SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Download to read offline
Kuliah Umum IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com




Pengantar Cisco Router
Alfred Alinazar
bank_al@yahoo.com


   Lisensi Dokumen:
   Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com
   Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan
   disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan
   syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright
   yang disertakan dalam setiap dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan
   penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari
   IlmuKomputer.Com.




1. Pengantar

Tulisan ini ditujukan kepada pembaca tingkat pemula yang baru mempelajari
networking. Oleh karena itu, bahasan-bahasan yang dipaparkan di sini hanyalah
pengertian dasar router dan konfigurasi dasar saja.


2. Definisi Router

Router adalah sebuah device yang berfungsi untuk meneruskan paket-paket dari sebuah
network ke network yang lainnya (baik LAN ke LAN atau LAN ke WAN) sehingga
host-host yang ada pada sebuah network bisa berkomunikasi dengan host-host yang ada
pada network yang lain. Router menghubungkan network-network tersebut pada
network layer dari model OSI, sehingga secara teknis Router adalah Layer 3 Gateway. 1

Router bisa berupa sebuah device yang dirancang khusus untuk berfungsi sebagai router
(dedicated router), atau bisa juga berupa sebuah PC yang difungsikan sebagai router.
Dalam tulisan ini, saya hanya akan menulis tentang Cisco Router, yaitu sebuah
dedicated router yang dibuat oleh Vendor bernama Cisco (http://www.cisco.com). Oleh
karena itu, setiap kata Router dalam tulisan berikutnya akan diartikan sebagai Cisco
Router.



    1
     Cisco Router bisa juga menjadi Layer 4 Gateway jika Router tersebut mengimplementasikan ACL,
    namun hal tersebut tidak dibahas dalam tulisan yang ditujukan untuk pemula ini.




                                                                                               1
Kuliah Umum IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com



3. Network Interface

Network Interface adalah sebuah Interface yang berfungsi untuk menyambungkan
sebuah host ke network. Network Interface adalah perangkat keras yang bekerja pada
layer 1 dari Model OSI. Network Interface dibutuhkan oleh Router untuk
menghubungkan Router dengan sebuah LAN atau WAN. Karena Router bertugas
menyambungkan network-network, sebuah router harus mempunyai minimal 2 network
interface. Dengan konfigurasi minimal ini, router tersebut bisa menghubungkan 2
network, karena masing-masing network membutuhkan satu network interface yang
terhubung ke Router.


4. Mengkonfigurasi Router

Router tidak mempunyai layar monitor untuk berinteraksi dengan network
administrator, oleh karena itu, kita membutuhkan sebuah PC untuk men-setup sebuah
router.

PC tersebut harus disambungkan ke router tersebut dengan salah satu dari cara berikut:
   • melalui console port
   • melalui Network


4.1. Men-konfigurasi Router melalui Port Console

Console port adalah sebuah port pada router yang disediakan untuk menghubungkan
router tersebut pada “dunia luar”. Sebuah kabel Roll Over dibutuhkan untuk
menghubungkan serial interface pada PC dan Console port pada router tersebut. Setelah
Router terhubung dengan PC, Router dapat dikonfigurasi dengan menjalankan applikasi
HyperTerminal dari PC. 2

4.2. Men-konfigurasi Router melalui Network

Dengan cara ini, Router dapat dikonfigurasi dengan PC yang terhubung dengan Router
melalui network. Cara ini hanya bisa digunakan untuk melihat konfigurasi dan
memodifikasi konfigurasi pada router. Mengapa ? Karena sebuah router hanya akan
terhubung ke network jika Network Interface-nya sudah terkonfigurasi dengan benar. Di
sisi lain, cara ini juga mempunyai kelebihan. Dengan cara ini, network administrator
lebih leluasa menempatkan PC-nya untuk memodifikasi konfigurasi router. Network
administrator bisa menempatkan PC-nya di mana saja, asalkan PC tersebut bisa
terhubung ke Router melalui jaringan. Dengan cara ini, Network administrator
membutuhkan applikasi telnet untuk mengkonfigurasi Router tersebut.

Berikut adalah langkah-langkah menggunakan telnet pada PC dengan Sistem Operasi
Windows:
   • Jalankan command prompt (atau MS DOS prompt pada Windows 9x)
2
    Dalam tulisan ini, diasumsikan bahwa Sistem Operasi yang digunakan adalah Microsoft Windows.


                                                                                                   2
Kuliah Umum IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com



    •   Ketik perintah berikut pada command prompt:
           C:> telnet IP-address-Router
        Contoh:
           C:> telnet 172.16.148.1

4.3 Inisialisasi Konfigurasi Router

Konfigurasi Router disimpan pada sebuah memory spesial pada router yang disebut
nonvolatile random-access memory (NVRAM). Jika tidak ada konfigurasi yang
tersimpan pada NVRAM, maka system operasi pada Router akan menjalankan sebuah
routine yang akan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya akan
digunakan untuk mengkonfigurasi router tersebut. Routine ini dalam kosakata Windows
dikenal dengan nama Wizard. Namun pada Router Cisco, routine ini disebut dengan
nama system configuration dialog atau setup dialog.

Setup Dialog ini hanya dirancang untuk membuat konfigurasi minimal, karena tujuan
utama dari mode setup ini hanyalah untuk membuat konfigurasi secara cepat dan
mudah. Untuk konfigurasi yang komplex, network administrator harus melakukannya
secara manual.

Setup Dialog bisa juga dipanggil walaupun NVRAM sudah berisi konfigurasi.
Administrator cukup mengetik command setup pada CLI (Command Line Interface)
dan Setup Dialog akan dieksekusi.

Berikut adalah contoh pemanggilan Setup Dialog dari CLI.




4.4 Tingkat akses perintah

Untuk tujuan keamaan, perintah-perintah yang bisa dijalankan dari CLI dibagi menjadi
2 tingkat akses, yaitu:



                                                                                  3
Kuliah Umum IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com



•    User Mode
•    Privileged Mode

User Mode ditujukan untuk melihat status router. Perintah-perintah yang diizinkan pada
mode ini tidak bisa mengubah konfigurasi router, sehingga mode ini lebih aman ketika
seorang network administrator hanya ingin melihat status router dan tidak ingin
mengubah konfigurasi.

Privileged Mode mempunyai tingkat akses yang lebih tinggi. Dengan mode ini, network
administrator bisa mengubah configurasi router. Oleh karena itu, mode ini sebaiknya
digunakan dengan hati-hati sekali untuk menghindari perubahan yang tidak diinginkan
pada router tersebut.

Saat log on ke router pertama kali, anda akan masuk pada user mode, dengan prompt
berupa tanda (>).

Untuk berpindah dari user mode ke priviledge mode, anda harus mengeksekusi perintah
enable pada prompt. Prompt akan berubah menjadi tanda (#) ketika anda berada pada
Privilged mode.

Untuk kembali ke user mode dari priviledge mode, anda harus mengeksekusi perintah
disable pada command prompt.

Contoh 4.4-1:
  router con0 is now available
  Press RETURN to get started

    router >
    router > enable
    router # disable
    router >
    router > logout


4.5. Mengubah Konfigurasi Router
Seperti telah disinggung di bab 4.4, Setup Dialog tidak dirancang untuk memodifikasi
Konfigurasi Router ataupun membuat Konfigurasi Router yang komplex. Oleh karena
itu, untuk keperluan ini, harus dilakukan secara manual dengan memasuki Mode
Konfigurasi. Pengubahan konfigurasi ini bisa dilakukan langsung melalui console atau
secara remote melalui jaringan seperti telah diulas pada Bab 4.1 dan 4.2. Setelah PC
terhubung ke router, maka network administrator harus memasuki Privileged Mode dulu
seperti yg telah disinggung dalam Bab 4.4.

Akhirnya, konfigurasi dapat diubah dengan perintah configure terminal untuk
memasuki global configuration mode yang kemudian diikuti dengan baris-baris
konfigurasi. Setelah baris-baris configurasi dituliskan, perintah exit akan diperlukan
untuk keluar dari global configuration mode.



                                                                                    4
Kuliah Umum IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com



Contoh 4.5-1: mengubah konfigurasi router
  router con0 is now available
  Press RETURN to get started

  router >
  router > enable
  router # configure terminal
  router (config) # interface ethernet 0
  router (config-if) # description IT Department LAN
  router (config-if) # exit
  router (config) # exit
  router #



5. Mengamankan Router dengan Password
Untuk menyulitkan orang yang tidak berhak mengubah dan mengacau konfigurasi
router, maka router tersebut perlu dilindungi dengan kata sandi (password).

5.1 Password untuk console

Jika password diaktifkan pada console, maka user tidak bisa begitu saja mendapatkan
akses ke router melalui console tanpa menuliskan password console terlebih dahulu.
Untuk melakukan hal ini, diperlukan perintah line console 0 diikuti dengan perintah
login dan password dalam konfigurasi router.

