SlideShare a Scribd company logo
1 
BAB I 
PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang 
Pendidikan Agama Islam di Madrasah Ibtidaiyah terdiri atas empat mata pelajaran, yaitu: Al- Qur'an-Hadis, Akidah-Akhlak, Fikih, dan Sejarah Kebudayaan Islam. Masing-masing mata pelajaran tersebut pada dasarnya saling terkait, isi mengisi dan melengkapi. Al-Qur'an-hadis merupakan sumber utama ajaran Islam, dalam arti ia merupakan sumber akidah-akhlak, syari’ah/fikih (ibadah, muamalah), sehingga kajiannya berada di setiap unsur tersebut. Akidah (ushuluddin) atau keimanan merupakan akar atau pokok agama. Syariah/fikih (ibadah, muamalah) dan akhlak bertitik tolak dari akidah, yakni sebagai manifestasi dan konsekuensi dari akidah (keimanan dan keyakinan hidup). Syari’ah/fikih merupakan sistem norma (aturan) yang mengatur hubungan manusia dengan Allah, sesama manusia dan dengan makhluk lainnya. Akhlak merupakan aspek sikap hidup atau kepribadian hidup manusia, dalam arti bagaimana sistem norma yang mengatur hubungan manusia dengan Allah (ibadah dalam arti khas) dan hubungan manusia dengan manusia dan lainnya (muamalah) itu menjadi sikap hidup dan kepribadian hidup manusia dalam menjalankan sistem kehidupannya (politik, ekonomi, sosial, pendidikan, kekeluargaan, kebudayaan/seni, iptek, olahraga/kesehatan, dan lain-lain) yang dilandasi oleh akidah yang kokoh. Sejarah Kebudayaan Islam merupakan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim dari masa ke masa dalam usaha bersyariah (beribadah dan bermuamalah) dan berakhlak serta dalam mengembangkan sistem kehidu- pannya yang dilandasi oleh akidah. 
Pendidikan Agama Islam (PAI) di Madrasah Ibtidaiyah yang terdiri atas empat mata pelajaran tersebut memiliki karakteristik sendiri-sendiri. Al-Qur’an-hadis, menekankan pada
2 
kemampuan baca tulis yang baik dan benar, memahami makna secara tekstual dan kontekstual, serta mengamalkan kandungannya dalam kehidupan sehari-hari.1 
Mata pelajaran Al-Qur'an-Hadis di Madrasah Ibtidaiyah adalah salah satu mata pelajaran PAI yang menekankan pada kemampuan membaca dan menulis al-Qur'an dan hadis dengan benar, serta hafalan terhadap surat-surat pendek dalam al-Qur'an, pengenalan arti atau makna secara sederhana dari surat-surat pendek tersebut dan hadis-hadis tentang akhlak terpuji untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari melalui keteladanan dan pembiasaan. 
Secara substansial mata pelajaran Al-Qur'an-Hadis memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mencintai kitab sucinya, mempelajari dan mempraktikkan ajaran dan nilai-nilai yang terkandung dalam al-Qur'an-hadis sebagai sumber utama ajaran Islam dan sekaligus menjadi pegangan dan pedoman hidup dalam kehidupan sehari-hari. 
Pentingnya pembelajaran Al-Qur’an Hadis khususnya materi mengenal Mad thabi’i, mad jaiz munfasil dan mad wajib muttasil pada anak usia SD /MI tampaknya kurang sesuai dengan realita di lapangan. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru Al-Qur’an Hadis di MI Al-Hidayah Plumbungan kecamatan Sukodono kabupaten Sidoarjo, masih banyak siswa yang belum menyukai pembelajaran Al-Qur’an Hadis khususnya materi mengenal Mad thabi’i, mad jaiz munfasil dan mad wajib muttasil. Dari 20 siswa hanya 20% yang antusias mengikuti pembelajaran Al-Qur’an Hadis khususnya materi mengenal Mad thabi’i, mad jaiz munfasil dan mad wajib muttasil.2 
Berdasarkan realitas diatas, hasil analisis peneliti faktor yang diduga sebagai penyebab rendahnya minat belajar siswa dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadis di MI Al-Hidayah Plumbungan Sukodono Sidoarjo diajarkan tanpa menggunakan media ataupun metode khusus hanya saja guru menjelaskan tanpa adanya pembiasaan pada suatu kelas. 
1 Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008 
2 Faiqotus Zulfa, Guru bidang studi Al-Qur’an Hadist kelas IV MI Al-Hidayah Sukodono sda, 20 April 2014.
3 
Solusi pemecahannya adalah penulis menggunakan metode drill dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadis khususnya materi mengenal Mad thabi’i, mad jaiz munfasil dan mad wajib muttasil. Penggunaan metode drill adalah suatu cara mengajar dimana siswa melaksanakan kegiatan-kegiatan latihan, agar siswa memiliki ketangkasan atau ketrampilan yang lebih tinggi dari apa yang dipelajari. Metode ini juga memiliki kemampuan motoris/gerak, seperti menghafalakan kata-kata, menulis, mempergunakan alat. 
Berdasarkan idealitas dan realitas di atas untuk mengatasi masalah yang peneliti hadapi adalah dengan menerapkan Metode Drill. Untuk selanjutnya penelitian ini diberi judul “Penerapan Metode Drill untuk Meningkatkan Minat Belajar Al-Qur’an Hadist pada Siswa Kelas III MI Al-Hidayah Plumbungan Sukodono Sidoarjo” 
B. Rumusan masalah 
Rumusan masalah adalah acuan pokok dari suatu kegiatan penelitian, karena rumusan masalah merupakan pernyataan atau pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya dari pengumpulan data.3 Oleh karena itu, peneliti merasa perlu untuk merumuskan masalah terlebih dahulu agar penelitian menjadi terarah. Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah : 
1. Bagaimana minat belajar Al-Qur’an Hadist tentang materi mengenal Mad thabi’i, mad jaiz munfasil dan mad wajib muttasil pada siswa di MI l-Hidayah Plumbungan sebelum diberi tindakan ? 
2. Bagaimana penerapan metode drill pada pelajaran Al-Qur’an Hadist di MI Al- Hidayah Plumbungan ? 
3. Bagaimana peningkatan minat belajar Al-Qur’an Hadist tentang materi mengenal Mad thabi’i, mad jaiz munfasil dan mad wajib muttasil pada siswa di MI l-Hidayah Plumbungan dengan menggunakan metode drill ? 
3 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2008), 35.
4 
C. Tindakan yang dipilih 
Tindakan yang dipilih untuk meningkatkan minat belajar menemukan Al-Qur’an Hadist tentang materi mengenal Mad thabi’i, mad jaiz munfasil dan mad wajib muttasil adalah menggunakan metode Drill. Penggunaan metode drill adalah suatu cara mengajar dimana siswa melaksanakan kegiatan-kegiatan latihan, agar siswa memiliki ketangkasan atau ketrampilan yang lebih tinggi dari apa yang dipelajari. Metode ini juga memiliki kemampuan motoris/gerak, seperti menghafalakan kata-kata, menulis, mempergunakan alat. 
Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan jenis PTK Kolaborasi, menurut Joni, diterapkan PTK kolaborasi ini adalah untuk menciptakan adanya hubungan kerjasejawatan. Guru dan mahasiswa dapat melakukan PTK secara kolaboratif yaitu mereka melakukan penelitian secara bersama.4 
Dengan demikian peneliti dapat memungkinkan mencari fakta tentang suatu hal, selanjutnya guru melaksanakan tindakan yang dipilih oleh mahasiswa, yang kemudian dilakukan evaluasi untuk mengetahui apakah tidakan tersebut benar-benar memecahkan masalah pembelajaran yang sedang dihadapi guru. Apabila alternatif itu dapat meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran di kelas, berarti media itu tepat.5 Jadi kolaborasi dimaksud disini adalah suatu upaya bersama antar peneliti, guru, kepala sekolah untuk menentukan berbagai alternatif pemecahan masalah yang ada di kelas, melalui tindakan, mengevaluasi, melakukan refleksi, dan membuat kesimpulan bersama. 
Prosedur pada PTK ini sebagaimana terkandung dalam pengertian penelitian tindakan kelas itu sendiri yang dinyatakan oleh Kemmis dan Mc Taggart merupakan penelitian 
4 Basrowi dan Suwandi, Prosedur Penelitian Tindakan Kelas, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2008), 35. 
5 Ibid, 35.
5 
yang bersiklus, yang terdiri dari rencana, aksi, observasi dan refleksi yang dilakukan secara berulang. 6 
D. Tujuan Penelitian 
Adapun tujuan penelitian sebagai berikut : 
1. Untuk mengetahui minat belajar Al-Qur’an Hadist tentang mengenal Mad thabi’i, mad jaiz munfasil dan mad wajib muttasil pada siswa di MI l-Hidayah Plumbungan sebelum diberi tindakan 
2. Untuk mendeskripsikan penerapan metode drill pada pelajaran al-qur’an hadist di MI Al-Hidayah Plumbungan 
3. Untuk mengetahui peningkatan minat belajar al-qur’an hadist tentang materi mengenal Mad thabi’i, mad jaiz munfasil dan mad wajib muttasil pada siswa di MI l-Hidayah Plumbungan dengan menggunakan metode drill 
E. Lingkup Penelitian 
Agar penelitian ini bisa tuntas dan terfokus, sehingga hasil penelitiannya akurat, permasalahan tersebut di atas akan dibatasi pada hal-hal tersebut dibawah ini : 
1. Subjek penelitian adalah pada siswa kelas III MI Al-Hidayah Plumbungan Sukodono Sidoarjo semester genap tahun ajaran 2013/2014, karena kelas ini terdapat kesulitan pada mata pelajaran Al-aqur’an Hadist dengan kompetensi dasar Mad thabi’i, mad jaiz munfasil dan mad wajib muttasil. PTK ini dilakukan sebanyak 1 Siklus atau 1 Pertemuan @ 2 jam pelajaran (1 RPP). 
6 AR Syamsuddin, et al., Metode Penelitian Pendidikan Bahasa, (Bandung:PT. Rosda karya.2009), 202.
6 
2. Penelitian ini difokuskan pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas III Semester genap, dengan kompetensi dasar mengenal Mad thabi’i, mad jaiz munfasil dan mad wajib muttasil pada siswa 
F. Manfaat Penelitian 
Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian tindakan kelas dengan penerapan strategi KWL sebagai berikut : 
1. Bagi siswa, ikut berperan aktif dalam pembelajaran dan meningkatkan minat belajar Al-Qur’an Hadist 
2. Bagi Guru, hasil penelitian memberikan pengetahuan dan pengalaman juga solusi terhadap permasalahan yang dihadapi siswa dan guru. 
3. Bagi sekolah, diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam usaha untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas praktik pembelajaran di sekolah
7 
BAB II 
KAJIAN TEORI 
A. Metode Drill 
1. Pengertian Metode Drill 
Metode mengajar adalah cara guru memberikan pelajaran dan cara murid menerima pelajaran pada waktu pelajaran berlangsung, baik dalam bentuk memberitahukan atau membangkitkan. Oleh karena itu peranan metode pengajaran ialah sebagai alat untuk menciptakan proses belajar mengajar yang kondusif. Dengan metode ini diharapkan tumbuh berbagai kegiatan belajar siswa sehubungan dengan mengajar guru, dengan kata lain terciptalah interaksi edukatif antara guru dengan siswa. Dalam interaksi ini guru berperan sebagai penggerak atau pembimbing, sedangkan siswa berperan sebagai penerima atau yang dibimbing. Proses interaksi ini akan berjalan dengan baik jika siswa lebih aktif di bandingkan dengan gurunya. Oleh karenanya metode mengajar yang baik adalah metode yang dapat menumbuhkan kegiatan belajar siswa dan sesuai dengan kondisi pembelajaran. 
Salah satu usaha yang tidak boleh ditinggalkan oleh guru adalah bagaimana guru memahami kedudukan metode sebagai salah satu komponen yang mempengaruhi dalam proses belajar mengajar. Kerangka berpikir yang demikian bukanlah suatu hal yang aneh tetapi nyata dan memang betul-betul dipikirkan oleh guru. 
Dari definisi metode mengajar, maka metode drill adalah suatu cara mengajar dimana siswa melaksanakan kegiatan-kegiatan latihan, agar siswa memiliki ketangkasan atau ketrampilan yang lebih tinggi dari apa yang dipelajari. 
Dalam buku Nana Sudjana, metode drill adalah satu kegiatan melakukan hal yang sama, berulang-ulang secara sungguh-sungguh dengan tujuan untuk memperkuat suatu
8 
asosiasi atau menyempurnakan suatu ketrampilan agar menjadi bersifat permanen. Ciri yang khas dari metode ini adalah kegiatan berupa pengulangan yang berkali-kali dari suatu hal yang sama. Dengan demikian terbentuklah pengetahuan-siap atau ketrampilan-siap yang setiap saat siap untuk di pergunakan oleh yang bersangkutan. 
2. Macam-Macam Metode Drill 
Bentuk- bentuk Metode Drill dapat direalisasikan dalam berbagai bentuk teknik, yaitu sebagai berikut : 
a. Teknik Inquiry (kerja kelompok) 
Teknik ini dilakukan dengan cara mengajar sekelompok anak didik untuk bekerja sama dan memecahakan masalah dengan cara mengerjakan tugas yang diberikan. 
b. Teknik Discovery (penemuan) 
Dilakukan dengan melibatkan anak didik dalam proses kegiatan mental melalui tukar pendapat, diskusi. 
c. Teknik Micro Teaching 
Digunakan untuk mempersiapkan diri anak didik sebagai calon guru untuk menghadapi pekerjaan mengajar di depan kelas dengan memperoleh nilai tambah atau pengetahuan, kecakapan dan sikap sebagai guru. 
d. Teknik Modul Belajar 
Digunakan dengan cara mengajar anak didik melalui paket belajar berdasarkan performan (kompetensi). 
e. Teknik Belajar Mandiri 
Dilakukan dengan cara menyuruh anak didik agar belajar sendiri, baik di dalam kelas maupun di luar kelas. 
3. Tujuan Penggunaan Metode Drill 
Metode Drill biasanya digunakan untuk tujuan agar siswa :
9 
a. Memiliki kemampuan motoris/gerak, seperti menghafalakan kata-kata, menulis, mempergunakan alat. 
b. Mengembangkan kecakapan intelek, seperti mengalikan, membagi, menjumlahkan. 
c. Memiliki kemampuan menghubungkan antara sesuatu keadaan dengan yang lain. 
4. Syarat-Syarat Dalam Metode Drill 
a. Masa latihan harus menarik dan menyenangkan. 
1. Agar hasil latihan memuaskan, minat instrinsik diperlukan. 
2. Tiap-tiap langkah kemajuan yang dicapai harus jelas. 
3. Hasil latihan terbaik yang sedikit menggunakan emosi 
b. Latihan –latihan hanyalah untuk ketrampilan tindakan yang bersifat otomatik. 
c. Latihan diberikan dengan memperhitungkan kemampuan/ daya tahan murid, baik segi jiwa maupun jasmani. 
d. Adanya pengerahan dan koreksi dari guru yang melatih sehingga murid tidak perlu mengulang suatu respons yang salah. 
e. Latihan diberikan secara sistematis. 
f. Latihan lebih baik diberikan kepada perorangan karena memudahkan pengarahan dan koreksi. 
g. Latihan-latihan harus diberikan terpisah menurut bidang ilmunya. 
5. Prinsip Dan Petunjuk Menggunakan Metode Drill 
a. Siswa harus diberi pengertian yang mendalam sebelum diadakan latihan tertentu. 
b. Latihan untuk pertama kalinya hendaknya bersikap diagnostik: 
1. Pada taraf permulaan jangan diharapkan reproduksi yang sempurna. 
2. Dalam percobaan kembali harus diteliti kesulitan yang timbul.
10 
3. Respon yang benar harus diperkuat. 
4. Baru kemudian diadakan variasi, perkembangan arti dan kontrol 
c. Masa latihan secara relativ singkat, tetapi harus sering dilakukan. 
d. Pada waktu latihan harus dilakukan proses essensial. 
e. Di dalam latihan yang pertama-tama adalah ketepatan, kecepatan dan pada akhirnya kedua-duanya harus dapat tercapai sebagai kesatuan. 
f. Latihan harus memiliki arti dalam rangka tingkah laku yang lebih luas. 
1. Sebelum melaksanakan, pelajar perlu mengetahui terlebih dahulu arti latihan itu. 
2. Ia perlu menyadari bahwa latihan-latihan itu berguna untuk kehidupan selanjutnya. 
3. Ia perlu mempunyai sikap bahwa latihan-latihan itu diperlukan untuk melengkapi belajar. 
6. Keuntungan Atau Kebaikan Metode Drill 
a. Bahan pelajaran yang diberikan dalam suasana yang sungguh-sungguh akan lebih kokoh tertanam dalam daya ingatan murid, karena seluruh pikiran, perasaan, kemauan dikonsentrasikan pada pelajaran yang dilatihkan. 
b. Anak didik akan dapat mempergunakan daya fikirannya dengan bertambah baik, karena dengan pengajaran yang baik maka anak didik akan menjadi lebih teratur, teliti dan mendorong daya ingatnya. 
c. Adanya pengawasan, bimbingan dan koreksi yang segera serta langsung dari guru, memungkinkan murid untuk melakukan perbaikan kesalahan saat itu juga. Hal ini dapat menghemat waktu belajar disamping itu juga murid langsung mengetahui prestasinya.
11 
7. Kelemahan Metode Drill 
a. Latihan Yang dilakukan di bawah pengawasan yang ketat dan suasana serius mudah sekali menimbulkan kebosanan. 
b. Tekanan yang lebih berat, yang diberikan setelah murid merasa bosan atau jengkel tidak akan menambah gairah belajar dan menimbulkan keadaan psikis berupa mogok belajar/latihan. 
c. Latihan yang terlampau berat dapat menimbulkan perasaan benci dalam diri murid, baik terhadap pelajaran maupun terhadap guru 
d. Latihan yang selalu diberikan di bawah bimbingan guru, perintah guru dapat melemahkan inisiatif maupun kreatifitas siswa. 
e. Karena tujuan latihan adalah untuk mengkokohkan asosiasi tertentu, maka murid akan merasa asing terhadap semua struktur-struktur baru dan menimbulkan perasan tidak berdaya. 
Petunjuk Untuk Mengurangi Kelemahan-Kelemahan Di Atas 
1. Janganlah seorang guru menuntut dari murid suatu respons yang sempurna, reaksi yang tepat. 
2. Jika terdapat kesulitan pada murid saat saat merespon, mereaksi, hendaknya guru segera meneliti sebab-sebab yang menimbulkan kesulitan tersebut. 
3. Berikanlah segera penjelasan-penjelasan, baik bagi reaksi atau respon yang betul maupun yang salah. Hal ini perlu dilakukan agar murid dapat mengevaluasi kemajuan dari latihannya. 
4. Usahakan murid memiliki ketepatan merespon kemudian kecepatan merespon.
12 
5. Istilah-istilah baik berupa kata-kata maupun kalimat-kalimat yang digunakan dalam latihan hendaknya dimengerti oleh murid. 
B. Minat Belajar 
1. Pengertian Minat Belajar 
Minat adalah kecenderungan jiwa yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa aktivitas atau kegiatan . Seseorang yang berminat terhadap suatu aktivitas dan memperhatikan itu secara konsisten dengan rasa senang.7 
Minat dapat menjadi sebab sesuatu kegiatan dan sebagai hasil dari keikutsertaan dalam suatu kegiatan. Karena itu minat belajar adalah kecenderungan hati untuk belajar untuk mendapatkan informasi, pengetahuan, kecakapan melalui usaha, pengajaran atau pengalaman. 
Menurut bloom, minat adalah apa ynag disebutnya sebagai subject-related affect, yang didalamnya termasuk minat dan sikap terhadap materi pelajaran. Namun ternyata sulit menemukan pembatas antara minat dan sikap terhadap materi pelajaran. Yang tampak adalah sebuah kontinum yang terentang dari pandangan (affect) negatif terhadpa sustu pelajaran. Ini dapat diukur dengan menanyakan pada siswa apakah ia mempelajari itu, apa yang ia sukai atau tidak disukainya mengenai pelajaran dan berbagai pendekatan dengan menggunakan quisioner yang berupaya meningkatkan berbagai pendapat, pandangan, dan preferensi yang mungkin menunjukkan sustu afek positif atau negatif terhadap suatu pelajaran. 
Menurut Nasution belajar sebagai perubahan kelakuan berkat pengalaman dan latihan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian, berlatih, dan berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. Dengan belajar tindakan atau perilaku siswa berubah 
7 Slameto. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. (Jakarta: Rineka Cipta. 1995) cet II
13 
menjadi baik. Berhasil atau tidaknya perubahan baik itu tergantung pada siswa itu sendiri dan tergantung pula oleh beberapa faktor yang mempengaruhinya. 
Kondisi kejiwaan sangat dibutuhkan dalam proses belajar mengajar. Itu berarti bahwa minat sebagai suatu aspek kejiwaan melahirkan daya tarik tersendiri untuk memperhatikan suatu obyek tertentu. 
Berdasarkan hasil penelitian psikologi menunjukkan bahwa kurangnya minat belajar dapat mengakibatkan kurangnya rasa ketertarikan pada suatu bidang tertentu, bahkan dapat melahirkan sikap penolakan kepada guru. 
Perasaan subyektif siswa tentang mata pelajaran atau seperangkat tugas dalam pelajaran banyak dipengaruhi oleh persepsinya tentang mampu tidaknya ia dalam menyalesaikan tugas-tugas itu. Pada gilirannya, persepsinya dadlah berdasarkan pada riwayat sebelumnya dan penilaian sebelumnya mengenai hasil belajar dari tugas-tugas itu.8 
Minat belajar dapat diingatkan melalui latihan konsentrasi. Konsentrasi merupakan aktivitas jiwa untuk memperhatikan suatu objek secara mendalam. Dapat dikatakan bahwa konsentrasi itu muncul jika seseorang menaruh minat pada suatu objek, demikian pula sebaliknya merupakan kondisi psikologis yang sangat dibutuhkan dalam proses belajar mengajar di sekolah. Kondisi tersebut amat penting sehingga konsentrasi yang baik akan melahirkan sikap pemusatan perhatian yang tinggi terhadap objek yang sedang dipelajari.Minat belajar membentuk sikap akademik tertentu yang bersifat sangat pribadi pada setiap siswa. Oleh karena itu, minat belajar harus ditumbuhkan sendiri oleh masing-masing siswa. Pihak lainnya hanya memperkuat dan menumbuhkan minat atau untuk memelihara minat yang telah dimiliki seseorang. 
8 Ahamad Susanto. Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar. ( Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2013) hal 60
14 
Kondisi belajar mengajar yang efektif adalah adanya minat dan perhatian siswa dalam belajar. Minat merupakan suatu sifat yang relatif menetap pada diri seseorang. Minat ini besar sekali pengaruhnya terhadap belajar sebab dengan minat seseorang akan melakukan sesuatu yang diminatinya. Sebaliknya, tanpa minat seseorang tidak mungkin melakukan sesuatu.9 
Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa Minat belajar adalah kecenderungan yang mengarahkan siswa terhadap bidang-bidang yang ia sukai dan tekuni tanpa adanya keterpaksaan dari siapapun untuk meningkatkan kualitasnya dalam hal pengetahuan, ketrampilan, nilai, sikap, minat, apresiasi, logika berpikir, komunikasi, dan kreativitas. 
2. Macam-macam Minat 
Menurut Rasyidah, timbulnya minat pada diri seseorang pada prinsipnya dibedakan menjadi dua jenis, yaitu : minat yang berasal dari pembawaan dan minat yang timbul karena pengaruh dari luar. Pertama, minat yang bersal dari pembawaan timbul dengan sendirinya dari setiap individu, hal ini biasanya dipengaruhi oleh faktor keturunan atau bakat alamiah. 
Kedua, minat yang timbul karena pengaruh dari luar diri individu, timbul seiring dengan proses perkembangan individu bersangkutan. Minat ini dipengaruhi oleh lingkungan, dorongan orang tua, dan kebiasaan atau adat. 
Adpun mengenai jenis atau macam-macam minat, Kuder mengelompokkan jenis minat menjadi sepuluh macam, yaitu : 
1. Minat terhadap alam sekitar, yaitu minat terhadap pekerjaan yang berhubungan dengan alam, binatang dan tumbuhan 
