SlideShare a Scribd company logo
menjadi warga
negara yang
“demokratis”
serta
“bertanggung
jawab”.
...pendidikan
dilakukan
agar “potensi
peserta didik
berkembang”
(1) beriman dan
bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, (2)
berakhlak mulia, (3)
sehat, (4) berilmu, cakap,
kreatif, mandiri,
SIKAP, PENGETAHUAN dan KETERAMPILAN
Memerlukan perubahan yang revolusioner tentang
isi, prosesdan penilaian
Memerlukan perubahan mindset, pengetahuan dan keterampilan
guru serta kinerja guru mengimplementasikan kurikulum
Oleh sebab itu, kita sedang bicara pelatihan guru yang juga secara
revolusioner mengubah perilaku membelajarkan dan menilai siswa
sesuai karakteristik kurikulum 2013 sehingga secara utuh menghasilkan
lulusan yang sesuai dengan cita-cita dan tujuan nasional pendidikan
kemampuan dan watak
serta peradaban bangsa
yang bermartabat
KERANGKA BERPIKIR PADA KURIKULUM 2013
PROSES
BELAJAR
SKL
KOMPETENSI
INTI
KOMPETENSI
DASAR
MATERI
AJAR
PENILAIAN
3
TUJUAN
PEMB
IPK
KEBUTUHAN
Gradasi antar Satuan Pendidikan memperhatikan;
1. Perkembangan psikologis anak
2. Lingkup dan kedalaman materi
3. Kesinambungan
4. Fungsi satuan pendidikan
5. Lingkungan
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) - RINGKAS
DOMAIN SD SMP SMA-SMK
SIKAP
Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati +
Mengamalkan
PRIBADI YANG BERIMAN, BERAKHLAK MULIA, PERCAYADIRI, DAN BERTANGGUNG
JAWAB DALAM BERINTERAKSI SECARA EFEKTIF DENGAN LINGKUNGAN SOSIAL,
ALAM SEKITAR, SERTA DUNIA DAN PERADABANNYA
KETERAMPILAN
Mengamati + Menanya + Mencoba + Menalar + Menyaji +
Mencipta
PRIBADI YANG BERKEMAMPUAN PIKIR DAN TINDAK YANGPRODUKTIF DAN
KREATIF DALAM RANAH ABSTRAK DAN KONKRET
PENGETAHUAN
Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa + Mengevaluasi
+Mencipta
PRIBADI YANG MENGUASAI ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, SENI, BUDAYADAN
BERWAWASAN KEMANUSIAAN, KEBANGSAAN, KENEGARAAN, DAN PERADABAN
4
5
Standar Kompetensi Lulusan
SIKAP
KETERAMPILAN
PENGETAHUAN
 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap.
 Orang yang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan
bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam.
 Serta dalam menempatkan dirinya sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
 Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif
dalam ranah abstrak dan konkret.
 Terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya.
 Memiliki Pengetahuan Prosedural dan Metakognitif dalam ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, humaniora, dengan
wawasan kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban.
 Terkait penyebab fenomena dan kejadian yang tampak mata
yang mencakup penyebab, alternatif solusi, kendala dan solusi
akhir.
DOMAIN ELEMEN SD SMP SMA-SMK
SIKAP
Proses Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati + Mengamalkan
Individu
BERIMAN, BERAKHLAK MULIA (JUJUR, DISIPLIN, TANGGUNG JAWAB,
PEDULI, SANTUN), RASA INGIN TAHU, ESTETIKA, PERCAYA DIRI,
MOTIVASI INTERNAL
Sosial TOLERANSI, GOTONG ROYONG, KERJASAMA, DAN MUSYAWARAH
Alam POLA HIDUP SEHAT, RAMAH LINGKUNGAN, PATRIOTIK, DAN CINTA
PERDAMAIAN
KETERAMPILAN
Proses Mengamati + Menanya + Mencoba + Mengolah + Menyaji + Menalar +
Mencipta
Abstrak MEMBACA, MENULIS, MENGHITUNG, MENGGAMBAR, MENGARANG
Konkret MENGGUNAKAN, MENGURAI, MERANGKAI, MEMODIFIKASI,
MEMBUAT, MENCIPTA
PENGETAHUAN
Proses Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisis +
Mengevaluasi
Obyek ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, SENI, DAN BUDAYA
Subyek MANUSIA, BANGSA, NEGARA, TANAH AIR, DAN DUNIA
Standar Kompetensi Lulusan
6
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN – DOMAIN SIKAP
SD SMP SMA/SMK DIKTI-SARJANA
Memiliki perilakuyang
mencerminkansikap.
Memilikiperilaku
yang mencerminkan
sikap.
Memilikiperilaku
yang mencerminkan
sikap.
Memiliki perilakuyang
mencerminkansikap
Orangberiman,
berakhlak mulia,
percaya diri, dan
bertanggung jawab
dalam berinteraksi
secara efektif dengan
lingkungan sosial dan
alam.
Orangberiman,
berakhlak mulia,
percaya diri, dan
bertanggung jawab
dalam berinteraksi
secara efektif dengan
lingkungan sosial dan
alam.
Orangberiman,
berakhlak mulia,
percaya diri, dan
bertanggung jawab
dalam berinteraksi
secara efektif dengan
lingkungan sosial dan
alam.
Orang beriman,berakhlak
mulia, mandiri, kreatif,
bertanggung jawab ,
berbudaya, dan
berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial
danalam.
Di sekitar rumah,
sekolah, dan tempat
bermain.
Dalam jangkauan
pergaulan dan
keberadaannya.
Serta dalam
menempatkan dirinya
sebagai cerminan
bangsa dalam
pergaulan dunia.
Serta berkontribusi aktif
dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara
termasuk berperan dalam
pergaulan dunia dengan
menjunjung tinggi
penegakanhukum.
7
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN – DOMAIN PENGETAHUAN
SD SMP SMA/SMK DIKTI-SARJANA
Memiliki
pengetahuan
faktual dan
konseptual dalam
Memiliki
pengetahuan
faktual, konseptual
dan prosedural dalam
Memiliki
pengetahuan
prosedural dan
metakognitif dalam
Memiliki pengetahuan
prosedural dan
metakognitif dalam
Ilmu pengetahuan,
teknologi, seni,
budaya, humaniora,
dengan wawasan
kebangsaan,
kenegaraan, dan
peradaban
Ilmu pengetahuan,
teknologi, seni,
budaya, humaniora,
dengan wawasan
kebangsaan,
kenegaraan, dan
peradaban
Ilmu pengetahuan,
teknologi, seni,
budaya, humaniora,
dengan wawasan
kebangsaan,
kenegaraan, dan
peradaban
konsep teoretis bidang
pengetahuan tertentu
secara umum dan
khusus serta
mendalam dengan
wawasan kebangsaan,
kenegaraan, dan
peradaban
terkait fenomena dan
kejadian di
lingkungan rumah,
sekolah, dan tempat
bermain
terkait fenomena dan
kejadian yang tampak
mata
terkait penyebab
fenomena dan
kejadian
terkait dengan
fenomena dan
kejadian yang
mencakup penyebab,
alternatif solusi,
kendala dan solusi
akhir 8
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN – DOMAIN KETERAMPILAN
SD SMP SMA/SMK DIKTI-SARJANA
Memiliki kemampuan
pikir dan tindak yang
efektif dan kreatif
dalam ranah abstrak
dan konkret.
Memiliki kemampuan
pikir dan tindak yang
efektif dan kreatif
dalam ranah abstrak
dan konkret.
Memiliki kemampuan
pikir dan tindak yang
efektif dan kreatif
dalam ranah abstrak
dan konkret.
Memiliki kemampuan
pikir dan tindak yang
efektif, kreatif dan
inovatif dalam ranah
abstrak dan konkret.
Terkait dengan yang
ditugaskan
kepadanya.
Terkait dengan yang
dipelajari di sekolah.
Terkait dengan
pengembangan dari
yang dipelajarinya di
sekolah.
Terkait dengan
pengembangan dir
sesuai dengan bakat,
minat, dan
kemampuannya.
(Sesuai dengan apa
yang dipelajari di
sekolah yang
ditugaskan
kepadanya.)
(Sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah
dan dari berbagai
sumber lainnya yang
sama dalam sudut
pandang /teori)
(Dari berbagai
sumber berbeda
dalam informasi dan
sudut pandang/teori
yang dipelajarinya di
sekolah, masyarakat,
dan belajar mandiri).
Serta mampu
memberikan petunjuk
dalam memilih
berbagai alternatif
solusi secara mandiri
dan/ atau kelompok.
9
KOMPETENSI INTI (KI)
DALAM KURIKULUM 2013
1. KI SATU
2. KI DUA
3. KI TIGA
: SIKAP SPIRITUAL
: SIKAP SOSIAL
: PENGETAHUAN
4. KI EMPAT: KETERAMPILAN
 Berlaku semua untuk semua mata pelajaran,
jenis, satuan, dan tingkat pendidikan dasar dan
sekolah menengah.
 Semua KI ditulis/disalin dalamRPP
KOMPETENSI INTI
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
SIKAP KETRAMPILAN PENGETAHUAN
SIKAP
SPIRITUAL SIKAP SOSIAL PENGETAHUAN KETERAMPILAN
SD/MI
SMP/MTs
SMA/MA
SMK
KI-1 & KD KI-2 & KD KI-3 & KD KI-4 & KD
KI-1 & KD KI-2 & KD KI-3 & KD KI-4 & KD
KI-1 & KD KI-2 & KD KI-3 & KD KI-4 & KD
KI-1 & KD KI-2 & KD KI-3 & KD KI-4 & KD
KOMPETENSI INTI MAPEL DAN KD
X Y Z
SIKAP SPIRITUAL (KI-1) KD-1 KD-1 KD-1
SIKAP SOSIAL (KI-2) KD-2 KD2 KD-2
PENGETAHUAN (KI – 3) KD-3 KD-3 KD-3
KETERAMPILAN (KI – 4) KD-4 KD-4 KD-4
ORGANISASI KONTEN
PROSES BERBASIS KOMPETENSI :
13
Applying
Understanding
Knowing
Analyzing
Evaluating
Valuing
Responding
Accepting
Organizing/
Internalizing
Characterizing/
Actualizing
Experi-
menting
Questioning
Observing
Associating
Communicating
Knowledge
(Bloom)
Skill
(Dyers)
Attitude
(Krathwohl)
Creating
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL)
SKL KOMPETENSI INTI
SIKAP DAN PERILAKU: Menerima +
Menjalankan + Menghargai +
Menghayati + Mengamalkan
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerjasama,
cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan bangsa
dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami dan menerapkan
pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural dalam ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam
ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan. 1
1. Beriman, berakhlak mulia (jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli, santun), rasa ingin
tahu, estetika, percaya diri, motivasiinternal
2. Toleransi, gotong royong, kerjasama, dan
musyawarah
3. Pola hidup sehat, ramah lingkungan, patriotik,
dan cintaperdamaian
KETERAMPILAN: Mengamati + Menanya
+ Mencoba + Mengolah + Menyaji +
Menalar + Mencipta
1. Membaca, menulis, menghitung, menggambar,
mengarang
2. Menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, membuat,mencipta
PENGETAHUAN: Mengetahui +
Memahami + Menerapkan +
Menganalisa + Mengevaluasi
1. Ilmu pengetahuan, teknologi, seni, danbudaya
2. Manusia, bangsa, negara, tanah air, dan
dunia
4
PERUBAHAN KURIKULUM 2013 WUJUD PADA:
• Konstruskiyang
holistik
• Didukung oleh Semua
Materi atau Mapel
• Terintegrasi secara
Vertikal maupun
Horizontal
• Dikembangkan
Berbasis Kompetensi
sehingga Memenuhi
Aspek Kesesuaiandan
Kecukupan
• Mengakomodasi
Content Lokal,
Nasional dan
Internasional (antara
lain TIMMS, PISA,
PIRLS)
• Berorientasi pada karakteristik
kompetensi:
• Sikap (Krathwohl) : Menerima +
Menjalankan + Menghargai +
Menghayati + Mengamalkan
• Keterampilan (Dyers) : Mengamati
+ Menanya + Mencoba + Menalar +
Menyaji + Mencipta
• Pengetahuan (Bloom & Anderson):
Mengetahui + Memahami +
Menerapkan + Menganalisa +
Mengevaluasi +Mencipta
• Menggunakan Pendekatan
Saintifik, Karakteristik
Kompetensi sesuai Jenjang (SD:
Tematik Terpadu, SMP: Tematik
Terpadu-IPA & IPS- dan Mapel,
SMA : Tematik dan Mapel
• Mengutamakan Discovery
Learning dan Project Based
Learning
• Berbasis Tes
dan Non Tes
(porfolio)
• Menilai Proses
dan Output
dengan
menggunakan
authentic
assesment
• Rapor memuat
penilaian
kuantitatif
tentang
pengetahuan
dan deskripsi
kualitatif
tentang sikap
dan
keterampilan
Kecukupan
15
ESENSI KURIKULUM 2013: ...1/4
SAAT BERTINDAK :
SIKAP
MEMANDU
PENGETAHUAN KETERAMPILAN
MENDAHULUI PEMBENTUKAN
(DIINTEGRASIKAN DALAM
AKTIVITAS PENGETAHUAN
DAN KETERAMPILAN
SIKAP
PENGETAHUAN KETERAMPILAN
DIBIASAKAN (DIBUDAYAKAN)
DAN DIAMATI ATAU DINILAI
DITUANGKAN DALAM RPP DAN
DILAKUKAN DALAM PEMBELAJARAN
PROSES PEMBENTUKAN :
BEBERAPA PRINSIP UTAMA KUR-2013
1. SKL diturunkan dari kebutuhan.
2. Standar Isi (KD) diturunkan dari SKL melalui KI (bebasmata
pelajaran).
3. Semua mapel harus berkontribusi terhadap pencapaian
kompetensi peserta didik (pengetahuan, keterampilan, dan
pembentukan siap).
4. Mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin
dicapai.
5. Semua mata elajaran diikat oleh kompetensi inti.
6. Keselarasan tuntutan kompetensi lulusan, isi, proses
pembelajaran, dan penilaian.
Oleh karena itu, untuk merancang RPP dengan baik,
maka SKL, KI, dan KD perlu dianalisis dan diselaraskan
dengan isi/materi, proses pembelajaran (pendekatan/
model/strategi/metode), IPK, tujuan pembelajaran,
dan penilaian atau asesmen.
Kurikulumyang
dapat
menghasilkan
insan indonesia
yang:
Produktif,
Kreatif,
Inovatif,
Afektif
melalui penguatan
Sikap,
Keterampilan,
dan Pengetahuan
yang terintegrasi
Tema Kurikulum 2013
Produkti
f
Kreatif
Inovatif
Afektif
ANALISIS KI/KD dan PERANCANGAN RPP
19
Dalam proses perancangan dan pembelajaran
alur yang digunakan adalah: bermula di KD pada
KI-3  KD pada KI 4 danselanjutnya
berdampak pada terbentuknya KD pada KI-2 dan
KI-1
Setelah KI-3 dan KI-4 tuntas dianalisis, lalu
diturunkan materi yang relevan dan rancangan
skenario pembelajaran termasuk penugasandan
penilaian.
Berdasarkan aktivitas belajar dan penugasan
tersebut dirancang indikator KD pada KI-1 dan
KI-2 secara terintegrasi. Rumusan indikator dari
KD pada KI-1 dan KI-2 tidak harusdimuat/ditulis
dalam RPP,namun diintegrasiandan terbentuk
dalam proses memperoleh pengetahuan dan
keterampilan.
STRATEGI ANALISIS SKL, KI, DAN KD
Mencermati SKL, KI, dan KD yang ada/tertulis di BukuGuru
apakah sesuai dan konsisten dengan regulasi Kur-2013 atau
tidak?
Mencermati apakah rumusan IPK benar, diturunkan dariKD
dan mencerminkan pencapaian kompetensi pesertadidik?
Mencermati apakah rumusan tujuan pembelajaran benar,
diturunkan dari IPK dan mencerminkan pencapaiankomptensi
pesertadidik?
Mencermati apakah kesesuaian, cakupan, dan keakuratan
materi pembelajaran terpenuhi dan mencerminkanpencapaian
komptensi pesertadidik?
Mencermati apakah kegiatan pembelajaran sesuasi dengan
tujuan pembelajaran dan mencerminkan pencapaiankomptensi
pesertadidik?
STRATEGI ANALISIS SKL, KI, DAN KD
Mencermati apakah rancangan pembelajaran
menggunakan pendekatan dan model pembelajaranyang
disarankan dalam regulasi Kur-2013 atautidak?
Mencermati apakah alat, media dan sumber belajar yang
digunakan sesuai dengan karakteristik siswa, materi dan
dapat mendukung pencapaian kompetensi peserta didik
atau tidak?
Mencermati apakah penilaian yang digunakan mengacu
padasistem penilainyang disarankan dalam Kur-2013 atau
tidak?
Mencermati apakah penilaian yang digunakan sesuai
dengan tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan dan
mencerminkan aspek kompetensiyang dicapai atau tidak?
Analisis SKL, KI, KD, IPK, Tujuan
Pembelajaran, Materi Pembelajaran,
Alat, Media dan Sumber Belajar,
Kegiatan Pembelajaran, dan Sistem
Penilaian dalam Buku Guru dan Buku
Siswa dapat menggunakan format-
format yang tersedia sebagaiperangkat
analisis Kur-2013
Oleh:
LA MARONTAGALIB
DOSEN PRODI PEND-FISIKA PMIPA FKIP UHO
Kriteria Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik
1. Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena
yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran
tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau
dongeng semata.
2.Penjelasan guru, respon siswa, dan interaksi edukatif
guru-siswa terbebas dari prasangka yang serta-merta,
pemikiran subjektif, atau penalaran yangmenyimpang
dari alur berpikirlogis.
3.Mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara
kritis, analistis, dan tepat dalam mengidentifikasi,
memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan
materi pembelajaran.
26
4. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu berpikir
hipotetik dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan
tautan satu sama lain dari materipembelajaran.
5. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu
memahami, menerapkan, dan mengembangkanpola
berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon
materi pembelajaran.
6. Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empirisyang
dapatdipertanggungjawabkan.
7. Tujuan pembelajaran dirumuskan secarasederhana
dan jelas, namun menarik sistempenyajiannya.
27
Kriteria Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik
(Lanjutan)
28
Sikap
(TahuMengapa)
Keterampilan
(TahuBagaimana)
Pengetahuan
(TahuApa)
Produktif
Inovatif
Kreatif
Afektif
Hasil belajarmelahirkan pesertadidik yang produktif,
kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatansikap,
keterampilan, dan pengetahuan yangterintegrasi.
Prinsip Pembelajarandengan Pendekatan Saintifik
Proses pembelajaran menyentuh tiga ranah,
yaitu: sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Ranah sikap menggamit transformasi substansi atau materi
ajar agar peserta didik “tahumengapa.”
Ranah keterampilan menggamit transformasi substansi atau
materi ajar agar peserta didik “tahubagaimana”.
Ranah pengetahuan menggamit transformasi substansi atau
materi ajaragarpeserta didik “tahu apa.”
Hasil akhirnya adalah peningkatan dan keseimbanganantara
kemampuan untuk menjadi manusia yang baik(soft skills)
dan manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan
untuk hidup secara layak (hard skills) dari peserta didik yang
meliputi aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
29
Prinsip Pembelajarandengan Pendekatan Saintifik
(Lanjtan)
3
1. peserta didik difasilitasi untuk mencaritahu;
2. peserta didik belajar dari berbagai sumberbelajar;
3. proses pembelajaran menggunakan pendekatanilmiah;
4. pembelajaran berbasiskompetensi;
5. pembelajaranterpadu;
6. pembelajaran yang menekankan pada jawabandivergen
yang memiliki kebenaran multi dimensi;
7. pembelajaran berbasis keterampilanaplikatif;
8. peningkatan keseimbangan, kesinambungan, dan
keterkaitan antara hard-skills dansoft-skills;
PRINSIP-PRINSIP KEGIATAN PEMBELAJARAN
9. pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajarsepanjang
hayat;
10. pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi
keteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan
(ing madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas
peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri
handayani);
11. pembelajaranyang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di
masyarakat;
12. pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitaspembelajaran;
13. pengakuan atas perbedaan individualdan latarbelakang
budaya peserta didik;dan
14. suasana belajar menyenangkan danmenantang.
3
PRINSIP-PRINSIP KEGIATAN PEMBELAJARAN
(Lanjutan)
32
Langkah-Langkah Pembelajaran
dengan Pendekatan Saintifik
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah pembelajaran
dengan langkah utama yang terdiri atas kegiatan mengamati
(untuk mengidentifikasi hal-hal yang ingin diketahui), menanya
atau merumuskan pertanyaan (dan merumuskan
mencoba/mengumpulkan data (informasi) dengan
hipotesis),
berbagai
teknik, mengasosiasi/menganalisis/mengolah data (informasi)
dan menarik kesimpulan serta mengkomunikasikan hasil yang
terdiri dari kesimpulan untuk memperoleh pengetahuan,
keterampilan dansikap.
Langkah-langkah tersebut dapat dilanjutkan dengan kegiatan
mencipta.
33
Observing
(mengamati)
Questioning
(menanya)
Experimen-
ting
(mengumpu
lkan
informasi)
Associating
(menalar)
Networking
(membentu
k Jejaring)
Pendekatan Saintifik/Ilmiah dalam Pembelajaran
LANGKAH PEMBELAJARAN
LANGKAH
PEMBELAJARAN
KEGIATAN BELAJAR KOMPETENSIYANG
DIKEMBANGKAN
MENGAMATI MEMBACA, MENDENGAR,
MENYIMAK, MELIHAT
(TANPA ATAUDENGAN
ALAT)
MELATIH KESUNGGUHAN,
KESABARAN, KETELITIAN
DAN KEMAMPUAN
MEMBEDAKAN INFORMASI
YANG UMUM DAN KHUSUS,
KEMAMPUAN BERPIKIR
ANALITIS, KRITIS, DEDUKTIF,
DAN KOMPREHENSIF
MENANYA MENGAJUKAN
PERTANYAAN TENTANG
INFORMASI YANG TIDAK
DIPAHAMI DARI APA YANG
DIAMATI ATAU
PERTANYAAN UNTUK
MENDAPATKAN INFORMASI
TAMBAHAN TENTANG APA
YANGDIAMATI
(DIMULAI DARI
PERTANYAANFAKTUAL
MENGEMBANGKAN
KREATIVITAS, RASA INGIN
TAHU, KEMAMPUAN
MERUMUSKAN PERTANYAAN
UNTUK MEMBENTUKCRITICAL
MINDS YANG PERLU UNTUK
HIDUP CERDAS DAN BELAJAR
SEPANJANG HAYAT
LANGKAH
PEMBELAJARAN
KEGIATAN BELAJAR KOMPETENSI YANG
DIKEMBANGKAN
MENGUMPULKAN
INFORMASI/
EKSPERIMEN
MELAKUKAN EKSPERIMEN
-MEMBACA SUMBERLAIN
SELAIN BUKUTEKS
-MENGAMATI OBJEK/KEJADIAN/
AKTIVITAS
-WAWANCARA DENGANNARA
SUMBER
MENGEMBANGKAN
SIKAP TELITI,
JUJUR,SOPAN,
MENGHARGAI
