menyelesaikan sebuah karya tulis dengan 
tepat waktu. 
Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul 
“HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN ILMU” 
Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman 
bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang tepat atau 
menyinggu perasaan pembaca. 
Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan 
semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat. 
2 
Raha, Desember 2013 
"Penulis"
DAFTAR ISI 
KATA PENGANTAR.............................................................................................. i 
DAFTAR ISI........................................................................................................... ii 
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1 
1.1 Latar Belakang Masalah............................................................................ 1 
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................... 1 
1.3 Tujuan dan Manfaat................................................................................... 2 
BAB II KAJIAN TEORI ......................................................................................... 6 
2.1 Definisi-Definisi.......................................................................................... 7 
2.2 Pendapat Para Tokoh................................................................................... 7 
3 
BAB III PEMBAHASAN 
3.1 Pengertian Filsafat dan Ilmu.................................................................................... 11 
3.2 Hubungan dan Perbedaan Filsafat dengan Ilmu..................................................... 13 
3.3 Perbedaan Filsafat dengan Ilmu................................................................................ 15 
3.4 Pengaruh Filsafat Terhadap Perkembangan Ilmu................................................... 17 
BAB III PENUTUP................................................................................................. 19 
A. Kesimpulan................................................................................................. 19 
B. Saran.......................................................................................................... 19 
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 20
BAB I 
PENDAHULUAN 
4 
1.1 Latar Belakang Masalah 
Dalam makalah ini kami akan membahas tentang Hubungan Filsafat Dengan 
Ilmu. Kami mengangkat tema tersebut karena kami menyadari bahwa masih 
banyak dari kita yang tidak menyadari secara sepenuhnya jika dalam dunia 
pendidikan pun kita sebenarnya telah berfilsafat. Berfilsafat itu tidak hanya 
dilakukan oleh ilmuan-ilmuan terdahulu ataupun oleh orang-orang yang ingin 
menguasai agama hingga ke akar-akarnya. Bahkan oleh anak-anak yang belum 
waktunya mengenyam pendidikan pun sesungguhnya telah berfilsafat dengan 
bagaimana mereka mempertanyakan sesuatu dan menelaah untuk dapat 
memahaminya. Karena itulah kami mengangkat tema ini sebagai pembahasan 
dalam makalah kami. Untuk memecahkan beberapa masalah tersebut, kami 
mecoba untuk membahas dan memaparkan tentang Pengertian dan Hubungan di 
antara Filsafat dan Ilmu. 
1.2 Rumusan Masalah 
 Bagaimana Pengertian Filsafat dan Ilmu Secara Menyeluruh? 
 Apakah Terdapat Hubungan dan Perbedaan Antara Filsafat dan Ilmu? 
 Bagaimana Filsafat Dapat Mempengaruhi Perkembangan Ilmu? 
1.3 Tujuan 
Kami menyusun makalah yang bertemakan Hubungan Filsafat dengan Ilmu 
ini adalah agar kami dapat lebih mengetahui bagaimana sebenarnya pengertian 
dari keduanya secara menyeluruh, juga agar kami dapat mengetahui bagaimana 
hubungan dan perbedaan di antara keduanya, dan bagaimana filsafat tersebut 
dapat mempengaruhi perkembangan ilmu, serta agar kami dapat membagi ilmu 
pengetahuan yang telah kami dapatkan kepada rekan-rekan mahasiswa 
seangkatan setelah melakukan tahap perangkuman dari beberapa buku dan situs 
internet sebagai acuan kami. Kami berharap dengan makalah ini, rekan-rekan
mahasiswa dapat mengerti dan memahami Pengertian serta Hubungan Filsafat 
Dengan Ilmu. 
5 
1.4 Manfaat 
Hasil dari penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat 
kepada semua pihak, khususnya kepada Mahasiswa/Mahasiswi untuk menambah 
pengetahuan dan wawasan mereka tentang Hubungan Filsafat dengan Ilmu. 
Manfaat lain dari penulisan makalah ini adalah dengan adanya penulisan makalah 
ini diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan di dalam pembelajaran Mata Kuliah 
Filsafat Ilmu.
Bab II 
KAJIAN TEORI 
6 
2.3 Definisi-Definisi 
A. Definisi Filsafat Secara Umum 
Filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang 
merupakan konsep dasar mcngenai kehidupan yang dicita-citakan. Filsafat juga 
diartikan sebagai suatu sikap seseorang yang sadar dan dewasa dalam 
memikirkan segala sesuatu secara mendalam dan ingin melihat dari segi yang 
luas dan menyeluruh dengan segala hubungan. 
Adapula yang mengatakan filsafat adalah studi tentang seluruh fenomena 
kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis dan dijabarkan dalam konsep 
mendasar. Filsafat tidak didalami dengan melakukan eksperimen-eksperimen dan 
percobaan-percobaan, tetapi dengan mengutarakan masalah secara persis, 
mencari solusi untuk itu, memberikan argumentasi dan alasan yang tepat untuk 
solusi tertentu. 
B. Definisi Ilmu Secara Umum 
Ilmu adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan 
meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam 
manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu 
memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian 
ilmu- ilmu diperoleh dari keterbatasannya. 
Definisi ilmu bergantung pada cara kerja indra masing-masing individu 
dalam menyerap pengetahuan dan juga cara berpikir setiap individu dalam 
memproses pengetahuan yang diperolehnya. Selain itu, definisi ilmu bisa 
berlandaskan aktifitas yang dilakukan ilmu itu sendiri.
7 
2.4 Pendapat Para Tokoh 
1. Pengertian Filsafat Menurut Para Tokoh 
a. Pudjo Sumedi AS., Drs.,M.Ed. dan Mustakim, S.Pd.,MM, 
Istilah dari filsafat berasal bahasa Yunani : ”philosophia”. Seiring 
perkembangan jaman akhirnya dikenal juga dalam berbagai bahasa, seperti : 
”philosophic” dalam kebudayaan bangsa Jerman, Belanda, dan Perancis; 
“philosophy” dalam bahasa Inggris; “philosophia” dalam bahasa Latin; dan 
“falsafah” dalam bahasa Arab. 
b. Plato ( 428 -348 SM ) 
Filsafat adalah pengetahuan yang berminat mencapai pengetahuan kebenaran 
yang asli. Filsafat tidak lain dari pengetahuan tentang segala yang ada. 
c. Aristoteles (384 – 322 SM) 
Filsafat adalah ilmu ( pengetahuan ) yang meliputi kebenaran yang terkandung 
di dalamnya ilmu- ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan 
estetika. Dan kewajiban filsafat adalah menyelidiki sebab dan asas segala 
benda. Dengan demikian filsafat bersifat ilmu umum sekali. Tugas 
penyelidikan tentang sebab telah dibagi sekarang oleh filsafat dengan ilmu. 
d. Rene Descartes 
Pelopor filsafat modern dan pelopor pembaruan dalam abad ke-17 yang 
terkenal dengan ucapannya: “Cogito ergo Sum” (karena berpikir, maka saya 
ada) sebagai landasan filsafatnya. Berfilsafat berarti berpangkal kepada suatu 
kebenaran yang fundamental atau pengalaman yang asasi. 
e. Al Farabi 
Filsafat adalah ilmu ( pengetahuan ) tentang alam maujud bagaimana hakikat 
yang sebenarnya. 
f. Cicero (106 – 43 SM ) 
Filsafat adalah sebagai “ibu dari semua seni “( the mother of all the arts“ ia 
juga mendefinisikan filsafat sebagai ars vitae (seni kehidupan ) 
g. Johann Gotlich Fickte (1762-1814 ) 
Filsafat sebagai Wissenschaftslehre (ilmu dari ilmu-ilmu , yakni ilmu umum, 
yang jadi dasar segala ilmu. Ilmu membicarakan sesuatu bidang atau jenis 
kenyataan. Filsafat memperkatakan seluruh bidang dan seluruh jenis ilmu 
mencari kebenaran dari seluruh kenyataan.
8 
h. Paul Nartorp (1854 – 1924) 
Filsafat sebagai Grunwissenschat (ilmu dasar hendak menentukan kesatuan 
pengetahuan manusia dengan menunjukan dasar akhir yang sama, yang 
memikul sekaliannya . 
i. Imanuel Kant ( 1724 – 1804 ) 
Filsafat adalah ilmu pengetahuan yange menjadi pokok dan pangkal dari 
segala pengetahuan yang didalamnya tercakup empat persoalan. 
 Apakah yang dapat kita kerjakan? (jawabannya metafisika) 
 Apakah yang seharusnya kita kerjakan? (jawabannya Etika) 
 Sampai dimanakah harapan kita? (jawabannya Agama) 
 Apakah yang dinamakan manusia? (jawabannya Antropologi) 
j. Notonegoro 
Filsafat menelaah hal-hal yang dijadikan objeknya dari sudut intinya yang 
mutlak, yang tetap tidak berubah , yang disebut hakekat. 
k. Prof. Dr. N. Driyarkara S. J. 
Filsafat adalah pikiran manusia yang radikal, dengan mengenyampingkan 
pendapat-pendapat dan pendirian-pendirian yang diterima saja dengan 
mencoba memperlihatkan pandangan yang merupakan akar dari lain-lain 
pandangan dan sikap praktis. Pandangan diarahkan kepada sebab-sebab yang 
terakhir atau sebab pertama (filsafat causes), dan tidak diarahkan kepada sebab 
yang terdekat (secundary causes), sepanjang kemungkinan yang ada pada budi 
nurani manusia sesuai kemampuannya. 
l. Harold H. Titus (1979 ) 
Filsafat adalah sekumpulan sikap dan kepecayaan terhadap kehidupan dan 
alam yang biasanya diterima secara tidak kritis. Filsafat adalah suatu proses 
kritik atau pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap yang dijunjung tinggi. 
m. Prof. Mr.Mumahamd Yamin 
Filsafat ialah pemusatan pikiran , sehingga manusia menemui kepribadiannya 
seraya didalam kepribadiannya itu dialamiya kesungguhan. 
n. Prof.Dr.Ismaun, M.Pd. 
Filsafat ialah usaha pemikiran dan renungan manusia dengan akal dan 
qalbunya secara sungguh-sungguh , yakni secara kritis sistematis, 
fundamentalis, universal, integral dan radikal untuk mencapai dan menemukan 
kebenaran yang hakiki (pengetahuan, dan kearifan atau kebenaran yang sejati.
9 
o. Bertrand Russel 
Filsafat adalah sesuatu yang berada di tengah-tengah antara teologi dan sains. 
Sebagaimana teologi , filsafat berisikan pemikiran-pemikiran mengenai 
masalah-masalah yang pengetahuan definitif tentangnya, sampai sebegitu jauh, 
tidak bisa dipastikan;namun, seperti sains, filsafat lebih menarik perhatian akal 
manusia daripada otoritas tradisi maupun otoritas wahyu. 
2. Pengertian Ilmu Menurut Para Tokoh 
a. Prof. DR. Mohammad Hatta 
Tiap-tiap ilmu adalah pengetahuan yang teratur tentang pekerjaan hukum 
kausal dalam suatu golongan masalah yang sama tabiatnya, maupun menurut 
kedudukannya tampak dari luar, maupun menurut bangunannya dari dalam. 
b. Prof. DR. A. Baiquni (Guru Besar Universitas Gadjah Mada) 