9 Slameto. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya..........................hal 24
15 
2. Minat mekanis, yaitu minat tehadap pekerjaan yang bertalian dengan mesin atau alat mekanik 
3. Minat hitung menghitung, yaitu minat terhadap pekerjaan yang membutuhkan perhitungan 
4. Miat terhadap ilmu pengetahuan, yaitu minat untuk menemukan fakta-fakta baru dan pemecahan masalah 
5. Minat persuasif, yaitu minat yang berhubungan untuk mempengaruhi orang lain 
6. Minat seni, yaitu minat terhadap pekerjaan yang brhubungan dengan kesenian, kerajinan, dan kreasi tangan 
7. Minat leterer, yaitu minat yang berhubungan dengan masalah membaca dan menulis 
8. Minat musik, yaitu minat terhdap maslah-masalh musik 
9. Minat layanan sosial, yaitu minat yang berhubungan dengan pekerjaan untuk membantu orang lain 
10. Minat klerikal, yaitu minat yang berhubungan dengan pekerjaan administratif 
3. Fungsi Minat Dalam Belajar 
Dalam hal fungsi minat dalam belajar The Liang Gie mengemukakan bahwa minat merupakan salah satu faktor untuk meraih sukses dalam belajar. Secara lebih terinci arti dan peranan penting minat dalam kaitannya dengan pelaksanaan belajar atau studi ialah: 
1. Minat melahirkan perhatian yang serta merta 
Perhatian seseorang terhadap sesuatu hal dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu perhatian yang serta merta, dan perhatian yang dipaksakan, perhatian yang serta merta secara spontan, bersifat wajar, mudah bertahan, yang tumbuh tanpa
16 
pemaksaan dan kemauan dalam diri seseorang, sedang perhatian yang dipaksakan harus menggunakan daya untuk berkembang dan kelangsungannya. 
Menurut Jhon Adams yang dikutif The Liang Gie mengatakan bahwa jika seseorang telah memiliki minat studi, maka saat itulah perhatiannya tidak lagi dipaksakan dan beralih menjadi spontan. Semakin besar minat seseorang, maka akan semakin besar derajat spontanitas perhatiannya. Pendapat senada juga dikemukakan oleh Ahmad Tafsir bahwa minat telah muncul maka perhatian akan mengikutinya. Tetapi sama dengan minat perhatian mudah sekali hilang. 
Pendapat di atas, memberikan gambaran tentang eratnya kaitan antara minat dan perhatian. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa untuk meningkatkan perhatian seseorang dalam hal ini siswa terhadap sesuatu, maka terlebih dahulu harus ditingkatkan minatnya. 
2. Minat memudahkan terciptanya konsentrasi 
Minat memudahkan terciptanya konsentrasi dalam pikiran seseorang. Perhatian serta merta yang diperoleh secara wajar dan tanpa pemaksaam tenaga kemampuan seseorang memudahkan berkembangnya konsentrasi, yaitu memusatkan pemikiran terhadap sesuatu pelajaran. Jadi, tanpa minat konsentrasi terhadap pelajaran sulit untuk diperhatikan. Pendapat senada dikemukakan oleh Winkel bahwa konsentrasi merupakan pemusatan tenaga dan energi psikis dalam menghadapi suatu objek, dalam hal ini peristiwa belajar mengajar di kelas. Konsentrasi dalam belajar berkaitan dengan kamauan dan hasrat untuk belajar, namun konsentrasi dalam belajar dipengaruhi oleh perasaan siswa dan minat dalam belajar. 
3. Minat mencegah gangguan perhatian di luar
17 
Minat studi mencegah terjadinya gangguan perhatian dari sumber luar misalnya, orang berbicara. Seseorang mudah terganggu perhatiannya atau sering mengalami pengalihan perhatian dari pelajaran kepada suatu hal yang lain, kalau minat studinya kecil. Dalam hubungan ini Donald Leired menjelaskan bahwa gangguan- gangguan perhatian seringkali disebabkan oleh sikap bathin karena sumber-sumber gangguan itu sendiri. Kalau seseorang berminat kacil bahaya akan diganggu perhatiannya. 
4. Minat memperkuat melekatnya bahan pelajaran dalam ingatan 
Bertalian erat dengan konsentrasi terhadap pelajaran ialah daya mengingat bahan pelajaran. Pengingatan itu hanya mungkin terlaksana kalau seseorang berminat terhadap pelajarannya. Seseorang kiranya pernah mengalami bahwa bacaan atau isi ceramah sangat mencekam perhatiannya atau membangkitkan minat seantiasa teringat walaupun hanya dibaca atau disimak sekali. Sebaliknya, sesuatu bahan pelajaran yang berulang-ulang dihafal mudah terlupakan, apabila tanpa minat. Anak yang mempunyai minat dapat menyebut bunyi huruf, dapat mengingat kata-kata, memiliki kemampuan membedakan dan memiliki perkembangan bahasa lisan dan kosa kata yang memadai. 
Penadapat di atas, menunjukkan terhadap belajar memiliki peranan memudahkan dan menguatkan melekatnya bahan pelajaran dalam ingatan. 
5. Minat memperkecil kebosanan belajar dalam diri sendiri. 
Segala sesuatu yang menjemukan, membosankan, sepele dan terus menerus berlangsung secara otomatis tidak akan bisa memikat perhatian. Pendapat senada dikemukakan oleh The Liang Gie bahwa kejemuan melakukan sesuatu atau
18 
terhadap sesuatu hal juga lebih banyak berasal dari dalam diri seseorang daripada bersumber pada hal-hal di luar dirinya. Oleh karena itu, penghapusan kebosanan dalam belajar dari seseorang juga hanya bisa terlaksana dengan jalan pertama-tama menumbuhkan minat belajar dan kemudian meningkatkan minat itu sebesar- besarnya. 
4. Aspek-aspek Minat Belajar 
Menurut Hurlock Mengemukakan bahwa minat memiliki dua aspek yaitu: 
1. Aspek Kognitif 
Aspek kognitif didasari pada konsep perkembangan di masa anak-anak mengenai hal-hal yang menghubungkannya dengan minat. Minat pada aspek kognitif berpusat seputar pertanyaan, apakah hal yang diminati akan menguntungkan? Apakah akan mendatangkan kepuasan? Ketika sesorang melakukan suatu aktivitas, tentu mengharapkan sesuatu yang akan didapat dari proses suatu aktivitas tersebut. Sehingga seseorang yang memiliki minat terhadap suatu aktivitas akan dapat mengerti dan mendapatkan banyak manfaat dari suatu aktivitas yang dilakukannya. Jumlah waktu yang dikeluarkan pun berbanding lurus dengan kepuasan yang diperoleh dari suatu aktivitas yang dilakukan sehingga suatu aktivitas tersebut akan terus dilakukan. 
2. Aspek Afektif 
Aspek afektif atau emosi yang mendalam merupakan konsep yang menampakkan aspek kognitif dari minat yang ditampilkan dalam sikap terhadap aktivitas yang diminatinya. Seperti aspek kognitif, aspek afektif
19 
dikembangkan dari pengalaman pribadi, sikap orang tua, guru, dan kelompok yang mendukung aktivitas yang diminatinya. Seseorang akan memiliki minat yang tinggi terhadap suatu hal karena kepuasan dan manfaat yang telah didapatkannya, serta mendapat penguatan respon dari orang tua, guru, kelompok, dan lingkungannya, maka seseorang tersebut akan fokus pada aktivitas yang diminatinya. Dan akan memiliki waktu-waktu khusus atau memiliki frekuensi yang tinggi untuk melakukan suatu aktivitas yang diminatinya tersebut. 
3. Aspek Psikomotor 
Aspek psikomotor lebih mengorientasikan pada proses tingkah laku atau pelaksanaan, sebagai tindak lanjut dari nilai yang didapat melalui aspek kognitif dan diinternalisasikan melalui aspek afektif sehingga mengorganisasi dan diaplikasikan dalam bentuk nyata melalui aspek psikomotor. Seseorang yang memiliki minat tinggi terhadap suatu hal akan berusaha mewujudkannya sebagai pengungkapan ekspresi atau tindakan nyata dari keinginannya. 
Berdasarkan uraian tersebut, maka minat terhadap mata pelajaran bahasa Indonesia yang dimiliki seseorang bukan bawaan sejak lahir, tetapi dipelajari melalui proses penilaian kognitif, penilaian afektif dan psikomotorik seseorang yang dinyatakan dalam sikap. Dengan kata lain, jika proses penilaian kognitif, afektif dan psikomotorik seseorang terhadap objek minat adalah positif maka akan menghasilkan sikap yang positif dan dapat menimbulkan minat. 
5. Indikator Minat Belajar
20 
Menurut Slameto siswa yang berminat dalam belajar mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:10 
a. Mempunyai kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang sesuatu yang dipelajari secara terus menerus. 
b. Ada rasa suka dan senang pada sesuatu yang diminati. 
c. Memperoleh suatu kebanggaan dan kepuasan pada sesuatu yang diminati. Ada rasa keterikatan pada sesuatu aktivitas-aktivitas yang diminati. 
d. Lebih menyukai suatu hal yang menjadi minatnya daripada yang lainnya. 
e. Dimanifestasikan melalui partisipasi pada aktivitas dan kegiatan 
Menurut Dinar Barokah, beberapa indikator siswa yang memiliki minat belajar yang tinggi hal ini dapat dikenali melalui proses belajar dikelas maupun dirumah yaitu: 
a. Perasaan Senang 
Seorang siswa yang memiliki perasaan senang atau suka terhadap pelajaran IPS, maka ia harus terus mempelajari ilmu yang berhubungan dengan IPS. Sama sekali tidak ada perasaan terpaksa untuk mempelajari bidang tersebut. 
b. Ketertarikan Siswa 
Berhubungan dengan daya gerak yang mendorong siswa untuk cenderung merasa tertarik pada orang, benda, kegiatan, atau bisa berupa pengalaman efektif yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri 
c. Perhatian dalam Belajar 
10 Slameto. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya..................58
21 
Adanya perhatian juga menjadi salah satu indikator minat. Perhatian merupakan konsentrasi atau aktifitas jiwa kita terhadap pengamatan, pengertian, dan sebagainya dengan mengesampingkan yang hal lain. Seseorang yang memiliki minat pada objek tertentu maka dengan sendirinya dia akan memperhatikan objek tersebut. Misalnya, seorang siswa menaruh minat terhadap pelajaran IPS, maka ia berusaha untuk memperhatikan penjelasan dari gurunya 
d. Bahan Pelajaran dan Sikap Guru yang Menarik 
Tidak semua siswa menyukai suatu bidang studi pelajarankarena faktor minatnya sendiri. Ada yang mengembangkan minatnya terhadap bidang pelajaran tersebut karena pengaruh dari gurunya,teman sekelas, bahan pelajaran yang menarik.Walaupun demikian lama-kelamaan jika siswa mampumengembangkan minatnya yang kuat terhadap mata pelajaran niscayaia bisa memperoleh prestasi yang berhasil sekalipun ia tergolong siswayang berkemampuan ratarata. 
Sebagaimana dikemukakan oleh Brown yang dikutip oleh Ali Imran sebagai berikut: 
Tertarik kepada guru, artinya tidak membenci atau bersikap acuh tak acuh, tertarik kepada mata pelajaran yang diajarkan, mempunyai antusias yang tinggi serta mengendalikan perhatiannya terutama kepada guru, ingin selalu bergabung dalam kelompok kelas, ingin identitas dirinya diketahui oleh orang lain, tindakan kebiasaan dan moralnya selalu dalam control diri, selalu mengingat pelajaran dan mempelajarinya kembali, dan selalu terkontrol oleh lingkungannya. 
e. Keterlibatan Siswa
22 
Ketertarikan seseorang akan sesuatu obyek yang mengakibatkan orang tersebut senang dan tertarik untuk melakukan atau mengerjakan kegiatan dari obyek tersebut. 
f. Manfaat dan Fungsi Mata Pelajaran 
Selain adanya perasaan senang, perhatian dalam belajar danjuga bahan pelajaran serta sikap guru yang menarik. Adanya manfaat dan fungsi pelajaran (dalam hal ini pelajaran bahasa Indonesia) juga merupakan salah satu indikator minat. Karena setiap pelajaran mempunyai manfaat dan fungsinya. Pelajaran alquran banyak memberikan manfaat kepada siswa bila alquran tidak hanya dipelajari di sekolah tetapi juga dipelajari sebaliknya bila siswa tidak membaca pelajaran alquran maka siswa tidak dapat merasakan manfaat yang terdapat dalam pelajaran alquran tersebut. 
C. Teori Pembelajaran Al-Qur’an Hadist 
D. Kaidah Ilmu Tajwid 
1. Pengertian Ilmu Tajwid 
Tajwid berasal dari kata jawwada dalam bahasa arab, Secara harfiah tajwid bermakna melakukan sesuatu dengan elok dan indah atau bagus. Dalam ilmu Qira’ah, tajwid berarti mengeluarkan huruf dari tempatnya sesuai dengan sifat yang dimilikinya. Jadi ilmu tajwid adalah suatu ilmu yang mempelajari bagimana cara membunyikan atau mengucapkan huruf-huruf yang ada dalm kitab suci al-Qur’an ataupun bukan. 
Tajwid juga berarti mengeluarkan setiap huruf dari tempaat keluarnya masing-masing sesuai dengan haq dan mustahaqnya. Haq yaitu sifat asli yang senantiasa ada pada setiap huruf seperti jahr, Isti’la dll. Haq huruf meliputu sifat-sifat huruf dan tempet keluar huruf.
23 
Sedangkan mustahaq yaitu sifat yang sewaktu-waktu timbul oleh sebab-sebab tertentu seperti izhhar, ikhfa’, iqlab, mad, waqaf dan lain sebagainya. 
2. Pengertian Mad Mad artinya memanjangkan suara suatu bacaan. Mad menurut etimologi berarti tambahan. Menurut istilah tajwid berarti memanjangkan suara sewaktu membaca huruf mad atau huruf layin jika bertemu dengan hamzah atau sukun. Huruf mad ada tiga, yaitu alif, wau dan ya. Syarat mad: Huruf sebelum wau berbaris damah, sebelum ya berbaris kasrah dan sebelum alif berbaris fathah. Jika huruf yang sebelum ya atau wau sukun itu berbaris fathah, tidak disebut huruf mad, akan tetapi disebut dengan huruf layin. Mad ialah memanjangkan bunyi huruf (bacaan) karna di dalamnya terdapat salah satu huruf mad. Adapun huruf mad ada tiga macam, yaitu: a. Alif (ا) b. Wau (و) c. Ya (ي). 
3. Macam-macam Mad 
a. Huruf Alif (ا) menjadi huruf mad, apabila huruf alif tidak berharekat dan huruf sebelumnya berharakat fathah. Contoh : ح ا سِ د غ ا س ق أ ف و اجً اً 
b. Huruf wau (و) menjadi huruf mad, apabila huruf wau sukun huruf sebelumnya damah. Contoh : ي و ل د ص د و ر ي د خالو ن 
c. Huruf Ya (ي) menjadi huruf mad, apabila huruf ya sukun dan huruf sebelumnya berharakat kasrah.11 Contoh : علي م ق دِ ي ر فِيهِ 
Mad dalam ilmu Tajwid secara garis besar di bagi dua macam, yaitu: a. Mad Thabi'I (Mad Asli), seperti penjelasan dan contoh diatas. b. Mad Far'I yang akan dijelaskan kemudian.Cara membaca Mad Thabi'I adalah dengan memanjangkan bacaan dua harakat atau satu alif.12 
11 Ilmu Tajwid, oleh Masrap Suhaemi AH. Penerbit”KARYA UTAMA” Surabaya 12 Ilmu Tajwid, oleh Masrap Suhaemi AH. Penerbit”KARYA UTAMA” Surabaya
24 
Harakat adalah gerakan bilangan atau ketukan irama yang sedang, seperti ketukan not-not dalam lagu.Sekarang kita membicarakan Mad Far'i. Mad Far'I adalah mad yang merupakan hokum tambahan dari Mad Thabi'I yang disebabkan oleh hamzah, sukun, waqaf, tasydid dan sebab-sebab lain yang berfungsi membedakan panjang atau pendeknya suatu bacaan. Mad Far'I terbagi menjadi 13 macam, namun dalam pembahasan ini hanya ada tiga yang di bahas yaitu : a. Mad Wajib Muttasil Mad Wajib Muttasil adalah pemanjangan suara, karena ada huruf mad asli bertemu dengan hamzah dalam satu kalimat. Dibaca lima harkat apabila wasal (terus), dan dibaca enam harkat ketika waqaf (berhenti) Contoh:13 وقلجاءالحق 
b. Mad Jaiz Munfasil Mad Jaiz Munfasil adalah pemanjangan suara karena adanya huruf mad asli bertemu dengan hamzah dalam kalimat terpisah. Dibaca 2-5 harkat Contoh:14 ماانزل ن ا 
E. Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadist di MI 
1. Tujuan Pembelajaran Al-Qur’an Hadist di MI 
Mata pelajaran Al-Qur'an-Hadis di Madrasah Ibtidaiyah adalah salah satu mata pelajaran PAI yang menekankan pada kemampuan membaca dan menulis al-Qur'an dan hadis dengan benar, serta hafalan terhadap surat-surat pendek dalam al-Qur'an, pengenalan arti 
13 http://lidonarta.blogspot.com/2012/05/mad-bacaan-panjang.html 
14 http://lidonarta.blogspot.com/2012/05/mad-bacaan-panjang.html
25 
atau makna secara sederhana dari surat-surat pendek tersebut dan hadis-hadis tentang akhlak terpuji untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari melalui keteladanan dan pembiasaan. Hal ini sejalan dengan misi pendidikan dasar adalah untuk: (1) pengembangan potensi dan kapasitas belajar peserta didik, yang menyangkut: rasa ingin tahu, percaya diri, keterampilan berkomunikasi dan kesadaran diri; (2) pengembangan kemampuan baca-tulis-hitung dan bernalar, keterampilan hidup, dasar-dasar keimanan dan ketakwaan terhadan Tuhan YME; serta (3) fondasi bagi pendidikan berikutnya. Di samping itu, juga mempertimbangkan perkembangan psikologis anak, bahwa tahap perkembangan intelektual anak usia 6-11 tahun adalah operasional konkret (Piaget). Peserta didik pada jenjang pendidikan dasar juga merupakan masa social imitation (usia 6 - 9 tahun) atau masa mencontoh, sehingga diperlukan figur yang dapat memberi contoh dan teladan yang baik dari orang-orang sekitarnya (keluarga, guru, dan teman-teman sepermainan), usia 9 – 12 tahun sebagai masa second star of individualisation atau masa individualisasi, dan usia 12-15 tahun merupakan masa social adjustment atau penyesuaian diri secara sosial. Secara substansial mata pelajaran Al-Qur'an-Hadis memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mencintai kitab sucinya, mempelajari dan mempraktikkan ajaran dan nilai-nilai yang terkandung dalam al-Qur'an- hadis sebagai sumber utama ajaran Islam dan sekaligus menjadi pegangan dan pedoman hidup dalam kehidupan sehari-hari. 
Mata pelajaran Al-Qur'an-Hadis di Madrasah Ibtidaiyah bertujuan untuk: 
a. Memberikan kemampuan dasar kepada peserta didik dalam membaca, menulis, membiasakan, dan menggemari membaca al-Qur'an dan hadis; 
b. Memberikan pengertian, pemahaman, penghayatan isi kandungan ayat-ayat al- Qur’an-hadis melalui keteladanan dan pembiasaan;
26 
c. Membina dan membimbing perilaku peserta didik dengan berpedoman pada isi kandungan ayat al-Qur'an dan hadis.15 
2. Ruang Lingkup Pembelajaran Al-qur’an di MI 
Ruang lingkup mata pelajaran Al-Qur'an-Hadis di Madrasah Ibtidaiyah meliputi: 
a. Pengetahuan dasar membaca dan menulis al-Qur'an yang benar sesuai dengan kaidah ilmu tajwid. 
b. Hafalan surat-surat pendek dalam al-Qur'an dan pemahaman sederhana tentang arti dan makna kandungannya serta pengamalannya melalui keteladanan dan pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari. 
c. Pemahaman dan pengamalan melalui keteladanan dan pembiasaan mengenai hadis- hadis yang berkaitan dengan kebersihan, niat, menghormati orang tua, persaudaraan, silaturahmi, takwa, menyayangi anak yatim, salat berjamaah, ciri-ciri orang munafik, dan amal salih.16 
Kelas III, Semester 2 
STANDAR KOMPETENSI 
KOMPETENSI DASAR 
1. Menghafal surat-surat pendek secara benar dan fasih 
4.1 Membaca surat al-Qaari’ah dan surat at-Tin secara benar dan fasih 
4.2 Menghafalkan surat al-Qaari’ah dan surat at- Tin secara benar dan fasih 
2. Memahami arti surat-surat pendek 
5.1 Mengartikan surat al-Faatihah dan surat al- Ikhlaas 
15 Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008 
16 Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008
27 
5.2 Menerapkan kandungan surat al-Faatihah dan al- Ikhlas 
3. Memahami kaidah ilmu tajwid 
6.1 Mengenal bacaan Mad Thabi’i, Mad Waajib Muttasil, dan Mad Jaa’iz Munfasil 
6.2 Menerapkan bacaan Mad Thabi’i, Mad Waajib Muttasil dan Mad Jaa’iz Munfasil 
4. Memahami hadis tentang persaudaraan secara benar dan fasih 
7.1 Menghafalkan hadis tentang persaudaraan 
7.2 Menerapkan perilaku persaudaraan dengan sesama
28 
BAB III 
PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS 
A. Metode Penelitian 
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang dapat diartikan sebagai proses pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri dalam upaya untuk memecahkan maslah tersebut dengan cara melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari perlakuan tersebut.17 
Secara etimologis ada tiga istilah yang berhubungan dengan PTK, yakni penelitian, tindakan dan kelas. Pertama, penelitian adalah suatu proses pemecahan masalah yang dilakukan secara sistematis, empiris, dan terkontrol. Kedua, tindakan dapat diartikan sebagai perlakuan tertentu yang dilakukan peneliti. Tindakan diarahkan untuk memperbaiki kinerja yang dilakukan guru. Ketiga, kelas menunjukkan pada tempat proses pembelajaran berlangsung. PTK dilakukan didalam kelas yang tidak di setting untuk kepentingan penelitian secara khusus, akan tetapi berlangsung dalam keadaan dan kondisi yang real tanpa direkayasa.18 
Penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa pihak. Dimana dalam penelitian ini peneliti ikut terjun langsung dalam kegiatan pembelajaran bersama guru dan siswa selama pembelajaran berlangsung. Peneliti tindakan kelas dipandang sebagai suatu cara untuk menandai sebuah bentuk kegiatan yang dirancang untuk memperbaiki kualitas pendidikan. 
17 Wina Sanyaja, Penelitian Tindakan Kelas, ( Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2012 ) 26 
18 Ibid 26-27
29 
Dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti menggunakan model Spiral Kemmis dan MC Taggart secara berulang-ulang, semakin lama, diharapkan semakin meningkat perubahannya atau pencapaian hasilnya. Dalam perencanaan Kemmis menggunakan sistem spiral yang dimulai dengan rencana, tindakan, pengamatan, refleksi, perencanaan kembali merupakan dasar untuk suatu ancang-ancang pemecahan.19 
desain model Kemmis & Taggart ini pada hakekatnya berupa perangkat-perangkat atau untaian-untaian dengan satu perangkat terdiri dari empat komponen, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Keempat untaian yang berupa untaian tersebut dipandang sebagai satu siklus. 
B. Setting Penelitian 
a. Tempat penelitian 
Penelitian ini dilakukan di kelas IV MI Al-Hidayah Plumbungan Sukodono Siadoarjo pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadist khususnya materi Mengenal bacaan Mad Thobi’i, Mad Wajib Muttasil dan Mad Jaiz Munfasil 
b. Waktu penelitian 
Penelitian ini akan dilaksanakan pada pertengahan semester genap yaitu pada bulan april 2014 
c. Subyek penelitian 
Sebagai subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas III MI Al-Hidayah Plumbunagn Sukodono Sidoarjo tahun ajaran 2013-2014 dengan jumlah siswa sebanyak 20 siswa perempuan 11 laki-laki 9 siswa. 
Pemilihan kelas ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa minat belajar dikelas ini masih perlu ditingkatkan sesuai dengan hasil observasi yang telah peneliti 
19 Basrowi dan Suwandi, Prosedur Penelitian Tindakan Kelas, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2008), 68.
30 
lakukan. Selain itu pembelajaran dengan menggunakan metode drill belum di terapkan pada sekolah tersebut. 
C. Variabel yang di Teliti 
