Bab 1 membahas pengertian fiqih. Fiqih secara bahasa berarti memahami secara langsung atau mendalam. Secara istilah, fiqih didefinisikan sebagai ilmu hukum syariat yang membahas hukum-hukum praktis yang diambil dari Al-Quran dan hadis. Fiqih membatasi ruang lingkupnya pada tindakan fisik manusia.
PPT ini merupakan tugas yang diberikan oleh Dosen: Khoirul Anwar, M.Ag
Disusun oleh kelompok 2 kelas IF B1
Dengan tema Al- Qur'an dan wahyu
Terimakasih....
Dokumen tersebut membahas tentang definisi dan struktur hadits, serta cabang-cabang ilmu hadits seperti riwayat, dirayah, dan musthalah hadits. Juga dibahas pembagian hadits berdasarkan kualitas sanad dan kuantitas rawi, serta syarat-syarat hadits shahih.
1. Tugas akhir semester mata kuliah Ushul Fiqh membahas daftar pertanyaan dan jawaban mengenai konsep-konsep dasar ilmu Ushul Fiqh seperti dalil-dalil syara', hubungan antara Al Qur'an dan Sunnah, serta qiyas.
PPT ini merupakan tugas yang diberikan oleh Dosen: Khoirul Anwar, M.Ag
Disusun oleh kelompok 2 kelas IF B1
Dengan tema Al- Qur'an dan wahyu
Terimakasih....
Dokumen tersebut membahas tentang definisi dan struktur hadits, serta cabang-cabang ilmu hadits seperti riwayat, dirayah, dan musthalah hadits. Juga dibahas pembagian hadits berdasarkan kualitas sanad dan kuantitas rawi, serta syarat-syarat hadits shahih.
1. Tugas akhir semester mata kuliah Ushul Fiqh membahas daftar pertanyaan dan jawaban mengenai konsep-konsep dasar ilmu Ushul Fiqh seperti dalil-dalil syara', hubungan antara Al Qur'an dan Sunnah, serta qiyas.
Makalah ini membahas tentang kerangka berfikir irfani yang mencakup pengertian maqamat dan ahwal, perbedaan maqam dan ahwal, maqomat-maqomat dalam tasawuf, ahwal-ahwal yang dijumpai dalam perjalanan sufi, serta metode berfikir irfani."
Dokumen ini membahas definisi Al-Quran secara etimologi dan istilah, sejarah turunnya Al-Quran secara bertahap, hikmah turunnya secara berangsur-angsur, pengumpulan dan penulisan Al-Quran pada masa Nabi Muhammad SAW, Khulafaur Rasyidin, dan setelahnya.
Qiyas merupakan salah satu metode penggalian hukum Islam yang digunakan untuk menetapkan hukum bagi peristiwa-peristiwa yang tidak terdapat nashnya dalam Alquran dan Hadis. Qiyas dilakukan dengan membandingkan kasus yang belum diatur dengan kasus yang sudah diatur berdasarkan kesamaan alasan hukum (illat). Metode ini diterima oleh kebanyakan mazhab, sedangkan mazhab Zahiri dan Syi'ah Imam
Dokumen tersebut membahas tentang tugas pembuatan makalah studi Al-Qur'an, yang mencakup latar belakang, pengertian, dan sejarah pembukuan Al-Qur'an pada masa Nabi Muhammad, Abu Bakar, dan Utsman bin Affan. Tulisan itu juga membahas ilmu-ilmu Al-Qur'an seperti objek, metode dan tujuan dari Ulumul Qur'an.
Al-Qur'an dan Hadits sebagai pedoman manusiaRatna Ika
Dokumen tersebut membahas tentang Al-Quran dan hadis sebagai pedoman hidup umat manusia. Al-Quran dijelaskan sebagai wahyu Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril, sedangkan hadis diartikan sebagai kata-kata atau perbuatan Nabi. Keduanya memiliki fungsi untuk menjelaskan hukum-hukum Islam dan sebagai pedoman kehidupan umat manusia dalam berbagai aspek.
Dokumen tersebut membahas tentang istilah-istilah dalam hadits seperti sanad, matan, rawi, hadits shahih, hasan dan dha'if. Sanad merupakan rantai para perawi hadits, matan adalah isi hadits, sedangkan rawi adalah orang yang meriwayatkan hadits. Hadits dibedakan menjadi shahih (sahih), hasan dan dha'if berdasarkan kriteria sanad dan rawinya.
Dokumen tersebut membahas tentang ilmu hadits (ulul hadits), yang mencakup definisi, objek pembahasan, dan manfaatnya. Juga membahas istilah-istilah terkait hadits seperti khabar, asanid, muhaddits, hafizh, dan hakim.
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islamRohman Efendi
Dokumen tersebut berisi soal dan jawaban mengenai mata kuliah sejarah peradaban Islam. Terdapat informasi mengenai kehidupan periode Makkah seperti langkah dakwah Nabi Muhammad SAW dan strateginya, perbedaan pembinaan pendidikan antara Makkah dan Madinah, serta faktor penentang dakwah. Juga dijelaskan mengenai peristiwa hijrah ke Madinah, Piagam Madinah, dan Perjanjian Hudaibiyah beserta latar belakang dan mak
Dokumen tersebut membahas konsep tujuan pendidikan Islam yang bertujuan untuk membentuk akhlak, mempersiapkan kehidupan dunia dan akhirat, serta mempersiapkan generasi muda yang profesional. Pendidikan Islam bertujuan melebihi wawasan duniawi dengan memaksimalkan potensi diri, sosial, dan lingkungan untuk kesejahteraan hidup di dunia dan akhirat.
makalah yang menjelaskan tentang 'AM dan KHASH, guna memenuhi tugas mata kuliah ULUMUL QUR'AN 2.
untuk lebih lengkapnya kunjungi blog saya di khusnulsawo.blogspot.com \(^o^)/
Konsep pendidikan Al-Ghazali memberikan penekanan pada pendidikan yang mengarahkan peserta didik untuk mendekatkan diri kepada Allah, dengan tujuan membentuk insan kamil. Guru diharapkan dapat memberikan teladan yang baik dan membimbing peserta didik secara bertahap, sedangkan kurikulum mencakup ilmu-ilmu agama dan kebudayaan yang diperbolehkan.
Teks tersebut membahas tentang epistemologi fiqih. Sumber pengetahuan utama fiqih adalah wahyu (Al-Quran dan Sunnah), sedangkan akal berperan sebagai alat untuk memahami wahyu. Mujtahid dapat memahami nash dengan berbagai metode seperti qiyas, ijma', dan berijtihad untuk mendapatkan hukum dari masalah baru. Terdapat beberapa pola pikir dalam memahami maksud nash seperti
Makalah ini membahas tentang kerangka berfikir irfani yang mencakup pengertian maqamat dan ahwal, perbedaan maqam dan ahwal, maqomat-maqomat dalam tasawuf, ahwal-ahwal yang dijumpai dalam perjalanan sufi, serta metode berfikir irfani."