Science merupakan general consensus dari masyarakat yang terdiri dari para 
scientist. 
c. Prof. DR. M. J. Langerveld (Guru Besar pada Rijk Universiteit di Utrecht- 
Belanda) 
Pengetahuan ialah kesatuan objek yang mengetahui dan objek yang diketahui. 
Suatu kesatuan dalam mana objek itu dipandang oleh subjek sebagai 
diketahuinya. 
d. Ralph Ross dan Ernest Van Den Haag 
Ilmu adalah yang empiris, rasional, umum dan sistematik, dan ke-empatnya 
serentak. 
e. Karl Pearson 
Ilmu adalah lukisan atau keterangan yang komprehensif dan konsisten tentang 
fakta pengalaman dengan istilah yang sederhana. 
f. Ashley Montagu 
Ilmu adalah pengetahuan yang disusun dalam satu sistem yang berasal dari 
pengamatan, studi dan percobaan untuk menentukan hakikat prinsip tentang 
hal yang sedang dikaji. 
g. Harsojo 
Ilmu merupakan akumulasi pengetahuan yang disistemasikan dan suatu 
pendekatan atau metode pendekatan terhadap seluruh dunia empiris yaitu 
dunia yang terikat oleh faktor ruang dan waktu, dunia yang pada prinsipnya
dapat diamati oleh panca indera manusia. Lebih lanjut ilmu didefinisikan 
sebagai suatu cara menganalisis yang mengijinkan kepada ahli-ahlinya untuk 
menyatakan suatu proposisi dalam bentuk : “ jika …. maka“. 
10 
h. Afanasyef 
Ilmu adalah segala yang diketahui manusia tentang alam, masyarakat dan 
pikiran. Ia mencerminkan alam dan konsep-konsep, katagori dan hukum-hukum, 
yang ketetapannya dan kebenarannya diuji dengan pengalaman 
praktis. 
i. Communality, The Liang Gie 1991 
Ilmu adalah sekumpulan proposisi sistematis yang terkandung dalam 
pernyataan-pernyataan yang benar dengan ciri pokok yang bersifat general, 
rational, objektif, mampu diuji kebenarannya (verifikasi objektif), dan mampu 
menjadi milik umum. 
j. J. Haberer 1972 
Ilmu adalah suatu hasil aktivitas manusia yang merupakan kumpulan teori, 
metode dan praktek dan menjadi pranata dalam masyarakat. 
k. J.D. Bernal 1977 
Ilmu adalah suatu pranata atau metode yang membentuk keyakinan mengenai 
alam semesta dan manusia. 
l. E. Cantote 1977 
Ilmu adalah suatu hasil aktivitas manusia yang mempunyai makna dan 
metode.1977 -1992
BAB III 
PEMBAHASAN 
11 
3.1 Pengertian Filsafat dan Ilmu 
A. Pengertian Filsafat 
Filsafat dapat dijabarkan dari perkataan “philosopia”. Kata “philos” berarti cinta dan 
kata “sopos” berarti kebijaksanaan/pengetahuan yang mendalam. Perkataan ini berasal 
dari bahasa Yunani yang berarti: “Cinta Akan Kebijaksanaan” (Love Of Wisdom). 
Sesuai tradisi, Pythagoras dan Socrates-lah yang mula-mula menyebut diri 
“philosophus”, yaitu sebagai protes terhadap kaum “sophis”, kaum terpelajar pada waktu 
yang menamakan mereka itu hanyalah semu belaka. 
Sebagai protes terhadap kesombongan mereka itu, maka Socrates lebih suka 
menyebut dirinya “Pecinta Kebijaksanaan”, artinya orang yang ingin mengetahui 
pengetahuan yang luhur (sophia) itu. Mengingat keluhuran pengetahuan yang dikejarnya 
itu maka ia tak mau berkata bahwa ia mempunyai, memiliki atau menguasai. 
Oleh karena luas dan dalamnya filsafat itu, maka perang tidak akan dapat menguasai 
dengan sempurna dan orang tidak akan pernah mengatakan selesai belajar. 
Sudut praktis yang sesungguhnya mengenai arti dan nilai hidup itu, arti dan nilai 
manusia itu. Dengan demikian, dapat diberikan definisi filsafat sebagai berikut: 
`Filsafat adalah pengetahuan yang mempelajari sebab-sebab yang pertama atau 
prinsip-prinsip yang tertinggi dari segala sesuatu yang dicapai oleh akal budi 
manusia` 
Dari definisi tersebut, jelas yang menjadi objek materialnya (lapangannya) ialah 
segala sesuatu yang dipermasalahkan filsafat. Sedangkan objek formalnya (sudut 
pandangnya) ialah mencapai sebab-sebab yang terdalam dari segala sesuatu, sampai 
kepada penyebab yang tidak disebabkan , ada yang disebabkan, ada yang mutalk ada, 
yaitu penyebab pertama (causa prima) ialah Allah itu sendiri. 
Mengenai “ada” yang tidak mutlak adalah segala ciptaan Tuhan, sewaktu-waktu bisa 
punah di muka bumi ini apabila sudah ada saatnya sesuai dengan hukum alamatau 
hukum Allah (sunnatullah).
12 
B. Cabang-cabang Filsafat 
1. Epistemologi, yaitu menyoroti dari sudut sebab pertama, gejala pengetahuan 
dan kesadaran manusia. 
2. Kritik ilmu, adalah cabang filsafat yang menyibukkan diri dengan teori 
pembagian ilmu, metode yang digunakan dalam ilmu, tentang dasar kepastian 
dan jenis keterangan yang diberikan yang tidak termasuk bidang ilmu 
pengetahuan melainkan merupakan tugas filsafat. 
3. Ontologi, sering disebut metafisika umum atau filsafat pertama adalah filsafat 
tentang seluruh kenyataan atau segala sesuatu sejauh itu ”ada”. 
4. Teologi Metafisik, membicarakan filsafat ke-Tuhan-an atau Logos (ilmu) 
tentang theos (Tuhan) menurut ajaran dan kepercayaan. 
5. Kosmologi, membicarakan tentang kosmos atau alam semesta hal ihwal dan 
evolusinya. Filsuf yang berperan antara lain Pitagoras, plato dan ptolemeus. 
6. Antropologi, berkaitan dengan filsafat manusia mempelajari manusia sebagai 
manusia, menguraikan apa atau siapa manusia menurut adanya yang terdalam, 
sejauh bisa diketahui mulai dengan akal budinya yang murni. 
7. Etika, atau filsafat moral adalah bidang filsafat yang mempelajari tindakan 
manusia. Etika dibedakan dari semua cabang filsafat lain karena tidak 
mempersoalkan keadaan manusia, melainkan bagaimana manusia seharusnya 
bertindak dalam kaitannya dengan tujuan hidupnya. 
8. Estetika, sering juga disebut filsafat keindahan (seni), adalah cabang filsafat 
yang berbicara tentang pengalaman, bentuknya hakikat keindahan yang bersifat 
jasmani dan rohani. 
9. Sejarah filsafat, sejarah filsafat adalah cabang filsafat yang mengajarkan jawaban 
para pemikir besar, tema yang dianggap paling penting dalam periode tertentu, 
dan aliran besar yang menguasai pemikiran selama satu zaman atau suatu bagian 
dunia tertentu. 
Adanya bidang kajian khusus atau cabang-cabang khusus filsafat yang terdiri dari 
cabang-cabang/bagian-bagian pokok filsafat, misalnya filsafat tentang: 
a. Bahasa 
b. Sejarah 
c. Kebudayaan 
d. Hukum 
e. Ekonomi
f. Administrasi 
g. Politik 
h. Ilmu-ilmu pengetahuan: Ilmu Matematika, Ilmu Alam, Ilmu Teknik 
i. Agama, dll 
Dengan demikian dapatlah kita simpulkan sebagai berikut: 
1. Objek filsafat ialah segala sesuatu yang ada 
2. Sudut pandangaannya ialah sebab-sebab yang terdalam 
3. Sifat filsafat ialah sifat-sifat ilmu pengetahuan 
4. Metode filsafat ialah metode perenungan (contemplation) yang spekulatif 
5. Jalan filsafat dalam usaha mencari dan menemukan jawaban atas segala 
pertanyaan hidup dan kehidupan manusia adalahdengan berdasarkan kekuatan 
pikiran manusia atau budi nurani (ratio) dan tidak berdasarkan kepada wahyu 
Allah atau pertolongan istimewa dari agama/Tuhan. 
13 
C. Pengertian Ilmu 
Ilmu berasal dari bahasa Arab ‘alima/ya’lamu yang berarti tahu/mengetahui. 
Pengertian ilmu yang terdapat dalam kamus Bahasa Indonesia adalah pengetahuan 
tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu, yang dapat 
digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu (Admojo, 1998). Mulyadhi 
Kartanegara mengatakan ilmu adalah any organized knowledge. Ilmu dan sains 
menurutnya tidak berbeda, terutama sebelum abad ke-19, tetapi setelah itu sains lebih 
terbatas pada bidang-bidang fisik atau inderawi, sedangkan ilmu melampauinya pada 
bidang-bidang non fisik, seperti metafisika. 
Dalam Ensiklopedia Indonesia, kita temukan pengertian sebagai berikut: 
“Ilmu adalah suatu sistem dari berbagai pengetahuan yang masing-masing sesuatu 
lapangan pengalaman tertentu, yang disusun sedemikian rupa menurut asas-asas 
tertentu, hingga menjadi kesatuan. Suatu sistem dari berbagai pengetahuan yang 
masing-masing didapatkan sebagai hasil pemeriksaan-pemeriksaan yang dilakukan 
secara teliti dengan memakai metode-metode tertentu.” 
Menurut Prof. DR. Mohammad Hatta: 
“Tiap-tiap ilmu adalah pengetahuan yang teratur tentang pekerjaan hukum kausal 
dalam satu golongan masalah yang sama tabiatnya maupun menurut kedudukannya 
tampak dari luar maupun menurut bangunnya dari dalam.”
Sejalan dengan perkembangan zaman, meningkatnya kebutuhan hidup manusia, dan 
semakin berkembangnya kehidupan modern maka semakin terasalah kebutuhan untuk 
menjawab segala tantangan yang dihadapi manusia. Dalam keadaan yang demikian, 
lahirlah apa yang disebut ilmu-ilmu pengetahuan khusus. Momentum pemisahan antara 
filsafat dengan ilmu pengetahuan khusus itu bermula disekitar Abad Pertengahan, pada 
saat lahirnya Zaman Renaissance (misalnya Ilmu Fisika dan Ilmu Matematika). 
Bentuk ilmu yang lain (Ilmu Pengetahuan) bertujuan membantu manusia dalam 
mempermudah pelaksanaan kehidupannya atau untuk mensejahterakan manusia. Disegi 
lain, dapat pula bertujuan menyusahkan atau menghancurkan manusia, apabila ilmu dan 
teknologi itu dipergunakan untuk tujuan perang dengan menciptakan senjata mutakhir. 
3.2 Hubungan dan Perbedaan Filsafat dengan Ilmu 
Pada awalnya yang pertama muncul adalah filsafat dan ilmu-ilmu khusus 
merupakan bagian dari filsafat. Sehingga dikatakan bahwa filsafat merupakan induk atau 
ibu dari semua ilmu (mater scientiarum). Karena objek material filsafat bersifat umum 
yaitu seluruh kenyataan, pada hal ilmu-ilmu membutuhkan objek khusus. Hal ini 
menyebabkan berpisahnya ilmu dari filsafat. 
Meskipun pada perkembangannya masing-masing ilmu memisahkan diri dari 
filsafat, ini tidak berarti hubungan filsafat dengan ilmu-ilmu khusus menjadi terputus. 
Dengan ciri kekhususan yang dimiliki setiap ilmu, hal ini menimbulkan batas-batas yang 
tegas di antara masing-masing ilmu. Dengan kata lain tidak ada bidang pengetahuan 
yang menjadi penghubung ilmu-ilmu yang terpisah. Di sinilah filsafat berusaha untuk 
menyatu padukan masing-masing ilmu. Tugas filsafat adalah mengatasi spesialisasi dan 
merumuskan suatu pandangan hidup yang didasarkan atas pengalaman kemanusian yang 
luas. 
Ada hubungan timbal balik antara ilmu dengan filsafat. Banyak masalah filsafat 
yang memerlukan landasan pada pengetahuan ilmiah apabila pembahasannya tidak ingin 
dikatakan dangkal dan keliru. Ilmu dewasa ini dapat menyediakan bagi filsafat sejumlah 
besar bahan yang berupa fakta-fakta yang sangat penting bagi perkembangan ide-ide 
filsafati yang tepat sehingga sejalan dengan pengetahuan ilmiah (Siswomihardjo, 2003). 
Dalam perkembangan berikutnya, filsafat tidak saja dipandang sebagai induk dan 
sumber ilmu, tetapi sudah merupakan bagian dari ilmu itu sendiri, yang juga mengalami 
spesialisasi. Dalam taraf peralihan ini filsafat tidak mencakup keseluruhan, tetapi sudah 
menjadi sektoral. Contohnya filsafat agama, filsafat hukum, dan filsafat ilmu adalah 