PENDAPAT ORANG LAIN,
KEMAMPUAN
BERKOMUNIKASI,
MENERAPKAN
KEMAMPUAN
MENGUMPULKAN
INFORMASI MELALUI
BERBAGAI CARA YANG
DIPELAJARI,
MENGEMBANGKAN
KEBIASAAN BELAJAR
DAN BELAJAR
SEPANJANG HAYAT.
LANGKAH
PEMBELAJARAN
KEGIATAN BELAJAR KOMPETENSI YANG
DIKEMBANGKAN
MENGASOSIASI -MENGOLAH INFORMASI YAG
SUDAH DIKUMPULKAN BAIK
TERBATAS DARI HASILKEGIATAN
MENGUMPULKAN/
EKSPERIMEN MAU PUN HASIL
DARI KEGIATAN MENGAMATI
DAN KEGIATAN
MENGUMPULKANINFORMASI.
-PENGOLAHAN INFORMASIYANG
DIKUMPULKAN DARI YANG
BERSIFAT MENAMBAH
KELUASAN DAN KEDALAMAN
SAMPAI KEPADA PENGOLAHAN
INFORMASI YANG BERSIFAT
MENCARI SOLUSI DARI
BERBAGAI SUMBER YANG
MEMILIKI PENDAPAT YANG
BERBEDA SAMPAI KEPADA YANG
BERTENTANGAN
MENGEMBANGKAN
SIKAP JUJUR, TELITI,
DISIPLIN, TAAT ATURAN,
KERJA KERAS,
KEMAMPUAN BERPIKIR
KORELATIF DAN
ASOSIASI, KEMAMPUAN
MENERAPKAN
PROSEDUR DAN
KEMAMPUAN BERPIKIR
INDUKTIF SERTA
DEDUKTIF DALAM
MENYIMPULKAN.
LANGKAH
PEMBELAJARAN
KEGIATAN BELAJAR KOMPETENSI YANG
DIKEMBANGKAN
MENGOMUNIKASIKAN MENYAMPAIKAN HASIL
PENGAMATAN,
KESIMPULAN
BERDASARKAN HASIL
ANALISIS SECARALISAN,
TERTULIS, ATAUMEDIA
LAINNYA
MENGEMBANGKAN
SIKAP JUJUR, TELITI,
TOLERANSI,
KEMAMPUAN BERPIKIR
SISTEMATIS,
MENGUNGKAPKAN
PENDAPAT DENGAN
SINGKAT DAN JELAS,
DAN MENGEMBANGKAN
KEMAMPUAN
BERBAHASA YANG BAIK
DAN BENAR.
Dapat dilanjutkan dengan Mencipta:
Peserta didik menginovasi, mencipta,
mendisain model, rancangan, produk (karya)
berdasarkan pengetahuan yang dipelajari.
PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN
DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK
1. Bertindak sebagai fasilitator.
2. Mengatur/mengarahkan kegiatan-kegiatan belajar.
3. Memberi umpan balik.
4. Memberikan penjelasan.
5. Memberi konfirmasi
6. ...
GURU TIDAK SEKEDAR MEMBIARKAN
PESERTA DIDIK MEMPEROLEH/
MENGKONSTRUK PENGETAHUAN SENDIRI.
GURU MEMBERI SETIAP BANTUAN YANG
DIPERLUKAN OLEH PESERTA DIDIK.
3
PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN
DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK
1. Tahap mengamati: Membantu peserta didik menemukan/
mendaftar/menginventarisasi apa saja yang ingin/perlu
diketahui sehingga dapat melakukan/menciptakansesuatu.
2. Tahap Menanya: Membantu peseserta didik merumuskan
pertanyaan berdasarkan daftar hal-hal yang perlu/ingin
diketahui agar dapat melakukan/menciptakansesuatu.
3. Tahap Mencoba/mengumpulkan data (informasi):
Membantu peserta didik merencanakan dan memperoleh
data/informasi untuk menjawab pertanyaan yang telah
dirumuskan.
4. Tahap Mengasosiasikan/menganalisis/mengolah data
(informasi): Membantu peserta didik mengolah/
menganalisis data/informasi dan menarik kesimpulan.
3
PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN
DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK
5.Tahap Mengkomunikasikan: Manager, pemberi
umpan balik, pemberi penguatan, pemberi
penjelasan/ informasi lebih luas.
6.Tahap Mencipta: memberi contoh/gagasan,
menyediakan pilihan, memberi dorongan, memberi
penghargaan, sebagai anggota yang terlibat
langsung.
4
PERAN GURU DALAM
PEMBELAJARAN
DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK
1. Bertindak sebagai fasilitator.
2. Mengatur/mengarahkan kegiatan-kegiatan belajar.
3. Memberi umpan balik.
4. Memberikan penjelasan.
5. Memberi konfirmasi
6. ...
GURU TIDAK SEKEDAR MEMBIARKAN PESERTA
DIDIK MEMPEROLEH/MENGKONSTRUK
PENGETAHUAN SENDIRI.
GURU MEMBERI SETIAP BANTUAN YANG
DIPERLUKAN OLEH PESERTA DIDIK.
4
PERAN GURU DALAM
PEMBELAJARAN
DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK
1. Tahap mengamati: Membantu peserta didik
menemukan/mendaftar/menginventarisasi apa saja yang
ingin/perlu diketahui sehingga dapat
melakukan/menciptakansesuatu.
2. Tahap Menanya: Membantu peseserta didik
merumuskan pertanyaan berdasarkan daftar hal-halyang
perlu/ingin diketahui agar dapat
melakukan/menciptakansesuatu.
3. Tahap Mencoba/mengumpulkan data (informasi):
Membantu peserta didik merencanakan dan
memperoleh data/informasi untuk menjawab pertanyaan
yang telahdirumuskan.
4. Tahap Mengasosiasikan/menganalisis/mengolah data
(informasi): Membantu peserta didik
menarikmengolah/menganalisis data/informasi dan
kesimpulan.
4
PERAN GURU DALAM
PEMBELAJARAN
DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK
5.Tahap Mengkomunikasikan: Manager, pemberi
umpan balik, pemberi penguatan, pemberipenjelasan/
informasi lebih luas.
6.Tahap Mencipta: memberi contoh/gagasan,
menyediakan pilihan, memberi dorongan, memberi
penghargaan, sebagai anggota yang terlibatlangsung.
4
Oleh:
LA MARONTAGALIB
DOSEN PRODI PEND-FISIKA PMIPA FKIP UHO
A. Pengertian Penilain Autentik
1. Penilaian autentik (Authentic Assessment) adalah pengukuran yang
bermakna secara signifikan atas hasil belajar peserta didik untuk
ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
2. Istilah Assessment merupakan sinonim dari penilaian, pengukuran,
pengujian, atau evaluasi.
3. Istilah autentik merupakan sinonim dariasli, nyata, valid, atau
reliabel.
4. Secara konseptual penilaian autentik lebih bermakna secara
signifikan dibandingkan dengantes pilihanganda terstandar
sekali pun.
5. Ketika menerapkan penilaian autentik untuk mengetahuihasil
dan prestasi belajar peserta didik, guru menerapkan kriteria
yang berkaitan dengan konstruksi pengetahuan, aktivitas
mengamati dan mencoba, dan nilai prestasi luarsekolah.
46
B. Penilaian Autentik dan Tuntutan Kurikulum 2013
1. Penilaian autentik memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan
ilmiah dalam pembelajaran sesuai dengan tuntutan Kurikulum
2013.
2. Penilaian tersebut mampu menggambarkan peningkatan hasil
belajar peserta didik, baik dalam rangka mengobservasi, menalar,
mencoba, membangun jejaring, dan lain-lain.
3. Penilaian autentik cenderung fokus pada tugas-tugas kompleks
atau kontekstual, memungkinkan peserta didik untuk
menunjukkan kompetensi mereka dalam pengaturan yang lebih
autentik.
4. Penilaian autentik sangat relevan dengan pendekatan tematik
terpadu dalam pembejajaran, khususnya jenjang sekolah dasar
atau untuk mata pelajaran yang sesuai.
47
B. Penilaian Autentik dan Tuntutan Kurikulum 2013
(lanjutan)
5. Penilaian autentik sering dikontradiksikan dengan penilaian
yang menggunakan standar tes berbasis norma, pilihan
ganda, benar-salah, menjodohkan, atau membuat jawaban
singkat.
6. Tentu saja, pola penilaian seperti ini tidak diantikan dalam
proses pembelajaran, karena memang lazim digunakan dan
memperoleh legitimasi secara akademik.
7. Penilaian autentik dapat dibuat oleh guru sendiri, guru secara
tim, atau guru bekerja sama denganpeserta didik.
8. Dalam penilaian autentik, seringkali pelibatan siswa sangat
penting. Asumsinya, peserta didik dapat melakukan aktivitas
belajar lebih baik ketika mereka tahu bagaimana akan dinilai.
48
B. Penilaian Autentik dan Tuntutan Kurikulum 2013
(Lanjutan)
9. Peserta didik diminta untuk merefleksikan dan mengevaluasi
kinerja mereka sendiri dalam rangka meningkatkan pemahaman
yang lebih dalam tentang tujuan pembelajaran serta mendorong
kemampuan belajar yang lebih tinggi.
10. Pada penilaian autentik guru menerapkan kriteria yang berkaitan
dengan konstruksi pengetahuan, kajian keilmuan, dan pengalaman
yang diperoleh dari luar sekolah.
11. Penilaian autentik mencoba menggabungkan kegiatanguru
mengajar, kegiatan siswa belajar, motivasi dan keterlibatan
peserta didik, serta keterampilanbelajar.
12. Karena penilaian itu merupakan bagian dari proses
pembelajaran, guru dan pesertadidik berbagi pemahaman
tentang kriteria kinerja.
49
remedial harusdilakukan.50
B. Penilaian Autentik dan Tuntutan Kurikulum 2013
(Lanjutan)
13. Dalam beberapa kasus, peserta didik bahkan berkontribusi untuk
mendefinisikan harapan atas tugas-tugas yang harus mereka
lakukan.
14. Penilaian autentik sering digambarkan sebagaipenilaianatas
perkembangan peserta didik, karena berfokus pada
kemampuan mereka berkembang untuk belajar bagaimana
belajar tentang subjek.
15. Penilaian autentik harus mampu menggambarkan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan apayang sudah atau belum
dimiliki oleh peserta didik, bagaimanamereka menerapkan
pengetahuannya, dalam hal apa mereka sudah atau belum
mampu menerapkan perolehan belajar, dansebagainya.
16. Atasdasar itu, guru dapat mengidentifikasi materi apayang
sudah layak dilanjutkan dan untuk materi apa pula kegiatan
C. Penilaian Autentik dan Pembelajaran Autentik
1. Penilaian autentik mengharuskan pembelajaran yang autentik
pula.
2. Menurut Ormiston, belajar autentik mencerminkan tugas dan
pemecahan masalah yang diperlukan dalam kenyataannya di
luar sekolah.
3. Penilaian autentik terdiri dari berbagai teknik penilaian.
Pertama, pengukuran langsung keterampilan peserta didik yang
berhubungan dengan hasil jangka panjang pendidikan seperti
kesuksesan di tempat kerja. Kedua, penilaian atas tugas-tugas
yang memerlukan keterlibatan yang luas dan kinerja yang
kompleks. Ketiga, analisis proses yang digunakan untuk
menghasilkan respon peserta didik atas perolehan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan yang ada.
51
4. Penilaian autentik akan bermakna bagi guru untuk
menentukan cara-cara terbaik agar semua siswa dapat
mencapai hasil akhir, meski dengan satuan waktu yang
berbeda.
5. Konstruksi sikap, keterampilan, dan pengetahuan
dicapai melalui penyelesaian tugas di mana peserta
didik telah memainkan peran aktif dan kreatif.
6. Keterlibatan peserta didik dalam melaksanakan tugas
sangat bermakna bagi perkembangan pribadi mereka.
52
C. Penilaian Autentik dan Pembelajaran Autentik
7. Dalam pembelajaran autentik, peserta didik diminta
mengumpulkan informasi dengan pendekatan scientific,
memahami aneka fenomena atau gejala dan hubungannya satu
sama lain secara mendalam, serta mengaitkan apa yang
dipelajari dengan dunia nyata yang ada di luar sekolah.
8. Guru dan peserta didik memiliki tanggung jawab atas apa yang
terjadi. Peserta didik pun tahu apa yang mereka ingin pelajari,
memiliki parameter waktu yang fleksibel, dan
bertanggungjawab untuk tetap pada tugas.
9. Penilaian autentik pun mendorong peserta didik
mengkonstruksi, mengorganisasikan, menganalisis,
mensintesis, menafsirkan, menjelaskan, dan mengevaluasi
informasi untuk kemudian mengubahnya menjadi pengetahuan
baru.
53
C. Penilaian Autentik dan Pembelajaran Autentik
Pada pembelajaran autentik, guru harus menjadi “guru autentik.” Peran guru
bukan hanya pada proses pembelajaran, melainkan juga pada penilaian.
Untuk bisa melaksanakan pembelajaran autentik, guru harus memenuhi
kriteria tertentu:
1. Mengetahui bagaimana menilai kekuatan dan kelemahanpeserta
didik serta desainpembelajaran.
2. Mengetahui bagaimana cara membimbing peserta didik untuk
mengembangkan pengetahuan mereka sebelumnya dengan cara
mengajukan pertanyaandan menyediakan sumberdaya memadai
bagi peserta didik untuk melakukanakuisisi pengetahuan.
3. Menjadi pengasuh proses pembelajaran, melihat informasi baru, dan
mengasimilasikan pemahaman pesertadidik.
4. Menjadi kreatif tentang bagaimanaproses belajarpesertadidik dapat
diperluas dengan menimba pengalaman dari dunia di luar tembok
sekolah.
54
C. Penilaian Autentik dan Pembelajaran Autentik
D. Jenis-jenis Penilaian Autentik
1. Penilaian Kinerja
2.Penilaian Proyek
3.Penilaian Portofolio
4.Penilaian Tertulis
55
1. Penilaian Kinerja
Penilaian autentik sebisa mungkin melibatkan parsisipasi peserta
didik, khususnya dalam proses dan aspek-aspek yang akan dinilai.
Guru dapat melakukannya dengan meminta para peserta didik
menyebutkan unsur-unsur proyek/tugas yang akan mereka
gunakan untuk menentukan kriteria penyelesaiannya.
Berikut ini caramerekam hasil penilaian berbasis kinerja.
1. Daftar cek (checklist).
2. Catatan anekdot/narasi (anecdotal/narative records).
3. Skala penilaian (rating scale).
4. Memori atau ingatan (memory approach).
56
2. Penilaian Proyek
Penilaian proyek (project assessment) merupakan kegiatan penilaian
terhadap tugas yang harus diselesaikan oleh peserta didik menurut
periode/waktu tertentu. Penyelesaian tugas dimaksud berupa investigasi
yang dilakukan oleh peserta didik, mulai dari perencanaan, pengumpulan
data, pengorganisasian, pengolahan, analisis, dan penyajian data.
Berikut ini tiga hal yang perlu diperhatian guru dalam penilaian proyek.
1. Keterampilan peserta didik dalam memilih topik, mencari dan
mengumpulkan data, mengolah dan menganalisis, memberi makna atas
informasi yang diperoleh, dan menulis laporan.
2. Kesesuaian atau relevansi materi pembelajaran dengan pengembangan
sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang dibutuhkan oleh peserta didik.
3. Keaslian sebuah proyek pembelajaran yang dikerjakan atau dihasilkan oleh
peserta didik.
57
3. Portofolio
Penilaian portofolio merupakan penilaian atas
kumpulan artefak yang menunjukkan kemajuan
dan dihargai sebagai hasil kerja dari dunia nyata.
Penilaian portofolio bisa berangkat dari hasil kerja
peserta didik secara perorangan atau diproduksi
secara berkelompok, memerlukan refleksi peserta
didik, dan dievaluasi berdasarkan beberapa
dimensi.
58
Penilaian portofolio dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah
seperti berikut ini.
1. Guru menjelaskan secara ringkas esensi penilaian portofolio.
2. Guru atau guru bersama peserta didik menentukan jenis portofolio yang
akan dibuat.
3. Peserta didik, baik sendiri maupun kelompok, mandiri atau di bawah
bimbingan guru menyusun portofolio pembelajaran.
4. Guru menghimpun dan menyimpan portofolio peserta didik pada
tempat yang sesuai, disertai catatan tanggal pengumpulannya.
5. Guru menilai portofolio peserta didik dengan kriteria tertentu.
6. Jika memungkinkan, guru bersama peserta didik membahas bersama
dokumen portofolio yang dihasilkan.
7. Guru memberi umpan balik kepada peserta didik atas hasil penilaian
portofolio.
59
3. Portofolio (lanjutan)
4. Penilaian Tertulis
Tes tertulis berbentuk uraian atau esai menuntut
peserta didik mampu mengingat, memahami,
mengorganisasikan, menerapkan, menganalisis,
mensintesis, mengevaluasi, dan sebagainya atas
materi yang sudah dipelajari. Tes tertulis
berbentuk uraian sebisa mungkin bersifat
komprehensif, sehingga mampu menggambarkan
ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan
peserta didik.
60
LANGKAH PENGEMBANGAN
ASESMEN AUTENTIK
ANALISIS KI, KD, IPK, TP, DAN MATERI
PENENTUAN TUGAS AUTENTIK
PENENTUAN KRITERIA
PEMBUATAN RUBRIK
Oleh:
LA MARONTAGALIB
DOSEN PRODI PEND-FISIKA PMIPA FKIP UHO
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYAMANUSIA PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN
DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN
(DISCOVERY LEARNING)
Metode Discovery Learning adalah teori belajar yang
didefinisikan sebagai proses pembelajaran yang terjadi bila
pelajar tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk
finalnya, tetapi diharapkan siswa mengorganisasi sendiri.
Sebagai strategi belajar, Discovery Learning mempunyai
prinsip yang sama dengan inkuiri (inquiry) dan Problem
Solving. Tidak ada perbedaan yang prinsipil pada ketiga
istilah ini, pada Discovery Learning lebih menekankan pada
ditemukannya konsep atau prinsip yang sebelumnya tidak
diketahui. Perbedaannya dengan discovery ialah bahwapada
discovery masalah yang diperhadapkan kepada siswa
semacam masalah yang direkayasa olehguru
Definisi/Konsep
Dalam mengaplikasikan metode Discovery Learning guru berperan sebagai
pembimbing dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar
secara aktif, sebagaimana pendapat guru harus dapat membimbing dan
mengarahkan kegiatan belajar siswa sesuai dengan tujuan. Kondisi seperti
ini ingin merubah kegiatan belajar mengajar yang teacher orientedmenjadi
student oriented.
Dalam Discovery Learning, hendaknya guru harus memberikan kesempatan
muridnya untuk menjadi seorang problem solver, seorang scientis, historin,
atau ahli matematika. Bahan ajar tidak disajikan dalam bentuk akhir, tetapi
siswa dituntut untuk melakukan berbagai kegiatan menghimpuninformasi,
membandingkan, mengkategorikan, menganalisis, mengintegrasikan,
mereorganisasikan bahan serta membuatkesimpulan-kesimpulan.
Definisi/Konsep
Membantu siswa untuk memperbaiki dan meningkatkan
keterampilan-keterampilan dan proses-proses kognitif. Usaha
penemuan merupakan kunci dalam proses ini, seseorang
tergantung bagaimana carabelajarnya.
Pengetahuan yang diperoleh melalui metode ini sangatpribadi
dan ampuh karena menguatkan pengertian, ingatan dan
transfer.
Menimbulkan rasa senang padasiswa, karena tumbuhnya rasa
menyelidiki dan berhasil.
Metode ini memungkinkan siswa berkembang dengan cepatdan
sesuai dengan kecepatannyasendiri.
Menyebabkan siswa mengarahkan kegiatan belajarnyasendiri
dengan melibatkan akalnya dan motivasisendiri.
Keuntungan Model Pembelajaran Penemuan
Metode ini dapat membantu siswa memperkuat konsepdirinya,
karena memperoleh kepercayaan bekerja sama dengan yang
lainnya.
Berpusat pada siswa dan guru berperan sama-sama aktif
mengeluarkan gagasan-gagasan. Bahkan gurupun dapat
bertindak sebagai siswa, dan sebagai peneliti di dalam situasi
diskusi.
Membantu siswa menghilangkan skeptisme (keragu-raguan)
karena mengarah padakebenaran yang final dantertentu atau
pasti.
Siswa akan mengerti konsep dasardan ide-ide lebih baik;
Membantu dan mengembangkan ingatan dan transferkepada
situasi proses belajaryang baru;
Keuntungan Model Pembelajaran Penemuan
Mendorong siswa berfikir dan bekerja atas inisiatifsendiri;
Mendorong siswa berfikir intuisi dan merumuskanhipotesis
sendiri;
Memberikan keputusan yang bersifat intrinsik; Situasiproses
belajar menjadi lebihterangsang;
Proses belajar meliputi sesamaaspeknya siswa menuju pada
pembentukan manusiaseutuhnya;
Meningkatkan tingkat penghargaan padasiswa;
Kemungkinan siswa belajar dengan memanfaatkanberbagai
jenis sumberbelajar;
Dapat mengembangkan bakat dan kecakapanindividu.
Keuntungan Model Pembelajaran Penemuan
Metode ini menimbulkan asumsi bahwa ada kesiapan pikiran
untuk belajar. Bagi siswa yang kurang pandai, akan mengalami
kesulitan abstrak atau berfikiratau mengungkapkan hubungan
antara konsep-konsep, yang tertulis atau lisan, sehingga pada
gilirannya akan menimbulkanfrustasi.
Metode ini tidak efisien untuk mengajar jumlah siswa yang
banyak, karena membutuhkan waktu yang lama untuk
membantu mereka menemukan teori atau pemecahanmasalah
lainnya.
Harapan-harapan yang terkandung dalam metode ini dapat
buyar berhadapandengan siswa dan guru yang telah terbiasa
dengan cara-cara belajar yanglama.
Kelemahan Model Pembelajaran Penemuan
Pengajaran discovery lebih cocok untuk
mengembangkan pemahaman, sedangkan
mengembangkan aspek konsep, keterampilandan
emosi secara keseluruhan kurang mendapat
perhatian.
Pada beberapa disiplin ilmu, misalnya IPA kurang
fasilitas untuk mengukur gagasanyang dikemukakan
oleh parasiswa
Tidak menyediakan kesempatan-kesempatan untuk
berfikiryang akan ditemukanoleh siswa karena telah
dipilih terlebih dahulu olehguru.
Kelemahan Pembelajaran Penemuan
DISCOVERYLANGKAH-LANGKAH OPERASIONAL
LEARNING
FASE 1:
PEMBERIAN
RANGSANGAN
(SIMULATION)
FASE 2: IDENTIFIKASI
MASALAH
(PROBLEM
STATEMENT)
FASE 3: PENGUMPULAN
DATA(DATA
COLLECTION)
FASE 4: PENGOLAHAN
DATA(DATA
PROCESSING)
FASE 5: PEMBUKTIAN
(VERIFICATION)
FASE 6: MENARIK
KESIMPULAN
(GENERALIZATION)
Fase 1: Pemberian Rangsangan (Stimulation)
a. Peserta didik dihadapkan pada sesuatu yang
menimbulkan kebingungannya, kemudian
