SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Download to read offline
Jaringan Komputer, Pertemuan 9
Maulana Mujahidin Halaman 1
Routing
1. Pengertian Routing
Routing IP adalah proses pengiriman data dari satu host dalam satu network ke host
dalam network yang lain melalui suatu router. Agar router dapat mengetahui bagaimana
meneruskan paket paket ke alamat yang dituju dengan mengunakan jalur terbaik,
router menggunakan peta atau tabel routing. Table routing adalah table yang memuat
seluruh informasi IP address dari interfaces router yang lain sehingga router yang satu
dengan router lainnya bisa berkomunikasi.
Routing table hanya memberikan informasi sedang routing algoritma yang menganalisa
dan mengatur routing table. Intinya, router hanya tahu cara menghubungkan nertwork
atau subnet yang terubung langsung dengan router tersebut.
Router berdasarkan cara pemetaan / routing dibagi tiga :
1. Static Routing
2. Default Routing
3. Dynamic Routing
2. Static Routing Protocol
Static routing adalah pembuatan dan peng-update-an routing table secara manual.
Staric routing tidak akan merubah informasi yang ada pada table routing secara
otomatis, sehingga administrator harus melakukan merubah secara manual apabila
topologi jaringan berubah.
Beberapa keuntungan dari static routing :
Pemeliharan bandwidth network karena peng-update-an informasi router
membutuhkan broadcasts yang terus menerus.
keamanan metwork karena static routing hanya mengandung informasi yang
telah dimasukkan secara manual.
Beberapa kerugian dari static routing :
Tidak ada tolerasi kesalahan
Jika suatu router down, maka static tidak akan memperbaharui informasi dan
tidak akan menginformasikan ke router yang lain.
Pengembangan network
Jika suatu network ditambah atau dipindahkan maka static routig harus
diperbaharui oleh administrator.
pembatasan static router dapat menjadi keuntungan apabila untuk sampai pada tujuan
hanya melalui satu router. Stub network adalah pencapaian network tujuan hanya
denga satu jalur.
Jaringan Komputer, Pertemuan 9
Maulana Mujahidin Halaman 2
Konfigurasi static routing
Dalam rangka mengatur suatu rute statis router harus dalam bentuk yang menyeluruh.
ip route network/prefix {address | interface} [distance]
network : network yang dituju
mask : subnet mask
address : IP address untuk router yang berikut
interface : interface untuk mendapatkan network tujuan
distance : jarak administif distance router (optional)
contoh:
ip route 10.0.0.0/8 131.108.3.4 110
10.0.0.0 : destination network.
/8 : mask (255.0.0.0)
131.108.3.4 : address
110 : distance
Sebagai alternatif, kita dapat menconfigurasi interface yaitu :
ip route 192.168.1.0/24 eth0
192.168.1.0 : detination network
/24 : mask (255.255.255.0)
eth0 : interface yang ditinggalkan
Pada bagian ini kita akan belajar membentuk tabel routing di router router pada
jaringan komputer. Hal ini dimaksudkan agar anda memilki gambaran yang mendasar
mengenai konsep routing denga nmembentuk tabel routing do router router secara
manual.
Contoh jaringan komputer :
Jaringan Komputer, Pertemuan 9
Maulana Mujahidin Halaman 3
= Router