Dokumen ini membahas definisi Al-Quran secara etimologi dan istilah, sejarah turunnya Al-Quran secara bertahap, hikmah turunnya secara berangsur-angsur, pengumpulan dan penulisan Al-Quran pada masa Nabi Muhammad SAW, Khulafaur Rasyidin, dan setelahnya.
Qiyas merupakan salah satu metode penggalian hukum Islam yang digunakan untuk menetapkan hukum bagi peristiwa-peristiwa yang tidak terdapat nashnya dalam Alquran dan Hadis. Qiyas dilakukan dengan membandingkan kasus yang belum diatur dengan kasus yang sudah diatur berdasarkan kesamaan alasan hukum (illat). Metode ini diterima oleh kebanyakan mazhab, sedangkan mazhab Zahiri dan Syi'ah Imam
Dokumen tersebut membahas tentang tugas pembuatan makalah studi Al-Qur'an, yang mencakup latar belakang, pengertian, dan sejarah pembukuan Al-Qur'an pada masa Nabi Muhammad, Abu Bakar, dan Utsman bin Affan. Tulisan itu juga membahas ilmu-ilmu Al-Qur'an seperti objek, metode dan tujuan dari Ulumul Qur'an.
Al-Qur'an dan Hadits sebagai pedoman manusiaRatna Ika
Dokumen tersebut membahas tentang Al-Quran dan hadis sebagai pedoman hidup umat manusia. Al-Quran dijelaskan sebagai wahyu Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril, sedangkan hadis diartikan sebagai kata-kata atau perbuatan Nabi. Keduanya memiliki fungsi untuk menjelaskan hukum-hukum Islam dan sebagai pedoman kehidupan umat manusia dalam berbagai aspek.
Dokumen tersebut membahas tentang istilah-istilah dalam hadits seperti sanad, matan, rawi, hadits shahih, hasan dan dha'if. Sanad merupakan rantai para perawi hadits, matan adalah isi hadits, sedangkan rawi adalah orang yang meriwayatkan hadits. Hadits dibedakan menjadi shahih (sahih), hasan dan dha'if berdasarkan kriteria sanad dan rawinya.
Dokumen tersebut membahas tentang ilmu hadits (ulul hadits), yang mencakup definisi, objek pembahasan, dan manfaatnya. Juga membahas istilah-istilah terkait hadits seperti khabar, asanid, muhaddits, hafizh, dan hakim.
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islamRohman Efendi
Dokumen tersebut berisi soal dan jawaban mengenai mata kuliah sejarah peradaban Islam. Terdapat informasi mengenai kehidupan periode Makkah seperti langkah dakwah Nabi Muhammad SAW dan strateginya, perbedaan pembinaan pendidikan antara Makkah dan Madinah, serta faktor penentang dakwah. Juga dijelaskan mengenai peristiwa hijrah ke Madinah, Piagam Madinah, dan Perjanjian Hudaibiyah beserta latar belakang dan mak
Dokumen tersebut membahas konsep tujuan pendidikan Islam yang bertujuan untuk membentuk akhlak, mempersiapkan kehidupan dunia dan akhirat, serta mempersiapkan generasi muda yang profesional. Pendidikan Islam bertujuan melebihi wawasan duniawi dengan memaksimalkan potensi diri, sosial, dan lingkungan untuk kesejahteraan hidup di dunia dan akhirat.
makalah yang menjelaskan tentang 'AM dan KHASH, guna memenuhi tugas mata kuliah ULUMUL QUR'AN 2.
untuk lebih lengkapnya kunjungi blog saya di khusnulsawo.blogspot.com \(^o^)/
Konsep pendidikan Al-Ghazali memberikan penekanan pada pendidikan yang mengarahkan peserta didik untuk mendekatkan diri kepada Allah, dengan tujuan membentuk insan kamil. Guru diharapkan dapat memberikan teladan yang baik dan membimbing peserta didik secara bertahap, sedangkan kurikulum mencakup ilmu-ilmu agama dan kebudayaan yang diperbolehkan.
Teks tersebut membahas tentang epistemologi fiqih. Sumber pengetahuan utama fiqih adalah wahyu (Al-Quran dan Sunnah), sedangkan akal berperan sebagai alat untuk memahami wahyu. Mujtahid dapat memahami nash dengan berbagai metode seperti qiyas, ijma', dan berijtihad untuk mendapatkan hukum dari masalah baru. Terdapat beberapa pola pikir dalam memahami maksud nash seperti
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian fiqih dan syariah secara bahasa dan istilah, perbedaan antara fiqih dan syariah dalam ruang lingkup dan status, serta perbedaan ilmu fiqih dengan ilmu lain seperti ushul fiqih, tafsir, dan hadis. Dokumen ini juga membahas tentang fiqih pada zaman nabi dan macam-macam fiqih yang bukan termasuk fiqih.
Teks tersebut membahas tentang Pengertian Qawaid Fiqhiyyah atau Kaidah-Kaidah Hukum Islam yang bersifat umum. Qawaid Fiqhiyyah dijelaskan sebagai aturan-aturan dasar yang mengatur perbuatan manusia dan dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah hukum. Lima Qawaid Fiqhiyyah Utama (Qawaid Asasiyyah al-Khams) diuraikan sebagai dasar dari kaidah-kaidah hukum
Makalah ini membahas pengertian filsafat dan agama serta perbedaan dan persamaan antara keduanya. Filsafat didefinisikan sebagai upaya memahami segala hal melalui berpikir rasional sedangkan agama bersumber dari wahyu tuhan. Perbedaan utama antara filsafat dan agama adalah sumber pengetahuan masing-masing, sementara persamaannya adalah upaya mencari kebenaran dan membina kebahagiaan."
Makalah ini membahas pengertian filsafat dan agama serta perbedaan dan persamaan antara keduanya. Filsafat didefinisikan sebagai upaya memahami segala hal melalui berpikir rasional sedangkan agama bersumber dari wahyu tuhan. Perbedaan utama antara filsafat dan agama adalah sumber pengetahuan masing-masing, sementara persamaannya adalah upaya mencari kebenaran dan membina kebahagiaan."
Makalah ini membahas pengertian filsafat dan agama serta perbedaan dan persamaan antara keduanya. Filsafat didefinisikan sebagai upaya memahami segala hal melalui berpikir rasional sedangkan agama bersumber dari wahyu tuhan. Perbedaan utama antara filsafat dan agama adalah sumber pengetahuan masing-masing, sementara persamaannya adalah upaya mencari kebenaran dan membina kebahagiaan."
