SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengetahuan berkembang dari rasa ingin tahu, yang merupakan ciri khas
manusia karena manusia adalah satu-satunya makhluk yang mengembangkan
pengetahuan secara sungguh-sungguh. Manusia mengembangkan pengetahuannya
untuk mengatasi kebutuhan-kebutuhan kelangsungan hidup ini dan berbagai
problema yang menyelimuti kehidupan. Di dalam pembahasan tentang konsep
ilmu pengetahuan, di samping ilmu pengetahuan dipahami sebagai prosedur dan
sebagai produk, ilmu pengetahuan dapat dipahami juga sebagai suatu proses, yaitu
sebagai suatu rangkaian kegiatan-kegiatan yang berkesinambungan, yang bersifat
rasional (kritis, logis, dan sistematis), bersifat kognitif (menghasilkan
pengetahuan), serta bersifat teleologis (mengarah pada target tertentu yang
merupakan tujuannya).1 Sebagaimana kegiatan manusia pada umumnya, kegiatan
ilmiah yang dilakukan oleh manusia tentu saja juga memiliki tujuan yang perlu
diusahakan untuk dicapainya. kita akan mencoba untuk membahas lebih lanjut
dan lebih mendalam tentang kegiatan ilmiah tersebut. Namun sebelum membahas
tentang tujuan kegiatan ilmiah, akan membahas terlebih dahulu obyek dan sasaran
kegiatan ilmiah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Objek Kajian Filsafat ilmu pengetahuan
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Objek Kajian Filsafat Ilmu Pengetahuan
1 Paulus Wuhana, Filsafat Ilmu Pengetahuan,Jogja; Pustaka Diamond , 2016.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Objek Filsafat ilmu Pengetahuan
Pada dasarnya, setiap ilmu memiliki dua macam objek , yaitu objek
material dan objek formal. Objek material adalah sesuatu yang dijadikan sasaran
penyelidikan, seperti tubuh manusia adalah objek material ilmu kedokteran.
Adapun objek formalnya adalah metode untuk memahami objek material tersebut,
seperti pendekatan induktif dan deduktif. Filsafat sebagai proses berpikir yang
sistematis dan radikal juga memiliki objek material dan objek formal. Objek
material filsafat adalah segala yang ada sebagian filosof membagi tiga bagian,
yaitu yang ada dalam alam empiris, yang ada dalam pikiran, dan yang ada dalam
kemungkinan adapun objek formal filsafat adalah sudut pandang yang
menyeluruh, radikal dan rasional tentang segala yang ada.
Cakupan objek filsafat lebih luas dibandingkan dengan ilmu karena ilmu
hanya sebatas pada persoalan yang empiris saja, sedangkan filsafat dan yang non
empiris. Objek ilmu terkait dengan filsafat pada objek empiris. Disamping itu,
secara historis ilmu berasal dari kajian filsafat karena awalnya filsafatlah yang
melakukan pembahasan tentang segala yang ada ini secara sistematis, rasional,
dan logis termasuk hal yang empiris2
Ilmu sebagai objek kajian filsafat sepatutnya mengikuti alur filsafat, yaitu
objek material yang didekati lewat pendekatan radikal, menyeluruh, dan rasional.
Begitu juga sifat pendekatan spekulatif dalam filsafat sepatutnya merupakan
bagian dariilmu karenanya ilmu dilihat pada posisi yang tidak mutlak, sehingga
masih ada ruang untuk berspekulasi demi pengembangan ilmu sendiri.3
2 Jujun S. Suriassumantri, Filsafat ilmu, sebuah pengantar populer,:jakarta, sinar harapan, 1984,
h.24
3 Amsal Bakhtiar, Filsafat ilmu,jakarta:Rajawali pers,2016, hlm. 4
Untuk membahas dan memahami lebih lanjut tentang tujuan kegiatan
ilmiah, kiranya kita perlu melihat terlebih dahulu awal terjadinya proses kegiatan
ilmiah. Sebagaimana disebutkan di atas kegiatan ilmiah pada pokoknya
merupakan kegiatan berpikir yang bersifat rasional (kritis, logis, dan sistematis)
serta bersifat kognitif, yaitu menghasilkan pemahaman dan pengetahuan tentang
hal terkait yang dipikirkannya. Setiap kegiatan berpikir merupakan suatu kegiatan
memikirkan suatu hal yang merupakan bahan atau obyek pemikiran (obyek
material).4 Kegiatan berpikir ilmiah bukan kegiatan berpikir melamun, yaitu
pemikiran yang melayang-layang tanpa adanya suatu hal yang tetap, jelas dan
tegas menjadi bahan pemikirannya. Bidang khusus yang telah dipilih berdasar
sudut pandang tertentu tersebut merupakan hal yang secara persis merupakan
fokus sasaran dari kegiatan ilmiah yang diusahakannya. Dengan demikian
semakin jelaslah lingkup serta batasan bidang yang dibahasnya / dikajinya. Segala
perhatian serta penyelidikan ilmiah tentu saja diarahkan pada fokus sasaran
tersebut.5
Ilmu pengetahuan adalah kumpulan pengetahuan. Namun bukan
sebaliknya kumpulan ilmu pengetahuan adalah pengetahuan. Kumpulan