Contoh 5.1-1: membuat password untuk console
 Router(config) # line console 0
 Router(config-line) # login
 Router(config-line) # password coba
 Router(config-line) # exit
 Router(config) # exit
 Router(config) #

Router yang dikonfigurasi seperti contoh 5.1-1 akan meminta password ketika user
mencoba mendapatkan akses melalui console. Dan passwordnya adalah coba.

5.2 Password untuk Virtual Terminal

Virtual Terminal ini akan digunakan ketika user ingin mendapatkan akses melalui
jaringan dengan applikasi telnet. Password Virtual Terminal ini harus dikonfigurasi
sebelum user bisa mendapatkan akses melalui jaringan. Tanpa password, koneksi
melalui jaringan akan ditolak oleh router dan router akan memberikan pesan berikut:
    Password required, but none set

Contoh 5.2-1 memperlihatkan bagaimana caranya mengkonfigurasi password pada
Virtual Terminal.



                                                                                 5
Kuliah Umum IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com




Contoh 5.2-1:
 Router(config) # line vty 0 4
 Router(config-line) # password cobain
 Router(config-line) # exit
 Router(config) # exit
 Router(config) #

Pada contoh 5.2-1, router akan meminta password ketika diakses lewat jaringan. Dan
password untuk virtual terminal tersebut adalah cobain.
Angka 0 pada baris line vty 0 4 menunjukkan nomer awal virtual terminal, dan angka 4
menunjukkan nomer terakhir dari virtual terminal. Oleh karena itu, perintah tersebut
memperlihatkan bahwa router tersebut mengizinkan 5 koneksi melalui virtual terminal
pada waktu yang bersamaan.

5.3 Password untuk mode priviledge

Setelah user menuliskan password dengan benar untuk mendapatkan akses ke router
baik melalui jaringan ataupun console, maka user akan memasuki user mode.
Jika password untuk mode priviledge dikonfigurasi, maka user juga harus menuliskan
password lagi untuk masuk ke mode itu.

Perintah yang digunakan untuk memberi password pada mode ini adalah enable
password, atau enable secret.
Perbedaan antara kedua perintah tersebut adalah bahwa perintah enable secret membuat
password-nya terenkrip sedangkan enable password tidak.
Kedua perintah tersebut juga bisa dituliskan kedua-duanya dalam mode konfigurasi
global, dan keduanya juga bisa mempunyai password yang berbeda.
Namun jika keduanya diletakkan pada konfigurasi, maka password pada enable secret
yang akan digunakan untuk memasuki privileged mode.

Contoh 5.3-1: mengkonfigurasi enable password
  Router(config) # enable password rahasia

Contoh 5.3-2: mengkonfigurasi enable secret
  Router(config) # enable secret rahasiabanget

Dalam konfigurasi router, sebuah perintah bisa dihapus dengan menambahkan perintah
no pada mode konfigurasi. Dengan demikian, untuk menghapus password pada contoh
5.3-2 dapat dilakukan dengan perintah seperti yang tampak pada contoh 5.3-3.

Contoh 5.3-3: menghapus password enable secret
  Router(config) # no enable secret rahasiabanget




                                                                                  6
Kuliah Umum IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com



6. Mengkonfigurasi Interface

Seperti telah dipaparkan pada bab 2 dan Bab 3, tugas router adalah meneruskan paket-
paket dari sebuah network ke network yang lainnya. Sebuhungan dengan tugas tersebut,
network interface harus dikonfigurasi sesuai dengan karakteristik-nya.

Perintah interface pada mode konfigurasi global disediakan untuk mengkonfigurasi
interface-interface pada router. Ada berbagai tipe interface yang dikonfigurasi dengan
perintah ini antara lain: Ethernet, Token Ring, FDDI, serial, HSSI, loopback, dialer,
null, anync, ATM, BRI, dan tunnel.
Dalam tulisan ini, hanya Ethernet dan Serial saja yang akan dibahas lebih lanjut.


6..1. Mengkonfigurasi Ethernet Interface

Seperti telah dijelaskan di atas, perintah interface harus dijalankan pada mode
konfigurasi global. Untuk memasuki mode konfigurasi global, gunakan perintah
configure terminal, seperti yang telah dijelaskan pada bab 4.5.

Format perintah interface untuk memasuki mode konfigurasi interface untuk Ethernet
pada router yang hanya mempunyai satu slot adalah:
    interface ethernet nomer-port

Beberapa jenis router memiliki banyak slot, seperti misalnya Cisco 2600,3600 dan
4000. Untuk router-router dengan banyak slot, format perintahnya adalah:
   interface ethernet nomer-slot/nomer-port

Setelah memasuki mode konfigurasi interface dengan perintah di atas, barulah Ethernet
tersebut dapat dikonfigurasi sesuai dengan kebutuhan.
Konfigurasi paling dasar yang dibutuhkan agar Ethernet dapat meneruskan paket-paket
adalah IP address dan subnet mask. 3

Format konfigurasinya adalah:
   ip address IP-address subnet-mask

Contoh 6-1-1: contoh konfigurasi interface ethernet
  Router# configure terminal
  Router(config)# interface ethernet 1/0
  Router(config-if)# description LAN pada Department IT
  Router(config-if)# ip address 172.16.148.1 255.255.255.128
  Router(config-if)# exit
  Router(config)# exit
  Router#




3
    Diasumsikan bahwa protocol yang digunakan oleh router tersebut adalah TCP/IP


                                                                                    7
Kuliah Umum IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com



6.2. Mengkonfigurasi Serial Interface

Serial interface adalah interface yang seringkali digunakan untuk koneksi ke WAN
(Wide Area Network). Koneksi serial membutuhkan clocking untuk sinkronisasi. Dan
oleh karena itu, hubungan serial ini harus mempunyai 2 sisi, yaitu DCE (data circuit-
terminating equipment_ dan DTE (data terminal equipment). DCE menyediakan
clocking dan DTE akan mengikuti clock yang diberikan oleh DCE. Kabel DCE
mempunyai koneksi female (perempuan), sedangkan kabel DTE mempunyai koneksi
male (jantan).
Pada prakteknya, DCE biasanya disediakan oleh service provider yang biasanya adalah
merupakan koneksi ke CSU/DSU. Router sendiri biasanya hanyalah berperan sebagai
DTE sehingga router tersebut tidak perlu menyediakan clocking.
Walaupun demikian, cisco router juga bisa berperan sebagai DCE yang menyediakan
clocking. Fungsi ini biasanya dipakai untuk uji coba router dimana kita bisa
menghubungkan 2 buah router back to back sehingga salah satu router harus berfungsi
sebagai DCE agar koneksi bisa terjadi.

Contoh 6.2-1: contoh konfigurasi interface serial sebagai DTE
 Router # configure terminal
 Router(config)# interface serial 0
 Router(config-if)# description WAN ke Natuna
 Router(config-if)# ip address 172.16.158.1 255.255.255.252
 Router(config-if)# bandwith 64
 Router(config-if)# exit
 Router(config)# exit
 Router#

Contoh 6.2-2: contoh konfigurasi interface serial sebagai DCE
 Router # configure terminal
 Router(config)# interface serial 0
 Router(config-if)# description Lab Cisco sebagai DCE
 Router(config-if)# ip address 172.16.158.1 255.255.255.252
 Router(config-if)# bandwith 64
 Router(config-if)# clock rate 64000
 Router(config-if)# exit
 Router(config)# exit
 Router#

6.3 Men-disable sebuah interface

Kadangkala kita perlu mematikan/mendisable sebuah interface untuk keperluan
troubleshooting ataupun administratif.
Untuk keperluan tersebut, dapat digunakan perintah shutdown pada interface yang
bersangkutan. Dan untuk menghidupkannya kembali, dapat digunakan perintah no
shutdown.




                                                                                   8
Kuliah Umum IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com



Contoh 6.3-1: mematikan interface
 Router(config)# interface serial 0
 Router(config-if)# shutdown
 Router(config-if)# exit
 Router(config)#

Contoh 6.3-2: menghidupkan interface
 Router(config)# interface serial 0
 Router(config-if)# no shutdown
 Router(config-if)# exit
 Router(config)#


7. Routing

Akhirnya, setelah interface terkonfigurasi, router memerlukan sebuah proses agar router
tahu bagaimana dan kemana sebuah paket harus diteruskan. Proses ini disebut proses
routing.
Routing dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok, yaitu:
• Static Routing – Router meneruskan paket dari sebuah network ke network yang
    lainnya berdasarkan rute (catatan: seperti rute pada bis kota) yang ditentukan oleh
    administrator. Rute pada static routing tidak berubah, kecuali jika diubah secara
    manual oleh administrator.
• Dynamic Routing – Router mempelajari sendiri Rute yang terbaik yang akan
    ditempuhnya untuk meneruskan paket dari sebuah network ke network lainnya.
    Administrator tidak menentukan rute yang harus ditempuh oleh paket-paket
    tersebut. Administrator hanya menentukan bagaimana cara router mempelajari
    paket, dan kemudian router mempelajarinya sendiri. Rute pada dynamic routing
    berubah, sesuai dengan pelajaran yang didapatkan oleh router.