dilanjutkan untuk tidak memberi generalisasi,
agar timbul keinginan untuk menyelidikisendiri.
b. Guru memulai kegiatan pembelajaran dengan
mengajukan pertanyaan, anjuran membacabuku,
dan aktivitas belajar lainnya yang mengarah pada
persiapan pemecahan masalah.
c. Stimulasi pada fase ini berfungsi untuk
menyediakan kondisi interaksi belajar yangdapat
mengembangkan dan membantu siswa dalam
mengeksplorasi bahan.
Langkah-Langkah Operasional
Fase 2: Identifikasi Masalah (Problem Identification)
a. Guru memberi kesempatan kepadasiswa untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin agenda-agenda
masalah yang relevan dengan bahan pelajaran,
kemudian salah satunyadipilihdan dirumuskan dalam
bentuk hipotesis (jawaban sementara atas pertanyaan
masalah).
a. Permasalahan yang dipilih ituselanjutnya harus
dirumuskan dalam bentuk pertanyaan, atauhipotesis,
yakni pernyataan sebagai jawaban sementara atas
pertanyaan yangdiajukan.
Lanjutan
Fase 3: Pengumpulan Data (Data Collection)
a. Ketika eksplorasi berlangsung gurujuga memberi
kesempatan kepada para siswa untukmengumpulkan
informasi yang relevan sebanyak-banyaknya untuk
membuktikan benar atau tidaknyahipotesis.
a. Pada tahap ini berfungsi untukmenjawab pertanyaan
atau membuktikan benar tidaknyahipotesis. Dengan
demikian peserta didik diberi kesempatan untuk
mengumpulkan (collection) berbagai informasi yang
relevan, membaca literatur, mengamati objek,
wawancara dengan nara sumber, melakukan uji coba
sendiri dansebagainya.
lanjutan
Fase 4: Pengolahan Data (Data Processing)
a. Pengolahan data merupakan kegiatanmengolah data
dan informasi baik melalui wawancara, observasi,dan
sebagainya, lalu ditafsirkan.
a. Semua informasi hasil bacaan, wawancara, observasi,
dan sebagainya, semuanya diolah, diacak,
diklasifikasikan, ditabulasi, bahkan bila perludihitung
dengan cara tertentu serta ditafsirkan pada tingkat
kepercayaan tertentu
lanjutan
Fase 5: Pembuktian (Verification)
a. Peserta didikmelakukan pemeriksaan secara cermat
untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesisyang
ditetapkan tadi dengan temuan alternatif,dihubungkan
dengan hasil pengolahan data.
a. Verifikasi menurut Bruner, bertujuan agar proses belajar
akan berjalan dengan baik dan kreatif jika guru
memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menemukan suatu konsep, teori, aturan atau
pemahaman melalui contoh-contoh yang ia jumpai
dalam kehidupannya.
lanjutan
Fase 6: Menarik Kesimpulan (Generalization)
a. Menarik kesimpulan adalah prosesmenarik sebuah
kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum dan
berlaku untuk semua kejadian atau masalahyang sama,
dengan memperhatikan hasilverifikasi.
a. Berdasarkan hasil verifikasi makadirumuskan prinsip-
prinsip yang mendasarigeneralisasi.
lanjutan
Dalam Model Pembelajaran Discovery Learning, penilaian
dapat dilakukan dengan menggunakan tes maupunnontes.
Penilaian yang digunakan dapat berupa penilaian kognitif,
proses, sikap, atau penilaian hasil kerja siswa. Jika bentuk
penialainnya berupa penilaian kognitif, maka dalammodel
pembelajaran discovery learning dapat menggunakan tes
tertulis. Jika bentuk penilaiannyamenggunakan penilaian
proses, sikap, atau penilaian hasil kerja siswa maka
pelaksanaan penilaiandapatdilakukandengan
pengamatan.
SISTEM PENILAIAN
Oleh:
LA MARONTAGALIB
DOSEN PRODI PEND-FISIKA PMIPA FKIP UHO
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYAMANUSIA PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN
DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
MODEL PEMBELAJARAN
BERBASIS MASALAH
(PROBLEM BASED LEARNING)
Definisi/Konsep
Pembelajaran berbasis masalah merupakan sebuah
pendekatan pembelajaran yang menyajikan masalah
kontekstual sehingga merangsang peserta didikuntuk
belajar.
Dalam kelas yang menerapkan pembelajaranberbasis
masalah, peserta didik bekerja dalam tim untuk
memecahkan masalah dunia nyata (realworld)
81
KELEBIHAN PBL
1) Dengan PBL akan terjadi pembelajaran bermakna.
Peserta didik/mahapeserta didik yang belajar
memecahkan suatu masalah maka mereka akan
menerapkan pengetahuan yang dimilikinya atau
berusaha mengetahui pengetahuan yangdiperlukan.
Belajar dapat semakin bermakna dan dapat diperluas
ketika peserta didik/mahapeserta didik berhadapan
dengan situasi di mana konsepditerapkan
82
KELEBIHAN PBL
(2) Dalam situasi PBL, peserta didik/mahapeserta
didik mengintegrasikan pengetahuan danketrampilan
secara simultan dan mengaplikasikannya dalam
konteks yangrelevan
(3) PBL dapat meningkatkan kemampuan berpikir
kritis, menumbuhkan inisiatif peserta
didik/mahapeserta didik dalam bekerja, motivasi
internal untuk belajar, dan dapatmengembangkan
hubungan interpersonal dalam bekerjakelompok.
83
Proses Pembelajaran
1. Konsep Dasar (BasicConcept)
Fasilitator memberikan konsepdasar, petunjuk,
referensi, atau link dan skill yang diperlukandalam
pembelajaran tersebut. Hal ini dimaksudkan agar
peserta didik lebih cepat masuk dalam atmosfer
pembelajaran dan mendapatkan ‘peta’ yang akurat
tentang arah dan tujuanpembelajaran
84
Proses Pembelajaran
2. Pendefinisian Masalah (Defining the
Problem)
Dalam langkah ini fasilitator menyampaikan skenario
atau permasalahan dan peserta didik melakukan
berbagai kegiatan brainstorming dan semua anggota
kelompok mengungkapkan pendapat, ide, dan
tanggapan terhadap skenario secara bebas, sehingga
dimungkinkan muncul berbagai macam alternatif
pendapat
85
. Pembelajaran Mandiri (Self Learning)
Peserta didik mencari berbagai sumber yang dapat memperjelas
isu yang sedang diinvestigasi. Sumber yang dimaksud dapat
dalam bentuk artikel tertulis yang tersimpan di perpustakaan,
halaman web, atau bahkan pakar dalam bidang yang relevan.
Tahap investigasi memiliki dua tujuan utama, yaitu: (1) agar
peserta didik mencari informasi dan mengembangkan
pemahaman yang relevan dengan permasalahan yang telah
didiskusikan di kelas, dan (2) informasi dikumpulkan dengan
satu tujuanyaitu dipresentasikandi kelasdan informasi tersebut
haruslah relevandan dapatdipahami.
86
4. Pertukaran Pengetahuan (Exchange knowledge)
Setelah mendapatkan sumber untuk keperluan
pendalaman materi dalam langkah pembelajaran
mandiri, selanjutnya pada pertemuan berikutnya
peserta didik berdiskusi dalam kelompoknya untuk
mengklarifikasi capaiannya dan merumuskan solusi
dari permasalahan kelompok. Pertukaran
pengetahuan ini dapatdilakukandengan cara peserrta
didik berkumpul sesuai kelompok danfasilitatornya.
87
5. Penilaian (Assessment)
Penilaian dilakukan dengan memadukan tiga aspek
pengetahuan (knowledge), kecakapan (skill), dan sikap
(attitude). Penilaian terhadap penguasaan pengetahuan
yang mencakup seluruh kegiatan pembelajaran yang
dilakukan dengan ujianakhirsemester (UAS), ujian tengah
semester (UTS), kuis, PR, dokumen, danlaporan.
Penilaian terhadap kecakapan dapat diukur dari
penguasaan alat bantu pembelajaran, baiksoftware,
hardware, maupun kemampuan perancangan dan
pengujian.
88
Contoh Penerapan
Sebelum memulai proses belajar-mengajar di dalam
kelas, peserta didik terlebih dahulu diminta untuk
mengobservasi suatu fenomena terlebihdahulu.
Kemudian peserta didik diminta mencatatmasalah-
masalah yang muncul.
Setelah itu tugasguru adalah meransang pesertadidik
untuk berpikir kritis dalam memecahkan masalah
yang ada. Tugas guru adalah mengarahkan peserta
didik untuk bertanya, membuktikan asumsi, dan
mendengarkan pendapat yang berbeda darimereka.
89
Contoh Penerapan
Memanfaatkan lingkungan peserta didik untukmemperoleh
pengalaman belajar. Guru memberikan penugasan yang
dapat dilakukan di berbagai konteks lingkungan peserta
didik, antara lain di sekolah, keluarga danmasyarakat.
Penugasan yang diberikan oleh guru memberikan
kesempatan bagi peserta didik untuk belajar diluar kelas.
Peserta didik diharapkan dapat memperoleh pengalaman
langsung tentang apa yang sedang dipelajari.Pengalaman
belajar merupakan aktivitas belajar yang harus dilakukan
pesertadidik dalam rangka mencapai penguasaan standar
kompetensi, kemampuan dasar dan materipembelajaran.
90
Contoh Penerapan
91
FASE-FASE PERILAKU GURU
Fase 1 Tahapan-Ta
Orientasi peserta didik kepada
masalah
hap aMnenMjeloasdkaenltuPjuBanLpembelajaran,
menjelaskan
logistik yg dibutuhkan
 Memotivasi peserta didik untuk terlibat aktif
dalam pemecahan masalah yang dipilih
Fase 2
Mengorganisasikan peserta didik
Membantu peserta didik mendefinisikan
danmengorganisasikan tugas belajar yang
berhubungan dengan masalah tersebut
Fase 3
Membimbing penyelidikan individu
dan kelompok
Mendorong peserta didik untuk mengumpulkan
informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen
untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan
masalah
Fase 4
Mengembangkan dan menyajikan
hasil karya
Membantu peserta didik dalam merencanakan
dan menyiapkan karya yang sesuai seperti
laporan, model dan berbagi tugas dengan teman
Fase 5
Menganalisa dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah
Mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang
telah dipelajari /meminta kelompok presentasi
hasil kerja
SISTEM PENILAIAN
Penilaian dilakukan dengan memadukan tiga aspek
pengetahuan (knowledge), kecakapan (skill), dan sikap
(attitude). Penilaian terhadap penguasaan pengetahuanyang
mencakup seluruh kegiatan pembelajaran yang dilakukan
dengan ujian akhir semester (UAS), ujian tengah semester
(UTS), kuis, PR, dokumen, danlaporan.
Penilaian terhadap kecakapan dapat diukur dari penguasaan
alat bantu pembelajaran, baik software, hardware, maupun
kemampuan perancangan dan pengujian. Sedangkanpenilaian
terhadap sikap dititikberatkan pada penguasaan soft skill,
yaitu keaktifan dan partisipasi dalam diskusi, kemampuan
bekerjasama dalam tim, dan kehadirandalam pembelajaran.
Bobot penilaian untuk ketigaaspek tersebut ditentukanoleh
guru mata pelajaran yangbersangkutan.
92
SISTEM PENILAIAN
Penilaian pembelajaran dengan PBL dilakukandengan
authentic assesment. Penilaian dapat dilakukandengan
portfolio yang merupakan kumpulan yang sistematis pekerjaan-pekerjaan
peserta didik yang dianalisis untuk melihat kemajuan belajar dalam kurun
waktu tertentu dalam kerangka pencapaian tujuanpembelajaran.
Penilaian dalam pendekatan PBL dilakukan dengan cara evaluasi diri (self-
assessment) danpeer-assessment.
 Self-assessment. Penilaian yang dilakukan oleh pebelajar itu sendiri
terhadap usaha-usahanyadan hasil pekerjaannya dengan merujuk pada
tujuan yang ingin dicapai (standard) oleh pebelajar itu sendiri dalam
belajar.
 Peer-assessment. Penilaian di mana pebelajar berdiskusi untuk
memberikan penilaian terhadap upaya dan hasil penyelesaiantugas-tugas
yang telah dilakukannya sendiri maupun oleh teman dalamkelompoknya
93
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYAMANUSIA PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN
DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK
(PROJECT BASED LEARNING)
Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based
Learning=PjBL) adalah metoda pembelajaran yang
menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Peserta
didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi,
sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai
bentuk hasil belajar.
Pembelajaran Berbasis Proyek merupakan metode belajar
yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam
mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuanbaru
berdasarkan pengalamannya dalam beraktifitas secara
nyata.
Definisi/Konsep
Pembelajaran Berbasis Proyek dirancang untuk digunakan pada
permasalahan komplek yang diperlukan peserta didik dalam
melakukan insvestigasi dan memahaminya. Melalui PjBL, proses
inquiry dimulai dengan memunculkan pertanyaan penuntun (a
guiding question) dan membimbing peserta didik dalam sebuah
proyek kolaboratif yang mengintegrasikan berbagai subjek
(materi) dalamkurikulum.
Pada saat pertanyaan terjawab, secara langsung peserta didik
dapat melihat berbagai elemen utamasekaligus berbagai prinsip
dalam sebuah disiplin yang sedang dikajinya. PjBL merupakan
investigasi mendalam tentang sebuah topik dunia nyata, hal ini
akan berharga bagi atensi dan usaha pesertadidik.
Meningkatkan motivasi belajar peserta didik untuk belajar,
mendorong kemampuan mereka untuk melakukanpekerjaan
penting, dan mereka perlu untukdihargai.
Meningkatkan kemampuan pemecahanmasalah.
Membuat pesertadidik menjadi lebih aktif dan berhasil
memecahkan problem-problem yangkompleks.
Meningkatkan kolaborasi.
Mendorong peserta didik untuk mengembangkandan
mempraktikkan keterampilan komunikasi.
Meningkatkan keterampilan pesertadidik dalam mengelola
sumber.
Keuntungan Pembelajaran Berbasis Proyek
Memberikan pengalaman kepada pesertadidik pembelajaran
dan praktik dalam mengorganisasi proyek, dan membuat
alokasi waktu dan sumber-sumber lain seperti perlengkapan
untuk menyelesaikantugas.
Menyediakan pengalaman belajaryang melibatkan peserta
didik secara kompleks dan dirancang untuk berkembang
sesuai dunianyata.
Melibatkan para peserta didik untuk belajar mengambil
informasi dan menunjukkan pengetahuan yang dimiliki,
kemudian diimplementasikandengan dunia nyata.
Membuat suasana belajar menjadi menyenangkan,sehingga
peserta didik maupun pendidik menikmati proses
pembelajaran.
Keuntungan Pembelajaran Berbasis Proyek
Memerlukan banyak waktu untuk menyelesaikanmasalah.
Membutuhkan biaya yang cukupbanyak
Banyak instruktur yang merasa nyaman dengan kelas
tradisional, di mana instruktur memegang peran utamadi
kelas.
Banyaknya peralatan yang harusdisediakan.
Peserta didik yang memiliki kelemahan dalampercobaan
dan pengumpulan informasi akan mengalami kesulitan.
Ada kemungkinan pesertadidik yang kurang aktif dalam
kerja kelompok.
Ketika topik yang diberikan kepada masing-masing
kelompok berbeda, dikhawatirkan peserta didik tidakbisa
memahami topik secarakeseluruhan
Kelemahan Pembelajaran Berbasis Proyek
Langkah-Langkah Operasional
1
PENENTUAN
PERTANYAAN
MENDASAR
2
MENYUSUN
PERECANAAN
PROYEK
3
MENYUSUN
JADUAL
4
MONITORING
5
MENGUJI HASIL
6
EVALUASI
PENGALAMAN
Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap
suatu tugas yang harus diselesaikan dalam periode/waktu
tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejakdari
perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian,
pengolahan dan penyajiandata.
Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui
pemahaman, kemampuan mengaplikasikan, kemampuan
penyelidikan dan kemampuan menginformasikanpeserta
didik pada matapelajaran tertentu secara jelas.
SISTEM PENILAIAN
Pada penilaian proyek setidaknya ada 3 hal yang perlu dipertimbangkan
yaitu:
 Kemampuan pengelolaan
Kemampuan peserta didik dalam memilih topik, mencari informasidan
mengelola waktu pengumpulan data serta penulisanlaporan.
 Relevansi
Kesesuaian dengan mata pelajaran, dengan mempertimbangkantahap
pengetahuan, pemahaman dan keterampilan dalampembelajaran.
 Keaslian
Proyek yang dilakukan peserta didik harus merupakan hasilkaryanya,
dengan mempertimbangkan kontribusi guru berupa petunjuk dan
dukungan terhadap proyek pesertadidik.
SISTEM PENILAIAN
Oleh:
LA MARONTAGALIB
DOSEN PRODI PEND-FISIKA PMIPA FKIP UHO
Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based
Learning=PjBL) adalah metoda pembelajaran yang
menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Peserta
didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi,
sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai
bentuk hasil belajar.
Pembelajaran Berbasis Proyek merupakan metode belajar
yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam
mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuanbaru
berdasarkan pengalamannya dalam beraktifitas secara
nyata.
Definisi/Konsep
Pembelajaran Berbasis Proyek dirancang untuk digunakan
pada permasalahan komplek yang diperlukan peserta didik
dalam melakukan insvestigasi dan memahaminya. Melalui
PjBL, proses inquiry dimulai dengan memunculkan
pertanyaan penuntun (a guiding question) dan membimbing
peserta didik dalam sebuah proyek kolaboratif yang
mengintegrasikan berbagai subjek (materi) dalamkurikulum.
Pada saat pertanyaan terjawab, secara langsung peserta didik
dapat melihat berbagai elemen utama sekaligus berbagai
prinsip dalam sebuah disiplin yang sedang dikajinya. PjBL
merupakan investigasi mendalam tentang sebuah topikdunia
nyata, hal ini akan berharga bagi atensi dan usaha peserta
didik.
Meningkatkan motivasi belajar peserta didik untuk
belajar, mendorong kemampuan mereka untuk
melakukan pekerjaan penting, dan mereka perluuntuk
dihargai.
Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah.
Membuat pesertadidik menjadi lebih aktif dan berhasil
memecahkan problem-problem yang kompleks.
Meningkatkan kolaborasi.
Mendorong peserta didik untuk mengembangkandan
mempraktikkan keterampilan komunikasi.
Meningkatkan keterampilan peserta didikdalam
mengelolasumber.
Keuntungan Pembelajaran Berbasis Proyek
Memberikan pengalaman kepada pesertadidik pembelajaran
dan praktik dalam mengorganisasi proyek, dan membuat
alokasi waktu dan sumber-sumber lain seperti perlengkapan
untuk menyelesaikantugas.
Menyediakan pengalaman belajaryang melibatkan peserta
didik secara kompleks dan dirancang untuk berkembang
sesuai dunianyata.
Melibatkan para peserta didik untuk belajar mengambil
informasi dan menunjukkan pengetahuan yang dimiliki,
kemudian diimplementasikandengan dunia nyata.
Membuat suasana belajar menjadi menyenangkan,sehingga
peserta didik maupun pendidik menikmati proses
pembelajaran.
Keuntungan Pembelajaran Berbasis Proyek
Memerlukan banyak waktu untuk menyelesaikanmasalah.
Membutuhkan biaya yang cukupbanyak
Banyak instruktur yang merasa nyaman dengan kelas
tradisional, di mana instruktur memegang peran utamadi
kelas.
Banyaknya peralatan yang harusdisediakan.
Peserta didik yang memiliki kelemahan dalampercobaan
dan pengumpulan informasi akan mengalami kesulitan.
Ada kemungkinan pesertadidik yang kurang aktif dalam
kerja kelompok.
Ketika topik yang diberikan kepada masing-masing
kelompok berbeda, dikhawatirkan peserta didik tidakbisa
memahami topik secarakeseluruhan
Kelemahan Pembelajaran Berbasis Proyek
Langkah-Langkah Operasional
1
PENENTUAN
PERTANYAAN
MENDASAR
2
MENYUSUN
PERECANAAN
PROYEK
3
MENYUSUN
JADUAL
4
MONITORING
5
MENGUJI HASIL
6
EVALUASI
PENGALAMAN
Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap
suatu tugas yang harus diselesaikan dalam periode/waktu
tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejakdari
perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian,
pengolahan dan penyajiandata.
Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui
pemahaman, kemampuan mengaplikasikan, kemampuan
penyelidikan dan kemampuan menginformasikanpeserta
didik pada matapelajaran tertentu secara jelas.
SISTEM PENILAIAN
Pada penilaian proyek setidaknya ada 3 hal yang perlu dipertimbangkan
yaitu:
 Kemampuan pengelolaan
Kemampuan peserta didik dalam memilih topik, mencari informasidan
mengelola waktu pengumpulan data serta penulisanlaporan.
 Relevansi
Kesesuaian dengan mata pelajaran, dengan mempertimbangkantahap
pengetahuan, pemahaman dan keterampilan dalampembelajaran.
 Keaslian
Proyek yang dilakukan peserta didik harus merupakan hasilkaryanya,
dengan mempertimbangkan kontribusi guru berupa petunjuk dan
dukungan terhadap proyek pesertadidik.
SISTEM PENILAIAN
112
E = mc2
Implementasi+k13