pengetahuan agar dapat dikatakan ilmu pengetahuan harus memenuhi syarat-
syarat tertentu. Syarat-syarat yang dimaksudkan adalah objek material dan objek
formal. Setiap bidang ilmu pengetahuan baik itu ilmu khusus maupun ilmu filsafat
harus memenuhi ke dua objek tersebut. Objek material adalah sesuatu hal yang
dijadikan sasaran pemikiran (Gegenstand), sesuatu hal yang diselidiki atau sesuatu
hal yang dipelajari. Objek material mencakup hal konkrit misalnya manusia,
tumbuhan, batu ataupun hal-hal yang abstrak seperti ide-ide, nilainilai, dan
4 Paulus Wuhana, Filsafat Ilmu Pengetahuan,Jogja; Pustaka Diamond , 2016 h. 89
5 M. Makbul,filsafat ilmu: (filsafat ilmu, kasifikasi ilmu,ciri ciri ilmu, dan sistem kerja keilmuan)
Jakarta: Prenadamedia Grup, 2015. H.30
kerohanian. Objek formal adalah cara memandang, cara meninjau yang dilakukan
oleh peneliti terhadap objek materialnya serta prinsip-prinsip yang digunakannya.
Objek formal dari suatu ilmu pengetahuan tidak hanya memberi keutuhan suatu
ilmu pengetahuan, tetapi pada saat yang sama membedakannya dari bidang-
bidang yang lain. Satu objek material dapat ditinjau dari berbagai sudut
pandangan sehingga menimbulkan ilmu pengetahuan yang berbeda-beda.6
a. Objek material ialah menyelidiki segala sesuatu yang tak terbatas
dengan tujuan memahami hakikat ada (realitas dan wujud). Objek material filsafat
kesemestaan, keuniversalan, dan keumuman bukan partikular secara mendasar
atau sedalam-dalamnya.
b. Objek formal ialah metodologi, sudut, atau cara pandang khas filsafat,
pendekatan dan metode untuk meneliti atau mengkaji hakikat yang ada dan
mungkin ada —baik yang konkret fisik dan bukan fisik; abstrak dan spiritual;
maupun abstrak logis, konsepsional, rohaniah, nilai-nilai agama, dan metafisika,
bahkan mengenai Tuhan pencipta dan penguasa alam semesta7
Setiap cabang ilmu pengetahuan pasti mempunyai objek yang akan
ditelaah atau dipelajari. Dalam hal ini filsafat mempunyai dua objek kajian yaitu
objek material dan objek formal.
1. Objek material
Objek material adalah yaitu hal atau bahan yang diselidiki (hal yang
dijadikan sasaran penyelidikan). Atau segala sesuatu yang ada. Objek yang dikaji
adalah sesuatu yang dapat dirasionalkan yang bersifat empiris dan ilmiah. Sesuatu
yang dianggap ada bukan hanya yang hanya dirasakan indera saja tapi ada
beberapa hal yang tidak bisa dirasakan langsung oleh indera misalkan sejarah.
6 A Mudhofir. Pengenalan Filsafat.Filsafat Ilmu.( Cetakan III. Yogyakarta : Liberty. 2005)
7Ismaun,Pengertian Filsafat, Objek, dan Kedudukannya dalamBerbagai Ilmu Pengetahuan
Mosul1 ,repository.ut.ac.id, 2021.h 4
Sesuatu yang "ada" kemudian disebutkan sebagai berikut:
a. Thinkable, hal rasional yang berdasarkan pada inderawi dalam artian
selama panca indera bisa mengenali atau merasakan hal tersebut maka itulah
hakikat ada dalam objek material.
b. Unthinkable, sesuatu yang tidak terfikirkan oleh kita namun bisa jadi
sedang atau telah difikirkan oleh orang lain. Hal tersebut juga merupakan hakikat
ada yang bisa menjadi objek kajian dalam filsafat bagian dari objek material
karena hal yang difikirkan oleh orang lain bisa diteliti oleh kita.
contoh : Mahasiswa belum memikirkan tentang bagaimana ia akan
bekerja, tetapi orang lain sudah atau telah memikirkan bagaimana nanti ia akan
bekerja.
c. Unthoughtable, sesuatu yang tidak pernah terfikirkan namun diyakini
ada. Satu-satunya hal tersebut adalah adanya Tuhan. Tuhan diyakini ada namu
pemikiran kita tidak akan sampai pada esensi pertanyaan-pertanyaan tentang
adanya Tuhan. Pada akhirnya apapun tentang Tuhan tidak bisa terpikirkan oleh
akal.
Dengan tiga hal tersebut orang Islam menyatakan bahwa semua hal bisa
dikaji dengan filsafat.
2. Objek formal
Objek formal adalah metode untuk memahami objek material tersebut. Hal
yang dijadikan dalam objek formal merupakan objek material yang dikaji secara
khusus.
Contoh: Penelitian tentang pohon kelapa khususnya fungsi air kelapa.
Pohon kelapa merupakan objek material, sedangkan air kelapa merupakan objek
formalnya.
Cara pemahamannya ada dua yaitu:
a. Spesifikasi, yaitu hal yang menjadi fokus kajian bukan sesuatu yang
umum melainkan sesuatu yang khusus.
b. Perspektif, yaitu objek dikaji dengan sudut pandang tertentu.8
8 https://www.kompasiana.com/ulfatulhariroh/5d89ce710d82305f3508da02/filsafat-ilmu-
pengertian-objek-ciri-ciri-dan-tujuan diakses Tanggal 1 april 2021