Dynamic Routing tidak dibahas dalam tulisan ini karena walaupun konfigurasi-nya
cukup mudah, namun bagaimana cara routing tersebut bekerja saya anggap sebagai
topik lanjutan sehingga tidak saya bahas pada tulisan ini.

Static Routing dapat dilakukan dengan memasukkan baris ip route pada mode
konfigurasi global.
Adapun format penulisan baris tersebut adalah:
    ip route network [mask] {alamat | interface }
dimana:
    • network adalah network tujuan
    • mask adalah subnet mask
    • alamat adalah IP address ke mana network akan dilewatkan
    • interface adalah nama interface yang digunakan untuk melewatkan paket yang
        ditujukan




                                                                                     9
Kuliah Umum IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com



Gambar 7-1: Contoh routing




Gambar di atas memperlihatkan sebuah LAN yang terhubung ke WAN melalui 2 buah
router, yaitu router A dan router B.

Agar LAN tersebut bisa dihubungi dari WAN, maka router A perlu diberikan static
routing dengan baris perintah seperti berikut:
   RouterA(config)# ip route 172.16.10.0 255.255.255.0 172.16.158.1

Dan agar router B bisa meneruskan paket-paket yang ditujukan ke WAN, maka router B
perlu dikonfigurasi dengan static routing berikut:
   RouterB(config)# ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 172.16.158.2


8. Menyimpan dan mengambil Konfigurasi

Berbagai konfigurasi yang telah kita tuliskan dengan perintah configure terminal hanya
akan disimpan pada RAM yang merupakan memory volatile. Jika konfigurasi ini tidak
disimpan di NVRAM, maka konfigurasi tersebut akan hilang ketika router dimatikan
atau direstart.

Secara default, Router akan mengambil konfigurasi dari NVRAM saat start up,
meletakkannya di RAM, dan kemudian menggunakan konfigurasi yang ada pada RAM
untuk beroperasi.

Untuk menyimpan konfigurasi yang ada di RAM ke NVRAM, diperlukan baris perintah
berikut pada privileged mode:
    Router# copy running-config startup-config

Sebaliknya, untuk mengambil konfigurasi yang ada di NVRAM dan meletakkannya
pada RAM, dapat digunakan perintah berikut pada privileged mode:
   Router# copy startup-config running-config

Dan untuk melihat konfigurasi yang sedang beroperasi (pada RAM), dapat digunakan
perintah show running-config pada privileged mode.



                                                                                   10
Kuliah Umum IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com




Contoh 8-1: melihat running-config
Router# show running-config
Building configuration...

Current configuration : 4479 bytes
!
! Last configuration change at 12:23:26 UTC Fri Oct 10 2003
!
version 12.2
service timestamps debug datetime msec localtime show-timezone
service timestamps log datetime msec localtime show-timezone
service password-encryption
!
hostname jakarta-lina
!
                        …. Dan selanjutnya …..


9. Beberapa Tips

Bekal pengetahuan dasar pada bab-bab di atas sebenarnya telah cukup berguna untuk
segera memulai percobaan-percobaan dan mempelajari router lebih lanjut.
Namun untuk melengkapi dan memudahkan proses belajar, ada baiknya anda juga
mengetahui beberapa tips agar mudah mengetahui perintah-perintah apa saja yang bisa
dijalankan dan format penggunaannya.

9.1 Mengetahui perintah apa saja yang bisa dijalankan

Pada mode apa saja, anda bisa mengetikkan tanda (?) pada prompt. Dengan
mengetikkan tanda tersebut, router akan memberitahukan apa saja yang bisa anda
tuliskan pada prompt tersebut.

Contoh 9.1-1: melihat perintah-perintah apa saja yang berlaku pada prompt
router> ?
Exec commands:
 <1-99>         Session number to resume
 access-enable Create a temporary Access-List entry
 access-profile Apply user-profile to interface
 clear       Reset functions
 connect       Open a terminal connection
 disable       Turn off privileged commands
 disconnect      Disconnect an existing network connection
 enable        Turn on privileged commands
 exit        Exit from the EXEC
 help         Description of the interactive help system
 lat        Open a lat connection



                                                                                11
Kuliah Umum IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com



 lock         Lock the terminal
 login        Log in as a particular user
 logout        Exit from the EXEC
 mrinfo        Request neighbor and version information from a multicast
            router
 mstat        Show statistics after multiple multicast traceroutes
 mtrace        Trace reverse multicast path from destination to source
 name-connection Name an existing network connection
 pad          Open a X.29 PAD connection
 ping         Send echo messages
 ppp          Start IETF Point-to-Point Protocol (PPP)
 resume         Resume an active network connection
 rlogin       Open an rlogin connection
 show          Show running system information
 slip        Start Serial-line IP (SLIP)
 systat       Display information about terminal lines
 tclquit      Quit Tool Comand Language shell
 tclsh        Tool Comand Language a shell
 telnet       Open a telnet connection
 terminal      Set terminal line parameters
 traceroute     Trace route to destination
 tunnel        Open a tunnel connection
 udptn         Open an udptn connection
 where         List active connections
 x28          Become an X.28 PAD
 x3          Set X.3 parameters on PAD

router>

contoh 9.1-2: melihat perintah apa saja yang dimulai dengan huruf “t”
router> t?
tclquit tclsh telnet terminal traceroute
tunnel

router> t

contoh 9.1-3: melihat lanjutan dari sebuah perintah
router>telnet ?
 WORD IP address or hostname of a remote system
 <cr>

router>telnet




9.2 Perintah yang tidak lengkap dan Auto Completion


                                                                           12
Kuliah Umum IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com




Sebuah perintah pada router tidak harus dituliskan secara lengkap jika perintah tersebut
tidak ambiguous. Dengan fasilitas ini, administrator bisa menghemat waktu karena tidak
harus mengetikkan semua perintah secara lengkap.

Contoh 9.2-1: perintah yang tidak lengkap
Router # sh ru
Building configuration...

Current configuration : 4479 bytes
!
! Last configuration change at 12:23:26 UTC Fri Oct 10 2003
!
              ……… dan selanjutnya ………

Tampak pada contoh 9.2-1 bahwa router menjalankan perintah show running-config,
padahal administrator hanya menuliskan sh ru pada prompt.

Kadangkala kita tidak yakin dengan sebuah command sehingga kita tidak berani
menuliskannya dengan tidak lengkap seperti di atas. Dengan kondisi seperti ini,
administrator juga bisa menghemat waktu pengetikan dengan menekan tombol <tab>
dan router akan melakukan auto completion.

Contoh 9.2-2: auto completion
Router > tel <tab>
Router > telnet

Contoh 9.2-2 memperlihatkan bahwa administrator cukup mengetikkan tel + <tab> dan
router melengkapinya sendiri menjadi telnet setelah penekanan tombol <tab>.


10. Contoh Configurasi Sederhana
Akhirnya, tulisan ini akan saya tutup dengan memberikan contoh sebuah konfigurasi
router sederhana secara utuh. Dan saya ucapkan selamat belajar.

Contoh 10-1: konfigurasi sederhana secara utuh
trident16-rig#sh run
Building configuration...

Current configuration:
!
! No configuration change since last restart
!
version 12.1
service timestamps debug datetime msec localtime show-timezone
service timestamps log datetime msec localtime show-timezone



                                                                                     13
Kuliah Umum IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com



service password-encryption
!
hostname trident16-rig
!
enable secret 5 $1$PlKA$Ev/ev3/gQJHnytqacioZt.
!
ip subnet-zero
no ip domain-lookup
ip name-server 192.23.168.5
ip name-server 192.23.164.5
!
interface Ethernet0
 description Local Segment for Trident 16 Rig
 ip address 172.16.135.1 255.255.255.192
!
interface Serial0
 description VSAT link to jakarta-lina-sat
 bandwidth 128
 ip address 172.16.158.174 255.255.255.252
!
interface Serial1
 no ip address
 shutdown
!
ip classless
ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 172.16.158.173
no ip http server
!
line con 0
 transport input none
line aux 0
line vty 0 4
 password 7 023616521D071B240C600C0D12180000
 login
!
end

trident16-rig#


10.     Referensi

Steve McQuerry, Interconnecting Cisco Network Devices, published by Cisco Press




                                                                            14
Kuliah Umum IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com




Biografi Penulis

                            Alfred Alinazar. Menamatkan pendidikan sebagai sarjana
                            teknik jurusan Teknik Elektro di Universitas Gadjah Mada,
                            Yogyakarta pada tahun 1999. Saat ini bekerja pada sebuah
                            perusahaan Amerika yang bergerak di bidang pengeboran
                            lepas pantai sebagai IT Engineer di Region Asia Australia.