Konsep Ilmu dalam Perspektif Filsafat Pendidikan Islam.pdfZukét Printing
Makalah ini membahas konsep ilmu dalam perspektif filsafat pendidikan Islam. Pembahasan meliputi pengertian ilmu, instrumen meraih ilmu pengetahuan, sumber-sumber ilmu pengetahuan, klasifikasi pembidangan ilmu pengetahuan, dan islamisasi ilmu pengetahuan."
Konsep Ilmu dalam Perspektif Filsafat Pendidikan Islam.docxZukét Printing
Makalah ini membahas konsep ilmu dalam perspektif filsafat pendidikan Islam dengan menjelaskan pengertian ilmu, instrumen meraih ilmu pengetahuan, sumber-sumber ilmu pengetahuan, klasifikasi pembidangan ilmu pengetahuan, dan islamisasi ilmu pengetahuan."
Dokumen tersebut membahas tentang Ushul Fiqh. Secara singkat, Ushul Fiqh adalah ilmu yang mempelajari cara menyimpulkan hukum-hukum syariah dari sumber-sumbernya seperti Al-Quran dan Hadis, serta membedakannya dengan ilmu Fiqh yang membahas langsung hukum-hukum syariah. Ushul Fiqh berfokus pada metode para ulama dalam berijtihad.
Makalah ini membahas hubungan tasawuf dengan ilmu-ilmu keislaman lain seperti tauhid, kalam, akhlak, dan fiqih. Tasawuf memiliki hubungan erat dengan ilmu-ilmu tersebut, di mana tasawuf berfungsi untuk melengkapi pemahaman spiritual dalam ilmu-ilmu tersebut. Tasawuf juga berperan penting dalam menanamkan akhlak mulia dan kesadaran rohani untuk memahami dan mengamalkan syariat Allah.
Makalah ini membahas tentang pengertian hukum Islam meliputi syariah, fiqh, ushul fiqh, mazhab, fatwa, dan qaul. Juga membahas Islam sebagai sumber norma hukum dan etika, mazhab utama dalam hukum Islam, pendekatan hukum Islam, dan kontribusi pendekatan hukum Islam dalam studi Islam.
1. Seri Fiqih Kehidupan (1) : Muqadimah - 1 Bab 1 : Pengertian Fiqih
43
Bab 1 : Pengertian Fiqih
Ikhtishar
A. Fiqih
1. Bahasa
2. Istilah
B. Syariah
1. Bahasa
2. Istilah
C. Perbedaan Fiqih dan Syariah
1. Ruang Lingkup Syariah
2. Syariah Bersifat Universal
3. Fiqih Adalah Apa Yang Dipahami
D. Fiqih di Zaman Nabi
1. Istilah Fiqih di Masa Nabi
2. Fiqih Sudah Ada Sejak Zaman Nabi
A. Fiqih
1. Bahasa
Kata fiqih (ﻓﻘﮫ) secara bahasa punya dua makna. Makna
pertama adalah al-fahmu al-mujarrad ( اﻟﻔﮭﻢّدﺮاﻟﻤﺠ ), yang artinya
kurang lebih adalah mengerti secara langsung atau sekedar
mengerti saja.1
Makna yang kedua adalah al-fahmu ad-daqiq (اﻟﺪﻗﯿﻖ اﻟﻔﮭﻢ), yang
1 Muhammad bin Mandhur, Lisanul Arab, madah : fiqih Al-Mishbah Al-Munir
2. Bab 1 : Pengertian Fiqih Seri Fiqih Kehidupan (1) : Muqadimah - 1
44
artinya adalah mengerti atau memahami secara mendalam dan
lebih luas.
Kata fiqih yang berarti sekedar mengerti atau memahami,
disebutkan di dalam ayat Al-Quran Al-Kariem, ketika Allah
menceritakan kisah kaum Nabi Syu’aib alaihissalam yang tidak
mengerti ucapannya.
اﻮﻗﺎﻟُ َﻳﺎَﺷﻌﻴﺐُ َُْﻣﺎَـﻔﻘﻪﻧَُ َْاﲑﻛﺜً
َِﳑﺎﱠِـﻘﻮلﺗُ َُ
“Mereka berkata: "Hai Syu’aib, kami tidak banyak mengerti
tentang apa yang kamu katakan itu (QS. Hud: 91)
Di ayat lain juga Allah SWT berfirman menceritakan
tentang orang-orang munafik yang tidak memahami
pembicaraan.
ﻓﻤﺎلِ
ََﻫﺆﻻءِ
َُاﻟﻘﻮمِ
َْْﻻﻳﻜﺎدونَ ُ َ َـﻔﻘﻬﻮنﻳَ ََُْﺣﺪﻳﺜﺎً
ِ
َ
Katakanlah: "Semuanya (datang) dari sisi Allah". Maka mengapa
orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak
memahami pembicaraan sedikit pun?” (QS. An Nisa: 78)
Sedangkan makna fiqih dalam arti mengerti atau
memahami yang mendalam, bisa temukan di dalam Al-Quran
Al-Karim pada ayat berikut ini :
وﻣﺎََﻛﺎنَ َاﻟﻤﺆﻣﻨﻮنَ ُُِْْاوـﻨﻔﺮﻴﻟُ
ِ َِْﻛﺎﻓﺔًﱠ َـﻠﻮﻻﻓََْـﻔﺮﻧَََﻣﻦْ
ِﻛﻞﱢ ُﻗﺔﺮﻓٍَْ
ِـﻬﻢﻨﻣْ ُ ِْﻃﺎﺋﻔﺔٌَِ َ
اﻮـﻔﻘﻬﺘﻟﻴُﱠَََ
ِﰲِاﻟﺪﻳﻦِ ﱢاوـﻨﺬرﻴﻟوُ َ
ِ ُْ
ِـﻮﻣﻬﻢﻗْ َُْ َإذاَِاﻮرﺟﻌُ َ َإﻟﻴﻬﻢْ
َِِْﻟﻌﻠﻬﻢْ ُ َﱠ َﳛﺬرونَ ََُْ
Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya. Mengapa
tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa
orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang
agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila
mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat
menjaga dirinya.(QS. At-Taubah : 122)
Dalam prakteknya, istilah fiqih ini lebih banyak digunakan
3. Seri Fiqih Kehidupan (1) : Muqadimah - 1 Bab 1 : Pengertian Fiqih
45
untuk ilmu agama secara umum, dimana seorang yang ahli di
bidang ilmu-ilmu agama sering disebut sebagai faqih,
sedangkan seorang yang ahli di bidang ilmu yang lain,
kedokteran atau arsitektur misalnya, tidak disebut sebagai faqih
atau ahli fiqih.2
2. Istilah
Sedangkan secara istilah, kata fiqih didefinisikan oleh para
ulama dengan berbagai definisi yang berbeda-beda.