Variabel yang menjadi sasaran dalam PTK ini adalah meningkatkan minat belajar dengan menerapkan metode drill pada mata pelajaran al-qur’an hadist kelas III. Disamping vriabel tersebut masih ada beberapa variabel yang lain yaitu : 
1. Variabel input : siswa kelas III MI Al-Hidayah Plumbungan 
2. Variabel Proses : penerapan metode drill 
3. Variabel output : minat belajar siswa pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadist khususnya materi Mengenal bacaan Mad Thobi’i, Mad Wajib Muttasil dan Mad Jaiz Munfasil 
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas III semester 2 MI Al-Hidayah Plumbungan Sukodono Sidoarjo dengan jumlah siswa sebanyak 20 anak. Pemilihan kelas ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa minat belajar dikelas ini masih perlu ditingkatkan sesuai dengan hasil observasi yang telah peneliti lakukan. Selain itu pembelajaran dengan menggunakan metode drill belum di terapkan pada sekolah tersebut. 
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode drill, mengapa peneliti menggunakan penerapan metode drill ? karena drill merupakan kegiatan berupa pengulangan yang berkali-kali dari suatu hal yang sama. Dengan demikian terbentuklah pengetahuan-siap atau ketrampilan-siap yang setiap saat siap untuk di pergunakan oleh yang bersangkutan 
D. Rancangan Tindakan
31 
Penelitian ini dilakukan model alur PTK sebagaimana tabel berikut : 
(Adaptasi dari Suharsimi 2006: 16) 
Peneliti memilih model siklus karena apabila pada awal pelaksanaan adanya kekurangan, maka peneliti bisa mengulang kembali dan memperbaiki pada siklus-siklus selanjutnya sampai apa yang di inginkan peneliti tercapai. 
1. Pelaksanaan penelitian 
Siklus 1 
a) Perencanaan 
1. Mengadakan penelitian awal untuk mengidentifikasi permasalahan yang perlu segera diatasi. Dalam tahap ini peneliti melakukan observasi pada proses pembelajaran dan wawancara terhadap siswa kelas III dan guru kelas III. 
2. Membuat lembar observasi bagi guru dan siswa untuk melihat proses pembelajaran dengan menerapkan metode drill. Lembar observasi tentang kinerja 
Perencanaan 
SIKLUS I 
Pengamatan 
Perencanaan 
SIKLUS II 
Pengamatan 
Refleksi 
Refleksi 
Pelaksanaan 
Pelaksanaan 
?
32 
guru dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Selain itu membuat pedoman wawancara bagi siswa tentang kesan-kesannya selama proses pembelajaran. 
3. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran. 
4. Membuat Lembar Kerja Siswa untuk menuntun siswa tentang materi Mengenal bacaan Mad Thobi’i, Mad Wajib Muttasil dan Mad Jaiz Munfasil 
5. Membuat alat evaluasi untuk melihat peningkatan minat belajar siswa setelah menerapkan metode drill 
b) Pelaksanaan 
Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan tindakan yang telah dirumuskan pada RPP dalam situasi yang aktual, meliputi kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup 
1. Tahap Persiapan 
- Membuat rencana pembelajaran. 
- Menyiapkan materi pelajaran 
- Menyiapkan sumber belajar 
- Menyiapkan media pembelajaran 
- Menyiapkan alat pengumpul data 
2. Kegiatan Awal 
- Menyampaikan salam pembuka dengan ramah dan menanyakan keadaan kesehatan 
- Menggali pengetahuan siswa dalam mengenal ilmu tajwid 
- Menyampaikan tujuan pembelajaran yang merupakan kompetensi yang harus dikuasai siswa hari ini 
- Membentuk kelompok kecil maksimal 4 anak 
- Mendesain kelas dalam bentuk kelompok kecil
33 
3. Kegiatan Inti 
- Siswa mendengarkan penjelasan tentang pengertian bacaan mad dan huruf- huruf mad 
- Siswa mendengarkan penjelasan tentang bacaan mad tobi’i 
- Menemukan bacaan mad tobi’i dalam ayat al-Qur’an secara berkelompok 
- Siswa membaca mad tobi’i dalam kata / kalimat 
- Siswa mendengar penjelasan tentang bacaan mad Wajib Muttasil 
- Siswa menemukan bacaan mad Wajib Muttasil dalam ayat al-Qur’an secara berkelompok 
- Siswa membaca mad Wajib Muttasil dalam kata / kalimat 
- Siswa mendengar penjelasan tentang bacaan mad Jaiz Munfasil 
- Siswa menemukan bacaan mad Jaiz Munfasil dalam ayat al-Qur’an secara berkelompok 
- Siswa membaca mad Jaiz Munfasil dalam kata / kalimat 
- Secara berkelompok, siswa mendiskusikan perbedaan mad thabi’i, mad jaiz munfasiln dan mad wajib muttasil 
- Perwakilan kelompok membackan hasil diskusinya di deapn kelas secara bergantian 
- Siswa memilih salah satu surat al-qur’an dan menemukan bacaan mad thabi’i, mad wajib muttasil dan mad jaiz munfasil secara individu 
- Siswa mempraktekkan membaca ayat al-qur’an dengan bacaan yang ditemukannya 
4. Kegiatan Akhir 
- Secara klasikal guru mengulang kembali materi yang telah dipelajari 
- Tanya jawab tentang materi yang belum dimengerti 
- Menyampaikan tugas yang berkaitan dengan materi yang telah disampaikan 
- Menyampaikan tugas yang berkaitan dengan materi yang telah disampaikan 
c) Observasi 
Observasi dilakukan bersama dengan dilaksanakannya tindakan. Observasi dilakukan untuk mengumpulkan data yaitu kinerja guru dan aktivitas siswa selama proses
34 
pembelajaran materi Mengenal bacaan Mad Thobi’i, Mad Wajib Muttasil dan Mad Jaiz Munfasil 
d) Refleksi 
Pada tahap ini yang harus dilakukan adalah : mencatat hasil observasi, mengevaluasi hasil observasi, menganalisis hasil pembelajaran, mencatat kelemahan-kelemahan untuk dijadikan bahan penyusunan perancangan siklus berikutnya sampai tujuan PTK tercapai. 
Refleksi terhadap proses belajar mengajar ini perlu dilakukan anatara penelitian dan pengamatan untuk menemukan penyebab mencari jalan pemecahannya. Dengan demikian diharapkan pada akhir siklus tujuan yang telah direncanakan dapat tercapai. 
E. Data dan Cara Pengumpulan 
1. Sumber data 
Sumber data PTK ini adalah : 
a. Siswa 
Untuk mendapatkan data tentang minat belajar siswa selama proses kegiatan belajar mengajar. 
b. Guru 
Untuk melihat tingkat keberhasilan implementasi metode drill terhadap minat belajar siswa. 
2. Teknik pengumpulan data 
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini diupayakan agar bisa mendapatkan data yang yang benar-benar valid, maka peneliti melakukan pengumpulan data dengan cara sebagai berikut : 
1. Observasi
35 
Merupakan proses pengamatan langsung terhadap kondisi, situasi, proses, dan perilaku saat proses pembelajaran berlangsung. Observasi dipergunakan untuk mengumpulkan data tentang aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar dan penerapan materi dengan metode drill yang dilaksanakan guru dan peneliti 
2. Wawancara 
Wawancara merupakan teknik pengumpulan informasi melalui komunikasi secara langsung dengan responde. Teknik wawancara dilakukan sebagai upaya untuk memperoleh data tentang pendapat siswa mengenai proses belajar yang alami. Selain itu wawancara juga di gunakan untuk memperoleh informasi tentang minat belajar siswa kelas III MI Al-Hidayah Plumbungan. 
3. Angket 
Angket digunakan untuk mengevaluasi yang berupa daftar pertanyaan atau pernyataan yang dijawab oleh siswa yang berkenaan dengan sikap dan suasana pembelajaran 
F. Indikator Kinerja 
Indikator kinerja adalah suatu kriteria yang digunakan untuk melihat tingkat keberhasilan dari kegiatan PTK dalam meningkatkan atau memperbaiki PBM dikelas. Indikator kinerja harus realistik dan data dapat diukur (jelas cara pengukurannya)20 
Adapun indikator yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut : 
1. Minat belajar siswa pada pelajaran al-Qur’an Hadis telah mencapai 75% 
2. Tingkat keefektifan pembelajran al-Qur’an Hadis mencapai 75% 
20 Sudjana, Evaluasi hasil Belajar, (Bandung: Pustaka Mertiana, 1998), 127.
36 
INSTRUMEN VALIDASI DOKUMEN RPP 
Mata Pelajaran : ............................................... 
Nama Guru : ................................................ 
Sekolah : ................................................. 
Kabupaten/Kota : .................................................. 
Provinsi : ................................................... 
Petunjuk : berilah tanda ceklist (√) pada kolom penilaian 
No 
Komponen / Indikator 
Penilaian 
Catatan 
Umum 
Ya 
Tidak 
1 
A 
Disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. 
B 
Komponen RPP: identitas mapel, SK, KD, indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembeja- ran (penduhuluan, inti, penutup), penilaian hasil belajar dan sumber belajar. 
II 
Penjelasan Komponen RPP 
A 
Identitas RPP 
1 
Berisi satuan pendidikan 
Berisi kelas / semester 
Berisi program 
Berisi mata pelajaran 
Berisi jumlah pertemuan. 
B 
SK dan KD 
1 
Rumusan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) sesuai dengan standar Isi 
2 
Keterkaitan antara SK dan KD 
C 
Indikator
37 
1 
Ada kesesuaian dengan indikator pada silabus. 
2 
Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, dan potensi daerah. 
3 
Indikator dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diukur dan diamati yang mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap. 
4 
Indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian. 
5 
Setiap KD dikembangkan menjadi beberapa indikator (minimal satu KD ada dua indikator). 
6 
Kata Kerja Operasional (KKO) pada indikator pencapaian tidak melebihi tingkatan berpikir KKO dalam KD. 
D 
Tujuan Pembelajaran 
1 
Menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar. 
2 
Penyusunan tujuan pembelajaran mengacu pada indikator 
3 
Tujuan pembelajaran mengandung unsur ABCD 
E 
Materi Pembelajaran 
1 
Memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan 
2 
Cakupan materi sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai. 
F 
Alokasi Waktu 
1 
Sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban belajar
38 
G 
Metode Pengajaran 
1 
Sesuai dengan situasi dan kondisi peserta didik 
2 
Sesuai dengan karakteristik dari indikator dan kompetensi yang akan dicapai pada setiap mata pelajaran 
3 
Mengacu pada kegiatan pembelajaran yang ditetapkan dalam silabus 
H 
Kegiatan Pembelajaran 
1 
Pendahuluan 
a 
Kegiatan awal untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. 
b 
Mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari 
Menjelaska tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai 
2 
Kegiatan inti 
a 
Melibatkan peserta didik untuk mencari informasi tentang materi yang akan dipelajari 
b 
Dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. 
c 
Membiasakan peserta didik membaca dan menulis melalui tugas yang bermakna 
d 
Memfasilitasi peserta didik dalam
39 
Rekomendasi Petugas Validasi untuk Dokumen RPP :……………………… 
……………………………………………………………………………………. 
Mengetahui. 
Validator Guru Mapel 
pembelajaran kooperatif dan kolaboratif 
e 
Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut 
f 
Memfasilitasi peserta didik untuk membuat laporan eksplorasi secar individu maupun kelompok 
g 
Memfasilitasi peserta didik menyajikan kerja individu maupun kelompok 
3 
Penutup 
a 
Merefleksikan kegiatan untuk mengakhiri aktivitas pembelajaran. 
b 
Membuat rangkuman atau kesimpulan dan penilaian. 
c 
Memberikan umpan balik dan tindak lanjut 
I 
Penilaian Hasil Belajar 
1 
Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar disesuaikan dengan indikator pencapaian kompetensi. 
2 
Mengacu kepada standar penilaian. 
3 
Ada lampiran soal dan jawaban sesuai dengan indikator pencapaian. 
H 
Sumber Belajar 
1 
Penentuan sumber belajar didasarkan pada SK, KD, materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.
40 
Lembar Kerja Siswa 
Siklus I 
Nama : …………… 
Kelas : …………… 
1. Carilah salah satu surat al-Qur’an dalam juz 30 
2. Temukan beberapa contoh bacaan mad yang ada pada surat tersebut ! 
3. Tentukan mana yang termasuk mad thabi’i, mad wajib muttasil dan mad jaiz munfasil ! 
4. Jelaskan alasan mu mengapa disebut bacaan mad? 
5. Praktekkan cara membacanya dengan memperhatikan ilmu tajwid, kesesuaian bacaan huruf, dan panjang pendek suatu bacaan. 
Nama Surat 
Bacaan Mad 
Alasan 
Cara Membaca 
Mad Thabi’i 
Mad Wajib Muttasil 
Mad Jaiz Munfasil
41 
Lembar Pengamatan Aktifitas Siswa Siklus I 
Nama Sekolah : 
Mata Pelajaran : 
Kelas / Semester : 
Hari / Tanggal : 
Hasil pengamatan aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan metode drill 
No 
Indikator / Aspek Yang Diamati 
Pengamat 
Skor 
Skor Penilaian 
1 
2 
3 
1. 
Siswa merespon apersepsi/motivasi yang diberikan oleh guru. 
2. 
Siswa mendengarkan saat tujuan pembelajaran disampaikan. 
3. 
Siswa memusatkan perhatian pada materi pembelajaran yang dipelajari. 
4. 
Mendengarkan penjelasan tentang pengertian bacaan mad dan huruf-huruf mad 
4 
Mendengarkan penjelasan tentang bacaan mad tobi’i guru. 
5 
Siswa membaca mad tobi’i dalam kata / kalimat 
6 
Siswa mendengar penjelasan tentang bacaan mad Wajib Muttasil 
7 
Siswa menemukan bacaan mad Wajib Muttasil dalam ayat al-Qur’an secara berkelompok 
8 
Siswa membaca mad Wajib Muttasil dalam kata / kalimat 
9 
Siswa mendengar penjelasan tentang bacaan
42 
mad Jaiz Munfasil 
10 
Secara berkelompok, siswa mendiskusikan perbedaan mad thabi’i, mad jaiz munfasiln dan mad wajib muttasil 
11 
Siswa membaca mad Jaiz Munfasil dalam kata 
/ kalimat 
12 
Siswa menemukan bacaan mad Jaiz Munfasil dalam ayat al-Qur’an secara berkelompok 
13 
Membackan hasil diskusinya di deapn kelas secara bergantian 
14 
Siswa memilih salah satu surat al-qur’an dan menemukan bacaan mad thabi’i, mad wajib muttasil dan mad jaiz munfasil secara individu 
15 
Siswa mempraktekkan membaca ayat al-qur’an dengan bacaan yang ditemukannya 
16. 
Siswa merespon kesimpulan materi pembelajaran yang disampaikan guru. 
Skor perolehan 
Persentase = x 100 = 
Skor Maksimal 
Keterangan: 
Pengisian Lembar Observasi Guru dengan memberi tanda Checklist (√) 
1 : Jika aktivitas siswa sangat kurang. 
2 : jika aktivitas siswa cukup. 
3 : jika aktivitas siswa sangat baik. 
Skor perolehan 
4 : Persentase = x 100 
Skor Maksimal 
Surabaya, 16 Mei 2014 
Widiyah Astutik 
NIM : D0721104
43 
Pedoman Wawancara untuk Guru 
Nama Guru : 
Tanggal : 
1. Bagaimana menurut Ibu tentang metode drill ? ………………………………………………………………………………. 
2. Apakah Ibu memahami langkah-langkah metode drill ? ………………………………………………………………………………. 
3. Menurut Ibu apakah keuntungan metode drill ini dalam pembelajaran Mengenal bacaan Mad Thobi’i, Mad Wajib Muttasil dan Mad Jaiz Munfasil di kelas tiga ? …………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………........................................... 
4. Bagaimana kesannya terhadap metode drill ? ………………………………………………………………………………...................... 
5. Bagaimana aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan menerapkan metode drill ? ………………………………………………………………………………......................
44 
Pedoman Wawancara untuk Siswa 
Nama Siswa : 
Tanggal : 
3. Apakah kamu suka dengan mata pelajaran al-qur’an Hadist ? ……………………………………………………………………………… 
4. Mata pelajaran apa yang kamu sukai ? ……………………………………………………………………………… 
5. Apakah kamu suka membaca al-Qur’an ? 
……………………………………………………………………………… 
6. Kesulitan apa yang kamu hadapi pada saat membaca al-Qur’an ? ……………………………………………………………………………… 
7. Bagaimana kesan kalian pada saat mempelajari al-qur’an dengan metode drill ? ……………………………………………………………………………… 
8. Apakah langkah-langkahnya kamu pahami ? ……………………………………………………………………………… 
Kesimpulan : 
...................................................................................................................................................... ...................................................................................................................................................... ...................................................................................................................................................... ...................................................................................................................................................... ......................................................................................................................................................
45 
Angket Untuk Siswa 
Nama Siswa : 
Tanggal : 
Isilah dengan tanda ceklis ( √ ) pada kolom ya atau tidak sesuai dengan pendapatmu ! 
No 
Pernyataan 
Pendapat 
Ya 
Tidak 
1 
Saya merasa senang terhadap mata pelajaran al-Qur’an Hadist 
2 
Saya merasa tertarik pada kegiatan memmbaca al- qur’an dengan memperhatikan kaidah tajwid 
3 
Saya berkonsentrasi pada saat pembelajaran berlangsung 
4 
Saya suka mata pelajaran al-qur’an karena pengaruh dari gurunya,teman sekelas, bahan pelajaran yang menarik 
5 
Saya dapat merasakan manfaat yang terdapat dalam pelajaran alquran. 
Jumlah
46 
INDIKATOR MINAT BELAJAR SISWA PRA TINDAKAN 
No 
Indikator 
Skor Penilaian 
Skor 
1 
2 
3 
4 
1 
Ketertarikan Siswa 
2 
Perasaan Senang 
3 
Perhatian dalam Belajar 
4 
Bahan Pelajaran dan Sikap Guru yang Menarik 
5 
Keterlibatan Siswa 
6 
Manfaat dan Fungsi Mata Pelajaran 
INDIKATOR MINAT BELAJAR SISWA SETELAH TINDAKAN 
No 
Indikator 
Skor Penilaian 
Skor 
1 
2 
3 
4 
1 
Ketertarikan Siswa 
2 
Perasaan Senang 
3 
Perhatian dalam Belajar 
4 
Bahan Pelajaran dan Sikap Guru yang Menarik 
5 
Keterlibatan Siswa
47 
Lembar Observasi Siswa dalam Proses Pembelajaran 
No 
Nama siswa 
Aspek yang diamati 
Ket 
Ketertarikan siswa 
Perasaan senang 
Perhatian dalam belajar 
Bahan pelajaran dan sikap guru yang menarik 
Keterlibatan siswa 
Manfaat dan fungsi mata pelajaran 
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
8 
9 
10
48 
Lembar Pengamatan Aktifitas Guru Siklus I 
Nama Sekolah : 
Mata Pelajaran : 
Kelas / Semester : 
Hari / Tanggal : 
Hasil Checklist Aktivitas Guru 
No 
Kegiatan 
Skor 
1 
2 
3 
4 
1 
Membuka pelajaran 
a. Menarik perhatian 
b. Menimbulkan motivasi 
c. Menjelaskan tujuan, manfaat dan langkah-langkah pembelajaran 
d. Mengadakan apersepsi dengan bertanya jawab tentang bacaan mad 
2 
Pelaksanaan 
a. Guru menjelaskan tentang pengertian bacaan mad dan huruf-huruf mad 
b. Menfasilitasi siswa dalam menemukan bacaan mad tobi’i dalam ayat al-Qur’an secara berkelompok 
c. Menyimak Siswa membaca mad tobi’i dalam kata / kalimat 
d. Guru menjelaskan tentang bacaan mad Wajib Muttasil 
e. Menfasilitasi siswa menemukan bacaan mad Wajib Muttasil dalam ayat al-Qur’an secara berkelompok 
f. Menyimak siswa membaca mad Wajib Muttasil dalam kata / kalimat 
g. Guru menjelaskan tentang bacaan mad Jaiz
49 
Munfasil 
h. Menfasilitasi siswa menemukan bacaan mad Jaiz Munfasil dalam ayat al-Qur’an secara berkelompok 
i. Menyimak Siswa membaca mad Jaiz Munfasil dalam kata / kalimat 
j. Secara berkelompok, siswa mendiskusikan perbedaan mad thabi’i, mad jaiz munfasiln dan mad wajib muttasil 
k. Perwakilan kelompok membackan hasil diskusinya di deapn kelas secara bergantian 
l. Siswa memilih salah satu surat al-qur’an dan menemukan bacaan mad thabi’i, mad wajib muttasil dan mad jaiz munfasil secara individu 
m. Siswa mempraktekkan membaca ayat al- qur’an dengan bacaan yang ditemukannya 
n. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melaporkan hasil kerjanya 
3 
Penguasaan materi ajar 
a. Orientasi, motivasi, dan bahasa(sederhana dan jelas). 
b. Sistematika dan variasi penjelasan. 
c. Kesesuaian materi terhadap kompetensi 
d. Keluasan materi ajar 
4 
Strategi / metode yang digunakan 
a. Kesesuaian strategi (Pemodelan,Penugasan, Drill ( teknik inquiry ) dengan indikator pembelajaran 
b. Kesesuaian strategi Pemodelan,Penugasan, Drill ( teknik inquiry ) dengan karakter peserta didik 
c. Kesesuaian strategi (Pemodelan,Penugasan, Drill ( teknik inquiry ) dengan karakter materi
50 
ajar 
d. Variasi penggunaan startegi antara Pemodelan, Penugasan dan Drill ( teknik inquiry ) 
4 
Performance 
a. Suara intonasi, nada, dan irama. 
b. Posisi dan gerakan guru. 
c. Pola interaksi perhatian pada siswa. 
d. Ekspresi roman muka. 
5 
Media, bahan, sumber pembelajaran(MBSP) 
a. Menggunakan media slide 
b. Sumber pembelajaran menggunakan juz amma 
c. Kesesuaian MBSP (Menggunakan media slidedan sumber belajar menggunakan juz amma) dengan indikator pembelajaran. 
d. Kesesuaian MBSP (Menggunakan media slidedan sumber belajar menggunakan juz amma) dengan karakter materi ajar. 
e. Kesesuaian MBSP (Menggunakan media slidedan sumber belajar menggunakan juz amma) dengan karakter peserta didik. 
f. Variasi MBSP 
6 
Bertanya 
a. Pertanyaan jelas dan konkrit. 
b. Pertanyaan memberikan waktu berfikir. 
c. Pemerataan pertanyaan pada siswa. 
d. Pertanyaan sesuai indikator kompetensi. 
7 
Reinforment(memberi penguatan) 
a. Penguatan verbal. 
b. Penguatan non verbal. 
c. Variasi penguatan. 
d. Feed back. 
8 
Menutup pembelajaran 
a. Guru mengulang kembali materi yang telah
51 
dipelajari 
b. Tanya jawab tentang materi yang belum dimengerti 
c. Menyampaikan tugas yang berkaitan dengan materi yang telah disampaikan 
Skor perolehan 
Persentase = x 100 = 
Skor maksimal 
Keterangan : 
1 : jika ada satu dari empat butir 
2 : jika ada dua dari empat butir 
3 : jika ada tiga dari empat butir 
4 : jika lengkap empat butir 
Skor perolehan 
5: Prosentase = x 100 
Skor Maksimal 
Surabaya, 14 Mei 2014 
Peneliti 
Widiyah Astutik 
NIM. D07211048
52 
DAFTAR PUSTAKA 
Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta 
Susanto, Ahamad. 2013. Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta : Kencana Prenada Media Group 
Sanyaja, Wina. 2012. Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta : Kencana Prenada Media Group 
Basrowi dan Suwandi. 2008. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas. Bogor: Ghalia Indonesia 
Sudjana. 1998. Evaluasi hasil Belajar, Bandung: Pustaka Mertiana 
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta 
AR Syamsuddin, et al.,2009. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa,(Bandung:PT. Rosda karya 
Effendi, ahmad fuad. 2005. Metodologi pengajaran bahasa arab. Malang : miskat Izzan, Ahmad. 2009. Metodologi pembelajaran bahas arab. Bandung : humaniora 
Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008