More Related Content

What's hot

Makalah berpikir ilmiah(1)
Makalah berpikir ilmiah(1)Makalah berpikir ilmiah(1)
Makalah berpikir ilmiah(1)Nur Aqwamah
 
Makalahku.presentasi re visi
Makalahku.presentasi re visiMakalahku.presentasi re visi
Makalahku.presentasi re visiSigit Kindarto
 
Sesi 1 ruang lingkup filsafat ilmu
Sesi 1 ruang lingkup filsafat ilmuSesi 1 ruang lingkup filsafat ilmu
Sesi 1 ruang lingkup filsafat ilmuMifta ヌズリナ
 
Hakikat ilmu dan pengetahuan
Hakikat ilmu dan pengetahuanHakikat ilmu dan pengetahuan
Hakikat ilmu dan pengetahuanAbdul H-u
 
cabang cabang filsafat (struktur filsafat)
cabang cabang filsafat (struktur filsafat)cabang cabang filsafat (struktur filsafat)
cabang cabang filsafat (struktur filsafat)Cecep Kustandi
 
Matematika & iad kelompok 2
Matematika & iad kelompok 2Matematika & iad kelompok 2
Matematika & iad kelompok 2sindysetiawan
 
Pengertian, Objek, Macam, Manfaat Logika
Pengertian, Objek, Macam, Manfaat LogikaPengertian, Objek, Macam, Manfaat Logika
Pengertian, Objek, Macam, Manfaat LogikaSiti Hardiyanti
 
Pengertian dan tujuan filsafat ilmu pertemuan 2
Pengertian dan tujuan filsafat ilmu pertemuan 2Pengertian dan tujuan filsafat ilmu pertemuan 2
Pengertian dan tujuan filsafat ilmu pertemuan 2Agoes Rakbika
 
Modul filsafat ilmu
Modul filsafat ilmuModul filsafat ilmu
Modul filsafat ilmuelhamidi
 
Intro To Philosophy
Intro To PhilosophyIntro To Philosophy
Intro To Philosophygueste97040
 
Makalah filsafat ilmu tugas 1
Makalah filsafat ilmu tugas 1Makalah filsafat ilmu tugas 1
Makalah filsafat ilmu tugas 1Fandi Fandi
 