More Related Content

What's hot

pemahaman k 13
pemahaman k 13pemahaman k 13
pemahaman k 13
bardi15
 
SKL-KI-KD Kurikulum 2013
SKL-KI-KD Kurikulum 2013SKL-KI-KD Kurikulum 2013
SKL-KI-KD Kurikulum 2013
Ifik Firdaus
 
01 pemahaman k 13
01 pemahaman k 1301 pemahaman k 13
01 pemahaman k 13
heri baskoro
 
Sma smk-bahasa-indonesia-revisi
Sma smk-bahasa-indonesia-revisiSma smk-bahasa-indonesia-revisi
Sma smk-bahasa-indonesia-revisi
Syaifudin Hri
 
Analisis si dan skl
Analisis si dan sklAnalisis si dan skl
Analisis si dan skl
Agus Emje
 
Skl ki-kd-&-strategi implementasi kurikulum ipa-smp
Skl  ki-kd-&-strategi implementasi  kurikulum ipa-smpSkl  ki-kd-&-strategi implementasi  kurikulum ipa-smp
Skl ki-kd-&-strategi implementasi kurikulum ipa-smpbbawor aji
 
2 materi analisis skl ki-kd kur'13 -edit syahril 290914
2 materi analisis skl ki-kd kur'13 -edit syahril 2909142 materi analisis skl ki-kd kur'13 -edit syahril 290914
2 materi analisis skl ki-kd kur'13 -edit syahril 290914
EKO SUPRIYADI
 
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KOMPETENSI INTI (KI) KOMPETENSI DASAR (
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KOMPETENSI INTI (KI) KOMPETENSI DASAR (STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KOMPETENSI INTI (KI) KOMPETENSI DASAR (
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KOMPETENSI INTI (KI) KOMPETENSI DASAR (arfatulmarwiyah
 
Lembar kerja analisis skl, ki, dan kd
Lembar kerja analisis skl, ki, dan kdLembar kerja analisis skl, ki, dan kd
Lembar kerja analisis skl, ki, dan kd
Tje King
 
Draft Kurikulum 2013 SD Revisi 9 Februari 2013 (Kompetensi Inti dan Kompetens…
Draft Kurikulum 2013 SD Revisi 9 Februari 2013 (Kompetensi Inti dan Kompetens…Draft Kurikulum 2013 SD Revisi 9 Februari 2013 (Kompetensi Inti dan Kompetens…
Draft Kurikulum 2013 SD Revisi 9 Februari 2013 (Kompetensi Inti dan Kompetens…
Guss No
 
1.2a skl, si,ki dan kd fis
1.2a skl, si,ki dan kd fis1.2a skl, si,ki dan kd fis
1.2a skl, si,ki dan kd fis
PPKHBFISIKAPATI
 
Skl ki kd kurikulum 2013
Skl ki kd kurikulum 2013Skl ki kd kurikulum 2013
Skl ki kd kurikulum 2013
SMP N 2 Sindang Indramayu
 
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-sma-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-sma-ver-3-3-2013Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-sma-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-sma-ver-3-3-2013Desi Wijayanti
 
2.1 a analisis dokumen skl,ki kd, silabus, dan inspirasi cara belajar temati...
2.1 a analisis dokumen  skl,ki kd, silabus, dan inspirasi cara belajar temati...2.1 a analisis dokumen  skl,ki kd, silabus, dan inspirasi cara belajar temati...
2.1 a analisis dokumen skl,ki kd, silabus, dan inspirasi cara belajar temati...
19901216
 
Dokumen analisis-konteks 2015-2016
Dokumen analisis-konteks 2015-2016Dokumen analisis-konteks 2015-2016
Dokumen analisis-konteks 2015-2016
Kangyosep Azhar
 
BIMTEK KURIKULUM 13 di SMA 2 JAKARTA
BIMTEK KURIKULUM 13 di SMA 2 JAKARTABIMTEK KURIKULUM 13 di SMA 2 JAKARTA
BIMTEK KURIKULUM 13 di SMA 2 JAKARTA
Denny Boy
 
01 pemahaman-k-13
01 pemahaman-k-1301 pemahaman-k-13
01 pemahaman-k-13
Dwi Nurviyanto
 
Analisis ktsp
Analisis ktspAnalisis ktsp
Analisis ktspkemakie
 
Struktur muatan kurikulum 2013
Struktur muatan kurikulum 2013Struktur muatan kurikulum 2013
Struktur muatan kurikulum 2013Falid Valid
 

What's hot (20)

pemahaman k 13
pemahaman k 13pemahaman k 13
pemahaman k 13
 
SKL-KI-KD Kurikulum 2013
SKL-KI-KD Kurikulum 2013SKL-KI-KD Kurikulum 2013
SKL-KI-KD Kurikulum 2013
 
01 pemahaman k 13
01 pemahaman k 1301 pemahaman k 13
01 pemahaman k 13
 
Sma smk-bahasa-indonesia-revisi
Sma smk-bahasa-indonesia-revisiSma smk-bahasa-indonesia-revisi
Sma smk-bahasa-indonesia-revisi
 
Analisis si dan skl
Analisis si dan sklAnalisis si dan skl
Analisis si dan skl
 
Skl ki-kd-&-strategi implementasi kurikulum ipa-smp
Skl  ki-kd-&-strategi implementasi  kurikulum ipa-smpSkl  ki-kd-&-strategi implementasi  kurikulum ipa-smp
Skl ki-kd-&-strategi implementasi kurikulum ipa-smp
 
2 materi analisis skl ki-kd kur'13 -edit syahril 290914
2 materi analisis skl ki-kd kur'13 -edit syahril 2909142 materi analisis skl ki-kd kur'13 -edit syahril 290914
2 materi analisis skl ki-kd kur'13 -edit syahril 290914
 
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KOMPETENSI INTI (KI) KOMPETENSI DASAR (
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KOMPETENSI INTI (KI) KOMPETENSI DASAR (STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KOMPETENSI INTI (KI) KOMPETENSI DASAR (
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KOMPETENSI INTI (KI) KOMPETENSI DASAR (
 
Lembar kerja analisis skl, ki, dan kd
Lembar kerja analisis skl, ki, dan kdLembar kerja analisis skl, ki, dan kd
Lembar kerja analisis skl, ki, dan kd
 
[1] sk & kd pai
[1] sk & kd pai[1] sk & kd pai
[1] sk & kd pai
 
Draft Kurikulum 2013 SD Revisi 9 Februari 2013 (Kompetensi Inti dan Kompetens…
Draft Kurikulum 2013 SD Revisi 9 Februari 2013 (Kompetensi Inti dan Kompetens…Draft Kurikulum 2013 SD Revisi 9 Februari 2013 (Kompetensi Inti dan Kompetens…
Draft Kurikulum 2013 SD Revisi 9 Februari 2013 (Kompetensi Inti dan Kompetens…
 
1.2a skl, si,ki dan kd fis
1.2a skl, si,ki dan kd fis1.2a skl, si,ki dan kd fis
1.2a skl, si,ki dan kd fis
 
Skl ki kd kurikulum 2013
Skl ki kd kurikulum 2013Skl ki kd kurikulum 2013
Skl ki kd kurikulum 2013
 
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-sma-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-sma-ver-3-3-2013Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-sma-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-sma-ver-3-3-2013
 
2.1 a analisis dokumen skl,ki kd, silabus, dan inspirasi cara belajar temati...
2.1 a analisis dokumen  skl,ki kd, silabus, dan inspirasi cara belajar temati...2.1 a analisis dokumen  skl,ki kd, silabus, dan inspirasi cara belajar temati...
2.1 a analisis dokumen skl,ki kd, silabus, dan inspirasi cara belajar temati...
 