More Related Content

What's hot

KB 3 Mengembangkan dan Mengolah Tes Hasil Belajar
KB 3 Mengembangkan dan Mengolah Tes Hasil BelajarKB 3 Mengembangkan dan Mengolah Tes Hasil Belajar
KB 3 Mengembangkan dan Mengolah Tes Hasil Belajar
Istna Zakia Iriana
 
MODUL AJAR PAI DAN BUDI PEKERTI KELAS 2 BAB 3 KURIKULUM MERDEKA.docx
MODUL AJAR PAI DAN BUDI PEKERTI  KELAS 2 BAB 3 KURIKULUM MERDEKA.docxMODUL AJAR PAI DAN BUDI PEKERTI  KELAS 2 BAB 3 KURIKULUM MERDEKA.docx
MODUL AJAR PAI DAN BUDI PEKERTI KELAS 2 BAB 3 KURIKULUM MERDEKA.docx
Modul Guruku
 
Analisis materi ajar modul 2
Analisis materi ajar modul 2Analisis materi ajar modul 2
Analisis materi ajar modul 2
SriDeviyantiArianata
 
Modul Struktur Keilmuan PAI- KB 1 Ilmu Dalam Islam
Modul Struktur Keilmuan PAI- KB 1 Ilmu Dalam IslamModul Struktur Keilmuan PAI- KB 1 Ilmu Dalam Islam
Modul Struktur Keilmuan PAI- KB 1 Ilmu Dalam Islam
Istna Zakia Iriana
 
03 LKPD Lebih Dekat dengan Allah swt. yang Sangat Indah Nama-Nya.pdf
03 LKPD Lebih Dekat dengan Allah swt. yang Sangat Indah Nama-Nya.pdf03 LKPD Lebih Dekat dengan Allah swt. yang Sangat Indah Nama-Nya.pdf
03 LKPD Lebih Dekat dengan Allah swt. yang Sangat Indah Nama-Nya.pdf
Muhammad Iqbal
 
LK- RESUME KB 1.docx
LK- RESUME KB 1.docxLK- RESUME KB 1.docx
LK- RESUME KB 1.docx
SaftuniSaf
 
Modul Lokakarya.pdf
Modul Lokakarya.pdfModul Lokakarya.pdf
Modul Lokakarya.pdf
BeniBeni42
 
RPS/Rencana Pembelajaran Semester Hadist Tarbawi
RPS/Rencana Pembelajaran Semester Hadist TarbawiRPS/Rencana Pembelajaran Semester Hadist Tarbawi
RPS/Rencana Pembelajaran Semester Hadist Tarbawi
Syarifatul Marwiyah
 
PPT Penyembelihan Hewan Qurban dan Aqiqah
PPT Penyembelihan Hewan Qurban dan AqiqahPPT Penyembelihan Hewan Qurban dan Aqiqah
PPT Penyembelihan Hewan Qurban dan Aqiqah
Evaariva
 
Al-Qur'an Hadits MI/SD
Al-Qur'an Hadits MI/SDAl-Qur'an Hadits MI/SD
Al-Qur'an Hadits MI/SDHazana Itriya
 
KB 1 Teori Belajar Behavioristik Penerapannya Dalam Pembelajaran
KB 1 Teori Belajar Behavioristik Penerapannya Dalam PembelajaranKB 1 Teori Belajar Behavioristik Penerapannya Dalam Pembelajaran
KB 1 Teori Belajar Behavioristik Penerapannya Dalam Pembelajaran
Istna Zakia Iriana
 
Adab Terhadap Orangtua dan Guru
Adab Terhadap Orangtua dan GuruAdab Terhadap Orangtua dan Guru
Adab Terhadap Orangtua dan Guru
Mike Yunita
 
Modul Struktur Keilmuan PAI KB 3 - Paradigma Pendidikan Agama Islam
Modul Struktur Keilmuan PAI KB 3 - Paradigma Pendidikan Agama IslamModul Struktur Keilmuan PAI KB 3 - Paradigma Pendidikan Agama Islam
Modul Struktur Keilmuan PAI KB 3 - Paradigma Pendidikan Agama Islam
Istna Zakia Iriana
 
Contoh rpp sesuai standar ukin
Contoh rpp sesuai standar ukinContoh rpp sesuai standar ukin
Contoh rpp sesuai standar ukin
Nurulsampit
 
MODUL AJAR KEL 7 - BAB 7.docx
MODUL AJAR KEL 7 - BAB 7.docxMODUL AJAR KEL 7 - BAB 7.docx
MODUL AJAR KEL 7 - BAB 7.docx
YazidAwlawi2
 
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KURIKULUM 2013
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KURIKULUM 2013PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KURIKULUM 2013
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KURIKULUM 2013
Nurul Fadilah
 
Rpp fikih tata cara thaharah
Rpp fikih tata cara thaharahRpp fikih tata cara thaharah
Rpp fikih tata cara thaharah
aisyaszuhriyah
 
Modul PAI Kontemporer KB 4 - Toleransi Dalam Islam
Modul PAI Kontemporer KB 4 - Toleransi Dalam IslamModul PAI Kontemporer KB 4 - Toleransi Dalam Islam
Modul PAI Kontemporer KB 4 - Toleransi Dalam Islam
Istna Zakia Iriana
 
Aku anak shalih k 13
Aku anak shalih k 13Aku anak shalih k 13
Aku anak shalih k 13
misteraans
 

What's hot (20)

KB 3 Mengembangkan dan Mengolah Tes Hasil Belajar
KB 3 Mengembangkan dan Mengolah Tes Hasil BelajarKB 3 Mengembangkan dan Mengolah Tes Hasil Belajar
KB 3 Mengembangkan dan Mengolah Tes Hasil Belajar
 
MODUL AJAR PAI DAN BUDI PEKERTI KELAS 2 BAB 3 KURIKULUM MERDEKA.docx
MODUL AJAR PAI DAN BUDI PEKERTI  KELAS 2 BAB 3 KURIKULUM MERDEKA.docxMODUL AJAR PAI DAN BUDI PEKERTI  KELAS 2 BAB 3 KURIKULUM MERDEKA.docx
MODUL AJAR PAI DAN BUDI PEKERTI KELAS 2 BAB 3 KURIKULUM MERDEKA.docx
 
Analisis materi ajar modul 2
Analisis materi ajar modul 2Analisis materi ajar modul 2
Analisis materi ajar modul 2
 
Modul Struktur Keilmuan PAI- KB 1 Ilmu Dalam Islam
Modul Struktur Keilmuan PAI- KB 1 Ilmu Dalam IslamModul Struktur Keilmuan PAI- KB 1 Ilmu Dalam Islam
Modul Struktur Keilmuan PAI- KB 1 Ilmu Dalam Islam
 
03 LKPD Lebih Dekat dengan Allah swt. yang Sangat Indah Nama-Nya.pdf
03 LKPD Lebih Dekat dengan Allah swt. yang Sangat Indah Nama-Nya.pdf03 LKPD Lebih Dekat dengan Allah swt. yang Sangat Indah Nama-Nya.pdf
03 LKPD Lebih Dekat dengan Allah swt. yang Sangat Indah Nama-Nya.pdf
 
LK- RESUME KB 1.docx
LK- RESUME KB 1.docxLK- RESUME KB 1.docx
LK- RESUME KB 1.docx
 
Modul Lokakarya.pdf
Modul Lokakarya.pdfModul Lokakarya.pdf
Modul Lokakarya.pdf
 
RPS/Rencana Pembelajaran Semester Hadist Tarbawi
RPS/Rencana Pembelajaran Semester Hadist TarbawiRPS/Rencana Pembelajaran Semester Hadist Tarbawi
RPS/Rencana Pembelajaran Semester Hadist Tarbawi
 
PPT Penyembelihan Hewan Qurban dan Aqiqah
PPT Penyembelihan Hewan Qurban dan AqiqahPPT Penyembelihan Hewan Qurban dan Aqiqah
PPT Penyembelihan Hewan Qurban dan Aqiqah
 
Al-Qur'an Hadits MI/SD
Al-Qur'an Hadits MI/SDAl-Qur'an Hadits MI/SD
Al-Qur'an Hadits MI/SD
 
Aqidah akhlak mi.sd
Aqidah akhlak mi.sdAqidah akhlak mi.sd
Aqidah akhlak mi.sd
 
KB 1 Teori Belajar Behavioristik Penerapannya Dalam Pembelajaran
KB 1 Teori Belajar Behavioristik Penerapannya Dalam PembelajaranKB 1 Teori Belajar Behavioristik Penerapannya Dalam Pembelajaran
KB 1 Teori Belajar Behavioristik Penerapannya Dalam Pembelajaran
 
Adab Terhadap Orangtua dan Guru
Adab Terhadap Orangtua dan GuruAdab Terhadap Orangtua dan Guru
Adab Terhadap Orangtua dan Guru
 
Modul Struktur Keilmuan PAI KB 3 - Paradigma Pendidikan Agama Islam
Modul Struktur Keilmuan PAI KB 3 - Paradigma Pendidikan Agama IslamModul Struktur Keilmuan PAI KB 3 - Paradigma Pendidikan Agama Islam
Modul Struktur Keilmuan PAI KB 3 - Paradigma Pendidikan Agama Islam
 
Contoh rpp sesuai standar ukin
Contoh rpp sesuai standar ukinContoh rpp sesuai standar ukin
Contoh rpp sesuai standar ukin
 
MODUL AJAR KEL 7 - BAB 7.docx
MODUL AJAR KEL 7 - BAB 7.docxMODUL AJAR KEL 7 - BAB 7.docx
MODUL AJAR KEL 7 - BAB 7.docx
 
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KURIKULUM 2013
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KURIKULUM 2013PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KURIKULUM 2013
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KURIKULUM 2013
 
Rpp fikih tata cara thaharah
Rpp fikih tata cara thaharahRpp fikih tata cara thaharah
Rpp fikih tata cara thaharah
 
Modul PAI Kontemporer KB 4 - Toleransi Dalam Islam
Modul PAI Kontemporer KB 4 - Toleransi Dalam IslamModul PAI Kontemporer KB 4 - Toleransi Dalam Islam
Modul PAI Kontemporer KB 4 - Toleransi Dalam Islam
 
Aku anak shalih k 13
Aku anak shalih k 13Aku anak shalih k 13
Aku anak shalih k 13
 

Viewers also liked

Tugas 5 proposal penelitian tindakan kelas
Tugas 5 proposal penelitian tindakan kelasTugas 5 proposal penelitian tindakan kelas
Tugas 5 proposal penelitian tindakan kelasRendy Pangestu
 