14
bagian dari perkembangan filsafat yang sudah menjadi sektoral dan terkotak dalam satu 
bidang tertentu. Dalam konteks inilah kemudian ilmu sebagai kajian filsafat sangat 
relevan untuk dikaji dan didalami (Bakhtiar, 2005). 
Hubungan filsafat dengan ilmu dapat dirumuskan sebagai berikut: 
1. Filsafat mempunyai objek yang lebih luas, sifatnya universal, sedangkan ilmu 
objeknya terbatas, khusus lapangannya saja. 
2. Filsafat hendak memberikan pengetahuan, insight/pemahaman lebih dalam dengan 
menunjukkan sebab-sebab yang terakhir. Sedangkan ilmu juga menunjukkan 
sebab-sebab, tetapi yang tak begitu mendalam. Dengan satu kalimat dapat 
dikatakan: 
- Ilmu mengatakan “bagaimana” barang-barang itu (to know ..., technical 
know how, managerial know how ..., secundary causes, and proximate 
explanation) 
- Filsafat mengatakan “apa” barang-barang itu (to know `what` and `why` ..., 
first causes, highest principles, and ultimate explanation) 
3. Filsafat memberikan sintesis kepada ilmu-ilmu yang khusus, mempersatukan, dan 
15 
mengkoordinasikannya. 
4. Lapangan filsafat mungkin sama dengan lapangan ilmu, tetapi sudut pandangnya 
berlainan. Jadi, merupakan dua pengetahuan yang tersendiri. 
Keduanya (filsafat dan ilmu) penting, serta saling melengkapi, juga saling 
menghormati dan mengakui batas-batas dan sifatnya masing-masing. Inilah yang sering 
dilupakan sehingga ada ilmuan yang ingin menjadi tuan tanah atas kavling pengetahuan 
lain. Misalnya, apabila ada seorang dokter berkata, “Setiap saya mengoperasi seorang 
pasien belum pernah saya melihat jiwanya. Jadi manusia itu tidak memiliki jiwa.” Maka 
dokter itu menginjak ke lapangan lain dari lapangan ilmu ke lapangan filsafat, sehingga 
kesimpulannya tidak benar lagi. 
Untuk melihat hubungan antara filsafat dan ilmu, ada baiknya kita lihat pada 
perbandingan antara ilmu dengan filsafat dalam bagan di bawah ini, (disarikan dari Drs. 
Agraha Suhandi, 1992)
Ilmu Filsafat 
16 
 Segi-segi yang dipelajari 
dibatasi agar dihasilkan 
rumusan-rumusan yang 
pasti 
 Obyek penelitian yang 
terbatas 
 Tidak menilai obyek dari 
suatu sistem nilai tertentu. 
 Bertugas memberikan 
jawaban 
 Mencoba merumuskan pertanyaan atas 
jawaban. Mencari prinsip-prinsip umum, 
tidak membatasi segi pandangannya 
bahkan cenderung memandang segala 
sesuatu secara umum dan keseluruhan 
 Keseluruhan yang ada 
 Menilai obyek renungan dengan suatu 
makna, misalkan , religi, kesusilaan, 
keadilan dsb. 
 Bertugas mengintegrasikan ilmu- ilmu 
Kita telah mengadakan perenungan tentang pengertian yang sedalam-dalamnya dari 
sumber atau wadah kebenaran (obyektivitas) yaitu ilmu dan filsafat. Berikutnya kita akan 
melihat bagaimana hubungan keduanya dengan agama, sebagai berikut : 
1. Ketiganya baik ilmu, filsafat maupun agama merupakan sumber atau wadah 
kebenaran (obyektivitas) atau bentuk pengetahuan. 
2. Dalam pencarian kebenaran (obyektivitas) ketiga bentuk pengetahuan itu masing-masing 
mempunyai metode, sistem dan mengolah obyeknya selengkapnya sampai 
habis-habisan. 
3. Ilmu bertujuan mencari kebenaran mikrokosmos (manusia), makro-kosmos (alam) 
dan eksistensi Tuhan/Allah. 
Agama bertujuan untuk kebahagiaan umat manusia dunia akhirat dengan 
menunjukkan kebenaran asasi dan mutlak itu, baik mengenai mikro-kosmos 
(manusia), makro-kosmos (alam) maupun Tuhan/Allah itu sendiri. 
3.3 Perbedaan Filsafat dengan Ilmu 
Selain memiliki hubungan, filsafat dan ilmu juga memiliki perbedaan. Perbedaan 
tersebut dapat di lihat dari berbagai objek, yakni: 
 Obyek material [lapangan] 
Filsafat itu bersifat universal [umum], yaitu segala sesuatu yang ada [realita] 
sedangkan obyek material ilmu [pengetahuan ilmiah] itu bersifat khusus dan 
empiris. Artinya, ilmu hanya terfokus pada disiplin bidang masing-masing secra
kaku dan terkotak-kotak, sedangkan kajian filsafat tidak terkotak-kotak dalam 
disiplin tertentu. 
17 
 Obyek formal [sudut pandangan] 
 Filsafat itu bersifat non fragmentaris, karena mencari pengertian dari segala 
sesuatu yang ada itu secara luas, mendalam dan mendasar. Sedangkan ilmu 
bersifat fragmentaris, spesifik, dan intensif. Di samping itu, obyek formal itu 
bersifatv teknik, yang berarti bahwa cara ide-ide manusia itu mengadakan 
penyatuan diri dengan realita. 
 Filsafat dilaksanakan dalam suasana pengetahuan yang menonjolkan daya 
spekulasi, kritis, dan pengawasan, sedangkan ilmu haruslah diadakan riset 
lewat pendekatan trial and error. Oleh karena itu, nilai ilmu terletak pada 
kegunaan pragmatis, sedangkan kegunaan filsafat timbul dari nilainnya. 
 Filsafat memuat pertanyaan lebih jauh dan lebih mendalam berdasarkan pada 
pengalaman realitas sehari-hari, sedangkan ilmu bersifat diskursif, yaitu 
menguraikan secara logis, yang dimulai dari tidak tahu menjadi tahu. 
 Filsafat memberikan penjelasan yang terakhri, yang mutlak, dan mendalam 
sampai mendasar [primary cause] sedangkan ilmu menunjukkan sebab-sebab 
yang tidak begitu mendalam, yang lebih dekat, yang sekunder [secondary 
cause] 
 Filsafat = berpikir kritis atau selalu mempertanyakan segala hal tanpa ada 
eksperimen. Sedangkan ilmu selalu dengan eksperiman untuk menemukan 
jawaban dari pertanyaannya. 
3.4 Pengaruh Filsafat Terhadap Perkembangan Ilmu 
Bagaimana filsafat dapat mempengaruhi perkembangan ilmu? Ada beberapa 
alasan yang mengacu pada pertanyaan ini, yakni untuk mendapatkan ilmu, seseorang 
hendaknya berada atau ikut andil dalam proses mengenyam ilmu dalam dunia 
pendidikan. Dalam proses belajar mengajar dalam dunia pendidikan ini sangat kontras 
dengan “proses berfikir”. 
Ketika seorang siswa bertanya kepada gurunya tentang bagaimana proses 
terjadinya tetesan-tetesan air yang jatuh dari langit yang telah dikenal oleh semua 
orang dengan sebutan hujan? Kenapa ikan hanya bisa berenang di dalam air dengan 
sirip-sirip kecil mereka, sementara burung dengan kedua sayapnya mampu terbang 
tinggi di angkasa? Kedua pertanyaan ini sangat kontras dengan cara dan proses
berfikir mereka. Lalu seorang guru tersebut akan mulai berfikir untuk menemukan 
jawaban dari pertanyaan-pertanyaan siswanya. 
Dari sini, guru tersebut akan mencoba menjelaskan teori yang berhubungan 
dengan pertanyaan-pertanyaan itu dan menghubungkannya dengan kekuasaan Yang 
Maha Esa, lalu mengajak para siswanya untuk berfikir mengenai hal itu secara logika. 
Nah, secara tidak langsung mereka telah berfilsafat. Sesuai dengan pengertian dasar 
filsafat yakni “berfikir untuk mencari kebenaran”. Jadi, walaupun mereka tidak 
menyadari bahwa mereka telah terjun dalam berfikir secara filsafat, tetapi 
sesungguhnya mereka telah berfilsafat. 
Begitu pula dengan sistem pengajaran dalam dunia pendidikan yang sekarang 
berbeda dengan sistem pengajaran di masa yang lalu. Inilah bukti bahwa ilmu telah 
mengalami perkembangan yang signifikan. Jika di masa yang lalu guru dituntut untuk 
lebih aktif dalam mengajari para siswanya, sehingga setiap pertanyaan yang diajukan 
oleh para siswa terfokus pada jawaban guru tersebut. Dapat dikatakan bahwa setiap 
pertanyaan tersebut mutlak akan dijawab oleh guru. 
Tetapi sistem pengajaran di zaman sekarang telah sangat berbeda dan 
mengalami perkembangan. Pihak-pihak yang berperan penting dalam dunia 
pendidikan telah berfikir kefilsafatan sehingga muncullah ide-ide baru yang lebih 
efektif dalam proses belajar mengajar di dunia pendidikan yang sekarang. Jika di 
masa yang lalu guru mutlak menjawab segala pertanyaan siswa, di zaman sekarang 
siswa dituntut untuk lebih aktif. Jika ada siswa yang mengajukan pertanyaan, maka 
guru akan mengembalikan pertanyaan tersebut kepada siswa yang lain lagi untuk 
menjawabnya. Jika tidak ada satupun dari seluruh siswa yang dapat menjawab, maka 
barulah guru tersebut mengambil alih pertanyaan tersebut kemudian menjawabnya, 
tetapi tetap dituntut untuk memancing pendapat para siswanya untuk lebih 
mengembangkan kemampuan berfikir mereka. Di sinilah proses berfikir secara 
filsafat dapat kita temukan lagi. Jadi, dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa 
filsafat telah memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap perkembangan ilmu 
dalam dunia pendidikan. 
18
BAB IV 
PENUTUP 
19 
A. KESIMPULAN 
Filsafat adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempunyai sifat-sifat ilmu pengetahuan. 
Akan tetapi jelaslah bahwa filsafat tidak termasuk ruang lingkup ilmu pengetahuan yang 
khusus. Filsafat boleh dikatakan suatu ilmu, tetapi obyeknya tak terbatas. Filsafat dapat 
mempengaruhi ilmu, karena dalam memperoleh ilmu tersebut seseorang dengan sendirinya, 
tanpa direncanakan sebelumnya akan mulai untuk berfilsafat. Walaupun mungkin tidak 
semua orang menyadari bahwa saat berfikir dan menanyakan sesuatu, ataupun saat berfikir 
dan menjawab sesuatu mereka sebenarnya sedang berfilsafat. Mengenai pendapat para tokoh 
yang di antaranya adalah Plato, Rene Descartes dan yang lainnya menyadari bahwa berfikir 
itu adalah sesuatu yang sangat berharga, serta meyakini bahwa berfilsafat berarti berpangkal 
kepada suatu kebenaran yang hakiki. Juga seperti yang dikatakan oleh Maurice Marieau 
Ponty “Jasa dari filsafat itu terletak dalam sumber penyelidikannya, yakni eksistensi dan 
dengan sumber itu kita bisa berpikir tentang manusia.” Lalu, mengenai hubungan filsafat 
dengan ilmu, yakni penting adanya, serta saling melengkapi, juga saling menghormati dan 
mengakui batas-batas dan sifatnya masing-masing. Filsafat memberikan sintesis kepada ilmu-ilmu 
yang khusus, mempersatukan, dan mengkoordinasikannya. 
B. SARAN 
Makalah ini masih memiliki berbagai jenis kekurangan olehnya itu kritik yang sifatnya 
membangun sangat kami harapkan.
DAFTAR PUSTAKA 
 http://tanbihun.com/pendidikan/definisi-atau-pengertian-filsafat-dan- ilmu-pengetahuan- 
20 
serta-perbedaannya/ 
 http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20090913053818aa54to6 
 http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&s 
qi=2&ved=0CCYQFjAA&url=http%3A%2F%2Fhamidpakis.blogspot.com%2F2013 
%2F01%2Fhubungan-filsafat-dan-ilmu. 
html&ei=kqeiUsG6OoaQrQfFtIHQDA&usg=AFQjCNFAxeXiU1H8XSCrJbU2 
IUFFK2rk4Q&sig2=jc6c1Cb87_bjP2-_HJIz1Q&bvm=bv.57752919,d.bmk tanggal 
07-12-2013 jam 09.000 
 http://www.geschool.net/296092/blog/post/hubungan- filsafat- ilmu-dan-agama tanggal 
07-12-2013 jam 09.000 
 http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/13/hubungan-antara- filsafat-dengan-ilmu/ 
tanggal 07-12-2013 jam 09.000 
 http://edukasi.kompasiana.com/2012/04/27/hubungan- ilmu-filsafat-dan-agama- 
458566.html tanggal 07-12-2013 jam 09.000