                            Berkompeten di bidang jaringan computer, administrasi
                            system, dan bahasa pemrograman khususnya applikasi
                            database. Memiliki sertifikasi dari Microsoft sebagai Microsoft
                            Certified Professional, Cisco sebagai Cisco Certified Network
                            Associate, dan beberapa sertifikasi dari Brainbench antara lain
                            Ms Access Fundamentals, Ms Outlook Administration dan
                            Linux administration.

Semasa mahasiswa aktif dalam beberapa organisasi kemahasiswaan. Pernah menjabat
sebagai Ketua Keluarga Mahasiswa Teknik Elektro Universitas Gadjah Mada pada
tahun 1995-1996. Pernah menjadi assisten dosen dan berpengalaman mengajar,
membuat modul praktikum, dan mengkoordinir acara praktikum pada beberapa
Laboratorium.

Selain berprofesi sebagai IT Engineer, saat ini juga merangkap sebagai e-mail Engineer.
Yaitu seorang Engineer yang banyak meluangkan waktunya dengan mengikuti beberapa
mailing list seperti mailing list alumni, mailing list programming, mailing list system
operasi dan juga mailing list psikologi. Saking aktifnya, penulis dipercaya untuk
menjadi moderator di beberapa mailing list yang diikutinya. Penulis juga pernah aktif di
IRC Undernet dan hingga saat ini masih menjabat sebagai Op senior di channel
#indonesia. Dalam dunia internet, penulis lebih dikenal dengan panggilan bank_al.

Informasi lebih lanjut mengenai penulis, bisa didapat melalui:
E-mail: bank_al@yahoo.com
URL: http://www.geocities.com/bank_al




                                                                                        15

More Related Content

What's hot

Modul 4 konfigurasi router
Modul 4   konfigurasi routerModul 4   konfigurasi router
Modul 4 konfigurasi routerThomas Ra Urus
 
Panduan Setting DialUp Speedy dengan MikroTik
Panduan Setting DialUp Speedy dengan MikroTikPanduan Setting DialUp Speedy dengan MikroTik
Panduan Setting DialUp Speedy dengan MikroTiktheshidhiq
 
TIK Kelas 9 Bab 6
TIK Kelas 9 Bab 6TIK Kelas 9 Bab 6
TIK Kelas 9 Bab 6Dianovitaw
 
Tugas jarkom router 2 1235010002
Tugas jarkom router 2   1235010002Tugas jarkom router 2   1235010002
Tugas jarkom router 2 1235010002Abrianto Nugraha
 
ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN DUA GEDUNG EMPAT LANTAI MENGGUNAKAN TEKNIK ...
ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN DUA GEDUNG EMPAT LANTAI MENGGUNAKAN TEKNIK ...ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN DUA GEDUNG EMPAT LANTAI MENGGUNAKAN TEKNIK ...
ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN DUA GEDUNG EMPAT LANTAI MENGGUNAKAN TEKNIK ...Sylvia Dianita
 
Instalasi mikrotik-router os
Instalasi mikrotik-router osInstalasi mikrotik-router os
Instalasi mikrotik-router oscabikhosting
 
Routing Statis dan Routing Dinamis
Routing Statis dan Routing DinamisRouting Statis dan Routing Dinamis
Routing Statis dan Routing Dinamisengguh123
 
Pemrograman Konsep Routing
Pemrograman Konsep RoutingPemrograman Konsep Routing
Pemrograman Konsep RoutingDanuSetiawan5
 
Analisis dan Perancangan Jaringan Satu Gedung Empat Lantai menggunakan tekni...
Analisis dan Perancangan Jaringan Satu Gedung Empat Lantai menggunakan  tekni...Analisis dan Perancangan Jaringan Satu Gedung Empat Lantai menggunakan  tekni...
Analisis dan Perancangan Jaringan Satu Gedung Empat Lantai menggunakan tekni...Sylvia Dianita
 
Modul mikroik mtcna revisi 0.0.0
Modul mikroik mtcna revisi 0.0.0Modul mikroik mtcna revisi 0.0.0
Modul mikroik mtcna revisi 0.0.0Mualim .
 

What's hot (14)

Modul 4 konfigurasi router
Modul 4   konfigurasi routerModul 4   konfigurasi router
Modul 4 konfigurasi router
 
Panduan Setting DialUp Speedy dengan MikroTik
Panduan Setting DialUp Speedy dengan MikroTikPanduan Setting DialUp Speedy dengan MikroTik
Panduan Setting DialUp Speedy dengan MikroTik
 
Bab 6
Bab 6Bab 6
Bab 6
 
TIK Kelas 9 Bab 6
TIK Kelas 9 Bab 6TIK Kelas 9 Bab 6
TIK Kelas 9 Bab 6
 
Tugas jarkom router 2 1235010002
Tugas jarkom router 2   1235010002Tugas jarkom router 2   1235010002
Tugas jarkom router 2 1235010002
 
ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN DUA GEDUNG EMPAT LANTAI MENGGUNAKAN TEKNIK ...
ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN DUA GEDUNG EMPAT LANTAI MENGGUNAKAN TEKNIK ...ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN DUA GEDUNG EMPAT LANTAI MENGGUNAKAN TEKNIK ...
ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN DUA GEDUNG EMPAT LANTAI MENGGUNAKAN TEKNIK ...
 
Instalasi mikrotik-router os
Instalasi mikrotik-router osInstalasi mikrotik-router os
Instalasi mikrotik-router os
 
Tugas jarkom
Tugas jarkomTugas jarkom
Tugas jarkom
 
Routing Statis dan Routing Dinamis
Routing Statis dan Routing DinamisRouting Statis dan Routing Dinamis
Routing Statis dan Routing Dinamis
 
Pemrograman Konsep Routing
Pemrograman Konsep RoutingPemrograman Konsep Routing
Pemrograman Konsep Routing
 
Analisis dan Perancangan Jaringan Satu Gedung Empat Lantai menggunakan tekni...
Analisis dan Perancangan Jaringan Satu Gedung Empat Lantai menggunakan  tekni...Analisis dan Perancangan Jaringan Satu Gedung Empat Lantai menggunakan  tekni...
Analisis dan Perancangan Jaringan Satu Gedung Empat Lantai menggunakan tekni...
 
Laporan ppt
Laporan pptLaporan ppt
Laporan ppt
 
9 routing
9 routing9 routing
9 routing
 
Modul mikroik mtcna revisi 0.0.0
Modul mikroik mtcna revisi 0.0.0Modul mikroik mtcna revisi 0.0.0
Modul mikroik mtcna revisi 0.0.0
 

Viewers also liked

Descriptive statistics
Descriptive statisticsDescriptive statistics
Descriptive statisticsSandra Nicks
 
Creating frequency distribution table, histograms and polygons using excel an...
Creating frequency distribution table, histograms and polygons using excel an...Creating frequency distribution table, histograms and polygons using excel an...
Creating frequency distribution table, histograms and polygons using excel an...Sandra Nicks
 
Using excel to convert raw score to z score
Using excel to convert raw score to z scoreUsing excel to convert raw score to z score
Using excel to convert raw score to z scoreSandra Nicks
 
Introduction to databases
Introduction to databasesIntroduction to databases
Introduction to databasesakanksha007
 
Presentation hsbc
Presentation hsbcPresentation hsbc
Presentation hsbcakanksha007
 
Aron chpt 7 ed effect size f2011
Aron chpt 7 ed effect size f2011Aron chpt 7 ed effect size f2011
Aron chpt 7 ed effect size f2011Sandra Nicks
 
Aron chpt 1 ed (1)
Aron chpt 1 ed (1)Aron chpt 1 ed (1)
Aron chpt 1 ed (1)Sandra Nicks
 
Offshore financial centre and international banks (ppt)
Offshore financial centre and international banks (ppt)Offshore financial centre and international banks (ppt)
Offshore financial centre and international banks (ppt)akanksha007
 

Viewers also liked (18)

Chap015
Chap015Chap015
Chap015
 
Konsep OOP
Konsep OOPKonsep OOP
Konsep OOP
 
Descriptive statistics
Descriptive statisticsDescriptive statistics
Descriptive statistics
 
Aron chpt 8 ed
Aron chpt 8 edAron chpt 8 ed
Aron chpt 8 ed
 
Chap003
Chap003Chap003
Chap003
 
Chapters 2 & 4
Chapters 2 & 4Chapters 2 & 4
Chapters 2 & 4
 
Creating frequency distribution table, histograms and polygons using excel an...
Creating frequency distribution table, histograms and polygons using excel an...Creating frequency distribution table, histograms and polygons using excel an...
Creating frequency distribution table, histograms and polygons using excel an...
 