Kumpulan tugas filsafat ilmu dosen pembimbing Dr. Sigit Sardjono, Ms
Kumpulan tugas filsafat ilmu dosen pembimbing Dr. Sigit Sardjono, MsKumpulan tugas filsafat ilmu dosen pembimbing Dr. Sigit Sardjono, Ms
Kumpulan tugas filsafat ilmu dosen pembimbing Dr. Sigit Sardjono, Msdinyrusdiananda
 

What's hot (20)

Makalah berpikir ilmiah(1)
Makalah berpikir ilmiah(1)Makalah berpikir ilmiah(1)
Makalah berpikir ilmiah(1)
 
filsafat ilmu logika
 filsafat ilmu  logika  filsafat ilmu  logika
filsafat ilmu logika
 
Makalahku.presentasi re visi
Makalahku.presentasi re visiMakalahku.presentasi re visi
Makalahku.presentasi re visi
 
Sesi 1 ruang lingkup filsafat ilmu
Sesi 1 ruang lingkup filsafat ilmuSesi 1 ruang lingkup filsafat ilmu
Sesi 1 ruang lingkup filsafat ilmu
 
metode filsafat
metode filsafatmetode filsafat
metode filsafat
 
Hakikat ilmu dan pengetahuan
Hakikat ilmu dan pengetahuanHakikat ilmu dan pengetahuan
Hakikat ilmu dan pengetahuan
 
cabang cabang filsafat (struktur filsafat)
cabang cabang filsafat (struktur filsafat)cabang cabang filsafat (struktur filsafat)
cabang cabang filsafat (struktur filsafat)
 
Ilmu Pengetahuan
Ilmu PengetahuanIlmu Pengetahuan
Ilmu Pengetahuan
 
Matematika & iad kelompok 2
Matematika & iad kelompok 2Matematika & iad kelompok 2
Matematika & iad kelompok 2
 
Filsafat ilmu
Filsafat ilmuFilsafat ilmu
Filsafat ilmu
 
Hakikat Filsafat Ilmu
Hakikat Filsafat IlmuHakikat Filsafat Ilmu
Hakikat Filsafat Ilmu
 
Pengertian, Objek, Macam, Manfaat Logika
Pengertian, Objek, Macam, Manfaat LogikaPengertian, Objek, Macam, Manfaat Logika
Pengertian, Objek, Macam, Manfaat Logika
 
Pengertian dan tujuan filsafat ilmu pertemuan 2
Pengertian dan tujuan filsafat ilmu pertemuan 2Pengertian dan tujuan filsafat ilmu pertemuan 2
Pengertian dan tujuan filsafat ilmu pertemuan 2
 
APA ITU ILMU
APA ITU ILMUAPA ITU ILMU
APA ITU ILMU
 
filsafat ilmu
filsafat ilmufilsafat ilmu
filsafat ilmu
 
Modul filsafat ilmu
Modul filsafat ilmuModul filsafat ilmu
Modul filsafat ilmu
 
Intro To Philosophy
Intro To PhilosophyIntro To Philosophy
Intro To Philosophy
 
Makalah filsafat ilmu tugas 1
Makalah filsafat ilmu tugas 1Makalah filsafat ilmu tugas 1
Makalah filsafat ilmu tugas 1
 
Landasan Pendidikan
Landasan PendidikanLandasan Pendidikan
Landasan Pendidikan
 
Kumpulan tugas filsafat ilmu dosen pembimbing Dr. Sigit Sardjono, Ms
Kumpulan tugas filsafat ilmu dosen pembimbing Dr. Sigit Sardjono, MsKumpulan tugas filsafat ilmu dosen pembimbing Dr. Sigit Sardjono, Ms
Kumpulan tugas filsafat ilmu dosen pembimbing Dr. Sigit Sardjono, Ms
 

Similar to Filsafat objek ilmu pengetahuan

1276-Article Text-2610-1-10-20160901.pdf
1276-Article Text-2610-1-10-20160901.pdf1276-Article Text-2610-1-10-20160901.pdf
1276-Article Text-2610-1-10-20160901.pdfimamdaulay
 
objek dan ruang lingkup filsafat
objek dan ruang lingkup filsafatobjek dan ruang lingkup filsafat
objek dan ruang lingkup filsafatCecep Kustandi
 
MAKALAH FILSAFAT KEL 01 2.pdf
MAKALAH FILSAFAT KEL 01 2.pdfMAKALAH FILSAFAT KEL 01 2.pdf
MAKALAH FILSAFAT KEL 01 2.pdfjumawan1109
 