Dokumen analisis-konteks 2015-2016
Dokumen analisis-konteks 2015-2016Dokumen analisis-konteks 2015-2016
Dokumen analisis-konteks 2015-2016
 
BIMTEK KURIKULUM 13 di SMA 2 JAKARTA
BIMTEK KURIKULUM 13 di SMA 2 JAKARTABIMTEK KURIKULUM 13 di SMA 2 JAKARTA
BIMTEK KURIKULUM 13 di SMA 2 JAKARTA
 
01 pemahaman-k-13
01 pemahaman-k-1301 pemahaman-k-13
01 pemahaman-k-13
 
Analisis ktsp
Analisis ktspAnalisis ktsp
Analisis ktsp
 
Struktur muatan kurikulum 2013
Struktur muatan kurikulum 2013Struktur muatan kurikulum 2013
Struktur muatan kurikulum 2013
 

Viewers also liked

Analisis luh murniasih
Analisis luh murniasihAnalisis luh murniasih
Analisis luh murniasih
Murniasih Murniasih
 
Kover
KoverKover
Prota Sma 1 Kdw
Prota Sma 1 KdwProta Sma 1 Kdw
Prota Sma 1 Kdw
samiul12
 
Soal cpns-pancasila(1)
Soal cpns-pancasila(1)Soal cpns-pancasila(1)
Soal cpns-pancasila(1)
Budi Cenat-cenut
 
Manage to Lead System Workshop
Manage to Lead System WorkshopManage to Lead System Workshop
Manage to Lead System Workshop
Flevy.com Best Practices
 
Foro de movilidad sustentable en distrito central 2012
Foro de movilidad sustentable en distrito central 2012Foro de movilidad sustentable en distrito central 2012
Foro de movilidad sustentable en distrito central 2012
Lilian Yass
 
Penjelasan kurikulum 2013
Penjelasan kurikulum 2013Penjelasan kurikulum 2013
Penjelasan kurikulum 2013
gustini12linda
 
Perkenalan3
Perkenalan3Perkenalan3
Perkenalan3
Firman Hamdani
 
el mundo de la tecnología
el mundo de la tecnología el mundo de la tecnología
el mundo de la tecnología
angieloraynneleal18
 
Sistemas Nacionais de Inovação
Sistemas Nacionais de InovaçãoSistemas Nacionais de Inovação
Sistemas Nacionais de Inovação
sergio.ramiro
 
Produccion de textos
Produccion de textosProduccion de textos
Produccion de textos
MAGDA NATALIAA LADINO TOVAR
 
Dipositivas plarero y yo
Dipositivas plarero y yoDipositivas plarero y yo
Dipositivas plarero y yo
MAGDA NATALIAA LADINO TOVAR
 
Bertoleransi dalam keberagaman
Bertoleransi dalam keberagamanBertoleransi dalam keberagaman
Bertoleransi dalam keberagaman
Hotimah Kusuma
 
Full+toefl grammar
Full+toefl grammarFull+toefl grammar
Full+toefl grammar
GOLDENDRAGON511
 
Memelihara Semangat Persatuan Indonesia
Memelihara Semangat Persatuan IndonesiaMemelihara Semangat Persatuan Indonesia
Memelihara Semangat Persatuan Indonesia
Hotimah Kusuma
 
APNIC 43 Vote of Thanks
APNIC 43 Vote of ThanksAPNIC 43 Vote of Thanks
APNIC 43 Vote of Thanks
APNIC
 
Profesionalizar la enseñanza universitaria
Profesionalizar la enseñanza universitariaProfesionalizar la enseñanza universitaria
Profesionalizar la enseñanza universitaria
Rebeca Marquez
 
Finance & Accounting Shortcuts
Finance & Accounting ShortcutsFinance & Accounting Shortcuts
Finance & Accounting Shortcuts
Dr. Basel Omar Abu-Ali
 
Ujian mac bahasa arab 2017( form 3)
Ujian mac bahasa arab 2017( form 3)Ujian mac bahasa arab 2017( form 3)
Ujian mac bahasa arab 2017( form 3)
zailani a idris
 

Viewers also liked (20)

Analisis luh murniasih
Analisis luh murniasihAnalisis luh murniasih
Analisis luh murniasih
 
Kover
KoverKover
Kover
 
Prota Sma 1 Kdw
Prota Sma 1 KdwProta Sma 1 Kdw
Prota Sma 1 Kdw
 
Soal cpns-pancasila(1)
Soal cpns-pancasila(1)Soal cpns-pancasila(1)
Soal cpns-pancasila(1)
 
Manage to Lead System Workshop
Manage to Lead System WorkshopManage to Lead System Workshop
Manage to Lead System Workshop
 
Foro de movilidad sustentable en distrito central 2012
Foro de movilidad sustentable en distrito central 2012Foro de movilidad sustentable en distrito central 2012
Foro de movilidad sustentable en distrito central 2012
 
Penjelasan kurikulum 2013
Penjelasan kurikulum 2013Penjelasan kurikulum 2013
Penjelasan kurikulum 2013
 
Perkenalan3
Perkenalan3Perkenalan3
Perkenalan3
 
el mundo de la tecnología
el mundo de la tecnología el mundo de la tecnología
el mundo de la tecnología
 
Sistemas Nacionais de Inovação
Sistemas Nacionais de InovaçãoSistemas Nacionais de Inovação
Sistemas Nacionais de Inovação
 
S. contratacion estatal
S. contratacion estatalS. contratacion estatal
S. contratacion estatal
 
Produccion de textos
Produccion de textosProduccion de textos
Produccion de textos
 
Dipositivas plarero y yo
Dipositivas plarero y yoDipositivas plarero y yo
Dipositivas plarero y yo
 
Bertoleransi dalam keberagaman
Bertoleransi dalam keberagamanBertoleransi dalam keberagaman
Bertoleransi dalam keberagaman
 
Full+toefl grammar
Full+toefl grammarFull+toefl grammar
Full+toefl grammar
 
Memelihara Semangat Persatuan Indonesia
Memelihara Semangat Persatuan IndonesiaMemelihara Semangat Persatuan Indonesia
Memelihara Semangat Persatuan Indonesia
 
APNIC 43 Vote of Thanks
APNIC 43 Vote of ThanksAPNIC 43 Vote of Thanks
APNIC 43 Vote of Thanks
 
Profesionalizar la enseñanza universitaria
Profesionalizar la enseñanza universitariaProfesionalizar la enseñanza universitaria
Profesionalizar la enseñanza universitaria
 
Finance & Accounting Shortcuts
Finance & Accounting ShortcutsFinance & Accounting Shortcuts
Finance & Accounting Shortcuts
 
Ujian mac bahasa arab 2017( form 3)
Ujian mac bahasa arab 2017( form 3)Ujian mac bahasa arab 2017( form 3)
Ujian mac bahasa arab 2017( form 3)
 

Similar to Implementasi+k13

Skl ki kd rev deir irhamni
Skl ki kd rev deir irhamniSkl ki kd rev deir irhamni
Skl ki kd rev deir irhamniDeir Irhamni
 
1.3 skl ki kd rev
1.3 skl ki kd rev1.3 skl ki kd rev
1.3 skl ki kd revZo Ri
 
1.3 skl ki kd rev
1.3 skl ki kd rev1.3 skl ki kd rev
1.3 skl ki kd rev
edisenoadji
 
Acuan untuk afektif
Acuan untuk afektifAcuan untuk afektif
Acuan untuk afektif
Dasrieny Pratiwi
 
Standar Kompetensi Lulusan
Standar Kompetensi LulusanStandar Kompetensi Lulusan
Standar Kompetensi LulusanIfik Firdaus
 
1.3 skl ki kd rev
1.3 skl ki kd rev1.3 skl ki kd rev
1.3 skl ki kd rev
Peti Patimah
 
@ Skl ki kd perencanaan pembelajaran
@ Skl ki kd perencanaan pembelajaran@ Skl ki kd perencanaan pembelajaran
@ Skl ki kd perencanaan pembelajaran
homeSchool7
 
1.3 skl ki kd
1.3 skl ki kd1.3 skl ki kd
01 pemahaman k 13 - allium
01 pemahaman k 13 - allium01 pemahaman k 13 - allium
01 pemahaman k 13 - allium
Fashihul Makmun
 
BAHAN TAYANG.pptx
BAHAN TAYANG.pptxBAHAN TAYANG.pptx
BAHAN TAYANG.pptx
Rubiana93
 
1.3 skl ki kd rev
1.3 skl ki kd rev1.3 skl ki kd rev
1.3 skl ki kd rev
choirunnisya
 
Keselarasan kurikulum dengan asesmen AKM
Keselarasan kurikulum dengan asesmen AKMKeselarasan kurikulum dengan asesmen AKM
Keselarasan kurikulum dengan asesmen AKM
Khoirun Nif'an
 
Ki kd pkk 4 tahun ada jam 1
Ki  kd pkk 4 tahun ada jam 1Ki  kd pkk 4 tahun ada jam 1
Ki kd pkk 4 tahun ada jam 1
Budi Aprilianto
 
12554466.ppt
12554466.ppt12554466.ppt
12554466.ppt
ANISNURFARIDA2
 
Beban belajar dan struktur kurikulum madrasah (mi, m ts, ma)
Beban belajar dan struktur kurikulum madrasah (mi, m ts, ma)Beban belajar dan struktur kurikulum madrasah (mi, m ts, ma)
Beban belajar dan struktur kurikulum madrasah (mi, m ts, ma)
sadirun
 

Similar to Implementasi+k13 (20)

Skl ki kd rev deir irhamni
Skl ki kd rev deir irhamniSkl ki kd rev deir irhamni
Skl ki kd rev deir irhamni
 
1.3 skl ki kd rev
1.3 skl ki kd rev1.3 skl ki kd rev
1.3 skl ki kd rev
 
1.3 skl ki kd rev
1.3 skl ki kd rev1.3 skl ki kd rev
1.3 skl ki kd rev
 
1.3 skl ki kd rev
1.3 skl ki kd rev1.3 skl ki kd rev
1.3 skl ki kd rev
 
Acuan untuk afektif
Acuan untuk afektifAcuan untuk afektif
Acuan untuk afektif
 
Standar Kompetensi Lulusan
Standar Kompetensi LulusanStandar Kompetensi Lulusan
Standar Kompetensi Lulusan
 
1.3 skl ki kd rev al kepret
1.3 skl ki kd rev al kepret1.3 skl ki kd rev al kepret
1.3 skl ki kd rev al kepret
 
1.3 skl ki kd rev
1.3 skl ki kd rev1.3 skl ki kd rev
1.3 skl ki kd rev
 
1.3 skl ki kd rev
1.3 skl ki kd rev1.3 skl ki kd rev
1.3 skl ki kd rev
 
@ Skl ki kd perencanaan pembelajaran
@ Skl ki kd perencanaan pembelajaran@ Skl ki kd perencanaan pembelajaran
@ Skl ki kd perencanaan pembelajaran
 
1.3 skl ki kd
1.3 skl ki kd1.3 skl ki kd
1.3 skl ki kd
 
01 pemahaman k 13 - allium
01 pemahaman k 13 - allium01 pemahaman k 13 - allium
01 pemahaman k 13 - allium
 
BAHAN TAYANG.pptx
BAHAN TAYANG.pptxBAHAN TAYANG.pptx
BAHAN TAYANG.pptx
 
1.3 skl ki kd rev
1.3 skl ki kd rev1.3 skl ki kd rev
1.3 skl ki kd rev
 
Tugas komputer 3
Tugas komputer 3Tugas komputer 3
Tugas komputer 3
 
Ke blog
Ke blogKe blog
Ke blog
 
Keselarasan kurikulum dengan asesmen AKM
Keselarasan kurikulum dengan asesmen AKMKeselarasan kurikulum dengan asesmen AKM
Keselarasan kurikulum dengan asesmen AKM
 
Ki kd pkk 4 tahun ada jam 1
Ki  kd pkk 4 tahun ada jam 1Ki  kd pkk 4 tahun ada jam 1
Ki kd pkk 4 tahun ada jam 1
 
12554466.ppt
12554466.ppt12554466.ppt
12554466.ppt
 
Beban belajar dan struktur kurikulum madrasah (mi, m ts, ma)
Beban belajar dan struktur kurikulum madrasah (mi, m ts, ma)Beban belajar dan struktur kurikulum madrasah (mi, m ts, ma)
Beban belajar dan struktur kurikulum madrasah (mi, m ts, ma)
 

Recently uploaded

Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
TarkaTarka
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
johan199969
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
SABDA
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
suprihatin1885
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
heridawesty4
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
lastri261
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
 

Recently uploaded (20)

Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 

Implementasi+k13

  • 1.
  • 2. menjadi warga negara yang “demokratis” serta “bertanggung jawab”. ...pendidikan dilakukan agar “potensi peserta didik berkembang” (1) beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, (2) berakhlak mulia, (3) sehat, (4) berilmu, cakap, kreatif, mandiri, SIKAP, PENGETAHUAN dan KETERAMPILAN Memerlukan perubahan yang revolusioner tentang isi, prosesdan penilaian Memerlukan perubahan mindset, pengetahuan dan keterampilan guru serta kinerja guru mengimplementasikan kurikulum Oleh sebab itu, kita sedang bicara pelatihan guru yang juga secara revolusioner mengubah perilaku membelajarkan dan menilai siswa sesuai karakteristik kurikulum 2013 sehingga secara utuh menghasilkan lulusan yang sesuai dengan cita-cita dan tujuan nasional pendidikan kemampuan dan watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
  • 3. KERANGKA BERPIKIR PADA KURIKULUM 2013 PROSES BELAJAR SKL KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR MATERI AJAR PENILAIAN 3 TUJUAN PEMB IPK KEBUTUHAN
  • 4. Gradasi antar Satuan Pendidikan memperhatikan; 1. Perkembangan psikologis anak 2. Lingkup dan kedalaman materi 3. Kesinambungan 4. Fungsi satuan pendidikan 5. Lingkungan STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) - RINGKAS DOMAIN SD SMP SMA-SMK SIKAP Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati + Mengamalkan PRIBADI YANG BERIMAN, BERAKHLAK MULIA, PERCAYADIRI, DAN BERTANGGUNG JAWAB DALAM BERINTERAKSI SECARA EFEKTIF DENGAN LINGKUNGAN SOSIAL, ALAM SEKITAR, SERTA DUNIA DAN PERADABANNYA KETERAMPILAN Mengamati + Menanya + Mencoba + Menalar + Menyaji + Mencipta PRIBADI YANG BERKEMAMPUAN PIKIR DAN TINDAK YANGPRODUKTIF DAN KREATIF DALAM RANAH ABSTRAK DAN KONKRET PENGETAHUAN Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa + Mengevaluasi +Mencipta PRIBADI YANG MENGUASAI ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, SENI, BUDAYADAN BERWAWASAN KEMANUSIAAN, KEBANGSAAN, KENEGARAAN, DAN PERADABAN 4
  • 5. 5 Standar Kompetensi Lulusan SIKAP KETERAMPILAN PENGETAHUAN  Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap.  Orang yang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam.  Serta dalam menempatkan dirinya sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.  Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret.  Terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya.  Memiliki Pengetahuan Prosedural dan Metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, humaniora, dengan wawasan kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban.  Terkait penyebab fenomena dan kejadian yang tampak mata yang mencakup penyebab, alternatif solusi, kendala dan solusi akhir.
  • 6. DOMAIN ELEMEN SD SMP SMA-SMK SIKAP Proses Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati + Mengamalkan Individu BERIMAN, BERAKHLAK MULIA (JUJUR, DISIPLIN, TANGGUNG JAWAB, PEDULI, SANTUN), RASA INGIN TAHU, ESTETIKA, PERCAYA DIRI, MOTIVASI INTERNAL Sosial TOLERANSI, GOTONG ROYONG, KERJASAMA, DAN MUSYAWARAH Alam POLA HIDUP SEHAT, RAMAH LINGKUNGAN, PATRIOTIK, DAN CINTA PERDAMAIAN KETERAMPILAN Proses Mengamati + Menanya + Mencoba + Mengolah + Menyaji + Menalar + Mencipta Abstrak MEMBACA, MENULIS, MENGHITUNG, MENGGAMBAR, MENGARANG Konkret MENGGUNAKAN, MENGURAI, MERANGKAI, MEMODIFIKASI, MEMBUAT, MENCIPTA PENGETAHUAN Proses Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisis + Mengevaluasi Obyek ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, SENI, DAN BUDAYA Subyek MANUSIA, BANGSA, NEGARA, TANAH AIR, DAN DUNIA Standar Kompetensi Lulusan 6
  • 7. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN – DOMAIN SIKAP SD SMP SMA/SMK DIKTI-SARJANA Memiliki perilakuyang mencerminkansikap. Memilikiperilaku yang mencerminkan sikap. Memilikiperilaku yang mencerminkan sikap. Memiliki perilakuyang mencerminkansikap Orangberiman, berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam. Orangberiman, berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam. Orangberiman, berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam. Orang beriman,berakhlak mulia, mandiri, kreatif, bertanggung jawab , berbudaya, dan berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial danalam. Di sekitar rumah, sekolah, dan tempat bermain. Dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. Serta dalam menempatkan dirinya sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. Serta berkontribusi aktif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara termasuk berperan dalam pergaulan dunia dengan menjunjung tinggi penegakanhukum. 7
  • 8. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN – DOMAIN PENGETAHUAN SD SMP SMA/SMK DIKTI-SARJANA Memiliki pengetahuan faktual dan konseptual dalam Memiliki pengetahuan faktual, konseptual dan prosedural dalam Memiliki pengetahuan prosedural dan metakognitif dalam Memiliki pengetahuan prosedural dan metakognitif dalam Ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, humaniora, dengan wawasan kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban Ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, humaniora, dengan wawasan kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban Ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, humaniora, dengan wawasan kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban konsep teoretis bidang pengetahuan tertentu secara umum dan khusus serta mendalam dengan wawasan kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain terkait fenomena dan kejadian yang tampak mata terkait penyebab fenomena dan kejadian terkait dengan fenomena dan kejadian yang mencakup penyebab, alternatif solusi, kendala dan solusi akhir 8
  • 9. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN – DOMAIN KETERAMPILAN SD SMP SMA/SMK DIKTI-SARJANA Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret. Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret. Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret. Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif, kreatif dan inovatif dalam ranah abstrak dan konkret. Terkait dengan yang ditugaskan kepadanya. Terkait dengan yang dipelajari di sekolah. Terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah. Terkait dengan pengembangan dir sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya. (Sesuai dengan apa yang dipelajari di sekolah yang ditugaskan kepadanya.) (Sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan dari berbagai sumber lainnya yang sama dalam sudut pandang /teori) (Dari berbagai sumber berbeda dalam informasi dan sudut pandang/teori yang dipelajarinya di sekolah, masyarakat, dan belajar mandiri). Serta mampu memberikan petunjuk dalam memilih berbagai alternatif solusi secara mandiri dan/ atau kelompok. 9
  • 10. KOMPETENSI INTI (KI) DALAM KURIKULUM 2013 1. KI SATU 2. KI DUA 3. KI TIGA : SIKAP SPIRITUAL : SIKAP SOSIAL : PENGETAHUAN 4. KI EMPAT: KETERAMPILAN  Berlaku semua untuk semua mata pelajaran, jenis, satuan, dan tingkat pendidikan dasar dan sekolah menengah.  Semua KI ditulis/disalin dalamRPP
  • 11. KOMPETENSI INTI STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SIKAP KETRAMPILAN PENGETAHUAN SIKAP SPIRITUAL SIKAP SOSIAL PENGETAHUAN KETERAMPILAN SD/MI SMP/MTs SMA/MA SMK KI-1 & KD KI-2 & KD KI-3 & KD KI-4 & KD KI-1 & KD KI-2 & KD KI-3 & KD KI-4 & KD KI-1 & KD KI-2 & KD KI-3 & KD KI-4 & KD KI-1 & KD KI-2 & KD KI-3 & KD KI-4 & KD
  • 12. KOMPETENSI INTI MAPEL DAN KD X Y Z SIKAP SPIRITUAL (KI-1) KD-1 KD-1 KD-1 SIKAP SOSIAL (KI-2) KD-2 KD2 KD-2 PENGETAHUAN (KI – 3) KD-3 KD-3 KD-3 KETERAMPILAN (KI – 4) KD-4 KD-4 KD-4 ORGANISASI KONTEN
  • 13. PROSES BERBASIS KOMPETENSI : 13 Applying Understanding Knowing Analyzing Evaluating Valuing Responding Accepting Organizing/ Internalizing Characterizing/ Actualizing Experi- menting Questioning Observing Associating Communicating Knowledge (Bloom) Skill (Dyers) Attitude (Krathwohl) Creating
  • 14. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) SKL KOMPETENSI INTI SIKAP DAN PERILAKU: Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati + Mengamalkan 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. 1 1. Beriman, berakhlak mulia (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun), rasa ingin tahu, estetika, percaya diri, motivasiinternal 2. Toleransi, gotong royong, kerjasama, dan musyawarah 3. Pola hidup sehat, ramah lingkungan, patriotik, dan cintaperdamaian KETERAMPILAN: Mengamati + Menanya + Mencoba + Mengolah + Menyaji + Menalar + Mencipta 1. Membaca, menulis, menghitung, menggambar, mengarang 2. Menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, membuat,mencipta PENGETAHUAN: Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa + Mengevaluasi 1. Ilmu pengetahuan, teknologi, seni, danbudaya 2. Manusia, bangsa, negara, tanah air, dan dunia 4
  • 15. PERUBAHAN KURIKULUM 2013 WUJUD PADA: • Konstruskiyang holistik • Didukung oleh Semua Materi atau Mapel • Terintegrasi secara Vertikal maupun Horizontal • Dikembangkan Berbasis Kompetensi sehingga Memenuhi Aspek Kesesuaiandan Kecukupan • Mengakomodasi Content Lokal, Nasional dan Internasional (antara lain TIMMS, PISA, PIRLS) • Berorientasi pada karakteristik kompetensi: • Sikap (Krathwohl) : Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati + Mengamalkan • Keterampilan (Dyers) : Mengamati + Menanya + Mencoba + Menalar + Menyaji + Mencipta • Pengetahuan (Bloom & Anderson): Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa + Mengevaluasi +Mencipta • Menggunakan Pendekatan Saintifik, Karakteristik Kompetensi sesuai Jenjang (SD: Tematik Terpadu, SMP: Tematik Terpadu-IPA & IPS- dan Mapel, SMA : Tematik dan Mapel • Mengutamakan Discovery Learning dan Project Based Learning • Berbasis Tes dan Non Tes (porfolio) • Menilai Proses dan Output dengan menggunakan authentic assesment • Rapor memuat penilaian kuantitatif tentang pengetahuan dan deskripsi kualitatif tentang sikap dan keterampilan Kecukupan 15
  • 16. ESENSI KURIKULUM 2013: ...1/4 SAAT BERTINDAK : SIKAP MEMANDU PENGETAHUAN KETERAMPILAN MENDAHULUI PEMBENTUKAN (DIINTEGRASIKAN DALAM AKTIVITAS PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN DIBIASAKAN (DIBUDAYAKAN) DAN DIAMATI ATAU DINILAI DITUANGKAN DALAM RPP DAN DILAKUKAN DALAM PEMBELAJARAN PROSES PEMBENTUKAN :
  • 17. BEBERAPA PRINSIP UTAMA KUR-2013 1. SKL diturunkan dari kebutuhan. 2. Standar Isi (KD) diturunkan dari SKL melalui KI (bebasmata pelajaran). 3. Semua mapel harus berkontribusi terhadap pencapaian kompetensi peserta didik (pengetahuan, keterampilan, dan pembentukan siap). 4. Mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai. 5. Semua mata elajaran diikat oleh kompetensi inti. 6. Keselarasan tuntutan kompetensi lulusan, isi, proses pembelajaran, dan penilaian. Oleh karena itu, untuk merancang RPP dengan baik, maka SKL, KI, dan KD perlu dianalisis dan diselaraskan dengan isi/materi, proses pembelajaran (pendekatan/ model/strategi/metode), IPK, tujuan pembelajaran, dan penilaian atau asesmen.
  • 19. ANALISIS KI/KD dan PERANCANGAN RPP 19 Dalam proses perancangan dan pembelajaran alur yang digunakan adalah: bermula di KD pada KI-3  KD pada KI 4 danselanjutnya berdampak pada terbentuknya KD pada KI-2 dan KI-1 Setelah KI-3 dan KI-4 tuntas dianalisis, lalu diturunkan materi yang relevan dan rancangan skenario pembelajaran termasuk penugasandan penilaian. Berdasarkan aktivitas belajar dan penugasan tersebut dirancang indikator KD pada KI-1 dan KI-2 secara terintegrasi. Rumusan indikator dari KD pada KI-1 dan KI-2 tidak harusdimuat/ditulis dalam RPP,namun diintegrasiandan terbentuk dalam proses memperoleh pengetahuan dan keterampilan.
  • 20. STRATEGI ANALISIS SKL, KI, DAN KD Mencermati SKL, KI, dan KD yang ada/tertulis di BukuGuru apakah sesuai dan konsisten dengan regulasi Kur-2013 atau tidak? Mencermati apakah rumusan IPK benar, diturunkan dariKD dan mencerminkan pencapaian kompetensi pesertadidik? Mencermati apakah rumusan tujuan pembelajaran benar, diturunkan dari IPK dan mencerminkan pencapaiankomptensi pesertadidik? Mencermati apakah kesesuaian, cakupan, dan keakuratan materi pembelajaran terpenuhi dan mencerminkanpencapaian komptensi pesertadidik? Mencermati apakah kegiatan pembelajaran sesuasi dengan tujuan pembelajaran dan mencerminkan pencapaiankomptensi pesertadidik?
  • 21. STRATEGI ANALISIS SKL, KI, DAN KD Mencermati apakah rancangan pembelajaran menggunakan pendekatan dan model pembelajaranyang disarankan dalam regulasi Kur-2013 atautidak? Mencermati apakah alat, media dan sumber belajar yang digunakan sesuai dengan karakteristik siswa, materi dan dapat mendukung pencapaian kompetensi peserta didik atau tidak? Mencermati apakah penilaian yang digunakan mengacu padasistem penilainyang disarankan dalam Kur-2013 atau tidak? Mencermati apakah penilaian yang digunakan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan dan mencerminkan aspek kompetensiyang dicapai atau tidak?
  • 22. Analisis SKL, KI, KD, IPK, Tujuan Pembelajaran, Materi Pembelajaran, Alat, Media dan Sumber Belajar, Kegiatan Pembelajaran, dan Sistem Penilaian dalam Buku Guru dan Buku Siswa dapat menggunakan format- format yang tersedia sebagaiperangkat analisis Kur-2013
  • 23.
  • 24. Oleh: LA MARONTAGALIB DOSEN PRODI PEND-FISIKA PMIPA FKIP UHO
  • 25.
  • 26. Kriteria Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik 1. Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau dongeng semata. 2.Penjelasan guru, respon siswa, dan interaksi edukatif guru-siswa terbebas dari prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yangmenyimpang dari alur berpikirlogis. 3.Mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analistis, dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan materi pembelajaran. 26
  • 27. 4. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu berpikir hipotetik dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain dari materipembelajaran. 5. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu memahami, menerapkan, dan mengembangkanpola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon materi pembelajaran. 6. Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empirisyang dapatdipertanggungjawabkan. 7. Tujuan pembelajaran dirumuskan secarasederhana dan jelas, namun menarik sistempenyajiannya. 27 Kriteria Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik (Lanjutan)
  • 28. 28 Sikap (TahuMengapa) Keterampilan (TahuBagaimana) Pengetahuan (TahuApa) Produktif Inovatif Kreatif Afektif Hasil belajarmelahirkan pesertadidik yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatansikap, keterampilan, dan pengetahuan yangterintegrasi. Prinsip Pembelajarandengan Pendekatan Saintifik Proses pembelajaran menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
  • 29. Ranah sikap menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahumengapa.” Ranah keterampilan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahubagaimana”. Ranah pengetahuan menggamit transformasi substansi atau materi ajaragarpeserta didik “tahu apa.” Hasil akhirnya adalah peningkatan dan keseimbanganantara kemampuan untuk menjadi manusia yang baik(soft skills) dan manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills) dari peserta didik yang meliputi aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. 29 Prinsip Pembelajarandengan Pendekatan Saintifik (Lanjtan)
  • 30. 3 1. peserta didik difasilitasi untuk mencaritahu; 2. peserta didik belajar dari berbagai sumberbelajar; 3. proses pembelajaran menggunakan pendekatanilmiah; 4. pembelajaran berbasiskompetensi; 5. pembelajaranterpadu; 6. pembelajaran yang menekankan pada jawabandivergen yang memiliki kebenaran multi dimensi; 7. pembelajaran berbasis keterampilanaplikatif; 8. peningkatan keseimbangan, kesinambungan, dan keterkaitan antara hard-skills dansoft-skills; PRINSIP-PRINSIP KEGIATAN PEMBELAJARAN
  • 31. 9. pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajarsepanjang hayat; 10. pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani); 11. pembelajaranyang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat; 12. pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitaspembelajaran; 13. pengakuan atas perbedaan individualdan latarbelakang budaya peserta didik;dan 14. suasana belajar menyenangkan danmenantang. 3 PRINSIP-PRINSIP KEGIATAN PEMBELAJARAN (Lanjutan)
  • 32. 32 Langkah-Langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik Pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah pembelajaran dengan langkah utama yang terdiri atas kegiatan mengamati (untuk mengidentifikasi hal-hal yang ingin diketahui), menanya atau merumuskan pertanyaan (dan merumuskan mencoba/mengumpulkan data (informasi) dengan hipotesis), berbagai teknik, mengasosiasi/menganalisis/mengolah data (informasi) dan menarik kesimpulan serta mengkomunikasikan hasil yang terdiri dari kesimpulan untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan dansikap. Langkah-langkah tersebut dapat dilanjutkan dengan kegiatan mencipta.
  • 34. LANGKAH PEMBELAJARAN LANGKAH PEMBELAJARAN KEGIATAN BELAJAR KOMPETENSIYANG DIKEMBANGKAN MENGAMATI MEMBACA, MENDENGAR, MENYIMAK, MELIHAT (TANPA ATAUDENGAN ALAT) MELATIH KESUNGGUHAN, KESABARAN, KETELITIAN DAN KEMAMPUAN MEMBEDAKAN INFORMASI YANG UMUM DAN KHUSUS, KEMAMPUAN BERPIKIR ANALITIS, KRITIS, DEDUKTIF, DAN KOMPREHENSIF MENANYA MENGAJUKAN PERTANYAAN TENTANG INFORMASI YANG TIDAK DIPAHAMI DARI APA YANG DIAMATI ATAU PERTANYAAN UNTUK MENDAPATKAN INFORMASI TAMBAHAN TENTANG APA YANGDIAMATI (DIMULAI DARI PERTANYAANFAKTUAL MENGEMBANGKAN KREATIVITAS, RASA INGIN TAHU, KEMAMPUAN MERUMUSKAN PERTANYAAN UNTUK MEMBENTUKCRITICAL MINDS YANG PERLU UNTUK HIDUP CERDAS DAN BELAJAR SEPANJANG HAYAT
  • 35. LANGKAH PEMBELAJARAN KEGIATAN BELAJAR KOMPETENSI YANG DIKEMBANGKAN MENGUMPULKAN INFORMASI/ EKSPERIMEN MELAKUKAN EKSPERIMEN -MEMBACA SUMBERLAIN SELAIN BUKUTEKS -MENGAMATI OBJEK/KEJADIAN/ AKTIVITAS -WAWANCARA DENGANNARA SUMBER MENGEMBANGKAN SIKAP TELITI, JUJUR,SOPAN, MENGHARGAI PENDAPAT ORANG LAIN, KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI, MENERAPKAN KEMAMPUAN MENGUMPULKAN INFORMASI MELALUI BERBAGAI CARA YANG DIPELAJARI, MENGEMBANGKAN KEBIASAAN BELAJAR DAN BELAJAR SEPANJANG HAYAT.
