Dokumen tersebut membahas tentang kerangka dasar dan struktur kurikulum 2013 untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) pada jenjang pendidikan Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah. Secara garis besar ditetapkan standar kompetensi lulusan untuk masing-masing dimensi sikap, pengetahuan dan keterampilan."
Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)Khusnul Kotimah
Makalah yang berisi penjelasan tentang tafsir, ta'wil dan tarjamah guna memenuhi tugas ULUMUL QUR"AN 1. kunjungi bog saya di khusnulsawo.blogspot.com \(^o^)/ yaa..??
terima kasih
Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)Khusnul Kotimah
Makalah yang berisi penjelasan tentang tafsir, ta'wil dan tarjamah guna memenuhi tugas ULUMUL QUR"AN 1. kunjungi bog saya di khusnulsawo.blogspot.com \(^o^)/ yaa..??
terima kasih
Ilmu dan Pembagainnya dalam perspektif MantiqIslamic Studies
Ilmu " Mengetahui sesuatu yang belum diketahui, baik dengan
yakin maupun dengan perkiraan yang kuat, baik pengetahuan
itu sesuai dengan kenyataan atau tidak.”
Esensi Pendidik dalam Filsafat Pendidikan IslamIslamic Studies
Pendidik dan peserta didik adalah dua komponen yang tidak dapat dipisahkan. Antara keduanya saling memiliki peran dalam proses pendidikan. Hakikat pendidik adalah memberikan pengajaran kepada peserta didik baik langsung maupun tidak langsung. Sedangkan peserta didik harus memiliki hormat kepada gurunya
PPT ini dibuat untuk memenuhi mata kuliah agama semester 1
semoga membantu dan dapat menginspirasi yang lain
ppt by : WPS
design by : islamic background
arranged by : Viga Olivia
content by : buku panduan Pendidikan Islam Transformatif
thanks for my new friends ( nia, ika, fahma, githa, dan fitri )
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Materi Keterampilan membaca mata kuliah Dasar Keilmuan Bahasa Indonesia SD Jurusan Kependidikan Sekolah Dasar dan Prasekolah Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
Ilmu dan Pembagainnya dalam perspektif MantiqIslamic Studies
Ilmu " Mengetahui sesuatu yang belum diketahui, baik dengan
yakin maupun dengan perkiraan yang kuat, baik pengetahuan
itu sesuai dengan kenyataan atau tidak.”
Esensi Pendidik dalam Filsafat Pendidikan IslamIslamic Studies
Pendidik dan peserta didik adalah dua komponen yang tidak dapat dipisahkan. Antara keduanya saling memiliki peran dalam proses pendidikan. Hakikat pendidik adalah memberikan pengajaran kepada peserta didik baik langsung maupun tidak langsung. Sedangkan peserta didik harus memiliki hormat kepada gurunya
PPT ini dibuat untuk memenuhi mata kuliah agama semester 1
semoga membantu dan dapat menginspirasi yang lain
ppt by : WPS
design by : islamic background
arranged by : Viga Olivia
content by : buku panduan Pendidikan Islam Transformatif
thanks for my new friends ( nia, ika, fahma, githa, dan fitri )
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Materi Keterampilan membaca mata kuliah Dasar Keilmuan Bahasa Indonesia SD Jurusan Kependidikan Sekolah Dasar dan Prasekolah Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
Untuk memenuhi mata kuliah telaah kurikul dan perencanaan pendidikan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan Kimia Universitas Riau tahun 2017
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
3. KERANGKA DASAR & STRUKTUR KURIKULUM
2013 MAPEL PAI
I. Kerangka Umum
II. Latar belakang Pengembangan
1. Rasional Pengembangan
2. Penyempurnaan Pola Pikir
3. Penguatan Tata Kelola
4. Penguatan Materi
III.Karakteristik Kurikulum 2013
IV.Tujuan Kurikulum
V. Landasan Pengembangan Kurikulum
4. VI.Struktur Kurikulum
1. SKL
2. KI
3. KI-KD
VII.Beban Belajar dan Struktur Kurikulum
VIII.Pedoman Pembelajaran
IX.Pedoman Penilaian
7. Mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa,
Fungsi dan Tujuan Pendidikan Nasional
Untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.