Proposal sekripsi
Proposal sekripsi Proposal sekripsi
Proposal sekripsi
mukhtarsyafaat21
 
proposal
proposalproposal
proposal
tonysasmita123
 
Teknik Penulisan Proposal PTK
Teknik Penulisan Proposal PTKTeknik Penulisan Proposal PTK
Teknik Penulisan Proposal PTKHaris Sunardi
 
Lembar validasi rpp
Lembar validasi rppLembar validasi rpp
Lembar validasi rppArman Dinata
 
Rumusan dan pengembangan indikator
Rumusan dan pengembangan indikatorRumusan dan pengembangan indikator
Rumusan dan pengembangan indikatorAerwant Lanut
 
Contoh karya tulis ilmiah lengkap
Contoh karya tulis ilmiah lengkapContoh karya tulis ilmiah lengkap
Contoh karya tulis ilmiah lengkap
Giyanti Gie
 
Upaya Peningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak pada Materi Membiasakan Akhlak...
	Upaya Peningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak pada Materi Membiasakan Akhlak...	Upaya Peningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak pada Materi Membiasakan Akhlak...
Upaya Peningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak pada Materi Membiasakan Akhlak...
Tjoetnyak Izzatie
 
Ptk pai sma
Ptk pai smaPtk pai sma
pengertian dan fungsi QurDis
pengertian dan fungsi QurDispengertian dan fungsi QurDis
pengertian dan fungsi QurDis
Nur Agustin Mufarokhah
 
Proposal ptk 1 erma
Proposal ptk 1 ermaProposal ptk 1 erma
Proposal ptk 1 ermayultaerma
 
Format verifikasi kelengkapan dokumen
Format verifikasi kelengkapan dokumenFormat verifikasi kelengkapan dokumen
Format verifikasi kelengkapan dokumenTaryadi Taryadi
 
Andi ahmad irfa pengaruh prestasi guru penjas terhadap prestasi olahraga si...
Andi ahmad irfa  pengaruh prestasi guru penjas  terhadap prestasi olahraga si...Andi ahmad irfa  pengaruh prestasi guru penjas  terhadap prestasi olahraga si...
Andi ahmad irfa pengaruh prestasi guru penjas terhadap prestasi olahraga si...andi irfa
 
Lembar kerja siswa 1 bentuk muka bumi
Lembar kerja siswa 1 bentuk muka bumiLembar kerja siswa 1 bentuk muka bumi
Lembar kerja siswa 1 bentuk muka bumi
Rizky Aji
 
Permenag no. 2 tahun 2008
Permenag no. 2 tahun 2008Permenag no. 2 tahun 2008
Permenag no. 2 tahun 2008
7578
 
Ptk bahasa inggris
Ptk bahasa inggrisPtk bahasa inggris
Ptk bahasa inggris
satria darma
 
Pendekatan manajemen kelas perubahan perilaku (behavior modification) di sdn ...
Pendekatan manajemen kelas perubahan perilaku (behavior modification) di sdn ...Pendekatan manajemen kelas perubahan perilaku (behavior modification) di sdn ...
Pendekatan manajemen kelas perubahan perilaku (behavior modification) di sdn ...Nastiti Rahajeng
 

Viewers also liked (20)

Tugas 5 proposal penelitian tindakan kelas
Tugas 5 proposal penelitian tindakan kelasTugas 5 proposal penelitian tindakan kelas
Tugas 5 proposal penelitian tindakan kelas
 
Proposal sekripsi
Proposal sekripsi Proposal sekripsi
Proposal sekripsi
 
proposal
proposalproposal
proposal
 
Teknik Penulisan Proposal PTK
Teknik Penulisan Proposal PTKTeknik Penulisan Proposal PTK
Teknik Penulisan Proposal PTK
 
Lembar validasi rpp
Lembar validasi rppLembar validasi rpp
Lembar validasi rpp
 
Rumusan dan pengembangan indikator
Rumusan dan pengembangan indikatorRumusan dan pengembangan indikator
Rumusan dan pengembangan indikator
 
1 lembar-observasi-ptk
1 lembar-observasi-ptk1 lembar-observasi-ptk
1 lembar-observasi-ptk
 
Contoh karya tulis ilmiah lengkap
Contoh karya tulis ilmiah lengkapContoh karya tulis ilmiah lengkap
Contoh karya tulis ilmiah lengkap
 
Upaya Peningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak pada Materi Membiasakan Akhlak...
	Upaya Peningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak pada Materi Membiasakan Akhlak...	Upaya Peningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak pada Materi Membiasakan Akhlak...
Upaya Peningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak pada Materi Membiasakan Akhlak...
 
Ptk adhariah
Ptk adhariahPtk adhariah
Ptk adhariah
 
Ptk pai sma
Ptk pai smaPtk pai sma
Ptk pai sma
 
pengertian dan fungsi QurDis
pengertian dan fungsi QurDispengertian dan fungsi QurDis
pengertian dan fungsi QurDis
 
Proposal ptk 1 erma
Proposal ptk 1 ermaProposal ptk 1 erma
Proposal ptk 1 erma
 
Format verifikasi kelengkapan dokumen
Format verifikasi kelengkapan dokumenFormat verifikasi kelengkapan dokumen
Format verifikasi kelengkapan dokumen
 
Andi ahmad irfa pengaruh prestasi guru penjas terhadap prestasi olahraga si...
Andi ahmad irfa  pengaruh prestasi guru penjas  terhadap prestasi olahraga si...Andi ahmad irfa  pengaruh prestasi guru penjas  terhadap prestasi olahraga si...
Andi ahmad irfa pengaruh prestasi guru penjas terhadap prestasi olahraga si...
 
Lembar kerja siswa 1 bentuk muka bumi
Lembar kerja siswa 1 bentuk muka bumiLembar kerja siswa 1 bentuk muka bumi
Lembar kerja siswa 1 bentuk muka bumi
 
Permenag no. 2 tahun 2008
Permenag no. 2 tahun 2008Permenag no. 2 tahun 2008
Permenag no. 2 tahun 2008
 
Ptk bahasa inggris
Ptk bahasa inggrisPtk bahasa inggris
Ptk bahasa inggris
 
Proposal nonny
Proposal nonnyProposal nonny
Proposal nonny
 
Pendekatan manajemen kelas perubahan perilaku (behavior modification) di sdn ...
Pendekatan manajemen kelas perubahan perilaku (behavior modification) di sdn ...Pendekatan manajemen kelas perubahan perilaku (behavior modification) di sdn ...
Pendekatan manajemen kelas perubahan perilaku (behavior modification) di sdn ...
 

Similar to proposal ptk qur'an hadist

Uas ipa 5
Uas ipa 5Uas ipa 5
Uas ipa 5
Riska Vianto
 
Pembelajaran inquiry dan discovery
Pembelajaran inquiry dan discoveryPembelajaran inquiry dan discovery
Pembelajaran inquiry dan discoveryDewi Fitri
 
Pembelajaran PAI
Pembelajaran PAIPembelajaran PAI
Pembelajaran PAI
Eman A. Fathurrohman
 
Gru proposal (2)
Gru  proposal (2)Gru  proposal (2)
Gru proposal (2)
Opie Mohamad
 
Proposal skripsi ii
Proposal skripsi iiProposal skripsi ii
Proposal skripsi iiWarsito Sito
 
3683-Article Text-11961-1-10-20220214.pdf
3683-Article Text-11961-1-10-20220214.pdf3683-Article Text-11961-1-10-20220214.pdf
3683-Article Text-11961-1-10-20220214.pdf
RAMASATRIA6
 
Ptk pai sma
Ptk pai smaPtk pai sma
Scaffolding pendekatan saintifik
Scaffolding pendekatan saintifikScaffolding pendekatan saintifik
Scaffolding pendekatan saintifik
NurWakhidah11
 
Skripsi zuraida akhir
Skripsi zuraida akhirSkripsi zuraida akhir
Skripsi zuraida akhirAmrizal Ahmad
 
Pendekatan pembelajaran dan model pembelajaran
Pendekatan pembelajaran dan model pembelajaranPendekatan pembelajaran dan model pembelajaran
Pendekatan pembelajaran dan model pembelajaran
Nuruddin Nzankie
 
Jurnal pendidikan kornea volume 1 nomor 01 bulan mei tahun 2014
Jurnal pendidikan kornea volume 1 nomor 01 bulan mei tahun 2014Jurnal pendidikan kornea volume 1 nomor 01 bulan mei tahun 2014
Jurnal pendidikan kornea volume 1 nomor 01 bulan mei tahun 2014Kornea Situraja
 
Jurnal pendidikan kornea volume 1 nomor 01 bulan mei tahun 2014
Jurnal pendidikan kornea volume 1 nomor 01 bulan mei tahun 2014Jurnal pendidikan kornea volume 1 nomor 01 bulan mei tahun 2014
Jurnal pendidikan kornea volume 1 nomor 01 bulan mei tahun 2014
Kornea Situraja
 
Jurnal Pendidikan Kornea Vol.1 No.1
Jurnal Pendidikan Kornea Vol.1 No.1Jurnal Pendidikan Kornea Vol.1 No.1
Jurnal Pendidikan Kornea Vol.1 No.1
Kornea Situraja
 
Metode Pembelajaran Fiqh pada MI di Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar
Metode Pembelajaran Fiqh pada MI di Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh BesarMetode Pembelajaran Fiqh pada MI di Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar
Metode Pembelajaran Fiqh pada MI di Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar
Tjoetnyak Izzatie
 
belajar pembelajaran
belajar pembelajaranbelajar pembelajaran
belajar pembelajaran
ahmadfwzzy
 

Similar to proposal ptk qur'an hadist (20)

Uas ipa 5
Uas ipa 5Uas ipa 5
Uas ipa 5
 
Pbm
PbmPbm
Pbm
 
Pembelajaran inquiry dan discovery
Pembelajaran inquiry dan discoveryPembelajaran inquiry dan discovery
Pembelajaran inquiry dan discovery
 
Proposal
ProposalProposal
Proposal
 
Pembelajaran PAI
Pembelajaran PAIPembelajaran PAI
Pembelajaran PAI
 
Gru proposal (2)
Gru  proposal (2)Gru  proposal (2)
Gru proposal (2)
 
Proposal skripsi ii
Proposal skripsi iiProposal skripsi ii
Proposal skripsi ii
 
Bab i ptk
Bab i ptkBab i ptk
Bab i ptk
 
3683-Article Text-11961-1-10-20220214.pdf
3683-Article Text-11961-1-10-20220214.pdf3683-Article Text-11961-1-10-20220214.pdf
3683-Article Text-11961-1-10-20220214.pdf
 
Ptk pai sma
Ptk pai smaPtk pai sma
Ptk pai sma
 
Scaffolding pendekatan saintifik
Scaffolding pendekatan saintifikScaffolding pendekatan saintifik
Scaffolding pendekatan saintifik
 
Skripsi zuraida akhir
Skripsi zuraida akhirSkripsi zuraida akhir
Skripsi zuraida akhir
 
Proposal pkp anti
Proposal  pkp  antiProposal  pkp  anti
Proposal pkp anti
 
Proposal pkp anti
Proposal  pkp  antiProposal  pkp  anti
Proposal pkp anti
 
Pendekatan pembelajaran dan model pembelajaran
Pendekatan pembelajaran dan model pembelajaranPendekatan pembelajaran dan model pembelajaran
Pendekatan pembelajaran dan model pembelajaran
 
Jurnal pendidikan kornea volume 1 nomor 01 bulan mei tahun 2014
Jurnal pendidikan kornea volume 1 nomor 01 bulan mei tahun 2014Jurnal pendidikan kornea volume 1 nomor 01 bulan mei tahun 2014
Jurnal pendidikan kornea volume 1 nomor 01 bulan mei tahun 2014
 
Jurnal pendidikan kornea volume 1 nomor 01 bulan mei tahun 2014
Jurnal pendidikan kornea volume 1 nomor 01 bulan mei tahun 2014Jurnal pendidikan kornea volume 1 nomor 01 bulan mei tahun 2014
Jurnal pendidikan kornea volume 1 nomor 01 bulan mei tahun 2014
 
Jurnal Pendidikan Kornea Vol.1 No.1
Jurnal Pendidikan Kornea Vol.1 No.1Jurnal Pendidikan Kornea Vol.1 No.1
Jurnal Pendidikan Kornea Vol.1 No.1
 
Metode Pembelajaran Fiqh pada MI di Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar
Metode Pembelajaran Fiqh pada MI di Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh BesarMetode Pembelajaran Fiqh pada MI di Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar
Metode Pembelajaran Fiqh pada MI di Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar
 
belajar pembelajaran
belajar pembelajaranbelajar pembelajaran
belajar pembelajaran
 