Keterangan Gambar:
= Router
= Hub
= Workstation
keterangan lengkap tentang jaringan diatas :
1. Jaringan diatas merupakan contoh dari laboratorium jaringan.
2. Labjar mendapat IP address 203.198.32.121/30 dari ISP.
3. Supaya setiap workstation bisa melakukan koneksi ke internet maka memutuskan
untuk membuat enam network pada jaringan tersebut dengan mengunakan IP lokal
tersebut dengan masing masing network mendapat alokasi 16 IP address ( netmask
24 bit ). Network yang dibuat sebagai berikut :
a. Network I : 192.168.1.0
b. Network II : 192.168.2.0
c. Network III : 192.168.3.0
d. Network IV : 192.168.4.0
e. Network V : 192.168.5.0
f. Network VI : 192.168.6.0
4. Router A mempunyai 2 NIC dengan IP.
Eth 0 : 192.168.1.1
Eth 1 : 192.168.2.1
Router B mempunyai 3 NIC dengan IP.
Eth 0 : 192.168.2.2
Eth 1 : 192.168.6.1
Eth 2 : 192.168.3.3
Router C mempunyai 2 NIC dengan IP.
Eth 0 : 192.168.4.1
Eth 1 : 192.168.3.1
Router D mempunyai 2 NIC dengan IP.
Eth 0 : 192.168.5.1
Eth 1 : 192.168.3.2
Router E mempunyai 2 NIC dengan IP.
Eth 0 : 192.168.6.2
Eth 1 : 203.198.32.121
5. Router C dapat di sebut sebagai GATEWAY untuk jaringan laboratorium.
Karena router C adalah pintu gerbang antara jaringan komputer dengan jaringan ISP
dan internet. Jadi apabila paket akan keluar dari jaringan laboratorium akan melalui
router C dan begitu pula sebaliknya.
Jaringan Komputer, Pertemuan 9
Maulana Mujahidin Halaman 4
6. Dibawah ini tabel routing dari tiap tiap router.
ROUTER TUJUAN GATEWAY
A 192.168.1.0 Eth 0
0.0.0.0 192.168.2.1
B 192.168.2.0 Eth 0
192.168.6.0 Eth 1
192.168.3.0 Eth 2
192.168.1.0 192.168.2.1
192.168.4.0 192.168.3.1
192.168.5.0 192.168.3.2
0.0.0.0 192.168.6.2
C 192.168.4.0 Eth 0
192.168.3.0 Eth 1
192.168.5.0 192.168.3.2
0.0.0.0 192.168.3.3
D 192.168.5.0 Eth 0
192.168.3.0 Eth 1
192.168.4.0 192.168.3.1
0.0.0.0 192.168.3.3
E 192.168.6.0 Eth 0
203.198.32.121 Eth 1
0.0.0.0 203.198.32.122
192.168.1.0 192.168.6.1
192.168.2.0 192.168.6.1
192.168.3.0 192.168.6.1
192.168.4.0 192.168.6.1
192.168.5.0 192.168.6.1
3. Dynamic routing protocol
Pada jaringan besar yang menggunakan banyak router, dynamic routing merupakan
metode yang paling umum digunakan. Mengapa? Karena jika kita menggunakan
metode static routing maka kita harus mengkonfigurasi semua router secara manual dan
ini tidak mungkin untuk seorang network administrator. Dengan menggunakan metode
static routing kita membutuhkan banyak konfigurasi, sedangkan pada dynamic routing
kita dapat mengkonfigurasi seminimal mungkin. Jadi sangat dimungkinkan metode
dymanic routing untuk mengembangkan bagaimana router berkomunikasi dengan
protocol yang digunakan. Dynamic IP routing adalah cara yang digunakan untuk
melepaskan kewajiban mengisi masukan masukan ke routing table secara manual.
Protokol routing mengatur router-router sehingga dapat berkomunikasi satu dengan
yang lain dan saling memberikan informasi routing yang dapat mengubah isi Routing
table, tergantung keadaan jaringannya. Dengan cara ini, router-router mengetahui
keadaan jaringan yang terakhir dan mampu meneruskan datagram ke arah yang benar.