More Related Content

What's hot

Makalah kumpulan tugas Pengantar Filsafat Ilmu
Makalah kumpulan tugas Pengantar Filsafat IlmuMakalah kumpulan tugas Pengantar Filsafat Ilmu
Makalah kumpulan tugas Pengantar Filsafat Ilmuesterlitaayuningtyas
 
Bahan ajar dr valen lumowa
Bahan ajar dr valen lumowaBahan ajar dr valen lumowa
Bahan ajar dr valen lumowaRain Sualang
 
Hubungan filsafat dengan ilmu pengetahuan lainnya (listiawati)
Hubungan filsafat dengan ilmu pengetahuan lainnya (listiawati)Hubungan filsafat dengan ilmu pengetahuan lainnya (listiawati)
Hubungan filsafat dengan ilmu pengetahuan lainnya (listiawati)Listia wati
 
Makalah Substansi Filsafat Ilmu
Makalah Substansi Filsafat IlmuMakalah Substansi Filsafat Ilmu
Makalah Substansi Filsafat Ilmusayid bukhari
 
Makalah Pengertian Filsafat
Makalah Pengertian FilsafatMakalah Pengertian Filsafat
Makalah Pengertian Filsafatsayid bukhari
 
Makalah filsafat umum
Makalah filsafat umumMakalah filsafat umum
Makalah filsafat umumAyah Abeeb
 
Makalah filsafat ilmu inda
Makalah filsafat ilmu indaMakalah filsafat ilmu inda
Makalah filsafat ilmu indaFerdy Tohopi
 
Hubungan Filsafat Ilmu dengan Ilmu-ilmu lain
Hubungan Filsafat Ilmu dengan Ilmu-ilmu lainHubungan Filsafat Ilmu dengan Ilmu-ilmu lain
Hubungan Filsafat Ilmu dengan Ilmu-ilmu lainWinda Widyanty
 
Tugas prof. hapzi hubungan filsafat dengan ilmu lainnya
Tugas prof. hapzi hubungan filsafat dengan ilmu lainnyaTugas prof. hapzi hubungan filsafat dengan ilmu lainnya
Tugas prof. hapzi hubungan filsafat dengan ilmu lainnyaJoko Supono
 
KELOMPOK 7 FILSAFAT ILMU (A)
KELOMPOK 7 FILSAFAT ILMU (A)KELOMPOK 7 FILSAFAT ILMU (A)
KELOMPOK 7 FILSAFAT ILMU (A)febrisukma
 
Makalah Filsafat Ilmu dan Logika - Manusia menurut Ahli Filsafat
Makalah Filsafat Ilmu dan Logika - Manusia menurut Ahli FilsafatMakalah Filsafat Ilmu dan Logika - Manusia menurut Ahli Filsafat
Makalah Filsafat Ilmu dan Logika - Manusia menurut Ahli FilsafatNasruddin Asnah
 
Filsafat dan-filsafat-pendidikan1
Filsafat dan-filsafat-pendidikan1Filsafat dan-filsafat-pendidikan1
Filsafat dan-filsafat-pendidikan1juniotrov
 

What's hot (15)

makalah filsafat
makalah filsafatmakalah filsafat
makalah filsafat
 
Makalah kumpulan tugas Pengantar Filsafat Ilmu
Makalah kumpulan tugas Pengantar Filsafat IlmuMakalah kumpulan tugas Pengantar Filsafat Ilmu
Makalah kumpulan tugas Pengantar Filsafat Ilmu
 
Bahan ajar dr valen lumowa
Bahan ajar dr valen lumowaBahan ajar dr valen lumowa
Bahan ajar dr valen lumowa
 
Hubungan filsafat dengan ilmu pengetahuan lainnya (listiawati)
Hubungan filsafat dengan ilmu pengetahuan lainnya (listiawati)Hubungan filsafat dengan ilmu pengetahuan lainnya (listiawati)
Hubungan filsafat dengan ilmu pengetahuan lainnya (listiawati)
 
Makalah Substansi Filsafat Ilmu
Makalah Substansi Filsafat IlmuMakalah Substansi Filsafat Ilmu
Makalah Substansi Filsafat Ilmu
 
Makalah Pengertian Filsafat
Makalah Pengertian FilsafatMakalah Pengertian Filsafat
Makalah Pengertian Filsafat
 
Makalah filsafat umum
Makalah filsafat umumMakalah filsafat umum
Makalah filsafat umum
 
Makalah filsafat ilmu inda
Makalah filsafat ilmu indaMakalah filsafat ilmu inda
Makalah filsafat ilmu inda
 
Hubungan Filsafat Ilmu dengan Ilmu-ilmu lain
Hubungan Filsafat Ilmu dengan Ilmu-ilmu lainHubungan Filsafat Ilmu dengan Ilmu-ilmu lain
Hubungan Filsafat Ilmu dengan Ilmu-ilmu lain
 
Tugas prof. hapzi hubungan filsafat dengan ilmu lainnya
Tugas prof. hapzi hubungan filsafat dengan ilmu lainnyaTugas prof. hapzi hubungan filsafat dengan ilmu lainnya
Tugas prof. hapzi hubungan filsafat dengan ilmu lainnya
 
Filsafat ilmu pengetahuan
Filsafat ilmu pengetahuanFilsafat ilmu pengetahuan
Filsafat ilmu pengetahuan
 
Pengertian filsafat
Pengertian filsafatPengertian filsafat
Pengertian filsafat
 
KELOMPOK 7 FILSAFAT ILMU (A)
KELOMPOK 7 FILSAFAT ILMU (A)KELOMPOK 7 FILSAFAT ILMU (A)
KELOMPOK 7 FILSAFAT ILMU (A)
 
Makalah Filsafat Ilmu dan Logika - Manusia menurut Ahli Filsafat
Makalah Filsafat Ilmu dan Logika - Manusia menurut Ahli FilsafatMakalah Filsafat Ilmu dan Logika - Manusia menurut Ahli Filsafat
Makalah Filsafat Ilmu dan Logika - Manusia menurut Ahli Filsafat
 
Filsafat dan-filsafat-pendidikan1
Filsafat dan-filsafat-pendidikan1Filsafat dan-filsafat-pendidikan1
Filsafat dan-filsafat-pendidikan1
 

Viewers also liked (18)

Makalah permasalahan anak tk hariani
Makalah permasalahan anak tk harianiMakalah permasalahan anak tk hariani
Makalah permasalahan anak tk hariani
 
Makalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesiaMakalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesia
 
Makalah hubungan internasional di indonesia
Makalah hubungan internasional di indonesiaMakalah hubungan internasional di indonesia
Makalah hubungan internasional di indonesia
 
Makalah perubahan uud
Makalah  perubahan uudMakalah  perubahan uud
Makalah perubahan uud
 
Indah dan yuniar
Indah dan yuniarIndah dan yuniar
Indah dan yuniar
 
Arnhy
ArnhyArnhy
Arnhy
 
Makalah ekologi global warming masra
Makalah ekologi global warming masraMakalah ekologi global warming masra
Makalah ekologi global warming masra
 