Paparan
PaparanPaparan
Paparanarrull
 
filsafat pendidikan sljhfijdshfidshfjsdhfjdshkjfhdskj
filsafat pendidikan sljhfijdshfidshfjsdhfjdshkjfhdskjfilsafat pendidikan sljhfijdshfidshfjsdhfjdshkjfhdskj
filsafat pendidikan sljhfijdshfidshfjsdhfjdshkjfhdskjAfifahNuri
 
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AW
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AWFILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AW
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AWDjoko Adi Walujo
 
MAKALAH FILSAFAT ONTOLOGI.pdf
MAKALAH FILSAFAT  ONTOLOGI.pdfMAKALAH FILSAFAT  ONTOLOGI.pdf
MAKALAH FILSAFAT ONTOLOGI.pdfRasyidiAli
 
Pengantar Filsafat, Pertemuan 5.pptx
Pengantar Filsafat, Pertemuan 5.pptxPengantar Filsafat, Pertemuan 5.pptx
Pengantar Filsafat, Pertemuan 5.pptxyonayori
 
Nur widya yanti (22060484122) ppt filsafat.pptx
Nur widya yanti (22060484122) ppt filsafat.pptxNur widya yanti (22060484122) ppt filsafat.pptx
Nur widya yanti (22060484122) ppt filsafat.pptxdenameiyulita
 
Nur widya yanti (22060484122) ppt filsafat.pptx
Nur widya yanti (22060484122) ppt filsafat.pptxNur widya yanti (22060484122) ppt filsafat.pptx
Nur widya yanti (22060484122) ppt filsafat.pptxdenameiyulita
 
Nur widya yanti (22060484122) ppt filsafat.pptx
Nur widya yanti (22060484122) ppt filsafat.pptxNur widya yanti (22060484122) ppt filsafat.pptx
Nur widya yanti (22060484122) ppt filsafat.pptxdenameiyulita
 
Nur widya yanti (22060484122) ppt filsafat.pptx
Nur widya yanti (22060484122) ppt filsafat.pptxNur widya yanti (22060484122) ppt filsafat.pptx
Nur widya yanti (22060484122) ppt filsafat.pptx22B122Nurwidyayanti
 
PENGANTAR_FILSAFAT_UMUM.ppt
PENGANTAR_FILSAFAT_UMUM.pptPENGANTAR_FILSAFAT_UMUM.ppt
PENGANTAR_FILSAFAT_UMUM.pptEFENDIDIANSYAH
 
Tugas Akhir Filsafat Kelompok 6.pptx
Tugas Akhir Filsafat Kelompok 6.pptxTugas Akhir Filsafat Kelompok 6.pptx
Tugas Akhir Filsafat Kelompok 6.pptxFauziaIndahningsih
 
Makalah aspek2 ontologis ilmu pengetahuaan
Makalah aspek2 ontologis ilmu pengetahuaanMakalah aspek2 ontologis ilmu pengetahuaan
Makalah aspek2 ontologis ilmu pengetahuaantrysnokoe
 

Similar to Filsafat objek ilmu pengetahuan (20)

1276-Article Text-2610-1-10-20160901.pdf
1276-Article Text-2610-1-10-20160901.pdf1276-Article Text-2610-1-10-20160901.pdf
1276-Article Text-2610-1-10-20160901.pdf
 
objek dan ruang lingkup filsafat
objek dan ruang lingkup filsafatobjek dan ruang lingkup filsafat
objek dan ruang lingkup filsafat
 
MAKALAH FILSAFAT KEL 01 2.pdf
MAKALAH FILSAFAT KEL 01 2.pdfMAKALAH FILSAFAT KEL 01 2.pdf
MAKALAH FILSAFAT KEL 01 2.pdf
 
Paparan
PaparanPaparan
Paparan
 
Filsafat umum
Filsafat umumFilsafat umum
Filsafat umum
 
filsafat pendidikan sljhfijdshfidshfjsdhfjdshkjfhdskj
filsafat pendidikan sljhfijdshfidshfjsdhfjdshkjfhdskjfilsafat pendidikan sljhfijdshfidshfjsdhfjdshkjfhdskj
filsafat pendidikan sljhfijdshfidshfjsdhfjdshkjfhdskj
 
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AW
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AWFILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AW
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AW
 
