1. Jembatan Struktur Rangka Baja (Steel Truss Bridge) Permodelan Jembatan Rangka Akkas…(Andhi Setiawan, Dkk/hal. 96-111)
BRIDGE, VOL.2 NO.2, September 2015 96
JEMBATAN STRUKTUR RANGKA BAJA (STEEL TRUSS BRIDGE)
PERMODELAN JEMBATAN RANGKA AKKAS
Andhi Setiawan1
, Candra Kusmawargi2
, Eka Afrianti Sanjani3
1,2,3Mahasiswa Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan
Universitas Negeri Yogyakarta
Email : xchaca@y7mail.com
ABSTRAK
Jembatan AKKAS adalah jembatan yang akan dibangun di kecamatan pundong.
Dikarenakan jembatan penghubung yang menghubungkan desa seloharjo dengan desa
srihardono roboh karena bencana banjir. Sehingga roda perekonomian di desa seloharjo
terhambat, oleh karena itu perlu adanya dibangun ulang jembatan yang dapt mengembalikan
kembali kesejahteraan masyarakat di kecamatan pundong. Faktanya layanan infrastruktur jalan
dan jembatan di Indonesia belum optimal. Dapat dilihat di lapangan, jumlah jembatan di seluruh
Indonesia mencapai 88 ribu buah dengan ekivalen sepanjang 1.000Km, akan tetapi dari 88 ribu
buah jembatan belum satupun diantaranya memiliki sistem perawatan yang baik (Ditjen Bina
Marga Danis). Hal inilah yang menimbulkan permasalahan, karena seluruh jembatan layaknya
memiilki sistem perawatan yang baik agar mampu memenuhi masa layan yang telah
direncanakan. Dengan adanya kondisi ini, sudah sewajarnya kita berfikir tentang adanya layanan
infastruktur jalan dan jembatan yang optimal. Salah satunya dengan cara pembangunan dan
perancangan jembatan kokoh, kuat, dan ekonomis. Dikarenakan hal itu kami membuat desain
jembatan dengan menggunakan rangka baja yang dirancang untuk dilewati segala jenis
transportasi (truk, mobil, motor, dsb) agar roda ekonomi masyarakat sekitar semakin berkembang.
Metode yang digunakan dalam perencanaan jembatan AKKAS ini adalah membuat tiga
model jembatan dari stik es krim. Jembatan yang didesain merupakan jembatan pelengkung tipe
K-truss. Perbedaan dari tiga model terletak pada desain bracing jembatan saja , namun tetap
dicari model desain jembtan yang paling aman. Dengan melakukan perencanaan menggunakan
program aplikasi SAP 2000 dengan memilih desain dengan hasil running yang defleksinya paling
kecil. Dan setelah itu melakukan pengujian terhadap jembatan yang dipilih dari tiga model yang
direncanakan di laboratorium.
Selanjutnya, dari desain jembatan yang sudah dianalisa menggunakan program bantu
SAP2000 v.11.0.0 yang kemudian kami bandingkan dengan jembatan model yang sudah dijadikan
maket sebagai benda uji. Pada analisa menggunakan bantu SAP2000 v.11.0.0 jembatan
mengalami keruntuhan pada pembebanan 50 kg dengan defleksi 0.682mm, sedangkan pada
jembatan benda uji mengalami keruntuhan pada pembebanan 45 kg. Berdasarkan hasil tersebut,
dapat disimpulkan bahwa rancangan kami sudah sesuai rencana.
Kata kunci : Jembatan Rangka, Rangka Batang, Arch,SAP 2000
2. Jembatan Struktur Rangka Baja (Steel Truss Bridge) Permodelan Jembatan Rangka Akkas…(Andhi Setiawan, Dkk/hal. 96-111)
97 BRIDGE, VOL.2 NO.2, September 2015
PENDAHULUAN
Jembatan adalah suatu bangunan yang memungkinkan suatu jalan menyilang
sungai/saluran air, lembah atau menyilang jalan lain yang tidak sama tinggi permukaannya. Secara
umum suatu jembatan berfungsi untuk melayani arus lalu lintas dengan baik, dalam perencanaan
dan perancangan jembatan sebaiknya mempertimbangkan fungsi kebutuhan transportasi,
persyaratan teknis dan estetika-arsitektural yang meliputi : aspek lalu lintas, aspek teknis, aspek
estetika. (Supriyadi dan Muntohar, 2007). Menurut (Satyarno, 2003) jembatan rangka dibuat dari
struktur rangka yang biasanya terbuat dari bahan baja dan dibuat dengan menyambung beberapa
batang dengan las atau baut yang membentuk pola-pola segitiga. Jembatan rangaka biasanya
digunakan untuk bentang 20 m sampai 375 m.
Salah satu sistem konstruksi ringan yang mempunyai kemampuan besar, yaitu berupa
suatu Rangka Batang. Rangka batang merupakan suatu konstruksi yang terdiri dari sejumlah
batang-batang yang disambung satu dengan yang lain pada kedua ujungnya, sehingga
membentuk satu kesatuan struktur yang kokoh. Bentuk rangka batang dapat bermacam-macam
sesuai dengan fungsi dan konstruksi, seperti konstruksi untuk jembatan.Prinsip utama yang
mendasari penggunaan rangka batang sebagai struktur pemikul beban adalah penyusunan elemen
menjadi konfigurasi segitiga yang menghasilkan bentuk stabil. Pola yang bukan segitiga
menyebabkan struktur tersebut menjadi tidak stabil yang mengakibatkan terjadinya deformasi yang
realtif besar. (Dian, 2008)
Tabel 1. Pedoman Awal dalam Menentukan Tinggi Rangka Batang, (Daniel, 1998)
Jenis Rangka Batang Tinggi
Rangka batang dengan beban relatif
ringan dan berjarak dekat, misalnya
rangka batang atap
1/20 dari bentang
Rangka batang kolektor sekunder
yang memikul beban sedang
1/10 dari bentang
Rangka batang kolektor primer yang
memikul beban yang sangat besar
1/4 atau 1/5 dari bentang
KAJIAN TEORI
Jembatan Rangka
Jembatan adalah suatu bangunan yang memungkinkan suatu jalan menyilang sungai/saluran air,
lembah atau menyilang jalan lain yang tidak sama tinggi permukaannya. Secara umum suatu
jembatan berfungsi untuk melayani arus lalu lintas dengan baik, dalam perencanaan dan
perancangan jembatan sebaiknya mempertimbangkan fungsi kebutuhan transportasi, persyaratan
teknis dan estetika-arsitektural yang meliputi : aspek lalu lintas, aspek teknis, aspek estetika.
(Supriyadi dan Muntohar, 2007). Menurut (Satyarno, 2003) jembatan rangka dibuat dari struktur
rangka yang biasanya terbuat dari bahan baja dan dibuat dengan menyambung beberapa