Using excel to convert raw score to z score
Using excel to convert raw score to z scoreUsing excel to convert raw score to z score
Using excel to convert raw score to z score
 
Chap005
Chap005Chap005
Chap005
 
Introduction to databases
Introduction to databasesIntroduction to databases
Introduction to databases
 
Presentation hsbc
Presentation hsbcPresentation hsbc
Presentation hsbc
 
Aron chpt 7 ed effect size f2011
Aron chpt 7 ed effect size f2011Aron chpt 7 ed effect size f2011
Aron chpt 7 ed effect size f2011
 
Woodstock '69
Woodstock '69Woodstock '69
Woodstock '69
 
Woodstock '69
Woodstock '69Woodstock '69
Woodstock '69
 
Aron chpt 1 ed (1)
Aron chpt 1 ed (1)Aron chpt 1 ed (1)
Aron chpt 1 ed (1)
 
GSM dan GPRS basic
GSM dan GPRS basicGSM dan GPRS basic
GSM dan GPRS basic
 
Offshore financial centre and international banks (ppt)
Offshore financial centre and international banks (ppt)Offshore financial centre and international banks (ppt)
Offshore financial centre and international banks (ppt)
 
Den gode relasjonen
Den gode relasjonenDen gode relasjonen
Den gode relasjonen
 

Similar to Basic Konfigurasi Router

Instalasi dan konfigurasi router ( 2 )
Instalasi dan konfigurasi router ( 2 )Instalasi dan konfigurasi router ( 2 )
Instalasi dan konfigurasi router ( 2 )teguhsmk
 
Modul Free One Day Workshop Implementing Cisco IP Routing and Switched Networks
Modul Free One Day Workshop Implementing Cisco IP Routing and Switched NetworksModul Free One Day Workshop Implementing Cisco IP Routing and Switched Networks
Modul Free One Day Workshop Implementing Cisco IP Routing and Switched NetworksI Putu Hariyadi
 
jaEbook mikrotik
jaEbook mikrotikjaEbook mikrotik
jaEbook mikrotikNoval Opay
 
Modul 2 Basic Configuration Mikrotik I
Modul 2   Basic Configuration Mikrotik IModul 2   Basic Configuration Mikrotik I
Modul 2 Basic Configuration Mikrotik IAndriansyah Zakaria
 
Configuring Cisco Routing Protocols
Configuring Cisco Routing ProtocolsConfiguring Cisco Routing Protocols
Configuring Cisco Routing ProtocolsI Putu Hariyadi
 
Laporan 5 routing static mikrotic router
Laporan 5 routing static mikrotic routerLaporan 5 routing static mikrotic router
Laporan 5 routing static mikrotic routerWilly Winas
 
Mikro tik 02
Mikro tik 02Mikro tik 02
Mikro tik 02teguhpm07
 
08module 18 router-devices-configuration
08module 18 router-devices-configuration08module 18 router-devices-configuration
08module 18 router-devices-configurationsetioariwibowo
 
08module 18 router-devices-configuration
08module 18 router-devices-configuration08module 18 router-devices-configuration
08module 18 router-devices-configurationindonesia
 
Instalasi dan konfigurasi router ( 1 )
Instalasi dan konfigurasi router ( 1 )Instalasi dan konfigurasi router ( 1 )
Instalasi dan konfigurasi router ( 1 )teguhsmk
 
Modul jarkom 2011
Modul jarkom 2011Modul jarkom 2011
Modul jarkom 2011Vivi Utami
 
Mikrotik mater-1-beta
Mikrotik mater-1-betaMikrotik mater-1-beta
Mikrotik mater-1-betataopiksidqi
 
P7-ROUTING DINAMIS-OSPF.pptx
P7-ROUTING DINAMIS-OSPF.pptxP7-ROUTING DINAMIS-OSPF.pptx
P7-ROUTING DINAMIS-OSPF.pptxsmk methodist-8
 
Cisco Packet Tracer Pertemuan 1.pptx
Cisco Packet Tracer Pertemuan 1.pptxCisco Packet Tracer Pertemuan 1.pptx
Cisco Packet Tracer Pertemuan 1.pptxwaujanuari
 
Configuring NAT & DHCP Service Using Cisco Router
Configuring NAT & DHCP Service Using Cisco RouterConfiguring NAT & DHCP Service Using Cisco Router
Configuring NAT & DHCP Service Using Cisco RouterI Putu Hariyadi
 
Konfigurasi Dasar Switch
Konfigurasi Dasar SwitchKonfigurasi Dasar Switch
Konfigurasi Dasar SwitchLusiana Diyan
 

Similar to Basic Konfigurasi Router (20)

Instalasi dan konfigurasi router ( 2 )
Instalasi dan konfigurasi router ( 2 )Instalasi dan konfigurasi router ( 2 )
Instalasi dan konfigurasi router ( 2 )
 
Modul Free One Day Workshop Implementing Cisco IP Routing and Switched Networks
Modul Free One Day Workshop Implementing Cisco IP Routing and Switched NetworksModul Free One Day Workshop Implementing Cisco IP Routing and Switched Networks
Modul Free One Day Workshop Implementing Cisco IP Routing and Switched Networks
 
mikrotik
 mikrotik mikrotik
mikrotik
 
jaEbook mikrotik
jaEbook mikrotikjaEbook mikrotik
jaEbook mikrotik
 
Ebook mikrotik
Ebook mikrotikEbook mikrotik
Ebook mikrotik
 
Modul 2 Basic Configuration Mikrotik I
Modul 2   Basic Configuration Mikrotik IModul 2   Basic Configuration Mikrotik I
Modul 2 Basic Configuration Mikrotik I
 
Configuring Cisco Routing Protocols
Configuring Cisco Routing ProtocolsConfiguring Cisco Routing Protocols
Configuring Cisco Routing Protocols
 
Laporan 5 routing static mikrotic router
Laporan 5 routing static mikrotic routerLaporan 5 routing static mikrotic router
Laporan 5 routing static mikrotic router
 
Mikro tik 02
Mikro tik 02Mikro tik 02
Mikro tik 02
 
08module 18 router-devices-configuration
08module 18 router-devices-configuration08module 18 router-devices-configuration
08module 18 router-devices-configuration
 
08module 18 router-devices-configuration
08module 18 router-devices-configuration08module 18 router-devices-configuration
08module 18 router-devices-configuration
 
Instalasi dan konfigurasi router ( 1 )
Instalasi dan konfigurasi router ( 1 )Instalasi dan konfigurasi router ( 1 )
Instalasi dan konfigurasi router ( 1 )
 
Modul jarkom 2011
Modul jarkom 2011Modul jarkom 2011
Modul jarkom 2011
 
Basic mikrotik router_os
Basic mikrotik router_osBasic mikrotik router_os
Basic mikrotik router_os
 
Mikrotik mater-1-beta
Mikrotik mater-1-betaMikrotik mater-1-beta
Mikrotik mater-1-beta
 
Laporan cisco
Laporan ciscoLaporan cisco
Laporan cisco
 
P7-ROUTING DINAMIS-OSPF.pptx
P7-ROUTING DINAMIS-OSPF.pptxP7-ROUTING DINAMIS-OSPF.pptx
P7-ROUTING DINAMIS-OSPF.pptx
 
Cisco Packet Tracer Pertemuan 1.pptx
Cisco Packet Tracer Pertemuan 1.pptxCisco Packet Tracer Pertemuan 1.pptx
Cisco Packet Tracer Pertemuan 1.pptx
 
Configuring NAT & DHCP Service Using Cisco Router
Configuring NAT & DHCP Service Using Cisco RouterConfiguring NAT & DHCP Service Using Cisco Router
Configuring NAT & DHCP Service Using Cisco Router
 
Konfigurasi Dasar Switch
Konfigurasi Dasar SwitchKonfigurasi Dasar Switch
Konfigurasi Dasar Switch
 