Remote network dapat dikategorikan di tabel routing dengan menggunakan protokol
dynamic routing. Dynamic routing protocol contohnya sebagai berikut:
Jaringan Komputer, Pertemuan 9
Maulana Mujahidin Halaman 5
Network Discovery
memelihara dan meng-update tabel routing- automatic network discovery. Network
discovery adalah kemampuan routing protokol untuk membagi informasi tentang
jaringan dengan router lainnnya dengan menggunakan routing protokol yang sama.
daripada mengkonfigurasi router secara static, routing dinamik dapat secara otomatis
membaca jaringannya dari router-router lainnya. pemilihan jalur terbaik pada setiap
jaringan terdapat pada tabel routing dengan menggunakan routing dinamik.
- Maintaining routing tables.
Setelah mengenal jaringannya, routing dinamik akan selalu meng-update dan
menentukan jalur-jalurnya pada tabel routing. Routing dinamik tidak hanya membuat
jalur terbaik ke jaringan yang berbeda, routing dinamik juga akan menentukan jalur baru
yang baik jika tujuannya tidak tersedia (jika topologinya berubah), untuk ini, routing
dinamik mempunyai keuntungan lebih dari routing static. router yang menggunakan
dinamic routing akan secara otomatis membagi informasi routingnya kepada router yang
lain dan menyesuaikan dengan topologi yang berubah tanpa pengaturan dari seorang
admin jaringan.
- IP routing protocol
ada beberapa routing dinamic untuk IP. dibawah ini adalah dinamik routing yang sering
digunakan :
1. Routing Information Protocol (RIP)
o Kelebihan
RIP menggunakan metode Triggered Update. RIP memiliki timer untuk
mengetahui kapan router harus kembali memberikan informasi routing. Jika
terjadi perubahan pada jaringan, sementara timer belum habis, router tetap harus
mengirimkan informasi routing karena dipicu oleh perubahan tersebut (triggered
update)
Mengatur routing menggunakan RIP tidak rumit dan memberikan hasil yang
cukup dapat diterima, terlebih jika jarang terjadi kegagalan link jaringan
o Kekurangan
Jumlah host Terbatas. RIP tidak memiliki informasi tentang subnet setiap route.
RIP tidak mendukung Variable Length Subnet Masking (VLSM). Ketika pertama
kali dijalankan hanya mengetahui cara routing ke dirinya sendiri (informasi lokal)
dan tidak mengetahui topologi jaringan tempatnya berada
2. Interior Gateway Routing Protocol (IGRP)
o Kelebihan
support = 255 hop count
o Kekurangan
Jumlah Host terbatas
Jaringan Komputer, Pertemuan 9
Maulana Mujahidin Halaman 6
3.Open Shortest Path First (OSPF)
o Kelebihan
tidak menghasilkan routing loop mendukung penggunaan beberapa metrik
sekaligus dapat menghasilkan banyak jalur ke sebuah tujuan membagi jaringan
yang besar mejadi beberapa area. Waktu yang diperlukan untuk konvergen lebih
cepat
o Kekurangan
Membutuhkan basis data yang besar. Lebih rumit
4. Enchanced Interior Gatway Routing Protocil (EIGRP)
o Kelebihan
melakukan konvergensi secara tepat ketika menghindari loop. Memerlukan lebih
sedikit memori dan proses. Memerlukan fitur loop avoidance
o Kekurangan
Hanya untuk Router Cisco
5. Exiterior Gateway Protocol (EGP)
o Kelebihan
Sangat sederhana dalam instalasi
o Kekurangan
Sangat terbatas dalam mempergunakan topologi

