1. Niat
Berdiri bagi orang yang mampu
Takbiratul-Ihram, (membaca ..AllahuAkbar..)
Membaca Surat Al-fatihah, kemudian disusul dengan bacaan surah-surah
pendek
Ruku’ serta tuma’ninah (berhenti).
Setelah membaca surah Al-fatihah dan surah-surah pendek dilanjutkan pada
ruku’
I’tidal serta tuma’ninah (berhenti).
Sujud dua kali serta tuma’ninah (berhenti).
Duduk di antara dua sujud dan tuma’ninah (berhenti).
Duduk akhir, untuk tasyahud ahir dan shalawat atas Nabi SAW dan atas
keluarga beliau.
Membaca tasyahud ahir
Salam (yang pertama kea rah kanan dan disusul kea rah kiri).
Tertib (meletakkan tiap-tiap rukun pada tempatnya menurut susunannya yang
tersebut di atas).
2. Islam,
Suci, baik dari hadast kecil maupun besar.
Berakal, orang yang tidak berakal tidak wajib
sholat.
Baligh, (sampai umur dewasa).
Telah samapai da’wah (perintah Rasulullah
SAW, kapadanya), orang yang belum menerima
perintah tidak di tuntut dengan hukum.
Melihat atau mendengar,
Terjaga, (tidak tidur).
3. SYARAT-SYARAT SAH
SHOLAT LIMA WAKTU:
Suci dari hadast kecil dan bekecil dan
besar.
Suci badan, pakaian dan tempat dari
pada najis.
Menutup aurat,Aurat ditutup dengan
suatu yang menghalangi kelihatan
warna kulit, aurat laki-laki antara
pusar dengan lutut sedangkan pada
perempuan seluruh tubuh kecuali
muka dan kedua telapak tangan.
Mengetahui adanya waktu sholat.
Diantara syarat sah sholat mengetahui
waktu sholat sudah ada.
e) Menghadap kiblat (ka’bah),
selama melaksanakan sholat harus
menghadap kiblat.
HAL-HAL YANG
MEMBATALKAN SHOLAT
Meninggalkan salah satu
rukun atau memutuskan
rukun
Meninggalkan salah satu
syarat.
Dengan sengaja berkata-
kata.
Banyak bergerak.
Makan atau minum.
4. Ada dua macam sunah dalam sholat:
a. Sunah ab’ad yaitu sunnah yang apabila
ditinggalkan karena lupa disunah kan diganti
dengan sujud sahwi dilakukan pada ahir
sholat sebelum salam.
b. Sunah hai’at yaitu sunnah yang apabila
ditinggalkan tidak perlu disunahkan diganti
dengan sujud sahwi.
7. Sholat Zuhur, awal waktunya setelah tergelinjirnya matahari, sedangkan
ahirnya bila bayang-bayang suatu benda telah menjadi sama dengan
bayang-bayang benda itu sendiri.
SholatAsar, awal waktunya bila bayang-bayang setiap benda telah
menjadi sama dengan bayang-bayang benda itu sendiri dan lebih sedikit,
sedangkan ahirnya sampai terbenam matahari.
Sholat Magrib, awal waktunya sejak terbenam matahari sedangkan
ahirnya terbenam mega merah (sisa cahaya matahari pada waktu senja).
Sholat Isya’, awal waktunya sejak terbenam syafaq (mega merah),
sedangkan ahirnya terbit fajar shadiq (permulaan subuh).
Sholat Subuh, awal waktunya sejak terbit fajar shadiq sedangkan
ahirnya terbit matahri.
8. Awan itu ada tiga macam, merah, kuning, dan putih.Yang merah
waktu magrib, sedangkan kuning dan putih waktu isya’. Ini
merupakan penjelasan tentang waktu sahnya untuk melakukan
sholat lima waktu. Disamping itu ada waktu yang diharamkan
untuk melakukan sholat lima waktu yaitu:
Ketika terbit matahari hingga sepenggalah yaitu, lebih kurang
enam puluh menit sesudah matahari terbit.
Ketika matahari istiwa (berada di tengah-tengah langit, waktunya
hanya sebentar dan tidak lama) selain hari jum’at hingga
tergelincir.
Ketika matahari kekuning-kuningan hingga terbenam.
Sesudah sholat subuh hingga matahari terbit (dan naik
sepenggalah).
Sesudah sholat ashar hingga terbenam matahari.
Penjelasan tersebut diperkuat dengan hadist nabi:
9. ketinggalan tahiyat awal atau ketinggalan kunut
menurut pendapat-pendapat yang telah
terdahulu.
kelebihan raka’at atau ruku’ atau sujud sebab
lupa.
karena ragu (Syak) bilangan raka’at yang telah
dikerjakan. Umpama ia ragu apakah raka’at
yang sudah dikerjakan tiga atau empat, maka
hendaklah ia jadikan bilangan yang yakin yaitu,
disini tiga raka’at maka ia tambah satu raka’at
lagi serta ia sujud sahwi sebelum ia salam.
apabila kurang raka’at sholat karena lupa.
10. 1. Jika seseorang lupa bilangan rakaat yang telah
dikerjakan hendaknya ia mengambil yang
diyakini yaitu yang sedikit. Kemudian sebelum
salam disunnahkan sujud sahwi.
2. Jika imam mengerjakan sujud sahwi, maka
makmum wajib mengikutinya meskipun tidak
tahu sebab dan belum selesai sholatnya (karena
masbuq).
3. Jika terjadi beberapa kesalahan dalam sholat
yang menyebabkan sunatnya sujud sahwi, maka
sujud