Recently uploaded

tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 

Recently uploaded (20)

tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 

Basic Konfigurasi Router

  • 1. Kuliah Umum IlmuKomputer.Com Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com Pengantar Cisco Router Alfred Alinazar bank_al@yahoo.com Lisensi Dokumen: Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari IlmuKomputer.Com. 1. Pengantar Tulisan ini ditujukan kepada pembaca tingkat pemula yang baru mempelajari networking. Oleh karena itu, bahasan-bahasan yang dipaparkan di sini hanyalah pengertian dasar router dan konfigurasi dasar saja. 2. Definisi Router Router adalah sebuah device yang berfungsi untuk meneruskan paket-paket dari sebuah network ke network yang lainnya (baik LAN ke LAN atau LAN ke WAN) sehingga host-host yang ada pada sebuah network bisa berkomunikasi dengan host-host yang ada pada network yang lain. Router menghubungkan network-network tersebut pada network layer dari model OSI, sehingga secara teknis Router adalah Layer 3 Gateway. 1 Router bisa berupa sebuah device yang dirancang khusus untuk berfungsi sebagai router (dedicated router), atau bisa juga berupa sebuah PC yang difungsikan sebagai router. Dalam tulisan ini, saya hanya akan menulis tentang Cisco Router, yaitu sebuah dedicated router yang dibuat oleh Vendor bernama Cisco (http://www.cisco.com). Oleh karena itu, setiap kata Router dalam tulisan berikutnya akan diartikan sebagai Cisco Router. 1 Cisco Router bisa juga menjadi Layer 4 Gateway jika Router tersebut mengimplementasikan ACL, namun hal tersebut tidak dibahas dalam tulisan yang ditujukan untuk pemula ini. 1
  • 2. Kuliah Umum IlmuKomputer.Com Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com 3. Network Interface Network Interface adalah sebuah Interface yang berfungsi untuk menyambungkan sebuah host ke network. Network Interface adalah perangkat keras yang bekerja pada layer 1 dari Model OSI. Network Interface dibutuhkan oleh Router untuk menghubungkan Router dengan sebuah LAN atau WAN. Karena Router bertugas menyambungkan network-network, sebuah router harus mempunyai minimal 2 network interface. Dengan konfigurasi minimal ini, router tersebut bisa menghubungkan 2 network, karena masing-masing network membutuhkan satu network interface yang terhubung ke Router. 4. Mengkonfigurasi Router Router tidak mempunyai layar monitor untuk berinteraksi dengan network administrator, oleh karena itu, kita membutuhkan sebuah PC untuk men-setup sebuah router. PC tersebut harus disambungkan ke router tersebut dengan salah satu dari cara berikut: • melalui console port • melalui Network 4.1. Men-konfigurasi Router melalui Port Console Console port adalah sebuah port pada router yang disediakan untuk menghubungkan router tersebut pada “dunia luar”. Sebuah kabel Roll Over dibutuhkan untuk menghubungkan serial interface pada PC dan Console port pada router tersebut. Setelah Router terhubung dengan PC, Router dapat dikonfigurasi dengan menjalankan applikasi HyperTerminal dari PC. 2 4.2. Men-konfigurasi Router melalui Network Dengan cara ini, Router dapat dikonfigurasi dengan PC yang terhubung dengan Router melalui network. Cara ini hanya bisa digunakan untuk melihat konfigurasi dan memodifikasi konfigurasi pada router. Mengapa ? Karena sebuah router hanya akan terhubung ke network jika Network Interface-nya sudah terkonfigurasi dengan benar. Di sisi lain, cara ini juga mempunyai kelebihan. Dengan cara ini, network administrator lebih leluasa menempatkan PC-nya untuk memodifikasi konfigurasi router. Network administrator bisa menempatkan PC-nya di mana saja, asalkan PC tersebut bisa terhubung ke Router melalui jaringan. Dengan cara ini, Network administrator membutuhkan applikasi telnet untuk mengkonfigurasi Router tersebut. Berikut adalah langkah-langkah menggunakan telnet pada PC dengan Sistem Operasi Windows: • Jalankan command prompt (atau MS DOS prompt pada Windows 9x) 2 Dalam tulisan ini, diasumsikan bahwa Sistem Operasi yang digunakan adalah Microsoft Windows. 2
  • 3. Kuliah Umum IlmuKomputer.Com Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com • Ketik perintah berikut pada command prompt: C:> telnet IP-address-Router Contoh: C:> telnet 172.16.148.1 4.3 Inisialisasi Konfigurasi Router Konfigurasi Router disimpan pada sebuah memory spesial pada router yang disebut nonvolatile random-access memory (NVRAM). Jika tidak ada konfigurasi yang tersimpan pada NVRAM, maka system operasi pada Router akan menjalankan sebuah routine yang akan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya akan digunakan untuk mengkonfigurasi router tersebut. Routine ini dalam kosakata Windows dikenal dengan nama Wizard. Namun pada Router Cisco, routine ini disebut dengan nama system configuration dialog atau setup dialog. Setup Dialog ini hanya dirancang untuk membuat konfigurasi minimal, karena tujuan utama dari mode setup ini hanyalah untuk membuat konfigurasi secara cepat dan mudah. Untuk konfigurasi yang komplex, network administrator harus melakukannya secara manual. Setup Dialog bisa juga dipanggil walaupun NVRAM sudah berisi konfigurasi. Administrator cukup mengetik command setup pada CLI (Command Line Interface) dan Setup Dialog akan dieksekusi. Berikut adalah contoh pemanggilan Setup Dialog dari CLI. 4.4 Tingkat akses perintah Untuk tujuan keamaan, perintah-perintah yang bisa dijalankan dari CLI dibagi menjadi 2 tingkat akses, yaitu: 3
  • 4. Kuliah Umum IlmuKomputer.Com Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com • User Mode • Privileged Mode User Mode ditujukan untuk melihat status router. Perintah-perintah yang diizinkan pada mode ini tidak bisa mengubah konfigurasi router, sehingga mode ini lebih aman ketika seorang network administrator hanya ingin melihat status router dan tidak ingin mengubah konfigurasi. Privileged Mode mempunyai tingkat akses yang lebih tinggi. Dengan mode ini, network administrator bisa mengubah configurasi router. Oleh karena itu, mode ini sebaiknya digunakan dengan hati-hati sekali untuk menghindari perubahan yang tidak diinginkan pada router tersebut. Saat log on ke router pertama kali, anda akan masuk pada user mode, dengan prompt berupa tanda (>). Untuk berpindah dari user mode ke priviledge mode, anda harus mengeksekusi perintah enable pada prompt. Prompt akan berubah menjadi tanda (#) ketika anda berada pada Privilged mode. Untuk kembali ke user mode dari priviledge mode, anda harus mengeksekusi perintah disable pada command prompt. Contoh 4.4-1: router con0 is now available Press RETURN to get started router > router > enable router # disable router > router > logout 4.5. Mengubah Konfigurasi Router Seperti telah disinggung di bab 4.4, Setup Dialog tidak dirancang untuk memodifikasi Konfigurasi Router ataupun membuat Konfigurasi Router yang komplex. Oleh karena itu, untuk keperluan ini, harus dilakukan secara manual dengan memasuki Mode Konfigurasi. Pengubahan konfigurasi ini bisa dilakukan langsung melalui console atau secara remote melalui jaringan seperti telah diulas pada Bab 4.1 dan 4.2. Setelah PC terhubung ke router, maka network administrator harus memasuki Privileged Mode dulu seperti yg telah disinggung dalam Bab 4.4. Akhirnya, konfigurasi dapat diubah dengan perintah configure terminal untuk memasuki global configuration mode yang kemudian diikuti dengan baris-baris konfigurasi. Setelah baris-baris configurasi dituliskan, perintah exit akan diperlukan untuk keluar dari global configuration mode. 4
  • 5. Kuliah Umum IlmuKomputer.Com Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com Contoh 4.5-1: mengubah konfigurasi router router con0 is now available Press RETURN to get started router > router > enable router # configure terminal router (config) # interface ethernet 0 router (config-if) # description IT Department LAN router (config-if) # exit router (config) # exit router # 5. Mengamankan Router dengan Password Untuk menyulitkan orang yang tidak berhak mengubah dan mengacau konfigurasi router, maka router tersebut perlu dilindungi dengan kata sandi (password). 5.1 Password untuk console Jika password diaktifkan pada console, maka user tidak bisa begitu saja mendapatkan akses ke router melalui console tanpa menuliskan password console terlebih dahulu. Untuk melakukan hal ini, diperlukan perintah line console 0 diikuti dengan perintah login dan password dalam konfigurasi router. Contoh 5.1-1: membuat password untuk console Router(config) # line console 0 Router(config-line) # login Router(config-line) # password coba Router(config-line) # exit Router(config) # exit Router(config) # Router yang dikonfigurasi seperti contoh 5.1-1 akan meminta password ketika user mencoba mendapatkan akses melalui console. Dan passwordnya adalah coba. 5.2 Password untuk Virtual Terminal Virtual Terminal ini akan digunakan ketika user ingin mendapatkan akses melalui jaringan dengan applikasi telnet. Password Virtual Terminal ini harus dikonfigurasi sebelum user bisa mendapatkan akses melalui jaringan. Tanpa password, koneksi melalui jaringan akan ditolak oleh router dan router akan memberikan pesan berikut: Password required, but none set Contoh 5.2-1 memperlihatkan bagaimana caranya mengkonfigurasi password pada Virtual Terminal. 5