More Related Content

What's hot

Tugas Management Jaringan Komputer Routing
Tugas Management Jaringan Komputer RoutingTugas Management Jaringan Komputer Routing
Tugas Management Jaringan Komputer RoutingCindy Carissa
 
Presentasi Routing dynamic
Presentasi Routing dynamicPresentasi Routing dynamic
Presentasi Routing dynamicRezi Fenorita
 
Routing Dynamic dan Routing Static, pengertian, perbedaan , contoh, dan manfaat
Routing Dynamic dan Routing Static, pengertian, perbedaan , contoh, dan manfaatRouting Dynamic dan Routing Static, pengertian, perbedaan , contoh, dan manfaat
Routing Dynamic dan Routing Static, pengertian, perbedaan , contoh, dan manfaatlingacing
 
Routing (Routing Statis dan Routing Dinamis)
Routing (Routing Statis dan Routing Dinamis)Routing (Routing Statis dan Routing Dinamis)
Routing (Routing Statis dan Routing Dinamis)NightXynt
 
Pembahasan Routing
Pembahasan RoutingPembahasan Routing
Pembahasan RoutingReshan Tio
 
Presentasi Routing Dynamic
Presentasi Routing DynamicPresentasi Routing Dynamic
Presentasi Routing DynamicRezi Fenorita
 
Makalah dan kasus Jaringan
Makalah dan kasus Jaringan Makalah dan kasus Jaringan
Makalah dan kasus Jaringan ivsept2309
 
Routing Protocol
Routing ProtocolRouting Protocol
Routing Protocolengguh123
 
Manajemen Jaringan Dalam IT
Manajemen Jaringan Dalam ITManajemen Jaringan Dalam IT
Manajemen Jaringan Dalam ITAaron Ferdinand
 
Makalah Routing Dynamic
Makalah Routing DynamicMakalah Routing Dynamic
Makalah Routing DynamicRezi Fenorita
 
Instalasi dan konfigurasi router ( 3 )
Instalasi dan konfigurasi router ( 3 )Instalasi dan konfigurasi router ( 3 )
Instalasi dan konfigurasi router ( 3 )teguhsmk
 
Analisis dan Perancangan Jaringan Satu Gedung Empat Lantai menggunakan tekni...
Analisis dan Perancangan Jaringan Satu Gedung Empat Lantai menggunakan  tekni...Analisis dan Perancangan Jaringan Satu Gedung Empat Lantai menggunakan  tekni...
Analisis dan Perancangan Jaringan Satu Gedung Empat Lantai menggunakan tekni...Sylvia Dianita
 
Routing protocol
Routing protocolRouting protocol
Routing protocolengguh123
 

What's hot (20)

Power Point Routing dinamis
Power Point Routing dinamisPower Point Routing dinamis
Power Point Routing dinamis
 
Tugas Management Jaringan Komputer Routing
Tugas Management Jaringan Komputer RoutingTugas Management Jaringan Komputer Routing
Tugas Management Jaringan Komputer Routing
 
Presentasi Routing dynamic
Presentasi Routing dynamicPresentasi Routing dynamic
Presentasi Routing dynamic
 
Contoh Makalah Routing Dinamis
Contoh Makalah Routing DinamisContoh Makalah Routing Dinamis
Contoh Makalah Routing Dinamis
 
Routing Dynamic dan Routing Static, pengertian, perbedaan , contoh, dan manfaat
Routing Dynamic dan Routing Static, pengertian, perbedaan , contoh, dan manfaatRouting Dynamic dan Routing Static, pengertian, perbedaan , contoh, dan manfaat
Routing Dynamic dan Routing Static, pengertian, perbedaan , contoh, dan manfaat
 
Routing (Routing Statis dan Routing Dinamis)
Routing (Routing Statis dan Routing Dinamis)Routing (Routing Statis dan Routing Dinamis)
Routing (Routing Statis dan Routing Dinamis)
 
Pembahasan Routing
Pembahasan RoutingPembahasan Routing
Pembahasan Routing
 
Presentasi Routing Dynamic
Presentasi Routing DynamicPresentasi Routing Dynamic
Presentasi Routing Dynamic
 
Makalah dan kasus Jaringan
Makalah dan kasus Jaringan Makalah dan kasus Jaringan
Makalah dan kasus Jaringan
 
Routing Protocol
Routing ProtocolRouting Protocol
Routing Protocol
 
Manajemen Jaringan Dalam IT
Manajemen Jaringan Dalam ITManajemen Jaringan Dalam IT
Manajemen Jaringan Dalam IT
 
Routing Protocol
Routing ProtocolRouting Protocol
Routing Protocol
 
Makalah Routing Dynamic
Makalah Routing DynamicMakalah Routing Dynamic
Makalah Routing Dynamic
 
Routing Protocol
Routing Protocol Routing Protocol
Routing Protocol
 
Routing Protocol
Routing ProtocolRouting Protocol
Routing Protocol
 
Instalasi dan konfigurasi router ( 3 )
Instalasi dan konfigurasi router ( 3 )Instalasi dan konfigurasi router ( 3 )
Instalasi dan konfigurasi router ( 3 )
 
Analisis dan Perancangan Jaringan Satu Gedung Empat Lantai menggunakan tekni...
Analisis dan Perancangan Jaringan Satu Gedung Empat Lantai menggunakan  tekni...Analisis dan Perancangan Jaringan Satu Gedung Empat Lantai menggunakan  tekni...
Analisis dan Perancangan Jaringan Satu Gedung Empat Lantai menggunakan tekni...
 