Sebagiannya lebih merupakan ungkapan sepotong-sepotong,
tapi ada juga yang memang sudah mencakup semua batasan
ilmu fiqih itu sendiri.
Al-Imam Abu Hanifah punya definisi tentang fiqih yang
unik, yaitu :
ﻣَﻌْﺮِﻓَﺔُﱠـﻨاﻟﻔْﺲِﻣَﺎﳍََﺎوَﻣَﺎﻋَﻠَـﻴْﻬَﺎ
Mengenal jiwa manusia terkait apa yang menjadi hak dan
kewajibannya.3
Sebenarnya definisi ini masih terlalu umum, bahkan masih
juga mencakup wilayah akidah dan keimanan dan juga
termasuk wilayah akhlaq. Sehingga fiqih yang dimaksud oleh
beliau ini disebut juga dengan istilah Al-Fiqih Al-Akbar.
Ada pun definisi yang lebih mencakup ruang lingkup
istilah fiqih yang dikenal para ulama adalah : 4
اﻟﻌﻠﻢُ ِْْﺑﺎﻷْ ِﺣﻜﺎمِ َ ْاﻟﺸﺮﻋﻴﺔِ ِﱠ ْﱠاﻟﻌﻤﻠﻴﺔِﱠِ
ََْاﻟﻤﻜﺘﺴﺐُ َ َْ ُْﻣِﻦَْدﻟﺘﻬﺎأَ
ِﱠِـﻔﺼﻴﻠﻴﺔﺘاﻟِﱠِ ِ ْﱠ
”Ilmu yang membahas hukum-hukum syariat bidang amaliyah
(perbuatan nyata) yang diambil dari dalil-dalil secara rinci,”
2 Muhammad bin Abu Bakar bin Abdul Qadir Ar-Razi, Mukhtar Ash-Shihah, jilid 1 hal. 213
3 Ubaidillah bin Mas’ud Al-Mahbubi Al-Bukhari Al-Hanafi, At-Taudhih ‘ala At-Tanqih, jilid 1 hal.
10
4 Adz-Dzarkasyi, Al-Bahrul Muhith, jilid 1 hal 21
4. Bab 1 : Pengertian Fiqih Seri Fiqih Kehidupan (1) : Muqadimah - 1
46
Penjelasan definisi:
a. Ilmu :
Fiqih adalah sebuah cabang ilmu, yang tentunya bersifat
ilmiyah, logis dan memiliki obyek dan kaidah tertentu.
Fiqih tidak seperti tasawuf yang lebih merupakan gerakan
hati dan perasaan. Juga bukan seperti tarekat yang merupakan
pelaksanaan ritual-ritual. Fiqih juga bukan seni yang lebih
bermain dengan rasa dan keindahan.
Fiqih adalah sebuah cabang ilmu yang bisa dipelajari,
didirikan di atas kaidah-kaidah yang bisa dipresentasikan dan
diuji secara ilmiyah.
Selama ini fiqih bukan saja menjadi nama sebuah mata
kuliah, tetapi bahkan sudah menjadi fakultas tersendiri yang
diajarkan di berbagai universitas. Fiqih adalah salah satu cabang
ilmu pengetahuan yang bersifat akademis dan diakui secara
ilmiyah di dunia pendidikan secara internasional.
b. Hukum-hukum
Ilmu Fiqih adalah salah satu cabang ilmu, yang secara
khusus termasuk ke dalam cabang ilmu hukum. Jadi pada
hakikatnya ilmu fiqih adalah ilmu hukum.
Kita mengenal ada banyak cabang dan jenis ilmu hukum,
misalnya hukum adat yang secara tradisi berkembang pada
suatu masyarakat tertentu. Selain hukum adat, kita juga
mengenal hukum barat yang umumnya hasil dari penjajahan
Belanda.
c. Syariat
Hukum yang menjadi wilayah kajian ilmu Fiqih adalah
hukum syariat, yaitu hukum yang bersumber dari Allah SWT
serta telah menjadi ketetapan-Nya, dimana kita sebagai
manusia, telah diberi beban mempelajarinya, lalu menjalankan
hukum-hukum itu, serta berkewajiban juga untuk mengajarkan
hukum-hukum itu kepada umat manusia.
5. Seri Fiqih Kehidupan (1) : Muqadimah - 1 Bab 1 : Pengertian Fiqih
47
Dengan kata lain, ilmu fiqih bukan ilmu hukum yang
dibuat oleh manusia. Fiqih adalah hukum syariat, dimana
hukum itu 100% dipastikan berasal dari Allah SWT
Keterlibatan manusia dalam ilmu Fiqih hanyalah dalam
menganalisa, merinci, memilah serta menyimpulkan apa yang
telah Allah SWT firmankan lewat Al-Quran Al-Kariem dan juga
lewat apa yang telah Rasulullah SAW sampaikan berupa sunnah
nabawiyah atau hadits nabawi.
d. Al-’Amaliyah
Yang dimaksud dengan al-’amaliah adalah bahwa hukum
fiqih itu terbatas pada hal-hal yang bersifat fisik jasadiyah dan
badaniyah, bukan yang bersifat ruh, perasaan, atau wilayah
kejiwaan lainnya.
Sebagaimana kita tahu hukum syariah itu cukup banyak
wilayahnya, ada wilayah akidah yang lebih menekankan pada
wilayah keyakinan dan pondasi keimanan. Ada hukum yang
terkait dengan akhlak dan etika.
Dalam hal ini ilmu hukum fiqih hanya membahas hukum-
hukum yang bersifat fisik berupa perbuatan-perbuatan manusia
secara fisik lahiriyah. Tegasnya, fiqih itu hanya menilai dari segi
yang kelihatan saja, sedangkan yang ada di dalam hati, atau di
dalam benak, tidak termasuk wilayah amaliyah.
e. Yang diambil dari dalil-dalilnya yang rinci
Banyak orang beranggapan bahwa ilmu fiqih itu sekedar
karangan atau logika para ulama, yang menurut mereka bahwa
ulama itu manusia juga. Sedangkan yang berasal dari Allah
hanyalah Al-Quran, dan yang berasal dari Rasulullah SAW
adalah Al-Hadits.
Cara pemahaman seperti ini mungkin maksudnya benar
tetapi agak kurang tepat dalam memahaminya. Sesungguhnya
ilmu fiqih itu 100% diambil dari Al-Quran dan Sunnah
Nabawiyah, sebagai sumber rujukan utama. Rasanya tidak ada
yang menyalahi hal prinsip ini.
6. Bab 1 : Pengertian Fiqih Seri Fiqih Kehidupan (1) : Muqadimah - 1
48
Namun kita tahu bahwa tidak mudah memahami Al-Quran
atau Al-Hadits begitu saja, khususnya buat orang-orang yang
awam dan tidak mengerti ilmu-ilmu dalam memahami
keduanya.