  • 6. Kuliah Umum IlmuKomputer.Com Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com Contoh 5.2-1: Router(config) # line vty 0 4 Router(config-line) # password cobain Router(config-line) # exit Router(config) # exit Router(config) # Pada contoh 5.2-1, router akan meminta password ketika diakses lewat jaringan. Dan password untuk virtual terminal tersebut adalah cobain. Angka 0 pada baris line vty 0 4 menunjukkan nomer awal virtual terminal, dan angka 4 menunjukkan nomer terakhir dari virtual terminal. Oleh karena itu, perintah tersebut memperlihatkan bahwa router tersebut mengizinkan 5 koneksi melalui virtual terminal pada waktu yang bersamaan. 5.3 Password untuk mode priviledge Setelah user menuliskan password dengan benar untuk mendapatkan akses ke router baik melalui jaringan ataupun console, maka user akan memasuki user mode. Jika password untuk mode priviledge dikonfigurasi, maka user juga harus menuliskan password lagi untuk masuk ke mode itu. Perintah yang digunakan untuk memberi password pada mode ini adalah enable password, atau enable secret. Perbedaan antara kedua perintah tersebut adalah bahwa perintah enable secret membuat password-nya terenkrip sedangkan enable password tidak. Kedua perintah tersebut juga bisa dituliskan kedua-duanya dalam mode konfigurasi global, dan keduanya juga bisa mempunyai password yang berbeda. Namun jika keduanya diletakkan pada konfigurasi, maka password pada enable secret yang akan digunakan untuk memasuki privileged mode. Contoh 5.3-1: mengkonfigurasi enable password Router(config) # enable password rahasia Contoh 5.3-2: mengkonfigurasi enable secret Router(config) # enable secret rahasiabanget Dalam konfigurasi router, sebuah perintah bisa dihapus dengan menambahkan perintah no pada mode konfigurasi. Dengan demikian, untuk menghapus password pada contoh 5.3-2 dapat dilakukan dengan perintah seperti yang tampak pada contoh 5.3-3. Contoh 5.3-3: menghapus password enable secret Router(config) # no enable secret rahasiabanget 6
  • 7. Kuliah Umum IlmuKomputer.Com Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com 6. Mengkonfigurasi Interface Seperti telah dipaparkan pada bab 2 dan Bab 3, tugas router adalah meneruskan paket- paket dari sebuah network ke network yang lainnya. Sebuhungan dengan tugas tersebut, network interface harus dikonfigurasi sesuai dengan karakteristik-nya. Perintah interface pada mode konfigurasi global disediakan untuk mengkonfigurasi interface-interface pada router. Ada berbagai tipe interface yang dikonfigurasi dengan perintah ini antara lain: Ethernet, Token Ring, FDDI, serial, HSSI, loopback, dialer, null, anync, ATM, BRI, dan tunnel. Dalam tulisan ini, hanya Ethernet dan Serial saja yang akan dibahas lebih lanjut. 6..1. Mengkonfigurasi Ethernet Interface Seperti telah dijelaskan di atas, perintah interface harus dijalankan pada mode konfigurasi global. Untuk memasuki mode konfigurasi global, gunakan perintah configure terminal, seperti yang telah dijelaskan pada bab 4.5. Format perintah interface untuk memasuki mode konfigurasi interface untuk Ethernet pada router yang hanya mempunyai satu slot adalah: interface ethernet nomer-port Beberapa jenis router memiliki banyak slot, seperti misalnya Cisco 2600,3600 dan 4000. Untuk router-router dengan banyak slot, format perintahnya adalah: interface ethernet nomer-slot/nomer-port Setelah memasuki mode konfigurasi interface dengan perintah di atas, barulah Ethernet tersebut dapat dikonfigurasi sesuai dengan kebutuhan. Konfigurasi paling dasar yang dibutuhkan agar Ethernet dapat meneruskan paket-paket adalah IP address dan subnet mask. 3 Format konfigurasinya adalah: ip address IP-address subnet-mask Contoh 6-1-1: contoh konfigurasi interface ethernet Router# configure terminal Router(config)# interface ethernet 1/0 Router(config-if)# description LAN pada Department IT Router(config-if)# ip address 172.16.148.1 255.255.255.128 Router(config-if)# exit Router(config)# exit Router# 3 Diasumsikan bahwa protocol yang digunakan oleh router tersebut adalah TCP/IP 7
  • 8. Kuliah Umum IlmuKomputer.Com Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com 6.2. Mengkonfigurasi Serial Interface Serial interface adalah interface yang seringkali digunakan untuk koneksi ke WAN (Wide Area Network). Koneksi serial membutuhkan clocking untuk sinkronisasi. Dan oleh karena itu, hubungan serial ini harus mempunyai 2 sisi, yaitu DCE (data circuit- terminating equipment_ dan DTE (data terminal equipment). DCE menyediakan clocking dan DTE akan mengikuti clock yang diberikan oleh DCE. Kabel DCE mempunyai koneksi female (perempuan), sedangkan kabel DTE mempunyai koneksi male (jantan). Pada prakteknya, DCE biasanya disediakan oleh service provider yang biasanya adalah merupakan koneksi ke CSU/DSU. Router sendiri biasanya hanyalah berperan sebagai DTE sehingga router tersebut tidak perlu menyediakan clocking. Walaupun demikian, cisco router juga bisa berperan sebagai DCE yang menyediakan clocking. Fungsi ini biasanya dipakai untuk uji coba router dimana kita bisa menghubungkan 2 buah router back to back sehingga salah satu router harus berfungsi sebagai DCE agar koneksi bisa terjadi. Contoh 6.2-1: contoh konfigurasi interface serial sebagai DTE Router # configure terminal Router(config)# interface serial 0 Router(config-if)# description WAN ke Natuna Router(config-if)# ip address 172.16.158.1 255.255.255.252 Router(config-if)# bandwith 64 Router(config-if)# exit Router(config)# exit Router# Contoh 6.2-2: contoh konfigurasi interface serial sebagai DCE Router # configure terminal Router(config)# interface serial 0 Router(config-if)# description Lab Cisco sebagai DCE Router(config-if)# ip address 172.16.158.1 255.255.255.252 Router(config-if)# bandwith 64 Router(config-if)# clock rate 64000 Router(config-if)# exit Router(config)# exit Router# 6.3 Men-disable sebuah interface Kadangkala kita perlu mematikan/mendisable sebuah interface untuk keperluan troubleshooting ataupun administratif. Untuk keperluan tersebut, dapat digunakan perintah shutdown pada interface yang bersangkutan. Dan untuk menghidupkannya kembali, dapat digunakan perintah no shutdown. 8
  • 9. Kuliah Umum IlmuKomputer.Com Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com Contoh 6.3-1: mematikan interface Router(config)# interface serial 0 Router(config-if)# shutdown Router(config-if)# exit Router(config)# Contoh 6.3-2: menghidupkan interface Router(config)# interface serial 0 Router(config-if)# no shutdown Router(config-if)# exit Router(config)# 7. Routing Akhirnya, setelah interface terkonfigurasi, router memerlukan sebuah proses agar router tahu bagaimana dan kemana sebuah paket harus diteruskan. Proses ini disebut proses routing. Routing dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok, yaitu: • Static Routing – Router meneruskan paket dari sebuah network ke network yang lainnya berdasarkan rute (catatan: seperti rute pada bis kota) yang ditentukan oleh administrator. Rute pada static routing tidak berubah, kecuali jika diubah secara manual oleh administrator. • Dynamic Routing – Router mempelajari sendiri Rute yang terbaik yang akan ditempuhnya untuk meneruskan paket dari sebuah network ke network lainnya. Administrator tidak menentukan rute yang harus ditempuh oleh paket-paket tersebut. Administrator hanya menentukan bagaimana cara router mempelajari paket, dan kemudian router mempelajarinya sendiri. Rute pada dynamic routing berubah, sesuai dengan pelajaran yang didapatkan oleh router. Dynamic Routing tidak dibahas dalam tulisan ini karena walaupun konfigurasi-nya cukup mudah, namun bagaimana cara routing tersebut bekerja saya anggap sebagai topik lanjutan sehingga tidak saya bahas pada tulisan ini. Static Routing dapat dilakukan dengan memasukkan baris ip route pada mode konfigurasi global. Adapun format penulisan baris tersebut adalah: ip route network [mask] {alamat | interface } dimana: • network adalah network tujuan • mask adalah subnet mask • alamat adalah IP address ke mana network akan dilewatkan • interface adalah nama interface yang digunakan untuk melewatkan paket yang ditujukan 9