proposal ptk qur'an hadist

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Agama Islam di Madrasah Ibtidaiyah terdiri atas empat mata pelajaran, yaitu: Al- Qur'an-Hadis, Akidah-Akhlak, Fikih, dan Sejarah Kebudayaan Islam. Masing-masing mata pelajaran tersebut pada dasarnya saling terkait, isi mengisi dan melengkapi. Al-Qur'an-hadis merupakan sumber utama ajaran Islam, dalam arti ia merupakan sumber akidah-akhlak, syari’ah/fikih (ibadah, muamalah), sehingga kajiannya berada di setiap unsur tersebut. Akidah (ushuluddin) atau keimanan merupakan akar atau pokok agama. Syariah/fikih (ibadah, muamalah) dan akhlak bertitik tolak dari akidah, yakni sebagai manifestasi dan konsekuensi dari akidah (keimanan dan keyakinan hidup). Syari’ah/fikih merupakan sistem norma (aturan) yang mengatur hubungan manusia dengan Allah, sesama manusia dan dengan makhluk lainnya. Akhlak merupakan aspek sikap hidup atau kepribadian hidup manusia, dalam arti bagaimana sistem norma yang mengatur hubungan manusia dengan Allah (ibadah dalam arti khas) dan hubungan manusia dengan manusia dan lainnya (muamalah) itu menjadi sikap hidup dan kepribadian hidup manusia dalam menjalankan sistem kehidupannya (politik, ekonomi, sosial, pendidikan, kekeluargaan, kebudayaan/seni, iptek, olahraga/kesehatan, dan lain-lain) yang dilandasi oleh akidah yang kokoh. Sejarah Kebudayaan Islam merupakan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim dari masa ke masa dalam usaha bersyariah (beribadah dan bermuamalah) dan berakhlak serta dalam mengembangkan sistem kehidu- pannya yang dilandasi oleh akidah. Pendidikan Agama Islam (PAI) di Madrasah Ibtidaiyah yang terdiri atas empat mata pelajaran tersebut memiliki karakteristik sendiri-sendiri. Al-Qur’an-hadis, menekankan pada
  • 2. 2 kemampuan baca tulis yang baik dan benar, memahami makna secara tekstual dan kontekstual, serta mengamalkan kandungannya dalam kehidupan sehari-hari.1 Mata pelajaran Al-Qur'an-Hadis di Madrasah Ibtidaiyah adalah salah satu mata pelajaran PAI yang menekankan pada kemampuan membaca dan menulis al-Qur'an dan hadis dengan benar, serta hafalan terhadap surat-surat pendek dalam al-Qur'an, pengenalan arti atau makna secara sederhana dari surat-surat pendek tersebut dan hadis-hadis tentang akhlak terpuji untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari melalui keteladanan dan pembiasaan. Secara substansial mata pelajaran Al-Qur'an-Hadis memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mencintai kitab sucinya, mempelajari dan mempraktikkan ajaran dan nilai-nilai yang terkandung dalam al-Qur'an-hadis sebagai sumber utama ajaran Islam dan sekaligus menjadi pegangan dan pedoman hidup dalam kehidupan sehari-hari. Pentingnya pembelajaran Al-Qur’an Hadis khususnya materi mengenal Mad thabi’i, mad jaiz munfasil dan mad wajib muttasil pada anak usia SD /MI tampaknya kurang sesuai dengan realita di lapangan. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru Al-Qur’an Hadis di MI Al-Hidayah Plumbungan kecamatan Sukodono kabupaten Sidoarjo, masih banyak siswa yang belum menyukai pembelajaran Al-Qur’an Hadis khususnya materi mengenal Mad thabi’i, mad jaiz munfasil dan mad wajib muttasil. Dari 20 siswa hanya 20% yang antusias mengikuti pembelajaran Al-Qur’an Hadis khususnya materi mengenal Mad thabi’i, mad jaiz munfasil dan mad wajib muttasil.2 Berdasarkan realitas diatas, hasil analisis peneliti faktor yang diduga sebagai penyebab rendahnya minat belajar siswa dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadis di MI Al-Hidayah Plumbungan Sukodono Sidoarjo diajarkan tanpa menggunakan media ataupun metode khusus hanya saja guru menjelaskan tanpa adanya pembiasaan pada suatu kelas. 1 Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008 2 Faiqotus Zulfa, Guru bidang studi Al-Qur’an Hadist kelas IV MI Al-Hidayah Sukodono sda, 20 April 2014.
  • 3. 3 Solusi pemecahannya adalah penulis menggunakan metode drill dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadis khususnya materi mengenal Mad thabi’i, mad jaiz munfasil dan mad wajib muttasil. Penggunaan metode drill adalah suatu cara mengajar dimana siswa melaksanakan kegiatan-kegiatan latihan, agar siswa memiliki ketangkasan atau ketrampilan yang lebih tinggi dari apa yang dipelajari. Metode ini juga memiliki kemampuan motoris/gerak, seperti menghafalakan kata-kata, menulis, mempergunakan alat. Berdasarkan idealitas dan realitas di atas untuk mengatasi masalah yang peneliti hadapi adalah dengan menerapkan Metode Drill. Untuk selanjutnya penelitian ini diberi judul “Penerapan Metode Drill untuk Meningkatkan Minat Belajar Al-Qur’an Hadist pada Siswa Kelas III MI Al-Hidayah Plumbungan Sukodono Sidoarjo” B. Rumusan masalah Rumusan masalah adalah acuan pokok dari suatu kegiatan penelitian, karena rumusan masalah merupakan pernyataan atau pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya dari pengumpulan data.3 Oleh karena itu, peneliti merasa perlu untuk merumuskan masalah terlebih dahulu agar penelitian menjadi terarah. Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah : 1. Bagaimana minat belajar Al-Qur’an Hadist tentang materi mengenal Mad thabi’i, mad jaiz munfasil dan mad wajib muttasil pada siswa di MI l-Hidayah Plumbungan sebelum diberi tindakan ? 2. Bagaimana penerapan metode drill pada pelajaran Al-Qur’an Hadist di MI Al- Hidayah Plumbungan ? 3. Bagaimana peningkatan minat belajar Al-Qur’an Hadist tentang materi mengenal Mad thabi’i, mad jaiz munfasil dan mad wajib muttasil pada siswa di MI l-Hidayah Plumbungan dengan menggunakan metode drill ? 3 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2008), 35.
  • 4. 4 C. Tindakan yang dipilih Tindakan yang dipilih untuk meningkatkan minat belajar menemukan Al-Qur’an Hadist tentang materi mengenal Mad thabi’i, mad jaiz munfasil dan mad wajib muttasil adalah menggunakan metode Drill. Penggunaan metode drill adalah suatu cara mengajar dimana siswa melaksanakan kegiatan-kegiatan latihan, agar siswa memiliki ketangkasan atau ketrampilan yang lebih tinggi dari apa yang dipelajari. Metode ini juga memiliki kemampuan motoris/gerak, seperti menghafalakan kata-kata, menulis, mempergunakan alat. Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan jenis PTK Kolaborasi, menurut Joni, diterapkan PTK kolaborasi ini adalah untuk menciptakan adanya hubungan kerjasejawatan. Guru dan mahasiswa dapat melakukan PTK secara kolaboratif yaitu mereka melakukan penelitian secara bersama.4 Dengan demikian peneliti dapat memungkinkan mencari fakta tentang suatu hal, selanjutnya guru melaksanakan tindakan yang dipilih oleh mahasiswa, yang kemudian dilakukan evaluasi untuk mengetahui apakah tidakan tersebut benar-benar memecahkan masalah pembelajaran yang sedang dihadapi guru. Apabila alternatif itu dapat meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran di kelas, berarti media itu tepat.5 Jadi kolaborasi dimaksud disini adalah suatu upaya bersama antar peneliti, guru, kepala sekolah untuk menentukan berbagai alternatif pemecahan masalah yang ada di kelas, melalui tindakan, mengevaluasi, melakukan refleksi, dan membuat kesimpulan bersama. Prosedur pada PTK ini sebagaimana terkandung dalam pengertian penelitian tindakan kelas itu sendiri yang dinyatakan oleh Kemmis dan Mc Taggart merupakan penelitian 4 Basrowi dan Suwandi, Prosedur Penelitian Tindakan Kelas, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2008), 35. 5 Ibid, 35.
  • 5. 5 yang bersiklus, yang terdiri dari rencana, aksi, observasi dan refleksi yang dilakukan secara berulang. 6 D. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui minat belajar Al-Qur’an Hadist tentang mengenal Mad thabi’i, mad jaiz munfasil dan mad wajib muttasil pada siswa di MI l-Hidayah Plumbungan sebelum diberi tindakan 2. Untuk mendeskripsikan penerapan metode drill pada pelajaran al-qur’an hadist di MI Al-Hidayah Plumbungan 3. Untuk mengetahui peningkatan minat belajar al-qur’an hadist tentang materi mengenal Mad thabi’i, mad jaiz munfasil dan mad wajib muttasil pada siswa di MI l-Hidayah Plumbungan dengan menggunakan metode drill E. Lingkup Penelitian Agar penelitian ini bisa tuntas dan terfokus, sehingga hasil penelitiannya akurat, permasalahan tersebut di atas akan dibatasi pada hal-hal tersebut dibawah ini : 1. Subjek penelitian adalah pada siswa kelas III MI Al-Hidayah Plumbungan Sukodono Sidoarjo semester genap tahun ajaran 2013/2014, karena kelas ini terdapat kesulitan pada mata pelajaran Al-aqur’an Hadist dengan kompetensi dasar Mad thabi’i, mad jaiz munfasil dan mad wajib muttasil. PTK ini dilakukan sebanyak 1 Siklus atau 1 Pertemuan @ 2 jam pelajaran (1 RPP). 6 AR Syamsuddin, et al., Metode Penelitian Pendidikan Bahasa, (Bandung:PT. Rosda karya.2009), 202.
  • 6. 6 2. Penelitian ini difokuskan pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas III Semester genap, dengan kompetensi dasar mengenal Mad thabi’i, mad jaiz munfasil dan mad wajib muttasil pada siswa F. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian tindakan kelas dengan penerapan strategi KWL sebagai berikut : 1. Bagi siswa, ikut berperan aktif dalam pembelajaran dan meningkatkan minat belajar Al-Qur’an Hadist 2. Bagi Guru, hasil penelitian memberikan pengetahuan dan pengalaman juga solusi terhadap permasalahan yang dihadapi siswa dan guru. 3. Bagi sekolah, diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam usaha untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas praktik pembelajaran di sekolah
  • 7. 7 BAB II KAJIAN TEORI A. Metode Drill 1. Pengertian Metode Drill Metode mengajar adalah cara guru memberikan pelajaran dan cara murid menerima pelajaran pada waktu pelajaran berlangsung, baik dalam bentuk memberitahukan atau membangkitkan. Oleh karena itu peranan metode pengajaran ialah sebagai alat untuk menciptakan proses belajar mengajar yang kondusif. Dengan metode ini diharapkan tumbuh berbagai kegiatan belajar siswa sehubungan dengan mengajar guru, dengan kata lain terciptalah interaksi edukatif antara guru dengan siswa. Dalam interaksi ini guru berperan sebagai penggerak atau pembimbing, sedangkan siswa berperan sebagai penerima atau yang dibimbing. Proses interaksi ini akan berjalan dengan baik jika siswa lebih aktif di bandingkan dengan gurunya. Oleh karenanya metode mengajar yang baik adalah metode yang dapat menumbuhkan kegiatan belajar siswa dan sesuai dengan kondisi pembelajaran. Salah satu usaha yang tidak boleh ditinggalkan oleh guru adalah bagaimana guru memahami kedudukan metode sebagai salah satu komponen yang mempengaruhi dalam proses belajar mengajar. Kerangka berpikir yang demikian bukanlah suatu hal yang aneh tetapi nyata dan memang betul-betul dipikirkan oleh guru. Dari definisi metode mengajar, maka metode drill adalah suatu cara mengajar dimana siswa melaksanakan kegiatan-kegiatan latihan, agar siswa memiliki ketangkasan atau ketrampilan yang lebih tinggi dari apa yang dipelajari. Dalam buku Nana Sudjana, metode drill adalah satu kegiatan melakukan hal yang sama, berulang-ulang secara sungguh-sungguh dengan tujuan untuk memperkuat suatu
  • 8. 8 asosiasi atau menyempurnakan suatu ketrampilan agar menjadi bersifat permanen. Ciri yang khas dari metode ini adalah kegiatan berupa pengulangan yang berkali-kali dari suatu hal yang sama. Dengan demikian terbentuklah pengetahuan-siap atau ketrampilan-siap yang setiap saat siap untuk di pergunakan oleh yang bersangkutan. 2. Macam-Macam Metode Drill Bentuk- bentuk Metode Drill dapat direalisasikan dalam berbagai bentuk teknik, yaitu sebagai berikut : a. Teknik Inquiry (kerja kelompok) Teknik ini dilakukan dengan cara mengajar sekelompok anak didik untuk bekerja sama dan memecahakan masalah dengan cara mengerjakan tugas yang diberikan. b. Teknik Discovery (penemuan) Dilakukan dengan melibatkan anak didik dalam proses kegiatan mental melalui tukar pendapat, diskusi. c. Teknik Micro Teaching Digunakan untuk mempersiapkan diri anak didik sebagai calon guru untuk menghadapi pekerjaan mengajar di depan kelas dengan memperoleh nilai tambah atau pengetahuan, kecakapan dan sikap sebagai guru. d. Teknik Modul Belajar Digunakan dengan cara mengajar anak didik melalui paket belajar berdasarkan performan (kompetensi). e. Teknik Belajar Mandiri Dilakukan dengan cara menyuruh anak didik agar belajar sendiri, baik di dalam kelas maupun di luar kelas. 3. Tujuan Penggunaan Metode Drill Metode Drill biasanya digunakan untuk tujuan agar siswa :
  • 9. 9 a. Memiliki kemampuan motoris/gerak, seperti menghafalakan kata-kata, menulis, mempergunakan alat. b. Mengembangkan kecakapan intelek, seperti mengalikan, membagi, menjumlahkan. c. Memiliki kemampuan menghubungkan antara sesuatu keadaan dengan yang lain. 4. Syarat-Syarat Dalam Metode Drill a. Masa latihan harus menarik dan menyenangkan. 1. Agar hasil latihan memuaskan, minat instrinsik diperlukan. 2. Tiap-tiap langkah kemajuan yang dicapai harus jelas. 3. Hasil latihan terbaik yang sedikit menggunakan emosi b. Latihan –latihan hanyalah untuk ketrampilan tindakan yang bersifat otomatik. c. Latihan diberikan dengan memperhitungkan kemampuan/ daya tahan murid, baik segi jiwa maupun jasmani. d. Adanya pengerahan dan koreksi dari guru yang melatih sehingga murid tidak perlu mengulang suatu respons yang salah. e. Latihan diberikan secara sistematis. f. Latihan lebih baik diberikan kepada perorangan karena memudahkan pengarahan dan koreksi. g. Latihan-latihan harus diberikan terpisah menurut bidang ilmunya. 5. Prinsip Dan Petunjuk Menggunakan Metode Drill a. Siswa harus diberi pengertian yang mendalam sebelum diadakan latihan tertentu. b. Latihan untuk pertama kalinya hendaknya bersikap diagnostik: 1. Pada taraf permulaan jangan diharapkan reproduksi yang sempurna. 2. Dalam percobaan kembali harus diteliti kesulitan yang timbul.
  • 10. 10 3. Respon yang benar harus diperkuat. 4. Baru kemudian diadakan variasi, perkembangan arti dan kontrol c. Masa latihan secara relativ singkat, tetapi harus sering dilakukan. d. Pada waktu latihan harus dilakukan proses essensial. e. Di dalam latihan yang pertama-tama adalah ketepatan, kecepatan dan pada akhirnya kedua-duanya harus dapat tercapai sebagai kesatuan. f. Latihan harus memiliki arti dalam rangka tingkah laku yang lebih luas. 1. Sebelum melaksanakan, pelajar perlu mengetahui terlebih dahulu arti latihan itu. 2. Ia perlu menyadari bahwa latihan-latihan itu berguna untuk kehidupan selanjutnya. 3. Ia perlu mempunyai sikap bahwa latihan-latihan itu diperlukan untuk melengkapi belajar. 6. Keuntungan Atau Kebaikan Metode Drill a. Bahan pelajaran yang diberikan dalam suasana yang sungguh-sungguh akan lebih kokoh tertanam dalam daya ingatan murid, karena seluruh pikiran, perasaan, kemauan dikonsentrasikan pada pelajaran yang dilatihkan. b. Anak didik akan dapat mempergunakan daya fikirannya dengan bertambah baik, karena dengan pengajaran yang baik maka anak didik akan menjadi lebih teratur, teliti dan mendorong daya ingatnya. c. Adanya pengawasan, bimbingan dan koreksi yang segera serta langsung dari guru, memungkinkan murid untuk melakukan perbaikan kesalahan saat itu juga. Hal ini dapat menghemat waktu belajar disamping itu juga murid langsung mengetahui prestasinya.
  • 11. 11 7. Kelemahan Metode Drill a. Latihan Yang dilakukan di bawah pengawasan yang ketat dan suasana serius mudah sekali menimbulkan kebosanan. b. Tekanan yang lebih berat, yang diberikan setelah murid merasa bosan atau jengkel tidak akan menambah gairah belajar dan menimbulkan keadaan psikis berupa mogok belajar/latihan. c. Latihan yang terlampau berat dapat menimbulkan perasaan benci dalam diri murid, baik terhadap pelajaran maupun terhadap guru d. Latihan yang selalu diberikan di bawah bimbingan guru, perintah guru dapat melemahkan inisiatif maupun kreatifitas siswa. e. Karena tujuan latihan adalah untuk mengkokohkan asosiasi tertentu, maka murid akan merasa asing terhadap semua struktur-struktur baru dan menimbulkan perasan tidak berdaya. Petunjuk Untuk Mengurangi Kelemahan-Kelemahan Di Atas 1. Janganlah seorang guru menuntut dari murid suatu respons yang sempurna, reaksi yang tepat. 2. Jika terdapat kesulitan pada murid saat saat merespon, mereaksi, hendaknya guru segera meneliti sebab-sebab yang menimbulkan kesulitan tersebut. 3. Berikanlah segera penjelasan-penjelasan, baik bagi reaksi atau respon yang betul maupun yang salah. Hal ini perlu dilakukan agar murid dapat mengevaluasi kemajuan dari latihannya. 4. Usahakan murid memiliki ketepatan merespon kemudian kecepatan merespon.
  • 12. 12 5. Istilah-istilah baik berupa kata-kata maupun kalimat-kalimat yang digunakan dalam latihan hendaknya dimengerti oleh murid. B. Minat Belajar 1. Pengertian Minat Belajar Minat adalah kecenderungan jiwa yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa aktivitas atau kegiatan . Seseorang yang berminat terhadap suatu aktivitas dan memperhatikan itu secara konsisten dengan rasa senang.7 Minat dapat menjadi sebab sesuatu kegiatan dan sebagai hasil dari keikutsertaan dalam suatu kegiatan. Karena itu minat belajar adalah kecenderungan hati untuk belajar untuk mendapatkan informasi, pengetahuan, kecakapan melalui usaha, pengajaran atau pengalaman. Menurut bloom, minat adalah apa ynag disebutnya sebagai subject-related affect, yang didalamnya termasuk minat dan sikap terhadap materi pelajaran. Namun ternyata sulit menemukan pembatas antara minat dan sikap terhadap materi pelajaran. Yang tampak adalah sebuah kontinum yang terentang dari pandangan (affect) negatif terhadpa sustu pelajaran. Ini dapat diukur dengan menanyakan pada siswa apakah ia mempelajari itu, apa yang ia sukai atau tidak disukainya mengenai pelajaran dan berbagai pendekatan dengan menggunakan quisioner yang berupaya meningkatkan berbagai pendapat, pandangan, dan preferensi yang mungkin menunjukkan sustu afek positif atau negatif terhadap suatu pelajaran. Menurut Nasution belajar sebagai perubahan kelakuan berkat pengalaman dan latihan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian, berlatih, dan berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. Dengan belajar tindakan atau perilaku siswa berubah 7 Slameto. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. (Jakarta: Rineka Cipta. 1995) cet II
  • 13. 13 menjadi baik. Berhasil atau tidaknya perubahan baik itu tergantung pada siswa itu sendiri dan tergantung pula oleh beberapa faktor yang mempengaruhinya. Kondisi kejiwaan sangat dibutuhkan dalam proses belajar mengajar. Itu berarti bahwa minat sebagai suatu aspek kejiwaan melahirkan daya tarik tersendiri untuk memperhatikan suatu obyek tertentu. Berdasarkan hasil penelitian psikologi menunjukkan bahwa kurangnya minat belajar dapat mengakibatkan kurangnya rasa ketertarikan pada suatu bidang tertentu, bahkan dapat melahirkan sikap penolakan kepada guru. Perasaan subyektif siswa tentang mata pelajaran atau seperangkat tugas dalam pelajaran banyak dipengaruhi oleh persepsinya tentang mampu tidaknya ia dalam menyalesaikan tugas-tugas itu. Pada gilirannya, persepsinya dadlah berdasarkan pada riwayat sebelumnya dan penilaian sebelumnya mengenai hasil belajar dari tugas-tugas itu.8 Minat belajar dapat diingatkan melalui latihan konsentrasi. Konsentrasi merupakan aktivitas jiwa untuk memperhatikan suatu objek secara mendalam. Dapat dikatakan bahwa konsentrasi itu muncul jika seseorang menaruh minat pada suatu objek, demikian pula sebaliknya merupakan kondisi psikologis yang sangat dibutuhkan dalam proses belajar mengajar di sekolah. Kondisi tersebut amat penting sehingga konsentrasi yang baik akan melahirkan sikap pemusatan perhatian yang tinggi terhadap objek yang sedang dipelajari.Minat belajar membentuk sikap akademik tertentu yang bersifat sangat pribadi pada setiap siswa. Oleh karena itu, minat belajar harus ditumbuhkan sendiri oleh masing-masing siswa. Pihak lainnya hanya memperkuat dan menumbuhkan minat atau untuk memelihara minat yang telah dimiliki seseorang. 8 Ahamad Susanto. Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar. ( Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2013) hal 60
  • 14. 14 Kondisi belajar mengajar yang efektif adalah adanya minat dan perhatian siswa dalam belajar. Minat merupakan suatu sifat yang relatif menetap pada diri seseorang. Minat ini besar sekali pengaruhnya terhadap belajar sebab dengan minat seseorang akan melakukan sesuatu yang diminatinya. Sebaliknya, tanpa minat seseorang tidak mungkin melakukan sesuatu.9 Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa Minat belajar adalah kecenderungan yang mengarahkan siswa terhadap bidang-bidang yang ia sukai dan tekuni tanpa adanya keterpaksaan dari siapapun untuk meningkatkan kualitasnya dalam hal pengetahuan, ketrampilan, nilai, sikap, minat, apresiasi, logika berpikir, komunikasi, dan kreativitas. 2. Macam-macam Minat Menurut Rasyidah, timbulnya minat pada diri seseorang pada prinsipnya dibedakan menjadi dua jenis, yaitu : minat yang berasal dari pembawaan dan minat yang timbul karena pengaruh dari luar. Pertama, minat yang bersal dari pembawaan timbul dengan sendirinya dari setiap individu, hal ini biasanya dipengaruhi oleh faktor keturunan atau bakat alamiah. Kedua, minat yang timbul karena pengaruh dari luar diri individu, timbul seiring dengan proses perkembangan individu bersangkutan. Minat ini dipengaruhi oleh lingkungan, dorongan orang tua, dan kebiasaan atau adat. Adpun mengenai jenis atau macam-macam minat, Kuder mengelompokkan jenis minat menjadi sepuluh macam, yaitu : 1. Minat terhadap alam sekitar, yaitu minat terhadap pekerjaan yang berhubungan dengan alam, binatang dan tumbuhan 9 Slameto. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya..........................hal 24