Makalah kelamin
Makalah kelaminMakalah kelamin
Makalah kelamin
 
Susun pengurus paud alamin
Susun pengurus paud alaminSusun pengurus paud alamin
Susun pengurus paud alamin
 
Tugas spss
Tugas spssTugas spss
Tugas spss
 
Tugas ulan
Tugas ulanTugas ulan
Tugas ulan
 
Tugas tik
Tugas tikTugas tik
Tugas tik
 
Makalah permasalahan anak siti zalna sese
Makalah permasalahan anak siti zalna seseMakalah permasalahan anak siti zalna sese
Makalah permasalahan anak siti zalna sese
 
Biografi florence nightingale
Biografi florence nightingaleBiografi florence nightingale
Biografi florence nightingale
 
Makalah kondisi pendidikan di indonesia
Makalah kondisi pendidikan di indonesiaMakalah kondisi pendidikan di indonesia
Makalah kondisi pendidikan di indonesia
 
Makalah pelestarian lingkungan yang telah rusak
Makalah pelestarian lingkungan yang telah rusakMakalah pelestarian lingkungan yang telah rusak
Makalah pelestarian lingkungan yang telah rusak
 
Makalah kb dalam islam wa ida
Makalah kb dalam islam wa idaMakalah kb dalam islam wa ida
Makalah kb dalam islam wa ida
 
Kti akbid paramata ariati
Kti akbid paramata  ariatiKti akbid paramata  ariati
Kti akbid paramata ariati
 

Similar to Hubungan Filsafat dan Ilmu

Makalah hubungan filsafat dengan ilmu fitri diana astuti
Makalah hubungan filsafat dengan ilmu fitri diana astutiMakalah hubungan filsafat dengan ilmu fitri diana astuti
Makalah hubungan filsafat dengan ilmu fitri diana astutiWarnet Raha
 
Makalah hubungan filsafat dengan ilmu fitri diana astuti
Makalah hubungan filsafat dengan ilmu fitri diana astutiMakalah hubungan filsafat dengan ilmu fitri diana astuti
Makalah hubungan filsafat dengan ilmu fitri diana astutiSeptian Muna Barakati
 
Makalah filsafat
Makalah filsafatMakalah filsafat
Makalah filsafatWarnet Raha
 
Makalah filsafat
Makalah filsafatMakalah filsafat
Makalah filsafatWarnet Raha
 
Makalah pancasila sebagai filsafat
Makalah pancasila sebagai filsafatMakalah pancasila sebagai filsafat
Makalah pancasila sebagai filsafatDea_tita
 
118015425 pengertian-filsafat-objek-material-dan-formal-filsafat
118015425 pengertian-filsafat-objek-material-dan-formal-filsafat118015425 pengertian-filsafat-objek-material-dan-formal-filsafat
118015425 pengertian-filsafat-objek-material-dan-formal-filsafatOperator Warnet Vast Raha
 
Filsafat dan Agama (Persamaan dan Perbedaannya)
Filsafat dan Agama (Persamaan dan Perbedaannya)Filsafat dan Agama (Persamaan dan Perbedaannya)
Filsafat dan Agama (Persamaan dan Perbedaannya)Ria Widia
 
KUMPULAN MAKALAH FILSAFAT ILMU oleh Dr. Sigit Sardjono, M.Ec
KUMPULAN MAKALAH FILSAFAT ILMU oleh Dr. Sigit Sardjono, M.EcKUMPULAN MAKALAH FILSAFAT ILMU oleh Dr. Sigit Sardjono, M.Ec
KUMPULAN MAKALAH FILSAFAT ILMU oleh Dr. Sigit Sardjono, M.EcAyuRia4
 
HUBUNGAN_FILSAFAT_SAINS_DAN_AGAMA.pdf
HUBUNGAN_FILSAFAT_SAINS_DAN_AGAMA.pdfHUBUNGAN_FILSAFAT_SAINS_DAN_AGAMA.pdf
HUBUNGAN_FILSAFAT_SAINS_DAN_AGAMA.pdfRoida1
 
MAKALAH FILSAFAT KEL 01 2.pdf
MAKALAH FILSAFAT KEL 01 2.pdfMAKALAH FILSAFAT KEL 01 2.pdf
MAKALAH FILSAFAT KEL 01 2.pdfjumawan1109
 
Ahmad Aziz siddiq(pak kholili hasib).docx
Ahmad Aziz siddiq(pak kholili hasib).docxAhmad Aziz siddiq(pak kholili hasib).docx
Ahmad Aziz siddiq(pak kholili hasib).docxramadhanirymune
 
Kumpulan materi tugas membuat makalah Dosen Pengajar Dr. Sigit Sardjono, MS
Kumpulan materi tugas membuat makalah Dosen Pengajar Dr. Sigit Sardjono, MSKumpulan materi tugas membuat makalah Dosen Pengajar Dr. Sigit Sardjono, MS
Kumpulan materi tugas membuat makalah Dosen Pengajar Dr. Sigit Sardjono, MSkhoinurfaisila
 

Similar to Hubungan Filsafat dan Ilmu (20)

Makalah hubungan filsafat dengan ilmu fitri diana astuti
Makalah hubungan filsafat dengan ilmu fitri diana astutiMakalah hubungan filsafat dengan ilmu fitri diana astuti
Makalah hubungan filsafat dengan ilmu fitri diana astuti
 
Makalah hubungan filsafat dengan ilmu fitri diana astuti
Makalah hubungan filsafat dengan ilmu fitri diana astutiMakalah hubungan filsafat dengan ilmu fitri diana astuti
Makalah hubungan filsafat dengan ilmu fitri diana astuti
 
Makalah filsafat
Makalah filsafatMakalah filsafat
Makalah filsafat
 
Makalah filsafat
Makalah filsafatMakalah filsafat
Makalah filsafat
 
Makalah filsafat
Makalah filsafatMakalah filsafat
Makalah filsafat
 
Makalah filsafat
Makalah filsafatMakalah filsafat
Makalah filsafat
 
Makalah pancasila sebagai filsafat
Makalah pancasila sebagai filsafatMakalah pancasila sebagai filsafat
Makalah pancasila sebagai filsafat
 
118015425 pengertian-filsafat-objek-material-dan-formal-filsafat
118015425 pengertian-filsafat-objek-material-dan-formal-filsafat118015425 pengertian-filsafat-objek-material-dan-formal-filsafat
118015425 pengertian-filsafat-objek-material-dan-formal-filsafat
 
Filsafat dan Agama (Persamaan dan Perbedaannya)
Filsafat dan Agama (Persamaan dan Perbedaannya)Filsafat dan Agama (Persamaan dan Perbedaannya)
Filsafat dan Agama (Persamaan dan Perbedaannya)
 
KUMPULAN MAKALAH FILSAFAT ILMU oleh Dr. Sigit Sardjono, M.Ec
KUMPULAN MAKALAH FILSAFAT ILMU oleh Dr. Sigit Sardjono, M.EcKUMPULAN MAKALAH FILSAFAT ILMU oleh Dr. Sigit Sardjono, M.Ec
KUMPULAN MAKALAH FILSAFAT ILMU oleh Dr. Sigit Sardjono, M.Ec
 
HUBUNGAN_FILSAFAT_SAINS_DAN_AGAMA.pdf
HUBUNGAN_FILSAFAT_SAINS_DAN_AGAMA.pdfHUBUNGAN_FILSAFAT_SAINS_DAN_AGAMA.pdf
HUBUNGAN_FILSAFAT_SAINS_DAN_AGAMA.pdf
 
Filsafat Pancasila.pdf
Filsafat Pancasila.pdfFilsafat Pancasila.pdf
Filsafat Pancasila.pdf
 
Filsafat Pancasila.docx
Filsafat Pancasila.docxFilsafat Pancasila.docx
Filsafat Pancasila.docx
 
Revisi makalah landasan pendidikan
Revisi makalah landasan pendidikanRevisi makalah landasan pendidikan
Revisi makalah landasan pendidikan
 
MAKALAH FILSAFAT KEL 01 2.pdf
MAKALAH FILSAFAT KEL 01 2.pdfMAKALAH FILSAFAT KEL 01 2.pdf
MAKALAH FILSAFAT KEL 01 2.pdf
 
Tugas makalah (1)
Tugas makalah (1)Tugas makalah (1)
Tugas makalah (1)
 
Filsafat Pancasila.docx
Filsafat Pancasila.docxFilsafat Pancasila.docx
Filsafat Pancasila.docx
 
Ahmad Aziz siddiq(pak kholili hasib).docx
Ahmad Aziz siddiq(pak kholili hasib).docxAhmad Aziz siddiq(pak kholili hasib).docx
Ahmad Aziz siddiq(pak kholili hasib).docx
 
Kumpulan materi tugas membuat makalah Dosen Pengajar Dr. Sigit Sardjono, MS
Kumpulan materi tugas membuat makalah Dosen Pengajar Dr. Sigit Sardjono, MSKumpulan materi tugas membuat makalah Dosen Pengajar Dr. Sigit Sardjono, MS
Kumpulan materi tugas membuat makalah Dosen Pengajar Dr. Sigit Sardjono, MS
 
Filsafat dan etika komunikasi
Filsafat dan etika komunikasi Filsafat dan etika komunikasi
Filsafat dan etika komunikasi
 

More from Septian Muna Barakati (20)

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
E
EE
E
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
 

Recently uploaded

PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 

Recently uploaded (20)

PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 

Hubungan Filsafat dan Ilmu

  • 1. MAKALAH HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN ILMU DISUSUN OLEH : FITRI DIANA ASTUTI SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AMANAH MAKASSAR 2013 1
  • 2. KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas berkat dan limpahan rahmatnyalah maka saya boleh menyelesaikan sebuah karya tulis dengan tepat waktu. Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul “HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN ILMU” Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang tepat atau menyinggu perasaan pembaca. Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat. 2 Raha, Desember 2013 "Penulis"
  • 3. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.............................................................................................. i DAFTAR ISI........................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang Masalah............................................................................ 1 1.2 Rumusan Masalah...................................................................................... 1 1.3 Tujuan dan Manfaat................................................................................... 2 BAB II KAJIAN TEORI ......................................................................................... 6 2.1 Definisi-Definisi.......................................................................................... 7 2.2 Pendapat Para Tokoh................................................................................... 7 3 BAB III PEMBAHASAN 3.1 Pengertian Filsafat dan Ilmu.................................................................................... 11 3.2 Hubungan dan Perbedaan Filsafat dengan Ilmu..................................................... 13 3.3 Perbedaan Filsafat dengan Ilmu................................................................................ 15 3.4 Pengaruh Filsafat Terhadap Perkembangan Ilmu................................................... 17 BAB III PENUTUP................................................................................................. 19 A. Kesimpulan................................................................................................. 19 B. Saran.......................................................................................................... 19 DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 20
  • 4. BAB I PENDAHULUAN 4 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam makalah ini kami akan membahas tentang Hubungan Filsafat Dengan Ilmu. Kami mengangkat tema tersebut karena kami menyadari bahwa masih banyak dari kita yang tidak menyadari secara sepenuhnya jika dalam dunia pendidikan pun kita sebenarnya telah berfilsafat. Berfilsafat itu tidak hanya dilakukan oleh ilmuan-ilmuan terdahulu ataupun oleh orang-orang yang ingin menguasai agama hingga ke akar-akarnya. Bahkan oleh anak-anak yang belum waktunya mengenyam pendidikan pun sesungguhnya telah berfilsafat dengan bagaimana mereka mempertanyakan sesuatu dan menelaah untuk dapat memahaminya. Karena itulah kami mengangkat tema ini sebagai pembahasan dalam makalah kami. Untuk memecahkan beberapa masalah tersebut, kami mecoba untuk membahas dan memaparkan tentang Pengertian dan Hubungan di antara Filsafat dan Ilmu. 1.2 Rumusan Masalah  Bagaimana Pengertian Filsafat dan Ilmu Secara Menyeluruh?  Apakah Terdapat Hubungan dan Perbedaan Antara Filsafat dan Ilmu?  Bagaimana Filsafat Dapat Mempengaruhi Perkembangan Ilmu? 1.3 Tujuan Kami menyusun makalah yang bertemakan Hubungan Filsafat dengan Ilmu ini adalah agar kami dapat lebih mengetahui bagaimana sebenarnya pengertian dari keduanya secara menyeluruh, juga agar kami dapat mengetahui bagaimana hubungan dan perbedaan di antara keduanya, dan bagaimana filsafat tersebut dapat mempengaruhi perkembangan ilmu, serta agar kami dapat membagi ilmu pengetahuan yang telah kami dapatkan kepada rekan-rekan mahasiswa seangkatan setelah melakukan tahap perangkuman dari beberapa buku dan situs internet sebagai acuan kami. Kami berharap dengan makalah ini, rekan-rekan
  • 5. mahasiswa dapat mengerti dan memahami Pengertian serta Hubungan Filsafat Dengan Ilmu. 5 1.4 Manfaat Hasil dari penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua pihak, khususnya kepada Mahasiswa/Mahasiswi untuk menambah pengetahuan dan wawasan mereka tentang Hubungan Filsafat dengan Ilmu. Manfaat lain dari penulisan makalah ini adalah dengan adanya penulisan makalah ini diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan di dalam pembelajaran Mata Kuliah Filsafat Ilmu.
  • 6. Bab II KAJIAN TEORI 6 2.3 Definisi-Definisi A. Definisi Filsafat Secara Umum Filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang merupakan konsep dasar mcngenai kehidupan yang dicita-citakan. Filsafat juga diartikan sebagai suatu sikap seseorang yang sadar dan dewasa dalam memikirkan segala sesuatu secara mendalam dan ingin melihat dari segi yang luas dan menyeluruh dengan segala hubungan. Adapula yang mengatakan filsafat adalah studi tentang seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis dan dijabarkan dalam konsep mendasar. Filsafat tidak didalami dengan melakukan eksperimen-eksperimen dan percobaan-percobaan, tetapi dengan mengutarakan masalah secara persis, mencari solusi untuk itu, memberikan argumentasi dan alasan yang tepat untuk solusi tertentu. B. Definisi Ilmu Secara Umum Ilmu adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu- ilmu diperoleh dari keterbatasannya. Definisi ilmu bergantung pada cara kerja indra masing-masing individu dalam menyerap pengetahuan dan juga cara berpikir setiap individu dalam memproses pengetahuan yang diperolehnya. Selain itu, definisi ilmu bisa berlandaskan aktifitas yang dilakukan ilmu itu sendiri.
  • 7. 7 2.4 Pendapat Para Tokoh 1. Pengertian Filsafat Menurut Para Tokoh a. Pudjo Sumedi AS., Drs.,M.Ed. dan Mustakim, S.Pd.,MM, Istilah dari filsafat berasal bahasa Yunani : ”philosophia”. Seiring perkembangan jaman akhirnya dikenal juga dalam berbagai bahasa, seperti : ”philosophic” dalam kebudayaan bangsa Jerman, Belanda, dan Perancis; “philosophy” dalam bahasa Inggris; “philosophia” dalam bahasa Latin; dan “falsafah” dalam bahasa Arab. b. Plato ( 428 -348 SM ) Filsafat adalah pengetahuan yang berminat mencapai pengetahuan kebenaran yang asli. Filsafat tidak lain dari pengetahuan tentang segala yang ada. c. Aristoteles (384 – 322 SM) Filsafat adalah ilmu ( pengetahuan ) yang meliputi kebenaran yang terkandung di dalamnya ilmu- ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika. Dan kewajiban filsafat adalah menyelidiki sebab dan asas segala benda. Dengan demikian filsafat bersifat ilmu umum sekali. Tugas penyelidikan tentang sebab telah dibagi sekarang oleh filsafat dengan ilmu. d. Rene Descartes Pelopor filsafat modern dan pelopor pembaruan dalam abad ke-17 yang terkenal dengan ucapannya: “Cogito ergo Sum” (karena berpikir, maka saya ada) sebagai landasan filsafatnya. Berfilsafat berarti berpangkal kepada suatu kebenaran yang fundamental atau pengalaman yang asasi. e. Al Farabi Filsafat adalah ilmu ( pengetahuan ) tentang alam maujud bagaimana hakikat yang sebenarnya. f. Cicero (106 – 43 SM ) Filsafat adalah sebagai “ibu dari semua seni “( the mother of all the arts“ ia juga mendefinisikan filsafat sebagai ars vitae (seni kehidupan ) g. Johann Gotlich Fickte (1762-1814 ) Filsafat sebagai Wissenschaftslehre (ilmu dari ilmu-ilmu , yakni ilmu umum, yang jadi dasar segala ilmu. Ilmu membicarakan sesuatu bidang atau jenis kenyataan. Filsafat memperkatakan seluruh bidang dan seluruh jenis ilmu mencari kebenaran dari seluruh kenyataan.
  • 8. 8 h. Paul Nartorp (1854 – 1924) Filsafat sebagai Grunwissenschat (ilmu dasar hendak menentukan kesatuan pengetahuan manusia dengan menunjukan dasar akhir yang sama, yang memikul sekaliannya . i. Imanuel Kant ( 1724 – 1804 ) Filsafat adalah ilmu pengetahuan yange menjadi pokok dan pangkal dari segala pengetahuan yang didalamnya tercakup empat persoalan.  Apakah yang dapat kita kerjakan? (jawabannya metafisika)  Apakah yang seharusnya kita kerjakan? (jawabannya Etika)  Sampai dimanakah harapan kita? (jawabannya Agama)  Apakah yang dinamakan manusia? (jawabannya Antropologi) j. Notonegoro Filsafat menelaah hal-hal yang dijadikan objeknya dari sudut intinya yang mutlak, yang tetap tidak berubah , yang disebut hakekat. k. Prof. Dr. N. Driyarkara S. J. Filsafat adalah pikiran manusia yang radikal, dengan mengenyampingkan pendapat-pendapat dan pendirian-pendirian yang diterima saja dengan mencoba memperlihatkan pandangan yang merupakan akar dari lain-lain pandangan dan sikap praktis. Pandangan diarahkan kepada sebab-sebab yang terakhir atau sebab pertama (filsafat causes), dan tidak diarahkan kepada sebab yang terdekat (secundary causes), sepanjang kemungkinan yang ada pada budi nurani manusia sesuai kemampuannya. l. Harold H. Titus (1979 ) Filsafat adalah sekumpulan sikap dan kepecayaan terhadap kehidupan dan alam yang biasanya diterima secara tidak kritis. Filsafat adalah suatu proses kritik atau pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap yang dijunjung tinggi. m. Prof. Mr.Mumahamd Yamin Filsafat ialah pemusatan pikiran , sehingga manusia menemui kepribadiannya seraya didalam kepribadiannya itu dialamiya kesungguhan. n. Prof.Dr.Ismaun, M.Pd. Filsafat ialah usaha pemikiran dan renungan manusia dengan akal dan qalbunya secara sungguh-sungguh , yakni secara kritis sistematis, fundamentalis, universal, integral dan radikal untuk mencapai dan menemukan kebenaran yang hakiki (pengetahuan, dan kearifan atau kebenaran yang sejati.