  • 36. LANGKAH PEMBELAJARAN KEGIATAN BELAJAR KOMPETENSI YANG DIKEMBANGKAN MENGASOSIASI -MENGOLAH INFORMASI YAG SUDAH DIKUMPULKAN BAIK TERBATAS DARI HASILKEGIATAN MENGUMPULKAN/ EKSPERIMEN MAU PUN HASIL DARI KEGIATAN MENGAMATI DAN KEGIATAN MENGUMPULKANINFORMASI. -PENGOLAHAN INFORMASIYANG DIKUMPULKAN DARI YANG BERSIFAT MENAMBAH KELUASAN DAN KEDALAMAN SAMPAI KEPADA PENGOLAHAN INFORMASI YANG BERSIFAT MENCARI SOLUSI DARI BERBAGAI SUMBER YANG MEMILIKI PENDAPAT YANG BERBEDA SAMPAI KEPADA YANG BERTENTANGAN MENGEMBANGKAN SIKAP JUJUR, TELITI, DISIPLIN, TAAT ATURAN, KERJA KERAS, KEMAMPUAN BERPIKIR KORELATIF DAN ASOSIASI, KEMAMPUAN MENERAPKAN PROSEDUR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR INDUKTIF SERTA DEDUKTIF DALAM MENYIMPULKAN.
  • 37. LANGKAH PEMBELAJARAN KEGIATAN BELAJAR KOMPETENSI YANG DIKEMBANGKAN MENGOMUNIKASIKAN MENYAMPAIKAN HASIL PENGAMATAN, KESIMPULAN BERDASARKAN HASIL ANALISIS SECARALISAN, TERTULIS, ATAUMEDIA LAINNYA MENGEMBANGKAN SIKAP JUJUR, TELITI, TOLERANSI, KEMAMPUAN BERPIKIR SISTEMATIS, MENGUNGKAPKAN PENDAPAT DENGAN SINGKAT DAN JELAS, DAN MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERBAHASA YANG BAIK DAN BENAR. Dapat dilanjutkan dengan Mencipta: Peserta didik menginovasi, mencipta, mendisain model, rancangan, produk (karya) berdasarkan pengetahuan yang dipelajari.
  • 38. PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK 1. Bertindak sebagai fasilitator. 2. Mengatur/mengarahkan kegiatan-kegiatan belajar. 3. Memberi umpan balik. 4. Memberikan penjelasan. 5. Memberi konfirmasi 6. ... GURU TIDAK SEKEDAR MEMBIARKAN PESERTA DIDIK MEMPEROLEH/ MENGKONSTRUK PENGETAHUAN SENDIRI. GURU MEMBERI SETIAP BANTUAN YANG DIPERLUKAN OLEH PESERTA DIDIK. 3
  • 39. PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK 1. Tahap mengamati: Membantu peserta didik menemukan/ mendaftar/menginventarisasi apa saja yang ingin/perlu diketahui sehingga dapat melakukan/menciptakansesuatu. 2. Tahap Menanya: Membantu peseserta didik merumuskan pertanyaan berdasarkan daftar hal-hal yang perlu/ingin diketahui agar dapat melakukan/menciptakansesuatu. 3. Tahap Mencoba/mengumpulkan data (informasi): Membantu peserta didik merencanakan dan memperoleh data/informasi untuk menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan. 4. Tahap Mengasosiasikan/menganalisis/mengolah data (informasi): Membantu peserta didik mengolah/ menganalisis data/informasi dan menarik kesimpulan. 3
  • 40. PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK 5.Tahap Mengkomunikasikan: Manager, pemberi umpan balik, pemberi penguatan, pemberi penjelasan/ informasi lebih luas. 6.Tahap Mencipta: memberi contoh/gagasan, menyediakan pilihan, memberi dorongan, memberi penghargaan, sebagai anggota yang terlibat langsung. 4
  • 41. PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK 1. Bertindak sebagai fasilitator. 2. Mengatur/mengarahkan kegiatan-kegiatan belajar. 3. Memberi umpan balik. 4. Memberikan penjelasan. 5. Memberi konfirmasi 6. ... GURU TIDAK SEKEDAR MEMBIARKAN PESERTA DIDIK MEMPEROLEH/MENGKONSTRUK PENGETAHUAN SENDIRI. GURU MEMBERI SETIAP BANTUAN YANG DIPERLUKAN OLEH PESERTA DIDIK. 4
  • 42. PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK 1. Tahap mengamati: Membantu peserta didik menemukan/mendaftar/menginventarisasi apa saja yang ingin/perlu diketahui sehingga dapat melakukan/menciptakansesuatu. 2. Tahap Menanya: Membantu peseserta didik merumuskan pertanyaan berdasarkan daftar hal-halyang perlu/ingin diketahui agar dapat melakukan/menciptakansesuatu. 3. Tahap Mencoba/mengumpulkan data (informasi): Membantu peserta didik merencanakan dan memperoleh data/informasi untuk menjawab pertanyaan yang telahdirumuskan. 4. Tahap Mengasosiasikan/menganalisis/mengolah data (informasi): Membantu peserta didik menarikmengolah/menganalisis data/informasi dan kesimpulan. 4
  • 43. PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK 5.Tahap Mengkomunikasikan: Manager, pemberi umpan balik, pemberi penguatan, pemberipenjelasan/ informasi lebih luas. 6.Tahap Mencipta: memberi contoh/gagasan, menyediakan pilihan, memberi dorongan, memberi penghargaan, sebagai anggota yang terlibatlangsung. 4
  • 44.
  • 45. Oleh: LA MARONTAGALIB DOSEN PRODI PEND-FISIKA PMIPA FKIP UHO
  • 46. A. Pengertian Penilain Autentik 1. Penilaian autentik (Authentic Assessment) adalah pengukuran yang bermakna secara signifikan atas hasil belajar peserta didik untuk ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan. 2. Istilah Assessment merupakan sinonim dari penilaian, pengukuran, pengujian, atau evaluasi. 3. Istilah autentik merupakan sinonim dariasli, nyata, valid, atau reliabel. 4. Secara konseptual penilaian autentik lebih bermakna secara signifikan dibandingkan dengantes pilihanganda terstandar sekali pun. 5. Ketika menerapkan penilaian autentik untuk mengetahuihasil dan prestasi belajar peserta didik, guru menerapkan kriteria yang berkaitan dengan konstruksi pengetahuan, aktivitas mengamati dan mencoba, dan nilai prestasi luarsekolah. 46
  • 47. B. Penilaian Autentik dan Tuntutan Kurikulum 2013 1. Penilaian autentik memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan ilmiah dalam pembelajaran sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013. 2. Penilaian tersebut mampu menggambarkan peningkatan hasil belajar peserta didik, baik dalam rangka mengobservasi, menalar, mencoba, membangun jejaring, dan lain-lain. 3. Penilaian autentik cenderung fokus pada tugas-tugas kompleks atau kontekstual, memungkinkan peserta didik untuk menunjukkan kompetensi mereka dalam pengaturan yang lebih autentik. 4. Penilaian autentik sangat relevan dengan pendekatan tematik terpadu dalam pembejajaran, khususnya jenjang sekolah dasar atau untuk mata pelajaran yang sesuai. 47
  • 48. B. Penilaian Autentik dan Tuntutan Kurikulum 2013 (lanjutan) 5. Penilaian autentik sering dikontradiksikan dengan penilaian yang menggunakan standar tes berbasis norma, pilihan ganda, benar-salah, menjodohkan, atau membuat jawaban singkat. 6. Tentu saja, pola penilaian seperti ini tidak diantikan dalam proses pembelajaran, karena memang lazim digunakan dan memperoleh legitimasi secara akademik. 7. Penilaian autentik dapat dibuat oleh guru sendiri, guru secara tim, atau guru bekerja sama denganpeserta didik. 8. Dalam penilaian autentik, seringkali pelibatan siswa sangat penting. Asumsinya, peserta didik dapat melakukan aktivitas belajar lebih baik ketika mereka tahu bagaimana akan dinilai. 48
  • 49. B. Penilaian Autentik dan Tuntutan Kurikulum 2013 (Lanjutan) 9. Peserta didik diminta untuk merefleksikan dan mengevaluasi kinerja mereka sendiri dalam rangka meningkatkan pemahaman yang lebih dalam tentang tujuan pembelajaran serta mendorong kemampuan belajar yang lebih tinggi. 10. Pada penilaian autentik guru menerapkan kriteria yang berkaitan dengan konstruksi pengetahuan, kajian keilmuan, dan pengalaman yang diperoleh dari luar sekolah. 11. Penilaian autentik mencoba menggabungkan kegiatanguru mengajar, kegiatan siswa belajar, motivasi dan keterlibatan peserta didik, serta keterampilanbelajar. 12. Karena penilaian itu merupakan bagian dari proses pembelajaran, guru dan pesertadidik berbagi pemahaman tentang kriteria kinerja. 49
  • 50. remedial harusdilakukan.50 B. Penilaian Autentik dan Tuntutan Kurikulum 2013 (Lanjutan) 13. Dalam beberapa kasus, peserta didik bahkan berkontribusi untuk mendefinisikan harapan atas tugas-tugas yang harus mereka lakukan. 14. Penilaian autentik sering digambarkan sebagaipenilaianatas perkembangan peserta didik, karena berfokus pada kemampuan mereka berkembang untuk belajar bagaimana belajar tentang subjek. 15. Penilaian autentik harus mampu menggambarkan sikap, keterampilan, dan pengetahuan apayang sudah atau belum dimiliki oleh peserta didik, bagaimanamereka menerapkan pengetahuannya, dalam hal apa mereka sudah atau belum mampu menerapkan perolehan belajar, dansebagainya. 16. Atasdasar itu, guru dapat mengidentifikasi materi apayang sudah layak dilanjutkan dan untuk materi apa pula kegiatan
  • 51. C. Penilaian Autentik dan Pembelajaran Autentik 1. Penilaian autentik mengharuskan pembelajaran yang autentik pula. 2. Menurut Ormiston, belajar autentik mencerminkan tugas dan pemecahan masalah yang diperlukan dalam kenyataannya di luar sekolah. 3. Penilaian autentik terdiri dari berbagai teknik penilaian. Pertama, pengukuran langsung keterampilan peserta didik yang berhubungan dengan hasil jangka panjang pendidikan seperti kesuksesan di tempat kerja. Kedua, penilaian atas tugas-tugas yang memerlukan keterlibatan yang luas dan kinerja yang kompleks. Ketiga, analisis proses yang digunakan untuk menghasilkan respon peserta didik atas perolehan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang ada. 51
  • 52. 4. Penilaian autentik akan bermakna bagi guru untuk menentukan cara-cara terbaik agar semua siswa dapat mencapai hasil akhir, meski dengan satuan waktu yang berbeda. 5. Konstruksi sikap, keterampilan, dan pengetahuan dicapai melalui penyelesaian tugas di mana peserta didik telah memainkan peran aktif dan kreatif. 6. Keterlibatan peserta didik dalam melaksanakan tugas sangat bermakna bagi perkembangan pribadi mereka. 52 C. Penilaian Autentik dan Pembelajaran Autentik
  • 53. 7. Dalam pembelajaran autentik, peserta didik diminta mengumpulkan informasi dengan pendekatan scientific, memahami aneka fenomena atau gejala dan hubungannya satu sama lain secara mendalam, serta mengaitkan apa yang dipelajari dengan dunia nyata yang ada di luar sekolah. 8. Guru dan peserta didik memiliki tanggung jawab atas apa yang terjadi. Peserta didik pun tahu apa yang mereka ingin pelajari, memiliki parameter waktu yang fleksibel, dan bertanggungjawab untuk tetap pada tugas. 9. Penilaian autentik pun mendorong peserta didik mengkonstruksi, mengorganisasikan, menganalisis, mensintesis, menafsirkan, menjelaskan, dan mengevaluasi informasi untuk kemudian mengubahnya menjadi pengetahuan baru. 53 C. Penilaian Autentik dan Pembelajaran Autentik
  • 54. Pada pembelajaran autentik, guru harus menjadi “guru autentik.” Peran guru bukan hanya pada proses pembelajaran, melainkan juga pada penilaian. Untuk bisa melaksanakan pembelajaran autentik, guru harus memenuhi kriteria tertentu: 1. Mengetahui bagaimana menilai kekuatan dan kelemahanpeserta didik serta desainpembelajaran. 2. Mengetahui bagaimana cara membimbing peserta didik untuk mengembangkan pengetahuan mereka sebelumnya dengan cara mengajukan pertanyaandan menyediakan sumberdaya memadai bagi peserta didik untuk melakukanakuisisi pengetahuan. 3. Menjadi pengasuh proses pembelajaran, melihat informasi baru, dan mengasimilasikan pemahaman pesertadidik. 4. Menjadi kreatif tentang bagaimanaproses belajarpesertadidik dapat diperluas dengan menimba pengalaman dari dunia di luar tembok sekolah. 54 C. Penilaian Autentik dan Pembelajaran Autentik
  • 55. D. Jenis-jenis Penilaian Autentik 1. Penilaian Kinerja 2.Penilaian Proyek 3.Penilaian Portofolio 4.Penilaian Tertulis 55
  • 56. 1. Penilaian Kinerja Penilaian autentik sebisa mungkin melibatkan parsisipasi peserta didik, khususnya dalam proses dan aspek-aspek yang akan dinilai. Guru dapat melakukannya dengan meminta para peserta didik menyebutkan unsur-unsur proyek/tugas yang akan mereka gunakan untuk menentukan kriteria penyelesaiannya. Berikut ini caramerekam hasil penilaian berbasis kinerja. 1. Daftar cek (checklist). 2. Catatan anekdot/narasi (anecdotal/narative records). 3. Skala penilaian (rating scale). 4. Memori atau ingatan (memory approach). 56
  • 57. 2. Penilaian Proyek Penilaian proyek (project assessment) merupakan kegiatan penilaian terhadap tugas yang harus diselesaikan oleh peserta didik menurut periode/waktu tertentu. Penyelesaian tugas dimaksud berupa investigasi yang dilakukan oleh peserta didik, mulai dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan, analisis, dan penyajian data. Berikut ini tiga hal yang perlu diperhatian guru dalam penilaian proyek. 1. Keterampilan peserta didik dalam memilih topik, mencari dan mengumpulkan data, mengolah dan menganalisis, memberi makna atas informasi yang diperoleh, dan menulis laporan. 2. Kesesuaian atau relevansi materi pembelajaran dengan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang dibutuhkan oleh peserta didik. 3. Keaslian sebuah proyek pembelajaran yang dikerjakan atau dihasilkan oleh peserta didik. 57
  • 58. 3. Portofolio Penilaian portofolio merupakan penilaian atas kumpulan artefak yang menunjukkan kemajuan dan dihargai sebagai hasil kerja dari dunia nyata. Penilaian portofolio bisa berangkat dari hasil kerja peserta didik secara perorangan atau diproduksi secara berkelompok, memerlukan refleksi peserta didik, dan dievaluasi berdasarkan beberapa dimensi. 58
  • 59. Penilaian portofolio dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah seperti berikut ini. 1. Guru menjelaskan secara ringkas esensi penilaian portofolio. 2. Guru atau guru bersama peserta didik menentukan jenis portofolio yang akan dibuat. 3. Peserta didik, baik sendiri maupun kelompok, mandiri atau di bawah bimbingan guru menyusun portofolio pembelajaran. 4. Guru menghimpun dan menyimpan portofolio peserta didik pada tempat yang sesuai, disertai catatan tanggal pengumpulannya. 5. Guru menilai portofolio peserta didik dengan kriteria tertentu. 6. Jika memungkinkan, guru bersama peserta didik membahas bersama dokumen portofolio yang dihasilkan. 7. Guru memberi umpan balik kepada peserta didik atas hasil penilaian portofolio. 59 3. Portofolio (lanjutan)
  • 60. 4. Penilaian Tertulis Tes tertulis berbentuk uraian atau esai menuntut peserta didik mampu mengingat, memahami, mengorganisasikan, menerapkan, menganalisis, mensintesis, mengevaluasi, dan sebagainya atas materi yang sudah dipelajari. Tes tertulis berbentuk uraian sebisa mungkin bersifat komprehensif, sehingga mampu menggambarkan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik. 60
  • 61. LANGKAH PENGEMBANGAN ASESMEN AUTENTIK ANALISIS KI, KD, IPK, TP, DAN MATERI PENENTUAN TUGAS AUTENTIK PENENTUAN KRITERIA PEMBUATAN RUBRIK
  • 62. Oleh: LA MARONTAGALIB DOSEN PRODI PEND-FISIKA PMIPA FKIP UHO
  • 63. BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYAMANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
  • 64. Metode Discovery Learning adalah teori belajar yang didefinisikan sebagai proses pembelajaran yang terjadi bila pelajar tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk finalnya, tetapi diharapkan siswa mengorganisasi sendiri. Sebagai strategi belajar, Discovery Learning mempunyai prinsip yang sama dengan inkuiri (inquiry) dan Problem Solving. Tidak ada perbedaan yang prinsipil pada ketiga istilah ini, pada Discovery Learning lebih menekankan pada ditemukannya konsep atau prinsip yang sebelumnya tidak diketahui. Perbedaannya dengan discovery ialah bahwapada discovery masalah yang diperhadapkan kepada siswa semacam masalah yang direkayasa olehguru Definisi/Konsep
  • 65. Dalam mengaplikasikan metode Discovery Learning guru berperan sebagai pembimbing dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar secara aktif, sebagaimana pendapat guru harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar siswa sesuai dengan tujuan. Kondisi seperti ini ingin merubah kegiatan belajar mengajar yang teacher orientedmenjadi student oriented. Dalam Discovery Learning, hendaknya guru harus memberikan kesempatan muridnya untuk menjadi seorang problem solver, seorang scientis, historin, atau ahli matematika. Bahan ajar tidak disajikan dalam bentuk akhir, tetapi siswa dituntut untuk melakukan berbagai kegiatan menghimpuninformasi, membandingkan, mengkategorikan, menganalisis, mengintegrasikan, mereorganisasikan bahan serta membuatkesimpulan-kesimpulan. Definisi/Konsep
  • 66. Membantu siswa untuk memperbaiki dan meningkatkan keterampilan-keterampilan dan proses-proses kognitif. Usaha penemuan merupakan kunci dalam proses ini, seseorang tergantung bagaimana carabelajarnya. Pengetahuan yang diperoleh melalui metode ini sangatpribadi dan ampuh karena menguatkan pengertian, ingatan dan transfer. Menimbulkan rasa senang padasiswa, karena tumbuhnya rasa menyelidiki dan berhasil. Metode ini memungkinkan siswa berkembang dengan cepatdan sesuai dengan kecepatannyasendiri. Menyebabkan siswa mengarahkan kegiatan belajarnyasendiri dengan melibatkan akalnya dan motivasisendiri. Keuntungan Model Pembelajaran Penemuan
  • 67. Metode ini dapat membantu siswa memperkuat konsepdirinya, karena memperoleh kepercayaan bekerja sama dengan yang lainnya. Berpusat pada siswa dan guru berperan sama-sama aktif mengeluarkan gagasan-gagasan. Bahkan gurupun dapat bertindak sebagai siswa, dan sebagai peneliti di dalam situasi diskusi. Membantu siswa menghilangkan skeptisme (keragu-raguan) karena mengarah padakebenaran yang final dantertentu atau pasti. Siswa akan mengerti konsep dasardan ide-ide lebih baik; Membantu dan mengembangkan ingatan dan transferkepada situasi proses belajaryang baru; Keuntungan Model Pembelajaran Penemuan
  • 68. Mendorong siswa berfikir dan bekerja atas inisiatifsendiri; Mendorong siswa berfikir intuisi dan merumuskanhipotesis sendiri; Memberikan keputusan yang bersifat intrinsik; Situasiproses belajar menjadi lebihterangsang; Proses belajar meliputi sesamaaspeknya siswa menuju pada pembentukan manusiaseutuhnya; Meningkatkan tingkat penghargaan padasiswa; Kemungkinan siswa belajar dengan memanfaatkanberbagai jenis sumberbelajar; Dapat mengembangkan bakat dan kecakapanindividu. Keuntungan Model Pembelajaran Penemuan
  • 69. Metode ini menimbulkan asumsi bahwa ada kesiapan pikiran untuk belajar. Bagi siswa yang kurang pandai, akan mengalami kesulitan abstrak atau berfikiratau mengungkapkan hubungan antara konsep-konsep, yang tertulis atau lisan, sehingga pada gilirannya akan menimbulkanfrustasi. Metode ini tidak efisien untuk mengajar jumlah siswa yang banyak, karena membutuhkan waktu yang lama untuk membantu mereka menemukan teori atau pemecahanmasalah lainnya. Harapan-harapan yang terkandung dalam metode ini dapat buyar berhadapandengan siswa dan guru yang telah terbiasa dengan cara-cara belajar yanglama. Kelemahan Model Pembelajaran Penemuan
  • 70. Pengajaran discovery lebih cocok untuk mengembangkan pemahaman, sedangkan mengembangkan aspek konsep, keterampilandan emosi secara keseluruhan kurang mendapat perhatian. Pada beberapa disiplin ilmu, misalnya IPA kurang fasilitas untuk mengukur gagasanyang dikemukakan oleh parasiswa Tidak menyediakan kesempatan-kesempatan untuk berfikiryang akan ditemukanoleh siswa karena telah dipilih terlebih dahulu olehguru. Kelemahan Pembelajaran Penemuan