  • 15. 15 2. Minat mekanis, yaitu minat tehadap pekerjaan yang bertalian dengan mesin atau alat mekanik 3. Minat hitung menghitung, yaitu minat terhadap pekerjaan yang membutuhkan perhitungan 4. Miat terhadap ilmu pengetahuan, yaitu minat untuk menemukan fakta-fakta baru dan pemecahan masalah 5. Minat persuasif, yaitu minat yang berhubungan untuk mempengaruhi orang lain 6. Minat seni, yaitu minat terhadap pekerjaan yang brhubungan dengan kesenian, kerajinan, dan kreasi tangan 7. Minat leterer, yaitu minat yang berhubungan dengan masalah membaca dan menulis 8. Minat musik, yaitu minat terhdap maslah-masalh musik 9. Minat layanan sosial, yaitu minat yang berhubungan dengan pekerjaan untuk membantu orang lain 10. Minat klerikal, yaitu minat yang berhubungan dengan pekerjaan administratif 3. Fungsi Minat Dalam Belajar Dalam hal fungsi minat dalam belajar The Liang Gie mengemukakan bahwa minat merupakan salah satu faktor untuk meraih sukses dalam belajar. Secara lebih terinci arti dan peranan penting minat dalam kaitannya dengan pelaksanaan belajar atau studi ialah: 1. Minat melahirkan perhatian yang serta merta Perhatian seseorang terhadap sesuatu hal dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu perhatian yang serta merta, dan perhatian yang dipaksakan, perhatian yang serta merta secara spontan, bersifat wajar, mudah bertahan, yang tumbuh tanpa
  • 16. 16 pemaksaan dan kemauan dalam diri seseorang, sedang perhatian yang dipaksakan harus menggunakan daya untuk berkembang dan kelangsungannya. Menurut Jhon Adams yang dikutif The Liang Gie mengatakan bahwa jika seseorang telah memiliki minat studi, maka saat itulah perhatiannya tidak lagi dipaksakan dan beralih menjadi spontan. Semakin besar minat seseorang, maka akan semakin besar derajat spontanitas perhatiannya. Pendapat senada juga dikemukakan oleh Ahmad Tafsir bahwa minat telah muncul maka perhatian akan mengikutinya. Tetapi sama dengan minat perhatian mudah sekali hilang. Pendapat di atas, memberikan gambaran tentang eratnya kaitan antara minat dan perhatian. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa untuk meningkatkan perhatian seseorang dalam hal ini siswa terhadap sesuatu, maka terlebih dahulu harus ditingkatkan minatnya. 2. Minat memudahkan terciptanya konsentrasi Minat memudahkan terciptanya konsentrasi dalam pikiran seseorang. Perhatian serta merta yang diperoleh secara wajar dan tanpa pemaksaam tenaga kemampuan seseorang memudahkan berkembangnya konsentrasi, yaitu memusatkan pemikiran terhadap sesuatu pelajaran. Jadi, tanpa minat konsentrasi terhadap pelajaran sulit untuk diperhatikan. Pendapat senada dikemukakan oleh Winkel bahwa konsentrasi merupakan pemusatan tenaga dan energi psikis dalam menghadapi suatu objek, dalam hal ini peristiwa belajar mengajar di kelas. Konsentrasi dalam belajar berkaitan dengan kamauan dan hasrat untuk belajar, namun konsentrasi dalam belajar dipengaruhi oleh perasaan siswa dan minat dalam belajar. 3. Minat mencegah gangguan perhatian di luar
  • 17. 17 Minat studi mencegah terjadinya gangguan perhatian dari sumber luar misalnya, orang berbicara. Seseorang mudah terganggu perhatiannya atau sering mengalami pengalihan perhatian dari pelajaran kepada suatu hal yang lain, kalau minat studinya kecil. Dalam hubungan ini Donald Leired menjelaskan bahwa gangguan- gangguan perhatian seringkali disebabkan oleh sikap bathin karena sumber-sumber gangguan itu sendiri. Kalau seseorang berminat kacil bahaya akan diganggu perhatiannya. 4. Minat memperkuat melekatnya bahan pelajaran dalam ingatan Bertalian erat dengan konsentrasi terhadap pelajaran ialah daya mengingat bahan pelajaran. Pengingatan itu hanya mungkin terlaksana kalau seseorang berminat terhadap pelajarannya. Seseorang kiranya pernah mengalami bahwa bacaan atau isi ceramah sangat mencekam perhatiannya atau membangkitkan minat seantiasa teringat walaupun hanya dibaca atau disimak sekali. Sebaliknya, sesuatu bahan pelajaran yang berulang-ulang dihafal mudah terlupakan, apabila tanpa minat. Anak yang mempunyai minat dapat menyebut bunyi huruf, dapat mengingat kata-kata, memiliki kemampuan membedakan dan memiliki perkembangan bahasa lisan dan kosa kata yang memadai. Penadapat di atas, menunjukkan terhadap belajar memiliki peranan memudahkan dan menguatkan melekatnya bahan pelajaran dalam ingatan. 5. Minat memperkecil kebosanan belajar dalam diri sendiri. Segala sesuatu yang menjemukan, membosankan, sepele dan terus menerus berlangsung secara otomatis tidak akan bisa memikat perhatian. Pendapat senada dikemukakan oleh The Liang Gie bahwa kejemuan melakukan sesuatu atau
  • 18. 18 terhadap sesuatu hal juga lebih banyak berasal dari dalam diri seseorang daripada bersumber pada hal-hal di luar dirinya. Oleh karena itu, penghapusan kebosanan dalam belajar dari seseorang juga hanya bisa terlaksana dengan jalan pertama-tama menumbuhkan minat belajar dan kemudian meningkatkan minat itu sebesar- besarnya. 4. Aspek-aspek Minat Belajar Menurut Hurlock Mengemukakan bahwa minat memiliki dua aspek yaitu: 1. Aspek Kognitif Aspek kognitif didasari pada konsep perkembangan di masa anak-anak mengenai hal-hal yang menghubungkannya dengan minat. Minat pada aspek kognitif berpusat seputar pertanyaan, apakah hal yang diminati akan menguntungkan? Apakah akan mendatangkan kepuasan? Ketika sesorang melakukan suatu aktivitas, tentu mengharapkan sesuatu yang akan didapat dari proses suatu aktivitas tersebut. Sehingga seseorang yang memiliki minat terhadap suatu aktivitas akan dapat mengerti dan mendapatkan banyak manfaat dari suatu aktivitas yang dilakukannya. Jumlah waktu yang dikeluarkan pun berbanding lurus dengan kepuasan yang diperoleh dari suatu aktivitas yang dilakukan sehingga suatu aktivitas tersebut akan terus dilakukan. 2. Aspek Afektif Aspek afektif atau emosi yang mendalam merupakan konsep yang menampakkan aspek kognitif dari minat yang ditampilkan dalam sikap terhadap aktivitas yang diminatinya. Seperti aspek kognitif, aspek afektif
  • 19. 19 dikembangkan dari pengalaman pribadi, sikap orang tua, guru, dan kelompok yang mendukung aktivitas yang diminatinya. Seseorang akan memiliki minat yang tinggi terhadap suatu hal karena kepuasan dan manfaat yang telah didapatkannya, serta mendapat penguatan respon dari orang tua, guru, kelompok, dan lingkungannya, maka seseorang tersebut akan fokus pada aktivitas yang diminatinya. Dan akan memiliki waktu-waktu khusus atau memiliki frekuensi yang tinggi untuk melakukan suatu aktivitas yang diminatinya tersebut. 3. Aspek Psikomotor Aspek psikomotor lebih mengorientasikan pada proses tingkah laku atau pelaksanaan, sebagai tindak lanjut dari nilai yang didapat melalui aspek kognitif dan diinternalisasikan melalui aspek afektif sehingga mengorganisasi dan diaplikasikan dalam bentuk nyata melalui aspek psikomotor. Seseorang yang memiliki minat tinggi terhadap suatu hal akan berusaha mewujudkannya sebagai pengungkapan ekspresi atau tindakan nyata dari keinginannya. Berdasarkan uraian tersebut, maka minat terhadap mata pelajaran bahasa Indonesia yang dimiliki seseorang bukan bawaan sejak lahir, tetapi dipelajari melalui proses penilaian kognitif, penilaian afektif dan psikomotorik seseorang yang dinyatakan dalam sikap. Dengan kata lain, jika proses penilaian kognitif, afektif dan psikomotorik seseorang terhadap objek minat adalah positif maka akan menghasilkan sikap yang positif dan dapat menimbulkan minat. 5. Indikator Minat Belajar
  • 20. 20 Menurut Slameto siswa yang berminat dalam belajar mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:10 a. Mempunyai kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang sesuatu yang dipelajari secara terus menerus. b. Ada rasa suka dan senang pada sesuatu yang diminati. c. Memperoleh suatu kebanggaan dan kepuasan pada sesuatu yang diminati. Ada rasa keterikatan pada sesuatu aktivitas-aktivitas yang diminati. d. Lebih menyukai suatu hal yang menjadi minatnya daripada yang lainnya. e. Dimanifestasikan melalui partisipasi pada aktivitas dan kegiatan Menurut Dinar Barokah, beberapa indikator siswa yang memiliki minat belajar yang tinggi hal ini dapat dikenali melalui proses belajar dikelas maupun dirumah yaitu: a. Perasaan Senang Seorang siswa yang memiliki perasaan senang atau suka terhadap pelajaran IPS, maka ia harus terus mempelajari ilmu yang berhubungan dengan IPS. Sama sekali tidak ada perasaan terpaksa untuk mempelajari bidang tersebut. b. Ketertarikan Siswa Berhubungan dengan daya gerak yang mendorong siswa untuk cenderung merasa tertarik pada orang, benda, kegiatan, atau bisa berupa pengalaman efektif yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri c. Perhatian dalam Belajar 10 Slameto. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya..................58
  • 21. 21 Adanya perhatian juga menjadi salah satu indikator minat. Perhatian merupakan konsentrasi atau aktifitas jiwa kita terhadap pengamatan, pengertian, dan sebagainya dengan mengesampingkan yang hal lain. Seseorang yang memiliki minat pada objek tertentu maka dengan sendirinya dia akan memperhatikan objek tersebut. Misalnya, seorang siswa menaruh minat terhadap pelajaran IPS, maka ia berusaha untuk memperhatikan penjelasan dari gurunya d. Bahan Pelajaran dan Sikap Guru yang Menarik Tidak semua siswa menyukai suatu bidang studi pelajarankarena faktor minatnya sendiri. Ada yang mengembangkan minatnya terhadap bidang pelajaran tersebut karena pengaruh dari gurunya,teman sekelas, bahan pelajaran yang menarik.Walaupun demikian lama-kelamaan jika siswa mampumengembangkan minatnya yang kuat terhadap mata pelajaran niscayaia bisa memperoleh prestasi yang berhasil sekalipun ia tergolong siswayang berkemampuan ratarata. Sebagaimana dikemukakan oleh Brown yang dikutip oleh Ali Imran sebagai berikut: Tertarik kepada guru, artinya tidak membenci atau bersikap acuh tak acuh, tertarik kepada mata pelajaran yang diajarkan, mempunyai antusias yang tinggi serta mengendalikan perhatiannya terutama kepada guru, ingin selalu bergabung dalam kelompok kelas, ingin identitas dirinya diketahui oleh orang lain, tindakan kebiasaan dan moralnya selalu dalam control diri, selalu mengingat pelajaran dan mempelajarinya kembali, dan selalu terkontrol oleh lingkungannya. e. Keterlibatan Siswa
  • 22. 22 Ketertarikan seseorang akan sesuatu obyek yang mengakibatkan orang tersebut senang dan tertarik untuk melakukan atau mengerjakan kegiatan dari obyek tersebut. f. Manfaat dan Fungsi Mata Pelajaran Selain adanya perasaan senang, perhatian dalam belajar danjuga bahan pelajaran serta sikap guru yang menarik. Adanya manfaat dan fungsi pelajaran (dalam hal ini pelajaran bahasa Indonesia) juga merupakan salah satu indikator minat. Karena setiap pelajaran mempunyai manfaat dan fungsinya. Pelajaran alquran banyak memberikan manfaat kepada siswa bila alquran tidak hanya dipelajari di sekolah tetapi juga dipelajari sebaliknya bila siswa tidak membaca pelajaran alquran maka siswa tidak dapat merasakan manfaat yang terdapat dalam pelajaran alquran tersebut. C. Teori Pembelajaran Al-Qur’an Hadist D. Kaidah Ilmu Tajwid 1. Pengertian Ilmu Tajwid Tajwid berasal dari kata jawwada dalam bahasa arab, Secara harfiah tajwid bermakna melakukan sesuatu dengan elok dan indah atau bagus. Dalam ilmu Qira’ah, tajwid berarti mengeluarkan huruf dari tempatnya sesuai dengan sifat yang dimilikinya. Jadi ilmu tajwid adalah suatu ilmu yang mempelajari bagimana cara membunyikan atau mengucapkan huruf-huruf yang ada dalm kitab suci al-Qur’an ataupun bukan. Tajwid juga berarti mengeluarkan setiap huruf dari tempaat keluarnya masing-masing sesuai dengan haq dan mustahaqnya. Haq yaitu sifat asli yang senantiasa ada pada setiap huruf seperti jahr, Isti’la dll. Haq huruf meliputu sifat-sifat huruf dan tempet keluar huruf.
  • 23. 23 Sedangkan mustahaq yaitu sifat yang sewaktu-waktu timbul oleh sebab-sebab tertentu seperti izhhar, ikhfa’, iqlab, mad, waqaf dan lain sebagainya. 2. Pengertian Mad Mad artinya memanjangkan suara suatu bacaan. Mad menurut etimologi berarti tambahan. Menurut istilah tajwid berarti memanjangkan suara sewaktu membaca huruf mad atau huruf layin jika bertemu dengan hamzah atau sukun. Huruf mad ada tiga, yaitu alif, wau dan ya. Syarat mad: Huruf sebelum wau berbaris damah, sebelum ya berbaris kasrah dan sebelum alif berbaris fathah. Jika huruf yang sebelum ya atau wau sukun itu berbaris fathah, tidak disebut huruf mad, akan tetapi disebut dengan huruf layin. Mad ialah memanjangkan bunyi huruf (bacaan) karna di dalamnya terdapat salah satu huruf mad. Adapun huruf mad ada tiga macam, yaitu: a. Alif (ا) b. Wau (و) c. Ya (ي). 3. Macam-macam Mad a. Huruf Alif (ا) menjadi huruf mad, apabila huruf alif tidak berharekat dan huruf sebelumnya berharakat fathah. Contoh : ح ا سِ د غ ا س ق أ ف و اجً اً b. Huruf wau (و) menjadi huruf mad, apabila huruf wau sukun huruf sebelumnya damah. Contoh : ي و ل د ص د و ر ي د خالو ن c. Huruf Ya (ي) menjadi huruf mad, apabila huruf ya sukun dan huruf sebelumnya berharakat kasrah.11 Contoh : علي م ق دِ ي ر فِيهِ Mad dalam ilmu Tajwid secara garis besar di bagi dua macam, yaitu: a. Mad Thabi'I (Mad Asli), seperti penjelasan dan contoh diatas. b. Mad Far'I yang akan dijelaskan kemudian.Cara membaca Mad Thabi'I adalah dengan memanjangkan bacaan dua harakat atau satu alif.12 11 Ilmu Tajwid, oleh Masrap Suhaemi AH. Penerbit”KARYA UTAMA” Surabaya 12 Ilmu Tajwid, oleh Masrap Suhaemi AH. Penerbit”KARYA UTAMA” Surabaya
  • 24. 24 Harakat adalah gerakan bilangan atau ketukan irama yang sedang, seperti ketukan not-not dalam lagu.Sekarang kita membicarakan Mad Far'i. Mad Far'I adalah mad yang merupakan hokum tambahan dari Mad Thabi'I yang disebabkan oleh hamzah, sukun, waqaf, tasydid dan sebab-sebab lain yang berfungsi membedakan panjang atau pendeknya suatu bacaan. Mad Far'I terbagi menjadi 13 macam, namun dalam pembahasan ini hanya ada tiga yang di bahas yaitu : a. Mad Wajib Muttasil Mad Wajib Muttasil adalah pemanjangan suara, karena ada huruf mad asli bertemu dengan hamzah dalam satu kalimat. Dibaca lima harkat apabila wasal (terus), dan dibaca enam harkat ketika waqaf (berhenti) Contoh:13 وقلجاءالحق b. Mad Jaiz Munfasil Mad Jaiz Munfasil adalah pemanjangan suara karena adanya huruf mad asli bertemu dengan hamzah dalam kalimat terpisah. Dibaca 2-5 harkat Contoh:14 ماانزل ن ا E. Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadist di MI 1. Tujuan Pembelajaran Al-Qur’an Hadist di MI Mata pelajaran Al-Qur'an-Hadis di Madrasah Ibtidaiyah adalah salah satu mata pelajaran PAI yang menekankan pada kemampuan membaca dan menulis al-Qur'an dan hadis dengan benar, serta hafalan terhadap surat-surat pendek dalam al-Qur'an, pengenalan arti 13 http://lidonarta.blogspot.com/2012/05/mad-bacaan-panjang.html 14 http://lidonarta.blogspot.com/2012/05/mad-bacaan-panjang.html
  • 25. 25 atau makna secara sederhana dari surat-surat pendek tersebut dan hadis-hadis tentang akhlak terpuji untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari melalui keteladanan dan pembiasaan. Hal ini sejalan dengan misi pendidikan dasar adalah untuk: (1) pengembangan potensi dan kapasitas belajar peserta didik, yang menyangkut: rasa ingin tahu, percaya diri, keterampilan berkomunikasi dan kesadaran diri; (2) pengembangan kemampuan baca-tulis-hitung dan bernalar, keterampilan hidup, dasar-dasar keimanan dan ketakwaan terhadan Tuhan YME; serta (3) fondasi bagi pendidikan berikutnya. Di samping itu, juga mempertimbangkan perkembangan psikologis anak, bahwa tahap perkembangan intelektual anak usia 6-11 tahun adalah operasional konkret (Piaget). Peserta didik pada jenjang pendidikan dasar juga merupakan masa social imitation (usia 6 - 9 tahun) atau masa mencontoh, sehingga diperlukan figur yang dapat memberi contoh dan teladan yang baik dari orang-orang sekitarnya (keluarga, guru, dan teman-teman sepermainan), usia 9 – 12 tahun sebagai masa second star of individualisation atau masa individualisasi, dan usia 12-15 tahun merupakan masa social adjustment atau penyesuaian diri secara sosial. Secara substansial mata pelajaran Al-Qur'an-Hadis memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mencintai kitab sucinya, mempelajari dan mempraktikkan ajaran dan nilai-nilai yang terkandung dalam al-Qur'an- hadis sebagai sumber utama ajaran Islam dan sekaligus menjadi pegangan dan pedoman hidup dalam kehidupan sehari-hari. Mata pelajaran Al-Qur'an-Hadis di Madrasah Ibtidaiyah bertujuan untuk: a. Memberikan kemampuan dasar kepada peserta didik dalam membaca, menulis, membiasakan, dan menggemari membaca al-Qur'an dan hadis; b. Memberikan pengertian, pemahaman, penghayatan isi kandungan ayat-ayat al- Qur’an-hadis melalui keteladanan dan pembiasaan;
  • 26. 26 c. Membina dan membimbing perilaku peserta didik dengan berpedoman pada isi kandungan ayat al-Qur'an dan hadis.15 2. Ruang Lingkup Pembelajaran Al-qur’an di MI Ruang lingkup mata pelajaran Al-Qur'an-Hadis di Madrasah Ibtidaiyah meliputi: a. Pengetahuan dasar membaca dan menulis al-Qur'an yang benar sesuai dengan kaidah ilmu tajwid. b. Hafalan surat-surat pendek dalam al-Qur'an dan pemahaman sederhana tentang arti dan makna kandungannya serta pengamalannya melalui keteladanan dan pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari. c. Pemahaman dan pengamalan melalui keteladanan dan pembiasaan mengenai hadis- hadis yang berkaitan dengan kebersihan, niat, menghormati orang tua, persaudaraan, silaturahmi, takwa, menyayangi anak yatim, salat berjamaah, ciri-ciri orang munafik, dan amal salih.16 Kelas III, Semester 2 STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR 1. Menghafal surat-surat pendek secara benar dan fasih 4.1 Membaca surat al-Qaari’ah dan surat at-Tin secara benar dan fasih 4.2 Menghafalkan surat al-Qaari’ah dan surat at- Tin secara benar dan fasih 2. Memahami arti surat-surat pendek 5.1 Mengartikan surat al-Faatihah dan surat al- Ikhlaas 15 Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008 16 Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008
  • 27. 27 5.2 Menerapkan kandungan surat al-Faatihah dan al- Ikhlas 3. Memahami kaidah ilmu tajwid 6.1 Mengenal bacaan Mad Thabi’i, Mad Waajib Muttasil, dan Mad Jaa’iz Munfasil 6.2 Menerapkan bacaan Mad Thabi’i, Mad Waajib Muttasil dan Mad Jaa’iz Munfasil 4. Memahami hadis tentang persaudaraan secara benar dan fasih 7.1 Menghafalkan hadis tentang persaudaraan 7.2 Menerapkan perilaku persaudaraan dengan sesama
  • 28. 28 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang dapat diartikan sebagai proses pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri dalam upaya untuk memecahkan maslah tersebut dengan cara melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari perlakuan tersebut.17 Secara etimologis ada tiga istilah yang berhubungan dengan PTK, yakni penelitian, tindakan dan kelas. Pertama, penelitian adalah suatu proses pemecahan masalah yang dilakukan secara sistematis, empiris, dan terkontrol. Kedua, tindakan dapat diartikan sebagai perlakuan tertentu yang dilakukan peneliti. Tindakan diarahkan untuk memperbaiki kinerja yang dilakukan guru. Ketiga, kelas menunjukkan pada tempat proses pembelajaran berlangsung. PTK dilakukan didalam kelas yang tidak di setting untuk kepentingan penelitian secara khusus, akan tetapi berlangsung dalam keadaan dan kondisi yang real tanpa direkayasa.18 Penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa pihak. Dimana dalam penelitian ini peneliti ikut terjun langsung dalam kegiatan pembelajaran bersama guru dan siswa selama pembelajaran berlangsung. Peneliti tindakan kelas dipandang sebagai suatu cara untuk menandai sebuah bentuk kegiatan yang dirancang untuk memperbaiki kualitas pendidikan. 17 Wina Sanyaja, Penelitian Tindakan Kelas, ( Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2012 ) 26 18 Ibid 26-27
  • 29. 29 Dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti menggunakan model Spiral Kemmis dan MC Taggart secara berulang-ulang, semakin lama, diharapkan semakin meningkat perubahannya atau pencapaian hasilnya. Dalam perencanaan Kemmis menggunakan sistem spiral yang dimulai dengan rencana, tindakan, pengamatan, refleksi, perencanaan kembali merupakan dasar untuk suatu ancang-ancang pemecahan.19 desain model Kemmis & Taggart ini pada hakekatnya berupa perangkat-perangkat atau untaian-untaian dengan satu perangkat terdiri dari empat komponen, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Keempat untaian yang berupa untaian tersebut dipandang sebagai satu siklus. B. Setting Penelitian a. Tempat penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas IV MI Al-Hidayah Plumbungan Sukodono Siadoarjo pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadist khususnya materi Mengenal bacaan Mad Thobi’i, Mad Wajib Muttasil dan Mad Jaiz Munfasil b. Waktu penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada pertengahan semester genap yaitu pada bulan april 2014 c. Subyek penelitian Sebagai subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas III MI Al-Hidayah Plumbunagn Sukodono Sidoarjo tahun ajaran 2013-2014 dengan jumlah siswa sebanyak 20 siswa perempuan 11 laki-laki 9 siswa. Pemilihan kelas ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa minat belajar dikelas ini masih perlu ditingkatkan sesuai dengan hasil observasi yang telah peneliti 19 Basrowi dan Suwandi, Prosedur Penelitian Tindakan Kelas, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2008), 68.