UU No.20/2003 Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3
Fungsi
Tujuan
7
8. Tujuan Pendidikan Nasional
(Pasal 3 UU No 20 Sisdiknas Tahun 2003)
Berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Sikap Spiritual beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Sikap Sosial
berakhlak mulia, sehat, mandiri, dan demokratis serta
bertanggung jawab
Pengetahuan berilmu
Keterampilan cakap dan kreatif
8
.... memanusiakan manusia ......
9. Gradasi antar Satuan Pendidikan memperhatikan;
1. Perkembangan psikologis anak
2. Lingkup dan kedalaman materi
3. Kesinambungan
4. Fungsi satuan pendidikan
5. Lingkungan
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) - RINGKAS
DOMAIN SD SMP SMA-SMK
SIKAP
Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati + Mengamalkan
PRIBADI YANG BERIMAN, BERAKHLAK MULIA, PERCAYA DIRI, DAN BERTANGGUNG JAWAB DALAM
BERINTERAKSI SECARA EFEKTIF DENGAN LINGKUNGAN SOSIAL, ALAM SEKITAR, SERTA DUNIA DAN
PERADABANNYA
KETERAMPILAN
Mengamati + Menanya + Mencoba + Mengolah + Menyaji + Menalar + Mencipta
PRIBADI YANG BERKEMAMPUAN PIKIR DAN TINDAK YANG EFEKTIF DAN KREATIF DALAM RANAH
ABSTRAK DAN KONKRET
PENGETAHUAN
Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa + Mengevaluasi
PRIBADI YANG MENGUASAI ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, SENI, BUDAYA DAN BERWAWASAN
KEMANUSIAAN, KEBANGSAAN, KENEGARAAN, DAN PERADABAN
9
10. OKI
• Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut
diperlukan profil kualifikasi kemampuan lulusan yang
dituangkan dalam standar kompetensi lulusan (SKL)
• Dalam penjelasan Pasal 35 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
disebutkan bahwa standar kompetensi lulusan merupakan kualifikasi
kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan peserta didik yang harus dipenuhinya atau dicapainya
dari suatu satuan pendidikan ( dlm hal ini pada jenjang Madrasah
Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah).
11. Madrasah Ibtidaiyah
Dimensi Kualifikasi Kemampuan
Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman,
berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain.
Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual dan konseptual berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan
budaya dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait fenomena dan kejadian di lingkungan
rumah, sekolah, dan tempat bermain.
Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang produktif dan kreatif
dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang
ditugaskan kepadanya.
12. Madrasah Tsanawiyah
Dimensi Kualifikasi Kemampuan
Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman,
berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya.
Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural dalam
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian yang tampak mata.
Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif
dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang dipelajari
disekolah dan sumber lain sejenis.
13. Madrasah Aliyah
Dimensi Kualifikasi Kemampuan
Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman,
berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena dan kejadian.
Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif
dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang
dipelajari di sekolah secara mandiri.
14. SIKAP
MI MTS MA
Memiliki perilaku yang
mencerminkan sikap orang
beriman, berakhlak mulia,
berilmu, percaya diri, dan
bertanggung jawab dalam
berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial
dan alam di lingkungan
rumah, sekolah, dan
tempat bermain.
Memiliki perilaku yang
mencerminkan sikap
orang beriman, berakhlak
mulia, berilmu, percaya
diri, dan bertanggung
jawab dalam berinteraksi
secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam
dalam jangkauan
pergaulan dan
keberadaannya.
Memiliki perilaku yang
mencerminkan sikap
orang beriman, berakhlak
mulia, berilmu, percaya diri,
dan bertanggung jawab
dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
15. PENGETAHUAN
MI MTS MA
Memiliki pengetahuan
faktual dan konseptual
berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi,
seni, dan budaya dalam
wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian di
lingkungan rumah, sekolah,
dan tempat bermain
Memiliki pengetahuan
faktual, konseptual, dan
prosedural dalam ilmu
pengetahuan, teknologi,
seni, dan budaya dengan
wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian
yang tampak mata.
Memiliki pengetahuan
faktual, konseptual,
prosedural, dan
metakognitif dalam ilmu
pengetahuan, teknologi,
seni, dan budaya dengan
wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait
penyebab serta dampak
fenomena dan kejadian.
16. KETERAMPILAN
MI MTS MA
Memiliki kemampuan pikir
dan tindak yang produktif
dan kreatif dalam ranah
abstrak dan konkret sesuai
dengan yang ditugaskan
kepadanya.