Kalau yang melakukannya orang awam atau orang ajam,
apalagi jarak antara kita hidup dengan masa turunnya Al-Quran
sudah terpaut 14 abad lamanya. Ditambah lagi kita punya
perbedaan budaya dengan Rasulullah SAW.
Maka harus ada ilmu dan metode yang baku dan bisa
dipertanggung-jawabkan untuk bisa mengeluarkan kesimpulan
hukum dari Al-Quran dan Sunnah.
Kalau boleh dibuat perumpamaan, ilmu fiqih itu ibarat
ilmu tentang prakiraan cuaca. Ilmu ini tentu bukan ilmu ramal
meramal dengan menggunakan kekuatan ghaib. Ilmu ini
mengandalkan data dan fakta dari gejala-gejala di alam, yang
sebenarnya semua orang bisa melihat atau merasakannya.
Misalnya arah hembusan angin dan kecepatannya, kelembaban
udara, tekanan, suhu, dan lainnya.
Bagi orang awam, walaupun mereka bisa melihat atau
merasakan semua gejala alam itu, namun mereka tidak akan bisa
mengetahui bagaimana mengolah data-data gejala alam itu
secara akurat. Yang bisa mengolah data-data itu hanya mereka
yang belajar ilmu itu secara serius.
Kalau kita buka kitab suci Al-Quran atau membolak-balik
kitab Shahih Al-Bukhari, sebenarnya yang kita lakukan barulah
membaca data mentah.
Kalau kita tidak mengerti bahasa Arab dengan seluk beluk
sastranya, maka kita tidak akan mengerti makna dan maksud
serta kandungan hukum yang terdapat pada setiap ayat dan
hadits secara tepat dan mendasar.
Kalau kita tidak tahu latar belakang kenapa ayat itu turun,
dan juga tidak punya informasi kenapa Nabi SAW bersabda,
tentu saja kita tidak punya pegangan dasar tentang tujuan
masing-masing dalil itu.
7. Seri Fiqih Kehidupan (1) : Muqadimah - 1 Bab 1 : Pengertian Fiqih
49
Satu hal lagi yang amat fatal, yaitu seringkali secara sekilas
kita melihat atau menyangka telah terjadi ketidak-singkronan
antara satu ayat dengan ayat lainnya, juga antara hadits yang
satu dengan hadits lainnya. Bahkan antara ayat dan hadits pun
terkadang terjadi hal yang sama. Maka buat orang awam,
seringkali terjadi kekeliruan yang amat fatal.
Padahal yang sesungguhnya terjadi bukan tidak singkron,
tetapi karena kita tidak tahu konteks dari masing-masing dalil.
Atau boleh jadi Nabi SAW berbicara dalam waktu dan situasi
yang berbeda.
Nabi SAW pernah ditanya shahabat, amal apa yang paling
utama di sisi Allah. Jawaban beliau adalah jihad di jalan Allah.
Tetapi pada kesempatan yang lain, ketika diajukan pertanyaan
yang sama, jawaban beliau adalah berbakti kepada orang tua.
Bahkan pernah juga beliau hanya berpesan untuk tidak pernah
berdusta selama-lamanya.
Tentu saja orang awam akan bingung kalau membaca
hadits-hadits yang sekilas kelihatan berbeda itu. Tetapi dengan
ilmu fiqih, kita jadi tahu bahwa jawaban yang berbeda-beda itu
ternyata disebabkan orang yang bertanya berbeda-beda.
Ternyata beliau SAW menjawab setiap pertanyaan itu
berdasarkan kondisi subjektif masing-masing penanya. Mereka
yang kurang berbakti kepada orang tua, maka nasihat beliau
adalah disuruh berbakti. Buat mereka yang rada pengecut dan
kurang punya nyali, beliau anjurkan untuk berjihad di jalan
Allah. Sedangkan buat pedagang yang sering kalau berdagang
banyak bohongnya, nasehat beliau adalah jangan berdusta.
Kesimpulan :
Secara sederhana kita bisa simpulkan bahwa fiqih adalah
kesimpulan hukum yang bersifat baku dan merupakan hasil
ijtihad ulama, dimana sumbernya adalah Al-Quran, As-Sunnah,
Al-Ijma, Qiyas dan dalil-dalil lainnya.
B. Syariah
8. Bab 1 : Pengertian Fiqih Seri Fiqih Kehidupan (1) : Muqadimah - 1
50
Selain istilah fiqih, kita juga sering mendengar istilah yang
mirip dan dekat sekali, yaitu ’syariah’. Seringkali orang
menyamakan antara fiqih dan syariah. Dan hal itu wajar karena
keduanya memang punya arti yang dekat sekali.
Bila masing-masing disebutkan terpisah, maknanya bisa
saja sama. Tetapi ketika keduanya dipertemukan dan
disandingkan, ternyata keduanya punya perbedaan yang nyata.
Kira-kira mirip dengan penyebutan antara faqir dan miskin.
Keduanya nyaris serupa, tapi ternyata tetap berbeda. Sebagian
ulama ada yang mengatakan bahwa fakir itu orang yang sama
sekali tidak punya pemasukan, sedangkan miskin adalah orang
yang kekurangan tetapi masih punya pekerjaan atau
penghasilan.
Untuk mengetahui apa saja persamaan dan perbedaan
antara keduanya, yaitu antara istilah fiqih dan syariah, maka
kita bahas pengertian istilah syariah secara lebih mendalam,
sebagaimana kita sudah bicara tentang makna istilah fiqih
sebelumnya.
1. Bahasa
Makna syariah dalam bahasa Arab sebagaimana orang-
orang Arab di masa lalu memaknai kata syariah ini, yaitu
metode atau jalan yang lurus (اﻟﻤﺴﺘﻘﯿﺔ اﻟﻄﺮﯾﻘﺔ).5
Di dalam Lisanul Arab, kata syariah bermakna :
ﻟﻠﺸﺮب ـﻘﺼﺪﻳ اﻟﺬي اﳌﺎء ﻣﻮردِ
ْ ْﱡ ِ ِ
ُ َ ُْ َﱠ َِِ ُ
Sumber mata air yang dijadikan tempat untuk minum.6
2. Istilah
Secara istilah dalam ilmu fiqih, Syariah didefinisikan oleh
5 Manna’ Al-Qaththan, At-Tasyri’ wa Al-Fiqih fi Al-Islam, hal. 14
6 Lisanul Arab pada madah ﺷﺮع jilid 8 hal. 179
9. Seri Fiqih Kehidupan (1) : Muqadimah - 1 Bab 1 : Pengertian Fiqih
51
para ulama sebagai :7
ﻣَﺎﺷَﺮَﻋَﻪُاﷲُﻟِﻌِﺒَﺎدِﻩِﻣِﻦَاﻷَﺣْﻜَﺎمِاﻟﱠﱵِﺟَﺎءََ
ِﺎﻧَﱯﱞِﻣِﻦَاﻷﻧْﺒِﻴَﺎءِﺳَﻮَاءٌﻣَﺎ
ـﻳَـﺘَﻌَﻠﱠﻖُﺑﺎِﻻِﻋْﺘِﻘَﺎدِوَاﻟﻌِﺒَﺎدَاتَوَاﳌ
ُ
ﻌَﺎﻣَﻼَتِوَاﻷَﺧْﻼَقِوَﻧِﻈﺎَمِاﳊَﻴَﺎةِ
Apa yang disyariatkan oleh Allah SWT kepada hamba-hamba-
Nya dari hukum-hukum yang telah dibawa oleh Nabi dari para
nabi, baik yang terkait dengan keyakinan, ibadah muamalah,
akhlaq dan aturan dalam kehidupan.