Laporan routing ospf
Laporan routing ospfLaporan routing ospf
Laporan routing ospf
 
Laporan 5 routing static
Laporan 5 routing staticLaporan 5 routing static
Laporan 5 routing static
 
Routing protocol
Routing protocolRouting protocol
Routing protocol
 

Similar to Routing Jaringan

Makalah jaringan komputer
Makalah jaringan komputerMakalah jaringan komputer
Makalah jaringan komputerglennsade
 
Makalah manajemen jaringan
Makalah manajemen jaringanMakalah manajemen jaringan
Makalah manajemen jaringanricoootan
 
Konsep Routing - v2.pptx
Konsep Routing - v2.pptxKonsep Routing - v2.pptx
Konsep Routing - v2.pptxHasobrBlank
 
Routing statis vs routing dinamis
Routing statis vs routing dinamisRouting statis vs routing dinamis
Routing statis vs routing dinamistribayukusnadi
 
Makalah routing
Makalah routingMakalah routing
Makalah routingvintzr
 
Makalah Routing - Garry Geraldy 32130110 5PTI2
Makalah Routing - Garry Geraldy 32130110 5PTI2Makalah Routing - Garry Geraldy 32130110 5PTI2
Makalah Routing - Garry Geraldy 32130110 5PTI2Garry Geraldy
 
rangkuman abdimas.pptx
rangkuman abdimas.pptxrangkuman abdimas.pptx
rangkuman abdimas.pptxHafidzahPatel1
 
Routing information protocol v 2
Routing information protocol v 2Routing information protocol v 2
Routing information protocol v 2Gama Iffahindra
 
Perbedaan dynamik dan statik routing
Perbedaan dynamik dan statik routingPerbedaan dynamik dan statik routing
Perbedaan dynamik dan statik routingZabo Scrap
 
10module 22 troubleshooting-router
10module 22 troubleshooting-router10module 22 troubleshooting-router
10module 22 troubleshooting-routersetioaribowo
 
10module 22 troubleshooting-router
10module 22 troubleshooting-router10module 22 troubleshooting-router
10module 22 troubleshooting-routersetioariwibowo
 
10module 22 troubleshooting-router
10module 22 troubleshooting-router10module 22 troubleshooting-router
10module 22 troubleshooting-routerindonesia
 
MATERI_ROUTING_KELAS_XI_KURIKULUM_2013_P.pptx
MATERI_ROUTING_KELAS_XI_KURIKULUM_2013_P.pptxMATERI_ROUTING_KELAS_XI_KURIKULUM_2013_P.pptx
MATERI_ROUTING_KELAS_XI_KURIKULUM_2013_P.pptxRandaHendroN
 

Similar to Routing Jaringan (20)

Makalah jaringan komputer
Makalah jaringan komputerMakalah jaringan komputer
Makalah jaringan komputer
 
Makalah manajemen jaringan
Makalah manajemen jaringanMakalah manajemen jaringan
Makalah manajemen jaringan
 
Konsep Routing - v2.pptx
Konsep Routing - v2.pptxKonsep Routing - v2.pptx
Konsep Routing - v2.pptx
 
Makalah routing
Makalah routingMakalah routing
Makalah routing
 
Routing statis vs routing dinamis
Routing statis vs routing dinamisRouting statis vs routing dinamis
Routing statis vs routing dinamis
 
Routing
RoutingRouting
Routing
 
Routing
RoutingRouting
Routing
 
Makalah routing
Makalah routingMakalah routing
Makalah routing
 
Makalah Routing - Garry Geraldy 32130110 5PTI2
Makalah Routing - Garry Geraldy 32130110 5PTI2Makalah Routing - Garry Geraldy 32130110 5PTI2
Makalah Routing - Garry Geraldy 32130110 5PTI2
 
rangkuman abdimas.pptx
rangkuman abdimas.pptxrangkuman abdimas.pptx
rangkuman abdimas.pptx
 