Memiliki kemampuan
pikir dan tindak yang
efektif dan kreatif dalam
ranah abstrak dan konkret
sesuai dengan yang
dipelajari disekolah dan
sumber lain sejenis
Memiliki kemampuan
pikir dan tindak yang
efektif dan kreatif dalam
ranah abstrak dan konkret
sebagai pengembangan dari
yang dipelajari di sekolah
secara mandiri.
17.
18. Dimensi Pengetahuan dalam Pembelajaran
1. Pengetahuan faktual bekaitan dengan pernyataan yang benar
karena sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya
2. Pengetahuan konseptual berkaitan dengan klasifikasi,
kategori; prinsip-prinsip, generalisasi; teori, model dan struktur.
3. Pengetahuan prosedural adalah pengetahuan tentang bagaimana
urutan langkah-langkah dalam melakukan sesuatu.
4. Metakognitif merupakan bagian dari memonitor diri terhadap
pengetahuan pribadi.
19. Lanjutan…
• Metakognitif adalah sebuah kemampuan
manusia untuk mengendalikan atau
memantau pikiran,
• kalau diterapkan dalam dunia pendidikan,
metakognitif merupakan kemampuan peserta
didik atau siswa dalam memonitor
(mengawasi), merencanakan serta
mengevaluasi sebuah proses pembelajaran.
20. Lanjutan…
• Jika teori metakognitif diterapkan maka
seorang siswa diharapkan bisa bersikap
mandiri dalam hal materi atau ilmu yang
dipelajari, bersikap jujur terhadap kemampuan
masing-masing diri baik kekurangan dan
kelebihan yang dimiliki, dan berani mencoba
perkara baru guna menggali pengetahuan dan
meningkatkan kemampuannya.
21. MACAM KECERDASAN METAKOGNITIF
1. Kecerdasan metakognitif Self assessment,
kecerdasan ini lebih condong kepada
kemampuan siswa dalam mengetahui
kemampuan kognitifnya atau berpikirnya
secara mandiri.
2. Kecerdasan metakognitif Self management,
kecerdasan ini diharapkan seorang siswa
mampu mengelola dan mengatur
perkembangan kognisi atau berpikirnya tanpa
meminta bantuan orang lain.
22. Kurikulum 2013
• Pada kurikulum yang baru ini seorang siswa
diharapkan mampu bersikap mandiri dan tahu
apa yang telah dipelajari, apa yang sedang
dipelajari, dan apa yang harus dipelajari.
23. Lanjutan…
• Sebuah contoh penarapan dari kecerdasan
metakognitif adalah semisal ada siswa yang sedang
belajar tentang Sejarah perkembangan Islam di
Makkah, maka siswa harus berpikir sendiri
menganalis dari materi tersebut. Apa yang sudah
diketahui tentang Sejarah perkembangan Islam di
Makkah, dan juga mampu memilah meteri mana yang
harus dipelajari dalam materi Sejarah perkembangan
Islam di Makkah itu sendiri. Jadi siswa diharapkan
mampu memiliki kejataman berpikir guna
menganalisis dirinya sendiri.
24. Pengetahuan Faktual
• Pengetahuan faktual bekaitan dengan pernyataan yang benar karena sesuai
dengan keadaan yang sesungguhnya.
• Pengetahuan faktual meliputi aspek-aspek pengetahuan istilah,
pengetahuan khusus dan elemen-elemennya berkenaan dengan
pengetahuan tentang peristiwa, lokasi, orang, tanggal, sumber informasi,
dan sebagainya
• Sebagai contoh dari pengetahuan faktual adalah sebagai berikut:
1) pengetahuan tentang langit, bumi, dan matahari;
2) pengetahuan tentang fakta-fakta mengenai kebudayaan dan pranata
sosial;
3) pengetahuan tentang karya tulis ilmiah dalam bentuk buku dan jurnal;
4) pengetahuan tentang simbol-simbol dalam peta;
25. Cakupan Dimensi Keterampilan
Ada dua ranah keterampilan yang dapat
dikembangkan sesuai dengan kompetensi
lulusan yang diharapkan, yaitu Ranah Abstrak
dan Ranah Konkret.
Dalam ranah konkret keterampilan ini mencakup
aktivitas : menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat.
Sedangkan dalam ranah abstrak, keterampilan
ini mencakup aktivitas: menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang.