  • 30. 30 lakukan. Selain itu pembelajaran dengan menggunakan metode drill belum di terapkan pada sekolah tersebut. C. Variabel yang di Teliti Variabel yang menjadi sasaran dalam PTK ini adalah meningkatkan minat belajar dengan menerapkan metode drill pada mata pelajaran al-qur’an hadist kelas III. Disamping vriabel tersebut masih ada beberapa variabel yang lain yaitu : 1. Variabel input : siswa kelas III MI Al-Hidayah Plumbungan 2. Variabel Proses : penerapan metode drill 3. Variabel output : minat belajar siswa pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadist khususnya materi Mengenal bacaan Mad Thobi’i, Mad Wajib Muttasil dan Mad Jaiz Munfasil Subyek penelitian ini adalah siswa kelas III semester 2 MI Al-Hidayah Plumbungan Sukodono Sidoarjo dengan jumlah siswa sebanyak 20 anak. Pemilihan kelas ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa minat belajar dikelas ini masih perlu ditingkatkan sesuai dengan hasil observasi yang telah peneliti lakukan. Selain itu pembelajaran dengan menggunakan metode drill belum di terapkan pada sekolah tersebut. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode drill, mengapa peneliti menggunakan penerapan metode drill ? karena drill merupakan kegiatan berupa pengulangan yang berkali-kali dari suatu hal yang sama. Dengan demikian terbentuklah pengetahuan-siap atau ketrampilan-siap yang setiap saat siap untuk di pergunakan oleh yang bersangkutan D. Rancangan Tindakan
  • 31. 31 Penelitian ini dilakukan model alur PTK sebagaimana tabel berikut : (Adaptasi dari Suharsimi 2006: 16) Peneliti memilih model siklus karena apabila pada awal pelaksanaan adanya kekurangan, maka peneliti bisa mengulang kembali dan memperbaiki pada siklus-siklus selanjutnya sampai apa yang di inginkan peneliti tercapai. 1. Pelaksanaan penelitian Siklus 1 a) Perencanaan 1. Mengadakan penelitian awal untuk mengidentifikasi permasalahan yang perlu segera diatasi. Dalam tahap ini peneliti melakukan observasi pada proses pembelajaran dan wawancara terhadap siswa kelas III dan guru kelas III. 2. Membuat lembar observasi bagi guru dan siswa untuk melihat proses pembelajaran dengan menerapkan metode drill. Lembar observasi tentang kinerja Perencanaan SIKLUS I Pengamatan Perencanaan SIKLUS II Pengamatan Refleksi Refleksi Pelaksanaan Pelaksanaan ?
  • 32. 32 guru dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Selain itu membuat pedoman wawancara bagi siswa tentang kesan-kesannya selama proses pembelajaran. 3. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran. 4. Membuat Lembar Kerja Siswa untuk menuntun siswa tentang materi Mengenal bacaan Mad Thobi’i, Mad Wajib Muttasil dan Mad Jaiz Munfasil 5. Membuat alat evaluasi untuk melihat peningkatan minat belajar siswa setelah menerapkan metode drill b) Pelaksanaan Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan tindakan yang telah dirumuskan pada RPP dalam situasi yang aktual, meliputi kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup 1. Tahap Persiapan - Membuat rencana pembelajaran. - Menyiapkan materi pelajaran - Menyiapkan sumber belajar - Menyiapkan media pembelajaran - Menyiapkan alat pengumpul data 2. Kegiatan Awal - Menyampaikan salam pembuka dengan ramah dan menanyakan keadaan kesehatan - Menggali pengetahuan siswa dalam mengenal ilmu tajwid - Menyampaikan tujuan pembelajaran yang merupakan kompetensi yang harus dikuasai siswa hari ini - Membentuk kelompok kecil maksimal 4 anak - Mendesain kelas dalam bentuk kelompok kecil
  • 33. 33 3. Kegiatan Inti - Siswa mendengarkan penjelasan tentang pengertian bacaan mad dan huruf- huruf mad - Siswa mendengarkan penjelasan tentang bacaan mad tobi’i - Menemukan bacaan mad tobi’i dalam ayat al-Qur’an secara berkelompok - Siswa membaca mad tobi’i dalam kata / kalimat - Siswa mendengar penjelasan tentang bacaan mad Wajib Muttasil - Siswa menemukan bacaan mad Wajib Muttasil dalam ayat al-Qur’an secara berkelompok - Siswa membaca mad Wajib Muttasil dalam kata / kalimat - Siswa mendengar penjelasan tentang bacaan mad Jaiz Munfasil - Siswa menemukan bacaan mad Jaiz Munfasil dalam ayat al-Qur’an secara berkelompok - Siswa membaca mad Jaiz Munfasil dalam kata / kalimat - Secara berkelompok, siswa mendiskusikan perbedaan mad thabi’i, mad jaiz munfasiln dan mad wajib muttasil - Perwakilan kelompok membackan hasil diskusinya di deapn kelas secara bergantian - Siswa memilih salah satu surat al-qur’an dan menemukan bacaan mad thabi’i, mad wajib muttasil dan mad jaiz munfasil secara individu - Siswa mempraktekkan membaca ayat al-qur’an dengan bacaan yang ditemukannya 4. Kegiatan Akhir - Secara klasikal guru mengulang kembali materi yang telah dipelajari - Tanya jawab tentang materi yang belum dimengerti - Menyampaikan tugas yang berkaitan dengan materi yang telah disampaikan - Menyampaikan tugas yang berkaitan dengan materi yang telah disampaikan c) Observasi Observasi dilakukan bersama dengan dilaksanakannya tindakan. Observasi dilakukan untuk mengumpulkan data yaitu kinerja guru dan aktivitas siswa selama proses
  • 34. 34 pembelajaran materi Mengenal bacaan Mad Thobi’i, Mad Wajib Muttasil dan Mad Jaiz Munfasil d) Refleksi Pada tahap ini yang harus dilakukan adalah : mencatat hasil observasi, mengevaluasi hasil observasi, menganalisis hasil pembelajaran, mencatat kelemahan-kelemahan untuk dijadikan bahan penyusunan perancangan siklus berikutnya sampai tujuan PTK tercapai. Refleksi terhadap proses belajar mengajar ini perlu dilakukan anatara penelitian dan pengamatan untuk menemukan penyebab mencari jalan pemecahannya. Dengan demikian diharapkan pada akhir siklus tujuan yang telah direncanakan dapat tercapai. E. Data dan Cara Pengumpulan 1. Sumber data Sumber data PTK ini adalah : a. Siswa Untuk mendapatkan data tentang minat belajar siswa selama proses kegiatan belajar mengajar. b. Guru Untuk melihat tingkat keberhasilan implementasi metode drill terhadap minat belajar siswa. 2. Teknik pengumpulan data Teknik pengumpulan data pada penelitian ini diupayakan agar bisa mendapatkan data yang yang benar-benar valid, maka peneliti melakukan pengumpulan data dengan cara sebagai berikut : 1. Observasi
  • 35. 35 Merupakan proses pengamatan langsung terhadap kondisi, situasi, proses, dan perilaku saat proses pembelajaran berlangsung. Observasi dipergunakan untuk mengumpulkan data tentang aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar dan penerapan materi dengan metode drill yang dilaksanakan guru dan peneliti 2. Wawancara Wawancara merupakan teknik pengumpulan informasi melalui komunikasi secara langsung dengan responde. Teknik wawancara dilakukan sebagai upaya untuk memperoleh data tentang pendapat siswa mengenai proses belajar yang alami. Selain itu wawancara juga di gunakan untuk memperoleh informasi tentang minat belajar siswa kelas III MI Al-Hidayah Plumbungan. 3. Angket Angket digunakan untuk mengevaluasi yang berupa daftar pertanyaan atau pernyataan yang dijawab oleh siswa yang berkenaan dengan sikap dan suasana pembelajaran F. Indikator Kinerja Indikator kinerja adalah suatu kriteria yang digunakan untuk melihat tingkat keberhasilan dari kegiatan PTK dalam meningkatkan atau memperbaiki PBM dikelas. Indikator kinerja harus realistik dan data dapat diukur (jelas cara pengukurannya)20 Adapun indikator yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut : 1. Minat belajar siswa pada pelajaran al-Qur’an Hadis telah mencapai 75% 2. Tingkat keefektifan pembelajran al-Qur’an Hadis mencapai 75% 20 Sudjana, Evaluasi hasil Belajar, (Bandung: Pustaka Mertiana, 1998), 127.
  • 36. 36 INSTRUMEN VALIDASI DOKUMEN RPP Mata Pelajaran : ............................................... Nama Guru : ................................................ Sekolah : ................................................. Kabupaten/Kota : .................................................. Provinsi : ................................................... Petunjuk : berilah tanda ceklist (√) pada kolom penilaian No Komponen / Indikator Penilaian Catatan Umum Ya Tidak 1 A Disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. B Komponen RPP: identitas mapel, SK, KD, indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembeja- ran (penduhuluan, inti, penutup), penilaian hasil belajar dan sumber belajar. II Penjelasan Komponen RPP A Identitas RPP 1 Berisi satuan pendidikan Berisi kelas / semester Berisi program Berisi mata pelajaran Berisi jumlah pertemuan. B SK dan KD 1 Rumusan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) sesuai dengan standar Isi 2 Keterkaitan antara SK dan KD C Indikator
  • 37. 37 1 Ada kesesuaian dengan indikator pada silabus. 2 Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, dan potensi daerah. 3 Indikator dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diukur dan diamati yang mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap. 4 Indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian. 5 Setiap KD dikembangkan menjadi beberapa indikator (minimal satu KD ada dua indikator). 6 Kata Kerja Operasional (KKO) pada indikator pencapaian tidak melebihi tingkatan berpikir KKO dalam KD. D Tujuan Pembelajaran 1 Menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar. 2 Penyusunan tujuan pembelajaran mengacu pada indikator 3 Tujuan pembelajaran mengandung unsur ABCD E Materi Pembelajaran 1 Memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan 2 Cakupan materi sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai. F Alokasi Waktu 1 Sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban belajar
  • 38. 38 G Metode Pengajaran 1 Sesuai dengan situasi dan kondisi peserta didik 2 Sesuai dengan karakteristik dari indikator dan kompetensi yang akan dicapai pada setiap mata pelajaran 3 Mengacu pada kegiatan pembelajaran yang ditetapkan dalam silabus H Kegiatan Pembelajaran 1 Pendahuluan a Kegiatan awal untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. b Mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari Menjelaska tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai 2 Kegiatan inti a Melibatkan peserta didik untuk mencari informasi tentang materi yang akan dipelajari b Dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. c Membiasakan peserta didik membaca dan menulis melalui tugas yang bermakna d Memfasilitasi peserta didik dalam
  • 39. 39 Rekomendasi Petugas Validasi untuk Dokumen RPP :……………………… ……………………………………………………………………………………. Mengetahui. Validator Guru Mapel pembelajaran kooperatif dan kolaboratif e Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut f Memfasilitasi peserta didik untuk membuat laporan eksplorasi secar individu maupun kelompok g Memfasilitasi peserta didik menyajikan kerja individu maupun kelompok 3 Penutup a Merefleksikan kegiatan untuk mengakhiri aktivitas pembelajaran. b Membuat rangkuman atau kesimpulan dan penilaian. c Memberikan umpan balik dan tindak lanjut I Penilaian Hasil Belajar 1 Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar disesuaikan dengan indikator pencapaian kompetensi. 2 Mengacu kepada standar penilaian. 3 Ada lampiran soal dan jawaban sesuai dengan indikator pencapaian. H Sumber Belajar 1 Penentuan sumber belajar didasarkan pada SK, KD, materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.
  • 40. 40 Lembar Kerja Siswa Siklus I Nama : …………… Kelas : …………… 1. Carilah salah satu surat al-Qur’an dalam juz 30 2. Temukan beberapa contoh bacaan mad yang ada pada surat tersebut ! 3. Tentukan mana yang termasuk mad thabi’i, mad wajib muttasil dan mad jaiz munfasil ! 4. Jelaskan alasan mu mengapa disebut bacaan mad? 5. Praktekkan cara membacanya dengan memperhatikan ilmu tajwid, kesesuaian bacaan huruf, dan panjang pendek suatu bacaan. Nama Surat Bacaan Mad Alasan Cara Membaca Mad Thabi’i Mad Wajib Muttasil Mad Jaiz Munfasil
  • 41. 41 Lembar Pengamatan Aktifitas Siswa Siklus I Nama Sekolah : Mata Pelajaran : Kelas / Semester : Hari / Tanggal : Hasil pengamatan aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan metode drill No Indikator / Aspek Yang Diamati Pengamat Skor Skor Penilaian 1 2 3 1. Siswa merespon apersepsi/motivasi yang diberikan oleh guru. 2. Siswa mendengarkan saat tujuan pembelajaran disampaikan. 3. Siswa memusatkan perhatian pada materi pembelajaran yang dipelajari. 4. Mendengarkan penjelasan tentang pengertian bacaan mad dan huruf-huruf mad 4 Mendengarkan penjelasan tentang bacaan mad tobi’i guru. 5 Siswa membaca mad tobi’i dalam kata / kalimat 6 Siswa mendengar penjelasan tentang bacaan mad Wajib Muttasil 7 Siswa menemukan bacaan mad Wajib Muttasil dalam ayat al-Qur’an secara berkelompok 8 Siswa membaca mad Wajib Muttasil dalam kata / kalimat 9 Siswa mendengar penjelasan tentang bacaan
  • 42. 42 mad Jaiz Munfasil 10 Secara berkelompok, siswa mendiskusikan perbedaan mad thabi’i, mad jaiz munfasiln dan mad wajib muttasil 11 Siswa membaca mad Jaiz Munfasil dalam kata / kalimat 12 Siswa menemukan bacaan mad Jaiz Munfasil dalam ayat al-Qur’an secara berkelompok 13 Membackan hasil diskusinya di deapn kelas secara bergantian 14 Siswa memilih salah satu surat al-qur’an dan menemukan bacaan mad thabi’i, mad wajib muttasil dan mad jaiz munfasil secara individu 15 Siswa mempraktekkan membaca ayat al-qur’an dengan bacaan yang ditemukannya 16. Siswa merespon kesimpulan materi pembelajaran yang disampaikan guru. Skor perolehan Persentase = x 100 = Skor Maksimal Keterangan: Pengisian Lembar Observasi Guru dengan memberi tanda Checklist (√) 1 : Jika aktivitas siswa sangat kurang. 2 : jika aktivitas siswa cukup. 3 : jika aktivitas siswa sangat baik. Skor perolehan 4 : Persentase = x 100 Skor Maksimal Surabaya, 16 Mei 2014 Widiyah Astutik NIM : D0721104
  • 43. 43 Pedoman Wawancara untuk Guru Nama Guru : Tanggal : 1. Bagaimana menurut Ibu tentang metode drill ? ………………………………………………………………………………. 2. Apakah Ibu memahami langkah-langkah metode drill ? ………………………………………………………………………………. 3. Menurut Ibu apakah keuntungan metode drill ini dalam pembelajaran Mengenal bacaan Mad Thobi’i, Mad Wajib Muttasil dan Mad Jaiz Munfasil di kelas tiga ? …………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………........................................... 4. Bagaimana kesannya terhadap metode drill ? ………………………………………………………………………………...................... 5. Bagaimana aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan menerapkan metode drill ? ………………………………………………………………………………......................
  • 44. 44 Pedoman Wawancara untuk Siswa Nama Siswa : Tanggal : 3. Apakah kamu suka dengan mata pelajaran al-qur’an Hadist ? ……………………………………………………………………………… 4. Mata pelajaran apa yang kamu sukai ? ……………………………………………………………………………… 5. Apakah kamu suka membaca al-Qur’an ? ……………………………………………………………………………… 6. Kesulitan apa yang kamu hadapi pada saat membaca al-Qur’an ? ……………………………………………………………………………… 7. Bagaimana kesan kalian pada saat mempelajari al-qur’an dengan metode drill ? ……………………………………………………………………………… 8. Apakah langkah-langkahnya kamu pahami ? ……………………………………………………………………………… Kesimpulan : ...................................................................................................................................................... ...................................................................................................................................................... ...................................................................................................................................................... ...................................................................................................................................................... ......................................................................................................................................................
  • 45. 45 Angket Untuk Siswa Nama Siswa : Tanggal : Isilah dengan tanda ceklis ( √ ) pada kolom ya atau tidak sesuai dengan pendapatmu ! No Pernyataan Pendapat Ya Tidak 1 Saya merasa senang terhadap mata pelajaran al-Qur’an Hadist 2 Saya merasa tertarik pada kegiatan memmbaca al- qur’an dengan memperhatikan kaidah tajwid 3 Saya berkonsentrasi pada saat pembelajaran berlangsung 4 Saya suka mata pelajaran al-qur’an karena pengaruh dari gurunya,teman sekelas, bahan pelajaran yang menarik 5 Saya dapat merasakan manfaat yang terdapat dalam pelajaran alquran. Jumlah
  • 46. 46 INDIKATOR MINAT BELAJAR SISWA PRA TINDAKAN No Indikator Skor Penilaian Skor 1 2 3 4 1 Ketertarikan Siswa 2 Perasaan Senang 3 Perhatian dalam Belajar 4 Bahan Pelajaran dan Sikap Guru yang Menarik 5 Keterlibatan Siswa 6 Manfaat dan Fungsi Mata Pelajaran INDIKATOR MINAT BELAJAR SISWA SETELAH TINDAKAN No Indikator Skor Penilaian Skor 1 2 3 4 1 Ketertarikan Siswa 2 Perasaan Senang 3 Perhatian dalam Belajar 4 Bahan Pelajaran dan Sikap Guru yang Menarik 5 Keterlibatan Siswa
  • 47. 47 Lembar Observasi Siswa dalam Proses Pembelajaran No Nama siswa Aspek yang diamati Ket Ketertarikan siswa Perasaan senang Perhatian dalam belajar Bahan pelajaran dan sikap guru yang menarik Keterlibatan siswa Manfaat dan fungsi mata pelajaran 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
  • 48. 48 Lembar Pengamatan Aktifitas Guru Siklus I Nama Sekolah : Mata Pelajaran : Kelas / Semester : Hari / Tanggal : Hasil Checklist Aktivitas Guru No Kegiatan Skor 1 2 3 4 1 Membuka pelajaran a. Menarik perhatian b. Menimbulkan motivasi c. Menjelaskan tujuan, manfaat dan langkah-langkah pembelajaran d. Mengadakan apersepsi dengan bertanya jawab tentang bacaan mad 2 Pelaksanaan a. Guru menjelaskan tentang pengertian bacaan mad dan huruf-huruf mad b. Menfasilitasi siswa dalam menemukan bacaan mad tobi’i dalam ayat al-Qur’an secara berkelompok c. Menyimak Siswa membaca mad tobi’i dalam kata / kalimat d. Guru menjelaskan tentang bacaan mad Wajib Muttasil e. Menfasilitasi siswa menemukan bacaan mad Wajib Muttasil dalam ayat al-Qur’an secara berkelompok f. Menyimak siswa membaca mad Wajib Muttasil dalam kata / kalimat g. Guru menjelaskan tentang bacaan mad Jaiz
  • 49. 49 Munfasil h. Menfasilitasi siswa menemukan bacaan mad Jaiz Munfasil dalam ayat al-Qur’an secara berkelompok i. Menyimak Siswa membaca mad Jaiz Munfasil dalam kata / kalimat j. Secara berkelompok, siswa mendiskusikan perbedaan mad thabi’i, mad jaiz munfasiln dan mad wajib muttasil k. Perwakilan kelompok membackan hasil diskusinya di deapn kelas secara bergantian l. Siswa memilih salah satu surat al-qur’an dan menemukan bacaan mad thabi’i, mad wajib muttasil dan mad jaiz munfasil secara individu m. Siswa mempraktekkan membaca ayat al- qur’an dengan bacaan yang ditemukannya n. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melaporkan hasil kerjanya 3 Penguasaan materi ajar a. Orientasi, motivasi, dan bahasa(sederhana dan jelas). b. Sistematika dan variasi penjelasan. c. Kesesuaian materi terhadap kompetensi d. Keluasan materi ajar 4 Strategi / metode yang digunakan a. Kesesuaian strategi (Pemodelan,Penugasan, Drill ( teknik inquiry ) dengan indikator pembelajaran b. Kesesuaian strategi Pemodelan,Penugasan, Drill ( teknik inquiry ) dengan karakter peserta didik c. Kesesuaian strategi (Pemodelan,Penugasan, Drill ( teknik inquiry ) dengan karakter materi
  • 50. 50 ajar d. Variasi penggunaan startegi antara Pemodelan, Penugasan dan Drill ( teknik inquiry ) 4 Performance a. Suara intonasi, nada, dan irama. b. Posisi dan gerakan guru. c. Pola interaksi perhatian pada siswa. d. Ekspresi roman muka. 5 Media, bahan, sumber pembelajaran(MBSP) a. Menggunakan media slide b. Sumber pembelajaran menggunakan juz amma c. Kesesuaian MBSP (Menggunakan media slidedan sumber belajar menggunakan juz amma) dengan indikator pembelajaran. d. Kesesuaian MBSP (Menggunakan media slidedan sumber belajar menggunakan juz amma) dengan karakter materi ajar. e. Kesesuaian MBSP (Menggunakan media slidedan sumber belajar menggunakan juz amma) dengan karakter peserta didik. f. Variasi MBSP 6 Bertanya a. Pertanyaan jelas dan konkrit. b. Pertanyaan memberikan waktu berfikir. c. Pemerataan pertanyaan pada siswa. d. Pertanyaan sesuai indikator kompetensi. 7 Reinforment(memberi penguatan) a. Penguatan verbal. b. Penguatan non verbal. c. Variasi penguatan. d. Feed back. 8 Menutup pembelajaran a. Guru mengulang kembali materi yang telah
  • 51. 51 dipelajari b. Tanya jawab tentang materi yang belum dimengerti c. Menyampaikan tugas yang berkaitan dengan materi yang telah disampaikan Skor perolehan Persentase = x 100 = Skor maksimal Keterangan : 1 : jika ada satu dari empat butir 2 : jika ada dua dari empat butir 3 : jika ada tiga dari empat butir 4 : jika lengkap empat butir Skor perolehan 5: Prosentase = x 100 Skor Maksimal Surabaya, 14 Mei 2014 Peneliti Widiyah Astutik NIM. D07211048
  • 52. 52 DAFTAR PUSTAKA Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta Susanto, Ahamad. 2013. Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta : Kencana Prenada Media Group Sanyaja, Wina. 2012. Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta : Kencana Prenada Media Group Basrowi dan Suwandi. 2008. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas. Bogor: Ghalia Indonesia Sudjana. 1998. Evaluasi hasil Belajar, Bandung: Pustaka Mertiana Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta AR Syamsuddin, et al.,2009. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa,(Bandung:PT. Rosda karya Effendi, ahmad fuad. 2005. Metodologi pengajaran bahasa arab. Malang : miskat Izzan, Ahmad. 2009. Metodologi pembelajaran bahas arab. Bandung : humaniora Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008