Routing
RoutingRouting
Routing
 
Routing information protocol v 2
Routing information protocol v 2Routing information protocol v 2
Routing information protocol v 2
 
Perbedaan dynamik dan statik routing
Perbedaan dynamik dan statik routingPerbedaan dynamik dan statik routing
Perbedaan dynamik dan statik routing
 
10module 22 troubleshooting-router
10module 22 troubleshooting-router10module 22 troubleshooting-router
10module 22 troubleshooting-router
 
10module 22 troubleshooting-router
10module 22 troubleshooting-router10module 22 troubleshooting-router
10module 22 troubleshooting-router
 
10module 22 troubleshooting-router
10module 22 troubleshooting-router10module 22 troubleshooting-router
10module 22 troubleshooting-router
 
Update routing
Update routingUpdate routing
Update routing
 
MATERI_ROUTING_KELAS_XI_KURIKULUM_2013_P.pptx
MATERI_ROUTING_KELAS_XI_KURIKULUM_2013_P.pptxMATERI_ROUTING_KELAS_XI_KURIKULUM_2013_P.pptx
MATERI_ROUTING_KELAS_XI_KURIKULUM_2013_P.pptx
 
Rip versi 1
Rip versi 1Rip versi 1
Rip versi 1
 
Bab II routing
Bab II routingBab II routing
Bab II routing
 

Routing Jaringan

  • 1. Jaringan Komputer, Pertemuan 9 Maulana Mujahidin Halaman 1 Routing 1. Pengertian Routing Routing IP adalah proses pengiriman data dari satu host dalam satu network ke host dalam network yang lain melalui suatu router. Agar router dapat mengetahui bagaimana meneruskan paket paket ke alamat yang dituju dengan mengunakan jalur terbaik, router menggunakan peta atau tabel routing. Table routing adalah table yang memuat seluruh informasi IP address dari interfaces router yang lain sehingga router yang satu dengan router lainnya bisa berkomunikasi. Routing table hanya memberikan informasi sedang routing algoritma yang menganalisa dan mengatur routing table. Intinya, router hanya tahu cara menghubungkan nertwork atau subnet yang terubung langsung dengan router tersebut. Router berdasarkan cara pemetaan / routing dibagi tiga : 1. Static Routing 2. Default Routing 3. Dynamic Routing 2. Static Routing Protocol Static routing adalah pembuatan dan peng-update-an routing table secara manual. Staric routing tidak akan merubah informasi yang ada pada table routing secara otomatis, sehingga administrator harus melakukan merubah secara manual apabila topologi jaringan berubah. Beberapa keuntungan dari static routing : Pemeliharan bandwidth network karena peng-update-an informasi router membutuhkan broadcasts yang terus menerus. keamanan metwork karena static routing hanya mengandung informasi yang telah dimasukkan secara manual. Beberapa kerugian dari static routing : Tidak ada tolerasi kesalahan Jika suatu router down, maka static tidak akan memperbaharui informasi dan tidak akan menginformasikan ke router yang lain. Pengembangan network Jika suatu network ditambah atau dipindahkan maka static routig harus diperbaharui oleh administrator. pembatasan static router dapat menjadi keuntungan apabila untuk sampai pada tujuan hanya melalui satu router. Stub network adalah pencapaian network tujuan hanya denga satu jalur.