C. Perbedaan Fiqih dan Syariah
Dari definisi tentang syariah di atas, secara sekilas kita bisa
lihat perbedaan mendasar antara fiqih dan syariah, yaitu dari
segi ruang lingkup, sifat dan hakikat masing-masing istilah itu.
1. Ruang Lingkup Syariah
Dari segi ruang lingkup, ternyata syariah lebih luas dari
ruang lingkup fiqih. Karena syariah mencakup masalah akidah,
akhlaq, ibadah, muamalah, dan segala hal yang terkait dengan
ketentuan Allah SWT kepada hambanya.
Sedangkan ruang lingkup fiqih terbatas masalah teknis
hukum yang bersifat amaliyah atau praktis saja, seperti hukum-
hukum tentang najis, hadats, wudhu’, mandi janabah,
tayammum, istinja’, shalat, zakat, puasa, jual-beli, sewa, gadai,
kehalalan makanan dan seterusnya.
Objek pembahasan fiqih berhenti ketika kita bicara tentang
ha-hal yang menyangkut aqidah, seperti kajian tentang sifat-sifat
Allah, sifat para nabi, malaikat, atau hari qiyamat, surga dan
neraka.
Objek pembahasan fiqih juga keluar dari wilayah hati serta
perasaan seorang manusia, seperti rasa rindu, cinta dan takut
kepada Allah. Termasuk juga rasa untuk berbaik sangka,
7 Manna’ Al-Qaththan, At-Tasyri’ wa Al-Fiqih fi Al-Islam, hal. 15
10. Bab 1 : Pengertian Fiqih Seri Fiqih Kehidupan (1) : Muqadimah - 1
52
tawakkal dan menghamba kepada-Nya dan seterusnya.
Objek pembahasan fiqih juga keluar dari pembahasan
tentang akhlaq mulia atau sebaliknya. Fiqih tidak membicarakan
hal-hal yang terkait dengan menjaga diri dari sifat sombong,
riya’, ingin dipuji, membanggakan diri, hasad, dengki, iri hati,
atau ujub.
Sedangkan syariah, termasuk di dalamnya semua objek
pembahasan dalam ilmu fiqih itu, plus dengan semua hal di atas,
yaitu masalah aqidah, akhlaq dan juga hukum-hukum fiqih.
2. Syariah Bersifat Universal
Syariah adalah ketentuan Allah SWT yang bersifat
universal, bukan hanya berlaku buat suatu tempat dan masa
yang terbatas, tetapi menembus ruang dan waktu.
Kita menyebut ketentuan dan peraturan dari Allah SWT
kepada Bani Israil di masa nabi-nabi terdahulu sebagai syariah,
dan tidak kita sebut dengan istilah fiqih.
Misalnya ketika mereka melanggar aturan yang tidak
membolehkan mereka mencari ikan di hari Sabtu. Aturan itu di
dalam Al-Quran disebut dengan istilah syurra’a (ﱠعﺮﺷُ ) yang akar
katanya sama dengan syariah.
اﺳﺄﳍﻢوَُْْْ َﻋﻦِ َﰲ ـﻌﺪونﻳ إذ اﻟﺒﺤﺮ ﺣﺎﺿﺮة ﻛﺎﻧﺖ اﻟﱵ ﻳﺔﺮاﻟﻘِ ﱠَ ُ َْ َ َ َِْ ِ ْ ْ ََْ
ِ
ْ َ ََ ِ ِ
ْإذ اﻟﺴﺒﺖِْ ِ
ْﱠ
ﺷﺮﻋﺎ ﺳﺒﺘﻬﻢ ـﻮمﻳ ـﻬﻢﻧﺣﻴﺘﺎ ﺗﺄﺗﻴﻬﻢً ﱠُ ْ ْ ْ ْ
ِ ِِ ِ ِ
َْ َ َُ ُ ََ ْ
Dan tanyakanlah kepada Bani Israil tentang negeri yang terletak
di dekat laut ketika mereka melanggar aturan pada hari Sabtu.
(QS. Al-A’raf : 163)
Di dalam ayat yang lain juga disebutkan istilah syariah
dengan pengertian bahwa Allah SWT menetapkan suatu aturan
dan ketentuan kepada para Nabi di masa lalu.
ﻣﻦ ﻟﻜﻢ عﺷﺮَ ﱢ ُ َ َ َََوﺣأ اﻟﺬيو ﻧﻮﺣﺎ ﺑﻪ وﺻﻰ ﻣﺎ اﻟﺪﻳﻦَ ْ ً َ
ِﱠ
َ َُ ِِ ﱠ ِ ﱢوﻣﺎ إﻟﻴﻚ ـﻨﺎﻴََ َ ْ َِْ َـﻨﺎﻴوﺻَْﱠ َ
11. Seri Fiqih Kehidupan (1) : Muqadimah - 1 Bab 1 : Pengertian Fiqih
53
وﻋﻴﺴﻰ وﻣﻮﺳﻰ اﻫﻴﻢﺮـﺑإ ﺑﻪَ
ِ ِ
َ ََ ُ َ َ
ِ
ِْ ِ
Dia telah mensyari'atkan bagi kamu tentang agama apa yang
telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami
wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan
kepada Ibrahim, Musa dan Isa. (QS. As-Syura : 13)
Karena itulah maka salah satu istilah dalam ilmu ushul
fiqih disebut dengan dalil syar’u man qablana, bukan fiqhu man
qablana. Apa yang Allah SWT berlakukan buat umat terdahulu
disebut sebagai syariah, tetapi tidak disebut dengan istilah fiqih.
Semua ini menunjukkan bahwa syariah lebih universal
dibandingkan dengan fiqih.