  • 71. DISCOVERYLANGKAH-LANGKAH OPERASIONAL LEARNING FASE 1: PEMBERIAN RANGSANGAN (SIMULATION) FASE 2: IDENTIFIKASI MASALAH (PROBLEM STATEMENT) FASE 3: PENGUMPULAN DATA(DATA COLLECTION) FASE 4: PENGOLAHAN DATA(DATA PROCESSING) FASE 5: PEMBUKTIAN (VERIFICATION) FASE 6: MENARIK KESIMPULAN (GENERALIZATION)
  • 72. Fase 1: Pemberian Rangsangan (Stimulation) a. Peserta didik dihadapkan pada sesuatu yang menimbulkan kebingungannya, kemudian dilanjutkan untuk tidak memberi generalisasi, agar timbul keinginan untuk menyelidikisendiri. b. Guru memulai kegiatan pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan, anjuran membacabuku, dan aktivitas belajar lainnya yang mengarah pada persiapan pemecahan masalah. c. Stimulasi pada fase ini berfungsi untuk menyediakan kondisi interaksi belajar yangdapat mengembangkan dan membantu siswa dalam mengeksplorasi bahan. Langkah-Langkah Operasional
  • 73. Fase 2: Identifikasi Masalah (Problem Identification) a. Guru memberi kesempatan kepadasiswa untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin agenda-agenda masalah yang relevan dengan bahan pelajaran, kemudian salah satunyadipilihdan dirumuskan dalam bentuk hipotesis (jawaban sementara atas pertanyaan masalah). a. Permasalahan yang dipilih ituselanjutnya harus dirumuskan dalam bentuk pertanyaan, atauhipotesis, yakni pernyataan sebagai jawaban sementara atas pertanyaan yangdiajukan. Lanjutan
  • 74. Fase 3: Pengumpulan Data (Data Collection) a. Ketika eksplorasi berlangsung gurujuga memberi kesempatan kepada para siswa untukmengumpulkan informasi yang relevan sebanyak-banyaknya untuk membuktikan benar atau tidaknyahipotesis. a. Pada tahap ini berfungsi untukmenjawab pertanyaan atau membuktikan benar tidaknyahipotesis. Dengan demikian peserta didik diberi kesempatan untuk mengumpulkan (collection) berbagai informasi yang relevan, membaca literatur, mengamati objek, wawancara dengan nara sumber, melakukan uji coba sendiri dansebagainya. lanjutan
  • 75. Fase 4: Pengolahan Data (Data Processing) a. Pengolahan data merupakan kegiatanmengolah data dan informasi baik melalui wawancara, observasi,dan sebagainya, lalu ditafsirkan. a. Semua informasi hasil bacaan, wawancara, observasi, dan sebagainya, semuanya diolah, diacak, diklasifikasikan, ditabulasi, bahkan bila perludihitung dengan cara tertentu serta ditafsirkan pada tingkat kepercayaan tertentu lanjutan
  • 76. Fase 5: Pembuktian (Verification) a. Peserta didikmelakukan pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesisyang ditetapkan tadi dengan temuan alternatif,dihubungkan dengan hasil pengolahan data. a. Verifikasi menurut Bruner, bertujuan agar proses belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif jika guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan suatu konsep, teori, aturan atau pemahaman melalui contoh-contoh yang ia jumpai dalam kehidupannya. lanjutan
  • 77. Fase 6: Menarik Kesimpulan (Generalization) a. Menarik kesimpulan adalah prosesmenarik sebuah kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalahyang sama, dengan memperhatikan hasilverifikasi. a. Berdasarkan hasil verifikasi makadirumuskan prinsip- prinsip yang mendasarigeneralisasi. lanjutan
  • 78. Dalam Model Pembelajaran Discovery Learning, penilaian dapat dilakukan dengan menggunakan tes maupunnontes. Penilaian yang digunakan dapat berupa penilaian kognitif, proses, sikap, atau penilaian hasil kerja siswa. Jika bentuk penialainnya berupa penilaian kognitif, maka dalammodel pembelajaran discovery learning dapat menggunakan tes tertulis. Jika bentuk penilaiannyamenggunakan penilaian proses, sikap, atau penilaian hasil kerja siswa maka pelaksanaan penilaiandapatdilakukandengan pengamatan. SISTEM PENILAIAN
  • 79. Oleh: LA MARONTAGALIB DOSEN PRODI PEND-FISIKA PMIPA FKIP UHO
  • 80. BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYAMANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
  • 81. Definisi/Konsep Pembelajaran berbasis masalah merupakan sebuah pendekatan pembelajaran yang menyajikan masalah kontekstual sehingga merangsang peserta didikuntuk belajar. Dalam kelas yang menerapkan pembelajaranberbasis masalah, peserta didik bekerja dalam tim untuk memecahkan masalah dunia nyata (realworld) 81
  • 82. KELEBIHAN PBL 1) Dengan PBL akan terjadi pembelajaran bermakna. Peserta didik/mahapeserta didik yang belajar memecahkan suatu masalah maka mereka akan menerapkan pengetahuan yang dimilikinya atau berusaha mengetahui pengetahuan yangdiperlukan. Belajar dapat semakin bermakna dan dapat diperluas ketika peserta didik/mahapeserta didik berhadapan dengan situasi di mana konsepditerapkan 82
  • 83. KELEBIHAN PBL (2) Dalam situasi PBL, peserta didik/mahapeserta didik mengintegrasikan pengetahuan danketrampilan secara simultan dan mengaplikasikannya dalam konteks yangrelevan (3) PBL dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis, menumbuhkan inisiatif peserta didik/mahapeserta didik dalam bekerja, motivasi internal untuk belajar, dan dapatmengembangkan hubungan interpersonal dalam bekerjakelompok. 83
  • 84. Proses Pembelajaran 1. Konsep Dasar (BasicConcept) Fasilitator memberikan konsepdasar, petunjuk, referensi, atau link dan skill yang diperlukandalam pembelajaran tersebut. Hal ini dimaksudkan agar peserta didik lebih cepat masuk dalam atmosfer pembelajaran dan mendapatkan ‘peta’ yang akurat tentang arah dan tujuanpembelajaran 84
  • 85. Proses Pembelajaran 2. Pendefinisian Masalah (Defining the Problem) Dalam langkah ini fasilitator menyampaikan skenario atau permasalahan dan peserta didik melakukan berbagai kegiatan brainstorming dan semua anggota kelompok mengungkapkan pendapat, ide, dan tanggapan terhadap skenario secara bebas, sehingga dimungkinkan muncul berbagai macam alternatif pendapat 85
  • 86. . Pembelajaran Mandiri (Self Learning) Peserta didik mencari berbagai sumber yang dapat memperjelas isu yang sedang diinvestigasi. Sumber yang dimaksud dapat dalam bentuk artikel tertulis yang tersimpan di perpustakaan, halaman web, atau bahkan pakar dalam bidang yang relevan. Tahap investigasi memiliki dua tujuan utama, yaitu: (1) agar peserta didik mencari informasi dan mengembangkan pemahaman yang relevan dengan permasalahan yang telah didiskusikan di kelas, dan (2) informasi dikumpulkan dengan satu tujuanyaitu dipresentasikandi kelasdan informasi tersebut haruslah relevandan dapatdipahami. 86
  • 87. 4. Pertukaran Pengetahuan (Exchange knowledge) Setelah mendapatkan sumber untuk keperluan pendalaman materi dalam langkah pembelajaran mandiri, selanjutnya pada pertemuan berikutnya peserta didik berdiskusi dalam kelompoknya untuk mengklarifikasi capaiannya dan merumuskan solusi dari permasalahan kelompok. Pertukaran pengetahuan ini dapatdilakukandengan cara peserrta didik berkumpul sesuai kelompok danfasilitatornya. 87
  • 88. 5. Penilaian (Assessment) Penilaian dilakukan dengan memadukan tiga aspek pengetahuan (knowledge), kecakapan (skill), dan sikap (attitude). Penilaian terhadap penguasaan pengetahuan yang mencakup seluruh kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan ujianakhirsemester (UAS), ujian tengah semester (UTS), kuis, PR, dokumen, danlaporan. Penilaian terhadap kecakapan dapat diukur dari penguasaan alat bantu pembelajaran, baiksoftware, hardware, maupun kemampuan perancangan dan pengujian. 88
  • 89. Contoh Penerapan Sebelum memulai proses belajar-mengajar di dalam kelas, peserta didik terlebih dahulu diminta untuk mengobservasi suatu fenomena terlebihdahulu. Kemudian peserta didik diminta mencatatmasalah- masalah yang muncul. Setelah itu tugasguru adalah meransang pesertadidik untuk berpikir kritis dalam memecahkan masalah yang ada. Tugas guru adalah mengarahkan peserta didik untuk bertanya, membuktikan asumsi, dan mendengarkan pendapat yang berbeda darimereka. 89
  • 90. Contoh Penerapan Memanfaatkan lingkungan peserta didik untukmemperoleh pengalaman belajar. Guru memberikan penugasan yang dapat dilakukan di berbagai konteks lingkungan peserta didik, antara lain di sekolah, keluarga danmasyarakat. Penugasan yang diberikan oleh guru memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk belajar diluar kelas. Peserta didik diharapkan dapat memperoleh pengalaman langsung tentang apa yang sedang dipelajari.Pengalaman belajar merupakan aktivitas belajar yang harus dilakukan pesertadidik dalam rangka mencapai penguasaan standar kompetensi, kemampuan dasar dan materipembelajaran. 90
  • 91. Contoh Penerapan 91 FASE-FASE PERILAKU GURU Fase 1 Tahapan-Ta Orientasi peserta didik kepada masalah hap aMnenMjeloasdkaenltuPjuBanLpembelajaran, menjelaskan logistik yg dibutuhkan  Memotivasi peserta didik untuk terlibat aktif dalam pemecahan masalah yang dipilih Fase 2 Mengorganisasikan peserta didik Membantu peserta didik mendefinisikan danmengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut Fase 3 Membimbing penyelidikan individu dan kelompok Mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah Fase 4 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya Membantu peserta didik dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, model dan berbagi tugas dengan teman Fase 5 Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah Mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari /meminta kelompok presentasi hasil kerja
  • 92. SISTEM PENILAIAN Penilaian dilakukan dengan memadukan tiga aspek pengetahuan (knowledge), kecakapan (skill), dan sikap (attitude). Penilaian terhadap penguasaan pengetahuanyang mencakup seluruh kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan ujian akhir semester (UAS), ujian tengah semester (UTS), kuis, PR, dokumen, danlaporan. Penilaian terhadap kecakapan dapat diukur dari penguasaan alat bantu pembelajaran, baik software, hardware, maupun kemampuan perancangan dan pengujian. Sedangkanpenilaian terhadap sikap dititikberatkan pada penguasaan soft skill, yaitu keaktifan dan partisipasi dalam diskusi, kemampuan bekerjasama dalam tim, dan kehadirandalam pembelajaran. Bobot penilaian untuk ketigaaspek tersebut ditentukanoleh guru mata pelajaran yangbersangkutan. 92
  • 93. SISTEM PENILAIAN Penilaian pembelajaran dengan PBL dilakukandengan authentic assesment. Penilaian dapat dilakukandengan portfolio yang merupakan kumpulan yang sistematis pekerjaan-pekerjaan peserta didik yang dianalisis untuk melihat kemajuan belajar dalam kurun waktu tertentu dalam kerangka pencapaian tujuanpembelajaran. Penilaian dalam pendekatan PBL dilakukan dengan cara evaluasi diri (self- assessment) danpeer-assessment.  Self-assessment. Penilaian yang dilakukan oleh pebelajar itu sendiri terhadap usaha-usahanyadan hasil pekerjaannya dengan merujuk pada tujuan yang ingin dicapai (standard) oleh pebelajar itu sendiri dalam belajar.  Peer-assessment. Penilaian di mana pebelajar berdiskusi untuk memberikan penilaian terhadap upaya dan hasil penyelesaiantugas-tugas yang telah dilakukannya sendiri maupun oleh teman dalamkelompoknya 93
  • 94. BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYAMANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING)
  • 95. Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning=PjBL) adalah metoda pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar. Pembelajaran Berbasis Proyek merupakan metode belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuanbaru berdasarkan pengalamannya dalam beraktifitas secara nyata. Definisi/Konsep
  • 96. Pembelajaran Berbasis Proyek dirancang untuk digunakan pada permasalahan komplek yang diperlukan peserta didik dalam melakukan insvestigasi dan memahaminya. Melalui PjBL, proses inquiry dimulai dengan memunculkan pertanyaan penuntun (a guiding question) dan membimbing peserta didik dalam sebuah proyek kolaboratif yang mengintegrasikan berbagai subjek (materi) dalamkurikulum. Pada saat pertanyaan terjawab, secara langsung peserta didik dapat melihat berbagai elemen utamasekaligus berbagai prinsip dalam sebuah disiplin yang sedang dikajinya. PjBL merupakan investigasi mendalam tentang sebuah topik dunia nyata, hal ini akan berharga bagi atensi dan usaha pesertadidik.
  • 97. Meningkatkan motivasi belajar peserta didik untuk belajar, mendorong kemampuan mereka untuk melakukanpekerjaan penting, dan mereka perlu untukdihargai. Meningkatkan kemampuan pemecahanmasalah. Membuat pesertadidik menjadi lebih aktif dan berhasil memecahkan problem-problem yangkompleks. Meningkatkan kolaborasi. Mendorong peserta didik untuk mengembangkandan mempraktikkan keterampilan komunikasi. Meningkatkan keterampilan pesertadidik dalam mengelola sumber. Keuntungan Pembelajaran Berbasis Proyek
  • 98. Memberikan pengalaman kepada pesertadidik pembelajaran dan praktik dalam mengorganisasi proyek, dan membuat alokasi waktu dan sumber-sumber lain seperti perlengkapan untuk menyelesaikantugas. Menyediakan pengalaman belajaryang melibatkan peserta didik secara kompleks dan dirancang untuk berkembang sesuai dunianyata. Melibatkan para peserta didik untuk belajar mengambil informasi dan menunjukkan pengetahuan yang dimiliki, kemudian diimplementasikandengan dunia nyata. Membuat suasana belajar menjadi menyenangkan,sehingga peserta didik maupun pendidik menikmati proses pembelajaran. Keuntungan Pembelajaran Berbasis Proyek
  • 99. Memerlukan banyak waktu untuk menyelesaikanmasalah. Membutuhkan biaya yang cukupbanyak Banyak instruktur yang merasa nyaman dengan kelas tradisional, di mana instruktur memegang peran utamadi kelas. Banyaknya peralatan yang harusdisediakan. Peserta didik yang memiliki kelemahan dalampercobaan dan pengumpulan informasi akan mengalami kesulitan. Ada kemungkinan pesertadidik yang kurang aktif dalam kerja kelompok. Ketika topik yang diberikan kepada masing-masing kelompok berbeda, dikhawatirkan peserta didik tidakbisa memahami topik secarakeseluruhan Kelemahan Pembelajaran Berbasis Proyek
  • 101. Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejakdari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan penyajiandata. Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman, kemampuan mengaplikasikan, kemampuan penyelidikan dan kemampuan menginformasikanpeserta didik pada matapelajaran tertentu secara jelas. SISTEM PENILAIAN
  • 102. Pada penilaian proyek setidaknya ada 3 hal yang perlu dipertimbangkan yaitu:  Kemampuan pengelolaan Kemampuan peserta didik dalam memilih topik, mencari informasidan mengelola waktu pengumpulan data serta penulisanlaporan.  Relevansi Kesesuaian dengan mata pelajaran, dengan mempertimbangkantahap pengetahuan, pemahaman dan keterampilan dalampembelajaran.  Keaslian Proyek yang dilakukan peserta didik harus merupakan hasilkaryanya, dengan mempertimbangkan kontribusi guru berupa petunjuk dan dukungan terhadap proyek pesertadidik. SISTEM PENILAIAN
  • 103. Oleh: LA MARONTAGALIB DOSEN PRODI PEND-FISIKA PMIPA FKIP UHO
  • 104. Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning=PjBL) adalah metoda pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar. Pembelajaran Berbasis Proyek merupakan metode belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuanbaru berdasarkan pengalamannya dalam beraktifitas secara nyata. Definisi/Konsep
  • 105. Pembelajaran Berbasis Proyek dirancang untuk digunakan pada permasalahan komplek yang diperlukan peserta didik dalam melakukan insvestigasi dan memahaminya. Melalui PjBL, proses inquiry dimulai dengan memunculkan pertanyaan penuntun (a guiding question) dan membimbing peserta didik dalam sebuah proyek kolaboratif yang mengintegrasikan berbagai subjek (materi) dalamkurikulum. Pada saat pertanyaan terjawab, secara langsung peserta didik dapat melihat berbagai elemen utama sekaligus berbagai prinsip dalam sebuah disiplin yang sedang dikajinya. PjBL merupakan investigasi mendalam tentang sebuah topikdunia nyata, hal ini akan berharga bagi atensi dan usaha peserta didik.
  • 106. Meningkatkan motivasi belajar peserta didik untuk belajar, mendorong kemampuan mereka untuk melakukan pekerjaan penting, dan mereka perluuntuk dihargai. Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah. Membuat pesertadidik menjadi lebih aktif dan berhasil memecahkan problem-problem yang kompleks. Meningkatkan kolaborasi. Mendorong peserta didik untuk mengembangkandan mempraktikkan keterampilan komunikasi. Meningkatkan keterampilan peserta didikdalam mengelolasumber. Keuntungan Pembelajaran Berbasis Proyek
  • 107. Memberikan pengalaman kepada pesertadidik pembelajaran dan praktik dalam mengorganisasi proyek, dan membuat alokasi waktu dan sumber-sumber lain seperti perlengkapan untuk menyelesaikantugas. Menyediakan pengalaman belajaryang melibatkan peserta didik secara kompleks dan dirancang untuk berkembang sesuai dunianyata. Melibatkan para peserta didik untuk belajar mengambil informasi dan menunjukkan pengetahuan yang dimiliki, kemudian diimplementasikandengan dunia nyata. Membuat suasana belajar menjadi menyenangkan,sehingga peserta didik maupun pendidik menikmati proses pembelajaran. Keuntungan Pembelajaran Berbasis Proyek
  • 108. Memerlukan banyak waktu untuk menyelesaikanmasalah. Membutuhkan biaya yang cukupbanyak Banyak instruktur yang merasa nyaman dengan kelas tradisional, di mana instruktur memegang peran utamadi kelas. Banyaknya peralatan yang harusdisediakan. Peserta didik yang memiliki kelemahan dalampercobaan dan pengumpulan informasi akan mengalami kesulitan. Ada kemungkinan pesertadidik yang kurang aktif dalam kerja kelompok. Ketika topik yang diberikan kepada masing-masing kelompok berbeda, dikhawatirkan peserta didik tidakbisa memahami topik secarakeseluruhan Kelemahan Pembelajaran Berbasis Proyek
  • 110. Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejakdari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan penyajiandata. Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman, kemampuan mengaplikasikan, kemampuan penyelidikan dan kemampuan menginformasikanpeserta didik pada matapelajaran tertentu secara jelas. SISTEM PENILAIAN
  • 111. Pada penilaian proyek setidaknya ada 3 hal yang perlu dipertimbangkan yaitu:  Kemampuan pengelolaan Kemampuan peserta didik dalam memilih topik, mencari informasidan mengelola waktu pengumpulan data serta penulisanlaporan.  Relevansi Kesesuaian dengan mata pelajaran, dengan mempertimbangkantahap pengetahuan, pemahaman dan keterampilan dalampembelajaran.  Keaslian Proyek yang dilakukan peserta didik harus merupakan hasilkaryanya, dengan mempertimbangkan kontribusi guru berupa petunjuk dan dukungan terhadap proyek pesertadidik. SISTEM PENILAIAN