  • 2. Jaringan Komputer, Pertemuan 9 Maulana Mujahidin Halaman 2 Konfigurasi static routing Dalam rangka mengatur suatu rute statis router harus dalam bentuk yang menyeluruh. ip route network/prefix {address | interface} [distance] network : network yang dituju mask : subnet mask address : IP address untuk router yang berikut interface : interface untuk mendapatkan network tujuan distance : jarak administif distance router (optional) contoh: ip route 10.0.0.0/8 131.108.3.4 110 10.0.0.0 : destination network. /8 : mask (255.0.0.0) 131.108.3.4 : address 110 : distance Sebagai alternatif, kita dapat menconfigurasi interface yaitu : ip route 192.168.1.0/24 eth0 192.168.1.0 : detination network /24 : mask (255.255.255.0) eth0 : interface yang ditinggalkan Pada bagian ini kita akan belajar membentuk tabel routing di router router pada jaringan komputer. Hal ini dimaksudkan agar anda memilki gambaran yang mendasar mengenai konsep routing denga nmembentuk tabel routing do router router secara manual. Contoh jaringan komputer :
  • 3. Jaringan Komputer, Pertemuan 9 Maulana Mujahidin Halaman 3 = Router Keterangan Gambar: = Router = Hub = Workstation keterangan lengkap tentang jaringan diatas : 1. Jaringan diatas merupakan contoh dari laboratorium jaringan. 2. Labjar mendapat IP address 203.198.32.121/30 dari ISP. 3. Supaya setiap workstation bisa melakukan koneksi ke internet maka memutuskan untuk membuat enam network pada jaringan tersebut dengan mengunakan IP lokal tersebut dengan masing masing network mendapat alokasi 16 IP address ( netmask 24 bit ). Network yang dibuat sebagai berikut : a. Network I : 192.168.1.0 b. Network II : 192.168.2.0 c. Network III : 192.168.3.0 d. Network IV : 192.168.4.0 e. Network V : 192.168.5.0 f. Network VI : 192.168.6.0 4. Router A mempunyai 2 NIC dengan IP. Eth 0 : 192.168.1.1 Eth 1 : 192.168.2.1 Router B mempunyai 3 NIC dengan IP. Eth 0 : 192.168.2.2 Eth 1 : 192.168.6.1 Eth 2 : 192.168.3.3 Router C mempunyai 2 NIC dengan IP. Eth 0 : 192.168.4.1 Eth 1 : 192.168.3.1 Router D mempunyai 2 NIC dengan IP. Eth 0 : 192.168.5.1 Eth 1 : 192.168.3.2 Router E mempunyai 2 NIC dengan IP. Eth 0 : 192.168.6.2 Eth 1 : 203.198.32.121 5. Router C dapat di sebut sebagai GATEWAY untuk jaringan laboratorium. Karena router C adalah pintu gerbang antara jaringan komputer dengan jaringan ISP dan internet. Jadi apabila paket akan keluar dari jaringan laboratorium akan melalui router C dan begitu pula sebaliknya.
  • 4. Jaringan Komputer, Pertemuan 9 Maulana Mujahidin Halaman 4 6. Dibawah ini tabel routing dari tiap tiap router. ROUTER TUJUAN GATEWAY A 192.168.1.0 Eth 0 0.0.0.0 192.168.2.1 B 192.168.2.0 Eth 0 192.168.6.0 Eth 1 192.168.3.0 Eth 2 192.168.1.0 192.168.2.1 192.168.4.0 192.168.3.1 192.168.5.0 192.168.3.2 0.0.0.0 192.168.6.2 C 192.168.4.0 Eth 0 192.168.3.0 Eth 1 192.168.5.0 192.168.3.2 0.0.0.0 192.168.3.3 D 192.168.5.0 Eth 0 192.168.3.0 Eth 1 192.168.4.0 192.168.3.1 0.0.0.0 192.168.3.3 E 192.168.6.0 Eth 0 203.198.32.121 Eth 1 0.0.0.0 203.198.32.122 192.168.1.0 192.168.6.1 192.168.2.0 192.168.6.1 192.168.3.0 192.168.6.1 192.168.4.0 192.168.6.1 192.168.5.0 192.168.6.1 3. Dynamic routing protocol Pada jaringan besar yang menggunakan banyak router, dynamic routing merupakan metode yang paling umum digunakan. Mengapa? Karena jika kita menggunakan metode static routing maka kita harus mengkonfigurasi semua router secara manual dan ini tidak mungkin untuk seorang network administrator. Dengan menggunakan metode static routing kita membutuhkan banyak konfigurasi, sedangkan pada dynamic routing kita dapat mengkonfigurasi seminimal mungkin. Jadi sangat dimungkinkan metode dymanic routing untuk mengembangkan bagaimana router berkomunikasi dengan protocol yang digunakan. Dynamic IP routing adalah cara yang digunakan untuk melepaskan kewajiban mengisi masukan masukan ke routing table secara manual. Protokol routing mengatur router-router sehingga dapat berkomunikasi satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi routing yang dapat mengubah isi Routing table, tergantung keadaan jaringannya. Dengan cara ini, router-router mengetahui keadaan jaringan yang terakhir dan mampu meneruskan datagram ke arah yang benar. Remote network dapat dikategorikan di tabel routing dengan menggunakan protokol dynamic routing. Dynamic routing protocol contohnya sebagai berikut:
  • 5. Jaringan Komputer, Pertemuan 9 Maulana Mujahidin Halaman 5 Network Discovery memelihara dan meng-update tabel routing- automatic network discovery. Network discovery adalah kemampuan routing protokol untuk membagi informasi tentang jaringan dengan router lainnnya dengan menggunakan routing protokol yang sama. daripada mengkonfigurasi router secara static, routing dinamik dapat secara otomatis membaca jaringannya dari router-router lainnya. pemilihan jalur terbaik pada setiap jaringan terdapat pada tabel routing dengan menggunakan routing dinamik. - Maintaining routing tables. Setelah mengenal jaringannya, routing dinamik akan selalu meng-update dan menentukan jalur-jalurnya pada tabel routing. Routing dinamik tidak hanya membuat jalur terbaik ke jaringan yang berbeda, routing dinamik juga akan menentukan jalur baru yang baik jika tujuannya tidak tersedia (jika topologinya berubah), untuk ini, routing dinamik mempunyai keuntungan lebih dari routing static. router yang menggunakan dinamic routing akan secara otomatis membagi informasi routingnya kepada router yang lain dan menyesuaikan dengan topologi yang berubah tanpa pengaturan dari seorang admin jaringan. - IP routing protocol ada beberapa routing dinamic untuk IP. dibawah ini adalah dinamik routing yang sering digunakan : 1. Routing Information Protocol (RIP) o Kelebihan RIP menggunakan metode Triggered Update. RIP memiliki timer untuk mengetahui kapan router harus kembali memberikan informasi routing. Jika terjadi perubahan pada jaringan, sementara timer belum habis, router tetap harus mengirimkan informasi routing karena dipicu oleh perubahan tersebut (triggered update) Mengatur routing menggunakan RIP tidak rumit dan memberikan hasil yang cukup dapat diterima, terlebih jika jarang terjadi kegagalan link jaringan o Kekurangan Jumlah host Terbatas. RIP tidak memiliki informasi tentang subnet setiap route. RIP tidak mendukung Variable Length Subnet Masking (VLSM). Ketika pertama kali dijalankan hanya mengetahui cara routing ke dirinya sendiri (informasi lokal) dan tidak mengetahui topologi jaringan tempatnya berada 2. Interior Gateway Routing Protocol (IGRP) o Kelebihan support = 255 hop count o Kekurangan Jumlah Host terbatas
  • 6. Jaringan Komputer, Pertemuan 9 Maulana Mujahidin Halaman 6 3.Open Shortest Path First (OSPF) o Kelebihan tidak menghasilkan routing loop mendukung penggunaan beberapa metrik sekaligus dapat menghasilkan banyak jalur ke sebuah tujuan membagi jaringan yang besar mejadi beberapa area. Waktu yang diperlukan untuk konvergen lebih cepat o Kekurangan Membutuhkan basis data yang besar. Lebih rumit 4. Enchanced Interior Gatway Routing Protocil (EIGRP) o Kelebihan melakukan konvergensi secara tepat ketika menghindari loop. Memerlukan lebih sedikit memori dan proses. Memerlukan fitur loop avoidance o Kekurangan Hanya untuk Router Cisco 5. Exiterior Gateway Protocol (EGP) o Kelebihan Sangat sederhana dalam instalasi o Kekurangan Sangat terbatas dalam mempergunakan topologi