3. Fiqih Adalah Apa Yang Dipahami
Perbedaan yang juga sangat prinsipil antara fiqih dan
syariah, adalah bahwa fiqih itu merupakan apa yang dipahami
oleh mujtahid atas dalil-dalil samawi dan bagaimana hukumnya
ketika diterapkan pada realitas kehidupan, pada suatu zaman
dan tempat.
Jadi pada hakikatnya, fiqih itu adalah hasil dari sebuah
ijtihad, tentunya yang telah lulus dari penyimpangan kaidah-
kaidah dalam berijtihad, atas suatu urusan dan perkara.
Sehingga sangat dimungkin hasil ijithad itu berbeda antara
seorang mujtahid dengan mujtahid lainnya.
Sedangkan syariah lebih sering dipahami sebagai hukum-
hukum yang telah ditetapkan oleh Allah SWT dalam kehidupan
ini. Pembicaraan tentang syariah belum menyentuh wilayah
perbedaan pendapat dan pemahaman dari para ahli fiqih.
D. Perbedaan Ilmu Fiqih Dengan Ilmu Lainnya
1. Ushul Fiqih
Ilmu Ushul Fiqih punya hubungan erat dengan ilmu fiqih,
yaitu sebagai landasan atau pondasi dari tegaknya bangunan
ilmu fiqih.
12. Bab 1 : Pengertian Fiqih Seri Fiqih Kehidupan (1) : Muqadimah - 1
54
Kalau diibaratkan ilmu fiqih sebagai kendaraan yang
berseliweran di jalan, maka ilmu ushul fiqih tidak lain adalah
pabrik yang memproduksi kendaraan itu. Dengan demikian,
ilmu fiqih tidak mungkin ada kecuali lewat proses dari ilmu
ushul fiqih.
2. Ilmu Tafsir
Ilmu Tafsir adalah bagian dari kajian dalam Ulumul Quran,
yang membahas tentang penafsiran dari ayat-ayat Al-Quran,
baik tafsir ayat dengan ayat ataupun ayat dengan hadits.
Ruang lingkup Ilmu Tafsir sangat luas dan punya banyak
cabang. Namun tidak keluar dari pembahasan seputar ayat=ayat
Al-Quran Al-Karim yang berjumlah 6.000-an ayat lebih.
Di antara sekian banyak cabang ilmu tafsir ada yang
disebut dengan Tafsir Ayat Ahkam. Tafsir ini hanya membahas
ayat-ayat tertentu yang di dalamnya terkandung berbagai
masalah hukum syariah. Pada wilayah tafsir ayat ahkam inilah
ada kaitan antara ilmu tafsir dengan ilmu fiqih.
Namun biar bagaimana pun ilmu fiqih tetap jauh lebih
lengkap dan lebih detail ketika bicara masalah hukum
ketimbang tafsir ayat ahkam.
3. Ilmu Hadits
Ilmu hadits terdiri dari banyak cabangnya, yang paling
terkait dengan ilmu fiqih adalah cabang Hadits Ahkam. Di
dalam ilmu tentang hadits ahkam dibahas hadits-hadits yang
mengandung nilai hukum.
Kitab hadits yang disusun sesuai dengan bab fiqih antara
lain Bulughul Maram, karya Ibnu Hajar Al-Asqalani, yang
kemudian dibuat syarahnya oleh para ulama lain, salah satunya
adalah kitab Subulus-Salam, karya Ash-Sha'ani.
Selain itu juga ada kitab Nailul Authar yang disusun oleh
Al-Imam Asy-Syaukani. Kitab ini sebenarnya merupakan syarah
atau penjelasan dari kitab hadits yang berjudul Muntaqa Al-
Akhbar.
13. Seri Fiqih Kehidupan (1) : Muqadimah - 1 Bab 1 : Pengertian Fiqih
55
E. Fiqih di Zaman Nabi
Sebuah pertanyaan menarik untuk dibahas, apakah di masa
Rasulullah SAW sudah ada ilmu fiqih? Sebab kalau tidak ada,
maka ilmu fiqih bisa dikategorikan sebagai sesuatu yang
diadakan kemudian. Tetapi kalau memang sudah ada, maka
ceritanya akan menjadi lain.
Untuk menjawab pertanyaan ini, kita bisa memilahnya
menjadi dua. Pertama, fiqih dalam arti istilah. Kedua, fiqih
dalam arti esensi. Namun intinya tetap sama, yaitu di masa
Rasulullah SAW sudah ada fiqih.
1. Penggunaan Istilah Fiqih di Masa Nabi
Di masa Rasulullah SAW sudah ada fiqih dalam arti istilah,
meski maknanya tidak sesuai dengan apa yang dimaksud
dengan ilmu fiqih di masa sekarang.
Istilah fiqih yang kita kenal dalam ilmu fiqih memang
berbeda penggunaan dengan di masa Nabi SAW. Jika kita temui
istilah fiqih (ﻓﻔﮫْ ِ ) di masa Rasulullah SAW dan masa generasi
pertama Islam, maka yang dimaksud adalah ilmu agama secara
keseluruhan.
Seorang faqih (ﻓﻘﯿﮫِ َ ) adalah orang memiliki ilmu yang
mendalam dalam agamanya dari teks-teks agama yang ada dan
ia mampu menyimpulkan menjadi hukum-hukum, pelajaran-
pelajaran, faidah yang terkandung dalam teks agama tersebut.
Disebutkan dalam salah satu hadits shahih bahwa ciri luar
seorang ahli fiqih adalah :
إنﱠِوﻗﺼﺮ اﻟﺮﺟﻞ ﺻﻼة ﻃﻮلَِ َ
ِ
َ ِ ُ ﱠ ِ َ ُﻓﻘﻬﻪ ﻣﻦ ﱠﺔﻨﻣﺌ ﺧﻄﺒﺘﻪِ ِ ِ ِِِ ْ ٌِ
ْ َ َْ ُ
Panjangnya shalat seseorang dan singkatnya khutbahnya adalah
bagian dari fiqihnya (HR. Muslim)
Jadi makna fiqih di masa pertama Islam mencakup seluruh
masalah dalam agama Islam, baik yang mencakup masalah
akidah, ibadah, muamalat dan lain-lain. Karenanya, Abu
14. Bab 1 : Pengertian Fiqih Seri Fiqih Kehidupan (1) : Muqadimah - 1
56
Hanifah menamai tulisannya tentang akidah dengan ’Al Fiqihul
Akbar’.
2. Fiqih Sudah Ada Sejak Zaman Nabi
Seperti yang diuraikan di atas, bahwa fiqih adalah
bagaimana kita memahami teks syariah, baik Al-Quran dan As-
Sunnah, sehingga dapat ditarik kesimpulan hukum. Dengan
pengertian seperti ini, jelas bahwa di masa Rasulullah SAW
sudah ada fenomena fiqih dan ilmunya.