26. RANAH KETERAMPILAN
Pada ranah abstrak cenderung pada
keterampilan seperti menyaji, mengolah,
menalar, dan mencipta dengan dominan
pada kemampuan mental (berpikir) tanpa
bantuan alat.
Dalam ranah abstrak, keterampilan ini
mencakup aktivitas menulis, membaca,
menghitung, menggambar misalnya grafik
dan bangun datar atau ruang dalam
matematika), menganalisis, dan mengarang.
27. RANAH KETERAMPILAN
Untuk ranah konkret cenderung pada kemampuan fisik
seperti menggunakan alat, mencoba, membuat,
memodifikasi, dan mencipta dengan bantuan alat.
28. Contoh, untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia
KD 4.2 Menyusun teks hasil observasi,
tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan
cerita pendek sesuai dengan karakteristik teks
yang akan dibuat baik secara lisan maupun
tulisan, ditekankan pada kompetensi abstrak
yakni menyusun teks.
Namun demikian, untuk mata pelajaran
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
KD 4.1 Mempraktikkan teknik dasar permainan
bola besar dengan menekankan gerak dasar
fundamental, ditekankan pada kompetensi
konkret, yaitu menggunakan teknik permainan
bola.
30. Click to edit Master title styleSTRUKTUR KURIKULUM (PP 32/2013)
• Struktur Kurikulum merupakan
pengorganisasian Kompetensi Inti,
Kompetensi Dasar, muatan Pembelajaran,
mata pelajaran, dan beban belajar pada
setiap satuan pendidikan dan program
pendidikan.
31. Struktur kelompok mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam dalam
kurikulum Madrasah meliputi:
1) Al-Qur’an Hadis,
2) Akidah Akhlak,
3) Fikih,
4) Sejarah Kebudayaan Islam (SKI),
44. K-13 DALAM PERSPEKTIF PAI
Cukup diuntungkan
1. Alasan secara kuantitatif
Jumlah jam belajar/alokasi waktu lebih banyak
KTSP K-13
SD 3 4
SMP 2 3
SMA 2 3
45. Beban Belajar di Madrasah
KTSP K-13
MI Tiap Mapel PAI 2 Jam sejak kelas I-VI,
kecuali SKI, kelas I & II tdk ada
Tiap Mapel PAI 2 Jam sejak kelas I-VI,
kecuali SKI, kelas I & II tdk ada
MTs Tiap Mapel PAI 2 Jam sejak kelas VII-
VIII
Tiap Mapel PAI 2 Jam sejak kelas VII-
VIII
MA Tiap Mapel PAI 2 Jam sejak kelas X-
XII, kecuali:
SKI kelas X dan XII tdk ada
Akidah Akhlak kelas XII tdk ada
Tiap Mapel PAI 2 Jam sejak kelas X-XII
46. 2. Secara kualitatif
Diharapkan lebih baik, karena KI 1 dan KI 2 tidak hanya
menjadi tanggung jawab guru PAI tetapi menjadi tanggung
jawab semua guru mapel
47. Sisi yang Harus Diwaspadai
Penamaan nomen klatur “Pendidikan Agama” mejadi
“Pendidikan Agama Dan Budi Pekerti”.
Istilah dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang SisDikNas
adalah akhlak mulia bukan budi pekerti
48. Akhlak Mulia dalam UUD 45
• Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 Pasal 31 ayat (3) mengamanatkan bahwa
“Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu
sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan
keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur
dengan undang-undang.”
49. Tujuan Pendidikan Nasional
(Pasal 3 UU No 20 Sisdiknas Tahun 2003)
Berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Sikap Spiritual beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Sikap Sosial
berakhlak mulia, sehat, mandiri, dan demokratis serta
bertanggung jawab
Pengetahuan berilmu
Keterampilan cakap dan kreatif
49
.... memanusiakan manusia ......
50. UU No 20 Th 2003 ttg Sisdiknas
• Pasal 36 Ayat (3) menyebutkan bahwa kurikulum disusun
sesuai dengan jenjang pendidikan dalam kerangka Negara
Kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan: (a)
peningkatan iman dan takwa; (b) peningkatan akhlak mulia; (c)
peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik; (d)
keragaman potensi daerah dan lingkungan; (e) tuntutan
pembangunan daerah dan nasional; (f) tuntutan dunia kerja;
(g) perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; (h)
agama; (i) dinamika perkembangan global; dan (j) persatuan
nasional dan nilainilai kebangsaan.