  • 9. 9 o. Bertrand Russel Filsafat adalah sesuatu yang berada di tengah-tengah antara teologi dan sains. Sebagaimana teologi , filsafat berisikan pemikiran-pemikiran mengenai masalah-masalah yang pengetahuan definitif tentangnya, sampai sebegitu jauh, tidak bisa dipastikan;namun, seperti sains, filsafat lebih menarik perhatian akal manusia daripada otoritas tradisi maupun otoritas wahyu. 2. Pengertian Ilmu Menurut Para Tokoh a. Prof. DR. Mohammad Hatta Tiap-tiap ilmu adalah pengetahuan yang teratur tentang pekerjaan hukum kausal dalam suatu golongan masalah yang sama tabiatnya, maupun menurut kedudukannya tampak dari luar, maupun menurut bangunannya dari dalam. b. Prof. DR. A. Baiquni (Guru Besar Universitas Gadjah Mada) Science merupakan general consensus dari masyarakat yang terdiri dari para scientist. c. Prof. DR. M. J. Langerveld (Guru Besar pada Rijk Universiteit di Utrecht- Belanda) Pengetahuan ialah kesatuan objek yang mengetahui dan objek yang diketahui. Suatu kesatuan dalam mana objek itu dipandang oleh subjek sebagai diketahuinya. d. Ralph Ross dan Ernest Van Den Haag Ilmu adalah yang empiris, rasional, umum dan sistematik, dan ke-empatnya serentak. e. Karl Pearson Ilmu adalah lukisan atau keterangan yang komprehensif dan konsisten tentang fakta pengalaman dengan istilah yang sederhana. f. Ashley Montagu Ilmu adalah pengetahuan yang disusun dalam satu sistem yang berasal dari pengamatan, studi dan percobaan untuk menentukan hakikat prinsip tentang hal yang sedang dikaji. g. Harsojo Ilmu merupakan akumulasi pengetahuan yang disistemasikan dan suatu pendekatan atau metode pendekatan terhadap seluruh dunia empiris yaitu dunia yang terikat oleh faktor ruang dan waktu, dunia yang pada prinsipnya
  • 10. dapat diamati oleh panca indera manusia. Lebih lanjut ilmu didefinisikan sebagai suatu cara menganalisis yang mengijinkan kepada ahli-ahlinya untuk menyatakan suatu proposisi dalam bentuk : “ jika …. maka“. 10 h. Afanasyef Ilmu adalah segala yang diketahui manusia tentang alam, masyarakat dan pikiran. Ia mencerminkan alam dan konsep-konsep, katagori dan hukum-hukum, yang ketetapannya dan kebenarannya diuji dengan pengalaman praktis. i. Communality, The Liang Gie 1991 Ilmu adalah sekumpulan proposisi sistematis yang terkandung dalam pernyataan-pernyataan yang benar dengan ciri pokok yang bersifat general, rational, objektif, mampu diuji kebenarannya (verifikasi objektif), dan mampu menjadi milik umum. j. J. Haberer 1972 Ilmu adalah suatu hasil aktivitas manusia yang merupakan kumpulan teori, metode dan praktek dan menjadi pranata dalam masyarakat. k. J.D. Bernal 1977 Ilmu adalah suatu pranata atau metode yang membentuk keyakinan mengenai alam semesta dan manusia. l. E. Cantote 1977 Ilmu adalah suatu hasil aktivitas manusia yang mempunyai makna dan metode.1977 -1992
  • 11. BAB III PEMBAHASAN 11 3.1 Pengertian Filsafat dan Ilmu A. Pengertian Filsafat Filsafat dapat dijabarkan dari perkataan “philosopia”. Kata “philos” berarti cinta dan kata “sopos” berarti kebijaksanaan/pengetahuan yang mendalam. Perkataan ini berasal dari bahasa Yunani yang berarti: “Cinta Akan Kebijaksanaan” (Love Of Wisdom). Sesuai tradisi, Pythagoras dan Socrates-lah yang mula-mula menyebut diri “philosophus”, yaitu sebagai protes terhadap kaum “sophis”, kaum terpelajar pada waktu yang menamakan mereka itu hanyalah semu belaka. Sebagai protes terhadap kesombongan mereka itu, maka Socrates lebih suka menyebut dirinya “Pecinta Kebijaksanaan”, artinya orang yang ingin mengetahui pengetahuan yang luhur (sophia) itu. Mengingat keluhuran pengetahuan yang dikejarnya itu maka ia tak mau berkata bahwa ia mempunyai, memiliki atau menguasai. Oleh karena luas dan dalamnya filsafat itu, maka perang tidak akan dapat menguasai dengan sempurna dan orang tidak akan pernah mengatakan selesai belajar. Sudut praktis yang sesungguhnya mengenai arti dan nilai hidup itu, arti dan nilai manusia itu. Dengan demikian, dapat diberikan definisi filsafat sebagai berikut: `Filsafat adalah pengetahuan yang mempelajari sebab-sebab yang pertama atau prinsip-prinsip yang tertinggi dari segala sesuatu yang dicapai oleh akal budi manusia` Dari definisi tersebut, jelas yang menjadi objek materialnya (lapangannya) ialah segala sesuatu yang dipermasalahkan filsafat. Sedangkan objek formalnya (sudut pandangnya) ialah mencapai sebab-sebab yang terdalam dari segala sesuatu, sampai kepada penyebab yang tidak disebabkan , ada yang disebabkan, ada yang mutalk ada, yaitu penyebab pertama (causa prima) ialah Allah itu sendiri. Mengenai “ada” yang tidak mutlak adalah segala ciptaan Tuhan, sewaktu-waktu bisa punah di muka bumi ini apabila sudah ada saatnya sesuai dengan hukum alamatau hukum Allah (sunnatullah).
  • 12. 12 B. Cabang-cabang Filsafat 1. Epistemologi, yaitu menyoroti dari sudut sebab pertama, gejala pengetahuan dan kesadaran manusia. 2. Kritik ilmu, adalah cabang filsafat yang menyibukkan diri dengan teori pembagian ilmu, metode yang digunakan dalam ilmu, tentang dasar kepastian dan jenis keterangan yang diberikan yang tidak termasuk bidang ilmu pengetahuan melainkan merupakan tugas filsafat. 3. Ontologi, sering disebut metafisika umum atau filsafat pertama adalah filsafat tentang seluruh kenyataan atau segala sesuatu sejauh itu ”ada”. 4. Teologi Metafisik, membicarakan filsafat ke-Tuhan-an atau Logos (ilmu) tentang theos (Tuhan) menurut ajaran dan kepercayaan. 5. Kosmologi, membicarakan tentang kosmos atau alam semesta hal ihwal dan evolusinya. Filsuf yang berperan antara lain Pitagoras, plato dan ptolemeus. 6. Antropologi, berkaitan dengan filsafat manusia mempelajari manusia sebagai manusia, menguraikan apa atau siapa manusia menurut adanya yang terdalam, sejauh bisa diketahui mulai dengan akal budinya yang murni. 7. Etika, atau filsafat moral adalah bidang filsafat yang mempelajari tindakan manusia. Etika dibedakan dari semua cabang filsafat lain karena tidak mempersoalkan keadaan manusia, melainkan bagaimana manusia seharusnya bertindak dalam kaitannya dengan tujuan hidupnya. 8. Estetika, sering juga disebut filsafat keindahan (seni), adalah cabang filsafat yang berbicara tentang pengalaman, bentuknya hakikat keindahan yang bersifat jasmani dan rohani. 9. Sejarah filsafat, sejarah filsafat adalah cabang filsafat yang mengajarkan jawaban para pemikir besar, tema yang dianggap paling penting dalam periode tertentu, dan aliran besar yang menguasai pemikiran selama satu zaman atau suatu bagian dunia tertentu. Adanya bidang kajian khusus atau cabang-cabang khusus filsafat yang terdiri dari cabang-cabang/bagian-bagian pokok filsafat, misalnya filsafat tentang: a. Bahasa b. Sejarah c. Kebudayaan d. Hukum e. Ekonomi
  • 13. f. Administrasi g. Politik h. Ilmu-ilmu pengetahuan: Ilmu Matematika, Ilmu Alam, Ilmu Teknik i. Agama, dll Dengan demikian dapatlah kita simpulkan sebagai berikut: 1. Objek filsafat ialah segala sesuatu yang ada 2. Sudut pandangaannya ialah sebab-sebab yang terdalam 3. Sifat filsafat ialah sifat-sifat ilmu pengetahuan 4. Metode filsafat ialah metode perenungan (contemplation) yang spekulatif 5. Jalan filsafat dalam usaha mencari dan menemukan jawaban atas segala pertanyaan hidup dan kehidupan manusia adalahdengan berdasarkan kekuatan pikiran manusia atau budi nurani (ratio) dan tidak berdasarkan kepada wahyu Allah atau pertolongan istimewa dari agama/Tuhan. 13 C. Pengertian Ilmu Ilmu berasal dari bahasa Arab ‘alima/ya’lamu yang berarti tahu/mengetahui. Pengertian ilmu yang terdapat dalam kamus Bahasa Indonesia adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu (Admojo, 1998). Mulyadhi Kartanegara mengatakan ilmu adalah any organized knowledge. Ilmu dan sains menurutnya tidak berbeda, terutama sebelum abad ke-19, tetapi setelah itu sains lebih terbatas pada bidang-bidang fisik atau inderawi, sedangkan ilmu melampauinya pada bidang-bidang non fisik, seperti metafisika. Dalam Ensiklopedia Indonesia, kita temukan pengertian sebagai berikut: “Ilmu adalah suatu sistem dari berbagai pengetahuan yang masing-masing sesuatu lapangan pengalaman tertentu, yang disusun sedemikian rupa menurut asas-asas tertentu, hingga menjadi kesatuan. Suatu sistem dari berbagai pengetahuan yang masing-masing didapatkan sebagai hasil pemeriksaan-pemeriksaan yang dilakukan secara teliti dengan memakai metode-metode tertentu.” Menurut Prof. DR. Mohammad Hatta: “Tiap-tiap ilmu adalah pengetahuan yang teratur tentang pekerjaan hukum kausal dalam satu golongan masalah yang sama tabiatnya maupun menurut kedudukannya tampak dari luar maupun menurut bangunnya dari dalam.”
  • 14. Sejalan dengan perkembangan zaman, meningkatnya kebutuhan hidup manusia, dan semakin berkembangnya kehidupan modern maka semakin terasalah kebutuhan untuk menjawab segala tantangan yang dihadapi manusia. Dalam keadaan yang demikian, lahirlah apa yang disebut ilmu-ilmu pengetahuan khusus. Momentum pemisahan antara filsafat dengan ilmu pengetahuan khusus itu bermula disekitar Abad Pertengahan, pada saat lahirnya Zaman Renaissance (misalnya Ilmu Fisika dan Ilmu Matematika). Bentuk ilmu yang lain (Ilmu Pengetahuan) bertujuan membantu manusia dalam mempermudah pelaksanaan kehidupannya atau untuk mensejahterakan manusia. Disegi lain, dapat pula bertujuan menyusahkan atau menghancurkan manusia, apabila ilmu dan teknologi itu dipergunakan untuk tujuan perang dengan menciptakan senjata mutakhir. 3.2 Hubungan dan Perbedaan Filsafat dengan Ilmu Pada awalnya yang pertama muncul adalah filsafat dan ilmu-ilmu khusus merupakan bagian dari filsafat. Sehingga dikatakan bahwa filsafat merupakan induk atau ibu dari semua ilmu (mater scientiarum). Karena objek material filsafat bersifat umum yaitu seluruh kenyataan, pada hal ilmu-ilmu membutuhkan objek khusus. Hal ini menyebabkan berpisahnya ilmu dari filsafat. Meskipun pada perkembangannya masing-masing ilmu memisahkan diri dari filsafat, ini tidak berarti hubungan filsafat dengan ilmu-ilmu khusus menjadi terputus. Dengan ciri kekhususan yang dimiliki setiap ilmu, hal ini menimbulkan batas-batas yang tegas di antara masing-masing ilmu. Dengan kata lain tidak ada bidang pengetahuan yang menjadi penghubung ilmu-ilmu yang terpisah. Di sinilah filsafat berusaha untuk menyatu padukan masing-masing ilmu. Tugas filsafat adalah mengatasi spesialisasi dan merumuskan suatu pandangan hidup yang didasarkan atas pengalaman kemanusian yang luas. Ada hubungan timbal balik antara ilmu dengan filsafat. Banyak masalah filsafat yang memerlukan landasan pada pengetahuan ilmiah apabila pembahasannya tidak ingin dikatakan dangkal dan keliru. Ilmu dewasa ini dapat menyediakan bagi filsafat sejumlah besar bahan yang berupa fakta-fakta yang sangat penting bagi perkembangan ide-ide filsafati yang tepat sehingga sejalan dengan pengetahuan ilmiah (Siswomihardjo, 2003). Dalam perkembangan berikutnya, filsafat tidak saja dipandang sebagai induk dan sumber ilmu, tetapi sudah merupakan bagian dari ilmu itu sendiri, yang juga mengalami spesialisasi. Dalam taraf peralihan ini filsafat tidak mencakup keseluruhan, tetapi sudah menjadi sektoral. Contohnya filsafat agama, filsafat hukum, dan filsafat ilmu adalah 14