Buktinya, tidak semua shahabat Nabi SAW adalah orang
yang punya tingkat pemahaman yang mendalam. Sebagian dari
mereka adalah orang-orang awam, yang tidak bisa begitu saja
mengamalkan isi Al-Quran, kalau tidak bertanya dulu kepada
mereka yang ahli fiqih, baik Rasulullah SAW atau shahabat yang
punya ilmunya.
Hanya sebagian saja dari shahabat Nabi SAW yang
termasuk ke dalam kategori ahli fiqih. Sebagainnya lagi meski
tetap berstatus shahabat, namun tidak dikategorikan sebagai ahli
di bidang ilmu fiqih.
Yang paling utama tentu adalah keempat shahabat yang
menjadi khalifah rasyidah, yaitu Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar
bin Al-Khattab, Ustman bin Al-Affan dan Ali bin Abi Thalib
ridhwanullahi 'alaihim. Dan justru karena kefaqihannya itulah
mereka dijadikan khalifatu-rasulillah.
Selain itu juga ada Abdullah bin Al-Abbas, Abdullah bin
Umar, Abdullah bin Mas'ud serta Abdullah bin Amr bin Al-Ash.
Meski mereka tidak menjadi khalifah, namun ilmu fiqih mereka
diakui oleh banyak shahabat dan para tabi'in sesudah mereka.
a. Ijtihad Nabi SAW
Kita mencatat bahwa Rasulullah SAW pun berijtihad dalam
beberapa wilayah dimana tidak ada wahyu yang turun, atau
setidaknya ketika wahyu terlambat turun.
Misalnya tentang hukum tawanan dalam Perang Badar,
juga tentang posisi umat Islam dalam perang itu. Hal ini
15. Seri Fiqih Kehidupan (1) : Muqadimah - 1 Bab 1 : Pengertian Fiqih
57
menunjukkan bahwa Rasulullah SAW telah melakukan apa
yang menjadi intisari dari fiqih, yaitu berijtihad.
Dan dalam kesehariannya, ijtihad banyak diajarkan oleh
Rasulullah SAW kepada para shahabat. Misalnya, ketika ada
yang bertanya tentang hukum mencium istri di siang hari bulan
Ramadhan. Beliau SAW tidak langsung menjawab hukumnya
dengan kata iya atau tidak.
Beliau SAW malah balik bertanya tentang hukum
berkumur ketika sedang berpuasa, apakah membatalkan atau
tidak. Ketika shahabat itu menjawab tidak, maka Beliau SAW
membuatkan benang merah, bahwa kalau berkumur saja tidak
membatalkan, maka begitu juga dengan mencium istri,
hukumnya tidak membatalkan.
Ketika Rasulullah SAW mengutus Muadz bin Jabal
radhiyallahuanhu ahli ilmu ke Yaman, beliau SAW menguji
terlebih dahulu shahabatnya itu dengan pertanyaan :
اﷲ رﺳﻮل ﱠﺔﻨﺳ ﰲ ﲡﺪ ﱂ ﻓﺈنِ
ُ َُ
ِ ِِ ْ َ َْ ْ َِ؟ اﷲ ﻛﺘﺎبﰲ وﻻِ ِ ِ َ َ
”Dengan apa kamu putuskan perkara di antara mereka bila tidak
ada di dalam Al-Quran dan As-Sunnah?”.
Maka Muadz pun menjawab bahwa dirinya akan
melakukan ijtihad.
Dengan demikian, maka pada hakikatnya fiqih sudah ada
di masa Rasulullah SAW dan beliau sendiri mengajrkannya dan
juga langsung melakukannya. Dan demikian juga dengan para
shahabat.
b. Ijtihad Shahabat
Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali ridhwanullahi ’alaihim
ajma’in tidaklah diangkat menjadi khalifah pengganti Rasulullah
SAW, kecuali karena mereka adalah ahli fiqih. Dari mereka
itulah kita menemukan begitu banyak hasil ijtihad, yang belum
kita temukan di masa Rasulullah SAW.
16. Bab 1 : Pengertian Fiqih Seri Fiqih Kehidupan (1) : Muqadimah - 1
58
Adanya penulisan mushaf dalam satu bundel, tidak lain
adalah hasil ijtihad Umar bin Al-Khattab di masa khilafah Abu
Bakar radhiyallahuanhuma. Sebelumnya mushaf Al-Quran hanya
berupa tulisan yang berserakan di kulit, pelepah kurma, batu,
kayu dan lainnya. Nabi SAW sendiri tidak pernah
memerintahkan penulisan Al-Quran dalam satu bundel.
Dihidupkannya kembali shalat tarawih berjamaah di masjid
adalah hasil ijtihad Umar, setelah sebelumnya shalat itu tidak
pernah diadakan sejak bertahun-tahun. Ilmu Nahwu dan
gramatika Bahasa Arab bisa lahir dan berkembang karena hasil
ijtihad Umar bin Al-Khattab juga, sehingga kita yang bukan
orang Arab bisa membaca tulisan Arab.
Di masa Utsman dan Ali pun kita menemukan banyak
sekali ijtihad yang mereka lakukan. Semua membuktikan bahwa
baik di masa Rasulullah SAW maupun di masa para shahabat,
fiqih sudah dipakai dan dijalankan. Ini menegaskan bahwa fiqih
bukan sesuatu yang baru datang kemudian.
c. Ijtihad di Masa Berikutnya
Kemudian di masa berikutnya, apa yang menjadi ijtihad
selama ini kemudian disusun sedemikian rupa, dibuatkan
kaidah-kaidahnya, dan dibuatkan pula contoh-contoh hasilnya
dalam kitab yang tersusun rapi.
Maka kemudian orang mengenal hal tersebut sebagai
sebuah cabang ilmu, yang kita kenal dengan ilmu fiqih. Masa ini
adalah masa dimana keempat imam mazhab itu hidup, mereka
mencurahkan segala tenaga dan pikirannya untuk menyusun
banguan ilmu fiqih secara modern.
Kemudian selama 14 abad berikutnya hingga sekarang ini,
ilmu fiqih menjadi referensi hukum yang sangat lengkap dan
akan berlangsung hingga hari kiamat. Ini karena Fiqih memiliki
sifat universal dan konprehensip, sebab syariat Islam
merupakan agama terakhir di bumi. Sebab Allah SWT tidak
akan lagi mengutus seorang nabi pun ke atas bumi ini dan juga
tidak akan menurunkan satu pun ayat-ayat suci-Nya.
17. Seri Fiqih Kehidupan (1) : Muqadimah - 1 Bab 1 : Pengertian Fiqih
59
Sebab apa yang telah dibawa oleh Rasulullah SAW itu
adalah sesuatu yang teramat cukup bagi kita.