MAKALAH FILSAFAT ONTOLOGI.pdf
MAKALAH FILSAFAT  ONTOLOGI.pdfMAKALAH FILSAFAT  ONTOLOGI.pdf
MAKALAH FILSAFAT ONTOLOGI.pdf
 
Makalah filsafat
Makalah filsafatMakalah filsafat
Makalah filsafat
 
Pengantar Filsafat, Pertemuan 5.pptx
Pengantar Filsafat, Pertemuan 5.pptxPengantar Filsafat, Pertemuan 5.pptx
Pengantar Filsafat, Pertemuan 5.pptx
 
Nur widya yanti (22060484122) ppt filsafat.pptx
Nur widya yanti (22060484122) ppt filsafat.pptxNur widya yanti (22060484122) ppt filsafat.pptx
Nur widya yanti (22060484122) ppt filsafat.pptx
 
Nur widya yanti (22060484122) ppt filsafat.pptx
Nur widya yanti (22060484122) ppt filsafat.pptxNur widya yanti (22060484122) ppt filsafat.pptx
Nur widya yanti (22060484122) ppt filsafat.pptx
 
Nur widya yanti (22060484122) ppt filsafat.pptx
Nur widya yanti (22060484122) ppt filsafat.pptxNur widya yanti (22060484122) ppt filsafat.pptx
Nur widya yanti (22060484122) ppt filsafat.pptx
 
Nur widya yanti (22060484122) ppt filsafat.pptx
Nur widya yanti (22060484122) ppt filsafat.pptxNur widya yanti (22060484122) ppt filsafat.pptx
Nur widya yanti (22060484122) ppt filsafat.pptx
 
PENGANTAR_FILSAFAT_UMUM.ppt
PENGANTAR_FILSAFAT_UMUM.pptPENGANTAR_FILSAFAT_UMUM.ppt
PENGANTAR_FILSAFAT_UMUM.ppt
 
Filsafat
Filsafat Filsafat
Filsafat
 
Tugas Akhir Filsafat Kelompok 6.pptx
Tugas Akhir Filsafat Kelompok 6.pptxTugas Akhir Filsafat Kelompok 6.pptx
Tugas Akhir Filsafat Kelompok 6.pptx
 
Makalah aspek2 ontologis ilmu pengetahuaan
Makalah aspek2 ontologis ilmu pengetahuaanMakalah aspek2 ontologis ilmu pengetahuaan
Makalah aspek2 ontologis ilmu pengetahuaan
 
Ppt. objek filsafat
Ppt. objek filsafatPpt. objek filsafat
Ppt. objek filsafat
 
Filsafat
FilsafatFilsafat
Filsafat
 

Recently uploaded

Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 

Recently uploaded (20)

Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 

Filsafat objek ilmu pengetahuan

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengetahuan berkembang dari rasa ingin tahu, yang merupakan ciri khas manusia karena manusia adalah satu-satunya makhluk yang mengembangkan pengetahuan secara sungguh-sungguh. Manusia mengembangkan pengetahuannya untuk mengatasi kebutuhan-kebutuhan kelangsungan hidup ini dan berbagai problema yang menyelimuti kehidupan. Di dalam pembahasan tentang konsep ilmu pengetahuan, di samping ilmu pengetahuan dipahami sebagai prosedur dan sebagai produk, ilmu pengetahuan dapat dipahami juga sebagai suatu proses, yaitu sebagai suatu rangkaian kegiatan-kegiatan yang berkesinambungan, yang bersifat rasional (kritis, logis, dan sistematis), bersifat kognitif (menghasilkan pengetahuan), serta bersifat teleologis (mengarah pada target tertentu yang merupakan tujuannya).1 Sebagaimana kegiatan manusia pada umumnya, kegiatan ilmiah yang dilakukan oleh manusia tentu saja juga memiliki tujuan yang perlu diusahakan untuk dicapainya. kita akan mencoba untuk membahas lebih lanjut dan lebih mendalam tentang kegiatan ilmiah tersebut. Namun sebelum membahas tentang tujuan kegiatan ilmiah, akan membahas terlebih dahulu obyek dan sasaran kegiatan ilmiah. B. Rumusan Masalah 1. Apa Objek Kajian Filsafat ilmu pengetahuan C. Tujuan 1. Untuk mengetahui Objek Kajian Filsafat Ilmu Pengetahuan 1 Paulus Wuhana, Filsafat Ilmu Pengetahuan,Jogja; Pustaka Diamond , 2016.
  • 2. BAB II PEMBAHASAN A. Objek Filsafat ilmu Pengetahuan Pada dasarnya, setiap ilmu memiliki dua macam objek , yaitu objek material dan objek formal. Objek material adalah sesuatu yang dijadikan sasaran penyelidikan, seperti tubuh manusia adalah objek material ilmu kedokteran. Adapun objek formalnya adalah metode untuk memahami objek material tersebut, seperti pendekatan induktif dan deduktif. Filsafat sebagai proses berpikir yang sistematis dan radikal juga memiliki objek material dan objek formal. Objek material filsafat adalah segala yang ada sebagian filosof membagi tiga bagian, yaitu yang ada dalam alam empiris, yang ada dalam pikiran, dan yang ada dalam kemungkinan adapun objek formal filsafat adalah sudut pandang yang menyeluruh, radikal dan rasional tentang segala yang ada. Cakupan objek filsafat lebih luas dibandingkan dengan ilmu karena ilmu hanya sebatas pada persoalan yang empiris saja, sedangkan filsafat dan yang non empiris. Objek ilmu terkait dengan filsafat pada objek empiris. Disamping itu, secara historis ilmu berasal dari kajian filsafat karena awalnya filsafatlah yang melakukan pembahasan tentang segala yang ada ini secara sistematis, rasional, dan logis termasuk hal yang empiris2 Ilmu sebagai objek kajian filsafat sepatutnya mengikuti alur filsafat, yaitu objek material yang didekati lewat pendekatan radikal, menyeluruh, dan rasional. Begitu juga sifat pendekatan spekulatif dalam filsafat sepatutnya merupakan bagian dariilmu karenanya ilmu dilihat pada posisi yang tidak mutlak, sehingga masih ada ruang untuk berspekulasi demi pengembangan ilmu sendiri.3 2 Jujun S. Suriassumantri, Filsafat ilmu, sebuah pengantar populer,:jakarta, sinar harapan, 1984, h.24 3 Amsal Bakhtiar, Filsafat ilmu,jakarta:Rajawali pers,2016, hlm. 4
  • 3. Untuk membahas dan memahami lebih lanjut tentang tujuan kegiatan ilmiah, kiranya kita perlu melihat terlebih dahulu awal terjadinya proses kegiatan ilmiah. Sebagaimana disebutkan di atas kegiatan ilmiah pada pokoknya merupakan kegiatan berpikir yang bersifat rasional (kritis, logis, dan sistematis) serta bersifat kognitif, yaitu menghasilkan pemahaman dan pengetahuan tentang hal terkait yang dipikirkannya. Setiap kegiatan berpikir merupakan suatu kegiatan memikirkan suatu hal yang merupakan bahan atau obyek pemikiran (obyek material).4 Kegiatan berpikir ilmiah bukan kegiatan berpikir melamun, yaitu pemikiran yang melayang-layang tanpa adanya suatu hal yang tetap, jelas dan tegas menjadi bahan pemikirannya. Bidang khusus yang telah dipilih berdasar sudut pandang tertentu tersebut merupakan hal yang secara persis merupakan fokus sasaran dari kegiatan ilmiah yang diusahakannya. Dengan demikian semakin jelaslah lingkup serta batasan bidang yang dibahasnya / dikajinya. Segala perhatian serta penyelidikan ilmiah tentu saja diarahkan pada fokus sasaran tersebut.5 Ilmu pengetahuan adalah kumpulan pengetahuan. Namun bukan sebaliknya kumpulan ilmu pengetahuan