  • 10. Kuliah Umum IlmuKomputer.Com Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com Gambar 7-1: Contoh routing Gambar di atas memperlihatkan sebuah LAN yang terhubung ke WAN melalui 2 buah router, yaitu router A dan router B. Agar LAN tersebut bisa dihubungi dari WAN, maka router A perlu diberikan static routing dengan baris perintah seperti berikut: RouterA(config)# ip route 172.16.10.0 255.255.255.0 172.16.158.1 Dan agar router B bisa meneruskan paket-paket yang ditujukan ke WAN, maka router B perlu dikonfigurasi dengan static routing berikut: RouterB(config)# ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 172.16.158.2 8. Menyimpan dan mengambil Konfigurasi Berbagai konfigurasi yang telah kita tuliskan dengan perintah configure terminal hanya akan disimpan pada RAM yang merupakan memory volatile. Jika konfigurasi ini tidak disimpan di NVRAM, maka konfigurasi tersebut akan hilang ketika router dimatikan atau direstart. Secara default, Router akan mengambil konfigurasi dari NVRAM saat start up, meletakkannya di RAM, dan kemudian menggunakan konfigurasi yang ada pada RAM untuk beroperasi. Untuk menyimpan konfigurasi yang ada di RAM ke NVRAM, diperlukan baris perintah berikut pada privileged mode: Router# copy running-config startup-config Sebaliknya, untuk mengambil konfigurasi yang ada di NVRAM dan meletakkannya pada RAM, dapat digunakan perintah berikut pada privileged mode: Router# copy startup-config running-config Dan untuk melihat konfigurasi yang sedang beroperasi (pada RAM), dapat digunakan perintah show running-config pada privileged mode. 10
  • 11. Kuliah Umum IlmuKomputer.Com Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com Contoh 8-1: melihat running-config Router# show running-config Building configuration... Current configuration : 4479 bytes ! ! Last configuration change at 12:23:26 UTC Fri Oct 10 2003 ! version 12.2 service timestamps debug datetime msec localtime show-timezone service timestamps log datetime msec localtime show-timezone service password-encryption ! hostname jakarta-lina ! …. Dan selanjutnya ….. 9. Beberapa Tips Bekal pengetahuan dasar pada bab-bab di atas sebenarnya telah cukup berguna untuk segera memulai percobaan-percobaan dan mempelajari router lebih lanjut. Namun untuk melengkapi dan memudahkan proses belajar, ada baiknya anda juga mengetahui beberapa tips agar mudah mengetahui perintah-perintah apa saja yang bisa dijalankan dan format penggunaannya. 9.1 Mengetahui perintah apa saja yang bisa dijalankan Pada mode apa saja, anda bisa mengetikkan tanda (?) pada prompt. Dengan mengetikkan tanda tersebut, router akan memberitahukan apa saja yang bisa anda tuliskan pada prompt tersebut. Contoh 9.1-1: melihat perintah-perintah apa saja yang berlaku pada prompt router> ? Exec commands: <1-99> Session number to resume access-enable Create a temporary Access-List entry access-profile Apply user-profile to interface clear Reset functions connect Open a terminal connection disable Turn off privileged commands disconnect Disconnect an existing network connection enable Turn on privileged commands exit Exit from the EXEC help Description of the interactive help system lat Open a lat connection 11
  • 12. Kuliah Umum IlmuKomputer.Com Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com lock Lock the terminal login Log in as a particular user logout Exit from the EXEC mrinfo Request neighbor and version information from a multicast router mstat Show statistics after multiple multicast traceroutes mtrace Trace reverse multicast path from destination to source name-connection Name an existing network connection pad Open a X.29 PAD connection ping Send echo messages ppp Start IETF Point-to-Point Protocol (PPP) resume Resume an active network connection rlogin Open an rlogin connection show Show running system information slip Start Serial-line IP (SLIP) systat Display information about terminal lines tclquit Quit Tool Comand Language shell tclsh Tool Comand Language a shell telnet Open a telnet connection terminal Set terminal line parameters traceroute Trace route to destination tunnel Open a tunnel connection udptn Open an udptn connection where List active connections x28 Become an X.28 PAD x3 Set X.3 parameters on PAD router> contoh 9.1-2: melihat perintah apa saja yang dimulai dengan huruf “t” router> t? tclquit tclsh telnet terminal traceroute tunnel router> t contoh 9.1-3: melihat lanjutan dari sebuah perintah router>telnet ? WORD IP address or hostname of a remote system <cr> router>telnet 9.2 Perintah yang tidak lengkap dan Auto Completion 12
  • 13. Kuliah Umum IlmuKomputer.Com Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com Sebuah perintah pada router tidak harus dituliskan secara lengkap jika perintah tersebut tidak ambiguous. Dengan fasilitas ini, administrator bisa menghemat waktu karena tidak harus mengetikkan semua perintah secara lengkap. Contoh 9.2-1: perintah yang tidak lengkap Router # sh ru Building configuration... Current configuration : 4479 bytes ! ! Last configuration change at 12:23:26 UTC Fri Oct 10 2003 ! ……… dan selanjutnya ……… Tampak pada contoh 9.2-1 bahwa router menjalankan perintah show running-config, padahal administrator hanya menuliskan sh ru pada prompt. Kadangkala kita tidak yakin dengan sebuah command sehingga kita tidak berani menuliskannya dengan tidak lengkap seperti di atas. Dengan kondisi seperti ini, administrator juga bisa menghemat waktu pengetikan dengan menekan tombol <tab> dan router akan melakukan auto completion. Contoh 9.2-2: auto completion Router > tel <tab> Router > telnet Contoh 9.2-2 memperlihatkan bahwa administrator cukup mengetikkan tel + <tab> dan router melengkapinya sendiri menjadi telnet setelah penekanan tombol <tab>. 10. Contoh Configurasi Sederhana Akhirnya, tulisan ini akan saya tutup dengan memberikan contoh sebuah konfigurasi router sederhana secara utuh. Dan saya ucapkan selamat belajar. Contoh 10-1: konfigurasi sederhana secara utuh trident16-rig#sh run Building configuration... Current configuration: ! ! No configuration change since last restart ! version 12.1 service timestamps debug datetime msec localtime show-timezone service timestamps log datetime msec localtime show-timezone 13
  • 14. Kuliah Umum IlmuKomputer.Com Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com service password-encryption ! hostname trident16-rig ! enable secret 5 $1$PlKA$Ev/ev3/gQJHnytqacioZt. ! ip subnet-zero no ip domain-lookup ip name-server 192.23.168.5 ip name-server 192.23.164.5 ! interface Ethernet0 description Local Segment for Trident 16 Rig ip address 172.16.135.1 255.255.255.192 ! interface Serial0 description VSAT link to jakarta-lina-sat bandwidth 128 ip address 172.16.158.174 255.255.255.252 ! interface Serial1 no ip address shutdown ! ip classless ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 172.16.158.173 no ip http server ! line con 0 transport input none line aux 0 line vty 0 4 password 7 023616521D071B240C600C0D12180000 login ! end trident16-rig# 10. Referensi Steve McQuerry, Interconnecting Cisco Network Devices, published by Cisco Press 14
  • 15. Kuliah Umum IlmuKomputer.Com Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com Biografi Penulis Alfred Alinazar. Menamatkan pendidikan sebagai sarjana teknik jurusan Teknik Elektro di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta pada tahun 1999. Saat ini bekerja pada sebuah perusahaan Amerika yang bergerak di bidang pengeboran lepas pantai sebagai IT Engineer di Region Asia Australia. Berkompeten di bidang jaringan computer, administrasi system, dan bahasa pemrograman khususnya applikasi database. Memiliki sertifikasi dari Microsoft sebagai Microsoft Certified Professional, Cisco sebagai Cisco Certified Network Associate, dan beberapa sertifikasi dari Brainbench antara lain Ms Access Fundamentals, Ms Outlook Administration dan Linux administration. Semasa mahasiswa aktif dalam beberapa organisasi kemahasiswaan. Pernah menjabat sebagai Ketua Keluarga Mahasiswa Teknik Elektro Universitas Gadjah Mada pada tahun 1995-1996. Pernah menjadi assisten dosen dan berpengalaman mengajar, membuat modul praktikum, dan mengkoordinir acara praktikum pada beberapa Laboratorium. Selain berprofesi sebagai IT Engineer, saat ini juga merangkap sebagai e-mail Engineer. Yaitu seorang Engineer yang banyak meluangkan waktunya dengan mengikuti beberapa mailing list seperti mailing list alumni, mailing list programming, mailing list system operasi dan juga mailing list psikologi. Saking aktifnya, penulis dipercaya untuk menjadi moderator di beberapa mailing list yang diikutinya. Penulis juga pernah aktif di IRC Undernet dan hingga saat ini masih menjabat sebagai Op senior di channel #indonesia. Dalam dunia internet, penulis lebih dikenal dengan panggilan bank_al. Informasi lebih lanjut mengenai penulis, bisa didapat melalui: E-mail: bank_al@yahoo.com URL: http://www.geocities.com/bank_al 15