  • 15. bagian dari perkembangan filsafat yang sudah menjadi sektoral dan terkotak dalam satu bidang tertentu. Dalam konteks inilah kemudian ilmu sebagai kajian filsafat sangat relevan untuk dikaji dan didalami (Bakhtiar, 2005). Hubungan filsafat dengan ilmu dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Filsafat mempunyai objek yang lebih luas, sifatnya universal, sedangkan ilmu objeknya terbatas, khusus lapangannya saja. 2. Filsafat hendak memberikan pengetahuan, insight/pemahaman lebih dalam dengan menunjukkan sebab-sebab yang terakhir. Sedangkan ilmu juga menunjukkan sebab-sebab, tetapi yang tak begitu mendalam. Dengan satu kalimat dapat dikatakan: - Ilmu mengatakan “bagaimana” barang-barang itu (to know ..., technical know how, managerial know how ..., secundary causes, and proximate explanation) - Filsafat mengatakan “apa” barang-barang itu (to know `what` and `why` ..., first causes, highest principles, and ultimate explanation) 3. Filsafat memberikan sintesis kepada ilmu-ilmu yang khusus, mempersatukan, dan 15 mengkoordinasikannya. 4. Lapangan filsafat mungkin sama dengan lapangan ilmu, tetapi sudut pandangnya berlainan. Jadi, merupakan dua pengetahuan yang tersendiri. Keduanya (filsafat dan ilmu) penting, serta saling melengkapi, juga saling menghormati dan mengakui batas-batas dan sifatnya masing-masing. Inilah yang sering dilupakan sehingga ada ilmuan yang ingin menjadi tuan tanah atas kavling pengetahuan lain. Misalnya, apabila ada seorang dokter berkata, “Setiap saya mengoperasi seorang pasien belum pernah saya melihat jiwanya. Jadi manusia itu tidak memiliki jiwa.” Maka dokter itu menginjak ke lapangan lain dari lapangan ilmu ke lapangan filsafat, sehingga kesimpulannya tidak benar lagi. Untuk melihat hubungan antara filsafat dan ilmu, ada baiknya kita lihat pada perbandingan antara ilmu dengan filsafat dalam bagan di bawah ini, (disarikan dari Drs. Agraha Suhandi, 1992)
  • 16. Ilmu Filsafat 16  Segi-segi yang dipelajari dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti  Obyek penelitian yang terbatas  Tidak menilai obyek dari suatu sistem nilai tertentu.  Bertugas memberikan jawaban  Mencoba merumuskan pertanyaan atas jawaban. Mencari prinsip-prinsip umum, tidak membatasi segi pandangannya bahkan cenderung memandang segala sesuatu secara umum dan keseluruhan  Keseluruhan yang ada  Menilai obyek renungan dengan suatu makna, misalkan , religi, kesusilaan, keadilan dsb.  Bertugas mengintegrasikan ilmu- ilmu Kita telah mengadakan perenungan tentang pengertian yang sedalam-dalamnya dari sumber atau wadah kebenaran (obyektivitas) yaitu ilmu dan filsafat. Berikutnya kita akan melihat bagaimana hubungan keduanya dengan agama, sebagai berikut : 1. Ketiganya baik ilmu, filsafat maupun agama merupakan sumber atau wadah kebenaran (obyektivitas) atau bentuk pengetahuan. 2. Dalam pencarian kebenaran (obyektivitas) ketiga bentuk pengetahuan itu masing-masing mempunyai metode, sistem dan mengolah obyeknya selengkapnya sampai habis-habisan. 3. Ilmu bertujuan mencari kebenaran mikrokosmos (manusia), makro-kosmos (alam) dan eksistensi Tuhan/Allah. Agama bertujuan untuk kebahagiaan umat manusia dunia akhirat dengan menunjukkan kebenaran asasi dan mutlak itu, baik mengenai mikro-kosmos (manusia), makro-kosmos (alam) maupun Tuhan/Allah itu sendiri. 3.3 Perbedaan Filsafat dengan Ilmu Selain memiliki hubungan, filsafat dan ilmu juga memiliki perbedaan. Perbedaan tersebut dapat di lihat dari berbagai objek, yakni:  Obyek material [lapangan] Filsafat itu bersifat universal [umum], yaitu segala sesuatu yang ada [realita] sedangkan obyek material ilmu [pengetahuan ilmiah] itu bersifat khusus dan empiris. Artinya, ilmu hanya terfokus pada disiplin bidang masing-masing secra
  • 17. kaku dan terkotak-kotak, sedangkan kajian filsafat tidak terkotak-kotak dalam disiplin tertentu. 17  Obyek formal [sudut pandangan]  Filsafat itu bersifat non fragmentaris, karena mencari pengertian dari segala sesuatu yang ada itu secara luas, mendalam dan mendasar. Sedangkan ilmu bersifat fragmentaris, spesifik, dan intensif. Di samping itu, obyek formal itu bersifatv teknik, yang berarti bahwa cara ide-ide manusia itu mengadakan penyatuan diri dengan realita.  Filsafat dilaksanakan dalam suasana pengetahuan yang menonjolkan daya spekulasi, kritis, dan pengawasan, sedangkan ilmu haruslah diadakan riset lewat pendekatan trial and error. Oleh karena itu, nilai ilmu terletak pada kegunaan pragmatis, sedangkan kegunaan filsafat timbul dari nilainnya.  Filsafat memuat pertanyaan lebih jauh dan lebih mendalam berdasarkan pada pengalaman realitas sehari-hari, sedangkan ilmu bersifat diskursif, yaitu menguraikan secara logis, yang dimulai dari tidak tahu menjadi tahu.  Filsafat memberikan penjelasan yang terakhri, yang mutlak, dan mendalam sampai mendasar [primary cause] sedangkan ilmu menunjukkan sebab-sebab yang tidak begitu mendalam, yang lebih dekat, yang sekunder [secondary cause]  Filsafat = berpikir kritis atau selalu mempertanyakan segala hal tanpa ada eksperimen. Sedangkan ilmu selalu dengan eksperiman untuk menemukan jawaban dari pertanyaannya. 3.4 Pengaruh Filsafat Terhadap Perkembangan Ilmu Bagaimana filsafat dapat mempengaruhi perkembangan ilmu? Ada beberapa alasan yang mengacu pada pertanyaan ini, yakni untuk mendapatkan ilmu, seseorang hendaknya berada atau ikut andil dalam proses mengenyam ilmu dalam dunia pendidikan. Dalam proses belajar mengajar dalam dunia pendidikan ini sangat kontras dengan “proses berfikir”. Ketika seorang siswa bertanya kepada gurunya tentang bagaimana proses terjadinya tetesan-tetesan air yang jatuh dari langit yang telah dikenal oleh semua orang dengan sebutan hujan? Kenapa ikan hanya bisa berenang di dalam air dengan sirip-sirip kecil mereka, sementara burung dengan kedua sayapnya mampu terbang tinggi di angkasa? Kedua pertanyaan ini sangat kontras dengan cara dan proses
  • 18. berfikir mereka. Lalu seorang guru tersebut akan mulai berfikir untuk menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan siswanya. Dari sini, guru tersebut akan mencoba menjelaskan teori yang berhubungan dengan pertanyaan-pertanyaan itu dan menghubungkannya dengan kekuasaan Yang Maha Esa, lalu mengajak para siswanya untuk berfikir mengenai hal itu secara logika. Nah, secara tidak langsung mereka telah berfilsafat. Sesuai dengan pengertian dasar filsafat yakni “berfikir untuk mencari kebenaran”. Jadi, walaupun mereka tidak menyadari bahwa mereka telah terjun dalam berfikir secara filsafat, tetapi sesungguhnya mereka telah berfilsafat. Begitu pula dengan sistem pengajaran dalam dunia pendidikan yang sekarang berbeda dengan sistem pengajaran di masa yang lalu. Inilah bukti bahwa ilmu telah mengalami perkembangan yang signifikan. Jika di masa yang lalu guru dituntut untuk lebih aktif dalam mengajari para siswanya, sehingga setiap pertanyaan yang diajukan oleh para siswa terfokus pada jawaban guru tersebut. Dapat dikatakan bahwa setiap pertanyaan tersebut mutlak akan dijawab oleh guru. Tetapi sistem pengajaran di zaman sekarang telah sangat berbeda dan mengalami perkembangan. Pihak-pihak yang berperan penting dalam dunia pendidikan telah berfikir kefilsafatan sehingga muncullah ide-ide baru yang lebih efektif dalam proses belajar mengajar di dunia pendidikan yang sekarang. Jika di masa yang lalu guru mutlak menjawab segala pertanyaan siswa, di zaman sekarang siswa dituntut untuk lebih aktif. Jika ada siswa yang mengajukan pertanyaan, maka guru akan mengembalikan pertanyaan tersebut kepada siswa yang lain lagi untuk menjawabnya. Jika tidak ada satupun dari seluruh siswa yang dapat menjawab, maka barulah guru tersebut mengambil alih pertanyaan tersebut kemudian menjawabnya, tetapi tetap dituntut untuk memancing pendapat para siswanya untuk lebih mengembangkan kemampuan berfikir mereka. Di sinilah proses berfikir secara filsafat dapat kita temukan lagi. Jadi, dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa filsafat telah memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap perkembangan ilmu dalam dunia pendidikan. 18
  • 19. BAB IV PENUTUP 19 A. KESIMPULAN Filsafat adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempunyai sifat-sifat ilmu pengetahuan. Akan tetapi jelaslah bahwa filsafat tidak termasuk ruang lingkup ilmu pengetahuan yang khusus. Filsafat boleh dikatakan suatu ilmu, tetapi obyeknya tak terbatas. Filsafat dapat mempengaruhi ilmu, karena dalam memperoleh ilmu tersebut seseorang dengan sendirinya, tanpa direncanakan sebelumnya akan mulai untuk berfilsafat. Walaupun mungkin tidak semua orang menyadari bahwa saat berfikir dan menanyakan sesuatu, ataupun saat berfikir dan menjawab sesuatu mereka sebenarnya sedang berfilsafat. Mengenai pendapat para tokoh yang di antaranya adalah Plato, Rene Descartes dan yang lainnya menyadari bahwa berfikir itu adalah sesuatu yang sangat berharga, serta meyakini bahwa berfilsafat berarti berpangkal kepada suatu kebenaran yang hakiki. Juga seperti yang dikatakan oleh Maurice Marieau Ponty “Jasa dari filsafat itu terletak dalam sumber penyelidikannya, yakni eksistensi dan dengan sumber itu kita bisa berpikir tentang manusia.” Lalu, mengenai hubungan filsafat dengan ilmu, yakni penting adanya, serta saling melengkapi, juga saling menghormati dan mengakui batas-batas dan sifatnya masing-masing. Filsafat memberikan sintesis kepada ilmu-ilmu yang khusus, mempersatukan, dan mengkoordinasikannya. B. SARAN Makalah ini masih memiliki berbagai jenis kekurangan olehnya itu kritik yang sifatnya membangun sangat kami harapkan.
  • 20. DAFTAR PUSTAKA  http://tanbihun.com/pendidikan/definisi-atau-pengertian-filsafat-dan- ilmu-pengetahuan- 20 serta-perbedaannya/  http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20090913053818aa54to6  http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&s qi=2&ved=0CCYQFjAA&url=http%3A%2F%2Fhamidpakis.blogspot.com%2F2013 %2F01%2Fhubungan-filsafat-dan-ilmu. html&ei=kqeiUsG6OoaQrQfFtIHQDA&usg=AFQjCNFAxeXiU1H8XSCrJbU2 IUFFK2rk4Q&sig2=jc6c1Cb87_bjP2-_HJIz1Q&bvm=bv.57752919,d.bmk tanggal 07-12-2013 jam 09.000  http://www.geschool.net/296092/blog/post/hubungan- filsafat- ilmu-dan-agama tanggal 07-12-2013 jam 09.000  http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/13/hubungan-antara- filsafat-dengan-ilmu/ tanggal 07-12-2013 jam 09.000  http://edukasi.kompasiana.com/2012/04/27/hubungan- ilmu-filsafat-dan-agama- 458566.html tanggal 07-12-2013 jam 09.000