adalah pengetahuan. Kumpulan pengetahuan agar dapat dikatakan ilmu pengetahuan harus memenuhi syarat- syarat tertentu. Syarat-syarat yang dimaksudkan adalah objek material dan objek formal. Setiap bidang ilmu pengetahuan baik itu ilmu khusus maupun ilmu filsafat harus memenuhi ke dua objek tersebut. Objek material adalah sesuatu hal yang dijadikan sasaran pemikiran (Gegenstand), sesuatu hal yang diselidiki atau sesuatu hal yang dipelajari. Objek material mencakup hal konkrit misalnya manusia, tumbuhan, batu ataupun hal-hal yang abstrak seperti ide-ide, nilainilai, dan 4 Paulus Wuhana, Filsafat Ilmu Pengetahuan,Jogja; Pustaka Diamond , 2016 h. 89 5 M. Makbul,filsafat ilmu: (filsafat ilmu, kasifikasi ilmu,ciri ciri ilmu, dan sistem kerja keilmuan) Jakarta: Prenadamedia Grup, 2015. H.30
  • 4. kerohanian. Objek formal adalah cara memandang, cara meninjau yang dilakukan oleh peneliti terhadap objek materialnya serta prinsip-prinsip yang digunakannya. Objek formal dari suatu ilmu pengetahuan tidak hanya memberi keutuhan suatu ilmu pengetahuan, tetapi pada saat yang sama membedakannya dari bidang- bidang yang lain. Satu objek material dapat ditinjau dari berbagai sudut pandangan sehingga menimbulkan ilmu pengetahuan yang berbeda-beda.6 a. Objek material ialah menyelidiki segala sesuatu yang tak terbatas dengan tujuan memahami hakikat ada (realitas dan wujud). Objek material filsafat kesemestaan, keuniversalan, dan keumuman bukan partikular secara mendasar atau sedalam-dalamnya. b. Objek formal ialah metodologi, sudut, atau cara pandang khas filsafat, pendekatan dan metode untuk meneliti atau mengkaji hakikat yang ada dan mungkin ada —baik yang konkret fisik dan bukan fisik; abstrak dan spiritual; maupun abstrak logis, konsepsional, rohaniah, nilai-nilai agama, dan metafisika, bahkan mengenai Tuhan pencipta dan penguasa alam semesta7 Setiap cabang ilmu pengetahuan pasti mempunyai objek yang akan ditelaah atau dipelajari. Dalam hal ini filsafat mempunyai dua objek kajian yaitu objek material dan objek formal. 1. Objek material Objek material adalah yaitu hal atau bahan yang diselidiki (hal yang dijadikan sasaran penyelidikan). Atau segala sesuatu yang ada. Objek yang dikaji adalah sesuatu yang dapat dirasionalkan yang bersifat empiris dan ilmiah. Sesuatu yang dianggap ada bukan hanya yang hanya dirasakan indera saja tapi ada beberapa hal yang tidak bisa dirasakan langsung oleh indera misalkan sejarah. 6 A Mudhofir. Pengenalan Filsafat.Filsafat Ilmu.( Cetakan III. Yogyakarta : Liberty. 2005) 7Ismaun,Pengertian Filsafat, Objek, dan Kedudukannya dalamBerbagai Ilmu Pengetahuan Mosul1 ,repository.ut.ac.id, 2021.h 4
  • 5. Sesuatu yang "ada" kemudian disebutkan sebagai berikut: a. Thinkable, hal rasional yang berdasarkan pada inderawi dalam artian selama panca indera bisa mengenali atau merasakan hal tersebut maka itulah hakikat ada dalam objek material. b. Unthinkable, sesuatu yang tidak terfikirkan oleh kita namun bisa jadi sedang atau telah difikirkan oleh orang lain. Hal tersebut juga merupakan hakikat ada yang bisa menjadi objek kajian dalam filsafat bagian dari objek material karena hal yang difikirkan oleh orang lain bisa diteliti oleh kita. contoh : Mahasiswa belum memikirkan tentang bagaimana ia akan bekerja, tetapi orang lain sudah atau telah memikirkan bagaimana nanti ia akan bekerja. c. Unthoughtable, sesuatu yang tidak pernah terfikirkan namun diyakini ada. Satu-satunya hal tersebut adalah adanya Tuhan. Tuhan diyakini ada namu pemikiran kita tidak akan sampai pada esensi pertanyaan-pertanyaan tentang adanya Tuhan. Pada akhirnya apapun tentang Tuhan tidak bisa terpikirkan oleh akal. Dengan tiga hal tersebut orang Islam menyatakan bahwa semua hal bisa dikaji dengan filsafat. 2. Objek formal Objek formal adalah metode untuk memahami objek material tersebut. Hal yang dijadikan dalam objek formal merupakan objek material yang dikaji secara khusus. Contoh: Penelitian tentang pohon kelapa khususnya fungsi air kelapa. Pohon kelapa merupakan objek material, sedangkan air kelapa merupakan objek formalnya. Cara pemahamannya ada dua yaitu:
  • 6. a. Spesifikasi, yaitu hal yang menjadi fokus kajian bukan sesuatu yang umum melainkan sesuatu yang khusus. b. Perspektif, yaitu objek dikaji dengan sudut pandang tertentu.8 8 https://www.kompasiana.com/ulfatulhariroh/5d89ce710d82305f3508da02/filsafat-ilmu- pengertian-objek-ciri-ciri-dan-tujuan diakses Tanggal 1 april 2021